filsafat-ilmu-lengkap.ppt

download filsafat-ilmu-lengkap.ppt

of 103

Transcript of filsafat-ilmu-lengkap.ppt

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    1/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    2/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    3/103

    Problem yang dibahas dalam

    Filsafat Ilmu Pengetahuan:

    Problem Epistemologis tentang ilmu

    Problem metafisis (ruang-waktu,asumsi-asumsi, kausalitas Dll.)

    Problem metodologis tentang ilmu

    Problem logis tentang Ilmu

    Problem etis tentang ilmu

    Problem estetis tentang Ilmu

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    4/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    5/103

    Sumber Pengetahuan (Ted

    Hondrich, 1995. 935):

    1. Persepsi (Perception).

    2. Reason (rasio): Deduction, induction,abduction; dialectic

    3. Introspection

    4. Sumber lain: Intuition, telepathy,clairfoyance, precognition.

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    6/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    7/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    8/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    9/103

    F. Bacon (1561-1626) menyebut filsafat

    sebagai the great mother of the sciences

    (ibu agung dari ilmu-ilmu)

    The queen of all sciences (ratu dari ilmu-

    ilmu

    Hrndry Sidwick (1839-1900) Scientia

    Scientiarum (ilmu dari Ilmu-ilmu)

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    10/103

    Pengetahuan prailmiah = commonsense = pengetahuaneksistensial

    Filsuf Sophis (yang mempermasalahkan segala sesuatu,mempertanyakan pengetahuan; pendiri epistemologi)

    Relativisme (Protagoras): manusia individu ukuransegalanya

    Epistemology : episteme (pengetahuan) + logos (teori,ilmu) = pengetahuan sistematis mengenai pengetahuan(Theory of knowledge)

    Plato dan Aristoteles menanggapi pandangan para sofis(ada pengetahuan yang tetap dan abadi)

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    11/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    12/103

    Teori Kebenaran:

    1. T. Korespondensi (the correspondence theory of truth). AristotelesVeritas est adequatio intellectus et rhei

    2. T. Konsistensi atau koherensi (the Concistence theory of truth)

    3. T. Pragmatis (The Pragmatic theory of truth). Tokoh pragmatisme

    Amerika Charles Sander Pierce (1834-1914);m William James(1842-1920); John Dewey (1859-19 ), Kemanfaatan, kegunaan,efekltivitas yang menetukan kebenaran. James Something is trueit is works. Ilmu dilihat sebagai problem solving. Ilmu sebagaiinstrumen(talisme).

    4. T. Performatif atau tindak bahasa (John Langshaw Austin (1911-1960)

    5. T. Paradigmatis (berdasarkan aturan paradigma yang digunakan)

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    13/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    14/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    15/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    16/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    17/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    18/103

    Susunan ilmu pengetahuan (hirarkhi) yang didasarkan atas logika ilmiah menurut

    Comte dapat dilukiskan sebagai berikut: (Osbern Richard, 2001: 135).

    Tata Logis Tata yang benar-benar di dapat

    (kompleksitas)

    Matematika 1 6

    Astronomi 2 5

    Fisika 3 4Kimia 4 3

    Biologi 5 2

    Sosiologi 6 1

    .

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    19/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    20/103

    Makna verfikasi adalah:

    Satu proposisi hanya berarti bila proposisi itu dapat dibuktikanbenar-salahnya. Misalnya, kalau saya katakan, bahwa , ada tuyuldi dalam kelas, atau Si Ali sakit karena santet, maka pernyataan itudinyatakan tidak ilmiah karena tuyul dan santet itu tidak dapatdiverifikasi (tidak dapat dibuktikan).

    Ada bentuk-bentuk kebenaran logis dan bentuk-bentuk kebenaranfaktual. Kebenaran logis dan matematis adalah kebenaran yangsifatnya rasional, sedangkan kebenaran faktual jastifikasinya(pembenarannya) adalah verifikasi fakta yang dapat dilakukan olehorang yang indranya baik (normal).

    Kebenaran faktual hanya dapat dibuktikan melalui pengalaman

    indrawi (verifikasi). (bandingkan dengan Osborne, 2001; 149). Dari pembahasan di atas dapat dirumuskan asumsi-asumsi yang

    terkandung dalam paradigma positivisme itu melalui tabel berikut,(bandingkan dengan Smith, 1998; 76,. Lubis, ):

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    21/103

    Asumsi Definisi Implikasi

    Naturalisme Positivis mengakui pandangan

    bahwa fenomena alam sama

    (manusia secara prinsip sama

    dengan hewan, dan alam fisis),

    karenanya metode ilmu

    alam dapat diterapkan pada ilmu

    sosial-budaya (unification of

    method, kesatuan metode

    ilmiah)

    Ilmu hanya sosial-budaya bertolak

    dari tingkah laku, dan institusi

    masyarakat yang

    teramati. Dalam cara yang sama

    manusia dapat diteliti sebagai proses

    kimia atau biologi. Ilmu alam

    menjadi model untuk penelitian

    sosial-budaya

    Fenomenalis

    me

    Ilmu pengetahuan hanya bersum

    ber dari fenomena yang dapat

    diamati (fisikalisme), hal yang

    abstrak dan metafisik berada di

    luar ilmu pengetahuan

    Realitas dibatasi pada yang dapat

    dilihat diraba, disentuh, didengar dan

    dicium saja. Kesadaran, motivasi,

    tujuan hidup/kebahagiaan adalah hal

    yang subyektif (ada dalam pikiran)

    saja.

    Nominalisme Konsep universal sebagai

    gambaran

    murni sulit diterima karena

    hanya

    didasarkan pada fakta

    individual. Konsep adalah suatu

    nama/sebutan kebahasa-

    an yang disepakati.

    Semua konsep dan Ide yang tidak

    didasarkan atas pengamatan lang-

    sung tidak bermakna. Konsep:

    kesadaran, keadilan, jiwa, makna/

    tujuan hidup dinyatakan tidak

    bermakna

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    22/103

    Atomisme Atomisme adalah pendekatan

    khusus untuk mendefinisikan

    obyek studi. Objek dapat

    dipecah dalam bagian-bagian

    kecil. Objek merupakan jumlah

    total dari komponen atomiknya.

    Unit terkecil yang dapat diobservasi

    menjadi fokus riset. Dalam

    penelitian sosiologi ia bertolak dari

    individu;

    masyarakat dipandang tidak lain dari

    kumpulan individu-individu.

    Hukum-

    hukum

    ilmiah

    Tujuan ilmu pengetahuan adalah

    nememukan hukum (nomotetis).

    Bertolak dari observasi terhadap

    fenomena alam dicari

    empirical-regularity. Hukum

    ilmiah adalah

    pernyataan umum yang dapat

    menjelaskan keberaturan

    pengalaman pada tempat dan

    waktu yang berbeda

    Pencarian hukum ilmiah diadopsi

    oleh

    ilmuwan sosial dengan asumsi

    keteraturan empiris, misalnya:

    merokok menyebabkan kanker

    paru-paru. Biasanya dirumuskan:

    jika p maka q.

    Fakta dan

    Nilai

    Fakta dan nilai dilihat sebagai

    dua hal yang berbeda/terpisah.

    Fakta dapat diobservasi, diukur

    dan diverifikasi. Nilai-nilai

    termasuk penilaian subyektif,

    tuntutan tentang apa yang

    seharusnya tidak boleh masuk

    dalam wilayah ilmu

    pengetahuan

    Para ahi ilmu sosial-budaya yang

    menerima asumsi ini menyatakan

    bahwa proposisi ilmiah bebas dari

    nilai.

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    23/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    24/103

    3. Menjelaskan kenormalan patologi

    Ada beberapa situasi yang bersifat kebetulan dan sementara yangbisa mengacaukan keteraturan peristiwa. Kita harus dapatmembedakan situasi normal yang menjadi dasar bagi kesimpulan-kesimpulan teoritis. Dapat kita bendingkan dengan pemikirandengan metode ideal-tipikasl dari Max Weber. Yang riil akan selaluterlihat orisinal dalam kompleksitasnya, akan tetapi bisa pula kitamencari struktur dan ciri khas yang menonjol .

    4. Menjelaskan masalah sosial secara sosial.Satu peristiwa sosial tidak hanya dapat dijelaskan melalui keinginanindividual yang sadar namun juga melalui peristiwa atau tindakansosial sebelumnya. Semua tindakan kolektifmemiliki satisugnifikansi dalam sebuah sistem interaksi dan sejarah. Inilah yangdisebut dengan metode fungsionalis.

    5. Mempergunakan metode komparatif secara sistematisdemonstrasi sosiologis.

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    25/103

    old paradigm (paradigma lama) yang pandangannyaterlalu ekstrem dan mengandung beberapa ciri dan kelemahan antara lain:

    menyingkirkan hegemoni agama (Kristen) pada zaman Pertengahandengan menggantinya dengan hegemoni ilmu pengetahuan (PaulFeyerabend, 1975). Reduksi realitas pada fakta yang teramati telahmenyingkirkan dimensi dan perspektif lain, dan memandangmanusia hanya sebagai obyek, pandangan ini tidak dapat

    dibenarkan; positivisme telah menciptakan satu model rasionalitas ilmiah(rasionalitas instrumental menurut Habermas) denganmenyingkirkan model rasionalitas lain. Selama tiga dasawarsaterakhir proyek-proyek besar dan kebenaran absolut dan iderasionalisme Pencerahan (modern) mulai berantakan diserang dariberbagai sisi oleh perkembangan fisika kuatum, postrukturalis dandekonstruksionis (tentang postrukturalis & Dekonstruksionis akandibahas secara khusus pada kuliah selanjutnya).

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    26/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    27/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    28/103

    Untuk memberikan gambaran lebih lengkap tentang perbedaan antarailmu-ilmu empiris dengan nonempiris dapat dilihat pada tabel berikut:

    No Kelompok Ilmu

    Subjek-Objek Metode Tujuan

    1 IlmuFormal(apriori)

    - Obyeknya Dunia III

    - Universal- Deduktif- axiomatis - Kepastian

    - Universalitas

    2 IlmuAlam

    - Obyek anorganis- Jarak S-O

    - Empiris- Deduktif- Induktif

    - Eksplanasi kausal-mekanis

    - Prediksi, -Retrodiksi- Nomotetis

    3 IlmuHayat

    - Obyek organik - Empiris:- Deduktif- Induktif

    - Eksplanasi- Fungsional

    4 IlmuSosial

    - Manusia danMasyarakat

    - Empiris- Deduktif

    - Induktif- Intuitif- Fenomenologis- Hermeneutis

    - Eksplanasi- Kualitatif

    - Verstehen

    5 IlmuBudaya(termasukCulturalStudiesberkembang tahun

    1980-an)

    - Manusia danbudaya/ Kar-yanya(Cultur-al studies:Budaya pop,budaya mas-sa,budaya tinggi,buda-ya kulit hi-

    tam, budayapinggiran dll).

    - Empiris- Fenomenologi, -Hermeneutika, -Semiotika, -Framing, dll.

    - Deskripsi,- Retrodiksi- Verstehen- Kualitatif

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    29/103

    The Basic Beliefs (metaphysics) of alternative Inquiry Paradigms

    Item Positivis

    m

    Postpositivism Critical Theory et.

    al.

    Constructivism

    Onto

    lo-gy

    Naive

    realism-

    Critical realism-

    real reality but onlyimperfectly andprobabilis-tically

    apprehend-able

    Historical realism-

    virtual reality shapedby social, political,cultural, economic,

    ethnic, and gendervalues

    Relativism-local

    and specificconstructed realities

    Episte-

    molo

    gy

    Dualist,objectivist

    ; findings

    true

    Modifieddualist/objectivist,

    critical tradition/

    community, findingsprobably true

    Transactional/sub-jectivist, value-

    madiated findings

    Transactional/subjectivist; created

    findings

    Meto

    -dolo

    gy

    Experime

    ntal/manipulative,

    verification ofhypothesi

    s; chieflyquantitati

    vemethods

    Modified

    experimental/ma-nipulative; critical

    multiplism;falsification ofhypotheses, may

    include qualitativemethods

    Dialogic/ dialectical Hermeneutical/

    dialectical

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    30/103

    Perbedaan doktrin pronaturalis (Paradigma positivisme) dan antinaturalis

    (Anti Positivisme) :

    Problem Ilmu-ilmu Alam/ Biologi Ilmu Sosial-Humaniora

    1 Generalisasi Ya: Uniformitas alam Tidak: Keunikan & heterogenitas

    2 Eksperimen Ya: Terkontrol Tidak/sulit dikontrol

    3 Kebaruan Statis Dinamis

    4 Kompleksitas

    Tidak rumit/dapat diisolasi Kompleks/sulit diisolasi

    5 Prognosa/

    prediksi

    Ya Sulit

    6 Obyektivitas

    Ya Tidak: interaksi subjek-obyek

    7 Holisme Tidak (tapi atomistis) Ya (Ganzheit)

    8 Interpretasi/Intuisi

    Tidak Ya

    9 Nominalis-

    Esensialis

    Nominalis: konsep umum

    hanya nama (wakil) fakta-fakta individual

    Esensialis: memahami

    10

    Kuantitatif Ya Tidak ( tapi kualitatif)

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    31/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    32/103

    Paradigma metaf is ik, memerankan beberapa fungsi: Untuk menentukan masalah ontologi (realitas, obyek)

    yang menjadi fokus atau obyek kajian ilmiah darikomunitas ilmuwan tertentu. Misalnya dalam paradigmaPositivisme dalam sosiologi obyek yang dikaji adalah

    fakta sosial Menunjuk pada komunitas ilmuwan tertentu bagaimana

    mereka menemukan realitas atau obyek (problemontologi) yang menjadi pusat perhatiannya.

    Menunjuk kepada ilmuwan yang berharap untuk

    menemukan sesuatu yang sunguh-sungguh ada sesuaidengan pandangan (1) dan (2). (Bandingkan denganRitzer; 2002; 5).

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    33/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    34/103

    Paradigma Konstruk; adalah konsepyang paling sempit dari ketiga paradigmayang dikemukakan Masterman. Untuk

    menjelaskan paradigma konstruk iamemberikan contoh: pembangunanreaktor nuklir merupakan paradigmakonstruk dalam fisika nuklir, mendirikan

    laboratorium menjadi paradigma konstrukbagi psikologi eksperimental(behaviorisme) dan seterusnya.

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    35/103

    Pergeseran paradigma ilmiah itu mengandung beberapaunsur/pengertian:

    Munculnya cara berpikir baru mengenai masalah masalah baru

    Dapat berupa prinsip yang selalu hadir, akan tetapi tidak kitakenal/sadari (bandingkan dengan dimensi yang teka terungkapmenurut Michel Polanyi)

    Paradigma baru tidak dapat diterapkan kecuali denganmeningggalkan paradigma lama (prinsip incommonsurab le)

    Paradigma baru selalu dihadapi/ditanggapi dengan kecurigaan danpermusuhan (ingat tantangan terhadap Giordano Bruno dan GelileoGalilei sewaktu mereka mengajukan teori heliosentris yangmenggeser teori geosentris yang didukung oleh tokoh-tokoh gereja)

    (Smith, Linda & W. Raeper,2000, 247).

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    36/103

    Dalam sosiologi menurut George Ritzer setidaknya adatiga paradigma yang bersaing dengan beberapa varianteori yang dipayunginya. Paradigma itu antara lain:

    paradigma fakta sosial dengan variannya: a) teorifungsionalisme struktural; b) teori konflik; c) teori sistem;

    d) teori siologi makro. Paradigma Definisi sosial dengan varian teori yang

    dipayunginya antara lain: a) teori aksi (action thory); b)interaksionisme simbolik (simbolic interactionism); c)fenomenologi (Phenomenology).

    Paradigma perilaku sosial yang dikenal juga denganpendekatan behavioris. Varian teorinya adalah, a)Sosilogi tingkah-laku (behavioral sociology); b) teoriexhange atau teori pertukaran Ritzer, 2002).

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    37/103

    Skema Revolusi ilmiah Kuhn

    (Smith;1998; ):

    . Pra paradigma

    Paradigma A normal Science

    Anomalies Crisis Scientific

    Revolution Paradigma B

    I H ki k k b h iki K h t l h

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    38/103

    Ian Hacking mengemukakan bahwa pemikiran Kuhn telah

    menghancurkan beberapa gagasan penting dalam ilmu pengetahuan

    (khususnya positivisme), antara lain:

    1. Realisme ilmiah: di mana ilmu pengetahuan dianggap sebagai upaya untukmenemukan/menjelaskan suatu dunia nyata, bahwa kebenaran teori adalahsesuai dengan realitas/ obyek apa adanya, dengan demikian teori adalahpencerminan realitas tanpa keterlibatan subjek di dalamnya.

    2. Demarkasi, maksudnya ada garis batas yang jelas dan tegas antara teori

    ilmiah dengan non-ilmiah atau jenis keperca-yaan lainnya.3. Kumulasi, yang mengandung pengertian bahwa ilmu penge-tahuanberkembang secara kumulatif dan berkembang berdasarkan apa yangsudah diketahui dan berdasarkan paradigma sebelumnya.

    4. Pemilahan antara teori dengan observasi, karena tidak ada keterkaitanantara teori/paradigma dengan observasi.

    5. Fundasionalisme, karena adanya pandangan bahwa observasi dan

    eksperimen merupakan fundasi terpercaya bagi kebenaran hipotesa danteori (karena dapat diverifikasi).

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    39/103

    6. Struktur deduktif teori, yakni bahwa pengujian atas teori-teoriberlangsung dengan cara mendeduksi laporan-laporan observasidari postulat-postulat teoretis.

    7. Presisi, yakni bahwa konsep-konsep ilmiah memiliki ketepatan danmemiliki makna yang pasti.

    8. Penemuan dan pembenaran, yakni bahwa antara kontekspembenaran dan konteks penemuan adalah dua hal yang benar-benar terpisah. Dalam ilmu pengetahuan harus benar-benardipisahkan secara tegas antara dimensi sosial, histo-ris, psikologisdi mana suatu penemuan dilakukan dengan basis logismetodologisyang mengukuhkan kepercayaan pada fakta-fakta yang ditemukan.

    9. Kesatuan ilmu pengetahuan, yakni bahwa ilmu pengetahuan

    ditegakkan di atas fundasi (bahasa, obyek, metode) yang sama.Paradigma positivisme (metode ilmu alam) menjadi modelterpercaya dan dapat diandalkan bagi semua ilmu pengetahuan(Hacking, 1981: 1-2).

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    40/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    41/103

    Critical Theory

    Generasi I Teori Kritis menghasilkan karakter Teorisbb :

    1. Teori bersifat historis, maksudnya teori didasarkanatas situasi mesyarakat yang kongkrit, lalumelakukan kritik terhadap kondisi masyarakat yang

    tidak adil dan tidak manusiawi.2. Teori Kritis bersifat kritis terhadap

    pandangan/teorinya sendiri

    3. Metode dialektik yang digunakan memunculkankecurigaan terhadap kondisi masyarakat aktual.

    4. Teori tidak bersifat kontemplatif tapi bertujuanpraxis, di mana teori mendorong transformasimasyarakat yang hanya mungkin bisa diterapkanmelalui praxis

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    42/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    43/103

    Keterkaitan antara pengetahuan dengan Kepentingan:

    No Kelompok

    Ilmu

    Tujuan Kepentingan

    1 Empiris

    Analitis (Ilmu

    alam &

    PositivismeIlmu Sosial

    Nomotetis (rasio

    Instrumental)

    Teknis &

    Penguasaan,Kontrol

    alam/manusia

    2 Historis-

    Hermeneutis

    (Sejarah-ilmu

    Humaniora)

    Menangkap

    makna

    Perluasan

    Intersubyektivitas,

    saling memahami &

    Komunikasi

    3 Kritis-

    Refleksif

    (Filsafat,

    Psikoanalisa,

    K, Ideologi)

    Refleksi diri

    dan

    Lingkungan

    kekuasaan

    Pencerahan,

    Emansipatoris

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    44/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    45/103

    Pandangan

    PositivismeLogis

    Rasionalisme

    Kritis

    Teori Kritis

    Ilmu bebas

    nilai

    Mendukung ilmu

    bebas nilai

    Menolak: Pandangan itu

    ideologis

    dan menyembunyikan

    kepentingan yang

    ada di dalamnya

    Verifikasisebagai

    dasar

    validitas

    ilmiah

    Ditolak: Validitasilmiah didasarkan

    pada putusan

    ilmuwan untuk

    menyepakati

    dasarnya

    Ditolak: Validitas diarahkan oleh rasionalitas-

    kepentingan

    ilmuwan/manusia

    Persoalan

    basis (fakta

    atomiksebagai basis

    pernyataanilmiah)

    Konsensus

    ilmuwan yang

    menentukanbahwa pernyataan

    (teori) sesuaidengan realitas

    Pengamatan tidak bebas

    nilai, Kepentingan untuk

    menguasai alam menjadidasar

    ilmu-ilmu alam. Hasilpenelitian diarahkan oleh

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    46/103

    Teori Ilmiah Teori Kritis1 Tujuan Nomotetis,

    Manipulasi dunia

    eksternal

    Mencerahkan,

    Emansiparoris,

    menemukan

    kepentingan

    sejati

    masyarakat2 Struktur

    kognitif

    Mengobyektivasi,

    merepresentasikanobyek

    Refleksi, teori

    merupakanbgn dari obyek

    yg

    dideskripsikan3 Konfirmasi Empiri &

    Verifikasi sbg

    Justifikasi

    Scr Kognitif

    diterima jika

    mampu

    bertahan oleh

    proses

    evaluasi; teori

    benar-benar

    refleksif

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    47/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    48/103

    Emancipatory Politics Life Politics

    1 Pembebasan kehidupan sosial

    dari tradisi dan adat-istiadat

    Keputusan keputusan politik yang keluar dari

    kebebasan memilih dan kekuasaan generati

    (kekuatan sebagai kemampuan transformatif)

    2 Pengurangan atau penghapusan

    eksploitasi, ketidaksamaan dan

    penindasan. Perhatian terhadap

    pendistribusian yang divisive

    terhadap

    kekuasaan.sumberdaya.

    Pembentukan bentuk-bentuk kehidupan yang

    dapat dibenarkan secara moral akan

    mendukung aktualisasi diri dalam konteks

    global

    3 Kataatan terhadap prinsip-

    prinsip keadilan, persamaan,

    dan partisipasi

    Pengembangan etika tentang bagaimana

    kita harus hidup dalam tatanan

    postradisional serta terhadap permasalahan

    eksistensial

    A i E i t l i P kti

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    49/103

    Asumsi Epistemologi Praktis

    (Pragmatisme):

    1. Tidak ada dasar epistemilogi yang pasti bagi

    ilmu pengetahuan (antifundasionalisme).

    2. Pengetahuan adalah kepingan-kepingan

    pengalaman.3. Ilmu pengetahuan adalah konstruksi kognitif

    & interaksi yang berkaitan dgn lingkungan.

    4. Kebenaran ilmu pengetahuan ditentukan

    oleh kegunaan praktisnya.

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    50/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    51/103

    Upaya untuk membebaskan diri dari dogmatisme ajaran Marx telahmemunculkan berbagai pandangan baru yang berkembang seperti:

    bukan kebutuhan manusia yang menentukan proses produksi melainkankebutuhan itu sendiri diciptakan, agar hasil-hasil produksi bisa laku;perkembangan teknologi ternyata menuruti hukum-hukumnya sendiri danlepas dari kontrol manusia;

    kebahagiaan yang ditawarkan industri konsumsi ternyata kebahagiaansemu, karena ternyata membuatnya semakin tergantung pada benda-benda (pemilikan) dan menghilangkan nilai pada dirinya sendiri;

    bekerja bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pengembangandiri, akan tetapi merupakan keterpaksaan untuk memenuhi kebutuhan yangdiciptakan;

    teknologi modern ternyata bukan memanusiakan manusia akan tetapi

    sebaliknya semakin memperbudaknya; kemajuan sarana komunikasi ternyata mengisiolosi manusia dan bukanmeningkatkan interaksi dan komunikasi individu (Magnis. 1992; 169).

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    52/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    53/103

    T. Feminis

    Ada tiga faktor yang membantu terciptanya gelombangaktivitas feminis akhir-akhir ini antara lain: Berkembangnya pemikiran kritis pada tahun 1960-/1970an.

    Kemarahan aktivis perempuan yang terhimpun dalam gerakananti perang, penegakan hak-hak sipil, gerakan mahasiswa yang

    hanya bertujuan menentang menentang sikap seksis dan liberaldi dalam gerakan tersebut.

    Pengalaman kaum perempuan dalam menghadapi prasangkadan diskriminasi yang mereka alihkan menjadi tuntutan upahdan pendidikan yang lebih tinggi (Ritzer dan Goodman, 2004:

    98).

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    54/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    55/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    56/103

    Janet Chavetz mengemukakan beberapa unsur yangterdapat dalam teori sosiologi feminis sebagai berikut:

    1. Masalah jenis kelamin sentral dalam semua teori

    2. Hubungan jenis kelamin tidak dipandang sebagai

    masalah3. Hubungan jenis kelamin tidak dipandang sebagai

    alamiah dan kekal

    4. Kriteria teori sosiologi feminis dapat digunakan untukmenentang, meniadakan atau mengubah suatu statusquo yang merugikan atau merendahkan derajatperempuan (Olenburger & Helen A. Moore, 1996: 45).

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    57/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    58/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    59/103

    Richardson dan Taylor menyusun lima metode feminis sebagaimanadikamukakan oleh Judith Cook dan Mary Margaret Fonow sebagai berikut:

    1. Memperkenalkan tentang adanya pengaruh gender (male biased)ketimpangangender dalam semua kegiatan sosial manusia.

    2. Menyingkapkan bagaimana hubungan gender dengan system lain yangmempengaruhi perbedaan seperti: ras, kelas sosial, etnis, umur dan lain sebagainya.

    Ada pengalaman dan harapan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan antarakelas, ras kulit putih dengan kulit hitam dan berwarna.

    3. Meningkatkan dan menyebarkan kesadaran (conciuosness rising) yang diyakinidapat membantu memperkecil atau menghilangkan ketidak adilan/penindasanterhadap kaum perempuan.

    4. Memikirkan dan mengubah pandangan dualisme antara si peneliti dengan obyekyang diteliti dengan pandangan yang dialogis, partisipatif. Karena tuntutuanobtektivitas ilmiah ternyata membuat hubungan yang tidak sejajar (tidak adil). Dialog

    dan sikap kritis diperlukan untuk memahami perspektif, pengalaman dan harapankaum perempaun.

    5. Menekankan perlunya pemberdayaan dan transformasi yang secara tidak langsungtelah menimbulkan berbagai kritik.

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    60/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    61/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    62/103

    Table 1. 2 Interpretive Paradigms (Denzin & Yvonna, 1998; 27):

    Paradigm/Theory Kriteria Bentuk teori Tipe Narasi

    Positivist/postpo

    sitivist

    Internal, validitas

    eksternal

    Logical-deductive,

    ilmiah, grounded

    (teori dari dasar)

    Laporan ilmiah

    Konstruktivis Keterpercayaan,

    ckredibilitas, dapat

    ditransfer,

    konfirmabilitas

    Formal-substantif Interpretasi, studi

    kasus, ethnografik,

    fiksi

    Feminist Lokal, pengalaman

    hidup, dialok,

    Kepedulian,akuntabilitas, ras, klas,

    gender,

    reflesivitas, praxis,

    perasaan, didasarkan

    fakta nyata

    Kritis, standpoint Essei, historis, .

    tulisan

    eksperimentasi

    Ethnic Afrosentris,

    pengalaman hidup,

    dialog, keprihatinan,

    akuntabilitas, ras,

    klass,gender

    Standpoint, kritis,

    historis

    Essei, cerita, drama

    Marxist Teori emansipatoris,

    dapat difalsifikasi,

    dialogis, ras, klas,

    gender

    historis-kultural,

    economis

    Historis, ekonomis,

    analisis sosial-

    budaya

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    63/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    64/103

    Pengertian Modernitas

    Menurut G. Simmel, Weber : modernitas adalah

    proses yang melahirkan negara industri

    kapitalis modern. Modernitas merangkum

    pengertian yang sistem sosial, ekonomi, politikyang muncul di Barat sejak abad 18.

    Posmodernitas berarti yang muncul setelah

    modernitas (kebudayaan posmodern yng

    muncul setelah kebudayaan modern).Posmodern bisa juga disebut sebagai cara

    berpikir baru.

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    65/103

    modernisasi

    Modernisasi proses perubahan sosial-

    ekonomi (budaya) yg diakibatkan

    perkembangan ilmu pengetahuan &

    teknologi (industrialisasi) Posmodernisme adalah gerakan

    kebudayaan kapitalis lanjut(late capitalism,

    postindustrial, consumer society, trans-national capitalism).

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    66/103

    Dalam perspektif Cultural Studies, politik budaya feminis dapat

    dibagi secara luas setidaknya dalam lima kategori yang bersaing:1. Politik liberal dan feminis liberal yang menekankan pentingnya

    persamaan dan kesmpatan dalam bidangbidang seperti:pekerjaan, akses pendidikan, perawatan anak. Dalam pandanganini menekjankan individualitras perempuan tanpa berfokus padaperbedaan mereka dengan kaum laki-laki.

    2. Politik budaya yang terpusat pada perempuan, dipihak lainmemusatkan perhatian pada perspektif yang mengistemewakankaum perempuan. Keanekaragaman politik budaya kaumperempuan ditujukan sebagai upaya menulis ulang sejatrahperempuan dari perspektif mereka

    3. Feminis Marxis melihat gender sebagai fenomena budaya.Perbedaan dalam praktek kebudayaan tidak dilihat sebagai tandaadanya perbedaan esensial antara kedua jenis kelamin tersebut.Perbedaan gender dilihat sebagai bagaimana perbedaan itubermanfaat bagi kapitalisme.

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    67/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    68/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    69/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    70/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    71/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    72/103

    6 Francois

    Lyotard

    Abad informasi, Menolak

    universalitas & grand-

    narrative, little/mini-narrative

    7 Jacques Derrida Menolak metafisika

    kehadiran, Menolak

    Logosentrisme, dekonstruksi

    8 Michel Foucault Kuasa dan kebenaran,

    episteme, diskursus,

    9 Roland Barthes Semiotics, Ideologi,

    10 Richard Rorty Antifundasionalis, menolak

    teori cermin, kontigensi

    11 Jean Budrillard Simulacra, hyperreality,

    Menurut teoritisi sosial postmodern era postmodern

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    73/103

    ditandai oleh beberapa hal berikut:

    1. Globalitas: Bangsa-bangsa dan wilayah semakin terhubung satusama lain sehingga mengaburkan perberdaan antara wilayah danbangsa dan wilayah maju (Dunia Pertama) dengan bangsa danwilayah terbelakang (Dunia Ketiga). Dengan Era informasi tidakada satu Negara atau wilayah pun di dunia yang dapat mengurungdiri dalam batas geografisnya.

    2. Lokalitas: kecendrungan global berdampak langsung padalingkungan lokal, sehingga memungkinkan kita untuk memahamidinamika global dengan mempelajari manifestasi lokal. Dalampemikiran posmodernis dimensi local dan global merupakan dua halyang berjalan beriringan , karena itu sering juga disebut globalparadoks. Dari satu sisi era informasi cendrung menghilangkan hal-hal yang bersifat lokal, akan tetapi di sis lain memungkinkan hal-hal

    yang bersihat local itu memasuki wilayah nasional dan gobal.Contoh jelas paradoks ini dapat kita lihat bagaimana TV selama duapuluh empat jam menyuguhkan masalah global, akan tetapi juga TVlokal menyiarkan masalah dan budaya lokal ke dunia internasional.

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    74/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    75/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    76/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    77/103

    10. Lahirnya Gerakan sosial baru: akhir-akhir inibermunculan berbagai gerakan akar rumput yangmendorong berbagai perubahan sosial progresif, sepertigerakan perempuan, gerakan perempuan kulit hitam,gerakan anti kolonialisme, gerakan lingkungan hidup,

    gerakan kaun lesbian, gay dan lain-lain.Gerakan ini tidakselalu tepat dengan analisis oposisi biner atau analisishitam-putih, namun yang jelas gerakan ini menuntutperubahan sosial baru, menuntut penghargaan padaperbedaan etnis, budaya, agama dan lain-lain. Gerakansosial baru ini sangat berkembang dalam kajianmultikuturalisme.

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    78/103

    11. Kritik terhadap narasi besar: Lyotard mengemukakan bahwa pada erapostmodern kepercayaan pada penjelasan makro atau cerita besar/ cerita.agung sejarah seperti diungkapkan oleh Marx, dilektika Roh model Hegel,kemajuan yang dipercayai oleh modernitas sudah tidak relevan lagi.Posmodernitas lebih mempercayai pada polivokalitas, keanekaragamandaripada keseragaman, mengharagai perbedaan, dan interpersonal..Posmodern menolak bentuk pemikiran yang monodimensional yang

    otoritarian. Posmodern menurut Lyotard lebih menekankan danmempercayai narasi kecil tentang masalah sosial, cerita tentang masalahkehidupanm dan perjuangan pada tingkat budaya, etnis, bahasa yangbersifat lokal.

    12. Otherness (ke-liyan-an) : Pemikir postmodernis memberikan ruang danpenghargaan pada kelompok yang selama ini terpinggirkan(termarjinalkan). Penghargaan pada kel;ompok atau suara yang

    terpinggirkan selama ini, berkaitan erat dengan munculnya gerakan danperjuangan hak-hak sipil serta penghargaan pada multikutural(isme) akhir-akhir ini.

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    79/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    80/103

    Barry Smart dalam, Postmodernity(1993) membedakan

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    81/103

    y , y ( )

    tiga pendirian yang berbeda dikalangan postmodernis:

    1. Tipe Moderat: Postmodern(isme) sebagai lanjutanmodern(isme). Kekurangan pada modernisme dicobaatasi oleh postmodernisme . Tokohnya J. Habermas,Daniel Bell (postindustrial Society)

    2. Postmodernis ekstrem/Radikal: ada keterputusan antaramasyarakat/pemikiran modern dengan postmodern.Tokoh yang termasuk ini: Francios Lyotard, Jeanbaudrillard, M. Foucault, J. Derrida, Gilles Deleuze, FelixQuattari, Richard Rorty

    3. Modern dan Posmodern sebagai pilihan dalammelihat/menjelaskan masalah social-budaya

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    82/103

    Ciri Filsafat Posmodern

    1. Berubah dari ilmu pengetahuan universal(metanarasi, grandnarrative) ke narasi yangbersifat lokal mini/little narative)

    2. Menolak rasionalitas yg universal. Rasionalitas

    selalu dikondisikan dalam narasi partikular,tradisi, dan intitusi dan praksis tertentu

    3.Posmodern menolak kesatuan, totalisasi, danskema universal dengan merayakan pluralitas,perbedaan, fragmentasi, dan kompleksitas

    4. Menolak individu yg otonom dan rasionalitas ygtransenden. Individu senantiasa terkait denganlingkungan budaya, bahasa, sejarah

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    83/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    84/103

    Ciri Kebudayaan Posmodern (Zygmunt Bauman, 1992) :

    1. Pluralistis2. Berjalan di atas perubahan yg konstan

    3. Kurang dlm otoritas universal

    4. Hieterarkhis & Permainan

    5. Merujuk pada Polivalensi penafsiran

    6. Dominasi media & Pesan-pesannya

    7. Anti esensialis (semua tanda-tanda)

    8. Didominasi pemirsa, pembaca

    Bauman membedakan Tipe Intelektual modern (legislator) & Tipe

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    85/103

    Bauman membedakan Tipe Intelektual modern (legislator) & Tipe

    postmodern (Interpreter)

    Tipe Legislator:1. Memiliki kewenangan mengatasi perbedaan

    2. Pendapat legislator benar & mengikat

    3. Otoritas karane ilmu yg lebih unggul

    4. Ilmuwan memiliki akses yg lebih baik pd ilmu

    5. Ilmuwan pemilik kolektif atas pengetahuan yg dihasilkan6. Ilmu dianggap berhubungan langsung dg perbaikan sosial

    7. Ilmuwan tdk terikat dgn tradisi lokal serta menjastifikasinya.

    8. Ilmuwan melakukan kontrol thdp aturan & aplikasi ilmu

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    86/103

    Tipe Interpreter:

    1. Interpreter menafsirkan ide-ide dlm komunitas2. Interpreter tidak berorientasi mencari ide terbaik, tujuannya utk

    memfasilitasi komunikasi bebas antar komunitas

    3. Interpreter berusaha mencegah distorsi dlm komunikasi

    4. Interpreter perlu pemahaman yg dalam & luas

    5. Interpreter perlu menjaga keseimbangan antar tradisi yg

    berlawanan

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    87/103

    Perbedaan modern dgn

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    88/103

    g

    Posmodern

    No MODERN POSMODERN

    1 Narasi Besar Narasi Kecil

    2 Obyektivisme Naturalisme

    3 Pemusatan (centring) Tersebar,lokalitas,perbedaan,the other

    4 Monisme Pluralisme,multivokal

    5 Mataerialisme Semiosis, interpretatif

    6 Dunia Cetak Elektronik

    7 Mekanistik Nonmekanistik

    8 Linear Nonlinear

    9 Deterministik Nondeterministik

    10 Mekanika Newton Mekanika kuantum

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    89/103

    Perbedaan modern dgn posmodern (Eduardo P Schetti dalam

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    90/103

    Perbedaan modern dgn posmodern (Eduardo P. Schetti dalam

    Kuper, Adam & Jessica Kuper, 1996, 653) :

    No Modernity Postmodernity

    1 Scintific knowledge

    (pengetahuan ilmiah)

    Wisdom (kearifan, pengetahuan cultural)

    2 Grand-theory (teori besar,

    metanarasi)

    Relative cultural corpuses (teori-teori

    kecil, kesatuan cultural kecil)

    3 Universalism

    (universalisme)

    Particularism (paticulturalisme

    4 Mono-vokality

    (monovikalitas)

    Poly-vocality (polivokalitas)

    5 Symbolic meaning (Makna

    simbolik)

    Simulacra (simulacra, citraan)

    6 Coherence (koherensi) Fragmentation (fragmentasi)

    7 Holism (holisme,

    keseluruhan)

    Pastiche ( rangkaian potongan-potongan)

    8 History Histories (sejarah, sejarah, keragaman)

    9 Rational ego (ego rasional) Libidinal self ( hasrat, keinginan)

    10 Intelectual (intelektual) Tactile

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    91/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    92/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    93/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    94/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    95/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    96/103

    Pengantar Ke PemikiranPosmodernis: Lyotard

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    97/103

    Posmodernis: Lyotard

    Gagasan Teori Kritis:

    Pada Teori kritis sudah dikemukakan kritik tokohnya pada ilmu pengetahuan &Kebudayaan modern.

    Max Horkheimer & Theodor Adorno, Dialectic of Enlightenment(1944) mengkritikdorongan untuk menguasai alam dan dominasi kapitalisme lanjut adalah satu bentukfasisme barbar dan irasional. Teori kritis sudah tidak mempercayai Narasi modern.

    Melalui buku itu Habermas membedakan:

    a) tindakan instrumental & strategis: tujuannya keberhasilan dlm relasinya denganlingkungan (fisik-sosial)

    B) tindakan komunikatif: tujuan bukan kepentingan ehois, tapi untuk mendapatkansaling pemahaman

    Habermas melalui teori komunikatifnya mengusulkan untuk menggantikansubyektivitas & rasionalitas yang monologis dengan konsep yang dialogis

    Habermas sudah mengemukakan tentang keberagaman rasionalitas & diskursus.

    Tanpa terjebak pada relativisme/skeptisisme dgn asumsi: rasionalitas komunikatifkarena pencapaian kesepahaman tanpa tekanan diantara subyek yang bertemu &bertindak. (Habermas masih mempercayai keunggulan rasionalitas- Neonitszchean

    justru melihat kekurangannya).

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    98/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    99/103

    Jean Francois Lyotard (1924

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    100/103

    Jean Francois Lyotard (1924-

    Lahir di Versailles tahun 1924- Belajar Filsafat dan sastra di Sorbonne

    Ia dipengaruhi oleh Kant , Husserl (buku pertamanya Laphenomenologie (1954)

    Ia pernah mengajar di Algeria, pengalaman inimembuatnya menjadi seorang ilmuwan & politisi ygradikal. Skembalinya di Prancis ia bergabung dengankelompok Socialisne ou Barbarie (kiri dan anti perang. Iamengritik dan menyatakan Marxisme tidak lagi memadai.

    Tahun 1966 Ia keluar dari Socialisme ou Barbarie Ia menjadi dosen di Universitas Nanterre dan aktif

    terlibat dlm gerakan mahasiswa 1968 dan politik oposisi

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    101/103

    Tahun 1971 ia menyelesaikan DisertasinyaDiscourse Figure dan ia diangkat menjadi

    profesor filsafat di Vincennes University.

    Karyanya:1. Discours Figure (1971)

    2. Derive a partirr de Marx et Freud (1973),

    3. Des dispositifs pulsionels (1973)

    4. Economic Libidinale (1974)

    5. The Postmodern Condition

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    102/103

  • 7/23/2019 filsafat-ilmu-lengkap.ppt

    103/103

    2. Pemberian hak istimewa pada hal-hal yang bersifat lokal danvernakuler (daerah), ini diterjemahkan sebagai seorangdemokrat dan populis yang menghancurkan hierarkhi simbolikdi kalangan akademisi dan intelektual serta seni (perbedaanseni tinggi dan populer).

    3. Peralihan dari bentuk upaya diskursif ke arah bentuk budaya

    figural yang tampak dalam penekanan dan imaji visual danbukan kata-kata, proses primer ego dan bukan prosessekunder, apresiasi dengan cara membenamkan/ melibatkandiri dan bukan dengan cara mengambil jarak dari penontonyang tidak memihak (Lash, 1988),

    4. Aspek ini ditangkap sebagai fase budaya dangkalposmodern

    (Jameson, 1984).