FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan...
Transcript of FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Upaya... · Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI
PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BAGOR 1
KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
SKRIPSI
Oleh :
ADIF JAWAHIR
X4711004
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI
PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BAGOR 1
KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Oleh :
ADIF JAWAHIR
X4711004
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Adif Jawahir
NIM : X4711004
Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Olahraga/ Kesehatan
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI
ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI
BAGOR 1 KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN TAHUN
PELAJARAN 2011 / 2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.
Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Adif Jawahir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, 12 Juli 2012
Pembimbing I
Drs. H. Wahyu Sulistyo, M. Kes
NIP. 19490505 198503 1 001
Pembimbing II
Waluyo, S.Pd, M.Or
NIP. 19720617 199403 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Skripsi ini dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi :
(Nama Terang) (Tanda Tangan)
Ketua : Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes ________________
Sekretaris : Slamet Riyadi, S.Pd,M.Or ______________
Anggota I : Drs. H. Wahyu Sulistyo, M.Kes ________________
Anggota II : Waluyo, S.Pd, M.Or ______________
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si
NIP. 19660415 199103 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
· Dalam melakukan sesuatu pekerjaan kita jangan takut akan kegagalan
karena dari kegagalan itulah kita akan tahu arti sebuah keberhasilan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Sujud syukur kehadapan Allah SWT yang selalu memberikan Rahmat
dan Hidayah-Nya, berkat perlindungan-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
· Skripsi ini kupersembahkan untuk orang-orang yang selalu menyayangiku
, Istriku Suwarni dan anak-anak tercinta : Meka Hertantyo, Yuli
Suwandari, Erick Tri Saputra.
· Sahabat-sahabatku yang selalu setia dalam suka maupun duka. Rekan-
rekan seperjuangan dan seprofesi, Ibu Kepala SDN Bagor 1 Kecamatan
Miri Kabupaten Sragen. Serta semua dewan guru mengajar.
· Seluruh Bapak/ Ibu Dosen Prodi Penjaskersrek Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang selalu memberikan dorongan, bimbingan serta motivasi
· Teman-temanku, terima kasih untuk semua.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Adif Jawahir. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR
TURBO MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU
PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BAGOR 1
KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011
/ 2012. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret , Juni 2012
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil
belajar lempar turbo melalui penerapan media bantu.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian
tindakan kelas (Clasroom Action Resrach), dan dilaksanakan dua siklus empat
pertemuan setiap pertemuan menunjukkan tahapan hasil perkembangan proses
pembelajaran lempar turbo melalui penerapan media bantu. Subjek penelitian
adalah siswa kelas V SD Negeri Bagor 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen
Tahun Pelajaran 2011/ 2012 pada semester 2 yang berjumlah 16 siswa yang terdiri
dari 5 siswa putra 11 putri. Instrument yang digunakan dalam pengambilan data
adalah hasil evaluasi siswa dan hasil pengamatan serta penggunaan kartu ceria.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hasil belajar lempar turbo
melalui penerapan media bantu pada Psikomotorik, Kognitif, Afektif siswa kelas
V, meningkat dengan peningkatan hasil belajarnya diperoleh sebagai berikut
ketuntasan belajar dari 16 siswa pada pra siklus : ketuntasan belajar 25%, pada
siklus I mencapai 81%, ketuntasan belajar pada siklus II mencapai 100%.
Kesimpulan penelitian adalah penerapan media bantu pembelajaran yang
dimodifikasi.
Kata kunci : Lempar turbo, penerapan media bantu pembelajaran yang
dimodifikasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang
memberi ilmu, inspirasi dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI
ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGEI
BAGOR 1 KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN TAHUN
PELAJARAN 2011 / 2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis
menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan
dan penghargaan dari berbagai pihak untuk itu penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
3. Ketua Program Pendidikan Olahraga Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Drs. H. Wahyu Sulistyo, M.Kes, selaku pembimbing I yang selalu
memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Waluyo, S.Pd, M.Or, selaku pembimbing II yang selalu memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kepala SD Negeri Bagor 1 Miri Sragen yang telah memberikan kesempatan
dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.
7. Winarno, A.Ma.Pd, selaku Kolaborator Mata Pelajaran Penjas SD Negeri
Sunggingan 2 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen.
8. Para siswa SD Negeri Bagor 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen yang telah
bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang telah
mungkin disebutkan satu persatu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sangat disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis kususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, Juli 2012
Penulis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ................................................................. 5
B. Kerangka Berfikir ................................................................. 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 22
B. Subjek Penelitian ................................................................ 23
C. Sumber Data ........................................................................ 23
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ..................................... 23
E. Teknik Analisa Data ............................................................ 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
F. Prosedur Penelitian .............................................................. 25
G. Proses Penelitian ................................................................. 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan .......................................................... 30
B. Pembahasan dan Analisa Data .............................................. 45
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SASARAN
A. Simpulan ............................................................................. 48
B. Implikasi ............................................................................. 48
C. Saran-Saran ......................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 50
LAMPIRAN .............................................................................................. 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif .................................................... 12
Tabel 2.2 Indikator Sistematika Hasil Belajar Siswa .................................... 16
Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ................ 22
Tabel 3.2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ............................................ 24
Tabel 3.3 Prosentase Target Capaian .......................................................... 28
Tabel 4.1 Diskripsi Pratindakan Hasil Belajar dan Minat Belajar ................. 31
Tabel 4.2 Data Nilai dan Minat Belajar Lempar Turbo Kelas V ................... 32
Tabel 4.3 Data Nilai dan Minat Belajar Lempar Turbo Kelas V ................... 37
Tabel 4.4 Data Nilai Minat Belajar Lempar Turbo Kelas V ......................... 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Grafik 4.1 Data Awal Hasil Belajar dan Minat Belajar Lempar Turbo ......... 32
Grafik 4.2 Data Perkembangan Hasil Belajar dan Minat Belajar .................. 33
Grafik 4.3 Data Perkembangan Hasil Belajar dan Minat Belajar .................. 37
Grafik 4.4 Data Perkembangan Hasil Belajar dan Minat Belajar .................. 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
1. RPP Siklus I Lempar Lembing / Turbo ................................................ 52
2. RPP Siklus II Lempar Lembing / Turbo ............................................... 63
3. Lampiran Daftar Nilai Kondisi Awal ................................................... 72
4. Lampiran Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 1 ......................................... 79
5. Lampiran Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 2 ......................................... 86
6. Lampiran Daftar Nilai Siklus 2 ............................................................ 93
7. Instrumen Observasi ............................................................................ 97
8. Foto Kegiatan ..................................................................................... 101
9. Surat Keterangan ................................................................................. 105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistim
pendidikan secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan,
kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis stabilitas emosial, keterampilan sosial,
penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Pendidikan
jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum.
Ia merupakan salah satu dari subsistem. Subsistem pendidikan. Pendidikan
jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang di tujukan untuk
mencapai tujuan pendidikan melalui gerak fisik. Untuk mencapai tujuan tersebut
manusia membutuhkan suatu dorongan dan minat yang tinggi dalam dirinya,
sehingga tindakannya akan berjalan dan terlaksana dengan baik secara hasil yang
maksimal.
Pendidikan jasmani merupakan serangkaian materi pelajaran yang
memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani peserta didik. Oleh
karena itu pendidikan jasmani harus diutamakan mengingat mempunyai tujuan yang
dalam pengembangan pembelajaran. Banyak yang menganggap kurang penting
mengikuti mata pelajaran pendidikan jasmani. Maka dari itu pendidikan olahraga
merupakan pendidikan yang utama untuk menunjang prestasi siswa. Untuk
menciptakan proses pembelajaran yang sehat dalam dunia pendidikan harus meliputi
beberapa hal sebagai berikut : adalah (1) Anak didik (2) Pendidik (3) Tujuan
pendidikan (4) Alat pendidikan (5) Lingkungan pendidikan. Komponen tersebut
harus ada di dalam berlangsungnya proses pembelajaran.
Komponen-komponen di atas harus ada di dalam berlangsungnya suatu
pendidikan. Jadi pendidikan tidak akan berarti apabila tidak ada yang didik, demikian
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pula dengan pendidikan juga tidak akan berjalan apabila tidak ada yang menjalankan
pendidikan tersebut.
Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia hingga
dewasa ini adalah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-
sekolah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah terbatasnya
kemampuan guru pendidikan jasmani dan terbatasnya sumber-sumber yang
digunakan untuk mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani.
Kualitas guru pendidikan jasmani yang ada pada sekolah dasar pada
umumnya kurang memadai. Guru kurang mampu dalam melaksanakan profesinya
secar professional kurang berhasil melaksanakan tanggung jawab untuk mengajar dan
mendidik siswa secara sistematik melalui gerakkan jasmani yang mengembangkan
kemampuan dan keterampilan secara menyeluruh baik fisik, mental maupun
intelektual. Karena kurangnya kreatif dan memberikan model pembelajaran,
kebanyakan guru penjas hanya melakukan hasil akhir tanpa memperhatikan proses
pembelajaran.
Gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktik pendidikan jasmani
cenderung tradisional atau hanya menggunakan serta gaya mengajar saja, sehingga
membuat situasi pembelajaran monoton dan siswa menjadi jenuh. Untuk itu
kebutuhan memodifikasi olahraga sebagai suatu pendekatan alternatif dalam
pengajaran pendidikan jasmani mutlak perlu dilakukan.
Guru harus memiliki keterampilan memodifikasi keterampilan yang hendak
diajarkan sesuai tingkat perkembangan siswa, sehingga tercipta pembelajaran yang
aktif bagi siswa, untuk menyenangkan tanpa meninggkatkan tujuan pembelajaran
tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan guru siswa-siswa SD Negeri Bagor 1 masih
mengalami kesulitan dalam melakukan pembelajaran lempar lembing / turbo gaya
hop (jingkat)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka didapat perumusan
masalah sebagai berikut :
Bagaimanakah penerapan alat bantu pembelajaran dengan Bola Berekor dan Bola
Besar dapat meningkatkan hasil belajar lempar lembing / turbo gaya hop pada siswa
kelas V SD Negeri Bagor 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011 /
2012.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, peneliti ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar lempar lembing /
turbo gaya hop melalui penerapan alat bantu pembelajaran dengan bola berekor /
bola besar pada siswa kelas V SD Negeri Bagor 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen
Tahun Ajaran 2011 / 2012.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Lembar Pendidikan
Sebagai bahan masukan, saran dan informasi terhadap kelas V SD Negeri
Bagor 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen untuk mengembangkan model
pembelajaran yang tepat dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan kuantitas
hasil belajar siswa.
b. Bagi Siswa
Dengan penerapan alat bantu pembelajaran bola berekor / bola besar
mempermudah siswa kelas V SD Negeri Bagor 1 Kecamatan Miri Kabupaten
Sragen dalam memahami dan mengerti materi yang diberikan oleh guru khususnya
pada lempar lembing / turbo gaya hop.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
c. Bagi Guru
1. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru Penjaskes di SD Negeri
Bagor 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen yaitu bahwa alat bantu
pembelajaran bola berekor / bola besar dapat meningkatkan kemampuan serta
hasil belajar siswa pada materi lempar lembing / turbo gaya hop.
2. Sebagai bahan masukan atau saran bagi guru penjaskes SD Negeri Bagor 1
Kecamatan Miri Kabupaten Sragen dalam memilih alternativ model
pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan atau partisipasi siswa
dalam proses belajar mengajar.
3. Memotivasi guru penjaskes di SD Negeri Bagor 1 Kecamatan Miri Kabupaten
Sragen membuat dan mengembangkan model pembelajaran yang digunakan
untuk mempermudah dan mentransfer ilmu pengetahuan terhadap siswa atau
peserta didik.
d. Bagi Peneliti
Peneliti mendapatkan fakta bahwa melalui model pembelajaran dengan bola
berekor / bola besar dapat meningkatkan penguasaan teknik dasar atau materi dalam
pembelajaran lempar lembing / turbo gaya hop.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Atletik
a. Pengertian atletik
Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan
yang dinamis dan harmonis seperti : jalan, lari, lompat dan lempar.
Atletik merupakan aktivitas jasmani yang mendasar untuk cabang
olahraga lainya juga merupakan unsur olahraga yang amat penting dalam
acara pesta olahraga seperti PON, SEA GAMES, ASIA GAME dan
OLIMPIADE.
Atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dan upaya
meningkatkan daya tahan kekuatan, kecepatan, kelincahan dan lain-lain.
Atletik berasal dari bahasa yunani alhton dan athlum yang berarti
perlombaan, pertandingan, pergulatan atau suatu perjuangan, orang yang
melakukan disebut Atleta ( Atlet )
b. Sejarah atletik
Berakan beratletik sudah tercermin pada kehidupan manusia prba,
mengingat jalan, lari, lompat dan lempar bahkan bertarung dengan
bintangpun dilalui secara tidak sadar. Manusia purba pada waktu itu
melakukan gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, lempar serta bergaul dalam
upaya mempertahankan hidupnya dari gangguan binatang atau makhluk-
makhluk buas yang hidup pada zaman purba. Pada tahun-tahun sebelum
tahun 390 SM pembinaan fisik mengutamakan pertumbuhan menuju bentuk
tubuh yang harmonis dan serasi melalui perpaduan kegiatan Ginastika,
Gramaika dan Musika
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Lempar Lembing / Turbo
a. Pengertian Lempar Lembing / Turbo
Menurut Djumidar (2003:2.71-3.42). Lembing / Turbo untuk suatu
perlombaan harus memiliki jalur awalan dan lintasan sepanjang 30 meter dan
lebar 4 meter yang dibatasi oleh garis sepanjang jalur awalan dengan tebal 5
cm berwarna putih.
Pengertiannya adalah suatu aktivitas yang dilakukan dilapangan
dengan menggunakan alat yang spesifik dan batasi dengan ketentuan-
ketentuan meliputi lempar lembing, cakram, tolak peluru dan lontar martil.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian lempar lembing adalah
merupakan salah satu kemampuan dalam melemparkan benda berbentuk
lembing sejauh mungkin
b. Lempar Lembing / Turbo
Menurut Gerry A. Carr. Lempar lembing diikutsertakan dalam pesta
Olimniade sejak tahun 1908 sebagai nomor perorangan untuk putra dan putri;
sekarang nomor mi dimasukkan dalam dasalomba dan saptalomba.
Dua perkembangan telah mempengaruhi pelaksanaan lempar lembing.
Yang pertama adalah usaha untuk menggunakan putaran jenis cakram untuk
melempar. Walaupun metode ini menghasilkan jarak yang baik, namun
seringkali tidak diperbolehkan dan sekarang, peraturan melarang atlet
membelakangi arah lemparan. Dengan demikian, peraturan ini telah
memantapkan jenis lempar lembing tradisional.
Perkembangan kedua dihasilkan dan peningkatan jarak yang luar biasa
(melebihi 100 meter) pada lemparan putra. Pembuat peraturan yang khawatir
seringkali mengubah ukuran lembing, dan secara perlahan mengurangi jarak
lemparan lembing putra. Tidak ada perubahan yang dilakukan pada nomor
putri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
3. Modifikasi Alat Pembelajaran
a. Pengertian Modifikasi
Menurut Yoyo Bahagia (2008: 27-39) minimnya fasilitas dan
perlengkapan pendidikan jasmani yang di miliki seolah-olah menuntut guru
penjas untuk lebih kreatif dalam memperdayakan dan mengoptimalkan
penggunaan fasilitas dan perlengkapan yang ada. Sesuai dengan kondisi
siswa dan sekolahnya tidak sedikit siswa yang merasa gagal atau tidak
menyukai materi pembelajaran yang disampaikan oleh gurunya karena
kemampuan guru dalam menyampaiakan meteri yang diberikan. baik dalam
penggunaan fasilitas dan perlengkapan yang digunakan, dalam penyajian
materi. dalam mengoptimalkan lingkungan pembelajaran maupun dalam
mengevakuasi hasil pembelajaran.
Esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan
meteri pembelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktifitas
belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya.
cara ini dimaksudkan untuk menuntun. mengarahkan. dan membelajarkan
siswa yang tadinya tidak bisa manjadi bisa, yang tadinya kurang terampil
menjadi terampil
b. Modifikasi Tujuan Pembeljaran
Aspek analisis modifikasi ini tidak terlepas dan pengetahuan guru
tentang: tujuan, karakteristik materi. kondisi lingkungan. dan evaluasinya.
Modilikasi pembelajaran dapat dikaitkan pula dengan tujuan permbelajaran,
dari mulai tujuan yang paling rendah sampai tujuan yang paling tinggi.
Modifikasi tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara membagi
tujuan pembelajaran kedalam tiga komponen yaitu:
1) Tujuan perluasan
Tujuan perluasan adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan
pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan bentuk atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
wujud keterampilan yang dipelajarinya tanpa memperhatikan efisiensi
dan efektifitas
2) Tujuan penghalusan
Tujuan penghalusan adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan
pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan gerak secara
efisien.
3) Tujuan penerapan
Tujuan penerapan adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan
pada perolehan pengetahuan dan kemampuan tentang peningkatan
berhasil tidaknya gerakan yang dilakukan melalui kriteria tertentu sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa
Aspek yang perlu diperhatikan guru adalah, siswa tidak harus terburu-
buru mendapatkan aktivitas belajar yang jauh di atas kemampuannya,
sehingga menyebabkan siswa jadi jenuh dan frustasi.
4. Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran
a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran
Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu sering disebut alat peraga
karena berfungsi untuk membantu dan mempraktikkan sesuatu dalam proses
pendidikan pengajaran. Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo
(2003) yang dikutip Agus Kristiyanto secara terperinci manfaat alat peraga
antara lain sebagai berikut :
1. Menimbulkan minat sasaran pendidikan
2. Mencapai sasaran yang lebih banyak
3. Membantu mengatasi hambatan bahasa
4. Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan
kesehatan
5. Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
6. Membantu sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang
diterima kepada orang lain.
7. Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/ informasi oleh para
pendidik perilaku pendidikan .
8. Mempermudah penerima informasi oleh sasaran pendidikan
b. Syarat Alat Bantu Yang Baik
Sesuatu alat pembelajaran dikatakan baik. Apabila mempunyai tujuan
pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep-
konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/ kebiasaan
yang baru. Selain alat bantu harus efisien dalam penggunaanya, dalam waktu
singkat dapat mencakup isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak
terlalu luas. Penempatan alat bantu perlu diperhatikan ketepatannya agar
dapat diamati dengan baik oleh siswa.
5. Belajar dan Pembelajaran
a. Definisi Belajar dan Pembelajaran
Belajar dalam idealisme beranti kegiatan psiko - fisik - sosio menuju
ke perkembangan pribadi seutuhnya. Benny A. Pribadi (2011: 7)
mengemukakan hahwa “dan sudut pandang pendidikan, belajar terjadi
apabila terdapat perubahan dalam hal kesiapan (readiness) pada diri
seseorang dalam berhubungan dengan lingkungannya”. Robert Heinich dkk,
2005 (dalam Benny A. Pribadi 2011 : 6) menyatakan bahwa “belajar
merupakan sebuah proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang terjadi manakala seseorang melakukan interaksi secara intensif
dengan sumber - sumber belajar”.
Pembelajaran menurut makna berarti proses, cara, perbuatan
mempelajari. Pembelajaran berpusat pada peserta didik dan pembelajaran
adalah dialog interaktif. Menurut Gagne (dalam Benny A. Pribadi 2011 : 9)
yang menyatakan bahwa, “pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang
sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
belajar”. Definisi lain tentang pembelajanan dikemukakan oleh Patricia L.
Smith dan Tiliman J. Ragan, 1993 (dalam Benny A. Pribadi 2011 : 9) bahwa,
“pembelajaran adalah pengembangan dan penyampaian informasi dan
kegiatan yang diciptakan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan yang
spesifik”. Sedangkan pembelajaran menurut Muhammad Surya, 2003 (dalam
Isjoni 2010 : 49) adalah “suatu proses perubahan yang dilakukan individu
untuk mempenoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dan pengalaman individu itu sendiri dalam intenaksi dengan
lingkungannya”. Proses pembelajaran mempunyai tujuan agar siswa dapat
mencapai kompetensi seperti yang diharapkan, dan untuk mencapai tujuan
tensebut proses pembelajaran perlu dirancang secara sistematik. Dimyati dan
Mudjiono (1999 : 297) mengemukakan bahwa, “pembelajaran adalah
kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat
siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber
belajar”.
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
belajar adalah proses pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
seseorang karena adanya pengalaman baru. Sedangkan pembelajaran adalah
proses yang direncanakan dan dilakukan untuk memungkinkan terjadinya
aktivitas belajar individu untuk mencapai tujuan belajar.
b. Teori – Teori Belajar
Teori merupakan perangkat prinsip-prinsip yang terorganisasi
mengenai peristiwa - peristiwa tertentu dalam lingkungan. Toeri diartikan
sebagai hubungan kausalitas dan proposisi-prosisi. Menurut Agus Suprijoni
(2011 : 15), fungsi teori dalam konteks belajar adalah:
1) Memberikan kerangka kerja konseptual untuk suatu informasi belajar;
2) Memberi rujukan untuk menyusun rancangan pelaksanaan pengajaran;
3) Mendiagnosis masalah - masalah dalam kegiatan belajar mengajar;
4) Mengkaji kejadian belajar dalam diri seseorang; dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
5) Mengkaji faktor eksternal yang memfasilitasi proses belajar.
Beberapa teori belajar antara lain :
1) Teori Perilaku
Penerapan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan tidak serta-merta dapat dilakukan jika peserta didik belum
memiliki stock of knowledge atau prior knowledge dan hal yang sedang
dipelajarinya. Teori perilaku berakar pada pemikiran behaviorisme.
Dalam perspektif behaviorisme pembelajaran diartikan sebagai proses
pembentukan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan balas (respons).
Pembelajaran merupakan proses pelaziman (pcmbiasaan). Hasil
pembelajaran yang diharapkan adalah perubahan perilaku berupa
kebiasaan.
Teori perilaku sering disebut stimulus-respons (S-R) psikologis
artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau
reward dan penguatan atau reinforcement dan lingkungan. Ciri teori
perilaku adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil;
menekankan lingkungan; mementingkan pembentukan reaksi atau
respons; menekankan pentingnya latihan; mementingkan mekanisme hasil
belajar; dan mementingkan peranan kemampuan. Hasil belajar yang
diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
Menurut Edward Lee Thorndike (dalam Agus Suprijono, 2011:20),
menyatakan bahwa “belajar merupakan pcristiwa terbentuknya
asosiasiasosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respons”.
Teori belajar ini disebut teori connecuionism.
2) Teori belajar kognitif
Dalam perspektif teori kognitif belajar merupakan peristiwa mental,
bukan peristiwa behavioral meskipun hal-hal yang bersifat behavioral
tampak lebih nyata hampir dalam setiap peristiwa belajar. Paul Supamo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
(dalam Agus Suprijono, 2011 : 22-23) menggambarkan perkembangan
kognitif menurut Jean Piaget sebagai berikut:
Tabel 2.1. Tahap Perkembangan Kognitif
Tahap Umur Ciri Pokok Perkembangan Sensorimotor 0-2 tahun Berdasarkan tindakan langkah demi
langkah. Praopcrasi 2-7 tahun Penggunaan simbol / bahasa.
Tanda Konsep intuitif
Operasi Konkret 8-11 tahun Pakai aturan jelas/ logis Revesiblel dan kekekalan
Operasi Formal 11 tahun ke atas
Hipotesis Abstrak Dedukatif dan induktif Logis dan Probabilitas
Sumber : Agus Suprijono, (2011 : 23 )
Perkembangan kognitif yang digambarkan Piaget merupakan proses
adaptasi intelektual. Adaptasi ini merupakan proses yang melibatkan
skemata, asimilasi, akomodasi, dan equilibration.
3) Teori Konstruktivisme
Seiring upaya perbaikan kualitas pembelajaran ke arah
pembelajaran organis, filsafat konstruktivisme kian populer di bidang
pendidikan. Pemikiran Filsafat konstruktivisme mengenai hakikat
pengetahuan memberikan sumbangan terhadap usaha mendekontruksi
pembelajaran mekanis. Gagasan konstruktivisme mengenai pengetahuan
dapat dirangkum sebagai berikut :
a) Pengetahuan bukanlah gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi
selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek.
b) Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur
yang perlu untuk pengetahuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Pengetahuan dibentuk dalarn struktur konsep seseorang. Struktur
konsep membentuk pcngetahuan jika konsep itu berlaku dalam
berhadapan dengan pengalaman-pengalaman seseorang.
c. Kriteria Pembelajaran Yang Berhasil
Smith dan Ragan, 2003 (dalam Benny A. Pribadi : 18)
mengemukakan bahwa, “beberapa indikator yang dapat digunakan untuk
menentukan keberhasilan proses pembelajaran, faktor - faktor tersebut
adalah efektif, efisien, dan menarik”. Sedangkan menurut Heinich dkk, 2005
yang dikutip dalam Benny A. Pribadi (2011: 19) pembelajaran sukses terdiri
dan beberapa kriteria:
1) Peran aktif siswa (active participation). Proses belajar akan berlangsung
efektif jika siswa terlibat secara aktif dalam tugas-tugas yang bermakna,
dan berinteraksi dengan materi pelajaran secara intensif.
2) Latihan (Practice). Latihan yang dilakukan dalam berbagal konteks
dapat memperbaiki tingkat daya ingat. Latihatn juga dapat memperbaiki
kemampuan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang baru dipelajari.
3) Perbedaan individual (individual differences). Setiap individu merniliki
karakteristik unik yang membedakannya dengan individu yang lain.
4) Limpan balik (feedback). Umpan balik sangat diperlukan oleh siswa
untuk mengetahui kemampuan dalam mempelajarai materi pelajaran
yang benar. Umpan balik dapat diberikan dalam bentuk pengetahuan
tentang hasil belajar (learning outcomes) yang telah dicapai siswa
setelah menempuh program dan aktivitas pembelajaran. Informasi dang
pengetahuan tentang hasil belajar akan memacu seseorang untuk
berprestasi lebih baik lagi.
5) Konteks nyata (realistic context). Siswa perlu mempelajari materi yang
berisi pengetahuan dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam
sebuah situasi yang nyata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
6) Interaksi social (social interaction). Interaksi social sangat diperlukan
oleh siswa agar dapat memperoleh dukungan social dalam belajar.
Interaksi yang berkesinambungan dengan sejawat atau sesama siwa
akan memungkinkan siswa untuk melakukan konfirmasi terhadap
pengetahuan dan keterampilan yang sedang dipelajari.
d. Hasil Belajar
Salah satu tugas guru adalah mengevalusai tingkat keberhasilan
rencana pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Perubahan yang dikehendaki
adalah perubahan dalam bidang pengetahuan, perasaan atau sikap dan
perbuatan (Surjadi, 1989: 177).
Identifikasi wujud perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil
belajar dapat bersifat fungsional-struktural, material-substansial, dan
behavioral. A. Tabrani Rusyan (1989 : 22) mengungkapkan bahwa, “untuk
mempermudah dalam sistematika penjabaran hasil belajar siswa dapat
menggunakan penggolongan perilaku menurut Bloom yang terdiri atas
kawasan atau ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Dalam domain
kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension
(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), aplication (menerapkan),
analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis
(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan
evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),
responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),
characierizalion (karakterisasi)). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-
routine, dan rountinized. Menurut Bloom (dalam Agus Suprijono, 2011 : 7),
psikomotor juga mencakup, “ keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial,
manajerial, dan intelektual “. Selanjutnya menurut Agus Suprijono (2011 : 7)
menyatakan bahwa” hasil belajar adalah pcrubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja “.
Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
sebagaimana tcrsebut di atas tidak dilihat secara fragmentasi atau terpisah,
melainkan komprehensif.
Menurut Nana Sudjana ( 2010 3 ) “hasil belajar pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku, sebagai hasil belajar mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotoris “.
Merujuk pemikiran Gagne (dalam Agus Suprijono, 2011: 5-6), hasil
belajar berupa :
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara
spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak
memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah mupun penerapan
aturan.
2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Kemampuan intelektual terdiri dan kemampuan
mengategorisasikan, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan
kaidah dalam memecahkan masalah.
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
mengintemalisasi dan eksternalisasi nilai-niai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Menurut Abin Syamsyuddin yang dikutip dalam A. Tabrani Rusyan
(1989 : 22) beberapa indikator dan kemungkinan cara pengungkapan dan hasil
belajar dijabarkan dalam tabel berikut:
Tabel 2.2 Indikator Sitematika Hasil Belajar Siswa
Jenis Hasil Belajar Indikator Cara Penugkapan a. Kognitif
- Pengamatan/ perceptual
Dapat menunjukan, membandingkan, menghubungkan.
Tugas, tes, observasi
- Hafalan/ ingatan Dapat menyebutkan dan menunjukkan lagi
Pertanyaan, tugas tes
- Pengertian/ pemahaman
Dapat menjelaskan dan mengidentifikasi dengan kalimat sendiri
Pertanyaan
- Aplikasi/ penggunaan
Dapat memberikan contoh, menggunakan dengan tepat, memecahkan masalah
Soal, tes tugas
- Analisis Dapat menguraikan dan mengklasifikasikan
Tugas, persoalan, tes
- Sistensis Dapat menghubungkan dan menyimpulkan mengeneralisasikan
Tugas, persoalan, tes
- Evaluasi Dapat menginterprestasikan, memberikan kritik memberikan pertimbangan penilaian
Tugas, persoalan, tes
b. Asfektif - Penerimaan Bersikap menerima
menyetujui, atau sebaliknya
Pertanyaan, tes skala sikap
- Sambutan Bersedia terlibat berpartisipasi, memanfaatkan atau sebaliknya
Tugas, observasi dan tes
- Penghargaan/ Apresiasi
Memandang penting, bernilai, berfaedah indah harmonis, kagum atau sebaliknya
Skala penilaian, tuhas dan observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
- Internalisasi/ Pendalaman
Mengakui mempercayai meyakinkan atau sebaliknya
Skala sikap, tugas, dan observasi
- Karakterisasi/ Penghayatan
Melembangkan, membinasakan, menjelmakan dalam pribadi dan perlakuannya sehari-hari
Observasi
c. Psikomotorik - Keterampilan
bergerak/ bertindak
Koordinasi mata, tangan dan kaki
Tugas, observasi, tindakan
- Keterampilan ekspresi verbal dan non verbal
Gerak, mimic, ucapan Tugas, observasi, tindakan
e. Definisi Model Pembelajaran
Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran. Agus Suprijono (2011: 46) menyatakan
bahwa, “model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar”. Sedangkan model pembelajaran menurut Joyce dan
Well, 1990 (dalam Isjoni 2010 : 50) ialah “suatu pola atau rencana yang
sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun
kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada
pengajar di kelasnya”. Dalam penerapannya, model pembelajaran harus
sesuai dengan kebutuhan siswa.
Adapun Soekamto, dkk (dalam Trianto 2011:5) mengemukakan
maksud dan model pembelajaran adalah “kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan bcrfungsi scbagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar”. Selanjutnya Joyce (dalam Trianto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2011 : 5), menyatakan bahwa “ setiap model pembelajaran mengarahkan kita
ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian
rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai”. Istilah model pembelajaran
mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode, atau prosedur.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode pembelajaran sudah terangkai
menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan
model pembelajaran.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai pedoman
untuk merencanakan pcmbelaj aran dan menentukan perangkat pembelajaran
yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan siswa.
f. Ciri-Ciri Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran mernpunyai makna yang lebih luas dan
pada strategi, metode, atau prosedur. Model pembelajaran memiliki empat
ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau strategi. Menurut
Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2011: 6), Ciri - ciri model pembelajaran
antara lain:
1) Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya;
2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai);
3) Tingkah laku pengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil; dan
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar pembelajaran iyu dapat
tercapai.
Selain ciri - ciri khusus pada suatu model pembelajaran, menurut
Nieveen, 1999 (dalam Trianto 2011 : 8), suatu model pembelajaran
dikatakan baik jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
1) Sahih ( Valid ). Aspek validitas di kaitkan dengan dua hal yaitu :
a) Apakah model yang dikembangkan didasarkan pada rasional
teoritik yang kuat; dan
b) apakah terdapat konsistensi internal.
2) Praktis. Aspek kepraktisan hanya dapat dipenuhi jika :
a) Para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang
dikembangkan dapat diterapkan; dan
b) Kenyataan menunjukan bahwa apa yang dikembangkan tersebut
dapat diterapkan.
3) Efektif. Berkaitan dengan aspek efektivitas ini, nieveen memberikan
paramenter sebagai berikut :
a) Ahli dan praktis berdasar pengalamannya menyatakan bahwa
model tersebut efektif, dan
b) secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai
dengan yang diharapkan.
Arends, 2001 dalam (Trianto, 2011 : 9), menyatakan bahwa “ telah
menyeleksi enam model pengajaran yang sering dan praktis digunakan guru
dalam mengajar yaitu : prestasi, pengajaran langsung, pengajaran konsep,
pembelajaran kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah, dan diskusi
kelas”.
B. Kerangka Berfikir
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan
masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang
dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran pendidikan
jasmani khususnya pada model atau cara guru menyampaikan materi pelajaran.
Seringkali materi yang diajarkan oleh guru kurang tertanam kuat dalam benak siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Khususnya dalam pembelajaran praktik teknik dasar lempar lembing gaya
hop siswa kurang mampu menganalisa gerakan yang telah diajarkan oleh guru, sebab
guru hanya menyampaikan secara verbal, ataupun memberikan demontrasi atau
contoh kurang dapat ditangkap oleh siswa secara optimal. Guru bukanlah satu-
satunya sumber belajar bagi siswa; siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk
mengembangkan kemampuan berfikir dalam menyelesaikan masalah yang sesuai
dengan materi pembelajaran.
Permasalahan umum pada pembelajaran penjas adalah kurangnya sarana
atau peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Proses pembelajaran yang berlangsung
belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara penuh. Siswa berperan sebagai
objek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan mengaplikasikan apa yang di
disampaikan guru. Selain itu proses pembelajaran kurang mengoptimalkan
penggunaan modifikasi pembelajaran yang dapat memancing peran aktif siswa.
Penggunaan model nyata yang dapat diamati dan dipegang langsung oleh
siswa melakukan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar. Model
nyata yang di maksud adalah media pembelajaran melalui modifikasi alat bantu
tersebut. Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tidakan tiap siklusnya
disesuaikan dengan topic materi yang sedang dipelajari. Secara garis besar
memodifikasi yang digunakan antara lain berupa alat bantu yaitu : bola berekor dan
Bola Besar yang digunakan untuk pembelajaran dalam bentuk teknik dasar lempar
lembing gaya hop. Secara rinci jenis-jenis media tersebut dijabarkan dalam RPP
setiap pertemuan.
Kurang kreatifnya guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar
siswa antara lain kurang kreatifnya guru pendidikan jasmani disekolah dalam
membuat dan mengembangkan media pembelajaran sederhana.
Penggunaan alat bantu sederhana, bola berekor, bola besar atau kayu sebagai
sarana membantu guru dalam menjelaskan teknik dasar lempar lembing/ turbo gaya
hop pada siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Secara sederhana kerangka pemikiran dan penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Kondisi Awal Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas
a. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pelajaran penjas
b. Tingkat kesegaran jasmani rendah
c. Dan paling utama hasil belajar lempar lembing / turbo gaya hop
Tindakan Menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pembelajaran
Siklus I : Guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilandasar lempar lembing / turbo gaya hop, melalui pembelajaran dengan alat bantu bola berekor, bola besar, kayu
Kondisi Akhir
Melalui penggunaan alat bantu (bola berekor, kayu, bola besar, dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa) siswa lebih semangat dan prestasi belajar meningkat serta partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran meningkat
Siklus II : Upaya perbaikan dari siklus I sehingga meningkatkan kemampuan dan keterampilan dasar lempar lembing / turbo gaya hop melalui pendekatan model pembelajaran dengan alat bantu bola bola berekor, kayu dan bola besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Bagor 1
Kecamatan Miri Kabupaten Sragen.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan dari bulan Mei - Juni
2012 sampai selesai.
Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian
No Rencana Kegiatan Tahun 2012
Maret April Mei Juni Juli
1 Persiapan
a. Observasi
b. Identifikasi masalah
c. Penentuan Tindakan
d. Pengajuan Judul
e. Penyusunan Proposal
f. Pengajuan Izin Penelitian
√
√
√
√
√
2 Pelaksanaan
a. Seminar proposal
b. Pengumpulan data penelitian
√
√
3 Penyusunan Laporan
a. Penulisan Laporan
b. Ujian Sekripsi
√
√
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3. Siklus PTK
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) ini dilaksanakan dalam beberapa
siklus untuk melihat peningkatan hasil modifikasi lempar lembing / turbo gaya
hop dalam penjelasan dengan penerapan alat bantu bola berekor, bola besar.
B. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri Bagor
1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2012.
C. Sumber Data
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai
berikut :
1. Siswa untuk mendapatkan data tentang lempar lembing / turbo gaya hop dengan
penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri Bagor 1
Kecamatan Miri Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2012.
2. Guru sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan alat
bantu pembelajaran lempar lembing / turbo gaya hop di SD Negeri Bagor 1
Kecamatan Miri Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2012.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri
dari : tes dan observasi :
1. Tes di pergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lempar lembing / turbo
gaya hop yang dilakukan siswa.
2. Observasi, dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan alat
bantu pembelajaran (Bola berekor, bola besar, kayu).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
No Sumber
Data Jenis Data
Teknik
Pengumpulan Instrumen
1 Siswa Hasil keterampilan
lempar lembing / turbo
gaya hop
Tes Praktik Tes
keterampilan
lempar
lembing / turbo
gaya hop
2 Siswa Kemampuan
melakukan rangkaian
gerakan keterampilan
lempar lembing / turbo
gaya hop
Praktik dan
tunjuk kerja
Melalui
gambar
observasi
E. Teknik Analisa Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK dianalisis secara diskriptif dengan menggunakan teknik prosentase untuk
melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
1. Hasil keterampilan lempar lembing ; dengan menganalisis nilai rata-rata tes
lempar lembing. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah
ditentukan.
2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan lempar lembing;
dengan menganalisis rangkaian gerakan lempar lembing. Kemudian
dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.
Sedangkan dalam penelitian ini melalui anagka-angka yang diperoleh saat nunjuk
kerja lempar – lempar gaya hop.
Menurut (Prof. Dr. Agung Sunarno, M.Pd, dkk (2011:99) yang menyatakan bahwa “
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan prosentase untuk melihat
kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran”.
F. Prosedur Penelitian
Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian,
yaitu metode penelitian tindakan kelas. Langkah selanjutnya menentukan banyaknya
tindakan dilakukan dalam siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan
melakukan tindakan-tindakan akan dilaksanakan dalam siklus yang peneliti berikan
pada siswa yang peneliti jadikan subyek penelitian.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah
dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen dengan tim lainya)
bekerja sama, memulai dari tahap orientasi dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam
siklus pertama. Diskusi yang bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan pada
langkah reflektif-evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk
kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi atau pembetulan, ataupun
penyempurnaan pada siklus kedua dan seterusnya.
Adapun prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas, menurut
Iskandar (2009:67).
1) Mengidentifikasi permasalahan umum
2) Mengadakan pengecekan dilapangan
3) Membuat perencanaan umum
4) Mengembangkan tindakan pertama
5) Mengobservasi, mengamati, mendiskusikan tindakan pertama
6) Refleksi-evaluatif dan merevisi atau memodifikasi untuk perbaikan dan
peningkatan pada siklus kedua berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur
peneliti ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1) Tahap persiapan survei awal
Kegiatan yang dilakukan dalam survei ini oleh peneliti adalah mengobservasi
sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.
2) Tahap seleksi informan, penyiapan instrument dan alat
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi
a) Menentukan subjek penelitian
b) Menyiapkan alat dan instrument penelitian dan evaluasi
3) Tahap pengumpulan data dan treatment
Pada tahap peneliti ini peneliti mengumpulkan data tentang
a) Hasil belajar lempar lembing gaya hop
b) Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran
c) Ketetapan rencana pelaksanaan pembelajaran
d) Alat bantu pembelajaran
e) Pelaksanaan pembelajaran
f) Semangat dan kreaktifan siswa
4) Tahap analisis data
Dalam tahap ini analisis yang digunakan peneliti adalah deskriptif kualitatif.
Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagaian besar data yang
dikumpulkan berupa iuran diskriptif tentang perkembangan proses pembelajaran,
yaitu partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sup pokok bahasan teknik
lempar lembing gaya hop.
5) Tahapan penyusunan laporan
Pada setiap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal survei
sampai dengan menganalisis daya yang dilakukan pada waktu penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
G. Proses Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil
belajar lempar lembing / turbo gaya hop di SDN Bagor 1 Tahun Pelajaran 2010 /
2011. Adapun setiap tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut dirancang
dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu :
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interprestasi, analisis dan
refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini direncanakan dalam dua
siklus.
1. Rancangan siklus I
a) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru Penjas menyusun sekenario
pembelajaran yang terdiri dari :
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran
penjasorkes
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacau pada tindakan
(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lempar
lembing / turbo gaya hop.
3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian
lempar lembing / turbo gaya hop.
4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b) Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara
lain :
1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar lempar lembing / turbo gaya
hop
2) Melakukan pemanasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3) Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran
4) Melakukan teknik dasar lempar lembing gaya hop
a. Cara melakukan awalan melalui penerapan alat bantu yang telah
disiapkan oleh guru dan peneliti.
b. Cara melakukan tolakan lempar lembing melalui penerapan alat
bantu yang telah disiapkan oleh guru dan peneliti
c. Sikap yang benar saat melempar lembing
d. Sikap gerakan lanjut melalui penerapan alat bantu.
5) Menarik kesimpulan
6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung
7) Melakukan pendinginan
c) Pengamatan tindakan
Pengamatan dilakukan terhadap: (1) hasil keterampilan lempar
lembing/ turbo gaya hop (2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan
keterampilan lempar lembing/ turbo gaya hop (3) Aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung.
d) Tahap Evaluasi (Refleksi)
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang dilaksanakan serta criteria dan rencana bagi siklus tindakan
berikutnya.
Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel
berikut :
Tabel 3.3 Prosentase Target Capaian
Aspek yang diukur
Prosentase target capaian Cara mengukur Kondisi
awal Siklus
1 Siklus
2 Hasil lempar lembing/ turbo gaya hop
25% 81% 100% Diamati saat guru memberikan materi lempar lembing/ turbo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
gaya hop pada awal pembelajaran
2. Rencana siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut
dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan
jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan terhadap pelaksanaan, observasi
dan interprestasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus
sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu
peneliti melakukan kegiatan observasi awal untuk mengetahui keadaan nyata yang
ada dilapangan. Hasil kegiatan observasi awal tersebut adalah sebagai berikut.
1. Siswa Kelas V SD Negeri Bagor 1 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen Tahun
Pelajaran 2011 / 2012, yang mengikuti materi pelajaran penjas khususnya atletik
nomor lempar turbo adalah 16 siswa, yang terdiri atas 5 siswa putra dan 11 siswa
putri. Dilihat dari proses pembelajaran atletik khususnya materi lempar turbo,
dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.
2. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran lempar turbo,
sebab guru tidak menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam materi
lempar turbo.
3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa
cenderung sulit diatur saat mengikuti pembelajanan materi lempar turbo
berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan
secara langsung di lapangan. Saat mengikuti pembelajaran lempar turbo siswa
menunjukkan sikap seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru,
tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang berbicara dengan
teman, bahkan ada yang berinain sendiri dengan temannya.
4. Guru kesulitan menemukan model pembelajaran lempar turbo yang baik dan
benar. Seringkali contoh disampaikan oleh guru melalui peragaan langsung,
kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik, sebab siswa kurang dapat melihat
kondisi gerakan lempar turbo yang diperagakan oleh guru, baik karena
kurangnya antusiasme siswa atau contoh gerakan kurang dapat di pahami oleh
siswa.
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
1. Perencanaan
Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan guru
melakukan pengambilan data awal peneliti. Ini dimaksudkan untuk mengetahui
kondisi awal keadaan kelas pada materi lempar turbo pada siswa kelas V SD
Negeri Bagor 1 Kec. Miri. Kab. Sragen Tahun Pelajaran 2011 / 2012. Adapun
diskripsi data yang diambil adalah hasil belajar lempar turbo siswa kelas V SD
Negeri Bagor 1 Kec. Miri Kab. Sragen Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
Kondisi awal hasil belajar lempar turbo pada siswa kelas V SD Negeri
Bagor 1 Kec. Miri Kab. Sragen Tahun Pelajaran 2011 / 2012 sebelum diberi
tindakan melalui penerapan model pembelajaran menggunakan media bantu
bola berekor dan bola besar disajikan dalam bentuk tabel dan gambar sebagai
berikut :
Tabel. 4.1Diskripsi Pratindakan Hasil Belajar dan Minat Belajar Lempar
Turbo Siswa Kelas V
No Nilai Jumlah Siswa
Jumlah Keterangan
Minat Belajar L P
1 60 - 69 3 9 12 Kurang
2 70 - 79 1 - 1 Cukup
3 80 - 89 1 2 3 Baik
4 90 - 100 - - - Baik Sekali
Jumlah 5 11 16
Persentasi Ketuntasan 40% 40% 25 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Grafik 4.1 : Data awal hasil grafik belajar dan minat belajar lempar turbo
pra siklus
Hasil sebelum perbaikan menunjukkan banyak siswa yang belum minat
mengikuti pelajaran lempar turbo karena :
a) Takut menggunakan turbo standar
b) Lingkungan kurang mendukung.
Dari tabel di atas dapat dilihat data awal sebelum perbaikan (Pra Siklus)
hasil belajar lempar turbo adalah sebagai berikut :
a) Anak yang memperoleh nilai rentang 60-69 ada : 12 anak
b) Anak yang memperoleh nilai rentang 70-79 ada : 1 anak
c) Anak yang memperoleh nilai rentang 80-89 ada : 3 anak
d) Anak yang memperoleh nilai rentang 90-100 ada : 0 anak
02468
1012
60-69 70-79 80-89 90-100
Nilai
Jum
lah
Sisw
a
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2. Hasil Pelaksanaan
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I Peremuan 1
Tebel. 4.2 Data Nilai dan Minat Belajar Lempar Turbo Kelas V
No Nilai Jumlah Siswa
Jumlah Keterangan
Minat Belajar L P 1 60 - 69 1 6 7 L
2 70 - 79 - 1 1 L
3 80 - 89 3 5 8 J
4 90 - 100 - - -
Jumlah 4 12 16
Persentasi Ketuntasan 75% 50% 56,25 %
Grafik. 4. 2 Data Perkembangan hasil belajar dan minat belajar bermain
lempar turbo.
Dari tabel di atas dapat dilihat data hasil belajar siswa pada pembelajaran
lempar turbo pada perbaikan pembelajaran siklus I pertemuan 1 adalah
sebagai berikut :
a) Anak yang memperoleh nilai rentang 60-69 ada : 7 anak
b) Anak yang memperoleh nilai rentang 70-79 ada : 1 anak
c) Anak yang memperoleh nilai rentang 80-89 ada : 8 anak
d) Anak yang memperoleh nilai rentang 90-100 ada : 8 anak
0246
8
60-69 70-79 80-89 90-100
Nilai
Jum
lah
Sisw
a
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3. Hasil Pengamatan
a. Hasil observasi kegiatan siswa pada perbaikan pembelajaran siklus I
pertemuan 1.
No Aktivitas Siswa Kurang Sedang Baik
1 Perhatian siswa terhadap materi √
2 Kemauan siswa yang mampu
untuk memberikan penjelasan
tentang materi pada siswa yang
berkurang
√
3 Keberanian bertanya antar
anggota dalam kelompok
√
4 Kerja sama siswa dalam
kelompok kerja
√
5 Keberanian bertanya pada guru
bila siswa mengalami kesulitan
√
6 Kemauan tiap individu dalam
mendemonstrasikan tugas yang
diberikan.
√
b. Hasil observasi pengamatan guru pada perbaikan pembelajaran siklus I
No Aktivitas Guru Kurang Sedang Baik
1 Membuka pelajaran √
2 Memotivasi siswa √
3 Penguasaan materi √
4 Penyajian sesuai urutan materi √
5 Bimbingan terhadap siswa/
kelompok yang mengalami
kesulitan
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
6 Pelaksanaan Evaluasi √
7 Pemberian penghargaan kepada
siswa yang berhasil
√
8 Pelaksanaan sesuai alokasi waktu √
Indikator Pengamatan Guru
Keterangan
Baik : Jika media bantu serta alat pelajaran dimanfaatkan oleh guru
dan anak.
Sedang : Jika media bantu serta alat pelajaran hanya dimanfaatkan oleh
guru saja
Kurang : Jika media bantu serta alat pelajaran tidak dimanfaatkan oleh
guru dan anak.
Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan
guru dan kegiatan anak yang hasilnya :
1) Kegiatan Guru
a. Pendahuluan dilaksanakan dengan baik.
b. Penguasaan guru terhadap materi sudah cukup baik.
c. Penggunaan pendekatan pembelajaran cukup baik.
d. Penggunaan alat bantu sudah selesai dengan materi.
e. Pengelolaan siswa cukup baik.
f. Sudah memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya dengan
hasil cukup.
g. Bahasa yang digunakan cukup komunikatif.
h. Sudah memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran.
i. Penampilan guru cukup baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2) Kegiatan Anak
a. Perhatian siswa terhadap materi cukup baik
b. Keberanian siswa dalam bertanya masih kurang
c. Semangat siswa dalam pembelajaran baik
d. Aktifitas siswa dan kerja sama dalam kelompok sudah baik
e. Kemampuan siswa dalam lempar turbo cukup baik.
4. Hasil Refleksi
Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran melalui media
bantu menggunakan modifikasi bola berekor dalam pembelajaran lempar turbo
pada siklus I pertemuan 1 minat belajar siswa sudah ada peningkatan bila di
bandingkan sebelum diadakan perbaikan pembelajaran, ini dapat dilihat dari
hasil belajar siswa sebelum perbaikan ketuntasan hanya mencapai 25% dari
jumlah siswa 16 anak dan setelah diadakan perbaikan pada siklus I putaran 1
ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 56% dengan rata-rata 68,75%
sehingga masih ada 7 anak yang belum dapat melakukan lempar turbo maka
perlu melakukan perbaiakan pembelajaran pada putaran ke dua.
1. Perencanaan
Hasil perencanaan berupa merancang pembelajaran dengan
metode latihan dengan media bantu, membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran, menyiapkan alat pelajaran, menyusun lembar observasi,
merancang tes/ penilaian dan mengevaluasi hasil penilaian yang dapat
menunjang proses pembelajaran secara sistematis artinya susunan
program atau setruktur dapat diketahui dengan tersedianya ruang
lingkup atau rincian materi dan analisis materi yang telah disusun untuk
dikembangkan oleh guru.
Dalam hal ini peneliti dalam melaksanakan pembelajaran
lempar turbo menggunakan media bantu dengan harapan minat belajar
siswa dapat meningkat sehingga hasil belajar pun dapat meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
sesuai batas minimal yang telah ditentukan yaitu KKM 70 dengan
ketuntasan belajar minimal 85%.
2. Hasil Pelaksanaan
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2
Tabel. 4. 3.Data nilai dan minat belajar Lempar Turbo Kelas V
No Nilai Jumlah Siswa
Jumlah Keterangan
Minat Belajar L P
1 60 - 69 1 2 3 L
2 70 - 79 - 1 1 J
3 80 - 89 4 8 12 J
4 90 - 100 - - -
Jumlah 5 11 16
Persentasi
Ketuntasan
80% 81% 81 %
Grafik. 4. 3 : Data perkembangan hasil belajar dan minat belajar lempar
turbo.
02468
1012
60-69 70-79 80-89 90-100
Nilai
Jum
lah
Sisw
a
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Dari tabel di atas dapat dilihat data hasil belajar lempar turbo pada
perbaikan pembelajaran Siklus I pertemuan 2 adalah sebagai berikut :
a. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 60-69 ada : 3 anak
b. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 70-79 ada : 1 anak
c. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 80-89 ada : 12
anak
d. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 90-100 ada : 0
anak
3. Hasil Pengamatan
a. Hasil observasi kegiatan siswa pada perbaikan pembelajaran siklus I
pertemuan 2
No Aktivitas Siswa Kurang Sedang Baik
1 Perhatian siswa terhadap materi √
2 Kemauan siswa yang mampu
untuk memberikan penjelasan
tentang materi pada siswa yang
kurang
√
3 Keberanian bertanya antar
anggota dalam kelompok
√
4 Kerja sama siswa dalam
kelompok kerja
√
5 Keberanian bertanya pada guru
bila siswa mengalami kesulitan
√
6 Kemauan tiap individu dalam
mendemonstrasikan tugas yang
diberikan.
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
b. Hasil observasi pengamatan guru pada perbaikan pembelajaran
siklus I.
No Aktivitas Guru Kurang Sedang Baik
1 Membuka pelajaran √
2 Memotivasi siswa √
3 Penguasaan materi √
4 Penyajian sesuai urutan materi √
5 Bimbingan terhadap siswa/
kelompok yang mengalami
kesulitan
√
6 Pelaksanaan Evaluasi √
7 Pemberian penghargaan kepada
siswa yang berhasil
√
8 Pelaksanaan sesuai alokasi
waktu
√
Indikator Pengamatan Guru
Keterangan
Baik : Jika media bantu serta alat pelajaran dimanfaatkan
oleh guru dan anak.
Sedang : Jika media bantu serta alat pelajaran hanya
dimanfaatkan oleh guru saja
Kurang : Jika media bantu serta alat pelajaran tidak
dimanfaatkan oleh guru dan anak.
Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada
kegiatan guru dan kegiatan anak yang hasilnya :
1) Kegiatan Guru
a. Pendahuluan dilaksanakan dengan baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
b. Penguasan guru terhadap materi sudah cukup baik.
c. Penggunaan pendekatan pembelajaran cukup baik
d. Penggunaan alat bantu sudah sesuai dengan materi
e. Pengelolaan siswa cukup baik
f. Sudah memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya
dengan hasil cukup.
g. Bahasa yang digunakan cukup komulatif
h. Sudah memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran
i. Penampilan guru cukup baik
2) Kegiatan Anak
a. Perhatian siswa terhadap materi cukup baik
b. Keberanian siswa dalam bertanya masih kurang
c. Semangat siswa dalam perjalanan baik
d. Aktifitas siswa dan kerja sama dalam kelompok sudah baik
e. Kemampuan siswa dalam melempar turbo cukup baik.
4. Hasil Refleksi
Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran melalui
media bantu dalam pembelajaran lempar turbo pada siklus I putaran 2
minat belajar siswa mengalami banyak peningkatan bila di bandingkan
sebelum diadakan perbaikan pembelajaran, ini di dapat dilihat dari hasil
belajar siswa pada pertemuan 1 hasil ketuntasan belajar baru mencapai
56,25% dari jumlah siswa 16 anak dan setelah diadakan perbaikan pada
siklus I pertemuan 2 hasil belajar siswa meningkat dari dengan
ketuntasan belajar mencapai 81% sehingga masih ada 3 anak yang
belum dapat melakukan lempar turbo maka peneliti perlu melakukan
perbaikan pembelajaran pada Siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
SIKLUS II
a. Hasil Pembahasan Siklus II
1. Perencanaan
Hasil perencanaan berupa; merancang pembelajaran dengan metode
latihan dengan media bantu, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran,
menyiapkan alat pelajaran, menyusun lembar observasi, merancang tes/
penilaian dan mengevaluasi hasil penilaian yang dapat menunjang proses
pembelajaran secara sistematis artinya susunan program atau struktur dapat
diketahui dengan tersediannya ruang lingkup atau rincian materi dan analisis
materi yang telah disusun untuk dikembangkan oleh guru.
Dalam hal ini peneliti dalam melaksanakan pembelajaran lempar turbo
menggunakan pendekatan taktis dengan harapan minat belajar siswa dapat
meningkat sehingga hasil belajarpun dapat meningkat sesuai batas minimal
yang telah ditentukan yaitu KKM 70 dengan ketuntasan belajar minimal 85%.
2. Hasil Pelaksanaan
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Tabel. 4.4 Data nilai minat belajar lempar turbo kelas V
No Nilai Jumlah Siswa
Jumlah Keterangan
Minat Belajar L P 1 60 - 69 - - -
2 70 - 79 - - -
3 80 - 89 - - -
4 90 - 100 5 11 16 L
Jumlah 5 11 16 J
Persentasi Ketuntasan 100% 100% 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Grafik. 4. 4 : Data Perkembangan hasil belajar dan minat belajar lempar turbo
kelas V
Dari tabel di atas dapat dilihat data hasil belajar lempar turbo pada perbaikan
pembelajaran Siklus II adalah sebagai berikut :
a. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 60-69 ada : 0 anak
b. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 70-79 ada : 0 anak
c. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 80-89 ada : 0 anak
d. Anak yang memperoleh nilai dalam rentang nilai 90-100 ada : 16 anak
3. Hasil Pengamatan
a. Hasil observasi kegiatan perbaikan siklus II
No Aktivitas Siswa Kurang Sedang Baik
1 Perhatian siswa terhadap materi √
2 Kemauan siswa yang mampu
untuk memberikan penjelasan
tentang materi pada siswa yang
kurang
√
3 Keberanian bertanya antar
anggota dalam kelompok
√
4 Kerja sama siswa dalam √
05
10
1520
60-69 70-79 80-89 90-100
Nilai
Jum
lah
Sisw
a
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
kelompok kerja
5 Keberanian bertanya pada guru
bila siswa mengalami kesulitan
√
6 Kemauan tiap individu dalam
mendemonstrasikan tugas yang
diberikan.
√
b. Hasil observasi pengamatan guru pada perbaikan pembelajaran siklus II
No Aktivitas Guru Kurang Sedang Baik
1 Membuka pelajaran √
2 Memotivasi siswa √
3 Penguasaan materi √
4 Penyajian sesuai urutan materi √
5 Bimbingan terhadap siswa/
kelompok yang mengalami
kesulitan
√
6 Pelaksanaan Evaluasi √
7 Pemberian penghargaan kepada
siswa yang berhasil
√
8 Pelaksanaan sesuai alokasi waktu √
Indikator Pengamatan Guru
Keterangan
Baik : Jika media bantu serta alat pelajaran dimanfaatkan oleh guru
dan anak.
Sedang : Jika media bantu serta alat pelajaran hanya dimanfaatkan oleh
guru saja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Kurang : Jika media bantu serta alat pelajaran tidak dimanfaatkan oleh
guru dan anak.
Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan
guru dan kegiatan anak yang hasilnya :
1) Kegiatan Guru
a. Pendahuluan dilaksanakan dengan baik.
b. Penguasaan guru terhadap materi sudah cukup baik.
c. Penggunaan pendekatan pembelajaran cukup baik.
d. Penggunaan alat bantu sudah sesuai dengan materi
e. Pengelolaan siswa cukup baik
f. Sudah memberikan pada anak untuk bertanya dengan hasil cukup.
g. Bahasa yang digunakan cukup komulatif
h. Sudah memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran
2) Kegiatan Anak
a. Perhatian siswa terhadap materi cukup baik
b. Keberanian siswa dalam bertanya masih kurang
c. Semangat siswa dalam pembelajaran baik
d. Aktifitas siswa dan kerja sama dalam kelompok sudah baik
e. Kemampuan siswa dalam melempar turbo.
4. Hasil Refleksi
Setelah melaksanakan proses perbaikan melalui media bantu lempar
turbo pada siklus II minat belajar siswa dalam mengalami peningkatan yang
sangat mengembirakan dan hasil belajar siswapun meningkat, ini dapat dilihat
dari kemampuan siswa dalam melakukan lempar turbo pada perbaikan siklus II
ketuntasan mencapai 80% dari jumlah siswa 16 dengan rata-rata kelas 91
sehingga semua anak telah mampu melakukan lempar turbo dengan
menggunakan alat yang dimodifikasi melalui media bantu karena kondisi anak
lemah, dengan hasil belajar yang telah dicapai pada siklus II lempar turbo maka
pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar lempar turbo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
melalui alat bantu dapat dikatakan berhasil dengan baik, dan sudah mencapai
target minimal 85% maka penelitian dihentikan.
d. Keberatan dan Kegagalan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
1) Pra Siklus
Merupakan deskripsi dari kegagalan evaluasi sebagai salah satu
alat ukur keberhasilan proses pembelajaran sehingga dapat diketahui
tingkat kemampuan anak terhadap materi pembelajaran yang berupa aspek
ingatan, pemahaman, penerapan (aplikasi) analisis dan sintesis.
B. Pembahasan dan Analisis Data
a. Siklus I
1. Uraian Pelaksanaan Perbaikan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal, 4 Juni sampai dengan 11
Juni 2012 sebelum peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran,
peneliti terlebih dahulu menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran
(RPP). Dalam pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus I,
yang dilakukan peneliti adalah menjelaskan materi pembelajaran
dengan media bantu dalam bentuk latihan dan membagi dalam 2
kelompok untuk melakukan lempar turbo.
Selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran
berlangsung, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati
dan mencatat keberhasilan atau kegagalan tentang permasalahan yang
muncul selama pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan taktis.
Setelah pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I selesai, peneliti
melakukan analisis data dan merefleksi kembali keberhasilan maupun
kegagalan dalam tindakan perbaikan yang telah dilakukan untuk
menentukan tindakan berikutnya.
2. Temuan/ Hal-hal Unik
a. Ketika guru memberikan bola berekor yang cukup anak berantusias
untuk segera menerimanya dan segera untuk mencobanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
b. Setelah anak mendapatkan bola, guru segera memberikan
penjelasan dan mendemonstrasikan dalam latihan melalui media
bantu serta menggunakan alat bantu yang dimodfikasi secara
bertahap, akan tetapi masih banyak yang merasa kesulitan sehingga
anak sering melakukan kesalahan.
3. Keberhasilan dan Kegagalan
Secara umum pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran
pada siklus I dapat dikatakan berhasil dengan melihat peningkatan
siswa dalam melempar turbo melalui latihan. Secara keseluruhan
pelaksanaan pemebelajaran dapat dikatakan sudah sesuai RPP yang
telah disusun,akan tetapi masih ada siswa yang belum mampu
memenuhi skenario pembelajaran yang telah ditentukan. Sebagai
contoh pada perbaikan Siklus I ketika anak diminta untuk melakukan
lempar turbo ada anak yang belum dapat melakukan dengan cara yang
benar yaitu pada awalan dengan hop (jingkat) banyak salah, belum
benar. Kegagalan ini oleh guru dijadikan refleksi sebagai bahan tindak
lanjut untuk melakukan perbaikan pada siklus II.
b. SIKLUS II
1. Uraian Pelaksanaan Perbaikan
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 Juni sampai dengan 23
Juni 2012 sebelum peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran,
peneliti terlebih dahulu menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran
(RPP).
Dalam pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II,
yang dilakukan peneliti adalah menjelaskan materi membagi dalam 2
kelompok serta memberi tugas pada anak untuk melakukan latihan
lempar turbo dengan alat bantu yang dimodofikasi (bola berekor).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran
berlangsung, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati
dan mencatat keberhasilan atau kegagalan tentang permasalahan yang
muncul selama pelaksanaan pembelajaran siklus II selesai, peneliti
melakukan analisis data dan merefleksi kembali keberhasilan maupun
kegagalan dalam tindakan perbaikan yang telah dilakukan untuk
menentukan tindakan berikutnya. Dan melalui media bantu minat
belajar siswa dapat meningkat dan hasil belajar siswapun dapat
meningkat mencapai target yang telah direncanakan.
2. Keberhasilan dan Kegagalan
Secara umum pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran pada
siklus II dapat dikatakan berhasil dengan melihat peningkatan minat
belajar siswa melalui model pembelajaran media bantu. Secara
keseluruhan pelaksanaan pembelajaran dapat dikatakan sudah sesuai
indikator pembelajaran yang telah disusun, dan skenario pembelajaran
yang telah ditentukan sudah dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini
dapat dilihat dari evaluasi terhadap siswa dalam melakukan melempar
turbo dapat dilakukan dengan benar dan dengan hasil 100% dari 16
siswa sudah tuntas. Dengan demikian perbaikan pembelajaran lempar
turbo dengan menggunakan media bantu dapat meningkatkan minat
belajar siswa dan hasil belajar siswa dapat meningkat dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB V
PENUTUP
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada peningkatan hasil
belajar lempar turbo melalui penerapan modifikasi alat bantu, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Pada kondisi awal minat siswa terhadap lempar lembing / turbo hanya
mencapai 25%, Pada Siklus I Pertemuan 1 ketuntasan belajar mencapai 56,25%, Pada
Siklus I Pertemuan 2 meningkat menjadi 81 %, Pada Siklus II dilaksanakan hanya 1
kali pertemuan dapat mencapai 100%. Target ketuntasan minimal 85%. Dengan
demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa minat siswa dalam pembelajaran
lempar turbo melalui penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran hasil belajar
siswa dalam lempar turbo dapat meningkat.
B. Implikasi
Hasil penelitian yang diperoleh ini mempunyai implikasi bagi perkembangan
pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah pada umumnya dan khususnya di
SD Negeri Bagor 1, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. Guru pendidikan jasmani
dapat menetapkan pola latihan lempar turbo melalui media bantu cara ini juga dapat
digunakan untuk pembelajaran pada materi pembelajaran lain. Sebagai variasi dari
pembelajaran dan daya tarik terhadap materi, sehingga siswa tidak jenuh atau malas
dengan pembelajaran lempar turbo.
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
C. Saran-Saran
Berdasarkan hasil simpulan ada beberapa hal yang sebaiknya
diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam meningkatkan kualitas
mengajarnya, khususnya bidang pengembangan lempar turbo. Adapun saran-
saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Dalam penyampaian pembelajaran khususnya peningkatan pola lempar
turbo terhadap siswa sebaiknya dilakukan melalui media bantu dengan alat
bantu yang dimodifikasi yang menarik agar anak lebih tertarik untuk belajar
dan mengikuti proses pembelajaran.
2. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sebaiknya memberikan yang
sesuai dengan tingkat kemampuan anak dan bentuk sederhana dan
menyenangkan.
3. Apabila anak masih merasa kesulitan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran sebaiknya guru menginovasi model pembelajaran yang lebih
efektif, inovatif dan menyenangkan.