FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi...

37
i HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN SIFAT KEWIRAUSAHAAN PADA MAHASISWA SKRIPSI Oleh : Agnes Siwi, A.P. 05.40.0014 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2009

Transcript of FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi...

Page 1: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

i

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA

DENGAN SIFAT KEWIRAUSAHAAN

PADA MAHASISWA

SKRIPSI

Oleh :

Agnes Siwi, A.P. 05.40.0014

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2009

Page 2: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

ii

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA

DENGAN SIFAT KEWIRAUSAHAAN

PADA MAHASISWA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna

Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi

Oleh : Agnes Siwi, A.P.

05.40.0014

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2009

Page 3: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

dan Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi

Pada Tanggal 15 Oktober 2009

Mengesahkan Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata Dekan,

(Th. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si.)

Dewan Penguji : 1. Drs. Sumbodo Prabowo, M.Si. ________________

2. Dra. Suparmi, M.Si. ________________

3. L. Trisni Widianingtanti, S.Psi., M.Si. ________________

Page 4: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

iv

Ku persembahkan karya sederhana ini untuk

Bapak dan Ibu, Adikku tercinta serta

para pemerhati Pendidikan di Indonesia

Page 5: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

v

MOTTO

” Percayalah kepada Tuhan seakan-seakan seluruhnya tergantung kepadamu, dan

kerjakanlah sekuat tenagamu seakan-akan seluruhnya tergantung pada Tuhan ”

(St. Ign. De Loyola) Segala yang sulit dan tidak menyenangkan akan nampak indah pada

saatnya nanti.....

Page 6: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji Tuhan Yesus Kristus atas semua anugrah, kasih setia dan cinta-

Nya padaku, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Keberhasilan dalam

penyusunan skripsi ini tidak lepas dari jasa, bantuan, nasihat, bimbingan,

serta doa dari orang-orang yang selalu ada selama penyusunan skripsi ini.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Yth. Ibu Th. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

2. Yth. Ibu L. Trisni Widianingtanti, S.Psi., M.Si., selaku Dosen

Pembimbing Utama atas kesabaran dan kesediaannya meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis

selama proses penyusunan skripsi ini.

3. Yth. Ibu Dra. V. Sri Sumijati, M.Si., selaku Dosen Wali yang telah

memberikan dukungan dan masukan kepada penulis selama menempuh

studi.

4. Yth. Bapak Thomas Budi Santoso, Ed.D., selaku Wakil Rektor I Bidang

Akademik Unika Soegijapranata Semarang yang telah memberi ijin

penelitian.

5. Seluruh subjek atas kesediaan serta kerja samanya dalam membantu

kelancaran proses penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Katolik

Soegijapranata yang selama ini telah memberikan ilmu dan pengetahuan

kepada penulis.

Page 7: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

vii

7. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Katolik

Soegijapranata yang telah membantu dalam segala urusan administrasi

dan surat perijinan.

8. Seluruh Staf Perpustakaan yang telah membantu dalam mencari buku-

buku sumber referensi yang dibutuhkan oleh penulis.

9. Yang tercinta Bapak-Ibu untuk doa dan dorongan kepada penulis hingga

akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Sahabatku Sisca, Manik, Dea, Tika atas kebersamaan dan

persahabatannya selama ini.

11. My Big Bro, The Doctor atas waktu, bantuan dan informasi yang

diberikan: “Terima kasih......sudah membantu selama ini”

12. Teman-teman Fakultas Psikologi 2005 atas uluran tangan, senyum

hangat dan sapaan lembut selama masa perkuliahan.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kalam, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh

dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran, dan kritik

demi kebaikan yang akan datang. Semoga karya sederhana ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, September 2009

Penulis

Page 8: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................ i

Halaman Syarat Memperoleh Gelar Sarjana .......................................... ii

Halaman Pengesahan.............................................................................. iii

Halaman Persembahan............................................................................ iv

Halaman Motto ....................................................................................... v

Ucapan Terima Kasih ............................................................................. vi

Daftar Isi ................................................................................................. viii

Daftar Tabel ........................................................................................... xi

Daftar Lampiran...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................ 8

C. Manfaat Penelitian .............................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 9

A. Sifat Kewirausahaan............................................................ 9

1. Pengertian Sifat Kewirausahaan ..................................... 9

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sifat Kewirausahaan 11

3. Indikator Sifat Kewirausahaan........................................ 13

B. Dukungan Sosial Keluarga.................................................. 16

1. Pengertian Dukungan Sosial Keluarga ........................... 16

2. Jenis-jenis Dukungan Sosial Keluarga............................ 17

Page 9: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

ix

C. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Sifat

Kewirausahaan .................................................................... 19

D. Hipotesis.............................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 23

A. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................... 23

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................... 23

1. Sifat Kewirausahaan........................................................ 23

2. Dukungan Sosial Keluarga.............................................. 24

C. Subjek Penelitian ................................................................. 24

D. Metode Pengumpulan Data.................................................. 25

1. Skala Sifat Kewirausahaan.............................................. 26

2. Skala Dukungan Sosial Keluarga.................................... 27

E. Uji Coba Alat Ukur.............................................................. 28

1. Validitas........................................................................... 28

2. Reliabilitas....................................................................... 29

F. Metode Analisis Data........................................................... 29

BAB IV LAPORAN PENELITIAN....................................................... 30

A. Orientasi Kancah Penelitian................................................. 30

B. Persiapan Penelitian ............................................................. 31

1. Penyusunan Skala Penelitian .......................................... 31

a. Skala Sifat Kewirausahaan ........................................ 31

b. Skala Dukungan Sosial Keluarga .............................. 32

2. Tahap Perijinan Penelitian.............................................. 33

3. Uji Coba Alat Ukur......................................................... 34

a. Validitas dan Reliabilitas Skala Sifat Kewirausahaan 34

Page 10: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

x

b. Validitas dan Reliabilitas Skala Dukungan Sosial

Keluarga..................................................................... 35

C. Pelaksanaan Penelitian......................................................... 37

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 39

A. Hasil Penelitian .................................................................... 39

1. Uji Asumsi ...................................................................... 39

a. Uji Normalitas ........................................................... 39

b. Uji Linieritas.............................................................. 40

2. Uji Hipotesis ................................................................... 40

B. Pembahasan.......................................................................... 41

BAB VI PENUTUP................................................................................ 45

A. Kesimpulan .......................................................................... 45

B. Saran..................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 49

Page 11: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rancangan Jumlah Item Skala Sifat Kewirausahaan.............. 27

Tabel 2 Rancangan Jumlah Item Skala Dukungan Sosial Keluarga.... 28

Tabel 3 Sebaran Item Skala Sifat Kewirausahaan ............................... 32

Tabel 4 Sebaran Item Skala Dukungan Sosial Keluarga ..................... 33

Tabel 5 Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Sifat Kewirausahaan ... 35

Tabel 6 Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Dukungan Sosial

Keluarga .................................................................................. 36

Tabel 7 Sebaran Nomor Item Baru Skala Sifat Kewirausahaan.......... 37

Tabel 8 Sebaran Nomor Item Baru Skala Dukungan Sosial Keluarga 37

Page 12: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN ......................................................................................... 49

LAMPIRAN A DATA TRY OUT ......................................................... 50

A-1 Data Try Out Sifat Kewirausahaan............................. 51

A-2 Data Try Out Dukungan Sosial Keluarga................... 55

LAMPIRAN B VALIDITAS DAN RELIABILITAS ........................... 57

B-1 Validitas dan Reliabilitas Sifat Kewirausahaan ......... 58

B-2 Validitas dan Reliabilitas Dukungan Sosial Keluarga 63

LAMPIRAN C SKALA PENELITIAN................................................. 66

C-1 Skala Sifat Kewirausahaan ........................................ 67

C-2 Skala Dukungan Sosial Keluarga .............................. 71

LAMPIRAN D DATA PENELITIAN................................................... 73

D-1 Data Penelitian Sifat Kewirausahaan ........................ 74

D-2 Data Penelitian Dukungan Sosial Keluarga .............. 77

LAMPIRAN E UJI ASUMSI ................................................................. 79

E-1 Uji Normalitas............................................................ 80

E-2 Uji Linieritas .............................................................. 83

LAMPIRAN F ANALISIS DATA......................................................... 85

LAMPIRAN G SURAT IJIN PENELITIAN DAN BUKTI87

PENELITIAN................................................................... 87

G-1 Surat Ijin Penelitian ................................................... 88

G-2 Surat Bukti Penelitian................................................ 90

Page 13: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA

DENGAN SIFAT KEWIRAUSAHAAN

PADA MAHASISWA

INTISARI

Oleh : Agnes Siwi, A.P.

05.40.0014

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2009

Page 14: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA

DENGAN SIFAT KEWIRAUSAHAAN

PADA MAHASISWA

INTISARI

Oleh : Agnes Siwi, A.P.

05.40.0014

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2009

Page 15: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

INTISARI

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN

Pada Tanggal 15 Oktober 2009

Mengetahui Oleh Dekan, Pembimbing,

Th. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si. L.Trisni Widianingtanti, S.Psi., M.Si

Page 16: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN SIFAT KEWIRAUSAHAAN

PADA MAHASISWA

Oleh : Agnes Siwi, A.P.

05.40.0014

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan menguji secara empirik hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan sifat kewirausahaan. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dengan sifat kewirausahaan pada mahasiswa. Populasi penelitian adalah mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, lebih dari semester enam, tidak memiliki usaha secara mandiri, dan masih tercatat sebagai mahasiswa aktif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental sampling, dengan subjek sebanyak 42 responden. Skala yang digunakan adalah skala sifat kewirausahaan dan skala dukungan sosial keluarga. Metode analisa data yang digunakan adalah korelasi Product Moment. Hasil analisis data diperoleh xyr 0,488 dengan p<0,01 dan

dukungan sosial keluarga memberikan pengaruh sebesar 23,8% terhadap sifat kewirausahaan. Nilai tersebut menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan sifat kewirausahaan. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang diajukan yaitu ” ada hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dengan sifat kewirausahaan pada mahasiswa” dapat diterima. Kata kunci : Sifat kewirausahaan, dukungan sosial keluarga, mahasiswa

Page 17: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

1

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN SIFAT KEWIRAUSAHAAN

PADA MAHASISWA

Latar Belakang Masalah

Pada pertengahan 1997 krisis ekonomi dan moneter mulai

menggoncang banyak negara, terutama negara-negara berkembang,

tidak terkecuali negara Indonesia. Krisis ini benar-benar

menyengsarakan bangsa Indonesia, terlebih lagi rakyat kecil karena

harga kebutuhan pokok semakin hari semakin melambung tinggi

sehingga sulit terjangkau. Krisis ekonomi ini masih belum punah dan

menghantui masa depan bangsa Indonesia hingga sekarang. Tidak

sedikit perusahaan yang mem-PHK karyawannya bahkan ada yang

menghentikan kegiatan usahanya, sehingga dunia pengangguran

menjadi momok yang menakutkan bagi kelangsungan bangsa ini karena

dari tahun ke tahun semakin banyak (Frinces, 2004, h.3).

Berbagai tudingan miring seringkali diarahkan kepada

pemerintah yang dianggap tidak mampu menyediakan lapangan kerja

yang cukup dan memadai bagi rakyatnya. Di sisi lain fenomena

pengangguran jika ditinjau dari sudut level pendidikan yang ditempuh

menguatkan asumsi bahwa ternyata paket program pendidikan Indonesia

belum memberikan porsi yang ideal untuk mengembangkan

keterampilan yang sesungguhnya dibutuhkan dalam dunia kerja nyata

(Yulia, 2005, h.1). Wijandi (1988, h.52) menambahkan bahwa apa yang

telah dicantumkan dalam kurikulum sekolah, terutama tentang

pendidikan kewirausahaan, masih sering mengalami kesulitan karena

Page 18: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

2

masalah kelangkaan guru pengajar wirausaha yang qualified disamping

faktor fasilitas dan lingkungan yang belum mendukung.

Upaya pemerintah dalam menumbuhkan jiwa wirausaha telah

dilakukan dari tahun 1996. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

meluncurkan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di

perguruan tinggi yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan jiwa

kewirausahaan pada para mahasiswa dan juga staf pengajar serta

diharapkan menjadi wahana pengintegrasian secara sinergi antara

penguasaan sains dan teknologi dengan jiwa kewirausahaan. Adanya

jiwa kewirausahaan yang kental, lulusan perguruan tinggi diharapkan

mampu mengembangkan kemandirian dengan orientasi being mode,

bukan having mode, terutama dalam menghadapi semakin sempitnya

lapangan pekerjaan akibat krisis multidimensi dan tantangan globalisasi

ekonomi dengan semangat pasar bebas yang akan menjadi bagian

kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Namun dari beberapa

penelitian, dapat disimpulkan bahwa ruh kewirausahaan masih belum

menyusup ke dalam diri mahasiswa. Meskipun sudah ada jiwa

kewirausahaan pada mahasiswa tetapi masih minimal belum sesuai

dengan harapan (Widodo dan Rusmawati, 2004, h.60).

Yulia (2005, h.2) mengatakan bahwa fenomena pengangguran

yang selama ini terus dibebani kepada pemerintah, seharusnya mulai

dipikirkan kembali solusinya. Tidak mungkin menyerahkan segala

permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini hanya kepada pemerintah,

seharusnya ada gerakan kemasyarakatan yang dilakukan secara swadaya

oleh masyarakat sendiri yang dapat memberikan sumbangan positif

Page 19: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

3

dalam rangka pengurangan angka pengangguran ini. Mahasiswa yang

telah mendapatkan pendidikan tinggi diharapkan tidak lagi berpangku

tangan untuk menunggu panggilan kerja tetapi lebih jauh lagi para

mahasiswa mampu untuk membuka lapangan kerja sendiri dan

menyediakan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan orang lain.

Astamoen (2005, h.18) menyatakan bahwa alasan mengapa

mahasiswa atau sarjana dituntut menjadi entrepreneur adalah : 1)

banyak sarjana yang menganggur di Indonesia, yaitu sekitar 245 ribu

orang, dan setiap tahun lulusan baru selalu bertambah, 2) sarjana relatif

memiliki wawasan yang luas dalam berbagai bidang, 3) sarjana relatif

memiliki daya nalar, analisis, logika berpikir, dan intelektualitas yang

tinggi, 4) sarjana relatif lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan

kerja dan tuntutan kerja, 5) sarjana relatif mampu dan mudah

bersosialisasi dengan kemampuannya dalam berkomunikasi, serta untuk

mengembangkan pergaulan dalam jaringan bisnis, 6) sarjana lebih

mudah mempelajari hal-hal baru dengan pendidikan tambahan, baik

formal maupun non formal atau mempelajarinya sendiri, 7) sarjana

mudah mencari, mampu mengakses dan mengolah informasi melalui

buku, majalah, internet, dan lain-lain yang sangat berguna untuk

pengembangan usaha.

Harapan yang diberikan kepada mahasiswa seperti tersebut di

atas belum dapat terwujud. Hal ini peneliti ketahui berdasarkan

wawancara kepada 17 mahasiswa Unika Soegijapranata Semarang, yang

dilakukan pada bulan Februari 2009. Wawancara tersebut dilakukan di

lingkungan Unika Soegijapranata Semarang yaitu di Fakultas Psikologi,

Page 20: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

4

Perpustakaan dan di Kantin gedung Thomas Aquinas terhadap

mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu

Komputer, Sastra, dan Fakultas Teknologi Pertanian. Berdasarkan

wawancara tersebut diketahui bahwa kebanyakan mahasiswa lebih

memilih dan lebih tertarik untuk bekerja di perusahaan karena memiliki

status sosial yang lebih tinggi, terutama jika di perusahaan yang ternama

atau di instansi pemerintah seperti BUMN maupun BUMD, dan

memiliki gaji yang pasti tiap bulannya, serta mendapat tunjangan dan

pensiunan.

Mahasiswa yang lebih tertarik bekerja di perusahaan karena

memiliki gaji yang pasti tiap bulannya, mendapat tunjangan serta

pensiunan, sangat bertolakbelakang dengan sifat kewirausahaan pada

sifat pengambilan risiko yang diperhitungkan, yaitu tidak khawatir akan

menghadapi situasi yang serba tidak pasti dimana usahanya belum tentu

membuahkan keberhasilan. Mahasiswa tidak berani untuk berwirausaha

karena merasa takut akan adanya resiko jika mengalami kegagalan. Hal

ini mengindikasikan bahwa mahasiswa tersebut tidak memiliki sifat

kewirausahaan pada sifat keyakinan diri, yaitu dalam segala kegiatannya

penuh optimisme bahwa usahanya akan berhasil. Ia percaya diri dengan

bergairah langsung terlibat dalam kegiatan konkrit, jarang terlihat ragu-

ragu.

Mahasiswa di atas yang tidak tertarik berwirausaha dan hanya

ingin bekerja di perusahaan, ternyata juga memiliki indeks prestasi

kumulatif (IPK) yang rendah yaitu berkisar antara 2,00 hingga 2,50.

Dengan IPK yang rendah, tidak mudah bahkan tidak bisa masuk ke

Page 21: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

5

perusahaan yang bagus. Sementara mahasiswa dengan IPK rendah

tersebut juga tidak berani untuk berwirausaha karena takut mengalami

kegagalan. Lalu mau kemana arah mahasiswa tersebut?, di satu sisi

tidak berani berwirausaha tetapi ingin bekerja di perusahaan yang bagus,

namun di lain sisi IPKnya rendah dan tidak dapat memenuhi persyaratan

pada saat melamar kerja di perusahaan yang tergolong bagus.

Melalui pengamatan diketahui bahwa hanya beberapa mahasiswa

yang memiliki ketertarikan untuk berwirausaha. Sebagian mahasiswa

juga telah mulai menekuni usaha misalnya membuka usaha mandiri

berupa jasa jual beli barang, jasa pengetikan dan terjemahan bahasa, jasa

pencarian jurnal, rental komputer, warung internet, dan menjadi event

organizer, serta ada juga yang menjual produk seperti telepon seluler

dan aksesorisnya.

Hal yang menyebabkan sifat wirausaha mahasiswa rendah karena

ada tuntutan dari orang tua mahasiswa tersebut yang mengharapkan

dirinya setelah lulus kuliah mendapat pekerjaan sesuai bidangnya di

perusahaan ternama seperti perusahaan milik negara atau instansi

pemerintah maupun perusahaan swasta yang besar.

Astamoen (2005, h.152) menyatakan bahwa penyebab

entrepreneur kurang berkembang di Indonesia adalah adanya pola pikir

tradisional pada kebanyakan orang sehingga dukungan sosial terhadap

pekerjaan wirausaha menjadi rendah. Pola pikir tradisional tersebut

tercermin pada harapan orang tua yang menghendaki anaknya pandai di

sekolah, cepat selesai, dan setelah itu menjadi pegawai terutama

pegawai negeri atau BUMN, kemudian membangun rumah tangga,

Page 22: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

6

memiliki anak, meniti karir sampai jenjang paling tinggi, dan akhirnya

menikmati pensiun di hari tua. Itulah bayangan kebanyakan orang tua,

betapa nikmatnya menjadi priyayi. Padahal nyatanya banyak juga

pensiunan yang bukannya menikmati hari tua dengan tentram dan damai

seperti banyak dibayangkan orang, tetapi malah mendapat masalah

seperti masalah keuangan, status, atau post power syndrome, atau

bahkan sebelum mencapai usia pensiun sudah terkena PHK atau pensiun

dini. Kalau semua orang berpikir bahwa setelah selesai sekolah

sebaiknya menjadi pegawai, apakah sudah terpikir oleh mereka siapa

yang akan menyediakan lapangan kerja? Pemerintah saja tidak bisa

menampung seluruh calon pelamar pegawai negeri yang mencapai lebih

dari 4,5 juta orang karena yang diterima hanya sekitar 200 ribu orang.

Jadi sisanya harus bekerja dimana?

Pola pikir tradisional dan harapan orang tua yang menekankan

pada anaknya untuk menjadi pegawai seperti tersebut di atas

menyebabkan dukungan sosial terhadap pekerjaan wirausaha menjadi

rendah. Sarafino (dalam Smet, 1994, h.113) mendeskripsikan dukungan

sosial sebagai suatu kesenangan, perhatian, penghargaan, atau bantuan

yang dirasakan dari orang lain atau kelompok. Dukungan ini dapat

diperoleh dari bermacam-macam sumber seperti pasangan hidup,

keluarga, teman, guru. Menurut Rodin dan Salovey (dalam Smet, 1994,

h.114) keluarga merupakan sumber dukungan sosial paling penting.

Pentingnya melakukan penelitian mengenai sifat-sifat

kewirausahaan karena adanya ciri-ciri budaya Indonesia yang

menghambat pembentukan sifat berwirausaha. Pernyataan tersebut

Page 23: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

7

diungkapkan oleh Hofstede (dalam Ritonga, 2005, h.40) yang

mengidentifikasi ciri menonjol pada budaya Asia, termasuk Indonesia

bahwa ada segi-segi tertentu dari ciri-ciri tersebut yang menghambat

pembentukan sifat atau perilaku berwirausaha yang inovatif. Ciri

tersebut adalah budaya uncertainty avoidance yang mengakibatkan

orang tidak mau mengambil resiko, padahal salah satu ciri penting

wirausahawan yang berhasil adalah keberanian mengambil resiko.

Mahasiswa yang mendapat dukungan sosial keluarga seperti

dukungan informatif (nasihat, petunjuk, saran) dan instrumental (modal,

peralatan) maka dirinya memperoleh informasi dan saran-saran dari

lingkungan sosialnya terutama keluarga berkaitan dengan

kewirausahaan sehingga mahasiswa tersebut memiliki kemampuan

dalam berwirausaha karena telah dibekali informasi dan saran yang

berkaitan dengan wirausaha yang sukses. Sebaliknya jika lingkungan

sosial terutama keluarga tidak memberikan dukungan informatif dan

instrumental maka mahasiswa tersebut kurang memiliki keterampilan

untuk menjalankan bisnis secara mandiri karena tidak memiliki bekal

baik berupa informasi tentang kewirausahaan maupun bekal secara

materi seperti modal dan peralatan usaha. Kurangnya dukungan

informasi dan instrumental dapat menghambat sifat kewirausahaan pada

mahasiswa berkaitan dengan sifat inovatif kewirausahaan, yaitu kurang

terbuka pada gagasan, pandangan, dan penemuan-penemuan baru yang

dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya. Terpaku pada masa

lampau, gagasan-gagasan lama, tidak berpandangan ke depan dan tidak

mencari ide-ide baru.

Page 24: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

8

Mengacu pada beberapa uraian di atas, dapat dimengerti bahwa

salah satu faktor kurangnya sifat kewirausahaan mahasiswa adalah

harapan orang tua dan keluarga kepada anaknya yang tidak menekankan

pada wirausaha melainkan menjadi pegawai yang bekerja di perusahaan.

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah apakah ada hubungan antara

dukungan sosial keluarga dengan sifat kewirausahaan? sehingga penulis

melakukan penelitian tentang “Hubungan antara Dukungan Sosial

Keluarga dengan Sifat Kewirausahaan pada Mahasiswa”.

Page 25: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

9

Tinjauan Pustaka

Sifat Kewirausahaan

Allport (dalam Sugianto, 2000, h.35) mengatakan bahwa sifat adalah

disposisi tingkah laku yaitu tidak dengan sendirinya mendorong munculnya

tingkah laku tertentu tetapi membutuhkan stimulus dari lingkungan untuk

dapat terwujud dalam tingkah laku. Sifat tidak dapat dilepaskan dari

lingkungannya dan pembentukannya selalu didasari oleh sifat saling

berhubungan yang aktif antara individu dengan lingkungannya.

Mahasiswa dikatakan oleh Hernawati (2006, h.77) sebagai individu

yang melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi yang diasumsikan berminat

untuk mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan secara khusus.

Mahasiswa pada umumnya berusia sekitar 18 – 25 tahun.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

sifat kewirausahaan mahasiswa adalah disposisi tingkah laku yang

membuat individu yang berusia sekitar 18–25 tahun yang sedang

mengembangkan diri dengan belajar di Perguruan Tinggi, berani untuk

menangkap peluang serta mengorganisir usahanya.

Dukungan Sosial Keluarga

Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang dapat dipercaya, dari

interaksi itu seseorang akan menjadi tahu bahwa orang lain memperhatikan,

menghargai dan mencintai dirinya (Smet, 1994, h.135). Etzion (dalam

Indarjati, 1997, h.109) mengartikan dukungan sosial sebagai hubungan atau

transaksi interpersonal yang di dalamnya terdapat satu atau lebih bantuan

dalam bentuk fisik (Instrumental), informasi dan pujian.

Page 26: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

10

Berdasarkan uraian pendapat beberapa tokoh di atas dukungan sosial

keluarga dapat disimpulkan sebagai hubungan atau transaksi interpersonal

yang dapat dipercaya, berupa pemberian bantuan dalam bentuk fisik

(instrumental) dan informasi berkaitan dengan kewirausahaan, bantuan ini

berarti bagi individu sehingga merasa disayangi oleh keluarga.

Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Sifat

Kewirausahaan

House (dalam Smet, 1994, h.136) membedakan empat dimensi atau

jenis dukungan sosial yaitu dukungan penghargaan, emosional,

instrumental, dan dukungan infomatif. Mahasiswa yang mendapat

dukungan sosial keluarga seperti dukungan informatif dan instrumental

maka dirinya memperoleh informasi dan saran-saran dari lingkungan

sosialnya terutama keluarga berkaitan dengan kewirausahaan sehingga

mahasiswa tersebut memiliki kemampuan atau potensi dalam berwirausaha

karena telah dibekali informasi dan saran yang berkaitan dengan wirausaha

yang sukses. Adanya informasi dan bantuan secara materi yang diberikan,

maka mahasiswa dapat menangkap peluang usaha karena telah mendapat

informasi. Hal ini termasuk dalam sifat intrumental.

Kurangnya dukungan informasi dan instrumental dapat menghambat

kewirausahaan pada mahasiswa berkaitan dengan sifat inovatif

kewirausahaan, yaitu kurang terbuka pada gagasan, pandangan, dan

penemuan-penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

kinerjanya. Terpaku pada masa lampau, gagasan-gagasan lama, tidak

berpandangan ke depan dan tidak mencari ide-ide baru.

Page 27: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

11

Berbekal informasi dan instrumen atau materi yang didapatkan dari

keluarga, maka mahasiswa senantiasa selalu berusaha memperbaiki

prestasi, mempergunakan umpan balik, menyenangi tantangan dan

berupaya agar hasil kerjanya selalu lebih baik dari sebelumnya. Selain

meningkatkan sifat prestatif kewirausahaan, dukungan tersebut dapat

mempengaruhi sifat pengambilan risiko yang diperhitungkan, yaitu tidak

khawatir akan menghadapi situasi yang serba tidak pasti dimana usahanya

belum tentu membuahkan keberhasilan. Ada keberanian mengambil risiko

kegagalan dan selalu antisipatif terhadap kemungkinan-kemungkinan

kegagalan.

Kurangnya dukungan informasi dan instrumen dapat melemahkan

sifat kewirausahaan pada sifat prestatif karena tidak mendapat saran-saran

maka tidak dapat memperbaiki prestasi yang telah diperoleh, serta

melemahkan pada sifat pengambilan risiko yang diperhitungkan dari

kewirausahaan karena mudah khawatir terhadap situasi yang serba tidak

pasti.

Pada saat mahasiswa mencoba menciptakan sebuah karya yang

nantinya akan menjadi bisnis yang dapat diperdagangkan, kemudian

lingkungan keluarga merespon dengan memberikan penghargaan bisa

berupa pujian ataupun pengakuan akan hasil karya tersebut maka semangat

kewirausahaan mahasiswa yang membuat karya tersebut dapat meningkat

karena dirinya merasa senang telah memperoleh respon yang positif dari

lingkungan keluarga. Namun jika karya mahasiswa tidak mendapat respon

positif bahkan mendapat celaan dari lingkungan keluarga maka mahasiswa

Page 28: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

12

tersebut menjadi tidak bersemangat dan akhirnya menurunkan kinerjanya

untuk berwirausaha.

Dukungan emosional seperti ungkapan empati dan perhatian yang

diberikan keluarga terhadap mahasiswa yang memiliki rencana

berwirausaha dapat berpengaruh positif pada mahasiswa. Pengaruh positif

tersebut dapat berupa keinginan untuk mewujudkan dan memajukan

usahanya. Hal ini termasuk sifat prestatif kewirausahaan yaitu selalu

berusaha memperbaiki prestasi, mempergunakan umpan balik, menyenangi

tantangan dan berupaya agar hasil kerjanya selalu lebih baik dari

sebelumnya. Berbeda dengan mahasiswa yang kurang mendapatkan

dukungan emosional, dirinya menjadi tidak bersemangat untuk

mewujudkan usahanya sehingga melemahkan sifat kewirausahaan.

Uraian di atas memberikan gambaran bahwa mahasiswa yang

mendapatkan dukungan sosial dari keluarga akan meningkatkan sifat

kewirausahaannya, sebaliknya mahasiswa yang kurang mendapatkan

dukungan sosial dari keluarga akan memperlemah sifat kewirausahaannya.

Hal ini dipertegas oleh Astamoen (2005, h.152) yang menyatakan bahwa

penyebab entrepreneur kurang berkembang di Indonesia adalah adanya

pola pikir tradisional pada kebanyakan orang sehingga dukungan sosial

terhadap pekerjaan wirausaha menjadi rendah. Pola pikir tradisional

tersebut tercermin pada harapan orang tua yang menghendaki anaknya

pandai di sekolah, cepat selesai, dan setelah itu menjadi pegawai terutama

pegawai negeri atau BUMN, kemudian membangun rumah tangga,

memiliki anak, meniti karir sampai jenjang paling tinggi, dan akhirnya

menikmati pensiun di hari tua. Itulah bayangan kebanyakan orang tua,

Page 29: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

13

betapa nikmatnya menjadi priyayi. Pola pikir tradisional dan harapan orang

tua yang menekankan pada anaknya untuk menjadi pegawai seperti tersebut

di atas menyebabkan dukungan sosial terhadap pekerjaan wirausaha

menjadi rendah.

Hipotesis

Ada hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dengan sifat

kewirausahaan pada mahasiswa. Semakin tinggi dukungan sosial keluarga

maka sifat kewirausahaan pada mahasiswa semakin tinggi pula, demikian

juga sebaliknya.

Page 30: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

14

Metode Penelitian

Populasi

Populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, lebih dari semester enam,

tidak memiliki usaha secara mandiri, dan masih tercatat sebagai mahasiswa

aktif.

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah incidental sampling.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

langsung, yaitu daftar pertanyaan langsung diberikan pada responden.

Adapun skala pertama yang dibuat dalam penelitian ini adalah skala sifat

kewirausahaan dan skala kedua adalah skala dukungan sosial keluarga.

Metode Analisa Data

Metode analisa data yang digunakan adalah korelasi Product

Moment.

Page 31: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

15

Laporan Penelitian

Pembahasan

Hasil yang menyatakan bahwa hipotesis penelitian yaitu ada

hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dengan sifat

kewirausahaan dapat diterima, artinya ada hubungan positif yang sangat

signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan sifat kewirausahaan.

Semakin tinggi dukungan sosial keluarga maka sifat kewirausahaan pada

mahasiswa semakin tinggi pula, demikian juga sebaliknya.

Sarafino (dalam Smet, 1994, h.114) menyatakan bahwa dukungan

sosial dapat diperoleh dari bermacam-macam sumber seperti pasangan

hidup, keluarga, teman, guru. Menurut Rodin dan Salovey (dikutip Smet,

1994, h.114) keluarga merupakan sumber dukungan yang paling penting

bagi anak.

Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang dapat dipercaya, dari

interaksi itu seseorang akan menjadi tahu bahwa orang lain memperhatikan,

menghargai dan mencintai dirinya (Smet, 1994, h.135). House (dalam

Smet, 1994, h.136) membedakan empat dimensi atau jenis dukungan sosial

yaitu dukungan penghargaan, emosional, instrumental, dan dukungan

infomatif.

Astamoen (2005, h.152) menyatakan bahwa penyebab entrepreneur

kurang berkembang di Indonesia adalah adanya pola pikir tradisional pada

kebanyakan orang sehingga dukungan sosial terhadap pekerjaan wirausaha

menjadi rendah. Pola pikir tradisional tersebut tercermin pada harapan

orang tua yang menghendaki anaknya pandai di sekolah, cepat selesai, dan

Page 32: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

16

setelah itu menjadi pegawai terutama pegawai negeri atau BUMN,

kemudian membangun rumah tangga, memiliki anak, meniti karir sampai

jenjang paling tinggi, dan akhirnya menikmati pensiun di hari tua. Itulah

bayangan kebanyakan orang tua, betapa nikmatnya menjadi priyayi. Pola

pikir tradisional dan harapan orang tua yang menekankan pada anaknya

untuk menjadi pegawai seperti tersebut di atas menyebabkan dukungan

sosial terhadap pekerjaan wirausaha menjadi rendah.

Mahasiswa yang mendapat dukungan sosial dari keluarga seperti

informasi dan saran-saran mengenai kewirausahaan maka mahasiswa

tersebut memiliki sifat kewirausahaan karena telah dibekali informasi dan

saran yang berkaitan dengan wirausaha yang sukses. Sifat kewirausahaan

tersebut dapat berupa sifat instrumental yaitu mampu menangkap peluang

karena telah dibekali informasi.

Kurangnya dukungan informasi dan instrumental dapat menghambat

kewirausahaan pada mahasiswa berkaitan dengan sifat inovatif

kewirausahaan, yaitu kurang terbuka pada gagasan, pandangan, dan

penemuan-penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

kinerjanya. Terpaku pada masa lampau, gagasan-gagasan lama, tidak

berpandangan ke depan dan tidak mencari ide-ide baru.

Keluarga yang memberi penghargaan bisa berupa pujian ataupun

pengakuan terhadap hasil karya yang diciptakan mahasiswa, maka dapat

meningkatkan semangat kewirausahaan pada mahasiswa. Adanya semangat

kewirausahaan tersebut juga dapat menigkatkan keyakinan diri pada

mahasiswa bahwa dirinya mampu untuk menjadi seorang wirausahawan.

Page 33: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

17

Pujian tersebut dapat meningkatkan sifat kewirausahaan terutama pada sifat

keyakinan diri.

Dukungan emosional seperti ungkapan empati dan perhatian yang

diberikan keluarga terhadap mahasiswa yang memiliki rencana

berwirausaha dapat berpengaruh positif pada mahasiswa. Pengaruh positif

tersebut dapat berupa keinginan untuk mewujudkan dan memajukan

usahanya. Hal ini termasuk sifat prestatif kewirausahaan yaitu selalu

berusaha memperbaiki prestasi, mempergunakan umpan balik, menyenangi

tantangan dan berupaya agar hasil kerjanya selalu lebih baik dari

sebelumnya. Berbeda dengan mahasiswa yang kurang mendapatkan

dukungan emosional, dirinya menjadi tidak bersemangat untuk

mewujudkan usahanya sehingga melemahkan sifat kewirausahaan.

Orang tua dan keluarga yang memberikan dukungan materi yaitu

memberi peralatan atau hal-hal yang merangsang mahasiswa untuk

berwirausaha, maka dapat meningkatkan sifat kewirausahaan terutama sifat

instrumental pada mahasiswa yaitu menjadi tanggap terhadap peluang

usaha dan memanfaatkan fasilitas yang diberikan guna mencoba untuk

mendirikan usaha. Berbeda dengan keluarga yang tidak memberi dukungan

materi, di dalam kehidupannya mahasiswa tidak mendapat stimulasi

mengenai kegiatan berwirausaha sehingga mahasiswa tidak dapat

menangkap peluang dan pada akhirnya tidak memiliki ide untuk

berwirausaha.

Sumbangan dukungan sosial keluarga terhadap sifat kewirausahaan

dapat dilihat pada sumbangan efektif (SE) yang diberikan sebesar 23,8%,

sisanya 76,2% merupakan faktor-faktor lain seperti faktor internal antara

Page 34: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

18

lain percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, pengambil resiko,

kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi ke masa depan, kreativitas, faktor

fisik, faktor psikis atau kepribadian, dan faktor eksternal antara lain

lingkungan masyarakat, sistem pendidikan.

Hasil mean hipotetik (MH) dukungan sosial keluarga adalah sebesar

30 dengan SD = 6 dan mean empirik (ME) adalah sebesar 32,45 dengan SD

= 4,026, dengan demikian ME dukungan sosial keluarga pada subjek lebih

besar daripada MH-nya. Hal ini berarti bahwa rata-rata dukungan sosial

keluarga pada subjek termasuk kategori sedang cenderung tinggi, yang

berarti pula bahwa subjek merasa mendapat dukungan sosial dari

keluarganya seperti, adanya pemberian nasihat atau informasi, adanya

fasilitas yang mendukung minat mahasiswa, pemberian pujian terhadap

prestasi yang diraih, dan perhatian yang diberikan oleh keluarga.

Hasil mean hipotetik (MH) sifat kewirausahaan adalah sebesar 60

dengan SD = 12 dan mean empirik (ME) adalah sebesar 66,98 dengan SD =

7,469, dengan demikian ME sifat kewirausahaan pada subjek lebih besar

daripada MH-nya. Hal ini berarti bahwa rata-rata sifat kewirausahaan pada

subjek termasuk kategori sedang cenderung tinggi, yang berarti pula bahwa

mahasiswa memiliki sifat seperti terbuka pada gagasan, tidak mau

tergantung kepada orang lain, bertanggungjawab pada dirinya sendiri, tidak

khawatir dalam menghadapi situasi yang serba tidak pasti, percaya diri,

tidak mudah menyerah, aktif bergaul dengan siapa saja, berusaha

memperbaiki prestasi, dan tanggap terhadap peluang.

Ada perbedaan antara hasil pengamatan dengan hasil penelitian.

Pada hasil pengamatan, sifat kewirausahaan pada mahasiswa tergolong

Page 35: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

19

rendah, namun pada hasil penelitian, sifat kewirausahaan yang dimiliki

mahasiswa tergolong tinggi. Ada kemungkinan kelemahan dalam penelitian

ini yang menyebabkan perbedaan antara hasil pengamatan dengan hasil

penelitian, yaitu :

1. Ada kemungkinan kesalahan dalam pengamatan awal yang dilakukan

oleh peneliti. Pengamatan yang dilakukan hanya sekilas atau kasus per

kasus sehingga belum mencerminkan kondisi yang ada di Unika

Soegijapranata Semarang.

2. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah incidental sampling. Jika dilihat pada teknik pengambilan

sampel ini, peneliti tidak memperhatikan kondisi sebjek, melainkan

secara kebetulan bertemu dengan subjek langsung diberi skala.

3. Jumlah subjek yang diambil sebagai sampel penelitian juga sangat

sedikit, karena sampelnya hanya berjumlah 42 responden dari

keseluruhan jumlah populasinya yaitu 2336 responden.

4. Item pada skala sifat kewirausahaan kurang representatif

menggambarkan variabel sifat kewirausahaan.

Page 36: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

20

Penutup

Kesimpulan

Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan

sosial keluarga dengan sifat kewirausahaan. Semakin tinggi dukungan

sosial keluarga maka sifat kewirausahaan pada mahasiswa semakin tinggi

pula, demikian juga sebaliknya

Saran

1. Bagi mahasiswa

Mahasiswa hendaknya tetap menerima dan memanfaatkan

dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga seperti adanya pemberian

nasihat atau informasi, adanya fasilitas atau materi yang mendukung,

pemberian pujian terhadap prestasi yang diraih, dan perhatian yang

diberikan oleh keluarga, supaya dapat lebih memaksimalkan sifat

kewirausahaan

2. Bagi orang tua

Orang tua dan keluarga hendaknya tetap terus berupaya

memberikan dukungan sosial kepada mahasiswa karena dukungan

tersebut berhubungan dengan sifat kewirausahaan. Dukungan sosial

keluarga tersebut seperti dukungan yang berkaitan dengan informasi

dan saran-saran mengenai kewirausahaan, dukungan emosional seperti

ungkapan empati dan perhatian dari keluarga, dukungan instrumental

seperti materi atau peralatan yang dapat merangsang berwirausaha, dan

dukungan penghargaan berupa pemberian pujian.

Page 37: FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK …repository.unika.ac.id/4821/1/05.40.0014 Agnes Siwi COVER.pdf · mahasiswa Fakultas Psikologi, Hukum, Ekonomi, Arsitek, Ilmu Komputer, Sastra,

21

3. Bagi peneliti selanjutnya

Disarankan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti

mengenai hubungan dukungan sosial keluarga dengan sifat

kewirausahaan adalah memperhatikan faktor-faktor lain yang juga

berpengaruh seperti faktor internal antara lain percaya diri, berorientasi

tugas dan hasil, pengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan,

berorientasi ke masa depan, kreativitas, faktor fisik, faktor psikis atau

kepribadian, dan faktor eksternal antara lain lingkungan masyarakat,

sistem pendidikan.

4. Bagi Unika Soegijapranata Semarang

Perlu dikembangkan program pelatihan kewirausahaan yang

lebih efektif yang mengacu pada menumbuhkan dan mengembangkan

sifat-sifat kewirausahaan. Program ini bisa terpadu dengan program

pengembangan kepribadian. Perlu dibuat mata kuliah yang berkaitan

dengan kewirausahaan yang intinya memberikan bekal kepada

mahasiswa tentang bagaimana menyiapkan sebuah jalur kerja yang

tidak harus terikat pada satu institusi atau organisasi.