FARIDHA LISTIYANA A 410080314 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA...

18
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEYELESAIKAN SOAL RUMUS – RUMUS SEGITIGA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMAN 1 CAWAS KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika Diajukan Oleh : FARIDHA LISTIYANA A 410080314 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Transcript of FARIDHA LISTIYANA A 410080314 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA...

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEYELESAIKAN SOAL RU MUS

– RUMUS SEGITIGA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X S MAN 1

CAWAS KABUPATEN KLATEN

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna memenuhi derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh :

FARIDHA LISTIYANA

A 410080314

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS KESULITAN SISWA. DALAM MENYELESAIKAN SOAL

RUMUS - RUMUS SEGITIGA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS

X SMAN 1 CAWAS KABUPATEN KLATEN

Diajukan Oleh:

I'ARIDHA LISTIYANA

A. 410 080 314

Telatr Disetujui untr* Dipersiapkan

Di hadapan Dosen Penguji Skipsi Sarjana S-1

Tanggal: t4 .Ju"i 2ot2

u

Pembimbing I

rangsal: [j lrt' }o\t

PENGESAIIAN

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL RUMUS _RUMUS SEGITIGA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMAN I CAWAS

KABUPATEN KLATEN

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

FARIDHA LISTTYAhTAA 410 080 314

Telah dipertahankan di depan Dewan pengujiPada tanggal, Z0l2

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan penguji :

1. Drs. Ariyanto, M. Pd (

2. Rita P. Khotimah S. Si, M.Sc (

3. Dra. Sri Sutarni, M. Pd (

)

)

)

Surakart4 2012Universitas Muhammadiyatr Surakarta

iift

ffiikir.};ffi*

SURAT PER}IYATAAIY

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim

Yang bertandatangan dibawah ini, saya

NamaNIM/}IIKAIIPFakultas/JurusanJenisJudul

FARIDHA LISTIYANAA 410 080 314FKIP/ PENDIDIKAN MATEMATIKASkripsiANALISIS KESULITAN SISWA DALAMMENYELESAIKAN SOAL RUMUS _ RUMUSSEGITIGA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELASX SMAN I CAWAS KABUPATEN KLATEN

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk

l. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisankarya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya,serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademiskepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetapmencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkanpihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbulatas pelanggaranhak cipta dalam kwya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapatdigunakan sebagaimana semestinya-

Surakarta Juli20l2

Yang Menyatakan

FARIDHA LISTIYANA

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL

RUMUS-RUMUS SEGITIGA PADA MATERI TRIGONOMETRI

KELAS X SMA N 1 CAWAS KABUPATEN KLATEN

Oleh

Faridha Listiyana1, Ariyanto2, dan Rita P. Khotimah3 1Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS

2Staf Pengajar UMS Surakarta 3Staf Pengajar UMS Surakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) persentase kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal rumus – rumus segitiga pada materi trigonometri, 2) penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal rumus – rumus segitiga pada materi trigonometri. Kesulitan tersebut ditinjau dari aspek kesulitan dalam komunikasi matematis, kesulitan menerapkan konsep, dan kesulitan menghitung atau menyelesaikan perhitungan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu mengadakan penafsiran data berdasarkan perhitungan persentase yang didapat dari perhitungan setiap butir soal. Subyek penelitian adalah siswa kelas X 5 di SMAN 1 Cawas Kabupaten Klaten. Hasil analisis menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami siswa dalam komunikasi matematis tergolong sedang, yaitu 58.333 %, kesulitan siswa dalam menerapkan konsep rumus – rumus segitiga pada trigonometri tergolong sangat rendah, yaitu sebesar 14.375 %, dan kesulitan siswa dalam melakukan perhitungan tergolong rendah, yaitu 25.313 %. Dari data yang diperoleh berdasarkan hasil analisis jawaban siswa, wawancara,dan observasi terihat bahwa penyebab kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal rumus – rumus segitiga pada materi trigonometri adalah (1) tidak menuliskan hal – hal yang diketahui dan ditanyakan, (2) tidak hafal rumus aturan sinus, aturan cosinus, dan luas segitiga, (3) kurang teliti dalam melakukan perhitungan.

Kata kunci: Kesulitan, Komunikasi Matematis, Konsep, Menghitung

PENDAHULUAN

Matematika merupakan mata pelajaran yang mempunyai peran penting dalam

bidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jam pelajaran matematika di

sekolah mendapat jatah waktu yang banyak. Selain itu pentingnya matematika juga

dapat diketahui dengan diberikannya mata pelajaran matematika pada semua jenjang

pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Matematika

merupakan dasar dari semua ilmu pengetahuan yang ada. Semua ilmu pengetahuan

pasti memanfaatkan matematika untuk implementasi ilmu tersebut. Keakuratan

perhitungan matematika menjadi salah satu jalan pengambilan keputusan dalam

bidang ilmu lain.

Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya

mencapai tujuan belajar atau hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku

yang relatif menetap (Mulyono Abdurrahman, 2003: 28). Belajar matematika tidak

hanya cukup dengan menghafal, diperlukan pemahamahan konsep yang mendalam.

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran metematika

dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan

itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar

siswa. Namun dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa prestasi belajar matematika

yang dicapai siswa masih rendah. Rendahnya kemampuan matematika siswa dapat

dilihat dari penguasaan siswa terhadap materi. Salah satunya adalah dengan

memberikan tes atau soal tentang materi tersebut kepada siswa.

Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal tersebut dapat menjadi salah satu

petunjuk untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi. Oleh karena itu,

adanya kesulitan-kesulitan tersebut perlu diidentifikasi dan dicari faktor-faktor apa

saja yang mempengaruhinya kemudian dicari solusi penyelesaiannya. Dengan

demikian, informasi tentang kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika tersebut

dapat digunakan untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar dan akhirnya

dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

Prosedur pembelajaran matematika lebih menekankan pada pembelajaran

yang cenderung ke arah ketercapaian target materi menurut kurikulum atau menurut

buku yang dipakai sebagai buku wajib, bukan pada pemahaman materi atau konsep

yang dipelajari. Siswa cenderung menghafal konsep – konsep matematika dengan

berulang – ulang menyebutkan definisi yang diberikan guru atau yang tertulis dalam

buku tanpa memahami maksud dan isinya, sehingga siswa sering menghadapi

kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika yang meliputi kesulitan dalam

komunikasi matematis, kesulitan dalam menerapkan konsep, dan kesulitan dalam

menghitung.

Memperhatikan uraian di atas, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk

mengetahui letak kesulitan dan persentase kesulitan yang dialami siswa dalam

menyelesaikan soal rumus – rumus segitiga pada materi trigonometri.

KAJIAN TEORI

Matematika merupakan metode berpikir yang logis yang dapat membantu

untuk mengatasi berbagai macam permasalahan yang terjadi dalam kehidupan

masyarakat. Menurut Johnson dan Myklebust yang ditulis kembali oleh Mulyono

(2003: 252) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk

mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi

teoretisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Belajar merupakan faktor penting

yang dapat mempengaruhi prestasi. Menurut Oemar Hamalik (2003: 36) belajar

adalah modifikasi atau memperteguh pengetahuan melalui pengalaman.

Menurut Aunurrahman (2011: 46) belajar merupakan proses internal yang

kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental, yang

meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dalam belajar, siswa sering menemui kesulitan dalam menyelesaikan soal.

Mudjiono dalam penelitian Joko Nuriyanto (2005: 19) menyatakan ada lima kesulitan

umum yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika yaitu :

a. Aspek Bahasa: siswa mengalami kesulitan dalam mencerna atau memahami

bahasa, menafsirkan kata – kata atau simbol – simbol yang digunakan dalam

matematika.

b. Aspek Imajinasi: kesulitan siswa dalam mengekspresikan suatu imajinasi ke

dalam bentuk nyata.

c. Aspek Prasyarat: bahan pelajaran yang merupakan prasyarat dalam pelajaran yang

sedang dipelajari siswa belum dikuasai atau belum memadai sehingga

menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan soal.

d. Aspek Tanggapan: kesulitan dalam penafsiran atau tanggapan siswa dalam

menafsirkan konsep, rumus – rumus, dan dalil – dalil matematika sehingga terjadi

kesulitan dalam menyelesaikan soal – soal matematika.

e. Aspek Terapan: kesulitan siswa dalam menerapkan rumus – rumus dan dalil –

dalil matematika di dalam memecahkan atau menyelesaikan soal – soal

matematika.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tiga aspek yaitu (1) aspek terapan

digunakan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menghitung, (2) aspek

tanggapan digunakan untuk mengetahui kesulitan menggambar, (3) aspek prasyarat

digunakan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam konsep rumus – rumus segitiga

pada trigonometri.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar matematika adalah suatu

kondisi kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar

yang telah ditetapkan dalam pembelajaran matematika.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berusaha mendapat

informasi yang selengkapnya mengenai kesilutan siswa, yaitu kesulitan yang dihadapi

siswa sehubungan dengan bidang studi matematika khususnya dalam menyelesaikan

soal trigonometri pokok bahasan rumus – rumus segitiga. Informasi yang diperoleh

lewat metode observasi dan wawancara terhadap informan yaitu guru dan siswa.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu 1. Metode pokok, berupa tes

yang berisi soal uraian yang disusun sesuai dengan kemampuan siswa. Metode tes

digunakan untuk mendapatkan data mengenai jumlah item soal yang dijawab benar

ataupun salah oleh siswa untuk kemudian data diolah dengan cara menganalisis aspek

kesulitannya. 2. Metode bantu, berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Sedangkan analisis data yang digunakan yaitu mencatat hasil wawancara dan

observasi, mengumpulkan data dokumentasi, mengoreksi atau memberi penilaian

terhadap jawaban siswa, menyajikan data dalam bentuk tabel danteks berbentuk

catatan – catatan hasil wawancara serta menganalisis data yang telah disajikan dalam

bentuk tabel untuk mengetahui persentase kesulitan yang dialami siswa dalam

menyelesaikan soal rumus – rumus segitiga pada materi trigonometri. Untuk

mengetahui keabsahan data, disahkan dengan teknik triangulasi yaitu

mengkomparasikan hasil tes dan hasil wawancara.

Prosedur penelitian dalam penelitian ini menggunakan tiga langkah yaitu

persiapan, eksplorasi umum, dan eksplorasi khusus. Studi persiapan dilakukan untuk

menentukan tempat, obyek, dan fokus penelitian. Studi eksplorasi umum berkaitan

dengan fokus penelitian melalui pemberian soal essay dan wawancara. Studi

eksplorasi khusus dilakukan untuk pengumpulan data, analisis data, pengecekan hasil

penelitian, instrumen yang digunakan, dan penulisan laporan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pekerjaan siswa yang terkumpul sebagai sampel maka

diperoleh data tipe kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal rumus –

rumus segitiga pada trigonometri ditinjau dari kesulitan dalam komunikasi matematis,

kesulitan menerapkan konsep, dan kesulitan dalam melakukan perhitungan. Adapun

data yang telah diperoleh dapat disajikan dalam bentuk tabel 1 sebagai gambaran

perhitungan kesulitan yang dialami siswa sebagai berikut :

Tabel 1

Aspek kesulitan dan jumlah kesulitan yang dialami siswa

Jenis Jumlah Nomor Item Soal Total

Kesulitan Item 1 2 3 4 5 6 7 8

Kesulitan B∑ - - 30 - - - 5 15 50

Tipe I S∑ - - 10 - - - 35 25 70

Kesulitan B∑ 35 32 39 36 38 37 30 27 274

Tipe II S∑ 5 8 1 4 2 3 10 13 46

Kesulitan B∑ 33 32 37 27 30 28 27 25 239

Tipe III S∑ 7 8 3 13 10 12 13 15 81

%100xbTotsTot

sTotP

∑+∑

∑=

Keterangan:

P = persentase kesulitan yang dicari

Tot s∑ = jumlah soal yang salah (mengalami kesulitan) dari total semua soal

Tot b∑ = jumlah soal yang benar (tidak mengalami kesulitan) dari total

semua soal

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh rata – rata persentase pada tiap aspek

kesulitan yang dialami siswa yaitu :

1. Kesulitan tipe I (kesulitan dalam komunikasi matematis) yaitu sebesar 58.333%

maka tergolong dalam kriteria sedang.

2. Kesulitan tipe II (kesulitan dalam menerapkan konsep) yaitu sebesar 14.375 %

maka tergolong dalam kriteria sangat rendah.

3. Kesulitan tipe III (kesulitan dalam perhitungan) yaitu sebesar 25.313 % maka

tergolong dalam kriteria rendah.

Setelah menganalisa data dalam penelitian, peneliti mendapatkan data berupa

nilai dan banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal

trigonometri pokok bahasan rumus – rumus segitiga. Permasalahan dalam penelitian

ini adalah menganalisis tiap – tiap aspek kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal

trigonometri pokok bahasan rumus – rumus segitiga. Masing – masing aspek

kesulitan siswa akan dibahas lebih detail lagi sebagai berikut:

1. Kesulitan Tipe I (Kesulitan dalam komunikasi matematis)

Kesulitan tipe I adalah kesulitan dalam komunikasi matematis, yaitu kesulitan

dalam mengubah soal ke dalam bentuk matematika dengan menuliskan hal – hal yang

diketahui dan apa yang ditanyakan. Kesulitan yang dialami siswa dalam komunikasi

matematis pada rumus – rumus segitiga trigonometri tergolong sedang yaitu sebesar

58.333 % . Kesulitan tipe ini banyak dialami siswa pada soal nomor 7.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan, siswa mengatakan bahwa : “saya

tidak biasa menuliskan hal yang diketahui dan ditanyakan. Biasanya saya hanya

membaca soal, melihat angka – angka pada soal, langsung menulis rumus kemudian

menghitung, Bu.” Hal tersebut menunjukkan bahwa kesulitan dalam komunikasi

matematis bisa menyebabkan kesalahan dalam menemukan penyelesaian soal.

Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa nomor 7 dan nomor 8 diperoleh

bahwa tingkat kesulitan siswa disebabkan karena siswa tidak mengerjakan soal secara

urut yaitu dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal

tersebut. Ada beberapa siswa yang sudah menggunakan langkah tersebut dan hasilnya

juga mengurangi tingkat kesulitan yang dialami. Kebanyakan siswa yang tidak

menggunakan urutan langkah tersebut cenderung kesulitan dalam pengerjaannya.

2. Kesulitan Tipe II (kesulitan dalam menerapkan konsep)

Kesulitan tipe II adalah kesulitan siswa dalam menerapkan konsep rumus –

rumus segitiga trigonometri. Kesulitan yang dialami siswa dalam menerapkan konsep

pada rumus – rumus segitiga trigonometri tergolong sangat rendah yaitu sebesar

14.375 % . Kesulitan tipe ini banyak dialami siswa pada soal nomor 2, 7, dan 8.

Kesulitan menerapkan konsep terjadi karena siswa kurang memahami konsep

aturan sinus, aturan cosinus, dan luas segitiga dan rumus – rumus yang seharusnya

digunakan dalam menyelesaikan soal. Kesulitan yang dialami siswa misalnya

menggunakan rumus pada luas segitiga dan menentukan besarnya nilai sudut sinus

dan cosinus. Kebanyakan siswa lupa penggunaan rumus luas segitiga, apakah

menggunakan nilai sinus atau cosinus.

David C. Geary (2004) menyimpulkan bahwa antara 5 % sampai 8 % dari

anak usia sekolah memiliki beberapa bentuk memori atau kemampuan kognitif yang

mengganggu kemampuan mereka untuk mempelajari konsep – konsep atau prosedur

dalam satu atau lebih materi dalam matematika.

Berdasarkan analisis jawaban siswa nomor 8 menunjukkan bahwa siswa

sudah memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menentukan rumus yang

digunakan dalam soal. Akan tetapi siswa masih kebingungan dalam menentukan nilai

yang dipakai dalam rumus tersebut. Menurut peneliti, hal ini dikarenakan faktor

pemahaman konsep siswa yang keliru dan siswa cenderung lupa akan konsep yang

telah dipelajari.

Dalam wawancara, siswa mengatakan: “saya bingung menghafal rumus

trigonometri yang banyak dan terkadang lupa pelajaran yang sudah diajarkan minggu

lalu. Saya hanya hafal aturan sinus dan cosinus.”

3. Kesulitan Tipe III (kesulitan dalam melakukan perhitungan)

Kesulitan tipe ini adalah kesulitan siswa dalam melakukan perhitungan pada

materi rumus – rumus segitiga trigonometri. Kesulitan dalam melakukan perhitungan

tergolong rendah yaitu sebesar 25.313 % . Kesulitan tipe banyak dilakukan siswa

pada soal nomor 6, 7, dan 8.

Berdasarkan analisis jawaban siswa nomor 6, siswa mengalami kesulitan

dalam hal operasi perhitungan dikarenakan kurang teliti dalam menghitung. Pada saat

wawancara, siswa berkata: “saya itu kadang nggak konsentrasi, di soal angka 12 tapi

saya tulis 14. Padahal yang saya pikirkan angka 12.” Hal itu menunjukkan ada siswa

yang salah memasukkan angka ke dalam rumus serta keliru dalam melakukan operasi

penjumlahan dan perkalian sehingga menyebkan salah dalam perhitungannya.

Orteza dalam Rizza Pe Benito (2006) menyatakan bahwa siswa mengalami

kesulitan dalam matematika karena kurangnya komputasi keterampilan dalam operasi

dasar pada angka, pecahan, desimal, analisis pemecahan masalah, dan berpikir logis.

Jadi untuk mengatasi kelemahan ini, siswa harus memiliki dasar yang baik dalam

operasi perhitungan matematika.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa ada tiga tipe kesulitan yang

dihadapi oleh siswa dalam mengerjakan soal rumus – rumus segitiga pada materi

trigonometri yaitu kesulitan dalam komunikasi matematis, kesulitan menerapkan

konsep, dan kesulitan dalam melakukan perhitungan. Pada kesulitan komunikasi

matematis, siswa mengalami kesulitan dalam mencerna atau memahami bahasa,

menafsirkan kata – kata atau simbol – simbol yang digunakan dalam matematika.

Pada penerapan konsep, siswa rata – rata sulit mengingat rumus dan menentukan

besarnya nilai sudut sinus dan cosinus khususnya pada sudut istimewa. Siswa

cenderung tidak memperhatikan di kuadran berapa sudut tersebut berada, sehingga

hasil yang diperoleh salah.

Pada perhitungan, siswa rata – rata kurang teliti dalam melakukannya karena

mereka berpikir bagaimana cara menghitung agar mendapatkan jawaban dengan

cepat tanpa memeriksa kembali jawaban yang diperoleh.

PENUTUP

Kesimpulan penelitian :

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa :

1. Kesulitan siswa kelas X 5 SMAN 1 Cawas dalam menyelesaikan soal rumus –

rumus segitiga pada trigonometri, terdapat tiga aspek kesulitan dengan persentase

kesulitan yang dialami siswa yaitu :

a. Kesulitan yang dialami siswa dalam komunikasi matematis tergolong sedang,

yaitu sebesar 58.333 % . Kesulitan ini meliputi kesulitan dalam menuliskan

apa yang diketahui dan ditanyakan.

b. Kesulitan siswa dalam menerapkan konsep rumus – rumus segitiga pada

trigonometri tergolong sangat rendah, yaitu sebesar 14.375 % . Kesulitan

menggunakan rumus aturan sinus, aturan cosinus, dan luas segitiga.

c. Kesulitan siswa dalam melakukan perhitungan tergolong rendah, yaitu sebesar

25.313 % .

2. Kesulitan yang dialami siswa kelas X 5 SMAN 1 Cawas dalam menyelesaikan

soal rumus – rumus segitiga pada trigonometri disebabkan oleh beberapa hal

sebagai berikut :

a. Kesulitan dalam komunikasi matematis

Kesulitan ini disebabkan karena siswa malas dalam menuliskan apa

yang diketahui dan apa yang ditanyakan sehingga dalam menuliskan jawaban

kurang lengkap. Selain itu siswa juga kurang terbiasa mengerjakan soal

dengan langkah terperinci dan urut sehingga akan mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal tersebut.

b. Kesulitan dalam menerapkan konsep

Kesulitan ini disebabkan karena siswa kurang memahami konsep yang

diajarkan oleh guru dan faktor lupa yang dialami masing-masing siswa.

c. Kesulitan dalam melakukan perhitungan

Kesulitan ini disebabkan karena siswa kurang teliti dalam perhitungan,

kadang siswa salah dalam memasukkan angka ke dalam rumus yang

digunakan.

Dari data yang diperoleh terihat bahwa kesulitan dalam komunikasi matematis

merupakan kesulitan yang banyak dialami oleh siswa dan tergolong dalam kategori

sedang yaitu sebesar 58.333 %. Hal ini disebabkan karena siswa cenderung malas

dalam menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan serta kurang terbiasa

mengerjakan soal dengan langkah terperinci dan urut.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Geary, David C. 2004. Mathematics and Learning Disabilities. Jurnal internasional vol.37 no.1 januari/februari. Diakses tanggal 2 April 2012.

Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Nuriyanto, Joko. 2005. “Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Pokok Bahasan Tabung dan Bola”. Surakarta: Skripsi FKIP UMS ( tidak diterbitkan ).

Pe, Rizza Benito. 2006. Analysis of the Performance in Trigonometryof the First Year

College Students of Divine Word College of Vigan. Jurnal internasional tahun

2006. Diakses tanggal 28 Februari 2012.