FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

13
RIZKY INDRA UTAMA FANDY SEPTIA ANGGRIAWAN ZE. FERDI FAUZAN PUTRA

description

pendidikan kejuruan

Transcript of FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

Page 1: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

RIZKY INDRA UTAMA

FANDY SEPTIA ANGGRIAWAN

ZE. FERDI FAUZAN PUTRA

Page 2: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN
Page 3: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

Menurut Para Ahli :1. Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI,

menyimpulkan: Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.

2. Drs H. Hasbullah Bakry merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

Page 4: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

Kesimpulan :Setelah mempelajari rumusan-rumusan tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa:

1.Filsafat adalah 'ilmu istimewa' yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa kerana masalah-masalah tersebut di luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.

2.Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat.

Page 5: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

Menurut Para Ahli :1.Muhammad Labib al-Najihi: Filsafat pendidikan

adalah suatu aktivitas yang teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai jalan mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.

2.Prof. Brameld berkata tentang pengertian filsafat pendidikan : That is, we should bring philosophy to bear upon the problems of education as effiently…Kita harus membawa filsafat guna mengatasi persoalan-persoalan pendidikan secara efisien, jelas, dan sistematis sedapat mungkin

Page 6: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

Menurut Para Ahli :1.John Stuart Mill (filosof inggris, 1806-1873 m)

menjabarkan bahwa pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.

2.Pendidikan, menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

Page 7: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang diarahkan untuk mempelajari bidang khusus, agar para lulusan memiliki keahlian tertentu seperti bisnis, pabrikasi, pertanian, kerumahtanggan, otomotif, telekomunikasi, listrik, bangunan dan sebagainya (Snedden, 1917)

Page 8: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

Pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan satuan pendidikan lainnya. Perbedaan tersebut dapat dikaji dari tujuan pendidikan, substansi pelajaran, tuntutan pendidikan dan lulusannya. Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Dari tujuan pendidikan kejuruan tersebut mengandung makna bahwa pendidikan kejuruan di samping menyiapkan tenaga kerja yang profesional juga mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan program kejuruan atau bidang keahlian.

Page 9: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

Menurut Para Ahli :1. Menurut Harold H. Titus, filsafat adalah suatu usaha memahami

alam semesta, maknanya dan nilainya. Apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni adalah kreativitas, kesempurnaan, bentuk keindahan komunikasi dan ekspresi, maka tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan (understanding and wisdom).

2. Dr Oemar A. Hoesin mengatakan: Ilmu memberi kepada kita pengatahuan, dan filsafat memberikan hikmah. Filsafat memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib, akan kebenaran. S. Takdir Alisyahbana menulis dalam bukunya: filsafat itu dapat memberikan ketenangan pikiran dan kemantapan hati, sekalipun menghadapi maut. Dalam tujuannya yang tunggal (yaitu kebenaran) itulah letaknya kebesaran, kemuliaan, malahan kebangsawanan filsafat di antara kerja manusia yang lain. Kebenaran dalam arti yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya baginya, itulah tujuan yang tertinggi dan satu-satunya.

Page 10: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

Kehidupan yang terus berkembang mempengaruhi segala aspek dan saling berkaitan

satu sama lain. Tak luput persaingan yang menjadi semakin ketat. Untuk itu, manusia sebagai makhluk yang dapat dan perlu dididik harus bisa mengantisipasi dengan hal yang positif. Dengan mengenyam pendidikan kejuruan, manusia mampu menjadikan individu yang mandiri dan berbekal keahlian yang mumpuni.

Page 11: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

Dalam proses pendidikan kejuruan perlu ditanamkan pada peserta didik pentingnya penguasaan pengetahuan dan teknologi, keterampilan bekerja, sikap mandiri, efektif dan efisien dan pentingnya keinginan sukses dalam karirnya sepanjang hayat.Karena :

Untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang begitu cepat serta tantangan yang semakin besar dan kompleks.

Untuk menciptakan daya saing global

Page 12: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

Di Jerman pendidikan kejuruan sangat sukses dalam menghasilkan individu-individu yang layak kerja. Bahkan pendidikan kejuruan di Jerman menjadi model percontohan bagi negara lain.

Menurut situs www.dw.de , penerapan pendidikan kejuruan atau dikenal dengan Dual System menjadikan Jerman menjadi salah satu negara di Eropa dengan tingkat pengangguran terendah.

Page 13: FILSAFAT PENDIDIKAN KEJURUAN

Untuk Indonesia, Kebijakan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia untuk menaikkan proporsi alokasi dana pengembangan Pendidikan Vokasional sekitar 70 % dan untuk Pendidikan Umum sekitar 30 % pada tahun 2014