Fiqih Puasa-tugas Agama

5
Kurang lebih 3 hari sebelum masuk Bulan Rajab yang bertepatan dengan tanggal 22 Mei 2012, banyak teman-teman saya yang mengirimkan sms berbunyi “Assalamualaikum wr. wb. Cuma mau mengingatkan tgl 22 mei kita masuk awal bulan rajab. Barang siapa puasa 2 hari di awal Rajab seakan ibadah 2 thn. Barang siapa mengingatkan orang lain ttg ini seakan ibadah 80 tahun.” Bagaimana puasa khusus di Bulan Rajab?Apakah ada tuntunan? Adakah dalil yang mendukungnya? Atau amalan tersebut hanyalah amalan yang tanpa dasar? Lalu saya pun mencoba mencari keterangan lebih lanjut mengenai hukum puasa di awal Bulan Rajab ini. Keterangan mengenai hukum dan keutamaan puasa di awal Bulan Rajab ini dapat digolongkan dalam fiqih puasa. Berikut hasil pencarian yang saya dapatkan dari berbagai sumber. Bulan Rajab adalah bulan ke tujuh dari bulan hijriah (penanggalan Arab dan Islam). Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad shalallah ‘alaih wasallam untuk menerima perintah salat lima waktu diyakini terjadi pada 27 Rajab ini. Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram atau muharram yang artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada empat bulan haram, ketiganya secara berurutan adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri, Rajab. Dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut orang Islam dilarang mengadakan peperangan. Tentang bulan-bulan ini, Al-Qur’an menjelaskan: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan

description

tugas agama

Transcript of Fiqih Puasa-tugas Agama

Page 1: Fiqih Puasa-tugas Agama

Kurang lebih 3 hari sebelum masuk Bulan Rajab yang bertepatan dengan tanggal 22 Mei

2012, banyak teman-teman saya yang mengirimkan sms berbunyi “Assalamualaikum wr. wb.

Cuma mau mengingatkan tgl 22 mei kita masuk awal bulan rajab. Barang siapa puasa 2 hari di

awal Rajab seakan ibadah 2 thn. Barang siapa mengingatkan orang lain ttg ini seakan ibadah 80

tahun.”

Bagaimana puasa khusus di Bulan Rajab?Apakah ada tuntunan? Adakah dalil yang

mendukungnya? Atau amalan tersebut hanyalah amalan yang tanpa dasar? Lalu saya pun

mencoba mencari keterangan lebih lanjut mengenai hukum puasa di awal Bulan Rajab ini.

Keterangan mengenai hukum dan keutamaan puasa di awal Bulan Rajab ini dapat digolongkan

dalam fiqih puasa. Berikut hasil pencarian yang saya dapatkan dari berbagai sumber.

Bulan Rajab adalah bulan ke tujuh dari bulan hijriah (penanggalan Arab dan Islam).

Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad shalallah ‘alaih wasallam untuk menerima perintah salat

lima waktu diyakini terjadi pada 27 Rajab ini. Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan

haram atau muharram yang artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada

empat bulan haram, ketiganya secara berurutan adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan

satu bulan yang tersendiri, Rajab. Dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut

orang Islam dilarang mengadakan peperangan.

Tentang bulan-bulan ini, Al-Qur’an menjelaskan: “ Sesungguhnya bilangan bulan pada

sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan

bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah

kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu

semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya

Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” Hukum Puasa Rajab Ditulis oleh al-Syaukani, dalam

Nailul Authar, bahwa Ibnu Subki meriwayatkan dari Muhammad bin Manshur al-Sam'ani yang

mengatakan bahwa tak ada hadis yang kuat yang menunjukkan kesunahan puasa Rajab secara

khusus.

Disebutkan juga bahwa Ibnu Umar memakruhkan puasa Rajab, sebagaimana Abu Bakar

al-Tarthusi yang mengatakan bahwa puasa Rajab adalah makruh, karena tidak ada dalil yang

kuat. Namun demikian, sesuai pendapat al-Syaukani, bila semua hadis yang secara khusus

menunjukkan keutamaan bulan Rajab dan disunahkan puasa di dalamnya kurang kuat dijadikan

landasan, maka hadis-hadis Nabi yang menganjurkan atau memerintahkan berpuasa dalam

Page 2: Fiqih Puasa-tugas Agama

bulan- bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab itu cukup menjadi hujjah atau

landasan. Di samping itu, karena juga tidak ada dalil yang kuat yang memakruhkan puasa di

bulan Rajab. Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada

bulan-bulan haram (mulia)." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadis lainnya

adalah riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah

berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan

puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab: 'Bulan

Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.'"

Menurut al-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam bahasan puasa sunnah, ungkapan Nabi, "Bulan

Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan kebanyakan orang" itu secara

implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,

�م� ل و�س� ه� �ي ع�ل �ه� الل ص�ل�ى �ي� �ب الن ع�ن ف�يه� �ر�د ي �م ف�ل �اف� �ك عت اال� و� أ � �الص�وم ب ج�م�يع$ا �ان� عب و�ش� ج�ب* ر� �خص�يص� ت م�ا

� أ

ه� . . �ي ع�ل �ه� الل ص�ل�ى �ه� الل س�ول� ر� ن�� أ الص�ح�يح� ف�ي �ت� �ب ث ق�د �ل ب �م�ين� ل م�س ال �م�ة� ئ

� أ و�ال� �ه� اب صح�� أ ع�ن و�ال� يء> ش�

هر� ش� جل�� أ م�ن �ان� عب ش� م�ن �ص�وم� ي م�م�ا �ر� ث ك

� أ �ة� ن الس� م�ن �ص�وم� ي �ن �ك ي �م و�ل �ان� عب ش� إل�ى �ص�وم� ي �ان� ك �م� ل و�س�

ء* . ي ش� ع�ل�ى � م ع�ل ال هل�� أ �م�د� �عت ي ال� م�وض�وع�ة> �ل ب ض�ع�يف�ة> Eه�ا �ل ك �ه� اد�يث ح�

� ف�أ �خ�ص�وص�ه� ب ج�ب* ر� ص�وم� م�ا� و�أ م�ض�ان� ر�

�ات� ذ�وب م�ك ال م�وض�وع�ات� ال م�ن �ه�ا ع�ام�ت �ل ب �ل� ف�ض�ائ ال ف�ي و�ى �ر ي �ذ�ي ال الض�ع�يف� م�ن س�ت �ي و�ل ه�ا م�ن

”Adapun mengkhususkan bulan Rajab dan Sya’ban untuk berpuasa pada seluruh harinya atau

beri’tikaf pada waktu tersebut, maka tidak ada tuntunannya dari Nabi shallallahu ’alaihi wa

sallam dan para sahabat mengenai hal ini. Juga hal ini tidaklah dianjurkan oleh para ulama

kaum muslimin. Bahkan yang terdapat dalam hadits yang shahih (riwayat Bukhari dan Muslim)

dijelaskan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam biasa banyak berpuasa di bulan Sya’ban.

Dan beliau dalam setahun tidaklah pernah banyak berpuasa dalam satu bulan yang lebih banyak

dari bulan Sya’ban jika hal ini dibandingkan dengan bulan Ramadhan.

Adapun melakukan puasa khusus di bulan Rajab, maka sebenarnya itu semua adalah berdasarkan

hadits yang seluruhnya lemah (dho’if) bahkan maudhu’ (palsu). Para ulama tidaklah pernah

menjadikan hadits-hadits ini sebagai sandaran. Hadits-haditsnya bukanlah hadits yang

memotivasi beramal (fadhilah amal), bahkan kebanyakannya adalah hadits yang maudhu’ (palsu)

dan dusta.”(Majmu’ Al Fatawa, 25/290-291)

Page 3: Fiqih Puasa-tugas Agama

So …. tidak ada yang istimewa dengan puasa di bulan Rajab kecuali jika berpuasanya karena

bulan Rajab adalah di antara bulan-bulan haram, namun tidak ada keistimewaan bulan Rajab dari

bulan haram lainnya. Yang tercela sekali adalah jika puasanya sebulan penuh di bulan Rajab

sama halnya dengan bulan Ramadhan atau menganggap puasa bulan Rajab lebih istimewa dari

bulan lainnya. Juga tidak ada pengkhususan berpuasa pada hari tertentu atau tanggal tertentu di

bulan Rajab sebagaimana yang diyakini sebagian orang.

Jika memiliki kebiasaan puasa Senin-Kamis, puasa Daud, atau puasa ayyamul biid, maka

tetap rutinkanlah di bulan Rajab. Bahkan bulan Ramadhan semakin dekat, maka segeralah qodho

puasa Ramadhan yang ada jika memang masih ada utang puasa. Semoga Allah beri taufik untuk

tetap beramal sholih.

Dari hasil pencarian yang saya dapatkan, tidak ada perintah khusus untuk melakukan

ibadah sunah puasa pada awal bulan Rajab. Namun bukan berarti Allah melarang melaksanakan

puasa di awal bulan ini. Kita dapat melakukan puasa sunah lainnya seperti puasa Senin -Kamis,

puasa Daud, atau puasa ayyamul biid, atau puasa wajib seperti mengganti puasa Ramadhan tahun

lalu khususnya bagi perempuan. Marilah bersama-sama kita lebih mendekatkan diri kepada

Allah dan bersama-sama lebih menggali ilmu fiqih-fiqih lainnya untuk lebih mencari ridho Allah

swt.