filsafat.docx

2
Nama : Aldy Martin Luhfty Himawan Kelas : I A ( Psikologi ) Mata Kuliah : Filsafat BERPIKIR KEFILSAFATAN Berfilsafat itu berarti berfikir, tetapi berpikir itu belum tentu berfilsafat, karena berpikir belum tentu bermakna atau mempunyai tujuan yang jelas atau mungkin hanya hayalan saja, sedangkan filsafat membawa kita berpikir secara mendalam, dalam artian untuk mencari kebenaran yang sebenarnya yang mempertimbangkan semua aspek sehingga dapat menuntun kita untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap. Ciri – Ciri Berpikir Filsafat Sistematis : yaitu berpikir antara satu konsep dengan konsep lain yang memiliki keterikatan untuk mengarahkan kepada satu tujuan yang sama. Radikal : yaitu berpikir sampai ke akar – akarnya dalam artian berpikir bukan hanya sekedar memikirkan luarnya saja tetapi hingga ke dasarnya sehingga kita mengetahui apa yang sebenarnya dan apa maknanya. Logis : yaitu setiap pemikiran kefilsafatan haruslah masuk akal dalam artian dapat dipahama oleh logika ( akal ) sehingga pernyataan yang dikeluarkan dapat dipertanggung jawabkan. Namun bagi orang islam apabila hanya berfilsafat dengan menggunakan penalaran akal saja maka dapat dipastikan bahwa banyak pertanyaan yang tidak akan terjawab oleh akal manusia, karena akal manusia sangatlah terbatas. Contohnya adalah siapa

Transcript of filsafat.docx

Page 1: filsafat.docx

Nama : Aldy Martin Luhfty Himawan

Kelas : IA ( Psikologi )

Mata Kuliah : Filsafat

BERPIKIR KEFILSAFATAN

Berfilsafat itu berarti berfikir, tetapi berpikir itu belum tentu berfilsafat, karena

berpikir belum tentu bermakna atau mempunyai tujuan yang jelas atau mungkin hanya

hayalan saja, sedangkan filsafat membawa kita berpikir secara mendalam, dalam artian untuk

mencari kebenaran yang sebenarnya yang mempertimbangkan semua aspek sehingga dapat

menuntun kita untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap.

Ciri – Ciri Berpikir Filsafat

Sistematis : yaitu berpikir antara satu konsep dengan konsep lain yang memiliki

keterikatan untuk mengarahkan kepada satu tujuan yang sama.

Radikal : yaitu berpikir sampai ke akar – akarnya dalam artian berpikir bukan

hanya sekedar memikirkan luarnya saja tetapi hingga ke dasarnya sehingga kita

mengetahui apa yang sebenarnya dan apa maknanya.

Logis : yaitu setiap pemikiran kefilsafatan haruslah masuk akal dalam artian

dapat dipahama oleh logika ( akal ) sehingga pernyataan yang dikeluarkan dapat

dipertanggung jawabkan.

Namun bagi orang islam apabila hanya berfilsafat dengan menggunakan penalaran

akal saja maka dapat dipastikan bahwa banyak pertanyaan yang tidak akan terjawab oleh akal

manusia, karena akal manusia sangatlah terbatas. Contohnya adalah siapa itu Allah ?

dimanakah Allah ? dan masih banyak lagi, sehingga apabila kita hanya mengggunakan akal

saja dalam berfilsafat, dapat dipastikan bahwa kita akan menemukan keragu raguan terhadap

sang pencipta, sehingga dapat membuat kita terperangkap dalam lubang ke bodohan.

Maka dari itu dalam berfilsafat kita haruslah menggunakan akal pikran dan hati kita,

karena banyak hal dalam kehidupan ini yang ghaib, dalam artian tidak dapat dipahami

dengan pikiran tetapi hanya dapat dipahami dengan iman/hati. Sehingga apabila kita

berfilsafat dengan menggunakan akal pikiran dan akal hati dengan kata lain menggunakan

wahyu ( al-quran ), Assunnah, dan pikiran, Insyaallah hasil kesimpulannya dapat dipahami

dan dapat dipertanggung jawabkan. Karena dalam kehidupan ini kita tidak cukup berpikir

dengan hanya mengandalkan akal pikiran saja karena sesungguhnya hal yang ghaib itu nyata.