FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM...
Transcript of FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM...
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2017
MODUL
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
DI PUSKESMAS
NAMA :
NIM :
INSTANSI :
ii
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkatrahmat
dan hidayah Nya juga modul Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di
Puskesmas ini dapat diselesaikan. Modul ini merupakan pedoman bagi
pelaksanaan PKPA di puskesmas agar mahasiswa dapat mempersiapkan diri
sebelum kegiatan ini dilaksanakan. Selain itu modul ini bertujuan agar dapat
memberikan gambaran kepada mahasiswa, preceptor dan semua yang terlibat
dalam pelaksanaan PKPA ini sehingga kegiatan PKPA di puskesmas dapat
berjalan seragam agar capaian pembelajaran bagi kegiatan ini terlaksana di semua
puskesmas yang menajdi tempat PKPA
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak terutama
kepada Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
yang telah membantu dalam pembuatan modul ini. Semoga modul ini dapat
bermanafaat bagi semua pihak. Penyusun juga menerima kritik dan saran demi
penyempurnaan modul PKPA ini.
Banjarbaru, September 2017
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman Cover ................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Bab I. Pendahuluan ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Kompetensi yang akan dicapai ……………………………………… 2
C. Tujuan PKPA di Puskesmas ................................................................ 2
D. Sasaran ................................................................................................ 3
E. Manfaat PKPA di Puskesmas ............................................................. 4
Bab II. Pelaksanaan PKPA .............................................................................. 5
A. Ketentuan Umum ................................................................................ 5
B. Tata Tertib ........................................................................................... 5
C. Metode ................................................................................................. 6
D. Mekanisme PKPA ............................................................................... 6
E. Materi .................................................................................................. 7
F. Beban dan Lama PKPA ...................................................................... 7
Bab III. Sistem Penilaian PKPA ..................................................................... 8
Bab IV. Penutup .............................................................................................. 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu
unsur kesejahteraan. Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan diperlukan
sarana pelayanan kesehatan. Di dalam Peraturan Pemerintah RI no.51 tahun
2009 tentang pekerjaan kefarmasian. Puskesmas merupakan salah satu
fasilitas pelayanan kefarmasian di samping Apotek, Instalasi Farmasi Rumah
Sakit.
Tenaga kefarmasian sebagai sebagai tenaga kesehatan pemberi
pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan penting yang
terkait langsung dengan pemberian pelayanan khususnya pelayanan
kefarmasian.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang kefarmasian telah terjadi pergeseran orientasi Pelayanan kefarmasian
dari pengelolaan obat sebagai komoditi kepada pelayanan yang komprehensif
(pharmaceutical care) dalam pengertian yang lebih luas mencakup
pelaksaaan pemberian informasi untuk mendukung penggunaan obat yang
benar dan rasional, monitoring penggunaan obat untuk mengetahui tujuan
akhir serta kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error).
Program Studi Profesi Apoteker FMIPA ULM sebagai salah satu
institusi pendidikan tinggi yang bertanggung jawab dalam penyiapan sumber
daya manusia yang berkualitas berkewajiban untuk senantiasa memperbaiki
kurikulum sesuai dengan salah satu misinya dalam mengembangkan ilmu
kefarmasian yang berguna dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Dengan demikian Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di
Puskesmas diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.
2
B. Kompetensi yang akan dicapai
1. Mampu membuat keputusan profesi pada pekerjaan kefarmasian di
puskesmas berdasarkan IPTEKS, standar praktek kefarmasian, per-UU
yang berlaku, dan etika profesi farmasi
2. Mampu mempraktekkan asuhan kefarmasian agar tercapai tujuan terapi
bagi penderita di Puskesma.
3. Mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan pasien, masyarakat dan
tenaga kesehatan lain
4. Mampu menyusun rencana pengelolaan perbekalan farmasi dan alat
kesehatan serta pengembangan sumber daya manusia
5. Mampu menyusun rencana pengembangan praktek kefarmasian yang
berorientasi pada layanan kefarmasian.
C. Tujuan PKPA di Puskesmas
1. Meningkatkan pemahaman calon Apoteker tentang peran, fungsi dan
tanggung jawab Apoteker dalam praktik pelayanan kefarmasian di
Puskesmas.
2. Membekali calon Apoteker agar memiliki pengetahuan, keterampilan,
sikap perilaku (professionalims) serta wawasan dan pengalaman nyata
(reality) untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di
Puskesmas.
3. Memberi kesempatan kepada calon Apoteker untuk melihat dan
mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi Apoteker di
Puskesmas
4. Memberi gambaran nyata tentang permasalahan (problem-solving)
praktik dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas
5. Mempersiapkan calon apoteker agar memiliki sikap-perilaku dan
profesionalims untuk memasuki dunia praktik profesi dan pekerjaan
kefarmasian di puskesmas
3
6. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk belajar berkomunikasi
dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di
Puskesmas
7. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk belajar pengalaman
praktik profesi apoteker di Puskesmas dalam kaitan dengan peran, tugas
dan fungsi Apoteker dalam bidang kesehatan masyarakat.
D. Sasaran
1) Kriteria Mahasiswa
Mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker yang telah memenuhi
persyaratan kerja praktek sesuai ketentuan di Program Studi Profesi
Apoteker FMIPA ULM
2) Kriteria Pembimbing PKP di Puskesmas
Kriteria Dosen Pembimbing dari PTF
a) Dosen/Pembimbing dari PTF minimal mempunyai jenjang
Pendidikan Strata 2 dalam bidang ilmu kefarmasian.
b) Memiliki Sertifikat Kompetensi Apoteker (dalam kondisi tertentu
PTF/IAI dapat mengambil kebijaksanaan lain).
c) Kompeten dalam bidang tersebut.
Preceptor
Pembimbing dari luar PTF dalam hal ini disebut preceptor adalah:
a) Apoteker yang mendapat rekomendasi IAI yang berpraktik di tempat
PKPA.
b) Pembimbing selain apoteker ditunjuk oleh institusi tempat PKPA
yang disetujui oleh PTF.
c) Kompeten dalam bidang terkait memiliki kemampuan mendidik dan
dapat mengalokasikan waktu untuk mendidik.
d) Memahami acuan pembelajaran dengan benar dan baik.
3) Kriteria tempat PKPA di Puskesmas
Kriteria yang harus dipenuhi sebagai tempat PKPA sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut :
a) Puskesmas yang memiliki tenaga Apoteker
4
b) Bersedia dan mampu menjadi tempat PKPA (komitmen kerjasama)
c) Mempunyai preceptor yang memenuhi kriteria dan bersedia
membimbing sesuai pedoman PSPA Program Studi Profesi Apoteker
FMIPA ULM
E. Manfaat PKPA di Puskesmas
1. Mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas
2. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di
Puskesmas
3. Mendapatkan pengetahuan menejemen praktis di Puskesmas
4. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang
professional.
5
BAB II
PELAKSANAAN PKPA
A. Ketentuan Umum
1. Peserta PKPA adalah mahasiswa profesi yang telah memenuhi
persyaratan untuk mengikuti PKPA
2. Dosen Pembimbing adalah Dosen Program Studi Profesi Apoteker
FMIPA ULM yang memenuhi syarat untuk menjadi pembimbing PKPA
3. Preceptor adalah dosen pembimbing yang berasal dari tepat PKPA yang
telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan
4. Tempat PKPA adalah tempat yang telah memenuhi persyaratan sebagai
tempat PKPA mahasiswa profesi
B. Tata Tertib
1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti semua rangkaian PKPA mulai dari
pembekalan, kegiatan PKPA, penyusunan tugas dan laporan sesuai
jadwal yang telah ditetapkan
2. Setiap mahasiswa PKPA wajib mentaati segala peraturan dan mengikuti
SOP yang ditetapkan olah fakultas dan tempat PKPA.
3. Setiap mahasiswa diwajibkan hadir 5 menit sebelum pelaksanaan PKPA
4. Wajib berpakaian dan berpenampilan rapi, sopan serta mengenakan jas
putih dan tanda pengenal.
5. Bersikap ramah, sopan, simpatik dan dapat menjalin hubungan baik
kepada semua orang di tempat PKPA
6. Selama PKPA dilarang merokok, minum-minuman keras dan perbuatan
lain yang mencemarkan nama baik almamater dan institusi tepat PKPA
7. Pada saat pelaksanaan PKPA mahasiswa dilarang mengaktifkan
handphone yang dapat mengganggu suasana PKPA kecuali penggunaan
handphone untuk kepentingan browsing yang relevan dengan materi
PKPA saat itu.
6
8. Menjaga kedisiplinan serta menciptakan iklim yang kondusif untuk
bekerja
9. Apabila mahasiswa berhalangan hadir atau meninggalkan tempat PKPA
harus seijin dosen pembimbing dan diwajibkan menggantinya.
10. Setiap mahasiswa wajib mengisi daftar hadir, buku monitoring, dan
lembar kerja pada modul.
11. Semua mahasiswa harus melaksanakan tugas-tugas PKPA dengan
sepenuh hati dan rasa tanggung jawab.
12. Permasalahan yang muncul selama PKPA yang belum tercantum pada
butir-butir di atas akan diatur tersendiri.
C. Metode
Metode PKPA untuk mahasiswa Profesi Program Studi Profesi
Apoteker FMIPA ULM adalah PKPA berbasis kompetensi, Competent based
Internship (CBI), yaitu suatu di
D. Mekanisme PKPA
Mekanisme PKPA di apotek dengan metode CBI adalah sebagai berikut:
a. Pembekalan, merupakan tahap awal proses PKPA sebagai pengantar
pelaksanaan PKPA yang dilaksanakan oleh dosen Praktisi dan akademisi
baik di fakultas maupun di institusi tempat PKPA.
b. Pre test, merupakan eksplorasi awal kesiapan mahasiswa PKPA
dilaksanakan oleh preceptor dan dosen pembimbing akademisi
c. Orientasi lapangan, merupakan tahap pemanasan dimana mahasiswa
PKPA diberi kesempatan untuk melihat dan memahami tempat PKPA
secara langsung meliputi struktur organisasi, lay out, sistem kerja,
standard operating procedure (SOP dll), sebelum ikut terlibat
didalamnya.
d. Praktek kerja merupakan tahap inti dari proses-proses sebelumnya. Pada
tahap ini mahasiswa akan terlibat langsung dalam - membantu
pelaksanaan praktek kefarmasian di tempat PKPA yang diatur menurut
setiap station dengan tugas-tugas tertentu.
7
e. Diskusi, merupakan forum komunikasi, konfirmasi, klarifikasi, dan
pemecahan masalah PKPA sekaligus refreshing materi.
f. Tugas-tugas (individu dan kelompok), merupakan alat bantu untuk
mempermudah mahasiswa PKPA dalam memahami materi PKPA
g. Post test, (oleh Preceptor dan dosen akademisi) merupakan tahap
evaluasi untuk menilai sejauh mana materi PKPA diserap olah
mahasiswa. Evaluasi dapat dilakukan secara lisan ataupun tertulis.
h. Diskusi dan evaluasi akhir merupakan tahap akhir PKPA.
E. Materi
1. Organisasi Puskesmas
2. Pengelolaan perbekalan farmasi di Puskesmas
3. Peran fungsional apoteker
4. Pelayanan informasi obat dan konseling
5. Pelayanan farmasi rawat jalan dan rawat inap
6. Edukasi kepada masyarakat sekitar melalui penyuluhan dan poster.
7. Tugas khusus
8. Presentasi dan diskusi hasil PKPA
F. Beban dan lama PKPA
PKPA di puskesmas adalah sebesar 4 sks.
Bobot empat (4) SKS PKPA setara dengan praktek 8 jam perhari selama 4
minggu (5 hari kerja) atau disesuaikan dengan jam pelayanan di puskesmas
setempat dengan alokasi waktu 40 jam/minggu.
Lama waktu PKPA merupakan jumlah hari kerja (7-8 jam/hari).
Kesepakatan waktu dan jadwal PKPA (Praktik Kerja Profesi Apoteker
(PKPA) disepakati antara pihak perguruan tinggi Farmasi dengan institusi
tempat PKPA dibuat kerjasama secara tertulis.
8
BAB III
SISTEM PENILAIAN PKPA
Evaluasi dan Penilaian
1. Evaluasi dilakukan oleh dosen pembimbing dan Preceptor dalam bentuk
evaluasi praktek dan diseminasi tugas khusus.
2. Nilai akhir PKPA adalah gabungan dari nilai tugas khusus, nilai dari institusi
tempat PKPA, nilai laporan, pretest, dan post test dari dosen pembimbing
PKPA, serta nilai diskusi kasus (masing-masing dalam angka) dengan bobot
sebagai berikut:
a. Nilai dari institusi tempat PKPA = 45%
b. Nilai dosen pembimbing PKPA (akademisi) = 15%
i. Nilai laporan : 5%
ii. Nilai pretest : 5%
iii. Nilai post test : 5%
c. Nilai Diseminasi Tugas Khusus PKPA = 20%
d. Nilai Tugas Khusus PKPA = 20%
3. Nilai Tugas khusus, nilai institusi, nilai pembimbing, dan nilai diskusi kasus
dalam bentuk angka
4. Perubahan nilai angka ke huruf dilakukan oleh Program Studi, dengan
ketentuan sebagai berikut:
Rentang nilai angka Nilai huruf Bobot nilai huruf
≥ 80 A 4,00
77 – < 80 A- 3,75
75 – < 77 B+ 3,50
70 – < 75 B 3,00
66 – < 70 B- 2,75
61 – < 66 C+ 2,50
55 – < 61 C 2,00
50 – < 55 D+ 1,50
40 – < 50 D 1,00
9
BAB IV
PENUTUP
Modul ini disusun agar dapat dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan PKPA.
Dengan modul ini diharapkan agar mahasiswa lebih siap dalam melaksanankan
PKPA di puskesmas dan agar insitusi tempat PKPA (puskesmas) mempunyai
keseragaman dan panduan dalam menyelenggarakan PKPA di puskesmas.
10
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKKPA) DI
PUSKESMAS
No Kompetensi Learning
Objective Proses Kegiatan Calon Apoteker
Luaran Kegiatan Calon Apoteker
Luaran Instrument Penilaian
1 Upaya
Kesehatan
Perorangan
a. Melatih mahasiswa dalam
berinteraksi dengan tenaga
kesehatan dan pasien
Meliputi kegiatan umum yang
bekaitan dengan pelayanan farmasi
Mahasiswa secara luas dapat membina
kemitraan dengan tenaga kesehatan lain
Diskusi, kemampuan
berkomunikasi
b. Memahami Peraturan
perundang-undangan di bidang
kefarmasian yang berkaitan
dengan peran/fungsi Dinkes
dan Puskesmas
Studi literature
Sebagai dasar melaksanakan praktek
kefarmasian yang profesional sesuai dengan
legalitas secara hukum
Diskusi
c. Mahasiswa memahami dan
mampu merencanakan obat,
BMHP dan vaksin di
Puskesmas
Mengkalkulasi jenis dan jumlah obat,
barang medik habis pakai (BMHP),
dan vaksin yang akan diajukan ke
Dinkes
Mahasiswa dapat mengisi lembar LPLPO Presentasi dan diskusi
d. Mahasiswa memahami dan
mampu melakukan prosedur
tata cara permintaan dan
penerimaan obat, BMHP dan
vaksin di puskesmas
Mampu mengaplikasikan prosedur
permintaan dan penerimaan obat,
BMHP dan vaksin di puskesmas
Menjamin kualitas obat dan BMHP yang
telah direncanakan
Presentasi dan diskusi
e. Mahasiswa mampu melakukan
penyimpanan obat, BMHP dan
vaksin sesuai persyaratan
Penyimpanan obat dengan tepat baik
secara FIFO, FEFO, alfabetis,
farmakologi serta memberi identitas
untuk obat-obat yang berpotensi
LASA
Mampu menjaga mutu obat yang tersedia di
puskesmas dapat dipertahankan sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan
Presentasi dan diskusi
f. Mampu mendistribusikan obat,
BMHP serta vaksin ke sub-sub
unit puskesmas dan
jaringannya
Melakukan pendistribusian obat,
BMHP serta vaksin ke sub-sub unit
Puskesmas serta jaringannya
Mampu memenuhi kebutuhan Obat sub unit
pelayanan kesehatan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah
dan waktu yang tepat
Presentasi dan diskusi
g. Mampu mengendalikan Obat,
BMHP dan vaksin
Stok opname, penanganan Obat
hilang, rusak, dan kadaluwarsa.
Mampu melakukan pengendalian Obat,
BMHP, dan vaksin
Presentasi dan diskusi
h. Mampu mencatat, membuat
laporan, dan membuat arsip
obat, BMHP dan vaksin
Melakukan pencatatan, pelaporan dan
perngarsipan obat, BMHP dan vaksin
Sebagai Bukti bahwa pengelolaan Obat,
BMHP, dan vaksini telah dilakukan
1. Presentasi dan diskusi
2. Bukti laporan
i. Mampu melakukan
Pemantauan dan evaluasi
pengelolaan Obat, BMHP dan
vaksin
Memantau dan mengevaluasi
pengelolaan obat, BMHP serta vaksin
Dapat mengendalikan dan menghindari
terjadinya kesalahan dalam pengelolaan Obat
dan BMHP sehingga dapat menjaga kualitas
maupun pemerataan pelayanan;
1. Presentasi dan diskusi
2. Bukti laporan
11
j. Mampu mengkaji
Resep,Penyerahan Obat, dan
Pemberian Informasi Obat
Pengkajian resep Mampu menyeleksi persyaratan administrasi,
persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis
baik untuk pasien rawat inap maupun rawat
Jalan
Presentasi dan diskusi
k. Mampu melakukan dispensing
Obat
Melakukan penyiapan dan peracikan
obat
Agar pasien memperoleh Obat sesuai dengan
kebutuhan klinis/pengobatan
Presentasi dan diskusi
l. Mampu memberikan Informasi
Obat ke pasien
Pemberian informasi obat ke pasien Pasien memahami tujuan pengobatan dan
mematuhi instruksi pengobatan
Penilaian performance mahasiswa
(komunikasi dan konten keilmuan)
m. Mampu memberikan pelayanan
Informasi Obat ke pasien dan
tenaga profesional kesehatan
Pemberian informasi obat ke pasien
profesional kesehatan
(leaflet/poster/buletin/ penyuluhan,
dll)
a. Menyediakan informasi mengenai Obat
kepada tenaga kesehatan lain di lingkungan
Puskesmas, pasien dan masyarakat.
b. Menyediakan informasi untuk membuat
kebijakan yang berhubungan dengan Obat
(contoh: kebijakan permintaan Obat oleh
jaringan dengan mempertimbangkan
stabilitas,
harus memiliki alat penyimpanan yang
memadai).
c. Menunjang POR (Penggunaan Obat yang
rasional)
a. Penilaian performance mahasiswa
(komunikasi dan konten keilmuan)
ketika memberikan penyuluhan
b. Menilai bentuk informasi obat
yang dibuat oleh mahasiswa
n. Mampu melakukan konseling
kepada pasien ataupun keluarga
pasien
Memberikan konseling kepada pasien
maupun keluarga pasien
Memberikan pemahaman yang benar
mengenai Obat kepada pasien/keluarga
pasien antara lain tujuan pengobatan, jadwal
pengobatan, cara dan lama penggunaan Obat,
efek samping, tanda-tanda toksisitas, cara
penyimpanan dan penggunaan Obat
Penilaian performance mahasiswa
(komunikasi dan konten keilmuan)
o. Mampu Melakukan
visite/ronde pasien jika
puskesmas memiliki rawat inap
Persiapan dan pelaksanaan visite baik
visite mandiri atau bersama,
pembuatan dokumentasi dan
rekomendasi terkait terapi pasien
a. Memeriksa Obat pasien.
b. Memberikan rekomendasi kepada dokter
dalam pemilihan Obat dengan
mempertimbangkan diagnosis dan kondisi
klinis pasien.
c. Memantau perkembangan klinis pasien
yang terkait dengan penggunaan Obat.
d. Berperan aktif dalam pengambilan
keputusan tim profesi kesehatan dalam terapi
pasien.
Penilaian performance mahasiswa
(komunikasi dan konten keilmuan)
p. Mampu Melakukan home
pharmacy care
Mengunjungi pasien dirumah untuk
diberikan konseling
Tercapainya keberhasilan terapi obat Penilaian performance mahasiswa
(komunikasi dan konten keilmuan)
12
q. Mampu Melakukan
Pemantauan dan Pelaporan
Efek Samping Obat (ESO)
a. Menganalisis laporan Efek Samping
Obat.
b. Mengidentifikasi Obat dan pasien
yang mempunyai resiko tinggi
mengalami Efek Samping Obat.
c. Mengisi formulir Monitoring Efek
Samping Obat (MESO).
d. Melaporkan ke Pusat Monitoring
Efek Samping Obat Nasional.
a. Menemukan efek samping Obat sedini
mungkin terutama yang berat, tidak dikenal
dan frekuensinya jarang.
b. Menentukan frekuensi dan insidensi efek
samping Obat yang sudah sangat dikenal atau
yang baru saja ditemukan
Penilaian performance mahasiswa
dalam mengisi algoritme Naranjo
r. Mampu Melakukan
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
a. Membuat kriteria pasien untuk
dapat diperoleh informasi sebagai data
awal
b. Melakukan evaluasi terhadap terapi
obat
c. Beri rekomendasi terapi
Diharapkan mampu :
a. Mendeteksi masalah yang terkait dengan
Obat.
b.Memberikan rekomendasi penyelesaian
masalah yang terkait dengan obat
Penilaian performance mahasiswa
(komunikasi dan konten keilmuan)
s. Mampu melakukan Evaluasi
Penggunaan Obat
Mengidentifikasi Drug Related
Problems
Diharapkan mampu :
a.Membuat gambaran pola penggunaan Obat
pada kasus tertentu.
b.Melakukan evaluasi secara berkala untuk
penggunaan Obat tertentu
Diskusi dan presentasi
2 Upaya
Kesehatan
Masyarakat
(UKM)
a. Bila dihadapkan kasus
komunitas pasien di
Puskesmas, calon apoteker
mampu memberikan informasi
obat yang digunakan pasien
secara tepat.
Melakukan kegiatan promosi
kesehatan kepada sekelompok
masyarakat.
Berkomunikasi di hadapan publik.
Menyampaikan informasi terkait
obat dengan bahasa/ istilah yang
sering digunakan masyarakat.
Meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam menggunakan
obat secara tepat.
Melakukan penyuluhan obat kepada
sekelompok pasien (masyarakat) min. 1 kali
per minggu dengan topic sesuai
kebutuhan (misalkan Pemakaian
Antibiotika yang benar; DAGUSIBU)
Penilaian performance
mahasiswa (komunikasi dan
konten keilmuan)
b. Bila dihadapkan pada
kelompok kader desa/
kelurahan, calon apoteker
mampu memberikan penjelasan
tentang peran dan
manfaat TOGA sebagai
penunjang atau alternatif
pengobatan.
Melakukan upaya pemberdayaan
masyarakat tentang pentingnya
memberdayakan dan
memanfaatkan TOGA
(tanaman obat keluarga) sebagai
penunjang atau alternatif
pengobatan modern.
Melakukan upaya promosi
kesehatan terkait dengan
penggunaan obat dengan benar.
Melakukan satu kali penyuluhan
tentang TOGA kepada kader desa/
kelurahan.
Melakukan satu kali kampanye
DAGUSIBU:
“Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang
Obat dengan baik dan Benar”
Penilaian performance mahasiswa
(komunikasi dan konten keilmuan)
c. Bila dihadapkan pada
kelompok kader Pos Obat Desa
(POD), calon apoteker mampu
menjelaskan tanda dan gejala
penyakit ringan beserta
obatnya.
Menjelaskan tanda-tanda dan
gejala penyakit ringan serta
macam-macam obat yang dapat
dibeli secara bebas tanpa harus ke
Puskesmas.
Menjelaskan cara pertolongan
pertama jika terjadi kecelakaan.
Melakukan penyuluhan atau diskusi
kelompok bersama kader Pos Obat Desa
minimum satu kali secara berkelompok.
Presentasi
Penilaian performance
mahasiswa (komunikasi dan
konten keilmuan)
13
d. Bila dihadapkan pada Bidan
dan Ibu-ibu di Posyandu, calon
apoteker mampu menjelaskan
pentingnya imunisasi dan
macam-macam penyakit pada
balita.
Memberikan promosi kesehatan
kepada para Bidan dan Ibu-ibu di
Posyandu Balita tentang manfaat
imunisasi dan pencegahan serta
penanganan penyakit yang sering
terjadi pada
balita.
e. Bila dihadapkan pada data
primer dan sekunder di
Puskesmas,calon apoteker
dapat mengolah data tersebut
sebagai bahan evaluasi
sehingga bermanfaat bagi
pengendalian mutu pelayanan
di Puskesmas.
Melakukan pengumpulan data, baik
secara prospektif maupun retrospektif
sehingga dapat digunakan sebagai
bahan audit (klinis dan professional)
dan pengkajian pelayanan kefarmasian
di Puskesmas.
Melakukan satu kali survei kepuasan
pasien terhadap pelayanan di Puskesmas.
Diskusi
f. Bila dihadapkan pada tenaga
kesehatan lain yang bertanya,
calon apoteker mampu
memberikan informasi obat
sesuai dengan bukti klinis yang
terkini.
Melakukan penelusuran informasi
obat secara efektif .
Memanfaatkan pustaka-pustaka
medis, baik dalam bentuk buku
maupun database elektronik
(medline/ pubmed, dll).
Berkomunikasi dengan tenaga
kesehatan lainnya.
Menggunakan bukti-bukti klinis
(EBM) sebagai dasar informasi
yang diberikan kepada penanya.
Menyampaikan informasi secara tepat
sesuai permintaan dokter dengan berdasarkan
bukti klinis yang terkini.
Diskusi
14
FORMAT LAPORAN
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) PUSKESMAS
i. Halaman Judul
ii. Halaman Pengesahan
iii. Kata Pengantar
iv. Halaman Persetujuan Publikasi Laporan Praktek Kerja
v. Daftar Isi
vi. Daftar Gambar
vii. Daftar Tabel
viii. Daftar Lampiran
ix. Ringkasan
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II. Tinjauan Pustaka
2.1 Puskesmas
2.1.1 Pengertian Puskemas
2.1.2 Tugas dan Fungsi Puskesmas
2.1.3 Pelayanan Puskesmas
2.2 Persyaratan Puskesmas
2.3 Puskesmas XXXX (sebutkan nama tempat puskesmas sesuai
PKPA)
2.3.1 Visi dan Misi
2.3.2 Motto dan Kebijakan Mutu
2.3.3 Struktur Organisasi
2.3.4 Profil Layanan Puskesmas
2.4 Pengelolaan Obat
2.4.1 Perencanaan
2.4.2 Permintaan
2.4.3 Penyimpanan
15
2.4.4 Pendistribusian
2.4.5 Pencatatan dan Pelaporan
2.4.6 Penanganan Obat Kadaluarsa
2.5 Pelayanan Informasi Obat
BAB III. Kegiatan PKPA dan Pembahasan
3.1 Kegiatan PKPA
3.2 Pembahasan
BAB IV. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Contoh LPLPO
Konseling
Poster
Rencana Kebutuhan Obat-Obatan Tahun Anggaran 2017 di Puskesmas
XXXX
Dokumentasi
Tugas individu
Ket:
1. Format penulisan laporan akhir PKPA mengacu pada pedoman penulisan
skripsi Fakultas MIPA
2. Lampiran memuat tugas pada masing-masing stase (lokasi), untuk studi kasus
dilampirkan kasus per individu mahasiswa (1 kasus)
3. Tugas Khusus dijadikan satu setelah lampiran laporan PKPA di Puskesmas
16
Format Halaman Judul:
LAPORAN
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
PUSKESMAS XXXX
PERIODE : XXXX
Disusun oleh :
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)
ANGKATAN I
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
17
2017
Format Halaman Pengesahan:
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
PUSKESMAS XXXXX
PERIODE : XXXXXX
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Apoteker pada Program Studi Profesi Apoteker Fakultas MIPA Universitas
Lambung Mangkurat
Disetujui oleh :
Pembimbing
Prodi Profesi Apoteker FMIPA ULM PUSKESMAS XXXXX
Nama Pembimbing Nama Pembimbing (Preceptor)
18
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
LAPORAN PRAKTEK KERJA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat, saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama :
NIM :
Program Studi : Apoteker
Fakultas : MIPA
Jenis Karya : Karya Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Lambung Mangkurat Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty Free Right) atas karya saya yang berjudul :
“Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Puskesmas XXXX Periode : XXXX”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Lambung Mangkurat berhak menyimpan, mengalih
media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempubliaksikan tugas akhir saya selama tetap mencamtumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : XXXX
Pada tanggal : XXXX
Yang Menyatakan :
ttd
19
( Nama XXXX)
TUGAS KHUSUS
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
PUSKESMAS XXXX
PERIODE : XXXX
(JUDUL TUGAS)
Disusun oleh :
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)
ANGKATAN I
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
20
2017
FORMAT TUGAS KHUSUS
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
PUSKESMAS
i. Halaman Judul
ii. Halaman Pengesahan
iii. Kata Pengantar
iv. Halaman Persetujuan Publikasi Laporan Praktek Kerja
v. Daftar Isi
vi. Daftar Gambar
vii. Daftar Tabel
viii. Daftar Lampiran
ix. Ringkasan
BAB I. PENDAHULUAN
1.4 Latar Belakang
1.5 Tujuan
1.6 Manfaat
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. METODOLOGI PENGKAJIAN
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN