Farklin Topik Tdm Kl.1

26
PEMANTAUAN TERAPI Oleh: Kelompok 1 THERAPEUTIC DRUG MONITORING (TDM)

Transcript of Farklin Topik Tdm Kl.1

Page 1: Farklin Topik Tdm Kl.1

PEMANTAUAN TERAPI

Oleh:

Kelompok 1

THERAPEUTIC DRUG MONITORING (TDM)

Page 2: Farklin Topik Tdm Kl.1

ANGGOTA KEL.1:DARA FAHRIA NOPADIAH RAMADHANIASTRI NOVIABAMBANG TRI SANJAYAWENDRA KURNIANSYAHIRMA FITRI

Page 3: Farklin Topik Tdm Kl.1

INTRODUCTIONINTRODUCTION

Kapan ya saya bisa pulang?!

Keberhasilan dalam terapi obat tergantung kepada RANCANGAN ATURAN DOSIS

RANCANGAN DOSIS YANG

TEPAT,

merupakan suatu upaya mencapai

konsentrasi obat optimum pada

reseptor

Variasi individu dalam farmakokinetik dan

farmakodinamik

I-DDR

PENILAIAN DAN PEMANTAUAN KLINIK

YANG TEPATTDM

SULIT !

Page 4: Farklin Topik Tdm Kl.1

DEFINISI

Menurut The International Association for Therapeutic Drug Monitoring and Clinical Toxicology, Therapeutic Drug

Monitoring didefinisikan sebagai pengukuran yang dilakukan di laboratorium dengan parameter yang sesuai yang dapat

mempengaruhi prosedur pelaksanaan. Pengukuran tersebut dilakukan pada sekelompok obat tertentu dimana memiliki hubungan lansung antara konsentrasi obat dalam serum dan

respon farmakologi dan yang diukur adalah matriks biologi dari xenobiotik, maupun komponen endogen yang memiliki

karakterisasi hampir sama dengan fisiologi dan patofisiologi dengan individu yang mendapatkan terapi.

Page 5: Farklin Topik Tdm Kl.1

TARGET TDM1. Jika penderita tidak memberikan reaksi terhadap terapi obat seperti yang diharapkan, maka obat dan aturan dosis hendaknya ditinjau kembali dari segi kecukupan, ketelitian, dan kepatuhan penderita. 2. Bila “therapeutic window” suatu obat sempit, maka individualisasi dosis menjadi sangat penting, karena perbedaan dosis yang kecil saja sudah dapat menimbulkan perbedaan nyata dalam respon pasien. 3. Dalam beberapa kasus, patofisiologi penderita mungkin tidak stabil, apakah membaik atau memburuk, misalnya klirens ginjal terhadap obat 4. Pasien dengan penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi kadar obat di dalam darah. 5. Jika pasien menggunakan obat tertentu

1. Jika penderita tidak memberikan reaksi terhadap terapi obat seperti yang diharapkan, maka obat dan aturan dosis hendaknya ditinjau kembali dari segi kecukupan, ketelitian, dan kepatuhan penderita. 2. Bila “therapeutic window” suatu obat sempit, maka individualisasi dosis menjadi sangat penting, karena perbedaan dosis yang kecil saja sudah dapat menimbulkan perbedaan nyata dalam respon pasien. 3. Dalam beberapa kasus, patofisiologi penderita mungkin tidak stabil, apakah membaik atau memburuk, misalnya klirens ginjal terhadap obat 4. Pasien dengan penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi kadar obat di dalam darah. 5. Jika pasien menggunakan obat tertentu

Page 6: Farklin Topik Tdm Kl.1

TDM merupakan starting point pelayanan farmasi klinik

Tujuan: Untuk memastikan bahwa pasien mendapat obat yang paling sesuai, dalam bentuk dan dosis yang tepat, di mana waktu pemberian dan lamanya terapi dapat dioptimalkan, dan DRP diminimalkan

Page 7: Farklin Topik Tdm Kl.1

Mengapa perlu ?

Sbg sarana penilaian respon penderita terhadap suatu obat

Sbg bhn pertimbangan untuk penyusunan DRPSbg bahan pertimbangan untuk drug product

selection/pemilihan obatSbg bhn pertimbangan untuk rekomendasi terapiBagian dari pharmaceutical care, responsibilitas

farmasisUtk pemantauan konsentrasi obat dalam plasmaPenyesuaian kembali aturan dosis, rute

pemberian dan frekuensi yang tepat

Page 8: Farklin Topik Tdm Kl.1

Tim dari TDM terdiri dari:

ahli farmakologi klinik ahli analisis Tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelayanan kesehatan, yaitu:

• Dokter• Perawat• Pasien

Page 9: Farklin Topik Tdm Kl.1

Monitoring pasien

Perolehan dan analisis data

Identifikasi problem dan prioritisasi

Rencana terapetik

Patient-focused care cycle

Pemantauan adalah proses yang dinamis dan terorganisasi dan merupakan never-ending cycle

Page 10: Farklin Topik Tdm Kl.1

Tahap proses pemantauan terapiTahap 1

Tetapkan tujuan terapi (untuk semua terapi yang dilakukan)

Tahap 2 Tentukan parameter monitoring yang spesifik terhadap pasien atau spesifik terhadap obat

Tahap 3Integrasikan semua rencana monitoring

Tahap 4Ambil data

Tahap 5 Lakukan penilaian ttg respon pasien thd obat

Page 11: Farklin Topik Tdm Kl.1

KETEPATAN PEMBERIAN OBATmengecek apakah penulisan “medication order”

sesuai dengan kebijaksanaan yang adamendeteksi apakah ada obat-obat yang dapat

menimbulkan reaksi alergi pada penderitamemastikan apakah obat-obat yang diberikan sudah

sesuai berdasarkan pertimbangan: keadaan penderita (status penyakit, kehamilan, neonatus, pediatrik, geriatrik), dosis, signa, durasi, waktu pemberian, rute pemberian, bentuk sediaan

mengecek apakah ada duplikasi pemberian obat,memastikan apakah semua obat telah diberikan

sesuai dengan waktu pemberian dan tidak ada yang terlewat

Apa saja yang harus dipantau ?

Page 12: Farklin Topik Tdm Kl.1

lanjutanEFEKTIFITAS TERAPI

dapat dilihat dari parameter klinik yang sesuai dengan tujuan terapi

ADR (adverse drug reaction)INTERAKSI OBATTOKSISITASKEPATUHAN

Page 13: Farklin Topik Tdm Kl.1

Bagaimana caranya ?

Pengamatan kondisi klinik pasien (fatigue, jaundice, pucat)

Pengamatan vital sign (BP, nadi, RR, T)Pengamatan parameter laboratoriumPengamatan waktu & cara pemberian obatKomunikasi dengan pasien

Page 14: Farklin Topik Tdm Kl.1

Apa parameter untuk monitoring ?

Berbeda setiap penyakitBerbeda setiap obatDipengaruhi ada-tidaknya penyakit

penyerta (gagal ginjal, gangguan fungsi hati)

Dipengaruhi tujuan penggunaan obat, cth: monitoring Captopril untuk DM nephropathy berbeda dg Captopril sbg antihipertensi

Page 15: Farklin Topik Tdm Kl.1

Contoh : Parameter monitoring pada penggunaan ANTIBIOTIKA

1. Efektivitas Terapi:Vital sign: temp, nadi, RR + BP (sepsis)Kondisi klinik: lemah, tanda peradanganParameter lab: leukosit2. ADR:A. Penicillin, cefalosporin: rash, anaphylaxis,

urticariaB. Quinolon: rash, gangguan GITC. Erythromycin: gangguan GIT, fungsi

dengarD. Aminoglikosida: fungsi ginjal, fungsi

dengarE. Anti TBC: LFT, mual

Page 16: Farklin Topik Tdm Kl.1

lanjutan

3. Interaksi: Quinolon+ antasida, antibiotika+makanan

4. Pemberian obat: cek interval waktu pemberian, cara pemberian,

5. Gagal ginjal: cek apakah perlu penyesuaian dosis?

6. Gangguan fungsi hati: cek apakah perlu penyesuaian dosis?

Page 17: Farklin Topik Tdm Kl.1

Gunakan The Four-Square Method

Subyektif – terapetik

Obyektif terapetik

Subyektif – toksik Obyektif – toksik

Cara lain ?

Subyektif – terapetik : data subyektif yang digunakan untuk menilai keberhasilan terapi

Obyektif – terapetik : data obyektif yang digunakan untuk menilai keberhasilan terapi

Subyektif – toksik : data subyektif yang digunakan untuk menilai bahwa terapi tidak efektif atau bahkan berbahaya/toksik

Obyektif – Toksik : data obyektif yang digunakan untuk menilai bahwa terapi tidak efektif atau bahkan berbahaya/toksik

Page 18: Farklin Topik Tdm Kl.1

Subyektif – terapetik- Luka cepat sembuh- Tidak lemas, lemah,

pusing- Tidak ada udem- Tidak polifagi, polidipsi,

poliuri

Obyektif terapetikTensi normal (< 130)Gula darah normal (GDP

70-110)HB < 7Klirens kreatinin normal

Subyektif – toksik-pasien masih lemah,-masih polifagi, dll- Masih udem

Obyektif – toksik

Page 19: Farklin Topik Tdm Kl.1

Kasus:

Penderita gagal jantung mendapat pengobatan dengan :digoksin 0.25 mg/hari, furosemid 40 mg sehari, captopril 25 mg 3 x sehari, KCl 8mEq 3 x sehari

Bagaimana monitoring penggunaan KCl dengan metode tersebut ?

Page 20: Farklin Topik Tdm Kl.1

Contoh: rencana monitoring KCl

Subyektif – terapetikTidak ada

Obyektif terapetikSerum level K 3,5 – 5 mEq/L

Subyektif – toksikMual-muntahDiareBad tasteAbdominal discomfortLesu, lelah, lemahKram ototPalpitasi

Obyektif – toksikSerum K < 3,5 mEq/LFlattened, wide P waveWidened Q-R-S complexPeaked T wavesFlattened or inverted T wavesU waves

Page 21: Farklin Topik Tdm Kl.1
Page 22: Farklin Topik Tdm Kl.1
Page 23: Farklin Topik Tdm Kl.1

Parameter monitoring subyektif untuk digoksin, furosemid, captopril, dan KCl yang terintegrasi

Subyektif terapetikUmum: baju longgar, bisa idur dengan bantal lebih

sedikitPulmonar: ↓SOB dan DOE, ↑ toleransi OR, ↓batukAnggota badan : ↓bengkak kaki

Subyektif toksikUmum: baju sempit, masalah tidur, lemah, lesu,

disorientasi, bingung, pusingPenglihatan: ada halo disekitar lampu, kunang2Pulmonar: ↑SOB dan DOE, ↓ toleransi OR, batuk ↑Kardiak: palpitasiGI : mulut kering, haus, nafsu makan ↓, mual, muntah,

diareAnggota badan: kaki bengkak, kram ototKulit : gatal, merah-merah

Page 24: Farklin Topik Tdm Kl.1

Parameter monitoring obyektif untuk digoksin, furosemid, captopril, dan KCl yang terintegrasi

Obyektif terapetikBB turunCXR: ukuran jantung ↓, udem ↓ Fraksi yang dapat diejeksikan ↑ECG: R-wave membaik, S-R normal, inversi T-wave

↓Labs: serum K 3.5 – 5 mEq/L

Obyektif toksikBB naikCXR: ukuran jantung ↑, udem ↑Fraksi yang dapat diejeksikan↓ECG: tidak normalSerum digoksin > 2 ng/mlVital: denyut jantung ↓,TD↓, suhu ↑Lab: K serum ↑, glukosa serum ↑, asam urat ↑,

BUN ↑, kreatinin ↑, eosinofilia, proteinuria

Page 25: Farklin Topik Tdm Kl.1

Pedoman untuk mengubah terapi obat

Jika regimen obat tidak efektif, lakukan perubahan terapi jika:

Pasien sudah menerima trial obat secara adekuatpasien sudah mendapat dosis yang cukuppasien patuh terhadap regimen yang direkomendasikanJika regimen menyebabkan efek samping yang mengancam

jiwa hentikan penggunaan obat tersebutJika pasien bakal tidak patuh terhadap pengobatan karena

efek samping yang tidak bisa diterima hentikan obatJika pasien mengalami efek samping yang tidak

mengancam jiwa dan ingin melanjutkan pengobatan, minimalkan efek samping dengan melakukan perubahan pada dosis atau waktu pemberian obat

Page 26: Farklin Topik Tdm Kl.1