Final ProsPro

download Final ProsPro

of 19

Transcript of Final ProsPro

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    1/19

    LAPORAN AKHIR

    PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

    KURSI

    Kelompok 10

    Robby Dwitama1206217300

    Dosen :

    Asisten:

    Dr. Yudan Whulanza, S.T., M.Sc.

    Dr. Ir. Gatot Prayogo, M.Eng.

    Alexander Harvey Hutama

    Co-Asisten:

    Putra Natalegawa

    Departemen Teknik Mesin

    Fakultas Teknik Universitas Indonesia

    Depok

    2014

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    2/19

    Page 2

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelancaran

    yang diberikan oleh-Nya, sehingga penyelesaian laporan Pratikum Proses Produksi inidapat selesai sesuai dengan jadwal dan timeline yang sudah ditentukan sebelumnya.

    Laporan akhir ini berisi seluruh pekerjaan dan proses yang dilakukan selama

    pratikum. Selain itu, dilampirkan juga gambar isometri serta orthogonal benda yang

    dibuat agar lebih informatif.

    Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila terdapat kesalahan pada

    laporan ini harap dimaklumkan. Harapan dari penulis bahwa laporan ini dapat berguna

    untuk orang lain.

    Salam,

    Robby Dwitama

    Teknik Mesin UI 2012

    1206217300

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    3/19

    Page 3

    DAFTAR ISI

    JUDUL..............................................................................................................................1

    KATA PENGANTAR........................................................................................................2

    DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

    BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4

    BAB II PROSES PENGERJAAN........................................................................6

    BAB III ANALISA...............................................................................................10

    BAB IV PENUTUP...............................................................................................15

    LAMPIRAN....................................................................................................................15

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    4/19

    Page 4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pratikum proses produksi merupakan pratikum untuk mengenalkan kepada

    mahasiswa suatu proses produksi untuk membuat suatu produk dari material yang

    telah tersedia. Pratikum ini wajib diikuti oleh semua mahasiswa Departemen

    Teknik Mesin Universitas Indonesia pada semester 4. Hal ini tidak lepas dari

    majunya teknologi yang semakin modern. Dimana bisa kita lihat bahwa

    perkembangan manufaktur semakin maju, seperti berkembangnya mesin mesin

    manufaktur yang semakin efektif. Mesin mesin manufaktur itu seperti mesin

    bubut, mesin freis, mesin las, bor dan yang lainnya.

    Proses Manufaktur sendiri merupakan suatu rangkaian proses untuk

    membuat suatu barang jadi dari material yang telah tersedia. Hal ini tidak lepas dari

    kehidupan sehari hari ktia, dikarenakan semua produk di dunia ini dihasilkan

    melalui proses manufaktur.

    Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan membuat proses produksi

    semakin mudah dari tahun ke tahun. Hal ini dibuktikan dengan kemudahan dalam

    pengerjaan berbagai proses manufaktur seperti cutting, milling, welding, drilling,

    turning, dan seabgainya. Selain itu proses manufaktur juga harus memperhatikan

    faktor lainya seperti material, prosesnya, dan hasil yang didapat. Faktor lainnya

    yang harus diperhatikan adalah waktu pengerjaan dan biaya yang diperlukan.

    Laboratium Departemen Teknik Mesin UI juga telah menggunakan alat-alat

    produksi tersebut. Contohnya dalam praktikum proses produksi di mana praktikan

    akan membuat suatu produk yang dalam pengerjaannya menggunakan alat- alat

    yang tersedia di laboratorium DTM UI seperti mesin bubut, las, frais, dll. Dalam

    praktikum kali ini praktikan akan membuaat kursi.

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    5/19

    Page 5

    1.2 Pembatasan Masalah

    Dalam praktikum ini, praktikan membuat kursi yang terdiri dari silinder

    hollow dan batang hollow yang belum berbentuk suatu benda kerja (bahan

    mentah). Praktikan memproses bahan tersebut hingga terbentuk suatu benda kerja

    yang siap digunakan. Proses manufaktur yang dilaksanakan oleh praktikan untuk

    membentuk benda kerja tersebut adalah proses cutting, turning, drilling, tapping,

    welding, dan grinding.

    1.3

    Maksud dan Tujuan Praktikum

    1.

    Mengetahui pengoperasian mesin-mesin antara lain :

    -

    Mesin Bubut Harrison M. 300.

    -

    Mesin Las Listrik

    - Mesin Bor Listrik

    -

    Peralatan Kerja Bangku- Mesin Grinding

    2.

    Mempelajari dasar-dasar membuat/merakit elemen-elemen dari sebuah

    ragum sampai menjadi sebuah ragum yang utuh.

    3.

    Menumbuhkan sikap disiplin, tanggung jawab, kerja sama antar anggota

    kelompok yang dapat menjadi bekal yang cukup di kemudian hari.

    4.

    Memahami dasardasar dari proses produksi dari sebuah produk mulai dari

    pembentukan komponenkomponen sampai proses penyusunan komponen

    komponen tersebut.

    5.

    Memahami kesalahan kesalahan yang mungkin terjadi saat menggunakanperalatan proses produksi yang dapat mengakibatkan cacat pada benda kerja.

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    6/19

    Page 6

    BAB II

    PROSES PENGERJAAN

    2.1 Proses Detail Benda Kerja

    Kursi merupakan produk yang dihasilkan pada pratikum kali ini. Kursi initerdiri dari silinder hollow dan batang hollow. Untuk melihat secara garis besar

    proses benda kerja yang dilakukan oleh praktikan, berikut ini adalah alur proses

    pembuatan penyangga kaki kursi yang dilakukan oleh praktikan :

    Mulai

    Silinder HollowSilinder Pejal

    Pemotongan

    Pengikiran

    Pemotongan

    Pengeboran

    Pembubutan

    Pemotongan

    SelesaiWeldingbush dan assembly

    Pengikiran

    Tapping

    Pengeboran

    Batang Hollow

    Pengeboran

    Pemotongan

    Grinding

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    7/19

    Page 7

    Berikut ini adalah penjelasan proses di atas :

    2.1.1 Proses Pemotongan Silinder Hollow dan Batang Hollow

    Silinder hollow berdiameter luar 20 mm dan berdiameter dalam 17 mm dengan panjangawal sekitar 2000 mm dijepit oleh ragum (catok) pada meja kerja. Kemudian batang

    tersebut dipotong secara manual dengan menggunakan gergaji besi sepanjang 500 mm

    sebanyak 2 batang dan 1000 mm sebanyak 2 batang. Untuk batang persegi hollow juga

    dipotong dari panjang 1000 mm menjadi 2 batang dengan panjang 390 mm dan 2

    batang dengan panjang 450 mm. Pemotongan juga menggunakan gergaji besi secara

    manual dengan dijepit ragum.

    Proses Pemotongan

    2.1.2 Proses Pemotongan Silinder Pejal

    Batang pejal berdiameter 20 mm dengan panjang awal sekitar 600 mm dipotong dengan

    gergaji mesin, dibuat 4 potongan dengan panjang sekitar 200 mm untuk proses

    pembubutan. Pemotongan silinder pejal juga dilakukan setelah dilakukan proses drilling

    dan bubut, untuk membagi dua buah silinder pejal yang telah di proses bubut dan

    drilling dengan ukuran 20 mm, dimana 10 mm untuk bagian dengan diameter 20 mm

    dan 5 mm untuk bagian dengan diameter 17 mm hasil dari pembubutan.

    2.1.3

    Proses Pembubutan

    Batang pejal yang telah dipotong berukuran 200 mm diletakkan pada spindel yang

    terdapat pada mesin bubut. Mesin bubut yang dipakai adalah Harrison M300. Proses

    pembubutan secara memanjang dilakukan pada batang kerja sepanjang 10 mm.

    Diameter yang diinginkan sebagai hasil dari proses pembubutan adalah sebesar 17 mm.

    Pembubutan ini dilakukan dikedua sisi dari batang pejal yang telah dipotong, untuk

    mengefisiensikan tenaga dan waktu yang ada. Setiap proses pemotongan dilakukan

    secara bertahap dengan memajukan mata pahat secara bertahap sedikit demi sedikit.

    Tiap tahap pemotongan berukuan kurang lebih 0,5 mm sehingga diperlukan 5-6 kali

    proses pemotongan. Pada saat melakukan proses pemotongan, jalannya mata pahat ke

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    8/19

    Page 8

    arah kiri (mendekati benda kerja/spindel) dapat dilakukan secara otomatis dengan

    menekan tuas penggerak otomatis yang ada di mesin bubut tersebut. Fluida sangat

    dibutuhkan dalam proses pembubutan. Hal ini dikarenakan agar mata pahat serta benda

    kerja tidak terlalu panas dan mengurangi kemungkinan kerusakan pada mata pahat,

    namun fluida yang ada pada mesin tidak keluar secara otomatis, sehingga dibutuhkanpenuangan secara manual.

    Proses Pembubutan

    2.1.4

    Proses Drilling

    Setelah silinder pejal selesai dipotong menjadi ukuran 200 mm, dilakukan proses

    pengeboran (drilling). Proses pengeboran dilakukan oleh praktikan menggunakan mesin

    bubut. Sebenarnya proses drilling ini bisa menggunakan mesin bor, namun praktikanmemilih untuk menggunakan mesin bubut dikarenakan mesin bubut lebih mudah untuk

    menentukan sumbu pada silinder pejal dibandingkan dengan mesin bor. Mata live

    center pada mesin bubut diganti dengan mata bor. Pengeboran dilakukan dengan

    menggunakan mata bor 6 karena lubang hasil pengeboran akan dibuat ulir dalam

    sebesar M6 dengan tapping. Pengeboran dilakukan hingga kedalaman 15 mm.

    Pengeboran dilakukan dikedua sisi silinder pejal yang telah dipotong agar,

    mengefisiensikan waktu dan tenaga. Setelah mata bor dipasang, landasan dimajukan

    sampai ujung mata bor menyentuh permukaan benda. Mesin bubut dinyalakan dan mata

    bor dimajukan sedikit demi sedikit dengan cara memutar tuas yang terdapat pada

    landasan. Perlu ketelitian saat melakukan pengeboran. Mata bor tidak langsung

    digerakkan maju terus menerus namun harus ditarik keluar kembali agar chip dapat

    keluar dan tidak tersangkut serta menghindari patah pada mata bor. Proses Drilling juga

    dilakukan pada silinder hollow dengan jarak 150 mm dari bawah dengan mata bor 6

    mm untuk membuat lubang dan pada batang hollow untuk membuat lubang sebesar 20

    mm dengan menggunakan mesin drilling.

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    9/19

    Page 9

    Proses Drilling Batang Hollow

    2.1.5 Proses Tapping

    Bush dijepit pada ragum (catok). Proses tapping dilakukan dengan manual

    menggunakan metode tap and dies. Proses tapping dilakukan 3 tahapan yaitu tahap

    pertama bor untuk membuka jalan awal, tahap kedua memperbesar lubang dan tahap

    ketiga finishing untuk dimensi yang lebih baik. Tap digunakan dari yang halus hingga

    tajam. Tap diputar searah dengan jarum jam sejauh 180 derajat, namun dan harus

    dibalikan 90 derajat berlawanan arah jarum jam, penggunaan tap harus hati-hati agar

    mata tap dan alur ulir tidak rusak (patah). Dibutuhkan oli (lubricant) dalam proses

    tapping untuk mempermudah pembuangan ampas besi dan juga mempermudah proses

    pembentukan ulir agar tidak rusak akibat gesekan yang terjadi pada saat pengetapan.

    Proses Tapping

    2.1.6 Proses Pengelasan

    Setelah semuanya selesai diproduksi maka proses pengelasan akan dilakukan. Pada

    proses ini pengelasan dilakukan pada batang hollow 390 mm dan 450 mm. Untuk

    menyambungkannya menjadi rangka, pengelasan dilakukan pada 8 tempat (bagian atas

    dan bawah) dengan 3 titik di masing masing tempat. Selain itu proses pengelasan juga

    dilakukan pada bush dan kaki kursi untuk menyambungkannya. Pada assembly kursi

    juga dilakukan proses pengelasan dengan menyambungkan kaki kursi ke rangka kursi.

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    10/19

    Page10

    Sedangkan penyangga kursi digunakan siinder pejal yang telah disediakan oleh

    laboratorium.

    Proses Welding

    2.1.7 Proses Grinding

    Tahap terakhir dari pembuatan kursi ini adalah digrinding untuk menghaluskan

    permukaan yang telah dilas. Selesai dihaluskan maka kursi dapat digunakan..

    2.2 Gambar Benda Kerja (CAD)

    No Gambar Nama Keteranga

    n

    Jumlah

    1 Rangka

    Kursi

    Batang

    Hollow

    dengan 4

    batang

    diwelding

    1

    2 Bush Dikerjakan

    dengan

    mesin

    bubut dan

    tapping

    4

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    11/19

    Page11

    3 Kaki Kursi Silinder

    Hollow

    dengan

    panjang

    500 dan1000 mm

    2 500

    mm

    2 1000

    mm

    4 Penyangga

    kursi

    Silinder

    Pejal

    (Penutup)

    4

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    12/19

    Page12

    BAB III

    ANALISA

    3.1 Analisa Alat

    Analisa Mesin Gerinda

    Mesin gerinda yang digunakan adalah mesin gerinda pada laboratorium

    Departemen Teknik Mesin. Mesin gerinda ini terdiri dari 2 tempat untuk

    gerinda. Mesin Gerinda ini digunakan untuk menghaluskan permukaan kaki

    kursi dan rangka kursi agar rata dan bisa diwelding. Setelah dilas permukaan

    kaki kursi juga diratakan agar kelihatan rapi. Pada penggunaan mesin gerinda,

    harus menggunakan 2 tangan dan kaca mata.

    Analisa Kerja Bangku

    1.

    Gergaji konvensional

    Gergaji konvensional digunakan dalam proses cutting. Penggunaan gergaji

    ini harus menggunakan kedua tangan. Penekanan dilakukan saat maju kedepan

    dan saat kebelakang tidak usah menggunakan penekanan.

    2.

    Alat kikir

    Benda kerja yang dihasilkan dari proses produksi ini tentu tidak rata. Untuk

    meratakan permukaan maka digunakanlah kikir. Kikir yang digunakan terdiri

    dari kikir bulat dan kikir segitiga.3.

    Catok

    Catok berperan sebagai penyangga benda kerja baik saat sedang

    digergaji, dikikir, dan di-tapping. Catok menjepit benda kerja agar tidak

    bergerak, sehingga benda kerja dapat diproses dengan lebih sempurna.

    Analisa Alat Tapping (Tap and Dies)

    Pada pratikum ini, pembuatan ulir dalam digunakan alat manual

    menggunakan metode tap and dies. Pada tapping kali ini digunakan ukuran M6

    x 1. Mata tap digunakan secara bertahap dengan tiga mata tap yang berbedamulai dari yang paling tumpul hingga yang paling tajam. Arah tap dilakukan

    searah dengan jarum jam agar menjadikan ulir juga searah jarum jam. Tap harus

    dilakukan dengan pelan agar mata tap atau ulir yang terjadi menjadi rusak.

    Selain itu, apabila terjadi kesulitan saat melukan tap, diperlukan oli untuk

    melubrikasi bagian daslam benda kerja agar lebih mudah ditap. Alat tap yang

    dipakai saat pratikum memiliki kekurangan dimana pengencangan sangat

    minim, sehingga saat diputar seringkali terjadi loss pada pemutaran. Maka

    proses tapping menjadi sangat lama dan tidak efisien.

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    13/19

    Page13

    Analisa Mesin Bubut

    Mesin bubut yang digunakan pada pratikum kali ini berjenis Harrison

    M600. Mesin bubut berperan dalam mengurangi diameter besi pejal bentuk

    silinder, serta melakukan bor pada silinder.Mesin bubut memiliki pengaturan yang cukup kompleks. Pengaturan

    yang cukup penting dalam pengoperasian mesin bubut adalah kecepatan putar

    spindle, dan arah makan (pahat). Pahat yang digunakan pada proses bubut harus

    dipastikan sudah sejajar dengan pusat lingkaran pada spindle (center) agar mata

    pahat tidak cepat rusak, dan kerja lebih efisien dengan sudut potong yang

    maksimum. Kecepatan putar dan arah makan harus disesuaikan dengan material

    yang akan diproses dengan mesin bubut. Saat proses bubut dilakukan, kecepatan

    makan harus diatur secara perlahan dan tinggi pahat yang rendah. Hal ini

    dilakukan agar umur pahat dapat lebih lama dan tidak cepat tumpul. Pada saat

    pengoperasian juga seringkali timbul asap akibat perubahan temperature pada

    daerah pahat. Maka dari itu diperlukan fluida untuk lubrikasi dan menurunkan

    suhu. Pada pratikum kali ini, keran air pada sudah mesin bubut sudah tidak

    berfungsi, maka pemberian air dilakukan secara manual.

    Analisa Mesin Las

    Pada pratikum kali ini, mesin las yang digunakan adalah las listrik

    dengan jenis SMAW. Arus listrik yang dapat diatur sangat menentukan hasil las.

    Pada pratikum kali ini, dipakai arus listrik sebesar 70 A. Arus yang digunakantidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil. Apabila tidak sesuai, hall as juga

    akan tidak sesuai. Selain arus, yang harus diperhatikan dari proses pengelasan

    adalah electrode yang digunakan. Electrode harus berada pada ujung positif,

    sedangkan ujung negative dijepit pada meja konduktor. Pada saat diproses

    pengelasan, terdapat beberapa alat safety yang harus digunakan seperti helm

    untuk menutupi muka dan mata, sepatu dan baju lab. Hal ini penting karena

    menghindari percikan api yang timbul pada saat las, serta melindungi mata dari

    cahaya yang sangat silau saat proses pengelasan. Pada pratikum kali ini,

    dilakukan 4 kali las titik pada tiap sambungan.

    Analisa Mesin Drilling.

    Pada pratikum kali ini, mesin drilling yang digunakan ada 2 jenis. Satu

    jenis merupakan mesin drilling dengan diameter 6 mm dan satu lagi dengan

    diameter 20 mm. Yang harus diperhatikan dalam memproses mesin drilling ini

    adalah bahwa benda harus terjepit dengan sempurna. Selain itu mata bor juga

    harus tepat pada titik yang akan dibor. Agar tidak terjadi kesalahan maka drilling

    harus dilakukan dengan sabar agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    14/19

    Page14

    3.2 Analisa Bahan

    Bahan yang digunakan dalam pratikum kali ini adalah SS baik untuk silinder

    hollow, maupun batang persegi hollow. Material ini memiliki tingkat keuletan

    yang cukup baik, sehingga tepat digunakan sebagai material untuk membuatkursi.

    3.3

    Analisa Chip

    Chip dalam Penggergajian

    Saat pemotongan dilakukan, gergaji memasuki benda kerja, chips akan terangkat

    dan menggulung mengikuti kait hingga keluar dari benda kerja. Pada proses ini

    terjadi peningkatan temperature akibat dari gesekan yang terjadi.

    Chip dalam Pembubutan

    Pada saat proses bubut, chip terjadi akibat dari pergeseran mata pahat pada

    daerah yang sempit. Pembentukan chip pada proses bubut ditentukan oleh sifat

    bahan dan material yang digunakan. Bahan yang lunak akan membuat chip yang

    panjang, meningkatkan temperature, serta berbentuk keriting. Sedangkan untuk

    bahan yang lebih keras, maka chip yang terbentuk pendek. Temperatur dan

    tekanan yang ditimbulkan pada daerah pahat sangat tinggi, sehingga memberikan

    tekanan pada mata pahat dengan membentuk BUE (Build Up Edge). BUE dapat

    mengakibatkan perubahan bentuk pada pahat, sehingga memperpendek umur

    pahat. BUE dapat dikurangi dengan mengurangi tebal pemotongan,

    memperlambat kecepatan potong, dan menggunakn fluida untuk lubrikasi.

    3.3

    Analisa Proses, Hasil, dan Waktu

    Analisa Proses Pengerjaan

    Proses Pembuatan Ulir (Tapping)

    Proses pembuatan ulir harus dilakukan dengan hati hati dan sabar. Halini dikarenakan karena proses ini membutuhkan ketelitian agar tidak terjadi

    kesalahan ulir yang digunakan. Tapping ini dilakukan dengan diameter terkecil

    sampai diameter yang kita inginkan. Dilakukan dengan 2 tangan dan diputar

    searah jarum jam. Apabila susah untuk memutarnya, maka dapat digunakan oli

    untuk mempermudah pemutarannya

    Proses Pembubutan

    Hal yang penting dalam proses pembubutan yang sangat memprngaruhi hasil

    yaitu kecepatan sudut spindle, kecepatan makan, pemilihan mata pahat,

    ketebalan pemotongan, dan fluida untuk pelumasan. Sebelum memulai proses

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    15/19

    Page15

    pembubutan, penting untuk dilakukan proses centrring, agar mata pahat sejajar

    dengan sumbu besi pejal. Untuk memperoleh hasil bubut yang halus, maka

    diperlukan kecepatan sudut spindle yang tinggi, kecepatan makan yang lambat.

    Sebaliknya untuk memperoleh hasil bubut yang kasar, diperlukan kecepatan

    spindle yang rendah, dan kecepatan makan yang tinggi. Pemilihan materialpahat dan ketebalan pahat sangat berpengaruh dari material yang akan dibubut.

    Apabila material cukup keras, maka ketebalan bubut harus rendah dan material

    pahat harus lebih keras daripada benda kerja yang akan dibubut. Fluida

    pelumasan diperlukan karena terjadi perubahan temperature dan tekanan pada

    daerah pahat. Selain itu, fluida pelumasan juga berfungsi dalam memperpanjang

    umur pahat dan membuang sisa-sisa hasil bubut yang dapat mengganggu pahat

    saat proses pembubutan.

    Proses Pengelasan

    Yang harus diperhatikan pada proses pengelasan adalah keselamatan. Kitaharus menggunakan alat pelindung diri. Pengelasan dilakukan pada 4 titik untuk

    semua tempat. Pengelasan ini harus dilakukan dengan teliti agar tidak merusak

    benda kerja atau kursi

    Proses Pengikiran

    Proses kikir merupakan proses untuk menghaluskan permukaan benda kerja.

    Dalam hal ini kaki kursi dihaluska dengan menggunakan kikir, Yang harus

    diperhatikan saat menggunakan kikir adalah jangan terlalu lama karena dapat

    mengikis benda kerja

    Proses Pemotongan (Cutting)

    Semua benda pada pratikum ini melalui proses cutting. Baik silinder hollow

    maupun batang hollow. Proses cutting ini menggunakan gergaji besi. Satu hal

    yang harus diperhatikan adalah saat melakukan cutting maka harus

    menggunakan sarung tangan untuk menjaga tangan dari gergaji besi yang

    digunakan. Penekanan juga harus diperhatikan serta posisi cutting juga. Jangan

    sampai terjadi kemiringan saat cutting.

    Proses Pengeboran (Drilling)Proses pengeboran dilakukan dengan bantuan mesin bubut untuk membuat

    bush. Tetapi dalam drilling silinder hollow maka tidak menggunakan mesin

    bubut. Kita menggunakan mesin drilling dengan diameter 6 mm untuk silinder

    hollow. Sedangkan untuk membuat lubang yang besar pada batang hollow maka

    menggunakan mesin drilling satu lagi.

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    16/19

    Page16

    3.4.2Analisa Hasil

    Analisis Hasil Penggergajian

    Hasil penggergajian yaitu menghasilkan batang hollow 390 mm 2 batang dan

    450 mm 2 batang. Silinder hollow dengan panjang 500 mm 2 dan 1000 mm 2buah.

    Analisis Hasil Pembubutan (Turning, Boring)

    Hasil yang didapatkan dari proses bubut adalah diameter yang berkurang sebesar

    3 mm, dan bor sedalam 20 mm. Proses pengurangan diameter dilakukan hingga

    jarak 10 mm dari ujung besi pejal. Kecepatan makan diatur 1 mm / putaran.

    Sehingga hasil yang didapat cukup halus dan merata. Namun dikarenakan

    pengurangan diameter cukup tebal sebesar 3 mm, maka dilakukan beberapa kali

    pembubutan untuk mendapat hasil yang lebih halus dan memperpanjang umur

    pahat. Setelah dilakukan pembubutan, maka dilakukan pengeboran. Hasil

    pengeboran didapatkan lubang dengan kedalaman 20 mm dengan diameter 6 mm.

    Hasil yang didapatkan cukup center, karena bantuan mesin bubut yang presisi

    dalam menentukan center bor.

    Dalam pratikum, dihasilkan 2 buah silinder yang sudah dibubut kedua ujungnya,

    serta dibor kedua ujungnya. Hampir semua hasil dapat dikatakan berhasil, hanya

    sedikit kesalahan-kesalahan minor yang dapat dikompensasi melalui proses

    pemotongan.

    Hasil drilling pada silinder hollow dilakukan pada jarak 150 mm dari bawahuntuk menghasilkan lubang 6 mm. Sedangkan pada batang hollow dilakukan

    drilling untuk membuat lubang 20 mm.

    Analisis Hasil Pengelasan

    Hasil pengelasan yang dilakukan kurang rapi, tetapi pengelasan yang dilakukan

    pada 4 titik dapat membuat kursi menjadi dapat dioperasionalkan. Kursi yang

    dihasilkan juga cukup kuat. Pengelasan yang kurang rapi maka akan dirapikan

    dengan mesin gerinda. Proses pengelasan memang susah dibutuhkan skill dan

    pengalaman dalam pengelasan.

    Analisis Waktu Pengerjaan

    Mulai pukul 08.30-15.00, 390 menit dibagi 4 kaki kursi, 4 bush, dan 1 rangka

    kursi. Perkiraan setiap proses Untuk bush sebagai berikut

    1. Turning diameter: 5 menit x 2 = 10 menit

    2. Drilling : 5 menit x 2 = 10 menit

    3. Tapping bush : 5 menit x 4 = 20 menit

    4. Memotong silinder hollow : 10 menit x 2 = 10 menit

    5. Mengelas: 5 menit x 2 buah = 10 menit

    Total waktu yang diperlukan untuk membuat satu buah penyangga kursi sesuaiperhitungan membutuhkan waktu 60 menit.

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    17/19

    Page17

    Sedangkan untuk membuat kaki kursi adalah sebagai berikut.

    1. Memotong silinder hollow (D 20 mm) : 10 menit x 4 = 40 menit

    2. Gerinda silinder hollow (D 20 mm ) : 5 menit x 4 = 20 menit

    3. Driliing silinder hollow (D 6 mm ) : 4 x 3 menit = 12 menit

    Total watku adalah 72 menit sedangkan untuk batang hollow adalah sebagaiberikut.

    1. Memotong batang hollow : 10 menit x 4 = 40 menit

    2.

    Gerinda batang hollow : 5 menit x 4 = 20 menit

    3.

    Driling batang hollow : 5 menit x 4 = 20 menit

    Sedangkan untuk proses assembly dan welding memakan waktu 40 menit.

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    18/19

    Page18

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    -

    Pengukuran dimensi benda harus sesuai, serta diberi pangjang lebih(allowance) untuk menghindari pengulangan apabila terjadi kesalahan.

    - Pada proses pemotongan, diperlukan perhatian yang cermat dari arah

    gergaji, mata gergaji, dan sudut akibat kesalahan (tidak lurus)

    -

    Pada proses pengikiran, arah yang dilakukan haruslah searah.

    -

    Pada proses pembubutan (pemakanan, penguliran), harus benar benar

    teliti dan hati-hati dalam penggunaan mesin bubut. Baik dari penggunaan

    mata pahatnya, pemasangan mata pahat (penguncian, letak mata pahat),

    pengaturan posisi benda kerja, pemilihan ketebalan makan dari mata

    pahat, pemakaian mata bor haruslah sesuai dengan aturannya. Selain itu,

    center juga berperan sangat penting saat bubut.

    - Pada proses pengelasan, besarnya arus, arah, dan jarak benda dari

    elektroda ketika mengelas juga harus sesuai dengan keadaan dari benda

    kerjanya. Hal ini dilakukan agar pengelasan pas.

    - Penggunaan safety tool memiliki peran yang penting untuk menghindari

    keselamatan dan kesehatan kerja pratikan

    4.2 Saran

    - Alat Tapping yang sudah longgar harap dapat diperbaiki agar waktu

    yang digunakan untuk tapping menjadi lebih singkat.

    - Mesin bubut yang tidak berfungsi dengan baik sangat menghambat

    pekerjaan praktikan sehingga banyak membuang waktu.

    - Penggunaan safety tools sebelum pratikum harus sudah maksimal, untuk

    mencegah hal yang tidak diinginkan.

  • 8/10/2019 Final ProsPro

    19/19

    LAMPIRAN