FISIKA DASAR

45
LOGO “ Add your company slogan ” FISIKA DASAR Pertemuan #1 Rachmat Suryadi, 2012 01/15/22 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

description

Rachmat Suryadi , 2012. FISIKA DASAR. Pertemuan #1. Kontrak Perkuliahan. Nama MK : FISIKA DASAR Bobot SKS: 2 SKS Jumlah pert: 16x (Tatap Muka 1 4 x, UTS 1x, UAS 1x) , Jadwal: S abtu , 1 3 .00 – 1 4 . 5 0 WIB Dosen pengampu : Rachmat Suryadi, M.Pd Hp.087877415821 - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of FISIKA DASAR

Page 1: FISIKA DASAR

LOGO

“ Add your company slogan ”

FISIKA DASAR

Pertemuan #1

Rachmat Suryadi, 2012

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 2: FISIKA DASAR

Kontrak Perkuliahan

Nama MK : FISIKA DASAR Bobot SKS : 2 SKS Jumlah pert : 16x (Tatap Muka 14x, UTS 1x,

UAS 1x) , Jadwal : Sabtu, 13.00 – 14.50 WIB Dosen pengampu :

Rachmat Suryadi, M.PdHp.087877415821http://rachmatsuryadi.wordpress.com/e-mail : [email protected]

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 3: FISIKA DASAR

Kontrak Perkuliahan

KOMPETENSI Mahasiswa mendapatkan pemahaman yang kokohtentang konsep-konsep dasar fisika dan aplikasinya,sehingga mampu menerapkannya pada kehidupansehari-hari dan profesinya.

Menanamkan konsep dasar analisa gejala fisis yangditemukan dalam kehidupan profesinya.

Memahami hukum-hukum fisika sebagaidasar untuk pengembangan sain danteknologi

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 4: FISIKA DASAR

Kontrak Perkuliahan

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 5: FISIKA DASAR

Kontrak Perkuliahan

METODE EVALUASIMetode evaluasi dilakukan dengan Ujian TengahSemester dan Ujian Akhir Semester. Selain ituditambah dengan komponen penunjang dari kuis/tugas.Penilaian Kuis : 10 % Tugas : 10 % Kehadiran : 10 % UTS : 30 % UAS : 40 %

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 6: FISIKA DASAR

Materi Kuliah

1. Pendahuluan, Besaran dan satuan2. Vektor3. Gerak dalam 1 Dimensi4. Gerak dalam 2 Dimensi5. Dinamika Partikel (Hukum-hukum Gerak)6. Kerja dan Energi7. Momentum dan Impuls8. UTS9. Fluida10.Termodinamika

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 7: FISIKA DASAR

Materi Kuliah

11. Suhu dan Kalor12. Gelombang optika13. Gelombang elektromagnetik14.Listrik- magnet15. Fisika Modern16. UAS

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 8: FISIKA DASAR

REFERENSI Serway And Jewett, Physics For Scientists And Engineers 8th edition, University of California, Los Angeles, 2010 Douglas C. Giancoli, Physics for Scientist and Engineers with Modern Physics, 3rd edition, Prentice-Hall, 2001 A. Tipler, Physics for Scientists and Engineers, 3rd ed., Worth, New York, 1991

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 9: FISIKA DASAR

BESARAN DAN PENGUKURANMateri #1 Pendahuluan

04/24/23AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 10: FISIKA DASAR

Pendahuluan

Apakah Fisika Itu ?

o Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari sifat-sifat dan interaksi antar materi dan radiasi.o Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif (Metode Ilmiah).

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 11: FISIKA DASAR

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU FISIKA

Periode Pertama: prasejarah – 1550 Pengumpulan fakta fisis → perumusan empirik Belum ada eksperimen yang sistematis

Periode Kedua: 1550 – 1800 Penembangan metoda eksperimental yang sistematis

Periode Ketiga: 1800 – 1890 Pengembangan Fisika Klasik

Periode Keempat: 1890 – sekarang Pengembangan Fisika Modern

Page 12: FISIKA DASAR
Page 13: FISIKA DASAR
Page 14: FISIKA DASAR
Page 15: FISIKA DASAR
Page 16: FISIKA DASAR

Pendahuluan

Untuk memahami berbagai gejala alam baik dalam skala mikro maupun makro diperlukan pemahaman akan besaran-besaran. Bagaimana besaran tersebut diukur, bagaimana hubungan satu dan lainnya, alat apa yang diperlukan, bagaimana metoda mengetahuinya.

Untuk memudahkan dalam mengungkap gejala alam ini, maka digunakan berbagai lambang notasi yang mewakili besaran-besaran fisika. Contohnya Massa (m), panjang (l), waktu (t), laju (v), suhu (T) Kuat medan magnet (B) dan banyak lagi besaranbesaran lainnya.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 17: FISIKA DASAR

FISIKA

Mempelajari alam semesta Alam semesta diciptakan dengan karateristik:

Derajat Keteraturan Tinggi Derajat Kesimetrian Tinggi Aturannya tetap (konsisten)

Dengan karakteristik inilah dimudahkan bagi manusia untuk mempelajari fisika

Page 18: FISIKA DASAR

Pendahuluan

Untuk menyatakan suatu besaran, misalnya panjang, diperlukan satuan.

Jumlah besaran dalam Fisika ini banyak karena itu akan diperlukan banyak sekali satuan.

Besaran yang dapat dibentuk dari besaran-besaran lain disebut besaran turunan. Sedang besaran-besaran tertentu yang membentuk besaran turunan disebut besaran pokok.

04/24/23AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 19: FISIKA DASAR

Besaran Pokok

Dalam Sistem Internasional ada 7 besaran pokok yaitu:

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 20: FISIKA DASAR

Sistem Satuan Internasional

Namun pemakaian satuan yang bermacam-macam akan menimbulkan banyak kesukaran. Pertama kita perlu banyak mendefisikan beragam alat ukur. Kedua akan mengundang kerumitan saat mengkonversi dari satuan ke satuan lainnya

Karena itu dalam dunia ilmu pengetahuan digunakan satuan standar yang disepakati secara Internasional.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 21: FISIKA DASAR

Lanjutan

Adanya berbagai satuan untuk besaran yang sama tentu saja dapat menimbulkan kesulitan. Untuk mengatasi kesulitan tesebut kita perlu merumuskan satu jenis satuan untuk suatu besaran tertentu yang standar yang disebut satuan standar. Syarat utama satuan standar adalah : Nilai satuannya harus sama Mudah diperoleh kembali ( mudah ditiru ) Dapat diterima secara internasional

Berikut ini akan diuraikan definisi satuan standar untuk 3 besaran pokok, yaitu meter untuk besaran panjang, kilogram untuk besaran massa, dan sekon untuk besaran waktu.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 22: FISIKA DASAR

Meter Standar

Standar panjang internasional yang pertama adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium yang disebut meter standar. Meter standar ini di simpan di Internasional Bureau of Weight and Measures di kota Sevres, Perancis. Satu meter didefinisan sebagai jarak antara dua goresan pada kedua ujung meter standar yang diukur pada suhu 0C.

Pada tahun 1960 ditetapkan bahwa satu meter didefinisikan sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan atom-atom krypton (Kr-86). Pada tahun 1983, definisi standar meter diubah lagi. Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam selang waktu 1/299.792.458

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 23: FISIKA DASAR

Kilogram Standar

Satu kilogram adalah massa silinder campuran platina-iridium yang di simpan di Internasional Bureau of Weight and Measures di kota Sevres dekat Paris, Perancis. Massa standar satu kilogram dipilih sedemikian rupa sehingga sama dengan massa 1 liter air murni pada suhu 4C.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 24: FISIKA DASAR

Sekon Standar

Pada tahun 1956, satu sekon ditetapkan berdasarkan perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi), yaitu waktu satu hari. Karena rotasi bumi tidak tetap, maka digunakan waktu hari rata-rata dalam satu tahun. Oleh karena itu, diperoleh waktu sekon standar, yaitu 1/(24 x 60 x 60) = 1/86400 bagian dari lamanya satu hari matahari rata-rata.

Pada tahun 1967 satuan waktu standar ditetapkan berdasarkan jam atom Cesium. Satu sekon didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh atom Cesium-133 (Cs-133) untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 25: FISIKA DASAR

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 26: FISIKA DASAR

Konversi Satuan

Di dalam pengkonversian suatu satuan, maka kita memerlukan suatu faktor konversi yang terdiri dari bilangan dan penyebut yang masing-masing memiliki satuan yang berbeda, tetapi memiliki besar yang sama, sehinggga faktor konversi ini bernilai satu.

Contoh:Mengubah dari 45 yard ke dalam satuan meter1 yard = 0,9144 meter(hitung!)

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 27: FISIKA DASAR

Faktor Konversi

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 28: FISIKA DASAR

Notasi Ilmiah

Dalam notasi ilmiah kita menuliskan bilangan sebagai hasil kali bilangan a (1 < a < 10) dengan bilangan 10 berpangkat, yang disebut orde.

Contoh:140.000 = 1,4 x 105 dan 0,0037 = 3,7 x 10-3

Latihan, ubah ke dalam notasi ilmiah 0,000234 233,987 980767898767

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 29: FISIKA DASAR

Dimensi

Dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana besaran tersebut disusun dari kombinasi besaran-besaran pokok.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 30: FISIKA DASAR

Dimensi Besaran Turunan

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 31: FISIKA DASAR

Analisa Dimensi

Melalui analisa dimensi kita pun bisa mencek kebenaran suatu persamaan fisika, karena suatu persamaan fisika harus memiliki dimensi yang konsisten.

Contoh:Hubungan jarak (s), waktu (t), dan kecepatan (v) adalah:s = v.t[L] = [L/T].[T] = [LT-1][T][L] = [L]

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 32: FISIKA DASAR

Quiz #1

Berapakah volume balok dengan panjang 12 cm, lebar 5 cm , dan tinggi 6 cm! Nyatakan dalam Sistem Internasional.

Massa jenis besi adalah 7,9 g/cm3. Berapakah massa jenis besi tersebut jika diukur dengan sistem satuan Internasional?

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 33: FISIKA DASAR

Pengukuran

Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran yang sudah distandar.

Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pengukuran berat menggunakan neraca dengan berbagai ketelitian, mengukur kuat arus listrik menggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan stopwatch, mengukur suhu dengan termometer, dan lain sebagainya. Mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, amper meter, termometer merupakan alat ukur yang sudah distandar.

04/24/23AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 34: FISIKA DASAR

Instrumen Pengukuran

Instumen pengukuran adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran.

Kriteria kemampuan alat ukur: accuracy, kemampuan alat ukur untuk memberikan

hasil ukur yang mendekati hasil sebenarnya. Presisi, kemampuan alat ukur untuk memberikan

hasil yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama.

Sensitivitas, tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan yang akan diukur

Kesalahan (error), penyimpangan hasil ukur terhadap nilai yang sebenarnya

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 35: FISIKA DASAR

Pengukuran Besaran Pokok

Pengukuran Besaran Panjang Mistar : Posisi yang salah akan menyebabkan

kesalahan baca atau kesalahan paralaks. Jangka Sorong : memiliki batas ketelitian sampai

dengan 0,1 mm. Jangka sorong dapat digunakan untuk menukur diameter bola, diameter dalam tabung, dan kedalaman lubang.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 36: FISIKA DASAR

Pengukuran Besaran Panjang Mikrometer sekrup : Mikrometer sekrup mempunyai

ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur antara lain tebal kertas, diameter kawat email, dan tebal kain.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 37: FISIKA DASAR

Pengukuran Besaran Massa

Pengukuran massa pada umumnya dilakukan dengan menggunakan neraca.

Ada beberapa jenis neraca, antara lain neraca Ohauss, neraca lengan, neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 38: FISIKA DASAR

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 39: FISIKA DASAR

Pengukuran Besaran Waktu

Pengukuran waktu umumnya dilakukan dengan menggunakan stopwatch.

Stopwatch memiliki tiga tombol yaitu tombol start, stop dan reset.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 40: FISIKA DASAR

Angka Penting

Angka penting adalah angka-angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka pasti dan satu angka terakhir yang diragukan.

Angka yang merupakan angka penting adalah : semua angka bukan nol Angka nol yang berada diantara angka bukan nol Angka nol yang berada di sebelah kanan tanda

desimal dan mengikuti angka bukan nol

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 41: FISIKA DASAR

Angka yang bukan merupakan angka penting adalah Angka nol yang berada di sebelah kiri angka bukan

nol• 0,000675 terdiri dari 3 angka penting• 0,03 terdiri dari 1 angka penting

Angka nol disebelah kanan angka bukan nol dan tanpa desimal, kecuali jika diberi tanda khusus, misalnya garis pada angka yang diragukan

• 500 terdiri dari 1 angka penting• 2050 terdiri dari 3 angka penting

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 42: FISIKA DASAR

Ketidakpastian pada Pengukuran

Ketidakpastian Pengukuran pada Hasil Percobaan Ketidakpastian disebabkan oleh adanya kesalahan

dalam pengukuran. Ketidakpastian mutlak dan ketidakpastian relatif

Ketidakpastian Mutlak ∆DKetidakpastian mutlak berhubungan dengan ketepatan

pengukuran bahwa makin kecil ketidakpastian mutlak, makin tepat pengukuran tersebut. Ketepatan (presisi) adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran sama pada pengukuran berulang.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 43: FISIKA DASAR

Ketidakpastian RelatifKetidakpastian relatif berhubungan dengan ketelitian

pengukuran yaitu makin kecil ketidakpastian relatif, makin tinggi ketelitian pengukuran tersebut. Ketelitian (akurasi) adalah suatu aspek yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai hasil pengukuran alat ukur dengan nilai benar x0.

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 44: FISIKA DASAR

Pengolahan Data pada Pengukuran Tunggal dan Berulang

Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali saja.

Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali yaitu lima atau sepuluh kali pengukuran.

04/24/23

AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA

Page 45: FISIKA DASAR

Penutup

Sekian Terima kasih Pertemuan berikutnya vektor

04/24/23 AKADEMI FARMASI HANG TUAH JAKARTA