FILM INSPIRATIF -...

64
FILM INSPIRATIF

Transcript of FILM INSPIRATIF -...

FILM INSPIRATIF

MENDESIGN PEMBELAJARAN INOVATIF

UNTUK PENANAMAN KARAKTER ANAK

MELALUI METODE DONGENG

Oleh : Novita Rully Anggraeny, S.Hum. M.Pd

Dosen Tetap IKIP Widya Darma Surabaya

Founder Tim Kelas Literasi

Biodata Nama Lengkap : Novita Rully Anggraeny S.Hum., M.Pd.

Nama Panggilan : Novita (Kak Nobhita)

Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 04 Nopember 1988

Hobby : Membaca dan Menulis

No HP/WA – Email : 08155917774 / [email protected]

Blog : http://novitarully.blogspot.co.id/

Instagram : novita_mendongengsby

Riwayat Pendidikan :

S2 - Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa timur, Indonesia.

S1 - Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.

SMA Negeri I Blitar, Jawa Timur, Indonesia.

SLTPN 4 Blitar, Jawa Timur, Indonesia.

SD Negeri Sentul 06, Jawa Timur, Indonesia.

Founder Tim Kelas Literasi

Pekerjaan :

1. Dosen IKIP WIDYA DHARMA SURABAYA

2. Dosen LB STIESIA

3. Pegawai Teknis Perpustakaan Kota Surabaya

4. Pendongeng

Buku – Karya-- Penghargaan

1. Kontributor Buku Menuju Wujud Surabaya Kota Literasi

2. Kontributor Buku Transformasi Surabaya Kota Literasi

3. Penghargaan Dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan n Kota Surabaya atas Prestasi, Dedikasi dan kerja kerasnya selama Menjadi Karyawan Badan Arsip dan Perpustakaan Kota urabaya (5 Januari 2015)

4. Penghargaan Dari Ibu Tri Risma Harini - Walikota Surabaya atas Pengabdian sebagai Kader Pengembangan Budaya Literasi Kota Surabaya

5. Kontributor Citizen Reporter Surat Kabar Surya 2012 – Sekarang

6. Tim Publikasi dan Promosi Badan Arsip dan Perpustakaan Umum Kota Surabaya 2013-sekarang, Tim Web – Media Sosial dan Koordinator Divisi Tim Promosi Literasi Perpustakaan Kota Surabaya (2018)

7. Tim Pengajar Kelas Literasi di Perpustakaan Umum Kota Surabaya

Tanya Jawab mengenai perilaku anak didik jaman sekarang

KIDS JAMAN NOW! Sebuah potret dekadensi nilai-nilai karakter/Luhur

SumberTadkiroatun Musfiroh (UNY, 2008)

KARAKTER

karakter

Sikap (attitudes)

Motivasi (motivations)

Keterampilan (skills)

Perilaku (behaviors)

GRAND DESIGN PEMBENTUKAN NILAI-NILAI KARAKTER/LUHUR

SKEMA PENDIDIKAN NILAI-NILAI KARAKTER/LUHUR

Ice Breaking Disini Senang Disana Senang

TEORI MEMBUAT DESIGN PEMBELAJARAN

METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING MELALUI MENDONGENG

03

“Mendongeng” adalah

salah satu penerapan

dari metode

pembelajaran Quantum

Learning.

METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

03

Quantum Learning adalah menggabungkan

kegiatan yang secara seimbang antara bekerja

dan bermain, dengan kecepatan yang

mengesankan dan dibarengi dengan kegiatan

yang menggembirakan. Serta efektif digunakan

oleh semua umur (De Porter dan Hernacki,

2000:16)

GAYA BELAJAR Menurut DePorter dan Hernacki (dalam Mangunsong & Indianti, 2006), pada

awal pengalaman belajar, salah satu langkah pertama adalah mengenali

dominasi modalitas visual, auditorial, atau kinestetik (V-A-K).

- Orang visual belajar melalui apa yang mereka lihat

- Orang auditorial melakukan melalui apa yang mereka dengar

- Orang tipe kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan.

Untuk tingkatan tertentu, kebanyakan orang menggunakan ketiga tipe; tapi

kebanyakan orang menunjukkan kecenderungan dominasi pada salah satu

diantara ketiganya.

Mendongeng

(metode pembelajaran

memenuhi semua gaya belajar anak)

Visual

(saat melihat guru/anak didik mendongeng)

Audiovisual

(saat mendengar

guru/anak didik mendongeng) Kinestetik

(Mendongeng dengan di

drama kan oleh anak didik)

Karakter Unggul

Dari pembentukan nilai-nilai karakter dan metode pembelajar

an quantum learning melalui mendongeng akan lebih maksi

mal jika kemampuan LITERASI anak didik baik

Tapi kenyataannya terjadi URGENSI

LITERASI di Indonesia.

URGENSI LITERASI

BUDAYA LITERASI

Perilaku berkarakter

Mendongeng

Pembelajaran Inovatif

Pendidikan

Budaya Literasi

“Literacy is at the heart of a student’s

ability to learn and succeed in school

and beyond. It is essential we give

every student from Prep to Year 12 the

best chance to master literacy so they

can meet the challenges of 21st

century life.”

Jadi Literasi adalah inti atau

jantungnya kemampuan siswa

untuk belajar dan berhasil di

sekolah dan kehidupan

selanjutnya.

Rod Welford, MENDIKBUD QUEENSLAND

APA URGENSI LITERASI DI AUSTRALIA?

Makna Literasi *sumber Prof. Luthfiya Nurlaela. M.Pd

Kemampuan hidup (life skill)

Kemampuan reseptif dan produktif dalam upaya berwacana

Kemampuan memecahkan masalah

Refleksi penguasaan dan apresiasi budaya

Kegiatan refleksi (diri)

Kolaborasi

Kegiatan melakukan interpretasi

MAKNA LITERASI

• Kompleks dan luas.

• Berpengaruh pada perkembangan suatu bangsa

• Rekayasa literasi perlu dilakukan melalui pendidikan dengan melibatkan semua komponen.

Beberapa Hasil Penelitian

Kemampuan membaca siswa

dipengaruhi oleh pendidikan s

ebelumnya.

• Kemampuan membaca anak

SD kelas 1 pada umumnya

siswa yang pernah bersekola

h di TK kemampuan membac

anya lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang tidak ber

sekolah TK (Sammons, dkk., 2

004; Leppanen, dkk., 2004).

Tingkat kemampuan siswa pa

da usia 7 tahun merupakan pr

ediktor yang baik atas tingkat

pencapaiannya di masa yang

akan datang.

• Sebuah hubungan diperoleh

antara kemampuan membac

a pada usia 7 tahun dan ting

kat prestasi ujian pada usia 1

6 tahun

(MacGilchrist, 1997).

Beberapa Hasil Penelitian

Kemampuan membaca berhub

ungan dengan tingkat agresivi

tas (Sarah Miles & Deborah Stipek, Stanford

University School of Education, 1996-2002).

• Anak kelas 1 SD yang kema

mpuan membacanya relatif r

endah, saat di kelas 3 cender

ung memiliki tingkat agresivit

as tinggi.

• Siswa kelas 3 yang memili

ki kemampuan membaca r

endah, cenderung memilik

i sikap agresif tinggi saat k

elas 5.

• Sifat agresif: suka berkelah

i, tidak sabar, suka mengga

nggu, dan kebiasaan mene

kan anak lain (bullying).

Beberapa Hasil Penelitian

• Ada keterkaitan antara sikap

sosial dan kemampuan mem

baca.

• Anak-anak yang memiliki sik

ap sosial yang baik saat kela

s 1 SD biasanya lebih mamp

u mengembangkan kemamp

uan membacanya di kelas 3

dan 5.

Sikap sosial:

sikap suka menolong,

mengerti perasaan orang lain, memiliki empati,

memiliki perhatian pada orang yang

sedang kesusahan, dan suka menolong/menghibur

teman yang kecewa.

• AKIBAT TIDAK BERLITERASI?

Fase-fase Tujuan Akibat negatif Fase Bayi ( 0-1 tahun )

Kepercayaan vs Kecurigaan

Pengharapan &

kepercayaan

rasa curiga, distorsi indrawi dan penakut

Fase anak-anak ( 2-3 th )

Otonomi vs malu, ragu-ragu

Kehendak dan

kemandirian

tergantung, harga diri rendah, merasa malu

atau ragu-ragu

Fase Pra sekolah(4-6 th)

Inisiatif vs Rasa bersalah

tujuan dan

keberanian

curiga, berdiam diri, tidak peduli, takut

mengambil resiko

Usia Sekolah ( 6 -11 tahun )

Ketekunan vs Inferioritas

kompetensi

Rendah diri, keahlian sempit dan lamban.

Remaja ( 12 – 20 tahun) Identitas vs

Kekacauan Identitas

kesetiaan dan

loyalitas

kejahatan, diskriminasi kelompok,

fanatisme, penolakan.

Dewasa Awal (21-40 th)

Keintiman vs Isolasi

cinta merasa terisolasi (cenderung menutup diri)

Dewasa ( 41-65 tahun )

Generativitas vs Stagnasi

kepedulian

mandeg dan tidak produktif, penolakan.

Usia tua ( >65 tahun )

Integritas vs Keputusasaan

kebijaksanaan depresi dan keputusasaan.

PERTANYAANNYA

Bagaimana metode percepatan

meningkatkan minat baca?

• Gerakan Literasi Sekolah

Prinsip-prinsip Literasi Sekolah

Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya

Dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai ragam teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik

Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area kurikulum

Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan

Melibatkan kegiatan kecakapan berkomunikasi lisan

Mempertimbangkan keberagaman

Strategi Membangun Budaya Literasi

mengondisikan lingkungan fisik ramah

literasi

(ketersediaan fasilitas, sarana prasarana

literasi)

mengupayakan lingkungan sosial dan

afektif yang baik

(dukungan dan partisipasi aktif semua

warga sekolah)

mengupayakan sekolah sebagai lingkungan

akademik yang literat (adanya program literasi yang nyata dan

bisa

dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah)

I

Pembiasaan

III

Pembelajaran

II

Pengembangan

Tiga Tahap Pelaksanaan Literasi Sekolah

Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran (ada tagihan akademik)

Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan (ada tagihan nonakademik)

Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud 23/2015)

KELAS LITERASI

5 M

KELAS LITERASI 1. Membaca dengan Teknik Membaca agar dapat memahami suatu bahan bacaan secara cepat dan benar

2. Memahami buku bacaan

Tujuan Memahami untuk menyerap informasi yang telah dibaca secara baik dan benar

Menggunakan metode 5 W + 1 H

3. Meresume ( Siswa mampu membedakan buku fiksi dan non fiksi)

• Mind Maping

• Resensi

4. Mendongeng

5. Menulis buku

• Mampu dan dapat membuat kerangka tulis

• Mengetahui Jenis Teks (Narasi, Eksposisi, Argumentasi, Deskripsi)

• Mampu dan dapat membuat kepadanan alur cerita

• Mampu dan dapat menggunakan ejaan dan tanda baca sesuai EYD

• Memiliki kemampuan memilih kata (diksi) yang baik

WORKSHOP MENYUSUN DRAFT CARA MENDONGENG

Masih ingat bagaimana peraaan

Anda ketika ayah-ibu atau

kakek-nenek Anda duduk

disamping Anda dan bercerita

sesuatu?

Bagaimana sihir

dari cerita …..

•Melibatkan Anda?

• Merasuki Anda?

• Mengubah karakter Anda?

• Membawa Anda ke dalam pengalaman yang baru?

Siapkan mindset dan mental • Tidak perlu banyak berpikir bisa atau tidak.

• Cukup yakinkan diri sendiri bahwa pendongeng pasti bisa mendongeng,

jadi santai saja. Jika mendongeng merasa tidak punya ide cerita, perban

yaklah MEMBACA.

•Interaktif

•Mendongeng akan lebih seru kalau dilakukan dengan interaktif. Libatkan anak ketika

bercerita. Coba lakukan trik “Menceritakan Kembali”. Kita mulai bercerita, dan di akhir cerita

mintalah anak didik untuk maju ke depan lalu meceritakan kembali.

•Mendidik dengan daya tarik

•Mencipta dan memelihara imajinasi

•Meningkatkan kemampuan memecahkan persoalan

•Menciptakan kemungkinan outcome

Cerita punya beberapa karakteristik penting …

Kekuatan Cerita

• Ingin terjadi perubahan (karakter) pada Anak Didik Anda tanpa mendatangkan rasa sakit pada diri mereka?

• Ingin Anak Didik Anda bisa merasakan dan mengolah emosi yang sehat?

• Ingin Anak Didik Anda terinspirasi, termotivasi dan terpicu imajinasinya?

• Ingin Anak Didik Anda menemukan, menyadari dan memelihara kekuatan diri (pikiran‐tubuh)nya?

• Ingin Anak Didik Anda dapat memenuhi harapannya?

Maka….

Mendongenglah!!!

Yang perlu diperhatikan… • Kenali dulu dunia anak-anak

Mereka suka bermain, rasa ingin tahunya tinggi.

Ada anak yang diam, suka bergerak, suka berteriak-teriak atau ada yang suka membuat gambar.

• Pada siapa akan mendongeng?

Playgroup dan TK

Sekolah Dasar

Remaja dan Dewasa

Pilih Cerita yang Baik

• Cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari

• Untuk balita : Pilih cerita yang sederhana, alur jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti.

• Pilih buku cerita bergambar dan berwarna. Ini akan menarik minat si kecil untuk mendengarkan. Biarkan si kecil memilih cerita yang disukainya, karena semakin anak tertarik, maka akan semakin mudah mendongeng.

• Pilih cerita yang mengundang imajinasi, inspirasi dan kreativitas anak

• Tidak perlu memilih cerita yang terlalu berat atau berakhir tragis. Biasanya anak akan kecewa

• atau protes dengan alur cerita yang kurang menyenangkan.

Bercerita tidak harus lama

Tidak penting seberapa lama anda bercerita, yang terpenting bagaimana cerita

dapat tertanam dan terekam dengan baik dalam benak anak

Elemen Bercerita Antusiasme

Fokus kepada tujuan

Real/nyata

Pelibatan emosi

• Gaya

• Intonasi

• Kecepatan

• Volume • Gestur / Bahasa tubuh

• Ekspresi

• Gaze

Diri Pencerita

• Antusiasme

• Fokus kepada tujuan

• Real/nyata

• Emosi

Antusiasme lebih

penting daripada teknik

Fokuskan tujuan dan

kunci sebagai poin pemb-

elajaran dalam cerita

Bahasa tidak sepenting nada suara,, suasana

hati dan perasaan. Buat

jadi REAL/

NYATA

Libatkan emosi dalam setiap

suasana cerita

Bahasa Verbal

• Gaya

• Intonasi

• Kecepatan

• Volume

Menyatulah dengan dirimu dan buatlah

gaya bercerita

Mainkan intonasi dengan membuat penekanan,

berhenti dan mainkan panjang pendek kata

Atur kecepatan bicara untuk membuat pende

ngar larut dalam cerita

Bermainlah dengan volume Suara untuk memberikan

tekanan atau kejutan buat pendengar

Bedakan suara pada setiap karakter

supaya lebih mudah dikenal dan

karakternya lebih kuat. Dialog di antara dua

tokoh, juga bisa diolah suara agar terlihat

memang seperti dua orang yang sedang

berbicara satu sama lain. Suara

hewan dalam dongeng fabel bisa diatur

dengan suara berbeda.

Bahasa Nonverbal

• Gestur / Bahasa Tubuh

• Ekspresi

• Gaze

Berdayakan gestur. Bergeraklah!

Seperti ekspresi wajah dan olah suara, ternyata

gestur atau gerakan tubuh juga turut memengaruhi

alur cerita. Bagai menonton pertunjukan di gedung

teater, pendengar akan terhanyut dengan suasana

dan cerita.

Ekspresi WAJAH membuat

emosi cerita terpancar

Ekspresi wajah juga penting! Mainkan mimik atau

ekspresi muka ketika bercerita. Sedih, marah, senang,

malu, dan lainnya. Melihat ekspresi ini akan membuat

pendengar lebih antusias.

Gaze menjaga kontak Mata dengan

pendengar

Saat bercerita, lakukan kontak mata

dengan si pendengar, agar isi pesan

lebih mudah tersampaikan.

Tanyakan apa pendapatnya tentang

tokoh cerita atau isi dongeng tersebut.

TATA CARA MENDONGENG

• SALAM

• PERKENALAN (NAMA MENGGUNAKAN GAYA)

• ICE BREAKING

• MENDONGENG BERSUMBER DARI BUKU YANG BERGAMBAR DAN BERWARNA

• WAJIB MEMBAWA BUKU

• GUNAKAN ALAT BANTU (BUKU/BONEKA TANGAN/BONEKA JARI) UNTUK PERSUASIF

• MENDONGENG SESUAI DENGAN ISI BUKU CERITA

• ADA INTERAKSI SAAT MENDONGENG

• PESAN MORAL SETELAH MENDONGENG

• SIMULASI DONGENG

LEMBAR KERJA PESERTA WORKSHOP

Petunjuk :

Bacalah Basmallah!

Tuliskan nama lengkap, nomor whatsaap (WA), dan Sekolah tempat anda men-

gajar di kolom yang telah tersedia!

Durasi waktu 20 menit untuk soal nomor 1!

Durasi waktu mengupload video 3 hari setelah mengikuti workshop untuk soal

nomor 2!

Soal 1: Buatlah konsep mendongeng yang akan anda buat sebagai bahan membuat konten video mendonge-

ng, konsep mendongeng meliputi :

• Terdapat ice breaking

• Salam

• Perkenalan dengan memakai gaya khas anda

• Membuat kerangka dongeng yang akan anda dongengkan di depan anak didik. Kisah dongeng diamb

il dari cerita rakyat yang anda ketahui

• Pastikan dongeng yang anda buat kerangkanya sudah ada bukunya

• Pastikan buku dongeng yang berisi cerita rakyat nusantara berwarna dan bergambar

• Alat peraga apa yang akan anda siapkan

• Pesan moral dari cerita yang akan anda dongengkan

• Penutup dongeng sekaligus mempromosikan budaya literasi ditingkatkan dengan rajin memanfaatkan

perpustakaan secara maksimal

Soal 2: Buatlah video mendongeng dengan ketentuan meliputi :

• Durasi video mendongeng maksimal 5 menit setiap peserta

• Konten video berisi konsep yang telah anda buat saat mengikuti workshop

• Hasil video bisa dikirim melalui email [email protected] sertakan nama l

engkap dan nomor WA anda

• Konfirmasi ke nomor wa Ibu Novita Rully (08155917774) setelah mengirimkan video mend

ongeng

• Batas pengiriman video tiga hari dari anda mengikuti workshop mendongeng

• Semua video yang dikirimkan akan diupload di instagram Rumah Literasi Surabaya

• Video terbaik akan mendapatkan bingkisan menarik dari Rumah Literasi Surabaya

Thank you TIM KELAS LITERASI