FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

29
Pembimbing Dr. H. Djadjat A. Sobari, Sp.B Disusun oleh : Belanny Dwi D. Budi Mulyawan M. Fauzi Assegaf PRESENTASI KASUS

description

untuk mencegah penyakit firbp=oadenoma fam untuk deteksi dini agak tangka kejadian penyakit FAM lebih rendah dari sebelumnya

Transcript of FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Page 1: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Pembimbing

Dr. H. Djadjat A. Sobari, Sp.B

Disusun oleh :

Belanny Dwi D.

Budi Mulyawan

M. Fauzi Assegaf

PRESENTASI KASUS

Page 2: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

IDENTITAS

Nama : Ny. YUsia : 32 tahunJenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamAlamat : Kec. LaranganTanggal pemeriksaan : 14 Maret 2013

Page 3: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Keluhan Utama : Teraba benjolan yang membesar di payudara kiri

sejak 2 minggu yang lalu

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Poliklinik Bedah RSUD Gunung Jati

pada tanggal 12 Maret 2013 dengan keluhan adanya benjolan di payudara kiri. Pasien mengaku benjolan tersebut sudah ada sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu, awalnya kecil namun lama kelamaan menjadi besar. Benjolan baru dirasakan membesar oleh pasien sekitar 2 minggu SMRS. Setelah dari poliklinik, pasien disarankan untuk rawat inap dan dilakukan tindakan pembedahan. Riwayat demam disangkal. Riwayat keluar cairan dari puting disangkal. Pasien mengaku masih menggunakan KB suntik setiap 3 bulan.

Page 4: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Riwayat penyakit dahulu :Pasien belum pernah mengalami hal yang

sama sebelumnya.Riwayat Hipertensi disangkal.Riwayat Diabetes Mellitus diakui. Riwayat penyakit keluarga :Tidak ada anggota keluarga pasien yang

pernah memiliki keluhan yang sama.

Page 5: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Status generalisKeadaan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos mentis Vital sign : Tekanan Darah : 110/80

mmHgNadi : 104 x/menitRespirasi : 22 x/menitSuhu : 36,2 oC

Page 6: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Kepala : Normocephal Gigi : Tidak ada kelainan Mata : Konjungtiva anemis -/- Sklera ikterik -/- Leher : Trakea tidak deviasi Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Thoraks : Cor : BJ I/II reguler, gallop (-), murmur

(-)

Pulmo : VBS +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen : Datar

Bising Usus (+) Ekstremitas : Akral hangat

Edema (-)

Page 7: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

WBC : 8.600/mm3HB : 16,6 g/dlHCT : 52,1%PLT : 294.000/mm3Glukosa sewaktu : 318 mg/dLUreum : 10,7 mg/dLKreatinin : 0,72 mg/dLProtein-T : 8,34 g/dLAlbumin : 4,14 g/dLGlobulin : 4,20 g/dLSGOT : 24 U/ISGPT : 17 U/I

Page 8: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Status Lokalis a/r Mammae sinistraInspeksi : Payudara kanan dan kiri simetrisTidak terlihat adanya benjolan di sekitar payudaraTidak terlihat gambaran peau d’orangeTidak terlihat pembesaran kelenjar getah bening

diaksilaTidak terlihat retraksi papila mamae Palpasi :Teraba adanya benjolan ukuran 2x2x1 cm, kenyal,

mobile, permukaan licin.Nyeri tekan (+)Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening di

aksila

Page 9: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Wanita, 32 tahun, datang ke Poliklinik Bedah RSUD Gunung Jati dengan keluhan adanya benjolan di payudara kiri. Pasien mengaku benjolan tersebut sudah ada sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu, awalnya kecil namun lama kelamaan menjadi besar. Benjolan baru dirasakan membesar oleh pasien sekitar 2 minggu SMRS. Setelah dari poliklinik, pasien disarankan untuk rawat inap dan dilakukan tindakan pembedahan. Riwayat demam disangkal. Riwayat keluar cairan dari puting disangkal. Pasien mengaku masih menggunakan KB suntik setiap 3 bulan. Riwayat Diabetes Mellitus diakui.

Status Lokalisa/r mammae sinistra : Teraba adanya benjolan ukuran 2x2x1 cm, kenyal, mobile, permukaan licin, nyeri tekan (+)

Page 10: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Tumor mammae sinistra susp. benigna

Page 11: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Diagnostik : USG mammaeMammografiRujuk dokter spesialis bedah

Page 12: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Quo ad vitam : ad bonamQuo ad functionam : ad bonam

Page 13: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt
Page 14: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt
Page 15: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Payudara merupakan suatu kelenjar yang terdiri atas lemak, kelenjar dan jaringan ikat yang terdapat di bawah kulit dan diatas otot dada. Payudara terletak pada hemithorak kanan dan kiri dengan batas-batas yang tampak sebagai berikut :

Superior : iga 2 atau 3Inferior : iga 4 atau 6Medial : pinggir sternumLateral : garis aksilaris anterior

Page 16: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Menurut Hoskins et, al (2005) Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan, payudara dibagi menjadi lima regio, yaitu :

1. Kuadran atas bagian medial (inner upper quadrant)

2. Kuadran atas bagian lateral (outer upper quadrant) 3. Kuadran bawah bagian medial (inner lower

quadrant) 4. Kuadran bawah bagian lateral (outer lower

quadrant) 5. Regio puting susu (nipple)

Page 17: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

ArteriCabang-cabang perforantes A. mammaria interna (A.

thoracica interna)Cabang lateral dari A. intercostalis posteriorCabang-cabang dari A. axillarisA. thoracodorsalis yang merupakan cabang A.

subscapularisVena

Cabang-cabang perforantes V. thoracica internaCabang-cabang V. axillaris yang terdiri dari V. thoraco-

acromialis, V. thoracica lateralis dan V thoraco dorsalisVena-vena kecil yang bermuara pada V. Intercostalis

Page 18: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Sistem limfatik pada payudara :A. Pembuluh getah beningPembuluh getah bening aksillaPembuluh getah bening mamae interna B. Kelenjar-kelenjar getah beningKelenjar getah bening mamae eksternaKelenjar getah bening scapulaKelenjar getah bening prepektoralKelenjar getah bening interna

Page 19: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

FIBROADENOMA MAMMAEDefinisi

Fibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling umum ditemukan. Fibroadenoma terbentuk dari sel-sel epitel dan jaringan ikat, dimana komponen epitelnya menunjukkan tanda-tanda aberasi yang sama dengan komponen epitel normal.

Page 20: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Penyebab pasti fibroadenoma tidak diketahui. Namun, terdapat beberapa faktor yang dikaitkan dengan penyakit ini, antara lain peningkatan mutlak aktivitas estrogen, yang diperkirakan berperan dalam pembentukannya. Selain itu, diperkirakan terdapat prekursor embrional yang dormant di kelenjar mammaria yang dapat memicu pembentukan fibroadenoma yang akan berkembang mengikuti aktivitas ovarium.

   

Page 21: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Fibroadenoma adalah tumor jinak yang menggambarkan suatu proses hiperplasia dan proliferasi pada satu duktus terminal, perkembangannya dihubungkan dengan suatu proses aberasi perkembangan normal. Penyebab proliferasi duktus tidak diketahui, diperkirakan sel stroma neoplastik mengeluarkan faktor pertumbuhan yang memengaruhi sel epitel. Peningkatan mutlak aktivitas estrogen, diperkirakan berperan dalam pembentukannya. Kira-kira 10% fibroadenoma akan menghilang secara spontan tiap tahunnya dan kebanyakan perkembangan fibroadenoma berhenti setelah mencapai diameter 2-3 cm. Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi ganas.

Page 22: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Fibroadenoma memiliki gejala berupa benjolan dengan permukaan yang licin dan merah. Biasanya fibroadenoma tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila ditekan.

Page 23: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Secara klinik, fibroadenoma biasanya bermanifestasi sebagai massa soliter, diskret, dan mudah digerakkan, selama tidak terbentuk jaringan fibroblast di sekitar jaringan payudara, dengan diameter kira-kira 1-3 cm, tetapi ukurannya dapat bertambah sehingga membentuk nodul dan lobus. Fibroadenoma dapat ditemukan di seluruh bagian payudara, tetapi lokasi tersering adalah pada quadran lateral atas payudara. Tidak terlihat perubahan kontur payudara. Penarikan kulit dan axillary adenopathy yang signifikan pun tidak ditemukan.

Page 24: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Secara histologis, tumor terdiri atas jaringan ikat dan kelenjar dengan berbagai proporsi dan variasi. Tampak storma fibroblastik longgar yang mengandung rongga mirip duktus berlapis sel epitel dengan ukuran dan bentuk yang beragam. Rongga yang mirip duktus atau kelenjar ini dilapisi oleh satu atau lebih lapisan sel yang reguler dengan membran basal jelas dan utuh. Meskipun di sebagian lesi duktus terbuka, bulat hingga oval dan cukup teratur (fibroadenoma perikanalikularis), sebagian lainnya tertekan oleh proliferasi ekstensif stroma sehingga pada potongan melintang rongga tersebut tampak sebagi celah atau struktur ireguler mirip bintang (fibroadenoma intrakanalikularis).

Page 25: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

MammografiUltrasonography (USG)Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Page 26: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

1. Cystosarcoma Phyllodes2. Kista Payudara3. Papilloma

Page 27: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk fibroadenoma. Operasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk memelihara fungsi payudara dan untuk menghindari bekas luka. Pemilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan ukuran dan lokasi dari lesi di payudara. terdapat 3 tipe insisi yang biasa digunakan, yaitu

Radial Incision, yaitu dengan menggunakan sinar.Circumareolar IncisionCurve/Semicircular Incision

Page 28: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai resiko yang tinggi untuk menderita kanker payudara. Bagian yang tidak diangkat harus diperiksa secara teratur.

Page 29: FIBROADENOMA MAMMAE.ppt

Kuijper Arno., Mommers Ellen C.M., Van der Wall Elsken., Van Diest Paul J. Histopathology of Fibroadenoma of The Breast. Available from : http://ajcp.ascpjournals.org/.

Sjamsuhidajat, R., De Jong Wim. Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2005. Hal. 388 – 393.

Zieve David., Wechter Debra G. Fibroadenoma – Breast. Available from : http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/. Update on December 17, 2009.

Shirley S.E., Mitchell D.I.G., Soares D.P., James M., Escoffery C.T., Rhodrn A.M., Wolff C., Choy L., Wilks R.J. Clinicopathologic Features of Breast Disease in Jamaica : Findings of the Jamaican Breast Disease Study. 2000 – 2002. Available from : http://lib.bioinfo.pl/ .

Desen Wan. Dalam : Buku Ajar Onkologi Klinis. Edisi 2. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2008. Hal. 366 – 369.

Makes Daniel. Atlas Ultrasonografi Payudara dan Mamografi. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 1992. Hal 16 – 19.