Farmakologi 2

27
Golongan Nama Obat Mekanisme Kerja Pemberian / Farmakokinetik Efek Samping Keterangan Alkylating Agents Mekloretamin Siklofosfamid dan Isofosfamid - ditrasnport ke dalam sel, sehingga obat membentuk bentuk senyawa intermediate aktif yang dapat mengalkilasi N7 dari guanin pada satu atau dua untai DNA - Alkilasi menyebabkan hubungan silang antara residu guanine di rantai DNA atau depurinasi, sehingga DNA menjadi pecah Dimetabolisme I.V I.V -Mual dan muntah, diatasi dengan ondansentron, granisentron, atau palonosentron dengan deksametason -Depresi sumsum tulang -Infeksi virus dapat timbul karena pemakaian bersama dengan imunosupresan -Mual dan muntah parah -Depresi sumsum tulang, Sensitif pada fase G1 and S. Senyawa pengalkilasi yang paling banyak digunakan

description

Anti Kanker

Transcript of Farmakologi 2

GolonganNama ObatMekanisme KerjaPemberian / FarmakokinetikEfek SampingKeterangan

Alkylating AgentsMekloretamin

Siklofosfamid dan Isofosfamid

Nitrosourea( Karmustin dan Lomustin )

- ditrasnport ke dalam sel, sehingga obat membentuk bentuk senyawa intermediate aktif yang dapat mengalkilasi N7 dari guanin pada satu atau dua untai DNA- Alkilasi menyebabkan hubungan silang antara residu guanine di rantai DNA atau depurinasi, sehingga DNA menjadi pecah

Dimetabolisme menjadi bentuk aktif di hati dengan bantuan enzym sitokrom P450

Bekerja dengan menghambat perubahan pada saat perbaikan DNA

I.V

I.V

Oral dan Intravena-Mual dan muntah, diatasi dengan ondansentron, granisentron, atau palonosentron dengan deksametason-Depresi sumsum tulang-Infeksi virus dapat timbul karena pemakaian bersama dengan imunosupresan

-Mual dan muntah parah -Depresi sumsum tulang, terutama leukositosis dan hemoragic

-Sensitif pada fase G1 and S.

Senyawa pengalkilasi yang paling banyak digunakan

Dapat melewati sawar otak. dapat digunakan untuk tumor otak dan digunakan juga untuk limfoma dan melanoma

AntimetabolitAntagonis asam folat

Metotreksat

Pemetrexed

Antagonis pirimidin (5-fluorourasil)

Antagonis pirimidin (capecitabin)

Antagonis pirimidin (citarabin)

Antagonis pirimidin (gemcitabin)

Antagonis purin6-Mercaptopurine (6-MP)

FludarabinCladirabin

Menghambat kerja enzym Dehidrofolat reductase (DHFR) sehingga asam folat tidak berubah menjadi asam tetrahidro folat

bekerja dengan menghambat enzym timidilat sintase, dihidrofolat reduktase (DHFR), glisinamid ribonukleotida formiltransferase (GRAFT) dan aminoimidazol karbomid ribonukleotida formiltransferase (AICARFT)

-5-FU akan diubah menjadi 5-FdUMP. -5-FdUMP bertindak sebagai substrat palsu dan akan menghalangi keja enzym timidilat siklase sehingga tidak terbetuk timidin. -Dengan tidak adanya timidin, sintesis DNA akan terganggu -5-FU juga mempengaruhi sintesi RNA

-Capecitabin akan dimetabolisme menjadi 5-FU -Capecitabin bertindak sebagai substrat palsu dan akan menghalangi keja enzym timidilat siklase sehingga tidak terbetuk timidin. -Dengan tidak adanya timidin, sintesis DNA akan terganggu

Menghambat polimerase DNA

-Menghambat polimerase DNA

-Menghambat pembentukan nukleotida 6-MP merupakan prodrug, 6-MP akan penetrasi ke sel target dan diubah menjadi analig nukleotida (thio-IMP) -Menghambat sintesis purin TIMP akan menghambat biosintesis purin, memblok sintesa AMO dan asam xantinilik (dari asam inosinat) -Menghambat pembentukan RNA

-Hasil metabolit trifosfat engganggu sintesis DNA dan perbaikan DNA melalui hambatan pada DNA polimerase dan -Hasil metabolit difosfat menghambat kerja enzym ribonukleotida reduktase -Fludarabin dapat menginduksi terjadinya apoptosis, mekanisme tidak diketahui)

Oral, IV, IM atau intratekal

-

I.V ( kecuali pada kanker kulit diberikan secara topikal)

Oral

Tidak diberikan secara oral, karena mudah terdeaminasi di mukosa usus dan hari

-

Farmakokinetik :6-MP diabsorbsi baik di saluran cerna Distibusi ke seluruh tubuh, kecuali SSP Dimetabolisme di hati menjadi metabolit yang tidak aktif (6-metilmerkaptopurin)

-

-Gejala toksik umum: mual, muntah, diare, alopecia, mielosupresi, eritema, urtikaria, gagal ginjal -Gagal fungsi hati, menyebabkan sirosis hati -Toksik pada pulmonari, menyebabkan batuk, dispnea, demam dan sianosis -Toksik pada saraf, terutama pada pemberian intratekal

-

Mual, muntah, alopecia, tukak oral dan saluran cerna, depresi sumsum tulang, anoreksia

-

Mual, muntah, diare, mielosupresi (terutama granulositopenia), dosis besar secara intratekal dapat menyebabkan paralisis leukoenselopati

Mual, muntah, diare, mielosupresi

Depresi sumsum tulang, mual, muntah, diare, hepatotoksik

-

-Asam folat dan metabolitnya merupakan koenzym yang penting pada proses metabolisme

-Keracunan metotreksat diobati dengan Leukovorin -MTX kontraindikasi pada wanita hamil

-

Bekerja efektif pada fase S dan dapat menembus sawar otak.

-Bekerja efektif pada fase S.-Perhatian pada pasien gagal hati dan gagal ginjal -Kontraindikasi pada wanita hamil

-Citarabin (cytosin arabinosida), merupakan analog deoksisitidin-Efektif pada fase S-Tidak berpenetrasi ke SSP, sehingga tidak dapat diberikan pada pasien leukemia meningeal

-Gemcitabin merupakan analog deoksisitidin

- 6-mercaptopurine (6-MP) mempunyai struktur mirip dengan hipoksantin.- 6-MP mempunyai struktur mirip dengan alupurinol yang bekerja dengan menghambat xanthin oksidase Pada pasien yang menderita hiperurikemia, dosis 6-MP perlu diturunkan

-Digunakan sebagai pengganti klorambusil pada pengobatan limpositik leukemia kronik.-Merupakan prodrug, akan mengalami fosforilasi hingga terbentuk 2-fluro arabinofuranosiladenosil, diberikan secara parenteral.

Alkaloid TanamanAlkaloid Tanaman

Vincristine Vinblastin(Catharanthus roseus)

Paclitaxel Docetaxel

Podophyllotoxin( Contoh : etoposide dan teniposide )

Penghambat Topoisomerase-

Alkaloid vinca berikatan dengan tubulin, sehingga menghambat polimerisasi tubulin membentuk mikrotubul (pada fase M di siklus sel)

Menstabilisasi mikrotubular, sehingga mencegah pemisahan kromosom pada fase Anafase

Mencegah sel memasuki fase G1 dan replikasi DNA di fase S dengan menghambat topoisomerase

Penghambat topoisomerase tipe I dan tipe II akan menghambat transkripsi dan replikasi DNA Penghambat topoisomerase tipe I : camptothecins: irinotecan dan topotecan. Penghambat topoisomerase tipe II : amsacrine, etoposide, etoposide phosphate, dan teniposide. Umumnya diberikan secara I.V

-

Kelarutan rendah dalam air, diberikan hanya melalui I.V

-

--

-Depresi sumsum tulang, menurunkan kemampuan fagositosis leukosit, sehingga menurunkan sistem imun, menyebabkan abnormalitas pada neuromuskular

-Depresi sumsum tulang -Neurotoksik -Hipersensitivitas

-

-Bekerja dengan menghambat pebelahan sel pada fasse metafase Pada fase metafase, benang spindel akan berikatan dengan dua set DNA sebelum membelah. Spindel terbentuk dari protein yang disebut dengan tubulin Alkaloid tanaman berikatan dengan tubulin, sehingga mencegah terjadinya benang spindel

Berasal dari tanaman Catharanthus roseus

Taxol berasal dari tanaman Taxus sp. - Yew Tree (Cemara). Paclitaxel berasal dari batang, sedangkan doxetaxel diisolasi dari daun jarumnya

Podophyllotoxin merupakan senyawa semi sintetik dari tanaman Podophyllum peltatum, Podophyllum hexandrum

Topoisomerases merupakan enzym yang dibutuhkan pada transkripsi dan replikasi DNA

Antibiotik-

Dactinorubisin

Antrasiklin

Bleomisin

Menghambat replikasi DNA dan sintesa RNA

-dactinomisin akan berikatan dengan DNA di sisi guanin-sitosi, membentuk kompleks dactinomycin-DNA. Kompleks ini akan menghambat RNA polimerase dan juga menyebabkan kerusakan untai tunggal DNA karena menghambat topoisomerase tipe II atau dengan membentuk radikal bebas

Menghambat topoisomerase II Berikatan dengan DNA secara interkalasi, sehingga menghambat sintesis DNA,RNA, dan pemutusan DNA Berikatan dengan membran sel sehingga mengubah tranport ion dan cairan Menghasilkan radikal bebas semikuinon dan oksigen melalui proses reduksi yang dimediasi enzym --toksik untuk jantung

Ion Fe2+ akan membentuk khelat karena interaksi dengan O2, membentuk Fe 3+. Elektron yang dibebaskan akan membentuk radikal superoksida atau hidroksil, yang nantinya akan menyerang ikatan fosfodiester di DNA, menyebabkan pemutusan rantai DNA dan kromosom Umunya diberikan secara I.V

diberikan I.V, dimetabolisme di hati, diekskresi di empedu dan urin

-Diberikan secara IV Tidak terdistribusi ke SSP Dimetabolisme di hati Diekskresi di empedu dan urin

I.V atau I.M-

depresi sumsum tulang, gangguan saluran cerna, alopecia

-Depresi sumsum tulang -Kardiotoksik -Alopecia -Nekrosis lokal

- Demam - Fibrosis paru - Alergi - Toksik pada darah-

-Digunakan kombinasi dengan pembedahan dan vinkristin pda terapi tumor Wilms -Kombinasi dengan metotreksat untuk gestational choriocarcinoma

-

-Merupakan antibiotika glikopeptida dan efektif untuk fase G2, M, dan G0

Hormon Steroid dan AntagonisnyaPrednison

Tamoxipen

Flutamid, nilutamid, dan bicalutamid

Aromatase inhibitor

Aminoglutethimide

Anastrozole and letrozole

Exemestane

Progestin

Leuprolid dan Goserelin

Estrogen

Prednison diaktivasi oleh hidroksisteroid dehidrogenase menjadi bentuk aktif metil-prednisolon. Metilprednisolon akan berikatan dengan reseptor yang akan menginduksi produksi protein spesifik

Tamoxifen akan berkompetisi dengan estradiol untuk berikatan dengan resptor estrogen di dalam sel membentuk kompleks sehingga menginaktivasi gen pembentuk reseptor estrogen. Hal ini tidak berhubungan dengan siklus sel.

Berkompetisi dengan hormon tubuh berikatan dengan reseptor androgen dan menghambat translokasi ke inti sel

-Reaksi aromatase bertanggungjawab pada sintesis estrogen ekstra adrenal dari androstenedione Reaksi ini akan terjadi di hati, lemak, otot, kulit, dan payudara Aromatase inhibitor akan menurunkan produksi estrogen pada wanita

-Menghambat sintesis pregnenolon (prekursor estrogen) dari kolesterol di adrenal dan ekstra adrenal. -Menghambat sintesis hidrokortison, sehingga diperlukan penambahan hidrokortison jika digunakan

-

-

-

Merupakan agonis GnRH (Gonadotropin relesing hormon) nanopeptida sintetik yang bekerja dengan menurunkan sensitivitas reseptor GnRH, menyebabkan penurunan kadar FSH dan LH

Bekerja dengan menghambat sekresi LH dan produksi androgen berkurang sehingga pertumbuhan jaringan prostat juga terhambat

Diberikan po Dieksresi di urin

Farmakokinetik Diberikan secara po Dimetabolisme parsial di hati Dieksresi melalui empedu dan urin

P.O

-

-

P.OFarmakokinetik: Dimetabolisme di hati oleh isoenzym CYP3A4 Diekskresi melalui ginjal dan perhatian pada pasien yang gagal ginjal

-

-Leuprolid : SC, IM depot -Goserelin asetat dibuat IM implan

-ES mirip dengan ES glukokortikoid :Menyebabkan mudah terinfeksi, karena efek imunosupresan Tukak, pankreatitis, hiperglikemia, glukoma, osteoporosis, perubahan mood

Sama dengan efek estrogen alami Alopecia Gangguan saluran cerna

Gangguan saluran cerna Gagal hati (flutamid) Gangguan penglihatan (nilutamid)

-

-

-Gangguan saluran cerna -Jerawat -Alopecia

-

impoten, kekambuhan tumor

--

Merupakan antagonis estrogen Digunakan sebagai obat lini pertama kanker payudara Resistensi Terjadi penurunan afinitas (kemampuan untuk berikatan) dengan reseptor steroid, atau dikarenakan disfungsi reseptor

Merupakan antagonis androgen -Digunakan untuk kanker prostat -Flutamid menurunkan efek hambatan testoteron , menyebabkan kenaikan kadar serum LH dan testoteron -

Digunakan untuk pengobatan kanker payudara yang sudah metastatic, pada wanita postmenopause

Digunakan sebagai lini kedua pengobatan kanker payudara: 1)Lebih potensial dibanding aminoglutethimide 2)Lebih selektif dibanding aminoglutethimide 3)Tidak perlu diberikan suplemen hidrokortison 4)Tidak menyebabkan efek kanker endometrial, 5)Efek androgenik kurang

Dahulu digunakan untuk mengobati kanker payudara dan endometrial, saat ini sudah diganti dengan aromatase inhibitor

Digunakan untuk kanker prostat

Dapat digunakanuntu kanker prostat

Antibodi Monoklonal

Trastuzumab

Rituximab

Bevazicumad

Cetuximad

-

-Menurunkan ekspresi reseptor HER2 Menginduksi sitoktoksitas sel karena antibodi Menurunkan angiogenesis karena efek faktor pertumbuhan endotelial vaskular

Rituximab akan berikatan dengan antigen dan sel limfosit B serta sel imun, dan menginduksi sistem komplemen, antibodi, dan sitotoksisitas yang dimediasi sel B

Bekerja dengan menghambat faktor pertumbuhan endotelial vaskular di pembuluh darah, sehingga tumor tidak bisa menerima oksigen dan nutrisi untuk tumbuh

Bekerja dengan mentarget reseptor faktor pertumbuhan epidermal di permukaan sel -

I.V

Digunakan IV, dan menyebabkan penurunan sel B

I.V

I.V

-

-Gagal jantung kongestif, terutama jika kombinasi dengan antrasiklin Pusing, sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri punggung

Hipotensi, bronkospasma, angiodema

hipertensi, stomatitis, diare

hipotensi, kesulitan bernafas, kemerahan kulit, demam, konstipasi, dan nyeri perut -kerja di target spesifik dan mempunyai efek samping kecil-Antibodi monoklonal diperoleh dari limfosit B yang digabung dengan sel tumor menjadi sel hibrid melalui teknologi rekombinan

Diindikasikan untuk kanker payudara yang sudah mengalami metastasis

-

Merupakan obat lini pertama bersama 5FU untuk kanker colorectal

Cetuximab digunakan untuk kanker kolorektal

Enzym dan Kemoterapetik lainAsparaginase

Imatinib

Interferon

Irinotecan dan Topotecan

-Sel membutuhkan asam amino untuk pertumbuhannya. Salah satu asam amino yang dibutuhkan adalah asparagin. -L-Asparaginase mengkatalisa proses deaminase asparagin menjadi asam aspartat dan amonia -Pada kanker, jumlah enzym asparaginase rendah, sehingga diperlukan asparaginase eksogen.

Penghambat transduksi signal, terutama aktivitas tyrosine kinase sehingga proliferasi (perbanyakan) sel tidak terjadi

Interferon akan berinteraksi dengan reseptor di permukaan sel lain sehingga terjadi reaksi intraselular seperti sintesis enzym, supresi atau proliferasi sel, aktivasi makrofag, dan peningkatan sitotoksistas limfosit

Spesifik pada fase S. Bekerja dengan menghambat topoisomerase I, yang dibutuhkan untuk replikasi DNA. Penghambatan topoisomerase I akan menyebabkan untai DNA rusak

IM atau IV, karena enzym ini mudah terdegradasi asam lambung

P.O-Dimetabolisme disitokrom P450 -Ekskresi melalui feses

S.C atau I.M

Diberikan IV Dihidrolisis di hati Diekskresi di urin, penyesuaian dosis dibutuhkan untuk pasien gagal ginjal

Reaksi hipersensitivitas, penurunan faktor pembekuaan darah, abnormalitas hati, pankreatitis, kejang, koma karena toksisitas amonia

Retensi cairan dan edema, hepatotoksik, trombositopenia atau netropenia, mual dan muntah

-

Supresi sumsum tulang Komplikasi hematologi lain : trombositpenia, anemia Diare, mual, muntah, alopecia, dan sakit kepala Diare diobati dengan loperamid-

-

-