FILSAFAT_PELAYANAN_KESEHATAN

21
FILSAFAT PELAYANAN KESEHATAN Prof. Soewito

description

kuliah prof. soewito

Transcript of FILSAFAT_PELAYANAN_KESEHATAN

FILSAFAT PELAYANAN

KESEHATANProf. Soewito

Filsafat Pelayanan Kesehatan• Filsasat – Filosofi• Phylain – Cinta• Sofia – Kearifan

• Berfilsafat : Aktifitas fikir, tafakur, merenung, refleksi• Berfikir : Belum tentu berfilsafat

• Pola Fikir Filsafati : – Mendasar dan menyeluruh– Abstraksi (dibalik yang tampak)– What – Why – When Where – How

• Contoh : Filsafat tentang hidup, agama, politik, Pancasila, Ilmu Pengetahuan, dll

Filsafat tentang Fenomena Alam

• What ? (substansi) : Air – udara – tanah – matahari – bulan – bintang – manusia

• Why ? Hanya Allah yang tahu

• How ? (proses) : Suatu sistim yang– Harmonis– Teratur – Konsisten– Koheren (padu)– Seimbang (pasangan)– Fana (tidak kekal)– Teleologis (bersama menuju ke satu tujuan : kelestarian alam)

Filsafat Ilmu Pengetahuan

• Ilmu Pengetahuan : kumpulan pengetahuan rasional terstruktur sistematis, konsisten, koheren didapat dengan metode valid dan reliabel (ilmiah)

• Trilogi Filsafat Ilmu :– Ontologi – Epistemologi – Aksiologi

Ontologi

• Substansi Ilmu Pengetahuan :– Sumber ilmu : Fenomena Alam (ayat kauniyah)– Jenis ilmu :

• Eksakta (fisika, kimia, biologi dll)• Non eksakta (peri laku manusia : Sosial, Ekonomi, Psikologi,

dll)

– Sifat ilmu : Netral (kebebasan akademik dan mimbar)– Pohon ilmu : Batang, cabang , ranting dst– Batas ilmu : Selama materi ilmu masih dapat diamati oleh

indera

ontologi

• Hubungan antar ilmu :– Kedokteran dengan kehakiman– Kedokteran dengan psikologi– Kedokteran dengan ekonomi– Kedokteran dengan antropologi– Kedokteran dengan farmasi, biologi dll

Epistemologi

• Teori tentang ilmu pengetahuan• Kronologis perkembangan ilmu pengetahuan :

– Mistik– Trial and erorr (coba-coba)– Otoritas – Rasionalisme (konsep)– Empiris (tanpa konsep: feeling, logika, empirik)– Kombinasi : rasional dan empiris (logika – hipotetike -

verifikatif)

epistemologi

• Jalur dan Strata– Akademis :

• Strata– Doktorandus (Sarjana) – Skripsi– Magister (Sarjana Utama) – Tesis– Doktor (Doktor) – Disertasi

– Profesi :• Dokter Umum• Dokter Spesialis• Dokter Spesialis Konsultan

Aksiologi

• Penerapan teori ilmu pengetahuan di masyarakat– Bidang garap :

• Manusia sehat dan sakit mulai dari saat pembuahan sampai meningal dunia

– Atribut manusia :Manusa makhluk fisiko – bio – psiko – sosio – spiritual • Kutural• Hak azasi manusia• Harkat dan martabat• Perasaan (emosi)

aksiologi

– Jenis jasa pelayanan medis :• Masyarakat : Promotif dan Preventif

– Kesehatan masyarakat dan lingkungan– Epidemiologi Klinik– Kesehatan Kerja

• Individual : Kuratif dan rehabilitatif– Poloklinik (rawat jalan)– Klinik (rawat inap)

» Observasi (konservatif) : ICU – ICCU» Operatif (bedah)» Gawat darurat (UGD)

Hubungan Dokter dengan Pasien

• Transaksi medis– Aspek hukum : masing-masing ada hak dan

kewajiban– Dokter : Produsen jasa medis– Pasien : konsumer jasa medis– Tindakan :

• diagnosis dan terapi (bedah non bedah)• Informed consent (aspek hukum)• Rambu-rambu moralitas (aspek etik)

Non profit, Sesuai dengan sumpah dokter dan kode etik profesi

hubungan dokter dengan pasien

– Tinjauan utama pelayanan kesehatan• Penyembuhan pasien (penyakit)• Kepuasan pasien (pelayanan & komunikasi)• Tarif terjangkau

– Unsur utama pelayanan kesehatan (citra medis)• Komunikasi yang baik• Profesionalisme medis• Alat pemeriksaan medis• Keunikan atau ciri khas pelayanan medis

– Praktek kelompok spesialis– Buka 24 jam– Tarif sukarela (kotak uang)– One stop shop (dokter – lab klinik – apotek) seperti super market– On day care (untuk rumah sakit)

hubungan dokter dengan pasien

• Aspek etik dalam pelayanan medis– Azas dan aliran dalam etika profesi medis :

• Otonomi • Keadilan• Berbuat baik (beneficense)• Tidak menciderai (non maleficense)• Kerahasiaan (confidential)• Kejujuran• Kesetiaan

– Aliran• Deontologi• Teleontologi

– Prinsip : tindakan medis secuil apapun akan selalu terkait dengan aspek etik

– Kasus medis yang timbul masalah :• Pelanggaran etika profesi medis• Masalah etik yang perlu solusi (eutanasia, abortus, transplantasi organ, dll)• Perlu dibentuk komisi etik rumah sakit

• Dampak perkembangan teknologi medik terhadap pelayanan medik– Komersialisasi (non profit – profit taking)– Pasien sebagai subjek berubah jadi objek– Suwatanisasi – pengobatan beaya tinggi– Holistik jadi fragmentatif (spesialistik)– Dokter dikendalikan oleh teknologi

• Perkembangan masyarakat– Yang semula agraris – industrialis– Kelompok sosial ekonomi masyarakat

• Kelompok elit• Kelompok menengah• Kelompok rendah

– Diversifikasi permintaan pelayanan kesehatan :• Kelompok elit : Pelayanan medis yang super

canggih, beaya tidak soal• Kelompok menengah : Yang penting sembuh,

pelayanan medis profesional• Kelas bawah : Yang penting sembuh (obat

generik)

Manajemen Institusi Rumah Sakit

• Pemerintah sendiri tidak sanggup mendirikan rumah sakit untuk menampung penderita, sehingga memberi kesempatan kepada swasta (tidak bersubsidi, mandiri)

• Teknologi medis memerlukan beaya investasi besar, prinsip ekonomi : modal harus kembali disertai dengan profit berlipat. Tidak dapat dihindari komersialisasi pelayanan medis supaya dapat survive.

• Beaya operasional :– Manajemen operasional– SDM cukup banyak– Ruangan dan perngkat administrasi banyak– Keausan/kerusakan alat canggih, dll

manajemen Istitusi Rumah Sakit

• Hal tersebut jelas bertentangan dengan etika profesi non profit. Perlu keseimbangan antara keduanya : trade off (tawar menawar)

• Prinsip :– Nilai etika profesi harus lebih tinggi dari nilai ekonomi

(sosial cost harus lebih tinggi dari economic cost)– Subsidi silang antara kelas mampu dengan ekonomi– Beaya operasional (operating cost) dapat didistibusi dalam

bentuk beaya efektif (effective cost) yang tetap terjangkau oleh masyarakat

• Adam Smith peletak dasar Teori Ekonomi :– Ilmu Ekonomi berlandaskan Filsafat Moral– Hubungan pembeli dan penjual berlandaskan

Moral – Ekonomi yaitu Keadilan atau kepentingan bersama

• Ekonomi Kontemporer :– Meninggalkan filasafat dasar yaitu keadilan

(moral) keuntungan lebih besar pada penjual dari pembeli (monopoli, kartel, oligopoli)

Bisnis Islami

• Hubungan pembeli dan penjual : Kemitraan (Partnership)

• Transaksi dokter dengan pasien : Keadilan, kemitraan dua pihak saling memerlukan

• Nilai ekonomi tidak boleh lebih tinggi dari nilai moral

bisnis islami

• Etika Ekonomi Islami :– Tanggung jawab Horisontal (Penjual – Pembeli)– Tanggung jawab Vertikal (pada Tuhan)

• Pelayanan Dokter dengan Pasien :– Pelayanan Non Medis dapat dibedakan (Fasilitas

ruangan dll)– Pelayanan Medis tidak dapat dibedakan (Tindakan

Medis)

Bacaan yang dianjurkan

• Badrun, F., Suhendro, Mufraeni, A, Bashori AD. Etika Bisnis dalam Islam. UIN Jakarta Press, 2007

• Bertens, K. Pengantar Etika Bisnis. Penerbit Kanisius, 2000

• Idem, Perspektif Etika, Penerbit Kanisius, 2001• Keraf, AS. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relefansinya.

Pustaka Filsafat, 1998• Surajiyo. Ilmu Filsafat. Bumi Aksara, 2008• Surya Sumantri J.S. Filsafat Ilmu, Sinar Harapan, 1984