farmakologi vitamin

41
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini sering di perbincangkan macam, jenis, serta fungsi, bahkan sumber dari mana vitamin itu diperoleh. Masyarakat awam yang belum mengerti tentang vitamin sering kali tidak memperhatikan pola makannya setiap hari bagi mereka yang penting makan. Mereka tak menyadari akan bahaya kekurangan serta kelebihan vitamin itu. Maka vitamin sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang karena bila kekurangan bahkan kelebihan vitamin dampaknya sangat merugikan manusia itu sendiri. Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Vitamin ada 2 macam yaitu larut dalam lemak ( A,D,E dan K) serta vitamin yang larut dalam air ( B kompleks dan C) yang masing-masing memiliki peranan penting. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut 1

description

farmakologi vitamin, farmakodinamik, dan farmakokinetik

Transcript of farmakologi vitamin

Page 1: farmakologi vitamin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini sering di perbincangkan macam, jenis, serta fungsi, bahkan sumber dari mana

vitamin itu diperoleh. Masyarakat awam yang belum mengerti tentang vitamin sering kali tidak

memperhatikan pola makannya setiap hari bagi mereka yang penting makan. Mereka tak

menyadari akan bahaya kekurangan serta kelebihan vitamin itu. Maka vitamin sangat

berpengaruh pada kesehatan seseorang karena bila kekurangan bahkan kelebihan vitamin

dampaknya sangat merugikan manusia itu sendiri.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang

memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh

tubuh. Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang

dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang

dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat

bertumbuh dan berkembang secara normal.

Vitamin ada 2 macam yaitu larut dalam lemak ( A,D,E dan K) serta vitamin yang larut

dalam air ( B kompleks dan C) yang masing-masing memiliki peranan penting. Buah-buahan dan

sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk

tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat

kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.

Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan

maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan

oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya

adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,

asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme

pada tubuh.

Sebaliknya apabila tubuh kelebihan akan vitamin yang diperlukannya maka tubuh akan

mengalami hipertaminosis yang mengakibatkan kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis

1

Page 2: farmakologi vitamin

maupun Hipervitaminosis sama-sama dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan tubuh,

jadi sebaliknya vitamin yang diperlukan tubuh diusahakan agar tidak kekurangan dan tidak

kelebihan vitamin.

Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia.

Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang

dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu

pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin pun turut

diperbaharui.

Dari uraian di atas dapat terlihat bahwa vitamin merupakan unsur penting dalam

kehidupan. Memiliki banyak manfaat dalam penggunaannya namun juga dampak untuk

penggunaan yang berlebihan. Karena itu masyarakat ataupun khususnya golongan mahasiswa

kedokteran untuk mengetahui akan farmakokinetik, farmakodinamik, dampak, manfaat maupun

hal lainnya mengenai vitamin.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu vitamin ?

2. Apa saja pembagian – pembagian vitamin ?

3. Bagaimana farmakodinamik , farmakokinetik, efek samping ,indikasi, dan kontra indikasi

dari tiap vitamin ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Memahami pengertian vitamin

2. Mengetahui pembagian – pembagian vitamin

3. Mengetahui farmakodinamik , farmakokinetik, efek samping ,indikasi, dan kontra

indikasi dari tiap vitamin

1.4 MANFAAT PENULISAN

2

Page 3: farmakologi vitamin

Paper ini bertujuan agar masyarakat ataupun mahasiswa dapat lebih memiliki wawasan

akan vitamin. Baik dari segi farmakodinamik , farmakokinetik, efek samping ,indikasi, dan

kontra indikasi. Ataupun sumber, akibat dari kekurangan, dan kelebihan vitamin tersebut. Serta

diharapkandapat menjadi sumber referensi bagi mahasiswa terutama Fakultas Kedokteran

Hewan.

3

Page 4: farmakologi vitamin

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN VITAMIN

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik

berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme yang

tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.

Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina

(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada

awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali

tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah

kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini

digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan

berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,

riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki

peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam

bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang

berasal dari makanan yang kita konsumsi.

Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal

tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen

makanan. Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya

dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.

Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran

darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera

dibuang tubuh bersama urin.  Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut

air secara terus-menerus

4

Page 5: farmakologi vitamin

Suatu enzim terdiri atas komponen protein yang dihasilkan oleh sel disebut

“APOENZIM” Vitamin merupakan suatu senyawa yg telah lama dikenal oleh peradaban

manusia .sudah sejak ribuan tahun lalu manusia telah  mengenal vitamin sebagai salah satu

senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Vitamin diperkirakan berperan

sebagai katalisator dalam reaksi biokimia  tubuh.

Vitamin  dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya 

memacu dan memelihara :

1.   Pertumbuhan,

2.   Reproduksi,

3.   Kesehatan dan kekuatan tubuh,

4.   Stabilitas sistem syaraf,

5.   Selera makan,

6.   Pencernaan,

7.   Penggunaan zat-zat makanan lainnya.

Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindari terjadinya 

radikal bebas (free radikal bebas).

2.2 PEMBAGIAN VITAMIN

Vitamin berdasarkan kelarutannya dibagi menjadi dua :

Vitamin larut dalam lemak

A. VITAMIN A( RETINOL )

Berasal dari karoten (provitamin A) terdapat pada mentega, telur, hati dan daging

terdapat dalam beberapa bentuk, misalnya retinol (vitamin A1) dan 3-dehidroretinol (vitamin

A2). Asam retinoat (tretinoin, isotretinoin) merupakan hasil oksidasi group alkohol dari retinol.

5

Page 6: farmakologi vitamin

Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin yang larut lemak. Vitamin A (Acon,

Aquasol) membantu menjaga pertumbuhan jaringan epitel, mata, rambut, dan tulang. Selain itu

juga digunakan untuk pengobatan kelainan kulit seperti acne. Vitamin mempunyai efek toksik

jika digunakan secara berlebihan. Contohnya, efek lahir dapat terjadi jika pasien mengkonsumsi

lebih dari 6000 IU selama kehamilan. Hal ini penting untuk diingat bahwa vitamin disimpan di

liver sampai lebih dari dua tahun, dimana dapat mengakibatkan toksisitas jika pasien

mengkonsumsi dengan dosis yang besar (Kamiensky, Keogh 2006).

Vitamin A didapat dalam 2 bentuk yaitu preformed vitamin A (vitamin A, retinoid,

retinol, dan derivatnya) dan provitamin A (karotenoid/ karoten dan senyawa sejenis) (Dewoto

2007). Sumber makanan yang mengandung vitamin A antara lain semua jenis susu, mentega,

telur, sayuran dengan daun berwarna hijau dan kuning, buah-buahan, dan liver. Menurut U.S

Recommended Dietary Allowance (RDA)kebutuhan vitamin A pada pria dewasa sebanyak 1000

mcg atau 5000 IU, wanitadewasa 800 mcg atau 4000 IU, pada kehamilan membutuhkan

sebanyak 1000 mcgatau 5000 IU, dan pada ibu menyusui 1200 mcg atau setara dengan 6000

IU(Kamiensky, Keogh 2006).

Farmakodinamik Obat

Pada fibroblast atau jaringan epitel terisolasi, retinoid dapat meningkatkan sintesis

beberapa jenis protein seperti fibronektin dan mengurangi sintesis protein seperti kolagenase dan

keratin. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan transkripsi pada inti dan asam retinoat lebih

kuat dalam menyebabkan perubahan tersebut. Asam retinoat mempengaruhi ekspresi gen dengan

bergabung pada reseptor yang berada di inti sel. Terdapat dua kelompok reseptor, yaitu Retinoid

AcidReceptors (RARs) dan Retinoid X Receptors (RXRs). Reseptor retinoid segolongandengan

6

Page 7: farmakologi vitamin

reseptor steroid, hormone tiroid, dan kalsitriol (Dewoto 2007). Retinoid dapatmempengaruhi

ekspresi reseptor hormon dan faktor pertumbuhan sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan,

diferensiasi, dan fungsi sel target. Selain itu juga diperlukan untuk pertumbuhan tulang, alat

reproduksi, dan perkembangan embrio(Dewoto 2007).

Farmakokinetik Obat

Vitamin ini diabsorpsi sempurna melalui usus halus dan kadarnya dalam plasma

mencapai puncak setelah empat jam tetapi absorpsi dosis besar vitamin A kurang efisien karena

sebagian akan keluar melalui feses. Gangguan absorpsi lemak akan menyebabkan gangguan

absorpsi vitamin A, maka pada keadaan ini dapat digunakan sediaan vitamin A yang larut dalam

air. Absorpsi vitamin A berkurang bila diet kurang mengandung protein atau pada penyakit

infeksi tertentu dan pada penyakit hati seperti hepatitis, sirosis hepatis atau obstruksi biliaris.

Berkurangnya absorpsi vitamin A pada penyakit hati berbanding lurus dengan derajat

insufisiensihati (Dewoto 2007). Disimpan di dalam hati sebagai palmitat, dalam jumlah kecil

ditemukan juga di ginjal, adrenal, paru, lemak intraperitoneal dan retina.

Indikasi

Vitamin A diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A.

Efek samping

Nyeri kepala, fatigue, drowsiness, iritabel, anorexia, muntah, diare, kulit

kering, perubahan visus, hipoprotrombinemia.

Adverse Reactions

Bukti dengan toksisitas: lekopenia, anemia aplastik, papiledema, peningkatantekanan

intracranial, hypervitaminosis A (rambut rontok dan kulit mengelupas).Dosis besar selama

kehamilan dapat mengakibatkan cacat bawaan.

7

Page 8: farmakologi vitamin

B. VITAMIN D ( KALSIFEROL)

Vitamin D adalah vitamin yang sangat penting bagi tubuh manusia terutama untuk

kesehatan tulang. Vitamin D memiliki fungsi khusus yakni untuk membantu penyerapan kalsium

pada tubuh. Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan seorang anak terjangkit penyakit rakitis.

Rakitis adalah kondisitulang yang melunak sehingga menyebabkan tulang menjadi cacat.

Sedangkan kekurangan vitamin D pada orang dewasa bisa menyebabkan osteoporosis. Penyakit

osteoporosis adalah penyakit kerapuhan tulang. Vitamin D sebenarnya merupakan turunan dari

molekul steroid yang merupakan salah satu turunan dari kolesterol.

Farmakodinamik

Vitamin D mengatur homeostatik kalsium plasma, meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat

melalui usus halus, serta pengaturan kadar kalsium plasma dipengaruhi juga oleh hormon

paratiroid (HPT) dan kalsitonin.

Vitamin D berefek meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfat melalui usus halus,

sehingga menjamin kebutuhan kalsium dan fosfat yang cukup untuk tulang. Vitamin D bekerja

langsung dan tidak langsung pada sel yang berperan dalam remodeling tulang. Vitamin juga

mengurangi ekskresi Ca2+ melalui ginjal.

Farmakokinetik

Absorbsi vitamin D melalui saluran cerna cukup baik. Vtamin D3 diabsorbsi lebih cepat

dan lebih sempurna. Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan saluran cerna seperti steatore

akan mengganggu absorbs vitamin D. Disimpan dalam bentuk inert di dalam tubuh, untuk

menjadi bentuk aktif harus dimetabolisme lebih dahulu melalui serangkaian proses hidroksilasi

di ginjal dan hati. Ekskresi melalui empedu dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam urine.

8

Page 9: farmakologi vitamin

Indikasi

Selain untuk pencegahan dan pengobatan rakitis, vitamin D antara lain digunakan untuk

osteomalasia, hipoparatiroidisme dan tetani infantil, dan untuk keadaan lain dengan alasan

penggunaan yang belum atau tidak diketahui misalnya pada psoriasis, artritis, dan

hay fever.

C. VITAMIN E ( TOKOFEROL )

Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak dan dapat melindungi jantung, arteri, dan

komponen selular untuk tetap melakukan oksidasi dan mencegah lisis sel darah merah. Jika

terdapat ketidakseimbangan garam, sekresi pancreas, dan lemak, vitamin E diabsorpsi di saluran

pencernaan dan disimpan di seluruh jaringan,terutama liver, otot, dan jaringan lemak. 75% dari

jumlah vitamin E diekskresi di empedu dan sisanya melalui urin (Kamiensky, Keogh 2006)

Delapan jenis tokoferol alam mempunyai aktivias vitamin E. RRR-α-tokoferol (dahulu

disebut d-α-tokoferol) merupakan bentuk paling penting karena merupakan 90% dari

tokoferol yang berasal dari hewan dengan aktivitas biologik paling besar (Dewoto 2007).

Farmakodinamik Obat

Vitamin E berperan sebagai antioksidan dan dapat melindungi kerusakan membrane

biologis akibat radikal bebas. Vitamin E melindungi asam lemak tak jenuh pada membrane

fosfolipid. Radikal peroksil bereaksi 1000 kali lebih cepat dengan vitamin E daripada dengan

asam lemak tak jenuh dan membentuk radikaltokoferoksil. Radikal ini selanjutnya berinteraksi

dengan antioksidan yang lain seperti vitamin C yang akan membentuk kembali tokoferol.

Vitamin E juga penting untuk melindungi membrane sel darah merah yang kaya asam lemak tak

jenuh ganda.

Farmakokinetik Obat

9

Page 10: farmakologi vitamin

Vitamin E diabsorpsi baik melalui saluran pencernaan. Beta-lipoproteinmengikat vitamin

E dalam darah dan mendistribusikan ke semua jaringan. Kadar  plasma sangat bervariasi diantara

individu normal, dan berfluktuasi tergantung kadar lipid. Rasio vitamin E terhadap lipid total

dalam plasma digunakan untuk memperkirakan status vitamin E. Nilai di bawah 0,8 mg/g

menunjukkan keadaan defisiensi. Pada umumnya kadar tokoferol plasma lebih berhubungan

dengan asupan dan gangguan absorpsi lemak pada usus halus daripada ada tidaknya

penyakit.Vitamin E sukar melalui sawar plasenta sehingga bayi baru lahir hanya mempunyai

kadar tokoferol plasma kurang lebih seperlima dari kadar tokoferol plasma ibunya. ASI

mengandung α-tokoferol yang cukup bagi bayi. Ekskresi vitamin sebagian besar

dilakukan dalam empedu secara lambat dan sisanya diekskresi melalui urin sebagai glukoronida

dari asam tokoferonat atau metabolit lain.

Indikasi

Pemberian vitamin E hanya diindikasikan pada keadaan defisiensi yang dapat terlihat sari

kadar serum yang rendah dan atau peningkatan fragilitas eritrosit terhadap hydrogen peroksida.

Hal ini dapat terjadi pada bayi premature, pada pasien dengan sindrom malabsorpsi dan steatore,

dan penyakit dengan gangguan absorpsilemak. Penggunaan vitamin E untuk penyakit yang mirip

dengan keadaan yang timbul akibat defisiensi vitamin E seperti distrofia otot, abortus habitualis,

sterilitas,dan toxemia gravidarum hasilnya mengecewakan

Kontra indikasi

Pasien yang mengkonsumsi warfarin (antikoagulan) harus sering memantauwaktu

pembekuan. Besi dan vitamin E sebaiknya tidak diberikan bersama karena besi dapat

mengganggu absorpsi dan penggunaan vitamin E

D. VITAMIN K

Dikenal 2 jenis vitamin K alam, yaitu vitamin K1 (filokuinon=fitonadion) dan vitamin

K2 (senyawa menakuinon), dan 1 jenis vitamin K sintetik. Vitamin K1 yang digunakan untuk

pengobatan, terdapat pada kloroplas sayuran berwarna hijau dan buah-buahan. Vitamin K2

disintesis oleh bakteri usus terutama oleh bakteri gram-positif. Vitamin K sintetik yaitu vitamin

K3 (menadion) merupakan derivate naftokuinon, dengan aktivitas yang mendekati vitamin K

alam.

10

Page 11: farmakologi vitamin

Defisiensi vitamin K menyebabkan hipoprotrombinemia dan menurunnya kadar beberapa

faktor pembekuan darah. Defisisensi vitamin K akibat asupan yang tidak mencukupi jarang

terjadi, karena vitamin K banyak terdapat pada banyak jenis makanan dan juga disintesis oleh

bakteri usus.

Defisiensi menyebabkan hipoprotrombinemia dan menurunnya kadar beberapa faktor

pembekuan darah. Defisiensi vitamin K terjadi karena:

1. Gangguan absorbsi vitamin K

2. Berkurangnya bakteri yang mensintesis

3. Pemakaian antikoagulan

Farmakodinamik

Pada orang dewasa vitamin K tidak mempunyai aktivitas farmakodinamik, tetapi pada

pasien defisiensi vitamin K, vitamin ini berguna untuk meningkatkan biosintetis beberapa faktor

pembekuan darah yaitu protrombin.

Farmakokinetik

Absorpsi vitamin K melalui usus sangat tergantung dari kelarutannya. Absorpsi filokuinon

dan menakuinon hanya berlangsung baik bila terdapat garam-garam empedu, sedangkan

menadion dan derivatnya yang larut air dapat diabsopsi walaupun tidak ada empedu.

Metabolisme vitamin K didalam tubuh tidak banyak diketahui. Pada empedu dan urin hampir

tidak ditemukan bentuk bebas, sebagian besar dikonjugasi dengan asam glukuroanat. Pemakaian

antibiotik sangat mengurangi jumlah vitamin K dalam tinja, terutama yang merupakan hasil

sintesis bakteri usus.

11

Page 12: farmakologi vitamin

VITAMIN LARUT AIR

A. VITAMIN C

Vitamin C atau asam askorbat merupakan vitamin yang larut dalam air. Vitamin C

bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu merupakan reduktor dan antioksidan.

Vitamin ini dapat secara langsung atau tidak langsung memberikan elektron ke enzim yang

membutuhkan ion-ion logam tereduksi dan bekerja sebagai kofaktor untuk prolil dan lisil

hidroksilase dalam biosintesis kolagen. Zat ini berbentuk kristal dan bubuk putih kekuningan,

stabil pada keadaan kering (Dewoto 2007).

B. Gambar 9. Struktur kimia Vitamin C

Vitamin ini dapat ditemukan di buah citrus, tomat, sayuran berwarna hijau, dan kentang.

vitamin ini digunakan dalam metabolisme karbohidrat dan sintesis protein, lipid, dan kolagen.

Vitamin C juga dibutuhkan oleh endotel kapiler dan perbaikan jaringan. vitamin C bermanfaat

dalam absorpsi zat besi dan metabolisme asam folat. Tidak seperti vitamin yang larut lemak,

vitamin C tidak disimpan dalam tubuh dan diekskresikan di urine. Namun, serum level vitamin C

yang tinggi merupakan hasil dari dosis yang berlebihan dan diekskresi tanpa mengubah

apapun(Kamiensky, Keogh 2006).

Farmakodinamik Obat

Vitamin C berperan sebagai kofaktor dalam sejumlah reaksi hidroksilasi dan amidasi

dengan memindahkan electron ke enzim yang ion logamnya harus berada dalam keadaan

tereduksi; dan dalam keadaan tertentu bersifat sebagai antioksidan. Vitamin C dibutuhkan untuk

12

Page 13: farmakologi vitamin

mempercepat perubahan residu prolin dan lisin pada prokolagen menjadi hidroksiprolin dan

hidroksilisin pada sintesis kolagen. Perubahan asam folat menjadi asam folinat, metabolisme

obat oleh mikrosom dan hidroksilasi dopamine menjadi norepinefrin juga membutuhkan vitamin

C. Asam askorbat meningkatkkan aktivitas enzim amidase yang berperan dalam pembentukan

hormon oksitosin dan hormon diuretik. Vitamin C juga meningkatkan absorpsi besi dengan

mereduksi ion feri menjadi fero di lambung.Peran vitamin C juga didapatkan dalam

pembentukan steroid adrenal (Kamiensky, Keogh 2006; Dewoto 2007).

Fungsi utama vitamin C pada jaringan adalah dalam sintesis kolagen, proteoglikan zat

organik matriks antarsel lain misalnya pada tulang, gigi, dan endotel kapiler. Peran vitamin C

dalam sintesis kolagen selain pada hidroksilasi prolin juga berperan pada stimulasi langsung

sintesis peptide kolagen. Gangguan sintesis kolagen terjadi pada pasien skorbut. Hal ini tampak

pada kesulitan dalam penyembuhan luka, gangguan pembentukan gigi, dan pecahnya kapiler

yang mengakibatkan petechiae dan echimosis. Perdarahan tersebut disebabkan oleh kebocoran

kapiler akibat adhesi sel-sel endotel yang kurang baik dan mungkin juga karena gangguan pada

jaringan ikat perikapiler sehingga kapiler mudah pecah oleh penekanan (Kamiensky, Keogh

2006; Dewoto 2007).

Pemberian vitamin C pada keadaan normal tidak menunjukkan efek farmakodinamik

yang jelas. Namun pada keadaan defisiensi, pemberian vitamin C akan menghilangkan gejala

penyakit dengan cepat.

Farmakokinetik Obat

Vitamin C mudah diabsorpsi melalui saluran cerna.pada keadaan normal tampak kenaikan

kadar vitamin C dalam darah setelah diabsorpsi. Kadar dalam lekosit dan trombosit lebih besar

daripada dalam plasma dan eritrosit. Distribusinya luas ke seluruh tubuh dengan kadar tertinggi

dalam kelenjar dan terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresi melalui urin dalam bentuk

utuh dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati ambang rangsang

ginjal yaitu 1,4 mg% (Dewoto 2007).

Beberapa obat diduga dapat mempercepat ekskresi vitamin C misalnya tetrasiklin,

fenobarbital, dan salisilat. Vitamin C dosis besar dapat memberikan hasil false negative pada uji

13

Page 14: farmakologi vitamin

glikosuria (enzymedip test) dan uji adanya darah pada feses pasien karsinoma kolon. Hasil false

positive dapat terjadi pada clinitest dan tes glikosuria dengan larutan Benedict.

Indikasi

Vitamin C diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan skorbut. Selain itu, vitamin C

juga digunakan untuk berbagai penyakit yang tidak ada hubungannya dengan defisiensi vitamin

C dan seringkali digunakan dengan dosis besar. Namun, efektivitasnya belum terbukti. Vitamin

C yang mempunyai sifat reduktor digunakan untuk mengatasi methemoglobinemia idiopatik

meskipun kurang efektif dibandingakan dengan metilen blue. Vitamin C tidak mengurangi

insidens common cold tetapi dapat mengurangi berat sakit dan lama masa sakit (Dewoto 2007).

C. VITAMIN B

VITAMIN B1 ( THIAMINE )

Kekurangan tiamin mula-mula menimbulkan kelelahan, hilang nafsu makan, berat badan

menurun dan gangguan pencernaan. Bila telah terjadi beri-beri terjadi gangguan kerja syaraf

(polyneuritis). Pada orang dewasa terjadi gangguan jantung menyebabkan oedem (penumpukan

cairan dalam jaringan) pada kaki bawah/ telapak kaki serta persendian kaki. Bila berlanjut oedem

dapat terjadi di rongga dada dan ini disebut beri-beri basah. Penderita diberi vitamin B kompleks

dan makanan kaya protein dan kalori.

Pemakaian thiamin dalam bentuk murninya adalah tiamin hidroklorida. Dalam makanan

tiamin ditemukan dalam bentuk bebas atau dalam bentuk kompleks dengan protein atau

kompleks protein-fosfat. Tiamin tidak dapat disimpan banyak oleh tubuh tetapi dalam jumlah

terbatas disimpan di hati, ginjal, jantung, otak dan otot. Bila terlalu banyak kelebihannya dibuang

melalui air kemih. Struktur kimia dari vitamin B6 dapat digambarkan sebagai berikut :

14

Page 15: farmakologi vitamin

Tiamin memiliki rumus molekul C12H17N4OS, vitamin ini juga memiliki berat molekul

265, 36 gram / molekulnya. Tiamin aktif dlm bentuk kokarboksilase sebagai tiamin pirofosfatase

(TPP). Prinsipnya tiamin sebagai koenzim dalam reaksi yang menghasilkan energi dari

karbohidrat dan memindahkan energi membentuk ATP (Adenin Trifosfat).

Di dalam tubuh, vitamin B1 memiliki fungsi yang sangat penting yakni : Esensial untuk

berbagai fungsi tubuh, produksi energi dan membantu memelihara kesehatan syaraf dan otot,

membantu perawatan penyakit anemia, membantu perawatan penyakit herpes, serta membantu

tubuh membuat dan memakai protein.

Farmakokinetik

Pemberian diberikan secara parenteral, absorbsinya cepat dan sempurna.

Absorbsi per oral maksimum 8-15 mg//hr dicapai dengan pemberian orall sebanyak 40

mg.

Dalam satu hari sebanyak 1 mg tiamin mengalamii degradasi di dalam jaringan tubuh.

Efek samping

Meskipun jarang, reaksi anafilaktoid terjadi setelah pemberian IV dosis besar.

VITAMIN B2 RIBOFLAVIN

Vitamin B2 memiliki nama kimia berupa riboflavin. Vitamin ini memiliki rumus molekul

C17H20O6N4 dan berat molekulnya 376,4 gram /molekul. Sifat: larut dalam air, memberi warna

15

Page 16: farmakologi vitamin

fluorosens kuning-kehijauan, tidak larut dalam pelarut lemak, mudah rusak oleh cahaya dan sinar

UV, tahan terhadap pemanasan, oksidator, asam dan sangat sensitif terhadap basa.

Vitamin B2 (riboflavin) dapat diberikan untuk mengatasi masalah penyakit kulit, seperti

dermatitis yang bersisik, sudut mulut yang pecah-pecah, dan peradangan kulit dan lidah.

Sumber terbaik riboflavin termasuk ragi, almond, daging organ, biji-bijian, gandum, nasi,

jamur, kedelai, susu, yoghurt, telur, brokoli, kubis Brussel, dan bayam. Tepung dan sereal sering

diperkaya dengan riboflavin.

Riboflavin dihancurkan oleh cahaya, sehingga makanan harus disimpan jauh dari cahaya

untuk melindungi konten yang riboflavin. Sementara riboflavin tidak hancur oleh panas, dapat

hilang dalam air ketika makanan yang direbus atau direndam. Selama memasak, memanggang,

mengukus dan mempertahankan lebih riboflavin dibandingkan menggoreng atau pedas.Di sisi

lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan tidak akan merusaknya

Vitamin B2 terlibat dalam banyak proses tubuh, khususnya memproduksi energi yang

tersedia dari makanan, pertumbuhan pada anak-anak, dan memperbaiki dan memelihara jaringan

tubuh dan mata, membantu menata kembali keasaman tubuh, memelihara kesehatan reproduksi,

memberikan perlindungan melawan amenia, dan lain – lain.

VITAMIN FUNGSI SUMBER

MAKANAN

KEADAAN

DEFISIENSI

B2 (riboflavin) Meningkatkan

pemakaian

karbohidrat, protein,

dan lemak oleh

tubuh, dengan

melepaskan energy

ke dalam sel-sel.

Dibutuhkan untuk

keutuhan jaringan.

Susu, roti, dan biji-

bijian yang

diperkaya, hati,

daging tanpa lemak,

telur, sayur-sayuran

berdaun hijau.

Gangguan

penglihatan, seperti

kabur dan fotofobia;

keilosis ; ruam kulit

pada hidung ; rasa

baal pada anggota

gerak.

Farmakokinetik

16

Page 17: farmakologi vitamin

Pemberian riboflavin baik secara oral maupun parenteral tidak memberikan efek

farmakodinamik yang jelas

Farmakodinamik

Pemberian secara oral atau parenteral akan diabsorbsi dengan baik dan didistribusi

secara merata keseluruh jaringan.

Indikasi

Penggunaannya yang utama adalah untuk pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2

yang sering menyertai pellagra atau defisiensi Vitamin B kompleks lainnya, sehingga Riboflavin

sering diberikan bersama vitamin lain.

Kontra indikasi

Obat antikolinergik - digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk kejang

gastrointestinal, asma, depresi, dan mabuk. Obat ini dapat membuat sulit bagi tubuh

untuk menyerap riboflavin.

Tetracycline - Riboflavin mengganggu penyerapan dan efektivitas tetracycline, antibiotik.

Semua vitamin B kompleks suplemen bertindak dengan cara ini. Anda harus mengambil

riboflavin pada waktu yang berbeda sepanjang hari dari saat Anda mengambil tetrasiklin.

Antidepresan trisiklik ,antidepresan trisiklik dapat menurunkan kadar riboflavin dalam

tubuh. Mereka meliputi:

Imipramine (Tofranil)

     Desimpramine (Norpramin)

Amitriptyline (Elavil)

Nortriptyline (Pamelor)

Obat antipsikotik , antipsikotik obat yang disebut fenotiazin (misalnya klorpromazin atau

Thorazine) dapat menurunkan kadar riboflavin.

Doksorubisin - Riboflavin mengganggu doxorubicin , obat yang digunakan untuk

pengobatan kanker tertentu. Juga, doxorubicin dapat menguras kadar riboflavin dalam

tubuh.

17

Page 18: farmakologi vitamin

Metotreksat , Metotreksat, obat yang digunakan untuk mengobati kanker dan penyakit

autoimun seperti rheumatoid arthritis, dapat mengganggu cara tubuh menggunakan

riboflavin.

Fenitoin, Fenitoin (Dilantin), obat yang digunakan untuk mengendalikan kejang, dapat

mempengaruhi kadar riboflavin dalam tubuh.

Probenesid , obat yang digunakan untuk gout dapat menurunkan penyerapan riboflavin

dari saluran pencernaan dan meningkatkan berapa banyak yang hilang dalam urin.

Diuretik thiazide (pil air) , Diuretik yang termasuk kelas yang dikenal sebagai tiazid,

seperti hidroklorotiazid, dapat menyebabkan kehilangan riboflavin lebih dalam urin

VITAMIN B3 ( NIASIN )

Vitamin B3 disebut juga dengan Niasin . Niasin memiliki sifat : sedikit larut dalam air

dingin, larut sebagian dalam air panas, tahan terhadap alkali, asam, panas, cahaya, dan oksidasi.

Vitamin ini memiliki dua bentuk yakni, asam nikotinat dan nikotinamida.

Ket : struktur molekul asam nikotinat

Rumus molekul : C6H5NO2;

Berat molekul : 123.11 g/molekul

Ket : struktur molekul nikotinamida

Rumus molekul : C6H6N2O;

Berat molekul : 122.13 g/molekul

Niasin mengkompromikan asam nikotin (nicotinic acid) dan nikotinamida

(nicotinamide), yang keduanya dibutuhkan untuk produksi energi dalam sel-sel menggunakan

NAD dan NADP. Nikotinamida (Nicotinamide) terlibat dalam proses enzim, termasuk

metabolisme asam lemak (fatty acid), pernafasan jaringan (tissue respiration) dan pembuangan

racun; esensial untuk fungsi otak; membantu menyeimbangkan kandungan gula darah dan

menurunkan tingkat kolesterol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat

18

Page 19: farmakologi vitamin

membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan

sistem pencernaan.

Gejala defisiensi niasin menyebabkan produksi energi kurang, fungsi otak lemah, dan

kulit buruk. Juga nampak dari dari gejala radang dan sakit pencernaan; Pellagra (penyakit

kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Gejala

kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan

mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah

yang terkena sinar matahari langsung.

Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan

gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih

lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah

rendah.

Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya

roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan

sumber yang paling baik.

Farmakokinetik

Niasin dan niasinamid mudah diabsorbsi. Ekskresinya melalui urin, sebagian kecil dalam

bentuk utuh dan sebagian lainnya dalam bentuk  berbagai metabolitnya

VITAMIN B5 ( ASAM PANTOTENAT )

Vitamin B5 memiliki nama kimia berupa asam pantotenat. Selain itu, vitamin B5 juga

dikenali sebagai "vitamin anti-stress". Vitamin ini memiliki rumus molekul C9H16O5N dan berat

molekulnya 218,23 gr/molekul. Berbentuk minyak pekat berwarna kuning pucat, larut dalam air,

tak larut dalam minyak dan pelarut lemak, agak manis, stabil dalam pemasakan yang normal, dan

ditemukan dalam bentuk Ca.

Struktur dari vitamin B5 adalah sebagai berikut:

19

Page 20: farmakologi vitamin

Asam pantotenat memainkan peranan dalam pengeluaran hormon adrenal dan

pembentukan antibodi, membantu dalam penggunaan vitamin, dan membantu mengubah lemak,

karbohidrat dan protein menjadi tenaga. Ia diperlukan oleh semua sel dalam badan dan tertumpu

dalam organ badan. Ia juga terlibat dalam pengeluaran " neurotransmitters ". Vitamin ini adalah

elemen penting koenzim A, bahan kimia badan penting yang berperan untuk membawa molekul

dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Pantothenic acid juga

merupakan penambah stamina dan mencegah anemia. Vitamin ini membantu memelihara

kesehatan kulit dan rambut serta diperlukan agar usus berfungsi dengan normal dan membantu

dalam merawat tekanan dan rasa cemas (anxiety).

Kekurangan vitamin B5 dapat menyebabkan : kehilangan selera makan, keletihan, lemah

badan, sakit kepala, muntah – muntah, sakit pada bagian abdomen, daya tahan lemah sehingga

mudah terjangkit penyakit saluran pernafasan, kebas dan kesemutan pada kaki, serta kejang otot.

Tidak ada dampak berbahaya akibat pengunaan vitamin B5 yang diketahui. Gejala keracunan

kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung .

Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Sumber nya ada dalam

daging, ikan, unggas (ayam, itik dan lain –lain ), semua biji-bijian, kacang – kacangan, ragi tapai,

sayuran, dan yang terutama dalam royal jeli yaitu persediaan makanan dalam sarang lebah.

Farmakokinetik

Pada pemberian oral, absorbsinya baik dan distribusinya ke seluruh tubuh dengan kadar

2-45 mcg/g. Ekskresi dalam bentuk utuh 70% melalui urin dan 30% melalui tinja.

VITAMIN B6 ( PYRIDOXINE )

Vitamin B6 merupakan jenis vitamin yang larut air. Pemberian vitamin B6 pada

umumnya untuk mengkoreksi kekurangan vitamin B6 dan membantu mengurangi gejala neuritis

yang disebabkan oleh pemakaian isoniazid (INH) pada terapi TB. Sumber makanan yang banyak

20

Page 21: farmakologi vitamin

mengandung vitamin ini antara lain daging, sayuran dengan daun berwarna hijau, sereal gandum

utuh, ragi, dan pisang. Kebutuhan vitamin B6 berdasarkan U.S. RDA adalah untuk pria sebanyak

15-19 mg/hari, wanita 14-15 mg/hari, kehamilan 18 mg/hari, dan laktasi sekitar 20 mg/hari

(Kamiensky, Keogh 2006).

Defisiensinya akan menyebabkan kelainan kulit berupa dermatitis seboroik dan

peradangan pada selaput lendir, mulut dan lidah Kelainan SSP berupa perangsangan sampai timbulnya

kejang, Gangguan sistem eritropoietik berupa anemia hipokrom mikrositik

Farmakodinamik Obat

Pemberian piridoksin secara oral dan parenteral tidak menunjukkan efek farmakodinamik

yang nyata. Dosis sangat besar yaitu 3-4 g/kgBB menyebabkan kejang dan kematian pada hewan

coba tetapi dosis kurang dari ini umumnya tidak menimbulkan efek yang jelas. Piridoksal fosfat

dalam tubuh merupakan koenzim yang berperan penting dalam metabolisme berbagai asam

amino, di antaranya dekarboksilasi, transminasi, dan rasemisasi triptofan, asam-asam amino yang

bersulfur dan asam amino hidroksida (Dewoto 2007).

Farmakokinetik Obat

Piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin mudah diabsorpsi melalui saluran cerna.

Metabolit terpenting dari ketiga bentuk tersebut adalah 4-asam piridoksat. Ekskresi melalui

urin terutama dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal (Dewoto 2007).

Indikasi

Pencegahan dan pengobatan defisiensi B6, diberikan bersama vitamin B lainnya atau

sebagai multivitamin untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin B kompleks. Indikasi

lain adalah untuk mencegah dan mengobati neuritis perifer oleh obat seperti INH, sikloserin,

hidralazin, penisilamin yang bekerja sebagai antagonis piridoksin dan/atau meningkatkan

ekskresinya melalui urin. Pemberian pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral yang

mengandung estrogen juga dibenarkan karena kemungkinan terjadinya defisiensi piridoksin pada

wanita-wanita tersebut. Piridoksin juga dilaporkan dapat memperbaikin gejala keilosis,

dermatitis seboroik, glositis, dan stomatitis yang tidak memberikan respon terhadap tiamin,

21

Page 22: farmakologi vitamin

riboflavin, dan niasin serta dapat mengurangi gejala-gejala yang menyertai tegangan prahaid

(pramesntrual tension).

Indikasi lain yaitu untuk anemia yang responsive terhadap piridoksin yang biasanya

sideroblastik danmungkin disebabkan kelainan genetik (Kamiensky, Keogh 2006; Dewoto

2007).

Efek samping

Nyeri kepala, mual, somnolen; dosis tinggi menyebabkan neuropathy sensorik (paresthesia, unstable gait, clumsiness of hands).

VITAMIN B8 ( BIOTIN )

Vitamin B8 atau yang sering disebut juga dengan biotin merupakan salah satu dari

rangkaian vitamin B-kompleks meskipun sebagian pustaka menyebut nya vitamin H. Di dalam

tubuh, vitamin ini dikonversi dalam bentuk koenzim biocytin. Biotin memiliki rumus molekul

C16H28N4O4S dan berat molekul nya 372,5 gram / molekul.

Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang

fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam

metabolisme karbohidrat, lemak dan protein untuk menghasilkan energi. Selain itu, biotin

membantu dalam pertumbuhan sel;memelihara kesehatan jaringan tubuh dan sum – sum

tulang;meringankan sakit otot; dan dalam penggunaan vitamin B-kompleks yang lain. Jumlah

yang cukup diperlukan untuk rambut dan kulit yang sehat.

Defisiensi/kekurangan konsumsi biotin akan menyebabkan hal fatal seperti : pelepasan

kulit, kulit pucat; kadar hemoglobin menurun; kondisi rambut jelek; uban dini (prematurely

greying hair); otot lembek atau sakit; nafsu makan kurang atau mual-mual (nausea); eksema

(eczema) atau radang kulit (dermatitis); kadar kolestrol naik sedangkan kadar biotin urin turun

sampai 1/10 dari normal.

22

Page 23: farmakologi vitamin

Kelebihan akibat pengonsumsian biotin dapat menimbulkan keracunan, namun juga tidak

biasa terjadi. Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi

pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan. Sumber – sumber penting biotin berasal

dari telur, susu, daging, ikan buah – buahan seperti almon, tomat, anggur, semangka dan cherry,

kacang – kacangan, kenari, dan kemiri.

VITAMIN B9 ( ASAM FOLAT )

Asam folat (asam pteroilmonoglutamat, PmGA) terdiri atas bagian-bagian pteridin, asam

paraaminobenzoat, dan asam glutamate. Asam folat penting untuk pertumbuhan tubuh dan

dibutuhkan dalam sintesis DNA. PmGA bersama dengan konjugat yang mengandung lebih dari

satu asam glutamate membentuk suatu kelompok zat yang dikenal sebagai folat. Folat

merupakan bentuk aktif asam folat yang beredar di seluruh jaringan tubuh. Sepertiga dari folat

disimpan di liver dan sisanya disimpan di jaringan lain. Sebagian besar asam folat diekskresi di

empedu. Asam folat didapatkan pada sayuran hijau, buah dan sayur berwarna kuning, ragi, dan

daging dan diabsorbsi di usus halus. Folat mudah rusak dengan pengolahan (pemasakan)

makanan (Dewoto, Wardhini 2007).

Kebutuhan asam folat per ari menurut U.S RDA antara lain pria dan wanita sebanyak 400

mcg/hari, kehamilan sebanyak 600-800 mcg/hari, dan laktasi sebanyak 600-800 mcg/hari

(Kamiensky, Keogh 2006).

Farmakodinamik Obat

Asam folat (PmGA) merupakan precursor inaktif dari berbagai koenzim yang berfungsi

pada transfer unit karbon tunggal (single carbon unit). Mula-mula folat reduktase mereduksi

PmGA menjadi THFA (asam tetrahidrofolat). THFA yang terbentuk bertindak sebagai akseptor

berbagai unit karbon tunggal dan selanjutnya memindahkan unit ini kepada zat-zat yang

memerlukan. Berbagai reaksi penting yang menggunakan unit karbon tunggal adalah:

sintesis purin melalui pembentukan asam inosinat

sintesis nukleotida pirimidin melalui metilasi asam deoksiuridilat menjadi asam timidat

interkonversi beberapa asam amino misalnya antara serin dengan glisin, histidin dengan

asam glutamate, homosistein dengan metionin (yang terakhir juga memerlukan B12).

23

Page 24: farmakologi vitamin

Peningkatan metabolism akibat penyakit infeksi, anemia hemolitik, dan adanya tumor

ganas meningkatkan kebutuhan folat (Dewoto, Wardhini 2007).

Farmakokinetik Obat

Absorpsi asam folat paling baik adalah melalui pemberian per oral terutama pada

sepertiga bagian proksimal usus halus. Pemberian dengan dosis kecil, memerlukan energI untuk

melakukan absorpsi sedangkan pada dosis besar, absorpsi dapat berlangsung secara difusi.

Gangguan pada usus halus masih dapat mencukupi kebutuhan folat.

Ada tidaknya tanspor protein belum dapat dipastikan. Dua pertiga dari asam folat yang

terdapat dalam plasma darah terikat pada protein yang tidak difiltrasi ginjal. Distribusi folat

merata ke semua sel jaringan dan terjadi penumpukan dalam cairan serebrospinal. Ekskresi

berlangsung di ginjal dan sebagian besar dalam bentuk metabolit (Dewoto, Wardhini 2007).

Indikasi

Penggunaan folat yang rasional adalah pada pencegahan dan pengobatan defisiensi folat.

Penggunaan secara berlebihan pada pasien anemia pernisiosa dapat merugikan pasien karena

folat dapat memperbaiki kelainan darah pada anemia pernisiosa tanpa memperbaiki kelainan

neurologic sehingga dapat berakibat pasien cacatseumur hidup (Dewoto, Wardhini 2007).

Kebutuhan asam folat meningkat pada masa kebuntingan / kehamilan dan dapat

menyebabkan defisiensi asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan asupan asam folat dari

makanannya. Beberapa penelitian menunjukkan ada hubungan kuat antara defisiensi asam folat

pada ibu dengan insidens neural tube defect, seperti spina bifida dan anensefalus, pada bayi yang

dilahirkan. Efek toksik pada penggunaan folat untuk manusia hingga sekarang belum pernah

dilaporkan.

Asam folat terdapat dalam berbagai sediaan multivitamin atau digabung dengan

antianemia lainnya. Asam folat injeksi biasanya hanya digunakan sebagai antidotum pada

intoksikasi antifolat (antikanker). Dosis besar dapat menutupi tanda dan gejala defisiensi

vitamin B12 yang berisiko pada usia tua. Pasien dengan Phenytoin (Dilantin) untuk kejang

24

Page 25: farmakologi vitamin

sebaiknya berhati-hati mengkonsumsi asam folat karena dapat meningkatkan risiko kejang.

Selama kehamilan trimester pertama, kekurangan asam folat dapat mempengaruhi

perkembangan system saraf pusat pada fetus; hal ini dapat menyebabkan neural tube defects

seperti spina bifida (defek penutupan struktur tulang medulla spinalis) atau anencephaly

( sedikitnya formasi massa otak)

Kontra indikasi

Anemia pernisiosa, anemia aplastik, normocytic, dan anemia refrakter.

VITAMIN B12 ( SIANOKOLOBALAMIN )

Sebuah vitamin larut air yang berperan penting dalam berfungsi normalnya otak dan

sistem saraf, serta dalam pembentukan darah. Vitamin ini merupakan salah satu dari delapan

vitamin B. Umumnya, vitamin ini terlibat dalam metabolisme setiap sel dalam tubuh, terutama

pengaruhnya pada sintesis dan regulasi DNA serta pada sintesis asam lemakdan produksi energi.

Vitamin B12 merupakan kumpulan senyawa-senyawa yang terhubung secara kimia, yang

semuanya memiliki aktivitas sebagai vitamin. Secara struktur, vitamin B12 adalah vitamin yang

paling kompleks dan mengandung elemen kobal yang jarang tersedia secara biokimia.

Biosintesis dari struktur dasar vitamin ini hanya dapat dilakukan oleh bakteri, namun konversi

antara bentuk-bentuknya yang berbeda dapat terjadi dalam tubuh. Suatu bentuk sintesis yang

umum dari vitamin ini, sianokobalamin, tidak terjadi di alam, namun digunakan dalam banyak

sediaan farmasi dan suplemen, dan juga sebagai bahan tambahan makanan karena kestabilannya

25

Page 26: farmakologi vitamin

dan harganya yang lebih murah. Dalam tubuh, vitamin ini diubah menjadi bentuk fisiologisnya,

metilkobalamin dan adenosilkobalamin, dengan membuang gugus sianidanya walaupun dalam

konsentrasi minimal. Baru-baru ini, hidroksokobalamin (suatu bentuk kobalamin yang dihasilkan

dari bakteri), metilkobalamin, dan adenosilkobalamin juga dapat ditemukan pada produk

farmakologi dan suplemen makanan yang mahal. Kegunaaan dari zat-zat ini masih

diperdebatkan.

Dalam sejarahnya, vitamin B12 ditemukan dari hubungannya dengan penyakit anemia

pernisiosa, sebuah penyakit autoimun yang menghancurkan sel-sel parietal dalam perut yang

mensekresi faktor intrinsik. Faktor intrinsik ini sangat penting dalam absorpsi normal vitamin

B12, sehingga kekurangan faktor intrinsik, yang tampak pada anemia pernisiosa, disebabkan

oleh kekurangan vitamin B12. Sejak saat itu, banyak jenis – jenis kekurangan vitamin B12 lain

yang lebih tidak kentara, berikut efek biokimianya, telah berhasil diuraikan.

26

Page 27: farmakologi vitamin

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik

berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme yang

tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.

Vitamin  dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya 

memacu dan memelihara :

1.   Pertumbuhan,

2.   Reproduksi,

3.   Kesehatan dan kekuatan tubuh,

4.   Stabilitas sistem syaraf,

5.   Selera makan,

6.   Pencernaan,

7.   Penggunaan zat-zat makanan lainnya.

Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindari terjadinya 

radikal bebas (free radikal bebas).

Vitamin dibagi menjadi dua menurut kelarutannya yaitu:

1. Vitamin larut dalam lemak

a. Vitamin A

b. Vitamin D

c. Vitamin E

d. Vitamin K

2. Vitamin larut dalam air

a. Vitamin C

b. Vitamin B

VITAMIN B1 ( THIAMINE )

27

Page 28: farmakologi vitamin

VITAMIN B2 RIBOFLAVIN

VITAMIN B3 ( NIASIN )

VITAMIN B5 ( ASAM PANTOTENAT )

VITAMIN B6 ( PYRIDOXINE )

VITAMIN B8 ( BIOTIN )

VITAMIN B9 ( ASAM FOLAT )

VITAMIN B12 ( SIANOKOLOBALAMIN )

3.2 SARAN

Vitamin merupakan zat yang sangat penting bagi tubuh. Namun, tentunya

penggunaannya pun harus sesuai dengan dosis. Kekurangan dan kelebihan akan

membawa dampak negative bagi tubuh.

28

Page 29: farmakologi vitamin

DAFTAR PUSTAKA

Atmono,S.ked, Hendri Krystiawan. 2013. Tugas Farmakologi Vitamin. Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Tasikmalaya.

https://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin

http://rafiistianto.blogspot.co.id/2012/07/makalah-vitamin.html

https://www.scribd.com/doc/140588989/Farmakologi-Vitamin

https://www.scribd.com/doc/288616047/farmakologi-vitamin-D

http://z-ismah.blogspot.co.id/2012/01/vitamin-d-e-k.html

29