Firewall

22
BAB II FIREWALL 2.1 Firewall Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Gambar 2.1 Bagan Firewall Seperti terlihat pada bagan di atas firewall terbagi kedalam dua jenis : 1. Personal Firewall Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang 2

description

Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya.

Transcript of Firewall

BAB IIFIREWALL

2.1 FirewallFirewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar.

Gambar 2.1 Bagan FirewallSeperti terlihat pada bagan di atas firewall terbagi kedalam dua jenis :1. Personal Firewall Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi Windows XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack 1), Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain. Personal Firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall2. Network Firewall Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.

2.2 Fungsi FirewallUntuk mencegah serangan maupun ancaman seperti penjelasan diatas, dapat digunakan firewall. Fungsi umum firewall adalah :1. Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan2. Melakukan autentikasi terhadap akses3. Melindungi sumber daya dalam jaringan privat4. Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator

2.3 ProtokolProtokol adalah sebuah standar aturan yang mengatur alat-alat dalam jaringan komputer sehingga dapat saling berkomunikasi satu sama lain, dapat berhubungan satu sama lain dan dapat melakukan perpindahan data satu sama lain. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan kombinasi keduanya.Banyak hal yang dapat dilakukan oleh Protokol, misalnya :1. Melakukan deteksi terhadap perangkat fisik2. Melakukan metode handshaking3. Begoisasi berbagai macam hubungan4. Mengawali dan mengakhiri suatu pesan5. Mengatur format pesan yang akan digunakan6. Apa yang harus dilakukan apabila pesan yang dikirimkan tidak sempurna7. Mengakhiri suatu koneksiAgar protokol yang dibuat dapat digunakan di berbagai vendor, maka dibentuk organisasi-organisasi untuk standarisasi protokol. Misalnya ANSI, ITU, dll. 1. Protokol TCPProtokol TCP (Transmission Control Protocol) adalah protokol yang terdapat pada layer transport pada OSI layer. Karakteristik TCP :a. Connection OrientedSebelum data ditansmisikan antara dua host, terlebih dahulu harus dilakukan perjanjian antara kedua host tersebut untuk membuat sesi koneksi. Selanjutnya diteruskan dengan Three-way Handshake.b. Full DuplexKoneksi antara dua host terdiri atas dua jalur, yaitu jalur keluar dan jalur masuk.c. ReliableData yang telah diterima akan diurutkan sesuai dengan saat data dikirimkan dan memberikan tanda kalau suatu paket telah diterima.d. Byte StreamTCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur masuk dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan (kontigu).e. Memiliki Flow ControlUntuk mencegah kemacetan pada saat data ditransmisikan karena terlalu banyak data yang dikirimkan.f. Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari layer aplikasi (OSI layer).g. Mengirimkan paket secara one-to-oneTCP mengirimkan data satu persatu agar tidak terjadi kemacetan pada saat data ditransmisikan. Ini nanti berkaitan dengan Three-way Handshake.2. Protokol UDPSeperti halnya TCP, UDP (User Datagram Protocol) juga terdapat pada layer transport. Karakteristiknya :a. ConnectionlessPengiriman pesan pada UDP dilakukan tanpa adanya perjanjian antara dua host yang akan melakukan koneksi.b. UnreliableData yang dikirimkan berupa datagram sehingga tidak memiliki nomor urut.c. Menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap seluruh pesan UDP. 3. Protokol TCP/IPTCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah protokol di internet yang menjadi standar komunikasi data digunakan untuk pertukaran data dan merupakan protokol yang paling sering dipakai saat ini. Protokol ini tidak dapat berdiri sendiri, karena itu protokol ini memerlukan protokol suite. Protokol-protokol utama dalam TCP/IP :a. Protokol pada layer aplikasiBertugas untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan TCP/IP. Contohnya: DHCP (Dynamic Host Control Protocol), FTP (File Transfer Protocol), HTTP (Hypertext Transfer Protocol).b. Protokol layer antar hostBerfungsi untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented. Contohnya TCP dan UDP (User Datagram Protocol).c. Protokol layer internetworkBertugas untuk melakukan routing dan enskapsulasi paket data menjadi paket IP jaringan. Contohnya: IP(Internet Protocol), ICMP (Internet Control Message Protocol).d. Protokol layer interface jaringanBertugas meletakkan frame-frame jaringan pada media jaringan yang digunakan.

2.4 Cara Kerja FirewallFirewall berada di antara kedua jaringan seperti internet dan komputer sehingga firewall berfungsi sebagai pelindung. Tujuan utama adanya firewall adalah untuk user yang tidak menginginkan lalu lintas jaringan yang berusaha masuk ke komputer, namun tidak hanya itu yang bisa dilakukan firewall. Firewall juga dapat menganalisis jaringan yang mencoba masuk ke komputer, dan dapat melakukan apa yang harus dilakukan ketika jaringan tersebut masuk. Contohnya, firewall bisa diatur untuk memblokir beberapa jenis jaringan yang mencoba keluar atau mencatat log lalu lintas jaringan yang mencurigakan. Firewall bisa memiliki berbagai aturan yang dapat di tambahkan atau hapus untuk menolak jaringan tertentu. Contoh, hanya dapat mengakses alamat IP tertentu atau mengumpulkan semua akses dari tempat lain untuk ke satu tempat yang aman terlebih dahulu.

Gambar 2.2 ilustrasi firewall

2.4.1 Packet Filter FirewallPacket filtering firewall adalah salah satu jenis teknologi keamanan yang digunakan untuk mengatur paket-paket apa saja yang diizinkan masuk ke dalam sistem atau jaringan dan paket-paket apa saja yang diblokir. Packet filtering umumnya digunakan untuk memblokir lalu lintas yang mencurigakan yang datang dari alamat IP yang mencurigakan, nomor port TCP/UDP yang mencurigakan, jenis protokol aplikasi yang mencurigakan, dan kriteria lainnya. Bagian yang diperiksa dari paket data tersebut adalah bagian header yang berisi informasi penting, yaitu:1. IP address sumber2. IP address tujuan3. Protokol ( TCP/UDP/ICMP )4. Port sumber dari TCP atau UDP5. Port tujuan dari TCP atau UDP6. Tipe pesan dari ICMP7. Ukuran dari paketFirewall adalah sebuah router atau komputer yang dilengkapi dengan dua buah NIC (Network Interface Card, kartu antarmuka jaringan) yang mampu melakukan penapisan atau penyaringan terhadap paket-paket yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan packet-filtering router.Firewall jenis ini bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket tersebut dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control List firewall, router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan paket yang masuk tersebut ke tujuannya atau menghentikannya. Firewall hanya melakukan pengujian terhadap alamat IP atau nama domain yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak meneruskan atau menolak paket tersebut.

Gambar 2.3 contoh pengaturan akses (access control) dalam firewall

2.4.1.1 Cara Kerja Packet Filter FirewallPacket filtering router juga dapat dikonfigurasikan agar menghentikan beberapa jenis lalu lintas jaringan dan tentu saja mengizinkannya. Umumnya, hal ini dilakukan dengan mengaktifkan/menonaktifkan port TCP/IP dalam sistem firewall tersebut. Sebagai contoh, port 25 yang digunakan oleh Protokol SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) umumnya dibiarkan terbuka oleh beberapa firewall untuk mengizinkan surat elektronik dari internet masuk ke dalam jaringan privat, sementara port lainnya seperti port 23 yang digunakan oleh Protokol Telnet dapat dinonaktifkan untuk mencegah pengguna internet untuk mengakses layanan yang terdapat dalam jaringan privat tersebut. Firewall juga dapat memberikan semacam pengecualian (exception) agar beberapa aplikasi dapat melewati firewall tersebut. Dengan menggunakan pendekatan ini, keamanan akan lebih kuat tapi memiliki kelemahan yang signifikan yakni kerumitan konfigurasi terhadap firewall: daftar Access Control List firewall akan membesar seiring dengan banyaknya alamat IP, nama domain, atau port yang dimasukkan ke dalamnya, selain tentunya juga exception yang diberlakukan.Pada beberapa sistem, teknik pengamanan jaringan dapat hanya dilakukan dengan memasang router filtering dan hanya pada lokasi tertentu saja pada jaringan. Oleh karena itu, router yang berfungsi sebagai filter harus dapat mengambil keputusan apakah paket berasal dari jaringan lokal atau berasal dari luar (internet), kegiatan ini disebut source address forgery. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa yang diperiksa dari sebuah paket data adalah bagian header nya yang mengandung informasi penting tentang paket tersebut.1. Protokol : informasi yang terdapat pada header ini tersusun atas byte-byte. Byte ke 9 merupakan informasi tentang protokol yang digunakan.2. Alamat IP Sumber : IP address sumber yang mengirimkan paket data tersebut (berukuran 32 byte).3. Alamat IP Tujuan : IP address tujuan paket tersebut dikirimkan (berukuran 32 byte).4. Port Sumber (TCP/UDP) : port yang menjadi tempat keluarnya paket data pengirim. Pada setiap akhir dari koneksi TCP atau UDP tersambung dengan sebuah port, Walaupun port-port TCP terpisah dan cukup jauh dari port-port UDP. Port-port yang mempunyai nomor dibawah 1024 diterbalikan karena nomor-nomor ini telah didefinisikan secar khusus, sedangkan untuk port-port yang bernomor diatas 1024 (inklusif) lebih dikenal dengan port ephermal. Konfigurasi dari nomor pengalamatan ini diberikan sesuai dengan pilihan dari vendor.5. Port Tujuan : port yang menjadi saluran masuk paket data pada komputer penerima paket data.6. Status Koneksi : status koneksi memperitahkan apakah paket data yang dikirimkan adalah paket pertama dari sesi di jaringan. Jika paket merupakan paket pertama maka pada TCP header diberlakukan false atau 0 dan untuk mencegah sebuah host untuk mengadakan koneksi dengan menolak atau membuang paket yang mempunyai bit set false atau 0. Header pada paket data tersebut kemudian diperiksa , dengan cara membandingkannya dengan policy atau kebijakan yang telah dibuat oleh administrator jaringan. Apabila ada salah satu kebijakan tadi dilanggar, maka paket data yang datang akan di drop.

Gambar 2.4 Packet Filter Firewall pada OSITerdapat dua jenis paket filtering firewall, yaitu :1. Paket Filtering Statis Paket filtering statis ini akan menentukan apakah akan menerima atau memblokir setiap paket berdasarkan informasi yang terdapat pada header paket tersebut (seperti IP address sumber dan tujuan, port sumber dan tujuan, dll). Paket filtering statis ini umumnya terdapat pada system operasi dan router yang menggunakan table daftar pengaturan akses (access control list). IT manager dapat mengelola keamanan jaringannya dengan membuat policy/kebijakan. Setiap paket yang filter akan dibandingkan dengan setiap peraturan yang diterapkan di dalam filter tersebut. Apabila hasil dari perbandingan ini tidak cocok, maka paket tersebut di blok. Namun, apabila sesuai paket tersebuat akan diteruskan. Untuk lebih jelas, perhatikan ilustrasi cara kerjanya pada gambar berikut.

Gambar 2.5 Cara kerja paket filtering statis

Dari gambar di atas dapat dilihat, pada saat paket data datang dengan alamat IP 192.168.0.2 dengan port 25 dan protocol TCP melewati filter, terjadi pengecekan terhadap paket data tersebut. Informasi yang terdapat pada paket data kemudian dibandingkan dengan rule yang terdapat pada firewall. Rule pertama adalah tolak semua paket yang berasal dari alamat 202.14.*.* yaitu alamat yang memiliki IP depan 202.14, karena alamat sumber paket bukan merupakan alamat IP dengan angka depan 202.14, maka paket diteruskan pada pemeriksaan dengan rule berikutnya. Rule dua menyebutkan tolak semua paket yang berasal dari port 25. Sesuai dengan rule, paket yang datang tadi berasal dari port 25 sehingga, paket data akan di drop atau tidak diteruskan. Begitu pun dengan rule tiga. Umumnya perangkat yang memiliki fitur paket filtering, mengizinkan seorang administrator untuk menerapkan dua jenis peraturan. Pertama, inbound rule yaitu pemeriksaan terhadap paket yang akan masuk ke dalam jaringan lokal dari internet, Kedua outbound rule yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap paket yang akan keluar dari jaringan lokal menuju internet.2. Paket Filter DinamisPaket filtering dinamis bekerja seperti halnya paket filtering statis, tetapi pemeriksaan jenis ini juga tetap menjaga informasi sesi yang mengizinkan mereka untuk mengontrol aliran paket antara dua host secara dinamis, dengan cara membuka dan menutup port komunikasi antara keduanya sesuai dengan kebutuhan. Penyaringan seperti ini sering diimplementasikan di dalam firewall, dimana firewall tersebut dapat digunakan untuk mengontrol aliran data masuk ke jaringan lokal, maupun aliran data yang keluar dari jaringan lokal. Misalnya, sebuah paket filtering dinamis dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa sehingga hanya lalu lintas inbound protokol Hypertext Transfer Protocol (HTTP) saja yang diizinkan masuk ke jaringan lokal, sebagai respon dari request dari klient HTTP yang berada pada jaringan local. Untuk itu, lalu lintas outbound yang melalui port 80 dengan protokol TCP akan diizinkan, sehingga request HTTP dari klient yang berada pada jaringan lokal dapat diteruskan. Untuk lebih jelas perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 2.6 Cara kerja paket filtering dinamis

Ketika sebuah request HTTP outbound datang melalui filter, filter ini akan melakukan pemeriksaan terhadap paket tersebut untuk memperoleh informasi sesi TCP dari request itu, kemudian filter akan membuka port 80 untuk lalu lintas inbound sebagai respon terhadap requst tadi. Ketika respon HTTP datang, respon tersebut akan melalui port 80 menuju ke dalam jaringan, dan kemudian filter akan menutup port 80 untuk lalu lintas inbound. Namun, filtering jenis ini dapat di tembus oleh hacker dengan membajak sesi dari paket data, sehingga paket data yang dikirim oleh hacker tersebut adalah paket data yang diizinkan sesuai dengan rule yang di tetapkan.

2.4.1.2 Keunggulan dan Kelemahan Paket Filtering FirewallMetode paket filtering firewall ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu :1. Performa yang tinggi, karena melakukan pengecekan terhadap banyak faktor (port, ip address, dll).2. Dapat diterapkan pada perangkat jaringan biasa router atau switch tanpa memerlukan perangkat tambahan.3. EfektifDisamping itu paket filtering firewall ini juga memiliki kelemahan yang berkaitan dengan konfigurasi, yaitu :1. Konfigurasi kompleks, agak sulit dalam mengkonfigurasi karena penguasaan terhadap port, ip address, dll.2. Mudah terjadi kesalahan dalam konfigurasi.3. Susah untuk mengkonfig pada protokol yang dinamis (misalnya FTP)4. Tidak dapat meng-filter berdasarkan content ( misalnya lampiran pada email, javascript, ActiveX)

2.5 Pemfilteran Paket (Packet Filtering)untuk Memfilter Informasi yang MasukKegunaan utama dari firewall adalah pemfilteran lalu lintas informasi. Khusus untuk filter informasi yang masuk, firewall menginspeksi paket data saat masuk ke sistem dan mengecek apakah paket data tersebut memenuhi kriteria firewall yang telah didefinisi oleh administrator agar firewall dapat memberi ijin ataupun menolak paket data tersebut. Firewall akan menolak semua paket data yang tidak memenuhi kriteria firewall. Ada 2 macam penerapan kebijakan kriteria firewall yaitu menggunakan daftar ijin (whitelist) dan daftar tolak (blacklist).Dengan menerapkanwhitelist,firewall akan menolak semua paket data yang tidak memenuhi kriteria dalam daftar tersebut dan hanya mengijinkan paket data yang memenuhi kriteria dalam daftar. Sedangkan dengan menerapkanblacklist, firewall akan menerima semua paket data yang tidak memenuhi kriteria dalam daftar tersebut dan menolak semua paket yang memenuhi kriteria dalam daftar.Berikut adalah atribut-atribut utama pada TCP/IP yang digunakan untuk membuat kriteria pemfilteran paket:1. Alamat IP sumber2. Alamat IP tujuan3. Protokol IP4. Port TCP dan UDP sumber5. Port TCP dan UDP tujuan6. Antarmuka tempat datangnya paket (The interface where the packet arrives)7. Antarmuka tempat tujuan paket (The interface where the packet is destined)Pembuat aplikasi umumnya sudah merancang aplikasi buatannya agar dapat berjalan melalui firewall jaringan dan firewallhost.Khusus untuk firewall host,biasanya apabila sebuah aplikasi akan terhubung dengan internet untuk pertama kalinya maka akan ada pemberitahuan kepada pengguna (dengan akses administrator) dan pengguna dapat menentukan apakah aplikasi tersebut diijinkan atau ditolak untuk terhubung dengan internet.

Gambar 2.7 Kriteria Windows Firewall untuk Remote Desktop

Gambar 2.8 Kriteria ZoneAlarm untuk Remote DesktopKedua contoh gambar di atas adalah contoh dari penerapan kriteria pada dua perangkat lunak firewallhost (Windows Firewall dan ZoneAlarm)untuk mengijinkan paket data Remote Desktop dapat melewati firewall. Pada contoh kriteria firewall di atas digunakan filter atribut port TCP yang digunakan oleh aplikasi Remote Desktop yaitu port 3389. Selain menggunakan port, biasanya perangkat lunak firewallhostyang ada saat ini dapat menggunakan atribut aplikasi tanpa perlu mengetahui portnya seperti pada contoh gambar di bawah ini.

Gambar 2.9 Kriteria Windows Firewall untuk aplikasi Torrent2.6 Contoh Perangkat Lunak Firewall Yang Dapat DigunakanBanyak tersedia perangkat lunak firewall pihak ketiga yang dapat dijadikan alternatif apabila perangkat lunak yang sudah ada (Windows Firewall) dirasa tidak sesuai. Berbagai jenis proteksi yang disediakan cukup beragam sehingga dapat dibagi menjadi dua kategori yaitubasicfirewall dan firewall dengan HIPS (HostIntrusionPreventionSystem).Basicfirewall merupakan firewall yang membatasi akses terhadap sistem baik pembatasan dari luar ke dalam maupun pembatasan dari dalam ke luar sistem. Sedangkan firewall dengan HIPS merupakan firewall yang secara aktif melakukan pengawasan terhadap aktivitas-aktivitas mencurigakan pada sistem sebelum malware mendapat kesempatan untuk mengambil alih komputer. HIPS sendiri merupakan sebuah program yang bertujuan untuk mempertahankan integritas sistem yang dilindungi dengan cara mencegah perubahan krusial pada sistem dari sumber-sumber yang tidak diketahui. Umumnya HIPS memberi tahu pengguna apabila akan ada perubahan pada sistem dan membutuhkan otorisasi dari pengguna untuk melakukan perubahan tersebut.Berikut ini contoh perangkat lunak basicfirewall dan HIPSpihak ketiga untuk Microsoft Windows adalah:1. ZoneAlarm Free Firewall (basic firewall)2. Comodo Firewall (HIPS)

2.7 Proteksi Terhadap SSH Dictionary Attacksdengan Menggunakan Firewall untuk Memfilter Informasi yang MasukSalah satu contoh kegunaan dari filter informasi yang masuk oleh firewall adalah mencegah SSHdictionary attacksyang merupakan salah satu bentuk umum serangan pada jaringan internet. Komputer-komputerhostyang telah dikuasai oleh penyerang akan secara terus-menerus mencari komputerhostlain di internet yang membuka port 22 (SSH scanning) yang merupakan portdefaultSSH, dan ketika berhasil menemukan komputer yang membuka port 22 maka komputer yang telah dikuasai penyerang akan mencoba masuk (login) menggunakan daftar berbagai kombinasi username dan password (dictionary of usernames and passwords)yang sudah mereka miliki. Apabila penyerang dapat masuk ke komputer yang membuka port 22 tersebut maka penyerang dapat menggunakan komputer tersebut untuk melakukan serangan lebih lanjut seperti melakukan SSHscanning, denial of service attacks,dan menyimpan konten ilegal.

Gambar 2.10 Ilustrasi SSH dictionary attacksBerbagai cara dapat dilakukan untuk mencegah SSHdictionary attacksnamun salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan cara menggunakan firewall untuk memfilter informasi yang masuk. Kriteria firewall dapat diatur menggunakan port sumber informasi dan alamat sumber informasi sehingga hanya alamat-alamat yang terpercaya saja yang bisa mengakses port SSH yaitu port 22.9