ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA...

32
PETA JALAN PENELITIAN FAKULTAS FARMASI RENCANA INDUK PENELITIAN FAKULTAS FARMASI USU FAKULTAS FARMASI

Transcript of ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA...

Page 1: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

PETA JALAN PENELITIAN

FAKULTAS FARMASI

RENCANA INDUK PENELITIAN

FAKULTAS FARMASI USU

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

JULI-2017

Page 2: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i

SURAT KEPUTUSAN.............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB 1 VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI USU............................................ 1

1.1 Visi.............................................................................................................. 1

1.2 Misi............................................................................................................ 3

1.3 Tujuan........................................................................................................ 3

BAB 2 RENCANA INDUK FAKULTAS FARMASI USU..................................................... 5

BAB 3 PETA JALAN PENELITIAN DEPARTEMEN FARMAKOLOGI FARMASI.................. 6

BAB 4 PETA JALAN PENELITIAN DEPARTEMEN KIMIA FARMASI ................................ 10

BAB 5 PETA JALAN PENELITIAN DEPARTEMEN BIOLOGI FARMASI............................. 15

BAB 6 PETA JALAN PENELITIAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI FARMASI........................ 17

Page 3: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

BAB 1

VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI USU

1.1 Visi

Menjadi institusi pendidikan tinggi farmasi di Indonesia yang unggul dan berwawasan internasional pada tahun

2020

1.2 Misi

a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi farmasi yang berkualitas dan berkarakter.

b. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif, kompetitif, dan berkesinambungan dalam bidang

kefarmasian yang bermanfaat bagi masyarakat serta meningkatkan publikasi hasil penelitian dalam jurnal

ilmiah internasional bereputasi dan jurnal ilmiah nasional terakreditasi.

c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berbasis pada hasil penelitian ilmu kefarmasian terkini

d. Melaksanakan dan mengembangkan kerjasama dan jaringan antar institusi di bidang pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

1.3 Tujuan

a. Menghasilkanlulusan yang berkualitas danberkarakter sesuai dengan tata nilai Bertakwa,

Inovatif,TANGguh dan arif (BINTANG).

b. Meningkatkan kualitas manajemen pembelajaran bidang kefarmasian secara berkesinambungan untuk

mencapai keunggulan akademik dalam persaingan nasional dan internasional.

c. Menghasilkan produk penelitian yang inovatif dan kompetitif dalam penemuan bahan obat dan atau

aktivitas baru dari suatu obat serta pemanfaatan bahan alam yang layak dipublikasikan dalam jurnal

ilmiah internasional bereputasi dan jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan dapatditerapkan untuk

meningkatkan kesehatan masyarakat.

d. Memperluas kemitraan dengan perguruan tinggi, lembaga penelitian, instansi pemerintah, dan industri

baik dalam negeri maupun luar negeri.

Berperan aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat terutama yang terkait dengan layanan

kefarmasian dalam upaya meningkatkan mutu, dedikasi, dan etos kerja pelaku profesi kefarmasian.

Page 4: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

BAB 2

RENCANA INDUK PENELITIAN FAKULTAS FARMASI USU

Fakultas Farmasi USU terdiri dari 5 program studi yaitu program studi diploma 3 analis farmasi dan makanan,

sarjana, profesi apoteker, magister farmasi dan doktor ilmu farmasi. Selain itu juga terdapat 4 departemen

yaitu departemen farmakologi farmasi, kimia farmasi, biologi farmasi dan teknologi farmasi. Pembagian

departemen adalah berdasarkan bidang keilmuan. Setiap departemen dipimpin oleh ketua departemen dan

dibantu oleh sekretaris departemen. Saat ini departemen farmakologi memiliki dosen, departemen kimia

dosen, departemen biologi dosen, departemen teknologi dosen. Setiap departemen memiliki peta jalan

penelitian yang mengacu pada rencana induk penelitian universitas sumatera utara.

Page 5: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

BAB 3 PETA JALAN DEPARTEMEN FARMAKOLOGI FARMASI

2017 sd 2018

Penyakit dengan morbiditas dan mortalitas tertinggi Indonesia (Riskesdas 2013; CDC Global Health, 2017; Indonesia Health System): - ISPA - TB paru - Hepatitis - Diare - Malaria - Stroke - Asma - penyakit paru obstruksi

kronis (PPOK) - Kanker - Diabetes Melitus - Hipertensi - Jantung koroner - Stroke - Gagal ginjal kronis - Penyakit sendi/rematik

Penyakit lain dengan morbiditas dan mortalitas tertinggi - Gangguan gastrointestinal - Gangguan sistem imun

Peningkatan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan keterbatasan sumber kesehatan (health resources)

Farmakodinamika

Eksploitasi aktivitas tanaman terkait penyakit yang tertera pada “problem”: Bangun-bangun Pugun tanoh Temu manga Attarasa Vitex trifolia Brotowali

2017sd 2021

Area Penelitian Objektif Penelitian Identifikasi Problem Tahun

Farmasi Klinis

- Identifikasi masalah-masalah terkait penerapan asuhan kefarmasian

- Identifikasi Masalah Terkait Obat (MTO) pada penatalaksanaan penyakit prevalensi tertinggi seperti pada “identifikasi problem”

- Study parameter-parameter yang dapat digunakan dalam analisis farmakoekonomi sistem kesehatan Indonesia

- Analisis Farmakoekonomi: CoI, CMA, CEA, CUA, CBA penatalaksanaan penyakit prevalensi tertinggi seperti pada “identifikasi problem”

Studi perbandingan aktivitas tanaman terkait penyakit yang tertera pada “problem”: Bangun-bangun Pugun tanoh Temu manga Attarasa Vitex trifolia Brotowali

Pengembangan produk dari ekstrak unggulan

2019

2020 sd 2021

Page 6: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

BAB 4

PETA JALAN DEPARTEMEN KIMIA FARMASI

Isu Strategis Konsep Pemikiran 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Pemodelan

molekul

senyawa obat

secara kimia

komputasi

Teknologi kimia komputasi

memungkinkan proses

penemuan obat baru

menjadi lebih singkat.

molekul senyawa obat

Kajian penambatan

molekul senyawa

antiinflamasi dan

antikanker secara in

silico

Kajian penambatan

molekul senyawa

antiinflamasi dan

antikanker secara in

silico

Kajian penambatan

molekul senyawa

antiinflamasi dan

antikanker secara in

silico

Kajian penambatan

molekul senyawa

antiinflamasi dan

antikanker secara in

silico

Kajian penambatan

molekul senyawa

antiinflamasi dan

antikanker secara in

silico

Kajian penambatan

molekul senyawa

antiinflamasi dan

antikanker secara

in silico

Sintesis

senyawa obat

antiinflamasi/

antikanker

Saat ini bahan baku obat

Indonesia masih diimport

dari luar negeri. Untuk

mewujudkan kemandirian

penyediaan bahan baku,

diperlukan studi yang

terkait dengan sintesis

senyawa obat.

Kajian optimasi

metode sintesis

Sintesis senyawa

antiinflamasi/

antikanker

Sintesis senyawa

antiinflamasi/

antikanker

Purifikasi,

karakterisasi, dan

elusidasi struktur

senyawa

antiinflamasi/

antikanker

Purifikasi,

karakterisasi, dan

elusidasi struktur

senyawa

antiinflamasi/

antikanker

Purifikasi,

karakterisasi, dan

elusidasi struktur

senyawa

antiinflamasi/

antikanker

Optimasi

metode

penetapan

kadar senyawa

obat

Penetapan kadar senyawa

obat umumnya

menggunakan banyak

pelarut organik, waktu

yang lama dan biaya yang

besar. Oleh sebab itu perlu

dikembangkan metode

baru yang lebih efisien dan

Kajian metode

penetapan kadar

senyawa obat

menggunakan

spektrofotometer

uv/vis

Kajian metode

penetapan kadar

senyawa obat

menggunakan KCKT

Kajian metode

penetapan kadar

senyawa obat

menggunakan LCMS

Kajian metode

penetapan kadar

senyawa obat

menggunakana KLTKT

Kajian metode

penetapan kadar

senyawa obat

menggunakan GC

Kajian metode

penetapan kadar

senyawa obat

menggunakan FTIR

Page 7: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

Isu Strategis Konsep Pemikiran 2016 2017 2018 2019 2020 2021

efektif

Pengendalian

mutu bahan

baku obat

bahan alam

Obat bahan alam bukan

hanya berperan sebagai

obat alternatif, tetapi juga

sebagai pendamping obat-

obat sintetik (ko-

kemoterapi). Konsistensi

mutu merupakan jaminan

khasiat obat bahan

alam,sehingga diperlukan

model sistem

pengendalian mutu yang

spesifik dan terstandar.

Karakterisasi bahan

baku simplisia

Karakterisasi

simplisia dan ekstrak

Standarisasi

pembuatan simplisia

dan ekstrak

Standarisasi ekstrak

secara kromatografi

dengan senyawa

pembanding

Standarisasi ekstrak

secara spektroskopi

dengan senyawa

pembanding

Kuantifikasi

senyawa bioaktif/

biomarker

Analisis

komponen

kimia pangan

Pangan merupakan salah

satu yang mempengaruhi

kesehatan manusia.

Pangan mengandung

mineral-mineral yang

bermanfaat bagi tubuh

manusia sehingga dapat

dikembangkan sebagai

suplemen makanan

Analisis mineral

dalam pangan

Analisis mineral

dalam pangan

Pengembangan

mineral pangan

sebagai suplemen

makanan

Pengembangan

mineral pangan

sebagai suplemen

makanan

Pengembangan

mineral pangan

sebagai suplemen

makanan

Pengembangan

mineral pangan

sebagai suplemen

makanan

Analisis logam

berat

Logam berat sangat

berbahaya bagi kesehatan,

terpapar dalam waktu

Analisis logam berat

pada pangan,

kosmetik dan

Analisis logam berat

pada pangan,

kosmetik dan

Analisis logam berat

pada pangan,

kosmetik dan

Analisis logam berat

pada pangan,

kosmetik dan

Analisis logam berat

pada pangan,

kosmetik dan

Analisis logam

berat pada pangan,

kosmetik dan

Page 8: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

Isu Strategis Konsep Pemikiran 2016 2017 2018 2019 2020 2021

yang lama akan bias

menyebabkan penyakit

degenaratif dan merusak

orgak manusia, sehingga

perlu selalu dikontrol

logam berat yang terdapat

pada pangan, kosmetik

dan lingkungan

lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan

Page 9: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

BAB 5

PETA JALAN DEPARTEMEN BIOLOGI FARMASI

5.1 Profil Singkat Departemen

Ketua Departemen

Dr. Marline Nainggolan, M.Si., Apt.

Plt. Sekretaris Departemen

Imam Bagus Sumantri, S.Farm., M.Si., Apt.

Uraian Singkat:

Departemen Biologi Farmasi adalah salah satu unsur pelaksana akademik di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera

Utara dalam kelompok keilmuan biologi farmasi yang berkaitan dengan bahan farmasi alami (dari tanaman dan

hewan), obat tradisional, mikrobiologi, bioteknologi farmasi, dan teknologi sediaan bahan alam yang melaksanakan

kegiatan tridharma berupa pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat sesuai

dengan visi dan misi Fakultas Farmasi USU. Departemen Biologi Farmasi terdiri dari 6 staf pengajar PNS ( 2 akan

memasuki masa pensiun) dan 3 staf pengajar non PNS. yang akan membantu kepala laboratorium melaksanakan

fungsinya.

Staff Pendidik Departemen Biologi Farmasi

1. Dr. Marline Nainggolan, M.Si., Apt.

2. Dr. Panal Sitorus, M.Si., Apt.

3. Dr. M. Pandapotan Nasution, M.PS., Apt.

4. Drs. Awaluddin Saragih, M. Si., Apt

5. Dra. Suwarti Aris, M. Si., Apt.

6. Drs. Suryadi Achmad, M. Sc., Apt.

7. Dra. Herawaty Ginting, M. Si., Apt.

8. Popi Patilaya, S.Si., M.Sc., Apt.

9. Imam Bagus Sumantri, S. Farm., M.Si., Apt.

10. Vriezka Mierza, S. Farm., M. Si., Apt.

11. Denny Satria, S. Farm., M. Si., Apt.

5.2 Laboratorium Biologi Farmasi

Laboratorium Biologi Farmasi sebelumnya terdiri dari 5 (lima) laboratorium yaitu Botani Farmasi, Mikrobiologi

Farmasi, Farmakognosi, Obat Tradisional, dan Fitokimia. Namun, pada tahun 2017 sehubungan dengan kondisi

berkurangnya staf pengajar di Departemen Biologi Farmasi maka Laboratorium dilakukan konsep penggabungan

menjadi 1 (satu) laboratorium yaitu Laboratorium Biologi Farmasi (Kepala Laboratorium: Dr. Panal Sitorus, M.Si.,

Apt.) yang dalam prakteknya tetap mengkoordinasikan beberapa laboratorium sebelumnya. Staf laboran yang

membantu kerja dari Kepala Laboratorium ada 2 (dua) orang.

Page 10: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

5.2.1 Bidang Ilmu Farmakognosi

Bidang ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan ilmu farmakognosi dan

identifikasi tumbuhan. Bidang Farmakognosi mengkoordinasi Praktikum Botani Farmasi dan

Praktikum Farmakognosi. Selain praktikum tersebut, penelitian dilaksanakan di ruang bidang ilmu

farmakognosi oleh para staf pengajar, mahasiswa program S1, S2, dan S3 baik di dalam maupun di

luar lingkungan Fakultas Farmasi USU.

5.2.2 Bidang Ilmu Fitokimia

Bidang ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan ilmu kimia tumbuhan

(fitokimia) yang bersangkut paut dengan senyawa tumbuhan dan Isolasi senyawa aktif untuk dapat

dikembangkan menjadi senyawa pembanding atau senyawa obat baru. Bidang Ilmu Fitokimia

mengkoordinasi Praktikum Fitokimia dan Praktikum analisis Kromatografi (KLT/TLC). Selain

praktikum tersebut, penelitian juga dilaksanakan di ruang bidang ilmu fitokimia oleh para staf

pengajar, mahasiswa program S1, S2, dan S3 baik di dalam maupun di luar lingkungan Fakultas

Farmasi USU.

5.2.3 Bidang Ilmu Mikrobiologi Farmasi

Bidang Ilmu ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan ilmu Mikrobiologi

dan konsep pengujian mikrobiologi. Bidang Ilmu Mikrobiologi Farmasi mengkoordinasi Praktikum

Mikrobiologi dan Praktikum Bioteknologi. Selain praktikum tersebut, penelitian dilaksanakan di

ruang bidang ilmu mikrobiologi oleh para staf pengajar, mahasiswa program S1, S2, dan S3 baik di

dalam maupun di luar lingkungan Fakultas Farmasi USU

5.2.4 Bidang Ilmu Obat Tradisional dan Teknologi Sediaan Obat Alam

Bidang Ilmu ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan Obat Tradisonal,

produksi ekstrak bahan alam, perkembangan teknologi bahan alam dan Industri mini Herbal.

Bidang Ilmu Obat Tradisional dan Teknologi Sediaan Obat Alam mengkoordinasi Praktikum

Teknologi Sediaan Pembuatan Sediaan Obat Alam dan Praktikum analisis Obat Tradisional. Selain

praktikum tersebut, penelitian dilaksanakan di ruang bidang ilmu mikrobiologi oleh para staf

pengajar, mahasiswa program S1, S2, dan S3 baik di dalam maupun di luar lingkungan Fakultas

Farmasi USU

5.3 Landasan Roadmap Penelitian Departemen

1. Renstra Universitas Sumatera Utara

2. Kontrak Kinerja Rektor USU

3. Renstra Fakultas Farmasi USU

4. Rencana Induk Penelitian Fakultas Farmasi

5. Kontrak Kinerja Dekan Fakultas Farmasi USU

Page 11: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

6. Kontrak Kinerja Departemen Biologi Farmasi USU

7. Kontrak Kinerja Kepala Laboratorium Biologi Farmasi USU

5.4 Visi, Misi dan Tujuan Departemen

Sejalan dengan visi Universitas Sumatera Utara yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 16 Tahun 2014 tanggal 28 Februari 2014 tentang Statuta Universitas Sumatera Utara menetapkan visi USU

“Menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai barometer kemajuan ilmu pengetahuan

yang mampu bersaing dalam tataran dunia global”, serta visi dan misi Fakultas Farmasi USU “Menjadi Program

Pendidikan Farmasi unggulan yang bertaraf internasional”, maka visi dan misi Departemen Biologi Farmasi Fakultas

Farmasi USU adalah seperti yang diuraikan di bawah ini.

5.4.1 Visi dan Misi

Visi Departemen Biologi Farmasi Fakultas Farmasi USU adalah “Menjadi Departemen dengan kelompok

keilmuan bidang biologi farmasi yang mampu bersaing secara global”.

Gambaran pada kurun waktu lima tahun ke depan, Departemen Biologi Farmasi Fakultas Farmasi USU

mampu berfungsi sebagai sentra layanan bidang biologi farmasi secara profesional yang mengedepankan konsep

peningkatan mutu/kualitas tridharma (pendidikan, penelitian dan pengabdian) dan sarana/prasarana yang bermutu

dalam menjamin pelaksanaan berbagai program tridharma perguruan tinggi sesuai dengan standar nasional dan

global.

Dalam rangka mewujudkan visinya, Departemen Biologi Farmasi Fakultas Farmasi USU memiliki misi untuk:

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran secara profesional, bermoral dan beretika berdasarkan tata nilai

BINTANG (Bertakwa, INovatif, TANGguh, dan arif);

b. Melaksanakan penelitian melalui bidang keunggulan kompetetif TALENTA (Tropical science and medicine,

Agroindustry, Local wisdom, Energy, Natural resources, Technology dan Arts);

c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset aplikatif untuk perkembangan dan kesejahteraan

masyarakat berdasarkan kompetensi bidang biologi farmasi khususnya bidang jamu dan obat

tradisional/tanaman obat.

d. Melakukan kerjasama dengan institusi lain baik pemerintah dan swasta berlandaskan prinsip keadilan,

kesetaraan, dan keberkelanjutan.

5.4.2 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam mewujudkan visi dan misi Departemen Biologi Farmasi Fakultas Farmasi

USU adalah:

a. Meningkatkan SDM Biologi Farmasi baik kuantitas maupun kualitas yang berkarakter dan berdaya saing tinggi

sesuai standar global.

b. Menghasilkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang inovatif dan kompetitif dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang unggulan TALENTA, khususnya bidang biologi farmasi

yang berkontribusi pada peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Page 12: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

c. Menghasilkan karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terutama internasional bereputasi dan

jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan/atau kegiatan ilmiah berskala nasional dan internasional;

d. Menghasilkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dalam bidang Biologi Farmasi khususnya formulasi jamu,

obat herbal terstandar dan fitofarmaka.

e. Mendukung konsep kemitraan oleh Seluruh Program studi dan Fakultas Farmasi dengan perguruan tinggi lain,

lembaga penelitian, industri, dan instansi pemerintah/swasta baik dalam negeri maupun luar negeri dalam

pengembangan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

Page 13: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

5.5 Road Map Penelitian

Road Map Penelitian Departemen Biologi Farmasi merujuk pada Rencana Induk Penelitian (RIP) Fakultas

Farmasi (Rincian RIP Biologi Farmasi dari Fakultas Farmasi pada tabel berikut). Penelitian di bidang biologi ke

depannya akan ditampikan dalam topik-topik tugas akhir mahasiswa yang pembimbing skripsinya berasal dari staf

pengajar Departemen Biologi Farmasi. Hasil-hasil penelitian dosen Departemen ini baik skripsi mahasiswa maupun

penelitian dosen akan disebarluaskan melalui jalur publikasi dalam jurnal ilmiah, baik terakreditasi maupun tidak,

dalam skala lokal, regional, nasional maupun internasional. Juga perlu disebarluaskan melalui seminar atau

presentasi ilmiah, dan pemaparan poster pada kegiatan seminar/konferensi ilmiah baik lokal, regional, nasional

maupun internasional.

Bagan Roadmap Penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah:

Gambar 6.1 Road Map Penelitian Departemen Biologi Farmasi

Page 14: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

TOPIK PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS FARMASI BIDANG BIOLOGI FARMASI

Isu Strategis Konsep Pemikiran 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Inventarisasi

tanaman berkhasiat

obat di Sumatera

Utara dan

Pembuatan Data

Base

Tumbuhan yang terdapat di daerah Sumatera

Utara banyak yang memiliki efek farmakologi

yang dibuktikan dengan penggunaan secara

empiris oleh masyarakat setempat, upaya

inventarisir jenis dan khasiat farmakologi

tumbuhan ini sangat perlu untuk dapat

mengembangkan potensi tumbuhan Sumatera

Utara sebagai obat dan sumber obat. Data

Base Tanaman Obat Tradisional ini perlu ada

untuk mempermudah penelusuran rekaman

jejak fakultas farmasi dalam penelitian

tanaman obat.

Inventarisasi

Penelitian

tumbuhan

berkhasiat obat

dari Penelitian

Fakultas

Farmasi

Inventarisasi

dan

Pembuatan

sistem Data

Base Tanaman

Obat hasil

penelitian

Mahasiswa

Inventarisasi

dan Pembuatan

sistem Data

Base Tanaman

Obat hasil

penelitian

Mahasiswa

(lanjutan)

Inventarisasi

Inventarisasi

dan

Pembuatan

sistem Data

Base

Tanaman

Obat di 4

lokasi di

Sumatera

Utara

Inventarisasi

Inventarisasi

dan

Pembuatan

sistem Data

Base Tanaman

Obat di 6

lokasi di

Sumatera

Utara

Inventarisasi

Inventarisasi

dan Pembuatan

sistem Data

Base Tanaman

Obat di 8 lokasi

di Sumatera

Utara

Target 1 Laporan 1 Sistem data

base

Update sistem

data base

Data base 2

daerah

Data base 4

daerah (2 + 2)

Data base 6

daerah (4 + 2)

Penemuan dan

pengembangan

obat baru dari

bahan alam

Bahan alam terutama tanaman dan produk

bahari Indonesia mengandung senyawa kimia

yang dapat dimanfaatkan sebagai obat dan

senyawa penuntun dalam pengembangan

obat.

Selain untuk menanggulangi penyakit-penyakit

menular dan tidak menular, upaya untuk

menemukan dan mengembangkan obat baru

dari bahan alam juga merupakan salah satu

Uji aktivitas

biologi dari

ekstrak/fraksi

produk bahan

alam

Uji aktivitas

biologi dari

ekstrak/fraksi

produk bahan

alam

Isolasi senyawa

bioaktif dari

bahan alam

Isolasi

senyawa

bioaktif dari

bahan alam

Elusidasi

struktur

senyawa

bioaktif

(profile

senyawa

bioaktif)

Elusidasi

struktur

senyawa bioaktif

(profile senyawa

bioaktif)

Page 15: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

Isu Strategis Konsep Pemikiran 2016 2017 2018 2019 2020 2021

strategi untuk mewujudkan kemandirian

penyediaan bahan baku obat di Indonesia

Target 2 fraksi aktif 4 fraksi aktif 2 senyawa 2 senyawa 2 senyawa 2 senyawa

Pengembangan

metode ekstraksi

ramah lingkungan

(green extraction)

Metode Ekstraksi merupakan suatu proses

yang diharapkan dapat meningkatkan

rendemen ekstrak yang optimal. Ekstraksi

dilakukan dengan menggunakan pelarut

organik maupun non organik. Dalam upaya

mendukung gerakan ramah lingkungan

dengan mnegurangi penggunaan bahan-bahan

kimia berbahaya maka diperlukan suatu

konsep ekstraksi ramah lingkungan (green

extraction) menggunakan bahan pelarut yang

bisa digunakan kembali (reuseable)

Optimasi

ekstraksi

menggunakan

pelarut yang

ramah

lingkungan

(Konsep

teknologi dan

pelarut)

Optimasi

ekstraksi

menggunakan

pelarut yang

ramah

lingkungan

(Konsep

teknologi dan

pelarut)

Optimasi

ekstraksi

menggunakan

pelarut yang

ramah

lingkungan

(Konsep

teknologi dan

pelarut)

Optimasi

ekstraksi

menggunaka

n pelarut

yang ramah

lingkungan

(Konsep

teknologi dan

pelarut)

Optimasi

ekstraksi

menggunakan

pelarut yang

ramah

lingkungan

(Konsep

teknologi dan

pelarut)

Optimasi

ekstraksi

menggunakan

pelarut yang

ramah

lingkungan

(Konsep

teknologi dan

pelarut)

Target 1 metode 2 metode 2 metode 2 metode 2 metode 2 metode

Pengendalian mutu

bahan baku obat

bahan alam

Obat bahan alam bukan hanya berperan

sebagai obat alternatif, tetapi juga sebagai

pendamping obat-obat sintetik (ko-

kemoterapi). Konsistensi mutu merupakan

jaminan khasiat obat bahan alam,sehingga

diperlukan model sistem pengendalian mutu

yang spesifik dan terstandar.

Karakterisasi

bahan baku

simplisia

Karakterisasi

simplisia dan

ekstrak

Standarisasi

pembuatan

simplisia dan

ekstrak

Standarisasi

ekstrak

secara

kromatografi

dengan

senyawa

pembanding

Standarisasi

ekstrak secara

spektroskopi

dengan

senyawa

pembanding

Kuantifikasi

senyawa

bioaktif/

biomarker

Target 1 Tanaman 2 Tanaman 3 Tanaman 4 Tanaman 6 Tanaman 8 Tanaman

Pengembangan Salah satu syarat produk bahan alam dapat Uji preklinis Uji preklinis Uji preklinis Uji klinis Uji klinis Uji klinis Produk

Page 16: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

Isu Strategis Konsep Pemikiran 2016 2017 2018 2019 2020 2021

produk Obat Herbal

Terstandar (OHT)

dan Fitofarmaka

digunakan secara terintegrasi dalam

pelayanan kesehatan adalah harus

terklasifikasi sebagai Obat Herbal Terstandar

(OHT) dan Fitofarmaka. Untuk menghasilkan

produk Fitofarmaka diperlukan pembuktian

secara preklinis dan klinis, terutama dari aspek

keamanan dan efikasi (kemanjuran).

simplisia/

ekstrak standar

(toksisitas dan

aktivitas)

simplisia/

ekstrak

standar

(toksisitas dan

aktivitas)

simplisia/

ekstrak standar

(toksisitas dan

aktivitas)

Produk Bahan

Alam pada

subjek sehat

Produk Bahan

Alam pada

subjek sakit

dalam jumlah

terbatas

Bahan Alam

pada subjek

sakit dalam

jumlah terbatas

Target 1 Tanaman 1 Tanaman 2 Tanaman 1 produk 1 Produk 1 Produk

Pemanfaatan bahan

alam sebagai bahan

tambahan farmasi

Bahan tambahan farmasi sebesar 95% masih

diimport dari negara luar, sementara

Indonesia kaya akan sumber daya alam yang

dapat dimanfaatkan

Pembuatan dan

karakterisasi

selulosa dan

pati

Pembuatan

dan

karakterisasi

selulosa, pati

atau BTF alami

Pembuatan dan

karakterisasi

turunan

selulosa dan

pati

termodifikasi

Pembuatan

dan

karakterisasi

turunan

selulosa, pati

atau BTF

termodifikasi

Pembuatan

dan

karakterisasi

turunan

selulosa, pati

atau BTF

termodifikasi

Pembuatan dan

karakterisasi

turunan

selulosa, pati

atau BTF

termodifikasi

Target 1 produk 1 produk 1 produk 1 produk 1 produk 1 produk

Page 17: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

5.6 Future Plan

Departemen Biologi Farmasi memiliki perencananaan masa depan sebagai suatu tim dalam kegiatan pelaksanaan

Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai dengan Visi dan Misi serta Rentra Fakultas maupun Universitas. Hasil dari

kegiatan tersebut akan dapat dirasakan besar manfaatnya oleh civitas akademik . Dari uraian diatas telah

digambarkan Roadmap Departemen Biologi Farmasi yang dapat disimpulkan dalam beberapa konsep dibawah ini.

A. Sumber Daya Manusia

Dalam pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di Departemen baik dari Dosen maupun tenaga kependidikan

(Laboran) departemen Biologi Farmasi berupaya untuk dapat menambah SDM dengan cara usulan ke Fakultas

Tenaga Pendidik (Dosen) non PNS baik dosen tetap maupun dosen tidak tetap. Dosen tidak tetap non PNS

diusulkan oleh Departemen dengan melihat dosen dari Departemen Biologi Farmasi yang telah masuki purna

bakti dan diminta untuk tetap sebagai tenaga pendidik atau mengajar Mata Kuliah tertentu sesuai dengan

Peraturan Universitas.

B. Kerjasama

Kerjasama di Departemen Biologi Farmasi direncanakan dalam 5 tahun ke depan akan melakukan kerjasama

dengan Instansi Pemerintah dan Swasta. Target kerjasama yang sudah ada sebelumnya adalah pelaksanaan

penelitian dengan Kementerian Kesehatan RI cq. Dirjen Yanfar dan Alkes . Kerjasama penelitian ini adalah

dengan pembuatan Buku Standar Nasional Farmakope Herbal dan Penelitian Bahan Baku Obat Tradisional.

Tahun 2017, pelaksanaan Penelitian Farmakope Herbal dilakukan dengan mengirimkan salah satu staf

Departemen Biologi Farmasi untuk mengikuti pertemuan pada tanggal 07 Juni 2017 dalam hal Review

Penelitian Standarisasi untuk tahun 2018 dan seterusnya. Pada tahun 2018 direncanakan Departemen Biologi

Farmasi akan melaksanakan penelitian Standarisasi Untuk Buku Panduan Nasional Farmakope Herbal.

Penelitian kerjasmaa lainnya yaitu Penelitian Bahan Baku Obat Tradisional pada tahun 2017 akan diusulkan.

Penelitian tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2018 dan tahun berikutnya. Kerjasama lainnya akan

diupayakan yaitu:

1. Kerjasama dengan Balai Besar POM (BBPOM) RI di Medan mengenai uji Bahan Kimia Obat (BKO) Produk

jamu.

2. Kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yaitu:

a. Kerjasama dalam pelaksanaan Pusat Pengelolaan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) dengan

bantuan hibah peralatan ekstraksi nantinya ke Laboratorium Biologi Farmasi cq. Bidang Obat

Tradisional dan Teknologi Sediaan Bahan Alami.

b. Kerjasama dalam penelitian Tanaman Obat di P4TO

c. Kerjasama penelitian dengan Sentra Pengembangan Penelitian dan Penerapan Pengobat

Tradisional (SP3T) Sumatera Utara

d. Kerjasama dengan Tim Saintifikasi Jamu Sumatera Utara

e. Kerjasama lainnya

3. Kerjasama dengan pihak swasta (Industri Jamu) direncanakan akan dilakukan dengan melakukan konsep

pelayanan publik dalam hal uji standarisasi produk-produk oleh perusahaan jamu.

4. Kerjasama dalam pembentukan Taman Obat Tradisional di Fakultas Farmasi USU

Page 18: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

C. Program Layanan Publik

Program layanan Publik di Departemen Biologi Farmasi termasuk layanan Mahasiswa (dalam/luar Universitas)

dan Swasta (Industri Jamu).

a. Layanan Mahasiswa

Layanan Mahasiswa yaitu layanan dalam bentuk pendampingan pendidikan, pendampingan penelitian dan

pendampingan pengabdian. Layanan pendampingan pendidikan dilakukan dengan melakukan evaluasi

terhadap nilai mahsasiswa dari mata kuliah yang diampu oleh Departemen. Pendampingan pendidikan juga

dilakukan dengan konsep update materi perkuliahan dan pendampingan bagi mahasiswa yang merasa cukup

sulit untuk menerima pelajaran. Pendampingan penelitian dilakukan dengan memberikan pendampingan dan

fasilitas penelitian bai mahasiswa baik yang dari dalam unversitas maupun luar universitas. Pendampingan ini

dilakukan dengan mengikuti peraturan yang berlaku di Fakultas Farmasi. Pendampingan pengabdian dilakukan

dengan ikut serta dalam kegiatan pengabdian baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengabdian yang

dilakukan dengan

b. Layanan Swasta

Layanan swasta yang direncanakan oleh Departemen Biologi Farmasi adalah layanan dalam pelatihan

pembuatan sediaan jamu standar dan layanan pengujian jamu. Kedua layanan ini akan dilakukan dengan

mengikuti peraturan dan standar

D. Fasilitas Laboratorium dan Penelitian

Fasilitas laboratorium yang direncanakan dalam 5 (tahun) kedepan adalah:

Tahun 2017

Pada tahun 2017 peningkatan fasilitas laboratorium diutamakan untuk penelitian di bidang Mikrobiologi dan

Teknologi Sediaan Bahan Alam (ex Laboratorium Obat Tradisional). Peralatan yang diutamakan pada Laboratorium

Mikrobiologi Farmasi seperti Inkubator CO2, Otoklaf, Colony Counter , Spektrofotometeri, Laminar air flow,

mikroskop dan Oven. Laboratorium Teknologi Sediaan Bahan Alam peralatan yang diperlukan pada tahun 2017

adalah ekstraktor, destilasi minyak atsiri, peralatan gelas dan rotary evaporator.

Tahun 2018

Pada tahun 2018 peningkatan fasilitas laboratorium untuk penelitian di bidang Fitokimia dan Farmakognosi.

Peralatan yang diperlukan pada Laboratorium Fitokimia seperti oven, Densitometri, Lampu UV, Chamber, Alat

preparatif KLT, Tanur, Rotary evaporator khusus (tabung kecil), Spektrofotometeri, dan Kolom preparatif. Pada

laboratorium Farmakognosi peralatan yang diperlukan adalah mikroskop dan peralatan penentuan kadar (tanur,

oven).

Tahun 2019

Tahun 2019 merupakan awal dimulainya pembuatan produk-produk bahan alam hasil penelitian dengan kerjasama

lintas departemen (departemen teknologi farmasi). Produk produk bahan alam ini dimulai dari bentuk formulasi

kosmetik dan sediaan oral. Produk ini diharapkan dapat meningkatkan HaKI dari para peneliti. Selain produk, telah

Page 19: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

diupayakan juga dalam kegiatan isolasi senyawa alam dengan skala pilot project (1-10 gram per senyawa) yang

dapat dijadikan bahan pembanding penelitian internal.

Tahun 2020

Pada tahun 2020, penelitian menuju isolasi senyawa aktif bahan alam (senyawa kimia alam yang umum) secara

optimal untuk dilakukan penelaah secara biologi baik aktifitas maupun kadar senyawa dalam tubuh (biofarmasetik).

Penelitian ini dikerjasamakan dengan departemen di lingkungan Farmasi USU. Selain itu, telah dilakukan uji profile

senyawa aktig tersebut untuk dapat dijadikan bahan pembanding untuk kalangan eksternal.

Tahun 2021

Pada tahun 2021, penelitian menuju isolasi senyawa aktif bahan alam (senyawa kimia alam yang umum) secara

optimal untuk dilakukan penelaah secara biologi secara khusus dibidang biologi molekuler.

Page 20: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

BAB 6

PETA JALAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI FARMASI

Isu Strategis Konsep Pemikiran 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Optimasi

metode

penetapan kadar

senyawa obat

Penetapan kadar

senyawa obat umumnya

menggunakan banyak

pelarut organik, waktu

yang lama dan biaya

yang besar. Oleh sebab

itu perlu dikembangkan

metode baru yang lebih

efisien dan efektif

Kajian metode

penetapan kadar

senyawa obat

menggunakan

spektrofotometer

uv/vis

Kajian metode

penetapan

kadar senyawa

obat

menggunakana

KCKT

Kajian metode

penetapan kadar

senyawa obat

menggunakanLCMS

Kajian metode

penetapan kadar

senyawa obat

menggunakana

KLTKT

Kajian metode

penetapan

kadar senyawa

obat

menggunakan

GC

Kajian metode

penetapan kadar

senyawa obat

menggunakanFTIR

Pengendalian

mutu bahan

baku obat bahan

alam

Obat bahan alam bukan

hanya berperan sebagai

obat alternatif, tetapi

juga sebagai

pendamping obat-obat

sintetik (ko-kemoterapi).

Konsistensi mutu

merupakan jaminan

khasiat obat bahan

alam,sehingga

diperlukan model sistem

pengendalian mutu yang

spesifik dan terstandar.

Karakterisasi bahan

baku simplisia

Karakterisasi

simplisia dan

ekstrak

Standarisasi

pembuatan simplisia

dan ekstrak

Standarisasi

ekstrak secara

kromatografi

dengan senyawa

pembanding

Standarisasi

ekstrak secara

spektroskopi

dengan

senyawa

pembanding

Kuantifikasi

senyawa bioaktif/

biomarker

Pengembangan Salah satu syarat produk Uji preklinis Uji preklinis Uji preklinis Uji klinis Uji klinis Uji klinis simplisia/

Page 21: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

produk Obat

Herbal

Terstandar

(OHT) dan

Fitofarmaka

bahan alam dapat

digunakan secara

terintegrasi dalam

pelayanan kesehatan

adalah harus

terklasifikasi sebagai

Obat Herbal Terstandar

(OHT) dan Fitofarmaka.

Untuk menghasilkan

produk Fitofarmaka

diperlukan pembuktian

secara preklinis dan

klinis, terutama dari

aspek keamanan dan

efikasi (kemanjuran).

simplisia/ ekstrak

(toksisitas dan

aktivitas)

simplisia/

ekstrak

(toksisitas dan

aktivitas)

simplisia/ ekstrak

(toksisitas dan

aktivitas)

simplisia/

ekstrak pada

subjek sehat

simplisia/

ekstrak pada

subjek sakit

dalam jumlah

terbatas

ekstrak pada subjek

sakit dalam jumlah

terbatas

Pemanfaatan

bahan alam

sebagai bahan

tambahan

farmasi

Bahan tambahan

farmasi sebesar 95%

masih diimport dari

negara luar, sementara

Indonesia kaya akan

sumber daya alam yang

dapat dimanfaatkan

Pembuatan dan

karakterisasi

selulosa dan pati

Pembuatan dan

karakterisasi

selulosa dan pati

Pembuatan dan

karakterisasi turunan

selulosa dan pati

termodifikasi

Pembuatan dan

karakterisasi

turunan selulosa

dan pati

termodifikasi

Pembuatan dan

karakterisasi

turunan

selulosa dan

pati

termodifikasi

Pembuatan dan

karakterisasi

turunan selulosa

dan pati

termodifikasi

Pemanfaatan

nanoteknologi

dalam

pengembangan

Bentuk sediaan dalam

ukuran nano akan

meningkatkan efektifitas

terapi dan mengurangi

Formulasi dan

evaluasi sediaan

nanoemulsi

Formulasi dan

evaluasi sediaan

nanoemulsi

Formulasi dan

evaluasi sediaan

bahan nanopartikel

Formulasi dan

evaluasi sediaan

nanopartikel

Formulasi dan

evaluasi

sediaan

Formulasi dan

evaluasi sediaan

liposom

Page 22: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

produk farmasi efek samping obat liposom

Pengembangan

bentuk sediaan

farmasi dalam

sistem

penyampaian

obat

Pengembangan bentuk

sediaan farmasi

(pelepasan terkontrol,

diperlambat, dipercepat)

dengan tujuan untuk

meningkatkan efektifitas

terapi dan mengurangi

efek samping

Kajian formulasi

dan evaluasi

sediaan oral

Kajia formulasi

dan evaluasi

sediaan oral

Kajian formulasi dan

evaluasi sediaan oral

Kajian formulasi

dan evaluasi

sediaan topikal

Kajian

formulasi dan

evaluasi

sediaan topikal

Kajian formulasi

dan evaluasi

sediaan parenteral

Page 23: ffar.usu.ac.id · Web viewFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI-2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTARi SURAT KEPUTUSANii DAFTAR ISIiii BAB 1VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA