filsafat ilmu

11
Pengantar Ilmu adalah pengetahuan yang rasional dan didukung dengan bukti yang empiris dan memiliki dua bentuk yang menjadi ciri khasnya yaitu paradigma dan metode. Dalam hal paradigma dan metode ini ilmu selalu berorientasi p ada logika dan berkaitan dengan cara berpikir ilmiah . Berpikir ilmiah s elalu berhubungan dengan teknik, urutan/alur ilmiah, metode, pendekatan, dan lain-lain yang berkaitan dengan menarik simpulan deduktif dan induktif. Tidak dapat disangkal lagi bahwa ilmu pengetahuan selalu berkembang secara progresif dan cepat. Perkembangan suatu disiplin ilmu ternyata melibatkan disiplin ilmu yang lain. Hal ini menandakan bahwa antardisiplin ilmu adanya saling kait dan saling memerlukan. Hal ini dapat kita lihat dari contoh kecil yang ada di sekitar kita; suatu hasil penemuan bidang teknologi seperti penemuan computer semakin lama semakin berkembang dan dalam hal pemasaran hasil teknologi ini perlu disiplin ilmu yang lain seperti ilmu ekonomi, dan juga pada saat pemasaran  juga kita perlu mengetahu i sosial budaya masyarak at target pemasara n. Hal ini membuktikan bahwa suatu disiplin ilmu tidak dapat berdiri sendiri. Selaras dengan itu, Koento Wibisono (1984) mengatakan adalah bahwa ilmu yang satu sangat erat hubungannya dengan cabang ilmu yang lain serta semakin kaburnya garis batas antara ilmu dasar-murni atau teoritis dengan ilmu terapan atau praktis. Dan perlu kita ketahui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak terlepas dari pengaruh-pengaruh pemikiran filsafat barat sehingga kadangkala hasil sebuah pengembangan teori atau produk dari aplikasi teori ilmu pengetahuan belum dapat diterima oleh semua kalangan. Dari kedua paragraf di atas, kita dapat menarik tiga bagian berbeda yang berperan, yaitu penemu, pengembang ilmu, innovator yang istilah-is tilah tersebut bermuara pada kata pemikir, yang kedua adalah produsen dari hasil penemuan para inovator; dan yang ketiga adalah penikmat hasil temuan, pengguna, atau konsumen. Ketiga bagian tersebut sama-sama berkaitan dalam hal pemanfaatan ilmu pengetahuan. Oleh karena ada tiga bagian yang berbeda, ditambah dengan latar belakang para pengembang ilmu pengetahuan, produsen, dan pengguna hasil temuan yang berbeda, memunculkan adanya kenyataan bahwa sebuah perkembangan ilmu pengetahuan belum tentu dapat diterima oleh semua kalangan. Padahal menurut Wahyu, dalam makalahnya dikatakan ilmu mempunyai beberapa kegunaan yaitu 1. sebagai alat eksplanasi, yaitu ilmu digunakan untuk menjelaskan gejala-gejala 2. sebagai alat peramal, yaitu ilmu dapat digunakan sebagai alat untuk meramal penyebab terjadinya gejala-gejala tersebut, 3. sebagai alat control, yaitu ilmu dapat digunakan sebagai pencegah terjadinya gejala- gejala yang tidak diharapkan atau gejala yang memang diharapkan. Dari uraian di atas , perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu memikirkan strategi yang tepat agar hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat diterima dan

Transcript of filsafat ilmu

5/17/2018 filsafat ilmu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-ilmu-55b07d8c756cb 1/11

Pengantar 

Ilmu adalah pengetahuan yang rasional dan didukung dengan bukti yang empiris dan memiliki dua

bentuk yang menjadi ciri khasnya yaitu paradigma dan metode. Dalam hal paradigma dan metode ini

ilmu selalu berorientasi pada logika dan berkaitan dengan cara berpikir ilmiah. Berpikir ilmiah selalu

berhubungan dengan teknik, urutan/alur ilmiah, metode, pendekatan, dan lain-lain yang berkaitandengan menarik simpulan deduktif dan induktif.

Tidak dapat disangkal lagi bahwa ilmu pengetahuan selalu berkembang secara progresif dan

cepat. Perkembangan suatu disiplin ilmu ternyata melibatkan disiplin ilmu yang lain. Hal ini

menandakan bahwa antardisiplin ilmu adanya saling kait dan saling memerlukan. Hal ini dapatkita lihat dari contoh kecil yang ada di sekitar kita; suatu hasil penemuan bidang teknologi

seperti penemuan computer semakin lama semakin berkembang dan dalam hal pemasaran hasil

teknologi ini perlu disiplin ilmu yang lain seperti ilmu ekonomi, dan juga pada saat pemasaran

 juga kita perlu mengetahui sosial budaya masyarakat target pemasaran. Hal ini membuktikanbahwa suatu disiplin ilmu tidak dapat berdiri sendiri. Selaras dengan itu, Koento Wibisono

(1984) mengatakan adalah bahwa ilmu yang satu sangat erat hubungannya dengan cabang ilmuyang lain serta semakin kaburnya garis batas antara ilmu dasar-murni atau teoritis dengan ilmuterapan atau praktis.

Dan perlu kita ketahui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak terlepasdari pengaruh-pengaruh pemikiran filsafat barat sehingga kadangkala hasil sebuah

pengembangan teori atau produk dari aplikasi teori ilmu pengetahuan belum dapat diterima oleh

semua kalangan.

Dari kedua paragraf di atas, kita dapat menarik tiga bagian berbeda yang berperan, yaitu penemu,

pengembang ilmu, innovator yang istilah-istilah tersebut bermuara pada kata pemikir, yang

kedua adalah produsen dari hasil penemuan para inovator; dan yang ketiga adalah penikmat hasiltemuan, pengguna, atau konsumen. Ketiga bagian tersebut sama-sama berkaitan dalam hal

pemanfaatan ilmu pengetahuan.

Oleh karena ada tiga bagian yang berbeda, ditambah dengan latar belakang para pengembang

ilmu pengetahuan, produsen, dan pengguna hasil temuan yang berbeda, memunculkan adanyakenyataan bahwa sebuah perkembangan ilmu pengetahuan belum tentu dapat diterima oleh

semua kalangan. Padahal menurut Wahyu, dalam makalahnya dikatakan ilmu mempunyai

beberapa kegunaan yaitu

1.  sebagai alat eksplanasi, yaitu ilmu digunakan untuk menjelaskan gejala-gejala

2.  sebagai alat peramal, yaitu ilmu dapat digunakan sebagai alat untuk meramal penyebabterjadinya gejala-gejala tersebut,

3.  sebagai alat control, yaitu ilmu dapat digunakan sebagai pencegah terjadinya gejala-

gejala yang tidak diharapkan atau gejala yang memang diharapkan.

Dari uraian di atas , perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu memikirkan strategi

yang tepat agar hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat diterima dan

5/17/2018 filsafat ilmu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-ilmu-55b07d8c756cb 2/11

bermanfaat bagi semua pihak. Inilah permasalahan yang akan dibahas oleh penulis. Bagaimana

strategi yang tepat untuk pengembangan ilmu pengetahuan?

5/17/2018 filsafat ilmu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-ilmu-55b07d8c756cb 3/11

Pembahasan 

Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ada empat pengertian, namun pengertian yang

keempat yang penulis rasa sesuai dengan konteks pembahasan dalam makalah ini yaitu rencana

yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

Berbicara tentang strategi pengembangan ilmu ini Koento Wibisono (1982:13) mengelompokkanmenjadi 3 macam pendapat:

Pertama, pendapat yang menyatakan bahwa ilmu berkembang dalam otonomi dan tetutup,

dalam arti pengaruh konteks dibatasi atau bahkan disingkirkan. “Science for sake of science

only” merupakan semboyan yang didengungkan.

Kedua, pendapat yang menyatakan bahwa ilmu lebur dalam konteks, tidak hanya memberikan

refleksi, bahkan juga memberi justifikasi. Dengan ini ilmu cendrung memasuki kawasan untuk 

menjadikan dirinya sebagai ideologi.

Ketiga, pendapat yang menyatakan bahwa ilmu dan konteks saling meresapi dan saling memberi

pengaruh untuk menjaga agar dirinya beserta temuan-temuannya tidak terjebak dalam

kemiskinan relevansi dan aktualitasnya. “Science for sake of human progress” adalahpendiriannya.

Dari ketiga strategi di atas , semua tepat apabila disesuaikan dengan kondisi dan situasi di mana

ilmu pengetahuan itu berada. Artinya, strategi pernbangunan ilmu pengetahuan (dan teknologi)

tidak dapat dilepaskan dari garis politik pembangunan suatu daerah. Hal tersebut dapat dijabar

bahwa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kita harus mempertimbangkandua hal yaitu visi dan falsafah/ideologi daerah tersebut serta visi dan praksis (praktik dalam

bidang kehidupan dan kegiatan praktis manusia).

Namun, dari ketiga pendapat ini pendapat yang ketiga yang mampu membangkitkan gairah

keilmuan, karena strategi yang digunakan punya hubungan yang sangat erat untuk memperkaya

muatan-muatan keilmuan sesuai dengan kemajuan dan kekinian ilmu yang berkembang ditengah-tengah masyarakat sehingga dari sini tak dapat diletakkan urgensi untuk 

mengembangkan ilmu yang tidak sekedar teori-teori belaka, tapi juga realisasi teori dalam

praktik dan hasil-hasil yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Artinya di sini bahwa adanilai-nilai yang menjadi muatan suatu ilmu bisa berkembang dan bermanfaat.

Selain itu, Wahyu dalam makalahnya mengatakan bahwa ilmu harus berada di atas pusat

kekuasaan pemerintah karena ilmu harus mengabdi pada kebaikan, kemajuan, atau kebahagiaanumat manusia. Ditambahkan pula, ilmu di Indonesia tidak bebas nilai, melainkan harus

berdasarkan metafisis, epistimologi, dan aksiologi; ilmu harus berdasarkan filsafat; dan ilmu

dalam perkembangangannya harus berdimensi religious.

Dengan demikian boleh dikatakan, selain ketiga strategi dan bagaimana strtegi ilmu harusberkembang di atas, perkembangan ilmu pengetahuan juga harus mempertimbangkan bahkan

harus mempunyai tanggung jawab sosial sehingga perkembangan ilmu pengetahuan tidak secara

5/17/2018 filsafat ilmu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-ilmu-55b07d8c756cb 4/11

membabi buta tanpa mempertimbangkan idiologi, hukum, adat istiadat, nilai kearifan lokal, dan

lain-lain yang ada di suatu daerah di mana ilmu pengetahuan itu berkembang. Seperti pepatahmengatakan dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung jua. 

5/17/2018 filsafat ilmu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-ilmu-55b07d8c756cb 5/11

B. Zaman Pra Yunani kuno.

Zaman Pra Yunani Kuno ini bisa dirunut jauh bahkan jauh sebelum aad ke-15 sebelum

masehi dalam sejarah peradapan umat manusia,yakni ketika manusia belum mengenal peralatan

seperti yang dipakai sekarang ini.Pada masa itu manusia masih menggunakan batu yang berkisar

antara empat juta sampai 20.000 tahun sebelum masehi sisa peradapan manusia masihmenggunakan batu sebagai peralatan. Zaman batu yang berkisar antara empat juta tahun yang

sampai 20.000 tahun Sebelum Masehi sisa peradaban manusia yang ditemukan pada masa iniantara lain:

1.  Alat-alat dari batu2.  Tulang beulang hewan

3.  Sisa-sisa beberapa tanaman

4.  Ganbar-gambar di gua-gua

5.  Tempat-tempat penguburan6.  Tulang belulang manusia purba

Pada masa ini manusia menggunakan batu sebagai peralatan, karena ditemukan alat-alatyang bentuknya mirip satu sama lain(misalnya, kapak sebagai alat pemotong dan

pembelah). Alat yang terbuat dari tulang menyerupai jarum untuk memjahit, dan lain-

lain. Benda-benda tersebut merupakan bukti bahwa manusia sebagai makhluk berbudayayang mampu berkreasi menghadapi tantangan alam. Benda-benda yang dipergunakan

manusia itu mengalami perbaikan dan terus mengalami kemajuan, karena manusia

mengalami proses trial and error, uji coba yang memakan waktu lama. Melalui proses ini

pula manusia mulai melakukan seleksi terhadap alat-alat yang dipergunakan, sehinggamanusia menemukan bahan(materi) yang dianggap baik atau kuat untuk membuat

peralatan-peralatan tertentu. Antara abad 15 sampai 6 SM, manusia telah menemukan

besi, tembaga, dan perak untuk peralatan-peralatan. Abad kelimabelas Sebelum Masehiperalatan besi peralatan besi pertama kali di Irak, tidak di Eropa atau Tiongkok (Brouwer

1982:6).

C. Zaman Yunani Kuno (abad 7-2 SM)

Zaman Yunani Kuno di pandan sebagai zaman keemasan Filsafat, karena pada masa

ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunanipada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat. Karena bangsa Yunani pada

masa ini tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi.

1. 

Thales (624-548)Ia mempersoalkan asal alam semesta itu adalah air, karena tidak ada kehidupan

tanpa air. Ada tiga alasan munculg disebutnya persoalan tentang alam semesta ini.

Pertama, sejak thales mempersoalkan alam semesta, maka persoalan tersebutmerupakan suatu pertanyaan yang terus menerus dipersoalkan, dan dipandang

sebagai persoalan abadi (perennial problems).yang disebut pula signifikan

.Kedua pertanyaan yang diajukan THALLES teresebut menimbulkan suatukonsep baru,yaitu suatu hal tidak begitu saja ada ,melaikan terjadi dari

5/17/2018 filsafat ilmu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-ilmu-55b07d8c756cb 6/11

sesuatu.Ketiga pertanyaan tersebut hanya dapat timbul dalam pemikiran kalangan

berpikir lebih maju.

2.PYTAGORAS (580-500 M)

Ia dikenal sebagai filsuf dan juga ahli ilmu ukur. Pytagoras pada masa itu sudah mengatakanbahwa bumi itu bundar dan tidak datar. Pytagoras lebih dikenal dengan penemuannya tentang

ilmu ukur dan aritmatik antara lain:

1)  Hukum atau dalil Pytagoras, yaitu a + b = c, yang berlaku bagi setiap segitiga siku-siku

dengan sisi a dan sisi b serta hypotenuse c, sedangkan jumlah sudut dari suatu segitigasiku-siku sama dengan 180 .

2)  Pembentukan benda berdasarkan segitiga-sgitiga, segiempat-segiempat, segilima-sgilima

dsb.

3)  Hubungan antara nada dengan panjang dawai.

3.SOKRATES (470-399 SM)

Sokrates dikenal sebagai Maieutike Tekhne (ilmu kebidanan), yaitu suatu metode dalektika

untuk melahirkan kebenaran. Sokrates selalu mendatangi orang yang dia pandang memilikiotoritas keilmuan dalam bidangnya untuk diajak berdiskusi tentang pengertian-pengertian

tertentu. Sokrates lebih mementingkan dialektika itu sendiri daripada hasil yang diperoleh. Jadi

meskipun meninggalkan suatu sikap kritis melalui metode dialektika yang akan berkembangdalam dunia ilmu pengetahuan modern.

4.DEMOCRITUS (460-370 SM) 

Ia dikenal sebagai bapak Atom pertama, karena Democritus inilah yang memperkenalkankonsep atom. Ia menjelaskan bahwa alam semesta ini sesungguhnya terdiri dari atom-

atom. Pemikiran Democratus tentang atom ini mengandung sifat-sifat sebagai berikut:

1.  Konsep materialistis-monistik, artinya atom merupakan sekedar materi (matter)

yang tidak didampingi apapun, karena sekelilingnya hampa.

2.  Konsep dinamika perkembangan (developmental dynamic). Artinya, segala

sesuatu selalu berada dalam keadaan bergerak, sehingga berlaku prinsip dinamika3.  Konsep yang bersifat murni alamiah (pure natural) 

4.  Bersifat kebetulan (by chance) 

5.  PLATO (427-347)

Plato memadukan kedua pandangan antara Parmenides dengan Heraklitos menyatakan,

bahwa di samping hal-hal yang beranekaragam dan yang dikuasai oleh gerak serta perubahan-

perubahan itu sebagaimana yang diyakini oleh Heraklitos tentu ada yang tetap yang tidak berubah sebagaimana yang diyakini oleh Parmenides. Plato menunjukkan bahwa yang serba

berubah itu dikenal oleh pengamatan, sedangkan yang tidak berubah dikenal oleh akal. Plato

5/17/2018 filsafat ilmu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-ilmu-55b07d8c756cb 7/11

adalah Filsuf pertama kali membangkitkan persoalan Being dan mempertentangkannya dengan

becoming. Plato juga sangat memperhatikan ilmu pasti sebagai peninggalan Pytagoras, sebabada hubungan yang erat antara kepastian matematis dengan kesempurnaan ide.

D. Zaman Pertengahan (Abad 2-14 M).

Zaman pertengahan ( Middle Age) ditandai dengan tampilnya para theology di lapangan ilmu

pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hamper semua adalah para Theolog, sehingga aktifitasilmiah terkait dengan aktifitas keagamaan. Atau dengan kata lain, kegiatan ilmiah diarahkan

untuk mendukung kebenaran agama. Peradaban dunia Islam, terutama pada zaman Bani

Umayyah telah menemukan suatu cara pengamatan astronomi pada abad 7 Masehi, 8 abad

sebelum Galileo Galilei dan Copernicus. Sedangkan kebudayaan Islm yang menaklukkan Persiapada abad 8 Masehi, telah mendirikan sekolah kedokteran dan asstronomi di Jundishapur.

Pada jaman pertengahan ini pula,ketika eropa berada di jaman kegelapan (Dark age),peradapan islam zaman keemasan (golden age) .Ali kentani(1984;85)menengarai adanya 5

ciri yang menandai islam pada masa itu ,yakni:

1.Universalism(universalisme)

2.Tolerance(toleransi)

3.International character of the market (pasar yang bertarap international).

4.Respec for sience and scientist (penghargaan terhadap ilmu dan ilmuan ).

5.The Islamic nature of both the ends and means of science (tujuan dan sarana ilmu yang

bersifat islami.

E.Zaman Renaisance (14-17sm)

Zaman renaissance ditandai sebgai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari

dogma-dogma agama.Renaisance ialah zaman peralihan ketika abad tenggah mulai berubah

menjadi kebudayaan modern.

Penemuan  – penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada zaman

Renainsance

Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini meliputi bidang

astronomi.Tokoh-tokohnya yang terkenal seperti :Roger Bacon ,Corpenicus,Tyco Brane.

F. Zaman Modern (17-19 M)

5/17/2018 filsafat ilmu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-ilmu-55b07d8c756cb 8/11

  Zaman modern ditendai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan

ilmu pengetahuan dalam zaman modern ini sesungguhnya sudah dirintis sejak zamanRenaissance, yaitu permulaan abad XIV. Benua Eropa dipandang sebagai basis perkembangan

ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini menurut Slamet Imam

Santoso (1977: 65) sebenarnya memiliki 3 sumber yaitu:

1)  Hubungan antara kerajaan islam di Semenanjung Liberia dengan Negara-negara Prancis

banyak yang belajar di Spanyol, kemudian mereka inilah yang menyebarkan ilmupengetahuan yang diperolehnya itu di lembaga-lembaga pendidikan di Prancis.

2)  Perang salib (1100-1300)

3)  Pada tahun 1453 Istambul jatuh ke tangan ke tangan Bangsa Turki, sehingga para pendetaatau sarjana mengungs ke Italia tau ke Negara-negara lain.

1.  Rene Descartes (1596-1650)Tokoh yang dikenal sebagai bapak filsafat modern adalah Rene Descartes (1596-

1650). Ia juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti ialah systemkoordinat yang terdiri dari garis lurus x dan y dalam bidang datar. Dalam bidangfilsafat Descartes mewariskan suatu metode berpikir yang menjadi landasan berpikirdalam ilmu pengetahuan modern. Langkah-langkah berpikir menurut Descartes

adalah sebagai berikut:

  Tidak menerima apa pun sebagai hal yang benar, kecuali kalau diyakinisendiri bahwa itu benar.

  Memilah-milah masalah menjadi bagian-bagian terkecil untuk mempermudahpenyelesaian.

  Berpikir runtut mulai dari hal yang sederhana sedikit demi sedikit untuk sampai ke hal yang paling rumit.

  Perincian yg lengkap dan pemeriksaan menyeluruh diperlakukan supaya tidak ada yang terlupakan (Toety Heraty, 1994: 4-5)

2.  Isaac Newton(1643-1727)Isaac Newton seorang ilmuwan yang sekaligus menjadi pemimpin pada sebuah

tempat pembuatan uang logam di kerajaan Inggris. Perannya dalam ilmu pengetahuan

modern tidak perlu diragukan, tetapi yang dikemukakan di sini adalah penemuannya

dalam tiga bidang, yaitu teori Gravitasi, perhitungan Calculus dan Optika.a)  Teori Gravitasi adalah perbicangan lanjutan mengenai soalmengenai soal

pergerakan yang telah dirintis oleh Galileo dan Keppler. Galileo mempelajaripergerakan dengan lintasan lurus. Keppler mempelajari pergerakan dengan

lintasan tertutup atau elips.b)  Perhitungan Calculus (differensia/integral); yaitu, hubungan antara X dan Y

bertambah pula, tetapi menuruti ketentuan yang tetap atau teratur. Cara

perhitungan Calculus ini besar gunanya untuk menghitung bermacam-macamhubungan antara dua atau lebih banyak hal yang berubah, bersama dengan

ketentuan yang teratur.

5/17/2018 filsafat ilmu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-ilmu-55b07d8c756cb 9/11

c)  Optika atau mengenai cahaya; jika cahaya matahari dilewatkan sebuah prisma,

maka cahaya asli yang kelihatannya homogeny menjadi terbias antara merahsampai ungu, menjadi pelangi (septrum). Kemudian kalau pelangi itu

dilewatkan sebuah prisma lainnya yang terbalik, maka pelangi terkumpul

kembali menjadi cahaya homogen. Penemuan ini berguna untuk pembuatan

teleskop tanpa lensa dengan menggunakan cermin cekung yang berdasarkanpemantulan cahaya, sehingga tidak terjadi pembiasan.

3.  Charles DarwinDarwin dikenal sebagai penganut teori evolusi yang fanatik. Ia mengembangkan

teorinya berdasarkan pengamatan yang dilakukannya pada ekspedisi di kapal H.M.S.Ia berpendapat bahwa perjuangan untuk hidup ini berlaku pda setiap kumpulan

makhluk hidup yang sejenis, karena meskipun sejenis namun tetap menampilkan

kelainan-kelainan kecil. Makhluk hidup yang berkelainan kecil itu berbeda-beda daya

menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan. Makhluk hidup yang dapatmenyesuaikan

diri akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan hidup lebih lama, karenakalah bersaing.

4.  J.J. Thompson(1897)Thompson menemukan electron, sehingga dengan penemuan inilah runtuhlah

pendapat yang menganggap bahwa atom adalah materi yang terkecil. Penemuan ini

 juga membuka jalan bagi pengembangan Fisika-Nuklir, yang dapat mengubah

bermacam-macam atom di laboratorium.

5.  Zaman Kontemporer (abad 20-dst)

Diantara ilmu-ilmu khusus yang dibicarakan oleh para filsuf, maka bidang Fisikamenempati kedudukan yang paling tinggi. Menurut Trout (1993:463). Fisika

dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandur unsur-

unsur fundamental yang membentuk alam semesta.

5/17/2018 filsafat ilmu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-ilmu-55b07d8c756cb 10/11

 

Kesimpulan 

Dari uraian tersebut di atas tampak jelas bahwa perkembangan ilmu pengetahuan yang tidak 

diatur dengan nilai justru dapat membawa hal yang merugikan bagi pengguna ilmu pengetahuan

tersebut. Oleh karena itulah dalam perkembangannya ilmu pengetahuan perlu memperhatikan

empat strategi yaitu ilmu berkembang dalam otonomi dan tetutup, ilmu lebur dalam konteks,ilmu dan konteks saling meresapi dan saling memberi pengaruh untuk menjaga agar dirinya

beserta temuan-temuannya tidak terjebak dalam kemiskinan relevansi dan aktualitasnya, danperkembangan ilmu pengetahuan juga harus mempertimbangkan bahkan harus di atas kekuasaanpemerintah, tidak bebas nilai, berdasarkan filsafat, dan mempunyai tanggung jawab sosial.

selesai

DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K., 1987., “Panorama Filsafat Modern”,Gramedia: Jakarta, p.14, 16, 20-21, 26.

Koento Wibisono S. dkk., 1997., “Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pengetahuan”, Intan Pariwara:Klaten, p.6-7, 9, 16, 35, 79.

Koento Wibisono S., 1984., “Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Aktualitasnya Dalam Upaya

Pencapaian Perdamaian Dunia Yang Kita Cita-Citakan”,Fakultas Pasca Sarjana

UGM Yogyakarta p.3, 14-16.

5/17/2018 filsafat ilmu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/filsafat-ilmu-55b07d8c756cb 11/11

Burhanuddin,Salam, 1995. Pengantar Filsafat , Jakarta: Bumi Aksara,

Jujun S. Sumiasumantri (ed), 1985. Ilmu dalam Prespektif , Jakarta: Gramedia, cet. 6

Wahyu, 2005. Strategi Pengembangan Ilmu di Indonesia(kumpilan makalah). Banjarmasin: