farmakologi kelompok(1).doc

55
OBAT-OBAT YANG MEMPENGARUHI SALURAN CERNA A. ULKUS PEPTIKUM I. OBAT-OBAT ULKUS PEPTIKUM Ulkus Peptikum (UP) adalah kerusakan pada jaringan mukosa, submukosa sampai lapisan otot pada segmen saluran cerna yang berkaitan langsung dengan cairan lambung. Kerusakan yang terbatas pada mukosa saja disebut erosi. Menurut loksdinys, ulkus peptikum (UP) dibedakan atas ulcus ventriculi dan ulcus duodeni. Prevalensi: Di negara barat/ industri diperkirakan: 10% populasi pernah UP, dan 30% pernah Gastritis dan Di Indonesia belum ada data lengkap II. PATOGENESIS ULKUS PEPTIKUM Patogenensis terjadinya ulkus peptikum belum seluruhnya diketahui dengan pasti. Terdapat 3 faktor utama yang berperan, yaitu: 1. Faktor asam dan pepsin , bila produksi HCl berlebihan. 2. Faktor ketahanan mukosa → teori gangguan keseimbangan faktor agresif (merusak): faktor

description

materi farmakologi

Transcript of farmakologi kelompok(1).doc

docx

OBAT-OBAT YANG MEMPENGARUHI SALURAN CERNAA. ULKUS PEPTIKUMI. OBAT-OBAT ULKUS PEPTIKUMUlkus Peptikum (UP) adalah kerusakan pada jaringan mukosa, submukosa sampai lapisan otot pada segmen saluran cerna yang berkaitan langsung dengan cairan lambung. Kerusakan yang terbatas pada mukosa saja disebut erosi.Menurut loksdinys, ulkus peptikum (UP) dibedakan atas ulcus ventriculi dan ulcus duodeni. Prevalensi: Di negara barat/ industri diperkirakan: 10% populasi pernah UP, dan 30% pernah Gastritis dan Di Indonesia belum ada data lengkapII. PATOGENESIS ULKUS PEPTIKUMPatogenensis terjadinya ulkus peptikum belum seluruhnya diketahui dengan pasti.

Terdapat 3 faktor utama yang berperan, yaitu:1. Faktor asam dan pepsin , bila produksi HCl berlebihan.2. Faktor ketahanan mukosa teori gangguan keseimbangan faktor agresif (merusak): faktor defensif.3. Faktor infeksi dengan Helicobacter pylori.Faktor-faktor agresif dan defensif yang dapat memengaruhi keseimbangan

integritas saluran cerna, khususnya pada lambung dan duodenum.Faktor AgresifFaktor Defensif

Asam lambungPepsinRefluks cairan empeduNikotinAlkoholObat AINSKortikosteroidHelicobacter pyloriAliran darah mukosa(Mikrosirkulasi)Sel epitel permukaanProstagladinFosfolipid/SurfaktanMusinBikarbonatMotilitas

Sekitar pasien disebabkan oleh sekresi asam lambung yang berlebihan.III. FISIOLOGI SEKRESI ASAM LAMBUNGDibedakan ke dalam 3 daerah sekresi, yaitu:1. cardica gland area, menyekresi mukus dan pepsinogen2. oxyntic (pariental) gland area, yang bersesuaian dengan fundus dan badan lambung, menyekresi ion hidrogen, pepsinogen, dan bikarbonat,3. pyloric gland area, yang berlokasi di antrum, menyekresi gastrin dan mukus.

Sel-sel pariental menyekresi ion H dalam responsnya terhadap stimulasi-stimula si gastrin, kolinergik, dan histamin. Stimulasi kolinergik dan induksi gastrin menghasi lkan pertambahan kalsium intraselular dalam receptor medicated, yang mengaktif kan protein kinase intraselular, dan akhirnya meningkatkan aktivitas H+/K+ pump yang memungkinkan terjadinya sekresi asam ke dalam lumen gaster. Stimulasi histamin, dengan suatu guanine nucleotide-binding protein (Gs) mengaktifkan adenyl cyclase yang menyebabkan meningkatnya level second messenger cAMP intraselular Selanjutnya, aktivasi cAMP-dependent protein kinase memulai stimulasi H+ -K+ pump. Sekresi asam oleh lambung dapat dimodulasi (diatur) oleh cephalic vagal axis, oleh distensi lambung, dan oleh reseptor-reseptor kimia lokal di mukosa.

Sel-sel pariental membebaskan ion-ion H melalui berbagai mekanisme, berupa: Histamin menstimulasi sel-sel pariental fungsional dengan meningkatkan pembentuk-

an siklik adenosin monofosfat (cyclic AMP). Asetilkolin dan gastrin menstimulasi sel-sel pariental fungsional dengan meningkatkn level cystosolic calcium. Prostaglandin menghambat sekresi asam lambung dengan cara memblok pembentukn cAMP. Omeprazol menghambat H+ K+ ATPase.IV. PENGOBATAN ULKUS PEPTIKUM Tujuan pengobatan ulkus peptikum adalah menghilangkan rasa nyeri dan meny-embuhkan ulkus, serta mencegah kambuhnya ulkus dan mencegah terjadinya

komplikasi. Berdasarkan patofisiologi terjadinya UP, tujuan terapi farmakologi adalah untuk:menekan faktor-faktor agresif dan/atau, memperkuat faktor-faktor defensif, dan antibiotika kombinasi.V. OBAT-OBAT ULKUS PEPTIKUMMenurut mekanisme kerjanya obat-obat ulkus peptikum dibedakan atas:\A. Obat-obat yang mengurangi keasaman lambung:1. ANTASID2. ANTISEKRESI: antistamin-H2 antimuskarinik- H2 penghambat pompa proton.B. Obat-obat yang memperkuat mekanisme pertahanan mukosa. 3. Golongan SITOPROTEKSI, yang bekerja dengan:

(1) meningkatkan pembentukan PGE-2 & Pg I-2, dan(2) memperbaiki mikrosirkulasi. Obat-obat sitoproteksi antara lain: Sukralfat, C BS, Setraksat, Analog PG, Karbenoksolon 4. Antibiotika (untuk Helicobacter pylori).GOLONGANPREPARAT

1. ANTASID

2. ANTISEKRESI

a. H2 bloker

b. Antimuskarinik

c. Penghambat pompa proton

3. SITOPROTEKTIF

4. KOMBINASI ABAl-hidroksid, Ca-karbonat, Mg-hidroksid, Na-bikarbonat

Simetidin, Ranitidin, Famotidin, Nizatidin

Pirenzepin, Hiosiamin, Mepenzolat

Omeprazol, Lansoprazol

Bismut koloidal, Sukralfat, Misoprostol (Analog PG)

Amoksisilin, Klaritromisin, Metronidazol

VI. ANTASID

Antasid merupakan senyawa-senyawa yang menetralkan atau menurunkan keasaman lambung. Umumnya bersifat basa, tetapi bukanlah basa karena tidak berisi radikal OH. Penggunaan utamanya ialah untuk UP dan refluks esofagitis.Mekanisme Kerjas:a. Antasid bekerja menaikkan pH (menurunkan keasaman) isi lambung (umumnya peningkatan pH diatas 3-4), dengan cara:1. netralisir secara kimia, misalnya Na-bikarbonat2. mengabsorpsi ion H, misalnya Al-hidroksid gel dan zat-zat koloidal.b. Antasid menurunkan aktivitas pepsin, bergantung pada pH isi lambung.- pH 1-2 aktivitas pepsin optimal.- pH 4-4,5 aktivitas pepsin mulai menurun- pH 7-8 pepsin inaktif total. Peningkatan pH menginduksi pelepasan gastrin pH yang sangat tinggi menyebabkan acid rebound. Netralisasi asam juga akan meningkatkan tonus sfinkter esofagus bagian bawah. Antasid (khususnya produk-produk Al) dapat berikatan dengan asam empedu.

Kegunaan antasid dipengaruhi oleh laju disolusi bentuk sediaan, reaktivitasnya terhadap asam, efek fisiologis kation, kelarutan dalam air, serta ada suatu tidaknya makanan di dalam lambung. NaHCO3 yang sangat larut dalam air segera dibersihkan dari lambung dan menimbulkan suatu muatan basa dan natrium. CaCO3 dapat menentukan HCl dengan cepat dan efektif (tergantung pada ukuran partikel dan struktur kristal); namun senyawa ini dapat menyebabkan distensi abdomen dan sendawa disertai refluks asam. Kombinasi Mg2+ dan Al3+ hidroksida memberikan kapasitas netralisasi yang relatif cepat dan bertahan lama.Penggolongan AntasidBerdasarkan pengaruhnya terhadap keseimbangan asam basa dan elektrolit dalam tubuh1. Antasid nonsistemik ialah antasid yang kationnya membentuk senyawa-senyawa ya ng tidak larut dalam usus, dan tidak diabsorpsi sehingga tidak memengaruhi keseim-

bangan asam basa dalam tubuh. Semua antasid selain Na-bikarbonat termasuk dalam golongan ini, yaitu Al-hidroksid, Ca-karbonat, Mg-hidroksid, dan lain-lain.2. Antasid sistemik ialah antasid yang ion-ionnya dapat diserap usus halus sehingga mengubah keseimbangan asam basa dan elektrolit dalam tubuh dan dapat terjadinya alkalosis. Antasid yang termasuk golongan ini adalah Na-bikarbonat.Secara klinik antasid dapat dibagi atas 2 golongan:a. Antasid kuat, yaitu antasid yang mempunyai aktivitas netralisasi asam yang efektif, termasuk Na-bikarbonat, Ca-karbonat, dan Mg-oksid.b. Antasid tidak kuat, dengan kapasitas netralisasi asam lambung relatif kecil, termasuk semua antasid selain dari bagian (a), terutama yang efektif untuk ini, yaitu: Bi-koloidal dan Al-Mg-hidroksid. Na-bikarbonat tablet @500mg. SODA water (bany ak dijual di warung). Dosis: 1-4 gram.1. Antasid Sistemik Natrium BikarbonatNa-bikarbonat merupakan satu-satunya antasid sistemik yang digunakan dalam pengobatan. Na-bikarbonat sangat efektif dan kerjanya cepat. Na-bikarbonat juga digunakan untuk alkalinisasi urine dan antipruritus.Reaksinya dengan HCl lambung:NaHCO3 HCl NaCl + H2O + gas CO2 Gas CO2 yang banyak terbentuk distensi lambung, hebat perforasi. Ion-ion bikarbonat mudah diserap oleh usus halus masuk ke cairan ekstrakseluler kadar bikarbonat plasma .Kelebihan bikarbonat ini akan diekskresi ke urine sehingga urine jadi alkalis. Bilaterdapat gangguan fungsi ginjal, ekskresi bikarbonat. Efek Samping Obat/ Kerugian Na-bikarbonat:1. Acid rebound = rebound hyperacidity = rebound hypersecretion. Golongan antasid non-sistemik dengan acid rebound yang kuat ialah Ca-karbonat.2. Terjadinya distensi lambung oleh CO23. Bahaya terjadinya alkalosis sistemik.2. Antasid NonsistemikBekerja dengan mengikat ion H dalam lambung dan memindah kannya ke dalam usus halus yang mempunyai pH alkali. Dalam usus halus, ion H ini dilepaskan kembali dan antasid dikembalikan ke bentuk tidak larut. Jadi, antasid ini tidak diserap. Sebagian antasid diekskresi melalui tinja. Produk-produk Ca dan Mg dapat di serap dan dan dieliminasi melalui ginjal. Aluminium Hidroksid Bekerja dengan menetralkan asam HCl, dan mengikat ion H serta mengabsorpsi pepsin dan menginaktifkannya. Keuntungannya yaitu; efeknya lama walaupun potensinya kurang, bersifat adstringen karena ion Al juga dapat mengikat protein, bersifat demulsen yang dapat melindungi ulkus dari HCl dan pepsin, bersifat adsorben. Namun efek sampingnya yaitu konstipasi, defisiensi fosfat (dosis besar jangka terjadi osteomalasia), gangguan absorpsi vitamin, tetrasiklin,dll.Suspensi Al-hidroksid berisi 3,6-4,4% Al2O3 dan tablet Al-hidroksid berisi 50% Al2O3 (Al2O3 dihidrolisis dalam lambung menjadi Al [OH]3). Dosis 600mg/kali. Kalsium KarbonatMerupakan antasid yang efektif karena sebagai antasid, potensinya cukup kuat, mulai kerjanya cepat, dan masa kerjanya lama. Kekurangannya yaitu; konstipasi, mual, muntah, dan pendarahan, dapat menimbulkan disfungsi ginjal berupa azotemia, adanya efek acid rebound, dosis atau pemakaian yang lama menimbulkan gejala-gejala keracunan Ca berupa hiperkalsemia, alkalosis, kelainan ginjal azotemia, dan klasifikasi-klasifikasi metastatik. Sediaannya berupa tablet @ 600 dan 1000 mg. Dosisnya 1-2 gram sekali minum. Magnesium Efektivitasnya sama denga Ca-karbonat. Efeknya cukup lama karena obat ini sukar larut setelah bereaksi dengan HCl lambung sehingga berada lama di lambung. Pemberian terus-menerus dapat menimbulkan diare. Sediaanya berupa suspensi susu Milk of Magnesia, berisi 7-8% Mg (OH)2. Tablet susu magnesium, berisi 325 mg Mg(OH)2. Tablet susu magnesium, berisi 325 mg MG(OH)2. Dosis biasa 5-30 ml/kali atau 1-2 tablet/kaliIndikasi Antasid1. Pengobatan UP: Efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada UP.

Dapat membantu proses penyembuhan

Healing processini ternyata berhasil baik dengan pemberian A H22. Hiperasiditas yang menyertai gastritis, UP, hiatal, hernia, dan esofagitis.3. Keluhan saluran cerna lain, seperti: heart burn,spasmepilorus, refluks esofagitis,

dan acute strees ulcer4. Pencegahan pembentukan batu fosfat dalam ginjal5. Mencegah pembentukan batu/kristal.6. Pengobatan diare kronis menggunakan Al-hidroksid.Efek Samping AntasidYang sering terjadi ialah diare. Dosis besar terus-menerus dapat menimbulkan:1. Preparat Al - tinja keras, deplesi fosfat

2. Preparat Mg diare hebat, dehidrasi, hipermagnesia, bradiaritmia, dan batu ginjal3. Ca-karbonat-rebound hyperacidity, milk alkali syndrome (asidosis metabolik, hiperkalsemia, muntah, konfusi, sakit kepala, infisiensi ginjal), batu ginjal, gangguanneurologik, perdarahan saluran cerna, dan tinja yang keras4. Na-bikarbonat alkalosis sistemik, milk alkali syndrome, dan rebound Hypersecreti on Antasid dapat menghambat absorpsi obat-obat lain, seperti obat antikolinergik, te rasiklin (membentuk kompleks yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus), digoksi, digit oksin, fernotiazin, indometasin, fenilbutazon, isoniazid; dan kemungkinan juga fenit oin, antikoagulan oral, kuinidin, produk-produk Fe per oral, propranolol, beberapa

AB, barbiturat, dan salisilat. Antasid dapat meningkatkan efek-efek pseudoefedrin, l evodopa, dan meperidin dengan cara memfasilitasi absorpsinya melalui usus dan dap at memperkuat efek-efek amfetamin dengan menurunkan ekskresinya melalui urine.

Antasid yang banyak digunakan dalam klinik adalah Al-hidroksid, Ca-karbonat, dan Mg-hidroksid.Kegagalan terapi umumnya disebabkan oleh: Frekuensi pemberian obat yang tidak adekuat, dosis yang tidak cukup, pemilihan preparat yang tidak tepat, dan pengobatan di malam hari yang tidak terkontrol. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemakaian Antasid, yaitu:1. Saat dan frekuensi pemberian, umumnya 1jam sesudah makan2. Potensi3. Respons penderita4. Hindari penggunaan jangka panjang antasid sistemik5. Mulai kerja natasid bentuk suspensi lebih cepat dari bentuk tablet6. Campuran 2 atau lebih antasid tidak lebih baik dari satu macam saja.7. Untuk menghilangkan Efek konstipasi/pencahar, antasid lebih baik diberikan

terpisah8. Perhitungan biaya pengobatan harus berdasarkan biaya per hari, bukan per satuan

obat.

Bentuk sediaanya ada tablet-kunyah 40mg-80mg 4x sehari, teteasan/cairan 40mg 4x/hari, biasa tersedia dalam bentuk kombinasi dengan antasid, dan pemberian biasanya tiap setelah makan dan sebelum tidur, tablet harus betul-betul dikunyah karena dispersi yang sempurna akan memfasilitasi kerja natidilatulennya.VII. OBAT-OBAT ANTISEKRESI

Dalam keadaan normal sekresi asam lambung dilakukan dengan cara: (1) membebaskan gastrin dari sel-sel G di antrum dan duodenum yang mencapai reseptor spesifik pada sel pariental, terutama melalui sirkulasi; (2) membebaskan histamin dari sel-sel mastosit yang kemudian berikatan dengan reseptor histmain H2 pada sel-sek periental; (3) membebaskan asetilkolin oleh stimulasi vagal yang mengaktifkan sel-sel parietal melalui reseptor muskarinik. H2 Bloker

Contohnya: simetidin, ranitidin, dan famotidin. Obat tersebut merupakan penghambat sekresi asam lambung yang kuat, baik oleh histamin, gastrin, maupun oleh zat-zat lain.Indikasi kliniknya yaitu ulkus ventrikuli dan ulkus duodeni, sindrom Zollinger-Ellison, keadaan-keadaan dengan hipersekresi asam lambung, seperti pada masatositosis

sistemik.1. Simetidin, efek sampingnya berupa keadaan konfusional terutama terlihat pada orang lanjut usia, efek antiandrogenik karena simetidin mengikat resptor androgen yang menyebabkan disfungsi seksual dan ginekomastia pada laki-laki, leukopenia dan sim etidin, mengganggu metabolisme (oleh mikrosom hati) beberapa obat seperti

warfarin, teofilin diazepam, dan fenitoin. Tersedia dalam bentuk tablet @ 200 mg.

Dosis 3x200 mg yang dikonsumsi bersama makanan dan ditambah 400mg ketika

akan tidur.2. Ranitidin, pemberian bersama antasid dapat meninggikan pH intragaster. Tersedia

bentuk tablet 150 mg. Dosis dewasa 2xsehari 150mg.3. Famotidin, tidak berintegrasi dengan obat-obat lain. Tersedia dalam bentuk tablet @ 200 dan 400 mg. Dosis pemeliharaan 20mg/hari. Bloker Muskarinik

Con tohnya: Pirenzepin HCl, Lansoprazol. Pirenzepin merupakan penghambat spesifik sekresi asam lambung. Secara bermakna menurunkan produksi cairan lambung karena bekerja selektif pada reseptor muskarinik. Secara khusus/spesifik menghambat sekresi asam lambung saja, dan tidak memengaruhi fungsi fisilogi normal saluran cerna. Ulkus lambung akut dan kronis, ulkus duodenum akut dan kronis, gastritis dan duodenitis. Efek sampingnya dapat berupa mulut kering, atau gangguan akomodasi. Jarang terjadi pengerasan feses. Pemberian bersama H2 bloker sangat mengurangi sekresi asam lambung, terutama bermanfaat pada penderita Sindrom Zollinger-Ellison. Kerja zat-zat antiinflamasi tidak mengalami gangguan bila diberikan bersama pirenzepin.

Omeprazol memounyai tempat kerja dan bekerja langsung pada pompa asam lambung dari sel-sel pariental. Enzim gastrik atau pompa proton banyak terdapat dalam sel-sel pariental. Pompa proton ini berlokasi di membran apikal sel pariental. Dalam proses ini, ion H dipompa dari sel pariental ke dalam lumen dan terjadi proses pertukaran dengan ion K. Omeprazol memblok sekresi asam lambung dengan cara menghambat H+ / K+ ATPase pump dalam membran sel pariental. Omeprazol dapat diabsorpsi dengan baik melalui oral ataupun parental. Efek samping umumnya ringan dan bersifat sementara yakni mual, diare, sakit kepala, nyeri abdomen, flantula, dan dispepsia. Skin rush jarang ditemukan.

Omeprazol menghambat metabolisme oksidatif beberapa obat, seperti diazepam, barbiturat, koumarin, dan fenitoin. Obat ini tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusui. Omeprazol harus digunakan hati-hati pada penderita penyakit hepar.VIII. OBAT-OBAT SITOPROTEKTIF

Didefinisikan sebagai obat yang dapat mencegah atau mengurangi kerusakan mukosa lambung atau duodenum oleh berbagai zat ulserogenik atau zat penyebab nekrosis, tanpa menghambat sekresi atau menetralkan asam lambung. Obat sitoprotektif dapat dibedakan atas: a. Golongan analog Prostaglandin (bersifat sitoprotektif dan antisekresi) : Analog PGE1 : misoprostol, rioprostil, dan Analog PGE2: enprostil, arbasprostil, trimoprostil.b. Semua nonprostagladin dengan proteksi lokal: Karbenoksolon, sukralfat, bismut kol oidal, setraksat.Analog Prostagladin:Misoprostol Prostaglandin (PG)E2 dan PGI2 adalah prostaglandin utama yang disintesis oleh mukosa gastrik; senyawa-senyawa ini menghambat produksi asam dengan cara berikatan dengan resptor EP3 pada sel-sel pariental. Mekanisme efek sitoproteksi PG mencakup beberapa hal:1. Meningkatkan alirah darah mukosa lambung-duodenum (efek vasodilatasi PGE dan PGI; sedangkan PGF2 vasokontriksi), dan meningkatkan kemampuan memperbaiki mukosa lambung-duodenum dengan cara merangsang migrasi sel basal mukosa ke arah permukaan.2. Meningkatkan sekresi mukus lambung-duodenum (hanya PGE saja)3. Meningkatkan sekresi bikarbonat lambung-duodenum (PGE) dengan cara meningkatkan kadar fosfolipid mukosa sehingga meningkatkan hidrofobisitas permukaan mukosa, dan mencegah/mengurangi difusi balik ion H.4. PGE menyebabkan hiperplasia mukosa lambung-duodenum, khususnya di antrum, terutama dengan memperpanjang daur hidup sel-sel epitel yang sehat, tanpa meningkatkan aktivitas proliferasi.Analog PGE berfungsi untuk menyembuhkan ulkus peptikum. Sediaan analog PGE tidak lebih efektif dibandingkan dengan H2 bloker karena mekanisme sitoproteksinya tidak dapat mengompensasi aktivitas antisekresinya yang relatif lemah. Di samping itu, analog PGE ini kurang efektif dalam menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan lebih banyak efek samping (diare dan nyeri abdomen) dibandingkan H2 bloker bersifat abortifasien.Efek samping yang sering terjadi adalah diare (biasanya ringan dan bersifat sementara), bergantung pada dosis, karena efek peningkatan sekresi cairan di usus halus. Nonprostaglandin Karbenoksolon

Suatu drivat asam glikinizinat sintetik. Mekanisme kerjanya mencaku: stimulaso sekresi mukus, stabilisasi membran mempercepat regenerasi sel epitel permukaan yang rusak, dan aktivitas antipeptik. Dengan dosis 200-300mg sehari, efek obat sebanding dengan simetidin dalam mempercepat penyembuhan ulkus lambung dan duodenum. Sukralfat

Adalah garam aluminium dari sukrosa sulfat. Dalam suasana asam, obat ini membentuk pasta kental yang secara selektif terikat pada ulkus dan berfungsi sebagai sawar yang melindungi ulkus terhadap difusi asam, pepsin dan garam empedu. Posologi

Sukralfat (Ulsanic R) tersedia dalam bentuk tablet 500mg. Dosis dewasa 2 tablet 3-4 kali dalam keadaan perut kosong (di antarawaktu makan) dan pada waktu tidur. Menyebabkan konstipasi ringan 2-10% penderita, dan dapat menimbulkan toksisitas aluminium pada penderita gagal ginjal. Obat harus diberi 4kali sehari dan tidak boleh diberikan bersama antasid ataupun makanan. Setraksat

Adalah ester dari asam traneksamat. Obat bekerja memperkuat faktor-faktor defensuf pada lambung. Efek utamanya ialah meningkatkan aliran darah mukosa lambung atau duodenum untuk memperbaiki mikrosirkulasi mukosa di tepi ulkus dan di mukosa bebas ulkus. Ulkus peptikum dan ulkus duodenum. Setraksat juga efektif untuk ulkus kambuhan. Sentraksat terutama bermanfaat pada kasus ulkus kambugan pada usia lanjut dan menegah karena pada usia ini aliran darah mukosa menurun.. Sediaan terdspst dalam bentuk @ 200mg. Dosis dewasa 3-4 kali sehari setelah makan dan sebelum tidur. Efek samping umumnya ringan berupa gangguan saluran cerna, yang paling sering ialah konstipasi ringan. Efek samping lain yang lebih jarang terjadi ialah berupa mual, muntah, diare. Rasa penuh di ulu hati, mulut kering, dan erupsi kulit. Kolodial Bismut Subsitrat

Adalah garam koloidal bismut dari asam subsitrat. Seperti halnya dengan sukralfat, obat ini pada pH asam (