FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM...

71
PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I KOMPETENSI DASAR MELAKSANAKAN WUDHU DI MI TURUNREJO KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Oleh: JAZILAH NIM : 093111370 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM...

Page 1: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS I KOMPETENSI DASAR

MELAKSANAKAN WUDHU DI MI TURUNREJO KECAMATAN

BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1)

Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh:

JAZILAH

NIM : 093111370

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2011

Page 2: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

ABSTRAK

Judul : Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas I Kompetensi Dasar Melaksanakan Wudhu Di

MI Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

Penulis : Jazilah

NIM : 093111370

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a). Bagaimana Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Kompetensi Dasar Melaksanakan Wudhu Di MI Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal ? (b) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya Metode Demonstrasi dalam pembelajaran ?

Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya Metode Demonstrasi dalam pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas I MI Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. Data yang diperoleh berupa hasil tes kegiatan belajar mengajar.

Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus persentase 52,9% meningkat menjadi 67,9% pada siklus I dengan selisih 15,0% dan di siklus II sudah mencapai 88,2% dengan selisih dari siklus I yaitu 20,3%.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Metode demonstrasi dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar Siswa Kelas I MI Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal, serta Metode demonstrasi ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Fiqih.

Page 3: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Jazilah NIM : 093111370 Jurusan / Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian saya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya,

Semarang, Saya yang menyatakan Jazilah NIM.093111370

Page 4: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana
Page 5: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana
Page 6: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

MOTTO

��� إ�� ا�����ة ����� ا و� ه�� وأ���� ��� أ�%$� ا��#�" ! � ا إذا ٦2إ�� ا��-ا0� وا �/ ا .-ءو+�� وأر���� إ�� ا��()'" &

Artinya: Hai orang-orang beriman! Jika kamu hendak berdiri melakukan shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai ke siku, lalu sapulah kepalamu dan basuh kakimu hingga dua mata kaki. " (Al-Maidah: 6)1

1 Depag GI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta: CV. Al-Waah, 2002), hlm. 144

Page 7: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

PERSEMBAHAN

Dengan penuh kerendahan hati, karya ini dipersebahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku Bapak ihsan & Ibu Komsatun yang selalu memberi

do’a restu

2. Suamiku tercinta Muhammad Ghufron

3. Kakak-kakakku Mbak Umaroh, Mas Rohim, Mas Subhan, Mbak Sodriyah,

Mas Hamdan yang selalu memberikan motivasi

4. Ponakanku Adik Aisah & Anisah tercinta, Adik Zahrotul Jannah

5. Teman-teman KKN Pak Saiful, Pak Sulhin, Pak Mahmud, Mbak Ulya,

Mbah Isnafiah, Mbak Heti

6. Teman kelas semua yang tidak dapat saya sebut satu persatu

Page 8: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini

dapat terselesaikan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan

beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta

orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa

skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan

dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang

telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan

kepada :

1. Dr. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo semarang,

beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan dengan baik

2. Bapak Darmuin, M.Ag, selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini

3. Kepala Madrasah MI Turunrejo Kec. Brangsong Kab. Kendal yang telah

memberikan izin dan memberikan bantuan dalam penelitian.

4. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis untuk meningkatkan ilmu.

5. Semua karib kerabat yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini.

Kepada semuanya, peneliti mengucapkan terima kasih disertai do’a semoga

budi baiknya diterima oleh Allah SWT, dan mendapatkan balasan berlipat ganda

dari Allah SWT.

Page 9: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Kemudian penyusun mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan

dalam menyusun skripsi ini, maka diharapkan kritik dan saran yang bersifat

konstruktif, evaluatif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya

semoga dapat bermanfaat bagi diri peneliti khususnya.

Semarang, 2011

Penulis

Page 10: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING .............................................................. iv

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Penegasan Istilah ............................................................... 4

C. Rumusan Masalah .............................................................. 6

D. Pembatasan Masalah .......................................................... 6

E. Tujuan Penelitian .............................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................. 7

BAB II METODE DEMONSTRASI DAN HASIL BELAJAR FIQIH

A. Metode Pengajaran dan Macam-macamnya ....................... 8

1. Pengertian Metode Pengajaran ................................... 8

2. Macam-macam Metode Pengajaran dalam Proses

Belajar Mengajar ......................................................... 11

B. Metode Demonstrasi ……………………………………… 11

1. Pengertian Metode demonstrasi ………………………. 11

2. Langkah-langkah metode demonstrasi .......................... 13

3. Kelebihan metode demonstrasi ................................... 16

C. Hasil Belajar ....................................................................... 16

1. Pengertian Hasil Belajar ............................................... 16

2. Jenis-jenis Hasil Belajar ............................................... 18

D. Mata Pelajaran Fiqih ............................................................ 20

1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih ................................. 20

Page 11: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

2. Ruang Lingkup Fiqih .................................................. 21

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fiqih 21

E. Kerangka Berfikir ................................................................ 22

F. Rumusan Hipotesis ...................................................... ....... 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................. 24

B. Tempat dan waktu Penelitian ............................................ 25

C. Kolaborator ……………………………………………… 25

D. Rancangan Penelitian ....................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 29

F. Teknik Analisis Data .......................................................... 30

G. Indikator Pencapaian ......................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .................................................................. 33

1. Letak Madrasah ........................................................... 33

2. Profile Obyek Penelitian .............................................. 33

B. Hasil Penelitian .................................................................. 35

1. Hasil Penelitian Pra Siklus …………………………… 35

2. Hasil Penelitian Siklus 1 ……………………………… 36

3. Hasil Penelitian Siklus 2 ……………………………… 39

C. Pembahasan ....................................................................... 41

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................... 42

B. Saran .................................................................................. 43

C. Penutup .............................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar, yang kita sering mendengar ungkapan populer

yang kita kenal dengan “Metode jauh lebih penting dari pada materi”.

Demikian urgensi-nya metode dalam proses pendidikan dan pengajaran

sehingga ungkapan tersebut muncul. Sebuah proses belajar mengajar tidak

akan berhasil jika dalam proses tersebut tidak menggunakan metode. Karena

metode menempati posisi kedua terpenting setelah tujuan-tujuan sederetan

komponen pembelajaran: metode, materi, media dan evaluasi2.

Sebuah proses belajar mengajar dalam pelaksanaannya membutuhkan

metode pengajaran yang tepat untuk mengantarkan kegiatan pembelajaran ke arah

yang dicita-citakan. Ketidaktepatan dalam penerapan metode secara praktis akan

menghambat proses belajar mengajar yang akan berakibat membuang waktu dan

tenaga secara percuma3.

Prinsip dalam pendidikan Islam memandang bahwa tidak ada satupun

metode yang paling ideal untuk semua tujuan pendidikan. Untuk itu tidak dapat

dihindari bahwa seorang guru hendaknya melakukan penggabungan terhadap

lebih dari satu metode pendidikan dalam prakteknya di lapangan. Oleh karena itu

seorang guru dituntut harus mampu memilih dan menerapkan metode pengajaran

yang relevan dengan situasi dan suasana pembelajaran agar tujuan yang

direncanakan dapat tercapai4.

Pada dasarnya setiap lembaga pendidikan berusaha untuk mengarahkan dan

memaksimalkan keefektifan pengajaran dengan jalan merencanakan dan

mengorganisasikannya. Dalam melaksanakan hal tersebut, perlu dipertimbangkan

empat hal yang dikenal dengan istilah STUPA, yaitu siswa, tujuan, pengajaran

2 Armay Arif, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pres,

2002), hlm. 109 3 Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan dalam Anak Islam, (Semarang: CV.

Assyifa Jilid II 1998), hlm. 65. 4Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan dalam Anak Islam, (Semarang: CV.

Assyifa Jilid II 1998), hlm. 74.

Page 13: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

dan hasil. Dan keempat hal itu tidak akan berhasil secara maksimal kalau tidak

mempertimbangkan pelaksanaan metode, dalam arti penggunaan metode dalam

proses belajar mengajar sangat mempengaruhi terhadap minat dan kemauan

siswa, tujuan yang akan dicapai, kegiatan belajar mengajar dan hasil atau out put

yang diperoleh.

Dalam proses pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang

sangat signifikan untuk mencapai tujuan. Bahkan metode sebagai seni dalam

mentransfer ilmu pengetahuan atau materi pelajaran kepada peserta didik

dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi itu sendiri. Oleh karena itu

penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi pencapaian keberhasilan

dalam proses belajar mengajar. Metode yang tidak tepat akan berakibat

terhadap pemakaian waktu yang tidak efisien.

Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak

dapat diabaikan. Karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil

tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral

dalam suatu sistem pengajaran.5

Dalam pembelajaran PAI di MI Turunrejo Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal masih bersifat teoritis dengan menggunakan metode

ceramah sebagai metode dominan. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang

aktif serta kurang tertarik terhadap pembelajaran PAI, terutama pada

kompetensi wudhu. Karena peserta didik dituntut dapat mempraktekkan

ururan wudhu serta bacaannya dengan baik dan benar. Apabila dalam proses

pembelajaran metode yang digunakan kurang tepat, dapat berdampak pada

hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan. Mengingat hal tersebut

maka metode demonstrasi adalah metode yang tepat untuk melatih peserta

didik menjadi aktif dan termotivasi dalam belajar. Di mana dengan metode

demonstrasi diduga hasil belajar peserta didik akan meningkat.

5 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), hlm. 31

Page 14: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk

memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan

dengan bahan pelajaran. Metode ini menghendaki guru lebih aktif dari pada

peserta didik. Karena memang gurulah yang memperlihatkan sesuatu kepada

peserta didik. Guru yang melakukan kegiatan memperagakan suatu proses dan

kerja suatu benda, misalnya bagaimana menggunakan kompor, bel listrik, cara

kerja tubuh manusia, penggunaan gunting, dan jalannya mesin jahit.

Pengajaran dikatakan efektif bila guru dapat membimbing peserta didik

untuk memasuki situasi yang memberikan pengalaman yang dapat

menimbulkan kegiatan belajar pada anak. Guru secara terus menerus

membimbing peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dan tekun

mengikuti pengajaran secara suka rela. Oleh karena itu, pengalaman belajar

yang diberikan guru dalam kegiatan demonstrasi harus relevan dengan

kehidupan dan ada kesinambungan dengan pengalaman yang lalu maupun

dengan pengalaman yang akan datang.

Seiring dengan itu, seorang pendidik atau guru dituntut agar cermat

memilih dan menempatkan metode apa yang tepat digunakan untuk

menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Karena dalam proses

belajar mengajar (PBM) dikenal ada beberapa macam metode, antara lain; metode

demonstrasi, diskusi, tanya jawab, ceramah dan lain sebagainya. Semua metode

tersebut dapat diaplikasikan dalam proses belajar mengajar6.

Sementara itu pula ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam

memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran, yaitu :

1. Tujuan yang hendak dicapai

2. Kemampuan pendidik atau guru

3. Peserta didik

4. Situasi dan kondisi pengajaran dimana berlangsung

5. Fasilitas yang tersedia

6. Waktu

6 Muh. Shofan, Pendidikan Berparadigma Profetik, Upaya Konstruktif Membongkar

Dikotomi Sistem Pendidikan Islam, (Gresik: UGM Press, 2004), hlm. 57.

Page 15: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Dengan kegiatan demonstrasi, guru dapat meningkatkan pemahaman

anak melalui penglihatan dan pendengaran. Peserta didik diminta untuk

melihat dan mendengarkan baik-baik semua keterangan guru. Sehingga ia

lebih paham tentang cara mengajarkan sesuatu. Dengan demikian selanjutnya

anak dapat meniru bagaimana caranya melakukan hal tersebut seperti yang

dicontohkan oleh guru.7

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba mengadakan

sebuah penelitian tentang “Penggunaan Metode Demonstrasi untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Kompetensi Dasar Melaksanakan

Wudhu di MI Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal”. Adanya

penelitian ini, penulis berharap bahwasanya peserta didik dapat termotivasi

dan akhirnya hasil belajar mereka dapat meningkat.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran, sebelum

membahas yang lebih lanjut, maka penulis akan menjelaskan judul penelitian

dalam skripsi ini yaitu sebagai berikut:

1. Penggunaan

Dalam kamus bahasa Indonesia pengguanaan adalah “proses, cara

menggunakan sesuatu”8.

2. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah “metode pembelajaran yang

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk

memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik”9

Metode demonstrasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

penerapan sebuah metode dalam pembelajaran melalui proses demonstrasi

pada kompetensi dasar Wudhu yang dilakukan oleh guru kelas I MI

7 Moeslichatoen R, Metode Pengajaran di Taman Kanak- Kanak, ( Jakarta : Rineka

Cipta, 1999 ) hlm. 112-113 8 www. Artikata.com dikutip tanggal 14 Maret 2011 9 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, ( Semarang: :

Rasail Media Grup, 2008 ), hlm. 20

Page 16: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupatan Kendal kepada peserta

didiknya dalam pembelajaran PAI.

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan tindakan

kelas untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas I di

MI Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupatan Kendal pada

pembelajaran PAI kompetensi wudhu dengan menggunakan metode

demonstrasi.

3. Meningkatkan

“Berasal dari kata tingkat yang berarti menaikkan (derajat, taraf)

mempertinggi, memperhebat mendapat awalan “me” dan akhiran “an”

yang mengandung arti usaha untuk menuju yang lebih baik”.10

4. Hasil Belajar

Hasil adalah “pendapatan, sesuatu yang diciptakan, sukses.11 Belajar

adalah suatu proses perubahan tingkah laku antara individu dan

lingkungan”.12

Jadi hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar

dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan

pendidikan yang ditetapkan.13

5. Siswa

Siswa adalah “murid (terutama pada sekolah dasar dan

menengah)”.14

10 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, Cet

3, 2006). hlm, 1280-1281 11 Hamzah Ahmad & Ananda Santoso, Kamus Pintar Bahasa Indonedia, ( Surabaya :

Fajar Mulya,1996). hlm. 147 12 Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA,

(Bandung: Sinar Baru Algensindo, Cet. 2 , 2001). hlm 4 13 Soedijarto, Menuju Pendidikan nasional yang Relevan dan Bermutu, ( Jakarta : Balai

Pustaka, 1993 ). hlm 49 14 Tim Penyusun Kamus pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Aksara, 2003). hlm. 849

Page 17: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

6. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar adalah “sejumlah kemampuan yang harus

dikuasai oleh peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.sebagai rujukan

penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran”15.

7. Wudhu

Wudhu adalah “mensucikan diri dari hadast kecil sesuai dengan

ajaran dan syari’at agama Islam”.16

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalahnya oleh

peneliti sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas I kompetensi dasar melaksanakan wudhu di MI

Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal?

2. Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

I dalam kompetensi dasar melaksanakan wudhu di MI Turunrejo

Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal?

D. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi perluasan obyek dan permasalahan, maka penelitian ini

peneliti batasi pada:

1. Kompetensi dasar wudhu di MI Turunrejo Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal

2. Kompetensi Dasar wudhu siswa pada aspek keterampilan bacaan niat dan

gerakan wudhu peserta didik secara urut.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas serta profesialisme guru dalam menangani proses

belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Data yang diperoleh

berupa data deskriptif dan kuantitatif yang menggunakan perhitungan statistik

15 www.ditpertais.net/./wrta18-05.asp 16 Imam Bashori Assayuthi, Bimbingan Ibadah Shalat Lengkap, ( Surabaya : Mitra Umat,

1998) hlm.30

Page 18: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

sederhana. Berdasarkan masalah yang disebutkan, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi dalam kompetensi dasar

wudhu kelas I MI Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.

2. Untuk mengetahui relevansi penerapan metode demonstrasi dalam

meningkatkan hasil belajar siswa dalam kompetensi dasar wudhu MI

Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak

yang terkait dalam penelitian ini.

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Sebagai bahan masukan serta informasi bagi pihak sekolah guna

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada kompetensi dasar wudhu di

MI Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.

2. Bagi peserta didik

Dengan skripsi ini dapat digunakan sebagai wacana belajar peserta

didik, guna meningkatkan hasil belajar melalui metode demonstrasi dalam

kompetensi dasar wudhu.

3. Bagi guru

Dapat memberikan masukan dan informasi bagi guru, tentang

penggunaan metode demonstrasi pada kompetensi dasar wudhu, sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

4. Bagi penulis

Dapat menambah wawasan dan pengalaman baru yang dapat

digunakan dalam proses belajar mengajar di masa mendatang.

Page 19: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

BAB II

METODE DEMONSTRASI DAN HASIL BELAJAR FIQIH

A. Metode Pengajaran dan Macam-macamnya

1. Pengertian Metode Pengajaran

Metode berasal dari bahasa Yunani Greek yakni Metha berarti

melalui , dan Hadas artinya cara, jalan, alat atau gaya. Dengankata lain,

metode artinya .jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai

tujuan tertentu.17

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, susunan W.J.S.

Poerwadarminta, bahwa metode adalah cara yang teratur dan berpikir

baik-baik untuk mencapai suatu maksud.18 Sedangkan dalam Kamus

Bahasa Indonesia Kontemporer pengertian metode adalah cara kerja yang

sistematis untuk mempermudah sesuatu kegiatan dalam mencapai

maksudnya.19 Dalam metodologi pengajaran agama Islam pengertian

metode adalah suatu cara seni dalam mengajar.20

Sedangkan secara terminologi atau istilah menurut Mulyanto

Sumardi bahwa metode adalah rencana menyeluruh yang berhubungan

dengan penyajian materi pelajaran secara teratur dan tidak saling

bertentangan dan didasarkan atas approach.21 Selanjutnya H. Muzayyin

Arifin mengatakan bahwa metode adalah salah satu alat atau cara untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.22

Dari beberapa pengertian tersebut di atas jelaslah bahwa metode

merupakan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, maka

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri. Perumusan tujuan

17 H. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara), 1987, hlm. 97. 18 W. J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka),

1986, hlm. 649 19 Peter Salim, et-al, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern

English),1991, hlm. 1126. 20 Ramayulis, Metodologi Pengaaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulya), 2001,

cet.ke-3, hlm. 107 21 Mulyanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing, (Jakarta: Bulan Bintang), 1997, hlm. 1 22 H. Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Umum dan Agama, (Semarang: PT. CV. Toha

Putera), 1987, hlm. 90.

Page 20: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

yang sejelas-jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seorang

guru menentukan dan memilih metode mengajar yang tepat.

Untuk mencapai hasil yang diharapkan, hendaknya guru dalam

menerapkan metode terlebih dahulu melihat situasi dan kondisi yang

paling tepat untuk dapat diterapkannya suatu metode tertentu, agar dalam

situasi dan kondisi tersebut dapat tercapai hasil proses pembelajaran dan

membawa peserta didik ke arah yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Untuk itu dalam memilih metode yang baik guru harus memperhatikan

tujuh hal di bawah ini:

a. Sifat dari pelajaran.

b. Alat-alat yang tersedia.

c. Besar atau kecilnya kelas.

d. Tempat dan lingkungan.

e. Kesanggupan guru

f. Banyak atau sedikitnya materi

g. Tujuan mata pelajaran.23

Pengertian pengajaran itu sendiri dapat ditinjau dari segi bahasa

dan istilah. Secara bahasa kata pengajaran adalah bentuk kata kejadian

dari dasar ajar dengan mendapat konfiks pen-an yang berarti barang apa

yang dikatakan orang supaya diketahui dan dituruti.24 Menurut

Ramayulis pengajaran berasal dari kata .ajar. di tambah awalan “pe” dan

akhiran “an” sehingga menjadi kata pengajaran yang berarti proses

penyajian atau bahan pelajaran yang disajikan.25 Sedangkan menurut

Hasan Langgulung, bahwa pengajaran adalah pemindahan pengutahuan

dari seseorang yang mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang

belum mengetahui.26

23 Roestiyah N.K., Didaktik Metodik, (Jakarta: Bina Aksara), 1989, cet. ke-3, hlm. 68. 24 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka).

1986, hlm. 649 25 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, hlm. 108 26 Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka Al-

Husna),1983, hlm. 3.

Page 21: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Dari pengertian di atas, terdapat unsur-unsur subtansial

kegiatanpengajaran yang meliputi:

1. Pengajaran adalah upaya pemindahan pengetahuan

2. Pemindahan pengetahuan dilakukan oleh seseorang yang mempunyai

pengetahuan (pengajar) kepada orang lain yang belum mengetahui

(pelajar) melalui suatu proses belajar mengajar.27

Proses pengajaran yang dilakukan mengacu pada tiga aspek yaitu

.penguasaan sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu

sesuai dengan isi proses belajar mengajar tersebut.28

Mengenai pengajaran dalam konsep Islam telah disebutkan dalam

Al-Qur’an surat Al Maidah/ 5: ayat 67

$ pκš‰r' ‾≈ tƒ ãΑθß™§�9$# õ� Ïk=t/ !$ tΒ tΑ Ì“Ρ é& š� ø‹s9Î) ÏΒ y7Îi/¢‘ ( βÎ)uρ óΟ©9 ö≅ yèø s?

$ yϑsù |Møó‾=t/ …çµtG s9$ y™Í‘ 4 ª! $#uρ š� ßϑÅÁ ÷ètƒ z ÏΒ Ä¨$ ¨Ζ9$# 3 ¨βÎ) ©! $# Ÿω

“ω öκu‰ tΠ öθs)ø9$# t Í�Ï ≈ s3 ø9$# ∩∉∠∪

Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.29 Dari uraian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

metode pengajaran adalah suatu usaha atau cara yang dilakukan oleh

guru (pendidik) dalam menyampaikan mareri pelajaran kepada siswa

yang bertujuan agar murid dapat menerima dan menanggapi serta

mencerna pelajaran dengan mudah secara efektif dan efisien, sehingga

27 Ramayulis, Metodologi Pengaaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulya), 2001,

cet.ke-3, hlm. 72 28 Ramayulis, Metodologi Pengaaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulya), 2001,

cet.ke-3, hlm. 73 29 Sunaryo,dkk,Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta:DepagbRI, 1979), hlm.175

Page 22: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai

dengan baik.

2. Macam-macam Metode Pengajaran Dalam Proses Belajar Mengajar

Agar psoses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan

mencapai sasaran, maka salah satu faktor penting yang harus diperhatikan

adalah menentukan cara mengajarkan bahan pelajaran kepada siswa

dengan memperhatikan tingkat kelas, umur, dan lingkungannya tanpa

mengabaikan faktor-faktor lain.

Banyak metode yang digunakan dalam mengajar. Untuk memilih

metode-metode mana yang tepat digunakan dalam menyampaikan materi

pelajaran, terlebih dahulu penulis akan menyebutkan macam-macam

metode pengajaran.

Menurut Nana Sujana, metode-metode yang digunakan dalam

pengajaran yaitu: Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas

dan resitasi, kerja kelompok, demonstrasi dan eksperimen, sosio drama,

problem solving, sistem regu, latihan, karyawisata, survey masyarakat dan

simulasi.30

Berdasarkan pendapat ahli pendidikan, maka sesuai dengan judul

penelitian, dalam hal ini penulis hanya akan menjelaskan lebih rinci

macam metode yakni metode demonstrasi yang meliputi pengertian

metode demonstrasi, langkah-langkah metode demonstrasi, kebaikan dan

kelemahan metode demonstrasi serta cara mengatasi kelemahannya.

B. Metode Demonstrasi

1. Pengertian Metode Demonstrasi

Beberapa pengertian metode menurut para ahli, salah satunya

adalah menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan

dengan Pendekatan Baru adalah bahwa Metode secara harfiah berarti cara.

Dalam pemakian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan

30 Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar BaruAlgesindo),

1986, cet. ke-3. hlm. 77-89.

Page 23: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

sesuatu kegiatan atau cara-cara melakukan kegiatan dengan menggunakan

fakta dan konsep-konsep secara sistematis.31

Dan menurut Muzayyin Arifin, Pengertian metode adalah cara,

bukan langkah atau prosedur. Kata prosedur lebih bersifat teknis

administrative atau taksonomis. Seolah-olah mendidik atau mengajar

hanya diartikan cara mengandung implikasi mempengaruhi. Maka saling

ketergantungan antara pendidik dan anak didik di dalam proses

kebersamaan menuju kearah tujuan tertentu.32

Menurut W.J.S Poerwadarminta, Metode adalah cara yang telah

teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud.33

Kesimpulan dari pengertian-pengertian di atas yaitu bahwa metode

secara umum adalah cara yang tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu

hal, seperti menyampaikan mata pelajaran.

Sedangkan pengertian metode demonstrasi menurut Muhibbin

Syah adalah Metode mengajar dengan cara memperagakan barang,

kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung

maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan

pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.34

Dalam kamus Inggris-Indonesia, demonstrasi yaitu mempertunjuk-

kan atau mempertontonkan.35.

Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan

peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan

bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Dengan menggunakan

metode demonstrasi, guru atau murid memperlihatkan kepada seluruh

31Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya, 1995), hlm. 201 32 H. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, hlm. 100-101. 33 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, hlm. 649. 34 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 208. 35 Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT.

Gramedia), 1984, hlm. 178.

Page 24: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

anggota kelas mengenai suatu proses, misalnya bagaimana cara sholat

yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.36

Menurut Aminuddin Rasyad, Metode demonstrasi adalah cara

pembelajaran dengan meragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan

sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas.37

Dari uraian dan definisi di atas, dapat dipahami bahwa metode

demonstrasi adalah dimana seorang guru memperagakan langsung suatu

hal yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau keterampilan

yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing-masing

murid. firman Allah SWT dalam Surat Al Ahzab/33: ayat 21:

ô‰s)©9 tβ% x. öΝä3s9 ’Îû ÉΑθß™u‘ «!$# îοuθ ó™é& ×πuΖ|¡ym yϑÏj9 tβ% x. (#θ ã_ ö� tƒ ©! $# tΠ öθ u‹ ø9 $#uρ

t� ÅzFψ$# t� x.sŒ uρ ©!$# # Z�� ÏVx. ∩⊄⊇∪

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.38

Semenjak zaman Nabi Muhammad SAW, bahkan semenjak awal

sejarah kehidupan manusia, penggunaan metode demonstrasi dalam

pendidikan sudah ada. Contohnya pada waktu itu Nabi seorang pendidik

yang agung, banyak menggunakan metode demonstrasi perilaku

keseharian sebagai seorang muslim, maupun praktek ibadah seperti

mengajarkan cara sholat, wudhu dan lain-lain. Semua cara tersebut

dipraktekkan atau ditunjukkan oleh Nabi, lalu kemudian para umat

mengikutinya.

2. Langkah-langkah Dalam Mengaplikasikan Metode Demonstrasi

Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik atau efektif,

ada beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang

36 Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara),

1995, hlm.296. 37 Aminuddin Rasyad, Metode Pembelajaran Pendidikan Agama, (Jakarta: Bumi aksara),

2002, hlm. 8. 38 Sunaryo,dkk,Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta:Depag RI,1979), hlm. 386

Page 25: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

terdiri dari perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti

oleh murid dan diakhiri dengan adanya evaluasi.39

Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang

diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.

b. Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu

wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling

efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.

c. Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan

mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan

demonstrasi tidak gagal.

d. Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan

jelas.

e. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan

dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba

terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.

f. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu

untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan

pertanyaanpertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.

g. Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan:

1) Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa.

2) Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap

siswa dapat melihat dengan jelas.

3) Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan

seperlunya.

h. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu

diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa

mencoba melakukan demonstrasi.40

39 J.J Hasibuan dan Mujiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Rosdakarya),

1993, hlm. 31 40 J.J Hasibuan dan Mujiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Rosdakarya), hlm.

31

Page 26: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Setelah perencanaan-perencanaan telah tersusun sebaiknya

diadakan uji coba terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilaksanakan

dengan efektif dan tercapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan

dengan mengadakan uji coba dapat diketahui kekurangan dan kesalahan

praktek secara lebih dini dan dapat peluang untuk memperbaiki dan

menyempurnakannya.

Langkah selanjutnya dari metode ini adalah realisasinya yaitu saat

guru memperagakan atau mempertunjukkan suatu proses atau cara

melakukan sesuatu sesuai materi yang diajarkan. Kemudian siswa disuruh

untuk mengikuti atau mempertunjukkan kembali apa yang telah dilakukan

guru. Dengan demikian unsur-unsur manusiawi siswa dapat dilibatkan

baik emosi, intelegensi, tingkah laku serta indera mereka, pengalaman

langsung itu memperjelas pengertian yang ditangkapnya dan memperkuat

daya ingatnya mengetahui apa yang dipelajarinya.

Untuk mengetahui sejauh mana hasil yang dicapai dari penggunaan

metode demonstrasi tersebut diadakan evaluasi dengan cara menyuruh

murid mendemonstrasikan apa yang telah didemonstrasikan atau

dipraktekkan guru.

Pada hakikatnya, semua metode itu baik. Tidak ada yang paling

baik dan paling efektif, karena hal itu tergantung kepada penempatan dan

penggunaan metode terhadap materi yang sedang dibahas. Yang paling

penting, guru mengetahui kelebihan dan kekurangan metode-metode

tersebut.

Metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk

.Memberikan keterampilan tertentu, memudahkan berbagai jenis

penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas, menghindari

verbalisme, membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu

proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik.41

41 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional), 1983,

hlm. 94-95

Page 27: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi Dalam Proses Belajar

Mengajar

Penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar-mengajar

memiliki arti penting. Banyak keuntungan psikologis-pedagogis yang

dapat diraih dengan menggunakan metode demonstrasi, antara lain: “ 1)

Perhatian siswa lebih dipusatkan, 2) Proses belajar siswa lebih terarah

pada materi yang sedang dipelajari, 3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil

pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa. 42”

Kekurangan metode demonstrasi :

a. Dalam pelaksanaannya, metode demonstrasi memerlukan waktu dan persiapan yang matang, sehingga memerlukan waktu yang bayak.

b. Demonstrasi dalam pelaksanaannya banyak menyita biaya dan tenaga (jika memakai alat yang mahal).

c. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas. d. Metode demonstrasi menjadi tidak efektif jika siswa tidak turut

aktif dan suasana gaduh.43

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Untuk memperoleh pengertian yang obyektif tentang hasil belajar,

terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas dari kata di atas,

karena secara etimologi hasil belajar terdiri dari dua kata, yaitu hasil dan

belajar. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, hasil adalah sesuatu yang ada

(terjadi) oleh suatu kerja, berhasil sukses.44 Sementara menurut R. Gagne

hasil dipandang sebagai kemampuan internal yang menjadi milik orang serta

orang itu melakukan sesuatu.45

42 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya), 1995, hlm. 209 43 Tayar Yusup dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama Islam dan Bahasa

Arab, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), hlm. 53 44 Hartono, Kamus Praktis Bahasa Indonesia,(Jakarta : Rineka Cipta, 1996), hlm. 53 45 Winke, Psikologi Pengajaran, (Jakarta : Grafindo, 1991), hlm. 100

Page 28: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Adapun secara terminologis para pakar pendidikan yang

mendefinisikan tentang belajar sebagaimana akan penulis uraikan di bawah

ini, diantaranya :

Witherington, yang dalam bukunya Educational Psichology

mengemukakan, bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam pola

kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang

berupa kecakapan sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu proses

pengertian.46 Dan Morgan, dalam bukunya Introduction to Psichology

mengemukakan, “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman”.

Menurut Ernest R. Hilgard, “Learning is the process by which an

activity priginates or is changed trough responding a situation”. Belajar adalah

suatu proses yang menghasilkan suatu aktivitas atau yang mengubah suatu

aktivitas dengan perantara tanggapan kepada satu situasi. Sedangkan menurut

Skinner, “Learning is a process of progressive behavior adaptation”. Bahwa

belajar adalah proses penyesuaian tingkah laku ke arah yang lebih maju.

Timbulnya keanekaragaman pendapat para ahli tersebut di atas adalah

fenomena perselisihan yang wajar karena adanya perbedaan titik pandangan.

Selain itu, perbedaan antara satu situasi belajar dengan situasi belajar lainnya

yang diamati oleh beberapa ahli dapat menimbulkan perbedaan pandangan,

situasi belajar menulis, misalnya, tentu tidak sama dengan situasi belajar

matematika. Namun demikian, dalam beberapa hal tertentu yang mendasar,

mereka sepakat seperti dalam penggunaan istilah “berubah” dan tingkah laku.47

Bertolak dari berbagai definisi yang telah diutarakan di atas secara

umum belajar merupakan proses yang menghasilkan perubahan tingkah laku,

maka untuk menghasilkan tingkah laku harus melalui tahapan- tahapan tertentu

yang disebut proses belajar.

46 Nasution, Azas- Azas Kurikulum, (Bandung : Jemars, 1991), hlm. 71 47 Martinis Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:

GP Press, 2007), hlm. 152

Page 29: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Dari definisi di atas penulis simpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu

hasil yang telah dicapai setelah mengalami proses belajar mengajar atau setelah

mengalami interaksi dengan lingkungannya guna memperoleh ilmu

pengetahuan dan akan menimbulkan perubahan tingkah laku yang relatif

menetap dan tahan lama.

Laporan hasil belajar siswa dalam pengertian yang luas mencakup

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Informasi aspek afektif dan

psikomotorik diperoleh dari sistem tagihan yang digunakan untuk mata

pelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Sedang informasi aspek

afektif diperoleh melalui kuesioner atau pengamatan yang sistematik.

Hasil belajar aspek kognitif, afektif dan psikomotorik tidak

dijumlahkan karena dimensi yang diukur berbeda, masing-masing

dilaporkan sendiri-sendiri dan memiliki makna yang penting. Sebagai

contoh, ada orang yang memiliki kemampuan kognitif yang tinggi namun

kemampuan psikomotornya cukup, sebaliknya ada orang yang memiliki

kemampuan kognitif cukup namun kemampuan psikomotornya tinggi, bila

skor kemampuan kedua orang itu dijumlahkan bisa jadi skornya sama

sehingga kemampuan kedua orang tersebut tampak sama walau sebenarnya

karakteristik kemampuan mereka berbeda.

Dengan demikian laporan hasil belajar selain muncul skor juga muncul

keterangan tentang penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

2. Jenis hasil belajar

Hasil belajar berupa prestasi belajar atau kinerja akademik yang

dinyatakan dengan skor atau nilai, pada prinsipnya pengungkapannya hasil

belajar ideal itu meliputi segenap ranah psikologis yang berupa akibat

pengalaman dan proses belajar.

Dalam tujuan pendidikan yang ingin dicapai kategori dalam bidang

ini yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor, ketiga aspek tersebut tidak dapat

dipisahkan karena sebagai tujuan yang hendak dicapai, dengan kata lain

tujuan pengajaran dapat dikuasai siswa dalam mencapai tiga aspek tersebut,

Page 30: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

dan ketiganya adalah pokok dari hasil belajar, menurut “Taksonomi Bloom”

diklasifikasikan pada tiga tingkatan domain, yaitu sebagai berikut:48

1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif (berkaitan dengan daya pikir, pengetahuan, dan

penalaran) berorientasi pada kemampuan siswa dalam berfikir dan

bernalar yang mencakup kemampuan siswa dalam mengingat sampai

memecahkan masalah, yang menuntut siswa untuk menggabungkan

konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya. Ranah kognitif ini

berkenaan dengan prestasi belajar dan dibedakan dalam enam tahapan,

yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analsisi, sintesis, dan

eveluasi49. Pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Sendangdawung Kecamatan

kangkung Kendal diutamakan pada ranah pengetahuan, pemahaman,

dan penerapan.

Pemahaman mencakup kemampuan untuk menyerap makna dan arti

dari bahan yang dipelajari. Kemampuan seseorang dalam memahami

sesuatu dapat dilihat dari kemampuaannya menyerap suatu materi,

kemudian mengkomunikasikannya dalam bentuk lainnya dengan kata-

kata sendiri.

2. Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor berorientasi kepada ketrampilan fisik, ketrampilan

motorik, atau ketrampilan tangan yang berhubungan dengan anggota

tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot.

Simpson (1966-1967 ) menyatakan bahwa ranah psikomotor terdiri dari

tujuh jenis perilaku yaitu: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,

gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan

kreativitas.50

48 Suharsini Arikunto,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara,2002 ),

hlm.117 49 Dewi Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar, (Surabaya: Usaha Nasional,

1983), hlm. 22. 50 Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm.

82

Page 31: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

3. Ranah Afektif

Ranah afektif (berkaitan dengan perasaan/kesadaran, seperti perasaan

senang atau tidak senang yang memotivasi seseorang untuk memilih apa

yang disenangi) berorientasi pada kemampuan siswa dalam belajar

menghayati nilai objek-objek yang dihadapi melalui perasaan, baik objek

itu berupa orang, benda maupun peristiwa. Ciri lain terletak dalam

belajar mengungkapkan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar.

ranah afektif terdiri dari penerimaan, partisipasi, penilaian, dan

penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup.51 Untuk ranah

kognitif, guru menilai kemampuan kognitif siswa berdasarkan hasil tes

yang diberikan kepada siswa pada akhir pelaksanaan siklus 1 dan 2.

D. Mata Pelajaran Fiqih

1. Pengertian Fiqih

Fiqih diartikan sebagai ilmu mengenai hukum-hukum syar’i

(hukum Islam) yang berkaitan dengan perbuatan atau tindakan bukan

aqidah yang di dapatkan dari dalil-dalilnya yang spesifik.52

Sedangkan mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan

salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang fiqih ibadah,

terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara

pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari,

serta fiqih muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman

sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal

dan haram, khitan, qurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam

meminjam. Secara substansial mata pelajaran Fiqih memiliki kontribusi

dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan

dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai

perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia

51 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Akasara 1995 ),

hlm. 53 52 A.Qodri Azizy, Reformasi Bermazhab Sebuah Ikhtiar Menuju Ijtihad Saintifik

Modern,(Jakarta,teraju, 2003), hlm.14

Page 32: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia,

makhluk lainnya ataupun lingkungannya.53

2. Ruang lingkup Mata Pelajaran Fiqih

Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah

meliputi:

a. Fikih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman

tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik,

seperti: tata cara taharah, salat, puasa, zakat, dan ibadah haji.

b. Fikih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman

mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal

dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli

dan pinjam meminjam.54

3. Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Berikut ini adalah Standart Kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran fiqih MI kelas I tahun ajaran 20010-2011 adalah

Kls/Smt

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

I / 1

1. Mengenal lima rukun Islam,

1.1. Menyebutkan lima rukun Islam 1.2. Menghafal syahadatain dan

artinya

2. Mengenal tata cara bersuci dari najis

2.1. Menjelaskan pengertian bersuci dari najis

2.2. Menjelaskan tata cara bersuci dari najis

2.3 Menirukan tata cara mensucikan najis.

2.4 Membiasakan hidup suci dan bersih dalam kehidupan sehari-hari

I / 2 3. Mengenal tata cara

wudhu, 3.1 Menjelaskan tata cara wudhu 3.2 Mempraktikkan tata cara wudhu

53 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 Tentang Standart

Kompetensi Lulusan dan Standart Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah,h.67 54 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 Tentang Standart

Kompetensi Lulusan dan Standart Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah,h.63

Page 33: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Kls/Smt

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3.3 Menghafal doa sesudah wudlu

4. Mengenal tata cara

shalat fardhu.

4.1 Menyebutkan macam-macam

shalat Fardhu 4.2. Menirukan gerakan shalat fardlu 4.3. Menghafal bacaan shalat fardlu

E. Kerangka Berpikir

Setiap orang yang berbuat dan bertindak dengan sadar, seperti seorang

pendidik, tentu menggunakan metode atau cara tertentu untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, berhasil atau tidak suatu perbuatan

banyak bergantung kepada metode yang digunakan. Untuk dapat

menggunakan metode yang baik, seorang pendidik harus mempunyai

pengetahuan tentang kebaikan dan keburukan metode tersebut.

Selain harus menguasai materi, seorang pendidik juga harus dapat

menempatkan metode sesuai dengan materi pelajaran agar maksud dan tujuan

tercapai, seperti materi pelajaran fiqih di MI Turunrejo Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal yang banyak membahas tentang pengenalan dan

pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik,

seperti: tata cara thaharah, shalat, puasa, zakat, dan ibadah haji.

Untuk itu seorang pendidik dituntut untuk dapat menggunakan metode

yang tepat agar dapat memberikan pemahaman serta pengalaman bagi anak

didik. Melalui materi fiqih ini diharapkan dapat memberi pengetahuan

tentang hukum Islam. Begitu pula dalam pelajaran fiqih, dengan

menggunakan metode demonstrasi diharapkan proses belajar-mengajar

berjalan dengan efektif .

F. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang

berjudul Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil

Page 34: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Belajar Siswa Kelas I Kompetensi Dasar Melaksanakan Wudhu Di MI

Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal yang dilakukan oleh

peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:

"Penggunaan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar

Siswa Kelas I Madrasah Ibtidaiyah Turunrejo Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal Kompetensi dasar Melaksanakan wudhu ".

Page 35: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian berasal dari kata "metode" yang artinya cara yang tepat

untuk melakukan sesuatu, dan "penelitian" adalah suatu kegiatan untuk mencari,

mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.55

Sedangkan menurut Mardalis metode adalah suatu cara teknis yang

dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu diartikan sebagai

upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-

fakta dan prinsipprinsip dengan sadar hati dan sistematis untuk mewujudkan

kebenaran.56

Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang

dilakukan secara berencana dan sistematis guna mendapatkan suatu pemecahan

terhadap masalah yang diajukan, sedangkan metodologi penelitian adalah

prosedur atau cara yang digunakan dalam suatu penelitian.

Adapun dalam penelitian ini rencana pemecahan bagi persoalan yang di

selidiki antara lain :

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan yang dapat dilakukan

guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Peningkatan kualitas

pembelajaran tersebut dapat dimulai dengan memecahkan masalah

pembelajaran yang dirasakan dan siswa di kelas dan memperbaikinya dengan

memilih suatu metode pembelajaran yang diterapkan dalam suatu

”tindakan”.57

55 Cholid Narbuko, Abu Ahmad, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

1997), hlm. 28 56 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), hlm. 24 57 Achmad Fatchan, Metode Penelitian Tindakan Kelas,(Malang: Jenggala Pustaka

Utama , 2009), Cet. I. hlm. 2

Page 36: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Menurut Stephen Kemmis PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian

yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan ,yang dilakukan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam

melaksanakan tugas,memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan

yang dilakukan itu,memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran

tersebut dilakukan secara kolaboratif.58

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini

bertempat di MI Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini diadakan selama 30 hari

terhitung mulai izin penelitian secara lisan dan tertulis dengan surat

rekomendasi dari IAIN Walisongo Semarang. Sedangkan pelaksanaan

penelitian atau pengumpulan data mulai tanggal 1 Maret 2011 sampai

dengan 30 Maret 2011.

C. Kolaborator

Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru pada mata

pelajaran Fiqih pada kompetensi dasar wudhu dalam upaya meningkatkan

hasil belajar peserta didik kelas I MI Turunrejo Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal dengan menggunakan metode demonstrasi.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research). Penelitian tindakan kelas yang dimaksud adalah kajian sistematik

dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru

58 Saminanto, Ayo Praktik PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ), Semarang,;Rasail

Media Group, 2010. hal 3

Page 37: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan

refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.59

1. Metode penelitian tindakan

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus

meliputi 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Refleksi pada siklus pertama digunakan sebagai patokan untuk

pelaksanaan siklus selanjutnya, sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya.

Adapun alur dari penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:60

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral

dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan

pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan

pada siklus sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan

yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan

refleksi.

59 Rochiarti Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja

Rosda Karya, 2006), cet. 2 hlm. 12

60 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 16

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Pengamatan

SIKLUS I

SIKLUS II Refleksi

Pengamatan

Pelaksanaan

?

Page 38: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

2. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi indikator hasil belajar adalah:

a. Peserta didik dapat menampilkan bacaan niat wudhu.

b. Peserta didik dapat menampilkan gerakan wudhu.

c. Peserta didik dapat mempraktekkan urutan wudhu dengan benar.

3. Jadwal pelaksanaan Penelitian

Berikut ini adalah jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan

kelas yang akan dilaksanakan di kelas I MI Turunrejo Kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal:

Tabel 1

Jadwal Penelitian

No Jadwal kegiatan

Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan awal sampai

penyusunan proposal

2 Persiapan instrument dan

alat

3 Pegumpulan data

4 Analisis data

5 Penyusunan Laporan

4. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian

Persiapan pelaksanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan

tahapan-tahapan tindakan sebagaimana yang tercantum dalam skenario

pembelajaran. Tindakan yang akan peneliti lakukan adalah sebagai

berikut:

a. Persiapan

1) Peneliti melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

masalah dan menganalisis akar penyebab masalah dengan

melakukan pengamatan proses pembelajaran di kelas.

2) Peneliti bersama guru pendidikan agama Islam berkolaborasi

Page 39: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

untuk menentukan dan menetapkan tindakan apa yang akan

digunakan untuk mengatasi masalah.

3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

4) Membuat Lembar Observasi Siswa (LOS)

b. Penyusunan instrumen.

Instrumen ialah alat bantu yang digunakan dalam

pengumpulan data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan

adalah soal-soal yang dibuat peneliti sendiri. Langkah-langkah

penyusunan instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Menentukan materi wudhu

2. Menyusun kisi-kisi soal.

3. Menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah ditentukan

untuk tiap siklus.

c. Pelaksanaan tindakan

1) Siklus I

Dalam penelitian tindakan (action research) tiap siklusnya

terdiri dari :

a) Perencanaan

Dalam tahap ini penelitian bersama-sama dengan guru

1) Merencanakan permasalahan apa yang akan diteliti

2) Merencanakan model atau metode apa yang akan

diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.

3) Membuat RPP

4) Membuat LOS (lembar observasi siswa)

b) Pelaksanaan

Guru menerapkan tindakan yang mengacu pada

skenario dan LOS.

c) Observasi

Peneliti bersama guru melakukan observasi saat

berlangsungnya proses pembelajaran.

Page 40: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

d) Refleksi

1. Peneliti bersama guru melakukan evaluasi terhadap

tindakan yang telah dilakukan.

2. Peneliti bersama guru PAI membahas hasil evaluasi yang

telah dilakukan, serta merencanakan perbaikan yang

akan digunakan pada siklus II.

2) Siklus II

a) Perencanaan

Dari hasil evaluasi pada tindakan siklus I, peneliti

bersama guru merencanakan kembali tindakan yang akan

dilakukan pada siklus ini.

b) Pelaksanaan

Guru menerapkan tindakan yang mengacu pada

skenario dan LOS.

c) Observasi

Peneliti bersama guru melakukan observasi saat

berlangsungnya pembelajaran

d) Refleksi

1. Peneliti bersama guru melakukan evaluasi terhadap

tindakan yang telah dilakukan.

2. Membahas hasil evaluasi pada siklus ini, bila hasilnya

memuaskan maka penelitian dapat dihentikan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode

pengumpulan data antara lain:

1. Metode Observasi

Metode observasi yaitu mengamat-amati, jadi observasi adalah

mencari dan mengumpulkan data-data fakta mengenai gejala tertentu

secara langsung dengan menggunakan alat-alat pengamatan indera,

Page 41: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

dan mencatat fakta-fakta itu menurut teknik tertentu, di sepanjang

waktu tertentu.61

Metode ini digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran

yang dilakukan pada proses pembelajaran pada kompetensi wudhu

dengan metode demonstrasi di kelas I MI Turunrejo Kecamatan

Brangsong Kabupaten Kendal. Berupa proses pembelajaran atau

tindakan yang dilakukan guru pada proses pembelajaran pada

kompetensi wudhu dengan metode demonstrasi di kelas I MI

Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.

2. Metode Tes

Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat

lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi dan kemampuan yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.62

Metode ini digunakan untuk mendapatkan nilai dari hasil

belajar siswa kelas I MI Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten

Kendal, dengan diadakan tes pada tiap akhir siklus.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.63

Metode dokumentasi ini digunakan untuk mencari data-data

berupa tulisan-tulisan yang berhubungan dengan obyek penelitian

yang akan dibahas dalam penelitian ini, diantaranya untuk mengetahui

data berupa nama siswa, jumlah siswa dan dokumen yang berkaitan

dengan proses pembelajaran pada kompetensi dasar wudhu dengan

61 HM. Hati Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,

1983), hlm. 13 62 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi

Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm 132

63 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm.236

Page 42: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

metode demonstrasi di kelas I MI Turunrejo Kecamatan Brangsong

Kabupaten Kendal.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar,

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan

oleh data. Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui

pengamatan, tes atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian

diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan

peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk

menggambarkan keberhasilan dalam upaya meningkatkan hasil belajar

peserta didik dengan menggunakan metode demonstrasi pada kompetensi

dasar wudhu di kelas I MI Turunrejo Kecamatan Brangsong Kabupaten

Kendal.

Semua data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan

deskriptif prosentase. Dimana hasil penelitian dianalisis dua kali, yaitu

analisis ketuntasan belajar secara individu dan ketuntasan belajar secara

klasikal.

1. Ketuntasan belajar secara individu

Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar

secara individual adalah sebagai berikut:

Skor yang dicapai

Nilai = X 100

Skor maksimal

2. Ketuntasan belajar secara klasikal

Nilai post test diperoleh dari nilai tes yang diadakan pada tiap

akhir siklus, kemudian dianalisis untuk mengetahui ketuntasan

belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan

belajar siswa secara klasikal adalah sebagai berikut:

%1001 xn

nP

∑∑=

Page 43: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Keterangan:

P = nilai ketuntasan belajar

∑ 1n = jumlah siswa tuntas belajar secara individual

∑n = jumlah total siswa

G. Indikator Pencapaian

Hasil belajar peserta didik dikatakan berhasil apabila peserta didik

mampu memperoleh nilai 70 dan mencapai ketuntasan belajar 70 %.

Page 44: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi data

Dalam deskrispsi data ini yang penulis sajikan adalah mengenai obyek

penelitian sebagai berikut:

1. Letak Madrasah Ibtidaiyah Turunrejo Kecamatan Brangsong

Madrasah ibtidaiyah yang peneliti jadikan tempat penelitian

terletak di desa turunrejo tepatnya di jalan laut timur no.20 termasuk

wilayah kecamatan brangsong kabupaten Kendal.64

2. Profil Obyek Penelitian65

a. Identitas Madrasah

1) Nama Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah Turunrejo

2) Alamat : Jl.Laut Timur No.20 Turunrejo Brangsong Kelurahan / Desa : Turunrejo

Kecamatan : Brangsong

Kabupaten : Kendal

Propinsi : Jawa Tengah

3) Nama Yayasan : LP Ma’arif NU Kendal

4) Status : Swasta

5) NSM : 112332409054

6) Tahun Berdiri : 1970

7) Status Tanah : Milik Sendiri

8) Luas Tanah : 296 M

9) Luas Bangunan : 213 M

64 Hasil dokumentasi MI Turunrejo tahun ajaran 2010-2011 yang diperoleh pada bulan

maret 2011 65 Hasil dokumentasi MI Turunrejo tahun ajaran 2010-2011 yang diperoleh pada bulan

maret 2011

Page 45: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

b. Identitas Kepala Madrasah

1) Nama Kepala Madrasah : Drs.Nadhiroh , M.Pd.

2) No. SK Kepala Madrasah : Kd.11.24/1/Kp.07.5/0141/2007

3) Pendidikan Terakhir : S.2

4) Jurusan : Manajemen Pendidikan

5) Masa Kerja : 10 Tahun 08 Bulan

c. Data Guru dan Siswa

1) Data Guru dan Karyawan a) Jumlah Guru : 9 Orang

b) Guru Tetap Yayasan : 7 Orang

c) Guru Tidak Tetap : - Orang

d) PNS / DPK : 2 Orang

e) Tata Usaha : - Orang

f) Penjaga Madrasah : 1 Orang

2) Data siswa

Tabel 2 Keadaan siswa MI Turunrejo Kecamatan Brangsong Kendal

Tahun 2010/2011

JENIS

KELAMIN

KLS

I

KLS

II

KLS

III

KLS

IV

KLS

V

KLS

VI

JML

Laki- Laki 13 19 11 14 12 10 79

Perempuan 15 15 9 11 8 8 79

Jumlah 28 34 20 25 20 18 158

d. Data Sarana dan Prasarana Madrasah

1) Ruang Kelas : 6 ruang Kondisi 4 ruang rusak

2) Ruang Kepala Madrasah : 1 Ruang

3) Ruang Guru : ( Gabung dengan R.Kelas I )

4) Ruang perpustakaan : ( Tidak ada )

5) Ruang Serbaguna : ( Tidak ada )

6) Kamar Mandi / urinoir guru : 1 ruang Kondisi Cukup

Page 46: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

7) Kamar Mandi / Urinoir Siswa : 1 ruang Kondisi Rusak berat

B. Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi data yang peneliti

peroleh dari kelas I MI Turunrejo Kecamatan Brangsong, proses

pembelajaran sebelum dilaksanakan penelitian masih menggunakan

metode ceramah. Guru mengawali dengan menjelaskan materi Wudhu

sambil menuliskan dipapan tulis. Pada saat guru menjelaskan murid

diminta untuk mendengarkan, apabila ada hal-hal yang belum dimengerti

siswa langsung bertanya pada pak guru. Setelah guru selesai menjelaskan

tentang materi siswa diminta mencatat apa yang telah ditulis guru dipapan

tulis.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal tentang materi

mempraktikan Wudhu dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan

Adapun data hasil penelitian pada pra siklus adalah sebagai berikut:

Tabel 3

Rekapitulasi Hasil Tes Pra Siklus 66

No Uraian Hasil Pra Siklus

1

2

3

Nilai rata-rata tes formatif

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan belajar

64,5

18

52,9

(hasil selengkapnya terlampir)

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

metode pembelajaran ceramah diperoleh nilai rata-rata prestasi

belajar siswa adalah 64,5 dan ketuntasan belajar mencapai 52,9% atau

ada 18 siswa dari 34 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa pada pra siklus secara klasikal siswa belum

tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar

66 Hasil Dekumentasi MI Turunrejo tahun 2009-2010

Page 47: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

52,9 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu

sebesar 70 %.

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pelajaran 1 (terlampir), soal tes formatif 1

(terlampir), dan alat-alat pengajaran yang mendukung.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I

dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2011 di Kelas I Madrasah

Ibtidaiyah Turunrejo Kecamatan Brangsong dengan jumlah siswa 28

siswa.

Pada tahap tindakan ini peneliti menyampaikan materi

pelajaran yaitu gerakan-gerakan wudhu, selanjutnya oeneiti memutar

vcd wudhu, peneliti meminta siswa untuk mempraktikan bacaan niat

wudhu, beserta doa wudhu bersama-sama. Setelah itu peneliti

menyuruh siswa mempraktikkan gerakan wuhdu secara kelompok.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes I dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian

pada siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4 . Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I67

No Uraian Hasil Siklus I

1

2

3

Nilai rata-rata tes formatif

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan belajar

71,8

19

67,9

(hasil selengkapnya terlampir)

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa

adalah 71,8 dan ketuntasan belajar mencapai 67,9 % atau ada 19 siswa

67 Hasil penelitian di MI Turunrejo tahun 2009-2010

Page 48: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada

siklus I ini ketuntasan belajar secara klasikal telah megalami

peningkatan sedikit lebih baik dari pra siklus .

c. Observasi

Selama proses tindakan berlangsung dilakukan observasi oleh

kolaborator atau teman sejawat dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 5 . Tabel Aktivitas Guru Siklus I68

No Aktivitas Guru Yang Diminati Presentase

1

2

3

4

5

6

7

8

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Melaksanakan KBM

Mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya

Melatih siswa mendemonstrasikan Wudhu

Melatih siswa dalam metode Demonstrasi

Memotivasi menyajikan hasil belajar

Membimbing menarik kesimpulan

Memberi umpan balik

6.2

8.3

13.5

12

21.4

15

11.4

12

Tabel 6

Tabel Aktivitas siswa Siklus I No Aktivitas Siswa Yang Diminati Presentase

1

2

3

4

5

6

7

8

Mendengarkan penjelasan guru

Menyajikan LKS

Menyajikan hasil belajar

Mendemonstrasikan Wudhu

Mengajukan pertanyaan

Menulis relevansi dengan KBM

Menemukan konsep

Mengerjakan tes evaluasi

21.5

20.6

12.4

8.5

7.7

10.5

10.8

8

68 Hasil observasi penelitian di MI Turunrejo tahun 2009-2010

Page 49: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa aktivitas guru yang

paling dominan pada siklus I adalah Melatih siswa dalam

menyampaikan metode demonstrasi 21,4%. Aktivitas lain yang

presentasenya cukup besar adalah Memotivasi menyajikan hasil

belajar dan mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya masing-masing

15% dan 13,5 %.

Pada siklus I secara garis besar proses pembelajaran dengan

methode demonstrasi sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun

peran guru masih cukup dominan untuk memberikan penjelasan dan

arahan. Karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.

3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (terlampir),

soal tes formatif II (terlampir) dan alat-alat pengajaran yang

mendukung.

b. Tahap kegiatan dan pengamatan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2011 di kelas 1 dengan jumlah

siswa 28 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun

proses belajar mengajar mengacu pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga

kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang laig pada siklus

II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar.

Selanjutnya peneliti menerangkan materi pelajaran, setelah itu

guru memutarkan VCD wudhu yang telah diputar pada pembelajaran

siklus I, peneliti mengajak siswa menuju temat wuhdu untuk

mempraktikkan tata cara wudhu, gerakan wudhu beserta doa wudhu.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes II dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

Page 50: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan

adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II

adalah sebagai berikut ( Nilai terlampir ):

Tabel 7

Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II69

No Uraian Hasil Siklus II

1

2

3

Nilai rata-rata tes formatif

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan belajar

77,5

24

88,2

(hasil selengkapnya terlampir)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif

sebesar 77,5 naik dari pra siklus yaitu 64,5 dan ketuntasan belajar

mencapai 52,9% dari 28 siswa yang telah tuntas sebanyak 24 siswa

naik dari pra siklus yaitu ada 18 siswa dan 4 siswa belum mencapai

ketuntasan belajar . Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah

tercapai sebesar 88,2 % (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus

II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya

peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya

peningkatan kemampuan siswa dalam menangkap materi dan

penguasaan materi yang di disampaikan guru.

Pada siklus II ini ketuntasan belajar secara Klasikal telah tercapai

sehingga penelitian dihentikan hanya sampai pada siklus II.

c. Observasi

Selama proses tindakan siklus II berlangsung juga dilakukan

observasi oleh kolaborator atau teman sejawat dengan hasil sebagai

berikut :

69 Hasil penelitian MI Turunrejo tahun 2010-2011

Page 51: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Tabel 8

Tabel Aktivitas Guru Siklus II70

No Aktivitas Guru Yang Diminati Presentase

1

2

3

4

5

6

7

8

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Melaksanakan KBM

Mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya

Melatih siswa mendemonstrasikan Wudhu

Melatih siswa dalam metode Demonstrasi

Memotivasi menyajikan hasil belajar

Membimbing menarik kesimpulan

Memberi umpan balik

8.5

10.3

8.2

15.2

23.6

20

9

9.2

Tabel 9 Tabel Aktivitas Siswa Siklus II

No Aktivitas Siswa Yang Diminati Presentase

1

2

3

4

5

6

7

8

Mendengarkan penjelasan guru

Menyajikan LKS

Menyajikan hasil belajar

Mendemonstrasikan Wudhu

Mengajukan pertanyaan

Menulis relevansi dengan KBM

Menemukan konsep

Mengerjakan tes evaluasi

18.3

10.5

21.4

20

11

8

8.5

10

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa aktivitas guru yang

mengalami kenaikan adalah pada siklus II Melatih siswa dalam

menyampaikan metode demonstrasi 23.6%. Aktivitas lain yang mengalami

perubahan adalah Melatih siswa dalam mendemonstrasikan Wudhu 15.2%.

70 Hasil observasi MI Turunrejo tahun 2010-2011

Page 52: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Pada siklus II ini proses pembelajaran dengan methode demonstrasi

sudah dilaksanakan dengan baik, siswa sudah bisa meningkatkan

kemampuan dalam mempraktekkan wudhu.

4. Refleksi

Dari hasil tes dan observasi yang telah dilakukan bahwa tingkat

ketuntasan siswa sudah mencapai indikator yang diharapkan, yaitu 88,2%.

Selanjutnya peneliti menganggap peningkatan sudah baik dan hanya

menyisakan sedikit siswa yang kurang aktif maka penelitian ini peneliti

hentikan.

C. Pembahasan

Melalui hasil peneilitian ini cara belajar aktif model Demonstrasi

dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar

Mempraktikan Wudhu hasilnya dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 10

Rekapitulasi nilai belajar Pra siklus, siklus I dan siklus II71

Tahap Rata-

rata hasil belajar

Prosentase Siswa yang

Tuntas Belajar

Siswa yang

Tuntas Belajar

Jumlah Siswa

Pra Siklus 64,5 52,9 % 18 16 34

Siklus I 71,8 67,9 % 19 9 28

Siklus II 77,5 88,2% 24 4 28

Dari rekapitulasi nilai belajar Pra siklus, siklus I dan siklus II dapat

dibuat diagram batang sebagai berikut:

71 Hasil penelitian di MI Turunrejo tahun 2010-2011

Page 53: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

pra siklus siklus 1 siklus 2

rata-rata nilai

prosentase

Dari kedua tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode

Demonstrasi mata pelajaran fiqih kompetensi dasar memprakatikkan wudhu

pada siswa kelas 1 MI Turunrejo kecamatan Brangsong membawa dampak

positif,hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari

sklus pra siklus yaitu 52,9%, meningkat pada siklus I menjadi 67,9%, dan

siklus II sudah mencaai 88,2%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara

klasikal telah tercapai.

Page 54: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua

siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah

dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan metode pembelajaran Demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih

Kompetensi dasar Mempraktikkan Wudhu siswa kelas I MI Turunrejo

dilakukan dengan tahapan yaitu perencanaan pembelajaran

(RPP),menyiapkan media yang diperlukan dan tes, kemudian guru

melakukan tindakan yang dimulai dengan do’a, mengajukan pertanyaan

tentang tata cara berwudhu, motivasi, membangkitkan minat dan

menumbuhkan kesadaran siswa bahwa betapa pentingnya berwudhu,

kemudian guru mendemonstrasikan tata cara wudhu, Memberikan

klarifikasi dan penyimpulan, tes dan diakhiri dengan salam.

2. Dalam upaya meningkatkan pemahaman materi siswa, guru hendaknya

sering menggunakan metode pembelajaran demonstrasi meski pada

tingkatan yang sederhana sehingga siswa nantinya akan lebih mudah

mempraktikkan sendiri

3. Dengan diterapkanya Metode pembelajaran demonstrasi hasil belajar

siswa mengalami peningkatan yang sangat baik, hal ini dapat dilihat dari

ketuntasan belajar pada pra siklus tingkat ketuntasanya 52,9 % naik pada

siklus 1 menjadi 67,9 % dan naik lagi pada siklus 2 menjadi 88,2 % dalam

kategori tuntas dengan prosentase lebih besar dari persentase ketuntasan

yang dikehendaki yaitu sebesar 70 %

Page 55: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar

proses belajar mengajar Fiqih lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang

optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan model demonstrasi memerlukan persiapan yang

cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih

topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan demonstrasi dalam proses

belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih

sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau dalam

taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan

pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa

berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya

dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Turunrejo Kecamatan Brangsong

Tahun Pelajaran 2010/2011.

C. Penutup

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat, taufiq serta hidayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang

telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Penulis berharap, semoga karya

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi penulis sendiri.

Tidak lupa penulis mohon maaf, apabila dalam penyusunan kalimat

maupun bahasanya masih dijumpai banyak kekeliruan. Penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif guna perbaikan di masa

mendatang.

Page 56: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Mudah mudahan apa yang penulis buat ini mendapat ridha dari Allah

yang maha murah. Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang

yang beruntung di akhirat nanti. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, serta orang tua

semoga menambah pengetahuan dalam mendidik anak. Amin ya rabbal amin.

Page 57: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan dalam Anak Islam, Semarang: CV. Assyifa Jilid II 1998.

Ahmad, Hamzah. At.all, Kamus Pintar Bahasa Indonedia, Surabaya : Fajar Mulya,1996.

Anshari, HM. Hati, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1983,

Arif, Armai, Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pres, 2002

Arifin, H. Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Buna Aksara, 1987

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008,

-----------, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2002 cet.III

Assayuthi, Imam Bashori, Bimbingan Ibadah Shalat Lengkap, Surabaya : Mitra Umat, 1998

Azizy, A.Qodri, Reformasi Bermazhab Sebuah Ikhtiar Menuju Ijtihad Saintifik Modern, Jakarta,teraju, 2003

Darajat, Zakiah Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,1995,

Djamarah, Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta 2002

Echols, Jhon M. dan Shadily, Hassan, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia, 1984

Fatchan, Achmad, Metode Penelitian Tindakan Kelas,Malang: Jenggala Pustaka Utama , 2009, Cet. I.

Hamalik, Oemar, Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Hamalik, Oemar, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, Bandung: Sinar Baru Algensindo, Cet. 2 , 2001.

Hartono, Kamus Praktis Bahasa Indonesia,Jakarta : Rineka Cipta, 1996,

Hasibuan, J.J dan Mujiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Rosdakarya

Page 58: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang: : Rasail Media Grup, 2008

Langgulung, Hasan, Pendidikan dan Peradaban Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna,1983,

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Moeslichatoen R, Metode Pengajaran di Taman Kanak- Kanak, Jakarta : Rineka Cipta, 1999

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 1995,

Narbuko, Cholid, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1997

Nata, Abudin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu 1997

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 Tentang Standart Kompetensi Lulusan dan Standart Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah,h.67

Poerwadarminta, WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet 3, 2006.

Ramayulis, Metodologi Pengaaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulya, 2001, cet.ke-3

Rasyad, Aminuddin, Metode Pembelajaran Pendidikan Agama, Jakarta: Bumi aksara, 2002,

Roestiyah N.K., Didaktik Metodik, Jakarta: Bina Aksara, 1989, cet. ke-3,

Salim, Peter, et-al, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English,1991

Saminanto, Ayo Praktik PTK Penelitian Tindakan Kelas ,Semarang,;Rasail Media Group, 2010.

Shofan, Muh., Pendidikan Berparadigma Profetik, Upaya Konstruktif Membongkar Dikotomi Sistem Pendidikan Islam, Gresik: UGM Press, 2004,

Soedijarto, Menuju Pendidikan nasional yang Relevan dan Bermutu, Jakarta : Balai Pustaka, 1993 .

Page 59: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Akasara 1995 ,

Sujana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar BaruAlgesindo, 1986, cet. ke-3.

Sukardi, Dewi Ketut, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar, Surabaya: Usaha Nasional, 1983,

Sumardi, Mulyanto, Pengajaran Bahasa Asing, Jakarta: Bulan Bintang, 1997,

Sunaryo,dkk,Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta:DepagbRI,1979

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995,

Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Rosdakarya, 2002, Cet. Ke VI,

Tim Penyusun Kamus pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Islam, Yogyakarta: Pustaka Aksara, 2003.

Ulwan, Abdullah Nashih, Pedoman Pendidikan dalam Anak Islam, Semarang: CV. Assyifa Jilid II 1998

Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002,

Winke, Psikologi Pengajaran, Jakarta : Grafindo, 1991

Wiriatmadja, Rochiarti, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006, cet. 2

Yamin, Martinis, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: GP Press, 2007

Yusup, Tayar et-al, Metodologi Pengajaran Agama Islam dan Bahasa Arab, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983,

www. Artikata.com dikutip tanggal 14 Maret 2011

www.ditpertais.net/./wrta18-05.asp

Page 60: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Siklus I

Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : I / 2

Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

A. Standar Kompetensi

3. Mengenal tata cara wudhu

B. Kompetensi Dasar

3.2 Mempraktikkan tata cara wudhu

C. Tujuan Pembelajaran :

� Mempraktikkan berwudhu sesuai urutannya.

� Dibimbing guru, dapat melafalkan do’ a sesudah berwudhu

D. Materi Pembelajaran

� Praktek berwudhu

� Hafalan niat sebelum berwudhu

� Do’a sesudah wudhu

E. Metode Pembelajaran

� Ceramah

� Tanya jawab

� Demontrasi

� Penugasan

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

� Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.

� Appersepsi, mengajukan pertanyaan tentang tata cara berwudhu

� Motivasi, membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran siswa

bahwa betapa pentingnya berwudhu.

Page 61: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

� Meminta siswa menyiapkan buku teks Fiqih.

2. Kegiatan Inti ( 40 menit )

� Eksplorasi:

- Guru meminta masing-masing siswa membaca buku teks Fiqih

tentang berwudhu.

� Elaborasi:

- Siswa mencatat hasil temuan masing-masing dalam buku catatan

tentang berwudhu

- Guru melakukan tanya jawab tentang berwudhu.

- Guru menggali pengalaman siswa melalui bacaan, film atau

sinteron dengan tema berwudhu

- Guru mendemonstrasikan tata cara wudhu

- Meminta siswa untuk membaca dalil tentang berwudhu.

� Konfirmasi:

- Guru meminta beberapa siswa untuk mendemonstrasikan cara

berwudhu

3. Kegiatan Penutup ( 10 menit )

� Guru memberikan penguatan atas temuan siswa dan menyimpulkan

materi tentang berwudhu

� Melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi

berwudhu

� Siswa menyalin kesimpulan dalam buku catatan masing-masing

Alat/Sumber Belajar

� Buku paket Fikih, artikel, ensiklopedi Islam dan sumber belajar lain

Page 62: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

G. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Contoh Instrumen

� Melafalkan niat wudhu

� Mendemontrasikan cara

berwudhu

� Menghafalkan do’a setelah

wudlu

Unjuk

Kerja

Uraian

� Sebutkan niat

wudhu!

� Bagaimanakah

cara berwudhu?

� Sebutkan do’a

setelah wudlu!

Mengetahui

Kepala Madrasah

Drs.Nadhiroh , M.Pd

NIP. NIP. 19650119200003 1 001

Brangsong , 15 Maret 2011

Guru bidang studi Fiqih

Jazilah

NIP.

Page 63: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Siklus II

Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : I / 2

Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

A. Standar Kompetensi

3. Mengenal tata cara wudhu

B. Kompetensi Dasar

3.2 Mempraktikkan tata cara wudhu

C. Tujuan Pembelajaran :

� Mempraktikkan berwudhu sesuai urutannya.

� Dibimbing guru, dapat melafalkan do’ a sesudah berwudhu

D. Materi Pembelajaran

� Praktek berwudhu

� Hafalan niat sebelum berwudhu

� Do’a sesudah wudhu

E. Metode Pembelajaran

� Ceramah

� Tanya jawab

� Demontrasi

� Penugasan

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

4. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)

� Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.

� Appersepsi, mengajukan pertanyaan tentang tata cara berwudhu

� Motivasi, membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran siswa

bahwa betapa pentingnya berwudhu.

Page 64: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

� Meminta siswa menyiapkan buku teks Fiqih.

5. Kegiatan Inti ( 50 menit )

� Eksplorasi:

- Guru meminta masing-masing siswa membaca buku teks Fiqih

tentang berwudhu.

� Elaborasi:

- Siswa mencatat hasil temuan masing-masing dalam buku catatan

tentang berwudhu

- Guru melakukan tanya jawab tentang berwudhu.

- Guru menggali pengalaman siswa melalui bacaan, film atau

sinteron dengan tema berwudhu

- Guru mendemonstrasikan tata cara wudhu

- Meminta siswa untuk membaca dalil tentang berwudhu.

� Konfirmasi:

- Guru meminta beberapa siswa untuk mendemonstrasikan cara

berwudhu

6. Kegiatan Penutup ( 5 menit )

� Guru memberikan penguatan atas temuan siswa dan menyimpulkan

materi tentang berwudhu

� Melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi

berwudhu

� Siswa menyalin kesimpulan dalam buku catatan masing-masing

Alat/Sumber Belajar

� Buku paket Fikih, artikel, ensiklopedi Islam dan sumber belajar lain

Page 65: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

G. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Contoh Instrumen

� Melafalkan niat wudhu

� Mendemontrasikan cara

berwudhu

� Menghafalkan do’a setelah

wudlu

Unjuk

Kerja

Uraian

� Sebutkan niat

wudhu!

� Bagaimanakah

cara berwudhu?

� Sebutkan do’a

setelah wudlu!

Mengetahui

Kepala Madrasah

Drs.Nadhiroh , M.Pd

NIP. NIP. 19650119200003 1 001

Brangsong , 15 Maret 2011

Guru bidang studi Fiqih

Jazilah

NIP.

Page 66: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

LAMPIRAN HASIL TES SISWA

PRA SIKLUS

No. Nama Siswa Skor Keterangan

T TT

1 AGNAS AFIT SAMUDRA 45 √

2 QHOIRI PRASETYO. M. K 50 √

3 AHMAD RAMADANI 80 √

4 AJIE PRIYA PANGESTU 60 √

5 ALLAUDDIN WYNANDA 55 √

6 ANISAH DZAKA’. H 80 √

7 ANTIKA NUR AJIJAH 70 √

8 ARDIYAN FAKRUN NISA 80 √

9 FERI ANDIKA PUTRA 65 √

10 FERI FIRMANSYAH 70 √

11 HALIMAH 80 √

12 HANIFAH 70 √

13 HASNA ROFIDAH 65 √

14 HENIDA SARASWATI 75 √

15 IRSYAD AL JABBAR 50 √

16 ITA WIDYA KUSUMA 80 √

17 LAFIF MUCHIBATUL. H 60 √

18 LISA NIA ARDIANTI 40 √

19 MUHAMMAD AINUN. N 65 √

20 MUHAMMAD YUHOK. P 60 √

21 MUHSIN 70 √

22 HAFIDATUL AZIZAH 80 √

23 NAFI ALIN BURHANUDIN 70 √

24 NURMA WIJAYANTO 70 √

25 OEKE CAHYANINGTYAS 60 √

Page 67: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

26 PUJI RAHAYU 80 √

27 RAHMAD AMALUDIN 70 √

28 REZA CANDRA SAPUTRA 65 √

29 RIFAI GHOFILIN NAFI 60 √

30 RISTA ANDINI SUYONO 65 √

31 ROBI MAULANA 70 √

32 SALSA BILA FITRI 80 √

33 VIRNA CHRISMIATI 70 √

34 WINDANI S. 50 √

Jumlah Skor

Jumlah Skor Maksimal. Ideal 3400

Skor Tercapai 52,9 %

2260 18 16

Keterangan:

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Page 68: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

SIKLUS I

No Nama Siswa Skor Keterangan

T TT

1 Andika Ma'ruf Arifakhrudin 65 √

2 Arif Hendi Andra S. 65 √

3 Azhim Nur S. 85 √

4 Dewi Kusumah Ningrum 70 √

5 Dwi Herawati 70 √

6 Edvan Febrian Ahmad 80 √

7 Eka Rizqi Al-Fiyani 65 √

8 Khusnul Sabilillah 85 √

9 M. Maulana Ibrahim 70 √

10 M. Samsul Ma'arif 75 √

11 M. Wahyu Budi Utomo 80 √

12 M. Zidna Ilman 80 √

13 Muhammad Faesal Arifin 70 √

14 Muhammad Ibnu Amar 75 √

15 Muhammad Farhan 70 √

16 Muhammad Rofikin 85 √

17 Naila Mahromah 65 √

18 Nailly Fatimatuzzahro 60 √

19 Nismawati Nengrum 65 √

20 Nur Lina Sari 70 √

21 Richa Nurul Fitria 65 √

22 Rizki Maulana 75 √

23 Silvia Indriwati 70 √

Page 69: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

24 Siti Nur Azizah 70 √

25 Tia Indriana Zulianingsih 65 √

26 Yesinata Aditya Karina 80 √

27 Yesananda Aditya Karina 65 √

28 Zahrotul Janah 70 √

Jumlah Skor 2465

Jumlah Skor Mask. Ideal 2800

Skor Tercapai 67,6 %

2010 19 9

Keterangan:

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Page 70: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

SIKLUS II

No. Nama Siswa Skor Keterangan

T TT

1 Andika Ma'ruf Arifakhrudin 65 √

2 Arif Hendi Andra S. 70 √

3 Azhim Nur S. 95 √

4 Dewi Kusumah Ningrum 80 √

5 Dwi Herawati 75 √

6 Edvan Febrian Ahmad 80 √

7 Eka Rizqi Al-Fiyani 70 √

8 Khusnul Sabilillah 90 √

9 M. Maulana Ibrahim 75 √

10 M. Samsul Ma'arif 75 √

11 M. Wahyu Budi Utomo 85 √

12 M. Zidna Ilman 85 √

13 Muhammad Faesal Arifin 80 √

14 Muhammad Ibnu Amar 85 √

15 Muhammad Farhan 80 √

16 Muhammad Rofikin 80 √

17 Naila Mahromah 75 √

18 Nailly Fatimatuzzahro 65 √

19 Nismawati Nengrum 80 √

20 Nur Lina Sari 80 √

21 Richa Nurul Fitria 65 √

22 Rizki Maulana 90 √

23 Silvia Indriwati 75 √

24 Siti Nur Azizah 75 √

25 Tia Indriana Zulianingsih 65 √

26 Yesinata Aditya Karina 80 √

27 Yesananda Aditya Karina 75 √

Page 71: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP . ... misalnya bagaimana

28 Zahrotul Janah 75 √

Jumlah Skor 2635

Jumlah Skor Mask. Ideal 2800

Skor Tercapai 88,2 %

2170 24 4

Keterangan:

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas