fekunditas

24
V. NILAI FEKUNDITAS 5.1. Tinjauan Pustaka Pengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan. Fekunditas ikan merupakan aspek yang berhubungan dengan dinamika populasi, sifat-sifat rasial, produksi, dan persoalan stok rekuitmen (Bagenal, 1978 dalam Effendie 2002). Fekunditas merupakan salah satu cara untuk menaksir jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan akan mementukan pula jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan. Fekunditas merupakan suatu subyek yang dapat menyesuaikan dengan bermacam-macam kondisi terutama dengan respons terhadap makanan. Ada faktor lain yang memegang peranan penting dan sangat erat hubungannya dengan strategi reproduksi dalam rangka mempertahankan kehidupan spesies tersebut di alam. Beberapa kegunaan pengetahuan fekunditas diantara lain sebagai bagian studi sistematik atau studi mengenai

description

fekunditas ikan

Transcript of fekunditas

V. NILAI FEKUNDITAS

5.1.Tinjauan PustakaPengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan. Fekunditas ikan merupakan aspek yang berhubungan dengan dinamika populasi, sifat-sifat rasial, produksi, dan persoalan stok rekuitmen (Bagenal, 1978 dalam Effendie 2002). Fekunditas merupakan salah satu cara untuk menaksir jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan akan mementukan pula jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan. Fekunditas merupakan suatu subyek yang dapat menyesuaikan dengan bermacam-macam kondisi terutama dengan respons terhadap makanan. Ada faktor lain yang memegang peranan penting dan sangat erat hubungannya dengan strategi reproduksi dalam rangka mempertahankan kehidupan spesies tersebut di alam.Beberapa kegunaan pengetahuan fekunditas diantara lain sebagai bagian studi sistematik atau studi mengenai ras, dinamika populasi, produktivitas, potensi reproduksi dan sebagainya. Dalam bidang akuakultur, jumlah telur yang dihasilkan oleh ikan pada waktu pemijahan secara alami atau buatan sangat jelas kegunaannya terutama dalam persiapanfasilitas-fasilitas kultur ikan tersebut untuk keperluan selanjutnya (Effendi, 1977).Fekunditas (Fecundity) ikan ialah jumlah telur masak sebelum dikeluarkan pada waktu memijah. Fekunditas demikian dinamakan fekunditas individu atau fekunditas mutlak, sedangkan fekunditas relatif ialah jumlah per satuan berat atau panjang dari ikan yang diamati tersebut (Nikolsky, 1963 dalam Effendi, 1975).Data fekunditas yang berbeda dapat digunakan sebagai indikator perbedaan dua atau lebih kondisi atau stok dalam eksploitasi sumber daya ikan. Namun penaksiran fekunditas tergantung oleh beberapa faktor antara lain jumlah absolute telur yang diproduksi oleh ikan yang mengalami salin total (total spawner) dan salin sebagian (partial spawner). Serta tingkat perbedaan ukuran telur yang dipijahkan pada suatu musim dengan telur yang masih dibawa untuk musim selanjutnya yang disimpan dan dijaga (Baxter, 1963 dalam Karyaningsih, 1992) .Fekunditas adalah jumlah telur yang telah matang dalam suatu ovarium sebelum dikeluarkan pada waktu memijah. Fekunditas yang seperti ini dinamakan fekunditas mutlak (fekunditas individu), sedangkan fekunditas relatif adalah jumlah telur per satuan berat dan panjang ikan (Effendie, 2002).Fekunditas relatif jumlah telur per satuan berat atau panjang. Fekunditas ini pun sebenarnya mewakili fekunditas individu kalau tidak diperhatikan berat atau panjang ikan. Penerapan fekunditas relatif telah banyak dilakukan oleh beberapa orang peneliti. Ada yang mengambil berat sebagai pembaginya dan ada pula yang mengambil panjang. Bahkan ada yang mengkombinasikan penggunaan fekunditas relatif tidak memperlihatkan kapasitas reproduksi dari populasi karena fekunditas induvidu tidak menunjukkan fekunditas populasi. Penggunaan fekunditas relatf dengan satuan berat (Greking, 1967 dalam Effendie, 2002).Pengetahuan fekunditas dan indeks gonad somatic (IGS) merupakan salah satu aspek yang memiliki peran penting dalam biologi perikanan, dimana fekunditas berkaitan erat dengan studi dinamika populasi produksi serta stock recruitment yang terdapat dalam indek gonad somatik (Bagenal, 1978 dalam Patriono, 2003).Menerapkan fekunditas akan sukar untuk ikanikan yang mengadakan pemijahan beberapa kali dalam setahun, karena mengandung telur dari berbagai tingkat dan akan lebih sulit lagi menentukan telur yang benar benar akan dikeluarkan pada tahun yang akan datang. Jadi fekunditas individu ini baik diterapkan pada ikan ikan yang mengadakan pemijahan tahunan atau satu tahun sekali. Sehubungan dengan hal ini maka fekunditas individu tidak relevan dengan fekunditas total. Fekunditas total ialah jumlah telur yang dihasilkan ikan selama hidup (Royce, 1972 dalam Effendie, 2002).Menurut (Yuniarti , 2005), hubungan fekunditas dengan panjang total diperoleh dengan panjang total diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:F = aLbKeterangan:F = FekunditasL = Panjang total (mm)a = Intersepb = Koefisien regresiPenentuan hubungan fekunditas dengan berat total diperoleh dengan menggunakan rumus:F = a+ bWKeterangan :F = Fekunditas (butir)W = Berat total (gram)a = Intersep b = Koefisien regresiJumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan dinamakan fekunditas induvidu, fekunditas mutlak atau fekunditas total. Dalam hal ini memperhitungkan telur yang ukurannya berlainan. Oleh karena itu dalam memperhitungkannya harus diikut sertakan semua ukuran telur dan masing-masing harus mendapatkan kesempatan yang sama. Konsekuensinya harus mengambil telur dari beberapa bagian ovari (kalau bukan dengan metoda numerikan). Kalau ada telur yang jelas kelihatan ukurannya berlainan dalam daerah yang berlainan dengan perlakuan yang sama harus dihitung terpisah (Nikolsky, 1963 dalam Effendie, 2002).Fekunditas mutlak sering dihubungkan dengan berat, karena berat lebih mendekati kondisi ikan daripada panjang. Namun dalam hubungan fekunditas dengan berat terdapat beberapa kesukaran. Berat akan cepat berubah pada waktu musim pemijahan. Misalnya ikan salmon dan sidat yang melakukan ruaya sebelum berpijah, mereka tidak lagi mengambil makanan, jadi berpuasa sampai ketempat pemijahan. Material untuk pertumbuhan gonadnya diambil dari jaringan somatik (Effendi, 2002).Spesies tertentu pada umur yang berbeda-beda memperlihatkan fekunditas yang bervariasi sehubungan dengan persediaan makanan tahunan. Pengaruh ini terjadi juga untuk induvidu yang berukuran sama dan dapat pula untuk populasi secara keseluruhan. Sebagian dari pengaruh tadi mempengaruhi telur dan persediaan telur. Dengan demikian sekarang jelas bahwa fekunditas pada ikan berukuran tertentu atau kelompok tertentu variasinya besar (Nikolsky, 1969).

5.2.Materi dan Metode5.2.1.Materia. alatAlat yang digunakan pada praktikum materi Nilai Fekunditas adalah sebagai berikut:Tabel . Alat yang digunakan pada praktikum Nilai FekunditasNo.AlatKetelitianKegunaan

1.Styrofoam-Sebagai tempat meletakkan ikan

2.Gunting-Sebagai memotong pada waktu section

3.Timbangan elektrik0,01gramSebagai penghitung berat

4.Pisau cutter-Sebagai memotong pada waktu section

5.Kalkulator-Sebagai pengolah angka

6.Mikroskop40xSebagai alat bantu melihat perbesaran

7.Sectio kit-Sebagai alat untuk membedah

8.Pipet tetes-Sebagai pengambil campuran sel telur dan aquades

9.Kaca penutup-Sebagai penutup saat sel telur diamati

10.Sedwigck rafter-Sebagai media sel telur untuk diamati di bawah mikroskop

11.Beaker glass1mlSebagai media pencampur sel telur dengan aquades

12.Pengaduk-Sebagai alat pencampur

13.Hand counter-Sebagai penghitung sel telur

b.bahan Bahan yang digunakan pada praktikum materi Nilai Fekunditas adalah sebagai berikut:Tabel . Bahan yang digunakan pada praktikum materi Nilai FekunditasNo.Nama BahanJumlahFungsi

1.Gonad ikan Kurisi (Nemipterus hexodon)3 buahSebagai sampel sel telur

2.Aquades100 mlSebagai pencampur sel telur

5.2.2. Metode Metode yang digunakan dalam perhitungan nilai fekunditas dilakukan dengan cara sebagai berikut:1. Mengambil gonad dari tubuh ikan kemudian dibersihkan dan menimbangnya (G).2. Mengambil gonad kemudian memotongnya menjadi 5 bagian, dan ambil sebagian gonad pada bagian pangkal, tengah, dan ujung gonad sehingga diharapkan seluruh bagian terwakili.3. Menimbang berat (Q) sebagian telur yang telah diambil kemudian masukan ke dalam beaker glass dan mengencerkan gonad tersebut dengan air hingga 100 ml (V) dan mengaduknya hingga homogen, dimana sudah tidak ada lagi telur yang mengelompok.4. Setelah homogen, mengambilnya dengan pipet dan menuangkan ke dalam sedgwick rafter dan mengamatinya dibawah mikroskop, dan menghitung jumlahnya (X).5. Melakukan pengamatan pada sedgwick rafter, masing-masing tiga kali pengulangan.6. Menghitung Nilai fekunditas dengan rumus:

Keterangan:F = Nilai Fekunditas G = Berat gonadV = Volume airX = Jumlah telurQ = Berat telur7. Memasukan data dalam tabel

5.3.Hasil dan Pembahasan5.3.1.HasilHasil yang didapat setelah pengamatan Nilai Fekunditas pada ikan Kurisi (Nemipterus hexodon) adalah sebagai berikut:Tabel . Hasil pengamatan nilai fekunditas pada ikan Kurisi (Nemipterus hexodon)KelG (gr)V (ml)XQF

123

90,7610034283030,670,1416,65

100,861001175843854957,330,4518295

111,401008326627837590,69154000

120,4110075858280,670,1818.374,83

5.3.2.PembahasanDari praktikum yang dilakukan didapatkan nilai fekunditas kelompok 9 untuk ikan Kurisi (Nemapterus hexodon) adalah 16,65 dengan berat gonad 0,76 dan banyak telur 30,67. Fekunditas suatu populasi ikan tidak sama, karena berhubungan dengan komposisi umur, faktor lingkungan seperti persediaan makanan, kepadatan populasi, suhu dan karena adanya ikan-ikan yang tidak berpijah pada tiap-tiap tahun/berpijahnya selang beberapa tahun. Fekunditas dapat dikaitkan dengan permukaan air yaitu jika permukaan air tinggi maka fekunditas tinggi dan sebaliknya. Hal ini disebabkan karena permukaan air dari tahun ke tahun tidak sama akibat pemasukan air yang tidak tetap. Kenaikan fekunditas dapat disebabkan oleh kematangan gonad dari individu yang tumbuh lebih cepat.Ciri-ciri dari gonad betina pada ikan Kurisi betina (Nemipterus hexodon) yaitu bentuk gonadnya tidak terlalu besar dan berwarna putih kekuningan. Sel telur yang dihasilkan ovarium ikan Kuris (Nemipterus hexodon) tidak terlalu banyak, hal ini dapat terjadi karena indeks kematangan gonadnya belum matang. Pada waktu penimbangan berat gonad ikan tersebut di timbangan elektrik hanya memiliki berat sekitar 0,76 gram.Menurut (Nikolsky ,1963 dalam Effendi, 1975), fekunditas (Fecundity) ikan ialah jumlah telur masak sebelum dikeluarkan pada waktu memijah. Fekunditas demikian dinamakan fekunditas individu atau fekunditas mutlak, sedangkan fekunditas relatif ialah jumlah per satuan berat atau panjang dari ikan yang diamati tersebut.Ada beberapa macam cara yang dapat dipakai dalam menghitung telur untuk meneliti fekunditas yaitu cara menjumlah langsung, cara volumetrik, cara gravimetrik, cara gabungan gravimetrik, volumetrik dan hitung. Keempat cara tersebut sebenarnya sama saja mungkin hanya tingkat ketelitian perhitungannya saja yang akan berpengaruh.Menurut Effendi (1977), ada beberapa cara untuk menghitung telur dalam meneliti fekunditas. Cara-cara tersebut ialah:a. Cara menjumlah langsungCara ini merupakan cara yang paling baik dan tepat hasilnya. Caranya menghitung telur satu per satu dari telur yang ada. Namun cara ini hanya untuk ikan yang relatif menghasilkan telur sedikit seperti ikan yang melahirkan, ikan yang menjaga keturunannya dengan baik dan ikan-ikan berukuran kecil. Apabila ikan yang mempunyai telur banyak sekali, metoda ini tidak efesien karena terlalu banyak menghabiskan waktu.b. Cara VolumetrikSeluruh gonad yang berisi telur dikeringkan dahulu kemudian ukur volumenya dengan menggunakan teknik. Setelah diketahui gonadnya, ambil sebagian kecil dari telur kemudian ukur lagi isinya dengan menggunakan teknik pemindahan air pula. Setelah itu diketahui isinya sebagian dari telur yang diambil tadi sekarang hitung jumlah telurnya. Dengan menggunakan rumus:X:x = V:vDimana X = jumlah telur di dalam gonad (fekunditas) x = jumlah telur dari sebagian kecil gonad V = isi (volume) seluruh gonad v = isi (volume) sebagian gonadc. Cara gravimetrikDasar dari cara gravimetrik sama dengan cara volumetrik, hanya isi diganti dengan berat. Tentukan terlebih dahulu berat kering udara seluruh gonadnya, demikian pula sebagian dari telur yang akan ditimbang beratnya. Cara menghitungnya sama dengan cara volumetrik.

d. Cara gabungan gravimetrik, volumetrik dan hitungTelur yang akan dihitung itu butirannya sangat kecil sehingga dengan cara gravimetric masih mendapat kesukaran juga yang terutama dalam menghitung jumlah telur dalam contoh yang sedikit itu masih terlalu banyak sehingga dapat menyita banyak waktu. Rumus yang dipakai yaitu:F = G x V x XQDimana : F = Fekunditas G = Berat gonad (gr) V = Isi pengenceran (ml) X = Jumlah telur tiap ml Q = Berat telur yang dihitung (gr)Fekunditas suatu populasi ikan tidak sama, karena berhubungan dengan komposisi umur, faktor lingkungan seperti persediaan makanan, kepadatan populasi, suhu dan karena adanya ikan-ikan yang tidak berpijah pada tiap-tiap tahun/berpijahnya selang beberapa tahun. Fekunditas dapat dikaitkan dengan permukaan air yaitu jika permukaan air tinggi maka fekunditas tinggi dan sebaliknya. Hal ini disebabkan karena permukaan air dari tahun ke tahun tidak sama akibat pemasukan air yang tidak tetap. Kenaikan fekunditas dapat disebabkan oleh kematangan gonad dari individu yang tumbuh lebih cepat.Menurut Baxter (1963) dalam Karyaningsi (1991), data fekunditas yang berbeda dapat digunakan sebagai indikator perbedaan dua atau lebih kondisi atau stok dalam eksploitasi sumber daya ikan. Namun penaksiran fekunditas tergantung oleh beberapa faktor antara lain jumlah absolute telur yang diproduksi oleh ikan yang mengalami salin total (total spawner) dan salin sebagian (partial spawner). Serta tingkat perbedaan ukuran telur yang dipijahkan pada suatu musim dengan telur yang masih dibawa untuk musim selanjutnya.Hubungan fekunditas dengan panjang berat gonad ikan dipengaruhi oleh besar kecilnya ikan, tingkat kematangan gonad serta umur ikan. Ukuran ikan bisa mempengaruhi besar kecilnya gonad dimana ikan yang besar akan menghasilkan ukuran gonad yang besar, sebaliknya ukuran kecil tentunya ukuran gonadnya akan kecil. Selain itu tingkat kematangan gonad juga mempengaruhi berat dari gonad ikan, dimana semakin matang gonad maka ukuran gonad akan semakin besar dan berat dan setelah memijah ukuran gonad akan kecil kembali.Menurut Effendi (2002), fekunditas mutlak sering dihubungkan dengan berat, karena berat lebih mendekati kondisi ikan itu daripada panjang. Namun dalam hubungan fekunditas dengan berat terdapat beberapa kesukaran. Berat akan cepat berubah pada waktu musim pemijahan.Banyak hal sebenarnya yang sangat mempengaruhi fekunditas, pertama dari ikan itu sendiri apakah umur ikan sudah cukup untuk mengalami fekunditas, jenis ikan apakah jenisnya yang mudah mengalami fekunditas atau tidak dan spesiesnya. Tidak hanya dari ikan itu sendiri saja yang mempengaruhi, tetapi lingkungan disekitarnya juga sangat mempengaruhi kondisi fisik ikan untuk mengalami fekunditas seperti suhu misalnya.Faktor-faktor yang mempengaruhi fekunditas menurut Nikolsky (1969) dalam Effendi (1997) adalah sebagai berikut :1. Sampai umur tertentu fekunditas itu akan bertambah kemudian menurun lagi, fekunditas relatifnya menurun sebelum terjadi penurunan fekunditas mutlaknya. Fekunditas relatif maksimum terjadi pada golongan ikan muda;2. Fekunditas mutlak atau relatif sering menjadi kecil pada ikan-ikan atau kelas umur yang jumlahnya banyak, terjadi untuk spesies yang mempunyai perbedaan spesies yang mempunyai perbedaan makanan kelompok diantara ukuran;3. Pengaturan fekunditas terbanyak dalam berespon terhadap persediaan makanan berhubungan dengan telur yang dihasilkan oleh ikan yang cepat pertumbuhannya, lebih gemuk dan besar;4. Ikan yang bentuknya kecil dengan kematangan gonad lebih awal serta fekunditasnya tinggi mungkin disebabkan oleh kandungan makanan dari predator dalam jumlah besar;5. Perbedaan fekunditas diantara populasi spesies yang hidup pada kondisi lingkungan yang berbeda-beda, bentuk migran fekunditasnya lebih besar;6. Fekunditas disesuaikan secara otomatis melalui metabolisme yang mengadakan reaksi terhadap perubahan persedian makanan dan menghasilkan perubahan dalam pertumbuhan;7. Fekunditas bertambah dalam mengadakan respon terhadap perbaikan makanan melalui kematangan gonad yang terjadi lebih awal, menambah kematangan individu pada individu yang lebih gemuk dan mengurangi antara siklus pemijahan; dan8. Kualitas telur terutama isi kuning telur bergantung pada umur dan persedian makanan dan dapat berbeda dari satu populasi ke populasi yang lain.5.4.Kesimpulan dan Saran5.4.1.KesimpulanKesimpulan yang dapat diambil dari pengamatan nilai fekunditas adalah:1. Nilai fekunditas yang didapatkan kelompok 9 adalah 16,65 sehingga telur yang dikeluarkan sangat sedikit karena ikan Kurisi (Nemipterus hexodon) belum masak;2. Jumlah telur yang dihasilkan oleh ikan juga akan mempengaruhi fekunditas, dimana semakin banyak telur yeng terkandung meka semakin tinggi pula nilai fekunditasnya;3. Hubungan panjang berat ikan sama dengan nilai fekunditas, dimana berat dari ikan itu sendiri kecil sehingga nilai fekunditasnya pun juga kecil;4. Faktor yang mempengaruhi fekunditas adalah umur ikan, jenis ikan, spesies ikan, dan lingkungan. 5.4.2.SaranSaran yang dapat diambil dari praktikum materi Nilai Fekunditas yaitu:1. Sebaiknya ikan yang akan disectio dalam keadaan baik dan tidak rusak, agar saat disectio tidak hancur;2. Sebaiknya telur diamati dengan teliti agar data yang didapat valid;3. Sebaiknya saat melakukan sectio harus hati-hati agar tidak ada organ yang rusak.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Mochammad Ichsan. 1975. Metoda Biologi Perikanan Yayasan Dewi Sri:Bogor.________________________. 1977. Metoda Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor._______________________.f2002.Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara: Jakarta.Karyaningsi, Sri. 1992. Pengamatan Fekunditas dan Diameter Fekunditas Telur Ikan Kakap Merah. Jurnal Perikanan Laut No.68 tahun 1992 hal 67-82.Patrioono, Enggar. 2001. Fekunditas Ikan Bilih di Muara Sungai Sekitar Danau Singkarak. Jurnal Penelitian Sains. Volume 13 Nomor 3.Yuniarti, Ivana. 2005. Hemafroditisme dan Fekunditas Ikan Baji-baji di Perairan Pantai Mayangan Jawa Barat. Jurnal Ikhtiologi Indonesia, volume 5 nomor 1, juni 2005.

Lampiran . Perhitungan Nilai Fekunditas kelompok 9

Rumus: Diketahui:G = Berat gonad : 0,76 grV = Volume air :100 mlX = Jumlah telur : 30,67 butirQ = Berat telur yang dihitung : 0,14 gr

Jawab:

F = 0,76 x 100 x30,670,14 F = 16,65 butir