Fisika Besaran
-
Upload
dwiki-ananda-putra -
Category
Documents
-
view
70 -
download
5
description
Transcript of Fisika Besaran
VEKTOR
I. Metode Penjumlahan VektorDefinisi umumMetode penjumlahan vector adalah cara dalam menjumlahkan dua buah vektor. Hasil
penjumlahan tersebut disebut vektor resultan.
A. Penjumlahan Vektor dengan Metode Grafis (Poligon)
a. Penjumlahan dua buah vektor A dan B
Langkah-langkah penjumlahan dua buah vektor secara grafis (metode poligon) adalah
sebagai berikut:
1. Gambar vektor A sesuai dengan skala dan arahnya
2. Gambar vektor B sesuai dengan skala dan arahnya dengan menempelkan pangkal
vektor B
3. vektor A ditambah dengan suatu vektor B maka vektor resultannya Vs.
Contoh gambar :
NAMA : DWIKI ANANDA PUTRA
NIM : 145060200017
KELAS : FISIKA C
b. Penjumlahan empat buah vektor A, B, C dan D secara grafis (metode poligon) seperti
langkah diatas, maka menghasilkan VR = A + B + C + D.
Contoh gambar :
B.
Penjumlahan Vektor dengan Metode Jajaran GenjangPenjumlahan dua buah vektor A dan B dengan metode jajar genjang yaitu dengan cara
menyatukan pangkal kedua vektor A dan B , kemudian dari titik ujung vektor A ditarik garis
sejajar dengan vektor B dan juga dari titik ujung vektor A ditarik garis sejajar dengan vektor B .
Vektor resultan VR diperoleh dengan menghubungkan titik pangkal ke titik perpotongan kedua
garis sejajar tersebut di atas.
Contoh gambar :
.
Besar vektor resultan VR yang ditunjukkan pada Gambar di atas dapat dicari dengan
persamaan cosinus berikut ini:
Keterangan :
VR = besar vektor resultan,
A dan B = besar vektor A dan B ,
α = sudut antara vektor A dan B .
Jika besar sudut α adalah 90 derajat, maka persamaan nya adalah
Hal ini di karenakan cos 90 derajat memiliki nilai 0
Arah vektor resultan terhadap salah satu vektor secara matematis dapat ditentukan
dengan menggunakan aturan sinus. Contoh suatu vektor A ditambah vektor B dan hasil
penjumlahan ini adalah vektor C.
Keterangan :
α, β, γ merupakan sudut-sudut yang terbentuk antara dua vektor seperti gambar dibawah ini.
C. Penjumlahan vektor dengan Metode AnalitisMasing-masing vektor diuraikan menjadi komponen-komponen vektor searah sumbu x dan
sumbu y dari sistem koordinat Cartesius.
Menurut Bresnick besar Resultan vektor dan arah ditentukan dengan :
Arah resultan :
II. Metode Selisih/Pengurangan VektorSeperti pada penjumlahan vektor, suatu vektor bisa dikurangkan dengan vektor lain.
Pengurangan suatu vektor A dengan vektor B sama dengan penjumlahan vektor A dengan negatif
vektor B (atau -B).
a. Pengurangan Vektor dengan Metode Grafis (Metode Poligon)
Pengurangan vektor pada dasarnya sama dengan penjumlahan vektor negatif.
Contoh gambar pengurangan dua buah vektor :
Keterangan :
Pengurangan vektor pada Gambar diatas. dilakukan dengan cara membuat vektor -B (vektor
yang besarnya sama dengan vektor B , sejajar, tetapi arahnya berlawanan).
Suatu vektor A dikurangi dengan vektor B dan hasilnya vektor R yaitu:
Contoh gambar pengurangan empat buah vector :
b. Pengurangan Vektor dengan Metode Jajar GenjangPengurangan vektor A dengan vektor B dengan metode jajar genjang yaitu sama dengan
penjumlahan vektor A dengan vektor -B.
Contoh pengurangan dua buah vektor A dan B dengan metode jajar genjang :
B
A
III. Metode Perkalian VektorPerkalian vektor dengan vektor dapat diklasifikasi menjadi dua macam, yaitu
perkalian vektor yang akan menghasilkan skalar dan perkalian vektor yang
akan menghasilkan vektor lain.
A. Perkalian titik (dot product)Perkalian dot atau titik disebut juga perkalian skalar (scalar product). Hal itu
dikarenakan perkalian tersebut akan menghasilkan skalar meskipun kedua
pengalinya merupakan vektor. Perkalian skalar dari dua vektor A dan B
dinyatakan dengan A· B, karena notasi ini maka perkalian tersebut
dinamakan juga sebagai perkalian titik (dot product).
Kita akan mendefinisikan A· B dengan cara menggambarkan kedua vektor
dengan ekor-ekornya terletak pada titik yang sama. Setelah itu kita cari
komponen vektor yang sejajar di antara keduanya. A• B didefinisikan sebagai
besar vektor A yang dikalikan dengan komponen B yang sejajar dengan A.
Bila C adalah hasil perkalian skalar antara A dan B maka :
C = A· B = ABcosq
A· B = AxBx + AyBy + AzBz
Penerapan operasi perkalian titik dalam Fisika misalnya adalah W = F . s, dan
F = B . A
.
B. Perkalian silang (cross product)
Perkalian silang (cross product) disebut juga sebagai perkalian vektor (vektor
product), karena perkalian ini akan menghasilkan vektor lain. Perkalian vektor
antara A dan B dinyatakan dengan A x B.
A x B didefinisikan sebagai besar vektor A yang dikalikan dengan komponen B yang tegak lurus
dengan A.
Besarnya vektor baru C sebagai hasil perkalian silang antara A dan B adalah :
C = AxB = ABsinq
AxB = (AyBz i AzBx j AxBy k)-(AyBx k AzBy i AxBz j)
Atau
AxB (AyBz AzBy) i (AzBx-AxBz) j (AxBy-AyBx) k
Penerapan operasi perkalian silang dalam Fisika misalnya adalah t = r x F,
F = q v x B
Hasil dari perkalian ini, baik _ maupun F merupakan besaran vektor. Karena
hasil yang diperoleh berupa vektor maka arah dari vektor tersebut dapat dicari
dengan aturan tangan kanan, yaitu dengan cara memutar vektor pertama ke
vektor kedua. Sebagai contoh : jika kecepatan partikel (v) bergerak pada arah
sumbu x (+) dan medan magnet (B) memiliki arah ke sumbu y (+), maka gaya
(F) akan bergerak ke arah sumbu z (+).
Contoh Soal 1 ( sumber : http://blajar-pintar.blogspot.com.html)
Contoh soal 2 ( Sumber : http://data-smaku.blogspot.com/2012/11/penjumlahan-dan-
penguranganvektor.html)