Fibroadenoma Mammae

17
BAB I PENDAHULUAN I. Latar belakang Sel tumor adalah sel yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Perbedaan sifat sel tumor bergantung pada besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsinya, autonominya dalam pertumbuhan, dan kemampuannya mengadakan infiltrasi dan mengakibatkan metastasis. Sel tumor berbentuk polimorfi dengan warna yang berbeda-beda (polikromasi) karena tingginya kadar asam nukleat dalam inti dan tidak meratanya distribusi kromatin inti. Inti sel relatif besar dengan rasio inti/sitoplasma yang lebih rendah. Insidensi mitosis lebih tinggi dan terdapat mitosis abnormal. Susunan sel tidak teratur (anaplastik). Sel tumor bersifat tumbuh terus tanpa batas sehingga makin lama makin besar dan mendesak jaringan sekitarnya. Pada neoplasma ganas, selnya tumbuh sambil menyusup dan merembes ke jaringan sekitar. Selain bersifat menyusup, sel kanker dapat meninggalkan diri dari sel induknya dan masuk ke pembuluh limfe atau pembuluh darah, terutama kapiler. 1

Transcript of Fibroadenoma Mammae

Page 1: Fibroadenoma Mammae

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar belakang

Sel tumor adalah sel yang mengalami transformasi dan tumbuh secara

autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari

sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Perbedaan sifat sel tumor bergantung

pada besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsinya, autonominya dalam

pertumbuhan, dan kemampuannya mengadakan infiltrasi dan mengakibatkan

metastasis.

Sel tumor berbentuk polimorfi dengan warna yang berbeda-beda

(polikromasi) karena tingginya kadar asam nukleat dalam inti dan tidak meratanya

distribusi kromatin inti. Inti sel relatif besar dengan rasio inti/sitoplasma yang

lebih rendah. Insidensi mitosis lebih tinggi dan terdapat mitosis abnormal.

Susunan sel tidak teratur (anaplastik). Sel tumor bersifat tumbuh terus tanpa batas

sehingga makin lama makin besar dan mendesak jaringan sekitarnya. Pada

neoplasma ganas, selnya tumbuh sambil menyusup dan merembes ke jaringan

sekitar.

Selain bersifat menyusup, sel kanker dapat meninggalkan diri dari sel

induknya dan masuk ke pembuluh limfe atau pembuluh darah, terutama kapiler.

Sehingga terjadi penyebaran (metastasis) limfogen dan hematogen.

Akhirnya sel ganas ini dapat merusak bentuk dan fungsi dari organ yang

bersangkutan. Tumor juga dapat menyumbat saluran tubuh dan mengakibatkan

obstruksi. Oleh karena kadang kecepatan tumbuh sel kanker tidak seimbang

dengan pasokan darah, sehingga terjadi nekrosis yang mengakibatkan ulkus di

permukaan tumor.

Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab

sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh

hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae,

hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus

menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor ini adalah tumor

1

Page 2: Fibroadenoma Mammae

jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat

menjadi kanker atau tumor ganas. Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada

wanita usia muda, yaitupada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun.

Berdasarkan laporan dari NSWBreats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya

terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di

atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena

fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance,

fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih

dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya.

Namun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih

tua atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih

kecil dibanding pada usia muda.

2

Page 3: Fibroadenoma Mammae

BAB I I

TINJAUAN PUSTAKA

Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada

wanita muda. Setelah menopause, tumor tersebut sudah tidak lagi ditemukan.

Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat atau berbenjol-benjol, dengan simpai

licin dan konsistensi kenyal padat. Tumor ini tidak melekat pada jaringan

sekitarnya dan amat mudah digerakkan. Bisaanya fibroadenoma tidak nyeri, tetapi

kadang dirasakan nyeri bila di tekan. Kadang-kadang fibroadenoma tumbuh

multiple. Pada masa adolesens, fibroadenoma bisa terdapat dalam ukuran lebih

besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang

menopause, saat terangsang estrogen meninggi. Fibroadenoma harus diekstirpasi

karena tumor jinak ini akan terus membsar (Sjamsuhidajat, 2004)

I. Anatomi dan Fisiologi Payudara

A. Anatomi

Kelenjar susu merupakan sukumpulan kelenjar kulit. Pada bagian

lateral atasnya, jaringan kelenjar ini keluar dari bulatannya ke arah axial, disebut

penonjolan Spence atau ekor payudara. Setiap payudara terdiri dari 12-20

lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla mama,

yang disebut duktus laktiferus. Di antara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga

diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Di antara

lobulus tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamen cooper yang memberi

rangka untuk payudara.

Pendarahan payudara terutama berasal dari cabang a.perforantes

anterior dari a.mamaria interna, a.torakalis lateralis yang bercabang dari

a.aksilaris dan beberapa a.interkostalis.

Persarafan kulit payudara diatur oleh cabang plexus servikalis dan

n.interkostalis. Jaringan kelenjar payudara sendiri diatur oleh saraf simpatik.

Saraf pektoralis yang mengatur m.pektoralis mayor dan minor, n.torakodorsalis

3

Page 4: Fibroadenoma Mammae

yang mengatur m.latissimus dorsi dan n.torakalis longus mengatur m.serratus

anterior.

Penyalian limfe dari payudara + 75 % ke axial, sebagian sebagian lagi

ke kelenjar parasternal, terutama dari bagian yang sentral dan medial, dan ada

pula penyaliran ke arah kelenjar interpektoralis. Pada aksila terdapat rata-rata 50

(10-90) buah kelenjar getah bening yang berada di sepanjang arteri dan vena

brakialis. Saluran limfe dari seluruh payudara menyalir ke kelompok anterior

aksila, kelompok sentral aksila, kelenjar aksila bagian dalam, yang lewat

sepanjang v.aksilaris dan yang berlanjut langsung ke kelenjar servikal bagian

kaudal dalam di fossa supraklavikuler.

Jalur limfe lain berasal dari daerah sentral dan medial yang selain

menuju ke kelenjar sepanjang pembuluh mamaria interna, juga menuju ke aksila

kontralateral, ke m.rektus abdominis lewat ligamentum falsiparum hepatic ke

hati, pleura, dan payudara kontralateral.

Gambar 1. Anatomi payudara

B. Fisiologi

Payudara mengalami 3 macam perubahan yang dipengaruhi

hormon. Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa

pubertas, masa fertilitas, sampai klimakterium, dan menopause. Sejak

pubertas pengaruh estrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan

juga hormone hipofise, telah mengakibatkan duktus berkembang dan timbul

asinus.

4

Page 5: Fibroadenoma Mammae

Perubahan kedua adalah perubahan sesuai daur haid. Sekitar hari

ke 8 haid, payudara menjadi lebih besar dan beberapa hari sebelum haid

berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang timbul benjolan yang

nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang haid, payudara

menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi tidak

bisa dilakukan. Pada waktu itu, pemeriksaan foto mamografi tidak berguna

karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu haid mulai, semuanya

berkurang.

Perubahan ketiga terjadi pada hamil dan menyusui. Pada

kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel duktus lobus dan duktus

alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru.

Sekresi hormon prolaktin dari hipofise anterior memicu laktasi. Air

susu diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan

melalui duktus ke putting susu.

II. Definisi fibroadenoma mammae

Fibroadenoma adalah tumor jinak tersering pada wanita usia muda.

Insidensi puncak adalah usia 30-an tahun. Bentuknya kecil berwarna coklat

berkapsul. Bisaanya tunggal, mudah digerakan dan bergaris tengah 1- 10 cm.

tumor bisa multiple dan menjadi raksasa. Secara makroskopis, semua tumor

dapat teraba padat dengan warna seragam coklat-putih pada irisan, dengan

bercak kuning merah muda yang mencerminkan daerah kelenjar. Secara

histologik, tampak stroma fibroblastic longgar yang mengandung rongga

mirip duktus berlapis epitel dengan ukuran dan bentuk beragam. Rongga mirip

duktus atau kelenjar ini dilapisi oleh satu atau lebih lapisan sel yang regular

dengan membrane basal jelas dan utuh. Meskipun di sebagian lesi rongga

duktus terbuka, bundar sampai oval dan cukup teratur (fibroadenoma

perikanalikuler), sebagian tertekan oleh proliferasi ekstensif stroma sehingga

pada potongan melintang rongga tersebut tampak sebagai celah atau struktur

ireguler mirip bintang (fibroadenoma intrakanalikularis)

5

Page 6: Fibroadenoma Mammae

III. Gambaran klinis

Secara klinis, fibroadenoma biasanya bermanifestasi sebagai masaa

soliter, diskret, dan mudah digerakkan. Lesi mungkin membesar pada akhir

daur haid dan selama hamil. Pascamenopause, lesi mungkin mengecil dan

mengalami kalsifikasi. Pemeriksaan sitogenik memperlihatkan bahwa sel

stroma bersifat monoklonal sehingga mencerminkan elemen neoplastik dari

tumor ini. Penyebab dari proliferasi duktus tidak diketahui, mungkin sel

stroma neoplastik mengeluarkan faktor pertumbuhan yang mempengaruhi sel

epitel. Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi ganas.

Gambar 1. Fibroadenoma

IV. Faktor resiko

1. Peningkatan aktivitas Estrogen yang absolut atau relatif.

2. Genetik : payudara

3. Faktor-faktor predisposisi :

a. Usia : < 30 tahun

b. Jenis kelamin

6

Page 7: Fibroadenoma Mammae

c. Geografi

d. Pekerjaan

e. Hereditas

f. Diet

g. Stress

h. Lesi prekanker

4. Tanda dan Gejala

a. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan,

pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal

b. Ada bagian yang menonjol ke permukaan

c. Ada penekanan pada jaringan sekitar

d. Ada batas yang tegas

e. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa

(Giant Fibroadenoma)

f. Memiliki kapsul dan soliter

g. Benjolan dapat digerakkan

h. Pertumbuhannya lambat

i. Mudah diangkat dengan lokal surgery

V. Patofisiologi

7

Page 8: Fibroadenoma Mammae

Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering

ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa

kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan

terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary

displasia.

Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas,

merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di

sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi

fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel

dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Pembagian fibroadenoma

berdasarkan histologik yaitu :

1. Fibroadenoma Pericanaliculare Yakni kelenjar berbentuk bulat dan

lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis.

2. Fibroadenoma intracanaliculare Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi

lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur)

dengan lumen yang sempit atau menghilang. Pada saat menjelang haid dan

kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi

regresi.

VI. Pemeriksaan Fisik

Anamnesis meliputi riwayat kehamilan dan ginekologi.

Untuk inspeksi, pasien dapat diminta duduk tegak atau berbaring,

atau dua-duanya. Kemudian diperhatikan bentuk kedua payudara, warna kulit,

tonjolan, lekukan, retraksi, adanya kulit berbintik, seperti kulit jeruk, ulkus,

dan benjolan. Dengan lengan terangkat ke atas, kelainan terlihat lebih jelas.

Palpasi lebih baik dilakukan pada pasien yang berbaring dengan

bantal tipis di punggung sehingga payudara itu terbentang rata. Palapsi

dilakukan dengan telapak jari tangan yang digerakkan perlahan-lahan tanpa

tekanan pada setiap kuadaran payudara. Yang diperhatikan pada hakikatnya

sama dengan penilaian tumor di tempat lain.

8

Page 9: Fibroadenoma Mammae

Pada sikap duduk, benjolan yang tak teraba ketika penderita

berbaring kadang lebih mudah ditemukan. Perabaan aksila pun agaknya lebih

mudah pada posisi duduk.

Dengan memijat halus puting susu dapat diketahui adanya

pengeluaran cairan, darah, atau nanah. Cairan yang keluar dari kedua puting

susu harus selalu dibandingkan. Pengeluaran cairan dari puting payudara di

luar masa laktasi dapat disebabkan oleh berbagai kelainan, seperti karsinoma,

papiloma di salah satu duktus, dan kelainan yang disertai ekstasia duktus.

VII. Pemeriksaan Diagnostik

1. Biopsi

2. Pembedahan

3. Hormonal

4. Mammografi

5. Angiografi

6. MRI

7. CT – Scan

8. Foto Rontqen ( x – ray )

VIII. Diagnosis

Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan

pemeriksaan fisik (phisycal examination), dengan mammography atau

ultrasound, dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC). Pada

pemeriksaanfisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada

daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal

atau keras,dll. Mammography digunakan untuk membantu diagnosis,

mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua

9

Page 10: Fibroadenoma Mammae

sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan

mammography, sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena

fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila

menggunakan mammography. Pada FNAC kita akan mengambil sel dari

fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang

dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang

terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke

laboratorium patologi untuk diperiksa dibawah mikroskop. Dibawah mikroskop

tumpor tersebut tampak seperti berikut : a. Tampak jaringan tumor yang berasal

dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel kelenjar)

yang berbentuk lobus-lobus; b. Lobuli terdiriatas jaringan ikat kolagen dan

saluran kelenjar yang berbentuk bular (perikanalikuler) atau bercabang

(intrakanalikuler); c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid

atau kolumnar pendek uniform

IX. Penatalaksanaan

Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi

pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada

operasi ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi

hanyaakan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh

jaringan normal

10

Page 11: Fibroadenoma Mammae

BAB III

KESIMPULAN

1. Sel tumor adalah sel yang mengalami transformasi dan tumbuh secara

autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini

berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya.

2. Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada

wanita muda. Setelah menopause, tumor tersebut sudah tidak lagi

ditemukan.

3. Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat atau berbenjol-benjol, dengan

simpai licin dan konsistensi kenyal padat. Tumor ini tidak melekat pada

jaringan sekitarnya dan amat mudah digerakkan. Bisaanya fibroadenoma

tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila di tekan. Kadang-kadang

fibroadenoma tumbuh multiple.

4. Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi

pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada

operasi ini.

11

Page 12: Fibroadenoma Mammae

Daftar pustaka

Kumar, Vinay at all. 2007. Buku Ajar Patologi. Ed.VII. EGC: Jakarta

Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. 2005.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-

Proses Panyakit. Ed.VI. EGC : Jakarta

Sjamsuhidajat, R & De Jong, Wim. 2007. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed.II. EGC :

Jakarta

Anonym A. 2011. http://indonesiannursing.com/2008/10/fibroadenoma-mammae-

fam/

12