FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

22
FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN SUATU PENGANTAR

description

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN. SUATU PENGANTAR. MEMAHAMI DARI DEFINISI PARA AHLI: PLATO, ARISTOTELES KATTSOF, WOOD HAUSE DLL. MEMAHAMI DARI ARTI SECARA HARAFIAHNYA: PHILOS- SOPHIA YANG ARTINYA LOVE OF WISDOM. APA FILSAFAT ITU?. CATATAN: - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

Page 1: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

SUATU PENGANTAR

Page 2: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

APA FILSAFAT ITU?

MEMAHAMI DARI ARTI SECARA HARAFIAHNYA:PHILOS- SOPHIA YANG ARTINYA LOVE OF WISDOM

MEMAHAMI DARI DEFINISI PARA AHLI:PLATO, ARISTOTELESKATTSOF, WOOD HAUSE DLL

CATATAN:FILSAFAT ERAT KAITANNYA DENGAN DUNIA PEMIKIRAN: BERFILSAFAT ADALAH BERPIKIR DENGAN CIRI-CIRI TERTENTU. SEHINGGA TIDAK SETIAP BERPIKIR BISA DISEBUT BERFILSAFAT

Page 3: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

FILSAFAT

SEBAGAI KEGIATAN TEORITIS ILMIAH-AKADEMIS YANG TERJADI DALAM DUNIA ILMU PENGETAHUAN

SEBAGAI KEGIATAN NON ILMIAH KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI DALAM MASYARAKAT

CATATAN:KEDUANYA MERUPAKAN KEGIATAN MANUSIA YANG MELIBATKAN PEMIKIRAN TETAPI DENGAN CIRI-CIRI YANG BERBEDA

Page 4: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

CABANG FILSAFAT

UMUM:

METAFISIKAEPISTEMOLOGILOGIKA ETKAESTETIKA

KHUSUS:

FILSAFAT POLITIKFILSAFAT HUKUMFILSAFAT KEBUDAYAANFILSAFAT SOSIALFILSAFAT PENDIDIKANFILSAFAT AGAMAFILSAFAT SEJARAHDsb.

FiILSAFAT ILMU

Page 5: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

FILSAFAT ILMU

FILSAFAT ILMU

MEMAHAMI REALITAS SEBAGAI KESELURUHAN ( YANG ADA), BERSIFAT MENYELURUH

MEMAHAMI REALITAS TERTENTU (BERSIFAT ASPEKTIF

FILSAFAT SEBAGAI SUBJEK(OBJEK FORMA) DAN ILMU SEBAGAI (OBJEK MATERIAL)

ONTOLOGI ILMU

EPISTEMOLOGI ILMU

METODOLOGI ILMU

AKSIOLOGI ILMU

Page 6: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

FILSAFAT

FILSAFATUMUM

FILSAFATKHUSUS

METAFISIKA

EPISTEMOLOGI

LOGIKA

AKSIOLOGI

FILSAFAT PENDIDIKAN

FILSAFAT HUKUM

FILSAFAT SEJARAH

FILSAFATSENI dll

FILSAFAT PRAKTEK

PENDIDIKAN

FILSAFAT ILMU

PENDIDIKAN

Mudyahardjo:(2012)

Page 7: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

FILSAFAT ILMU

FILSAFATFILSAFAT ILMU

ILMU

ILMU PENDIDIKAN

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

Ontologi Ilmu Pendidikan

Epistemologi Ilmu

Pendidikan

Metodologi Ilmu

Pendidikan

aksiologi Ilmu Pendidikan

Page 8: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

KEBUTUHAN AKAN

FILSAFAT PENDIDIKAN

MASALAH PENDIDIKAN TIDAK HANYA MENYANGKUT PELAKSANAAN PENDIDIKAN SAJA, TETAPI ADA MASALAH YANG LEBIH LUAS, DALAM, DAN KOMPLEKS

FILSAFAT AKAN MENELAAH REALITAS DARI SUDUT YANG LEBIH LUAS, SESUAI DENGAN CARA BERPIKIR FILOSOFIS

MENGAPA BUTUH FILSAFAT ?

CARA KERJA DAN HASIL FILSAFAT DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH HIDUP DAN KEHIDUPAN MANUSIA, DIMANA PENDIDIKAN MERUPAKAN SALAH SATU ASPEK DALAM KEHIDUPAN

Page 9: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

MENGAPA GURU DAN PERENCANA PENDIDIKANTIDAK BOLEH BUTA TERHADAP FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN

KARENA TUJUAN PENDIDIKAN SENANTIASA BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN TUJUAN HIDUP

AGAR LEBIH ARIF DAN BIJAKSANA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH-MASALAH PENDIDIKAN

FILSAFAT PENDIDIKAN MENJAWAB PERTANYAAN:1. APAKAH PENDIDIKAN ITU?2. MENGAPA MANUSIA HARUS MELAKSANAKAN

PENDIDIKAN?3. APAKAH YANG HARUS DICAPAI OLEH PENDIDIKAN?4. DENGAN CARA BAGAIMANA CITRA-CITA PENDIDIKAN

DAPAT DICAPAI?

Page 10: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

BEBERAPA ALIRAN DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN

1

2 REALISME: MEMANDANG HAKIKAT REALITAS ADALAH YANG NYATA. (BISA DUALIS : YANG ROH DAN YANG MATERIAL) (Brubacher, Francis bacon, John Locke dsb)

3MATERIALISME: MEMANDANG REALITAS PADA HAKIKATNYA MATERI (Ludwig Feuerbach, Kar Marx) Pengalaman, proses kondisionisasi menjadii penting

IDEALISME: MEMANDANG HAKIKAT REALITAS ADALAH IDE, J (Plato, Hegel, Imanuel Kant, David Hume, dsb).Guru yang idealis berusaha mewujudkan yang terbaik

Page 11: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

ALIRAN DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN

4

5 EKSISTENSIALISME: REALITAS PADA DASARNYA ADALAH KEBERADAAN (eksistensi). MEMFOKUSKAN PADA PENGALAMAN INDIVIDU, KREATIVITAS, KEUNIKAN DLL.

6PROGRESIVISME: (lawan dari Formalisme) HAKIKAT REALITAS ADALAH BERKEMBANG. PENDIDIKAN HARUS MENGEMBANGKAN INDIVIDU, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN.

PRAGMATISME: REALITAS PADA HAKIKATNYA ADALAH YANG BERGUNA/BERMANFAAT, YANG PRAKTIS. (John Dewey, dll)

Page 12: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

ALIRAN DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN

7

8PERENIALISME: REAKSI ATAS PROGRESIVISME DAN MENENTANGNYA. MENEKANKAN KEPASTIAN, KESTABILAN DALAM PENDIDIKAN

9REKONSTRUKSIONISME: NILAI TERBESAR SEKOLAH HARUS MENGHASILKAN MANUSIA-MANUSIA YANG DAPAT BERPIKIR EFEKTIF DAN BEKERJA SECARA KONSTRUKTIF

ESSSENSIALISME: MENEKANKAN PADA APA YANG MENDUKUNG PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIYAKINI PENTING

Page 13: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

idealismePlato, George Berkeley,

Hegel ,

Pandangan: kenyataan adalah ide, (menekankan ide sebagai satu-satunya kebenaran (sering disebut spiritualisme, mentalisme. Pengetahuan yang benar/pasti adalah lewat pikiran

Teori pengetahuan idealisme merujuk pada rasionalisme dan teori koherensi.

Pendidikan: merupakan pertumbuhan ke arah pribadi manusia yang ideal (tujuan pendidikan membentuk karakter, mengembangkan bakat (kemampuan dasar) serta kebaikan sosial

Siswa : bebas untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasar/bakatnya

Guru Idealis:Mewujudkan watak yang terbaik. Guru harus mengeluarkan potensi yang ada pada siswa. Memandang siswa sebagai tujuan.

Kurikulum : filsafat, bahasa, matematika, logika, mendapat porsi yang lebih besar

Page 14: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

RealismeAristoteles, Thomas Aquinas, Brubacer,

Comenius, Price, Kant, Franci Bacon, John Locke

Pandangan:Realitas dipandang secara dualistis (“dunia” terdiri dari dunia fisik dan rohani

Teori pengetahuan Ralisme merujuk pada empirisme dan teori korespondensi. Pengetahuan harus berdasarkan pengamatan/pengalaman/observasi

Pendidikan :Memperhatikan intelektualitas / intelektual dan pengalaman manusia.Sekolah harus memperhatikan mata pelajaran tetapi juga menghasilkan individu yang sempurna. Tujuan pendidikan adalah penyesuaian hidup dan tanggungjawab sosial

Siswa :Menguasai pengetahuan, disiplin, bermoral, dapat dipercaya

Kurikulum :Komprehensip mencakup semua pengetahuan yang bergunaGuru Realis:

Menguasai pengetahuan, terampil dalam tehnik mengajar dengan keras menuntut prestasi belajar.

Page 15: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

MaterialismeDemokritos, Ludwig Feuerbach, Auguste

Comte, E.L. ThorndikeB,F. Skinmer

Pandangan:Kenyataan adalah materi. Cabang yang populer adalah positivisme dan pendekatan behaviorisme : yang disebut dengan kegiatan mental tergantung pada kegiatan fisik.

Siswa:Dituntut untuk belajar, tidak ada kebebasan, ditentukan oleh kekuatan luar

Pendidikan:Terkontrol secara ilmiah dan seksama, bertujuan perubahan perilaku, ditentukan secara eksternal tanpa memperhitungkan harapan, potensionalitas, kemauan siswa.

Kurikulum:Berisi pengetahuan yang dapat dipercaya, diorganisasi, berhubungan dengan sasaran perilakuPendekatan dengan kondisional, kompetensi, pelajaran berprogram

Guru :Memiliki kekuasaan untuk merancang dan mengontrol proses pendidikan. mampu mengukur kemampuan siswa

Page 16: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

EksistensialismeJean Paul Satre, Soren Kierkegaard , Maxine

Greene

Pandangan:Eksistensi (cara manusia berada) Memfokuskan pengalaman individu, menekankan pilihan kreatif, subjektif, segala gejala dilihat berpangkal pada eksistensi

Siswa:Diberi kebebasan yang luas, pencarian/penemuan sendiri, kreatif, memilih alternatif

Pendidikan:Tujuan mengembangkan individu agar mengembangkan potensinya untuk pemenuhan diri. Pendekatan dialog dalam proses belajar mengajar penting. Memberi pengalaman yang luas dan komprehensif

Kurikulum:Memberi siswa kebebasan individual luas, memberi perhatian humaniora dan seni . Mengutamakan yang liberal

Guru :Supporting, membimbing, mengarahkan, melakukan dialog dengan siswa, melindungi dan memelihara kebebasan akademik. Menghendaki siswanya kritis, kreatif.

Page 17: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

ProgresivismeRobert La Follete,

Woodrow WilsonJohn Dewey,

Pandangan:Dipengaruhi pragmatisme, reaksi terhadap formalisme dan sekolah tradisional yang pasif dan banyak aturan.

Pendidikan:Berpusat pada ana. Pendidikan harus berhubungan langsung dengan minat anak. Sekolah harus memberi semangat kepada siswa untuk bekerjasama. Kehidupan demokratis diperlukan

Siswa:Diberi banyak kesempatan untuk bekerja secara kooperatif di dalam kelompok, .

Kurikulum:Disusun seputar pengalaman sosial. Pemecahan masalah, pendekatan interdisipliner. Menekankan bagaimana berpikir

Guru :Memberi kesempatan siswa bekerja secara kooperatif. membimbing, memfasilitasi, mempersiapkan siswa sebaik-baiknya

Page 18: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

PerenialismePlato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Robert Maynard

Hutchins, Mortimer Adler

Pandangan:Merupakan reaksi terhadap progresivisme. Menghargai pengalaman yang tidak langsung meskipun tidak mengesampingkan pengalaman langsung.

Pendidikan:Bertugas mempersiapkan anak didik ke arah kematangan (berkembang akal-pikirannya). Harus sama bagi semua, memperbaiki manusia sebagai manusia. Pendidikan untuk hidup

Siswa:Harus mempelajari karya-karya besar.

Kurikulum:Menekankan pertumbuhan intelektual siswa pada seni dan sains.

Guru :Apabila anak gagal dalam belajar, guru tidak boleh dengan cepat meletakkan kesalahan pada lingkungan . Guru harus dapat mengatasi semua gangguan tersebut dengan melakukan pendekatan secara intelektual.

Page 19: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

EssensialismeWilliam C. Bagley, thomas

Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell

Pandangan:Menelaah peranan manusia dan lingkungan yang mengelilinginya menurut pandangan masing-masing. Mempunyai kesamaan pada bagian tertentu dengan perenialisme dan progresivisme. Tapi juga protes terhadap progresivisme

Pendidikan:Back to basics. Fungsi utama sekolah menyampaikan warisan budaya dan sejarah kepada generasi muda. Sekolah harus mendidik siswa untuk berkomunikasi dengan jelas dan logis.

Kurikulum:Menekankan pengajaran fakta-fakta, menekankan subject mattter centered. (di SD membaca, menulis, matematika) di SMA Matematika, sains, humaniora, bahasa dan sastra.Guru :

Menguasai lapangan (subjek khusus), model yang baik untuk ditiru, menguasai pengetahuan. Menekankan peran guru dalam kerangka yang sudah ditetapkan

Page 20: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

RekonstruktivismeGeorge Count, Harold

Rugg

Pandangan:Merupakan kelanjutan dari progresivisme. Nilai terbesar sekolah harus menghasilkan manusia yang berpikir secara efektif dan bekerja secara konstruktif

Pendidikan:

Kurikulum:Tidak boleh didominasi oleh budaya mayoritas.Semua budaya berhak mendapat tempat dalam kurikulum

Guru :Guru harus menunjukkan rasa hormat dengan ikhlas pada semua budaya. Seringkali harus menangani isu kontroversial

Siswa :Keluhuran pribadi dan tanggungjawab sosial ditingkatkan. Nilai-nilai budaya siswa yang dibawa ke sekolah merupakan hal yang berharga

Page 21: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

PragmatismeWilliam James, John

Dewey, Charles Pierce

Pandangan:Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang berguna. Nilai relative. Pragmatisme menyarankan untuk menguji kualitas nilai. Menguji kebenaran pengetahuan secara empiris

Pendidikan:Pendidikan sebagai kebutuhan hidup, sebagai fungsi sosial. Tujuan pendidikan memberi pengalaman untuk penemuan hal-hal baru dalam hidup sosial dan pribadi. Proses harus didasarkan fakta-fakta yang sudah diobservasi.

Kurikulum:Setiap pelajaran tidak boleh terpisah. Harus merupakan kesatuan. Pengalaman di sekolah dan luar sekolah harus dipadukan.Berisi pengalaman yang terujiGuru :

Guru membangkitkan minat anak. Mengawasi, membimbing, pengalaman belajar siswa, memberi petunjuk dan mengamati tingkah laku siswa.

Siswa :Bukan objek melainkan subjek didik. Belajar dengan pengalaman,

Page 22: FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN