FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS...

115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Oleh : Yusuf Enril Fathurrohman H 0808166 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Transcript of FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS...

Page 1: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI

KABUPATEN BANYUMAS

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian

di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Oleh :

Yusuf Enril Fathurrohman

H 0808166

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI

KABUPATEN BANYUMAS

Oleh :

Yusuf EnrilFathurrohman

H 0808166

Telahdipertahankan di depanDewanPenguji

Padatanggal 17 Januari 2013

Dandinyatakantelahmemenuhisyarat

SusunanDewanPenguji

Ketua Anggota I Anggota II

Dr. Ir. Kusnandar, M.Si. NIP.19670703 199203 1 004

BektiWahyuUtami, SP. M.Si. NIP.19780715 200112 2 001

AgungWibowo, SP. MSi. NIP. 19760226 200501 1 003

Surakarta,Januari 2013

Mengetahui,

UniversitasSebelasMaret

FakultasPertanian

Dekan

Prof. Dr. Ir. BambangPujiasmanto, MS NIP 19560225 198601 1 001

Page 3: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Pujidansyukurpenulispanjatkankepada Allah Swt,

atassegalahrahmatdankaruniaNyasehingga penulis dapat melaksanakan penelitian

dan menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan

lancar.ShalwatdansalamsemogadilimpahkankepadaNabi Muhammad saw yang

selalumenginspirasidanmemberikansemangatdalampenyelesaianskripsi.

Skripsi yang berjudul Strategi PengembanganAgribisnisIkanGurami di

KabupatenBanyumasdisusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Univesitas Sebelas

Maret Surakarta.

Pelaksanaan penelitian serta proses penyelesaian skripsi ini dapat

terlaksana dengan lancar berkat dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.SiselakuKetuaProgram Studi

AgribisnisFakultasPertanianUniversitasSebelasMaretSurakarta.

3. Nuning Setyowati, SP, M.Sc selaku Ketua Komisi Sarjana Program

StudiAgribisnisFakultasPertanianUniversitasSebelasMaretSurakarta.

4. Dr. Ir. Kusnandar, M.Si. selakuPembimbingUtama yang

sangatsolutifsertaterimakasihkarenatelahmemberikanbimbingandenganpenuhi

ntegritasdanselalumemberikan saran,

kritikdanberbagaimasukanselamamasabimbingan yang

berkaitanmengenaiskripsimaupunpersiapan di duniakerjadanusaha.

5. BektiWahyuUtami, SP. M.Siselaku Dosen Pembimbing Pendamping

sekaligus Pembimbing Akademikyang sangat komunikatif. Terimakasih

karena telah memberikanbimbingan dengan penuh kesabaran, arahan,

motivasi, nasehat, kritik, dan saran selamamasaperkuliahandandalam proses

penyusunanskripsiini.

Page 4: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

6. AgungWibowo, SP. MSiselakuDosenPenguji yang

memberikanbanyakmasukan/saran yang

sangatmembangundalampenyusunanskripsiini.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staff administrasi Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta atas ilmu yang telah diberikan dan

bantuannya selama masa perkuliahan danpenyusunanskripsi Penulis di

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8. GugusWahyotoselakuketua POKDAKAN “Ulam Sari”

DesaKalikidangKecamatanSokarajaKabupatenBanyumas yang

telahbanyakmembantudanmemberikanbanyakinformasiselamamasapenyusun

anskripsi.

9. Seluruhresponden (Petanigurami, DinasPeternakandanPerikanan, Pengepul,

danLembagaKeuangan) yang telahmembantuPenulis dalam melakukan

penelitian diDesaKalikidangKecamatanSokarajaKabupatenBanyumas

10. Orang tuadanseluruhkeluarga yang

selalumemberikanmotivasidandoronganuntuksegeramenyelesaikanstudisehing

gaPenulislebihsemangatdalamsetiaplangkahnya. Terimakasih yang sebesar-

besarnyadansetulustulusnya pula

karenatidakpernahbosandalammembimbingPenulisdarikecilhinggasaatiniwala

upunPenulisbelum bias memberikan yang terbaik.

11. Saudara-saudarasenasibseperjuangandalammengarungikehidupankampus

“AfifTurindraMuttaqien, AdetyaBayuPamungkas, Ali As’Ad, Aziz

SlametRiyadi, MoezakkyWikantoto, MosAldin Long” yang

telahbanyakmemberikanberbagaiinspirasidanmotivasitersendiriuntukselaluber

saingdanselalumenjadi yang terbaik.

TerimaKasihataspersahabatankitaselamaini.

12. Kakak-kakaktercinta “EksaRusdiyana, Umar Hafidz, Abdul Rohman, Ahmad

BurhanRifa’I, Gandhi Ariel Effendi, Luhur Budi Satriawan” yang

telahmemberikanberbagaiarahandannasihatterbaikuntukadik-adiknya.

Page 5: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

13. Saudara-saudara di kostPondokIkhwan “SulaimanRosyid, Rizal Dharma

Kusuma, Rudiantoro, AnandaIwanDewangga, BimoFeby Budi Hartanto,

Ainun, dll” yang merupakankeluargabesarkedua di kota Solo.

14. Kawand-Kawand “45” Yuliningsih, Issusiloningtyas, UkhwatulKhasanah,

RetnaDewi Lestari, RinaSetyowati, Aziz SlametRiyadi,

AdetyaBayuPamungkas, danSigitJokoRahmanto yang mengisilembaran di

akhirstudimenjadilebihberwarna.

15. Teman-temanaktivisdakwahkampus yang

tidakpernahbosanmengingatkandalamkebaikandankebajikan.

16. Sahabat-sahabat yang tergabungdalam “PKK” dan “The Dream Team” yang

karenanyaPenulistelahmembuatjejaksejarah di kehidupankampus.

17. Para Partners di FUSI, IAAS, Biro AAI, dan KAMAGRISTA yang

memberikandukungandoadansemangatkepadaPenulis.

18. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu yang

telahmemberikandoadandukunganya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, Penulis sangatmengharapkan saran dari berbagai pihak demi

perbaikan dari skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

memberikanmanfaatbagisemuapihak.

SekiandanTerimakasih

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Page 6: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi RINGKASAN .................................................................................................. xii SUMMARY ....................................................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang ........................................................................................ 1 B. RumusanMasalah .................................................................................. 4 C. TujuanPenelitian .................................................................................... 5 D. KegunaanPenelitian ............................................................................... 5

II. LANDASAN TEORI A. TinjauanPustaka .................................................................................... 7

1. Sub SektorPertanian ........................................................................ 7 2. Pembangunan Perikanan………………………………………….. 7 3. Gurami ............................................................................................. 8 4. Budidaya gurami ............................................................................. 9 5. Biaya, Penerimaan dan Pendapatan................................................. 11

a. Biaya ........................................................................................... 11 b. Penerimaan ................................................................................. 11 c. Pendapatan .................................................................................. 11

6. Strategi ............................................................................................ 12 7. Perumusan Strategi Pengembangan ................................................ 13 8. PenelitianTerdahulu ........................................................................ 13

B. Kerangka TeoriPendekatan Masalah ..................................................... 15 C. Asumsi ................................................................................................... 18 D. Pembatasan Masalah.............................................................................. 18 E. Definisi Operasional .............................................................................. 18

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian ........................................................................ 23 B. Lokasi Penelitian ................................................................................... 23 C. Tahapan Penelitian ................................................................................ 24 D. Jenis Data danMetodePengumpulan Data ............................................. 26 E. Metode Penentuan Sampel Responden ................................................. 27

Page 7: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

F. Metode Analisis Data/Perumusan Strategi ............................................ 29

IV. DISKRIPSI DAERAH PENELITIAN A. ..................................................................................................... Keada

anAlam ................................................................................................. 37 1. LetakGeografis Daerah Penelitian ..................................... …… 37 2. TopografiWilayah .............................................................. ……38

B. ..................................................................................................... KeadaanPenduduk . ........................................................................................ 39 1. KomposisiMenurutJenisKelamin ....................................... ……39 2. KomposisiMenurutUsia ..................................................... ……40 3. KomposisiMenurut Tingkat Pendidikan ............................ ……41 4. KomposisiMenurut Mata Pencaharian .............................. ……42

C. ..................................................................................................... Keadaan Pertanian .......................................................................................... 43 1. Tata GunaLahan ................................................................. ……43 2. ProduksiHasilPertanian ...................................................... ……44 3. KondisiPerikanan ............................................................... ……46

D. ..................................................................................................... Kondisi Budidaya Pembesaran Ikan Gurami ................................................. 48

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ..................................................................................................... Karak

teristikPetaniIkanGurami .............................................................. ........ 50 B. ..................................................................................................... Usaha

tani Agribisnis Ikan Gurami ......................................................... ........ 54 1. Usaha Agribisnis Ikan Gurami di Desa Kalikidang ........... ........ 54 2. Analisis Usahatani Agribisnis Ikan Gurami....................... ........ 58

C. ..................................................................................................... AnalisisFaktor InternaldanFaktorEksternal ............................................ …… 62 1. Faktor Internal .................................................................... …… 62 2. Faktor Eksternal ......................................................................... 76 3. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) danMatrikExternal

Factor Evaluation (EFE) ............................................................... 88 D. ..................................................................................................... Perum

usan Alternatif Strategi (Matrik SWOT) ...................................... …… 91 E. ...................................................................................................... Penen

tuanPrioritasStrategidenganMatrik QSP ..................................... …… 99

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. ..................................................................................................... Kesim

pulan ..................................................................................................... 102 B. ..................................................................................................... Saran

.............................................................................................................. 103 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 105 LAMPIRAN......................................................................................................108

Page 8: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman Tabel 1. MatrikExternal Factor Evaluation (EFE) ......................................... 30 Tabel 2. MatrikInternal Factor Evaluation (IFE) ........................................... 31 Tabel 3. Matrik SWOT .................................................................................. 33 Tabel 4. Matrik QSPM ................................................................................... 34 Tabel 5.Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Kalikidang

Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 2010 ................. 39 Tabel 6. Komposisi Penduduk Menurut Usia di Desa Kalikidang Tahun

2009 .................................................................................................. 40 Tabel 7.Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa

Kalikidang Tahun 2010. .................................................................. 42 Tabel 8. KeadaanPendudukMenurut Mata Pencaharian di

DesaKalikidangTahun 2010. ........................................................... 43 Tabel 9. Tata GunaLahan di DesaKalikidangtahun 2010 ............................. 44 Tabel10.LuasPanendan Produksi di DesaKalikidang2010……………….. ... 45 Tabel 11. Jenis Ternak dan Jumlah Ternak di Desa Kalikidang Tahun 2010 . 45 Tabel 12. Produksi ikan gurami Kabupaten Banyumas menurut

KecamatanTahun 2010 .................................................................... 47 Tabel13.IdentitasrespondenagribisnisikanguramiDesaKalikidangKecamatanS

okarajaKabupatenBanyumas..................................... 50 Tabel 14. Alasanpetanimengusahakanikangurami .......................................... 52 Tabel 15. Pekerjaanpokokpetanigurami ........................................................... 52 Tabel 16. Sifatkepemilikankolam .................................................................... 53 Tabel 17. Sumber modal .................................................................................. 53 Tabel 18. Rata-Rata Biaya yang Dikeluarkan oleh Petani dalam

BudidayaPembesaranIkanGurami selama Satu Musim Penen (4 – 6 bulan)......................................................................................... 59

Page 9: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Tabel 19. Rata-Rata ProduksidanPenerimaan total agribisnis Ikan Gurami selama satu musim panen ................................................................ 61

Tabel 20. Rata-Rata Pendapatan total agribisnis Ikan Gurami selama satu musim panen .................................................................................... 62

Tabel21.Identifikasi Faktor-faktor Internal Pengembangan Agribisnis Ikan Gurami di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas…………. ....................................................................... 76

Tabel22.Identifikasi Faktor-faktor Eksternal Pengembangan Budidaya Ikan Gurami di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas ........................................................................................ 87

Tabel 23. Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) ......................................... 88 Tabel24.MatrikEkternal Factor Evaluation (EFE) ........................................... 90 Tabel 25.Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Agribisnis Ikan

Gurami Di Kabupaten Banyumas....................................................... ..... 93 Tabel 26. Jumlah Total Daya Tarik (TAS) Alternatif Strategi Pengembangan

Agribisnis Ikan Gurami Di Akbupaten Banyumas…………. ......... 100

Page 10: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1.BaganKerangkaBerpikirPenelitian ........................................................ 17 Gambar2.TahapanPenelitian .............................................................................. 25

Page 11: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.IdentitasResponden ....................................................................... 109

Lampiran 2.PerhitunganUsahatani……………..……………………………... 112

Lampiran3.DaftarPertanyaandanKuesionerPenelitian…………………….. 115

Lampiran 4.Perhitungan Bobot& Rating………………………………. …… 139

Lampiran 5.Matriks QSPM………………………………………………….. 144

Lampiran6.PetaKabupatenBanyumas……………………..………………...145

Lampiran7.DokumentasiPenelitian……………………………………..…... 146

Lampiran8.SuratIjinPenelitian………………………………………….….. 148

Page 12: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

RINGKASAN Yusuf EnrilFathurrohman, H0808166 “STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS”. Dibawahbimbingan Dr. Ir. KusnandarselakuPembimbingUtama, M.SidanBektiWahyuUtami, SP, M.SiselakuPembimbingPendamping.FakultasPertanianUniversitasSebelasMaret. Penelitianinibertujuanuntukmengetahui keragaan serta merumuskan, alternatif dan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan agrbisnisikan gurami di Kabupaten Banyumas. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan teknik survei. Penelitian ini dilakukan di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Metodeanalisis data yang digunakanadalahanalisis SWOT denganalatanalisisyang digunakanyaitumatriks IFE, matriks EFE, matriks SWOT danmatriks QSP. Hasil penelitian diketahui (a) kegiatan agribisnis ikan gurami di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas merupakan sentra usahatani pembesaran ikan gurami di Kabupaten Banyumas, (b) Kegiatan agribisnis ikan urami merupakan profesi sampingan/diperuntukkan sebagai penghasilan tambahan, (c) masa pembesaran antara 4-6 bulan untuk siap panen, (d) waktupemanenan yang biasanyadilakukan di desaKalikidangsetiap 2 kali dalamsatu pecan dengan rata-rata panen 4 - 5 kwintal, (e)pemasaran dilakukan di dalam Kabupaten Banyumas dan luar Kabupaten Banyumas, (f) kekuatan utama yaitu terfokus pada pembesaran. Sedangkan kelemahan yang paling mendasar yaitu permodalan yang kecil. Peluang utama adalah banyakpihak yang mendukungpengembanganagribisnisikangurami. Sedangkan ancaman yang paling besar yaitu harga factor produksi yang semakinmeningkat. Alternatifstrategi yang dihasilkanantara lain meningkatkanhasilproduksidenganmengoptimalkanbantuan yang diberikanpemerintahuntukmemenuhipermintaanpasar, meningkatkan standard kualitas,kuantitassertamanajemenuntukpengembanganusahatanipembesaranguramidengandukungandariberbagaipihak, membangunkerjasamadengandinasdankelembagaanpetaniuntuklebihmengorganisi

Page 13: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

rpetanisupayalebihberkembang, mempertahankanpasardanlebihmemperkuathubungandengan stakeholder terkaitpenanaman modal dalampengembanganagribisnisikangurami, mempertahankandanmeningkatkankualitasikanguramidanmengefisiensikanpenggunaansaranaproduksidantenagakerja, pengelolaansumberdayaalamdanlimbahsecaramaksimalolehmasyarakat,meningkatkanjaringanpemasarandanmenjalinkesepakatanantarapetanidanpengepulterkaitkegiatanpemasaran, memperkuatikatan intern petanimelaluikegiatansosialisasidanpembinaanuntukmengoptimalkanproduksidanmengoptimalkanpengembanganagribisnisikangurami.Prioritasstrategi yang dihasilkanadalahmempertahankanpasardanlebihmemperkuathubungandengan stakeholder terkaitpenanaman modal dalampengembanganagribisnisikangurami

SUMMARY Yusuf EnrilFathurrohman, H 0808166 ”DEVELOPMENT STRATEGY OF GOURAMY AGRIBUSINESS IN DISTRICT BANYUMAS” Under guidance of Dr. Ir. Kusnandar, M.Si as the Main Consultant and BektiWahyuUtami, SP, M.Sias the Assistant Consultant, Agricultural Faculty of SebelasMaret University. The purposes of this study to determine the variability and formulate strategies alternative and priorities that can be applied in developing agribusineesgouramy in Banyumas. The basic method of this research is descriptive analytic and survey technique. The research wasconductedinthevillageKalikidangSokaraja (sub district)Banyumasdistrict. The method of data analysis that we used is the SWOT analysis with the analysis tools used are matrix IFE, EFE matrix, SWOT matrix and matrix QSP. The result are known (a) gouramy agribusiness activities in kalikidangSokarajaBanyumas district is center of gouramy enlargement farming in Banyumas, (b) gouramy agribusiness is a side proffesion/ as additional income, (c) enlargement period between 4-6 months to be ready for harvest, (d) harvest time is twice a week with an average harvest four till five quintals, (e) marketing target is in Banyumas and out of Banyumas, (f) a major strength in the development of gouramy agribusiness in Kalikidang Village is focused on enlargement and the major weakness is the small capital. While the main opportunities is there are many people who support the development of gouramy agribusiness and the main threat is rising prices of productions factors.

The alternative strategies may be applied: (a) increase productivity by optimizing the assistance given by the government to meet the market demand, (b) make up the standard of quality, quantity and management for the developing of farm of gouramy enlargement with support from various parties, (c) build partnerships with agencies and institutions to organize farmers so that farmers become more sophisticated, (d) maintain market and further strengthen the relationship with the relevant stakeholders in the development of agribusiness of gouramy investment, (e) maintain and improve the quality carp and efficiently

Page 14: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

use the means of production and labor, (f) maximum management of natural resources and waste by the public, (g) improve the marketing network and an agreement between farmers and traders related marketing activities, (h) strengthen internal bonds of farmers through information dissemination and guidance to optimize production and optimize the development of gouramy agribusiness. The priority of strategy is to maintain market and further strengthen the relationship with the relevant stakeholders in the development of agribusiness of gouramy investment

Page 15: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dimana pembangunan di bidang

pertanian menjadi prioritas utama karena Indonesia merupakan salah satu

negara yang memberikan komitmen tinggi terhadap pembangunan ketahanan

pangan sebagai komponen strategis dalam pembangunan nasional. Undang-

Undang No.7 tahun 1996 tentang pangan menyatakan bahwa perwujudan

ketahanan pangan merupakan kewajiban pemerintah bersama masyarakat.

Indonesia dengan sumberdaya alam melimpah dan wilayahnya yang

luas berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi bagi

penduduknya. Kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang

besar menjadi potensi dalam pengembangan sektor pertanian di

Indonesia.Sektor pertanian sendiri dalam arti luas mencakup pertanian rakyat

atau pertanian dalam arti sempit, perkebunan, kehutanan, peternakan dan

perikanan. Perikanan itu sendiri dikenal sebagai bagian integral sektor

pertanian atau sebagai subsistem pertanian yang dalam arti luas adalah suatu

proses biologis yang dikendalikan oleh manusia.

Menurut Undang-Undang No.9 Tahun 1985 tentang perikanan dapat

disimpulkan salah satu subsektor pertanian yang sangat berperan dalam

pembudidayaan sumberdaya di perairan adalah perikanan. Perikanan adalah

semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan

sumber daya ikan. Subsektor perikanan mempunyai peranan yang cukup

penting. Selain itu bila kita lihat pembangunan sektor perikanan mempunyai

tujuan menyediakan bahan baku industri perikanan, meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan lapangan kerja dan

kesempatan berusaha, meningkatkan perlindungan dan rehabilitasi serta

memenuhi kebutuhan konsumsi ikan bagi masyarakat.

Sektor pertanian memiliki peranan yang lain terutama dikaitkan

dengan upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perikanan yang

Page 16: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup

pembudidaya/nelayan, menghasilkan produk dalam rangka memenuhi

kebutuhan pangan dan gizi, meningkatkan ekspor, menyediakan bahan baku

industri, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta

mendukung pembangunan wilayah dengan tetap memperhatikan kelestarian

dan fungsi lingkungan hidup. Pembangunan perikanan sebagai bagian dari

pembangunan pertanian dan pembangunan nasional, diarahkan untuk

mendukung tercapainya tujuan dan cita-cita luhur bangsa Indonesia dalam

mewujudkan suatu masyarakat adil dan merata, materil dan spiritual,

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Lebih lanjut menurut

Kurniawan (2001) pembangunan di sektor kelautan dan perikanan, tidak boleh

dipandang sebagai hanya sebagai cara untuk menghilangkan kemiskinan dan

pengangguran. Namun, lebih dari itu, karena sektor kelautan dan perikanan

merupakan basis perekonomian nasional, maka sudah sewajarnya jika sektor

perikanan dan kelautan ini dikembangkan menjadi sektor unggulan dalam

kancah perdagangan internasional. Dengan demikian, dukungan sektor

industri terhadap pembangunan di sektor perikanan dan kelautan menjadi

suatu hal yang bersifat keharusan. Karena itu, pembangunan perikanan dan

kelautan dan industri bukanlah alternatif yang dipilih, namun adalah

komplementer dan saling mendukung baik bagi input maupun output.

Dewasa ini kebutuhan ikan bagi masyarakat semakin penting, maka

sangat wajar jika usaha perikanan air tawar harus dipacu untuk dikembang-

kan. Usaha tani dibidang perikanan air tawar memiliki prospek yang sangat

baik karena sampai sekarang ikan konsumsi, baik berupa ikan segar maupun

bentuk olahan, masih belum mencukupi kebutuhan konsumen (Murtidjo

Bambang A, 2001).

Di Jawa Tengah produksi perikanan selalu meningkat dari ke tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan subsektor perikanan memiliki

peluang usaha yang sangat besar. Seperti halnya Kabupaten Banyumas yang

menunjukkan produktivitas yang cukup tinggi dan selalu meningkat dari tahun

ke tahun dimana Kabupaten Banyumas menempati urutan ke-4 dalam hal

Page 17: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

produksi hasil perikanan budidaya (Dinas Perikanan Jawa Tengah, 2006-

2009). Menambahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Dr. Ir. Slamet Soebjakto,

M.Si menyatakan, Indonesia merupakan produsen ikan gurami terbesar di

dunia. Secara nasional wilayah Jawa Tengah menjadi penyuplai produksi

gurami antara 60 – 70 persen dari target produksi sekitar 75.000 ton. Produksi

gurami nasional sebagian besar dihasilkan oleh sentra gurami di wilayah eks

karesidenan Banyumas yang besarannya sekitar 60 persen (Anonim, 2010).

Sehingga dengan peluang yang ada perlu adanya perhatian terhadap potensi

pengembangan perikanan di kabupaten Banyumas.

Data dari Dinas Perikanan Kabupaten Banyumas tahun 2010

menunjukan bahwa total yang dicapai kabupaten dalam produksi hasil

pembenihan budidaya perikanan darat cukup tinggi yaitu 350.517.497 ekor

dan pembesaran 3.181.003 ekor di tahun 2010. Hal ini dapat dikatakan

Kabupaten Banyumas berhasil dalam mengembangkan subsektor

perikanannya dengan mengoptimalkan sumberdaya lahan yang ada.

Kabupaten Banyumas juga memiliki komoditas unggulan yaitu ikan gurami

yang dikenal bernilai ekonomi penting dan harganya di pasar cukup tinggi

(Effendi, 2006) dan kini sudah banyak dibudidayakan secara intensif (Hastuti

et al, 2003). Menurut data dinas perikanan kabupaten Banyumas, pada tahun

2010 produksi benih ikan gurami mencapai 287.421.922 ekor dan ikan gurami

konsumsi 1.422.534 ekor. Produksi ini adalah produksi tertinggi diantara

budidaya komoditas ikan lainnya. Hal tersebut mensiratkan bahwa kegiatan

agribisnis gurami di Kabupaten Banyumas merupakan salah satu sumber

pendapatan petani selain dari usaha agribisnis tanaman. Dilihat lebih jauh lagi,

pembudidayaan gurami ini memiliki sentra diwilayah tertentu di kabupaten

Banyumas seperti di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja sebagai sentra

pembesaran. Pemusatan tersebut dilakukan agar penanganannya lebih terfokus

dengan mayoritas masyarakatnya yang membudidayakan gurami sehingga

menghasilkan produktivitas yang optimal dan mampu bersinergi. Oleh karena

itu Banyumas ini dikenal sebagai sentra budidaya ikan gurami.

Page 18: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Di sisi lain belum giatnya kegiatan pembesaran dibandingkan dengan

pembenihan gurami di Banyumas (Anonim, 2010) serta berbagai keadaan

seperti masalah permodalan dan sarana prasaranamenyebabkan terhambatnya

perkembangan usaha agribisnis ikan gurami ini. Hal tersebut tentunya menjadi

tantangan tersendiri bagi petani ikan gurami maupun pemerintah terkait

bagaimana mewujudkan potensi pasar yang besar tersebut menjadi sebuah

pasar yang nyata bagi produk ikan Banyumas.Dengan demikian menunjukkan

bahwa usaha agribisnis ikan gurami memberikan prospek usaha yang bagus

untuk dikembangkan. Melihat dari potensi yang dimiliki Kabupaten

Banyumas strategi pengembangan yang tepat diharapkan dapat berperan

dalam menggali potensi yang ada untuk menumbuhkan ekonomi rakyat.

B. Rumusan Masalah Usaha agribisnis pemeliharaan ikan gurami merupakan salah satu

sumber produksi ikan dalam rangka menjaga keberlangsungan sektor

perikanan. Dalam melakukan usaha agribisnisnya petani mempunyai tujuan

yang ingin dicapai yaitu bagaimana usaha agribisnis yang dilakukannya

tersebut akan dapat memberikan keuntungan dengan penggunaan sumber daya

yang ada. Petani berusaha untuk mengalokasikan penggunaan sumber daya

tersebut sebaik-baiknya agar diperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

Dilihat pula peluang usaha budidaya gurami yang sangat prospektif dengan

harga jual yang lebih tinggi dibandingkan komoditas ikan lainnya, permintaan

yang besar, lahan yang tersedia, data informasi yang memadai, serta Benih

gurami banyak dihasilkan oleh pemerintah melalui Balai Benih Induk (BBI)

dan pembudidaya yang khusus menjual benih dan juga menilik pada

produksinya yang terus meningkat dari tahun ke tahun khususnya di

Kabupaten Banyumas (Anonim, 2010). Dengan adanya potensi lahan yang

dimiliki, keadaan alam yang cocok dan prospek pasar yang bagus dapat

menjadi kekuatan dan peluang bagi agribisnis ikan gurami. Selain itu

kabupaten Banyumas juga sebagai sentra budidaya ikan gurami sebagai sarana

pendukungnya.

Page 19: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Namun dewasa ini dapat dikatakan bahwa terdapat beberapa

kelemahan yang ada pada pengembangan lokal perikanan di Kabupaten

Banyumas yaitu lemahnya aspek permodalan baik untuk pengembangan

kawasan maupun pengembangan lainnya, kurangnya sarana dan prasarana

untuk optimalisasi hasil, serta terus meningkatnya harga faktor produksi.

Menghadapi situasi dan kondisi demikian maka untuk

mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya dan peluang agribisnis ikan

gurami dalam rangka mendukung pembangunan dan peningkatan taraf hidup

petani ikan gurami, para pelaku input dan output agribisnis ikan

guramidiperlukan cara efektif untuk pengembangan usaha agribisnis ikan

gurami.

Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas maka perumusan masalah

yang diambil adalah :

1. Bagaimanakah keragaan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas?

2. Alternatif strategi apa saja yang dapat diterapkan dalam mengembangkan

agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas?

3. Prioritas strategi apa yang dapat diterapkan dalam mengembangkan

agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian Strategi Pengembangan Agribisnis Ikan Gurami di

Kabupaten Banyumas adalah :

1. Mengetahui keragaan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas.

2. Merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam

mengembangkan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas.

3. Menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam

mengembangkan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengalaman dan pengetahuan, di samping untuk memenuhi sebagian

persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 20: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Bagi pemerintah daerah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam menyusun

kebijakan yang lebih baik di masa yang akan datang, terutama dalam

pengembangan perikanan, khususnya komoditi ikan gurami di Kabupaten

Banyumas

3. Bagi pembudidaya gurami, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai strategi

pengembangan usaha agribisnisnya.

4. Bagi pembaca, semoga penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber

informasi, wawasan dan pengetahuan serta sebagai referensi untuk

penelitian yang sejenis.

Page 21: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Sub Sektor Perikanan

Berdasarkan Undang-Undang 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan

Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, yang

dimaksud dengan perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan

dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan

lingkungannya mulai dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai

dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.

Sedangkan berdasarkan BPS dalam Klasifikasi Baku Lapangan

Usaha Indonesia Tahun 2009, yang termasuk dalam sektor perikanan

adalah kegiatan usaha yang mencakup penangkapan dan budi daya ikan,

jenis crustacea (seperti udang, kepiting), moluska, dan biota air lainnya di

laut, air payau dan air tawar.

Secara garis besar, sumber daya perikanan dapat dimanfaatkan

melalui penangkapan ikan (perikanan tangkap) dan budidaya ikan.

Sehingga usaha perikanan merupakan semua kegiatan yang dilakukan

secara perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau

membudidayakan ikan termasuk menyimpan, mendinginkan atau

mengawetkan ikan untuk tujuan komersil dan mendapatkan laba dari

kegiatan yang dilakukan (Monintja, 2001).

2. Pembangunan Perikanan

Potensi pengembangan pada perikanan budidaya dapat dilakukan

pada (1) budidaya laut terdiri dari budidaya ikan, moluska dan rumput

laut; (2) budidaya air payau; (3) air tawar yang terdiri dari perairan umum

(danau, waduk, sungai dan rawa), kolam air tawar dan mina padi sawah.

(KKP, 2010)

Menurut Kurniawan (2010) pembangunan di sektor kelautan dan

perikanan, tidak boleh dipandang sebagai hanya sebagai cara untuk

menghilangkan kemiskinan dan pengangguran. Namun, lebih dari itu,

Page 22: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

karena sektor kelautan dan perikanan merupakan basis perekonomian

nasional, maka sudah sewajarnya jika sektor perikanan dan kelautan ini

dikembangkan menjadi sektor unggulan dalam kancah perdagangan

internasional. Dengan demikian, dukungan sektor industri terhadap

pembangunan di sektor perikanan dan kelautan menjadi suatu hal yang

bersifat keharusan. Karena itu, pembangunan perikanan dan kelautan dan

industri bukanlah alternatif yang dipilih, namun adalah komplementer dan

saling mendukung baik bagi input maupun output.

3. Gurami

Gurami (Osphronemus gouramy) yang berfamili Anabantidae

mempunyai bada pipih ke samping. Bila dilihat dari samping, ikan

berbentuk lonjong, hampir oval. Mulut kecil, miring, dan dapat

disembulkan. Rahang atas dan bawah tidak rata. Bila sudah tua, dagu

menonjol. Pada rahang terdapat gigi-gigi kecil yang merupakan kerucut.

Sementara deretan gigi sebelah luar lebih besar (Susanto, 2002).

Adapun sistematika dan klasifikasi ikan gurami adalah Filum

Chordata (hewan bertulang belakang), kelas Pisces (ikan yang bernafas

dengan insan), subkelas teleostei, ), Ordo (bangsa) Labirynthici (ikan yang

memiliki pernafasan tambahan labirin), Sub ordo (anakbangsa)

Anabantoidea (betok-betokan), Famili (suku) Anabantidae (betok-

betokan), Genus (marga) Osphronemus sebagai Species (jenis) gurami

disebut dengan nama ilmiah Osphronemus gouramy (Kholish, 2009).

Ada dua jenis ikan Gurami yang dikenal di masyarakat berdasarkan

bentuknya yaitu sebagai berikut :

a. Gurami angsa (soang). Badannya relatif panjang, sisik relatif lebar.

Ukurannya yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm.

b. Gurami Jepang. Badannya relatif pendek, sisik relatif lebar.

Ukurannya yang bisa dicapainya berat 8 kg panjang 65 cm (Kholish,

2009).

Di alam ikan Gurami ternyata dapat berbiak sepanjang musim

kemarau. Namun, setelah dibudidayakan di kolam yang baik, ternyata

Page 23: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

ikan ini mau memijah sepanjang tahun dan tidak tergantung musim.

Kematangan kelamin terjadi pada umur 2-3 tahun. Ikan ini

mempunyai kebiasaan membuat sarang terlebih dahulu dari ijuk atau

rumput-rumputan setiap kali mau berbiak. Sarang biasanya

berdiameter antara 30-38 cm. Sarang ditempatkan tersembunyi di

antara rumput-rumputan atau tanaman liar (Susanto, 2002)..

4. Budidaya Gurami

Gurami adalah spesies ikan budidaya air tawar yang penting di

Jawa dan Sumatra. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya memiliki

program untuk meningkatkan secara signifikan produksi dari spesies ini.

Salah satu kendala dalam pemenuhan target produksi adalah ketersediaan

benih. Pembudidaya membutuhkan waktu 2-3 tahun untuk memperoleh

kematangan seksual induk yang pertama. Selanjutnya pemanfaatan

pematangan dan pemijahan buatan untuk mengontrol benih gurami akan

tetap dikembangkan (Alimuddin et all, 2011)

Harga per kg ikan ini dapat mencapai 2-3 kali lipat harga ikan mas.

Ikan gurame telah banyak dibudidayakan secara intensif dengan

pemberian pakan buatan. Dalam sistem budidaya tersebut, ikan gurami

sering mengalami perubahan suhu secara mendadak pada saat perubahan

musim atau pada saat hujan (Hastuti, 2003).

Menurut Effendi I (2006) Ikan ini tersebar di kawasan tropis mulai

dari India sampai Semenanjung Malaya dan Indonesia. Ikan gurami

bernilai ekonomi penting dan harganya di pasar cukup tinggi.

Hermanto (2000) melakukan penelitian mengenai penentuan suhu

optimum bagi pertumbuhan dan kelangsungan benih gurami. Ia

melakukan dua tahap percobaan yaitu percobaan pendahuluan dan

percobaan utama. Ikan uji yang digunakan adalah benih gurami berbobot

200-300 mg dengan padat penebaran 50 ekor per akuarium yang

berukuran 60 cm x 40 cm x 30 cm yang diisi air 50 liter. Ikan diberi

makan tiga kali sehari yaitu pagi siang dan sore.

Page 24: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Percobaan pendahuluan dilakukan selama 10 hari sedangkan

percobaan utama dilakukan selama 30 hari. Pada percobaan pendahuluan

perlakuakn suhu yang diterapkan adalah 220 C, 260 C, 300 C, dan 340 C.

Pada percobaan utama perlakuan suhu yang diterapkan adalah 250 C, 280

C, 310 C dan 340 C.

Hasil percobaan pendahuluan menunjukan bahwa tingkat

kelangsungan hidup benih gurami berturut-turut pada suhu 220 C adalah

61,33 persen, suhu 260 C adalah 83,33 persen, suhu 300 C adalah 89,33

persen dan pada suhu 340 C adalah 91,33persen. Hasil percobaan utama

menunjukan bahwa suhu optimum untuk pertumbuhan tertinggi adalah

28,340 C + 10 C adan pada suhu optimum untuk kelangsungan hidup

adalah 29,950 C + 10 C.

Dengan penjagaan oleh induk betina ini dalam waktu 30-36 jam,

telur-telur akan menetas. Setelah 5 hari benih akan mulai aktif mencari

makan, menerobos dinding sarang dan berkeliaran mencari tempat yang

banyak tumbuh makanan alami. Pada saat inilah pakan alami sebaiknya

sudah tersedia di dalam kolam (Susanto, 2002).

Pemeliharaan larva dilakukan dari telur menetas yaitu umur 9-12

hari hingga menjadi larva ukuran gabah/biji oyong dengan berat 0,5

gr/ekor. Pemeliharaan larva mulai dilakukan ketika cadangan makanan

yang ada di perut larva mulai habis yaitu 9-12 hari dari telur menetas

(Kholish, 2009).

Setelah berumur seminggu biasanya benih-benih mulai dideder di

kolam yang dipersiapkan. Pendederan bertujuan untuk membesarkan

benih yang masih lemah di dalam kolam luas dengan ketersediaan pakan

alami yang melimpah. Pendederan bisa dilakukan di kolam yang luasnya

antara 50-250 m2. Pendederan kedua dapat dilakukan dengan kolam yang

lebih luas atau yang berukuran sama dengan kepadatan yang tidak terlalu

tinggi. Setelah didederkan selama 3 bulan, benih berukuran 2-3 cm

tersebut akan tumbuh besar sekitar 5-8 cm atau sekitar 150 kg setiap 1 kg.

Page 25: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Ikan-ikan yang berukuran seperti ini biasanya mulai dijual oleh para

petani ikan (Susanto, 2002).

Benih gurami yang digunakan untuk kegiatan pembesaran yaitu

minimal berukuran 100 g/ekor yang umumnya berukuran 200-250 g/ekor.

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ukuran konsumsi minimal 500

g/ekor yaitu 4-5 bulan (Kholish, 2009).

5. Biaya, Penerimaan dan Pendapatan

a. Biaya

Menurut Mulyadi (2005), biaya adalah pengorbanan sumber

ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang

terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam

rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai

sebagai pengurang penghasilan (Supriyono, 2000).

Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: (a)

biaya tetap (fixed cost) dan (b) biaya tidak tetap (variable cost). Biaya

tetap ini didefinisikan sebagai biaya yang relative tetap jumlahnya, dan

terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau

sedikit. Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya

dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contohnya biaya untuk

sarana produksi. (Soekartawi, 1995).

b. Penerimaan

Penerimaan adalah keseluruhan nilai hasil yang diperoleh dari se-

mua cabang usahatani dan sumber dalam usahatani yang dapat diperhi-

tungkan dari hasil penjualan, pertukaran atau penaksiran kembali

(Hadisapoetra, 1973).

c. Pendapatan

Pendekatan pendapatan, digunakan jika usahatani yang dikelola

bersifat subsisten atau tidak berorientasi keuntungan. Pendapatan

merupakan pengurangan penerimaan dengan total biaya luar yang

secara nyata dibayarkan untuk masukan dari luar (Djuwari, 1994).

Page 26: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Pendapatan yang diperoleh dari usahatani ini oleh petani selain

digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga digunakan

untuk mencapai keinginan-keinginannya dan memenuhi kewajiban-

kewajiban social yang lainnya. Besarnya jumlah pendapatan dan

bagaimana cara mengelolanya akan menentukan tingkat kesejahteraan

keluarga petani tersebut (Prasetya, 1996: 43).

6. Strategi

Strategi adalah cara mencapai tujuan-tujuan jangka panjang.

Strategi adalah bakal tindakan yang menuntut keputusan manajemen

puncak dan sumberdaya perusahaan yang banyak merealisasikannya.

Disamping itu, strategi juga mempengaruhi kehidupan organisasi dalam

jangka panjang, paling tidak selama lima tahun. Oleh karena itu, sifat

strategi adalah berorientai ke masa depan. Strategi dalam perumusannya

perlu mempertimbangkan faktor-faktor internal meliputi eksternal yang

dihadapi perusahaan (David, 2009). Sedangkan Marrus dalam Umar

(2001) mendifinisikan strategi sebagai suatu proses penentuan rencana

para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang

organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar

tujuan tersebut dapat dicapai.

Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat

melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal sehingga

perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal

(Rangkuti, 2006).

Strategi adalah tindakan awal yang menuntut keputusan

manajemen puncak dan sumber daya perusahaan yang banyak untuk

merealisasikannya. Di samping itu strategi juga mempengaruhi kehidupan

organisasi dalam jangka panjang paling tidak selama lima tahun. Oleh

karena itu, sifat strategi adalah berorientasi ke masa depan. Strategi

mempunyai konsekuensi multifungsional atau multidivisional dan dalam

perumusannya perlu mempertimbangkan faktor-faktor internal maupun

eksternal perusahaan. (David, 2009).

Page 27: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

7. Perumusan Strategi Pengembangan

Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan

misi suatu usaha, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal

organisasi, menetukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi,

menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi

alternatif untuk organisasi, dan memilih strategi tertentu untuk digunakan

(David, 2009).

Perencanaan strategis merupakan bagian dari manajemen strategis.

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk pembuatan (formulating),

penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan

strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai

tujuan di masa datang. Jadi, perencanaan strategis lebih terfokus pada

bagimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi

perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan jangka panjang (Umar,

2001).

Analisis SWOT berfungsi untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan serta peluang dan ancaman yang dapat berfungsi sebagai dasar

untuk perumusan dan pengembangan kebijakan (Rochman et al, 2011).

Alat analisis yang digunakan menggunakan matriks IFE, matriks EFE,

matriks SWOT dan matriks QSP (Kasim et al, 2011).

8. Penelitian Terdahulu

Menurut Gollden (2008) dalam penelitian yang berjudul Strategi

Pengembangan Usahatani Lele Dumbo di Kabupaten Boyolali diperoleh

hasil bahwa Kekuatan utama dalam mengembangkan usahatani lele dumbo

di kabupaten Boyolali yaitu kualitas lele dumbo yang bagus dan sudah

diakui masyarakat. Sedangkan kelemahan yang paling mendasar yaitu

ketrampilan petani rendah. Peluang utama dalam mengembangkan

usahatani lele dumbo adalah lingkungan yang aman dan terkendali.

Sedangkan ancaman yang paling besar yaitu harga ikan lele dumbo dari

daerah lain yang lebih murah. Serta alternatif strategi yang dapat

diterapkan dalam mengembangkan usahatani lele dumbo di Kabupaten

Page 28: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Boyolali yaitu mempertahankan kualitas, promosi perikanan, jaringan

distribusi lele dumbo, kemitraan, dan penanaman modal swasta untuk

menembus pasar ekspor; optimalisasi pemberdayaan, peningkatan jumlah

unit-unit pembenihan (Unit pembenihan Rakyat) dan perbaikan sarana dan

prasarana lokasi budidaya serta meningkatkan kualitas sumber daya petani

secara teknis, moral dan spiritual melalui kegiatan pembinaan untuk

memaksimalkan produksi dan daya saing ikan lele dumbo.

Menurut (Kasim et al, 2011) mengenai Strategi Pengembangan

Usaha Sapi Perah di Kabupaten Enrekang menunjukkan kondisi usaha sapi

perah yang berada di Kabupaten Enrekang dan beberapa alternatif strategi.

Anonim (2006) mengenai Pengembangan Usahatani Ikan Gurami

di Kabupaten Tasikmalaya, menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil

analisis usaha pembesaran ikan Gurami dalam kasus seluas 100 m2

diperlukan biaya sebesar Rp.4.100.000. Setelah enam bulan dipanen,

diperoleh hasil penjualan sebesar Rp.7.600.000,00. Dengan demikian

keuntungan yang diperoleh sebesar Rp.3.500.000,00 R/C yang diperoleh

sebesar 2,71, berarti setiap Rp.1 yang diinvestasikan akan mendatangkan

penerimaan sebesar Rp.2,71 dalam tempo enam bulan (dengan laba

sebesar Rp.1, 71). BEP harga produksi ikan Gurami sebesar Rp.863,16,

sementara harga jual bisa menembus sampai Rp.20.000, maka margin

keuntungan terhadap harga pasar cukup tinggi.

Menurut Tiur (2009) mengenai Strategi Pengembangan Agribisnis

Kopi di Kabupaten Humbang Hasunditan Sumatra Utara mengenai Hasil

penggabungan matriks IFE dan EFE dalam matriks SWOT dalam

Pengembangan Agribisnis Kopi Humbang Husundutan, menghasilkan

beberapa alternatif strategi yaitu sebagai berikut : 1) Meningkatkan

kualitas SDM melalui pelatihan dan memperluas usahatani kopi yang

berkualitas dan jaringan pemasaran., 2) Membentuk dan membina

lembaga penelitian untuk R&D serta mendukung asosiasi kopi, 3)

Menguatkan modal untuk usaha agribisnis dan memperluas jaringan

pemasaran kopi, 4) Mengembangkan kopi organik, meningkatkan mutu

Page 29: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

kopi melalui pasca panen yang baik, dan membuat peraturan bagi mitra

usaha, 5) Melakukan pembinaan, pengembangan pemberdayaan

kelembagaaan dan manajemen usahatani, 6) Memperbaiki rantai

pemasaran kopi melalui lembaga yang terkait, 7) Menciptakan kerjasama

yang baik dengan pihak investor.

Penelitian tentang Strategi Pengembangan Usahatani Lele Dumbo

di Kabupaten Boyolali dan Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi di

Kabupaten Humbang Hasunditan Sumatra Utara memiliki kesamaan

dengan penelitian ini dalam hal penelitian yaitu untuk mengetahui faktor

internal dan eksternal serta alternatif strategi pengembangan dengan

menggunakan analisis SWOT. Sedangkan Pengembangan Usahatani Ikan

Gurami di Kabupaten Tasikmalaya memberikan gambaran bahwa usahtani

budidaya ikan gurami dapat memberikan keuntungan kepada petani dan

berpotensi serta layak untuk dikembangkan. Oleh karena itu penelitian

tersebut menjadi dasar pijakan dalam memberikan kontribusi pada

penelitian “Strategi Pengembangan Agribisnis Ikan Gurami Di Kabupaten

Banyumas”.

B. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Petani ikan gurami secara umum melakukan kegiatan usaha agribisnis

untuk dipasarkan atau dijual kepada konsumen. Sebagian besar faktor

produksi yang digunakan petani diperoleh melalui pasar input. Tergantung

kepada luas lahan garapan yang diusahakan, maka petani harus mampu

melakukan manajemen dengan baik agar usahanya dapat berkembang. Dengan

kata lain petani harus mampu melakukan kegiatan produksi dan pemasaran

produk yang dapat memberikan keuntungan optimal.

Para petani harus selalu memutuskan apa yang dihasilkannya dan

bagaimana menghasilkannya. Dalam proses pengambilan keputusan, petani

memperoleh peluang yang dibatasi baik oleh faktor-faktor yang dapat

dikendalikan (faktor internal) maupun yang tidak dapat dikendalikan (faktor

eksternal). Praktek dan sistem usaha agribisnis yang ada merupakan hasil

Page 30: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

gabungan pengalaman, tradisi, sumberdaya yang ada, lingkungan hidup fisik,

tingkat teknologi dan keadaan politik, ekonomi serta pasar.

Dari uraian di atas dapat disusun dalam bagan kerangka teori pendekatan

masalah dalam penelitian ini, yaitu pada gambar 1.

Page 31: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian

KERAGAAN BUDIDAYA IKAN GURAMI DI BANYUMAS

Keuntungan Optimal

3. Peningkatan

Produksi

2. Terpenuhinya Permintaan pasar

Lokal

1. Alokasi Faktor Produksi secara Efisien

Formulasi strategi

IFE (Internal Factor Evaluation )

1. Keuangan 2. Produksi 3. Pemasaran 4. Manajemen

(David, 2009)

EFE (Eksternal Factor Evaluation)

1. kondisi ekonomi 2. kondisi sosial, budaya, dan lingkungan, 3. kondisi pemerintahan 4. kondisi teknologi, dan 5. kondisi persaingan (David, 2009)

Pemilihan Lokasi

Manajemen pemasaran

Pencegahan Hama

Pembesaran

Panen

IDENTIFIKASI FAKTOR LINGKUNGAN STRATEGIS

Menentukkan variabel yang akan diukur

Matriks IFE & EFE

Matriks SWOT

Prioritas Strategi

Strategi Pengembangan Agribisnis ikan gurami di

Kabupaten Banyumas

Alternatif Strategi

QSPM

Page 32: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

C. Asumsi

Petani dalam mengelola ikan gurami bertindak rasional, yaitu ingin

memperoleh keuntungan optimal dengan menggunakan sumber daya yang

dimiliki.

D. Pembatasan Masalah

1. Penelitian dilakukan pada stakeholder usaha agribisnis ikan gurami baik

petani pembudidaya, pembeli/pengepul dan pengambil

kebijakan/pemerintah serta lembaga keuangan.

2. Harga faktor produksi dan hasil diperhitungkan sesuai dengan harga

setempat yang berlaku.

3. Faktor internal yang dianalisis meliputi kondisi keuangan,

produksi/operasional, pemasaran, dan manajemen.

4. Faktor eksternal yang dianalisis meliputi kondisi ekonomi, sosial budaya

dan lingkungan, pemerintahan, teknologi, dan persaingan.

5. Analisis faktor internal dan eksternal menggunakan analisis kuantitatif

yang disajikan dari hasil wawancara dengan responden dan hasil

pengamatan selama penelitian.

6. Penelitian dilaksanakan pada akhir Agustus hingga awal Oktober 2012.

E. Definisi Operasional

1. Biaya usahatani agribisnis ikan gurami adalah biaya yang sungguh-

sungguh dikeluarkan dalam pengelolaan agribisnis ikan gurami berupa

uang yang dibayarkan seperti bibit, pupuk, obat-obatan, upah tenaga kerja

luar, dan lain-lain.

2. Hasil produksi (Kg) adalah keseluruhan hasil yang diterima petani ikan

gurami dari kegiatan agribisnis ikan gurami dalam satuan kilogram.

3. Harga produksi adalah nilai dari hasil produksi usahatani agribisnis ikan

gurami yang diukur dengan nilai uang (Rp).

4. Penerimaan adalah keseluruhan hasil yang diterima petani ikan gurami

yang berupa uang (Rp). Penerimaan dapat dihitung dengan mengalikan

hasil produksi dengan harga produksi.

Page 33: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

5. Pendapatan adalah selisih penerimaan dengan biaya total dalam satu kali

musim panen yang dinyatakan dalam satuan uang (Rp).

6. Strategi pengembangan adalah merupakan respon secara terus-menerus

maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman dari faktor eksternal serta

kekuatan dan kelemahan dari faktor internal yang dapat mempengaruhi

pengembangan usahatani budidaya gurami di masa yang akan datang.

7. Keragaan adalah gambaran tentang keadaan atau kondisi usahtani

budidaya ikan gurami di Kabupaten Banyumas yang meliputi perisapan

kolam, pembesaran, pencegahan hama penyakit, panen dan manajemen

usahatani.

8. Pemilihan lokasi adalah menentukan tempat untuk pembudidayaan yang

sesuai dengan karakteristik gurami.

9. Pembesaran gurami adalah suatu kegiatan budidaya yang meliputi

kegiatan pra produksi, proses produksi dan pemanenan yang bertujuan

untuk menghasilkan ikan gurami ukuran konsumsi atau ukuran yang

dikehendaki sesuai permintaan pasar.

10. Panen merupakan tahap akhir dari kegiatan produksi dalam budidaya ikan

gurami.

11. Manajemen pemasaran adalah suatu proses kegiatan menyalurkan

produk/hasil panen ikan gurami dari petani budidaya ke

konsumen/pelanggan.

12. Analisis faktor internal dan faktor eksternal menggunakan IFE (Eksternal

Factor Evaluation) dan EFE (Internal Factor Evaluation) pada penelitian

strategi pengembangan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas.

13. Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat di dalam suatu

usahatani yang mempengaruhi kinerja usahatani secara keseluruhan dan

pada umumnya dapat dikendalikan meliputi keuangan, produksi/operasi

pemasaran, dan manajemen.

14. Kondisi keuangan adalah instrument yang digunakan untuk melihat

pertumbuhan penjualan dan struktur modal terhadap perolehan laba

penjualan (yang diukur dengan rupiah).

Page 34: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

15. Fungsi produksi/operasi merupakan kegiatan mengubah masukan (input)

menjadi barang/jasa (output)

16. Pemasaran diartikan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi,

menciptakan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan

produk dan jasa yang meliputi pelanggan, menjualproduk, menetapkan

harga, dan analisis peluang.

17. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

dan pengawasan dari kegiatan agribisnis ikan gurami.

18. Faktor eksternal adalah faktor-faktor di luar usahatani yang

mempengaruhi kinerja usahatani dan pada umumnya belum dapat

dikendalikan sepenuhnya seperti kondisi ekonomi, sosial budaya dan

lingkungan, pemerintahan, teknologi, dan persaingan.

19. Kondisi ekonomi terdiri dari faktor yang mempengaruhi daya beli

konsumen dan pola pengeluarannya.

20. Faktor sosial budaya dan lingkungan yang berpengaruh adalah

kepercayaan, nilai sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang dilingkungan

eksternal yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi,

agama, pendidikan, dan etnik serta kondisi keadaan alam.

21. Aspek pemerintahan meliputi golongan/kebijakan yang berpengaruh atau

mempengaruhi dan membatasi organisasi individu dalam masyarakat.

22. Kondisi teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-

benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun

untuk memenuhi kebutuhan manusia.

23. Persaingan merupakan suatu perjuangan yang dilakukan oleh seseorang

atau kelompok orang tertentu (kelompok sosial) agar memperoleh

kemenangan atau hasil secara kompetitif tanpa menimbulkan ancaman

atau benturan fisik di pihak lawannya.

24. Analisis Deskriptif adalah cara analisis dengan mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum pada penelitian strategi

pengembangan usahatani budidaya ikan gurami di Kabupaten Banyumas

Page 35: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

yang meliputi dari faktor internal dan eksternal usahatani budidaya ikan

gurami.

25. Analisis Eksternal Factor Evaluation (Matriks EFE) adalah matriks yang

digunakan untuk menganalisis faktor- faktor eksternal,

mengklasifikasinya menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan,

kemudian dilakukan pembobotan.

26. Analisis Internal Factor Evaluation (Matriks IFE) adalah matriks yang

digunakan untuk menganalisis faktor- faktor internal, mengklasifikasinya

menjadi kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan, kemudian dilakukan

pembobotan.

27. Analisis SWOT adalah merupakan suatu analisis situasi yang mencakup

kondisi internal dan eksternal pengembangan usahatani.

28. Kekuatan dari faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam

usahatani dan merupakan keunggulan bagi pelaksanaan pengembangan

suatu usahatani.

29. Kelemahan dari faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari

dalam usahatani dan merupakan keterbatasan atau kekurangan bagi

pelaksanaan pengembangan suatu usahatani yang masih bisa dikendalikan

petani.

30. Peluang dari faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar

usahatani dan bersifat menguntungkan bagi pelaksanaan pengembangan

suatu usahatani.

31. Ancaman dari faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar

usahatani dan bersifat mengganggu keberlangsungan pelaksanaan

pengembangan suatu usahatani yang tidak dapat dikendalikan petani.

32. Matriks SWOT ( Matriks Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman)

adalah matriks yang akan digunakan untuk menyusun berbagai alternatif

strategi pengembangan usahatani melalui strategi SO, WO, ST, dan WT.

33. QSPM (Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif) adalah alat yang

digunakan untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif untuk

Page 36: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam

pengembangan agribisnis ikan gurami di Banyumas.

Page 37: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analitik, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan

masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalah-masalah

yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan

kemudian dianalisis (Surakhmad, 1998).

Teknik pelaksanaan penelitian ini menggunakan teknik survei. Teknik

survei yaitu teknik pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam

waktu (atau jangka waktu) yang bersamaan dengan menggunakan beberapa

daftar pertanyaan berbentuk kuesioner (Surakhmad, 1998).

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja

Kabupaten Banyumas karena daerah ini merupakan sentra pembesaran gurami

yang sudah dikenal masyarakat. Produksi ikan gurami sendiri merupakan

komoditas jenis ikan yang memberikan kontribusi terbesar dalam perikanan

kabupaten Banyumas.Berdasarkan informasi Dinas Perikanan, desa tersebut

memiliki 618 pembudidaya pembesaran gurami dari 816 pembudidaya ikan

gurami yang ada di kecamatan Sokaraja. Pemanfaatan sawah yang berada di

Desa Kalikidang untuk perkolaman juga terus berkembang dari 3,8 Ha pada

tahun 2008 hingga 10 Ha padatahun 2011. Didukung pula wilayah Kabupaten

Banyumas selaku kabupaten yang dijadikan daerah minapolitan di Jawa

Tengah yang memiliki berbagai sentra pembudidayaan gurami baik

pembenihan maupun pembesaran.

Page 38: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

C. Tahapan Penelitian

Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi tiga tahapan

yaitu tahap input yaitu mengidentifikasi faktor strategis baik internal dan

eksternal dari usaha agribisnis ikan gurami dilanjutkan dengan merumuskan

strategi alternatif dan menentukan prioritas strategi yang sesuai dengan usaha

agribisnis ikan gurami. Dari uraian di atas dapat disusun dalam bagan tahapan

penelitian dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

Langkah pertama “tahap input” (matriks IFE dan EFE) yaitu :

1. Melakukan identifikasi lingkungan Internal dan Eksternal usaha agribisnis

ikan gurami.

2. Melakukan penilaian bobot dan rating faktor strategis pengembangan

usaha agribisnis pembenihan ikan gurami.

3. Membuat matriks IFE dan EFE dari hasil penilaian.

Langkah kedua “tahap pencocokan” (matriks SWOT) :

1. Melakukan analisis SWOT dari pengklasifikasian faktor internal dan

eksternal yaitu membandingkan antara faktor eksternal Peluang

(Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal organisasi

Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness).

2. Menginterpretasikan dan mengembangkan menjadi keputusan pemilihan

strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan.

Langkah ketiga “tahap keputusan” (matriks QSPM) yaitu :

1. Membuat daftar peluang,ancaman, kekuatan dan kelemahan di kolom

sebelah kiri QSPM dan beri penilaian (informasi diambil dari matriks IFE

dan EFE pada tahap pertama)

2. Melakukan identifikasi strategi alternatif

3. Menetapkan AS (Attractive Score) yaitu nilai yang menunjukkan

kemenrarikan relatif untuk masing-masing strategi

4. Menentukan peran tiap faktor dalam proses pemilihan strategi

5. Menjumlahkan total nillai AS (Attractive Score)

6. Menentukan prioritas strategi dali total TAS yang tertinggi

Page 39: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Gambar 2. Tahapan Penelitian

Tahap Input (Input Stage)

Tahap Pencocokan

(Matching Stage)

Tahap Keputusan (Decisionn Stage)

Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal Agribisnis Ikan Gurami

Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Pengembangan AgribisnisBudidaya Ikan Gurami

Faktor Strategis Pengembangan Agribisnis Ikan Gurami

Matriks IFE dan EFE

Alternatif Strategi Pengembangan AgribisnisBudidaya Ikan Gurami

Perumusan Prioritas Strategi Pengembangan AgribisnisBudidaya Ikan Gurami

(QSPM)

Strategi Pengembangan AgribisnisBudidaya Ikan Gurami

Analisis SWOT

Matriks SWOT (Strategi: SO, WO, ST, WT)

Perumusan Alternatif Strategi Pengembangan Agribisnis Ikan Gurami

Page 40: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini terdapat beberapa metode dalam pengumpulan data

(data primer maupun sekunder). Beberapa metoda yang dilakukan adalah

1. Wawancara

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data primer yaitu data

yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data oleh peneliti. Data

primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari responden maupun

pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini melalui wawancara langsung

dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah

dipersiapkan sebelumnya.Sumber data primer adalah petani gurami,

Pembeli/pelanggan/pengepul hasil produksi panen ikan guramidan instansi

pemerintah yaitu Dinas perikanan Kabupaten Banyumas serta lembaga

keuangan yang bekerjasama dan pernah melakukan survei terhadap usaha

budidaya ikan gurami di Desa Kalikidang. Kegiatan wawancara ini

bertujuan untuk mendapat informasi mengenai kondisiusaha

agribisnisbudidaya gurami baik internal maupun eksternal di Desa

Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas.

2. Observasi

Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung

terhadap objek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas

mengenai objek yang akan diteliti.Pengamatan langsung ini dilakukan

untuk mengetahui kondisi di lapang pada usaha agribisnisbudidaya ikan

gurami, kemudian mencatat informasi yang diperoleh dari pengamatan

yang dilakukan di lokasi usaha agribisnisbudidaya gurami.

3. Pencatatan

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yaitu data

yang telah terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang di luar

peneliti. Data dicatat secara sistematis dan dikutip secara langsung dari

instansi pemerintah atau lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian

ini. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas

Perikanan, Kantor Kecamatan dan Desa serta lembaga-lembaga lain yang

Page 41: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

terkait di dalamnya seperti jumlah produksi perikanan di jawa tengah per

kabupaten, luas lahan garapan untuk budidaya ikan di Kabupaten

Banyumas, jumlah produksi ikan budidaya per komoditas di Kabupaten

Banyumas dan lain-lain. Pencatatan dilakukan dengan cara mencatat data-

data yang diperoleh dari sumber yang bersangkutan, dan sumber-sumber

lain yang mempunyai relevansi dengan topik penelitian ini.

E. Metode Penentuan Sampel Responden

1. Penentuan Sampel Responden Untuk Analisis Usahatani (Biaya,

Penerimaan dan Pendapatan)

Data yang dianalisis menurut Singarimbun dan Effendi (1999), jumlah

sampelnya harus besar karena nilai-nilai atau skor yang diperoleh

distribusinya harus mengikuti distribusi normal. Jumlah sampel yang harus

diambil minimal 30 mengikuti distribusi normal.

Penentuan responden pada penelitian ini diambil dari petani gurami yang

ada di Desa Kalikidang. Pada penelitian ini diambil responden sebanyak 30

petani yang mengusahakan ikan gurami mulai dari budidaya, panen hingga

pemasaran menggunakan teknik acak sederhana (Simple random Sampling)

yang berarti bahwa setiap petani gurami dianggap memiliki karakteristik

yang sama sehingga siapapun yang diambil diyakini dapat mewakili

populasinya (Totok M, 2010).

2. Penentuan Sampel /Responden Untuk Perumusan Strategi

a. Identifikasi faktor internal-eksternal

Penentuan sample pada tahap identifikasi internal dan eksternal

responden dipilih dengan prosedur purposive/sengaja.Tujuan yang ingin

dicapai adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh

seperti faktor internal dan faktor eksternal dalam perumusan strategi

pengembangan agribisnis ikan gurami di Desa Kalikidang Kabupaten

Banyumas. Informasi tersebut diperoleh dengan wawancara maupun

pengamatan.Responden yang digunakan dalam identifikasi faktor internal

dan faktor eksternal berjumlah 10responden yang terdiri dari :

Page 42: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

1) Lima orang petani gurami dengan kriteria memiliki pengetahuan dan

pengalaman dalam pembudidayaan gurami selama kurang lebih 10

tahun serta petani yang memiliki peran penting dalam

pembudidayaan gurami seperti ketua kelompok tani, tokoh

masyarakat dll. Petani tersebut dipilih karena petani tersebut

dianggap memiliki pandangan dan perhatian khusus terhadap usaha

agribisnis ikan gurami

2) Dua orang responden dari Dinas Perikanan dengan kriteria memiliki

pengalaman dalam mendampingi petani gurami dalam bentuk

program-program pelaksanaan maupun secara teknis dalam

pembudidayaan gurami selama dua tahun.

3) Dua orang pengepul/pembeli dalam partai besar (distributor) dengan

kriteria memiliki pengalaman sebagai pengepul hasil produksi ikan

gurami baik disalurkan di lokal Banyumas maupun di luar

Banyumas.

4) Satu orang responden dari lembaga Keuangan dengan kriteria pernah

bekerjasama dan pernah melakukan survei terkait kelayakan usaha

agribisnis ikan gurami di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja

Kabupaten Banyumas.

b. Penentuan Bobot Dan Rating Faktor Strategis

Dari hasil pengamatan berupa faktor-faktor internal kemudian

dianalisis dengan matriks IFE dan eksternal dengan matrik EFE yang

dapat diidentifikasikan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman dalam mengembangkan usaha agribisnis gurami. Responden

yang digunakan dalam penentuan bobot sama dengan responden yang

digunakan saat mengidentifikasi faktor Internal dan eksternal yaitu lima

orang petani gurami, dua orang dari dinas perikanan, dua orang pengepul,

dan satu orang dari pihak lembaga keuangan.

c. Penentuan Bobot dan Nilai Daya Tarik dalam Matriks QSP

Penentuan bobot dan AS(Attractive Score) dilakukan dengan terlebih

dahulu menyusun kuisioner yang berisi faktor-faktor internal (kekuatan

Page 43: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dan kelemahan) dan ekternal (peluang dan ancaman) serta alternatif

strategi yang akan dipertimbangkan untuk menjadi prioritas strategi

dalam mengembangkan usaha agribisnisbudidaya ikan gurami di

Kabupaten Banyumas. Pengambilan responden dilakukan secara

purposive sampling (sengaja) yaitu orang-orang yang telah cukup lama

dan masih terlibat secara penuh/aktif pada kegiatan yang menjadi

perhatian peneliti. Responden tersebut dapat membantu menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam penelitian yang

sedang dilakukan. Responden yang digunakan dalam penentuan bobot

dan AS menggunakan responden yang sama saat mengidentifikasi faktor

internal dan eksternal dan pembobotan dan rating faktor strategis yaitu

lima orangpetani gurami, dua orang dinas perikanan, dua orang pengepul,

dan satu orang dari pihak lembaga keuangan.

F. Metode Analisis Data/Perumusan Strategi

Metode yang digunakan adalah metode untuk menentukan biaya usahatani

dan perumusan strategi. Biaya usahatani diketahui dengan menghitung biaya,

penerimaan dan pendapatan. Sedangkan perumusan strategi pengembangan

agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas dilakukan melalui tiga tahap,

yaitu tahap masukan (input stage), tahap pencocokan (matching stage) dan

tahap pengambilan keputusan (decision stage). Tahap masukan adalah

menyimpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi

dengan menggunakan matriks IFE (Internal Faktor Evaluation) dan EFE

(External Faktor Evaluation). Informasi dasar ini diperoleh dari data primer

dan data sekunder. Tahap pencocokan merupakan tahapan yang merumuskan

strategi, tahap kedua ini menggunakan matriks SWOT. Dilanjutkan tahap

ketiga yaitu tahap pengambilan keputusan yang menggunakan matriks QSP.

1. Analisis Usahatani

a. Biaya Usahatani

Biaya yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah biaya

yang benar-benar dikeluarkan dalam usahatani ikan gurami. Meliputi :

biaya pembelian sarana produksi (bibit dan pakan), biaya pembelian

peralatan, biaya tenaga kerja luar, dan pajak tanah. Biaya usahatani

Page 44: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

ikan gurami (TC) adalah jumlah faktor produksi yang dikeluarkan

untuk kegiatan usahatani ikan gurami (X) dikalikan dengan harga

faktor produksi (Px).

TC = X . Px

b. Penerimaan Usahatani

Penerimaan petani dari usahatani ikan gurami berupa ikan ikan

gurami yang dibesarkan. Penerimaan usahatani ikan gurami (TR)

merupakan hasil kali antara produksi yang diperoleh (Y) dengan harga

jual (Py).

TR = Y . Py

c. Pendapatan Usahatani

Pendapatan usahatani ikan gurami (Pd) adalah selisih antara

penerimaan yang diperoleh dari usahatani ikan gurami dengan semua

biaya yang benar-benar dikeluarkan dalam usahatani ikan gurami.

Pd = TR – TC

2. Analisis Matriks IFE (Internal Faktor Evaluation) dan EFE (External

Faktor Evaluation)

Matriks EFE (tabel 1) digunakan untuk menganalisis faktor- faktor

eksternal, mengklasifikasinya menjadi peluang dan ancaman bagi

perusahaan, kemudian dilakukan pembobotan. Begitu juga dengan matriks

IFE (tabel 2) digunakan untuk menganalisis faktor- faktor internal dan

mengklasifikasikannya menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Tabel 1 Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor = Bobot x Rating Peluang 1. 2. .... 7. Ancaman 1. 2. ... 7.

Total Sumber: Umar, 2001

Page 45: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Tabel 2 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor = Bobot x Rating Kekuatan 1. 2. .... 8. Kelemahan 1. 2. .... 7.

Total Sumber: Umar, 2001

Tahap- tahap pembobotan faktor- faktor sukses kritis eksternal dan

internal dalam matriks EFE dan matriks IFE adalah sebagai berikut :

1) Pada Kolom 1, menentukan faktor- faktor strategis eksternal

yang menjadi peluang dan ancaman serta faktor- faktor strategis

internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan.

2) Pada kolom 2, masing- masing faktor tersebut diberi bobot

dengan skala mulai dari 1 (paling penting) sampai 0 (tidak penting)

berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut posisi strategi perusahaan.

Jumlah semua bobot tidak melebihi 1.

3) Tahap pemberian rating faktor- faktor sukses kritis eksternal dan

internal dalam matriks EFE dan matriks IFE adalah sebagai berikut:

a) Pada kolom 3 matriks EFE diberi rating mulai 1 sampai 4 untuk

masing- masing faktor eksternal guna mengidentifikasikan seberapa

efektif strategi yang telah dimiliki perusahaan dalam memberi

respon terhadap faktor- faktor tersebut, dimana :

1) Nilai 1 = responnya dibawah rata-rata

2) Nilai 2 = responnya rata- rata

3) Nilai 3 = responnya di atas rata- rata

4) Nilai 4 = responnya sangat bagus

Page 46: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Sedangkan pada kolom 3 matriks IFE, juga diberi nilai 1 sampai

dengan 4 untuk masing- masing faktor dimana:

1) Nilai 1 = sangat lemah

2) Nilai 2 = tidak begitu lemah

3) Nilai 3 = cukup kuat

4) Nilai 4 = sangat kuat

b) Pada kolom 4, bobot pada kolom 2 dikalikan dengan rating pada

kolom 3, untuk memperoleh bobot skor masing- masing.

c) Jumlah bobot skor pada kolom 4 untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana organisasi bereaksi terhadap faktor- faktor

strategis eksternal dan internalnya.

Dalam matriks EFE, total skor pembobotan berkisar antara 1-4

dengan rata- rata 2,5. Jika total skor pembobotan EFE di bawah 2,5 maka

kondisi eksternal organisasi lemah. Sedangkan jika total skor di atas 2,5

menunjukkan posisi eksternal organisasi yang kuat. Total skor 4,0

menunjukkan organisasi merespon peluang maupun ancaman yang

dihadapi dengan baik. Sedangkan total skor 1,0 berarti organisasi tidak

dapat memanfaatkan peluang dan menghadiri ancaman yang ada.

Dalam matriks IFE, total skor pembobotan berkisar antara 1-4

dengan rata- rata 2,5. Jika total skor pembobotan di bawah 2,5 maka

kondisi internal organisasi lemah. Sedangkan jika total skor di atas 2,5

maka posisi internal organisasi kuat.

3. Matriks SWOT

Untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan agribisnis

ikan gurami di Kabupaten Banyumasdigunakan analisis Matriks SWOT.

Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman dari faktor eksternal yang dihadapi oleh suatu usaha agribisnis

dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Analisis

SWOT digambarkan ke dalam Matriks SWOT dengan 4 kemungkinan

alternatif strategi, yaitu stategi kekuatan-peluang (S-O strategies), strategi

Page 47: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

kelemahan-peluang (W-O strategies), strategi kekuatan-ancaman (S-T

strategies), dan strategi kelemahan-ancaman (W-T strategies).

Tabel 3 Matriks SWOT Strenght (S)

Menentukan 5-10 faktor-

faktor kekuatan internal

Weakness (W)

Menentukan 5-10 faktor-

faktor kelemahan internal

Opportunities

(O)

Menentukan 5-10

faktor-faktor

peluang eksternal

Strategi S-O

Menciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi W-O

Menciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

Threats (T)

Menentukan 5-10

faktor-faktor

ancaman

eksternal

Strategi S-T

Menciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi W-T

Menciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti, 2001

Delapan tahapan dalam penentuan alternatif strategi yang dibangun

melalui matriks SWOT adalah sebagai berikut :

a. Menuliskan peluang faktor eksternal kunci dalam usaha agribisnis ikan

gurami.

b. Menuliskan ancaman faktor eksternal kunci dalam usaha agribisnis

ikan gurami.

c. Menuliskan kekuatan faktor internal kunci dalam usaha agribisnis ikan

gurami.

d. Menuliskan kelemahan faktor internal kunci dalam usaha agribisnis

ikan gurami.

e. Mencocokkan kekuataan faktor internal dengan peluang faktor

eksternal dan mencatat Strategi S-O dalam sel yang sudah ditentukan.

Page 48: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

f. Mencocokkan kelemahan faktor internal dengan peluang faktor

eksternal dan mencatat Strategi W-O dalam sel yang sudah ditentukan.

g. Mencocokkan kekuatan faktor internal dengan ancaman faktor

eksternal dan mencatat Strategi S-T dalam sel yang sudah ditentukan.

h. Mencocokkan kelemahan faktor internal dengan ancaman faktor

eksternal dan mencatat Strategi W-T dalam sel yang sudah ditentukan.

4. Prioritas Strategi

Untuk menentukan prioritas strategi dalam pengembangan usaha

agribisnisikan guarmi di Kabupaten Banyumas digunakan analisis Matriks

QSP. Matriks QSP digunakan untuk mengevaluasi dan memilih strategi

terbaik yang paling cocok dengan lingkungan eksternal dan internal.

Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar pada matriks QSP

merupakan strategi yang paling baik.

Tabel 4 Matriks QSP

Faktor Faktor Kunci Bobot

Alternatif Strategi

Strategi I Strategi 2 Strategi 3

AS TAS AS TAS AS TAS

Faktor-Faktor Kunci

Internal

Total Bobot

Faktor-Faktor Kunci

Eksternal

Total Bobot

Jumlah Total Nilai Daya Tarik

Sumber : David, 2009

Enam tahapan dalam pembuatan matriks QSP yang harus dilakukan

adalah sebagai berikut :

a. Membuat daftar peluang/ancaman dari faktor eksternal dan kekuatan/

kelemahan faktor internal.

b. Memberi bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0

(amat penting). Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor

tersebut. Jumlah seluruh bobot yang diberikan harus sama dengan 1,0.

Page 49: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

c. Memeriksa matriks SWOT dan mengenali strategi-strategi alternatif

yang harus dipertimbangkan untuk diterapkan.

d. Menentukan Nilai Daya Tarik (AS) yang didefinisikan sebagai angka

yang menunjukkan daya tarik relatif masing-masing strategi pada

suatu rangkaian alternatif tertentu. Nilai Daya Tarik ditentukan

dengan memeriksa masing-masing faktor eksternal atau faktor

internal, satu per satu, sambil mengajukan pertanyaan, “Apakah

faktor ini mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat?” Jika jawaban

atas pertanyaan tersebut adalah ya, maka strategi tersebut harus

dibandingkan secara relatif dengan faktor kunci. Khususnya, Nilai

Daya Tarik harus diberikan pada masing-masing strategi untuk

menunjukkan daya tarik relatif suatu strategi terhadap yang lain,

dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Cakupan Nilai Daya

Tarik adalah : 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = wajar

menarik; dan 4 = sangat menarik. Jika jawaban atas pertanyaan

tersebut adalah tidak, hal tersebut menunjukkan bahwa masing-

masing faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan khusus

yang dibuat. Oleh karena itu, jangan beri Nilai Daya Tarik pada

strategi-strategi dalam rangkaian tersebut.

e. Menghitung TAS (Total Nilai Daya Tarik). Total Nilai Daya Tarik

didefinisikan sebagai hasil mengalikan bobot (langkah b) dengan

Nilai Daya Tarik di masing-masing baris (langkah d). Total Nilai

Daya Tarik menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing

strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak dari

faktor keberhasilan krisis eksternal atau internal yang berdekatan.

Semakin tinggi Nilai Total Daya Tarik, semakin menarik strategi

alternatif tersebut.

f. Menghitung Jumlah Total Nilai Daya Tarik. Jumlah Total Nilai Daya

Tarik (STAS) mengungkapkan strategi yang paling menarik dalam

rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin

menarik strategi tersebut. Besarnya perbedaan di antara Jumlah Total

Page 50: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Nilai Daya Tarik dalam suatu rangkaian strategi-strategi alternatif

menunjukkan tingkat relatif dikehendakinya suatu strategi daripada

yang lain.

Page 51: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Alam

1. Letak Geografis Daerah Penelitian

Secara geografis Kabupaten Banyumas mmerupakan salah satu

bagian wilayah Propinsi Jawa Tengah yang terletak diantara 108o39’17”-

109o27’15” Bujur Timur dan 7o15’05”-7o37’10” Lintang Selatan.

Kabupaten Banyumas merupakan salah satu dari 35 Kabupaten di Propinsi

Jawa Tengah dengan luas wilayah 132.759 Ha atau sekitar 4,08% dari luas

wilayah Propinsi Jawa Tengah (3.254 juta Ha).Secara Administrasi,

Kabupaten Banyumas terdiri dari 27 Kecamatan. Adapun batas-batas

wilayah Kabupaten Banyumas yaitu:

Sebelah Utara : Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang

Sebelah Selatan : Kabupaten Cilacap

Sebelah Barat : Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes

Sebelah Timur :Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara,

dan Kabupaten Kebumen

Kecamatan Sokaraja merupakan salah satu kecamatan dari 27

kecamatan yang ada di Kabupaten Banyumas. Luas wilayah Kecamatan

Sokaraja adalah 29,991 Ha dan terdiri dari 18 desa. Secara astronomis

Kecamatan Sokaraja terletak di bagiantimurKabupaten Banyumas dan

berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kecamatan Kembaran

Sebelah Selatan : Kecamatan Kalibagor

Sebelah Barat : Kabupaten Purbalingga

Sebelah Timur : Kecamatan Purwokerto Selatan

Desa Kalikidang merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Sokaraja Kabupaten Banyumas. Berada di sebelah utara Kabupaten

Banyumas. Jarak dari pusat pemerintahan desa ke Kecamatan kurang lebih

4 km dan jarak ke pemerintahan Kabupaten kurang lebih 8 km. Bentuk

Wilayah desa Kalikidang datar-berombak dengan curah hujan 2.836

37

Page 52: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

mm/tahun, sedangkan suhu rata-rata 26o C dan ketinggian dari permukaan

air laut 70-120 m diatas permukaan air laut. Adapaun batas-batas wilayah

desa Kalikidang adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Wiradadi/Karang Kedaung

Sebelah Selatan : Desa Pekaja/Sokaraja Tengah

Sebelah Barat : Desa Wiradadi

Sebelah Timur : Desa Pekaja/Flahar

2. Topografi Wilayah

Wilayah Kabupaten Banyumas lebih dari 45% merupakan daerah

daratan yang tersebar di bagian tengah dan Selatan serta membujur dari

barat ke timur. Ketinggian wilayah di Kabupaten Banyumas sebagian

besar berada pada kisaran 25 – 100 M dpl yaitu seluas 42.310,3 Ha dan

100 – 500 M dpl yaitu seluas 40.385,3 Ha. Berdasarkan kemiringan

wilayah, Kabupaten Banyumas mempunyai kemiringan yang terbagi

dalam 4 (empat) kategori yaitu :

- 0o - 2o meliputi areal seluas 43.876,9 Ha atau 33,05% yaitu wilayah

bagian tengah dan Selatan.

- 2o - 15o meliputi areal seluas 21.294,5 Ha atau 16,04% yaitu sekitar

Gunung Slamet.

- 15o - 40o meliputi areal seluas 35.141,3 Ha atau 26,47% yaitu daerah

lereng Gunung Slamet.

- Lebih dari 40o meiputi areal seluas 32.446,3 Ha atau seluas 24,44%

yaitu daerah lereng Gunung Slamet

Kabupaten Banyumas memiliki iklim Tropis basah dengan rata-rata

suhu udara 26,3o C. Suhu minimum skeitar 24,4o C dan suhu maksimum

sekitar 30,9o C. Selama tahun 2009 di Kabupaten Banyumas terjadi hujan

rata-rata pertahun sebanyak 88 hari dengan curah hujan rata-rata 2.725 mm

pertahun.

Keadaan topografi di Desa Kalikidang merupakan tanah lempungan

dengan kedalaman 0,50 m. Suhu udara rata-rata 26o C dan curah hujan

berkisar 2.836 mm/tahun. Keadaan topografi dan kondisi alam yang

Page 53: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

demikian menjadikan Desa Kalikidang cocok untuk daerah pertanian.

Selain itu Desa Kalikidang sangat cocok untuk usahatani ikan gurami yang

memerlukan kolam dengan tingkat ketinggian air yang konsisten dan juga

pada suhu udara sedang (cenderung ke panas) untuk mengembangkan

agribisnis pembesaran ikan gurami.

B. Keadaan Penduduk

1. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin

dikelompokkan menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Berdasarkan

komposisi tersebut dapat diketahui sex ratio-nya yaitu angka yang

menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan

perempuan di suatu daerah.Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di

Desa Kalikidangdapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 2010

No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Prosentase (%) 1. 2.

Laki-laki Perempuan

2.487 2.362

51,28 48,72

Jumlah 4.849 100

Sumber : Sokaraja dalam angka 2011

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa komposisi jumlah

penduduk di Desa Kalikidang menunjukkan jumlah penduduk laki-laki

lebih banyak daripada penduduk perempuan, dimana jumlah penduduk

laki-laki sebanyak 2.487 jiwa atau sebesar 51,28 % dan penduduk

perempuan sebanyak 2.362 jiwa atau sebesar 48,72 % dari keseluruhan

jumlah penduduk di Desa Kalikidang. Berdasarkan tabel tersebut juga

dapat digunakan untuk menghitung sex ratio, yang

merupakanperbandingan antara penduduk laki-laki dengan perempuan

yang dapat dicari dengan menggunakan jumlah penduduk laki-laki dengan

perempuan untuk kemudian dibuat perbandingannya.

Sex Ratio = xPerempuanJumlah

LakiLakiJumlah.. -

100%

Page 54: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Jika Sex Ratio 100 artinya dalam 100 orang perempuan terdapat

100 orang laki-laki (jumlah laki-laki sama dengan perempuan).

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa tahun 2010sex ratio

mempunyai jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan

jumlah penduduk perempuan. Hal ini bisa dilihat dari besarnya rasio jenis

kelamin (sex ratio) pada tahun 2010 sebesar 105,29 % yang berarti

bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki

di Desa Kalikidang. Hal ini sangat mendukung dalam penggunaan tenaga

kerja pada agribisnis gurami yang kebanyakan menggunakan tenaga

kerja laki-laki dalam proses produksinya.

2. Komposisi Penduduk Menurut Usia

Komposisi penduduk menurut umur digunakan untuk mengetahui

jumlah penduduk yang produktif dan yang non produktif. Menurut Badan

Pusat Statistik Kabupaten Banyumas golongan umur non produktif adalah

golongan umur antara 0 – 14 tahun dan golongan umur lebih dari atau

sama dengan 60 tahun, sedangkan golongan umur produktif adalah

golongan umur 15 – 59 tahun. Perbedaaan kelompok umur penduduk

tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun kebijaksanaan

pemerintah terutama dalam penyediaan lapangan bagi angkatan kerja,

karena dengan mengetahui umur penduduk pada suatu daerah dapat

diperkirakan jumlah angkatan kerja yang tersedia serta perubahan jumlah

angkatan kerja di masa mendatang. Komposisi penduduk menurut umur di

Desa Kalikidang dapat dilihat pada Tabel 6

Tabel 6. Komposisi Penduduk Menurut Umur di Desa Kalikidang Tahun 2009

No. Umur (tahun) Jumlah (Jiwa) Prosentase (%) 1. 0 – 14 1.346 27,76 2. 15 – 59 3.146 64,87 3. 60 357 7,73 Jumlah 4.849 100

Sumber : Monografi Desa Kalikidang Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk

Desa Kalikidang merupakan penduduk dalam usia produktif yaitu 3.146

Page 55: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

penduduk yang berusia antara 15 – 59 tahun dengan prosentase 64,87 %.

Ditambah dengan sebagian penduduk berumur 60 - 64 Penduduk yang

dengan usia ini dapat disebut sebagai usia kerja potensial meskipun tidak

semua penduduk pada usia ini bekerja. Kemudian diketahui jumlah

penduduk dalam usia non produktif yang berumur 0 – 14 tahun sebanyak

1.346 jiwa atau sebesar 27,76 % dan sebagian penduduk yang berumur

diatas 65 tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk yang berusia

produktif di Desa Kalikidang ini dapat memberikan gambaran mengenai

keadaan tenaga kerja agribisnis ikan gurami, yaitu bahwa tenaga kerjanya

berada pada usia produktif. Tingginya jumlah umur produktif akan

berpengaruh terhadap pembangunan daerah yang bersangkutan, karena

salah satu modal pembangunan adalah jumlah penduduk dengan usia

produktif yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan tenaga

kerja potensial sebagai aset penting penggerak pembangunan.

3. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan dapat digunakan

untuk mengetahui kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan

hal yang berperan penting dalam pembangunan suatu daerah karena

menjadi salah satu indikator kemajuan dalam suatu masyarakat. Tingkat

pendidikan di suatu daerah dipengaruhi oleh kesadaran akan pentingnya

pendidikan dan keadaan sosial ekonomi serta sarana pendidikan yang ada.

Dengan mengetahui tingkat pendidikan penduduk suatu daerah dapat

diperoleh gambaran tentang tingkat kebudayaan dan tingkat kesejahteraan

penduduk. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikandi Desa

Kalikidangdapat dilihat pada Tabel 7.

Page 56: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel 7. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Kalikidang Tahun 2010.

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Prosentase (%) 1. Belum/Tidak tamat SD 1.959 48,67 2. Tamat SD/sederajat 1.250 31,05 3. Tamat SLTP/sederajat 378 9,39 4. Tamat SLTA/sederajat 353 8,77 5. Tamat Perguruan Tinggi 85 2,12 Jumlah 4.025 100

Sumber : Monografi Kecamatan Sokaraja 2011

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa sebagian besar

penduduk di Desa Kalikidang memiliki tingkat pendidikan yang tidak

terlalu tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya jumlah penduduk yang

belum/tidak tamat SD sekitar 48,67 % dari keseluruhan jumlah penduduk.

Hal ini sekaligus menunjukkan prosentase tertinggi. Urutan kedua yaitu

tingkat pendidikan penduduk yang tamat SD /sederajat yang memililki

prosentase yaitu 317,05%, kemudian tingkat SLTP/sederajat sebesar

9,39% dan SLTA sebesar 8,77%. Untuk tingkat perguruan tinggi memiliki

prosentasesebesar 2,12% dari keseluruhan jumlah penduduk dan termasuk

prosentase terkecil.Dengan demikian menunjukkan bahwa kesadaran

penduduk akan pentingnya pendidikan di Desa Kalikidang masih

tergolong rendah sehingga dapat mempengaruhi pola pikir, kecepatan

adopsi teknologi dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan

usaha agribisnisnya.

4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Komposisi penduduk menurut mata pencaharian digunakan untuk

mengetahui tingkat sosial ekonomi dan karakteristik daerah dengan

melihat mata pencahariaan yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan daerah adalah

tersedianya lapangan kerja bagi penduduknya, karena dengan mengetahui

mata pencaharian penduduk suatu daerah dapat digunakan untuk

mengetahui kesejahteraan penduduk di daerah tersebut. Keadaan mata

pencaharian penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh keadaan

Page 57: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

alam, sumber daya yang tersedia dan kondisi sosial ekonomi seperti

keterampilan yang dimiliki, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan

modal yang tersedia yang dimiliki daerah itu sendiri. Keadaan penduduk

menurut mata pencaharian di Desa Kalikidang ditunjukkan pada Tabel 8.

Tabel 8. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa KalikidangTahun 2010.

No. Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Prosentase (%) 1. Petani 477 18,7 2. Buruh Tani 359 14,07 3. Nelayan - - 4. Pengusaha 201 7,88 5. Buruh Industri 141 5,52 6. Buruh Bangunan 177 6,94 7. Pedagang 971 38,07 8. Pengangkutan 63 2,47 9. PNS 146 5,72

10. ABRI 15 0,63 Jumlah 2.550 100

Sumber : Monografi Kecamatan Sokaraja 2011

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa penduduk Desa

Kalikidang sebagian besar mata pencahariannya adalah sebagai pedagang

yaitu sebesar 38,07%. Urutan berikutnya yaitu bermata pencaharian

sebagai petani danburuh tani masing-masingsebesar 18,7 % dan 14,07 %.

Hal ini sesuai dengan kondisi topografi Desa Kalikidang yang berupa

dataran rendah dan sebagian besar luas tanahnya digunakan untuk areal

persawahan. Kemudian sebagai pengusaha dan pengangkutanmasing-

masing sebesar 7,88 % dan 2,47%. Selanjutnya sebagai buruh Industri dan

bangunan masing-masingsebesar 5,52% dam 6,94%. Kemudian sebagai

PNS dan ABRI masing-masing sebesar 5,72% dan 0,63%. Dengan

banyaknya jenis pekerjaan yang ada dapat digunakan sebagai penciptaan

lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran.

C. Keadaan Pertanian

1. Tata Guna Lahan

Penggunaan lahan di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja

Kabupaten Banyumas dibagi menjadi dua yaitu lahan sawah dan lahan

Page 58: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

kering. Lahan sawah terdiri dari irigasi teknis, irigasi ½ teknis, irigasi dan

sederhana. Sedangkan lahan kering terdiri dari pekarangan/ bangunan,

tegalan/ kebun, padang gembala, tambak/ kolam, hutan negara,

perkebunan negara dan lain-lain. Tata guna lahan di Desa Kalikidang

dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Tata Guna Lahan di Desa Kalikidang tahun 2010

No Tata Guna Lahan Desa Kalikidang Luas (Ha) %

1. 2.

Lahan Sawah a. Irigasi Teknis b. Irigasi ½ Teknis c. Irigasi Sederhana Lahan Kering a. Pekarangan/Bangun

an b. Tegalan/Kebun c. Padang Gembala d. Tambak/Kolam e. Hutan Negara f. Perkebunan Negara g. Lain-lain

25,660

- 35,880

27,729 135,2

- 3,8

- -

4,728

11,013

- 15,399

11,901 58,026

- 1,630

- -

2,029 Total 232,997 100,0

Sumber : BPS Sokaraja dalam angka 2011

Berdasarkan Tabel 9. di atas dapat diketahui bahwa di Desa

Kalikidang luas lahan sawah lebih kecil daripada lahan kering. Lahan

sawah di Desa Kalikidang sebagian besar menggunakan irigasi sederhana

yaitu seluas 35,880 hektar.Luas lahan kering adalah 171,5 hektar dan

sebagian besar lahan kering digunakan untuk tegalan/ kebun yaitu sebesar

135,2 hektar Sedangkan untuk kolam seluas 3,8 hektar. Selain kolam yang

dkhususkan untuk sentra pembesaran masyarakat juga membuat kolam di

sekitar rumahnya untuk mengoptimalkan lahan yang tidak digunakan.

2. Produksi Hasil Pertanian

Kabupaten Banyumas memiliki lahan pertanian yang cukup luas

sehingga bisa dikatakan daerah tersebut merupakan daerah yang masih

mengandalkan sektor pertanian. Jumlah produksitanaman pangan di Desa

Kalikidang dapat dilihat pada Tabel 10.

Page 59: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel 10. Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan di Desa Kalikidang 2010

No Jenis Tanaman Pangan

Desa Kalikidang Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)

1. Padi 120 722 2. Jagung - 29 3. Ketela Pohon 22 50 4. Ketela Rambat - - 5. Kacang Tanah - 5 Total 122 806

Sumber : Dispertan Kecamatan Sokaraja

Berdasarkan tabel 10dapat diketahui bahwa produksi tanaman

pangan paling tinggi di Desa Kalikidang adalah tanaman padi yaitu

sebanyak 722 ton. Produksi tanaman pangan terbesar kedua di Desa

Kalikidang adalah ketela pohon yaitu sebanyak 50 ton. Tanaman jagung

menempati urutan ketiga dengan jumlah produksi sebanyak 29 ton.

Selain komoditas pertanian, komoditas yang banyak berkembang

yaitu pada komoditas peternakan. Peternakan yang dikembangkan hanya

berskala kecil yang biasa digunakan sebagai pengisi lahan kosong

dipekarangan tetapi ada juga sebagai peluang usaha untuk menambah

pendapatan keluarga. Berbagai jenis ternak yang diusahakan dapat dilihat

pada Tabel 11.

Tabel 11. Jenis Ternak dan Jumlah Ternak di Desa Kalikidang Tahun 2010

No. Jenis Ternak Jumlah Ternak 1. Sapi 54 2. Kerbau - 3. Kuda 3 4. Kambing/Domba 252 5. Babi 1.372 6. Ayam Kampung 2.356 7. Ayam Ras - 8. Itik 241 Jumlah 4.278

Sumber Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2011

Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui berbagai jenis hewan yang

diusahakan untuk diternak di Desa Kalikidang. Berdasarkan tabel tersebut

menunjukkan jenis ternak yang bayak diusahakan yaitu ayam kampung

Page 60: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

yaitu sebanyak 2.356 ekor.Hal ini menunjukkan ayam kampung masih

banyak digemari karena mudah dalam budidayanya. Jumlah ternak

terbanyak kedua adalah Babi sebanyak 1.372 ekor karena terdapat

peternak babi besar di Desa Kalikidang dan diikuti oleh warga sekitar.

Kemudian kambing/ domba 252 ekor, Itik 241 ekor, sapi 54 ekor dan yang

paling sedikit adalah kuda sebanyak 3 ekor.

3. Kondisi Perikanan

Kabupaten Banyumas adalah kabupaten yang dinobatkan sebagai

salah satu daerah di Jawa Tengah sebagai daerah minapolitan atau daerah

yang mengusahakan perikanan (khusus air tawar). Kabupaten

Banyumasakan semakin berkembang sejalan dengan meningkatnya

pengetahuan dan ketertarikan petani/masyarakat terhadap perikanan.

Berikut produksi ikan Kabupaten Banyumas per Kecamatan Tahun 2010.

Page 61: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 12.Produksi ikan gurami Kabupaten Banyumas menurut Kecamatan Tahun 2010 Kecamatan Jumlah Produksi Ikan

Gurami (Kg) Persentase (%)

Lumbir 4.855 0,34 Wangon 1.220 0,08 Jatilawang 9.497 0,67 Rawalo 21.050 1,47 Kebasen 128.380 9,02 Kemranjen 109.706 7,71 Sumpiuh 87.804 6,17 Tambak 8.480 0,60 Somagede 18.685 1,31 Kalibagor 8.525 0,60 Banyumas 15.254 1,07 Patikraja 9.051 0,63 Purwojati 4.970 0,34 Ajibarang 48.697 3,42 Gumelar 6.461 0,45 Pekuncen 28.555 2,00 Cilongok 7.999 0,56 Karanglewas 62.032 4,36 Kedungbanteng 69.628 4,89 Baturaden 59.311 4,16 Sumbang 21.482 1,51 Kembaran 193.407 13,59 Sokaraja 456.646 32,10 Purwokerto Selatan 32.347 2,27 Purwokerto Barat 2.380 0,16 Purwokerto Timur 1.293 0,09 Purwokerto Utara 4.819 0,43

Jumlah 1.422.534 100

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas 2011

Berdasarkan tabel 12 tentang data Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Banyumas tahun 2011, produksi ikan gurami di Kecamatan

Sokaraja mencapai 456.646 (sekitar 32,10 persen) dari total produksi ikan

gurami di Kabupaten Banyumas. Desa Kalikidang sebagai salah satu

wilayah yang mengembangkan agribisnis ikan gurami khususnya

pembesaran merupakan daerah yang sangat potensial dalam usahatani

pembesaran ikan gurami di Kabupaten Banyumas dan Desa Kalikidang

merupakan salah satu desa yang paling banyak memproduksi ikan gurami

di Kecamatan Sokaraja.

Page 62: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

D. Kondisi Budidaya Pembesaran Ikan Gurami

Usahatani Ikan gurami yang dilakukan di Desa Kalikidang Kecamatan

Sokaraja Kabupaten Banyumas adalah usahatani pembesaran ikan gurami

untuk dikonsumsi, sedangkan usaha pembibitan dan pendederan tidak

dilakukan di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja melainkan medatangkan

dari daerah lain yaitu dari Kecamatan lain di Kabupaten Banyumas.

Pembenihan adalah kegiatan menghasilkan benih-benih ikan ikan gurami

berkualitas. Sedangkan usahatani pendederan adalah pemeliharaan ikan

gurami mulai dari benih hingga pada usia tertentu.

Ikan gurami di Sokaraja saat ini memiliki pembudidaya sebanyak 816

orang. Dari sekian banyak pembudidaya di Kecamatan Sokaraja Desa

Kalikidang menjadi salah satu pusat pembesaran. Terdapat kelompok tani

pembudidaya ikan gurami yang cukup besar bernama “Ulam Sari”. Kelompok

“Ulam Sari” merupakan organisasi dari petani ikan gurami di Desa Kalikidang

ini, anggotanya terdiri dari masyarakat dari Desa Kalikidang maupun dari luar

Kalikidang (masih di sekitar Kalikidang) yang membutuhkan bantuan kolam

untuk dikelola. Masyarakat yang boleh mengelola diutamakan masyarakat

yang sedang membutuhkan penghasilan tambahan.

Budidaya pembesaran ikan gurami biasanya memakan waktu yang relatif

cukup lama yaitu sekitar 4-6 bulan untuk panen. Panen raya terjadi ketika

musim penghujan karena tingkat kematian ikan gurami rendah dibandingkan

pada musim kemarau. Petani ikan di Desa Kalikidang biasanya mengelola

kolam dari hasil sewa baik sewa kepada desa maupun kepada kelompok.

Apabila petani merupakan anggota kelompok dan menyewa kepada kelompok

maka terdapat bagi hasil dari keuntungan yaitu sebesar 15% untuk kelompok.

Keuntungan yang diperoleh saat ikut kelompok adalah pembayaran sewa

lahan, pakan, benih dibayar saat panen. Sehingga petani bisa melakukan usaha

pembesaran gurami terlebih dahulu tanpa memikirkan modal awal.

Petani gurami di Desa Kalikidang biasanya hanya mengelola 1-2 kolam

karena keterbatasan modal dan kebanyakan profesi mereka sebagai buruh tani.

Sehingga untuk saat ini budidaya gurami hanya sebagai penghasilan tambahan

Page 63: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

saja. Kolam yang berada di Desa Kalikidang berjumlah 287 unit kolam dan

164 unit adalah kolam milik kelompok. Kolam yang ada memiliki ukuran

berbeda-beda. Apabila di rata-rata kolam berukuran 250 m2 dengan harga

sewa kolam 1500/m2. Petani gurami dalam sekali panen mampu

menghasilkan 2 kali lipat dari benih yang ditebar dalam kurun waktu 4-6

bulan. Ketika petani menebar benih pada satu kolam sebanyak 100 kg maka

rata-rata normal yang akan diperoleh saat panen yaitu kurang lebih 200 kg.

Secara keseluruhan dari seluruh kolam yang ada di desa Kalikidang mampu

memproduksi 8 kwintal tiap pekannya dengan dua kali panen.

Page 64: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Petani ikan gurami

Karakteristik responden merupakan keadaan yang menggambarkan

kondisi petani ikan gurami di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja

Kabupaten Banyumas yang masih aktif dalam usahatani ikan gurami pada

saat penelitian.Responden petani gurami dalam penelitian ini berjumlah 30

orang. Identitas responden yang dikaji meliputi usia responden, pendidikan,

jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga yang aktif dalam

usahatani, lama (pengalaman) mengusahakan ikan gurami dan jumlah kolam.

Tabel. 13 Identitas responden agribisnis ikan gurami Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

No Uraian Jumlah Rata-Rata 1 Usia

a. < 15 tahun b. 15-65 tahun c. >65 tahun

0

26 orang 4 orang

41 tahun

2 Pendidikan a. Dasar (SD-SMP) b. Sedang (SMA) c. Tinggi (PT)

18 orang 9 orang 3 orang

9 tahun

3 Jumlah anggota keluarga a. 1- 5 orang b. > 5 orang

28 orang 2 orang

3 orang

4 Jumlah anggota keluarga yang aktif dalam UT a. Tidak ada b. 1 orang c. 2 orang d. 3 orang

7 orang 17 orang 3 orang 3 orang

1 orang

5 Lama Pengalaman mengusahakan ikan gurami a. 0 – 5 tahun b. 6 – 10 tahun c. > 10 tahun

9 orang 2 orang

19 orang

> 10 tahun

6 Jumlah Kolam a. 1 kolam b. 2 kolam c. 3 kolam d. > 3 kolam

18 orang 8 orang 2 orang 2 orang

2 kolam

Sumber : Analisis data primer

50

Page 65: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Menurut BPS kategori produktivitas masyarakat dibagi menjadi tiga yaitu

usia belum produktif (dibawah 15 tahun), usia produktif (15-65 tahun) dan

usia tidak produktif (diatas 65 tahun). Pada table 13 kondisi di Desa

Kalikidang dalam kegiatan agribisnis ikan gurami rata-rata usia petani gurami

yang ada di desa Kalikidang adalah 41 tahun dimana usia tersebut masuk

dalam usia produktif yang akan berpengaruh terhadap proses produksi karena

dalam kegiatan agribisnis ikan gurami diperlukan kemampuan fisik yang kuat

agar petani ikan gurami dapat mengelola dan terus menjalankan kegiatan

agribisnis ikan gurami dengan baik.

Lama pendidikan rata-rata petani ikan gurami di Desa Kalikidang

Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas yaitu 9 tahun. Berdasarkan lama

pendidikan yang ditempuh petani tersebut sesuai dengan UU SISDIKNAS no.

20 Tahun 2003 dapat dikatakan bahwa petani ikan gurami rata-rata

berpendidikan rendah yaitu sampai jenjang SMP. Dapat dikatakan bahwa

pengetahuan dan wawasan yang dimiliki oleh petani gurami masih

rendah.Pendidikan formal tidak menjadi syarat utama yang diperlukan dalam

kegiatan agribisnis ikan gurami tetapi berpengaruh terhadap pola pikir petani

dalam mengambil keputusan terkait dengan pengelolaan agribisnis ikan

gurami yang dijalankan. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki yang

dimiliki oleh petani ikan gurami maka pola pikir yang dimilikinya akan

semakin rasional dalam menetapkan keputusan dan strategi usahatani yang

akan diambil sehingga akan berpengaruh terhadap besarnya keuntungan yang

akan diperoleh oleh petani ikan gurami.

Petani gurami yang ada di Desa Kalikidang mendapatkan pengetahuan

tentang kegiatan agribisnis ikan gurami dari beberapa sumber. Sebagian besar

petani memperoleh pengetahuan dengan cara belajar dari pengalaman dan

mengamati secara langsung petani ikan gurami terdahulu. Perlu diketahui

lama/pengalaman petani ikan gurami di Desa Kalikidang tergolong cukup

lama yaitu rata-rata 10 tahun. Selain itu petani ikan gurami mendapatkan

pengetahuan dari setelah mengikuti penyuluhan ataupun sosialisasi dari dinas

perikanan dan peternakan Kabupaten Banyumas berupa motivasi untuk

Page 66: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

pengusahaan agribisnis ikan gurami, tatacara teknis pembudidayan dan

program-program yang diberikan pemerintah

Rata-rata jumlah anggota keluarga yang masih menjadi tanggung jawab

petani ikan gurami berjumlah 3 orang dan rata-rata keluarga petani ikan

gurami tidak terjun langsung dalam usahatani baik usahatani di lahan (sawah)

maupun di kolam ikan gurami. Petani ikan gurami dalam pengelolaan

kegiatan agribisnis ikan gurami masih dapat dilakukan sendiri dan hanya

memerlukan tenaga kerja luar ketika akan panen dan saat sanitasi kolam

sekitar 2-3 orang. Disamping itu memang rata-rata kolam yang diusahakan

petani ikan gurami di Kalikidang tidak terlalu banyak yaitu berjumlah 1 - 2

kolam dikarenakan karena kepemilikan kolam di Kalikidang sebagian besar

dimiliki oleh kas desa serta kelompok tani sehingga dengan jumlah kolam

yang ada dibagikan sesuai dengan kemampuan pengusahaan petani gurami.

Ukuran kolam bermacam-macam.Ada yang berukuran 150 m2, 200 m2, 250

m2, 300 m2, dan ukuran terbesar yaitu 500 m2.

Tabel 14. Alasan petani mengusahakan ikan gurami

No Uraian Jumlah (orang) Presentase (%)

1 Tambahan Penghasilan 20 66,67 2 Lebih menguntungkan 7 23,33 3 Penghasilan pokok 2 6,67 4 Hiburan 1 3,33 Total 30 100,00

Sumber : Analisis data primer Tabel 15. Pekerjaan Pokok petani gurami

No Uraian Jumlah (orang) Presentase (%)

1 Petani 6 20 2 Pedagang 5 16,67 3 Pegawai (negeri/swasta) 3 10 4 5 6 7

Serabutan Buruh (Bangunan/Pabrik) Petani gurami Lain-lain

3 6 2 5

10 20

6,67 16,67

Total 30 100,00

Sumber : Analisis data primer

Page 67: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Walaupun di Desa Kalikidang merupakan sentra pembesaran ikan gurami

namun sebagian besar petani ikan gurami mengusahakan ikan gurami bukan

sebagai penghasilan/usaha pokok atau sebagai tambahan penghasilan saja

karena para petani gurami sudah memiliki profesi pokok seperti pada tabel 14

dan 15 .Selain sebagai penghasilan tambahan alasan mengapa lebih memilih

ikan gurami daripada komoditas ikan lainnya adalah karena membudidayakan

gurami dinilai lebih menguntungkan dibandingkan yang lainnya.

Tabel 16. Sifat kepemilikan kolam

No Uraian Jumlah (orang) Presentase (%)

1 Sewa 26 86,67 2 Milik sendiri 4 13,33 Total 30 100,00

Sumber : Analisis data primer

Tabel 17. Sumber modal

No Uraian Jumlah (orang) Presentase (%)

1 Sendiri 15 50,00 2 Pinjaman 15 50,00 Total 30 100,00

Sumber : Analisis data primer Pada tabel 16 sifat kepemilikan kolam yang diusahakan oleh para petani

ikan gurami rata-rata adalah dengan sistem sewa karena lahan yang tersedia

sebagian besar adalah milik desa dan sebagian lainnya dijadikan kolam

bersama bagi kelompok tani ikan gurami sehingga apabila ingin mengelola

harus menggunakan sistem sewa melalui kelompok tani dengan sistem bagi

hasil. Kelompok petani gurami yang berada di Desa Kalikidang atau yang

sering disebut POKDAKAN (Kelompok Pembudidaya IKAN) ULAM SARI

sudah ada sejak tahun 1999 yang dahulu terbentuk bersama program IDT

(Indeks Desa Tertinggal) hingga mengalami kejayaan pada tahun 2003

dengan panen 2 kali tiap pekan antara 7-9 kwintal. Pasca itu dikarenakan

karena kondisi ekonomi yang tidak stabil ditambah kepengurusan yang tidak

solid kelompok ini mengalami vakum selama beberapa tahun hingga akhirnya

pada tahun 2008 dengan kesadaran akan pentingnya kelembagaan kelompok

Page 68: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

sebagai sarana menguatkan posisi perikanan air tawar pembudidaya mulai

menggiatkan kembali kelompoknya. Pada terakhir dilakukan penelitian

jumlah anggotanya sudah mencapai 67 orang. Pada tabel 17 saat ini rata-rata

modal awal pengelolaan agribisnis ikan gurami biasanya petani menggunakan

modal sendiri ataupun pinjaman (dari kelompok tani) tergantung kesiapan

awal petani yang akan mengusahakan. Pada modal pinjaman dari kelompok

tani yaitu dengan meminjam modal berupa kolam, dan sarana produksi yang

sudah disediakan oleh kelompok.Pembayaran dilakukan ketika panen dengan

pelunasan biaya saprodi dan 15 % dari hasil keuntungan.

B. Usahatani Agribisnis Ikan Gurami

1. Usaha Agribisnis Ikan Gurami di Desa Kalikidang

Ikan gurami yang layak untuk dipasarkan adalah jika mencapai

jumlah 500-700 gram/ekor oleh karena itu diperlukan masa pemeliharaan

sekitar 4-6 bulan (Kholish,2009) tergantung permintaan pasar.Pembesaran

ikan gurami di Desa Kalikidang dilakukan di kolam tanah, dan sebagian

kecil sudah di kolam semen. Tahapan-tahapan dalam pembesaran ikan

gurami sebagai berikut :

a. Pemilihan lokasi dan Persiapan kolam

1) Pemilihan lokasi ditentukan beberapa faktor yaitu faktor teknis dan

non teknis (Kholish,2009). Faktor teknis meliputi lokasi budidaya,

sumber air, dan kualitas air. Desa Kalikidang merupakan lokasi

yang sesuai untuk kegiatan pembesaran budidaya gurami karena

berada didataran rendah yang beriklim sedang-panas sehingga

mendukung perkembangan ikan gurami karena ikan gurami

tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah tropis yaitu di

dataran rendah sampai dengan ketinggian antara 1-400 m dpl

dengan suhu ideal 25-30o Celcius. Tanah yang digunakan untuk

kolampun merupakan tanah liat yang mampu menahan air. Desa

Kalikidang juga dekat dengan sumber air yaitu “kali bener” dan ada

dam yang menampung air meski pada musim kemarau terkadang

debit air rendah. Untuk faktor non teknis letak pembesaran gurami

Page 69: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

di Desa Kalikidang sudah cukup baik karena kemudahan dalam

mengakses baik jalan maupun pengadaan saprodi. Desa Kalikidang

sendiri termasuk lokasi yang aman terhadap pencurian ikan gurami

terbukti belum pernah ada kejadian pencurian ikan gurami. Rata-

rata masyarakat sekitar juga mendukung kegiatan pembudidayan

gurami dan sebagian besar masyarakat di Kalikidang juga

membudidayakan ikan gurami.

2) Kolam harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum benih

ditebarkan. Kolam dikeringkan terlebih dahulu sampai tiga hari

hingga dasar permukaan kolam retak-retak tujuannya untuk

membunuh hama atau bibit penyakit yang ada di kolam tersebut

dan untuk memudahkan pengolahan tanah dasar kolam. Langkah

selanjutnya adalah membuang lumpur hitam kemudian dilakukan

pengapuran untuk menstabilkan pH tanah. Kemudian dilakukan

pemupukan tanah dasar kolam dengan pupuk kandang untuk

menumbuhkan makanan alami (plankton). Namun aplikasinya

hanya beberapa petani yang memberikan pupuk dikarenakan

pemahaman petani gurami dan keterbatasan modal. Setelah

kegiatan pengapuran dan pemupukan selanjutnya kolam dialiri air,

biasanya petani gurami menggunakan diesel dengan menyedot dari

air sungai untuk membantu pengairan. Setelah pengairan kemudian

dibiarkan selama 5-7 hari agar ditumbuhi plankton yang berwarna

kehijau-hijauan. Rata-rata petani sudah melakukannya berdasarkan

pengalaman ataupun belajar dari petani gurami yang sudah

berkecimpung terlebih dahulu.

b. Pembesaran

1) Penebaran benih

Penebaran benih merupakan salah satu faktor yang menentukan

dari kegiatan awal pemeliharaan ikan di kolam.Penebaran benih

baru dapat dilakukan setelah dipastikan kolam perbesaran benar-

benar telah siap untuk digunakan.Benih ditebarkan pada pagi

Page 70: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

ataupun sore hari karena suhu yang tidak terlalu panas sekaligus

untuk menghindari ikan gurami dari stress.Benih yang ada di desa

Kalikidang didapat dari kelompok tani yang berasal dari kelompok

petani gurami di bidang pembibitan di wilayah Kabupaten

Banyumas sedangkan untuk petani gurami individu dapat

bekerjasama dengan pengepul.Harga benih disesuaikan dnegan

kondisi saat itu.Seharusnya Jumlah benih ikan gurami yang akan

ditebarkan disesuaikan dengan ukuran ikan dan luas kolam namun

karena terkendala dalam pengadaan benih serta modal untuk

mengaksesnya (karena tergantung dengan kelompok tani), ada

beberapa kolam yang hanya digunakan sebesar 70% dari daya guna

kolam. Ikan gurami ditebar dengan ukuran 200-300 g/ekor atau 5-

20 ekor/m2.

2) Pemeliharaan

Pada proses pemeliharaan ikan gurami diberi dua jenis pakan yaitu

pakan buatan (pabrikan) berupa pelet dan pakan hijau-hijauan.

Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dari berbagai bahan

makanan kemudian diramu menggunakan formula tertentu (kadar

protein 25-33%) yang berasal dari pabrik sehingga bisa memenuhi

kebutuhan gizi ikan secara lengkap. Bahan yang digunakan dalam

campuran pembuatan pelet seperti katul, tepung ikan, tepung

tapioca, dan tepung jagung.Pelet buatan pabrik biasanya sudah

diukur seberapa jauh kandungan nutrisi di dalamnya baik protein,

lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan serat. Sedangkan pakan

hijauan merupakan pakan daun-daunan yang diberikan dalam

bentuk apa adanya kepada ikan biasanya petani gurami Kalikidang

memberikan daun kangkung. Pemberian pakan dilakukan setiap

hari pada pagi dan sore dengan variasi antara pakan buatan pabrik

(pelet) dan pakan dedaunan.Namun karena mahalnya harga pakan

pabrikan petani gurami di desa Kalikidang biasa memberikan

pakan buatan sendiri yang terbuat dari ampas tahu.Ampas tahu

Page 71: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

biasanya diambil dari sisa limbah pabrik tahu yang ada di Desa

Kalikidang mengingat di Desa Kalikidang terdapat banyak industry

pembuat tahu dan mayoritas masyarakatnya banyak yang menjual

tahu.

c. Pencegahan hama

Hama yang sering ditemukan dan mengganggu ikan gurami yaitu dari

jenis pemangsa seperti bebek, katak dan burung. Petani gurami

biasanya mengawasi kolam setiap pagi dan sore sehingga hama jenis

ini dapat dikendalikan. Di beberapa kolam juga dipasang jaring/tali

ditengah kolam untuk menghindari pemangsa masuk kolam dan

mengurangi resiko pencurian ikan. Selain hama untuk menanggulangi

penyakit yang disebabkan oleh jamur yang menjangkit gurami, petani

biasa memberikan garam dapur ke kolam sebanyak 10 kg/kolam.

Garam berfungsi untuk untuk mematikan penyakit terutama yang

diakibatkan oleh jamur dan bakteri.

d. Panen

1) Panen merupakan tahap akhir dari kegiatan produksi dalam

budidaya ikan. Panen gurami untuk ukuran konsumsi setelah

mencapai 500-800 g/ekor. Waktu pemanenan yang biasanya

dilakukan di desa Kalikidang setiap 2 kali dalam satu pekan dengan

rata-rata panen 4 - 5 kwintal. Cara pemanenan bisa menentukan

kualitas ikan gurami. Cara pemanenan yang sesuai akan

menghasilkan ikan gurami berkualitas baik yakni dalam kondisi

hidup, tidak cacat dan tidak ada luka-luka. Ikan gurami yang

berkualitas baik tersebut harganya akan lebih tinggi. Teknik

pemanenan ikan guramidi desa Kalikidang ada dua acara karena

terdapat dua jenis kolam yaitu kolam yang memiliki saluran

pembuangan dan kolam yang tidak memiliki saluran pembuangan.

Teknik pemanenan ikan gurami untukkolam yang tidak memiliki

saluran dilakukan dengan menguras air terlebih dahulu dengan

pompa dieselhingga ketinggan kolam berkisar 50 cm, untuk kolam

Page 72: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

yang memiliki saluran tinggal mencabut pipa pralon yang menjadi

saluran pembuangan. Biasanya ikan gurami berkumpul di

sepanjang kemalir yanga ada di kolamkemudian jaring

dibentangkan lalu ditarik secara berlahan-lahan sampai sampai di

salah satu pojok kolam. Setelah itu gurami dapat diambil

menggunakan tangan atau seser khusus dengan hati-hati agar tidak

stres dan luka. Gurami kemudian dimasukkan ke dalam

ember/drum sekaligus dilakukan pensortiran apabila terdapat ikan

yang masih kecil ataupun luka dan disendirikan ataupun

dikembalikan ke kolam.

e. Pemasaran

Sistem pemasaran ikan gurami di Desa Kalikidang bermacam-macam

tapi yang paling banyak di gunakan yaitu ada pembeli atau

pedegangbesar yang membeli langsung di kolam, jadi mereka

membawa pekerja dan sarana transportasi sendiri untuk mengangkut

ikan gurami yang diambilnya. Harga disesuaikan dengan harga pasaran

saat itu yang disebabkan oleh berbagai factor seperti ketersediaan stok

ikan dan naiknya harga faktor produksi.Pada umumnya

pembeli/pengepul berasal dari sekitar Desa Kalikidang yang nantinya

akan di distribusikan ke sekitar wilayah Kabupaten Banyumas (di

pasar dan rumah makan) dan ke luar Banyumas (Tasikmalaya,

Bandung).

2. Analisis Usahatani Agribisnis Ikan Gurami

a. Biaya Usahatani

Biaya yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah biaya

yang benar-benar dikeluarkan oleh petani dalam budidaya ikan gurami

selama satu kali musim panen.Meliputi biaya pembelian sarana

produksi, biaya tenaga kerja luar dan lain-lain.Besarnyabiaya yang

dikeluarkan dalam budiaya pembesaran ikan gurami di Desa

Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas dapat dilihat

pada Tabel 18.

Page 73: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 18. Rata-Rata Biaya yang Dikeluarkan oleh Petani dalam Budidaya Pembesaran Ikan Gurami selama Satu Musim Penen (4 – 6 bulan)

No.

Uraian Harga (Rp) per 2 kolam

Harga (Rp) per kolam

Prosentase (%)

1

2 3

Saprodi - Benih - Pakan - Obat - Pupuk - Dll Tenaga kerja luar Lain-lain -Sewa Kolam -Transportasi -Sewa Peralatan

15.076.900 10.291.033,3 4.588.166,67

168.500 21.200

8.000 256.333,33 842.586,43 762.586,43

75.000 5.000

7.538.450 5.145.516,65 2.294.083,34

84.250 10.600

4.000 128.166,66 421.293,21 381.293,21

37.500 2.500

93,20 63,61 28,36

1,04 0,13 0,04 1,58 5,20 4,71 0,46 0,03

Jumlah 16.175.819,8 8087909,9 100,00

Sumber : Analisis data primer, 2012

Pada table 18 total biaya yang dikeluarkan oleh petani gurami

dalam kegiatan pembesaran ikan gurami di Desa Kalikidang

Kabupaten Banyumas dalam satu musim sebeasr Rp.16.175.819,80

dengan perincian Rp. 15.076.900 (93,2%) untuk pembelian sarana

produksi, Rp 256.333,33 (1,59%) untuk upah tenaga kerja luar, dan Rp

842.586,43 (5,2%) untuk biaya lain-lain seperti sewa kolam,

transportasi dan sewa peralatan.

Biaya pembelian sarana produksi menempati presentasi yang

paling besar yaitu 93,2%. Besarnya pembelian sarana produksi

dipengaruhi karena harga benih ikan gurami yang memang cukup

tinggi yaitu Rp. 10.291.033,3 (63,61%) ditambah dengan tingginya

harga pakan yaitu Rp. 4.588.166,67 (28,36%). Tingginya harga benih

dan pakan dinilai paling signifikan dalam pembelian sarana

produksi.Hal ini dikarenakan dalam waktu singkat harga kedua faktor

produksi tersebut mengalami kenaikan yang sangat pesat.Petani juga

mengerluarkan biaya untuk obat-obatan yang bertujuan untuk

menanggulangi penyakit serta pupuk untuk menumbuhkan pakan

alami.Namun tidak semua petani menerapkan hal tersebut. Rata-rata

Page 74: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

pembelian obat dan pupuk hanya sebesar Rp. 168.500 (1,04%) dan Rp.

21.200 (0,13%).

Biaya lain-lain menempati presentase kedua yang dikeluarkan

oleh petani dengan persentase sebesar 5,2%. Biaya ini meliputi sewa

kolam, transportasi, dan sewa peralatan.Sedangkan untuk pajak tanah

ditiadakan karena lahan yang ada di Desa Kalikidang rata-rata adalah

milik kas desa dan kelompok tani, untuk lahan pribadi hanya sedikit

dan sisanya mengelola dengan sistem sewa. Oleh karena itu biaya sewa

menjadi biaya yang wajib dibayar dengan nominal sebesar Rp.

762.586,433 (4,71%). Biaya transportasi dan sewa peralatan tidak

menjadi dominasi biaya yang harus dikeluarkan karena kebanyakan

pengepul sudah datang mengambil ikan dengan membawa alat

transportasi dan untuk peralatan dapat meminjam ke kelompok tani

walaupun untuk petani lokal harus mengeluarkan biaya sewa peralatan.

Biaya yang dikeluarkan untuk transportasi dan sewa peralatan sebesar

Rp. 75.000 (0,46%) dan Rp. 5.000 (0,03%).

Biaya tenaga kerja merupakan komponen biaya yang paling

sedikit dikeluarkan oleh petani dengan presentase sebesar 256.333,33

(1,58%). Petani gurami menggunakan tenaga kerja luar hanya pada

kegiatan sanitasi kolam dan pemanenan yang umumnya hanya

membutuhkan dua orang saja.Rata-rata upah tenaga kerja perharinya

antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000.Disamping itu adapula petani

yang tidak mengeluarkan biaya tenaga kerja luar karena dari pihak

pengepul sudah membawa tenaga ketika panen dilakukan.

b. Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani agribisnis ikan gurami di Desa Kalikidang

Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas diperoleh dari hasil

penjualan ikan gurami dengan cara mengalikan jumlah produksi ikan

gurami yang dihasilkan dengan harga ikan mas/kg. Rata-rata produksi

dan penerimaan total usahatani agribisnis ikan gurami di Desa

Kalikidang dapat dilihat pada tabel 19.

Page 75: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 19. Rata-Rata Produksi dan Penerimaan Total Agribisnis Ikan Gurami selama satu musim panen (4 – 6 bulan)

No Uraian Rata-rata 1 2 3 4 5

Jumlah Kolam Hasil Produksi (kg) Harga Produksi (Rp) Penerimaan (Rp) Penerimaan per kolam (Rp)

2 742,17

27041,67 20.902.833,3 10451406,65

Sumber : Analisis Data Primer Tabel 19 menunjukkan rata-rata produksi ikan gurami di Desa

Kalikidang sebesar 742,17 kg dengan kepengelolaan 2 kolam

berukuran rata-rata 250 m2. Besarnya penerimaan tergantung pada

jumlah produk yang dihasilkan dan harga jual produk.Petani bisa

menjual produknya secara langsung kepada pembeli atau

pengepul.Harga jual ikan gurami di daerah penelitian relatif stabil

yaitu berkisar antara Rp 27.000 hingga Rp. 28.000atau Rp 27.041,67

per kilogram (tabel 19).Pembeli umumnya adalah pedagang

pengumpul/pedagang besar.Harga ikan tersebut berdasarkan harga

kesepakatan antara petani gurami dengan pengepul yang disesuaikan

dengan kondisi saat itu. Rata-rata penerimaan total petani gurami

dengan pengelolaan 2 kolam sebesar Rp 20.902.833,3.

c. Pendapatan Usahatani

Setelah mengetahui besarnya biaya usahatani dan penerimaan

maka dapat diketahui besarnya pendapatan usahatani dengan

mengurangkan penerimaan usahatani dengan biaya usahatani.

Penerimaan petani dari usahatani ikan gurami berasal dari hasil

penjualan ikan gurami yang sudah besar dan siap

dikonsumsi..Besarnya rata-rata pendapatanusahatani agribisnis ikan

gurami di Desa Kalikidang dapat dilihat pada tabel 20.

Page 76: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 20. Rata-Rata Pendapatan total agribisnis Ikan Gurami selama satu musim panen (4 – 6 bulan)

No Uraian Rata-rata 1 2 3 4

Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) Pendapatan (Rp) Pendapatan perkolam (Rp)

20.902.833,3 16.175.819,8

4.727.013,5 2.532.328,7

Sumber :Analisis data primer, 2012

Pendapatan usahatani ikan gurami merupakan selisih antara

penerimaan yang diperoleh dari usahatani ikan gurami dengan semua

biaya yang benar-benar dikeluarkan dalam usahatani ikan gurami.

Besarnya penerimaan petani ikan gurami selama semusim panen

adalah Rp 20.902.833,3 dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar

Rp 16.175.820 sehingga pendapatan yang bisa diterima oleh petani

ikan gurami selama satu musim tanam adalah sebesar Rp

4.727.013,567. Sehingga pendapatan perkolam selama satu musim

panen (4-6 bulan) sebesar Rp 2.532.328,7 dengan asumsi perbulan Rp

422.054,78. Tentunya semakin banyak petani mengelola atau memiliki

banyak kolam semakin banyak pula pendapatan yang diperoleh.

C. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Perumusan strategi dimulai dengan menganalisis faktor internal dan

eksternal usahatani untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis yang

menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam

mengembangkan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas.

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

oleh petani gurami Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten

Banyumas yang akan berpengaruh terhadap kelangsungan pengembangan

agribisnis ikan gurami ke masa yang akan datang.Faktor kekuatan dan

kelemahan ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

penentuan alternatif strategi pengembangan. Analisis faktor internal

dalam penelitian ini meliputi analisis terhadap keuangan,produksi,

Page 77: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

pemasaran, dan manajemen dalam pengemdbangan agribisnis ikan gurami

di Kabupaten Banyumas. Analisis Matriks IFE terdapat pada tabel 21.

a. Keuangan

Salah satu barometer dalam melihat sebuah usaha dapat dilihat dari

kondisi keuangan usaha tersebut. Dari segi perolehan ataupun input

keuangan, kegiatan agribisnis ikan gurami mampu memberikan tambahan

penghasilan bagi petani gurami yang mengusahakannya disamping

kegiatan agribisnis ikan gurami merupakan pekerjaan sambilan bagi

sebagian besar petani. Selain dari hasil yang diperoleh, akses dalam

memperoleh modal untuk mengusahakan sangat berpengaruh pula dalam

proses pembudidayaan (produksi) ikan gurami di Kabupaten Banyumas.

Berdasarkan hasil observasi di lapang, dilihat dari sisi petani ikan

gurami,sebagian besar petani berada dalam masalah keuangan yakni

memiliki modal yang terbatas. Untuk mempersiapkan besarnya uang yang

akan digunakan dalam usahatani ikan gurami terkadang mereka

mengalami kesulitan. Hingga saat ini petani masih bergantung pada

bantuan modal yang diberikan oleh pemerintah (melalui kelompok tani

pembudidaya ikan gurami berupa program dan bantuan saprodi) dan

lembaga keuangan walaupun secara kuantitas masih belum mencukupi

untuk sebagian besar petani ikan gurami di Desa Kalikidang.

Pengaksesan dana tersebut melalui kelompok tani dengan mengajukan

proposal ke dinas perikanan atau pihak yang terkait kemudian setelah

bantuan di turunkan akan dikoordinasikan kembali dengan pengurus

kelompok yang selanjutnya akan dibagikan kepada yang memerlukan.

Pada aspek keuangan agribisnis ikan gurami di Desa Kalikidang tidak

memiliki kelebihan/kekuatan tersendiri dan cendrung sebagai kelemahan.

1) Kelemahan :

Ø Permodalan kecil

Modal merupakan faktor utama yang dijadikan sebagai pondasi

mendirikan sebuah usaha apapun.Budidaya gurami juga merupakan

usahatani yang membutuhkan modal yang cukup besar.

Page 78: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Mulai dari pengadaan lahan hingga panen, semua memerlukan

biaya yang tidak sedikit.Petani ikan gurami di Desa Kalikidang

kebanyakan berprofesi sebagai buruh sehingga untuk memulai

suatu budidaya gurami sangat terkendala oleh modal.Pinjaman dari

lembaga keuanganpun sangat sulit diakses karena membutuhkan

jaminan yang belum mampu untuk dipenuhi oleh sebagian besar

petani secara individu.Oleh karena itu banyak petani gurami yang

menyewa lahan dari kelompok tani yang ada maupun bekerjasama

dengan kelompok tani dengan sistem bagi hasil. Cara yang

dilakukan itupun harus mengantri dan bergantian dengan petani

lain untuk memperoleh lahan untuk digarap.

b. Produksi

Proses produksi suatu komoditas pertanian khususnya perikanan

selain dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dan alam juga dipengaruhi

oleh suatu proses pemeliharaan dan perlakuan yang dilakukan oleh

petani. Sistem produksi ikan gurami di Desa Kalikidang Kecamatan

Sokaraja Kabupaten Banyumas telah mempunyai suatu pedoman yaitu

SOP (Standart Operating Prosedure) dengan acuan CBIB (Cara

Budidaya Ikan yang Benar) yang telah tersertifikasi dari pihak

pemerintah. Sistem pembesaran ikan gurami yang digunakan sebagai

berikut :

Ø Lahan Budidaya

Budiaya dengan lahan kolam tanah dengan kedalaman 80 cm s/d 100

cm, kemiringan pematangan 5’ dengan dasar tanah, seluas rata-rata

400m2. Kolam sebagai wadah ikan sebelumnya diperlakukan

pengeringan, pengapuran dengan dosis kurang lebih 100 gr/m2.

Ø Ukuran Benih dan Padat Tebar

Padat tebar yang digunakan berkisar 3-4 ekor/m2 dengan ukuran benih

antara 200 gram – 300 fram/ekor.

Page 79: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Ø Pakan

Pakan emamnfaatkan pakan alami di perairan ditambah pakan buatan

(pelet) yang 2 kali sehari.Disamping itu ditambah dengan daun-daunan

dan ampas tahu.

Ø Sistem Pengairan

Sumber air berasal dari sungai bener Dam Kaliomas dan tidak terjadi

masalah sepanjang tahun.

Ø Masa Pemeliharaan dan Panen

Periode pemeliharaan dalam budiday pembesaran ikan gurami

dilaksanakan selama 5-6 bulan yaitu setelah ikan mencapai ukuran

minimal 500 gram/ekor.Pada saat ini, budidaya pembesaran ikan

gurami oleh pokdakan Ulam Sari telah berhasil mencapai SR (Survival

Rate) rata-rata 90%.

Pada aspek produksi agribisnis memiliki kekuatan tersendiri namun

juga memiliki berbagai hal yang menjadi kelemahan.

1) Kekuatan :

Ø Terdapat SOP (Standart Operational Procedure)

Salah satu aturan yang dapat mempertahankan kualitas suatu

produk pertanian adalah SOP (Standart Operational Procedure).

Di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

telah mempunyai SOP dalam budidaya ikan gurami yang telah

mengacu pada standard cara budidaya ikan yang baik. Hal ini

menjadi suatu kekuatan dalam mepertahankan kualitas produk

karena SOP menjadi suatu pedoman petani untuk membudidayakan

ikan gurami yang benar. Dengan mengikuti SOP dalam budidaya,

maka petani akan terus dapat menjaga dan meningkatkan kualitas

produsi ikan gurami sehingga petani akan mendapatkan bargaining

position tersendiri.

Ø Inovasi pakan tambahan

Petani gurami di Desa Kalikidang mencoba secara inovatif dan

kreatif untuk membuat pakan tambahan sebagai pengganti pakan

Page 80: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

yang berasal dari pabrik (pelet).Pakan yang digunakan sebagai

pakan tambahan selain dedaunan yaitu pakan tambahan buatan

berupa ampas tahu yang harganya jauh lebih murah dibandingkan

pakan berupa pelet.Tujuan utama diberikan pakan ampas tahu yaitu

untuk meminimalisir biaya pakan sehingga nantinya diperoleh

margin yang lebih besar dari hasil produksi.Selain untuk

mengurangi biaya aktor produksi, pakan ampas tahu baik bagi

pertumbuhan gurami.

Ø Kualitas hasil panen yang lebih baikdibandingkan dengan yang lain

Banyak pedagang dan pengepul serta pihak pemerintahan yang

melirik hasil produksi ikan gurami yang berasal dari Desa

Kalikidang. Hal ini dikarenakan karena ikan gurmai yang

dihasilkan memiliki keunggulan tersendiri daripada daerah yang

lain. Dikarenakan adanya SOP dan penggunakan pakan yang baik,

ikan gurami yang berasal dari Desa Kalikidang berbagai macam

keunggulan seperti ketahanan ikan yang lebih lama khususnya saat

pendistribusian ke luar kota serta daging yang lebih gurih bila

dimasak.Beberapa keunggulan tersebut mampu menjadi daya tarik

dan ciri khas tersendiri bagi petani ikan gurami di Desa

Kalikidang.

2) Kelemahan :

Ø Sarana dan prasarana produksi yang belum memadai

Sarana dan prasarana dalam proses produksi merupakan faktor

yang sangat penting karena dengan proses produksi yang baik

akan menghasilkan hasil yang baik pula. Petani gurami di Desa

Kalikidang memiliki pengalaman yang cukup lama dalam

mengusahakan budidaya ikan gurami namun seringkali sarana dan

prasarana menjadi kendala dalam proses produksi. Sebagai contoh

petani gurami belum mampu dalam melakukan pengadaan bibit

dan pakan karena keterbatasan modal. Kemudian saluran air

sebagai proses sanitasi dan sirkulasi yang masih menggunakan

Page 81: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

tanggul tanah sehingga belum permanen dan dapat rusak sewaktu-

waktu serta beberapa akses jalan yang masih terbuat dari tanah

sehingga menyulitkan petani, pedagang maupun pengepul untuk

keluar masuk lahan. Kendala sarana dan prasarana lainnya seperti

belum adanya jenzet dengan daya yang sesuai untuk

menggerakkan mesin pembuat pelet (daya jenzet hanya kuat untuk

mesin pompa saja) sehingga ada mesin pembuat pelet yang tidak

digunakan.

Ø Petani belum mengefisienkan dan memanfaatkan waktu produksi

secara optimal

Pembudidayaan ikan gurami terkhusus pada pembesaran memang

memerlukan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan

budidaya ikan lainnya.Memerlukan waktu sekitar 6 bulan untuk

memanen ikan gurami dari masa awal penebaran benih hingga

masa panen.Sehingga untuk meraih hasil keuntungan petani harus

menunggu dalam kurun waktu yang cukup lama. Disisi lain waktu

produksi sebenarnya mampu di efisienkan menjadi empat bulan

dengan cara melakukan manajemen pengelolaan yang baik mulai

dari pemilihan bibit hingga terkait pemberian pakan. Terdapat

hanya beberapa petani saja yang mengelola kolam gurami dalam

jangka 4 bulan dikarenakan petani gurami belum mampu untuk

meningkatkan volume pemberian pakan buatan (terpengaruh

harga yang kian meningkat) untuk kebutuhan protein ikan gurami.

Pembesaran selama empat bulan ini akan lebih menguntungkan

karena mengefisienkan waktu maupun meningkatkan jumlah hasil

panen bila dilakukan selama enam bulan. Di sisi lain lamanya

waktu produksi mampu menurunkan semangat petani dalam

membudidayakan gurami dan mendorong petani untuk mencari

alternatif usaha lain yang lebih menguntungkan.

Ø Petani belum mampu mengendalikan resiko budidaya ikan gurami

dengan baik (SDM penanganan resiko kurang)

Page 82: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Ikan gurami merupakan ikan yang lebih sulit dibudidayakan

dibandingkan ikan yang lainnya.Selain membutuhkan waktu yang

cukup lama dalam membudidayakan gurami, petani ikan gurami

juga harus menghadapi berbagai resiko. Resiko yang dihadapi

tidak lain adalah sulitnya mencari bibit yang unggul dan sesuai

dengan karakterisitik kolam, kematian ikan gurami yang

disebabkan oleh hama dan penyakit. Sebagian hasil panen di Desa

Kalikidang terkena penyakit ketika hampir panen seperti kondisi

ikan yang luka, insang yang berdarah dan sebagainya.Resiko

lainnya juga petani harus sangat memperhatikan kondisi ikan

dengan lingkungan sekitar seperti air dan iklim.Dikarenakan ikan

gurami tidak tahan pada kondisi suhu yang dingin. Sehingga

banyak petani yang tidak memulai proses produksi dikarenakan

suhu yang dingin (biasanya di musim kemarau). Pada

pembudidaya gurami juga tidak bisa disamakan antara

pembenihan, pendederan dan pembesaran.Masing-masing

memiliki karakteristik tersendiri sehingga memerlukan kolam

yang berbeda pula.Pada saat pemanenan pun harus diperhatikan

pola pakan yang diberikan agar ikan gurami lebih tahan lama

apabila didistribusikan ke daerah yang jauh.Pada kondisi seperti

ini walaupun petani gurami Kalikidang sudah melakukan

pembudidayaan gurami secara turun temurun namun dalam

pengendalian resiko masih kurang baik. Hal tersebut dikarenakan

beberapa hal mulai dari keterbatasan modal untuk membeli obat

dan pupuk, tidak mengetahui cara menangkal hama dan penyakit

dan semacamnya hingga petani yang memiliki cara pandang

masing-masing terhadap kolam yang dikelolanya.

Ø Pengelolaan ikan gurami kurang optimal

Di tengah permintaan pasar akan ikan gurami (konsumsi) yang

besar dan belum mampu dicukupi oleh petani di Desa

Kalikidangjustru sebagian besar pengusahaan ikan gurami

Page 83: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

dianggap belum menjadi bisnis utama, sehingga pembudidayaan

ikan belum dilakukan secara intensif. Dimana sebagian besar

petani gurami selalu beranggapan bahwa usaha yang telah

dilakukannya mendapatkan untung berarti itu dianggap sudah

cukup sehingga tidak pernah untuk mengembangkan usahanya

lagi untuk lebih maju. Hal tersebut dikarenakan petani gurami

yang memiliki profesi atau penghasilan dari pekerjaan lain yang

dianggap penghasilan pokok sehingga lebih terfokus pada

pekerjaan yang dianggap pokok saja. Hal ini mengindikasikan

bahwa ikan gurami belum sepenuhnya dikelola secara profesional

oleh petani sebagai sumber pendapatan utama.

c. Pemasaran

Aspek-aspek pemasaran merupakan masalah yang perlu

diperhatikan.Petani yang serba terbatas berada pada posisi yang lemah

dalam penawaran dan persaingan terutama yang menyangkut penjualan

hasil. Hal ini akan berpengaruh terhadap kepercayaan pembeli terhadap

ikan gurami itu sendiri. Biasanya pembeli menghendaki ikan gurami

dengan kualitas ikan yang bagus dan sesuai dengan selera mereka yaitu

dalam hal rasa. Tuntutan-tuntutan pembeli terhadap ikan gurami harus

diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap kontinuitas pemasaran

ikan gurami.

Aspek pemasaran juga berhubungan dengan bauran pemasaran yang

meliputi analisis terhadap produk, harga, distribusi dan promosi.Analisis

produk meliputi macam produk dan mutu/kualitas, analisis harga meliputi

penetapan harga jual dan posisi harga di pasaran, analisis distribusi

meliputi saluran distribusi dan analisis promosi meliputi media promosi

yang digunakan.Peluang pasar untuk mengembangkan Ikan gurami masih

terbuka lebar. Hal ini karena permintaan akanikan gurami lebih besar

daripada produksi ikan gurami. Permintaan ini datang dari para pembeli

dari berbagai daerah serta pengepul. Permintaan ini akan semakin

meningkat pada bulan-bulan tertentu seperti pada saat lebaran. Produksi

Page 84: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

ikan gurami di Kabupaten Banyumas dapat tersedia setiap waktu dan

selalu dipasarkan setiap harinya. Besarnya suplai atau penawaran

ikanguramiakan sangat dipengaruhi oleh iklim dan perlakuan budidaya

yang diterapkan dalam usahatani ikan gurami.

1) Produk

Ikan gurami yang dihasilkan di daerah penelitian yang memiliki ciri

khas yaitu berukuran besar dan memiliki penampakan yang segar.

Selain itu dari segi ukuran, daya tahan ikan gurami di Desa Kalikidang

cukup lama (kuat) dan bila dimasak memiliki daging yang gurih.

Kualitas ikan ini akan tergantung pada penggunaan bibit yang

berkualitas,kualitas dari pakan, kondisi agroklimat yang mendukung

dan teknik budidaya yang dilakukan.

2) Harga

Harga ikangurami ditingkat petani ke pengepul yaitu Rp 27.000,00 –

Rp 29.000,00 per kilogram.Harga ini ditentukan berdasarkan

kesepakatan antar petani ikan gurami di daerah penelitian dan

berdasarkan kualitas ikan yang ditawarkan.Dikarenakan kualitas ikan

guramiyang sudah diakui, maka harganyapun relatif lebih tinggi bila

dibandingkan dengan harga Ikan gurami dari daerah lain, sedangkan

harga tertinggi terjadi ketka bulan puasa dan lebaran. Rata-rata ikan

gurami dipasarkan di pasar-pasar dengan harga Rp 30.000,00.

3) Distribusi

Saluran distribusi yang digunakan oleh petani ikan gurami dalam

menjual produknya sangat luas mulai dari pasar-pasar lokal Banyumas

hingga ke luar kota seperti Tasikmalaya, Bandung dan Yogyakarta.

Penjualan ikan biasanya dilakukan melalui pengepul kemudian ke

konsumen atau melalui kelompok-kelompok yang sudah

terorganisiryang dilanjutkan ke pengepul.Volume penjualan terbesar

terjadi pada saat panen raya yaitu sekitar musim penghujan.

Page 85: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

4) Promosi

Promosi di dalam memasarkan ikan gurami dilakukan oleh Dinas

Perikanan Kabupaten Banyumas melalui kunjungan-kunjungan,

pelatihan-pelatihan serta dari internet yang telah dibuat oleh

Pemerintah Daerah.Selain itu dilakukan promosi secara tidak langsung

oleh pengepul kepada rantai pemasaran berikutnya (pengepul/pembeli)

terkait agribisnis ikan gurami di Desa Kalikidang melalui mulut ke

mulut.

Pada aspek pemasaran memiliki kelebihan tersendiri yaitu pada

aspek kontinuitas produksi dan juga tidak ada permasalahan yang berarti

pada aspek pemasaran.

1) Kekuatan :

Ø Kontinyuitas hasil produksi

Ikan gurami di Desa Kalikidang mampu dipanen dua kali setiap

pekannya dengan produksi lebih dari empat kwintal setiap kali

panen. Terlebih pada musim hujan dalam setiap pekannya mampu

dipanen hingga tiga kali dengan kapasitas produksi yang jauh lebih

besar.Sehingga dalam membeli ikan.Konsumen atau pedagang besar

tidak perlu menunggu musim panen tiba atau harus pesan terlebih

dahulu.Ikan gurami sudah disortasi langsung oleh petani saat

pengambilan, jadi pembeli bisa langsung memilih jenis dan ukuran

ikan gurami yang dikehendaki. Misalnya ikan berukuran besar-besar

menjadi kebutuhan restoran pancingan, ikan gurami dumbo

berukuran sedang digunakan untuk konsumsi masyrakat atau dijual

dipasar-pasar.

Page 86: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

d. Manajemen

Budidaya pembesaran ikan gurami didalamnya terdapat manajemen

produksi perikanan yaitu mengatur kegiatan usahatani dengan tahap-tahap

:

Ø Perencanaan

Perencanaan merupakan kegiatan awal yang dilakukan sebelum

melakukan usahatani ikan gurami, dengan adanya kegiatan tersebut

petani memiliki standar yang diharapkan dalam

membudidayakan.Petani menghitung kebutuhan sarana produksi

usahatani ikan gurami, mulai dari kebutuhan benih, pakan, dan pupuk

dan mempersiapkan cara khusus untuk menangani masalah yang

terjadi pada musim tebar tersebut.

Ø Pengorganisasian

Pengorganisasian usahatani ikan gurami adalah kegiatan

mengumpulkan dan mengatur sarana produksi serta pelaku usahatani

untuk berkoordinasi dalam membudidayakan ikan ikan gurami. Dalam

hal ini kegiatan yang dimaksud adalah usaha dalam melakukan proses

usahatani ikan gurami, mulai dari merawat dan memenuhi kebutuhan

pakan yang teratur dan bekerja sesuai konsep yang telah ditetapkan

berdasarkan perencanaan.

Ø Pengawasan

Kegiatan budidaya usahatani memerlukan pengawasan yang cukup

detail untuk meminimalisir resiko yang akan dihadapi. Pengawasan

yang dilakukan mulai dari kondisi cuaca, kebutuhan benih, kebutuhan

pakan, kondisi ikan di kolam, penyakit ataupun hama yang menyerang,

dan kegiatan panen.

Ø Evaluasi

Evaluasi dilakukan setiap tahap dalam budidaya pembesaran ikan

gurami, maksudnya adalah melihat kejadian-kejadian yang terjadi

ketika usahatani ikan gurami berlangsung.Evaluasi berguna untuk

menentukan perencanaan yang tepat guna menghasilkan ikan gurami

Page 87: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

yang baik dalam hal kualitas dan kuantitasnya.Evaluasi yang dilakukan

juga dilakukan melalui kelompok tani yang ada. Melalui kelompok

tani akan ada laporan ke dinas perikanan terkait segala kegiatan yang

dilakukan dalam budidaya gurami.

Pada aspek manajemen kegiatan agribisnis ikan gurami di Desa

Kalikidang sudah memiliki berbagai hal sebagai kekuatan dan terdapat

beberapa kelemahan pada aspek manajemen.

1) Kekuatan :

Ø Memiliki penjadwalan dan pencatatan administrasi yang baik.

Penjadwalan kegiatan dalam kegiatan usahatani pembesaran ikan

gurami di Kalikidang sudah cukup baik.Petan gurami mampu

memanajemen waktu dengan keadaan jumlah kolam yang ada

sehingga pemanenan dapat dilakukan secara teratur walaupun

dengan keterbatasan yang ada.Selain itu petani gurami di desa

Kalikidang juga memiliki pencatatan administrasi yang cukup

baik.Administrasi yang baik sangat dibutuhkan dalam usaha apapun

dalam menunjang keberlanjutaan usaha.Pencatatan sendiri

digunakan sebagai acuan dan evaluasi dari usaha yang

dijalankan.Petani ikan gurami di Desa Kalikidang dalam

membudidayakan ikan gurami selain menangani secara teknis

budidaya juga melakukan pencatatan/administrasi yang cukup

baik.Pencatatan dilakukan terkait perhitungan analisa usahatani

yang dijalankan selama satu musim panen yang meliputi biaya yang

dikeluarkan untuk membeli faktor produksi dan tenaga kerja, dan

sewa lahan sampai penerimaan yang diperoleh.Pencatatan dan

perhitungan ini dilakukan agar petani mengetahui berapa besar

keuntungan yang diperolehnya.Bahkan sebagian petani sudah

memperhitungkan biaya untuk waktu yang dia gunakan untuk

bekerja.

Page 88: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Ø Memiliki pengalaman yang cukup lama dalam membudidayakan

gurami.

Para petani gurami di Desa Kalikidang rata-rata memiliki

pengalaman yang cukup lama dalam membudidayakan ikan gurami

khususnya pembesaran.Berbagai seluk beluk mengenai

pembudidayaan gurami mereka ketahui dari pengalaman puluhan

tahun. Sebagian besar petani pembudidaya yang ada menjalani

kegiatan budidaya gurami merupakan usaha yang diwariskan turun

temurun sehingga semakin melengkapi pengetahuan dan wawasan

para petani tentang proses budidaya. Pengalaman usaha tersebut

menumbuhkan kemampuan dan kecakapan dari para petani dalam

memecahkan berbagai permasalahan dan kendala dalam proses

produksi sehingga mereka mampu mengambil langkah-langkah

terbaik dari keterbatasan-keterbatasan yang ada.

Ø Terfokus pada pembesaran.

Selain dikenal dengan keunggulan guraminya dan kapasitas dan

kontinuitas produksi yang besar dan konsisten, petani di Desa dari

spesialisasi pembesaran yang dilakukan selain kondisi Kalikidang

mempunyai ciri khas khusus lainnya yaitu budidaya gurami yang

terfokus pada pembesara ikan gurami.Pembesaran gurami ini

dimaksudkan untuk menghasilkan ikan konsumsi.Tujuan alam yang

mendukung untuk pembesaran juga untuk mempermudah

pengembangan agribisnis ikan gurami kedepannya.Hal ini juga

sebagai wujud dari pengembangan program pemerintah terkait

daerah minapolitan di Kabupaten Banyumas.

2) Kelemahan :

Ø Tidak semua petani gurami mau mengikuti kesepakatan bersama

antar petani.

Tidak sedikit petani ikan gurami yang ada di Desa Kalikidang.

Seluruhnya berjumlah 123 pembudidaya dengan jumlah kolam 287

unit. Tentunya dengan jumlah tersebut diperlukan adanya ikatan

Page 89: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

yang kuat diantara petani baik melalui kelompok tani maupun

kesepakatan tertentu antar petani. Namun dari sekian banyak petani

yang ada ternyata tidak semua petani mau menuruti/mengikuti

kesepakatan yang di buat bersama antar petani seperti masalah

penjualan, penggunaan lahan, penggunaan sarana produksi,

pembayaran pinjaman dan lain-lain. Hal ini menyebabkan

kesenjangan dan hilangnya rasa saling percaya antar petani.

Ø Adanya petani yang tidak konsisten dalam budidaya.

Jumlah pembudidaya yang besar tidak menjamin suatu keberhasilan

suatu usaha budidaya ikan gurami di suatu daerah. Salah satu hal

yang harus diperhatikan dalam melakukan usaha biak usahatani

maupun non tani adalah konsisteni terhadap apa yang

dikerjakannya. Tidak sedikit dari sekian banyak pembudidaya ikan

gurami di Desa Kalikidang yang tidak melanjutkan kegiatan

budidayanya dengan berbagai alasan tertentu. Walaupun sampai

saat ini masih bisa ditanggulangi dengan adanya pemain-pemain

baru namun bila terus dibiarkan akan mempengaruhi volume

produksi yang ada dan kontinyuitas produksi.

Page 90: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 21. Identifikasi Faktor-faktor Internal Pengembangan Agribisnis Ikan Gurami di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

Aspek Internal Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness) Aspek Keuangan - 1. Permodalan yang kecil

Aspek Produksi 1. Terdapat SOP (Standart Operating Procedure)

2. Inovasi pakan tambahan 3. Kualitas hasil panen yang

baik dibandingkan dengan yang lain

1. Sarana dan prasarana produksi yang belum memadai

2. Petani belum mengefisienkan dan memanfaatkan waktu produksi secara optimal

3. Petani belum mampu mengendalikan resiko budidaya ikan gurami dengan baik (SDM penanganan resiko kurang)

4. Pengelolaan ikan gurami kurang optimal

Aspek Pemasaran 1. Kontinuitas hasil produksi

-

Aspek Manajmen 1. Memiliki penjadwalan dan pencatatan administrasi yang baik

2. Memiliki pengalaman yang cukup lama dalam membudidayakan gurami

3. Terfokus pada pembesaran

1. Tidak semua petani gurami mau mengikuti kesepakatan bersama antar petani.

2. Adanya petani yang tidak konsisten dalam budidaya

Sumber: Analisis Data Primer, 2012

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan peluang dan kelemahan yang dihadapi

oleh petani gurami di Desa Kalikiadng Kecamatan Sokaraja Kabupaten

Banyumas yang akan berpengaruh pula terhadap pengembangan

agribisnis ikan gurami. Analisis faktor eksternal dalam penelitian ini

meliputi kondisi ekonomi, budaya dan lingkungan, pemerintahan,

teknologi, dan persaingan. Analisis matrik EFE terdapat pada tabel 22.

a) Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim

berbisnis suatu usaha baik usahatani maupun non tani.Semakin buruk

kondisi ekonomi, semakin buruk pula iklim usaha yang

dijalankannya.buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula iklim

agrobisnis. Kondisi Ekonomi membawa pengaruh yang berarti terhadap

Page 91: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

jalannya usahatani ikan gurami terutama terhadap biaya yang dikeluarkan

sehingga berpengaruh pula pada pendapatan yang akan diperoleh. Seperti

kenaikan harga-harga berpengaruh terhadap harga pakan dan sarana

produksi lainnya.Sebagai contoh kenaikan harga pakan menyebabkan

petani harus menambah volume bibit untuk dibesarkan bila ingin

memperoleh keuntungan yang lebih besar.Namun pada kenyataannya

banyak petani yang tidak memiliki cukup modal untuk membeli bibit

tambahan.Sehingga hal ini menyebabkan pengurangan terhadap jumlah

produksi.Kondisi ekonomi yang fluktuatif justru mengakibatkan ancaman

tersendiri yaitu meningkatnya harga dari sarana produksi dan kenaikan

upah tenaga kerja.

1) Ancaman :

Ø Harga sarana produksi yang semakin meningkat

Keadaan ekonomi yang tidak kondisif akan berpengaruh terhadap

semua harga faktor produksi yang dibutuhkan dalam proses

produksi budidya ikan gurami. Keuntungan yang biasanya

diterima petani gurami dalam setiap panen akan berkurang

manakala harga sarana produksi mengalami kenaikan. Seperti

halnya kenaikan bahan pakan yang sangat drastis pada beberapa

waktu terakhir (150 ribu-157 ribu-162 ribu-170 ribu) yang

membuat petani mulai mengurangi jumlah produksi dengan

mengurangi jumlah benih yang akan dibudidayakan. Selain itu

meningkatnya harga benih gurami yang akan dibudidayakan juga

membuat petani kesulitan dalam hal pembelian .Walaupun harga

jualnya juga sebanding dengan harga beli namun saat awal petani

tidak memiliki banyak modal untuk melakukan pembelian.Pada

intinya kenaikan sarana produksi tersebut membuat penerimaan

yang diterima petani semakin berkurang.

Ø Kenaikan upah tenaga kerja

Petani ikan gurami dalam proses pembudidayaan tidak hanya

melakukannya sendiri tetapi membutuhkan orang lain untuk

Page 92: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

membantu dalam proses produksi. Seperti kegiatan sanitasi kolam

yang membutuhkan tenaga lebih unutk melakukannya. Biasanya

petani gurami mempekerjakkan orang lain untuk membantu

menguras kolam. Upah tenaga kerja disesuaikan dengan standar di

sekitar kawasan pembudidayaan ikan gurami di Desa Kalikidang

dengan upah per hari sebesar Rp 50.000 sampai dengan Rp 75.000

ditambah dengan biaya makan/snack. kondisi perekonomian yang

tidak kondusif sangat mempengaruhi upah tenaga kerja yang

diberikan. Dimana upah tenaga kerja akan mempengaruhi tingkat

kualitas pekerjaannya. Sehingga dalam menggaji tenaga kerja

harus disesuaikan dengan kondisi perekonomian. Hingga saat ini

dikarenakan harga-harga yang semakin meningkat membuat upah

tenaga kerjapun harus ditingkatkan. Peningkatan biaya tersebut

tentunya berpengaruh terhadap pendapatan yang akan diterima

oleh petani.

b) Sosial Budaya dan Lingkungan

Perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat berdampak

sangat besar terhadap produksi ikan gurami.Ketika masyarakat mulai

menyadari kesehatan peningkatan konsumsi kalori dan protein tinggi

demi tercapainya nilai gizi yang baik, tuntutan konsumen yang semakin

mengedepankan kualitas daripada kuantitas terutama terhadap konsumsi

gurami menjadi perhatian petani terhadap keberlangsungan agribisnis

ikan gurami di Desa Kalikidang.Selain itu setelah keberjalanannya selama

puluhan tahun yang semakin lama semakin berkembang, masyarakat

mulai menyadari bahwa budidaya ikan gurami merupakan usahatani yang

mampu menghasilkan keuntungan.Sehingga banyak masyarakat sekitar

yang tadinya belum mengusahakan gurami ikut terjun dalam kegiatan

agribisnis ikan gurami. Di sisi lain melihat perkembangan dari kegiatan

budidaya ikan gurami di Desa Kalikidang pula banyak dari pihak

pengepul maupun pedagang yang berusaha untuk menjalin kerjasama

dengan petani-petani ikan gurami. Kemudian ditambah dengan beberapa

Page 93: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

penawaran bantuan dari pihak pemerintah dan lembaga keuangan untuk

pengembangan agribisnis ikan gurami di Desa Kalikidang Kecamatan

Sokaraja Kabupaten Banyumas.Selain itu kondisi alam merupakan faktor

yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan produksi suatu usahatani,

dimana keadaan alam ini dapat memeberikan pengaruh yang positif

maupun negatif tergantung kepada keadaan cuaca yang terjadi.Kondisi

alam ini tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Seperti halnya pada

kegiatan agribisnis ikan gurami faktor suhu, musim dan air sanagat

mempengaruhi proses produksi. Contohnya ikan gurami tidak tahan

terhadap suhu dingin sehingga harus berhati-hati dalam

menanganinya.Berbagai peluang yang diberikan dari kondisi social

budaya dan lingkungan yang ada di Desa Kalikidang yang dapat

mendunkung pengembangan agribisnis ikan gurami begitupula dengan

ancaman yang ditimbulkannya.

1) Peluang :

Ø Banyak pihak yang mendukung pengembangan agribisnis ikan

gurami

Pada proses pengembangannya hingga saat ini, kegiatan

agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas dan di Desa

Kalikidang pada khususnya banyak mendapat dukungan dari

berbagai pihak. Berbagai dukungan datang dari pihak pemerintah

dengan mencanangkan daerah Banyumas sebagai daerah

minapolitan, kemudian dari lembaga keuangan yang menawarkan

berbagai bantuan untuk mengembangkan usahatani budidaya ikan

gurami serta masyarakat sekitar yang selalu mendukung untuk

mengembangkan wilayahnya agar dapat mewujudkan tujuan dari

berbagai dukungan dari pemerintah dan lembaga keuangan.

Masyarakatpun banyak yang termotivasi untuk ikut andil dalam

kegiatan agribisnis usahatani budidaya gurami di Kabupaten

Banyumas.Ditambah dukungan dari pihak pengepul yang memang

sudah saling ketergantungan dengan petani gurami.Dukungan dari

Page 94: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

pengepul direalisasikan dengan kerjasama dalam pengadaan dan

pemasaran ikan gurami.

Ø Kondisi lingkungan yang aman dan terkendali

Budidaya ikan gurami memiliki resiko yang cukup penting yaitu

adanya pencurian ikan ketika malam hari, sehingga membutuhkan

perhatian khusus dari para petani untuk mewaspadainya. Namun

saat ini telah terkoordinasi dengan masyarakat kelompok tani

untuk saling menjaga keamanan seperti adanya masyarakat yang

dipilih oleh warga untuk bertanggung jawab menjaga keamanan

kolam-kolam ikan gurami di Desa Kalikidang ini secara

bergiliran. Hingga saat ini belum pernah terdapat kasus pencurian

ikan di kolam-kolam seperti yang terjadi di desa lain yang

mengusahakan ikan kolam.

Ø Musim penghujan yang mendukung pengembangan ikan

gurami

Karakteristik ikan gurami adalah tidak tahan dalam suhu yang

dingin dan tahan dalam suhu yang hangat.Sehingga pada musim

penghujan dimana suhu menjadi hangat sangatlah sesuai dengan

karakteristik ikan gurami terlebih Kabupaten Banyumas memiliki

curah hujan yang cukup tinggi (anonim2, 2012) yaitu 89 hari hujan

pertahun dengan curah hujan rata-rata 2.725 mm. Suhu yang

hangat membantu ikan gurami pada saat proses

pembesaraan/produksi. Oleh karena itu dengan suhu yang sesuai

maka proses produksi menjadi optimal dan hasil yang

dikeluarkanpun menjadi tinggi. Maka banyak pedagang maupun

pengepul yang datang pada musim penghujan karena kapasitas

produksi yang dihasilkan lebih tinggi.

2) Ancaman :

Ø Kesenjangan social

Kesenjangan sosial terjadi karena adanya beberapa sebab. Untuk

kasus petani gurami di Desa Kalikidang sendiri seperti petani

Page 95: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

yang merasa ketidakadilan akan bantuan yang diberikan antara

petani satu dengan yang lainnya. Kemudian petani yang merasa

memiliki suatu lahan budidaya sehingga berbuat sekehendaknya

walaupun fasilitas yang dimilikinya adalah fasilitas kelomok tani.

Begitupula timbul golongan minoritas di dalam petani ikan

gurami yang tidak bergabung dalam kelompok tani yang merasa

memiliki hak yang sama dengan anggota kelompok

tani.Kesenjangan ini menimbulkan permasalah psikologis yang

dihadapi oleh masing-masin petani dimana mereka bisa terjadi

konflik antar warga meskipun hanya permasalahan yang kecil.

Ø Adanya komplain dari pelanggan/pengepul/pedagang terkait

kondisi ikan gurami

Kepercayaan dan kepuasan pelanggan memang harus

diutamakan.Adanya komplain dari pelanggan justru dapat

dijadikan sebagai tolok ukur kualitas produk yang telah dihasilkan

sehingga perlu ditingkatkan lagi. Komplain tersebut harus

ditanggapi dan disikapai dengan baik supaya para pelanggan

tidak lari ke tempat lain.Biasanya hal yang terjadi di kegiatan

agribisnis ikan gurami adalah adanya ketidaksamaan presepsi

dalam hal panen dan pasca panen ikan gurami antara petani dan

pengepul/pelanggan/pembeli.Beberapa pembeli mengkomplain

karena ditengah jalan ada beberapa ikan yang mati dikarenakan

sebelum diangkut ikan gurami diberi makan terlebih dahulu

sehingga mengalami kekenyangan dan menyebabkan kematian.

Disisi petani sendiri lebih suka memberi makan saat akan panen

karena akan menigkatkan jumlah berat dari hasil produksi. Selain

kondisi baik buruknya ikan complain Hal ini perlu menjadi bahan

evaluasi bagi petani karena pelanggan merupakan sasaran utama

yang menentukan kelangsungan hidup sebuah usaha.

Ø Musim kemarau yang menghambat produksi

Page 96: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Perkembangan ikan gurami sangatlah dipengaruhi oleh kondisi

lingkungan khususnya masalah cuaca atau suhu. Ikan gurami akan

bertahan lebih lama apabila suhu di sekitar hangat. Akan tetapi

akan sebaliknya bila suhu sekitar dingin. Suhu dingin biasanya

terjadi pada musim kemarau dimana pada saat malam hari suhu

akan dirasa dingin oleh ikan gurami. Kondisi ini sanagat

merugikan petani gurami karena ikan gurami yang sanagat rentan

sehingga banyak ditemukan ikan yang sakit baik terdapat luka

maupun insang yang berdarah.Pada suhu yang dingin juga banyak

ditemukan ikan gurami yang mati khususnya ikan gurami yang

baru saja ditebar atau dalam ukuran yang masih kecil.Kondisi

tersebut yang menyebabkan kerugian pada petani karena jumlah

ikan yang harus dipanen menurun.

Ø Air yang kurang baik

Aliran air pada lokasi pembudidayaan ikan gurami di Desa

Kalikidang berasal dari sungai yang dibuat bendungan yang ada

daerah sekitar.Sejauh ini aliran air untuk kegiatan budidaya

tergolong lancar.Namun terdapat permasalahan saat datangnya

musim kemarau. Selain debit aliran air yang tidak terlalu besar

juga air yang mengalir sudah tidak terlalu bersih. Air yang

mengalir mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi

perkembangan gurami seperti deterjen.Hal ini dikarenakan karena

sebelum air sampai pada lokasi budidaya, air tersbut sudah banyak

digunakan untuk mencuci pakaian, kendaraan dll.

c) Pemerintahan

Pemerintah pusat sebagai suatu lembaga formal memegang peranan

penting dalam membuat kebijakan yang tepat sasaran guna menjaga

keberlangsungan hidup masyarakatnya.Kebijakan pemerintah diperlukan

untuk mengatur dan mengkondisikan suatu hal agar tertata secara

sistematis dan tepat guna.Kebijakan pemerintah dapat membatasi atau

melarang tindakan masyarakat yang menyimpang.Peran pemerintah

Page 97: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

cukup strategis dan berpengaruh pada kebijakan-kebijakan yang berkaitan

dengan kegiatan agribisnis ikan gurami. Kebijakan pemerintah yang tegas

dalam budidaya ikan gurami akan memberikan pengaruh pada

peningkatan budidaya padi secara organik. Oleh karena hal tersebut,

kebijakan pemerintah hendaknya dapat diterapkan dengan benar untuk

mengatur semua hal agar lebih tepat guna dan menimbulkan tindakan

nyata.

Di lapangan peran pemerintah sagatlah diharapkan dalam

pengembangan kegiatan agribisnis ikan gurami.Seara umum untuk

lingkup perikanan pemerintah telah mencanangkan Kabupaten Banyumas

sebagai daerah “minapolitan”.Desa Kalikidang sendiri diberi bantuan

dengan program-program bantuan yang ada baik program pengembangan

secara fisik maupun secara kelembagaan. Peran pemerintah juga memiliki

porsi tersendiri sebagai peluang dalam pengembangan agribisnis ikan

gurami

1) Peluang :

Ø Adanya perhatian pemerintah terhadap pengembangan

agribisnis ikan gurami (kebijakan dan bantuan)

Terjalinnya hubungan baik antara petani ikan gurami di Desa

Kalikidang terhadap pemerintah tidak semata-mata hanya satu

arah saja.Petani yang berusaha mewujudkan tujuan pemerintah

(mencanangkan Kabupaten Banyumas sebagai kawasan

minapolitan) dengan mengembangkan usaha budidaya ikan

guraminya dan pelaporan secara berkala kepada pemerintah

disambut baik dari pihak pemerintah.Pihak pemerintah seringkali

menawarkan bantuan berupa program-program seperti program

pengadaan benih maupun program perluasan lahan.Selain

program bantuan ada juga program berupa latihan “Cara Budidaya

Ikan yang Baik” atau disingkat CBIB.Melalui pelatihan ini petani

di Desa Kalikidang mendapatkan sertifikat dan memiliki SOP

tersendiri dalam membudidayakan ikan gurami. Tidak hanya

Page 98: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

bantuan berupa program dan pelatihan saya, pemerintah juga

memberikan bantuan berupa sarana dan prasaran produksi seperti

pengadaan benih, pakan serta pembangunan berupa akses jalan

yang mempermudah petani dalam proses produksi. Bantuan

tersebut sangat membantu petani hingga saat ini dalam

pengembangan kegiatan budidaya ikan gurami.

d) Teknologi

Perubahan dan penemuan teknologi mempunyai dampak signifikan

terhadap banyak organisasi.Kekuatan teknologi menggambarkan peluang

dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan

strategi.Kemajuan teknologi dapat menciptakan keunggulan kompetitif

yang lebih berdaya guna ketimbang keunggulan yang sudah ada (David,

2004).Usahatani harus membuat strategi yang bisa memanfaatkan

teknologi untuk mencapai keunggulan kompetitif yang tahan lama di

pasar.

Teknologi yang digunakan pada usahatani ikan gurami secara umum

masih sederhana, sehingga akan berpengaruh terhadap produksi dan

pemasaran ikan gurami. Cakupan teknologi yang dimaksud adalah

teknologi produksi, panen dan pasca panen. Teknologi produksi atau

budidaya ikan meliputi pembibitan, pemeliharaan ikan ikan gurami, serta

input berupa bibit, pupuk, dan alat-alat perikanan. Teknologi panen

meliputi ciri dan umur panen serta cara panen. Sedangkan teknologi pasca

panen meliputi penyimpanan, pengangkutan, grading dan lain sebagainya.

Tingkat teknologi terjadi pada usaha pengolahan produk yang lebih

modern dan menarik perhatian masyarakat.Beberapa teknologi yang

digunakan seperti mesin pompa air untuk sanitasi kolam. Beberapa mesin

lain seperti mesin pembuat pelet, namun hingga saat ini belum bisa

dioptimalkan karena belum memiliki mesin jenzet dengan daya yang

sesuai. Sehingga dalam hal ini aspek teknologi menjadi penghambat

tersendiri dalam pengembangan agribisnis ikan gurami.

Page 99: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

1) Ancaman :

Ø Mesin budidaya yang tergolong mahal

Ada berbagai teknologi yang dapat digunakan pada budidaya ikan

termasuk dalam budidaya gurami. Teknologi yang digunakan

seperti mesin pompa air, jenzet dan mesin pembuat pelet. Hingga

saat ini petani ikan gurami di Desa Kalikidang hanya

menggunakan mesin pompa air untuk menguras dan mengisi air

dalam kolam. Mesin pompa disewa melalui kelompok tani dan

petani memakainya secara bergiliran. Penyebab petani tidak

mampu untuk membeli mesin pompa atau mesin yang lainnya

untuk membantu proses budidaya dikarenakan harga mesin yang

sangat tinggi. Oleh karena itu petani harus memakainya secara

bergiliran dengan petani yang lain dan menyebabkan proses

produksi berjalan lebih ambat dari seharusnya.

e) Persaingan

Menurut Umar (2001) menyatakan bahwa aspek persaingan dan

lingkungan eksternal merupakan kondisi di luar perusahaan yang bersifat

dinamis dan tidak dapat dikendalikan.Pesaing utama produksi

pembesaran ikan gurami di Kabupaten Banyumas dan Desa Kalikidang

pada khususnya adalah daerah penghasil lain yaitu daerah Tulung Agung

yang memiliki hasil usaha yang cukup besar dengan harga yang lebih

murah namun kualitasnya berada di bawah Daerah Banyumas. Namun

akhir-akhir ini target pasar yang dituju berbeda sehingga menjadi

keuntungan tersendiri bagi petani ikan gurami di Kabupaten

Banyumas.Selain dari daerah timur selain Tulung agung ada juga

pesaing-pesaing dari Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten

Banjarnegara dengan skala yang lebih kecil.Melihat dari kondisi yang ada

iklim persaingan saat ini menunjukkan berbagai peluang yang dapat

diambil oleh petani gurami di Desa Kalikdiang.

Page 100: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

1) Peluang :

Ø Rendahnya tingkat persaingan

Permintaan pasar yang besar akan ikan gurami konsumsi

membuat para petani gurami berlomba-lomba untuk

meningkatkan hasil produksinya. Tidak hanya di daerah

Kalikidang saja namun daerah lain baik di dalam Kabupaten

Banyumas maupun luar Banyumas berusaha meningkatkan hasil

produksinya. Walaupun telah banyak pembudidaya gurami di

dalam Kabupaten Banyumas selain di Desa Kalikidang dan

pembudidaya gurami di luar Banyumas, itupun masih belum

memenuhi permintaan pasar yang ada akan ikan konsumsi.

Sehingga hingga saat ini dapat dikatakan tingkat persaingan dalam

pemasaran ikan gurami konsumsi masih sangat rendah

dikarenakan pasar yang masih terbuka lebar.

Ø Hilangnya pesaing utama

Pada tahun 2008 hingga tahun 2009 pesaing utama dalam

pemsaran ikan gurami konsumsi bagi petani ikan gurami di

Kabupaten Banyumas termasuk di Desa Kalikidang adalah hasil

ikan gurami yang berasal dari Tulungagung Jawa Timur.

Keunggulan daerah Tulungagung adalah kapasitas produksi yang

besar serta harga yang relatif murah sehingga sempat

mempengaruhi harga ikan gurami lokal Banyumas (harga jual di

daerah timur lebih murah daripada di daerah barat : Banyumas dst

dan jawa barat). Namun semenjak target pasar dari pemasaran

ikan gurami dari daerah Tulungagung berpindah ke arah daerah

timur (dikarenakan harga jual di daerah timur saat ini sama

dengan di daerah barat) maka pemasaran yang dilakukan petani

ikan gurami di Kabupaten Banyumas menjadi unggulan di daerah

pemasarannya.

Page 101: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Ø Permintaan pasar terhadap ikan gurami yang besar

Hingga saat ini permintaan akan ikan gurami di pasaran masih

sangat besar. Hal tersebut dibuktikan dengan target dan realisasi

produksi ikan gurami di Banyumas yang terus meningkat. Pada

tahun 2007 produksi gurami mencapai 1.327 ton dan meningkat

menjadi 1.328 ton pada tahun 2008 (Anonim2, 2010). Saat ini

produksi gurami di Banyumas rata-rata 2.000 ton per tahun. Untuk

2012 target produksi gurami mencapai3.000 ton. Target ini lebih

tinggi dibandingkan dengan target 2011 sebanyak 2.500 ton,

dengan realisasi 2.525 ton atau 101 persen (Anonim, 2012).

Menurut survei di beberapa pengepuldikatakan berapapun hasil

produksi ikan gurami yang ada dari berbagai daerahpun belum

mampu mencukupi kebutuhan pasar.Sehingga hal tersebut

menjadi peluang besar bagi setiap pembudidaya untuk lebih

mengoptimalkan produksinya supaya mampu meraup keuntungan

yang sebesar-besarnya dengan memanfaatkan peluang yang ada.

Tabel 22. Identifikasi Faktor-faktor Eksternal Pengembangan Budidaya Ikan Gurami di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

Aspek Eksternal

Peluang(Opportunity) Ancaman(Threats)

Kondisi ekonomi

- 1. Harga faktor produksi yang semakin meningkat

2. Kenaikan upah tenaga kerja Aspek Sosial Budaya dan lingkungan

1. Banyak pihak yang mendukung pengembangan agribisnis ikan gurami

2. Kondisi lingkungan yang aman dan terkendali.

3. Musim hujan yang mendukung pengembangan gurami

1. Kesenjangan sosial 2.Adanya komplain dari

pelanggan/pembeli terkait kondisi ikan gurami

3. Musim kemarau yang menghambat produksi

4. Air yang kurang baik Aspek Pemerintahan

1. Perhatian pemerintah terhadap pengembangan budidaya gurami (kebijakan dan bantuan yang diberikan)

Aspek Teknologi

- 1. Mesin budidaya yang tergolong mahal

Aspek Persaingan

1. Rendahnya tingkat persaingan 2. Hilangnya pesaing utama 3. Permintaan terhadap ikan gurami besar

-

Sumber: Analisis Data Primer, 2012

Page 102: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

3. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks External Factor

Evaluation (EFE)

a. Matrik Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal

dari usaha agribisnis ikan gurami yang berkaitan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dianggap penting.

Tabel 23.Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) No.

Faktor –faktor Internal Utama Bobot Peringkat Skor

Kekuatan

1. Terdapat SOP (Standard Operational Procedure)

0,076115486 3,5

0,266404199

2. Inovasi pakan tambahan 0,062992126 3,2

0,201574803

3. Kualitas hasil panen yang lebih baik dibandingkan yang lainnya

0,078740157 3,7

0,291338583

4. Kontinuitas hasil produksi 0,083989501 4

0,335958005

5. Memiliki penjadwalan dan pencatatan administrasi yang baik

0,083989501 3,7

0,310761155

6. Petani memiliki pengalaman yang cukup lama dalam membudidayakan gurami

0,089238845

3,7

0,330183727

7. Terfokus pada pembesaran 0,091863517 3,9

0,358267717

Kelemahan

1. Permodalan yang kecil 0,102362205 1

0,102362205

2. Sarana dan prasarana produksi yang belum memadai

0,062992126 1,5

0,094488189

3. Petani belum mengefisienkan dan memanfaatkan waktu produksi secara optimal

0,047244094

1,9

0,08976378

4. Petani belum mampu mengendalikan resiko budidaya ikan gurami dengan baik (SDM penanganan resiko kurang)

0,060367454

1,8

0,096587927

5. Pengelolaan ikan gurami kurang optimal

0,05511811 1,8

0,099212598

6. Tidak semua petani mau mengikuti kesepakatan bersama antar petani

0,052493438 1,9

0,099737533

7. Adanya petani yang tidak konsisten dalam budidaya ikan gurami

0,052493438 1,6

0,083989501

Total 1,000 2,760629921

Sumber: Analisis Data Primer, 2012

Tabel 23 menunjukkan faktor kekuatan dan kelemahan merupakan

faktor yang menggambarkan kondisi internal yang ada pada

Page 103: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

pengembangan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas dan

Desa Kalikidang secara khusus.Pengembangan agribsinsis budidaya

gurami yang terfokus pada pembesaran menjadi faktor kunci kekuatan

terbesar dengan skor 0,358267717.Sedangkan kelemahan terbesar

terdapat pada faktor permodalan yang kecil dengan skor 0,102362205.

Nilai kumulatif matrik IFE pada pengembangan agribisnis ikan

gurami menurut tabel 22 adalah 2,760629921.Menurut David (2009)

nilai tersebut mengidentifikasikan bahwa agribisnis ikan gurami

memiliki posisi internal yang cukup kuat, sehingga dapat dikatakan

petani sudah mampu memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi

kelemahan dalam pengembangan agribisnis ikan gurami di Desa

Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas.

b. Matrik Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor

eksternaldari usaha agribisnis ikan gurami yang berkaitan dengan

peluang dan ancaman yang dianggap penting.Tabel matrik EFE

ditampilkan pada tabel 24 di bawah ini.

Page 104: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Tabel 24. Matrik Ekternal Factor Evaluation (EFE)

No.

Faktor –faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Skor

Peluang

1. Banyak pihak yang mendukung pengembangan agribisnis ikan gurami

0,096692112 3,8

0,367430025

2. Kondisi lingkungan yang aman dan terkendali

0,091603053 3,7

0,338931298

3. Permintaan pasar terhadap ikan gurami besar

0,073791349 3

0,221374046

4. Perhatian pemerintah terhadap pengembangan budidaya ikan gurami

0,078880407 3

0,236641221

5. Rendahnya tingkat persaingan 0,06870229 2,6

0,178625954

6. Hilangnya pesaing utama 0,076335878 3,1

0,236641221

7. Musim hujan yang mendukung pengembangan ikan gurami

0,071246819 3,1

0,22086514

Ancaman

1. Harga faktor produksi yang semakin meningkat

0,083969466 3,6

0,30229

2. Kenaikan upah tenaga kerja 0,076335878 3

0,229008

3. Kesenjangan social 0,053435115 2,3

0,122901

4. Adanya komplain dari pembeli dan pelanggan/pembeli terkait kondisi ikan gurami

0,045801527

1,8 0,082443

5. Mesin budidaya yang tergolong mahal 0,038167939 1,5

0,057252

6. Musim kemarau yang menghambat produksi

0,071246819 2,6

0,185242

7. Air yang kurang baik 0,073791349 2,8

0,206616

Total 1,000 2,986259542

Sumber: Analisis Data Primer, 2012 Berdasarkan tabel 24 nilai kumulatif matriks EFE pada

pengembangan agribisnis ikan gurami yang disajikan pada tabel 23

diperoleh nilai indeks kumulatif sebesar 2,986259542.Hasil tersebut

menunjukkan bahwa petani ikan gurami merespon secara baik peluang

dan ancaman yang ada.Berdasarkan nilai skor matrik EFE maka dapat

dijelaskan bahwa kondisi eksternal organisasi berada pada posisi yang

kuat karena total skor lebih dari 2,5 (David, 2009).Faktor peluang

terbesar dalam pengembangan agribisnis ikan gurami adalah Banyak

pihak yang mendukung pengembangan agribisnis ikan gurami dengan

Page 105: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

skor 0,367430025dan ancaman terbesar yaitu harga faktor produksi

yang semakin meningkat dengan skor 0,30229.

D. Perumusan Alternatif Strategi (Matrik SWOT)

Dalam merumuskan alternatif strategi yang diperlukan dalam

mengembangkan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas digunakan

analisis Matriks SWOT. Matriks SWOT menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal dapat dipadukan dengan kekuatan

dan kelemahan internal sehingga dihasilkan rumusan strategi pengembangan

dari usahatani ikan gurami. Matriks ini menghasilkan empat sel kemungkinan

alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi

S-T.

Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi

kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan

budidaya ikan gurami di Kabupaten Banyumas, maka diperoleh beberapa

alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan seperti pada tabel 25, antara

lain:

a. Strategi S-O

Strategi S-O (Strength-Opportunity) atau strategi kekuatan-peluang

adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan

peluang eksternal. Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan adalah :

1) Meningkatkan hasil produksi dengan mengoptimalkan bantuan yang

diberikan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar.

2) Meningkatkan standard kualitas, kuantitas serta manajemen untuk

pengembangan usahatani pembesaran gurami dengan dukungan dari

berbagai pihak

b. Strategi W-O

Strategi W-O (Weakness-Opportunity) atau strategi kelemahan-

peluang adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan yang ada untuk

memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi W-O yang dapat

dirumuskan adalah :

Page 106: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

1) Membangun kerjasama dengan dinas dan kelembagaan petani untuk

lebih mengorganisir petani supaya lebih berkembang.

2) Mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan

stakeholder terkait penanaman modaldalam pengembangan agribisnis

ikan gurami.

c. Strategi S-T

Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-ancaman

adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki

dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat

dirumuskan adalah :

1) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas ikan gurami dan

mengefisiensikan penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja .

2) Pengelolaan sumber daya alam dan limbah secara maksimal oleh

masyarakat.

d. Strategi W-T

Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahan-ancaman

adalah strategi defensif untuk meminimalkan kelemahan internal dan

menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi yang dapat dirumuskan

adalah :

1) Meningkatkan jaringan pemasaran dan menjalin kesepakatan antara

petani dan pengepul terkait kegiatan pemasaran.

2) Memperkuat ikatan intern petani melalui kegiatan sosialisasi dan

pembinaan untuk mengoptimalkan produksi dan mengoptimalkan

pengembangan agribisnis ikan gurami.

Page 107: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Tabel 25. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Agribisnis Ikan

Gurami Di Kabupaten Banyumas Kekuatan-S

1. Terdapat SOP (Standard Operational Procedure)

2. Inovasi pakan tambahan 3. Kualitas hasil panen yang

lebih baik dibandingkan yang lainnya

4. Kontinuitas hasil produksi 5. Memiliki penjadwalan dan

pencatatan administrasi yang baik

6. Petani memiliki pengalaman yang cukup lama dalam membudidayakan gurami

7. Terfokus pada pembesaran

Kelemahan-W 1. Permodalan yang kecil 2. Sarana dan prasarana

produksi yang belum memadai

3. Petani belum mengefisienkan dan memanfaatkan waktu produksi secara optimal

4. Petani belum mampu mengendalikan resiko budidaya ikan gurami dengan baik (SDM penanganan resiko kurang)

5. Pengelolaan ikan gurami kurang optimal

6. Tidak semua petani mau mengikuti kesepakatan bersama antar petani

7. Adanya petani yang tidak konsisten dalam budidaya ikan gurami

Peluang-O 1. Banyak pihak yang mendukung

pengembangan agribisnis ikan gurami

2. Kondisi lingkungan yang aman dan terkendali

3. Permintaan pasar terhadap ikan gurami besar

4. Perhatian pemerintah terhadap pengembangan budidaya ikan gurami

5. Rendahnya tingkat persaingan 6. Hilangnya pesaing utama 7. Musim penghujan yang

mendukung pengembangan gurami

Strategi S-O 1. Meningkatkan hasil produksi

dengan mengoptimalkan bantuan yang diberikan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar (S1,S2,S4,,S6,O3,O4,O5,O6,O7)

2. Meningkatkan standard kualitas, kuantitas serta manajemen untuk pengembangan usahatani pembesaran gurami dengan dukungan dari berbagai pihak (S1,S3,S4,S5,S6,S7,O1,2,O4)

Strategi W-O 1. Membangun kerjasama

dengan dinas dan kelembagaan petani untuk lebih mengorganisir petani supaya lebih berkembang. (W1,W2,W3,W5,W6,W7,O1,O3,O4)

2. Mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan stakeholder terkait penanaman modaldalam pengembangan agribisnis ikan gurami. (W1,W2,,O1,O2,O3,O4).

Ancaman-T 1. Harga faktor produksi yang

semakin meningkat 2. Kenaikan upah tenaga kerja 3. Kesenjangan social 4. Adanya komplain dari pembeli

dan pelanggan/pengepul 5. Teknologi budidaya yang

tergolong mahal 6. Musim kemarau yang

menghambat produksi 7. Air yang kurang baik

Strategi S-T 1. Mempertahankan dan

meningkatkan kualitas ikan gurami dan mengefisiensikan penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja (S1,S2,S3,S6,S7,T1,T2,T4,T5,T6)

2. Pengelolaan limbah secara maksimal oleh masyarakat. (S1,S6,T3,T7)

Strategi W-T 1. Meningkatkan jaringan

pemasaran dan menjalin kesepakatan antara petani dan pengepul terkait kegiatan pemasaran (W6,W7,T3,T4)

2. Memperkuat ikatan intern petani melalui kegiatan sosialisasi dan pembinaan untuk mengoptimalkan produksi dan mengoptimalkan pengembangan agribisnis ikan gurami. (W4,W5,W7,T3,)

Page 108: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Sumber: Analisis Hasil Penelitian

1. Meningkatkan hasil produksi dengan mengoptimalkan bantuan yang

diberikan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar.

Permintaan pasar terhadap ikan gurami yang besar, rendahnya tingkat

persaingan, hilangnya pesaing utama (Tulungagung) dari pasar daerah

barat didukung dengan kontinuitas hasil produksi serta kekuatan lainnya

menciptakan kesempatan kepada petani guarmi untuk memenuhi

permintaan pasar (penetrasi pasar).Pemenuhan permintaan pasar sendiri

merupakan strategi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan atas

produk dan pasar yang telah tersedia dengan melakukan usaha pemasaran

yang lebih agresif.Menurut David (2009) strategi penetrasi pasar

merupakan strategi yang mengusahakan peningkatan pasar untuk produk

atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih

besar.Usaha dalam pemenuhan permintaan pasar ikan gurami dapat

dilakukan dengan meningkatkan volume produksi.Sedangkan peningkatan

volume produksi dapat dioptimalkan dengan memanfaatkan bantuan yang

diberikan pemerintah kepada petani gurami berupa sarana dan faktor

produksi.Oleh karena itu strategi ini dapat memanfaatkan peluang yang

ada dengan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki petani gurami.

2. Meningkatkan standard kualitas, kuantitas serta manajemen untuk

pengembangan usahatani pembesaran gurami dengan dukungan dari

berbagai pihak

Standard kualitas dan kuantitas yang diterapkan dengan berpacu pada

CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Benar) yang bersertifikat dari pemerintah

membuat kegiatan budidaya ikan gurami yang berada di Desa Kalikidang

Kabupaten Banyumas memiliki nilai lebih.Ditambah lagi dengan

pengelolaan yang baik berupa penjadwalan dan pencatatan administrasi

memperkuat brand image terkait manajemen yang baik.Perkembangan

yang ada sekarang ini dengan berbagai hal tersebut mampu mengundang

dukungan dari berbagai pihak.Tidak hanya dukungan dari pemerintah

berupa kebijakan dan bantuan-bantuannya. Citra yang baik dari kegiatan

Page 109: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

budidaya gurami di Desa Kalikidang mampu menangkap peluang lebih

dengan 1) tumbuhnya antusiasme masyarakat sekitar terhadap kegiatan

pembesaran gurami sehingga tercipta lingkungan yang aman dan

terkendali, 2)Tawaran bantuan dari lembaga keuangan untuk

pengembangan usaha, 3) Bertambahnya pengepul baru yang masuk untuk

mengambil hasil panen sehingga tidak terpaku dari pengepul yang sama.

Fenomena tersebut dapat dimanfaatkan petani dengan meningkatkan

standar kualitas dan kuantitas serta manajemen agar lebih baik kembali

sehingga peluang yang ditangkap dalam pengembangan usahatani

pembesaran gurami semakin besar dengan tujuan membangun sentra

budidaya pembesaran gurami yang baik secara fisik maupun kualitas.

3. Membangun kerjasama dengan dinas dan kelembagaan petani untuk lebih

mengorganisir petani supaya lebih berkembang.

Perlunya mengorganisir para petani gurami dengan berbagai

karakteristik dan tiap-tiap permasalahan yang berbeda merupakan suatu

hal yang penting.Karena bertujuan selain untuk menguntungkan petani

secara individu juga dapat menguntungkan dan mengembangkan petani

gurami serta wilayah pembesaran ikan gurami di Desa Kalikidang secara

keseluruhan.Sehingga diperlukan suatu kerjasama dengan pihak yang ahli

di bidangnya untuk melakukan pengorganisasian petani gurami secara

profesional.Konteks dalam hal ini yaitu pihak pemerintah dan

kelembagaan petani.Kedua pihak tersebut diharapkan mampu menjalin

kerjasama dengan petani dalam mengorganisir dan membantu setiap

permasalahan yang dialami oleh petani. Pengorganisasian tersebut

diharapkan mampu mempercepat dan mempermudah dalam proses

pengembangan kegiatan budidaya pembesaran ikan gurami di Desa

Kalikidang baik secara kualitas maupun secara fisik.

4. Mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan

stakeholder terkait penanaman modal dalam pengembangan agribisnis ikan

gurami.

Page 110: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Petani ikan gurami di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja

Kabupaten Banyumas saat ini memiliki beberapa pelanggan.Baik lokal

Banyumas maupun luar Banyumas.Oleh karena itu pangsa pasar yang

telah ada harus dipertahankan agar terus terjadi kontinuitas.

Mempertahankan pangsa pasar merupakan strategi defensive yang

berupaya melindungi posisi yang sudah diperoleh dengan bereaksi

terhadap setiap tantangan.Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain

memperkuat jaringan/hubungan dengan pelaku usaha stakeholder dalam

lingkup agribisnis ikan gurami. Stakeholder disini meliputi

pemerintah/dinas, pelanggan/pengepul, serta lembaga keuangan. Salah

satunnya dengan mengajuikan proposal kerja sama ataupun pengajuan

proposal pengajuan dana untuk mengembangkan agribisnis di daerah

Banyumas khususnya di Desa Kalikidang baik itu kepada lembaga

keuangan maupun kepada pemerintah. Selain itu menjalin kerjasama

dengan pemerintah untuk dapat memberikan kebijakan-kebijakan yang

mendukung seperti pelatihan-pelatihan teknis dan bantuan-bantuan seperti

akses modal dan akses teknologi.

5. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas ikan gurami

dan mengefisiensikan penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja

Kualitas ikan gurami yang dihasilkan merupakan faktor penting

untuk dapat bertahan dan memiliki bargaining position yang baik di

pasaran. Kualitas ikan gurami berkaitan dengan loyalitas pelanggan karena

saat ini pelanggan lebih menekankan pada kualitasketika akan membeli

sesuatu yang akan dikonsumsinya. Selain kualitas yang baik, kuantitas

juga penting untuk memenuhi kebutuhan pasar.Sehinggan untuk

memperoleh kualitas dan kuantitas ikan gurami yang baik dan sesuai

dipasaran perlu adanya upaya untuk mempertahankan dan menetapkan

standar kualitas antara petani gurami. Melalui cara tersebut diharapkan

akan menjadikan suatu keunggulan dan citra baik bagi produk ikan gurami

di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Sehingga

Page 111: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

ikan gurami di daerah ini akan lebih dikenal masyarakat dan menjadi

unggulan.

Secara teknis dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas

dari penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja.Sarana produksi yang

digunakan dalam pembudidayaan ikan gurami adalah penggunaan pakan,

obat dan pupuk.Selain pencapaian kualitas dan kuantitas yang baik harus

disesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan sehingga mencapai

keuntungan yang optimal.Oleh karena itu dalam penggunaan sarana

produksi dan penggunaan tenaga kerja harus diperhatikan dan disesuaikan

dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan.

6. Pengelolaan limbah secara maksimal oleh masyarakat.

Pada bidang perikanan salah satu faktor yang cukup penting ialah air.

Apabila kualitas air baik dan sesuai dengan kondisi ikan yang

dikembangkan tentu hasilnya akan baik begitupula sebaliknya.

Permasalahan yang terjadi di Desa Kalikidang ialah kondisi sumber air

dari sungai kalibener yang sudah tercampur dengan limbah sseperti

sampah dan limbah cucian. Oleh karena itu perlunya dilakukan

pengelolaan limbah yang baik secara optimal khususnya dalam rangka

pemebuhan kebutuhan air bagi proses budidaya pembesaran ikan gurami

yang memang membutuhkan air dengan kualitas yang baik. Pengelolaan

limbah diharapkan dapat dilakukan dan diorganisir oleh masayarakat

sekitar terkhusus bagi yang membudidayakan ikan gurami karena hal ini

merupakan permasalahan bersama. Adanya pengelolaan limbah yang baik

oleh masayarakat secara bersama selain akan mengatasi masalah limbah

juga akan menambah keharmonisan dan keeratan antar warga (petani

gurami).

7. Meningkatkan pemasaran dan menjalin kesepakatan antara petani dan

pengepul terkait kegiatan pemasaran

Selain mempertahankan pelanggan dari yang telah terjalin baik di

lokal maupun luar Banyumas diperlukan perluasan pemasaran selain untuk

menambah jaringan pemasaran agar tidak terpaku pada sebagian pengepul

Page 112: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

(yang terikat pada monopoli) juga sebagai perkenalan Desa Kalikidang

Kabupaten Banyumas sebagai penghasil ikan gurami. Disamping itu

diperlukan adanya penguatan pada aspek pemasaran yaitu kesepakatan

antar petani akan keberjalanan proses produksi hingga permasalahan harga

serta menjalin kesepakatan dengan pihak pengepul agar petani gurami

memiliki bargaining position. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi

kecemburuan sosial antar petani dan pengepul sehinggakegiatan dalam hal

pemasaran bisa terjalin dengan baik dan kokoh sehingga ketika dilakukan

perluasan jaringan pemasaran tidak menemui kendala yang berarti.

8. Memperkuat ikatan intern petani melalui kegiatan sosialisasi dan

pembinaan untuk mengoptimalkan produksi dan mengoptimalkan

pengembangan agribisnis ikan gurami

Pengembangan suatu usahatani harus selalu dilakukan adanya

perbaikan didalam pelaku usahatani itu sendiri karena yang menjadi

manajer atau penentu dalam pengambilan keputusan yang akan

dijalankannya. Perbaikan disini menyangkut terhadap ikatan intern petani

serta peningkatan kualitas sumber daya petani gurami mengenai cara

budidaya yang benar, tentang kepribadian dan mental dari para petani

gurami, yang diaharapkan yaitu supaya para petani gurami ini lebih dapat

berkembang secara moderen mengenai usaha yang dijalankan. Dalam

rangka meningkatkan sumber daya petani gurami diperlukan media yang

praktis dan efektif dari petani seperti kelompok tani dan dari pihak

pemerintah baik melalui interaksi langsung seperti pertemuan rutin juga

tidak langsung seperti pemberian buletin atau media komunikasi lain yang

menarik yang mencakup pengetahuan teknis, moral dan spiritual agar

petani lebih kebal, tanggap dan kritis terhadap masalah perkembangan

teknis budidaya, sosial dan ekonomi yang terjadi di masyarakat serta

melalui training motivasi dan peningkatan kajian pustaka.Meningkatnya

kesolidan intern petani dan sumber daya petani secara langsung akan

mempengaruhi perkembangan budidaya ikan gurami itu sendiri yang

bertujuan untuk mengoptimalkan hasil produksi sehingga kegiatan

Page 113: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

budidaya pembesaran gurami di Kalikidang mampu berkembang secara

optimal.

E. Penentuan Prioritas Strategi dengan Matrik QSP

Berdasarkan hasil analisis alternative strategi menggunakan matrik

SWOT dihasilkan delapan alternative strategi yang merupakan dua strategi S-

O, dua strategi W-O, dua strategi S-T, dan dua strategi W-T. Langkah

selanjutnya yaitu menentukan prioritas strategi yang akan dipilih dengan

mempertimbangkan faktor strategis yang ada baik dari segi kekuatan,

kelemahan, peluang, serta ancaman.

Strategi I “meningkatkan hasil produksi dengan mengoptimalkan bantuan

yang diberikan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar”. Strategi ini

mencoba untuk menangkap peluang yang diberikan pemerintah untuk

meningkatkan produksi sehingga dapat memenuhi permintaan pasar ikan

gurami yang besar.

Strategi II “Meningkatkan standard kualitas, kuantitas serta manajemen

untuk pengembangan usahatani pembesaran girami dengan dukungan dari

berbagai pihak”. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik dan

manfaat dari dukungan berbagai pihak dengan menjaga kekuatan internal.

Strategi III “ Membangun kerjasama dengan dinas dan kelembagaan

petani untuk lebih mengorganisir petani supaya lebih berkembang”. Strategi in

bertujuan untuk memanfaatkan peluang berupa dukungan dari berbagai pihak

khususnya pihak pemerintah untuk mengurangi kelemahan internal

(permodalan dan manajemen).

Strategi IV “Mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan

dengan stakeholder terkait penanaman modal dalam pengembangan agribisnis

ikan gurami”. Strategi ini bertujuan untuk mengambil peluang dari berbagai

pihak untuk menyokong masalah permodalan yang selama ini menjadi

permasalahan utama petani.

Strategi V “Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas

ikan gurami dan mengefisiensikan penggunaan sarana produksi dan tenaga

kerja”. Strategi ini bertujuan untuk mencoba menghindari ancaman terkait

Page 114: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

kenaikan harga sarana produksi, tenaga kerja, dan complain pelanggan dengan

memasivkan keunggulan dari aspek internal.

Strategi VI “ Pengelolaan limbah secara maksimal oleh masyarakat”.

Strategi ini bertujuan untuk mempererat internal masyarakat (terkhusus petani

gurami) serta memperbaiki kondisi air yang ada dengan menerapkan standard

budidaya yang baik dan pengalaman dari masing-masing personal.

Stragei VII “Meningkatkan pemasaran dan menjalin kesepakatan antara

petani dan pengepul terkait kegiatan pemasaran”. Strategi ini bertujuan untuk

menghindari kesenjangan social dan mengatasi permasalahan mesin budidaya

yang mahal dengan menjalin kesepakatan antar petani dan pengepul.

Strategi VIII “Memperkuat ikatan intern petani melalui kegiatan

sosialisasi dan pembinaan untuk mengoptimalkan produksi dan

mengoptimalkan pengembangan agribisnis ikan gurami” Strategi ini bertujuan

untuk meningkatkan pengetahuan petani dan memperkuat intern petani

sekaligus menghindari permasalahan kesenjangan sosial.

Tabel 26. Jumlah Total Daya Tarik (TAS) alternatif strategi pengembangan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas

No. Alternatif Strategi Skor Daya Tarik

Internal

Skor Daya Tarik

Eksternal

Skor Total Daya Tarik

1 Meningkatkan hasil produksi dengan mengoptimalkan bantuan yang diberikan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar.

3.205774278 3.062849873 6,2686242

2 Meningkatkan standard kualitas, kuantitas serta manajemen untuk pengembangan usahatani pembesaran gurami dengan dukungan dari berbagai pihak

2.867979 2.629771 5,49775

3 Membangun kerjasama dengan dinas dan kelembagaan petani untuk lebih mengorganisir petani supaya lebih berkembang

2.719423 2.151654 4,8710765

4 Mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan stakeholder terkait penanaman modal dalam pengembangan agribisnis ikan gurami.

3.348031 3.147328 6,4953597

5 Mempertahankan dan meningkatkan kualitas ikan gurami dan mengefisiensikan penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja

3.275066 2.826972 6,1020376

6 Pengelolaan limbah secara maksimal oleh masyarakat 2.072441 2.087277 4,1597183 7 Meningkatkan jaringan pemasaran dan menjalin

kesepakatan antara petani dan pengepul terkait kegiatan pemasaran

3.055906 3.040712 6,096618

8 Memperkuat ikatan intern petani melalui kegiatan sosialisasi dan pembinaan untuk mengoptimalkan produksi dan mengoptimalkan pengembangan agribisnis ikan gurami.

2.693701 2.249364 4,9430647

Sumber : Analisis Data Primer, 2012

Page 115: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Strategi... · STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Berdasarkan tabel 26 dari hasil skor total Daya tarik, maka diperoleh

prioritas strategi pengembangan yang terpilih. Prioritas strategi ini diperoleh

dari nilai daya tarik (TAS/Total Attractiveness Score) yang terbesar sehingga

strategi pengembangan agribisnis ikan gurami di Kabupaten Banyumas

diharapkan dapat diimplementasikan oleh petani gurami sesuai dengan

kemampuannya.

Prioritas strategi yang diperoleh dalam pengembangan agribisnis ikan

gurami di Kabupaten Banyumas adalah alternative strategi ke IV yaitu

mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan stakeholder

terkait penanaman modal dalam pengembangan agribisnis ikan gurami di Desa

Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas.Strategi ini bersifat

defensive dengan mempertahankan/menjaga pasar yang ada serta berusaha

mengembangkan dengan memanfaatkan peluang yang ada dari berbagai pihak

seperti pemerintahan dan lembaga keuangan dengan tujuan meamanfaatkan

bantuan terkait modal baik dalam bentuk rupiah maupun bantuan lainnya

untuk mengembangkan kawasan serta mengembangkan dari aspek kualitas

dan kuantitas produksi.

Strategi ini digunakan untuk mengurangi kelemahan yang ada seperti

permodalan yang kecil yang menjadi kelemahan utama dan sarana prasarana

produksi yang belum memadai dengan memanfaatkan peluang yang ada yaitu

banyaknya pihak yang mendukung pengembangan agribisnis ikan gurami,

kondisi lingkungan yang aman dan terkendali, permintaan ikan gurami yang

besar serta perhatian pemerintah terhadap pengembangan budidaya ikan

gurami. Melalui strategi tersebut petani diharapkan mampu untuk

mengimplementasikan sehingga terbuka peluang dan strategi-strategi

berikutnya untuk pengembangan agribisnis ikan gurami di Kabupaten

Banyumas khususnya di wilayah Desa Kalikidang.