Ferro Carbon

download Ferro Carbon

of 17

description

Material

Transcript of Ferro Carbon

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar serta tepat pada waktunya. Penyusun juga panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena hanya dengan ke ridhoan-NYA Makalah dengan judul "DIAGRAM FERRO CARBON" ini dapat terselesaikan.Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.

BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANGDewasa ini perkembangan proses manufaktur baik yang bergerak dalam bidang jasa maupun produksi tentunya disertai pula oleh peningkatan kebutuhan material yang baik dari segi kualitas dan kuantitas serta beragam jenis material yang bisa digunakan oleh pihak industri maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya.Besi baja dan besi tuang merupakan material yang paling sering digunakan di industri. Namun dalam proses pembuatan besi baja dan besi tuang memerlukan perlakuan khusus dari segi temperatur dan campuran bahannya,oleh karena itu maka diperluka diagram fasa yang bisa dipergunakan untuk mengetahui batas batas temperature dan campuran bahan untuk bisa menciptakan besi baja dan besi tuang yang berkualitas baik

RUMUSAN MASALAH

A. Apa yang dimaksud diagram ferro carbon ?

B. Bagaimana cara memahami diagram ferro carbon ?

C. Apa yang dimaksud besi baja dan apa saja fasanya ?

D. Apa yang dimaksud besi cord dan jenis-jenisnya ?

TUJUAN

1. Untuk mengetahui gambaran umum dan spesifikasi diagram ferro carbon

2. Untuk memahami pembacaan diagram ferro carbon

3. Untuk mengetahui tentang besi baja4. Untuk mengetahui tentang besi cor

BAB IIDASAR TEORI

A. DIAGRAM FERRO CARBON

Diagram Fe-Fe3C yaitu diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur dan kandungan karbon (%C) selama pemanasan lambat. Dari diagram fasa tersebut dapat diperoleh hasil yaitu berupa informasi penting yaitu antara lain :1. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang berbeda dengan pendinginan lambat.2. Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan paduan Fe -C bila dilakukan pendinginan lambat.3.Temperatur cair dari masing-masing paduan.4.Batas-batas kelarutan atau batas kesetimbangan dari unsur karbon fasa tertentu.5.Reaksi-reaksi metalurgis yang terjadi.

Besi merupakan salah satu logam yang memiliki sifat allotropi. Sifat allotropi yang dimiliki besi sendiri ada 3, yaitu : Delta iron () mampu melarutkan karbon max 0,1% pada 1500 C Gamma iron () mampu melarutkan karbon max 2 % pada 1130 C Alpha iron () mampu melarutkan karbon max 0,025% pada 723 C

Gambar 1. Kurva pendinginan besi murni

Transformasi allotropik yang pada besi, Fe() Fe() Fe() terjadi secara difusisehingga membutuhkan waktu tertentu pada temperatur konstan karena reaksimengeluarkan panas laten.

Diagram Fase Besi KarbonDalam kondisi cair karbon dapat larut dalam besi. Dalam kondisi padat besi dankarbon dapat membentuk : Larutan padat (solid solution) Senyawa interstitial (interstitial compound) Eutectic mixture : campuran antara austenite () dan cementite (Fe3C) Eutectoid mixture : campuran antara ferrite () dan cementite (Fe3C) Grafit : karbon bebas, tidak membentuk larutan padat ataupun tidak berikatanmembentuk senyawa dengan Fe.

BAB IIIPEMBAHASAN

A. DIAGRAM FERRO CARBON

Diagram Fe-Fe3C yaitu diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur dan kandungan karbon (%C) selama pemanasan lambat. Dari diagram fasa tersebut dapat diperoleh hasil yaitu berupa informasi penting yaitu antara lain :1. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang berbeda dengan pendinginan lambat.2. Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan paduan Fe -C bila dilakukan pendinginan lambat.3.Temperatur cair dari masing-masing paduan.4.Batas-batas kelarutan atau batas kesetimbangan dari unsur karbon fasa tertentu.5.Reaksi-reaksi metalurgis yang terjadi.

Besi merupakan salah satu logam yang memiliki sifat allotropi. Sifat allotropi yang dimiliki besi sendiri ada 3, yaitu : Delta iron () mampu melarutkan karbon max 0,1% pada 1500 C Gamma iron () mampu melarutkan karbon max 2 % pada 1130 C Alpha iron () mampu melarutkan karbon max 0,025% pada 723 C

Transformasi allotropik yang pada besi, Fe() Fe() Fe() terjadi secara difusisehingga membutuhkan waktu tertentu pada temperatur konstan karena reaksimengeluarkan panas laten.

Diagram Fase Besi KarbonDalam kondisi cair karbon dapat larut dalam besi. Dalam kondisi padat besi dankarbon dapat membentuk : Larutan padat (solid solution) Senyawa interstitial (interstitial compound) Eutectic mixture : campuran antara austenite () dan cementite (Fe3C) Eutectoid mixture : campuran antara ferrite () dan cementite (Fe3C) Grafit : karbon bebas, tidak membentuk larutan padat ataupun tidak berikatanmembentuk senyawa dengan Fe.

Struktur-struktur yang ada pada diagram fase besi karbida besi :

Cementite : Interstitial compound Karbida besi (Fe3C) Keras dang etas Kekuatan tarik rendah Kekuatan tekan tinggi Struktur kristal orthorhombic Struktur paling keras pada diagram Fe-Fe3C

Austenite () Interstitial solid solution; larutan padat karbon dalam besi Struktur kristal FCC (face centered cubic, kubus pemusatan bidang) Kelarutan karbon max 2 % pada temperatur 1130 C Tensile strength 1050 kg/cm2 Tangguh Biasanya tidak stabil pada temperatur kamar

Ledeburite eutectic mixture (+Fe3C) Campuran terdiri dari austenite dan cementite Mengandung 4,3 % berat karbon Terbentuk pada temperatur 1130 C (2065 F)

Ferrite () Interstitial solid solution Larutan padat karbon dalam besi Pada temperatur 723 C, batas kelarutan karbon 0,025 % Pada temperatur kamar, batas kelarutan karbon 0,008 % Pada temperatur 1492 C, batas kelarutan karbon 0,1 % Tensile strength rendah Keuletan tinggi Kekerasan < 90 HRB Struktur paling lunak pada diagram Fe-Fe3C

Pearlite Eeutectoid mixture dari ferrite dan cementite (+Fe3C) Terjadi pada temperatur 723 C Mengandung 0,8 % karbon

Keterangan diagram Fe-Fe3C :

0,008%C: batas kelarutan minimum karbon pada ferit pada temperature kamar

0,025%C: batas kelarutan maksimum karbon pada ferit padatemperatur 723oC

0,083%C: titik eutectoid

2%C: batas kelarutan pada besi delta pada temperature 1130oC

4,3%C: titik eutectoid

18%C: batas kelarutan pada besi delta pada temperature 1439oC

Garis A0:garis temperature dimana terjadi transformasi magnetic dari sementit

Garis A1: garis temperature dimana terjadi austenite (gamma) menjadi ferrit dalam pendinginan

Garis A2: garis termperatur dimana terjadi transformasi magnetic pada ferit

Garis A3: garis temperature dimana terjadi perubahan ferit menjadi austenite(gamma) pada pemanasan

Garis A : garis yang menunjukan kandungan karbon dan transformasi baja hypoeutectoid

Garis E : garis yang menunjukan transformasi baja eutectoid

Garis B : garis yang menunjukkan kandungan karbon dari baja transformasi baja hypoeutectoid

Garis liquidus: garis yang menunjukan awal dari proses pendinginan(pembekuan)

Garis solidus: garis yang menunjukan batas antara austenite solid dan austenite liquid.

II.DIAGRAM BAJA

Kegunaan baja sangat bergantung dari pada sifat sifat baja yang sangat bervariasi yang diperoleh dari pemaduan dan penerapan proses perlakuan panas. Sifat mekanik dari baja sangat bergantung pada struktur mikronya.Sedangkan struktur mikro sangat mudah dirubah melalui proses perlakuan panas. Baja adalah paduan besi dengan kandungan karbon sampai maksimum sekitar 1,7% . Paduan besi dengan karbon di atas 1,7% disebutdengan besi cor (cast iron)Beberapa jenis baja memiliki sifat sifat yang tertentu sebagaimana akibat penambahan unsur paduan. Salah satu unsur paduan yang sangat penting yang dapat mengontrol sifat baja adalah karbon (C). jika besi dipadu dengan karbon, transformasi yang terjadi pada rentang temperatur tertentuerat kaitannya dengan kandungan karbon. Diagram yang menggambarkan hubungan antara temperatur dimana terjadinya perubahan fasa selamaproses pendinginan dan pemanasan yang lambat dengan kadar karbondisebut dengan diagram fasa. Diagram ini merupakan dasar pemahaman untuk semua operasi operasi Perlakuan Panas seperti diperlihatkan pada gambar 7.1.Diagram ini merupakan dasar dari teknik paduan besi (baja & besi tuang).Simentit (Fe 3 C) terdiri dari 6,67 % terbentuk dari laju pendinginan yangcepat, jika laju pendinginan lambat maka akan terbentuk karbon (grafit)yang terpisah. Struktur kristal sementit adalah orthorombic.

Gambar 7.1: Diagram Fe Fe3CDiagram keseimbangan besi - zat arang ditunjukkan oleh garis putus-putus pada diagram phase Fe - Fe3C. Grafit lebih stabil dari Fe3C. Maka diagramFe - Fe3C dapat dianggap sebagai suatu diagram phase yang metastabil.Kebanyakan baja hanya mengandung besi karbid dan bukan grafit, sehinggadalam pemakaian diagram Fe - Fe3C sangat penting.

Gambar 7.2: Diagram Besi Besi KarbidaKarbon adalah unsur penstabil austenit. Kelarutan maksimum dari karbonpada austenit adalah sekitar 1,7% pada suhu 11400C sedangkan kelarutan karbon pada ferit naik dari 0% pada 9100C menjadi 0,025% pada 7230C.Pada pendinginan lanjut, kelarutan karbon pada ferit menurun menjadi0,008% pada temperatur kamar.Pada gambar 7.3 garis GS tampak bahwa jika kadar karbon meningkat maka transformasi austenit jadi ferit akan menurun dan akan mencapai pada titik S yaitu pada saat prosentase karbon mencapai 0,8% pada temperatur 7230C. titik ini biasa disebut sebagai titik eutektoid. Komposisi eutektoiddari baja merupakan titik rujukan untuk mengklasifikasikan baja. Bajadengan karbon 0,8% disebut baja eutektoid sedangkan baja dengan karbon kurang dari 0,8% disebut baja hypoeutektoid. Hypereutektiod adalah bajadengan kandungan karbon lebih dari 0,8%.

Gambar 7.3: Fasa pada baja eutektoid pada diagram fasa.Titik kritik sepanjang garis GS disebut sebagai garis A3 sedangkan titikkritik sepanjang garis PSK disebut sebagai garis A1. dengan demikian setiap Fasa pada baja eutektoid pada diagram fasa.titik pada garis GS dan SE menyatakan temperatur dimana transformasidari austenit dimulai baik pada saat dipanaskan atau didinginkan.

1. Struktur Mikro dan Kaitannya dengan Sifat MekanikBaja dapat dilakupanas agar diperoleh struktur mikro dan sifat yang diinginkan. Struktur mikro dan sifat yang diinginkan tersebut dapat diperoleh melalui proses pemanasan dan pendinginan pada temperatur tertentu. Jika permukaan dari suatu spesimen baja disiapkan dengan cermat dan struktur mikronya diamati dengan menggunakan mikroskop, maka akan tampak bahwa baja tersebut memiliki struktur yang berbeda-beda. Jenis struktur yang ada sangat dipengaruhi oleh kamposisi kimia dari bajadan jenis perlakuan panas yang diterapkan pada baja tersebut. Strukturyang akan ada pada suatu baja adalah ferit. Perlit, bainit, martensit,sementit dan karbida lainnya.

FERIT :

Larutan padat karbon dan unsur paduan lainnya pada besi kubus pusatbadan (Fe) disebut ferit. Ferit terbentuk pada proses Pendinginan yanglambat dari austenit baja hipoeutektoid pada saat mencapai A3. Feritbersifat sangat lunak, ulet dan memiliki kekerasan sekitar 70 - 100 BHNdan memiliki konduktifitas yang tinggi.Jika austenit didinginkan di bawah A3, austenit yang memiliki kadar C yang sangat rendah akan bertransformasi ke Ferit (yang memiliki kelarutan Cmaksimum sekitar 0,025 % pada temperatur 7230C).

PERLIT :Perlit adalah campuran sementit dan ferit yang memiliki kekerasan sekitar10-30 HRC. Jika baja eutektoid (0,8%C) diaustenisasi dan didinginkandengan cepat ke suatu temperatur dibawah A1, misalnya ke temperatur7000C dan dibiarkan pada temperatur tersebut sehingga terjadi transformasi isotermal, maka austenit akan mengurai dan membentuk perlit melaluiproses pengintian (nukleasi) dan pertumbuhan. Perlit yang terbentuk berupa campuran ferit dengan sementit yang tampak seperti pelat-pelat yang tersusun bergantian.Perlit yang terbentuk sedikit dibawah temperatur eutektoid memiliki kekerasan vang lebih rendah dan memerlukan waktu inkubasi yang lebih banyak. Penurunan temperatur lebih lanjut waktu inkubasi yang diperlukan untuk transformasi ke perlit makin pendek dan kekerasan yang dimiliki oleh Perlit lebih tinggi. Pada baja hipoeutektoid (kadar karbonnya kurang dari 0,8%) struktur mikro baja akan terdiri dari daerah-daerah perlit yang dikelilingi oleh ferit. Sedangkan pada baja hipereutektoid (kadar karbonnya lebih dari 0,8%), pada saat didinginkan dari austenitnya, sejumlah sementit proeutektoid akan terbentuk sebelum perlit dan tumbuh di bekas batas butir austenit.

BAINIT :

Bainit adalah suatu fasa yang diberi nama sesuai dengan nama penemunya yaitu E.C. Bain. Bainit merupakan fasa yang kurang stabil (metastabil)vang diperoleh dari austenit pada temperatur yang lebih rendah dari temperatur transformasi ke perlit dan lebih tinggi dari temperaturtransformasi ke Martensit. Sebagai contoh jika baja eutektoid yangdiaustenisasi didinginkan dengan cepat ke temperatur sekitar 250 - 5000Cdan dibiarkan pada temperatur tersebut, hasil transformasinya adalah berupa struktur vang terdiri dari ferit dan sementit tetapi bukan perlit.Struktur tersebut dinamai Bainit. Kekerasannya bervariasi antara 45-55HRC tergantung pada temperatur transformasinya. Ditinjau dari temperatur transformasinya, jika terbentuk pada temperatur yang relatif tinggi disebutUpper Bainite sedangkan jika terbentuk pada temperatur yang lebih rendah disebut sebagal Lower Bainite. Struktur upper bainite seperti perlit yang sangat halus sedangkan lower bainite menyerupai martensit temper.MARTENSIT :Martensit adalah fasa yang ditemukan oleh seorang metalografer yang bernama A. Martens. Fasa tersebut merupakan larutan padat dari karbon yang lewat jenuh pada besi alfa sehingga latis-latis sel satuannya terdistorsi.Sifatnya sangat keras dan diperoleh jika baja dari temperatur austenitnya didinginkan dengan laju pendinginan yang lebih besar dari laju pendinginan kritiknya.Dalam paduan besi karbon dan baja, austenit merupakan fasa induk dan bertransformasi menjadi martensit pada saat pendinginan. Transformasi kemartensit berlangsung tanpa difusi sehingga komposisi yang dimiliki olehmartensit sama dengan komposisi austenit, sesuai dengan komposisi paduannya sel satuan martensit adalah Tetragonal pusat badan (Bodycenter tetragonal/BCT). Atom karbon dianggap menggeser latis kubus menjadi tetragonal. Kelarutan karbon dalam BCC menjadi lebih besar jika terbentuk martensit, dan hal inilah yang menyebabkan timbulnya tetragonalitas (BCT). Makin tinggi konsentrasi karbon, makin banyakposisi interstisi yang tersisih sehingga efek tetragonalitasnya makin besar.Pembentukan martensit berbeda dengan pembentukan perlit dan bainit, dan secara umum tidak tergantung pada waktu. Dari diagram transformasi.terlihat martensit mulai terbentuk pada temperatur Ms. Jika pendinginan dilanjutkan, akan bertransformasi ke martensit. Makin rendahtemperaturnya, makin banyak austenit yang bertransformasi ke martensitdan pada titik Mf pembentukan martensit berakhir. Pada contoh ini,martensit mulai terbentuk pada temperatur sekitar 2000C (Ms) berakhirpada temperatur sekitar 290C yaitu pada saat martensi hampir mencapai100%. Bahwa pembentukan martensit tidak tergantung pada waktu dijelaskan dengan adanya garis horisontal pada diagram TTT/CCT. Pada1000C sekitar 90% martensit telah terbentuk dan perbandingan ini tidak akan berubah terhadap waktu sepanjang temperaturnya konstan.Awal dan akhir dari pembentukan martensit sangat tergantung pada komposisi kimia dari baja dan cara mengaustenisasi. Pada baja karbon,temperatur awal dan akhir dari pembentukan martensit (Ms dan Mf) sangat tergantung pada kadar karbon. Makin tinggi kadar karbon suatu baja makin rendah temperatur awal dan akhir dari pembentukan martensit tersebut terlihat bahwa untuk baja dengan kadar karbon lebih dari 0,5%,transformasi ke martensit akan selesai pada temperatur dibawah temperatur kamar. Dengan demikian, jika kadar karbon melampaui 0,5%, maka pada temperatur kamar akan terdapat martensit dan austenit sisa. Makin tinggikadar karbon, pada baja akan makin besar jumlah austenit sisanya.Austenit: yang belum sempat bertransformasi menjadi martensit disebut sebagai austeni sisa. Untuk mengkonversikan austenit sisa menjadi martensit, kepada baja tersebut harus diterapkan proses (subzerrotreatment).SEMENTIT:

Sementit adalah senyawa besi dengan karbon yang umum dikenal sebagai karbida besi dengan rumus kimianya Fe3C (prosentase karbon pada sementit adalah sekitar 6,67 %) Sel satuannya adalah ortorombik dan bersifat keras dengan harga kekerasannya sekitar 65-68 HRC. Padastruktur hasil anil karbida tersebut akan berbentuk bulat dan tertanamdalam matrik ferit yang lunak dan dapat berfungsi sebagai Pemotong geram sehingga dapat meningkatkan mampu mesin dari baja yang bersangkutan.Keberadaan karbida-karbida pada baja-baja yang dikeraskan, terutama padaHSS dan baja cold-worked dapat meningkatkan ketahanan aus.

KARBIDA:

Unsur - unsur paduan seperti Karbon, mangan, chrom, wolfram, Molibdendan Vanadium banyak digunakan pada baja - baja perkakas (seperti padabaja Cold-worked, baja hot-worked dan HSS) untuk meningkatkanketahanan baja tersebut terhadap keausan dan memelihara stabilitas baja tersebut pada temperatur tinggiIII DIAGRAM BESI COR

Besi cormemiliki kandungan karbon dan silikon yang lebih tinggi dari baja, karenatingginya kandungan karbon, sehingga strukturnya berlawanan dengan baja,ditunjukkan dengan fasa kaya karbon.Suhu cair besi cor relatif rendah yaitu (1300oC). hal ini menguntungkankarena mudah untuk dicairkan, pemakaian bahan bakar yang lebih irit dan dapurpeleburan yang lebih sederhana. Logam cair mudah dicor untuk mengisi cetakanyang rumit dengan mudah. Karena itu, besi cor merupakan bahan yang murah danserba guna ditinjau dari segi desain produk.Daerah komposisi kimia ditetapkan dalam diagram keseimbangan Fe-Cpada batas kelarutan karbon pada besi, yaitu mengandung 2% karbon atau lebihtetapi besi cor yang sesungguhnya terdiri dari panduan yang mengandung unsurSi, Mn, P, S dan unsur-unsur lainnya, 1.Komposisi Besi Cor

Tabel 1.1 Komposisi Kandungan Besi Cor (Heine 1981)

UnsurBesi kelabu (%)Besi nodular

( %)Besi putih

(%)Besi mampu

tempa (%)

Karbon2,5 4,03,0 4,01,8 3,62,2 2,9

Silikon1,0 3,01,8 2,80,5 1,90,9 1,9

Mangan 0,2 1,00,1 1,00,25 0,80,15 1.2

Posfor0,002 1,00,01 0,10,06 0,20,02 0,2

Sulfur

0,02 0,0250,01 0,0030,06 0,20,02 0,2

Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa unsur karbon dan silikon sangat mempengaruhi jenis besi cor yang dihasilkan. Hal ini dapat terjadi karena karbon dan silikon mempengaruhi terbentuknya grafit dalam besi cor bila kadarnya ditingkatkan sedangkan ketika besi dalam fase cair, karbon bersenyawa denganbesi membentuk karbida besi. Silikon yang terkandung dalam besi cor akan menyebabkan sementit menjadi kurang stabil sehingga cenderung membentuk grafit. Selain kandungan karbon dan silikon, terbentuknya berbagai jenis besi corjuga dipengaruhi oleh laju pendinginan selama proses pembekuan. Unsur-unsur paduan logam dan non logam ditambahkan untuk mendapatkan sifat-sifat mekanik besi cor sesuai yang diinginkan.Besi cor mempunyai lapisan yang mengandung grafit berbentuk flake(serpihan) sehingga mempunyai kekuatan tarik yang tidak begitu tinggi dan keuletannya sangat rendah sehingga tidak dapat dibentuk selain dengan proses pengecoran dan permesinan. Bila pada besi cair ditambahkan sedikit magnesium atau serium, maka grafitnya akan berubah menjadi bulat (spheroid) yang mempunyai keuletan lebih tinggi.1.2 Klasifikasi Besi Cor

Besi cor dapat diklasifikasikan menurut kadar karbon dan silikon yang dikandungnya.

Besi Cor Kelabu (Gray Cast Iron)

Besi cor kelabu adalah besi cor yang kandungan karbonnya bervariasi antara 2,5% - 4% sementara kandungan silikon antara 1% - 3%. Sebagian besargrafit yang terbentuk pada besi cor jenis ini adalah serpihan (flakes), yangsekitarnya dilingkupi matrik ferit atau perlit. Secara umum bentuk mikrostruktur besi cor kelabu tidak selalu sama, hal ini dipengaruhi oleh komposisi atau pengaruh dari perlakuan panas

(Gambar 2.1).

Gambar 2.1 Diagram fasa Besi cor (Calliseter,2006)

Besi Cor Putih (White Cast Iron)

Besi cor putih mempunyai kandungan silikon di bawah 1%, karbon antara 2,8 3,6 %. merupakan paduan besi dan karbon dengan waktu pendinginan yang cepat dan mempunyai fasa sementit sehingga mempunyai karakteristik yang keras tetapi sangat rapuh, serta tidak terbentuk grafit seperti besi cor lainnya karena unsur silikonnya rendah dan tingginya laju pendinginan dan warna patahannya berwarna putih, sehingga dinamakan besi cor putih. Pada saat proses pengecoran, besi cor putih biasanya terbentuk padalapisan tipis permukaan benda hasil coran. Hal ini disebabkan oleh pembekuanlebih cepat yang dialami oleh benda coran. Lapisan besi cor putih ini seringdisebut sebagai chilled.

Besi Cor Nodular (Ductile Iron)

Penambahan magnesium dan atau serium (saat fasa cair belum terbentukgrafit atau sementit) terhadap besi ketika dalam fasa cair dapat menyebabkan karbon yang terbentuk dalam besi berubah bentuk yang semula serpihan menjadi bulat. Dan perubahan ini menimbulkan karakter keuletan (ductility) dari besi cor meningkat.

Gambar 2.3 Diagram fasa besi-karbon (Fe-C), (calister,2006)

Gambar 2.3 diagram fasa besi-karbon (FeC) di atas, koordinat aksis menunjukkan kandungan karbon hanya mencapai 6,67% (berat), pada konsentrasi tersebut terbentuk besi karbida atau sementit (Fe3C). Pada prakteknya, semua bajadan besi cor mempunyai kandungan karbon kurang dari 6,67%. Besi dengan kadar karbon melebihi 2% digolongkan ke dalam besi cor jika kurang dari 2% maka termasuk golongan baja.

BAB IV

PENUTUPKESIMPULAN

Diagram ferro carbon yaitu diagram yang menampilkan hubungan antara temperature dan kandungan karbon selama pemanasan lambat. Dari diagram fasa tersebut dapat diperoleh hasil yaitu :-fasa yang terjadi pada kondisi tertentu

-temperatur pembekuan dan daerah daerah pembekuan Fe-c

-temperatur cair masing masing paduan

-batas batas kelarutan dari unsure karbon fasa tertentu

-reaksi metalurgis yang terjadi

Baja adalah paduan besi dengan kandungan karbon sampai maksimum sekitar 1,7%.berikut adalah fasa yang terjadi pada baja berdasar diagram ferro carbon

-FERIT

-PERLIT

-BAINIT

-MARTENSIT

-SEMENTIT

-KARBIDA

Besi cor adlah besi dengan kandungan karbon diatas 1,7%. Berikut adalah klasifikasi besi cor menurut kadar karbon dan silicon yang dikandungnya :

-besi cor kelabu

Memiliki kandungan karbon antara 2,5%-4% dan kandungan silicon antara 1%-3%

-besi cor putih

Memiliki kandungan karbon antara 2,8%-3,6% dan kandungan silicon dibawah 1%

-besi cor nodular

Memiliki kandungan karbon diatas 2% dan campurannya terdiri dari karbon,silicon dan magnesium

SARAN

Kami sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran dari teman-teman yang sifanya membangun. Bagi teman-teman yang ingin menambah wawasan mengenai diagram fasa ferro carbon,teman-teman bisa mencari referensi lain.DAFTAR PUSTAKAhttp://sekolah007.blogspot.com/2013/04/diagram-fe-fe3c.htmlhttp://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/bahanajar/Anrinal/Metalurgi%20Fisik/Materi%20Ajar%20%28Pdf-Version%29/07%20Diagram%20Besi%20-%20Besi%20Karbida.pdfhttp://agvnk.blogspot.com/2012/04/diagram-fasa-fe-fe3c.html16