fiberglass sebagai bahan pembuat body

download fiberglass sebagai bahan pembuat body

of 29

Transcript of fiberglass sebagai bahan pembuat body

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    1/29

    5

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1. PENGERTIAN PRODUKSI

    Produksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam

    bentuk barang maupun jasa.

    Dalam kehidupan sehari-hari, apabila kita mendengar kata produksi,

    maka yang terbayang di pikiran kita adalah suatu kegiatan besar yang

    memerlukan peralatan yang serba canggih, serta menggunakan ribuan

    tenaga kerja untuk mengerjakannya. Sebenarnya dugaan tersebut tidak

    benar.

    Produksi artinya, kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau

     jasa untuk keperluan orang banyak. Dari pengertian diatas dapat ditarik

    suatu kesimpulan bahwa, tidak semua kegiatan yang menambah nilai guna

    suatu barang dapat dikatakan proses produksi.

    Salah satu yang dilakukan dalam proses produksi ialah menambah

    nilai guna suatu barang atau jasa. Dalam kegiatan menambah nilai guna

    barang atau jasa ini, dikenal lima jenis kegunaan, yaitu : A. Guna bentuk

    Yang dimaksud dengan guna bentuk yaitu, didalam melakukan proses

    produksi, kegiatannya ialah merubah bentuk suatu barang sehingga

    barang tersebut mempunyai nilai ekonomis.

    B. Guna jasa

    Guna jasa ialah kegiatan produksi yang memberikan pelayanan jasa.

    Contohnya: tukang becak, buruh, dll.

    C. Guna tempat

    Guna tempat adalah kegiata produksi yang memanfaatkan tempat-

    tempat dimana suatu barang memiliki nilai ekonomis. Contoh:

    pengangkutan pasir dari tempat yang pasirnya melimpah ketempat

    dimana orang membutuhkan pasir tersebut.

    D. Guna waktu

    Guna waktu ialah kegiatan produksi yag memanfaatkan waktu-

    tertentu. Misalnya: pembelian beras yang dilakukan oleh Bulog pada

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    2/29

    6

    saat musim panen, dan dijual kembali pada saat masyarakat

    membutuhkan.

    E. Guna milik

    Guna milik ialah, kegiatan produksi yang memanfaatkan modal yang

    dimiliki untuk dikelola orang lain dan dari hasil tersebut ia

    mendapatkan keuntungan.

    2.2. PENGERTIAN KAPAL NAVIGASI

    Kapal navigasi mempunyai fungsi selain untuk meningkatkan

    keselamatan, kapal tersebut juga bertugas mengamankan alur pelayaran

    nasional.

    Kapal-kapal itu berfungsi untuk berbagai hal, yakni melakukan

    pemasangan, pemeliharaan, perawatan, dan pengamatan/inspeksi Sarana

    Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), suplai logistik untuk pengoperasian

    SBNP, gilir tugas (applosing) Penjaga Menara Suar (PMS), kegiatan survey

    lokasi, survei alur dan pelintasan serta bantuan SAR dan tugas

    pemerintahan lainnya.Khususnya untuk alur internasional yang dikenal dengan Alur Laut

    Kepulauan Indonesia (ALKI). “Untuk alur internasional ini, sarana

    navigasinya adalah kewajiban negara (untuk mengawasinya).

    2.3. PENGERTIAN FIBERGLASS

    Fiberglass ialah pencampuran resin dengan katalis/hardener yang

    harus dijadikan polymer . Hardener ini yang akan membantu resin menjadi

    polimer dan menjadi keras. untuk memperkuatnya ditambahkan fiber(

    woven roving/mat) didalam adonan resin+hardener = jadilah apa yang

    bisanya disebut fiberglass meskipun lebih tepatnya GFRP .

    Fiberglass Reinforce Plasstic (FRP) merupakan suatu tipe material

    komposit yang merupakan hasil perpaduan dari penyatuan material

    fiberglass, resin, gelcoat , dan pigmen dengan komposisi tertentu. Dimana

    penggabungan dari material – material tersebut akan menghasilkan suatu

    bahan yang memiliki karakteristik yang unik dan dapat mendukung

    kebutuhan material untuk memproduksi bangunan sebuah kapal.

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    3/29

    7

    2.4. PENGERTIAN KOMPOSIT

    Dewasa ini penggunaan material komposit mulai menggantikan

    material-material konvensional seperti baja dan alumunium. Pembuatan

    material komposit memerlukan investasi yang besar karena memerlukan

    teklnologi yang tinggi.

    Secara umum komposit adalah gabungan dua material atau lebih

    tersusun secara mikroskopis di mana material penyusunnya masih dapat

    dilihat. Adapun material penyusun terdiri dari fiber sebagai serat penguat

    yang memberikan kekuatan (strength) dan kekauan (Stifness). Dan resin

    sebagai pengikat dan pendistribusi gaya beban.

    Bonding komposit Adalah penggabungan dua material atau lebih,

    baik metal maupun non metal menggunakan adhesive primer sebagai

    media pengikat membentuk suatu komponen atau part yang memilki

    karakteristik mekanik yang tinggi dibandingkan logam.

    2.4.1. Di antara keuntungan dari struktur part komposit :

     A. Ringan.

    B. Tahan korosi.

    C. Mempunyai sifat mekanik tinggi.D. Mudah direpair.

    2.4.2. Material Composite dibagi dua bagian diantaranya :

     A. Material inti / The main of material

    B. Material pembantu / auxiliary material

    2.4.3. Material dasar dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya :

     A. Material inti dan

    B. Material pendukung.

    Di dalam material inti terdapat beberapa jenis fiber, resin dan core :

    No Fibre Resin Core

    1

    2

    3

    4

    Glass

    Carbon

     Aramide

    Boron

    Poyester 

    Epoxy

    Phelonic

    Polymide

    Honeycomb

    Foam

    Microcarbon

    Filler 

    Tabel 2.1. Tabel Jenis fiber, resin dan core PT. Carita Boat Indonesia.

    (2007).Training Basic Material dan Advance Composite. Serpong –

    Tanggerang

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    4/29

    8

    Material tersebut akan dibentuk komponen sesuai desain dan tidak lepas/

    dirubah disebut juga thermosting.

    Di dalam material pendukung terdapat komponen-komponen sebagai

    berikut:

    No Material Pendukung

    1 Vacum bag / nylon film

    2 Air wave, bleeder 

    3 Seal tape, double tape

    4 Semua jenis solvent, Release agentTabel 2.2. Material Pendukung PT. Carita Boat Indonesia. (2007). Training

    Basic Material dan Advance Composite. Serpong - Tanggerang

    Material ini akan dilepas pada komponen setelah kering dan satu

    kali pakai.

    2.4.4. Fiber (serat)

    Fiber merupakan material penguat yang berupa serat.

    Berdasarkan pembentukan serat dibedakan menjadi 2 yaitu :

     A. Serat alam natural fiber), yaitu serat yang terbuat dari

    tanaman, hewan maupun sumber-sumber mineral lainnya.

    Contoh : Kertas, karung goni.

    B. Serat buatan (synthetic fiber), yaitu serat yang terbuat dari

    campuran bahan kimia.

    Contoh : fiber kevlar (aramide).

    Berdasarkan bentuknya serat di bedakan menjadi 2 macam:

    1. Serat panjang (continous fiber).

    Komposit dengan serat panjang lebih mudah di atur dan

    di arahkan sehingga sifat mekaniknya dapat

    diperkirakan lebih tepat.

    2. Serat pendek (Discontinous fiber).

    Sehingga pendek mudah dibuat dan harganya murah,

    tetapi tidak bisa diarahkan sehingga kekuatan

    mekaniknya rendah.

    Pemilihan serat yang digunakan harus memenuhi

    beberapa persyaratan antara lain :

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    5/29

    9

    a. Faktor Keamanan (Safety factor).

    b. Proses Pembuatan (Manufacturing process).

    c. Faktor ekonomi ( Economic factor).

    2.4.5. Sifat Material komposit

    Sifat material komposit di pengaruhi oleh jenis serat dan

    arah serat yang digunakan antara lain :

     A. Serat Glass

    B. Serat Aramid

    C. Serat Karbon

    D. Serat Boron.

     Adapun arah serat yang digunakan :

    1. Serat satu arah ( unidirectional / tape).

    2. Serat dua arah (wofen / fabric).

    Gambar 2.1. Arah Serat Fiber 

    Serat satu arah mempunyai kekuatan dan kekauan

    dalam arah –x yang lebih tinggi dari serat dua arah, tetapi

    kekuatan dan kekauannya pada –y lebih rendah. Serat dua

    arah mempunyai formability (kemampuan bentuk) yang lebih

    baik dari serat satu arah.

    2.4.6. Tipe Anyaman

     Ada beberapa tipe anyaman biasa digunakan diantaranya : A. Anyaman Plain / Fabric

    Rantai benangnya saling menyilang satu dengan yang

    lainnya, sehingga anyaman stabil dan identik dalam kedua

    arah.

    Karakteristik dari tenunan plain :

    1. Lebih tebal dari anyaman unidirectional.

    2. Mudah dalam penanganan dan lebih cepat proses lay-

    upnya.

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    6/29

    10

      Gambar 2.2. Anyaman Plain/Fabric

    B. Anyaman satin

    Benang menyilang tidak seluruhnya melewati rantai tetapi

    hanya pada nomor tertentu, misalnya untuk harness no.8

    benang akan menyilang pada rantai no. 8 karakteristik dari

    anyaman satin :

    1. Anyaman mudah rusak

    2. Mempuyai kekuatan tensile dan flexur yang tinggi.

    Gambar 2.3. Anyaman Satin

    C. Anyaman Unidiretionale / tape

    Terdiri dari benang-benang pararel yang dilindungi oelh

    benang-benang yang sangat halus, anyaman seperti

    ini.memiliki sifat mekanik yang baik dalam satu arah.

    Karakteristik anyaman tape :

    1. Lebih kuat dari anyaman plain.

    2. Tidak bisa di terapkan pada part yang kompleks (rumit).

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    7/29

    11

    2.4.7. Serat Aramid / Fiber aramide

    Fiber aramide adalah fiber polyamide aromatik yang lebih

    di kenal dengan nama komersil ”kevlar”. Seratnya diperoleh

    dengan pemintalan yang kemudian mendapatkan perlakuan

    thermic dan mekanik untuk memperbaiki sifat mekanik terutama

    modulus elastisitasnya.

    Dilihat dari proses pembuatannya, fiber aramide dapat

    dibedakan menjadi 2 tipe :

     A. Fiber kevlar 29 ( arenka D900), modul = 70.000 mpa.

    B. Fiber kevlar 49 ( arenka D930), modul = 130.000 mpa.

    1. Bentuk-bentuk serat aramide terdapat dalam beberapa

    bentuk, diantaranya :

    a. Benang-benang aramide.

    b. Woven roving.

    Merupakan gabungan dari benang-benang, lapisan-

    lapisan atau seperti sumbu lampu yang dikerjakan

    dengan mesin tenun untuk kain, tersusun atas

    benang rantai dan benang menyilanc. Anyaman berupa pita

     Anyaman undirectional yang dikerjakan secara

    sempurna dengan diberi batas pinggir yang

    lebarnya dibawah

    100 mm.

    2. Keuntungan fiber aramide :

    a. Resistance spesifik terhadap kerusakan pada

    traction yang baik.

    b. Density rendah 1,45

    c. Dilatation thermic adalah nol.

    d. Menyerap getaran dengan baik.

    e. Tahan terhadap larutan kimia, kecuali asam kuat

    dan basa kuat.

    3. Kelemahan fiber aramide :

    a. Ketahanan terhadap kompresi lemah.

    b. Adherence dengan resin lemah.

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    8/29

    12

    c. Peka terhadap sinar ultraviolet.

    d. Moisture pickup cukup besar, yaitu 4% dari yang

    ada.

    4. Sifat-sifat yang dimiliki fiber aramide :

    a. Sifat-sifat mekanik

    Fiber aramide memiliki resistance spesifik terhadap

    kerusakan sewaktu ditarik yang sangat baik

    perpanjangan pada waktu di rusak termasuk

    sedang jika dibandingkan dengan fiber glass dan

    fiber karbon.

    Comperssion Resistance

    Fiber aramide memperlihatakan karakteristik yang

    sedang pada Comperssion test, di mana

    kemungkinan akan mengakibatkan adhesinya,

    dengan resin atau matris akan lemah.

    Tabel 2.3. Compression Resistance Material Reiforcement. PT. Carita Boat

    Indonesia. (2007). Training Basic Material dan Advance Composite.

    Serpong – Tanggerang.

    b. Sifat Thermik (panas)

    Fiber aramide memiliki ketahanan terhadap

    temeratur yang baik pada suhu 3000C modulus

    elastisnya stabil yaitu sekitar 85% dan ketahanan

    tarik sekitar 50 %. Fiber aramide bersfat isolator

    thermik dan elektrik (resistivity elektrik : 5.1015cm).

    Satuan Fiber keraik Fiber karbon Fiber  

    Glass

    Fiber 

    kevlar  Al2O

    3 Sic HR HM

    Mpa 1900 1800 2500 1500 500 250

    Kg/cm 19000 18000 25000 15000 5000 2500

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    9/29

    13

      Gambar 2.4. Thermic Resistance

    Gambar 2.5. Traction Allongement Fiber Reinforcement

    5. Flexion Resistance ( Daya tahan lentur )

    Gambar berikut memperlihatkan perbandingan

    karateristik flexion dari fiber Kevlar den glass dan fiber

    karbon. Penampilan fiber ini adalah elastisitas di bawah

    beban yang ringan dan bersifat jika beban yang

    diberikan berat dan akan menimbulkan analogi tertentu

    dengan logam.

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    10/29

    14

    Gambar 2.6. Karateristik Flexion Fiber Reinforcement

    c. Sifat kimia

    Fiber aramide memiliki ketahanan kimia yang cukup

    baik, tidak dapat diserang /dirusak oleh asam kuat

    atau basa kuat yang derajat konsentrasinya lebih

    kecil. Tetapi pada konsentrasi yang lebih besar,

    fiber aramide akan kehilangan kekuatan mekaniksebesar 60 % setelah 1000 jam dalam larutan asam

    sulfat H2SO4) atau sekitar 70 % kehilangan

    karakteristik mekanik setelah 100 jam dalm asam

    nitrat (HNO3) sebaliknya pelarut seperi aceton,

    tricloroethylen tidak memberikan efek terhadap fiber

    aramide.

    2.4.8. Serat gelas (fiber Glass)

    Bahan baku serat gelas

    Bahan baku pembutan serat gelas, adalah :

     A. Silicia (silika).

    B. Limestone (batu Kapur).

    C. Boric Acid (asam borat).

    D. Sand (pasir).

    Perbedaan tipe serat gelas dan komposisi dapat dilihat pada

    tabel di bawah ini.

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    11/29

    15

    Tabel 2.4. Tipe Serat Gelas dan Kompositnya. PT. Carita Boat Indonesia.

    (2007). Training Basic Material dan Advance Composite. Serpong -

    Tanggerang

    1. A- glass (gelas alkali tinggi) Digunakan sebagai seratyang tahan terhadapa bahan kimia, tetapi kandungan

    alakali yang tinggi akan menurunkan daya hantar listrik

    (elektrical properties) dari serat ini.

    2. C-glass (Sodium Borosilicate)

    Mempunyai ketahanan terhdap bahan kimia dan korosi.

    3. E-glass (Alumunium Borosilicate)

    Mempunyai sifat tahan teradap air jika dibandingkan

    serat gelas lainnya, daya hantar listrik baik, tidak mudah

    terbakar dan tidak bereaksi dengan bahan kima.

    4. S-glass dan R-glass

    Mempunyai sifat mekanik yang tinggi, memmilki daya

    tahan tarik dan modulus elastis yang sangat tinggi, juga

    tahan terhadap bahan kimia.

    a. Bentuk-bentuk Serat Gelas (Fiber Glass)

    1) Steaple mate

    Component Grade of Glass

     A C E S

    Silicon oxides 72.0 64.0 54.3 64.2

     Alimunium oxide 0.0 4.1 15.2 24.2

    Ferrous oxide - - - -

    Calsium oxide 10.0 13.2 17.2 0.01

    Magnesium oxide 2.5 3.3 4.7 10.27

    Sodium oxide 14.2 7.7 0.6 0.27

    Polassium oxide - 1.7 - -

    Borron oxide - 4.7 9.0 0.01

    Barium oxide - 0.9 - 0.2

    Miscellaneous oxide 0.7

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    12/29

    16

    Dalam dunia industri sering disebut juga

    dengan Mat atau Matto biasanya berupa

    potongan-potongan serat kaca yang disusun

    secara acak dan dibentuk menjadi satu

    lembaran dengan perekat yang didalmnya

    mengandung material bernama seizing.

    Dikarenakan serat kaca terbentuk dalam

    ukuran yang terotong kecil-kecil dan menyebar

    ke segala arah, maka material E-Glass tipe ini

    memilki kekuatan yang lebih tarik yang lebih

    lama dibandingkan dengan material E-Glass

    yang lain namun lebih mudah dikeringkan dan

    lebih mudah dalam proses polimerisasi.

     Ada beberapa efek negatif dari material

    Steaple Mate terhadap manusia, terutama

    kesehatan para pekerja di pabrik atau galangan

    antara lain :

    a) Jika terkena kulit, maka akan terasa gatal.Jika pada kadar yang tinggi, maka akan

    menyebabkan rasa perih.

    b) Serat-seratnya yang terbentuk kecil

    terkadang tertiup angin dan bisa mengenai

    mata, maka akan  menyebabkan mata

     pedih.

    c) Jika menghirup bau material ini, terlebih

    lagi apalagi jika material ini sudah

    disatukan dengan resin, maka akan terasa

    sesak dan pusing.

    Pada proses laminasi, perbandingan

    antara berat serat matto dengan resin sekitar 25

     – 30 % matto dan 65 – 75 % resin polyester .

    Laminasi Chopped Strand Mat  ini biasanya

    digunakan sebagai lapisan pengikat antara agar

    tidak mudah terkelupas maupun selip pada

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    13/29

    17

    proses laminasi berikutnya. Chopped Strand

    Mat   juga sering digunakan sebagai laminasi

    tahap awal dan akhir yang bertujuan agar

    bagian sisi tersebut menjadi rata. Berat yang

    biasa digunakan adalah CSM yang memiliki

    ukuran 300, 450, 600, dan 900 gram/m2. Untuk

    pembuatan bangunan kapal ini digunakan CSM

    dengan ukuran 300 gram/m2 dan 450 gram/m2.

    Dalam proses laminasi kapal fiber, serat

    chopped strand mat  yang digunakan untuk

    bangunan kapal antara lain :

    a. Chopped Strand Mat  300 gram/m² (Mat 300)

    dengan data teknis sebagai berikut :

    Berat spesifik ( W/m² ) f : 300 gram/m²

    Kekuatan tarik ( σuf ) : 213 Mpa

    Modulus elastisitas ( Ef ) : 16 Gpa

    Angka  Poisson : 0.2

    Gambar 2.7. Steaple Matt 300

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    14/29

    18

    b. Chopped Strand Mat  450 gram/m² (Mat 450)

    dengan data teknis sebagai berikut :

    Berat spesifik ( W/m² ) f : 450 gram/m²

    Kekuatan tarik ( σuf ) : 213 Mpa

    Modulus elastisitas ( Ef ) : 6 Gpa

    Angka  Poisson : 0.2

    Gambar 2.8. Steaple Mat 450

    2). Woven Roving

    Woven roving merupakan serat penguat

    menerus berbentuk anyaman dengan arah

    yang saling tegak lurus. Berbeda dengan

    material Steaple Mat, Woven Roving terbentuk

    dari serat-serat kaca yang berukuran panjang-

    panjang dan dibentuk dalam suatu satu

    kesatuan yang bergerak kedua arah, lalu

    kemudian dianyam.

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    15/29

    19

    Karena pada serat pada material ini

    terbentuk dengan ukuran panjang yang

    bergerak dalam dua arah dan disusun seperti

    anyaman, maka tipe material E-glass ini

    memiliki kekuatan tarik yang lebih baik dari

    material Steple Mate. Namun, kekurangan dari

    material ini adalah danya bentukan gelombang

    akibat proses penganyaman yang

    mengakibatkan kuarang optimalnya hasil

    laminasi yang terbentuk melalui proses

    laminasi.

     Adapun karakteristik dari material woven

    roving antara lain :

    a. Proses pengeringannya lebih cepat bila

    dibandingkan dengan CSM.

    b. Memiliki nilai kadar glass yang tinggi, yaitu

    sekitar 50 % sehingga memiliki nilai

    kekuatan tarik dan ketahanan terhadaptumbukan yang lebih baik.

    c. Lebih mudah dalam proses pengerjaan,

    seperti pada proses laminasi dan

    pemotongan.

    Pada proses laminasi, perbandingan

    berat antara serat woven roving  dengan resin

    sekitar 45 – 50 % woven roving dan 50 – 55 %

    resin polyester  dari fraksi berat. Woven roving 

    digunakan sebagai laminasi utama yang

    memberikan kekuatan tarik maupun kekuatan

    lengkung yang lebih tinggi bila dibandingkan

    dengan laminasi matto. Dalam proses

    pembuatan laminasi serat woven roving  lebih

    sulit dibasahi oleh resin dan terkadang larutan

    resin relatif lebih sulit untuk mengisi anyaman

    serat woven roving . Dengan kandungan resin

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    16/29

    20

    yang relatif lebih sedikit bila dibandingkan

    dengan laminasi matto, maka laminasi serat

    woven roving  ini memiliki ketahanan terhadap

    resapan air yang kurang baik. Untuk

    memperbaiki kondisi ini, biasanya laminasi

    serat woven roving  dilapisi lagi dengan 2

    lapisan matto pada bagian sisi luar yang

    memiliki kandungan resin polyster  yang relatif

    lebih banyak.

    Material woven roving  umumnya

    diaplikasikan pada proses laminasi

    pembangunan badan kapal dengan metode

    hand lay-up. Selain itu, material ini juga dapat

    diaplikasikan pada proses laminasi dengan

    metode chopper gun maupun vaccum bagging .

    Seperti halnya material Staple Mate,

    material woven roving juga dapat berpengaruh

    terhadap kesehatan manusia, terutama yangberhubungan dengan mata, kulit dan

    pernafasan.

    Woven Roving digunakan berdasarkan

    pemakaian ketebalannya. serat woven

    roving yang digunakan adalah :

    a. Woven roving  600 gram/m2 (WR 600),

    dengan data teknis sebagai berikut :

    Berat Spesifik (W/ m2) f : 600 gram/m2

    Kekuatan Tarik (σuf ) : 512 MPa

    Modulus Elastisitas (Ef ) : 38,5 GPa

     Angka Poisson  : 0,2

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    17/29

    21

    Gambar 2.9. Woven Roving 600 gram/m²

    b. Woven roving  800 gram/m2 (WR 800),

    dengan data teknis sebagai berikut :

    Berat Spesifik (W/ m2) f : 800 gram/m2

    Kekuatan Tarik (σuf ) : 512 MPa

    Modulus Elastisitas (Ef ) : 38,5 GPa

     Angka Poisson  : 0,2

    Gambar 2.10. Woven Roving 800 gram/m

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    18/29

    22

    3) Rovimat

    Rovimat merupakan gabungan antara

    bentuk steaple matte dan roving.

    4) Serbuk halus fiber

    Panjang fiber halus yang normal

    berkisar antara 0,5 sampai 1 mm. Fiber ini

    dapat digunakan sebagai charge pada

    pembuatan part atau tool komposit.

    5) Microbalon glass.

    Biasanya terbuat dari glass A dan

    berbentuk butir-butir bola glass degan besar

    butir antara 4 sampai 100 mikron dan berwarna

    coklat.

    Fiber glass banyak digunakan sebagai

    material komposit karena mempunyai sifat mekanik

    yang baik dan harganya murah dibandingkan

    dengan fiber lainnnya.

    b. Sifat-sifat fiber glassFiber glass mempunyai sifat-sifat, antara lain :

    1) Sifat mekanik

    Karakteristik yang lebih tinggi diperoleh

    dari glass R (T= 4.400 mpa, E= 86.00 mpa) dan

    fiber glass R mempunyai ketahanan terhadap

    temperatur sepertgrafik dijelaskan dibawah ini.

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    19/29

    23

    Gambar 2.11. Karakteristik Mekanik Glass R dan E

    Gambar 6 menunjukkan bahwa ketahanan fiber glass

    R pada suhu 7500 C adalah stabil yaitu ± 700 mpa setelah

    400 karena suhu pemanasan maksimum dalaha 6600

    sedangakan untuk glass R 7800C

    Gambar 2.12. Kestabilan Glass R Terhadap Temperatur.

    2) Sifat Kimia.

    Sebagaian fiber glass memiliki

    ketahanan yang sangat baik dalam cairan

    kimia. Fiber glass C dibuat khusus untuk tahan

    terhadap asam dan tidak akan terserang bila

    dibiarkan dalam larutan selama 24 jam pada

    temperatur kamar atau selam 2 jam pada

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    20/29

    24

    temperatur didih asam. Untuk ketahanan

    terhadap humidity, glass r menampilakn

    keunggulan seperti ditunjukan pada gambar 7.

    Gambar 2.13. Ketahanan Glass R dan E Dalam Air

    c. Karakteristik fiber Glass :

    1) Ringan.

    2) Tahan terhadap humidtiy dan korosi.

    3) Memilki sifat dielektrik yang lemah.

    4) Dilatation Thermic lemah.

    5) Tahan terhadap temperatur tinggi ( 50 % fiber

    dapat tahan sampai temperatur 3500 C).

    6) Memungkinkan untuk berikatan kuat dengan

    seluruh resin.

    7) Dapat diperoleh bermacam-macam bentuk

    fiber.

    8) Conductivity relatif lemah.

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    21/29

    25

    2.4.9. Matriks (Resin)

    Resin merupakan media pengikat fiber dan sering

    dijumpai dalam bentuk cair, kental dan bening. Biasanya resin

    ditempatkan dalam suatu wadah yang berbentuk drum. Contohnya

    terlihat seperti pada gambar di bawah ini :

    Gambar 2.14. Resin yang masih disimpan di dalam suatu tempat tertutup

    yaitu Drum

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    22/29

    26

    Gambar 2.15. Resin yang terbentuk dalam cairan kental dan bening

    Pada umumnya resin digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu :

     A. Resin thermoplastik, adalah resin yang proses

    pengerasannya bersifat reversible ( dapat diproses ulang

    setelah terpolimerisasi ).

    Contoh : polymide, polycarbonate, polythermide, (PEI) dan

    ployetheretketone (PEEK).

    B. Resin thermostting adalah resin yang proses pengerasannya

    bersifat ireversible ( dapat diproses ulang setelah

    terpolimerisasi ).

    Contoh : Polyester, epoxy, phelonic.

    Pada saat ini bahan komposit banyak menggunakan resin

    thermostting.

    1. Kondisi resin :

    a. A-stage,

    Yaitu tahap awal pada reaksi polimerisasi

    resin thermosting, dimana material resin tersebut

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    23/29

    27

    masih dapat larut dan dapat bercampur dengan

    cairan tertentu. Dalam kondisi ini resin disebut resol

    b. B-Stage,

    Merupakan tahap antara pada reaksi

    polimerisasi resin thermosting, di mana material

    resin akan mengembang atau ( swollen ) apabila

    kontak dengan caran tertentu dan melunak ketika di

    panaskan. Pada tahap ini resin disebut Resitol.

    c. C-Stage,

    Yaitu tahap akhir pada reaksi thermosting

    tertentu, dimana material tidak dapat larut dan tidak

    dapat mencair lagi. Pada tahap ini resin disebut

    resit.

    2. Karakteristik Resin Thermosting :

    a Tidak mengalami perubahan kimia saat curing.

    b. Proses irreversible.

    c. Viscositas rendah/ murah mengalir.

    d. Waktu curing lama.3. Karakteristik resin thermoplastik:

    a. Tidak bereaksi dengan bahan kimia.

    b. Proses reversible.

    c. Viscositas tinggi.

    d. Waktu curing cepat.

    4. Fungsi Resin :

    a. Menyatukanatau menggabungkan serat reinforce.

    b. Mendistribusikan beban diantara fiber.

    c. Melindungi fiber dari pengaruh lingkungan.

    d. Memberi strength dan stiffness pada arah tegak

    lurus terhadap fiber.

    e. Memberikan shear rigidity diantara fiber.

     A. Resin Epoxy

    Resin epoxy adalah resin thermosting yang dalam

    molekulnya mengandung dua atau beberapa fungsi epoxy.

    Resin tipe ini memiliki kemampuan menahan resapan air

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    24/29

    28

    (adhesion) paling baik, tahan terhadap suhu tinggi, serta

    memiliki ketahanan yang baik teradap korsosi dan reaksi

    kimia.

     Adapun spesifikasi teknisnya adalah sebagai berikut :

    Massa Jenis : 1,20gram/cm3

    Modulus Young : 3,2 GPa

     Angka Poison : 0,37

    Kekuatan tarik : 85 GPa

    1. Keuntungan resin epoxy :

    a. Mudah dalam penggunaan dan terpoimerisasi denganbaik.

    b. Non volatile, low shrinkage, good chemical resistance,

    good dimensional stability, high bond strength.

    c. Fracture thoghness dapat dikontrol.

    2. Kerungian resin epoxy :

    a. Ketahanan terbatas terahadap material organic (

    khususnya asam organic dan fenol ) dan high

    temperatur performance terbatas.

    b. Harga lebih mahal dibandingkan dengan resin

    polyster.

    c. Cure relatif lebih lambat dan viscositasnya tinggi.

    B. Resin phenolic

    Resin phenolic digunakan pada area temperatur

    tinggi dan area yang tidak boleh berasap dan beracun.

    Contoh interior pesawat. Umumnya sifat mekanik akan

    berkurang dengan menggunakan resin phelonic pada

    komposit. Untuk menaikkan sifatnya resin phelonic di

    campur dengan resin epoxy dan diberi material pengisi

    sehingga akan mendapat karakteristik mekanik yang tinggi.

     Adapun spesifikasi teknisnya adalah sebagai berikut :

    Massa Jenis :1,15 gram/cm3

    Modulus Young : 3,0 GPa

    Kekuatan Tarik : 50 Gpa

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    25/29

    29

    C. Resin Polyester 

    Resin polyester terbagi menjadi beberapa jenis

    antara Lain :

    1. Polyester (Orthophtalic)

    Merupakan salah satu tipe resin yang memiliki

    daya tahan yang baik terhadap proses korosi air laut

    dan reaksi kimia.

     Adapun spesifikasi teknisnya adalah sebagai berikut :

    Massa Jenis :1,23gram /cm2 Modulus Young : 3,2 Gpa

     Angka Poison : 0,36

    Kekutan Tarik : 65 Gpa

    2. Polyester (Isophtalic)

    Sifat resin ini memiliki daya tahan yang baik

    terhadap panas dan larutan asam, memilki kekerasan

    yang lebih tinggi, serta kemampuan menahan resapan

    air (ahesion) yang lebih baik bila dibandingkan dengan

    resin tipe Orthopthalic. Penggunaan resin tipe ini hanya

    kondisi tertentu.

     Adapun spesifikasi teknisnya adalah sbagai berikut :

    Massa Jenis :1,21gram/cm3

    Modulus Young : 3,6 Gpa

     Angka Poison : 0,36

    Kekuatan tarik : 60 Gpa

    2.5. BAHAN PENDUKUNG

    Dalam proses pembuatan laminasi ada beberapa material

    pendukung yang berpengaruh terhadap karakteristik laminasi sehingga

    perlu diketahui fungsi, komposisi, dan pengaruh dari masing-masing bahan

    pendukung tersebut. Bahan pendukung tersebut antara lain :

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    26/29

    30

    2.5.1. Katalis (Bahan Pengering)

    Katalis adalah sejenis bahan yang berfungsi sebagai

    penyebab reaksi kimia. Bahan ini berfungsi sebagai katalisator

    dan akselelator pada proses pengeringan. Fiberglass yang

    terlalu cepat dikeringkan, atau terlalu banyak campuran

    katalisnya akan lebih mudah pecah dari pada yang campuran

    katalisnya lebih sedikit. Sifat dari katalis diantaranya adalah

    mudah meledak karena kandungan O2nya dinonaktifkan.

    Gambar 2.16. Cairan Katalis

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    27/29

    31

    2.5.2. Aseton (Bahan Pengecer)

     Aseton adalah salah satu jenis cairan yang berfungsi

    untuk mengencerkan baha resin yang sudah lama disimpan.

    Juga dapat digunakan sebagai bahan pencuci sisa-sisa bahan

    yang masih tertinggal pada cetakan sewaktu berakhirnya poses

    pencetakan atau proses pembentukan.

    Gambar 2.17. Cairan Aceton

    2.5.3. Gel Coat

    Gel coat termasuk salah satu jenis resin polyester dan

    berfungsi sebgai lapisan pelindung laminasi kulit FRP dari

    goresan atau gesekan benda keras pada permukaan kulit.

    Lapisan gel coat merupakan lapisan terluar dari laminasi, maka

    sebaiknya resin gel coat memiliki ketahanan yang sangat baik

    terhadap cuaca atau keadaan lingkugan luar. Gel coat akan

    melapisi lapisan terluar dari lambung kapal dengan ketebalan

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    28/29

    32

    awal anatara 0,5-0,76 mm, kemudian akan dilapisi dengan

    Steaple mat. Lapisan inilah yang dikenal dengan istilah skin coat.

    Sebelum dilapisi gel coat, biasanya female mold akan

    dilapisi dengan wax untuk mempermudah pemisah lambung

    kapal yang terbentuk dari female mold. Massa jenis gel coat

    adalah 60 gram/m2 pada lapisan gelcoat ini diberi warna

    (pigmen), namun pembarian campuran zat pewarna tidak boleh

    lebih dari 15% lapisan ini merupakan permukaan yang

    berhubungan langsung dengan cetakan (mold) saat prose

    laminasi.

    2.5.4. Pigmen (perwarna)

    Pigmen adalah campuran yang digunakan untuk

    memberikan warna pada lapisan luar yang dikehendaki yang

    dicampurkan pada gel coat, misalnya pigmen white super,

    pigmen color.

    Gambar 2.18. Pigmen

  • 8/17/2019 fiberglass sebagai bahan pembuat body

    29/29

    2.5.5. Talc

    Talc merupakan sejenis bubuk kapur yang berfungsi

    sebagai dempul setelah dicampur dengan resin dan katalis

    Gambar 2.19. Bubuk Talc

    2.6. PENGERTIAN REPAIR KOMPOSIT

    Repair komposit adalah suatu proses perbaikan atau

    penanggulangan part-part yan telah mengalami kerusakan ( cacat ) agar

    kekuatan part memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh designer.

     Adapun pelaksanaan repair yang dilakukan pada part dengan

    bentuk susunan sandwich maupun laminate telah diatur dalam suatu

    manual yang telah ditetapkan oleh manufacturing ( Pembuatan part-part ).

    Dengan dilakukannya repair pada part-part yang cacat/ rusak diharapkan

    kekuatan mekanik part komposit tersebut dapat diperbaiki dan memenuhi

    standar yang ditentukan.