Fi'Il Mudhari

download Fi'Il Mudhari

If you can't read please download the document

Transcript of Fi'Il Mudhari

BAB I PENDAHULUAN Kita sebagai umat islam perlu memaklumi bahwa bahasa arab adalah bahasa Al Quran, yang harus kita kuasai selaku sebagai seorang muslim atau muslimat. Maka dari itu, kita sebagai umat Islam perlu sekali mengenai tata bahasa(grammar) Arab, yang diantaranya adalah Al Fail(pelaku pekerjaan) dan Naib Fail wa al- Jumlah Filiyah(pengganti Fail dan kalimat Fiil). Didalam pembahasan Al-Fail (pelaku pekerjaan) dan Naib Fail wa al- Jumlah Filiyah). Kita terlebih dahulu mengerti sub-sub yang akan dibahas yaitu antara lain: 1. Pengertian Fail Fail adalah isim marfu yang disebutkan sesudah fiilyah (fiil yang me-rafa-kanya) 2. Contoh Fail Lafadz fiil madhli dan menjadi failnya yang dirafakan oleh dhammah. Lafadz itu dirafakan oleh dhammah, sebab isim mufrad. 3. Pembagian Fail Fail terbagi menjadi dua bagian : Fail isim yang zhahir. Yaitu lafadz yang menunjukan kepada yang disebutnya tanpa ikatan, seperti lafadz (zaid) dan (laki-laki), pada kalimat : Fail isim yang mudhmar. Yaitu lafadz yang menunjukan kepada pembicara (mutakallim) atau yang diajak bicara (mukhathab) atau ghaib. 4. Pengertian Naib fail Yaitu isim yang dibaca rofa yang kedua. 5. Contoh naib fail 6. Jumlah Filiyah Yaitu klimat yang didahulukan kata kerja atau fiil. -BAB II PEMBAHASAN A. FAIL Fail adalah isim marfu (yang dibaca rofa) yang menjadi pelaku pekerjaan, kedudukannya terletak setelah fiil atau syibhul fiil1) ,contoh : Burung pipit terbang Para siswa duduk Hindun bergenbira Dua ekor kuda lari Seorang dokter perempuan pergi Saudaranya hamid sholat di masjid pelaku pekarjaan -Kalimat-kalimat yang bergaris bawah kedudukannya sebagai fail, karena sebagai Fail yang di-rafakan dengan alif, sebab isim tasniyah. Contoh : Contoh : Contoh : Contoh : Dua zaid itu telah datang Zaid-zaid itu telah datang. Zaid-zaid itu telah datang. Hindun-hindun itu telah datang. Fail yang di-rafakan dengan wawu, sebab jamak mudzakkar Fail yang di-rafakan dengan dhammah, sebab jamak taksir Fail yang di-rafakan dengan dhammah, sebab jamak muannats Ketentuan dalam fail Jika failnya muannats2) (perempuan), maka fiilnya juga diberi tanda muannats. Untuk fiil madhi ditambah ta tanis, contoh ( Aisyah berdiri), dan untuk fiil modhori menggunakan huruf mudhoroah ta, contoh ( aisyah sedang berdiri) Fail dibagi mrnjadi dua : 1. Fail isim zhohir Ialah lafazh yang menunjukan kepada yang disebutnya tanpa ikatan, seperti lafazh (zaid) dan ( laki-laki), pada kalimat: Atau fail isim zhohir adalah fail yang tidak berupa kata ganti.Contoh ( kholid menangis) 1) 2)Syubhul fiil : isim fail, sifat, sighot mubalaghoh dan isim tafdhim dalam ilmu shorof/nahwu lanjutan. Diantara ciri kalimat ynag muanast : berakhiran ta marbutoh ( ,)menunjukkan perempuan seperti (ibu), berbentuk jamak taksir yang tidak khusus bagi orang laki-laki, seperti 2. Fail isim dhomir/mudhmar Adalah fail yang berupa kata ganti baik orang pertama, kedua ataupun ketiga. Contoh : 1. Dhamir baris Ialah dhomir yang tulisannya tampak dalam lafal, seperti ( apakah kamu telah makan) 2. Dhamir Mustatir Ialah dhomir yang tidak tampak dalam lafal (tersimpan), seperti ( saya menulis surat). Dhomir yang tersimpan dalam lafal adalah ( saya). Dhomir mustatir ini ada dua : 1. Wajib disimpan, ada dua : a. Fiil mudhari yang failnya berupa orang pertama tunggal maupun jamak. Contoh Dhomir yang tersimpan b. Fiil mudhori yang failnya yang berupa orang kedua laki-laki tunggal. Contoh c. (ke mana kamu pergi?) Dhomir yang terimpan Fiil amar untuk laki-laki tunggal. Contoh 2. Boleh disimpan a. Fiil mudhori yang failnya orang ketiga laki-laki tunggal. Contoh (muhammad membaca pelajaran) Dhomir yang tersimpan (belajarlah!). Dhomir yang tersimpan adalah (saya duduk diatas kursi) (saya membaca Al-Quran). (kamu membaca Al-Qur-an). (mereka perempuan membac Al-Quran).Perlu diketahui bahwa, fail isim dhomir terbagi dua :b.Fiil mudhori yang failnya orang ketiga perempuan tunggal. Contoh ( fatimah membaca Al-Quran) Dhomir yang tersimpan c.Fiil madhi yang failnya orang ketiga laki-laki tunggal Contoh Dhomir yang tersimpan (Allah menciptakan langit)d. Fiil madhi yang failnya orang ketiga perempuan tunggal. Contoh (fatimah sukses) Dhomir yang tersimpan Contoh (fail isim yng mudhmar) adalah seperti perkataan : = = = = = = = = = = = = = aku telah memukul kami atau kita telah memukul kamu (laki-laki) telah memukul kamu (perempuan) telah memukul kamu berdua (laki-laki atu perempuan) telah memukul kalian (laki-laki) telah memukul kalian (perempuan) telah memukul dia (laki-laki) telah memukul dia (perempuan) telah memukul mereka berdua (laki-laki) telah memukul mereka berdua (perempuan) telah memukul mereka (laki-laki) telah memukul mereka (perempuan) telah memukul Fiil madhi, dhamir mutakallim wahdah (menjadi failnya, di-rafa Fiil madhi, dhamir mutakallim maal ghair atau muazhim Adapun meng-irab-nya adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. kan, tanda rafa-nya mabni dhammah) nafsah, di-rafa-kan, tanda rafa-nya mabni sukun Fiil madhi, dhamir mukhathab mudzakkar (menjadi failnya), di rafa-kan, tanda rafa-nya mabni fathah 4. Fiil madhi, dhamir muannats (menjadi failnya), di-rafa-kan, tanda rafa-nya mabni kasrah 5. Fiil madhi, dhamir tatsniyah (menjadi failnya), di-rafa-kan, tanda rafa nya mabni dhammah, sedangkan huruf mim-nya adalah huruf imad dan alif-nya alif tatsniyah. 6. Fiil madhi, dhamir mukhathab jamak mudzakkar (menjadi failnya), di rafa-kan, tanda rafa-nya mabni dhammah sedangkan huruf mim-nya adalah tanda jamak. 7. Fiil madhi, dhamir mukhathab jamak muannats (menjadi failnya), di rafa-kan, tanda rafa-nya mabni dhammah, huruf nun-nya adalah tanda jamak muannats. 8. 9. 10. 11. 12. 13. B. Fiil madhi, failnya dhamir mustatir, taqdirnya ditambah ta Fiil madhi sedangkan fail-nya adalah dhamir mustatir, dan taqdirya Fiil madhi, failnya alif, dirafakan, tanda rafa-nya mabni sukun Fiil madhi yang ber-ta ta-nits, fail-nya alif, tanda rafa-nya mabni sukun Fiil madhi, fail-nya wawu dhamir, di-rafa-kan, tanda rafa-nya mabni Fiil madhi, failnya nun, di-rafa-kan, tanda rafa-nya mabni fathah. NAIB FAIL Isim yang dibaca rofa yang kedua adalah naib fail. Naib Fail adalah isimsukun, sedangkan alif-nya adalah alif mutlak jamak.marfu yang jatuh setelah fiil mabni majhul. Fiil mabni majhul adalah fiil yang pelakunya tidak ketahui (disebutkan). Contoh : ( pintu itu dibuka). Dalam contoh ini orang yang membuka pinti tidak diketahui (disebutkan). Cara membentuk fiil mabni majhul adalah ; a. Jika berupa fiil madhi maka didhomahkan semua huruf yang berharokat dan dikasrohkan huruf sebelum akhir. Contoh : menjadi , menjadi , menjadi b. Jika berupa fiil mudhari maka didhomahkan awalya daan difathahkan sebelum akhir. Contoh : , , menjadi , , Perhatikan contoh-contoh berikut! Kalimat-kalimat yang bergaris bawah itu kedudukannya sebagai naib fail, karena jatuh setelah fiil mabni majhul. Ketentuan dalam naib fail sama dengan ketentuan dalam fail. Naib fail ada dua : isim zhohir (seperti contoh-contoh tersebut) dan isim dhomir (sama dalam bab fail). Contoh : ( kami dimuliakan dengan islam). Naibul fail ialah isim marfu yang tidak disebutkan failnya. Apabila fiilnya fiil madhi, maka dhammmah-kanlah huruf awalnya dan huruf sebelum akhirnya di-kasrahkan, dan apabila fiilnya fiil mudhri maka dhammahkanlah huruf awalnya dan huruf sebelum akhirya di-fathah-kan. Maksudnya : Maful yang tidak disebutkan failnya dinamakan mabni majhul atau naibul fail, yaitu isim yang asalnya menjadi maful lalu failnya dibuang dan maful-nya menggantikan kedudukan fail, irab-nya di rafa-kan dan diletakkan sesudah fiil, seperti: fail (lafazh ) sebagai pengganti lafazh yang dibuang dan lafazh diubah harakatnya menjadi Asalnya Lafazh dibuang, lalu lafazh menempati tempat . Huruf pertama fiil yang failnya tidak disebutkan harus di dhammahkan , sedangkan huruf yang sebelum huruf terakhir harus di-kasrahkan. Pembagian Maful yang failnya tidak disebutkan Maful yang failnya tidak disebutkan terbagi atas dua bagian, yaitu bagian yang dzahir dan bagian yang mudhmar(dhamir). Bagian yang zhahir itu seperti perkataan: ( zaid telah dipukul) Adapun meng-irob-nya adalah : fiil madhi mabni lil majhul atau mabni maful, naibul fail. Fiil mudhari mabni lil majhul, dan naibul fail. Sedangkan isim mudhmar adalah, seperti perkataan (berikut) = = = = = = aku telah memukul kami atau kita telah memukul kamu (laki-laki) telah memukul kamu (perempuan) telah memukul kamu berdua (laki-laki atu perempuan) telah memukul kalian (laki-laki) telah memukul = = = = = = =kalian (perempuan) telah memukul dia (laki-laki) telah memukul dia (perempuan) telah memukul mereka berdua (laki-laki) telah memukul mereka berdua (perempuan) telah memukul mereka (laki-laki) telah memukul mereka (perempuan) telah memukulAdapun meng-irobnya adalah : ( aku telah dipukul). Lafazh fiil madhi mabni lil maful, dhamir mutakallim menjadi naibul fail yang di-rafa-kan, tanda rafanya dengan mabni dhammah. Naibul fail itu adakalany mudhmar (disembunyikan) dan adakalanya muzh-har (ditampakkan). Yang keduaya (muzh-har) seperti: ( pembawa kabar gembira itu dimuliakan) Adapun yang dhamir, maka hal itu seperti perkataan: ( aku telah dipanggil), (dia panggil) C. JUMLAH FILIYAH Jumlah filiyah merupakan kalimat yang didahulukan kata kerja atau fiil. Dalam hal ini fiil menggunakan fiil mudhari. Contoh: Pergi zaid kerumah Tetapi seharusnya kalimat tersebut diartikan menjdi zaid pergi kerumah, karena di dalam penulisan jumlah filiyah didahului dengan kata krja yaitu dalam kalimt diatas adalah Menghafal aisyah alquran Tetapi seharusnya kalimat tersebut diartikan menjdi aisyah menghafal al quran, karena di dalam penulisan jumlah filiyah didahului dengan kata krja yaitu dalam kalimt diatas adalah BAB III PENUTUP Fail merupakan isim marfu (yang dibaca rofa) yang menjadi pelaku pekerjaan, kedudukannya terletak setelah fiil/syibhul fiil. Fail dibagi dua : 1. Fail isim zhohir. 2. Fail isim dhomir/ mudhmar Dibagi dua : a. Dhamir baris Dhamir ini dibagi dua : Wajib disimpan Boleh disimpan Naib Fail merupakan isim yang dibaca rofa yang kedua. Jumlah Fiilyah merupakan klimat yang didahulukan kata kerja atau fiil. b. Dhamir mustatirREFERENSI Anwar, Moch. 2009. ILMU NAHWU.Bandung:Sinar Baru Algesindo. Maarif, Syamsul. 2008. NAHWU KILAT, Perpaduan Antara Teori dan Praktek Ringkas dan jelas.Bandung:Nuansa Aulia.