FASAKH

4
PENDAHULUAN A. Kata Pengantar Manusia yang diciptakan oleh Allah SWT secara berpasangan merupakan makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lain. Kelebihan yang dimiliki manusia diantaranya adalah akal dan hawa nafsu, dan bisa dibilang bahwa p enciptaan manusia secara berpasang an tersebut sebagai tempat untuk menyalurkan hawa nafsunya ±disamping untuk melaksanakan as-sunnah- sesuai dengan ketentuan yang juga t elah ditetapkan. Perkawinan merupakan akad atau perjanjian, tetapi bukan berarti bahwa perjanjian ini sama artinya dengan perjanjian biasa yang diatur dalam Buku III Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Perbedaannya dapat dilihat adalah dalam hal berakhirnya perjanjian, bahwa  pada perjanjian biasa, berakhirnya perjanjian ditetapkan oleh kedua belah pihak, misalnya karena telah tercapainya apa yang menjadi pokok perjanjian atau karena batas waktu yang ditetapkan telah berakhir, jadi tidak berlangsung terus menerus . 1  Pernikahan atau nikah artinya adalah terkumpul dan menyatu. Menurut istilah lain  juga dapat berarti Ijab Qobul (akad nikah) yang mengharuskan perhubungan antara sepasang manusia yang diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk melanjutkan ke pernikahan, sesusai peraturan yang diwajibkan oleh Islam. Kata zawaj digunakan dalam al-Quran artinya adalah pasangan yang dalam penggunaannya pula juga dapat diartikan sebagai pernikahan Allah s.w.t. menjadikan manusia itu saling berpasangan, menghalalkan pernikahan dan mengharamkan zina. 2  Perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaat i perintah Allah dan melaksana kannya merupa kan ibadah. 3 Sedangkan tujuan perkawinan adalah untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. 4  Dengan begitu dapat kita ketahui bahwa tujuan pernikahan itu sangat mulia. Akan tetapi tidak semua pernikahan bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan, terkadang terjadi polemik dalam kehidupan rumah tangga yang bisa berdampak  pada perceraian jika suami telah mengeluarkan ucapan talak kepada istrinya. 1  http://annapietly.blogspot.com/2010/04/fasakh-nikah.html , diposting pada hari Minggu, 18 April 2010 pukul 09.57 WIB 2  http://id.wikipedia.org/wiki/Pernikahan_dalam_Islam#cite_ref-0 , diposting pada hari Sabtu, 26 Maret 2011 pukul 07.15 WIB 3 Kompilasi Hukum Islam. Buku I, Hukum Perkawinan. BAB II, Pasal 2. 4 Ibid, Pasal 3.

Transcript of FASAKH

5/7/2018 FASAKH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fasakh-559abb4fb5497 1/4

 

PENDAHULUAN

A.  Kata Pengantar 

Manusia yang diciptakan oleh Allah SWT secara berpasangan merupakan makhluk 

yang paling sempurna diantara makhluk lain. Kelebihan yang dimiliki manusia diantaranya

adalah akal dan hawa nafsu, dan bisa dibilang bahwa penciptaan manusia secara berpasangan

tersebut sebagai tempat untuk menyalurkan hawa nafsunya ±disamping untuk melaksanakan

as-sunnah- sesuai dengan ketentuan yang juga telah ditetapkan.

Perkawinan merupakan akad atau perjanjian, tetapi bukan berarti bahwa perjanjian ini

sama artinya dengan perjanjian biasa yang diatur dalam Buku III Kitab Undang-undang

Hukum Perdata. Perbedaannya dapat dilihat adalah dalam hal berakhirnya perjanjian, bahwa

  pada perjanjian biasa, berakhirnya perjanjian ditetapkan oleh kedua belah pihak, misalnya

karena telah tercapainya apa yang menjadi pokok perjanjian atau karena batas waktu yang

ditetapkan telah berakhir, jadi tidak berlangsung terus menerus.1 

Pernikahan atau nikah artinya adalah terkumpul dan menyatu. Menurut istilah lain

 juga dapat berarti Ijab Qobul (akad nikah) yang mengharuskan perhubungan antara sepasang

manusia yang diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk melanjutkan ke pernikahan,

sesusai peraturan yang diwajibkan oleh Islam. Kata zawaj digunakan dalam al-Quran artinya

adalah pasangan yang dalam penggunaannya pula juga dapat diartikan sebagai pernikahan

Allah s.w.t. menjadikan manusia itu saling berpasangan, menghalalkan pernikahan dan

mengharamkan zina.2 

Perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat

atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan

ibadah.3

Sedangkan tujuan perkawinan adalah untuk mewujudkan rumah tangga yang

sakinah, mawaddah, dan rahmah.4 

Dengan begitu dapat kita ketahui bahwa tujuan pernikahan itu sangat mulia. Akan

tetapi tidak semua pernikahan bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang

diharapkan, terkadang terjadi polemik dalam kehidupan rumah tangga yang bisa berdampak 

 pada perceraian jika suami telah mengeluarkan ucapan talak kepada istrinya.

1  http://annapietly.blogspot.com/2010/04/fasakh-nikah.html , diposting pada hari Minggu, 18 April 2010

pukul 09.57 WIB2  http://id.wikipedia.org/wiki/Pernikahan_dalam_Islam#cite_ref-0

 

, diposting pada hari Sabtu, 26 Maret 2011

pukul 07.15 WIB3

Kompilasi Hukum Islam. Buku I, Hukum Perkawinan. BAB II, Pasal 2.4

Ibid, Pasal 3.

5/7/2018 FASAKH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fasakh-559abb4fb5497 2/4

 

Allah SWT ialah dz at  yang Maha Adil, sehingga ketika suami diberi hak untuk 

mengucapkan talak , maka istri pun diberi hak secara  syar¶i dalam mempengaruhi suami

untuk melaksanakan fasakh yang juga merupakan sebuah pernyataan terjadinya perpisahan

atau perceraian.

B.  R umusan Masalah

a.  Apa yang dimaksud dengan fasakh? 

 b.  Apa yang menyebabkan terjadinya fasakh? 

c.  Bagaimana pelaksanaan fasakh? 

5/7/2018 FASAKH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fasakh-559abb4fb5497 3/4

 

PEMBAHASAN

A.  Pengertian  F asakh 

Fasakh artinya putus atau batal,5 sedangkan dalam arti luas, fasakh adalah rusak atau

tidak sahnya perkawinan kerena tidak memenuhi salah satu syarat atau diharamkan oleh

agama.6 Fasakh artinya merusak atau melepaskan ikatan perkawinan. Fasakh dapat terjadi

karena sebab yang berkenaan akad ( sah atau tidaknya) atau dengan sebab yang datang

setelah berlakunya akad.7 

Adapun menurut M. Abdul Mujid dan kawan-kawan (1994 : 75) dalam bukunya yang

 berjudul Kamus Istilah Fiqh, fasakh nikah adalah pembatalan perkawinan oleh istri karena

antara suami istri terdapat cacat atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan,

atau si suami tidak dapat memberi belanja/nafkah, menganiaya, murtad,dan sebagainya.

Bedasarkan defenisi-definisi tersebut dapat kita pahami bahwa fasakh nikah adalah

memutuskan atau membatalkan ikatan hubungan antara suami istri yang disebabkan oleh

sesuatu hal. Meskipun demikian, fasakh tidak bisa disamakan dengan talak, sebab pisahnya

suami istri karena talak, sama sekali tidak ada pengaruh istri sedangkan pisahnya suami istri

karena fasakh merupakan perpisahan yang dikarenakan oleh istri ataupun suami tetapi dengan

 pengaruh dari istri.8 

B.  Sebab Terjadinya  F asakh 

 F asakh bisa terjadi karena tidak terpenuhinya syarat-syarat katika berlangsung akad nikah,

atau kerena hal-hal lain yang datang kemudian dan membatalkan kelangsungan perkawinan.9 

Adapun sebab terjadinya fasakh diantaranya ialah:

1.  Apabila seorang laki-laki menipu seorang perempuan, atau perempuan menipu laki-

laki, misalnya seorang laki-laki mandul yang tidak dapar memberikan keturunan,

maka siperempuan berhak mengajukan fasakh manakala ia tahu, kecuali ia memilih

untuk tetap menjadi istri dan redha dipergauli suaminya. Umar bin khatab berkata

kepada laki-laki yang mandul yang akan mengawini seorang perempuan ´

 Beritahukan pad anya bahwa kamu mand ul, biarkan d ia memilih´  

5Slamet Abidin dan Aminuddin 1999. Fiqh Munakahat. Bandung : CV. Pustaka Setia. Hlm. 73

6Tihami dan Sohari Sahrani.2009. Fiqih Munakahat: kajian Fiqih Nikah Lengkap. Jakarta: Rajawali Press. Hlm.

1957 http://4tj3h.wordpress.com/2010/07/12/fasakh/ 

8 http://zanikhan.multiply.com/journal/item/6057  

9Tihami dan Sohari Sahrani.2009. Fiqih Munakahat: kajian Fiqih Nikah Lengkap. Jakarta: Rajawali Press. Hlm.

196

5/7/2018 FASAKH - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/fasakh-559abb4fb5497 4/4

 

2.  Apabila seorang laki-laki mengawini seorang perempuan yang mengaku sebai

seorang yang baik-baik, kamudia ternyata fasik, maka siperempuan berhak 

mengajukan fasakh untuk membathalkan akadnya.

3.  Seoran laki-laki kawin dengan seorang perempuan yang mengaku perawan tetapi

ternyata janda, maka laki-laki itu berhak meminta ganti rugi maharnya sebanyak 

sekitar mahar seorang gadis atau janda.

4.  Seorang laki-laki mengawini seorang perempuan, kemudian kedapatan bahwa si istri

itu cacat tidak dapat dicampuri, misalnya selalu beristihadhah ± selalu keluar arah

selai darah haid - istihadhah adalah aib karena itu dapat menyebabkan fasakh dan

merusak nikah.

5.  Seorang laki-laki mengawini seorang perempuan tetapi ditubuh perempuan itu ada

 penghalang yang menyebabkan siistri tidak dapat dipergauli, misalnya kemaluannya

tersumbat, tumbuh daging atau robek atau ada tulangnya, suami boeh mengajukan

fasakh dan membathalkan perkawinannya.

6.  Seorang laki-laki mengawini seorang perempuan tetapi perempuan itu mengidap

 penyakit atau cacat seperti supak,kusta atau gila.

Apabila suami berhak menagajukan fasakh dan membathalkan perkawinan, maka si

  perempuan juga berhak mengajukan faskh apabila ternyata suami memiliki cacat yang

menyebabkan ia lari dari suaminya. Misalnya suami gila, berpenyakit belang, ssphilis atau

  penyakit yang menyebabkan suami tidak dapat bersetubuh dengan istrinya misalnya

impotent, zakarnya terlalu kecil atau sebagainya.10

 

C.  Pelaksanaan  F asakh 

10 http://4tj3h.wordpress.com/2010/07/12/fasakh/