Farmakoterapi I (Artritis Gout)

21
YENI SUWITA 091103100 Farmakoterapi I Artritis Gout/ Pirai

Transcript of Farmakoterapi I (Artritis Gout)

Page 1: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

YENI SUWITA091103100

Farmakoterapi IArtritis Gout/ Pirai

Page 2: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

DEFINISIIstilah gout menggambarkan spektrum penyakit

meliputi hiperurisemia, serangan kambuhny artritis akut yang berkaitan dengan kristal monosodium urat pada leukosit yang terdapat pada cairan sinovium, deposit kristal monosodium pada jaringan, penyakit ginjal interstisial, dan nefrolitiasis asam urat.

Hiperurisemia dapat merupakan kondisi yang tidak bergejala, dengan konsentrasi asam urat serum yang meningkat. Konsentrasi asam urat yang lebih besar dari 7,0 mg/dl adalah tidak normal dan berkaitan dengan peningkatan resiko untuk gout

Page 3: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

PENYEBABSerangan akut artritis gout dapat terjadi tanpa provokasi yang jelas, akan tetapi penyebb paling umum :StressTraumaKonsumsi alkoholInfeksiOperasiPenurunan kadar asam urat serum yang cepat

akibat konsumsi obat penurun asam urat.Konsumsi obat-obat tertentu yang diketahui dapat

meningkatkan konsentrasi asam urat serum.

Page 4: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

GEJALA DAN TANDA

• Gejala awal dari artritis gout adalah panas, kemerahan dan pembengkakan pada sendi yang tipikal dan tiba-tiba. Persendian yang sering terkena adalah persendian kecil pada basis dari ibu jari kaki.

• Beberapa sendi lain yang dapat terkena ialah pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku. Serangan biasanya dimulai pada malam hari, dengan pasien terbangu ari tidurnya dengan rasa nyeri yang menyiksa.

• Demam dan leukositosis umum terjadi.

Page 5: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

Pasien dengan gout meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal. Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras tidak nyeri disekitar sendi) di luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).

Page 6: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

PATOFISIOLOGIPurin yang menghasilkan asam urat dapat berasal

dari tiga sumber, yaitu purin dari makanan, konversi asam nukleat jaringan menjadi nukleotida purin, dan sintesis de novo basa purin.

Ketidaknormalan sistem enzim yang mengatur metabolisme purin dapat menyebabkan overproduksi asam urat. Peningkatan aktivitas fosforibosil pirofosfat (PRPP) sintesis menyebabkan meningkatkan konsentrasi PRPP , yang merupakan penentu sintesis purin dan menyebabkan produksi asam urat

Asam urat dapat dihasilkan berlebih sebagai konsekuensi peningkatan pemecahan asam nukleat jaringan, seperti yang terjadi pada penyakit prolifertif.

Page 7: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

Sekitar dua pertiga asam urat yang dihasilkan setiap hari diekskresikan melalui urin. Sisanya dieliminasi melalui saluran gastrointestinal setelah degradasi enzimatik oleh bakteri usus. Penurunan ekskresi asam urat melalui urin menjadi di bawah kecepatan produksinya menyebabkan hiperurisemia dan peningkatan sodium urat.

Individu dengan hiperurisemia yang mengekskresikan kurang dari 600mg asam urat dalam 24 jam dalam masa diet bebas purin didefinisikan underekskresi asam urat. Dalam diet reguler ekskresi lebih dari 1000mg dalam 24 jam menunjukkan overproduksi kurang dari jumlah ini kemungkinan normal.

Page 8: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

TUJUAN TERAPIMeningkatkan kualitas hidup penderita.Mengurangi dan menghilangkan nyeri dan

inflamasi.Menurunkan sampai kadar normal asam urat.

Page 9: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

TERAPINon Farmakologi

Pasien dianjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi mengandung purin, contoh daging-daging organ, menghindari alkohol, dan menurunkan berat badan jika obesitas.

Page 10: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

Obat yang digunakan untuk mengatasi gout dibedakan menjadi obat untuk penanganan serangan akut gout dan obat yang digunakan untuk penanganan jangk panjang penyakit ini. Obat jangka panjang akan menimbulkan kambuhan dalam memperpanjang manifestasi akut bila dimulai saat serangan.Serangan gout akut biasanya diobati dengan AINS dosis tinggi. Untuk pengendalian gout dalam jangka panjang (interval). Pembentukan asam urat dan purin bisa dikurangi dengan penghambat xantin-oksidase alupurinol, atau urikosurik seperti probenesid atau sulfinpirazon bisa digunakan untuk meningkatkan ekskresi asam urat dalam urin.

Page 11: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

• Farmakologi– NSAIDs/AINS

Dalam dosis penuh yang lazim AINS sekaligus memperlihatkan efek analgesik yang bertahan lama yang

membuatnya sangat berguna pada pengobatan nyeri berlanjut atau nyeri berulang akibat radang.

Kontra indikasi : hipersensitivitas terhadap asetosal dan NSAIDs lainnya, termasuk asma, angiodema, urtikaria, pasien dengan tukak lambung aktif, rhinitis yg dipicu oleh asetosal atau NSAIDs lainnya.

Efek samping : beragam tergantung tingkat keparahan. Rasa tidak nyaman pada saluran cerna, mual, diare, kadang pendarahan dan tukak, hipersensitivitas, sakit kepala, pusing, vertigo, tinnitus, fotosensitivitas, dan hematuria.

Page 12: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

Peringatan : hati-hati pada usia lanjut, pada gangguan alergi, selama kehamilan dan menysui, dan gangguan koagulasi.

Pada pasien gagal ginjal, payah jantung, atau gagal hati, dibutuhkan kehati-hatian, sebab penggunaan AINS bisa mengakibatkan memburuknya fungsi ginjal; dosis harus dijaga serendah mungkin, dan fungsi ginjal harus diperhatikan. AINS sebaiknya tidak diberikan kepada pasien yang mengidap tukak lambung aktif.

Interaksi: Analgetik lain, ACE inhibitor, Antasid, Antikoagulan, beta-blocker.

Page 13: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

– Kortikosteroid

MK: Kortikosteroid, dapat diberikan pada orang yang tidak dapat menggunakan NSAIDs. Menghambat enzim fosfolipase sehingga tidak dihasilkan asam arakhidonat, sehingga semua yang menyebabkan radang tidak ada.

Kontraindikasi : infeksi sistemik kecuali diberikan antibiotik sistemik, hindari vaksinasi dengan virus aktif pada pasien yang menerima dosis imunosupresif.

Efek samping : hiperglikemia dan osteoporosis terutama bagi usia lanjut. Pada dosis tinggi dapat menyebabkan nekrosis avaskular dan sindrom cushing, gangguan mental, euphoria dan miopati

Page 14: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

Peringatan : supresi adrenal dapat terjadi pada penggunaan jangka lama dan bertahan beberapa tahun

setelah pengobatan dihentikan. Pengurangan dosis yang tiba-tiba setelah penggunaan lama (lebih dari 7 hari) dapat menyebabkan infusiensi adrenal akut, hpotensi, dan kematian. Oleh karena itu, penghentiannya harus bertahap.

Interaksi : AINS, asetosal, rifampisin, antiepileptika, glikosida jantung, siklosporin, diuretik.

Page 15: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

KolkisinColchicine sering juga digunakan untuk

mengobati peradangan pada penyakit gout. Kolkisin mengurangi produksi asam laktat oleh leukosit secara langsung dan dengan mengurangi fagositas sehingga mengganggu siklus deposisi kristal urat dan respon inflamasi.

Indikasi : gout akut, profilaksis jangka pendek selama terapi awal dengan alupurinol dan urikosurik

Kontraindikasi : wanita hamil dan menyusui

Efek samping : mual, muntah dan nyeri pada perut, juga menyebabkan diare berat, pendarahan saluran cerna, ruam, kerusakan pada ginjal dan hati.

Page 16: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

peringatan: pasien usia lanjut, penyakit gagal cerna, payah jantung, gagal hati, dan gagal ginjal.

interaksi : siklosporin mungkin meningkatkan resiko nefrotoksisitas dan miotoksisitas

Page 17: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

AllopurinolMK: Allupurinol dapat menurunkan kadar asam urat dengan cara menekan produksi asam urat. Allopurinol dan metabolit utamanya oksipurinol, merupakan inhibitor xantin oksidase dan mempengaruhi perubahan hopoxantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat. Allopurinol juga menurunkan konsentrasi intraseluler PRPP.

Indikasi : Profilaksis gout dan batu asam urat dan kalsium oksalat di ginjal.

kontraindikasi : bukan pengobatan untuk gout akut tetapi teruskan jika terjadi serangan ketika sudah memakai alupurinol, dan atasi serangan secara khusus

Page 18: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

peringatan : gagal hati dan ginjal. Berikan kolkisin profilaktif atau AINS (bukan

asetosal atau salisilat) hingga setidaknya 1 bulan setelah hiperurisemia dikoreksi.

interaksi : ACE inhibitor, Antikoagulan, siklosporin, sitotoksik

Efek samping: Ruam, demam, limfadenopati, atralgia, eosinofilia, gangguan saluran cerna, sakit kepala, vertigo, mengantuk, hipertensi, alopesia, deposit xantin diotot tanpa gejala, kerusakan hati dan ginjal pernah dilaporkan.

Page 19: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

PROBENESIDMK : Merupakan agen pemblok tubulus ginjal. Obat ini secara kompetitif menghambat reabsorbsi asam urat dan mengurangi konsentrasi urat serum.

Indikasi: profilaksis gout (untuk mengoreksi hiperurisemia)

Kontraindikasi: riwayat gangguan darah, nefrolitiasis, porfiria, serangan gout akut, hindari asetosal/salisilat.

Efek samping: tidak sering, kadang mual dan muntah, sering buang air kecil, sakit kepala, muka merah, pusing, ruam, jarang hipersensitifitas, sindrome nefrotik, nekrosis hati, anemia aplastik.

Page 20: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

SULFINPIRAZONIndikasi : profilaksis gout, hiperurisemia

Peringatan, kontraindikasi : dianjurkan secara rutin melakukan pemeriksaan darah, hindari pemakaian pada hiersensitivitas AINS, penyakit jantung (bisa menyebabkan retensi air dan garam)

Efek samping: gangguan saluran cerna, kadang timbul alergi kulit, retensi air dan garam, jarang gangguan darah, tukak dan pendarahan di saluran cerna.

Page 21: Farmakoterapi I (Artritis Gout)

ALGORITMA PENGOBATAN UNTUK ARTRITIS GOUT

Artritis gout akut

Kontraindikasi terhadap NSAID?

NSAID pilihanOnset gejala

<48 jam

Respon tidak mencukupi

Jumlah sendi yg terlibaat

kolkisin

Respon tidak mencukupi

Parenteral atau kortikosteroid

oral

Kortikosteroid intrartikular