Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa...

28
Di tengah melambatnya ekonomi dunia dan krisis Eropa yang belum berakhir, proyeksi ekonomi Indonesia pada tahun 2013 tetap prospektif untuk menciptakan lingkungan bisnis yang menguntungkan dibanding negara-negara lain. Pada kuartal pertama tahun 2013, diperkirakan perekonomian tumbuh di atas level 6% (yoy) dan tumbuh positif (qtq), yang masih ditopang oleh permintaan domestik. Dengan ekspektasi pertumbuhan PDB pada level tersebut pangsa pasar ekuitas diproyeksikan meningkat. Asosiasi positif antara kinerja ekuitas dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini dimungkinkan karena didukung oleh fundamental ekonomi yang bagus antara lain inflasi yang relatif stabil dan terkendali, suku bunga yang kompetitif, dan nilai tukar rupiah yang relatif stabil pada level fundamentalnya, serta dukungan perbankan yang makin kuat. Sampai dengan kuartal kedua tahun 2013 inflasi masih di bawah 6%. Secara umum, inflasi yang rendah dan terkendali menunjukkan inflasi yang tidak begejolak sehingga volatilitasnya relatif rendah. Kondisi ini masih memberikan keyakinan investor dan mengendalikan volatilitas pasar saham, serta berpotensi menjaga perolehan return positif dari ekuitas. Bertahannya BI rate memberikan dampak positif bagi pasar keuangan baik pasar saham maupun pasar obligasi dan sektor riil, yang berpotensi meningkatkan return karena kepastian imbal hasil. Seiring dengan BI rate, tren pergerakan suku bunga pasar uang sampai pada kuartal pertama 2013 ini masih cukup kondusif bagi pembiayaan sektor riil dan prospek positif bagi pasar keuangan saat ini dan kuartal depan. Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas sektor riil sejalan dengan kinerja ekonomi domestik yang tumbuh di atas 6%. Relatif stabilnya nilai tukar rupiah yang bergerak sesuai dengan fundamentalnya diperkirakan berdampak positif terhadap profitabilitas perusahaan sehingga berpengaruh positif terhadap return saham. Selain itu, stabilitas nilai tukar juga berpotensi mengendalikan kenaikan imbal hasil surat berharga dan obligasi. Kondisi perekonomian domestik yang masih kondusif di tengah kondisi pasar keuangan global yang masih penuh dengan ketidakpastian mendorong berlanjutnya aliran masuk dana asing ke Indonesia, baik dalam bentuk portofolio maupun investasi asing langsung. Aliran dana asing dapat dipergunakan untuk pendanaan oleh calon emiten, yang pada akhirnya berguna untuk pengembangan sektor riil di Indonesia. Sementara aliran investasi asing langsung juga berkontribusi nyata dalam peningkatan aktivitas di sektor rill khususnya dalam pengembangan sektor industri. Financial Market Outlook: Financial Highlights 2013 Q1 © FinancialMarket Update 2013 Tinjauan Ekonomi Makro dan Sektoral Indonesia: menariknya kekuatan ekonomi domestik dalam menopang kinerja pasar modal di 2013 (Laporan kuartal pertama). Kegiatan usaha bank dalam penggalangan dana dan pembiayaan kredit yang meningkat diindikasikan oleh pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, dan kesehatan perbankan yang memadai diantaranya Rasio Kecukupan Modal (CAR) jauh di atas level minimum 8%, Non Performing Loan (NPL gross) di bawah 5% dengan kecenderungan menurun, stabilitas net interest margin (NIM) dan return on asset (ROA). Pertumbuhan kredit konsumsi secara berkelanjutan mendukung permintaan domestik yang tinggi dalam menyokong pertumbuhan ekonomi domestik, di samping kredit investasi dan modal kerja dalam mendukung pembiayaan usaha sektor riil. Industri perbankan yang prospektif, yang diharapkan mendukung kinerja ekonomi domestik ke depan memberikan optimisme seiring dengan prospek positif pasar keuangan di Indonesia Laju pasar modal terus meningkat di kuartal pertama 2013 disebabkan karena masih terus mengalirnya dana asing. Bahwa kekuatan fundamental makro ekonomi yang merupakan berputarnya ekonomi domestik memberikan kekuatan sekaligus menariknya investor asing dalam mempertahankan kinerja portofolionya dengan mengalihkan dananya ke negara berkembang. Walaupun akhir tahun indeks banyak terkoreksi dan berjalan dengan pola sideways, namun justru hingga kuartal pertama ini indeks bergerak terus meningkat. Kami memprediksi hingga kuartal pertama ini indeks akan bergerak secara sideways dalam kisaran 4800-4950. Indeks ini akan dikawal dengan sentimen positif pengumuman laba perusahan. Indeks ini akan bergerak naik selama dana asing masih terus masuk ke Indonesia, walaupun rawan koreksi namun menariknya kekuatan ekonomi domestik masih memberikan tawaran manis untuk investor asing. Kami optimis indeks bisa tembus 5000 menuju kuartal kedua 2013. Kami memandang mayoritas sektor akan menanjak terus, kecuali pertambangan dan pertanian. Catatan bahwa kinerja ekonomi makro yang berasal dari ekonomi internal/domestik kian mengangkat sektor-sektor yang berkaitan langsung dengan sektor rumah tangga. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih didominasi oleh saham-saham sektor keuangan, infrastruktur dan barang konsumsi. Sektor-sektor yang masih menunggu sinyal pasar dunia meliputi sektor CPO dan pertambangan khususnya batubara. Sektor pertambangan akan bertumbuh secara moderat akibat kembalinya permintaan logam dasar dan batubara China, sedangkan CPO masih akan sulit untuk kembali baik melihat adanya aturan yang akan memperpanjang jalur birokrasi dalam eksplorasi lahan baru dan harga CPO dunia yang masih rendah. Tower Pertamina lt. 4 ruang 4.3 FEB UGM Jl. Humaniora No. 1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281 +62274 548517 ext. 307 [email protected] FinancialMarket Update Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Transcript of Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa...

Page 1: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

Di tengah melambatnya ekonomi dunia dan krisis Eropa yang

belum berakhir, proyeksi ekonomi Indonesia pada tahun 2013

tetap prospektif untuk menciptakan lingkungan bisnis yang

menguntungkan dibanding negara-negara lain. Pada kuartal

pertama tahun 2013, diperkirakan perekonomian tumbuh di

atas level 6% (yoy) dan tumbuh positif (qtq), yang masih

ditopang oleh permintaan domestik. Dengan ekspektasi

pertumbuhan PDB pada level tersebut pangsa pasar ekuitas

diproyeksikan meningkat. Asosiasi positif antara kinerja

ekuitas dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini

dimungkinkan karena didukung oleh fundamental ekonomi

yang bagus antara lain inflasi yang relatif stabil dan terkendali,

suku bunga yang kompetitif, dan nilai tukar rupiah yang relatif

stabil pada level fundamentalnya, serta dukungan perbankan

yang makin kuat.

Sampai dengan kuartal kedua tahun 2013 inflasi masih di

bawah 6%. Secara umum, inflasi yang rendah dan terkendali

menunjukkan inflasi yang tidak begejolak sehingga

volatilitasnya relatif rendah. Kondisi ini masih memberikan

keyakinan investor dan mengendalikan volatilitas pasar

saham, serta berpotensi menjaga perolehan return positif dari

ekuitas.

Bertahannya BI rate memberikan dampak positif bagi pasar

keuangan baik pasar saham maupun pasar obligasi dan

sektor riil, yang berpotensi meningkatkan return karena

kepastian imbal hasil. Seiring dengan BI rate, tren pergerakan

suku bunga pasar uang sampai pada kuartal pertama 2013 ini

masih cukup kondusif bagi pembiayaan sektor riil dan prospek

positif bagi pasar keuangan saat ini dan kuartal depan.

Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan

tingkat pertumbuhan M1 yang lebih tinggi daripada tingkat

pertumbuhan mengindikasikan terjadinya peningkatan

aktivitas sektor riil sejalan dengan kinerja ekonomi domestik

yang tumbuh di atas 6%.

Relatif stabilnya nilai tukar rupiah yang bergerak sesuai

dengan fundamentalnya diperkirakan berdampak positif

terhadap profitabilitas perusahaan sehingga berpengaruh

positif terhadap return saham. Selain itu, stabilitas nilai tukar

juga berpotensi mengendalikan kenaikan imbal hasil surat

berharga dan obligasi.

Kondisi perekonomian domestik yang masih kondusif di

tengah kondisi pasar keuangan global yang masih penuh

dengan ketidakpastian mendorong berlanjutnya aliran masuk

dana asing ke Indonesia, baik dalam bentuk portofolio maupun

investasi asing langsung. Aliran dana asing dapat

dipergunakan untuk pendanaan oleh calon emiten, yang pada

akhirnya berguna untuk pengembangan sektor riil di

Indonesia. Sementara aliran investasi asing langsung juga

berkontribusi nyata dalam peningkatan aktivitas di sektor rill

khususnya dalam pengembangan sektor industri.

Financial Market Outlook:Financial Highlights 2013 Q1

© FinancialMarket Update 2013

Tinjauan Ekonomi Makro dan Sektoral Indonesia: menariknya kekuatan ekonomi domestik dalam menopang kinerja pasar modal di 2013 (Laporan kuartal pertama).

Kegiatan usaha bank dalam penggalangan dana dan

pembiayaan kredit yang meningkat diindikasikan oleh

pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, dan kesehatan

perbankan yang memadai diantaranya Rasio Kecukupan

Modal (CAR) jauh di atas level minimum 8%, Non

Performing Loan (NPL gross) di bawah 5% dengan

kecenderungan menurun, stabilitas net interest margin

(NIM) dan return on asset (ROA). Pertumbuhan kredit

konsumsi secara berkelanjutan mendukung permintaan

domestik yang tinggi dalam menyokong pertumbuhan

ekonomi domestik, di samping kredit investasi dan modal

kerja dalam mendukung pembiayaan usaha sektor riil.

Industri perbankan yang prospektif, yang diharapkan

mendukung kinerja ekonomi domestik ke depan

memberikan optimisme seiring dengan prospek positif

pasar keuangan di Indonesia

Laju pasar modal terus meningkat di kuartal pertama 2013

disebabkan karena masih terus mengalirnya dana asing.

Bahwa kekuatan fundamental makro ekonomi yang

merupakan berputarnya ekonomi domestik memberikan

kekuatan sekaligus menariknya investor asing dalam

mempertahankan kinerja portofolionya dengan

mengalihkan dananya ke negara berkembang. Walaupun

akhir tahun indeks banyak terkoreksi dan berjalan dengan

pola sideways, namun justru hingga kuartal pertama ini

indeks bergerak terus meningkat. Kami memprediksi

hingga kuartal pertama ini indeks akan bergerak secara

sideways dalam kisaran 4800-4950. Indeks ini akan

dikawal dengan sentimen positif pengumuman laba

perusahan. Indeks ini akan bergerak naik selama dana

asing masih terus masuk ke Indonesia, walaupun rawan

koreksi namun menariknya kekuatan ekonomi domestik

masih memberikan tawaran manis untuk investor asing.

Kami optimis indeks bisa tembus 5000 menuju kuartal

kedua 2013.

Kami memandang mayoritas sektor akan menanjak terus,

kecuali pertambangan dan pertanian. Catatan bahwa

kinerja ekonomi makro yang berasal dari ekonomi

internal/domestik kian mengangkat sektor-sektor yang

berkaitan langsung dengan sektor rumah tangga. Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) masih didominasi oleh

saham-saham sektor keuangan, infrastruktur dan barang

konsumsi. Sektor-sektor yang masih menunggu sinyal

pasar dunia meliputi sektor CPO dan pertambangan

khususnya batubara. Sektor pertambangan akan

bertumbuh secara moderat akibat kembalinya permintaan

logam dasar dan batubara China, sedangkan CPO masih

akan sulit untuk kembali baik melihat adanya aturan yang

akan memperpanjang jalur birokrasi dalam eksplorasi

lahan baru dan harga CPO dunia yang masih rendah.

Tower Pertamina lt. 4 ruang 4.3 FEB UGMJl. Humaniora No. 1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

+62274 548517 ext. 307 [email protected]

FinancialMarket Update

Fakultas Ekonomika dan BisnisUniversitas Gadjah Mada

Page 2: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

FinancialMarket Update

Tinjauan Ekonomi Indonesia: Faktor Fundamental Makro yang Memberikan Prospek Pasar Keuangan di Awal Tahun Pertumbuhan Ekonomi Masih di Atas Level 6%

Inflasi (Sejauh Ini) Masih Relatif Stabil dan Terkendali

Suku Bunga Kebijakan: BI Rate Masih Bertahan

Pasar Uang: Suku Bunga Cenderung Bergerak Relatif Stabil

Likuiditas Perekonomian Nilai Tukar Cenderung Stabil dan pada Level Fundamendalnya

Investasi Asing

Kinerja Perbankan Tetap Sehat Aset, Dana Pihak Ketiga dan Kredit Tumbuh Positif

Fungsi Intermediasi Perbankan Makin Kuat: LDR Perbankan yang

Meningkat

Kesehatan Perbankan yang Tetap Baik dan Stabil

Optimisme Pasar Modal di Awal Tahun 2013Sektor Pertambangan Batubara

Logam Dasar

Sektor Pertanian (Kelapa Sawit)Sektor RetailSektor Manufaktur Industri Dasar: Semen

Aneka Industri: Otomotif

Industri Barang Konsumsi

Sektor PropertySektor Keuangan (Bank)Sektor Utilitas (Telekomunikasi)Backbone Portfolio Analysis Pengantar

Cara membaca

Daftar isi

1

4

6

810

111112

13141415

Fakultas Ekonomika dan BisnisUniversitas Gadjah Mada

FinancialMarket Outlook 2013:Q1

This work is licensed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. To

view a copy of this license, visit http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/3.0/ or send a letter to Creative

Commons, 444 Castro Street, Suite 900, Mountain View, California, 94041, USA.

Page 3: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

© FinancialMarket Update 2013

1

Pertumbuhan Ekonomi Masih di Atas Level 6%

Inflasi (Sejauh Ini) Masih Relatif Stabil dan Terkendali

Lingkungan bisnis di dalam negeri masih didukung oleh kinerja ekonomi yang cukup

baik ditinjau dari pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Menurut Badan Pusat Statistik,

pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,23%. Pertumbuhan

tersebut terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor

pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98% dan terendah di sektor pertambangan

dan penggalian sebesar 1,49%. Meskipun sedikit di bawah angka perkiraan awal,

namun pertumbuhan ini masih relatif tinggi di atas 6% dan lebih tinggi dibandingkan

pertumbuhan ekonomi negara-negara tetangga dan negara-negara maju. Ekonom

Senior Bank UBS, Edward Teather mengatakan bahwa Indonesia telah mampu

mengatasi krisis ekonomi yang terjadi baru-baru ini dan mencatat tren kenaikan PDB

lebih baik dibandingkan negara tetangga. Performa PDB Indonesia berada di atas

negara-negara lain dan Indonesia berhasil mengatasi krisis. Keberhasilan ini didukung

oleh iklim usaha Indonesia yang membaik. Menteri Keuangan Agus Martowardojo

mengatakan lingkungan global saat ini memberikan prospek yang baik terhadap kondisi

perekonomian nasional, karena mampu mempertahankan angka pertumbuhan

ekonomi di atas enam persen

Di tengah melambatnya ekonomi dunia dan krisis Eropa yang belum berakhir, proyeksi

ekonomi Indonesia pada tahun 2013 ini tetap prospektif untuk menciptakan lingkungan

bisnis yang menguntungkan dibanding negara-negara lain. Pada kuartal pertama tahun

2013, diperkirakan perekonomian tumbuh di atas level 6% (yoy) dan tumbuh positif

(qtq), yang masih ditopang oleh permintaan domestik. Pada kuartal kedua,

pertumbuhan ekonomi di atas level 6% (yoy) masih berlanjut, dan tren meningkat untuk

pertumbuhan qtq.

Kinerja ekonomi Indonesia yang lebih baik dan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada

level di atas 6% diperkirakan tetap menguntungkan karena pangsa pasar ekuitas

adalah forward looking. Dengan pertumbuhan PDB diekspektasi pada level yang relatif

tinggi dengan dasar kinerja ekonomi historis yang lebih baik tersebut, pangsa pasar

ekuitas diproyeksikan juga meningkat. Asosiasi positif antara kinerja ekuitas dan

pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini dimungkinkan karena didukung oleh suku

bunga yang rendah. Pendapatan perusahaan agregat tumbuh seiring dengan PDB.

Pendapatan agregat tersebut mendorong pertumbuhan EPS dan pada gilirannya

mendorong harga ekuitas.

Inflasi Indonesia pada akhir-akhir ini terjadi pada level yang rendah dan relatif

terkendali. Selama dua tahun terakhir inflasi berada pada level di bawah 6%. Meskipun

ada kecenderungan sedikit meningkat memasuki tahun 2013, diperkirakan sampai

dengan kuartal kedua inflasi masih di bawah 6%.

Kenaikan inflasi pada awal tahun di kuartal pertama diperkirakan oleh kemungkinan

efek beberapa harga pangan yang regulasi impornya terganggu sehingga harga buah

dan daging menjadi mahal. Selain itu distribusi beberapa komoditas yang terganggu

dan banjir juga menyebabkan kenaikan harga. Menurut Kementerian Keuangan dan

Bank Indonesia faktor-faktor ini diperkirakan hanya bersifat temporer. Namun demikian

kenaikan bertahap tarif dasar listrik lambat laun akan berdampak pada kenaikan harga

Tinjauan Ekonomi Indonesia: Faktor Fundamental Makro yang Memberikan Prospek Pasar Keuangan di Awal Tahun 2013

Page 4: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

FinancialMarket Update

FinancialMarket Outlook 2013:Q1

terutama akan terasa pada kuartal kedua yang diperkirakan memberikan kontribusi

pada peningkatan inflasinya. Dampak ini dapat terjadi karena kenaikan harga jual

produk manufaktur sebagai upaya menutupi kenaikan biaya produksi. Namun demikian

inflasi yang diperkirakan terjadi secara umum masih berada pada level rendah dan

terkendali yang berada pada kisaran inflasi targetnya sampai pada kuartal kedua.

Secara umum, inflasi yang rendah dan terkendali menunjukkan inflasi yang tidak

begejolak sehingga volatilitasnya relatif rendah. Menurut laporan Bank Indonesia, hal

ini didukung oleh rendahnya inflasi volatile foods dan adminstered prices, serta

terkendalinya inflasi inti dengan rendahnya imported inflation sejalan dengan

penurunan harga energi dan pangan global, terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah,

menurunnnya ekspektasi inflasi dan respon sisi penawaran yang memadai. Kondisi

inflasi yang masih terkendali bisa memberikan keyakinan investor dan mengendalikan

volatilitas pasar saham, serta berpotensi menjaga perolehan return positif dari ekuitas.

Dengan inflasi yang rendah dan relatif stabil, return riil dari pasar saham juga terjaga

nilainya sehingga berdampak positif bagi investor. Bagi bank sentral, inflasi yang

rendah dan terkendali memungkinkan bank sentral mempertahankan suku bunga

jangka pendek untuk sementara waktu, sehingga kredit masih bisa tumbuh dan bagi

pasar obligasi juga lebih menguntungkan. Kondisi ini menjadi faktor yang dapat

mengendalikan peningkatan expected yields sehingga mencegah penurunan harga

obligasi. Karena itu hal ini tidak akan berpotensi mengurangi nilai principal payment,

sehingga inflasi yang rendah dan masih terkendali memberikan keuntungan bagi

pemegang obligasi.

Suku bunga kebijakan BI rate sampai dengan kuartal pertama 2013 diperkirakan masih

bertahan pada level 5,75%. Keputusan Bank Indonesia berdasarkan kondisi yang

masih konsisten dengan tekanan inflasi yang terkendali sesuai dengan sasaran inflasi

2013 dan 2014 sebesar 3,5-5,5 persen

Bertahannya suku bunga ini memberikan dampak positif bagi pasar keuangan baik

pasar saham maupun pasar obligasi dan sektor riil. Suku bunga yang stabil ini akan

berpengaruh positif pada suku bunga jangka pendek dan suku bunga jangka panjang

yang cenderung stabil dan sedikit menurun, berdampak positif pada imbal hasil yang

Suku Bunga Kebijakan: BI Rate Masih Bertahan

Gambar 1. Pertumbuhan PDB Indonesia yoy dan qtq,

Sumber: Badan Pusat Statistik

Gambar 2. Perkembangan Inflasi Indonesia

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia

2

Page 5: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

relatif stabil dan berpotensi meningkatkan return bagi pemegang surat berharga dan

obligasi jika imbal hasil tidak meningkat dan bisa memperbaiki harga. Terjaganya suku

bunga yang rendah di pasar uang karena kendali BI rate berdampak positif terhadap

pertumbuhan kredit untuk sektor riil sejalan dengan akselerasi pertumbuhan ekonomi

yang menjaga pertumbuhan di atas 6%.

Pola pergerakan suku bunga PUAB secara umum diikuti oleh suku bunga kredit dan

simpanan. Suku bunga di pasar uang sejak tahun 2008 cenderung bergerak menurun

khususnya suku bunga kredit baik kredit investasi, kredit modal kerja maupun kredit

investasi. Untuk suku bunga PUAB dan suku bungan pinjaman sejak tahun 2012

cederung sedikit meningkat, sehingga spread suku bunga pinjaman dan suku bunga

simpanan berkurang.

Suku bunga kredit diperkirakan masih mungkin untuk turun sampai dengan kuartal

pertama pada kisaran 11 – 14% untuk semua jenis kredit. Hal ini sejalan dengan

perbaikan efisiensi operasional perbankan dan efisiensi penyaluran dana perbankan.

Sementara itu suku bunga PUAB dan suku bunga simpanan diperkirakan melanjutkan

tren peningkatan meskipun dalam angka yang kecil dan masih bergerak pada kisaran

4%-an untuk suku bunga PUAB dan mendekati 6% untuk suku bunga deposito 1 bulan.

Selama tahun 2012 penurunan suku bunga PUAB seiring dengan kinerja pasar saham

dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang mencatat pertumbuhan positif yang

didukung dengan fundamental ekonomi domestik yang kuat dan persepsi positif

investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Tren pergerakan suku bunga pasar uang

sampai pada kuartal pertama 2013 ini masih cukup kondusif bagi pembiayaan sektor riil

dan prospek positif bagi pasar keuangan saat ini dan kuartal depan.

Pasar Uang: Suku Bunga Cenderung Bergerak Relatif Stabil

Gambar 4. Perkembangan Suku Bunga di Indonesia

Sumber: Bank Indonesia

Gambar 3. Perkembangan BI Rate (%) di Indonesia,

Sumber: Bank Indonesia

© FinancialMarket Update 2013

3

Page 6: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

FinancialMarket Update

FinancialMarket Outlook 2013:Q1

Gambar 6. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah

Sumber: Bank Indonesia

Likuiditas Perekonomian

Pertumbuhan jumlah uang beredar relatif fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak pertengahan tahun 2012 pertumbuhan M1 dan M2 mengalami penurunan,

namun masih dalam tingkat pertumbuhan di atas 10%. Tingkat pertumbuhan M1 sejak

akhir tahun 2010 lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan M2 dan menurut perkiraan

kecenderungan ini terjadi sampai kuartal pertama 2013. Kondisi ini mengindikasikan

terjadinya peningkatan aktivitas sektor riil sejalan dengan kinerja ekonomi domestik

yang tumbuh di atas 6%

Sampai dengan kuartal kedua 2013, jumlah uang beredar baik M1 maupun M2 terus

meningkat dengan perkiraan pertumbuhan di atas 10%. Untuk kuartal pertama, tingkat

pertumbuhan M1 diperkirakan masih lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan M2. Hal

ini mengindikasikan bahwa sampai dengan kuartal pertama 2013 aktivitas sektor riil

tetap tinggi untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 6% seiring dengan

prospek pasar saham dan pasar obligasi yang positif.

Pergerakan nilai tukar rupiah dalam beberapa tahun terkahir cenderung relatif stabil,

meskipun dengan kecenderungan depresiasi namun dengan intensitas yang rendah.

Nilai tukar rupiah memasuki kuartal keempat 2012 menjadi relatif stabil dengan

intensitas depresiasi yang makin berkurang untuk Rupiah terhadap Dollar AS.

Sementara untuk Rupiah terhadap Yen Jepang mengalami apresiasi. Kondisi ini sejalan

dengan kebijakan Bank Indonesia untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai

dengan tingkat fundamentalnya dan membaiknya neraca pembayaran Indonesia.

Pergerakan nilai tukar rupiah yang relatif stabil dengan depresiasi yang makin

berkurang diperkirakan berlanjut sampai dengan kuartal pertama 2013.

Kecenderungan ini didukung dengan kinerja ekonomi eksternal yang membaik, di

antaranya adalah tetap surplusnya neraca pembayaran Indonesia dan meningkatnya

investasi asing.

Relatif stabilnya nilai tukar rupiah yang bergerak sesuai dengan fundamentalnya

diperkirakan berdampak positif terhadap profitabilitas perusahaan sehingga

berpengaruh positif terhadap return saham. Selain itu stabilitas nilai tukar juga

berpotensi mengendalikan kenaikan imbal hasil surat berharga dan obligasi. Karena itu

stabilitas nilai tukar ini memberikan prospek positif bagi pasar saham domestik.

Nilai Tukar Cenderung Stabil dan pada Level Fundamendalnya

Kurs USD IDR

Kurs JPY IDR

Kurs Euro IDR

Gambar 5. Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar di Indonesia

Sumber: Bank Indonesia

4

Page 7: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

Investasi Asing

Di tengah krisis global yang masih berlangsung,

investasi asing langsung yang masuk ke

Indonesia mengalami peningkatan terutama

pada kuartal ketiga 2012 dan pada level yang

tinggi pada kuartal ketiga dan keempat 2012.

Dibandingkan dengan investasi portofolio,

investasi asing langsung relatif tidak fluktuatif

dan lebih tinggi jumlahnya dalam tiga tahun

terakhir.

Peningkatan investasi asing didorong oleh

persepsi positif investor asing terhadap prospek

ekonomi Indonesia yang memiliki kinerja sektor

Gambar 7. Perkembangan Investasi Asing di Indonesia

Sumber: Bank Indonesia

riil dan fundamental ekonomi makro yang baik, di antaranya inflasi yang rendah dan

stabil, nilai tukar yang relatif stabil, suku bunga pasar yang kompetitif. Kondisi

perekonomian domestik yang masih kondusif di tengah kondisi pasar keuangan global

yang masih penuh dengan ketidakpastian mendorong berlanjutnya aliran masuk dana

asing ke Indonesia, baik dalam bentuk portofolio maupun investasi asing langsung.

Bahkan menurut Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

Rahmat Waluyanto bahwa fundamental ekonomi Indonesia yang masih dalam prospek

positif membuat nilai beli bersih investor asing pun tidak hanya terjadi pada investasi

asing langsung dan portofolio di pasar saham namun juga di pasar surat utang.

Aliran dana investasi asing diperkirakan masih berlanjut sampai pada kuartal pertama

dan kedua 2013 terutama dari investasi asing langsung. Hal ini karena investor masih

memilih Indonesia sebagai lokasi menanamkan investasinya akibat sentimen global

yang masih kurang prospektif dan masalah di Amerika Serikat dan Eropa yang

memerlukan waktu perbaikan cukup lama.

Aliran dana asing dapat dipergunakan oleh calon emiten untuk pendanaan yang efek

dominonya berguna untuk pengembangan sektor riil di Indonesia. Sementara aliran

investasi asing langsung juga berkontribusi nyata dalam peningkatan aktivitas di sektor

rill khususnya dalam pengembangan sektor industri.

Ke depan pasar keuangan di Indonesia diperkirakan tetap tumbuh di tengah gejolak

ekonomi global yang masih akan berlangsung. Krisis ekonomi yang masih melanda

Eropa dan Amerika membuat investor akan tetap mengalihkan investasinya ke negara-

negara berkembang, seperti Indonesia, yang fundamental ekonominya relatif bagus

dibandingkan negara-negara emerging market lainnya.

Menurut Rahmat Waluyanto, net buy di pasar saham dan pasar surat berharga saat ini

cenderung tinggi. Selain itu, capital inflow juga terus tumbuh secara positif. OJK akan

mendorong pemanfaatan capital inflow agar semakin baik, seperti mendorong

perusahaan untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO),

emisi obligasi, dan mendorong emiten mendiversifikasi instrumen lebih banyak agar

semakin beragam

© FinancialMarket Update 2013

5

Page 8: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

FinancialMarket Update

FinancialMarket Outlook 2013:Q1

Kinerja Perbankan Tetap Sehat

Aset, Dana Pihak Ketiga dan Kredit Tumbuh Positif

Fungsi Intermediasi Perbankan Makin Kuat: LDR Perbankan yang Meningkat

Kinerja ekonomi domestik tidak terlepas pula oleh dukungan perbankan nasional.

Perbankan yang sehat selama ini telah mendukung pertumbuhan ekonomi domestik

melalui pembiayaan sektor riil. Kemampuan pembiayaan kredit oleh perbankan yang

meningkat didukung oleh pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga.

Selama tahun 2012, perbankan mengalami pertumbuhan aset secara terus menerus jika

diperhitungkan dari bulan ke bulan. Demikian pula, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil

dihimpun juga meningkat. Pertumbuhan dari aset dan dana pihak ketiga ini mampu

mendukung kemampuan bank menyalurkan kreditnya ke sektor riil. Kredit yang diberikan

bank selama tahun 2012 meningkat diukur dari pertumbuhannya. Hubungan ketiga faktor

tersebut terlihat pada pola pertumbuhan dari bulan ke bulan antara aset, DPK, dan kredit

dengan pergerakan yang mirip. Pertumbuhan aset, DPK, dan kredit secara keseluruhan

mengindikasikan sektor riil yang berkembang yang berpotensi menciptakan permintaan

kredit bank baik kredit investasi, modal kerja, maupun investasi seiring dengan

pertumbuhan di pasar keuangan di Indonesia. Perkembangan ini diperkirakan masih

berlanjut pada kuartal pertama 2013.

Kredit perbankan pada tahun 2011 dan 2011 mengalami peringkatan yang mantap diukur

dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada tingkat di sekitar 19% - 40%. Pada akhir

tahun 2012 kredit modal kerja mengalami tren peningkatan, sementara kredit investasi

mengalami penurunan namun dalam tingkat yang lebih tinggi daripada kredit modal kerja.

Tren penurunan pertumbuhan kredit investasi dan kenaikan pertumbuhan kredit modal

kerja diperkirakan masih berlanjut pada akhir kuartal pertama 2013. Kredit konsumsi juga

mengalami peningkatan yang konsisten dengan pertumbuhan yang relatif stabil pada

tingkat yang mendekati 20%. Kecenderungan ini diperkirakan juga akan berlangsung

sampai pada kuartal pertama 2013. Pertumbuhan kredit konsumsi ini secara

berkelanjutan mendukung permintaan domestik yang tinggi dalam menyokong

pertumbuhan ekonomi domestik, di samping kredit investasi dan modal kerja dalam

mendukung pembiayaan usaha sektor riil.

Meningkatnya kemampuan perbankan memberikan kredit dengan sumber pembiayaan

salah satunya dari DPK yang digalang perbankan, mengindikasikan mengingkatnya

fungsi intermediasi perbankan dengan ukuran LDR yang meningkat. Lingkungan dan

6

Sumber: Bank Indonesia

Gamba 8 . Pertumbuhan Aset, Dana Pihak Ketiga, dan Kredit Perbankan Gambar 9. Pertumbuhan Kredit Perbankan Menurut Jenisnya

Sumber: Bank Indonesia

Page 9: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

iklim investasi yang kondusif karena didukung oleh fundamental ekonomi yang bagus

dan ekspektasi positif mengenai perkembangan bisnis mendorong perbankan untuk

meningkatkan pemberian kredit kepada sektor riil.

Kemampuan yang meningkat dalam menggalang dan menyalurkan dana oleh

perbankan terlihat pada LDR yang meningkat pada tahun 2012 menjadi 84%. Tren ini

akan berlanjut pada kuartal pertama 2013 seiring dengan tetap kondusifnya iklim

investasi di Indonesia dan persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik.

Peningkatan ukuran kemampuan usaha perbankan terutama dalam menggalang dan

menyalurkan kredit tidak lepas dari dukungan kesehatan bank yang baik. Salah satu

ukurannya adalah rasio kecukupan modal. Selama tahun 2012 rasio kecukupan

modal (CAR) berada pada kisaran 17% - 18%-an yang jauh lebih tinggi dari level

minimum 8%. Indikator lainnya adalah terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL

gross) di bawah 5% dengan kecenderungan menurun pada akhir tahun 2012. Kinerja

dan kesehatan perbankan yang tetap baik ini didukung pula oleh stabilitas net interest

margin (NIM) dan return on asset (ROA) yang dibukukan perbankan selama tahun

2012. Industri perbankan yang prospektif, yang diharapkan mendukung kinerja

ekonomi domestik ke depan memberikan optimisme seiring dengan prospek positif

pasar keuangan di Indonesia, tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian dan

kewaspadaan dini dalam memberikan kreditnya bagi perbankan atas situasi yang

mungkin mendadak terjadi.

Kesehatan Perbankan yang Tetap Baik dan Stabil

© FinancialMarket Update 2013

7

Gambar 10. Perkembangan Loan to Deposit Ratio Perbankan

Sumber: Bank Indonesia

Gambar 11. Perkembangan Rasio Kecukupan Modal Perbankan (CAR,%),

Sumber: Bank Indonesia

Gambar 13. Harga Minyak Mentah Dunia

Sumber: Bank Indonesia

Gambar 12. Perkembangan Kinerja Perbankan

Sumber: Bank Indonesia

Page 10: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

FinancialMarket Outlook 2013:Q1

Optimisme Pasar Modal di Awal Tahun 2013Awal tahun 2013 merupakan geliat pasar modal Indonesia yang indeks Terus Mencetak

Rekor Baru hampir merata di seluruh sektor. Hingga akhir Februari 2013 Indeks masih

terus terangkat, namun hanya sektor pertambangan saja yang kinerjanya tidak

memuaskan. Indeks terangkat terutama dengan kembalinya sektor perbankan yang

meningkat, ditambah dengan meningkatnya pula sektor-sektor dengan nilai

kapitalisasi besar seperti infrastruktur, industri dasar dan kimia, dan barang konsumsi.

Dengan prestasi awal tahun ini nilai kapitalisasi pasar ini melonjak dari 403 Milyar USD

menjadi 446 Milyar USD.

Berbagai macam isu kekhawatiran akhir tahun 2012 nampaknya direspon berbeda.

Animo investasi yang masih kian tinggi baik domestik maupun asing memberikan angin

segar bagi pasar modal di kuartal pertama. Bank Indonesia nampaknya masih akan

mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% dan pemerintah belum menaikan BBM.

Penundaan kenaikan harga LPG 12kg juga masih akan menahan laju inflasi akan tetap

stabil. Harga minyak dunia yang masih bergerak dalam kisaran 105 – 115 USD/barrel

dan dengan perubahan harian yang relatif stabil membuat pemerintah masih mudah

dalam memprediksi anggaran untuk subsidinya.

Walaupun kenyataan 2012 bahwa krisis Eropa belum berakhir dan sudah mulai

berdampak pada menurunnya sejumlah ROE sektor bisnis, namun laju motor

penggerak ekonomi yang berasal dari sisi konsumsi rumah tangga masih mampu

menahan tekanan. Kami memandang bahwa hal-hal lain dianggap tetap maka IHSG

kami optimis dapat mencapai 5000 dalam tahun ini. Walaupun indeks masih terus

ditarik kebawah oleh sektor pertambangan khususnya batubara. Sektor lain yang perlu

dicermati adalah CPO yang masih kami pandang menunggu cerahnya pasar CPO

dunia.

Perlu diwaspadai rupiah yang terus melemah terhadap USD dapat menekan sisi

konsumsi terhadap barang-barang impor. Sektor retail dan perdagangan besar dapat

terkena dampaknya akibat menurunnya sisi permintaan yang akan menurunkan

volume penjualan. Sektor lain yang mungkin terkena dampaknya adalah industri

farmasi yang masih sebagian besar bahan baku obat Indonesia masih impor. Namun

kami memandang pelemahan ini masih berada nilai fundamentalnya akibat dari defisit

neraca perdagangan Indonesia yang menyebabkan tingginya permintaan USD dalam

negeri. Sejalan dengan hal ini penguatan rupiah akan kembali terjadi, jika permintaan

impor China kembali meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi China, terutama

dari output sektor pertambangan logam dasar.

8

Gambar 14. Kinerja Index (2012, ytd)

Sumber: Bloomberg

Gambar 17. Komposisi pasar modal 2013 Kuartal pertama

Sumber: Bloomberg

Gambar 15. Kapitalisasi Pasar 2003-2013 (Maret)

FinancialMarket Update

Page 11: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

Seiring dengan tekanan pada sektor bisnis yang menurunkan tingkat pengembalian di

2012, namun optimisme di kuartal pertama 2013 menunjukan adanya peningkatan. Di

sektor primer terutama pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan diperkirakan

akan meningkat. Tercatat pada kuartal keempat 2012 indeks tendensi bisnis masih

berada dibawah angka 100 yang menunjukan pesimisme pada sektor ini, namun pada

kuartal pertama tahun ini diestimasi akan meningkat hingga 110.98. Secara rata-rata

sektor bisnis mengarah pada persepsi untuk stagnan di 2013, angka-angka

menunjukan peningkatan namun angka tersebut tidak melebihi angka pada 2012.

Peningkatan indeks persepsi juga masih berlangsung pada pada pertambangan yang

melambat membaik dari tahun 2011. Sektor-sektor dengan persepsi diatas rata-rata

mayoritas berada pada sektor tersier, yaitu pada sektor keuangan, properti dan jasa

perusahaan, serta pada sektor jasa-jasa lainnya. Pada sektor sekunder

© FinancialMarket Update 2013

9

Gambar 16. Indeks Tendensi Bisnis

Sumber: Badan Pusat Statistik

Gambar 18. Kinerja Index 2012 - Maret 2013 (ytd)

Sumber: Bloomberg, diolah

Tabel 1. Kinerja Antar Indeks

Page 12: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

FinancialMarket Outlook 2013:Q1

Batubara

Sepanjang 2012 bahwa sektor batubara memberikan kinerja

yang buruk, sektor ini masih memberikan nilai yang sepanjang

tahun dibawah tingkat pengembalian pasar. Saham-saham

berkapitalisasi besar juga relatif masih bergerak dalam volatilitas

2,3%. Namun sejumlah pihak masih optimis kondisi ini akan

membaik di 2013 ditengah tekanan harga batubara dunia yang

masih terus tergerus. Optimisme ini berasal dari perusahaan-

perusahaan besar yang masih mampu memenuhi permintaan

ekspor dan bahkan diprediksi ekspor akan mampu tumbuh 4%.

Optimisme pertumbuhan volume produksi tambang batubara ini

akibat terus meningkatnya konsumsi batubara sebagai komoditas

energi. Saat ini tercatat konsumen terbesar batubara adalah

China dan India, yang secara total konsumsinya hampir

mendekati seluruh konsumsi batubara dunia. Namun hal ini kami

pandang tidak cukup untuk mengangkat sektor ini. Adanya

peraturan baru yang saat ini melibatkan pemerintah daerah,

dianggap justru berpotensi dapat menghambat izin explorasi

tambang. Kami memprediksi sektor ini masih tetap bergerak

stagnan dibawah return pasar.

Logam DasarKembali beberapa lembaga pendanaan dunia memangkas

pertumbuhan kuartal pertama beberapa negara besar seperti US,

Jepang dan China. Sebagai konsumen utama bahan baku metal,

proyeksi perlambatan ekonomi dapat menekan harga komoditas

metal dasar lebih jauh lagi. Nampaknya isu perlambatan ekonomi

dunia akibat resesi zona euro masih menjadi isu sentral dalam

industri manufaktur yang menyebabkan turunnya permintaan

atas komoditas metal dasar. Walaupun demikian pertumbuhan

ekonomi China tetap tumbuh lebih baik dari kuartal keempat 2012

dan hal ini akan memberikan kembalinya permintaan logam dasar

China yang selama ini masih dipandang menjadi penyebab

tertekannya kinerja sektor metal dasar. Selama 2012 ytd

pergerakan saham-saham sektor metal dasar secara relatif

kinerjanya masih berada dibawah return pasar.

Namun kami masih berharap pada tahun ini sektor metal dasar

dapat berkinerja baik namun hanya secara rata-rata saja.

Beberapa komoditas metal yang diprediksi akan meningkat

adalah komoditas nikel dan timah. Nikel masih mengharapkan

dari permintaan China yang kemungkinan akan kembali

meningkat, namun sepertinya permintaan dari zona euro belum

membaik. Sedangkan komoditas timah setidaknya akan

mengalami kekurangan pasokan sejalan adanya peraturan

pembatasan ekspor tingkat kemurnian produk timah.

Sektor Pertambangan

10

Gambar 19. Kinerja relatif terhadap IHSG saham-saham sektor pertambangan (batubara),

Sumber: Bloomberg, diolah

Gambar 20. Kinerja relatif terhadap IHSG saham-saham sektor pertambangan (logam dasar),

Sumber: Bloomberg, diolah

FinancialMarket Update

Page 13: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

Perubahan curah hujan dan cuaca menurut sumber Bank

Indonesia tidak akan berdampak pada perkebunan cpo. Produksi

cpo ditargetkan akan terus dapat bertumbuh seiring adanya

perluasan kawasan produksi di tahun 2013. Tercatat hingga saat

ini cadangan lahan tersisa 2,8 juta hektar, namun dilihat dari

realisasinya pada tahun ini agaknya akan sulit memberikan

kontribusi pada pertambahan output produksi cpo. Sejumlah

hambatan produksi pun dikemukakan oleh asosiasi sawit antara

lain adalah adanya penundaan peraturan perluasan lahan baru

dan tanaman produksi yang berumur lebih dari 25 tahun sulit

untuk mengangkat sektor kelapa sawit untuk bertumbuh.

Walaupun dari survey tendensi bisnis menunjukan adanya

optimisme pada tahun 2013 namun dalam perspektif sektor

usaha hal ini kami pandang belum cukup mampu untuk

memberikan pertumbuhan yang berarti, apalagi kondisi awal

2013 nilai jual CPO dunia masih dalam kondisi trend menurun.

Sektor Pertanian (Kelapa Sawit)

Indeks keyakinan konsumen diprediksi pada kuartal pertama 2013 ini masih memberikan

optimisme. Hasil dari positifnya ekonomi Indonesia yang meningkatkan pendapatan

rumah tangga, stabil dan terjaganya tingkat inflasi yang menyebabkan rendahnya

pengaruh inflasi terhadap konsumsi dan peningkatan konsumsi terhadap beberapa

komoditi makanan dan bukan makanan meningkatkan optimisme konsumen. Sejalan

dengan membaiknya ekonomi, peningkatan pendapatan kelompok masyarakat

menengah menyebabkan peningkatan konsumsi ini. Dominannya konsumsi domestik

merupakan kekuatan ekonomi internal yang mampu mengangkat indeks.

Kehadiran peningkatan pemberian kredit dari perbankan untuk pinjaman ritel juga

menjadi katalisator bagi peningkatan konsumsi masyarakat akan kebutuhan rumah

tangga (pribadi). Kucuran pinjaman usaha juga ikut menggarap sektor ini. Faktanya,

dengan semakin bertumbuhnya swalayan-swalayan pengecer waralaba merupakan

akibat dari intervensi perbankan dari sisi modal usaha bagi pengecer, dan tingginya

tingkat konsumsi kebutuhan rumah tangga memberikan peningkatan permintaan akan

komoditas tersebut. Namun perlu diwaspadai adanya penurunan pendapatan

perusahaan-perusahaan pengecer besar pada barang-barang konsumsi impor yang

merupakan akibat adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD.

Sektor Retail

© FinancialMarket Update 2013

11

Gambar 21. Kinerja relatif terhadap IHSG saham-saham sektor pertanian

Sumber: Bloomberg, diolah

Gambar 22. Kinerja relatif terhadap IHSG saham-saham sektor retail

Sumber: Bloomberg, diolah

Gambar 23. Jumlah pemberian nilai pinjaman konsumsi, 2013 (yoy)

Sumber: Bloomberg, diolah

Page 14: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

FinancialMarket Outlook 2013:Q1

Pada tahun 2012 volume penjualan kendaraan melonjak sebesar 25%. Lonjakan yang

disebabkan oleh meningkatnya pendapatan rumah tangga dan rendahnya suku bunga

pinjaman ritel menyebabkan tingginya permintaan akan kendaraan berjenis 2

penggerak roda ini merupakan indiskasi konsumsi rumah tangga yang mencapai 66,2%

dari total penjualan yang 52,2%-nya merupakan kendaraan bermesin dengan kapasitas

dibawah 1500cc. Beralihnya pengguna kendaraan roda dua menjadi roda empat ini

merupakan akibat dari kemudahan dalam pemberian kredit pembelian kendaraan

Aneka Industri : Otomotif

Sektor Manufaktur

Data dari Kemenperin memproyeksikan kapasitas terpasang industri semen akan

tumbuh menjadi 65,860 di tahun 2013, dari sebelumnya 60,570. Derasnya permintaan

dari sektor properti dan infrastruktur tahun 2012 menyebabkan sektor ini mendapatkan

peningkatan volume penjualan yang signifikan. Peningkatan penjualan ini merupakan

hasil dari bertumbuhnya sektor properti, perumahan dan pembangunan infrastruktur.

Peningkatan konsumsi semen dari sektor-sektor tersebut masih kuat kami

memandang kinerja industri semen ini masih akan menikmati dari peningkatan

permintaan dari kelanjutan penguatan sektor properti dan infrastruktur. Peningkatan

permintaan ini masih akan berlanjut seiring dengan realisasi proyek-proyek

infrastruktur seperti jalan tol dan pemekaran bandara. Pembangunan pusat-pusat

perbelanjaan di area sub-urban Jakarta juga dinilai ikut memberikan peningkatan

permintaan semen. Industri dasar ini juga mulai dilirik oleh investor-investor luar yang

meningkatkan arus aliran penanaman modal asing pada sektor ini. Beberapa

infrastruktur pengolahan baru juga dibangun pada 2012 seperti Tuban IV dan Tonasa

V dipandang dapat memenuhi kebutuhan semen domestik dan ekspor.

Industri Barang Konsumsi

12

Gambar 25. Jumlah posisi pinjaman modal kerja pada UKM berdasarkan

klasifikasi usaha

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Gambar 27. Total penjualan kendaraan bermotor roda empat

Sumber: Gaikindo, diolah

Gambar 28. Kinerja relatif terhadap IHSG saham-saham sektor manufaktur (otomotif)

Sumber: Bloomberg, diolah

Gambar 24. Kinerja relatif terhadap IHSG saham-saham sektor manufaktur (Industri Barang Konsumsi

Sumber: Bloomberg, diolah

Gambar 26. Posisi Pinjaman UKM pada bank umum konvensional

Sumber: Bank Indonesia, diolah

FinancialMarket Update

Page 15: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

Data dari Kemenperin memproyeksikan kapasitas terpasang

industri semen akan tumbuh menjadi 65,860 di tahun 2013, dari

sebelumnya 60,570. Derasnya permintaan dari sektor properti

dan infrastruktur tahun 2012 menyebabkan sektor ini

mendapatkan peningkatan volume penjualan yang signifikan.

Peningkatan penjualan ini merupakan hasil dari bertumbuhnya

sektor properti, perumahan dan pembangunan infrastruktur.

Peningkatan konsumsi semen dari sektor-sektor tersebut masih

kuat kami memandang kinerja industri semen ini masih akan

menikmati dari peningkatan permintaan dari kelanjutan

penguatan sektor properti dan infrastruktur. Peningkatan

permintaan ini masih akan berlanjut seiring dengan realisasi

proyek-proyek infrastruktur seperti jalan tol dan pemekaran

bandara. Pembangunan pusat-pusat perbelanjaan di area sub-

urban Jakarta juga dinilai ikut memberikan peningkatan

permintaan semen. Industri dasar ini juga mulai dilirik oleh

investor-investor luar yang meningkatkan arus aliran penanaman

modal asing pada sektor ini. Beberapa infrastruktur pengolahan

baru juga dibangun pada 2012 seperti Tuban IV dan Tonasa V

dipandang dapat memenuhi kebutuhan semen domestik dan

ekspor.

Industri Dasar: Semen

Sektor yang menjadi primadona di 2012 ini, sejak awal 2013 masih memberikan nilai

rapor terbaiknya. Hingga 1 Maret 2013 kembali mencetak beberapa rekor baru yang

mendongkrak IHSG. Kinerja sektor property ini didukung dengan meningkatnya

kemampuan pendapatan rumah tangga yang menyebabkan tingginya permintaan atas

tempat tinggal. Tingginya permintaan ruang perkantoran juga berasal dari kegiatan

sektor usaha di Jakarta yang meningkat menjadi 350 ribu m2 dari 300 ribu m2. Pada

2013 diprediksi permintaan untuk ruang perkantoran di kawasan sentra bisnis Jakarta

juga meningkat, dan ketersediaan lahan masih mencukupi untuk beberapa tahun

kedepan. Penyaluran kredit properti dari sektor perbankan juga memberikan andil.

Tercatat kredit properti tumbuh 24% (yoy). Dari angka tersebut secara rata-rata di

tahun 2012 paling banyak adalah disalurkan pada produk kredit pemilikan rumah dan

apartemen. Kami memandang selama perekonomian makro tidak terjadi perlambatan,

sektor ini akan tetap berkinerja baik.

Sektor Property

© FinancialMarket Update 2013

13

Gambar 30. Kinerja relatif terhadap IHSG saham-saham sektor properti

Sumber: Bloomberg, diolah

Gambar 32. Rata-rata pemberian pinjaman properti pada tahun 2012

Sumber: Bank Indonesia

Gambar 31. Jumlah nilai pinjaman properti yang diberikan oleh bank secara keseluruhan

Sumber: Bank Indonesia

Gambar 30. Kinerja relatif terhadap IHSG saham-saham sektor manufaktur (industri dasar: semen)

Sumber: Bloomberg, diolah

Page 16: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

Walaupun sektor infrastruktur dan telekomunikasi memberikan

sokongan terbesar pada PDB, namun kondisi industri

telekomunikasi banyak yang percaya sudah menjadi laut merah.

Persaingan yang ketat dan perang harga yang sudah terjadi ikut

menggerus pertumbuhan laba perusahaan-perusahaan di sektor

ini. Namun harapan di 2013 masih ada, bahwa konsumen dari

sektor ini yang cenderung beralih kepada konsumsi paket data

memberikan angin segar di tengah tekanan persaingan antar

operartor telekomunikasi. Beberapa strategi yang diterapkan

sebagai perluasan jaringan 3G telah digalakan, seperti bekerja

sama dengan produsen perangkat keras dengan membuat

bundling produk, hingga perbaikan kualitas layanan dengan

mengusung teknologi yang dapat mendukung handset

smartphone dan tablet pc.

Dalam industri ini perlu diwaspadai pula masih adanya

ketidakpastian hukum mengenai konten dari value added service

(VAS) industri ini. Regulasi pesan singkat (sms broadcast dan

pesan premium) yang masih mengambang sehingga masih

memberi ganjalan untuk pengembangan produk berbasis paket

data ini. Realisasi tahun 2012 walaupun pendapatan meningkat

namun tekanan industri seluler sudah berdampak pada beban

keuangan operator layanan telekomunikasi. Pertumbuhan laba

bersih dua operator besar seperti Indosat Tbk. (ISAT) dan XL

Axiata (EXCL) terpangkas pertumbuhannya. Kami memandang

bahwa industri ini membutuhkan stimulus dari pemerintah

mengenai percepatan revisi layanan konten pesan singkat

karena konsumsi layanan selular mulai bergeser dari layanan

pesan suara dan pesan singkat kepada konsumsi paket data.

Sektor Keuangan (Bank)Perubahan curah hujan dan cuaca menurut sumber Bank

Indonesia tidak akan berdampak pada perkebunan cpo. Produksi

cpo ditargetkan akan terus dapat bertumbuh seiring adanya

perluasan kawasan produksi di tahun 2013. Tercatat hingga saat

ini cadangan lahan tersisa 2,8 juta hektar, namun dilihat dari

realisasinya pada tahun ini agaknya akan sulit memberikan

kontribusi pada pertambahan output produksi cpo. Sejumlah

hambatan produksi pun dikemukakan oleh asosiasi sawit antara

lain adalah adanya penundaan peraturan perluasan lahan baru

dan tanaman produksi yang berumur lebih dari 25 tahun sulit

untuk mengangkat sektor kelapa sawit untuk bertumbuh.

Walaupun dari survey tendensi bisnis menunjukan adanya

optimisme pada tahun 2013 namun dalam perspektif sektor

usaha hal ini kami pandang belum cukup mampu untuk

memberikan pertumbuhan yang berarti, apalagi kondisi awal

2013 nilai jual CPO dunia masih dalam kondisi trend menurun.

FinancialMarket Outlook 2013:Q1

14

Sektor Utilitas (Telekomunikasi)

Gambar 35. Total pendapatan per tahun (yoy) operator selular (TLKM, ISAT & EXCL),

Sumber: Bloomberg, diolah

Gambar 34. Kinerja relatif terhadap IHSG saham-saham sektor Utilitas (Telekomunikasi)

Sumber: Bloomberg, diolah

Gambar 33. Kinerja relatif terhadap IHSG saham-saham sektor keuangan (perbankan)

Sumber: Bloomberg, diolah

FinancialMarket Update

Page 17: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

Cara membaca

1. Grafik yang pertama merupakan perbandingan antara

rata-rata beta 5 tahunan dengan rolling mean dalam

jendela 2 tahun, grafik ini menunjukkan trend beta saat

ini. Di samping itu dapat dilihat juga deviasi pergerakan

beta berbanding dengan rata-rata 5 tahunannya.

2. Grafik yang kedua menunjukkan perbandingan

compounded return saham dengan pasar. Di sini kita

bisa membandingkan seberapa besar covariance dan

korelasi pergerakan antara pasar dengan saham yang

ada.

3. Grafik yang ketiga adalah penyebaran data saham

berbanding dengan plot best fitting regression line, dan

juga market beta. Fungsinya di sini adalah untuk

melihat sejauh mana error yang muncul berbanding

peramalan yang ada.

Backbone Portfolio Analysis

Pengantar

Portfolio Frontier untuk 12 saham unggulan berdasarkan ROA dan eROA

Untuk analisa teknikal mengenai saham kami menggunakan metoda rolling means

selama 2 tahun terhadap beta perusahaan, korelasi saham individual terhadap Index

Pasar, dan Regresi untuk mengetahui hubungan causalitas antara saham individu dan

pergerakan beta di pasar. Dasar perhitungan kami adalah terhadap saham perusahaan

yang memiliki nilai ROA terbaik, dan juga kompetensi yang baik di dalam industrinya, di

samping juga market share dari saham tersebut. Dari perhitungan kami, kami berhasil

menghimpun peta portfolio dari saham saham tersebut sebagai berikut.

Grafik di atas menggambarkan berbagai skema portfolio dari seluruh saham yang ada

(portfolio frontier). Sebagai hint, titik nilai emiten adalah posisi di mana kita

menempatkan 100% saham pada portfolio, ambil contoh adalah apabila kita

menginvestasikan 100% saham kita pada Unilever (UNVR) maka portofolio expected

return adalah 3% dengan standar deviasi 7%.

SIMP dan EMTK dikeluarkan dari daftar dikarenakan data yang

tidak lengkap dalam lima tahun belakangan ini.

© FinancialMarket Update 2013

15

Page 18: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

© FinancialMarket Update 2013

Berdasarkan highlight laporan konsolidasi Maret 2013, pendapatan layanan seluler

(voice) meningkat 7,5 % sejalan dengan bertambahnya jumlah pelanggan seluler

sebesar 125,1 juta atau betambah 18,1 juta pelanggan selama tahun 2012. Di samping

itu Telkom juga mencatat pendapatan dari data, interenet, dan jasa teknologi

informatika yang tumbuh sebesar 15,5 % dan berkontribusi sebesar 35,8 % terhadap

jumlah pendapatan. Juga terjadi perkembangan yang sangat baik pada penyediaan

jasa broadband dengan peningkatan pelanggan yang signifikan sebesar 82.3 % atau

menjadi 19,1 juta pelanggan. Laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada

pemilik entitas induk juga meningkat menjadi 17,2 % atau menjadi 12,9 trilliun.

Volatilitas harga TLKM berbanding volatilitas indeks pasar terbilang rendah. Dengan

rata-rata beta di bawah 0.65, saham TLKM berkontribusi rendah pada volatilitas

portfolio. Hal ini dapat dipahami dengan stabilnya kondisi perekonomian secara makro

dan tingkat permintaan pasar domestic yang masih cukup besar terhadap industri

telekomunikasi. Sebagai market leader TLKM memperlihatkan kestabilan harga dan

tidak begitu sensitive terhadap pergerakan indeks pasar. Hal ini dapat dipahami karena

market tidak mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan dari TLKM melalui short

sales, namun melalui keuntungan yang diciptakan dari fundamental perusahaan seperti

dividend dan pembagian laba bersih perusahaan.

Perbandingan compounded return saham TLKM dengan indeks pasar juga tidak begitu

berbeda secara signifikan. Hal ini dapat dipahami dikarenakan size saham TLKM yang

cukup besar dan kondisi fundamental perusahaan yang cukup baik.

Dilihat dari titik titik penyebaran residual saham TLKM terhadap beta pasar dapat

dicermati bahwa nilai beta TLKM di bawah nilai resiko pasar dengan residual yang

cukup besar. Artinya dalam waktu kondisi saat ini TLKM adalah entitas yang tidak begitu

terpengaruh terhadap fluktuasi pasar dan cenderung stabil. TLKM baik untuk investasi

jangka panjang dan tidak direkomendasikan untuk short sales.

Telkom masih merupakan saham yang memiliki ROA dan eROA

tertinggi di industrinya. Artinya secara fundamental Telkom merupakan ekuitas

perusahaan yang masih menjanjikan untuk tahun 2013. Sedangkan kemungkinan

untuk mendapatkan keuntungan dari pasar saham sedang dalam siklus yang

menurun[gambar1]. Siklus beta Telkom berada pada titik di bawah garis rata-rata beta

Telkom selama 5 tahun. Sedangkan bila dilihat korelasi dan kovarians yang ada

[gambar2], pergerakan Telkom tidak sepenuhnya bergantung pada pergerakan pasar.

Untuk peramalan [gambar3] Telkom memilliki penyebaran yang mendekati fitting line di

mana artinya saham tidak memilki kejutan-kejutan yang signifikan.

Kesimpulannya

Telekomunikasi Indonesia Tbk. - TLKM

16

FinancialMarket Update

Page 19: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

Indosat Tbk. (ISAT)Berita terbaru terkait dengan INDOSAT adalah mengenai tidak lolosnya indosat dalam

tender 3G karena alas an administrative, hal ini mungkin yang perlu mendapat

pertimbangan dari para investor. Di samping itu isu mengenai kasus IM 2 Indosat akhir

akhir ini bisa juga berkontribusi terhadap peningkatan systemic risk perusahaan. Meski

demikian, dilihat dari performanya INDOSAT selama tahun 2012 tetap menjadi

perusahaan yang mampu mencatat profitabilitas yang tinggi.

Dilihat dari Rolling average beta ISAT pada Quartal pertama 2013 berada di atas rata-

rata beta 5 tahunan. Nilainya yang cukup besar (Beta >1) membuat ISAT sebagai saham

yang memilki kontribusi besar terhadap beta portfolio. Dengan volatilitas yang melebihi

pasar, ISAT merupakan investasi yang cukup beresiko.

Dilihat dari volatilitas return, ISAT memiliki standar deviasi yang cukup lebar bila

dibandingkan dengan volatilitas pasar. Hal ini dapat dipahami dikarenakan beta ISAT

yang cukup sensitive terhadap pergerakan pasar.

Nilai beta ISAT pada umumnya selama 5 tahun ini berada di bawah beta pasar, meski

demikian bila dilihat dari roling average 2 tahun terakhir, nilai beta ISAT saat ini

mengalami trend kenaikan di atas beta pasar. Keberadaan iSAT pada industri

telekomunikasi membuat saham ini memilki kinerja yang cukup bagus, akibat dampak

dari membaiknya pertumbuhan perekonomian secara makro.

Kesimpulan yang dapat diberikan adalah Saham Indosat saat ini berada pada siklus

beta tinggi, perlu dicermati apakah hal ini dikarenakan sentimen negatif pasar terhadap

isu-isu internal perusahaan. Hal ini selaras dengan grafik mengenai regresi Beta

perusahaan dengan Pasar yang menunjukkan bahwasanya pergerakan beta

perusahaan tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pasar. Dengan varians yang cukup

lebar, Investor harus bersiap untuk kejutan-kejutan yang tak terduga dari harga saham

Indosat.

© FinancialMarket Update 2013

17

Page 20: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

© FinancialMarket Update 2013

Unilever Indonesia Tbk. - UNVR

Dilihat dari return pasar saham terlihat bahwa Unilever memilki pola beta yang tersebar

dan tidak terarah. Dari garis regresi yang ada beta memiliki varians yang luas dan tidak

berkumpul pada satu group. Meski demikian bukan berarti ini pertanda yang buruk.

Garis regresi dengan varians yang tersebar mengindikasikan bahwa saham unilever

tidak terpengaruh oleh pergerakan index pasar. Hal ini bisa diartikan bahwa unilever

mengalami reformating harga saham terkait adanya fenomena stock split pada 2 tahun

belakangan ini.

Unilever adalah salah satu saham unggulan dari industry barang konsumsi. Hanya saja

siklus beta unilever saat ini adlah menurun dibanding siklus 5 tahunannya. Sedangkan

untuk korelasi dengan pasarnya tidak begitu tinggi dan unilever memilki penyebaran

beta yang lebar. Fenomena ini mengindikasikan bahwa sanya unilever dibeli oleh

investor yang berharap mendapat kan keuntungan dari sisi fundametal atau

operasional perusahaan, dan bukan dari pasar financial

Kondisi Ekonomi yang membaik secara makro berimbas pada industri bahan dasar,

diantaranya SMGR yang baru saja menginvestasikan pembangunan pabrik baru

sebesar Rp. 6,976 Trilliun. Hal ini membuat saham SMGR berada pada titik yang cukup

sensitive terhadap pasar. Hal lain yang mendorong SMGR memiliki volatilitas tinggi

adalah transformasi SMGR dari BUMN menjadi MNC. Hal ini membuat emiten SMGR

cukup diburu oleh pasar dan membuat beberapa investor yang berniat mendapat capital

gain untuk menghold saham mereka hingga mencapai ekspektasi harga yang

diinginkan.

Garis regresi SMGR memiliki varians yang cukup tersebar. Hal ini mengindikasikan

bahwa SMGR tidak begitu terpengaruh terhadap siklus index di pasar. Salah satu factor

penyebab pergerakan SMGR yang berbeda dengan pasar adalah transformasi dari

BUMN menjadi MNC yang membuat saham SMGR saat ini diburu oleh mayoritas

investor. Semen gresik memiliki siklus beta yang menanjak, di mana artinya investor

dapat mengambil excess return dari pergerakan pasar. Dari sisi varians atau resiko nya

termasuk tinggi.

Semen Indonesia (Persero) Tbk. - SMGR

18

FinancialMarket Update

Page 21: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

Semen gresik memiliki siklus beta yang menanjak, di mana artinya investor dapat

mengambil excess return dari pergerakan pasar. Dari sisi varians atau resiko nya

termasuk tinggi.

United TRractor pada januari 2013 melaporkan penjualan alat berat mereka naik 97%

dari Desember 2012. Meski demikian dilihat dari penjualan tahunan UNTR mengalami

penurunan di banding Januari 2013. Hal ini dapat dipahami dari penurunan permintaan

Industri pertambangan dan menurunnya harga CPO.

Penurunan permintaan dari industri pertambangan membuat Volatilias dari saham

UNTR ini jauh melebihi volatilitas pasar. Meski demikian UNTR saat ini berada di bawah

garis rata-rata volatilitas harga saham 5 tahunannya.

Dengan garis regresi beta yang cenderung melebihi pasar UNTR adalah asset dengan

varians besar dan berdampak cukup signifikan terhadap varians portfolio. Meski

demikian pasar cukup berpengaruh terhadap pergerakan saham ini, di mana hal tersebut

dapat terlihat dari beta yang mengelompok dan berada tidak jauh dari garis regresi.

Kesimpulan untuk United Tractor saat ini adalah saham ini sedang dalam siklus beta

yang menanjak, meskipun masih dibawah siklus beta 5 tahunannnya. Nilai saham nya

terpengaruh cukup besar terhadap pergerakan pasar. Investasi pada saham UNTR akan

berdampak cukup signifikan pada beta portfolio.

United Tractor saat ini sedang dalam siklus yang menanjak dalam nilai beta nya

meskipun masih dibawah siklus beta 5 tahunannnya. Nilai saham nya memiliki

penyebaran yang baik atau bisa diramalkan.

United Tractors Tbk. (UNTR)

© FinancialMarket Update 2013

19

Page 22: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

© FinancialMarket Update 2013

Permintaan produk pangan pokok yang tinggi dan kebijakan

impor yang ketat membuat industri pertanian mengalami

penoingkatan penjualan dari kebijakan pemerintah yang ada.

Meski demikian saham AALI memilki resiko sistematik yang

rendah dan berkontribusi rendah terhadap agregat resiko

portfolio.

Saham pada industri pertanian saat ini mendapatkan angin segar

dari kebijakan pemerintah yang berusaha melindungi industri

pertanian dalam negeri. Hal ini ditunjukkan dengan penghentian

impor beberapa komoditas pertanian dari Amerika serikat. Hal ini

kemudian direspon dengan siklus nilai beta yang meningkat

dalam dua tahun belakangan ini. Di samping itu penyebaran nilai

beta yang ada pun tidak memilki nilai varians yang terlalu lebar.

Berdasarkan data historis tersebut kami pandang bahwa saham

AALI cukup baik ditengah tertekannya harga cpo dunia.

Astra Agro Lestari Tbk. - AALI

CPIN yang bergerak di sector pengolahan pakan ternak

membukukan pertumbuhan 10-15% pada akhir 2012, yang bila

dibukukan sebesar 20 trilliun rupiah. Hal ini membuat CPIN

sebagai perusahaan dengan profitabilitas tinggi di industrinya.

Dilihat dari rolling average beta selama 2 tahun terakhir tampak

bahwa CPIN masih berkontribusi tinggi terhadap varians portfolio.

Meski demikian beta pada quartal pertama 2013 turun secara

signifikan yang menandakan bahwa secara fundamental CPIN

mulai mengalami kestabilan.

Dilihat dari regresi fitting line nya sebenarnya CPIN memilki

pergerakan yang stabil dan merata. Kesimpulan yang di dapatkan

adalah meski CPIN sensitif terhadap pasar namun sebenarnya

CPIN memiliki distribusi normal, atau pergerakan sahamnya

dapat lebih diprediksi dibanding saham yang lain.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk. - CPIN

20

FinancialMarket Update

Page 23: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

Kabar dari Indofood yang terbaru adalah terkait dengan

kepemilikian perusahaan ini akan saham mereka di China

Minzhong sebesar 29.3 %. Berdasarkan press release yang

didapat kan dari website mereka, bahwasnya Indofood optimis

dengan bertambah nya share mereka di China Minzhong akan

meningkatkan leverage mereka terkait dengan supply chain,

teknologi, dan network yang sudah ada.

Dengan ekspansi Indofood ke pangsa internasional dapat

dipahami bahwa saham beta mereka mulai menuju ke arah yang

lebih stabil, meskipun masih di atas beta pasar.

Dilihat dari fitiing line regresi yang ada, saham Indofood masih

memberikan multiplier yang melebihi pasar dari sudut pandang

betanya. Penyebaran beta nya pun terbilang tidak begitu memiliki

varians yang besar. Kesimpulan untuk Indofood ini adalah

Indofood masih merupakan yang memiliki potensi untuk terus

berkembang. Banyak pemilik yang menghold saham ini dan

kemungkinan akan menjualnya apa bila harga yang ada sesuai

dengan ekspektasi investor. Saham Indofood merupakan saham

yang aman karena nilai beta yang sedang menurun meskipun

masih diatas beta pasar Beta >1. Meski demikian dari sisi

volatilitas dan varians tidak sebesar saham saham yang lain.

Indofood Sukses Makmur Tbk. - INDF

© FinancialMarket Update 2013

21

Page 24: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

© FinancialMarket Update 2013

FinancialMarket Update

LSIP yang merupakan salah satu pelaku utama dalam industri

CPO membukukan growth sebesar 1,2 % pada CPO dan 1%

pada palm kernel pada akhir 2012 berbanding dengan produksi di

tahun 2011. Meskipun kondisi harga CPO sedang turun namun

LSIP tetap memberikan performa fundamental yang baik. Hal ini

dikarenakan komoditas yang ada tetap terserap oleh pasar

domestic yang secara agregat memiliki pertumbuhan ekonomi

yang baik.

Dilihat dari garis regresinya meski slope regresi LSIP lebih besar

daripada pasar namun variannya tidak tersebar jauh. Hal ini

mengindikasikan bahwa error yang ada dari beta tidaklah begitu

besar dan data terdistribusi normal. Saham ini kami sarankan

untuk investor yang ingin mengambil resiko selaras dengan

kemungkinan short sales. Hal ini dikarenakan saham yang ada

memilki beta yang lebih tinggi dari market dan berada pada siklus

yang tinggi. Di samping itu dari grafik mengenai regresi beta

menunjukkan bahwasanya nilai saham ini terpengaruh cukup

besar terhadap indeks pasar.

PP London Sumatra Plantation Tbk. - LSIP

Dilihat dari Rolling average mean yang ada, adira mulai sensitive

terhadap pasar semenjak awal quarter pertama 2013. Hal ini

mengindikasikan bahwa Adira memilki kontribusi varians yang

cukup besar terhadap varians portfolio.

Jika dilihat dari garis regresinya, sebenarnya harga saham dari

ADMR ini tidak begitu terpengaruh dari kondisi di pasar. Artinya

secara operasional ADMR memilki karakteristik tersendiri yang

membuat investor tertarik untuk berinvestasi di dalamnya. Adira

merupakan ekuitas yang beta nya sedang menanjak di atas rata-

rata beta 5 tahunan. Excess return dari pasar cukup tinggi, namun

investor perlu berhati-hati juga terhadap trade off risk loss.

Penyebaran varians yang luas bisa memberikan kejutan-kejutan

berarti.

Adira Dinamika Multi Finance Tbk. - ADMF

22

Page 25: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

Industri pertambangan saat ini sedang mengalami penurunan

dibanding dengan tahun tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan

oleh penurunan permintaan komoditas Batubara di Eropa dan

amerika serikat. Meski demikian Negara-negara yang tidak

mengalami krisis tetap menyerap komoditas ini seperti Cina.

Terlebih setelah penekanan kontrak kerja sama dengan PLN dan

TNB saat ini bukit asam mengalami kenaikan dalam hal

fundamental perusahaan.

Dilihat dari beta nya PTBA merupakan emiten yang berkontribusi

memberikan varians yang besar terhadap resiko portfolio.

Penyebaran dari beta bukit asam ini cukup luas dan sensitive

terhadap pasar. Dengan slope yang lebih curam membuat saham

PTBA ini breaksi sensitive terhadap isu-isu yang ada di pasar.

Kesimpulan untuk PTBA ini adalah secara fundamental dan

kondisi di dalam industrinya PTBA cukup memberikan jaminan

yang baik terhadap pertumbuhannya ke depan. Meski demikian

kondisi krisis di eropa dan amerika tetap perlu dijadikan point

kewaspadaan terhadap penurunan nilai saham dikarenakan

sifatnya yang sensitive. Di samping itu, dengan rolling average

dari beta bukit Asam sedang dalam siklus yang menanjak.

Kesempatan untuk mendapatkan keuntungan di atas harga pasar

sedang menanjak.

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. - PTBA

© FinancialMarket Update 2013

23

Page 26: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

© FinancialMarket Update 2013

FinancialMarket Update

Astra Internasional Tbk. - ASII

Berdasarkan sumber yang dihimpun, Astra International berhasil membukukan

kenaikan keuntungan bersih sebesar 19,4 trilliun (9.1%) dari total keuntungan bersih

sebesar 188,1 trilliun atau meningkat sebesar 16% dari periode yang sama di tahun

2011. Tingginya rekor keuntungan ini didapatkan dari kinjerja penjualan mobil di tanah

air. Sedangkan untuk indstri alat berat mengalami penurunan karena turunnya harga

batu bara dan CPO.

Dengan kinjerja fundamental yang sangat baik ini, Saham ASII mnejadi sangat sensitive

terhadap pergerakan pasar atau memiliki nilai beta di atas volatilitas pasar (Beta >1),

dan siklusnya saat ini sedang berada di atas rata-rata beta 5 tahunan (1,54). Hal ini

membuat asset ASSI berkontribusi cukup besar terhadap varians atau risiko portfolio.

Apabila dilihat dari korelasi keuntungan pasar saham, tampak bahwa investor

mengharapkan nilai yang signifikan seperti halnya di pertengahan tahun 2012.

Sedangkan dari sisi korelasi dan varians saham ASII memiliki korelasi yang tidak begitu

berbeda secara signifikan terhadap pergerakan return pasar.

Dilihat dari garis slope regresi beta, jelas terlihat bahwa slope Beta ASII lebih curam

dibandingkan slope pasar. Hal ini dapat dipahami dikarenakan industri otomotif secara

eksplisit terlihat dalam prospek yang baik. Namun pasar tetap dalam kondisi berjaga-

jaga dikarenakan resiko latent apabila pemerintah mengurangi subsidi terhadap

komoditas energy seperti bahan bakar minyak untuk kendaraan. Oleh karena itu saham

ASII ini merupakan emiten yang cukup beresiko. Pasar harus siap apabila sewaktu

waktu terjadi kejutan yang besar terhadap saham ini.

Kesimpulan yang bisa diberikan untuk Saham Astra Internasional saat ini adalah ASII

memberikan kontribusi beta yang besar apabila ditempatkan pada portfolio, di samping

itu Beta ASII saat ini berada pada level yang lebih tinggi dari rata-rata beta 5 tahunan.

Artinya beta ASII saat ini mampu memberikan magnitude yang signifiakn keuntungan /

kerugian portfolio. Bila dilihat dari fitiing line regressionya, sebenarnya saham ASII ini

cukup terpengaruh oleh pergerakan index pasar.

24

Page 27: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

Disclaimer:

The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. However, none of

FMU BNI46and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any

representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the

accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information

contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue there of.

We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of FMU BNI46, its affiliated companies

and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for

any claims, proceedings, action , suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or

suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and

neither FMU BNI46, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any

errors, omissions or mis-statements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or

any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

The information contained in this report is not be taken as any recommendation made by FMU BNI46or any other

person to enter into any agreement with regard to any investment mentioned in this document. This report is

prepared for general circulation. It does not have regards to the specific person who may receive this report. In

considering any investments you should make your own independent assessment and seek your own

professional financial and legal advice.

Research Department:

I Wayan Nuka Lantara, M.Si., Ph.D (Head of Analyst)

Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A. (Senior Analyst)

Arintoko, S.E.,M.Si (Economist)

Redik Brasiano, S.E. (Industry and Fixed Income Analyst)

Dimas Muklas Widiantoro, S.E.,S.Kom., M.Sc (Quantitative and Equity Analyst)

Muhamad Hasan Putra (Research Assistant)

Rina Trisusanti (Research Assistant)

Board of Analyst:

Dr. Suad Husnan, M.B.A. (Senior Analyst)

Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, M.B.A. (Senior Analyst)

Dra. Sri Handaru Yuliati, M.B.A. (Senior Analyst)

FMU BNI 46 Team Line-Up

Page 28: Financial Market Outlook: FinancialMarket Update · Indikasi pada likuiditas perekonomian bahwa kecendrungan tingkat pertumbuhan M1 yang lebih ... juga berpotensi mengendalikan kenaikan

FinancialMarket UpdateFaculty of Economics and Business Universitas Gadjah Mada Pertamina Tower Building 4th floor. room 4.3 Jl. Humaniora No. 1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281 Phone: +62274 548517 ext. 307 Email: [email protected]

© FinancialMarket Update 2013

desig

n b

y: fandi.g

unaw

an

@ym

ail.co

m