FARMASI INDUSTRI
-
Upload
ursula-herfina-tri-kusumastuti -
Category
Documents
-
view
48 -
download
9
description
Transcript of FARMASI INDUSTRI
TUGASFARMASI INDUSTRI
DISUSUN OLEH :HERFINA TRI KUSUMASTUTI
3351141415KELAS A
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKERFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANICIMAHI
2015Studi Kasus I
(Temuan Inspeksi BPOM)
1. Karyawan filling sirup mengenakan perhiasan cincin dan anting.
2. Pemasangan HEPA filter pada Sistem Tata Udara ruang produksi dilakukan 1 tahun setelah Sistem Tata Udara dioperasikan selama 2
tahun. Sebelumnya HEPA filter tidak dipasang. Setelah pemasangan HEPA filter tersebut, tidak dilakukan kualifikasi
3. Di ruang cetak tablet ditemukan jendela kaca dalam keadaan kotor,padahal status ruangan diberi label “BERSIH”
4. Ditemukan penyimpanan produk reject tablet Cespleng sebanyak 10 dus di area karantina tanpa penandaan.
Studi Kasus 2
(Inspeksi Diri)
Tim Inspeksi Diri PT Yani Farma pada saat melakukan inspeksi di bagian gudang menemukan hal-hal berikut :
1. Di gudang karantina ditemukan produk kembalian Sirup kering amoksisilin dari Makassar yang disimpan tanpa penandaan yang jelas
sejak bulan Desember 2015 yang lalu.
2. Di gudang penyimpanan cangkang kapsul dan aluminium foil, yang dikondisikan kelembaban ruangan (RH) 40-50% ,ditemukan alat
pengukur kelembaban yang masa kalibrasi ulangnya sudah lewat 2 bulan.
Studi Kasus 1 (Temuan BPOM)
No Departemen Temuan Kriteria Persyaratan Root Cause Analysis Perbaikan Pencegahan P.JawabTarget
WaktuStatus
1. Produksi
Karyawan
filling sirup
mengenakan
perhiasan
cincin dan
anting
Mayor
(M)
Arloji, Kosmetik dan
perhiasan hendak
tidak dipakai
didaerah bersih
(CPOB 2012, Aneks
1; Hal 94)
a. Karyawan kurang terlatih mengenai aspek dasar CPOB
b.Tidak ada program hygiene perorang yang rinci
c. Karyawan tidak mematuhi SOP pada pembuatan sirup
d.Kurangnya pengawasan dari manajer produksi
a. Manajemen karyawan yang bersangkutan
b.Pembuatan kebijakan oleh pemimpin mengenai pelaksanaan hygiene perorangan
c. Pembuatan program hygiene yang rinci
a. Pemberian pelatihan CPOB dasar (mencangkup Hygiene perorang) kepada semua karyawan
b.Melakukan pengawasan terhadap hygiene perorangan pada tiap karyawan
Bagian
produksi3 hari Close
2 QA Pemasangan
HEPA filter
pada Sistem
Tata Udara
ruang
produksi
dilakukan 1
tahun setelah
Sistem Tata
Udara
dioperasikan
Kritikal
(C)
Area produksi
hendaklah diventilasi
secara efekktif
dengan menggunakan
sistem pengendali
udara termaksud filter
udara dengan tingkat
efesiensi yang dapat
mencegah
pencemaran dan
pencemaran silang
a. Kurangnya pengawasan dan pemantauan dari kepala bagian produksi
b.Kurangnya pemahaman karyawan mengenai persyaratan ruangan produksi
Melakukan
kualifikasi
kembali pada
ruangan tersebut
a. Sosialisasi mengenai CPOB tentang standar bangunan dan fasilitas di industri farmasi
b.Soaialisasi SPO perawatan bangunan dan fasilitas
c. Pengaturan jadwal
QA dan
bagian
produksi
1
minggu
Open
selama 2
tahun.
Sebelumnya
HEPA filter
tidak
dipasang.
Setelah
pemasangan
HEPA filter
tersebut,
tidak
dilakukan
kualifikasi .
(CPOB 2012, Bab III
Point 3.21)
peninjauan kondisi bangunan dan fasilitas secara teratur.
3 Produksi Di ruang
cetak tablet
ditemukan
jendela kaca
dalam
keadaan
kotor,
padahal
status
ruangan
Kritikal
(C)
a. validasi pembersihan hendaklah dilakukan untuk konfirmasi efektifitas prosedur pembersihan (cpob 2012, kualifikasi dan falidasi; hal 82)
b.ruangan yang berlabel bersih harus memenuhi syarat bersih ruang
a. kurangnya pengawasan dari penanggung jawab proses kebersihan ruangan
b.SPO pembersihan tidak dipatuhi
c. Metode pembersihan tidak tervalidasi (validasi pembersihan tidak tepat)
a. Validasi protap yang memuat aspek kebersihan, penanggung jawab, jadwal, metode pembersihan secara rinci
b.Pelaksanaan proses pembersihan secara teratur
a. Pemberian
pelatihan
terhadap
karyawan
yang
melakukan
pembersihan.
b. Evaluasi
terhadap
QA dan
bagian
produksi
3 hari Close
diberi label
“BERSIH”
validasi
pembersihan
secara berkala
4Kepala
Gudang
Ditemukan
penyimpanan
produk reject
tablet
Cespleng
sebanyak 10
dus di area
karantina
tanpa
penandaan.
Critical
(C)
Bahan dan produk
yang ditolak
hendaklah diberi
penandaan yang jelas
dan disimpan terpisah
di “area terlarang”
(restricted Area)
(CPOB 2012,
Produksi; hal 46
Point 6.166)
a. Kurangnya pengawasan kepala gudang
b.Kurangnya pemahaman mengenai penanganan produk reject
c. Tidak ada SOP (kurangnya penerapan) terhadap penanganan produk reject
d.Tidak terdapat ruang khusus penyimpanan produk reject
a. Membuat ruangan khusus untuk produk reject
b.Menyimpan produk reject tersebut ke “Area terlarang” (restricted area)
c. Membuat/merevisi SOP penanganan produk riject
a. Memberikan sosialisasi mengenai penanganan produk reject
b.Melakukan pengawasan terhadap penyimpanan produk reject
Kepala
gudang
QC
1
mingguOpen
Studi Kasus 2 (Inspeksi Diri)
No. Departemen TemuanKriteria (C/M/m)
PersyaratanRoot Case Analysis
Tindakan Perbaikan
Tindakan Pencegahan
Penanggung jawab
Target waktu
Status Ket.
1. Gudang
Digudang karantina ditemukan produk kembalian Sirup
kering amoksisilin dari Makassar yang
disimpan tanpa penandaan yang jelas sejak bulan Desember
2014 yang lalu.
C
Area terpisah dan terkunci hendaklah disediakan untuk
penyimpananbahan dan produk yang ditolak, atau
yang ditarik kembali atau yangdikembalikan dan diberi penandaan
yang jelas.
Kesalahan pencatatan
bagian gudang
Produk kembalian disimpan diruangan khusus dan
terkunci, serta produk diberi
label yang jelas.
Diberikan penandaan,
serta pelatihan karyawan gudang
Kepala Gudang
1 minggu
CloseLap.
Pelatihan
2. Gudang
Di gudang penyimpanan
cangkang kapsul dan aluminium foil, yang
dikondisikan kelembaban ruangan
(RH) 40-50% ,ditemukan alat
pengukur kelembaban yang masa kalibrasi
ulangnya sudah lewat 2 bulan.
C
Peralatan untuk mengukur,
menimbang, mencatat dan
mengendalikan hendaklah
dikalibrasi dan diperiksa pada interval waktu
tertentu
Kesalahan pada
prosedur tetap
Dilakukakn kalibrasi alat
tepat pada waktunya
Dilakukan kalibrasi rutin dan
pemantauan pencatatan kalibrasi
Quality Control
3 hari CloseLap.
Kalibrasi