FARMAKOLOGI ANOREKSANSIA

19
Assalamuaikum Wr.Wb Nama kelompok : Aris firdaus Aat atkia mutamimas Dini laraswati Farah diba Latifah kumala dewi Rahmi nurlita

description

Farmakologi

Transcript of FARMAKOLOGI ANOREKSANSIA

Assalamuaikum Wr.WbNama kelompok :• Aris firdaus• Aat atkia mutamimas• Dini laraswati• Farah diba• Latifah kumala dewi• Rahmi nurlita

Pengertian anoreksansia

Anoreksansia adalah zat-zat penekan nafsu makan yang digunakan untuk menunjang terapi kegemukan (overweight) dan obesitas.

Pengertian Obesitas

Obesitas atau adipositas didefinisikan sebagai terdapatnya lemak dalam jumlah yang abnormal, yang mengakibatkan tubuh terlalu gemuk atau overweight pada keadaan tinggi badan dan berat badan tertentu.

Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh

a. Obesitas Tipe Buah Apel• Pada pria obesitas umumnya menyimpan lemak di bawah kulit

dinding perut dandi rongga perut sehingga gemuk di perut dan mempunyai bentuk tubuh seperti buah apel (apple type). Karena lemak banyak berkumpul di rongga perut, obesitas tipe buah apel disebut juga obesitas sentral, karena banyak terdapat pada laki-laki disebut juga sebagai obesitas tipe android.

b. Obesitas Tipe Buah Pear• Kelebihan lemak pada wanita disimpan di bawah kulit bagian

daerah pinggul dan paha, sehingga tubuh berbentuk seperti buah pear (pear type). Karena lemak berkumpul dipinggir tubuh yaitu di pinggul dan paha, obesitas tipe buah pear disebut juga sebagai obesitas perifer dan karena banyak terdapat pada wanita disebut juga sebagai obesitas tipe perempuan atau obesitas tipe gynoid.

TIPE APEL DAN PEAR

c. Tipe Ovid (Bentuk Kotak Buah)

Ciri dari tipe ini adalah "besar di seluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnya terdapat pada orang-orang yg gemuk secara genetik.

Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak

a. Obesitas Tipe Hyperplastik• Obesitas terjadi karena jumlah sel lemak yang lebih

banyak dibandingkan keadaan normal, tetapi ukuran sel-selnya tidak bertambah besar. Obesitas ini biasa terjadi pada masa anak-anak.

b. Obesitas Tipe Hypertropik• Obesitas terjadi karena ukuran sel lemak menjadi

lebih besar dibandingkan keadaan normal, tetapi jumlah sel tidak bertambah banyak dari normal.Obesitas tipe ini terjadi pada usia dewasa, Upaya untuk menurunkan berat badan lebih mudah dibandingkan tipe hyperplastik.

c. Obesitas Tipe Hyperplastik Dan Hypertropik

Obesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi normal. Pembentukan sel lemak baru terjadi segera setelah derajat hypertropi mencapai maksimal dengan perantaraan suatu sinyal yg dikeluarkan oleh sel lemak yg mengalami hypertropik, obesitas ini dimulai pada anak-anak dan berlangsung terus sampai dewasa, upaya untuk menurunkan berat badan paling sulit dan resiko tinggi untuk terjadi komplikasi penyakit.

Informasi obat dengan resep dokter

1. Orlistat Merupakan penghambat lipase, mengurangi absorpsi asupan lemak. Diberikan bagi pasien dengan IMT 30 kg/m2 atau bagi yang IMT nya 27 kg/m2 yang disertai faktor resiko diabetes melitus tipe 2, hipertensi dan hiperkolesterolemia. Efek samping: flatulen, tinja cair dan berminyak, nyeri abdomen.

2. Fenfluramin

• Obat turunan amfetamin ini memperkuat rasa kenyang tanpa menekan nafsu makan, bekerja dengan jalan menekan atau mengahmbat rangsangan – rangsangan yg dikirim oleh reseptor-reseptor tertentu dilambung – usus kepusat kenyang di otak (hipotalamus). Efek samping yg sering terjadi adalah diare, mual dan muntah, rasa ngantuk yg ringan, mulut kering dan depresi bila terapi dihentikan secara mendadak

3. Mazindol

• Berdaya menekan nafsu makan secara efektif. Efek sampingnya adalah mulut kering, obstipasi, nyeri kepala, takikardia dan stimulasi sitim saraf sentral berupa gelisah, sukar tidur dan lain lain.

Cara yang menggunakan metode hitung index tubuh.Rumus :

BDI= BB: KTB (hitungan tinggi meter)keterangan:

Contoh penyelesaian masalahnya adalah sebagai berikut: anda adalah orang yang memiliki ukuran berat tubuh sebanyak 80 kg serta memiliki tinggi badan 1,70 meter. Maka hitungan berat badan ideal yang anda punya adalah sbb:BDI = 80 kg : (1,702) = ???? BDI= 80 kg : 2,89 m BDI= 27,68 • Untuk patokannya perhitungannya ialah sebagai berikut :• Jika berat badan ideal kurang dari 17 (<17 )= maka anda termasuk

seseorang yang sangat kurus (kekurangan Berat badan tingkat Berat)• Jika anda adalah 17 = maka anda memiliki kategori berat badan tinggi

ringan• BDI 18,4 sampai 21 = adalah berat badan Normal• BDI 21,1 sampai 27 = kelebihan berat badan kategori tingkat ringan• BDI 27,1 sampai 30 = kelebihan berat badan berkategori tingkat sedang• Dan Jika BDI menunjukan angka >30 = anda adalah seseorang dengan

kelebihan berat badan tingkat berat (kegemukan)

Perhitungan Berat Badan Konvesional (biasa)

1. Berat Badan Ideal disingkat BBI, untuk bayi (anak 0-12 bulan) BBI = (umur (bln) / 2) + 42. BBI untuk anak (1-10 tahun) BBI = (umur (tahun) x 2) + 83. BBI remaja dan dewasa BBI = (TB – 100 ) – (TB – 100) x 10% atau BBI = (TB – 100) x 90% Ket : TB = Tinggi badan (cm)

Rumus Brocha untuk Menghitung Berat Badan Ideal

Menghitung Berat Badan Ideal Laki-LakiBerat badan ideal laki-laki = (Tinggi badan (cm) – 100) – (10% x Tinggi badan – 100)

Contoh: Imam memiliki tinggi badan 180 cm dan ia ingin menghitung berat badan idealnya. Maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut:(180 – 100) – (10% x Tinggi badan – 100) = 72 Kg

Menghitung Berat Badan Ideal PerempuanBerat badan ideal perempuan = (Tinggi badan (cm) – 100) – (15% x Tinggi badan – 100)

Contoh: Meisy memiliki tinggi badan 170 cm dan ia pun ingin sekali mengetahui berat badan ideal untuk tubuhnya. Maka cara menghitung yang perlu dilakukan oleh Meisy adalah sebagai berikut:(170 – 100) – (15% x Tinggi badan – 100) = 59.5 Kg

Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:

1. Faktor genetik2. Faktor psikis3. Faktor lingkungan4. Faktor perkembangan5. Aktivitas fisik6. Usia7. Diet8. Kehamilan9. Obat-obatan10. Masalah medis11. Alkohol

Faktor penjelasan terjadinya obesitas

1. Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagigen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yg bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.2. Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yg penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yg cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.3. Faktor psikis. Apa yg ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yg memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.

4. Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yg disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yg berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.5. Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yg makmur. Orang-orang yg tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yg cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.6. Usia. Menjadi tua cenderung menjadi kurang aktif.Juga terdapat penyusutan jumlah otot yang merendahkan metabolisme.Semua ini mengurangi keperluan kalori

7. Diet. Konsumsi makanan kalori tinggi seperti makanan cepat saji (fast food) secara teratur ditambah dengan soft drinks, candy dan desserts menyumbang peningkatan BB. 8. Kehamilan. Selama kehamilan BB perempuan bertambah.Pasca melahirkan sebagian mereka mengalami kesukaran menurunkan BBkembali. . 9. Obat-obatan. Kortikosteroid dan antidepresantrisiklik, khususnya, dapat menyebabkan penambahan BB. Selain itu obathipertensi dan antipsikosis juga dapat. 10. Masalah medis. Ada juga obesitas yang disebabkan gangguan hormonal seperti hipotiroid,sindrom Cushing, dan sindrom polikistik ovarium (PCOS). Artritis yg mengurangi keaktifan fisik juga dapat menyebabkan penambahan BB. 11. Alkohol. Alkohol menambah kalori dan juga selera makan.

Wassalamualaikum Wr.Wb