Fase Proses Pembelajaran

2
1. Fase proses pembelajaran Fase – fase aktivitas belajar dalam model siklus belajar adalah (1) fase eksplorasi, (2) fase pengenalan konsep, dan (3) fase aplikasi konsep. Dalam fase eksplorasi, siswa belajar melalui aksi dan reaksinya dalam suatu situasi baru. Kegiatan utamanya adalah melakukan eksperimen dengan bimbingan guru yang seminimal mungkin. Gejala – gejala yang diobservasi dalam fase eksplorasi diharapkan memunculkan pertanyaan – pertanyaan bagi siswa yang belum dapat dipecahkan dengan menggunakan prior knowladge atau prakonsepsi mereka. Pada fase pengenalan konsep, para siswa didorong untuk mendiskusikan temuan – temuan dalam fase eksplorasi. Melalui fase ini para siswa diharapkan membangun struktur mental baru sebagai modifikasi terhadap prakonsepsinya. Pada fase aplikasi para siswa diberi kesempatan untuk menerapkan konsepsi barunya dalam situasi yang baru. Fase aplikasi merupakan wahana untuk memperkaya dan memperkuat struktur kognitifnya. 2. Memori dan faktor yang mempengaruhinya Memori adalah suatu proses untuk menyimpan informasimasi yang diperolah dari pengalaman dan dikemudian hari bisa diingat kembali bila diperlukan. Faktor yang mempengaruhi : Faktor usia (10-14) ingatan tajam Kondisi fisik Faktor emosi Minat dan motivasi 3. Jenis memori Immadiate memori (sekejap) Short term memori (jangka pendek) Long term memori (jangka panjang) 4. Berdasarkan penelitian Kolb terdapat empat jenis gaya belajar, yakni accomodator, diverger, assimilator dan converger • Gaya belajar accomodator/activist. Gaya belajar accomodator adalah gaya belajar seseorang yang lebih menyukai pengalaman (concentrate experience) dan aktif bereksperimen (active experimentation). Seseorang lebih menyukai mendapatkan informasi dari feeling dan memrosesnya dengan cara memraktikkan atau melakukannya. • Gaya belajar diverger/refflector. Gaya belajar diverger adalah gaya belajar seseorang yang lebih menyukai pengalaman (concentrate experiencing) dan mengamati (reflective observation). Peserta didik diverger lebih menyukai memperoleh informasi dengan feeling dan memrosesnya dengan cara melihat dan mendengar. • Gaya belajar converger/pragmatis. Gaya belajar converger adalah gaya belajar seseorang yang lebih menyukai sesuatu yang abstrak (abstract conceptualization) dan aktif bereksperimen (active experimentation). Peserta didik memperoleh informasi dengan cara

description

Fase dalam proses pembelajaran

Transcript of Fase Proses Pembelajaran

1. Fase proses pembelajaranFase fase aktivitas belajar dalam model siklus belajar adalah (1) fase eksplorasi, (2) fase pengenalan konsep, dan (3) fase aplikasi konsep. Dalam fase eksplorasi, siswa belajar melalui aksi dan reaksinya dalam suatu situasi baru. Kegiatan utamanya adalah melakukan eksperimen dengan bimbingan guru yang seminimal mungkin. Gejala gejala yang diobservasi dalam fase eksplorasi diharapkan memunculkan pertanyaan pertanyaan bagi siswa yang belum dapat dipecahkan dengan menggunakan prior knowladge atau prakonsepsi mereka. Pada fase pengenalan konsep, para siswa didorong untuk mendiskusikan temuan temuan dalam fase eksplorasi. Melalui fase ini para siswa diharapkan membangun struktur mental baru sebagai modifikasi terhadap prakonsepsinya. Pada fase aplikasi para siswa diberi kesempatan untuk menerapkan konsepsi barunya dalam situasi yang baru. Fase aplikasi merupakan wahana untuk memperkaya dan memperkuat struktur kognitifnya.2. Memori dan faktor yang mempengaruhinyaMemori adalah suatu proses untuk menyimpan informasimasi yang diperolah dari pengalaman dan dikemudian hari bisa diingat kembali bila diperlukan.Faktor yang mempengaruhi : Faktor usia (10-14) ingatan tajam Kondisi fisik Faktor emosi Minat dan motivasi3. Jenis memori Immadiate memori (sekejap) Short term memori (jangka pendek) Long term memori (jangka panjang)

4. Berdasarkan penelitian Kolb terdapat empatjenis gaya belajar, yakni accomodator, diverger, assimilatordan converger Gaya belajar accomodator/activist.Gaya belajar accomodator adalah gaya belajarseseorang yang lebih menyukai pengalaman(concentrate experience) dan aktif bereksperimen(active experimentation). Seseorang lebihmenyukai mendapatkan informasi dari feelingdan memrosesnya dengan cara memraktikkanatau melakukannya. Gaya belajar diverger/refflector.Gaya belajar diverger adalah gaya belajar seseorangyang lebih menyukai pengalaman (concentrateexperiencing) dan mengamati (reflectiveobservation). Peserta didik diverger lebihmenyukai memperoleh informasi dengan feelingdan memrosesnya dengan cara melihat danmendengar. Gaya belajar converger/pragmatis.Gaya belajar converger adalah gaya belajarseseorang yang lebih menyukai sesuatu yangabstrak (abstract conceptualization) dan aktifbereksperimen (active experimentation). Pesertadidik memperoleh informasi dengan caramemikirkan (thinking) dan kemudian melakukannya(doing) Gaya belajar Assimilator/TheoristGaya belajar assimilator adalah gaya belajarseseorang yang lebih menyukai pada sesuatuyang abstrak (abstract conceptualization) danmengamati (reflective observation), yaitu gayabelajar seseorang yang menyukai belajar denganberfikir, melihat atau mendengar.5. Menurut Beck, William, dan Rawlin (1986) Menyatakan bahwa konsep diri merupakan cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisik, emosional intelektual, sosial dan spiritual.6. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhikeberhasilan seseorang dalam proses belajardibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktoreksternal. Faktor internal antara lain kondisi fisikseperti keterbatasan fisik (cacat tubuh), kondisipsikologis seperti kemampuan konsentrasi, faktorkelelahan, sedangkan faktor eksternal meliputikondisi keluarga seperti kondisi rumah, faktorsekolah seperti metoda pengajaran, dan faktormasyarakat.Seorang anak bisa berkonsentrasi dengan baikatau tidak, dipengaruhi oleh dua faktor yaituinternal dan eksternal. Faktor internal adalahfaktor yang muncul dalam diri anak itu.Sedangkan faktor eksternal adalah pengaruhyang berasal dari luar individu. Faktor internalmisalnya ketidaksiapan mereka dalam menerimapelajaran, kondisi fisik, kondisi psikologis,modalitas belajar, sedangkan faktor eksternalmisalnya adanya suara-suara berisik dari TV,radio, atau suara-suara yang mengganggulainnya. (http://www.sscbandung.net)8. Burns (1993, h. 357) mengemukakan bahwa konsep diri dan prestasiakademik berkaitan secara erat. Konsep diri yang positif dapat membantuseseorang untuk meningkatkan kepercayaan terhadap dirinya sehingga dapatmemotivasi seseorang untuk dapat menjadi lebih baik lagi.