FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

62
05 Maret 2012 1 FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL GASTROINTESTINAL Frengki S.Farm, M.Farm, Apt 197902062006041002 BAGIAN FARMAKOLOGI FKH UNSYIAH DARUSSALAM BANDA ACEH

Transcript of FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

Page 1: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

05 Maret 2012 1

FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI GASTROINTESTINALGASTROINTESTINAL

Frengki S.Farm, M.Farm, Apt197902062006041002

BAGIAN FARMAKOLOGI FKH UNSYIAH DARUSSALAM BANDA ACEH

Page 2: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

2

• Aktifitas otot polos, pembuluh darah dan kelenjar (endokrine, eksokrine, parakrine) pd Saluran cerna dikontrol oleh : Sistem Neuronal dan hormonal

• Sistem Neuronal : - SS Parasimpatetik - SS Simpatetik

• Sistem Hormonal : - Hormon2 GIT tdd kel endokrin, eksokrine dan parakrin)

• Kel endokrin dl GIT : mensekresi gastrin

• Kel eksokrin dl GIT : mensekresi pepsin (dr peptic sel), HCl (dr sel parietal & sel oxyntic)

• Kel parakrin pd GIT : mensekresi histamin

Page 3: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

3

Histamin, gastrin, pepsin dan Asetilkholin plg berperan dl mengontrol sekresi asam lambung

Obat2 yang mempengaruhi GIT terbagi 2:•Obat2 yg bekerja di lambung (gaster) digunakan: Ulcus peptic, reflux oesophagitis,

•Obat2 yg bekerja di usus digunakan :

Konstipasi, diare, cacingan

Page 4: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

4

1. Antagonis H2-Reseptor

2. Antasida

3. Proton pump inhibitor

4. Emetik

5. Antiemetik

6. Digestan

7. Protektan lambung

8. Prostaglandin

Obat2 yang bekerja di lambung

Page 5: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

5

Obat2 yang bekerja di ususObat2 yang bekerja di usus

1. Laxantia

2. Antidiare

3. Adsorben/demulsen

4. Anthelmentik

Page 6: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 6

Istilah-istilahIstilah-istilah

Ulcus peptik: Luka/erosi pd mukosa lambung dan duodenum dg gejala nyeri berkala pd epigastrium, perut terasa penuh (gembung), rasa spt terbakar, flatus umumnya terjadi akibat kelebihan sekresi asam lambung, pepsin dan gastrin

Reflux oesophagitis: Peradangan mukosa oesophagus yg disebabkan oleh refluks

isi lambung yg sangat asam ke dalam oesophagus

Diare:

Keadaan buang air besar (bab) yg terlalu sering (> 6 kali), konsistensi sangat encer, berwarna dan berbau

Page 7: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

7

Laxantia/catarthica/purgativa/pencahar/urus-urus:

Obat2 yg dignkan utk memperlancar defikasi (bab)

Digestan :

Obat2 yg membantu meningkatkan kemampuan

saluran cerna utk menghancurkan/mencerna mknan

Antispasmodic:

Obat2 yg menghambat efek asetilkholin yg dilepaskan pd ujung post ganglion serabut saraf parasimpatis (mengurangi spasme atau motilitas sal cerna)

Page 8: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 8

Terapi Ulcus peptic dan Reflluks oesophagitis :

a. Obat2 yg bersft menetralisir asam lmbg (antasida)

b. Obat2 yg bersifat menurunkan sekresi asam lmbg (Antagonis H2-reseptor, proton pump inhibitor)

c. Obat2 yg dpt menurunkan motilitas GIT (antimuskarinik, antispasmodik)

d. Protektan lambung (obat2 yg membtk mantel pelindung pd mukosa lambung)

e. Pemberian prostaglandin eksogen

Page 9: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

9

ANTAGONIS H2-RESEPTOR

• Mrpkn antihistamin yg aktif pd H2 reseptor di lambung yg mampu menghambat sekresi kelebihan asam lambung.

Mekanisme kerja Antagonis H2 – reseptor:• Menghambat aktifitas histamin, gastrin, pepsin pd reseptor H2 yg menstimulasi sekresi asam lambung dr sel2 parietal/oxyntic• Mengurangi volume sekresi asam lambung• Menghambat aktifitas asetilkolin

Penggunaan klinik: Ulcus peptic, reflux oesophagitis

Efek samping: Diare, pusing, bingung, sakit otot dan hypergastrinaemia

Page 10: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

10

• Yang termasuk antagonis H2 reseptor adalah:

Cimetidine, Ranitidine, Famotidine, Nizatidine, Roxatidine

• Kelompok obat ini efektif utk terapi jangka pendek, umumnya membutuhkan terapi selama 4 – 8 minggu utk ulkus peptik dan 6 – 12 minggu utk reflux oesophagitis

Page 11: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 11

a. Cimetidine: Cimet, benomet, corsamet, nulcer,sanmetidin, tagamet, ulsikur, xepamet, dll.

Bentuk sediaan obat: Oral: 400 mg/ tablet; Injeksi im/iv: 200 mg / ampul

Dosis: Ulcus peptic: 400 mg 2 x sehari atau 200 mg 3 x sehari Acute benigna gastric ulcer dan ZES: 200 – 400mg 3 x shr

dan 400 mg menjelang tidur, selama 6 – 8 minggu Injeksi im 200 mg setiap 4 – 6 jam, IV 200 mg dilrtkn dl dextrose 100 ml atau NaCl injeksi 20 ml

Hati –hati penggunaan obat ini pd keadaan: Renal impairment, gastric malignancy, pregnancy,

lactation,hemodialysis

Page 12: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

12

Respon yg tdk diinginkan pd pengg cimetidine:Diare, pusing, somnolen, rash, nyeri kepala, nyeri otot, gynaecomastia, reversibel impoten, alopecia, aplastic anaemia dan hepatitis

Cimetidin berikatan dg reseptor androgen shg menyebabkan efek anti androgenik berupa gynaecomastia pd laki2 dan galaktorhoe pd wanita.

Page 13: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

13

b. Ranitidine = Zantac, Zumaran, Zantadin, Xeradin, Ulceranin, Scanarin, Rantin, Rantidine, Ranin, Gastridin, Acran dll.

Bentuk sediaan Obat: Oral :150 mg/tablet; Injeksi ampul 2 ml : 25 mg/ ml

Dosis : Ulcus peptic, Benigna gastric ulcer, reflux oesophagitis 2 x sehari 1 tablet (150 mg) pagi dan malam menjelang tidur.

Pd ZES 3 x sehari 1 tablet

Injeksi im 50 mg setiap 6-8 jam atau infus dg dosis 6,25 mg/jamIntensitas kerjanya 4 – 8 kali lbh kuat dr simetidin

Page 14: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

14

Hati-hati penggunaan obat ini pd keadaan Renal impairment, pregnancy and lactation

Respon yg tdk diinginkan:Nyeri kepala,pusing, gangguan GIT, skin rash

Interaksi obat: Meningkatkan absorpsi midazolam, Mengurangi absorpsi cobalamineMengurangi klirens warfarin dan turunan procainamide

Page 15: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 15

c. Famotidine: Famocid, Famos, Gasfamin, Interfam, Ulmo,Renapepsa, Regastin,Tismafam

Bentuk sediaan obat: Oral : 20 dan 40 mg /tablet Dosis : Ulcus peptic 2 x shr 1 tablet (20mg), 1 x sehari 1 tablet (40 mg)

Hati-hati pd : Gangguan/kerusakan ginjal

Respon yg tdk diinginkan:Nyeri kepala, pusing, sembelit, diare, trombositopenia dan arthralgia

Page 16: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 16

d. Nizatidine = Axid

Bentuk sediaan obatOral : 150 mg/tablet; Injeksi dl btk ampul 4 ml (25 mg/ml)

Dosis : Ulcus peptic, benigna gastric ulcer 1 x shr 2 tablet menjelang tidur atau 2 x sehari 1 tablet. Infus: larutkan dl 150 ml cairan infus, atur kecepatan 10 mg/jam

Hati-hati pd keadaan: Renal insufficiensi, pregnancy and lactation

Respon yg tdk diinginkan: Nyeri kepala, pusing, berkeringat,dan urticaria

Page 17: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 17

PROTON PUMP INHIBITOR

Mekanisme kerja obat:

•Menghambat scr irreversibel H+/K+ ATP ase (pompa proton/ pompa gastrik hidrogen potassium adenosine triphosphatase) dr sel parietal lambung yg bertanggung jawab thdp pengeluaran ion2 H+ ke lumen lambung.

•Dg sasaran lgsg pd bgn terminal dl produksi asam lambung, menjadikan proton pump inhibitor lbh effektif dp antagonis H2 reseptor atau antasida,krn dpt mengurangi sekresi asam hingga 90%.

Page 18: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 18

Penggunaan klinik:

Ulcus peptic, Reflux oesophagitis, ZES, gastropati akibat penggunaan OAINS, dyspepsia dan infeksi oleh Helicobacter pylori

Efek samping:

Nyeri kepala, diare, rash, pusing, somnolen,bingung, reversibel impoten, muscle cramps, gynaecomastia

Yang termasuk Proton pump inhibitor:

Omeprazole, lansoprazole, pantoprazole, rabeprazole, esomeprazole

Page 19: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 19

a. Omeprazole = Dudencer, Inhipump, Losec, Meisec, Morecon, OMZ, OPM, Pumpitor, Stomacer, Zollocid,

Zepral, Prilosec, Prohibit, Protop, Regasec, Redusec, dll.

Bentuk sediaan obat:Oral : 20 mg/kapsul;

Dosis : Ulcus peptic, benigna gastric ulcer, erosive reflux oesophagitis, ZES 1 x sehari 1 – 2 kapsul selama 4 – 8 minggu, termasuk akibat

pemakaian OAINS (obat anti inflamasi non steroid)

Respon yg tdk diinginkan : Nyeri kepala, gangguan GIT, urticaria, tp biasanya dpt ditoleransi

dg baik . Insiden ini kurang dari 5%

Interaksi obat: Menunda eliminasi diazepam, fenitoin danwarfarin

Page 20: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 20

b. Lansoprazole = Compraz, Lapraz, Lanvell, Laz, Prazotec, Prosogan, Prevacid, Zoton, Betalans, Prolanz, Pysolan

Bentuk Sediaan obat: Oral : 30 mg/kapsul

Dosis : Ulcus peptic, reflux oesophagitis, benigna gastric ulcer, 1 x sehari selama 4 minggu

Hati-hati pada: Gangguan hepar, pregnancy, lactation, dan anak2

Interaksi obat: Meningkatkan clearance theophyllin

Page 21: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

21

• Respon yg tdk diinginkan: Konstipasi, diare,nyeri kepala, abdominal distensi, mulut kering, susah tidur

• Interaksi Obat:

Memperlambat metabolisme dan ekressi diazepam dan fenitoin

Page 22: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22

c. Pantoprazole = Pantozole, Protonic, Somac, Pantoloc

Bentuk sediaan obatOral : 40 mg/tablet, Vial 40 mg

Dosis : 1 x sehari 1 tablet (40 mg) selama 2 – 8 minggu, IV injeksi 40 mg /hari

Kontraindikasi: Impaired liver function, pregnancy

Respon yg tdk diinginkan: Nyeri kepala, diare, nyeri abdomen, skin rash, flatulence, dizziness, pruiritus

Page 23: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

23

d. Rabeprazole = Pariet, Aciphex

Bentuk sediaan obatOral : 10 mg / tablet

Dosis : Ulcus duodeni 10 – 20 mg 1 x sehari selama 2 – 4 mingguUlcus gaster 10 mg 1 x sehari selama 4-6 mingguGastrooesophagitis 20 mg 1x sehari selama 4-8 minggu

Hati-hati pada keadaan: Hypersensitivity, impaired hepatic function

Respon yg tdk diinginkan: Nyeri kepala, diare, nausea, rhinitis, rash

Page 24: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

24

Interaksi Obat:

• Mengurangi konsentrasi ketokonazole dl darah, • Meningkatkan konsentrasi digitoksin dl darah, Memperpanjang waktu ekressi fenitoin.

e. Esomeprazole = Nexium

Page 25: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

25

Rabeprazole, pantoprazole memiliki interaksi obat lebih sedikit shg dpt dijadikan pertimbangan jk ingin digunakan pd pasien lansia yg sdg menggunakan beberapa obat lainnya

Proton pump inhibitor (PPI) dpt dikombinasikan dg amoksisilin dan clarithromisin dalam mengobati adanya infeksi oleh Helicobacter pylori, krn bakteri ini yg menyebabkan kekambuhan tukak lambung

Page 26: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

26

Proton pump inhibitor jg menjadi obat pilihan utama pd sindroma zollinger ellison, pd sindrom ini tumor di pankreas menyebabkan berlebihnya produksi asam lambung shg menimbulkan ulcerasi yg parah

Secara umum interaksi obat dg proton pump inhibitor antara lain:• Mengbh absorpsi asam2 lemah, griseofulvin,ketoconazole, itraconazole, Fe, vitamin B12, enoxacin & cefpodoxime. Berkurang atau bertambah ?

• Mengurangi absorpsi/konsentrasi ketoconazole

• Meningkatkan Absorpsi serta konsentrasi digoxin dl darah

Page 27: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

27

Pemberian secara bersamaan dg obat lain hrs hati2 krn dpt menyebabkan kegagalan pengobatan.

Metabolisme PPI adalah melalui aktifitas enzim Cytochrom P450, dan hal ini dpt mengubah metabolisme obat lain baik berupa induksi/inhibisi obat lain terutama obat2 dg indeks terapetik yg sempit.

Page 28: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

28

ANTACIDA = ANTI ULCER PEPTIC

•Ulcer peptic dpt tjd di sepanjang GIT,akibat kelebihan sekresi asam lambung, gastrin, pepsin, asam2 empedu dll.

•Bila terjadi pada:Oesophagus OesophagitisLambung/gaster Ulcus venticuliUsus Ulcus duodenale

Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan timbul ulcus peptic? 1. Penggunaan Obat2 Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS/NSAIDs) scr kronik baik sbgi antinyeri, antirematik, antiinflamasi dan bbrp obat yg dignkn pd penyakit jtg koroner dpt memicu timbulnya ulkus peptik

2. Infeksi oleh Helicobacter pylori

Page 29: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 29

Penggunaan obat2 NSAIDS ini scr kronik dpt menimbulkan efek yg tdk diinginkan pd gastrointestinal, yaitu tjdnya lesi pd mukosa gastrointestinal.

Utk mengatasi hal tsb biasanya digunakan tdk hanya antasida, juga antagonis H2 reseptor, proton pump inhibitor, sitoprotektif. Umumnya lesi atau tukak akan sembuh antara 4 – 8 minggu pengobatan

Keampuhan antasida dl mengobati ulkus peptik membutuhkan dosis yg lebih besar dr dosis obat antagonis H2 reseptor atau PPI

Page 30: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 30

Berdasarkan cara kerjanya, maka antasida ada 2:Berdasarkan cara kerjanya, maka antasida ada 2:

1. Antasida non-sistemik (grm2 Magnesium /Aluminium

2. Antasida sistemik ( garam2 Calcium/Natrium)

Mekanisme Kerja Obat: Menetralisir asam lambung & meningkatkan pH gaster

Page 31: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 31

Antasida non-sistemikAntasida non-sistemik

Mrpkn antasida yg plg banyak dignkn krn kationnya mbtk iktn kompleks yg tdk diserap di usus halus.

Kelompok ini memiliki kerja yg lbh lama, dg mengikat mukus lambung shg mampu memproteksi kontak lgsg antara asam lambung dengan mukosa lambung

Pd penggunaan yg lama, perlu hati-hati, karena kemungkinan terbentuk batu ginjal/empedu.

Kelompok ini jg dpt menurunkan absorpsi Tetrasiklin dan asam-asam empedu shg tbtk ikat kompleks yang tidak larut.

Page 32: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 32

Contohnya

1. Garam-garam Magnesium (silikat / phospat) ES: Diare

2. Garam-garam Aluminium (silikat) ES: Sembelit

3. Magnesium hidroksida/ Aluminium hidroksida ES: Tdk di absorpsi Dapat meningkatkan pH gastric juice Dapat mengadsorpsi pepsin

4. Magnesium trisilikat/ aluminium trisilikat ES: efek antasida bertahan lama dan dpt mengadsorpsi pepsin, jg dapat meningkatkan pH gastrc juice

Page 33: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 33

5. Magnesium-Aluminium trisilikatGaram-garam Mg/Al ini jarang digunakan tunggal, biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan obat lain, baik dengan antsida sistemik, antiflatus maupun dengan antagonis muskarinik, yang mana kombinasi ini sangat cepat memberikan perbaikan klinis.

Antasida sistemik1. Natrium bicarbonat (NaHCO3, baking soda)

Dgn HCl lambung akan terbentuk NaCl, CO2 dan H2OCO2 yang terbentuk akan merangsang sekresi gastrinDapat meningkatkan pH gastric juice. CO2 yg trbtk dpt menyebabkan perut gembung dan sering bersendawa

Page 34: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 34

Hati2 penggunaan NaHCO3 dl wkt yg lama atau pd dosis tinggi, krn NaCl yg akan diabsorpsi shg akan memperburuk OS Hipertensi, gangguan ginjal, CHF

2. Calcium carbonat (CaCO3)Lama kerja garam-garam ini lebih panjang, dapat menyebabkan acid rebound. Penggunaan harus hati-hati pada penderita yang sedang diet Calcium

SE: konstipasi

3. Natrium Alginat

Page 35: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 35

Semua antasida akan mempengaruhi absorpsi obat2 lain, baik dg cr mengikat obat lain, mengurangi absorpsi atau dg meningkatkan pH GIT. Oleh krn itu antasida tidak boleh diberikan bersamaan dg Tetrasiklin, Fluoroquinolones, itraconazole dan garam2 Ferro.

Page 36: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 36

Secara umum senyawa-senyawa antasida non-sistemis, tidak dianjurkan untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama, karena akan terbentuk CO2 dalam jumlah besar sehingga sekresi gastrin dan asam lambung semakin meningkat ( acid rebound),dpt menyebabkan pendarahan/ruptura lmbg

Penggunaan garam-garam natrium pada Ulcus peptic disease (PUD) ptg diperhatikan pada penderita hipertensi/diet natrium.

Umumnya antasida sistemik selalu dikombinasikan dengan non-sistemik, guna menghindari efek samping yang telah disebutkan di atas.

Bentuk kombinasi dmk yang terdapat di pasaran antara lain :Acitral, Gelusil, Mylanta, Digel, Actal-plus, Dexanta, Polycrol, Kalmag,dll.

Page 37: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

37

Protektan Mukosa LambungProtektan Mukosa Lambung

1. Bismuth dan turunannyaMKO: • mengadsorpsi pepsin• Meningkatkan sintesis prostaglandin dan menstimulasi

sekresi bicarbonat endogen

Contohnya: Bismuth sub citras = Denol, Bi-sub Nitras/Bismuth sub carbonat = Anti maag

• infeksi oleh Helicobacter pylori• peptic ulcer

Efek samping: nausea, vomiting, lidah hitam, faeses hitam

Page 38: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

38

2. Sucralfate = Neciblock, Benofat, Inpepsa, Ulcumaag, Ulsafate, Ulsanic, Ulsidex.

Merupakan komplek antara Al-hidroksida dengan Sucrose sulfat

MKO:

Sucralfate dalam suasana asam, akan melepaskan aluminium yang kemudian membentuk ikatan kompleks dengan glikoprotein

Komplek yang terbentuk berikatan dengan mukus sehingga mengurangi degradasi mucus oleh pepsin atau asam lambung

Menstimulasi sekresi bicarbonat dan produksi Prostaglandin

Page 39: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 39

Penggunaan Klinik: Ulcus peptic dan chronic gastritis

BSO : Tablet 500 mg, caplet 1000 mg

Dosis : 1 g, 3-4 kali sehari sebelum makan dan menjelang tidur

Efek samping : konstipasi, mulut kering, nausea, muntah, sakit kepala & rash

Hati2 : Pada Kehamilan, Laktasi, gangguan fungsi ginjal

Sucralfate dapat mengurangi absorpsi antibiotika turunan Fluoroquinolone, simetidin, teofilin, tetrasiklin, digoxin, dan amitriptilin

Pemberian bersama dg antasida dilakukan 1,5 jam sebelum atau sesudah pemberian sukralfate

Page 40: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 40

3. Misoprostol= CytotecProstagladin E dan Prostaglandin I disintesa di mukosa lambung dan usus. PG ini dibutuhkan untuk memproteksi sel mukosa gastric dan intestinal oleh kelebihan asam lambung

MKO:Menghambat sekresi asam lambung akibat rangsangan oleh makanan, histamin, pentagastrin, dan caffein pada sel-sel parientalMeningkatkan aliran darah pada saluran cerna, sekresi mukus dan bicarbonat.

Page 41: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 41

Prinsip Kerja: Mencegah kerusakan lambung akibat penggunaan NSAIDS

BSO : tab 200 mikrogram

Dosis : 4 kali sehari 1 tablet

Kontraindikasi: Kehamilan,laktasi, menopause,

Reaksi yg tdk diinginkan: Diare, nyeri lambung, cramps otot perut, kontraksi uterus dll

Pada keadaan yang bagaimana terjadi penurunan PG?Apa akibat penurunan PG terhadap saluran cerna?Apa efek peningkatan kadar PG pada organ lain ?

Page 42: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 42

Emetic: Obat perangsang muntahEmetic: Obat perangsang muntah

•Muntah terjadi berdasarkan regulasi secara sentral pada unit-unit tertentu di medula oblongata, yi:

Vomiting control: yang mengontrol gerakan otot polos dan otot polos sal cernaChemoreceptor Trigger Zone (CTZ) di area postrema MO

• CTZ sensitif trhdp rangsangan zat-zat kimia, juga mrpkn tpt kerja obat-obat seperti: Apomorfin, morfin, glikosida jtg dan bahan-bahan lain yang bersifat emetogenik (merangsang muntah)Obat-obat yang merangsang muntah a.l:1.Ipecacuanhae (tinctura, extract, syrup)2.Emetine3.Cephaline

Page 43: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 43

Antiemetic=antimuntah

Antiemetik: Obat yg digunakan untuk mencegah mual dan muntah

PK: morning sickness of pregnancy(mual/muntah pada kehamilan)Motion sickness (mabuk perjalanan), pd pengg cytotoxic drugs

Penggolongan antiemetik:

1.Antagonis H-1 receptorMerupakan antimuntah yang disebabkan oleh rangsangan

bahan-bahan yang terdapat di dalam lambung.Ex: Cinnarizine, Cyclizine, Dimenhydrinat, PromethazinePK: motion sicknessMKO: 4 jam setelah dimakanLKO: 24 jam

Page 44: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 44

2. Antagonis muscarinic (hyosine)

MKO : Menghambat aktifitas Asetil kholinES : mengantuk, mulut kering, pandangan kabur, retensi urine

Efek ini jarang muncul pd dosis terapi

3. Antagonis 5 hydroxy Tryptamine (5-HT)5-HT mrpkn neurohormonal yg tdpt dalam GIT yang bersifat antiemetik

Yang termasuk Antagonis 5-HT a.l:Ondanstrone, granissetrone, tropisetron

PK: terutama digunakan utk mencegah dan mengobati muntah akibat penggunaan cytotoxic drugs

BSO: oral, iv, infus tetesES: sakit kepala, gangguan lambung

Page 45: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 45

4. Turunan Phenothiazines (antipsychotic)

Kelompok phenothiazine aktif melawan muntah yang disebabkan bahan-bahan yang merangsang CTZ, tapi tidak aktif dalam melawan muntah akibat stimulasi yang berasal dari GIT.

MK : Mengantagonis Dopamine pada D2 reseptor di CTZBSO : Oral, rektal, parenteral

Yang termasuk kelompok ini:Chlorpromazine, Prochlorperazine, trifluoperazine, triethylperazine

5. Antagonis D2 reseptor- Domperidome, MetoclopramideMerupakan antagonis Dopamin reseptor yang bekerja di CTZ, tetapi pada dosis tinggi akan mengantagonis 5 HT-3 reseptor

Page 46: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 46

ES : gangguan gerakan bola mata, leher (involuter), mengantuk, lemah, gangguan lambung, galactorrhoe

6. Turunan CannabinoidNabilone: Menghilangkan muntah yang disebabkan oleh bahan-bahan yang menstimulasi CTZ

Dapat di antagonis oleh Naloxone ES: mengantuk, pusing, mulut kering, kadang2 timbul halusinasi dan reaksi2 psikosis lainnya

7. Antiemetik lainnyaHaloperidol, droperidol ( antipsikotik)Obat-obat ini pencegah muntah akibat cytotoxic drugs, terutama Cysplatine

Page 47: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 47

Digestiva

Yang termasuk digestiva/ digestan adalah:Asam khlorida, enzim2 pencernaan, asam2 empedu & zat2 perangsang pembtkan cairan empedu ( kloretika)

Defisiensi bahan-bahan di atas dapat diatasi dengan pemberian sediaan tertentu, misalnya pada keadaan:

Achlohydria, yang sering menyertai anaemia pernisiosa, kanker lambung, dll.

Pada keadaan ini perlu penambahan asam lambung (HCl), untuk meningkatkan kemampuan mencerna makanan dan absorpsi vitamin/mineral tertentu.

Page 48: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 48

1. Larutan HCl 10 % (dosis 2-4 ml, 3x sehari sdg makan)

2. Glutamic acid hydrochlorid Merupakan kombinasi HCl dan asam glutamat(dosis 340mg/kapsul, 3x sehari 1-3 kapsul, ketika sdg makan)

3. Pepsin : Diperoleh dari lapisan kelenjar lambung lembu/babi ( dosis 100-500mg/tablet, 3xsehari sdg makan)

4. Pancreatin : Diperoleh dari pankreas lembu/babiMengandung: lipase, amilase, esterase, nukluase, elastase, protease

PK : Pada keadaan insuffisiansi pankreatik misalnya pankreatitis, malabsorpsi, pasca gastrektomi, cystic

fibrosis

Page 49: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

49

BSO: tablet/kapsul salut enterik 500mg, 3xsehari d.cBiasanya sering dikombinasikan dengan pankreolipase, karena mengandung lipase 12x, tripsin 12x dan amilase(dosis 300-900mg/hari)

5. Asam-asam empeduasam-asam empedu penting untuk pencernaan lemak, dan biasanya diperoleh dari lembu/babiPK:

Penderita gangguan heparPenyumbatan pada saluran empeduPasca kholestistektomiDefisiensi pambentuk cairan empeduDosis: 300mg/kapsul, 3xsehari d.c

Page 50: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

50

Obat-obat Yang Bekerja Pada Usus HalusObat-obat Yang Bekerja Pada Usus Halus

1. Antidiare1. Antidiare Pada keadaan diare terjadi percepatan gerakan usus

melebihi gerakan normal, yg disebabkan oleh adanya infeksi, toksin, atau adanya zat-zat lain yang masuk ke dalam saluran cerna

Diare akut: tjd tiba-tiba, tinja berbtk cair, demam, sakit perut, mual, muntah dan penderita dl keadaan lemah

Biasanya disebabkan oleh adanya radang, bakteri, jamur atau virus, setelah radiasi, atau keracunan makanan, bila tidak diatasi menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh

Page 51: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

51

Diare kronik; biasanya tjd pd kolitis ulcerosa, psikokis,hyperthyroidism, irritasi kolon, karsinoma lambung,infeksi oleh Entamoeba hystolica/ Giardia lambilia

Apapun btk diarenya hrs diupayakan mencari penyebabnya dl upaya menuju pengobatan yg rasional

Diare karena infeksi: pengobatan dengan antimikroba

Diare karena adanya benda asing(makanan,obat,dll): stop penyebab dan berikan antagonis H2 reseptor

Page 52: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

52

PENGOBATAN DIARE:1. Rehidrasi: terapi dg pengganti cairan elektrolit 2. Pemberian obat-obat yg bekerja lokal (Antimikroba,

adsorben,dll)3. Terapi simptomatis (Pemberian obat yang menekan

motilitas usus, astringensia, spasmolitika4. Diet: Makanan bubur agar mdh dicerna dan tdk mrgsg sal

cerna dan istirahat yg cukup

Page 53: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

53

1. Rehidrasi: Merupakan tindakan penting dalam mengatasi diare akut. Oral rehidrasi sangat bermanfaat pada diare akut sedang, tetapi pada keadaan diare akut yang hebat diperlukan rehidrasi melalui infus tetes intravena

Oral rehidrasi yang direkomendasikan oleh WHO/UNICEFTdd: glukosa 20g, NaCl 3,5 g, Na-citrat 2 g dan KCl 1,5 g untuk 1

liter cairan

2. Obat-obat yg bekerja lokal : Antimikroba sal cerna dan adsorben Antimikroba digunakan utk membunuh kuman penyebab infeksi

Page 54: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

54

Sedangkan adsorben digunakan untuk menyerap bahan-bahan yang bersifat mengirritasi mukosa usus (adsorbensia) yang tujuannya untuk melindungi mukosa saluran cerna (protektan) atau untuk menyerap toksin-toksin yang dilepaskan oleh mikroba penyebab diare

a. Adsorbensia yang sering digunakan adalah:•Arang aktif (Carbo adsorben, dosis 10-20 g/hari)•Attapulgite (Mg-silikat, dosis 1-1,5 g/hari)•Kaolin-pectin (Al-silikat, dosis 6-15 g/hari)•Attapulgite-pectin•Pectin (asam poligalakturonat)•Bismuth sub nitras/Bi-sub Carbonas/Bi-sub Citras 100 mg/kali, 3xsehari

Page 55: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 55

3. Obat-obat yang menekan motilitas usus:a. Antimuskarinikb. Turunan opiatc. Relaksan otot polos

Antimuskarinik alamia. Atropin sulfas, sering dikombinasikan dengan difenoksilat dosis

0,25- 0,5 mg (3x sehari, oral), injeksi sub-cutan Indikasi : PUD, Irritable bowel syndrome, diarrhae

b.Scopolamin HBr, sering dikombinasikan dengan analgetik (metamizol, dipyron, parasetamol dan salisilamid) untuk mengurangi kekejangan pada saluran cerna, uterus Dosis 10mg, 3xsehari, injeksi im/iv

Page 56: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 56

c. Extract Bellad, Extract Hyosciamid. Hyocine butyl bromida (buscopan)

•Antimuskarinik sintetik•Methanthelin: long acting antimuscarinic, dosis 50-100mg, 3-4 x sehari

•Propanthelin Bromida: dosis 15 mg, 3 x sehari•Butropin; dosis 5-10 mg, 3 x sehari•Clidinium: dosis 2,5 mg, 4 x sehari•Glycopyrinium: dosis 1 mg/ tablet, 4 x sehari•Oxyphencyclimine: dosis 5 mg, 3 x sehari•Pipenzolat, Mepenzolat Bromida•Tymepidine, dosis 30 mg/kali•Poldine, dosis 4 mg,4 x sehari•Tiemonium, dosis 25 mg, 4 x sehari•Pirenzepin, Dicyclomin HCl

Page 57: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

57

a. Turunan Opiat

b. Relaksan otot polos- Papaverin HCl MK: inhibisi fosforilasi oksidatif & influx Calcium intrasel Dosis: 40-100 mg/tablet,iv

- Alverine (dosis 40mg, 3xsehari) - Pyrvinium (dosis 30mg, 3xsehari, secr oral) - Pineverine Bromida (kerja selektif pada saluran cerna) - Mebeverine (dosis 135mg/tablet sblm makan, 3xsehari) - Pitofenone - Pramiverin (Systabon

Page 58: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

58

4. Obat-obatan yang digunakan untuk memperbaiki flora ususLactobacillus acidophyllus (Lacbon, Biofermin T/tablet)

5. Astringensia = adstringensiaMrpkn obat2 yg menciutkan selaput lendir ususMisalnya : tannin, tannalbumin, garam2 bismuth,

garam2 Aluminium

Page 59: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

22/04/23 59

Laxantia/purgative/cathartica

Laxantia/pencahar digunakan pada keadaan sembelit (obstipasi, konstipasi) yang disebabkan oleh adanya gangguan saluran cerna, gangguan hormonal (hypertiroidsm), gangguan metabolisme (DM)

Penetapan diagnosis berdasarkan: pola makan, sifat/frekuensi BAB dan adanya penyakit tertentu

Terapi yang tepat untuk mengatasi sembelit:Pengaturan diet (KH, lemak, serat, protein)Mengobati penyebabnyaMenghindari makanan/obat2 yang menimbulkan sembelit (opiat, antimuskarinik, garam2 Al/Fe, benzodiazepin)

Page 60: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

60

Penggolongan Laxantia:1. Bahan2 yg mengembangkan isi usus, yg bersifat menahan air shg volume isi usus > peristaltik BAB

Turunan Cellulosa: Methyl Cellusa, Carboxy Methyl Cellulosa (CMC). Dosis 1-1,5 g, 4 x sehari dengan air 3-6 liter

2. Bahan-bahan yang melunakkan faeses,bersifat pelicin krn mengurangi tegangan permukaan faeses. Misalnya:

- Parafin Liquidum, 15 - 45 ml, 3 x sehari sebelum tidur- Dioctyl natrium Sulfosuccinate 50-200 mg/hari- polysiloxane 200 mg, 2-4x sehari

Page 61: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

61

3. Zat2 yg menahan air, bersifat mengencerkan faeses shg volume > shg cepat dikeluarkan

- Magnesium sulfat/phospat/tartrat 3,4 % (15 g dlm 400 ml air), efek BAB timbul 1-1,5 jam setelah diminum

- Natrium sulfat CI: Pd penderita dg gangguan ginjal

4. Zat perangsang dinding mukosa usus- Oleum ricini( minyak jarak, castor oil), dl usus akan tbtk asam ricinat yg merangsang dinding/mukosa usus

Page 62: FARMAKOLOGI GASTROINTESTINAL Kuliah 1.ppt

62

Dosis : 2-3 sendok makan (15-30 ml), diminum sewaktu perut kosong. Efek timbul setelah 1-6 jam kemudian.

- Phenolphtalein, mrgsg gerakan kolon. Dosis 60-300 mg diberikan sebelum tidur. Faeses akan berwarna merah.

- Bisacodyl, dosis 5 mg/tablet,2-3 x sehari, 10 mg/supp

5. Memasukkan cairan dalam rektum (Clysma), bersifat merenggangkan dinding rektum BAB

- Glycerin, minyak zaitun, air sabun