FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

download FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

of 16

Transcript of FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    1/16

    HAFIDZ JAZULI LUTHFI

    PHYSIC ASSIGNMENT

    AND NOTES

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    2/16

    @2011

    FISIKA DASARSemester I

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    3/16

    PREFACE

    Fisika adalah ilmu alam yang mempelajari segala fenomena fisis yang terjadi

    pada ruang lingkup alam semesta. Berbeda dengan ilmu alam yang lain, fisika

    dibagi menjadi dua cabang vital; satu cabang yang mempelajari tentang fenomena

    realitas dalam kehidupan sehari-hari, biasa disebut sebagai fisika klasik (atau

    modern) ada pula istilah Newtonian dan satunya lagi mempelajari gejala fisis

    sampai pada kajian sub-atomik, biasa disebut sebagai fisika kuantum. Meskipun

    keduanya terlihat sebagai dualitas dalam satu dunia fisika, namun sebenarnya

    keduanya saling berjalan beriringan. Dalam fisika, tidak ada teori baru yang absolut

    lebih benar daripada teori sebelumya. Meskipun fisika Newton tidak cocokdigunakan untuk model atomik, namun hokum-hukum fisika klasik sangat ampuh

    untuk menjelaskan fenomena sehari-hari yang kita rasakan. Contoh lainya, dalam

    misi peluncuran apaollo NASA lebih memilih menggunakan formula newton untuk

    penghitungan gravitasi daripada formula Einsten yang lebih akurat. Kasus tersebut

    menunjukan bahwa fisika klasik masih dibutuhkan dan masih ampuh untuk

    menjelaskan fenomena sehari-hari tanpa perlu menghiraukan faktor relative

    pengamat meskipun ada fisika kuantum yang lebih akurat.

    Berhubungan dengan dualitas dunia kuantum dan dunia realitas, sampaisaat ini para ilmuwan masih berusaha menggabungkan keduanya menjadi satu

    hukum yang independen. Jika hal tersebut tercapai, maka terjawab sudah

    permasalah bagaimana gejala atomik suatu benda sangat berbeda dengan gejala

    fisiknya dalam kehidupan sehari-hari.

    Hafidz.

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    4/16

    BESARAN

    Fisika klasik terfokus pada analisis proses-proses fisik yang dapat teramati dengan

    mata telanjang, khusunya gejala dan fenomena yang terjadi pada suatu benda.

    Untuk menggambarkan fenomena atau gejala suatu benda, maka digunakan

    model berbagai besaran-besaran untuk mendefiniskanya. Dalam perkembanganya,

    besaran-besaran tersebut banyak mengalami perubahan karena faktor subjektif

    dan keterbatasan manusia, maka para ilmuwan membuat kesepakatan

    konvensional untuk menetapakan standart besaran internasional, salah satu yang

    paling kita kenal adalah SI.

    SI merupakan langkah yang paling ampuh untuk mempermudah penggunaan

    besaran sebagai satuan pengukuran secara global. Seperti yang telah kita pelajari

    dalam SMA, ada tujuh satuan pokok dalam SI, yaitu:

    1. Panjang (meter)

    2. Massa (kilogram)

    3. Waktu (sekon)

    4. Arus listrik (ampere)

    5. Temperatur (kelvin)

    6. Jumlah zat (mol)

    7. Intensitas cahaya (candela)

    Lebih lanjut, besaran-besaran dalam fisika dapat dikelompokan menjadi tiga jenis

    besaran, yaitu besaran scalar, besaran vector dan besaran tensor. Besaran tensor

    tidak dibahas dalam fisika dasar. Besaran scalar adalah besaran yang hanya

    memiliki nilai saja, contohnya waktu, suhu, intesnitas cahaya, massa dan panjang.

    Besaran vektor merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah, contohnya

    kecepatan, gaya, momentum, panjang dan luas.

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    5/16

    VEKTOR

    Vektor merupakan besaran yang mempunyai nilai dan arah, maka vector dapat

    digambarkan seperti berikut:

    Seperti gambar anak panah di atas, vector memiliki pangkal yang menunjukan

    tempat asal titik dan arah. Untuk menentukan menemtukan posisi sebuah titik

    relative terhadap titik yang lain, kita menggunakan system koordinat. Dalam ruang

    dua dimensi, terdapat dua titik koordinat yaitu x dan z untuk menggambarkan dua

    titik panjang dan lebar relative terhadap titik nol. Vektor posisi P terhadap titi asal

    dapt digambarkan sebagai berikut:

    Dari konsep vektor posisi, vektor satu dengan lainya dapat dijumlahkan maupun

    dikalikan, disebut sebagai operasi vektor.

    Penjumlahan Vektor

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    6/16

    Sederhanya, dua buah vector yang meiliki posisi dan arah berbeda dapat

    dijumlahkan dengan menghubungkan kedua anak panah dua vector tersebut

    membentuk vector baru. Vector baru tersebut dinamakan resultan, yaitu jumlahterpendek dari dua vector atau lebih.

    C

    B

    A

    A + B = C

    Perkalian vector

    Dua buah vektor dapat diperkalikan. Konsep perkalian antar vektor sangat

    bermanfaat dalam perumusan berbagai persamaan-persamaan fisika. Konsep

    perkalian dalam vektor berbeda dengan perkalian dua buah bilangan (skalar)

    karena vektor memiliki definisi tersendiri. Dua buah vektor dapat diperkalikan

    menghasilkan sebuah skalar ataupun sebuah vektor baru. Perkalian yang

    menghasilkan skalar disebut sebagai perkalian skalar atau perkalian titik (dot

    product).

    A X B = AB cos

    A

    B

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    7/16

    A B = |A||B| cos jika kita mengoperasikan perkalian tersebut dalam notasivektor, maka kita akan mendefinisikan beberapa keadaan berikut:

    i j = |i||j |cos (= 90, karenacos 90 = 0),maka, i k = i j = j k = 0

    i i = i||i|cos ( = 0, cos 0 = 1)maka, i i = j j = k k = 1

    sehingga, jika vektor A dan B dinyatakan dalam komponen-komponennya, maka

    perkalian antara keduanya dapat diperoleh sebagai berikut:

    A B = (Axi + Ayj + Azk) (Bxi + Byj + Bzk)

    = AxBx + AyBy + AzBz

    Perkalian Silang (Cross)

    A x B = |A| |B| sin Jika kita mengoperasikan perkalian tersebut dalam bentuk notasi vektor, maka kita

    akan mendefinisikan beberapa keadaan berikut:

    i x i = |i | |i |sin = (1)(1) sin 0

    = 0

    maka, i x i = j x j = k x k = 0

    i x j = k

    j x k = i

    k x i = j

    sehingga, jika vektor A dan B dinyatakan dalam komponen-komponennya, maka

    perkalian antara keduanya dapat diperoleh sebagai berikut:

    A x B = (Axi + Ayj + Azk) x (Bxi + Byj + Bzk)

    = AxBx (i x i) + AxBy (i x j) + AxBz (i x k)+ AyBx (j x i) + AyBy (j x j) + AyBz (j x k)

    + AzBx (k x i) + AzBy (k x j) + AzBz (k x k)

    = AxBy (k) + AxBz (-j) + AyBx (-k) + AyBz (i) + AzBx (j) + AzBy (-i)

    = (AyBz AzBy) i + (AzBx-AxBz) j + (AxBy AyBx) k

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    8/16

    GERAK BENDA

    A.Definisi gerakGerak adalah suatu kejadian dimana suatu benda atau apapun yang mengalami

    perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain (mengalami perubahan posisi dan

    waktu).

    Gerak dari suatu benda dapat ditentukan oleh sebuah lintasan, yaitu

    a. Dikatakan gerak lurus, apabila benda bergerak pada lintasan yang berupagaris.

    b. Dikatakan gerak parabolik, apabila benda bergerak pada lintasan yangberbentuk parabola.

    c. Dikatakan gerak melingkar, apabila benda bergerak pada lintasan yangberupa lingkaran.

    Y

    r .

    rA . rB

    X

    rA = XAi + YAj

    rB = XBi + YBj

    r = rB rA

    = (XB XA) i + (YB YA) j

    r = Xi + Yj

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    9/16

    1. KecepatanKecepatan adalah suatu besaran dalam fisika yang dipengaruhi oleh jarak,

    waktu yang ditempuh, dan arah. Alat untuk mengukur kecepatan adalahvelocitometer.

    1.1 Kecepatan Rata-rataKecepatan Rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan dibagi dengan

    waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perpindahan tersebut.

    Dirumuskan seperti berikut:

    1.2 Kecepatan SesaatKecepatan Sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata pada selang

    waktu yang pendek.

    Dirumuskan seperti berikut:

    =

    ingat, r = Xi + Yj

    2. Percepatan

    Percepatan adalah suatu besaran dalam fisika yang dipengaruhi oleh

    besarnya kecepatan dan waktu yang ditempuh. Percepatan mempunyai

    kecepatan yang tidak tetap.

    2.1 Percepatan Rata-rataPercepatan rata-rata didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan, atau

    perubahan kecepatan dibagi dengan selang waktu yang dibutuhkan selama

    perubahan tersebut.

    Dirumuskan seperti berikut:

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    10/16

    2.2 Percepatan SesaatPercepatan Sesaat didefinisikan sebagai percepatan rata-rata dalam selang

    waktu yang sangat singkat.Dirumuskan sebagai berikut:

    Nilai a berupa negatif (-) dan positif (+)

    =

    |

    |

    Simbol tambahan:

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    11/16

    1. Jika nilai a = 0

    2. Jika nilai a

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    12/16

    Gerak Melingkar Beraturan

    Gerak melingkar beraturan adalah gerak dengan lintasan berbentuk lingkaran dan

    kelajuan konstan. Walau kelajuannya konstan, tetapi vector kecepatan-nya

    berubah, yaitu berubah arahnya.

    Kita tinjau suatu partikel bergerak melingkar dengan jari-jari lintasan

    lingkarannya r. Lihat gambar di bawah ini:

    Dari gambar di atas, untuk selang waktu t, partikel yang bergerak

    melingkar telah menempuh jarak sejauh:

    vt= r (1)

    Dengan adalah sudut dalam satuan radian. Dalam selang waktu tersebut,

    karena vektor kecepatan selalu tegak lurus terhadap jari-jari lingkaran, maka

    arah vektor kecepatan juga berubah sebesar v (lihat gambar), Sehingga selang

    waktunya cukup kecil;

    v= v. (2)

    Dengan mengeliminasi dari pers. 1 dan 2, diperoleh:

    v= v2t

    r

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    13/16

    atau, dengan membagi kedua ruas dengan t, akan didapatkan percepatan:

    a = limv v2

    = .t0t r

    Arah percepatannya searah dengan arah perubahan kecepatan v, untukt

    yang sangat kecil, akan tegak lurus terhadap arah kecepatan v mengarah ke pusat

    lingkaran. Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal, dengan besar

    yang konstan dan selalu mengarah ke pusat lingkaran.

    Untuk gerak melingkar dengan kelajuan yang tidak konstan, dapat dianalisa

    dengan menuliskan vektor kecepatan sebagai v = vu dengan u adalah vector

    satuan searah dengan arah kecepatan, dan menyinggung (tangensial terhadap)lintasan. Dengan menderivatifkan vektor kecepatan ini, diperoleh:

    a=dvu

    dt

    dv= u

    dt

    du+ v

    dt

    suku pertama disebut sebagai suku percepatan tangensial

    ~at=dv

    u= atudt

    sedangkan pada suku kedua

    du

    dt

    d v=

    dtr =

    rr

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    14/16

    v2

    ~ar=r

    r

    Dengan r adalah vektor satuanarah radial. Maka suku kedua

    ini tidak lain adalahpercepatan radial atau

    sentripetal

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    15/16

  • 8/3/2019 FISIKA DASAR untuk MAHASISWA SEMESTER 1

    16/16