FATWA-FATWA PENTING€¦ · merawat dan menangani pasien Covid-19 harus memakai APD level 3 sekali...

7
www.tanggapcovid19.com FATWA-FATWA PENTING TERKAIT FIQH IBADAH BAGI TENAGA KESEHATAN _________ dan _________ PASIEN COVID-19

Transcript of FATWA-FATWA PENTING€¦ · merawat dan menangani pasien Covid-19 harus memakai APD level 3 sekali...

Page 1: FATWA-FATWA PENTING€¦ · merawat dan menangani pasien Covid-19 harus memakai APD level 3 sekali pakai sekali kerja. Kondisi ini menyebabkan dia sulit untuk berwudhu’ atau bertayammum

1

www.tanggapcovid19.com

www.tanggapcovid19.com

FATWA-FATWA PENTING TERKAIT FIQH IBADAH BAGI TENAGA KESEHATAN_________ dan _________ PASIEN COVID-19

Page 2: FATWA-FATWA PENTING€¦ · merawat dan menangani pasien Covid-19 harus memakai APD level 3 sekali pakai sekali kerja. Kondisi ini menyebabkan dia sulit untuk berwudhu’ atau bertayammum

2

www.tanggapcovid19.com

Fatwa-Fatwa Penting Terkait Fiqh Ibadah Bagi Tenaga Kesehatan dan Pasien Covid-19ebagaimana kita ketahui, bahwa dalam masa Pandemi Covid-19 ini para tenaga kesehatan berada di garda terdepan dalam upaya menyelamatkan para pasien

penderita Covid-19, biidznillah. Untuk kepentingan kesehatan, tenaga kesehatan yang merawat dan menangani pasien Covid-19 harus memakai APD level 3 sekali pakai sekali kerja. Kondisi ini menyebabkan dia sulit untuk berwudhu’ atau bertayammum ketika hendak mendirikan shalat. Ditambah lagi, terkadang seorang tenaga kesehatan (nakes) harus menangani pasien dalam waktu yang panjang, sehingga sangat sulit melaksanakan shalat pada waktunya. Kondisi-kondisi sulit seperti ini juga dialami oleh para pasien Covid-19. Sehingga muncul banyak pertanyaan menghadapi kondisi-kondisi sulit seperti di atas. Maka para ulama mengeluarkan fatwa, sebagai bimbingan bagi umat.Agar bisa menjadi pedoman bagi para tenaga kesehatan dan pasien khususnya, serta pihak-pihak lain yang membutuhkannya.

Berikut Fatwa dari Komite Tetap Urusan Riset Ilmiah dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi.

Fatwa Nomor: 28068, tanggal 17/9/1441 H

الحمد لله وحده، والصلاة والسلام على من لا نبي بعده.

Komite Tetap Urusan Fatwa (Arab Saudi) telah menelaah surat yang datang

dari yang Mulia Ketua Umum Kantor Urusan Agama untuk Angkatan Bersenjata kepada yang mulia Mufti Umum dengan no. 2/14/7/472, tanggal 4/9/1441 H; yang berisi beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Kepala Kantor Cabang Urusan Agama di Kantor Umum Layanan Kesehatan untuk Angkatan Bersenjata; dan diteruskan kepada Sekretaris Jendral Majelis Ulama Senior dengan no. 41027044, tanggal 12/9/1441 H, berikut teks pertanyaan dan jawabannya:

www.tanggapcovid19.com

Fatawa 1441 H2020 M

Page 3: FATWA-FATWA PENTING€¦ · merawat dan menangani pasien Covid-19 harus memakai APD level 3 sekali pakai sekali kerja. Kondisi ini menyebabkan dia sulit untuk berwudhu’ atau bertayammum

3

www.tanggapcovid19.com

Pertanyaan Pertama: Apakah boleh bagi perawat kesehatan yang merawat dan menangani pasien Covid-19, dan sulit melepas baju APD-nya,untuk bertayamum ketika akan shalat? Jawab: Jika tidak memungkinkan melepas baju APD tersebut atau akan menimbulkan bahaya jika dilepas untuk berwudhu atau bertayamum, maka ia boleh mengerjakan shalat sesuai kondisinya saat itu (yakni tanpa berwudhu maupun bertayammum).

Pertanyaan Kedua: Sebagian pasien Covid-19 tidak mampu berwudhu dan hanya bisa bertayamum. Akan tetapi ia khawatir hamparan debu akan berpengaruh terhadap alat bantu pernapasan (ventilator), terkhusus virus biasanya merusak alat bantu pernapasan tersebut. Maka bagaimana hukum bersuci yang benar? Jawab:Jika tayamum menimbulkan mudharat, maka ia shalat sesuai dengan kondisinya (yakni tanpa berwudhu maupun bertayammum).

Pertanyaan Ketiga: Jika pasien Covid-19 berada dalam ruang isolasi dan tidak mendapati kamar mandi di sekitarnya, sedangkan dia dalam kondisi belum bersuci dan tiba waktu shalat fardhu; sementara itu kemungkinan besar jika dia meninggalkan ruang isolasinya akan berbahaya, lantas bagaimana cara dia bersuci dan shalat? Jawab: Jika kondisinya memang

sebagaimana yang disebutkan, maka ia shalat sesuai dengan kondisinya. Jika ia mampu bersuci menggunakan air (berwudhu) maka wajibdia lakukan. Namun jika dia tidak mampu, maka dia bertayamum. Apabila dia tidak bisa berwudhu dan bertayamum, maka dia shalat sesuai dengan kondisinya(yakni tanpa berwudhu maupun bertayammum).

Pertanyaan Keempat: Apa hukum shalat menggunakan masker dan sarung tangan bagi tenaga kesehatan dan lainnya yang mengerjakan shalat di tempat-tempatyang dikhawatirkan padanyaterjadi penularan Virus Corona? Jawab: Tidak mengapa (yakni boleh).

Pertanyaan Kelima: Kapan seorang tenaga kesehatan mengerjakan shalat, sedangkan dia dalam keadaan genting dan tidak memungkinkan untuk menunaikan shalat pada waktunya? Misalnya Shalat Ashar, dalam keadaan ia mendesakharus membantu pasien demi keselamatannya dari kematian, hingga matahari terbenam (tiba waktu Maghrib). Jawab: Jika kondisinya memang seperti yang disebutkan, maka ia mengerjakan shalat tersebut kapan saja yang memungkinkan baginya, meskipun telah keluar dari waktunya.

Pertanyaan Keenam: Kami bekerja di poliklinik. Kami biasa mengerjakan shalat berjamaah sekitar 4 orang. Karena

Page 4: FATWA-FATWA PENTING€¦ · merawat dan menangani pasien Covid-19 harus memakai APD level 3 sekali pakai sekali kerja. Kondisi ini menyebabkan dia sulit untuk berwudhu’ atau bertayammum

4

www.tanggapcovid19.com

tersebarnya wabah dan demi menempuh sebab-sebab keselamatan, kami shalat dalam satu shaf dengan jarak antar makmum sekitar satu meter dan imam berada di depan kami. Apakah shalat kami sah? Jawab: Tidak mengapa melakukan itu (shalatnya tetap sah).

Pertanyaan Ketujuh: Ketika datang pasien Covid-19 dalam keadaan kritis dan butuh penanganan dengan cepat, maka perawat segera bangkit mengenakan baju APD sesuai dengan protokol yang ada. Hal ini menyebabkan proses penanganan terlambat beberapa menit. Beberapa perawat merasa tidak enak dengan keterlambatan tersebut dan merasa bersalah. Apakah ia berdosa atas hal itu? Jawab: Yang demikian itu tidak mengapa.

Pertanyaan Kedelapan: Para dokter dan perawat kesehatan beresiko tinggi tertularCovid-19 ketika menangani pasien Covid-19; bahkan sebagiannya telah positif tertular. Apakah ada arahan untuk mereka? Jawab: Hendaknya mereka bersabar dan mengharapkan pahala di sisi Allah dalam menjalankan tugasnya yang sangat bermanfaat dalam membantu saudara-saudaranya yang sakit.

Pertanyaan Kesembilan: Tenaga kesehatan yang berinteraksi/kontak langsung dengan para pasien Covid-

19,mencegah diri dari menjenguk kedua orangtuanya karena khawatir menulari orang tuanya. Apakah sikap ini termasuk bentuk durhaka kepada orang tua? Jawab: Sikap yang disebutkan itu tidak termasuk durhaka kepada orang tua. HanyaAllahyangmemberitaufik.

وصحبه وآله محمد نبينا على الله وصلى وسلم

***

Komite Tetap Urusan Fatwa

Ketua : Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh

Anggota : - Shalih bin Fauzan al-Fauzan- Muhammad bin Hasan Alu

Syaikh- Abdussalam bin Abdullah al-

Sulaiman

***

Page 5: FATWA-FATWA PENTING€¦ · merawat dan menangani pasien Covid-19 harus memakai APD level 3 sekali pakai sekali kerja. Kondisi ini menyebabkan dia sulit untuk berwudhu’ atau bertayammum

5

www.tanggapcovid19.com

Page 6: FATWA-FATWA PENTING€¦ · merawat dan menangani pasien Covid-19 harus memakai APD level 3 sekali pakai sekali kerja. Kondisi ini menyebabkan dia sulit untuk berwudhu’ atau bertayammum

6

www.tanggapcovid19.com

Page 7: FATWA-FATWA PENTING€¦ · merawat dan menangani pasien Covid-19 harus memakai APD level 3 sekali pakai sekali kerja. Kondisi ini menyebabkan dia sulit untuk berwudhu’ atau bertayammum

7

www.tanggapcovid19.com