Fisika Inti
Transcript of Fisika Inti
FISIKA INTI Fahmi Iman Alfarizki
Partikel Penyusun Inti Atom
+
++
+
elektron
proton
netron
Proton
Pada tahun 1886, Goldstein menemukan bahwa bila pada katode diberilubang, maka gas di belakang katode menjadi berpijar. Hal ini menunjukkanadanya radiasi yang berasal dari anode.
Radiasi tersebut disebut sinar anode atau sinar positif atau sinar terusan.Partikel sinar terusan terkecil diperoleh dari gas hidrogen. Partikel inikemudian disebut proton.
Neutron
Neutron ditemukan oleh James Chadwickpada tahun 1932, namun keberadaannyasudah diduga oleh Aston sejak tahun 1919.
Pada tahun 1930, W. Bothe dan H. Beckermenembaki inti atom berilium denganpartikel alfa dan menemukan suatu radiasipartikel yang mempunyai daya tembus tinggi.
Pada tahun 1932, James Chadwickmembuktikan bahwa radiasi tersebut terdiriatas partikel netral yang disebut neutron.
Perbandingan Massa Nukleon dengan Elektron
Partikel Posisi Massa (kg) Muatan (c)
Elektron Mengorbit inti
Proton Dalam inti
Neutron Dalam inti
319,11.10
2710.67,1
2710.67,1
1910.6,1
1910.6,1
0
Notasi Susunan Atom
X = lambang atom(= lambang unsur)
Z = nomor atom = jumlah proton (p) = jumlah elektron (e)
A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron = p + n
42He
Jenis Unsur : Helium
Jumlah proton ( Z ) = 2
Jumlah neutron ( N ) = 2
5927Co
Jenis Unsur : Cobalt
Jumlah proton ( Z ) = 27
Jumlah neutron ( N ) = 32
Isotop, Isobar, dan Isoton
Isotop adalah nuklida-nuklida dengan jumlah proton/Z sama.
Contoh:
Isobar adalah nuklida-nuklida dengan jumlah nukleon/A sama.
Contoh:
Isoton adalah nuklida-nuklida dengan jumlah neutron/A-Z sama.
Contoh:
Satuan Massa Atom (u)
1 u tepat sama dengan 1
12massa isotop karbon-12 ( 6
12𝐶)
1 u = 1,6605 x 10-27 kg = 931,494 MeV/c2
Massa proton = 1,007276 u
Massa neutron = 1,008665 u
Massa elektron = 0,000549 u
Kestabilan Inti
𝑟 = 1,2 × 10−15 m A13
Jari-jari inti atom bergantung pada nomor
massa A dan secara pendekatan diberikan
oleh
Contoh:
Jari-jari inti alumunium (A=27)
𝑟 = 1,2 × 10−15 2713
= 1,2 × 10−15 3= 3,6 × 10−15 m
= 3,6 fm
GAYA INTI
Gaya inti adalah gaya tarik menarik antar nukleon
Gaya inti berperan mengikat nukleon-nukleon tetap bersatu
dalam inti atom
Gaya inti merupakan gaya terkuat dibandingkan dengan gaya
gravitasi dan gaya elektrostatik
Gaya inti memiliki jangkaun terbatas dan tidak memenuhi
hukum kuadrat kebalikan
Tidak bergantung dari jenis muatan nukleon
Gambar :Gaya elektroststis terjadi pada partikel
yang berdekatan dan berjauhan
Gambar : Gaya Inti terjadi pada partikel
yang saling berdekatan saja
Grafik kestabilan inti menunjukkan
bahwa jumlah netron
menjadi lebih besar dari jumlah proton
begitu nomor atom Z meningkat.
Suatu zat (unsur) akan menjadi radioaktif jika memiliki inti
atom yang tidak stabil. Suatu inti atom berada dalam
keadaan tidak stabil jika jumlah proton jauh lebih besar dari
jumlah netron. Pada keadaan inilah gaya elektrostatis jauh
lebih besar dari gaya inti sehingga ikatan atom-atom menjadi
lemah dan inti berada dalam keadaan tidak stabil.
Bagaimana mencapai kestabilan inti ?
Pada n/Z >> (kelebihan netron) , melepaskan
beta (-) atau merubah netron menjadi
proton dan beta (-)
n p+ + -
P32
15 S32
16 + -
Na24
11 Mg24
12 + -
emiter beta
Pada n/Z << (kelebihan proton),
melepaskan positron (+) atau merubah proton menjadi netron
positron ini tidak stabil dan akan bereaksi dengan elektron menghasilkan 2
foton
+ + e- 2
menangkap elektron pada kulit K
P+ + e- n
P+ n + +
Kr77
36 Br77
35 + +
Mg23
12 Na23
11 + +
emitor positron
Zn65
30 + e- Cu65
29
Pada Z > 83, melepaskan partikel alfa
Ra226
88 Rn222
86 + ( He4
2 )+2
Peluruhan alfa
Ketika sebuah inti memancarkan sinar alfa,
inti tersebut kehilangan empat nukleon
dua diantaranya adalah proton
88 p
138 n
86 p
136 n
2 p
2 n+
anakInduk sinar alfa
424
2
YX A
Z
A
Z
42222
86
226
88 RnRa
Peluruhan beta
Peluruhan beta
Dalam peluruhan beta sebuah netron berubah
menjadi sebuah proton atau sebaliknya
Partikel yang dipancarkan disebut partikel beta;
dan kemudian partikel itu dikenal sebagai elektron
Elektron yang dipancarkan diperoleh dari elektron
yang “diciptakan” oleh inti atom dari energi yang
ada.
epn
epn
epn
Reaksi di bawah kurang tepat karena pada reaksi ini energi,
momentum dan momentum sudut tidak kekal
Pauli melalui hipotesisnya mengusulkan suatu partikel baru yaitu
netrino. Sehingga reaksinya menjadi:
eNaNe 0
1
23
11
23
10
eThPa 0
1
230
90
230
91
Beta Minus
Beta Plus
Sifat-sifat anti-netrino:
Muatannya netral
Mempunyai spin = ½
Mempunyai energi
Tidak mempunyai massa
PELURUHAN PROTON MERUPAKAN
SALAH SATU JENIS PELURUHAN BETA
enPe+ positron(elektron positif)
netrino(anti anti-netrino)
PELURUHAN GAMMA
Peluruhan gamma dapat terjadi pada peluruhan alphadan beta ketika inti akhir masih berada pada keadaaneksitasinya.
Peluruhan gamma adalah peristiwa pemancaran sinargamma (foton) yang terjadi ketika suatu inti yangberada dalam keadaan tereksitasi kembali ke keadaandasar (ground state).
Energi sinar gamma yang dipancarkan sama denganperbedaan energi antara dua tingkat energi dikurangidengan energi kinetik inti yang terpental
Proses peluruhan gamma memenuhi:
Jenis radiasi yang dipancarkan
Partikel
dasar
Massa
relatif
Muatan Simbol Jenis
Alfa 4 +2 , 2He4 Partikel
Negatron
(beta)
0 -1 -, -1e0 Partikel
Positron 0 +1 +, +1e0 Partikel
Gamma 0 0 Gelomban
g
elektroma
gnet
Proton 1 +1 1p1, 1H
1 Partikel
Netron 1 0 0n1 Partikel
mengandung dua proton, dua netron, dan dua elektronHe4
2
Massa 2 proton = 2 x 1,007 276 sma = 2,014 552 smaMassa 2 netron = 2 x 1,008 665 sma = 2,017 330 sma
Massa nukleon atom netral He-4 = massa 2 proton + massa 2 netron
Massa nukleon atom netral He-4 = 4,031882 sma
Massa inti atom = massa atom – massa elektron
Massa inti atom = 4,002 602 – (2 x 0,000 549) = 4,001 504 sma
Massa nukleon > massa inti atom
030378,0001504,4031882,4 m sma
Energi Ikat Inti dan Defek Massa
Selisih massa ini berubah menjadi energi yang
terdapat dalam inti atom (kesetaraan massa – energi)
Selisih massa nukleon dengan massa inti atom disebut defek massa (mass defect)
Energi yang terjadi dalam inti atom disebut energi ikat inti (binding energy)
Deffek massa = massa nukleon – massa inti
inp mmZAZmm int)(
.5,931.
)/5,931.(
. 2
smamE
uMeVmE
cmE
ikat
ikat
ikat
ENERGI IKAT PERNUKLEON = ENERGI IKAT PERSATUAN NUKLEON
XA
E
nukleon
E iikatiikat
intint
Unsur yang energi ikatnya lebih kuat artinya nukleonnya terikat lebih kuat satu sama
lain Semakin besar energi ikat pernukleon suatu unsur semakin stabil unsur
tersebut
Inti atom yang kecil kurang stabil karena daya tarikantara nukleonnya relatif kecil.
Energi ikat pernukleon maksimum sekitar 8,8 MeVdengan massa atom sekitar 56 (Fe)
Penurunan grafik setelah titik maksimum (Fe) karenaadanya pertambahan gaya tolak-menolak antaraproton
Pada inti yang lebih kecil dari Fe pertambahan energiikat antar nukleon > pertambahan gaya tolak antarproton
Pada inti yang lebih besar dari Fe pertambahan gayatolak antar proton > pertambahan energi ikat antarnukleon
Nukleon-nukleon tetap di dalam inti karena adagaya inti di dalam inti atom.
Massa pembentuk nukleon lebih besar daripadamassa inti
Selisih massa antara massa nukleon dan massainti menghasilkan energi ikat inti (HukumKesetaraan Massa-Energi)
Unsur yang energi ikatnya lebih kuat artinyanukleonnya terikat lebih kuat satu sama lain
Semakin besar energi ikat pernukleon suatuunsur semakin stabil unsur tersebut.
CONTOH SOAL :
Pembahasan :
• Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untukmemancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahanini disebut peluruhan dan inti atom yang takstabil disebut radionuklida.Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif.
• Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tak-stabil menjadi inti atomyang lain, atau berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi unsur yanglain.
• Penemuan sinar X oleh Röntgen dan minat Becquerel terhadap peristiwa fluoresensi merupakan titik tolak dari perkembangan radioaktivitas
• Inti atom tersusun oleh nukleon yang terdiri dari netron yang netral dan proton yang bermuatan positif.
Radioaktif
Sinar-sinar radioaktif. Zat radioaktif alami dapat memancarkan tiga jenis sinar, yaitu sinar
α, β, γ. Sinar α dan β terdiri atas partikel bermuatan listrik, sedangkan sinar γ merupakan
gelombang elektromagnet. Sinar β bermuatan positif sehingga dibelokkan ke kutup negatif;
sinar bermuatan negatif sehingga dibelokkan ke kutup positif. Sinar γ tidak bermuatan,
sehingga tidak dipengaruhi medan magnet atau medan listrik. Partikel sinar β lebih ringan
daripada partikel sinar α, oleh karena itu sinar β mengalami pembelokan yang lebih besar.
Sinar-sinar Radioaktif
Daya tembus sinar alfa, beta, dan gamma.
Sinar alfa dapat ditahan oleh selembar kertas,
sedangkan sinar gamma dapat menembus pelat timbel
yang cukup tebal.
Perbedaan sifar 3 sinar radioaktif
Sifat Alfa Beta Gamma
Bentuk Inti helium Elektron cepat Gelombang
EM
Muatan +2e -e 0
Massa Diam 0
Kelajuan 0,06C 0,98C C
Energi 6 MeV 1 MeV Hf~0,1 MeV
Daya Ionisai kuat Sedang lemah
Daya tembus lemah Sedang Kuat
Flouresensi Kuat Sedang lemah
kg2710.4,6 kg3110.1,9
Laju Peluruhan/Aktivitas
Secara matematis, laju peluruhan dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut.
dengan, A = laju peluruhan (keaktifan), yaitu banyaknya
peluruhan dalam satu satuan waktu.
λ = tetapan peluruhan (serupa dengan k dalam
persamaan laju reaksi), nilainya bergantung pada jenis
radioisotop.
N = jumlah nuklida radioaktif dalam contoh.
𝐴 = 𝜆𝑁
Hukum Peluruhan Radioaktif
𝑁 = 𝑁0𝑒−𝜆𝑡
Dengan N0 = banyak inti radioaktif pada saat t = 0
N = banyak inti radioaktif setelah selang waktu t
e = bilangan natural = 2,718.....
λ = tetapan peluruhan (satuan s-1)
Grafik banyak inti terhadap waktu
02 3 4
Waktu (t)
Ban
yaknya inti (
N)
0N
2
0N
4
0N
8
0N
2/1T 2/1T 2/1T 2/1T
Hukum Peluruhan Radioaktif
𝐴 = 𝐴0𝑒−𝜆𝑡
Dengan A0 = aktivitas awal pada saat t = 0 (dalam satuan Becquerel atau Bq)
A = Aktivitas setelah selang waktu t (dalam satuan Bq)
e = bilangan natural = 2,718.....
λ = tetapan peluruhan (satuan s-1)
Satuan Radioaktivitas
Satuan aktivitas adalah Curie (Ci).
1 Ci = sejumlah zat radioaktif yang dapat
menghasilkan 3,700.1010 peluruhan/detik
Satuan SI dari radioaktivitas adalah Becquerel
yang didefinisikan sebagai satu disintegrasi per
detik.
2/1
2
1 Tt
o
t
o NeNN
Waktu Paro
Waktu paro (T1/2) adalah waktu yang dibutuhkan
oleh zat radioaktif untuk meluruh sehingga
tinggal separuhnya.
Rumus sisa peluruhan:
2/1
2
1 Tt
o
t
o AeAA
693,02ln2/1 T
Dengan :
N = jumlah sisa bahan yang meluruh
No = jumlah bahan mula-mula
t = waktu peluruhan
T1/2 = waktu paruh
= koefisien peluruhan
Hubungan T dengan :
Contoh Soal
CONTOH SOAL :
CONTOH SOAL :
Setelah zat radioaktif meluruh sebanyak 7/8 massa mula-mula, Dengan demikian
konstanta peluruhannya adalah .... hari
Pembahasan :Diketahui :
t = 9
Ditanya : ?
Jawab : N = No . (1/2)t/T
1/8 No= No (1/2)9/T
(1/2)3 = (1/2)9/T
3 =9/T
T= 3
= 0,693/T
= 0.693/3
= 0,231 hari
Deret radioaktif
Waktu Paro didefinisikan sebagai waktu yang
diperlukan oleh suatu Inti untuk meluruh hingga
jumlah inti tinggal separoh dari jumlah inti mula-
mula.
3) Deret Uranium
Deret Uranium merupakan deret yang diawali unsur U-
238 (inti stabil) dan diakhiri unsur Ti-206 sebagai unsur
yang stabil, dengan melalui 9 peluruhan α dan 7 peluruhan
β. Deret ini disebut juga deret (4n+2).
4) Deret Aktinium
Deret Aktinium merupakan deret yang diawali unsur Ac-
235 (inti induk) dan diakhiri unsur Ac-207 sebagai unsur
yang stabil, dengan melalui 9 peluruhan α dan 6 peluruhan
β. Deret ini disebut juga deret (4n+3).
1) Deret Thorium
Deret Thorium merupakan deret yang diawali
unsur 92Th232 (inti induk) dan diakhiri unsur87Pb208 sebagai
unsur yang stabil, dengan melalui 7 peluruhan α dan 5
peluruhan β. Deret ini disebut juga deret (4n), karena
deret Thorium memiliki nomor massa yang dinyatakan
oleh bilangan 4n, dengan n adalah bilangan bulat positif.
2) Deret Neptunium
Deret Neptunium merupakan deret yang diawali
unsur (inti induk) dan diakhiri unsur sebagai
unsur yang stabil, dengan melalui 8 peluruhan α
dan 5 peluruhan β. Deret ini disebut juga deret
(4n+1).
X
oeII
Io I
ZRA
x
Pelemahan Intesitas akibat dari serapa radioaktif
Dengan I0 = intensitas foton yang datang (dalam jumlah foton/m2)
μ = Koefisien pelemahan, bergantung pada energi foton dan jenis
medium
X = Jarak yang ditempuh
Dosis Serapan
Dosis serapan (D) didefinisikan sebagai banyak energi radiasi
pengion yang diserap oleh materi per satuan massa. Dosis
serapan diukur dalam satuan rad (radiation absorbed dose).
Satu rad adalah jumlah radiasi yang meningkatkan
1 kg material penyerap dengan 1 x 10-2 J
1 rad = 10-2 J/kg
Dalam SI, dosis serapan dinyatakan dalam gray (Gy)
1 Gy = 1 joule/kg = 100 rad
Keterangan,
D : dosis serap, satuan Gray (Gy)
E : energi radiasi yang diserap, satuan joule (J)
m : massa benda yang terkena radiasi, satuan kilogram (kg)
Dosis Serapan Ekivalen
Besaran dosis Gy bukanlah besaran yang baik untuk mengukur dampak
kerusakan biologis karena secara fakta, kerusakan biologis bergantung pada
jenis radiasi yang diserapnya juga oleh karena itu dibutuhkan perbandingan
antara berbagai jenis radiasi. Angka pembanding yang dihasilkan disebut
dengan faktor kualitas atau RBE (relative biological effectiveness) diberi
lambang Q.
H = D x Q
Dengan H = dosis serapan ekivalen (dalam Sv/Sievert)
D = dosis serapan (dalam Gy)
Q = faktor kualitas
Contoh Soal
Detektor Radiasi adalah…
Suatu bahan yang peka terhadap radiasi, yang bila dikenai
radiasi akan menghasilkan tanggapan.
Hampir semua detektor radiasi energi tinggi bekerja
berdasarkan prinsip bahwa radiasi akan memberikan energi
pada elektron-elektron dalam bahan yang dilewatinya
sehingga elektron keluar dari atom, dan atom menjadi ion
positif.
Spektrometer Massa
P1
S3
P2
S2
S1
R
Plat Film
Gambar Spektrometer massa
. . . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
Pencacah Muller
Alat Pencacah
Tabung GM
E
R
Gambar Pencacah Muller
Kamar kabut Wilson
Keping kaca
Cahaya
Pegisap
Uap super jenuh
Gambar Kamar kabut Wilson
Dektetor Sintilasi
dinode
Tabungpengganda
Elektron sekunder
sinyal
Foton cahaya
Sintilator
Sinyal
Foto Elektron
Gambar detektor sintilasi
Kamar Ionisasi
Tabung GM
E
R
Gambar kamar ionisasi
Bahaya
Radiasi•Radiasi dapat menimbulkan kerusakan,
contohnya pada makhluk hidup, radiasi dapat
merubah sel yang menggangu struktur
genetiknya. Pada manusia, radiasi dapat
menyebabkan kanker.
•Tingkat bahaya radiasi tergantung pada
beberapa faktor, antara lain jenis radiasi dan
jarak dari sumber radiasi dengan suatu benda
ataupun makhluk hidup.
Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi
tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain sebagai
berikut.
1.Mual muntah
2.Diare
3.Sakit kepala
4.Demam.
Sementara itu, dampak yang baru muncul setelah terpapar
radiasi nuklir selama beberapa hari di antaranya adalah
sebagai berikut.
1.Pusing, mata berkunang-kunang
2.Disorientasi atau bingung menentukan arah
3.Lemah, letih dan tampak lesu
4.Kerontokan rambut dan kebotakan
5.Muntah darah atau berak darah
6.Tekanan darah rendah
7.Luka susah sembuh.
Dampak kronis alias jangka panjang dari radiasi
nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi
yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak
diantisipasi hingga bertahun-tahun. Beberapa
dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir
jangka panjang antara lain sebagai berikut.
1.Kanker
2.Penuaan dini
3.Gangguan sistem saraf dan reproduksi
4.Mutasi genetik.
Reaksi inti
• Dalam peluruhan terjadi perubahan inti menjadiinti yang lain secara alamiah.
• Perubahan inti menjadi inti lain dapat jugadilakukan di laboratorium dengan menembakinti menggunakan partikel dengan kecepatanyang sangat tinggi.
QMeVmmMeVmm YbXa 5,931).(5,931).(
a + X b + Y + Q.
uMeVmmmmQ YbXa /5,931.)()(
Energi sebelum reaksi = Energi sesudah reaksi
Energi reaktan = energi produk + energi reaksi
Energi reaksi = energi reaktan – energi produk
Jika Q > 0 maka terdapat energi yang dibebaskan (reaksi
eksotermik)
Jika Q < 0 maka terdapat energi yang diserap (reaksi endotermik)
atau X(a,b)Y
Contoh Soal
HUKUM REAKSI INTI
Hukum kekekalan Nomor atom
Hukum kekekalan nomor massa
Hukum kekekalan momentum
Hukum kekekalan Energi
Pembuatan Isotop Radioaktif dengan Reaksi Inti
Suatu isotop stabil di tembaki dengan suatu partikel akan menghasilkan isotop yang tidak
stabil yang bersifat radioaktif. Partikel yang sering digunakan untuk menembaki inti
sasaran adalah neutron karena neutron tidak bermuatan sehinga tidak ditolak oleh inti
atom.
01𝑛 + 79
197𝐴𝑢 ⟶ 79198𝐴𝑢
Sebagai sumber neutron adalah reaktor nuklir fisi
2759𝐶𝑂 + 2
4𝐻𝑒 ⟶ 2961𝐶𝑢 + 20
1𝑛
sebagai sumber partikel alfa berenergi tinggi adalah siklotron
• Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkan netron
• Setiap reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan energi sekitar200 Mev.
• Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk menembak intilain sehingga terjadi pembelahan inti secara berantai.
• Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram 235U ekivalen dengan energi yang dihasilkan pada pembakaran500ton batubara.
Reaksi Fisi
n
U235
Rb 93
Cs 140
n n
Serial fisi menghasilkan paling sedikit 1 neutron dan menghasilkan
fisi baru dan seterusnya, maka reaksi seperti ini disebut reaksi
berantai
Bom Fisi
Dua bongkah bahan radioaktif uranium235 dengan massa subkritis di tempatkan
berdekatan.Jika terpicu dan meledak,neuron akan terdorong oleh ledakan itu dan membelah inti uranium sehingga melepaskan energi yang sangat besar.
Ledakan dari Bom Fisi
REAKTOR ATOM FISI
Reaktor atom atau reaktor nuklir adalah tempat terjadinya inti berantai,
baik pembelahan inti (fisi) maupun penggabungan inti (fusi).
Berdasarkan jenisnya, reaktor ato fisi dapat diklasifikasikan sbb :
1. Reaktortermal : neutron-neutron yang dihasilkan memiliki energi
yang hampir sama dengan energi partikl-partikel gas pada suhu
normal.
2. Reaktor cepat : neutron-neutron yang menghasilkan fisi memiliki
energi yang dasar.
Dalam suatu reaktor besar, ada ribuan elemen bahan bakar yang
diletakkan saling berdekatan. Seluruh elemen bahan bakar dan
daerah sekitarnya disebut teras reaktor.
Berdasarkan Fungsinya
Reaktor Nuklir
PLTN
Reaksi Fusi
Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat besar.
Energi yang dihasilkan cukup untuk menyebabkan terjadinya reaksi
fusi berantai yang dapat menimbulkan ledakan termonuklir.
Dibutuhkan suhu jutaan Kelvin untuk melangsungkan reaksinya
Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan energi pembakaran 20ribu
ton batubara.
Keuntungan reaksi fusi dibandingkan reaksi fisi:
Energi yang dihasilkan lebih tinggi
Relatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi adalah nuklida-
nuklida stabil.
Reaksi Fusi hanya terjadi pada inti bintang
dimana suhunya bisa mencapai jutaan
Kelvin
eHeH 0
1
4
2
1
1 24
Reaksi Fusi Pada Inti Matahari
Reaksi CNO/Daur Karbon Pada Inti Bintang Tua
Reaksi Proton – Proton/Daur Hidrogen Pada Inti Bintang Muda
Bom Fusi
Untuk terjadinya reaksi fusi,memerlukan suhu yang sangat tinggi atau tekanan yang besar.Bahan bakar fusi yang biasanya adalah hidrogen sehingga bom fusi sering di sebutsebagai bom hidrogen
Ledakan Bom Fusi
nHeHH 0
1
4
2
3
1
2
1
HHenLi 3
1
4
2
1
0
6
3
Dampak Positif Reaksi Fusi
• Sedikit Limbah Radioaktif
• Keamanan Lebih Baik
• Energi yang dihasilkan cukup besar sehingga kita dapat digunakan (Energi matahari)
• Terdapat kendala-kendala bidang keilmuan, teknik dan ekonomi yang menghambat penggunaan energi fusi guna pembangkitan listrik
Dampak Negatif Reaksi Fusi
Penggunaan Isotop Keterangan
Kebocoran pipaIsotop yg
pendek umurnyaAlat pencacah Geiger
Penyerapan
pupuk PIsotop P Hasilnya disebut autoradiograf
Pertanian -
Menguji keefektifan pupuk & herbisida
Membandingkan nilai nutrisi pakan
Pemberantasan hama
Penelitian dasar 14CMekanisme fotosintesis jalur
metabolisme hewan & manusia
penggunaan radioisotop
Isotop suatu unsur tertentu, radioaktif atau tdk, mempunyai tingkah
laku yg sama dlm proses kimia & fisika pelacak
PENGOBATAN NUKLIR
ISOTOP NAMA PENGUNAAN
51Cr Kromium-51Penentuan volume sel darah & volume
darah total
58Co Kobalt-58 Penentuan serapan vitamin B12
60Co Kobalt-60 Perlakuan radiasi untuk kanker
131I Iod-131
Deteksi ketidakberesan kelenjar tiroid;
pengukuran aktifitas hati & metabolisme
lemak; perlakuan utk kanker tiroid
59Fe Besi-59Pengukuran laju pembentukan & umur sel
darah merah
ISOTOP NAMA PENGUNAAN
32P Fosfor-32Deteksi kanker kulit /kanker jaringan
yg terbuka krn operasi
226Ra Radium-226 Terapi radiasi utk kanker
24Na Natrium-24Deteksi konstriksi 7 obstruksi dlm
sistem sirkuler
99Tcm Teknetium-99m Diagnosis beberapa penyakit
3 H Tritium Penentuan total air tubuh
Teknetium-99m* diperoleh dr peluruhan molibdenum 99
eTcMo m 0
1
99
43
99
42
*m = metastabil artinya
isotop tsb akan melepas sjmlh energi utk menjadi isotop
yg sama tp lbh stabil
TcMo 99
43
99
42
Emisi Positron Tomografi Transaksial (PETT)
Utk mengukur proses dinamis dlm tubuh, spt aliran darah atau
laju metabolisme oksigen/glukosa
eBC 0
1
11
5
11
6
20
1
0
1 ee
PENENTUAN UMUR DGN
RADIOISOTOP
Waktu paruh isotop tertentu dpt digunakan utk
memperkirakan umur batuan & benda purbakala
Uranium-238 (t1/2 = 4,5 x 109 thn)
PbU 206238
Utk memperkirakan umur batuan
batuan bumi 3-3,5 x 109 thn umur bumi 4,5-5,0 x 109 thn
batuan bulan 4,5 x 109 thn karbon-14 (t1/2 = 5730 thn)
Karbon-14 (t1/2 = 5730 thn)
Utk menentukan umur benda purbakala & mendeteksi
keaslian benda purbakala 14C terbentuk di lapisan
atmosfir atas
HCnN 1
1
14
6
1
0
14
7
)hidupmakhluk di(146)atmosfir di(
146 CC
jika makhluk hidup mati maka:
NC berkurang
14
7)(
14
6
Tritium (t1/2 =5730 thn)
Utk penentukan umur benda sampai 100 thn
IsotopT1/2
(tahun)
Selang umur yg
diukurPenerapan
14C 5730 500-50000 thnBatubara, bhn
organik
3H 12,3 1-100 thn Anggur tua
40K 1,3 x 109 10000 thn – contoh
bumi tertuaBatuan, kerak bumi
187Rh 4,3 x 109 4 x 107 thn – contoh
tertetua di duniaMeteorit
238U 4,5 x 109 107- contoh tertua Batuan, kerak bumi
Dalam Bidang Industri :
Teknik radiografi yang dipakai
pada tahap-tahap konstruksi.
Teknik industri minyak bumi
Sebagai perunut
Mengatur ketebalan kertas atau
aluminium foil menggunakan
sinar betha
Mengatur ketebalan baja dengan
sinar gamma
Pabrik Ban menggunakan Sr-90
rapat jenis dan penangkal petir
dapat digunakan radioisotop
kobal-60, amerisium-241
(241Am) dan cesium-137 (137Cs).
Dalam Bidang Hidrologi :
Natrium-24 (24P) untukmengukur kecepatan lajudan debit air sungai, airdalam tanah dan rembesan.
Iodium-131 untukmendeteksi kebocoran damserta pipa penyalur yangterbenam dalam tanah.
krom-51 dan brom-82 untukmengukur lokasi dumping,asal/pola aliran sedimendan laju pengendapan.