FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Profil... · Ahlam Veryya Afnani yang telah membantu...
-
Upload
truongthien -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS …/Profil... · Ahlam Veryya Afnani yang telah membantu...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROFIL WISATAWAN AGRO WISATA SONDOKORO
TASIKMADU KARANGANYAR
Laporan Tugas Akhir
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Disusn Oleh
Burhanudin Harahab
C9407007
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Janganlah Kamu Tegakkan Kepalamu Lebih Dari Topimu
(Penulis)
Janganlah Kamu Menunda-nunda Pekerjaan. Apa Yang Dapat Kamu Kerjakan Sekarang,
Kerjakanlah
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk:
1 Kedua Orang Tuaku tercinta yang telah
memberikan do’a serta motivasinya dalam
penyusunan Tugas Akhir.
2 Kakak-kakakku yang telah memberikan
dukungan dalam moril dan materil.
3 Lilik Yuliana tercinta, yang selalu
memberikan semangat, canda tawa serta do’a
disaat penulis putus asa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Ahli Madya di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, dengan setulus hati peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah mengijinkan dan mengesahkan tugas akhir
ini.
2. Ibu Dra. Hj. Isnaini WW, M.Pd, selaku Ketua program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sekaligus selaku
pembimbing kedua yang telah memberi petunjuk, dan saran-saran serta pengarahan yang
sangat berharga sehingga dapat terselesainya Penulisan Tugas Akhir ini.
3. Ibu Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd selaku pembimbing pertama atas kesediaan waktu,
ketelitian, semangat dan kesabaran membimbing penulis untuk memberikan yang terbaik.
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen DIII Usaha Perjalanan Wisata UNS yang telah memberikan
ilmu, bekal pengetahuan
5. Mbak Ifa dan Mbak Rully yang telah memberikan kemudahan dan bantuan kepada penulis.
6. Lilik Yuliana yang telah memberikan motivasi dan semangat yang luar biasa kepada penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
7. Ahlam Veryya Afnani yang telah membantu penulis dalam kegiatan observasi wisatawan.
8. Teman-temanku Supanto, Sony, Anggit, Lilik, Topik, Hasda, Dimas yang telah
memberikan kenangan manis, tawa canda, dan motivasi selama menjalani studi ini.
9. Teman-teman D3 UPW khususnya angkatan 2007 yang telah memberikan motivasi kepada
penulis.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan sehingga dengan
kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pengetahuan
pariwisata pada umumnya dan kepada pembaca pada khususnya.
Surakarta, 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Burhanudin Harahab, C9407007, 2011. Profil Wisatawan di Obyek Wisata Agro Wisata
Sondokoro Kabupaten Karanganyar. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas
Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.
Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang Profil Wisatawan di Obyek Wisata Agro Wisata
Sondokoro Kabupaten Karanganyar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daerah
asal wisatawan, alasan wisatawan berkunjung, karakteristik atau ciri-ciri wisatawan serta harapan
wisatawan terhadap obyek wisata Agro Wisata Sondokoro dalam pengelolaan dan
pengembangannya sebagai obyek wisata.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui
metode wawancara, metode observasi, metode angket, metode dokumentasi, serta studi pustaka.
Metode wawancara dilakukan secara langsung dengan pihak Agro Wisata Sondokoro, metode
observasi dilakukan dengan cara berkunjung langsung ke obyek wisata dan mengamati,serta
mencatat segala unsur-unsur yang tampak, metode angket dilakukan dengan cara memberikan
angket kepada responden, metode dokumentasi dengan cara pengambilan gambar di obyek
wisata. Studi pustaka dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari buku-
buku di perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
Dinas Pariwisata Karanganyar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) mayoritas wisatawan berasal dari Karanganyar
sebesar 37%. (2) alasan wisatawan berkunjung ke tempat wisata karena ingin berekreasi atau
berlibur sebesar 88%. (3) ciri-ciri wisatawan yang berkunjung di Obyek Wisata Sondokoro
mayoritas anak-anak usia 7-13 tahun sebesar 35%. (4) harapan wisatawan yaitu penambahan
wahana-wahana lain, pengelolaan kebersihan dan keamanan ditingkatkan, taman air dibenahi,
fasilitas public ditingkatkan lagi seperti tempat ibadah, kamar mandi, tempat duduk dan gazebo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................ iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
E. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 6
F. Metode Penelitian ............................................................................. 11
1. Tempat Dan Waktu Penelitian ...................................................... 11
2. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 11
G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 13
H. Sistematika Penulisan ........................................................................ 14
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Diskripsi Wilayah Kabupaten Karanganyar ...................................... 15
B. Obyek Dan Daya Tarik Wisata di Karanganyar................................. 16
1. Air Terjun Grojogan Sewu............................................................ 16
2. Candi Cetho .................................................................................. 17
3. Candi Sukuh .................................................................................. 17
4. Kebun Teh Kemuning ................................................................... 18
5. Sumber Air Pablengan .................................................................. 18
6. Air Terjun Parang Ijo .................................................................... 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
7. Astana Giribangun ........................................................................ 19
8. Air Terjun Jumok .......................................................................... 20
9. Situs Purbakala Giyanti................................................................. 20
10. Agro Wisata Sondokoro .............................................................. 20
C. Sejarah Agro Wisata Sondokoro ........................................................ 21
D. Bahan Baku Pembuatan Gula………………………………………. 25
E. Jumlah Kunjungan Wisatawan di Agro Wisata Sondokoro ............... 27
BAB III PROFIL WISATAWAN DI OBYEK WISATA AGRO WISATA SONDOKORO
TASIKMADU KARANGANYAR
A. Variabel Geografis
1. Daerah Asal Responden ................................................................ 30
B. Variabel Sosio Demografi
2. Usia Responden ............................................................................ 32
3. Pendidikan Terakhir Responden ................................................... 33
4. Pekerjaan Responden .................................................................... 34
C. Variabel Psikografik
5. Tujuan Responden Berkunjung ke Obyek Wisata ........................ 35
D. Variabel Behavioristik
6. Ketertarikan Responden Terhadap Obyek Wisata ........................ 36
7. Kebersihan Obyek Wisata ............................................................. 37
8. Aktifitas Yang Dilakukan Di Obyek Wisata ................................ 38
9. Banyaknya Kunjungan Wisatawan Ke Objek Wisata .................. 39
10. Transportasi Yang Digunakan .................................................... 40
11. Kesan Kunjungan Wisatawan ..................................................... 40
12. Harapan Wisatawan Terhadap Obyek Wisata ............................ 41
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 42
B. Saran ................................................................................................. 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Agro Wisata Sondokoro……………..…... 27
Tabel. 2 Kunjungan Wisatawan Bulan Januari-Desember Tahun 2009-2010……….. 28
Tabel. 3 Daerah Asal Responden………………………………………………….…. .32
Tabel. 4 Usia Responden…………………………………………………………….. .33
Tabel. 5 Pendidikan Terakhir Responden………………………………………….…..34
Tabel. 6 Pekerjaan Responden…………………………………………………………35
Tabel. 7 Tujuan Utama Wisatawan berkunjung ke Obyek Wisata…………………….36
Tabel. 8 Ketertarikan Responden Terhadap Obyek Wisata…………………………....37
Tabel. 9 Kebersihan Obyek Wisata………………………………………………….....38
Tabel. 10 Aktifitas Yang Di Lakukan Di Obyek Wisata………………………..……...39
Tabel. 11 Banyaknya Kunjungan ke Agro Wisata Sondokoro………………...……….40
Tabel. 12 Transportasi Yang Digunakan………………………………………………..41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Ijin Observasi Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Karanganyar………………. 45
2. Surat Ijin Observasi Kesbangpol dan Linmas Pemerintah Kota Karanganyar………. 46
3. Surat Ijin Observasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ……………………. 47
4. Surat Ijin Observasi Pengelola Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro….…...…….. 48
5. Lembar Kuisioner……...……………………………………………….……………. 49
6. Daftar Nara sumber…………………………………………………….…………….. 53
7. Daftar Nama Responden………………………………………………….………….. 54
8. Peta Kota Karanganyar…………………………………………………….………… 56
9. Dokumentasi Obyek Wisata Sondokoro ….…………...…………………….………. 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dunia pariwisata mengalami perubahan dan perkembangan
yang cukup pesat, baik dari segi sumber daya manusia maupun pembangunan
objek-objek wisata yang kreatif dan atraktif dalam menampilkan sesuatu yang
baru untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Pariwisata
merupakan industri baru yang mampu menciptakan peluang untuk kebutuhan
ekonomi negara dalam dibidang akomodasi, trasportasi, restaurant, dan lainnya.
Industri pariwisata sangat pontesial untuk dikembangkan di negara berkembang
seperti Indonesia yang mempunyai beragam kebudayaan dan keindahan alam serta
kuliner khas yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan.
Negara Indonesia mempunyai potensi dan peranan yang cukup besar
untuk meningkatkan industri pariwisata. Industri pariwisata mempunyai
keutungan,baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya. Dari segi ekonomi akan
meningkatkan perekonomian atau taraf hidup masyarakat suatu tempat tersebut,
segi sosial meningkatkan kehidupan masyarakat yang terbuka, ramah tamah dan
berkepribadian akan memberikan pandangan atau citra yang baik dan positif
terhadap dunia internasional,sedangkan dalam segi budaya untuk melestarikannya
budaya yang dapat mewujudan akal pikiran manusia yang tak ternilai.
(http://indonesia-indahnya.blogspot.com/, diakses 29 Januari 2011).
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Selain itu negara Indonesia letaknya sangat strategis yang berada pada
lalu lintas dunia dapat menjadikan peluang besar untuk menjadi persinggahan
turis mancanegara. Keindahan alam dan pesona dapat menarik wisatawan untuk
mengunjungi obyek-obyek wisata di Indonesia. Adapun objek-objek wisata yang
terkenal di Indonesia seperti: Candi Borobudur, Candi Prambanan, Pulau
Komodo, Malioboro, Masjid Agung Demak, Moseum Kartini, Gua Jatijajar,
Karimun Jawa, Rawa Pening, Nusa Kambangan, Taman Mini Indonesia Indah,
Bunake, Pantai Pangandaran, dan objek-objek wisata yang berada di pulau Bali.
(http://wilayahindonesia.blogdetik.com/2009/12/03/10-tempat-wisata-kebanggan-
indonesia/, diakses 29 Januari 2011).
Hal ini sesuai dengan Undang-undang tentang pariwisata Nomor 10
Tahun 2009 dalam Bab I yaitu tentang Ketentuan Umum, yang terulis dalam pasal
1 ayat 10. “Kawasan strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi
utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang
mempunyai pengaruh penting dalam berbagai aspek, seperti pertumbuhan
ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam,daya dukung
lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
(http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/03/undang-undang-
kepariwisataan-tahun-2009.html, diakses 29 Januari 2011).
Jawa Tengah dikenal sebagai daerah yang memiliki keindahan alam yang
beraneka ragam mulai dari keindahan pegunungan, peninggalan purbakala, serta
keindahan pantainya. Jumlah obyek wisata pada tahun 2010 sebanyak 214 obyek
wisata dan terbesar merata diseluruh Jawa Tengah. Banyaknya obyek wisata di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Jawa Tengah dapat memberikan pesona alam yang sangat indah dan beraneka
ragam. Faktor itulah yang menyebabkan Jawa Tengah menjadi salah satu tujuan
wisata di Indonesia. (http://wisatamelayu.com/id/dest/375/jawa-tengah/, diakses
29 Januari 2011).
Karanganyar adalah sebuah kabupaten yang masuk didalam karesidenan
Surakarta. Terletak 14 km disebelah timur kota Surakarta 46 LS diketinggian 28
- 70 BT dan 70 - 110 pada sekitar 110 rata-rata 511 meter di atas permukaan
laut. Kabupaten Karanganyar dengan Luas + 77.378,6374 km2 merupakan daerah
yang paling banyak memiliki aset wisata. Berbagai potensi wisata tersebar
dibeberapa kecamatan dan mempunyai karakteristik yang khas. Adapun beberapa
potensi wisata yang ada di Karanganyar antara lain: Air Terjun Grojogan Sewu,
Cadi Cetho, Candi Sukuh, Kebun Teh Kemuning, Air Terjun Jumok, Air Terjun
Parang Ijo, Astana Giri Bangun, Sumber Air Pablengan, Agro Wisata Sondokoro
dan lain sebagainya.
(http://karanganyar.co.cc/search/letak+geografis+karanganyar/, diakses 30
Januari 2011).
Adapun salah satunya ialah Agro Wisata Sondokoro yang terletak di 15
km sebelah timur kota Solo, tepatnya di kecamatan Tasikmadu Kabupaten
Karanganyar. Agro Wisata Sondokoro merupakan tempat wisata yang masih
tergolong baru. Meskipun tergolong baru, obyek wisata ini memiliki nilai sejarah
dan pendidikan, wisatawan bisa mengetahui tentang proses pembuatan gula, mulai
dari tanaman tebu sampai tebu yang siap panen hingga penggilingan serta
pengepakan gula.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi objek wisata yang dikenal,
diminati dan digemari oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara,
diperlukan kualitas layanan sarana wisata yang baik, akomodasi dan transportasi
yang memadai serta kondisi keamanan yang konduktif. Supaya wisatawan yang
berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro bisa lebih nyaman menikmati liburan.
Tasikmadu dengan Agro Wisata “Sondokoro” merupakan objek wisata
yang mempunyai daya tarik wisata yang paling sering dikunjungi dan mempunyai
andil yang cukup besar untuk menjaring wisatawan baik domestik maupun
mancanegara. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke objek wisata agro wisata
“Sondokoro” dari berbagai kalangan. Ini menjadi suatu topik permasalahan yang
dapat dibahas untuk meningkatkan kualitas pelayanan maupun produk.
Berdasarkan data-data dan informasi diatas, penulis ingin mengkaji lebih
dalam tentang peningkatan pariwisata khususnya di kota Karanganyar dengan
mengambil masalah yaitu tentang “Profil Wisatawan Agro Wisata Sondokoro
Tasikmadu Karanganyar”. Dalam penelitian ini penulis ingin menggambarkan
profil wisatawan di Agro Wisata Sondokoro yang bisa dijadikan referensi bagi
pengembangan sektor pariwisata dikota Karanganyar pada khususnya. Harapan
kedepan keseriusan Pemerintah dan semua pihak mengelola Industri Pariwisata
Indonesia ini, maka sektor pariwisata ini akan mendongkrak kenaikan devisa yang
lebih besar bagi Negara Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Dari daerah manakah asal wisatawan yang berkunjung ke Agro Wisata
Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar?
2. Apa yang menjadi alasan wisatawan berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro
Tasikmadu, Karanganyar?
3. Bagaimana ciri- ciri wisatawan yang berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro
Tasikmadu, Karanganyar?
4. Harapan apa yang diinginkan oleh wisatawan yang berkunjung ke Agro Wisata
Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka beberapa tujuan yang ingin
dicapai adalah :
1. Mengetahui daerah asal wisatawan yang berkunjung ke Agro Wisata
Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar.
2. Mengetahui alasan wisatawan berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro
Tasikmadu, Karanganyar.
3. Mengetahui ciri- ciri wisatawan yang berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro
Tasikmadu, Karanganyar.
4. Mengetahui harapan-harapan yang diinginkan oleh wisatawan terhadap objek
wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini ada tiga yaitu : (1) Manfaat akademis, yaitu
dapat menerapkan teori-teori yang didapat dikuliah dan mendapatkan data yang
digunakan dalam penyusunan laporan akhir serta menambah wawasan ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pariwisata, khususnya di
Karanganyar, (2) Manfaat praktis, yaitu memberikan gambaran pada pembaca
mengenai profil wisatawan agro wisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar, (3)
Manfaat Teoritis, yaitu sebagai referensi dan masukan bagi pembaca maupun
pemerintah dalam usaha pengelolaan dan pengembangan pariwisata khususnya di
Karanganyar.
E. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara
waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan
tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk
berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata
untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi
keinginan yang beraneka ragam (Marpaung dan Bahar, 2000:46-47).
Berdasarkan ketentuan W A T A (World Assocatationof Travel Agent :
Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia ) Wisata itu adalah perjalanan keliling
selama lebih dari 3 hari, yang diselenggarakan suatu kantor perjalanan (Travel)
didalam dan yang acaranya antara lain mencakup melihat-lihat diberbagai tempat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
atau kota, baik di dalam maupun luar negeri. (Anton Soetomo, 1989:25).
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pariwisata. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari
kegiatan tersebut juga dilakukan secara suka rela serta bersifat sementara untuk
menikmati objek dan daya tarik wisata (Oka. A. Yoeti, 2001;146).
Pengertian pariwisata menurut Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994,
116.), adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat
pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/
diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara
waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang
dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
Secara garis besar terdapat beberapa unsur dalam perjalanan terdapat 2
tempat atau lebih, ada orang yang melakukan perjalanan, ada aktivitas-aktivitas
tersebut menyebabkan perpindahan, ada tujuan perjalanan dan pada koordinasi
dan pengorganisasian langkah awal yang harus dilakukan adalah menginvestasi
titik rawan yang dapat menimbulkan komplain, biasanya berkenaan dengan
pemberian pelayanan dan fasilitas.
2. Pengertian Wisatawan
Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal disuatu negara
tanpa memandang kewarganegaraan, berkunjung kesuatu tempat pada negara
yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanan dapat
diklasifikasikan pada salah satu hal berikut ini; (a), Memanfaatkan waktu luang
untuk rekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan olah raga,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
(b),Bisnis atau mengunjungi keluarga (Happy Marpung, 2002:36).
Wisatawan adalah perjalanan seseorang yang karena terdorong oleh suatu
atau beberapa keperluan melakukan pejalanan dan persinggahan lebih dari 24 jam
di luar tempat tinggalnya, tanpa bermaksud mencari nafkah (Anonymous, 1987).
3.Pengertian Objek Wisata
Objek wisata adalah suatu bentuk atau aktivitas dan fasilitas yang
berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang
kesuatu daerah atau tempat tertentu. (Happy Marpung, 2002:78).
Menurut Anonymous (1986), Obyek wisata alam adalah perwujudan
ciptaan manusia, tata hidup seni-budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau
keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi.
Kodhayat dan Ramaini, (1992 hal: 80) dalam kamus pariwisata dan
perhotelan objek wisata berupa:
a. Objek wisata alam
Objek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta
mempunyai daya tarik bagi wisatawan dan upaya pembinaan cinta alam,
dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budi daya.
b. Objek wisata budaya
Objek wisata budaya adalah objek wisata dengan daya tarik bersumber
pada objek kebudayaan, seperti peninggalan sejarah/purbakala museum,
atraksi atraksi kesenian, peristiwa peristiwa khusus, serta objek objek lain
yang berkaitan dengan objek wisata budaya.
c. Objek wisata tirta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Objek wisata tirta adalah kawasan perairan yang dapat digunakan untuk
rekreasi maupun kegiatan olahraga air, dilengkapi dengan fasilitas antara
lain untuk menyelam, berselancar memancing, berenang dan mendayung.
d. Objek Wisata Agro
Wisata yang kaitannya dengan wisata pertanian (perkebunan, kehutanan).
4. Pengertian Profil Wisatawan
Profil wisatawan merupakan karakteristik spesifik dari jenis jenis
wisatawan yang berbeda yang berhubungan erat dengan kebiasaan permintaan dan
kebutuhan mereka dalam melakukan perjalanan. Adalah penting untuk mengerti
profil wisatawan dengan tujuan untuk menyediakan kebutuha perjalanan mereka
dan untuk menyusun program promosi yang efektif (Happy Marpung, 2000:39).
Menurut Smith:1995, karakteristik wisatawan berdasarkan jenis
perjalanannya seperti; perjalanan rekreasi, mengunjungi teman/keluarga,
perjalanan bisnis dan kelompok perjalanan lainnya,sedangkan berdasarkan lama
perjalanan, jarak yang ditempuh, waktu melakukan perjalanan tersebut, jenis
akomodasi atau transportasi yang digunakan dalam perjalanan, pengorganisasian
perjalanan, besar pengeluaran dan lain-lain.
(http://jurnalpariwisata.com/index.php?option=com_content&view=article&id=
293:karakteristik-wisatawan-asing-di-indonesia-&catid=64:vol05no22000,
diakses 30 Januari 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Karakteristik berdasarkan sosio-demografis Menurut Seaton & Bennet,
1996 diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat
pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, ukuran keluarga atau jumlah anggota keluarga
dan lain-lain yang dikolaborasi dari karakteristik tersebut. Beragamnya
karakteristik dan latar belakang wisatawan menyebabkan beragamnya keinginan
dan kebutuhan mereka akan suatu produk wisata.
(http://www.anneahira.com/karakteristik-wisatawan.htm, diakses 30 Januari
2011).
Karakteristik psikografis membagi wisatawan ke dalam kelompok-
kelompok berdasarkan kelas sosial, life-style dan karakteristik personal.
Wisatawan dalam kelompok demografis yang sama mungkin memiliki profil
psikografis yang sangat berbeda. Beragamnya karakteristik dan latar belakang
wisatawan menyebabkan beragamnya keinginan dan kebutuhan mereka akan
suatu produk wisata. Pengelompokan-pengelompokan wisatawan dapat memberi
informasi mengenai alasan setiap kelompok mengunjungi objek wisata yang
berbeda, berapa besar ukuran kelompok tersebut, pola pengeluaran setiap
kelompok, “kesetiaannya” terhadap suatu produk wisata tertentu, sensitivitas
mereka terhadap perubahan harga produk wisata, serta respon kelompok terhadap
berbagai bentuk iklan produk wisata. Lebih lanjut, pengetahuan mengenai
wisatawan sangat diperlukan dalam merencanakan produk wisata yang sesuai
dengan keinginan kelompok pasar tertentu, termasuk merencanakan strategi
pemasaran yang tepat bagi kelompok pasar tersebut. ( http://net-
asia.net/karakteristik wisatawan.html, diakses 30 Januari 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Karakteristik geografis membagi wisatawan berdasarkan lokasi tempat
tinggalnya, biasanya dibedakan menjadi desa-kota, propinsi, maupun negara
asalnya. Pembagian ini lebih lanjut dapat pula dikelompokkan berdasarkan ukuran
(size) kota tempat tinggal (kota kecil, menengah, besar atau metropolitan),
kepadatan penduduk di kota tersebut dan lain-lain. Sedangkan karakteristik
behavioristik mencakup tingkah laku wisatawan.(http://net-asia.net/karakteristik
wisatawan.html, diakses 30 januari 2011).
F. Metode Penelitian
1. Tempat Dan Waktu Penelitian
a.Tempat Penelitian di Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu, Kabupaten
Karanganyar.
b.Waktu Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2010.
2. Tehnik Pengumpulan Data
a. Metode Wawancara
Wawancara adalah proses interaksi dan komunikasi antara pengumpul data
dengan responden, yang disertai tanya jawab langsung dan jawaban-jawaban
dicatat atau direkam ( Endar Sugiarto dan Kusmayadi, 2000: 85).
Wawancara merupakan pengumpulan suatu data dengan cara melakukan
tanya jawab secara langsung dengan beberapa narasumber. Wawancara dilakukan
dengan Megantoro selaku Manager, Teguh Sinung Nugroho selaku Marketing,
Adhi Masagi selaku Administrasi dan Keuangan di Agro Wisata Sondokoro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b. Metode Observasi
Penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi &
Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik
terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam
objek penelitian.
Dalam penelitian ini hal yang dilakukan selama observasi misalnya
mengamati segala sesuatu yang ada di objek wisata itu yang bisa dijadikan data
maupun informasi sebagai data tambahan.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan bahan-bahan yang relevan meliputi literature, referensi maupun
buku-buku yang mendukung penelitian. Studi pustaka merupakan data pendukung
yang dapat digunakan sebagai acuan pembahasan permasalahan dalam penelitian
baik segi instansi terkait maupun yang lain melalui buku-buku untuk mendapatkan
informasi secara menyeluruh. Dalam mencari data-data tersebut, peneliti
mendapatkan data-data melalui buku buku yang didapat dari perpustakaan Jurusan
Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Dinas
Pariwisata Karanganyar.
d. Metode Angket
Metode angket adalah cara pengumpulan data melalui pengajuan
pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian, responden, atau sumber
data dan jawabannya diberikan pula secara tertulis (Budiyono,2003: hlm 54).
Dalam penelitian ini menggunakan metode angket langsung yaitu dengan cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
langsung memberikan angket tersebut kepada responden. Sample yang diambil
sebanyak 100 responden.
e. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan dengan cara yaitu berkunjung langsung ke
objek wisata untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan yaitu berupa gambar-
gambar ataupun juga foto-foto yang diambil dari objek wisata Sondokoro itu
sendiri. Beberapa foto yang dijadikan sebagai data dokumentasi seperti gambar
wahana-wahana permainan, kereta uap yang masih digunakan dan yang sudah
tidak digunakan lagi, flora dan faunan dan lain sebagainya.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif, penelitian yang
berusaha mendeskripsikan hubungan antara fenomena yang diteliti dengan
sistematis, faktual dan akurat, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang
diselidiki. (Endar Sugiarto dan Kusmayadi, 2000; hlm 29).
Teknik deskriptif dilakukan dengan mendeskripsikan, menggambarkan
serta menguraikan apa yang ada dari permasalahan yang diangkat, selanjutnya
data yang sudah diperoleh akan digunakan untuk menjawab persoalan yang
diajukan dalam rumusan masalah. Dalam teknik ini melihat kaitan antara teori
yang ada dengan fenomena yang terjadi sehingga akan mendapatkan hubungan
antara teori yang ada dengan data yang diperoleh dalam penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
H. Sistematika Penulisan
Penulisan Laporan Tugas Akhir disusun ke dalam empat bab yang berisi
beberapa subbab. BAB I merupakan pendahuluan yang menguraikan latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian
teori, metode penelitian, analisis data dan sistematika penulisan.
BAB II. Mendeskripsikan gambaran umum tentang perkembangan
kepariwisataan Kota Karanganyar sekaligus membahas perkembangan, kondisi
fisik dan sejarah agro wisata Sondokoro.
BAB III. Menguraikan tentang profil, motif, alasan wisatawan,
karakteristik atau ciri-ciri wisatawan, aktivitas-aktivitas yang dilakaukan, serta
harapan-harapan wisatawan berdasarkan variabel sosio-demografis, geografis,
psikografis, dan behavioristik.
BAB IV. Merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan terhadap
rumusan masalah yang dibahas dan saran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR
A. Deskripsi Wilayah Kabupaten Karanganyar
Kabupaten Karanganyar terletak ± 14 km disebelah timur kota Surakarta
46 LS diketinggian 28 - 70 BT dan 40 - 110 pada sekitar 110 rata-rata 511
meter di atas permukaan laut. Terdiri dari 17 kecamatan yang sebagian besar
merupakan sentra pertanian tanaman pangan, di Kecamatan Jaten daerah industri
dan pariwisata, dan 5 Kabupaten yang menjadi daerah penyangga Kota Surakarta.
Kabupaten Karanganyar dengan luas ± 77.378,6374 km2 merupakan daerah yang
paling banyak memiliki aset wisata. Berbagai potensi wisata tersebar dibeberapa
kecamatan dan mempunyai karakteristik yang khas, mengutamakan wisata agro
wisata, alam dan sejarah budaya.
(http://karanganyar.co.cc/keadaan-geografis/keadaan-geografis-kabupaten-
karanganyar/, diakses 3 Febuari 2011).
Batas-batas adminitrasi Kabupaten Karanganyar adalah disebelah utara
berbatasan dengan Kabupaten Sragen, disebelah timur berbatasan dengan Propinsi
Jawa Timur, disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri dan
Kabupaten Sukoharjo, disebelah barat berbatasan dengan Kota Surakarta dan
Kabupaten Boyolali (PT. Duta Indonesia Djaya, 2004 ; 4).
Perjalanan untuk menempuh obyek wisata diwilayah Karanganyar bisa
dengan transportasi udara dan darat, kemudian dilanjutkan naik kendaraan umum
lainnya seperti angkuta, angkudes dan bus yang langsung menuju daerah wisata
yang dituju. Adapun fasilitas tansportasi: 1) transportasi udara adalah bandara
Internasional Adisumarmo, penerbangan untuk wilayah Surakarta dan sekitarnya,
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2) transportasi darat adalah travel, bus, angkudes, becak, dan ojek yang mana
untuk mencapai lokasi-lokasi wisata di wilayah Karanganyar. 3) transportasi
kereta api adalah Stasiun Kereta Api (Solo Balapan, Solo Jebres dan Stasiun
Wonosari). Untuk mencapai lokasi wisata di wilayah Kabupaten Karanganyar
dapat pula ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan wisata termasuk bus-bus
ukuran besar khususnya untuk lokasi wisata Agro Wisata Sondokoro.
B . Objek dan Daya Tarik Wisata di Karanganyar
Dalam pengembangan industri wisata berupaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat tentunya dengan mempertimbangkan berbagai aspek,
antara lain aspek kelestarian budaya dan lingkungan alam, aspek peningkatan
pendapatan daerah,serta aspek terhadap pelayanan terhadap wisatawan.
Di Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu sumber pendapatan yang
sangat penting sehingga dari waktu ke waktu terus diupayakan pengembangannya
mengingat pendayagunaan potensi yang ada masih dimungkinkan untuk terus
ditingkatkan. Adapun objek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar
yang menjadi daya tarik bagi wisatawan, antara lain:
1. Air Terjun Grojogan Sewu
Taman wisata alam Grojogan Sewu berada pada ketinggian ± 1.100 meter
diatas permukaan laut yang mempunyai udara sejuk dan nyaman. Potensi utama
yang terdapat dalam kawasan Taman Wisata Alam Grojogan Sewu adalah air
terjun. Air yang terjatuh dari ketinggian ± 81 meter dan kondisi di sekitar air
terjun yang berupa tebing berbatu merupakan pemandangan alam yang sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
indah. Hutan tanaman yang berada di sekitar air terjun menambah keindahan alam
dan kesejukan suasana di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu. (PT, Duta
Indonesia Djaya, 2004;12).
2. Candi cetho
Candi Cetho merupakan sebuah Candi bersejarah peninggalan Kerajaan
Majapahit Akhir pada Abad ke -15, terletak didesa Gumeng Kecamatan Jenawi
dengan ketinggian 1400 meter diatas permukaan laut. Mempunyai nilai mistik
yang tinggi dan biasa dipergunakan sebagai tempat perenungan diri dan meditasi.
Dikelilingi hamparan perkebunan teh berada disekitarnya serta kesejukan udara
yang akan memberikan nuansa kembali ke alam.
(http://id.shvoong.com/humanities/1861183-potensi-wisata-kabupaten-
karanganyar/, diakses 5 Februari 2011).
3. Candi Sukuh
Candi Sukuh dibangun pada abab ke 15 yaitu tahun 1.437 Masehi, pada
masa kerajaan Majapahit. Candi ini ditemukan kembali pada abad 1815 Masehi,
oleh Residen Johson pada masa Pemerintahan Gubernur Raffles. Candi yang
berada di lereng barat Gunung Lawu ini terletak pada ketinggian 910 meter diatas
permukaan laut, tepatnnya di desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten
Karanganyar, ± 20 Km arah timur laut kota Karanganyar. Dari Kota Solo dapat
ditempuh sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan kecil (Brosur, Potensi
Wisata Budaya Kabupaten Karanganyar, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
4. Kebun Teh Kemuning
Diantara Candi Sukuh dan Candi Ceto, terdapat hamparan kebun teh yang
hijau menyejukkan, jarak dari kota Solo ± 38 km. Jalan naik turun yang berliku
diantara pohon teh dengan udara yang sejuk segar dengan hamparan kebun teh
seluas hampir 300 ha pada ketinggian 910 meter diatas permukaan laut dan
berbukit-bukit ini dapat dinikmati indahya pemandangan Gunung Lawu, Gunung
Merapi dan Merbabu serta letaknya kota Solo dipagi, sore dan malam hari.
(http://info.indotoplist.com/, diakses 5 Februari 2011).
5. Sumber Air Pablengan
Sumber Air Pablengan merupakan pemandian bersejarah peninggalan
masa kerajaan Mangkunegaran, di komplek ini terdapat bangunan sakral berupa
pemandian terbuka peninggalan Mangkunegaran VI yang memiliki 6 kamar
mandi dan sering disebut sebagai Pemandian Keputren, hingga kini masih tetap
ramai dikunjungi peziarah terutama bagi mereka yang akan melakukan hajat
tradisi ke makam raja raja maupun petilasan leluhur yang bersemayam di lereng
barat Gunung Lawu. Pablengan mempunyai tujuh macam sumber air alami yang
letaknya sangat berdekatan, terdiri atas sumber air sumber air soda, air hangat air
kestrian, air hidup, air mati, air urus urus dan air asin. (Brosur, Potensi Wisata
Budaya Kabupaten Karanganyar, 2009).
6. Air Terjun Parang Ijo
Air Terjun Parang Ijo terletak didesa Girimulyo Kecamatan Ngargoyoso
Karanganyar. Air terjun ini merupakan obyek wisata baru di kawasan Wisata
Sukuh Cetho. Keunikan Air Terjun ini adalah pemandangan yang sangat jauh dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
luas. Dari Air Terjun ini dapat dilihat waduk Gajahmungkur di Wonogiri, kota
Sukoharjo, Karanganyar, Solo dan sekitarnya.
Kompleks Air Terjun Parang Ijo juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas
seperti arena permainan anak, gazebo/gardu pandang, kios souvenir, warung
makan, Home Stay, area parkir dan sarana penunjang lain-lain. (Brosur, Potensi
Wisata Budaya Kabupaten Karanganyar, 2009).
7. Astana Giribangun
Astana Giribangun adalah sebuah museum bagi keluarga mantan presiden
Indonesia ke-2, yaitu Suharto. Lokasinya berada di sebelah timur kota Surakarta,
tepatnya di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, sekitar
35 km dari Surakarta. Makam ini dibangun di atas sebuah bukit, tepatnya di
bawah Astana Mangadeg yang merupakan komplek pemakaman para penguasa
Mangkunegaran, serta Kesultanan Mataram. Astana Mangadeg berada di
ketinggian 750 meter diatas permukaan laut, sedangkan Giribangun pada 666
meter diatas permukaan laut.
Di Astana Mangadeg dimakamkan Mangkunegara I atau Pangeran
Sambernyawa, Mangkunegara II, dan Mangkunegara III. Pemilihan posisi berada
di bawah Mangadeg sebagai tanda penghormat keturunan Mangkunegoro III, para
penguasa Mangkunegaran,serta mengingat Ibu Tien Soeharto. Komplek makam
ini memiliki tiga tingkatan cungkup (bangunan makam): 1) cungkup Argo Sari
teletak di tengah-tengah dan paling tinggi, 2) cungkup Argo Kembang, 3) cungkup
Argo Tuwuh. Pintu utama Astana Giribangun terletak di sisi utara. Sisi selatan
berbatasan langsung di jurang yang di bawahnya mengalir kali Samin yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
berkelok-kelok indah dipandang dari areal makam. (http://info.indotoplist.com/,
diakses 5 Februari 2011).
8. Air Terjun Jumok
Air Terjun Jumog terletak disebelah selatan Candi Sukuh. Air Terjun
setinggi hampir 40 meter ini berada di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso
Karanganyar. Kompleks air terjun Jumog dilengkapi dengan fasilitas, seperti
tempat bermain anak, rest area, rumah makan, dan panggung hiburan. Lokasi air
Terjun dapat dicapai dengan berbagai kendaraan, baik sepeda motor maupun
mobil-mobil kecil. (Brosur, Potensi Wisata Budaya Kabupaten Karanganyar,
2009).
9. Situs Purbakala Giyanti
Situs Purbakala Giyanti terletak di desa Jantiharjo merupakan situs yang
dipercayai oleh masyarakat setempat sabagai tempat penandatanganan Perjanjian
Giyanti tahun 1755 yang membagi kerajaan Mataram menjadi dua yakni
Surakarta dan Yogyakarta. (Brosur, Potensi Wisata Budaya Kabupaten
Karanganyar, 2009).
10. Agro Wisata Sondokoro
Keberadaan Agrowisata Sondokoro tidak dapat kita pisahkan dengan PG.
Tasikmadu yang merupakan rangkaian yang tak terpisahkan. Keduanya berada
dalam satu lokasi yang saling mendukung. PG Tasikmadu sebagai Pabrik Gula
yang saat ini masih aktif telah dikembangkan menjadi salah satu daya tarik wisata
yang memiliki nilai sejarah dan pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
C. Sejarah Agro Wisata Sondokoro
Agro Wisata Sondokoro didirikan pada tanggal 18 Desember 2005, pabrik
gula Tasikmadu ini hanya berproduksi 4 bulan sekali, sementara banyak aset yang
tak ternilai harganya, maka muncul ide dari Hanung Tri Utomo.STMN untuk
memanfaatkan segala aset yang telah ada tersebut menjadi sesuatu yang
mempunyai nilai. adapun aset-asetnya seperti: kereta uap yang dibuat pada abab
19, pohon yang umurnya hampir ratusan tahun, rumah-rumah dinas yang
dibangun pada abab ke 18 dan termasuk pabrik gula itu sendiri. Dari aset yang ada
pihak pengelola berupaya mengembangkan dan melestarikan untuk dijadikan
obyek wisata.
Agrowisata Sondokoro terletak di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu
Kabupaten Karanganyar. Berjarak 15 kilometer dari kota Solo ke arah timur atau
arah Karanganyar. Berdiri di atas tanah seluas 28 hektar dan terdapat belasan
lokomotif uap yang dimanfaatkan untuk melayani para pengunjung Agrowisata
dan berbagai wahana lain yang bisa dimanfaatkan.
(http://www.javaexplore.co.cc/2008/12/agrowisata-sondokoro_14.html, diakses 10
Februari 2011).
Untuk menuju obyek wisata Agro Wisata Sondokoro sangat mudah.
Dengan jarak sekitar 15 km dari Kota Solo dapat kita tempuh dalam waktu 30
menit. Saat melintasi Sungai Bengawan Solo, selanjutnya sampai dipertigaan
palur, ambil jalur lurus ke Tawangmangu. ( Jalur ke kiri merupakan jalur menuju
Surabaya ). Dan sebelum memasuki Kota Kabupaten Karanganyar anda akan
sampai diperempatan (Papahan) yang ditandai 2 buah tugu batu berwarna hitam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
dan Papan Nama Agrowisata Sondokoro yang berbentuk lokomotif. Selanjutnya
belok kiri mengikuti penunjuk jalan yang ada. Sekitar 500 meter dari perempatan
tersebut anda akan sampai di Obyek Wisata Agrowisata Sondokoro yang berada
satu komplek dengan PG. TASIKMADU.
Agro Wisata Sondokoro memberikan berbagai fasilitas-fasilitas umum
diantaranya adalah tempat ibadah, gazebo, kamar mandi, tempat duduk, Café De
Loco’s, dan Hot Spo area. Guest House adalah tempat yang disediakan bagi
wisatawan yang ingin bermalam didalam komplek Agro Wisata Sondokoro. Untuk
atraksi ataupun pertunjukan, pihak pengelola memberikan tontonan berupa seni
wayang kulit yang dapat dinikmati pengunjung yang berkunjung ke obyek wisata
tersebut. Ada pula pertunjukan seni Reog, namun keduanya hanya
deselenggarakan pada event-event tertentu saja.
Sejarah tentang nama “SONDOKORO”. Konon dulu ceritannya adalah
nama desa berasal dari nama Kyai Sondo dan Kyai Koro yang bertarung 40 hari
40 malam demi mendapatkan menantu bagi anak gadis mereka yang sama-sama
mencintai Tumenggung Joyo Lelono. Namun pertarungan tersebut berakhir
imbang tanpa ada yang menang ataupun kalah di karenakan mereka berasal dari
satu perguruan yang sama. Kemudian oleh penduduk setempat tempat tersebut di
namai Sondokoro yang di ambil dari nama Kyai Sondo dan Kyai Koro, yang
petilasannya dapat dilihat di lokasi Jalan Refleksi yang berada di Wahana Sri
Widowati, yang diambil dari nama anak gadis Kyai Sondo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Tiket masuk obyek wisata Rp 4.000 per orang, pengunjung bisa memilih
wahana yang diinginkan. Harga tiket dan wahana lain seperti: 1) Sri Widowati
Area (Kolam Renang & Water Boom): Rp. 5.000 , 2) Motor Listrik : Rp. 3.000, 3)
Spoor Teboe: Rp. 5.000, 4) Spoor Gula: Rp. 4.000, 5) Spoor Sakarosa: Rp. 6.000,
6) Flying Fox: Rp. 5.000, 7) Jembatan Gantung: Rp. 3.000, 8) Taman Air: Rp.
3.000, 9) Dunia Kreasi: Rp. 3.000, 10) Panjat Dinding: Rp. 5.000, 11) Air Cerdas:
Rp. 3.000, 12) Agro Sehat: Rp. 3.000, 13) Wisata Pabrik Gula: Rp. 8.000, 14)
Graha Sondokoro: Rp. 200.000/Jam, 15) Ruang Meeting: Rp. 150.000/Jam, 16)
Lapangan Tenis : Rp. 100.000/Jam.
Wahana yang terdapat di Agro Wisata Sondokoro yang dapat dimanfaatkan
oleh pengunjung antara lain:
a. Flying Fox, Wisata tantangan yang mengajak kita meluncur dari
ketinggian pohon.
b. Taman Air, Wisata air yang bernuansa taman untuk tempat kebersamaan
keluarga.
c. Refleksi, Wisata berjalan yang berguna untuk membantu merefleksi
kesehatan badan dan tubuh.
d. Kolam Renang, yang berada di Sri Widowati Area yang terdapat berbagai
macam tantangan yang memberikan keceriaan dan kesegaran keluarga.
e. Jembatan Gantung, Wisata yang memberikan tantangan berupa berjalan
melalui jembatan yang menghubungkan dari pohon ke pohon.
f. Dunia Kreasi, Area bermain dan belajar anak untuk menambah dan
membangun imajinasi & kreatifitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
g. Spoor Teboe, Wisata spoor dari Loko kuno yang digunakan untuk menarik
lori-lori tebu pada tahun 1800an.
h. Green House, Wisata unik yang menyajikan rumah-rumah diatas pohon.
i. Agro Sehat, Wisata untuk mengenal bermacam-macam tanaman obat.
j. Pandusita, Ruang serbaguna yang dipenuhi untuk segala bentuk
penyelenggaraan acara.
k. Sanggar Senam dan Sport Center, Sarana tempat olah raga yang cukup
memberikan kebebasan ruang gerak bagi pengunjung.
l. Taman Lalu Lintas, Arena bermain dan belajar anak untuk memahami
peraturan dan jenis-jenis rambu-rambu lalulintas.
Selain wahana tersebut, pengunjung juga bisa menikmati obyek sejarah
berupa bangunan Pabrik Gula Tasik Madu yang didirikan KGPAA Mangkunegara
IV pada tahun 1870. Menurut Megantoro manajer Argrowisata Sondokoro,
pengunjung tak sekedar melihat bangunan fisik, tapi juga menyaksikan secara
langsung proses pembuatan gula di pabrik. Bahkan wisatawan bisa mengikuti
ritual “Cembengan”, yaitu sebuah ritual panen raya dan giling tebu pertama, yang
biasa digelar pada bulan-bulan Mei-Oktober.
Agrowisata Sondokoro memiliki banyak sepur uap kuno. Dengan
membayar tiket Rp. 4000 per orang wisatawan bisa keliling ladang tebu dengan
naik kereta api atau sepur uap kuno tersebut. Dari atas kereta yang melaju pelan
wisatawan juga bisa melihat langsung mesin-mesin penggiling tebu yang sampai
saat ini masih digunakan untuk memproses tebu menjadi gula
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
D. Bahan Baku Dalam Pembuatan Gula
Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin.
Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk
jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen
mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau
Jawa dan Sumatra
Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan
mesin pemeras (mesin press) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan
tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang
kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas
tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Adapun jenis-jenis tebu
yang sering ditanam adalah tebu jenis POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S.
36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll.
Hama dan penyakit yang terdapat pada tebu
1. Hama Penggerek Pucuk dan batang
Biasanya menyerang mulai umur 3 – 5 bulan. Kendalikan dengan musuh alami
Tricogramma sp dan lalat Jatiroto, semprot PESTONA / Natural BVR
2. Hama Tikus
Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu
3. Penyakit Fusarium Pokkahbung
Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun
tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyemprotan dengan 2
sendok makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot
14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung kapur
tembaga ( 1 : 4 : 5 )
4. Penyakit Dongkelan
Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bisa mempengaruhi berat dan
rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke
dalam. Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus
dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal.
5. Penyakit Nanas
Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong.
Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan
warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan
POC NASA dan Natural GLIO.
6.Penyakit Blendok
Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur
1,5 – 2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada
pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika
daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
E. Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Agro Wisata Sondokoro
Tabel 1
Kunjungan wisata di Agro Wisata Sondokoro
Tahun Kunjungan
Jumlah Kunjungan
Wisatawan
Jumlah
2007 190.991 190.991
2008 373.753 373.753
2009 424.214 424.214
2010 410.527 410.527
Sumber : Dinas Pariwisata Karanganyar 2010
Dari hasil tabel diketahui bahwa kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan. Tahun 2007 sebanyak 190,991 pengunjung. Tahun 2008
mengalami kenaikan 95% yaitu menjadi 373,753 pengunjung. Hanya saja di tahun
2010 kunjungan wisatawan mengalami penurunan dari 424,214 pengunjung turun
menjadi 410,527 pengunjung. Namun angka penurunan wisatawan tidak terlalu
banyak. Hanya turun sekitar 7 % dari tahun sebelumnya.
Terjadinya kenaikan wisatawan karena pada awal dibuka masyarakat
kurang tahu akan keberadaan Agro Wisata Sondokoro, tetapi setelah beberapa
tahun kunjungan wisatawan semakin meningkat. Jadi semakin banyak orang yang
mengetahui keberadaan objek wisata tersebut, maka kunjungan wisatawan akan
terus meningkat dari tahun ke tahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Tabel 2
Kunjungan wisata di Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu pada bulan Januari
sampai bulan Desember Tahun 2009 sampai tahun 2010.
No Bulan Tahun 2009 Tahun 2010
1 Januari 41,540 52,441
2 Februari 9,922 11,325
3 Maret 18,995 19,243
4 April 30,678 32,578
5 Mei 37,142 42,207
6 Juni 61,459 70,151
7 Juli 42,026 33,470
8 Agustus 12,309 11,111
9 September 72,012 67,322
10 Oktober 25,030 22,756
11 November 25,093 14,294
12 Desember 48,008 33,629
Sumber : Dinas Pariwisata Karanganyar 2010
Dari hasil tabel diketahui bahwa pada bulan September 2009 kunjungan
wisata di Agro Wisata Sondokoro paling banyak di kunjungi. Ini dikarenakan
bulan September bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Dan kunjungan wisata
terbanyak setelah bulan september adalah bulan Juni. Jumlah kunjungan pada
bulan Juni juga sangat banyak, ini dikarenakan bulan tersebut merupakan masa-
masa liburan sekolah. Sedangkan kunjungan wisata yang paling sedikit terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
pada bulan Februari, ini disebabkan awal semester genap, sehigga para pelajar
enggan melakukan kunjungan wisata. Bulan Juni jumlah kunjungannya mencapai
61.459 pengunjung.
Pada tahun 2010, jumlah kunjungan yang paling tinggi yaitu pada bulan
juni, dengan jumlah 70.151 pengunjung, ini di sebabkan karena libur tengah
semester yang sedang dijalani para pelajar. Bulan september menempati urutan ke
dua, yaitu mencapai 67.322 pungunjung. Angka tersebut termasuk jumlah
kunjungan yang tidak sedikit. Hal ini dikarenakan pada bulan tersebut bertepatan
dengan hari raya idul fitri. Sedangkan jumlah kunjungan paling rendah terjadi di
bulan Agustus, dikarenakan bertepatan dengan bulan puasa.
Berdasarkan kunjungan wisatawan Agrowisata Sondokoro dari tahun
2007 sampai tahun 2009 kunjungan wisatawan mengalami kenaikan, sedangkan
tahun 2010 mengalami penurunan. Maka dari itu pihak pengelola menambahkan
wahana wisata seperti kolam renang, lahan parkir yang memadai, dan komidi
putar agar kunjungan wisata bisa meningkat.
( Wawancara dengan Megantoro, Manager Agrowisata Sondokoro. Pada tangal 26
Maret 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
PROFIL WISATAWAN DI OBYEK WISATA AGRO WISATA
SONDOKORO TASIKMADU KARANGANAYAR
Untuk mengetahui profil wisatawan pada Obyek Wisata Agro Wisata
Sondokoro Tasikmadu dilakukan dengan cara melakukan survey dan penyebaran
kuisioner sebanyak 100 responden. Bicara mengenai wisatawan didapatkan suatu
cerita yang panjang tentang mereka dimulai dari siapa, darimana, mau kemana,
dengan apa, dengan siapa, kenapa ke sana dan masih banyak lagi. Wisatawan
memang sangat beragam baik tua muda, miskin kaya, asing domestik,
berpengalaman maupun tidak, semua ingin berwisata dengan keinginan dan
harapan yang berbeda-beda. Keberagaman wisatawan tersebut dapat memberikan
informasi mengenai bagaimana pola berwisata mereka, apa yang diinginkan oleh
mereka dari sebuah produk wisata dan masih banyak lagi informasi lainnya yang
nantinya dapat digunakan untuk pengembangan pariwisata.
Berdasarkan observasi dan penyebaran kuisioner pada tanggal 3, 10, 17,
24, April 2011 dan 1 Mei 2011 kepada 100 orang responden yang dilakukan di
Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu diperoleh data-data yang akan
dijadikan sumber untuk membahas permasalahan yang telah diangkat. Rincian
kuisioner yang disebarkan adalah 25 buah kuisioner pada tanggal 3 April 2011, 20
kuisioner pada tanggal 10 April 2011, 15 kuisioner pada tanggal 17 April 2011,
20 kuisioner pada tanggal 24 April 2011, dan 20 kuisioner pada tanggal 1 Mei
2011.
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Berdasarkan data tersebut, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
A.Variabel Geografis
1. Daerah Asal Responden
Tabel 3
Daerah Asal Jumlah Persentase (%)
Jakarta
Bandung
Surabaya
Semarang
Solo
Karanganyar
Wonogiri
Sukoharjo
Klaten
Yogyakarta
Sragen
Boyolali
Magetan
Ngawi
Purwodadi
Kudus
11
0
0
6
8
37
1
3
6
7
8
3
4
1
3
2
11
0
0
6
8
37
1
3
6
7
8
3
4
1
3
2
Jumlah 100 100
Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)
Mayoritas wisatawan yang mendominasi di objek Wisata Sondokoro
adalah Kota Karanganyar dengan jumlah 37%, Hal ini dikarenakan objek wisata
tersebut letaknya yang sangat strategis, sekitar 4 km dari pusat kota Karanganyar.
Jadi sangat memudahkan wisatawan untuk berkunjung, selain itu juga wahana-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
wahana yang disediakan juga sangat beragam, hal inilah yang menjadi salah satu
daya tarik wisatawan berkunjung ke objek wisata tersebut. pengunjung dari
daerah lain seperti kudus 2%, Purwodadi 3%, Ngawi 1%, Magetan 4%, Boyolali
3%, dan kota lainnya, tetapi angka tersebut tidak terlalu signifikan hanya beberapa
persen saja.
.
B. Variabel Sosio Demografi
2. Usia Responden
Tabel 4
Usia Responden (tahun) Jumlah Prosentase (%)
0-6 20 20
7-13 35 35
14-20 16 16
21-27 19 19
28- ke atas 10 10
Jumlah 100 100
Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)
Berdasarkan pada tabel 4 dapat dilihat mayoritas usia responden yang
berkunjung ke Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu antara 0-6
tahun, yaitu sebanyak 20 orang atau 20%, responden dengan umur 7-13 tahun
sebanyak 35%, responden dengan umur 14-20 tahun sebesar 16%, responden
dengan umur 21-27 tahun sebesar 19%, dan yang paling sedikit yaitu pada umur
28 tahun ke atas lebih hanya sebesar 10%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Bervariasinya umur responden ini mencerminkan bahwa Obyek Wisata
Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu memang diperuntukkan bagi wisatawan
untuk segala usia. Fasilitas maupun wahana yang tersedia dapat dinikmati mulai
dari anak-anak sampai orang dewasa.
3. Pendidikan Terakhir Responden
Tabel 5
Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase (%)
Sekolah Dasar (SD) 30 30
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 25 25
Sekolah Menengah Atas (SMA) 22 22
Diploma (D1, D2, D3, D4) 15 15
Sarjana (S1,S2,S3) 8 8
Jumlah 100 100
Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Tingkat pendidikan formal responden akan mempengaruhi cara
berpikir, kemampuan berargumentasi dalam menyatakan pendapatnya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, diakses 31 Maret 2011)
Berdasarkan tabel 5 sebagian responden mempunyai pendidikan Sekolah
Dasar (SD) yaitu sebanyak 30 orang atau 30%. Sekolah Menengah Atas Pertama
(SMP) yaitu sebanyak 25%. Responden dengan Sekolah Menengah Atas (SMA)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
sebanyak 22%, responden dengan pendidikan Diploma (D1, D2, D3 dan D4)
sebanyak 15%,pendidikan Sarjana (S1, S2, S3) sebanyak 8% yang paling sedikit
diantara responden yang lainnya.
Tingkat pendidikan responden sangat bervariasi mulai dari jenjang SD
sampai S2. Ini mencerminkan bahwa kebutuhan rekreasi adalah kebutuhan semua
orang, tidak hanya bagi kaum yang berpendidikan tinggi saja, tetapi menjangkau
segala lapisan masyarakat yang semua membutuhkan hiburan dalam hidupnya
agar tidak terjebak pada rutinitas kerja yang membosankan
4. Pekerjaan Responden
Tabel 6
Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)
Pegawai swasta 14 14
Pegawai negeri 21 21
Pelajar/mahasiswa 45 45
Lainnya 20 20
Jumlah 100 100
Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh
manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau
kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari
istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pekerjaan, diakses 31 Maret 2011).
Berdasarkan tabel 6, diketahui sebagain besar responden pengunjung
adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 45 orang atau 45%, kemudian responden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
dengan profesi sebagai pegawai swasta sebesar 14%, dilanjutkan dengan profesi
sebagai pegawai negeri sebesar 21%, serta yang memilih pekerjaan lainnya
masing-masing sebesar 20%.
Sebagian besar pengunjung adalah pelajar atau mahasiswa, mengingat
obyek ini memang sangat cocok untuk anak-anak dan pelajar yang berjiwa
petualang didukung oleh keadaan fisik yang masih prima.
C. Variabel psikografik
5. Tujuan Utama Wisatawan berkunjung ke Obyek Wisata
Tabel 7
Tujuan Berkunjung Jumlah Prosentase (%)
Rekreasi/Berlibur 98 98
Menghadiri Event Budaya 2 2
Tugas Penelitian 0 0
Jumlah 100 100
Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)
Seseorang mengunjungi suatu obyek wisata pasti mempunyai tujuan yang
diinginkan, terlepas dari rasa ingin keluar dari aktivitas atau rutinitas sehari-hari.
Hanya untuk refresing, mengurangi rasa jenuh dan menyalurkan hobi bertamasya.
Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa sebagian besar responden
mengunjung obyek wisata ini dengan tujuan sebagai tempat rekreasi atau berlibur
yaitu sebanyak 88 orang atau 88%. Menghadiri event budaya sebanyak 2%. Untuk
tujuan penelitian tidak ditemukan.
Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu Karanganyar juga memberikan
wisata pendidikan yang dapat memberikan manfaat kepada wisatawan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
berkunjung. Wisatawan dapat melihat langsung proses penggilingan tebu menjadi
gula. Agar dapat melihat secara langsung proses penggilingan tersebut, maka
wisatawan harus membayar tiket, dan selama didalam pabrik wisatawan akan
dipandu oleh pemandu yang sudah disiapkan. Dari situlah pengunjung bisa
mendapatkan manfaat berupa pengetahuan baru yaitu tentang pembuatan gula.
D. Variabel Behavioristik
6. Ketertarikan Responden Terhadap Obyek Wisatan
Tabel 8
Ketertarikan Responden Mengunjungi
Obyek Wisata
Jumlah Prosentase
(%)
Wahana Rekreasi 76 76
Keindahan alam 14 14
Keanekaragaman flora dan fauna 10 10
Jumlah 100 100
Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)
Agrowisata Sondokoro adalah salah satu tempat wisata yang cukup
menarik yang berada di Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.
Lokasinya berada di samping Pabrik Tebu Tasikmadu. Objek wisata ini tergolong
objek wisata buatan. Adapun Tarif masuk ke lokasi Agrowisata Sondokoro
wisatawan hanya membayar Rp 4000,- per orang, termasuk murah dibanding
dengan tarif masuk objek wisata lainnya. Banyak fasilitas yang tersedia mulai dari
keliling Pabrik Gula dengan naik Lokomotif, Jembatan Gantung dengan rumah-
rumah unik di atas pohon, Flying Fox, Dunia Kreasi, Panjat Dinding, Graha
Sondokoro, Monumen Giling, Kolam Renang, Jalan Refleksi, Live Music, Taman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Lalu Lintas dan masih banyak lainnya. Seperti tempat wisata laiannya, disini juga
tersedia arena bermain bagi anak-anak, namun anak-anak lebih tertarik menaiki
kereta api tua yang berkeliling mengitari pabrik penggilingan tebu. Uniknya,
kereta api ini masih menggunakan bahan bakar dari kayu. (
http://irwanpages.comlu.com/fox.html, diakses 31 Maret 2011).
Dengan keanekaragaman wahana yang ditawarkan Obyek Wisata Agro
Wisata Sondokoro Tasikmadu, maka kebanyakan responden tertarik dengan
wahana rekreasi yaitu sebanyak 76 orang atau 76%, dikarenakan wahana yang
ditawarkan sangat menarik perhatian, khususnya bagi anak-anak. Responden yang
tertarik untuk menikmati keindahan alam sebesar 14%, Keanekaragaman flora dan
fauna 10%.
7. Kebersihan Obyek Wisata
Tabel 9
Kebersihan Obyek Wisata Jumlah Prosentase (%)
Sangat bersih 0 0
Bersih 38 38
Cukup 45 45
Kotor 15 15
Sangat kotor 2 2
Jumlah 100 100
Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)
Kebersihan merupakan faktor utama yang harus terus diperbaiki.
Kebersihan tempat rekreasi memang menjadi hal yang selalu di keluhkan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
pengunjung pada suatu tempat rekreasi. Begitu juga pada Obyek Wisata Agro
Wisata Sondokoro Tasikmadu.
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa sebagian responden yang
menyatakan bahwa kebersihan telah Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro
Tasikmadu cukup bersih sebanyak 45 orang atau 45%, responden yang
menyatakan bersih sebesar 38%, serta responden yang menyatakan kotor sebesar
15%, dan ada juga responden yang menyatakan sangat kotor sebesar 2%.
8. Aktivitas Yang Dilakukan Di Obyek Wisata
Tabel 10
Aktivitas Jumlah Prosentase (%)
Berpetualang 4 4
Bermain air 25 25
Berbelanja 0 0
Menikmati wahana rekreasi 43 43
Berburu kuliner 0 0
Bersantai 16 16
Lainnya 12 12
Jumlah 100 100
Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)
Banyak aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan saat mengunjungi suatu
obyek wisata, ada yang bertujuan untuk rekreasi, menikmati pemandangan,
ataupun memacu adrenalin mereka dengan berpetualang di tempat wisata. Ada
yang hanya bertemu dengan teman atau sahabat, dan masih banyak aktivitas lain
yang dikerjakan oleh wisatawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Berdasarkan tabel 10 diperoleh keterangan bahwa sebagian besar
aktivitas responden yang dilakukan di tempat wisata adalah untuk menikmati
wahana rekreasi sebanyak 43 orang atau 43%. Untuk lebih menarik perhatian
wisatawan, maka perlu dilakukan cara, yaitu dengan menambahkan wahana-
wahana lain agar angka wisatawan lebih meningkat lagi.
9. Banyaknya kunjungan ke Agro Wisata Sondokoro
Tabel 11
Jumlah kunjungan Jumlah Prosentase (%)
Baru sekali 22 22
Dua kali 32 32
Tiga kali 5 5
Lebih dari tiga kali 41 41
Jumlah 100 100
Sumber: ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)
Sebagian besar responden yaitu baru sekali sebesar 22% atau 22 responden
yang berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro. Dua kali sebesar 32%, tiga kali
sebesar 5%. Dan yang paling banyak berkunjung yaitu lebih dari tiga kali sebesar
41%. Dikarenakan penyajian Agro Wisata Sondokoro yang memang menarik,
biaya yang sangat terjangkau serta lokasi yang strategis sehingga banyak
wisatawan yang kembali mengunjungi Agro Wisata Sondokoro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
10. Transportasi Yang Digunakan
Tabel 12
Transportasi Jumlah Prosentase (%)
Kendaraan pribadi 77 77
Bus umum 12 12
Kendaraan perusahaan 3 3
lainnya 8 8
Jumlah 100 100
Sumber: ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)
Transportasi yang digunakan wisatawan mayoritas yaitu dengan
menggunakan transportasi kendaraan pribadi, yaitu sebesar 77%, bus umum 12%,
kendaraan perusahaan sebesar 3%, dan lainnya sebesar 8 % dengan kendaraan
seperti becak, ojek, jalan kaki, taksi, angkutan, dan lainnya. Mayoritas wisatawan
berkunjung menggunakan kendaraan pribadi karena lokasi dari objek wisata ini
sangat strategis. Hanya 4 km dari pusat kota.
Kesan kunjungan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Agro
Wisata Sondokoro Tasikmadu Karanganyar sangat beragam, kebanyakan dari
mereka sangat senang berkunjung ke objek wisata itu. Mereka sangat terhibur
setelah berwisata ke Sondokoro, namun ada juga wisatawan yang kurang
terkesan. Alasannya karena wahana-wahana yang disediakaan kebanyakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
diperuntukkan bagi anak-anak. Untuk orang dewasa hanya beberapa saja yang
dapat dinikmati.
Harapan Wisatawan yaitu supaya Ditambah lagi wahana-wahana lain,
khususnya wahana bagi orang dewasa. Pengelolaan ditingkatkan meliputi
kebersihan, dan keamanan, taman air dibenahi, fasilitas public ditingkatkan lagi
seperti tempat ibadah, kamar mandi, tempat duduk, gazebo dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, mayoritas wisatawan berasal dari Kota
Karanganyar sebesar 37%. Hal ini disebabkan karena, kebanyakan wisatawan
mencari tempat wisata yang dekat dari tempat tinggal mereka masing-masing, dan
mereka juga mencari tempat wisata yang juga dapat memberikan manfaat bagi anak-
anak juga orang dewasa.
Alasan wisatawan berkunjung ke tempat wisata karena ingin berekreasi atau
berlibur sebesar 88%. Ini disebabkan karena obyek wisata Sondokoro mempunyai
wahana rekreasi yang menyenangkan dan edukatif bagi anak-anak, seperti; outbound
anak dan taman flora fauna. Serta bagi para remaja atau dewasa, Agro Wisata
Sondokoro ini juga memberikan hiburan berupa live music dari band-band lokal.
Ciri-ciri wisatawan yang berkunjung di Obyek Wisata Sondokoro mayoritas
adalah anak-anak usia 7-13 tahun sebesar 35%. Mengingat wahana rekreasi yang
ditawarkan memang kebanyakan sangat menyenangkan untuk anak-anak seperti yang
sudah disebutkan diatas. Persentase untuk anak di bawah umur 7 tahun hanya 20%
saja, karena kebanyakan wahana yang ditawarkan untuk anak-anak usia SD. Sisanya
adalah para remaja yang datang di hari-hari tertentu dan orang tua yang menemani
anak-anak mereka ke tempat wisata
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Harapan wisatawan terhadap obyek wisata yaitu penambahan wahana-
wahana lain, pengelolaan kebersihan dan keamanan ditingkatkan, taman air dibenahi,
fasilitas public ditingkatkan lagi seperti tempat ibadah, kamar mandi, tempat duduk
dan gazebo selain itu hal lain yang diharapkan oleh para responden adalah Agro
Wisata Sondokoro ini bisa semakin berkembang dan lebih maju lagi dalam segala
aspeknya.
B. Saran
Agar menambah kenyamanan wisatawan saat berada di obyek wisata
Sondokoro, maka diambil beberapa saran yang diharapkan bisa memberikan manfaat
untuk lebih memajukan lagi Agro Wisata Sondokoro ini.
Setelah melakukan observasi kepada para wisatawan yang datang ke tempat
wisata, disarankan agar adanya peningkatan kebersihan tempat wisata dan adanya
penambahan wahana rekreasi modern yang menyenangkan namun tetap ada nilai
edukasi yang tinggi untuk anak-anak. Selain itu, agar suasana agro wisatanya terasa
maka supaya disediakan lahan atau tempat khusus bagi wisatawan yang ingin belajar
menanam tebu secara langsung, agar wisata pendidikan yang ditawarkan bisa
dinikmati oleh pengunjung. Dan pengunjung juga bisa memperoleh manfaat dari
menanam tebu itu sendiri yang tidak bisa mereka dapatkan ditempat lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Anton Soetomo. 1989, Pendidikan Kepariwisataan, Solo: Analea.
Budiyono. 2003, Metodologi Penelitian, Surakarta : UNS Pres.
Endar Sugiarto, Kusmayadi. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan,
Jakarta : Gramedia.
Happy Marpung. 2002, Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta.
Kodhyat, Ramaini. 1992, Kamus Pariwisata dan Perhotelan. Jakarta: Grasindo.
Oka A. Yoeti. 2001, Ilmu Pariwisata Sejarah, Perkembangan dan Prospeknya, Jakarta: PT.
Pertja.
http://jurnalpariwisata.com/index.php?option=com_content&view=article&id=293:karakteristi
k-wisatawan-asing-di-indonesia-&catid=64:vol05no22000.
http://www.anneahira.com/karakteristik-wisatawan.htm.