Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

32
Filovirid ae Anisa Fikriah Debi Maya Dianti Nurlia Ardyagarini Risdiani Dwi Anugrah Roro Ayu Permatasari

Transcript of Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Page 1: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

FiloviridaeAnisa Fikriah

Debi Maya DiantiNurlia Ardyagarini

Risdiani Dwi AnugrahRoro Ayu Permatasari

Page 2: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Klasifikasi

Ordo : MononegaviralesFamili : FiloviridaeGenus : FilovirusSpesies : 1. Ebolavirus

2. Marburgvirus

Page 3: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Filoviridae

•Filoviridae berasal dari kata filamen karena bentuknya yang berupa filamen. Anggota filoviridae adalah Ebolavirus dan Marburgvirus.

•Filoviridae menyebabkan demam hemoragik atau demam berdarah pada manusia dan primata.

•Termasuk virus zoonosis karena ditransmisikan ke manusia dari hewan.

Page 4: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Sifat Filovirus• Secara struktural, virion filovirus dapat

muncul dalam beberapa bentuk fitur biologis yang disebut pleomorfisme.

• Bentuknya : Panjang, filamen kadang bercabang, serta filamen pendek berbentuk seperti “6”, “U” atau “lingkaran”.

• Filovirus memiliki envelope, bereplikasi disitoplasma dan dilepaskan melalui budding membran sel.

• Filovirus mempunyai RNA Singel Strand dengan negatif sense.

• Filovirus stabil pada suhu kamar, tetapi hancur dalam 30 menit pada suhu 60oC, virus ini juga di inaktifkan oleh sinar Ultraviolet, radiasi sinar gamma, beta-propiolakton, desinfektan hipoklorit, dan fenol.

Page 5: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Sifat FiloviridaeJenis Asam

NukleatJenis Untai

(Single/Double)

Bentuk Asam

Nukleat

Polaritas Envelope Virion

RNA SS Linear Negatif Ada Helix

Page 6: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Filovirus

Ebolavirus Marburgvirus

Page 7: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Ebolavirus

Ebolavirus memiliki beberapa spesies :1. Ebola Zaire Virus2. Ebola Sudan Virus3. Ebola Reston Virus4. Ebola Tai Virus atau Ebola Ivory-Coast Virus

Page 8: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Ebola Zaire Virus

Subtipe Ebola yang sangat virulen. Infeksi biasanya berakhir pada kematian. Pertama kali muncul tahun 1972, tetapi belum teridentifikasi sampai akhirnya teridentifikasi tahun 1976.

Page 9: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Ebola Sudan Virus

Subtipe Ebola yang sangat patogen. Pertama kali muncul tahun 1976 bersamaan dengan epidemik dari Ebola Zaire.

Page 10: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Ebola Reston Virus

Subtipe Ebola yang aslinya muncul di Asia dan dibawa ke Amerika dan Itali melalui monyet impor (Philipina). Ebola Reston belum menyebabkan penyakit ke manusia, meskipun pernah menginfeksi paling banyak empat orang.

Page 11: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Ebola Tai Virus

Strain baru yang muncul tahun 1994 dan baru diisolasi sebagai subtipe yang unik tahun 1995 di Institute Pasteur, Paris.

Page 12: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

• Ebola virus menyebabkan demam berdarah Ebola (Ebola Hemmoragic Fever atau EHF)

• EHF adalah salah satu penyakit virus yang paling berbahaya yang menyerang manusia, menyebabkan kematian 50-90% dari semua kasus klinis.

• Masa inkubasi Ebola Hemmoragic Fever selama 2-21 hari. Kematian terjadi antara hari ke 7–11

• Jika berhasil melewati masa kritis, akan berangsur-angsur pulih

Ebolavirus

Page 13: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Marburg virus• Menyebabkan demam berdarah Marburg. Virus

demam berdarah yang jarang, akut, infeksius yang bisa menyerang manusia dan primata.

• Marburg Virus identik dengan Ebola Virus dari bentuk dan struktur; tetapi secara antigenik berbda dari Ebola (artinya , menstimulasi pembentukan antibodi yang berbeda juga)

• Virus ini dikelompokan sebagai “a biosafety level 4 agent” karena patogenitas yang ekstrim dan kurangnya vaksin atau obat antivirus

• Marburg berasal dari nama kota di Jerman setelah kasus pertama kali ditemukan.

• Masa Inkubasi Marburg virus 5-10 hari.

Page 14: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Perbedaan dan persamaan Ebola – Marburg Virus

Ebola Virus Marburg Virus

Masa Inkubasi 2-21 hari 5-10 hari

Gejala -demam mendadak-sakit kepala-perasaan tidak sehat- penurunan berat badan-Gejala selanjutnya meliputi pegal-pegal, nyeri dada, nyeri otot, ruam kulit, diare, radang kelopak mata dan membran mata, serta faringitis.

Epidemiologi Benua Afrika

Page 15: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Gejala Filovirus• Virus Ebola dan Marburg menyebabkan demam berdarah yang

berat. Awal penyakit terjadi tiba-tiba berupa demam mendadak, sakit kepala berat, rasa lemah dan nyeri otot. Dapat dijumpai pula bradikardia, konjungtivitas, dan mungkin rash makulopapular.

• Keadaan penderita dapat memburuk dalam 2-3 hari, terjadi faringitis, mual, perdarahan kulit berupa petechie dan ekimosis, trombositopenia dan perdarahan dari hidung dan saluran cerna. Efusi yang berlebihan dari organ internal terjadi yang diikuti dengan edema interstisial paru dan disfungsi

Page 16: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

• Keadaan ini dapat diikuti dengan renjatan, dan kematian terjadi 6-9 hari setelah timbulnya gejala. Penyembuhan berlangsung lambat, dapat mencapai 5 minggu.

• Dalam waktu 7-10 hari penderita yang bertahan akan mulai pulih dan kulitnya akan mulai mengelupas.

Gejala Filovirus

Page 17: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Hemorrhagic fever symptom

Page 18: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Cara Penularan Filovirus• Penularan Filovirus melalui kontak langsung

dengan orang yang terinfeksi atau cairan tubuh penderita.

• penularan nosokomial, atau transmisi dalam pengaturan perawatan kesehatan seperti rumah sakit sangat penting, penyedia layanan kesehatan yang berhubungan erat dengan penderita, darahnya atau ekskretanya juga beresiko tinggi terinfeksi filovirus.

• Transmisi melalui udara belum terlihat.

Page 19: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Pelayanan kesehatan

Page 20: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Penanganan jenazah korban Ebola ditangani dengan sangat hati-hati untuk menghidari penyebaran virus

Page 21: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Vektor Filovirus

Vektor alaminya masih belum diketahui. Ahli Epidemiologi telah menguji beberapa hewan yang diduga sebagai vektor, seperti kelelawar, monyet, laba-laba, kutu. Namun, hasil pengujian belum memberikan hasil yang pasti. Faktor umum menunjukkan bahwa resorvoir alami merupakan bagian dari pedesaan di Afrika.

Page 22: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Diagnosis Laboratorium1. Imunofluoresensi dan mikroskop elektron

Mendeteksi antigen virus dijaringan. Dengan mikroskop elektron, virion di serum atau jaringan hati dapat dilihat.

2. SerologiAntibodi terhadap antigen filovirus berupa IgG dan IgM dapat dideteksi IFA, ELISA, atau RIA. Infeksi aktif dapat didiagnosis dengan adanya serokonversi, kenaikan kadar IgG sampai 4 kali atau adanya antibodi IgM yang spesifik.

3. Biakan virusVirus Marburg diisolasi dengan biakan sel Vero. Untuk membiakan virus Ebola diperlukan marmut. Kera percoban yang disuntik dengan virus ini menunjukkan gejala yang mirip dengan demam berdarah pada manusia.

Page 23: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Pengobatan

Penderita perlu diisolasi untuk mencegah penularan. Pengobatan ditujukan terutama untuk memperbaiki keadaan umum penderita, yaitu dengan mempertahankan fungsi ginjal dan keseimbangan elektrolit serta mengatasi perdarahan dan renjatan/shock.

Page 24: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Epidemiologi

• Virus ini endemik dibeberapa tempat di Afrika Tengah. Sampai saat ini, reservoir alami kedua virus ini belum diketahui meskipun virus Marburg pertama kali ditemukan pada pekerja laboratorium yang bekerja dengan ginjal kera sehat dari Afrika, tidak terbukti bahwa kera adalah reservoir ini. Diduga binatang pengerat berperan sebagai sumber filovirus.

• Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah, feses, atau urin penderita, hubungan seksual dan penggunaan alat suntik yang terkontaminasi.

• Meskipun infeksi filovirus jarang, mengingat mudahnya penularan virus ini dari orang yang sakit, virus ini masih mempunyai potensi untuk menyebar didaerah non endemik.

Page 25: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Terima Kasih

Page 26: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

• Virus Ebola bereplikasi, bekuan darah kecil mulai muncul dalam aliran darah, dan darah mengental dan memperlambat, dan pembekuan mulai menempel pada dinding pembuluh darah

• Disebut pavementing, karena gumpalan berkumpul membentuk mozaik.

• Gumpalan mengental, dan membawa bekuan dalam aliran darah masuk ke pembuluh-pembuluh darah kapiler, akhirnya terjebak.

Page 27: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

• This shuts off the blood supply to various parts of the body, causing dead spots to appear in the brain, liver, kidneys, lungs, intestines, testicles, breast tissue (of men as well as women), and all through the skin.

• The skin develops red spots, called petechiae, which are hemorrhages under the skin.

Page 28: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2
Page 29: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

Effects of Ebola on the Human Body

• Ebola Zaire attacks every organ and tissue in the human body except skeletal muscle and bone.

• It is a parasite that transforms virtually every part of the body into a digested slime of virus particles.

• The seven mysterious proteins that, assembled together, make up the Ebola-virus particle, work as a relentless machine, a molecular shark, and they consume the body as the virus makes copies of itself. Small blood clots begin to appear in the bloodstream, and the blood thickens and slows, and clots begin to stick to the walls of blood vessels.

Page 30: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

• This is known as pavementing, because the clots fit together in a mosaic.

• The mosaic thickens and throws more clots, and the clots drift through the blodstream into the small capillaries, where they get stuck.

Maculopapular Rash

Page 31: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

• This shuts off the blood supply to various parts of the body, causing dead spots to appear in the brain, liver, kidneys, lungs, intestines, testicles, breast tissue (of men as well as women), and all through the skin.

• The skin develops red spots, called petechiae, which are hemorrhages under the skin.

Page 32: Filoviridae Presentase Jadi.pptx_2

• The skin bubbles up into a sea of tiny white blisters mixed with red spots known as a maculopapular rash.

• The red spots on the skin grow and spread and merge to become huge, spontaneous bruises, and the skin goes soft and pulpy, and can tear off if it is touched with any kind of pressure.

Rash in Dengue HF

  (blanches with pressure)