Fisika Dasar - Gitar Listrik

34
MAKALAH FISIKA DASAR II GITAR LISTRIK (Pick up, Amplifier, Efek Gitar) Oleh Tondi H. R. / 1306405572 Marius Kevin / 1306405603 Breva Walandaya /

description

Gitar listrik dan efek gitar:-pengertian-sejarah-penjelasan

Transcript of Fisika Dasar - Gitar Listrik

Page 1: Fisika Dasar - Gitar Listrik

MAKALAH FISIKA DASAR IIGITAR LISTRIK (Pick up, Amplifier, Efek Gitar)

Oleh

Tondi H. R. / 1306405572

Marius Kevin / 1306405603

Breva Walandaya /

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

2014

Page 2: Fisika Dasar - Gitar Listrik

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMakalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Fisika Dasar II di Fakultas

Teknik Universitas Indonesia. Mata kuliah Fisika Dasar II memiliki topik bahasan yang berkisaran tentang listrik dan gelombang elektromagnetik. Topik bahasan tersebut memberi inspirasi bagi penulis untuk mengkaji sebuah benda yang memiliki konsep tersebut. Karena ketertarikan penulis akan seni musik, sehingga diangkatlah tema kajian Gitar Listrik sebagai fokus dari makalah ini.

Gitar listrik awalnya didisain oleh pembuat gitar, pencinta elektronika dan pabrikan alat-alat musik.Inovator gitar Les Paul mengadaptasi instrumen hollow bodied dengan memakai tungsten pickup, gitar jenis ini mulai diproduksi oleh Electro String Instrument Corporation pada tahun 1932. Disain pertama mereka dibuat oleh Harry Watson, seorang ahli yang bekerja di Electro String Company.Gitar baru tersebut dinamai "Rickenbacker" oleh perusahaan dan menjadi yang pertama di jenisnya. Dokumentasi pertama penampilan dengan gitar listrik adalah tahun 1932 oleh seorang gitaris dan bandleader Gage Brewer. Brewew mempublikasikan instrumen barunya dalam sebuah artikel di Wichita Beacon pada 2 oktober 1932 dan terus tampil dalam bulan tersebut. Perekaman pertama dengan gitar listrik dibuat oleh pemain-pemain Hawaiian Style seperti Andy Iola pada awal tahun 1933. Alvino Rey adalah seniman yang membawa instrumen ini ke penikmat yang lebih luas dalam suatu settingan orkestra besar, kemudian mengembangkan gitar dengan pedal besi untuk Gibson Ediie Durham memperkenalkan instrumen gitar listrik spanish kepada seorang pemuda yang bernama Charlie Christian yang membuat instrumen tersebut terkenal dalam perjalanan hidupnya dan secara umum dikenal sebagai gitar listrik pertama dan juga membawa pengaruh yang besar ke dalam musik jazz sampai dekade selanjutnya.

Perekaman pertama gitar listrik spanish adalah di Dallas September 1939, dalam sebuah session oleh Roy Newman and His Boys sebuah band Western Swing. Sang gitaris Jim Boyd memakai gitar listriknya sepanjang perekaman 3 buah lagu salah satunya "Corrine, Corrina". Awal-awalnya pabrikan gitar meliputi : Rickenbacker pada tahun 1932, Dobro tahun 1933, National, Audio Vox dan Volu-Ton tahun 1934, Vega, Epiphone, dan Gibson tahun 1936, dan banyak lagi sejak tahun 1936. Versi instrumen yang paling dikenali saat ini adalah Solid Bodied Electric Guitar atau gitar listrik berbodi padat, yang terbuat dari kayu padat tanpa ruang udara di bodinya. Rickenbacker menawarkan sebuah gitar listrik dengan cetakan aluminium yang dijuluki The Frying Pan atau The Pancake Guitar. Dikembangkan tahun 1931 dan

Page 3: Fisika Dasar - Gitar Listrik

mulai diproduksi dimusim semi 1932, gitar ini menghasilkan suara yang modern dan agresif. Perusahaan Audio Vox membuat dan mungkin sudah menawarkan gitar solid body di pertengahan 1930. Sebuah gitar padat lainnya didisain oleh seorang musisi dan penemu Les Paul di awal 1940, dia bekerja paruh waktu di Epiphone Guitar. Gitar Log Guitarnya telah dipatenkan dan sering dianggap sebagai yang pertama di jenisnya.

Penulis membahas gitar listrik di makalah ini karena gitar listrik adalah alat musik yang dapat dijumpai sehari-hari yang menggunakan prinsip gelombang elektromagnetik. Gitar listrik merupakan benda yang menarik karena gitar yang pada awalanya hanya memanfaatkan prinsip resonansi suara dan perambatan gelombang, telah berkembang sehingga dapat dijadikan sebuah benda elektronik. Pada gitar listrik, dapat ditemukan fenomena fisika yakni perambatan gelombang dan perubahan getaran suara menjadi gelombang elektromagnetik.

Page 4: Fisika Dasar - Gitar Listrik

BAB 2DASAR TEORI

2.1 Induktansi

Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan timbulnya potensial listrik secara proporsional terhadap arus yang mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini disebut sebagai induktansi sendiri. Sedang apabila potensial listrik dalam suatu rangkaian ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain disebut sebagai induktansi bersama.

Definisi kuantitatif dari induktansi sendiri (simbol: L) adalah : dimana v adalah GGL yang ditimbulkan dalam volt dan i adalah arus listrik dalam ampere. Bentuk paling sederhana dari rumus tersebut terjadi ketika arus konstan sehingga tidak ada GGL yang dihasilkan atau ketika arus berubah secara konstan (linier) sehingga GGL yang dihasilkan konstan (tidak berubah-ubah).

Istilah 'induktansi' sendiri pertama kali digunakan oleh Oliver Heavside pada Februari 1886. Sedang penggunaan simbol L kemungkinan ditujukan sebagai penghormatan kepada Heinrich Lenz, seorang fisikawan ternama. Satuan induktansi dalam Satuan Internasional adalah weber per ampere atau dikenal pula sebagai henry (H), untuk menghormati Joseph Henry seorang peneliti yang berkontribusi besar terhadap ilmu tentang magnetisme. 1 H = 1 Wb/A.

Induktansi muncul karena adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik (dijelaskan oleh Hukum Ampere). Supaya suatu rangkaian elektronika mempunyai nilai induktansi, sebuah komponen bernama induktor digunakan di dalam rangkaian tersebut, induktor umumnya berupa kumparan kabel/tembaga untuk memusatkan medan magnet dan memanfaatkan GGL yang dihasilkannya.

Bentuk umum dari K buah rangkaian dengan arus im dan tegangan vm adalah

Koefisien L yang digunakan pada rumus di atas merupakan matriks simetris, rumus tersebut berlaku selama tidak menggunakan bahan yang bisa menjadi magnet, jika tidak maka besaran L merupakan fungsi dari besaran arus (induktansi non-linier).

Page 5: Fisika Dasar - Gitar Listrik

2.1.1 Penerapan Persamaan Maxwell untuk induktansi

Rumus umum di atas merupakan penerapan dari Persamaan Maxwell jika rangkaian tersebut menggunakan kabel tipis.

Misal suatu rangkaian yang terdiri dari K buah kumparan kabel, masing-masing terdiri dari satu atau beberapa lilitan. Fluks magnetik yang timbul akan terangkai sebesar

Dimana Nm merupakan jumlah lilitan dalam kumparan m, Φm adalah fluks magnetik yang melalui kumparan, dan Lm,n adalah konstanta. Persamaan ini diturunkan dari Hukum Ampere--medan magnet dan fluks magnetik merupakan fungsi linier dari arus listrik. Dengan menggunakan Hukum Faraday dapat diperoleh

dimana vm merupakan GGL yang terinduksi dalam rangkaian m. Rumus tersebut sesuai dengan definisi di atas bahwa koefisien Lm,n dapat diidentifikasi sebagai koefisien induktansi. Karena seluruh arus Nnin berperan menimbulkan fluks Φm, dapat pula dimengerti bahwa Lm,n sebanding dengan perkalian jumlah lilitan NmNn.

2.1.2 Induktansi dan Energi Medan Magnet

Dengan mengalikan persamaan vm di atas dengan imdt dan menjumlahkan untuk semua m maka kita dapatkan energi yang di transfer sistem ini dalam satu satuan waktu dt,

Hal ini harus tetap sesuai dengan perubahan energi medan magnet W yang ditimbulkan oleh arus listrik.[4] Integritas

mengharuskan Lm,n=Ln,m. Sehingga Lm,n harus merupakan matriks simetris.

Page 6: Fisika Dasar - Gitar Listrik

Integral dari energi yang ditransfer adalah energi medan magnet sebagai fungsi dari arus,

Persamaan ini juga merupakan konsekuensi dari linearitas Persamaan Maxwell. Supaya mudah mengingat perlu diperhatikan bahwa perubahan arus listrik berhubungan langsung dengan perubahan energi medan magnet. Energi ini memerlukan sumber tegangan (jika negatif, energi diambil) atau menghasilkan tegangan (jika energi positif, disalurkan). Analoginya dalam energi mekanis untuk K = 1 dengan energi medan magnetik (1/2)Li2 adalah sebuah benda dengan masa M, dengan laju u dan energi kinetiknya (1/2)Mu2. Energi dari perubahan laju (dalam hal elektronika, arus listrik) dikalikan masa benda (induktansi) diperoleh dari gaya (jika energi kinetik bertambah) atau menghasilkan gaya (jika energi kinetik berkurang).

2.1.3 Induktor yang Berpasangan (Kopling Induktor)

Gambar 2.1 Diagram rangkaian yang menggambarkan dua buah induktor di pasangkan.

Dua garis vertikal di antara induktor menunjukkan inti padat yang mana pada inti ini kawat lilitan induktor dililitkan. "n:m" menunjukkan perbandingan jumlah lilitan antara induktor sebelah kiri dengan yang sebelah kanan. Gambar ini juga menunjukkan konvensi titik.

Induktansi bersama muncul ketika perubahan arus dalam satu induktor menginduksi (mempengaruhi) timbulnya GGL di induktor lain yang ada di dekatnya. Mekanisme ini merupakan dasar yang sangat penting dalam cara kerja transformer, namun kadang kala induksi bersama yang bisa terjadi antara konduktor yang berdekatan malah menjadi hal yang harus dihindari dalam suatu rangkaian.

Page 7: Fisika Dasar - Gitar Listrik

Induktansi bersama, M, juga merupakan ukuran saling induksi antara dua buah induktor. Induktansi bersama oleh rangkaian i kepada rangkaian j dihitung menggunakan integral ganda Rumus Neumann.

Induktansi bersama memiliki hubungan persamaan:

dimana

adalah nilai induktansi bersama, dan tanda 21 menunjukkan keterkaitan GGL yang terinduksi dalam kumparan 2 disebabkan oleh perubahan arus dalam kumparan 1.

N1 adalah jumlah lilitan pada kumparan 1,

N2 adalah jumlah lilitan pada kumparan 2,

P21 adalah permeansi ruang dimana fluks magnetik berada.

Induktansi bersama juga memiliki keterkaitan dengan koefisien kopling. Koefisien kopling bernilai antara 1 dan 0, koefisien kopling digunakan sebagai indikator keterkaitan antara induktor yang dipasangkan (dikopling).

dimana

k adalah koefisien kopling dan 0 ≤ k ≤ 1,

L1 adalah nilai induktansi kumparan pertama, dan

L2 adalah nilai induktansi kumparan kedua.

Jika nilai induktansi bersama, M, sudah diketahui, maka nilai ini dapat digunakan untuk memprediksi sifat dari suatu rangkaian:

dimana

V1 adalah tegangan dalam induktor yang dihitung,

L1 adalah induktansi dalam induktor yang dihitung,

dI1/dt adalah arus (diturunkan atas waktu) yang mengalir dalam induktor yang dihitung,

Page 8: Fisika Dasar - Gitar Listrik

dI2/dt adalah arus (diturunkan atas waktu) yang mengalir dalam induktor yang dikopling (diinduksi oleh induktor pertama), dan

M adalah nilai induktansi bersama.

Tanda minus muncul karena menurut konvensi titik, kedua arus yang mengalir pada masing-masing induktor saling berlawanan arah.

Jika suatu induktor dipasangkan secara berdekatan dengan induktor lain dengan menggunakan prinsip induktansi bersama, seperti dalam transformer, maka tegangan, arus, dan jumlah lilitan dapat dihubungkan sebagai berikut:

dimana

Vs adalah tegangan pada induktor sekunder,

Vp adalah tegangan pada induktor primer (yaitu yang terhubung dengan sumber listrik),

Ns adalah jumlah lilitan pada induktor sekunder, dan

Np adalah jumlah lilitan pada induktor primer.

Begitu pula untuk arus:

dimana

Is adalah arus yang mengalir dalam induktor sekunder,

Ip adalah arus yang mengalir dalam induktor sekunder (yaitu yang terhubung dengan sumber listrik),

Ns adalah jumlah lilitan pada induktor sekunder, dan

Np adalah jumlah lilitan pada induktor primer.

Perlu diperhatikan bahwa daya dari kedua induktor tersebut adalah sama. Juga persamaan di atas tidak berlaku jika kedua induktor memiliki sumber energi sendiri-sendiri (keduanya induktor primer).

Jika kedua sisi transformer merupakan rangkaian LC yang mana frekuensi tegangan menjadi penting, nilai induktansi bersama antara dua lilitan ini menentukan

Page 9: Fisika Dasar - Gitar Listrik

bentuk dari kurva renspon frekuensi. Walaupun batas-batas nilai indutansi bersama ini tidak didefinisikan, namun sering disebut sebagai loose-coupling, critical-coupling, dan over-coupling. Jika rangkaian tersebut melalui transformer yang loose-coupling, bandwidth-nya akan sempit. Ketika nilai induktansi bersama ditingkatkan, bandwidth-nya ikut naik pula. Ketika nilai induktansi bersama telah melampaui titik kritis, respon bandwidth akan mulai menurun, frekuensi-frekuensi tengah akan teratuentasi lebih dibanding frekuensi-frekuensi samping. Kondisi ini disebut over-coupling.

2.1.4 Rumus Perhitungan

Umumnya, induktansi dapat dihitung menggunakan persamaan Maxwell. Pada banyak skenario perhitungan dapat disederhanakan dari persamaan Maxwell. Jika menginginkan induksi dengan arus berfrekuensi tinggi, dengan efek kulit, arus listrik dan medan magnet pada permukaan konduktor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Laplace. Walaupun konduktor yang digunakan adalah kawat tipis, induktansi sendiri masih bergantung pada jari-jari penampang kawat dan distribusi arus dalam kawat tersebut. Distribusi arus ini rata-rata konstan (pada permukaan atau badan kawat) untuk kawat tipis.

2.1.5 Induktansi bersama

Induktansi bersama dalam rangkaian kumparan i kepada rangkaian j dinyatakan dalam integral ganda Rumus Neumann

Simbol μ0 menunjukkankonstanta magnetik (4π×10−7 H/m), 'Ci dan Cj adalah panjang kawat, Rij adalah jarak antara dua induktor.

Induktansi sendiri

Pada dasarnya induktansi sendiri dari kumparan kawat dapat dinyatakan pula dengan persamaan di atas dengan menganggap i=j. Masalahnya, 1/R menjadi tidak terdefinisi, sehingga perlu menyatakan penampang a sebagai penampang kawat dan memperhatikan pula distribusi arus pada kawat tersebut. Sehingga ada integral untuk semua titik dimana |R| ≥ a/2,

Disini a dan l menunjukkan jari-jari penampang kawat dan panjang kawat, dan Y adalah konstanta yang tergantung pada distribusi arus dalam kawat: Y = 0 ketika arus mengalir pada permukaan kawat (efek kulit), Y = 1/2 ketika arus tersebar rata dalam kawat.

Page 10: Fisika Dasar - Gitar Listrik

Nilai-nilai ini hanya perkiraan namun cukup akurat jika kawat yang dipergunakan tipis dan panjang.

2.1.6 Hubungan induktansi dan kapasitansi

Induktansi per satuan panjang L' dan kapasitansi per satuan panjang C' saling berhubungan dalam beberapa kasus jalur transmisi yang terdiri dari dua konduktor sempurna yang saling sejajar, [6]

Disini ε dan µ mewakili konstanta dielektik dan konstanta permeabilitas magnetik milik konduktor yang digunakan. Dalam hal ini tidak ada arus listrik dan medan magnet di dalam konduktor (efek kulit murni, frekuensi tinggi). Arus mengalir dari satu jalur menuju jalur yang lain. Kecepatan propagasi sinyal sejalan dengan kecepatan propagasi gelombang elektromagnetik.

2.2 Bunyi

Bunyi atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.

Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal getar terdiri dari gelombang harmonis, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan getaran Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan tekanan suara desibel (dB).

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia berkisar antara 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

2.2.1 Kenyaringan dan desibel

Bunyi kereta lebih nyaring daripada bunyi bisikan, sebab bunyi kereta menghasilkan getaran lebih besar di udara. Kenyaringan bunyi juga bergantung pada jarak kita dari sumber bunyi. Kenyaringan diukur dalam satuan tekanan suara desibel (dB). Bunyi pesawat jet yang lepas landas mencapai tekanan suara sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun sekitar 33 dB.

Page 11: Fisika Dasar - Gitar Listrik

Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal getaran, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan adanya kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan desibel (dB).

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi bergetar, yaitu getaran merambat di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Ambang frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia berkisar getaran frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz, pada amplitudo getaran dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

2.2.2 Gema

Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu oleh permukaan, seperti tebing pegunungan, dan getaran kembali pada telinga kita segera setelah bunyi asli kita dengar. Kejernihan ucapan dan musik dalam ruangan atau gedung konser tergantung pada cara bunyi bergaung di dalamnya. Suara gema merupakan efek suara pantulan yang mengalami penundaan waktu (delay line) dari pantulan suara setelah suara asli kita dengar.

Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara jadi, gema adalah gelombang pantul yang mengalami penundaan waktu reaksi dari gelombang yang dipancarkan bunyi.

2.2.3 Gelombang bunyi

Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar merambat ke segala arah. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia, Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.

2.2.4 Kecepatan bunyi

Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara.

2.2.5 Resonansi

Suatu benda, misalnya gelas, mengeluarkan nada musik jika diketuk sebab ia memiliki frekuensi getaran alami sendiri. Jika kita menyanyikan nada musik berfrekuensi sama

Page 12: Fisika Dasar - Gitar Listrik

dengan suatu benda, benda itu akan bergetar. Peristiwa ini dinamakan resonansi. Bunyi yang sangat keras dapat mengakibatkan gelas beresonansi begitu kuatnya sehingga pecah. Sehingga karena resonansi benda ikut bergetarnya suatu benda ketika benda lain di dekatnya digetarkan.

Page 13: Fisika Dasar - Gitar Listrik

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Bagian-bagian gitar listrik

Gbr. 3.1 Bagian-bagian gitar listrik

Bagi semua gitaris tentu harus tahu nama semua bagian dari gitar, karena jika demikian maka anda juga akan lebih mudah untuk menguasainya dan mengenal fungsingnya. Untuk gitar elektrik memiliki bagian-bagian yang berbeda dengan gitar akustik, namun untuk beberapa bagian juga ada yang sama. Bahkan terkadang walaupun sama-sama gitar elektrik namun dengan merk yang berbeda ada beberapa bagian yang berbeda satu sama lain.

Untuk gitar elektrik secara umum tidak memiliki tabung seperti pada gitar akustik, karena sumber bunyi ditangkap oleh sebuah perangkat yang bernama Pick up yang terbuat dari magnet. Namun walaupun demikian ada juga gitar elektrik yang memiliki tabung

Page 14: Fisika Dasar - Gitar Listrik

sehingga banyak orang yang mengenalnya sebagai gitar akustik eletrik, sehingga sumber bunyinya ditangkap oleh tabung maupun pickup dan karakter yang dihasilkan merupakan perpaduan antara keduanya (nb : gitar ini berbeda dengan gitar akustik yang diberi pick up tambahan).

Bagian-bagian pada gitar listrik dapat dibagi menjadi 14 bagian, antara lain:

1. Headstock : sesuai dengan namanya Head jika diartikan adalah kepala, sehingga bagian ini adalah kepala dari gitar dan fungsinya adalah sebagai tempat untuk Tuning ditanamkan.

2. Tuners/tuning : adalah bagian dari gitar yang berfungsi sebagai penyetem gitar atau tuning gitar, sehingga bagian ini bisa digunakan untuk menaikan-menurunkan nada.

3. Nut : yaitu sebuah perangkat untuk bersandarnya dawai atau string, sehingga tetap terjaga kerapatannya antara string satu dengan yang lain. Ada dua jenis Nut yaitu tanpa pengunci dan dengan pengunci yang disebut sebagai string locking bridge. Untuk yang dengan pengunci memiliki kelebihan bisa mengunci string agar tuningnya tidak mudah berubah, atau nada akan lebih konstan

4. Fret : sebuah logam yang terbuat dari baja, yang berfungsi membagi fingerboard menjadi beberapa kolom yang bisa menghasilkan nada yang berbeda.

5. Fingerboard : secara asal kata jika diartikan adalah papan jari, sehingga tentu saja fungsinya adalah tempat untuk meletakan jari agar bisa menghasilkan nada yang dinginkan.

6. Neck : neck sendiri jika diartikan adalah leher, sehingga ini adalah lehernya gitar yang terdiri dari beberapa bagian yaitu Fingerboard, Fret, Nut, tuners.

7. Strings : adalah dawai gitar yang merupakan sumber bunyi utama dari gitar 8. Body : merupakan tubuh gitar yang pada umumnya tebuat dari kayu, yang juga

berpengaruh pada kualitas dan karakter sound gitar9. Amp cable connector : berfungsi untuk mengkoneksikan antara gitar dan amp

maupun effect10. Volume & Tone control : pengatur besar kecilnya volume dan tone pada gitar11. Pickup selector switch : saklar pengatur untuk mengaktifkan pickup mana yang akan

digunakan.12. Pickups : perangkat gitar yang memiliki fungsi menangkap getaran dawai dan

merubahnya menjadi sinyal elektrik, sehinga kemudian bisa mengeluarkan bunyi pada perangkat penguat suara.

13. Whammy bar : sebuah aksesoris pada gitar elektrik yang berupa tuas dan berfungsi sebagai pengatur modulasi getaran dawai, sehingga bisa menaikan dan menurunkan nada secara temporal dan juga bisa untuk teknik vibrasi.

14. Bridge : merupakan tempat untuk menahan dawai pada body gitar, dan juga sebagai tempat untuk memasang whammy bar. Bridge seperti ini dalam perkembangannya ada beberapa jenis yaitu fixed bridge, up down tremolo bridge, down tremolo bridge yang memiliki kelebihan masing-masing.

Page 15: Fisika Dasar - Gitar Listrik

3.2 Bagian-bagian efek gitar

Guitar effeck atau Efek Gitar adalah suatu perangkat elektronik yang fungsinya untuk mengubah suara Gitar itu sendiri sehingga berbeda dari suara aslinya biasanya untuk menjernihkan suara aslinya atau membuat aneka suara distorsi/berisik seperti di musik-musik Rock.

Pada awalnya Efek ini datang dari efek tunggal / singel pedal / Stombox yang dibangun dalam satu pedal saja, yang kemudian tumbuh sesuai dengan kemajuan tehnologi

Efek-efek ini dikombinasikan dan dirangkai sedemikian rupa membentuk sebuah rantai efek untuk menghasilkan warna suara tertentu. Efek gitar dapat dibagi menjadi lima kategori, antara lain:

1. Bagian Shaping yang meliputi misalnya COMPRESSOR, WAH, PICKUP SIMULATOR, ACOUSTIC SIMULATOR, dll. Tujuan dari bagian ini adalah membentuk karakter awal dari sinyal suara tersebut.

2. Bagian Drive yang meliputi seperti OVERDRIVE, DISTORTION, FUZZ, dan lain lain. Efek efek ini memotong/merusak sinyal suara, sehingga menjadi terdistorsi (kotor).

3. Bagian EQ yang meliputi EQUALIZER. atau terkadang AMP SIMULATOR juga bisa dimasukkan dalam kategori ini. Bagian ini lebih bermain main pada frekuensi sinyal suara.

4. Bagian Modulation meliputi efek seperti HARMONIZER, FLANGER, PHASER, CHORUS, PITCH BENDER. Efek efek ini memanipulasi entah phase, amplitudo, frekwensi, dans sebagainya.

5. Bagian Echo yang terdiri dari DELAY, REVERB.

Lalu bagaimana urutan efek yang benar dan seharusnya? Mari kita tekankan, bahwa TIDAK ADA YANG BENAR atau YANG SALAH. Perbedaan penempatan urutan posisi efek efek tersebut hanya akan mengubah warna suara, jadi itu semua bergantung pada selera masing masing. Hanya saja, urutan efek yang dianjurkan dan banyak dipakai, adalah sebagai berikut ini:

GITAR >> SHAPING >> DRIVE >> EQ >> MODULATION >> ECHO

Misalnya anda mempunyai 2 buah stompbox, DISTORTION dan REVEB.Anda hanya tinggal memilih, mau Distorsi yang terkena reverb, atau Reverb yang terdistorsi. Keduanya menghasilkan jenis suara yang berbeda, hanya tinggal banyak bereksperimen untuk menemukan sound terbaik menurut anda.

Page 16: Fisika Dasar - Gitar Listrik

3.3 Bagian-bagian amplifier

Gbr. 3.2 Amplifier

Penguat (Amplifier) adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan sinyal suara (yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi frekuensi disebut sebagai fungsi transfer.

Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output (Pout) dengan daya di bagian inputnya (Pin) dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari gain, (G) ini biasanya memakai decibel (dB).

Gbr 3.3 Tampak dalam amplifier

Bagian Amplifier:

1. Gain : fungsinya adalah untuk “menurunkan & manaikan” sinyal yg masukdari sebuah instrument ke amplifier. Gain akan sangat berpengaruh terhadap sound dari instrument yg masuk. jika gain kita naikan karakter sound akan berubah. Ada yg

Page 17: Fisika Dasar - Gitar Listrik

menjadi lebar tetapi kasar hingga over ( di luar batas wajar ) dan seterusnya. jadi di gain ini biasanya kita menentukan kadar karakter sound kita.

2. Tone Control : bagian dimana berfungsi untuk mengolah sinyal suara yg masuk. kita dapat memainkan sinyal itu dengan memutar/menggeser control tone yang ada. jika tidak ada tone kontrol ini maka sinyal suara terdengar kecil atau flat (biasa saja) karena tidak ada penambahan power pewarnaan suara. Di bagian inilah frekuensi suara di olah. Dengan adanya tone control, kita bisa lebih mengangkat sinyal tone treble, midle, low ,dsb. Sehingga sound itu dapat muncul dengan jelas ke permukaan sekehendak kita yg memainkannya.

3. Volume : bagian amplifier bass/gitar ini sering terletak diujung akhir di bagian Tone control. Fungsinya adalah untuk memperbesar sinyal dari instrument yg sudah diolah preamp lalu masuk ke bagian Power (Driver). Akhirnya volume berfungsi untuk memperbesar suara dari amplifier ke speaker. Semakin besar volume kita buka semakin kencang suara yg keluar dari speaker. Begitu sebaliknya.

4. Power Amplifier : merupakan tugas paling akhir dari bagian sebuah Amplifier, dimana tugas power ampli (driver) ini adalah untuk mendorong sinyal yg sudah diolah preamp untuk di teruskan ke bagian speaker. Kita mengenal ada ampli 30, 40, 50, 90 , 100, 120, 200 , 300 watt dan seterusnya. Ini adalah kekuatan dari daya dorong power tersebut. Akan tetapi itu tidaklah murni, bisa dikatakan ukuran 100 watt misalkan sudah dihitung dengan suara cacat nya. Bagian power itu bekerja oleh berbagai jenis komponen untuk driver pendorong nya. Bagian-bagiannya ada Transistor atau juga ada Tube (Tabung) sebagai penguat nya. Lalu ada Elco sebesar 3000uf keatas sebagai penyimpan arus, dioda, resistor dan tentunya Travo yang berperan penting menjaga ke stabilan kelistrikan (Electrical) bagian ini agar terjaga stabil. Jika di jelaskan secara detail rasanya tidak cukup disini. Dari bagian inilah akan menghasilkan dorongan suara yang di teruskan ke bagian Speaker.

Page 18: Fisika Dasar - Gitar Listrik

BAB 4

ANALISIS

4.1 Cara kerja pick-up gitar listrik

Pickup, adalah perangkat yang berfungsi sebagai transduser yang menangkap getaran mekanik dari dawai dan mengubahnya menjadisinyal elektrik yang kemudian diteruskan ke penguat suara. Prinsip dasarnya adalah dengan memanfaatkan induksi elektromagnet, yang mana getaran senar "mengganggu" garis-garis gaya elektromagnetik.

Gbr. 4.1 pick-up gitar listrik

Pick up magnetik terdiri atas sebuah magnet permanen, seperti AlNiCo, yang dibalut dengan ratusan lilitan kawat berlapis tembaga. Pickup magnetik paling sering ditemukan di bagian badan gitar, walaupun terkadang juga dipasang di bagian bridge maupun leher gitar, seperti pada kebanyakan gitar jazz elektro-akustik. Getaran senar yangkemagnetannya rendah memodulasi fluks magnetik pada kumparan pickup, sehingga menginduksi arus bolak-balik yang melalui kawat kumparan. Sinyal ini kemudian diteruskan melalui kabel untuk diperkuat maupun direkam. Secara umum, cara kerja pickup dapat digambarkan menggunakan konsep sirkuit magnetik, dimana getaran senar akan mempengaruhi reluktans magnetik di dalam sirkuit yang dihasilkan oleh magnet permanen.

Page 19: Fisika Dasar - Gitar Listrik

Pickup kumparan tunggal saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat baik, sehingga tidak menghasilkan suara dengung seperti yang terjadi pada pickup tunggal pada era awal perkembangannya. Pickup tunggal klasik bertindak seperti antena dan cenderung untuk menangkap suara dengung (en: "hum") yang dikarenakan interferensi elektromagnetik yang dihasilkan oleh kabel listrik, transformator daya, dan ballas pendaran cahaya di area tersebut. Dengung yang sering terjadi terdiri atas sinyal fundamental pada kisaran frekuensi 50-60 Hz, tergantung pada frekuensi arus bolak-balik yang ada. Perubahan fluks magnetik yang disebabkan oleh arus utama terhubung dengan kumparan pickup, mengakibatkan induksi tegangan karena kerja transformator. Pickup juga cukup peka terhadap medan elektromagnetik dari tabung sinar katode di sekitarnya, seperti dari televisi dan monitor video.

Untuk mengurangi efek dengung, gitar dapat saja diarahkan ke arah tertentu dimana sinyal dengung lebih minimal. Namun karena cara ini kurang efisien, maka pickup Humbucker mulai dikembangkan oleh dua orang berbeda, yaitu oleh Raymond J. Butts dan Seth Lover. Raymond Butts pada awalnya mengembangkan pickup ini sendirian hingga akhirnya ia bekerjasama dengan Gretsch. Siapa yang benar-benar pertama kali menemukan pickup ini masih menjadi perdebatan. Meski begitu Raymond Butts adalah yang pertama mendapatkan patennya dan kemudian disusul oleh Seth Lover.

Pickup humbucker terdiri atas dua buah kumparan. Setiap kumparan dipasang saling berlawanan arah satu sama lain, dengan keenam kutub magnet juga dipasang berlawanan di setiap kumparannya. Karena dengung dari transformator daya, frekuensi radio, maupun peralatan elektronik lain menjadi sampai ke kumparan dengan tingkat kebisingan suara yang biasa, pickup menginduksi arus listrik yang sama besarnya dalam setiap kumparan. Karena arah lilitan kumparan saling terbalik, besar interferensi elektromagnetik pada gelombang sinus sinyal adalah sama dan berada di anti-fase gelombang, mengakibatkan mereka menjadi saling meniadakan. Namun, sinyal dari senar gitar justru menjadi dua kali lipat. Hal ini adalah akibat dari pembalikan fase yang disebabkan oleh magnet yang keluar fase. Magnet yang keluar fase bersama dengan lilitan kumparan yang juga keluar fase mengakibatkan sinyal dari senar gitar dari setiap pickup menjadi sefase. Oleh karena itu, tegangan sinyal meningkat sekitar dua kali lipat jika kedua kumparan terhubung secara seri.

Ketika dirangkai secara seri, seperti yang umumnya terjadi, induktansi keseluruhan dari pickup meningkat, yang menurunkan frekuensi resonansi dan melemahkan frekuensi yang lebih tinggi, menghasilkan suara yang kurang treble jika dibandingkan dengan 2 buah pickup kumparan tunggal sekalipun. Karena kedua kumparan dihubungkan secara seri, sinyal yang dihasilkan oleh pickup memiliki keluaran dengan amplitudo yang lebih besar, sehingga lebih mempermudah tahap awal penguatan.

Terdapat rangkaian alternatif, yaitu menghubungkan kedua kumparan secara paralel. Interferensi dengung penuh-biasa yang sama akan ditiadakan, sementara sinyal variasi senar akan dijumlahkan. Metode ini memiliki efek netral pada frekuensi

Page 20: Fisika Dasar - Gitar Listrik

resonansi, dimana kapasitansi digandakan (yang mana bila induktansi konstan akan mengakibatkan penurunan frekuensi resonansi) dan induktansi diturunkan setengah (yang akan mengakibatkan peningkatkan frekuensi resonansi jika tanpa perubahan kapasitansi). Hasil akhirnya adalah tidak adanya perubahan frekuensi resonansi. Oleh karena itu, penghubungan pickup dengan cara ini cukup jarang digunakan, karena kebanyakan gitaris mengharapkan untuk "mendapatkan suara" dan bukannya netral. Pada gitar jazz halus, rangkaian paralel akan menghasilkan suara yang secara signifikan lebih bersih, karenaimpedansi sumber yang dibuat lebih rendah akan mendorong kabel kapasitif dengan pelaifan frekuensi tinggi yang lebih rendah.

Pickup ganda memiliki kemampuan menangkap bagian senar yang lebih lebar dibandingkan pickup tunggal. Hal ini tentu saja mempengaruhi suara yang dihasilkan. Semakin keras petikan pada senar dan getarannya, semakin rendah harmonik pada sinyal yang dihasilkan oleh pickup dalam hubungannya dengan harmonik tinggi, sehingga menghasilkan suara yang lebih "gemuk". Pickup ganda pada awalnya dirancang sepenuhnya untuk menggantikan pickup tunggal. Pada saat itu pickup ganda memiliki sensor penangkap yang lebih sempit menirukan pickup tunggal. Sebagian model pickup ganda pengganti-pickup-tunggal tersebut justru menghasilkan kemiripan nada terhadap pickup tunggal klasik dibandingkan pickup ganda ukuran-penuh dengan induktansi yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya arus frekuensi-tinggi akibat induktansi kumparan bukanlah satu-satunya faktor terhadap suara yang dihasilkan.

Bentuk magnet pada pickup dapat berupa seperti rel, silinder lipstik, ataupun polepieces. Polepieces adalah kutub magnet yang dipasang pada pickup berbentuk bulatan-bulatan kecil berwarna perak. Umumnya pickup menggunakan satu atau dua polepieces untuk setiap senarnya. Posisi pusat polepiece tersebut haruslah tepat sejajar dengan senar, karena jika tidak, pickup hanya akan menangkap sebagian energi getaran dari senar dan suara yang dihasilkan menjadi kurang optimal. Pengecualian terjadi pada pickup "J-style" dan "P-style" pada Fender Jazz Bass dan Fender Precision Bass, dimana dua polepieces dipasang dikedua sisi senar.

Jarak antar senar tidaklah selalu sama pada setiap gitar. Jarak antar senar dimulai dari sangat rapat di bagian nut gitar dan semakin bertambah lebar hingga ke bridge. Hal tersebut membuat jarak antara setiap polepieces berbeda-beda untuk pickup bridge, pickup tengah, dan pickup neck pada gitar yang sama.

Untuk itu, terdapat beberapa standart ukuran pickup dan jarak antar kutubnya. Pengukuran jarak dilakukan berdasarkan jarak antara pusat polepiece pertama dan keenam (juga disebut sebagai "E-to-E"), ataupun jarak antara pusat dua polepieces yang bersebelahan. Berikut adalah ukuran jarak yang cukup umum digunakan:

Jenis spacing E-to-E Polepieces

Page 21: Fisika Dasar - Gitar Listrik

bersebelahan

Standard spacing(gitar Vintage Gibson)

1,90 inci48 mm

0,380 inci9,6 mm

F - spacing(Fender, Gibson modern, pickup bridge Floyd Rose)

2,01 inci51 mm

0,402 inci10,2 mm

Pickup bridge tambahan(pickup synth-hex Roland)

2,060 inci52,3 mm

0,412 inci10,5 mm

Telecaster spacing(gitar Fender Telecaster)

2,165 inci55 mm

0,433 inci11 mm

Pickup dapat saja aktif maupun pasif. Pickup umumnya (tidak termasuk tipe optik) merupakan transduser pasif. Pickup "aktif" menggabungkan untaian sirkuit elektronik untuk memodifikasi sinyal. Pickup "pasif" umumnya dihubungkan di sekitar magnet dan merupakan tipe yang paling sering digunakan. Pickup tersebut dapat menghasilkan potensial listrik tanpa tenaga dari luar, walaupun dengan keluaran yang relatif lemah dan harmonik keluaran yang sangat bergantung pada kondisi kumparannya.

Pickup aktif membutuhkan sumber energi listrik (biasanya satu atau dua baterai 9V) untuk dapat dioperasikan. Pickup aktif terkadang memberikan kemungkinan output yang lebih tinggi. Pickup ini juga tidak begiu terpengaruh oleh karakteristik input penguat dan variasi panjang kabel yang menghubungkan gitar dengan pengeras suara. Pickup magnetik yang digunakan denganuntaian sirkuit 'aktif' umumnya memiliki induktansi yang lebih rendah (dan pada awalnya keluaran rendah) yang cenderung memberikan respon frekuensi yang lebih datar.Kebanyakan pickup piezoelektrik dan semua pickup optik tergolong pickup aktif.

Kekurangan dari sistem pickup aktif adalah pada harganya yang lebih mahal dan sumber tegangannya (umumnya dari baterai). Pickup ini sangat populer pada bass elektrik, dikarenakan nada mereka yang solid dan kejernihan yang lebih baik. Banyak pemain bass, sepertiStanley Clarke, Flea, Victor Wooten, Abraham Laboriel dan Doug Wimbish menggunakan pickup aktif pada bass mereka untuk menghasilkan karakteristik suara bass mereka. Sistem pickup aktif dengan kualitas yang baik dapat menghasilkan lebih sedikit dengung dibandingkan dengan pickup pasif.

Page 22: Fisika Dasar - Gitar Listrik

4.2 Cara kerja amplifier

Gbr. 4.2 Rangkaian pada amplifier OCL 150 Watt

1. R1 (100K), berfungsi meredam hum / sinyal liar yang mungkin timbul terutama pada saat amplifier dihidupkan tanpa rangkaian input.

2. C1 (100nF), sebagai kopling, menyalurkan sinyal ac (lebih dari 20Hz) dan menahan sinyal dc.

3. R2 (33)K, memberi bias ke basis TR1 sekaligus membuat kapasitor resonansi C2 lebih aktif. Gain bas bisa 2 hingga 4 kali lipat (sekitar 6dB) lebih kuat dari amplifier lain.

4. R6 (33K), resistor gain. Semakin besar nilainya semakin besar pula penguatannya. Penguatan & kejernihan suara berbanding terbalik. Jika rangkaian amplifier ini harus disupply dengan tegangan rendah, misal 12V ct 12V, maka sebaiknya R6 ini diganti dengan yang lebih kecil, misalnya dari 33K menjadi 10-12K.

5. R3 (560), kebalikan dari R66. C2 (47uF), kapasitor resonansi, hanya bekerja pada arus ac. Menjamin R3 supaya

hanya meneruskan sinyal audio (di atas 20Hz) & menahan arus dc.7. TR1, TR2 (A564), Stage input yang bekerja kebalikan. TR1 penguat non-inverting,

sedangkan TR2 penguat inverting. Untungnya stage ini menggunakan transistor PNP. Transistor PNP biasanya jauh lebih linier, pemilihan komponen yang cerdas.

8. D1, D2, R4, R7, TR4, membentuk rangkaian regulator arus untuk mensupply stage input. Dioda ini tidak harus high speed, yang penting kuat membentuk tegangan sekitar 1.3V, amplifier lain malah mengganti dua dioda ini dengan satu biji led.

Page 23: Fisika Dasar - Gitar Listrik

9. R4 (10K), Bias D1 & D2, Semakin kecil semakin panas, semakin panas semakin jernih. Menjamin TR1 & TR2 tidak kekurangan arus. Kejernihan suara salah satunya ditentukan dari sini. Berfungsi juga untuk membuang muatan kapasitor power supply, penting pada saat rangkaian dimatikan dipegang untuk diperbaiki.

10. R10-R11 (100), C5-C6 (47uF), membentuk rangkaian filter dengung & osilasi yang mungkin terjadi dari kaki-kaki TR3 & TR4. Osilasi biasanya berupa sinyal ultra treble halus yang bisa membuat heatsink/transistor power lebih panas.

11. D3 D4, D5, membentuk regulator tegangan bias untuk TR5 & TR6 (pengganti baterai 1,8-2,1v) yang nilainya 3 x dioda = 1,8V - 2,1V. Pada rangkaian amplifier yang lain biasanya V bias ini di paralel dengan kapasitor 100nF-2u2 agar lebih stabil saat terkena guncangan sinyal yang berlebihan.

12. R12 (100), menjaga supaya nilai tegangan bias tidak lebih dari 2,1V. Tegangan bias ini bernilai tetap, berada di titik CT (kira kira -1V hingga +1V). Tegangan tetap ini terombang-ambing ke atas dan ke bawah seperti getaran daun speaker. Sebenarnya R ini bisa dihilangkan.

13. TR3 (D438), sebagai penguat sinyal tegangan (unbalanced). Menarik sinyal bias ke rel negatif supply. Sedangkan yang menjaga/ menarik sinyal bias ke rel positif supply secara otomatis adalah R8 (2K2) & R9 (4K7). Output antara rel positif dan rel negatif tegangannya mendekati simetris tetapi tidak sama kekuatan arusnya, oleh sebab itu perlu rangkaian penguat arus pertama (D313) sebelum diumpan ke transistor final. Untuk amplifier mosfet biasanya tidak perlu sepasang transistor ini (D313/B507) karena transistor final mosfet sudah cukup aktif diberi arus gate kecil, 0.1mA.

14. C3, mengatasi noise & osilasi pada TR315. C4 (47u), Bootstrap, menyesuaikan getaran tegangan bias tadi, biasanya kapasitor ini

bernilai 22uF atau lebih. Jalur referensi yang dipakai bukan ground tetapi jalur speaker untuk mengimbangi getaran tegangan bias. Menyesuaikan kekuatan getaran bass pada saat konus speaker bergerak ke depan.

16. TR5 (B507) & TR6 (D313), sebagai penguat arus pertama. Seringnya transistor ini diganti dengan TIP41C/tip42C.

17. R13 & R14 (330), memberi supply arus ke TR5 & TR6 lewat emitornya masing-masing. Seringnya dua resistor ini hitam terbakar karena ketidaksesuaian antara getaran yang dikeluarkan amplifier dengan respon loudspeaker. Sebaiknya resistor ini diganti dengan daya 2 Watt karena terhubung seri terhadap beban/speaker.

18. R15 & R16 (0,5/5W), memberi supply ke TR7 & Tr8 lewat kaki emitor. Resitor ini bernilai kecil karena kita menginginkan arus besar, biasanya bernilai tidak lebih dari 0.5 Ohm.

19. TR7 (MJ2955) & TR8 (2N3055), transitor daya sebagai penguat arus terakhir. Sebenarnya transistor buatan ST ini sudah lebih dari cukup bagus, tetapi karena alasan model jadul, tegangan rendah (maksimal 32v ct), susah memasangnya & murah harganya banyak di antara kita memilih tranistor lain yang lebih mahal. Ada

Page 24: Fisika Dasar - Gitar Listrik

banyak keuntungan menggunakan transistor logam dari pada transistor plastik terutama untuk peralatan outdoor.

4.3 Cara kerja efek gitar

Rangkaian Efek Fuzz – Bagi Anda yang sudah sering bermain gitar elektrik alias gitar listrik, pasti sudah tidak asing dengan yang namanya efek gitar (guitar effect). Efek gitar adalah suatu perangkat elektronik yang fungsinya untuk mengubah suara gitar itu sendiri sehingga berbeda dari suara aslinya. Biasanya untuk menjernihkan suara aslinya atau membuat aneka suara distorsi/berisik seperti pada musik Rock.

Jadi efek gitar berfungsi untuk mengubah suara asli gitar yang biasa menjadi beraneka macam sesuai dengan selera kita. Distorsi adalah jenis efek yang biasanya memiliki suara berisik yang suaranya berbasis pada suara amplifier tabung overdrive, termasuk disini efek fuzz. Sekarang, mari kita mencoba membuat efek fuzz. Di bawah ini kami sajikan gambar skema Rangkaian Efek Fuzz. Rangkaian ini bisa Anda kemas dalam sebuah kotak atau box.

Gbr. 4.3 Rangkaian efek Fuzz

Daftar komponen :P1 = 10K Potensiometer LogR1 = 1M 1/4W ResistorR2 = 3K3 1/4W ResistorR3 = 2K2 1/4W ResistorR4 = 5K 1/2W Trimmer Cermet

Page 25: Fisika Dasar - Gitar Listrik

R5 = 100K 1/4W ResistorC1 = 100nF 63V Kapasitor PolyesterC2 = 100pF 63V Kapasitor KeramikC3 = 22µF 25V Kapasitor ElektrolitC4 = 100nF 63V Kapasitor PolyesterC5 = 22µF 25V Kapasitor ElektrolitQ1 = 2N3819Q2 = 2N3819Q3 = 2N3819J1 = Soket Jack Mono 6.3 mmJ2 = Soket Jack Mono 6.3 mmSW1 = Saklar DPDT , saklar geser atau saklar pedalSW2 = Saklar SPST atau saklar geserB1 = 9 Volt

Rangkaian Efek Fuzz ini dirancang untuk mendapatkan katup seperti suara distorsi dari gitar listrik atau alat musik lainnya. Untuk mendapatkan gain yang sangat tinggi, maka rangkaian menggunakan tiga penguat FET. Oleh karena itu, distorsi suara yang diperoleh dari alat/rangkaian tersebut memiliki nada aneh, sangat disukai oleh sebagian besar gitaris terkemuka.

Page 26: Fisika Dasar - Gitar Listrik

BAB V

KESIMPULAN

1. Gitar listrik dapat bekerja karena getaran yang dihasilkan oleh senar diterima pick-up gitar. Pick-up gitar yang menghasilkan medan magnet akibat kumparan menerima getaran itu dan mengubahnya menjadi gelombang elektromagnetik untuk kemudian diteruskan kepada amplifier.

2. Amplifier mengubah gelombang elektromagnetik yang dialirkan kepadanya menjadi gelombang suara menggunakan getaran komponen di dalamnya.

3. Efek gitar dapat memberi efek suara unik pada suara yang keluar ketika dicolokkan pada amplifier. Efek gitar memberikan gelombang elektromagnetik untuk kemudian bersatu dengan gelombang elektromagnetik dari gitar.

4. Kekuatan suara (dB) yang dihasilkan oleh gitar listrik bergantung pada amplifier yakni daya dan besarnya speaker pada amplifier.