FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR...

22
Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Konsep Desain : MEMBATIK DENGAN ARSITEKTUR Teknik Desain : TESELASI Untuk membuat visual Figure and Ground Batik yang rumit ke dalam property Arsitektur yang modular digunakan bantuan geometri, dengan teknik rangkaian Teselasi Dari analisa motif Batik didapat kesimpulan komposisi visual Figure and Ground Komposisi Visual Figure and Ground batik diwujudkan dalam komposisi property Arsitektur bidang dan rongga SINTESA :

Transcript of FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR...

Page 1: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

Strategi Desain :

FIGURE AND GROUND

Konsep Desain : MEMBATIK DENGAN ARSITEKTUR

Teknik Desain :

TESELASI

Untuk membuat visual Figure and Ground Batik yang rumit ke dalam property Arsitektur yang modular digunakan bantuan geometri, dengan teknik rangkaian Teselasi

Dari analisa motif Batik didapat kesimpulan komposisi visual Figure and Ground

Komposisi Visual Figure and Ground batik diwujudkan dalam komposisi property Arsitektur bidang dan rongga

SINTESA :

Page 2: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

Strategi Desain :

FIGURE AND GROUND

Komposisi Figure and Ground didapat sebagai ide awal dari analogi motif batik. Berdasar teori Persepsi Gestalt, persepsi visual kita akan bereaksi terhadap Bentuk (figure) dan sekelilingnya (ground). Dalam hal ini berkaitan dengan :

•Motif batik yang akan ditonjolkan •Bidang latarnya

Berdasar teori Sensori Ornamen Salingaros, komposisi bidang latar dengan motif yang ditonjolkan didapat melalui : Adanya kontras, batas, bentuk-bentuk simetri, keterpolaan, kedekatan, kesamaan, skala, tekstur dan warna. Implementasi pada desain nantinya akan berupa komposisi adanya bentuk-bentuk yang akan ditonjolkan dengan bidang latarnya

SINTESA :

Page 3: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

Konsep Desain :

MEMBATIK DENGAN ARSITEKTUR

Didalam mentransformasikan Komposisi Figure and Ground pada batik secara 2D tentulah akan sangat berbeda dengan Desain Arsitektur secara 3D. Perbedaan yang mendasar dari komposisi 2D dengan 3D menurut Ching adalah adanya sifat meruang pada 3D. Menurut Wucius Wong unsur 2D & 3D sama-sama memiliki Konsep “Membatik dengan Arsitektur” disini diartikan sebagai membuat komposisi Figure and Ground motif batik dengan menyesuaikan sifat serta batasan-batasan yang terdapat pada properti-properti arsitektur seperti sifat & fabrikasi materialnya, sistem & modul struktur, serta sifat meruangnya itu sendiri

Komposisi Visual Figure and Ground batik diwujudkan dalam komposisi property Arsitektur bidang dan rongga

PERBEDAAN : Batik : -Lembaran kain -Skala kecil -Satu macam material -Stilasi tangan -Bentuk bebas

Desain Arsitektur : -Bentuk yang kompleks -Skala lebih luas -Bermacam-macam material -Fabrikasi -Mempunyai batasan modul dan struktur tertentu

SINTESA :

Page 4: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

Konsep Desain :

MEMBATIK DENGAN ARSITEKTUR

Didalam mentransformasikan Komposisi Figure and Ground pada batik secara 2D tentulah akan sangat berbeda dengan Desain Arsitektur secara 3D. Perbedaan yang mendasar dari komposisi 2D dengan 3D menurut Ching adalah adanya sifat meruang pada 3D. Menurut Wucius Wong unsur 2D & 3D sama-sama memiliki konsep, Konsep “Membatik dengan Arsitektur” disini diartikan sebagai membuat komposisi Figure and Ground motif batik dengan menyesuaikan sifat serta batasan-batasan yang terdapat pada properti-properti arsitektur seperti sifat & fabrikasi materialnya, sistem & modul struktur, serta sifat meruangnya itu sendiri Property Arsitektur meliputi : Dinding, ruang, tekstur, warna, cahaya yang diimplementasikan dalam bidang dan rongga

PERBEDAAN : Batik : -Lembaran kain -Skala kecil -Satu macam material -Stilasi tangan -Bentuk bebas

Desain Arsitektur : -Bentuk yang kompleks -Skala lebih luas -Bermacam-macam material -Fabrikasi -Mempunyai batasan modul dan struktur tertentu

SINTESA :

Page 5: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

Bundaran Waru

Graha Pangeran

Jl. A. Yani CITO

Lokasi Site : Jl. A. Yani dekat bundaran Waru

SMKN

Sucofindo

Eksisting Site

Page 6: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

1. FASILITAS UTAMA : Informasi Budaya - R. Display/galery * Peta * Foto/gambar * Maket/miniatur * Benda - Perpustakaan - Data elektronik - R. kelas - R. Pertunjukan tertutup dan terbuka - R. Pertemuan besar dan kecil - Workshop 2. FASILITAS PENERIMA - Hall - Lobby - Informasi - Parkir 3. FASILITAS PENUNJANG - Toko Souvenir - Kantin - Studio Foto 4. FASILITAS PENGELOLA - Kantor Pengelola 5. FASILITAS SERVICE

SINTESA : Program fasilitas

Page 7: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

SINTESA : Analogi batik & Arsitektur

Page 8: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

SINTESA : Analogi batik & Arsitektur

Page 9: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

SINTESA : Analogi batik & Arsitektur

Page 10: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

SINTESA : Analogi batik & Arsitektur

Page 11: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

Penutup/pelindung Identitas Seni Menutup, menumpuk, mengulang, menggambar

Motif Batik dihadirkan secara arsitektural melalui lapisan kulit kedua, melalui bidang-bidang yang berjajar seolah-olah adalah kain-kain Batik yang digantung

Komposisi bentuk massa diambil dari sifat kain dan motif batik yang cenderung lengkung, sehingga bentuk massa bangunan juga lengkung.

Page 12: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

Sistem spaceframe pada kulit kedua bangunan

Page 13: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

Unit geometri yang digunakan untuk mempersepsikan motif batik adalah :

segitiga sama sisi, rangka segitiga terbuat dari bilah bambu, yang dirangkai menggunakan system spaceframe dengan balljoint. Dipilih system spaceframe untuk memudahkan merangkai sesuai dengan kebutuhan panjang masing-masing sisinya 1m Penutup bidang digunakan bahan anyaman bambu yang dibentuk konoid dan dirangkai sesuai dengan modul-modul spaceframe

Untuk pengaplikasian lebih lanjut, unit-unit konoid anyaman bambu tersebut dapat dirangkai dan diberi warna yang berbeda untuk lebih menekankan pada motif batiknya.

Perpaduan spaceframe dan unit-unit konoid dapat memudahkan didalam pengaturan skala dan membentuk bidang dan rongga. Permainan cahaya dari dalam maupun dari luar bangunan akan didapat melalui bidang dan rongga yang terbentuk

Page 14: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

Untuk menonjolkan motif(figure), maka pada bidang yang terdapat motifnya dibuat berongga, cekung dan transparan, sehingga kesan 3 dimensi didapat dari pandangan yang dapat menembus dibalik fasad tersebut

Kesan semi transparan didapat dari celah-celah unit konoid yang berfungsi sebagai penghawaan dan meneruskan cahaya baik di siang maupun malam hari.

Sedangkan bidang latar(ground) terbuat dari rangkaian unit-unit bambu konoid yang dibuat berwarna-warni.

Kesan 3 dimensi didapat dari bentuk cembung gelombang dari unit-unit konoid tersebut.

Page 15: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat
Page 16: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat
Page 17: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat
Page 18: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat
Page 19: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

Fasad kulit kedua bangunan menggunakan unit-unit secondary skin dengan teknik teselasi dari anyaman bambu konoid yang diberi warna dengan rangka spaceframe.

Page 20: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

Jajaran rangkaian unit-unit teselasi yang disusun dengan memakai prinsip-prinsip persepsi dan sensori ornament pada fasad bangunan memberikan image motif kain batik

Bidang latar

Bidang masif

Bidang cembung

Kesamaan bentuk

kedekatan

Bidang motif

Bidang transparan

Bidang cekung

Perbedaan skala

Page 21: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

KESIMPULAN

Dari hasil pengkajian, eksplorasi, analisa dan perancangan, maka didapat kesimpulan bahwa :

•Dalam menggali budaya bangsa yang dapat dijadikan inspirasi dalam membuat suatu perancangan desain Arsitektur yang beridentitas local, dapat diusulkan batik sebagai ide inspirasinya. •Metoda Analogi dapat digunakan sebagai metoda desain untuk mewujudkan motif batik ke dalam desain Arsitektur. •Komposisi Figure and Ground dapat dijadikan suatu ide awal dari strategi desain untuk mentransformasikan motif batik ke dalam desain Arsitektur. •Geometri dapat dijadikan suatu pemecahan masalah dari rumitnya bentuk motif batik, dengan cara menyederhanakan bentukan-bentukan motif batik ke dalam bentuk-bentuk geometri yang lebih sederhana. •Kemudian geometri-geometri tersebut dapat dirangkai menggunakan teknik Teselasi untuk mewujudkan motif batik tersebut ke dalam bangunan.

Page 22: FIGURE AND GROUND DENGAN ARSITEKTUR TESELASIdigilib.its.ac.id/public/ITS-Master-16785-Presentation-1pdf.pdf · Strategi Desain : FIGURE AND GROUND Komposisi Figure and Ground didapat

KELEBIHAN DESAIN TESIS DARI KAJIAN PRESEDEN YANG TELAH DIKAJI

•Menggunakan batik sebagai inspirasi perancangan arsitektur modern beridentitas Indonesia •Menemukan teknik teselasi sebagai cara untuk mentransformasikan bentuk-bentuk rumit stilasi batik 2 dimensi ke modular-modular material fabrikasi arsitektur 3 dimensi •Mengaplikasikan material bambu dan rotan, dengan teknologi dan arsitektur modern dan menggunakannya untuk mentransformasikan motif batik ke dalam desain arsitektur, sehingga dapat menginspirasi bahwa bambu dan rotan yang selama ini dikenal sebagai material lokal yang sederhana juga bisa diolah menjadi sesuatu yang modern dengan tampilan yang berbeda dalam wujud fasad bangunan