Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan

35
FILSAFAT PEMERINTAHAN

Transcript of Filsafat pemerintahan s3 erliana hasan

Page 1: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

FILSAFAT PEMERINTAHAN

Page 2: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

APA ITU FILSAFAT PEMERINTAHAN

Page 3: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

MAKIN DALAM MANUSIA

MENYELEDIKI ALAM SEMESTA

SERTA HUKUM-HUKUMNYA,

MAKIN BESAR KEKAGUMAN DAN

CINTANYA TERHADAP TUHAN

Page 4: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

TUJUAN PRAKTIS DARIMEMPELAJARI FILSAFAT ADALAH:

MEMBANTU MANUSIA MEMAHAMI DIRI, HIDUP DAN

KEHIDUPANNYA

MEMBANTU MANUSIA MEMILIKI KEARIFAN DAN KEBIJAKSANAAN

MEMBANTU MANUSIA MEMAHAMI ALAM

Page 5: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

PENGETAHUAN YANG KURANGTENTANG FILSAFAT

AKAN MEMBAWA MANUSIA PADA ATHEISME, SEDANGKAN

PENGETAHUAN FILSAFAT YANG MENDALAM AKAN MEMBUAT

MANUSIA MENGHAYATI AGAMA

BACON, SANTAYANA,

Page 6: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

APA ITU FILSAFAT?

SESUATU YANG TERLETAK DI ANTARA

THEOLOGI DAN ILMU PENGETAHUANBERTRAND RUSSEL

Page 7: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

MANUSIA INDONESIAMelalui metoda

berfikir tauhid ada keimanan yang

diawali oleh taqlid/percaya

Melalui metoda berfikir tauhid ada

keimanan yang diawali oleh

taqlid/percaya

Ada sikap kritis dan skeptis dari proses dialektika

dalam dirinya

Ada sikap kritis dan skeptis dari proses dialektika

dalam dirinya

Ada sikap kritis dan skeptis dari proses dialektika

dalam dirinya

Ada beberapa kontradiksi dari

konstruksi berpikir gaya

timur dan konstruksi

berpikir gaya barat

Page 8: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

CIRI – CIRI UMUM CARA BERFIKIRNYA :1. Rasionalisme dan intuisi berkembang

berabrengan; sulit untuk memilah-milah basis logikanya; kadang ada “REASONING” kadang “DOGMATIS”

2. Ada upaya untuk merasionalisasikan agama dan mengagamakan nilai – nilai rasionalisme atau nilai agama diintegrasikan pada rasionalisme.

3. Agak takut dengan sikap skeptis, lebih pada bagaimana umumnya atau baiknya secara kolektif.

Page 9: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

PANDANGAN FILSAFAT PADA PEMIKIRAN DI DUNIA TIMUR (PEMIKIRAN RELIGIUS)

1. Dalam buku-buku yang ditulis di dunia barat mengenai sejarah filsafat; biasanya tidak memasukkan unsur-unsur berfikir ketimuran (cina, india, jepang, dsb) yang biasanya bersifat keagamaan.

Agamawan

Filsuf

Page 10: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

2. Keagamaan timur biasanya bersifat penyerahan kurang memberikan eksistensinya pada otonomi berfikir manusia; jadi dipandang agak bertentangan dengan filsafat yang membangun keyakinan dalam kritis dan skeptsme untuk membangun otonomi berfikir.

3. Pembebasan manusia menurut agama, bila manusia menjalankan petunjuk ibadat secara konsisten. Otonomi berfikir manusia sebaiknya dikendalikan sebab dapat menghancurkan manusia sendiri. Sedangkan menurut filsafat, pembebasan manusia bila manusia dapat mengotonomikan diri dalam berfikir (adajalan kebebasan) dari dogma-dogma

Page 11: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

4.Filsafat menempuh keyakinan melalui jalan logika, empirik, inderawi,objektif.Agama menempuh keyakinan dengan rasa, iman, rasionalitas religius, sulit berfikir skeptis.

5.Filsafat kadang–kadang memandang agama/ajaran agama sebagai konstruksi yang merusak otonomi dan rasionalisme umat manusia.

Page 12: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

1. Ada pandangan-pandangan keagamaan yang agak berlainan dengan pandangan filsafat:

a) Filsafat bertumpu pada sejarah yang bersifat kronologis (tahun berapa s/d tahun berapa Nabi musa hidup?; Tahun berapa s/d tahun berapa Nabi Ibrahim hidup?)

KESULITAN MENGAJARKAN FILSAFAT DI

INDONESIA

Page 13: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

b) Filsafat bertumpu pada bukti/data yang bersifat objektif dapat diterima, empirik, dan dapat dipertanggungjawabkan bersifat epistemologis.

2. Agama menerima keberadaan kitab suci; sunnah; dan sumber agama lainnya dalam dimensi tauhid, percaya tanpa reserve.

3. Ada beberapa produk pemikiran yang bertentangan dengan ajaran agama :

a) Beberapa pemikiran aristotelesb) Pemikiran karl – marxc) Dll

4. Filsafat mengajak berfikir otonom, bebas, melahirkan madzab pemikiran yang bersifat aneka; sedangkan ajaran agama kurang suka dengan perkembangan madzab dan otonomi berfikir.

Page 14: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

KEBUDAYAAN PENCIPTAAN MELIPUTI ALAM FISIK, PERSONAL, DAN SOSIAL

Ilmu Pengetahuan

Teknologi

Sosial

Ekonomi Keagamaan

Ilmu Pengetahuan Kesenian

Lahir dari tata konstruksi

pemikiran yang berlainan

Filsafat mencoba

melihat aspek – aspek esensial

yang mempengaruhi kualitas budaya yang bersumber dari manusianya

Page 15: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

Manusia dan

Mithos

Roh Karuhun

Pengganggu

dan Penolong

Dewa-Dewa

Penyelamat

Hantu yang mendatangkan

Penyakit

Manusia yang tidak otonom

hidupnya dikendalikan kekuatan luar

Pertimbangan logika

tidak berjalan

Page 16: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

1. THALES (625-535 SM) Segala sesuatu yang ada itu adalah air

2. ANAXIMADROS (610-545 SM) Anasir penyusunan alam adalah api

dan air3. ANAXIMENES 9538-480 SM)

Anasir penyusunan alam adalah udara4. PITHAGORAS (580-380 SM)

Jiwa tidak dapat mati; tidak berjasad/berupa zat, jiwa terbelenggu pada tubuh

4. HERAKLEITOS (540-475 SM)a) Segala sesuatu yang terjadi di

dunia sedang berprosesb) Air yang datang pada sungai

berada pada posisi yang terus berbeda

c) Sesuatu yang ada di dunia berpasangan dalam pertentangan :

Panas dan dinginTua dan muda

.

Page 17: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

5. PERMENIDES (540-475 SM)a) Filsuf pertama yang membahas pengertian

“ada” (being)b) Yang “ada” itu tetap adac) Ada tidak senantiasa dapat ditangkap panca

indera; namun oleh pikiran ada konkrit ada abstrak

d) Yang ada itu ada Yang ada tidak bisa hilang Yang ada itu bisa difikirkan Yang tidak ada itu sulit difikirkane) Yang ada itu bersifat universal Yang ada itu bersifat tunggalf) Pengetahuan sejati lahir dari cara berfikir Pengetahuan sejati harus bersifat universal.

6. ZENO (SM)Zeno mengembangkan dialektika didalam pemikirannyaContoh : tidak ada ruang yang kosong

jika ada ruang yang kosong; ia akan diisi ruang kosong lainnya; ruang yang satu mengambil tempat diruang yang lainnya.

Gerak yang ada adalah suatu khayalan

Page 18: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

DILEMA OTONOMILADY DI1. Sebagai permaisuri calon raja inggris lady di terikat

oleh tata aturan ptotokoler istana bucking ham; yang dilakukan sebagai etika keluarga kerajaan inggris raya (united kingdom) yang senantiasa menjaga kewibawaan (ada mkthos kewibawaan keluarga istana)

2. Keluarga raja inggris tidak boleh kelihatan salah, meskipun dinyatakan bahwa pangeran charles menyeleweng etika istana menyatakan bahwa lady di tidak boleh mebukakan borok-borok keluarga raja (the royal familly of the united kingdom)

3. Lady di tidak boleh terlalu merakyat; perhatian sosialnya harus dibatasi sebatas kewibawaan seorang ratu inggris / puteri inggris.

4. Popularitas lady di tidak boleh melebihi popularitas keluarga raja inggris dan calon raja inggris

Page 19: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

PROTES LADY DI TERHADAP KEMAPANAN KELUARGA RAJAI Pertanyaan dengan basis logika :a) Apakah protokoler dan etiket istana bucking ham

masih relevan untuk saat ini?b) Bila ada calon raja kurang bersifat dewasa masih

tepat untuk dikukuhkan menjadi raja?c) Bila saya jadi calon permaisuri, dengan kondisi

suami penyeleweng; apakah harus tetap menurut; atau saya lebih baik menjadi orang biasa yang punya otonomi; toh ketenaran telah saya peroleh?

d) Saya punya minat bakti sosial yang sangat tinggi; mengapa harus mengikuti pandangan dan nilai (values) protokoler istana kerajaan inggris?

e) Saya sadar saya cantik, disukai orang, pers selalu mempublikasikan saya jadi saya mau mandiri

Page 20: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

PROTES LADY DI TERHADAP KEMAPANAN KELUARGA RAJA

II semua potret kehidupannya menjadi lambang protest terhadap nilai-nilai kemapanan yang cenderung tidak beitu dipandang bersifat humanitas lagi oleh perkembangan jaman.

Page 21: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

KARAKTERISTIK FILSAFAT1. Filsafat tidak berhenti pada konsep dan metodologi,

filsafat mencoba menggali hakikat dari konsep.

2. Akhli pikir inggris john locke mengemukakan bahwa dalam kegiatan berfilsafat ada hal – hal sbb :

a) Pencerapan lahir melalui inderawi (sensation)b) Pengamatan batin yang tidak berdasarkan

refleksi teoritis namun berdasarkan akal budi.

Pengamatan akal budi dilakukan karena manusia sadar akan eksistensi kemanusiaannya.

3. Refleksi filsafat bersifat kritis dan rasional :a) Kritis karena bersifat teliti (correctly) sampai

hal-hal yang bersifat detail (induktif)b) Tidak mengenal asumsi- asumsi vora us set

zunglos

Page 22: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

4. Pengetahuan adalah refleksi dari empirik/fenomenologis.Filsafat refleksi dari pemahaman pada hakikat/substansi (akal budi dan pengamatan inderawi)

5. Bila ilmu pengetahuan berupaya menyusun objeknya dengan bertumpu pada data; maka filsafat menumpukan dirinya pada refleksi.

Aliran ini menetapkan akal budi sebagai basic ilmu pengetahuan namun Descrates menekankan harus ditupang oleh potensi inderawi (apa yang terlihat, apa yang terasa)/sensualisme.

6. Pada dasarnya manusia maklum akan dirinya dan eksistensinya, maklum terhadap lingkungan diseputarnya.

Page 23: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

PLATO

1. Manusia pada dasarnya terbelenggu oleh alam fikirnya sendiri(keyakinan, kebenarannya).

2. Upaya melepaskan diri dari belenggu tersebut adalah dengan cara membuka pintu pemikiran/rasio/tidak dogmatis.

Ada dunia ide - ide

Ada dunia jasmani

Berhubungan dengan rasio

Jiwa manusia terkurung dalam

tubuhnya/jasmaninya

Jiwa manusia/dunia ide berdiri sendiri/otonom bebas mutlak tidak terikat oleh materi

Jiwa terlepas dari badan.Jiwa ada sebelum badan itu ada

3

Page 24: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

4. Ilmu pengetahuan bisa lahir dari ide yang bersifat partikular / individual.

5. Konsep platonik yang memisahkan jiwa dari badan, kemudian mengaburkan pemikiran kesatuan antara jiwa dan raga (hubungan antara psikologi dan biologi)

Page 25: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

1. Dianggap sebagai filsuf yang meletakkan landasan bagi lahirnya filsafat ilmu pengetahuan. Aristoteles meletakkan landasan untuk pengembangan:

a) Logika b) Filsafatc) Psikologi

d) Biologie) Metafisikaf) Ekonomig) Politikh) Etika

Page 26: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

2. Aristoteles berpendapat bahwa setiap benda terdiri dari bentuk dan materi.

Didalamnya ada pemikiran metafisika, memikirkan dan mengamati hakikat – hakikat yang ada pada materi dan bentuk (materi adalah hyleporte dan bentuk adalah mordhe)

Teorinya disebut “hilemorfisime”. Misalnya manusia merupakan bentuk dan materi. Bentuk adalah jiwa dan karenanya tidak lepas dari materi.

Konsekwensinya pada saat raga manusia mati; maka jiwanya juga mati.

3. Aristoteles menyatakan bahwa untuk melakukanpendekatankebenaran pada ilmu dapat ditempuh melalui pendekatan induktif dan pendekatan deduktif.

Induktif ada cara berfikir yang bertolak dari hal – hal khusus, terurai secara fenomenologis/biasanya bersifat empirik.

Deduksi adalah jalan menuju pada lahirnya pengetahuan baru, dalam pernyataan yang bersifat khusus.

Page 27: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

4. Pengelompokkan ilmu menurut aristoteles :a) Ilmu pengetahuan praktis yang meliputi

etika dan politik.b) Ilmu pengetahuan produktif yang meliputi

teknik dan kesenianc) Ilmu pengetahuan teoritis yang meliputi

fisika, matematika, dan metafisika (hal – hal dibelakang fenomena fisik)

5. Pengkategorian berfikir menurut aristoteles :d) misalnya : manusia,

binatang, tumbuhan e) misalnya : satu, lima,

sepuluhf) misalnya : merah,

busuk,indah,cantikg) misalnya : separuhnya,

kerangkah) misalnya : di sekolah, di

pasar, di rumah

Substansi

Substansi

Kualitas

Relasi

Tempat

Page 28: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

f) misalnya : kemarin, sekarang, esok g) misalnya : duduk, berdiri, berbaring

h) misalnya : pakaian, suami, istri i) misalnya : membaca, menulis j) misalnya : terbakar, terpotong

6. Silogisme Aristoteles :a) Manusia adalah fana (premis mayor)b) Raja adalah manusia (premis minor)c) Jadi raja adalah fana (kesimpulan)

Waktu

Keadaan

Mempunyai

Berbuat

Menderita

Page 29: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

KESIMPULANERA MANUSIA BERFIKIR

MENURUT MITOS

Manusia tidak otonom semua langkahnya ditentukan petunjuk dewa – dewa petunjuk dari roh karuhun, dll Ada kekuatan – kekuatan diluar diri manusia Cara berfikir manusia diorientasikan pada mitos

Page 30: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

ERA TRANSFORMASI DARI MITOS PADA LOGOS

Ada keinginan untuk mencari otonomi berfikir pada manusia/kelompok dan individu Ada hubungan sebab akibat, kejadian di dunia mengikuti hukum –hukum tertentu Ada fenomena biologi, alam, Astronomi yang mulai difahami

Page 31: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

ERA PRAKTIS PRAGMATIS APLIKATIF

RASIONAL

Mencari substansi otonomi Pemikiran manusia

Mencari substansi keberadaan Pengamatan secara empirik Pada dunia

Page 32: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

OTONOMI PEMIKIRAN

MANUSIA DAN KONDISI

LINGKUNGANNYA

Menurut Petunjuk Bapak Suroto,

Saya ......

Satu-satunya pengembang

ideologi adalah Pak Suroto

Hati-hati atas perkembangan pemikiran yang

berdampak pada disintegrasi

Menurut Ajaran agama saya .....

Kegiatan seperti ini itu diharamkan

Agama membatasi beberapa tindakan

manusia

Menurut saya gerakan–gerakan

yang mengatasnamakan perjuangan buruh perlu diwaspadai

Menurut ideologi yang saya anut,

gagasan liberalisme perlu

diwaspadai

Ideologi membatasi pandangan lain

Page 33: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

a) Pernyataan – pernyataan diatas menggambarkan suatu keadaan dimana otonomi pemikiran manusia perlu diisi kembali

b) Otonomi berpikir ternyata memiliki sistem kendali atas kebebasan dalam kontek kepentingan kolektif.

Page 34: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

SEDIKIT TENTANG GAMBARAN MA’RIFAT DALAM ISLAM

1. Berupaya menjelaskan suatu konstruksi tingkat percaya dan kepercayaan dari agama islam;

a) Ma;rifat kepada Allah SWT adalah seluhur-luhurnya ma’rifat, merupakan fundamen kehidupan kerokhanian

b) Disusul oleh ma’rifat lainnya : Ma’rifat pada Malaikat – Malaikat Ma’rifat pada Kitab –Kitab Allah Ma’rifat pada Rasul – Rasul Allah Ma’rifat pada Hari Akhir Ma’rifat pada Takdir

Konstruksi kepercayaan yang diawali oleh penyerahan awal pada sistem ma’rifat agama Islam

Page 35: Filsafat pemerintahan s3   erliana hasan

2. Islam menganjurkan ma’rifat dengan jalan pikiran :

a) Bangunlah rasa percaya/ma’rifat dengan memikirkan apa –apa yang diciptakan Allah.“katakanlah : Periksalah olehmu semua apa-apa yang ada di langit dan bumi (Surat Yunus 101)Ada mekanisme alam sebagai manifestasi dari keagungan Allah SWT.

b) Taqlid adalah cara berfikir yang tidak disukai oleh agama Islam :Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu suka berfikir tentang dunia dan akhirat (Al Baqarah 219-220)

c) Islam mengakui keterbatasan manusia dalam berfikir (Bounded Rationalisme)Hadist Rasulullah SAW :“Berfikirlah kamu semua perihal makhluk Allah (apa yang diciptakan Allah; dan janganlah kamu berfikir mengenai Dzat Allah, sebab sesungguhnya kamu semua sudah tentu tidak dapat mencapai keadaan hakikatnya”