FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)...
Transcript of FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)...
1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
KELAS VIII DI MTS. AL-MADANIYAH JEMPONG BARU
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Oleh
SURYATI 151.116.111
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM
2016/2017
2
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
KELAS VIII DI MTS. AL-MADANIYAH JEMPONG BARU
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai
gelar sarjana pendidikan
Oleh
SURYATI 151.116.111
JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MATARAM
2016/2017
ii
3
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jln. Pendidikan No. 35 Mataram Telp. (0370) 621298-625337(Fax. 625337) Mataram Jl. Gajah Mada Jempong Baru - Mataram
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi SURYATI Nim. 151.116.111 yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Cooperative Script terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs. Al- Madaniyah Jempong Baru
tahun pelajaran 2016/2017” telah memenuhi syarat untuk di munaqasyah-kan.
Disetujui pada tanggal 04 Januari 2017.
Di bawah bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
(Drs. MOH.FAKHRI M.Pd ) (SARAPUDDIN, MA ) NIP: 196612311992031028 NIP:197812312007011090
iii
4
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jln. Pendidikan No. 35 Mataram Telp. (0370) 621298-625337(Fax. 625337) Mataram Jl. Gajah Mada Jempong Baru - Mataram
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal: Munaqasyah
Mataram, 2017 Kepada Yth. Bapak Rektor IAIN Mataram di- Mataram
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan
pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi SURYATI Nim.
151.116.111 “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs. Al-
Madaniyah Jempong Baru tahun pelajaran 2016/2017”telah memenuhi syarat
untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
keguruan IAIN Mataram.
Demikian, atas perhatian Bapak rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
(Drs. MOH.FAKHRI M.Pd ) (SARAPUDIN, MA ) NIP: 196612311992031028 NIP:197812312007011090
iv
5
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : SURYATI
NIM : 151.116.111
Jurusan : Pendidikan IPS Ekonomi
Fakultas : Ilmu Tarbiayah dan Keguruan
Institut : IAIN Mataram
Dengan ini dinyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Cooperative Script terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs. Al- Madaniyah Jempong Baru tahun
pelajaran 2016/2017” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian karya saya
sendiri, kecuali pada halaman yang dirujuk sumbernya.
Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap
dianulir gelar keserjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IAIN
Mataram.
Mataram, 2017
Mahasiswa
SURYATI NIM. 151.116.111
v
6
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jln. Pendidikan No. 35 Mataram Telp. (0370) 621298-625337(Fax. 625337) Mataram Jl. Gajah Mada Jempong Baru - Mataram
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script
terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di
MTs. Al- Madaniyah Jempong Baru tahun pelajaran 2016/2017” yang diajukan
oleh SURYATI NIM. 151.116.111 jurusan pendidikan IPS Ekonomi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram, telah di-munaqasyah-kan pada hari
senin, 16 januari 2017, dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai
gelar sarjana pendidikan.
Dewan Munaqasyah
1. Ketua Sidang/Pemb I : Drs. H.Moh.Fakhri M.Pd NIP : 196612311992031028
2. Sekertaris Sidang/Pemb II
: Sarapudin, MA NIP:197812312007011090
3. Penguji I : Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP : 196412311991032006
4. Penguji II : IKA Rama Suhandra,M.Pd NIP : 197808222007101001
Mengetahui Dekan Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.
Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP: 196412311991032006
vi
7
MOTTO :
������������� ������������ �������� ��������� �������� � ��������������� )����� � ��� (
“Belajarlah dan kemudian ajarkanlah kepada orang lain ! serta rendahkanlah dirimu kepada guru-gurumu ! serta berlaku lemah lembutlah kepada murid-muridmu”. (H.R. Thabrani) 1
1 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,(Surabaya: Usaha
Nasional: 2012). h. iii.
vii
8
Persembahan
Segala bentuk puji syukur ku haturkan Atas kehadirat Tuhan semesta alam
Yang senantiasa merahmati segala daya upaya Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
Ku persembahkan Skripsi ini Untuk keluarga besarku
kedua orang tua ku yang tak pernah hentinya menyayangi karena merekalah aku bisa tumbuh dan maju
Untuk para saudara dan saudariku Yang selalu memberikan motivasi dan dukungan untukku
Agar aku tetap terus maju Guna menyelesaikan pendidikan dibangku perkuliahanku
Buat para sahabat, kerabat dan teman dekat Yang selalu ada disetiap saat
Bahu membahu berjuang bersama Untuk dapat mewujudkan mimpi menjadi nyata Dan juga untuk almamaterku dan para dosen
Yang telah membimbing dan tempat menambah pengetahuan Agar dapat menjadi insan yang berguna
Bagi nusa bangsa dan Negara, terutama agama.
viii
9
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh
Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs. Al-Madaniyah Jempong Baru
Tahun Pelajaran 2016/2017 “. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat yang telah memberikan cahaya
islam dan senantiasa memberikan teladan dengan akhlak yang mulia.
Penulis menyadari bahwa selama menempuh studi di Institut Agama Islam
Negeri Mataram hingga menyusun skripsi ini, tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak yang telah membantu baik bantuan secara moril maupun materil. Dengan
ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
1. Bapak Drs. Moh. Fakhri,M.Pd., selaku pembimbing I dan bapak Sarapudin,
MA., selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu
bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. H. Mutawalli, M.ag., selaku Rektor Iinstitut Agama Islam Negeri
Mataram .
3. Ibu Dr.Hj.Nurul Yakin, M.Pd., selaku dekan fakultas ilmu tarbiyah dan
keguruan institut agama islam negeri mataram.
4. Bapak ibnu hizam, MA., selaku ketua jurusan pendidikan IPS Ekonomi dan
bapak Rahmat Kurniawan, M.Sc.,selaku sekretaris jurusan pendidikan IPS
Ekonomi institute agama islam negeri.
ix
10
5. Segenap dosen jurusan pendidikan IPS Ekonomi, fakultas ilmu tarbiyah dan
keguruan, institute agama islan negeri mataram, yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis.
6. Seluruh staf dan karyawan /karyawati institute agama islam negeri mataram
7. Ayahanda dan ibunda yang telah gigih berjuang demi masa depan penulis,
terimakasih yang tiada terkira penulis ucapkan sehingga penulis bisa
menyelesaikan studi di institut agama islam negeri mataram
8. Bapak H.syukir selaku kepala sekolah MTs.Al-Madaniyah Jempong Baru
Mataram dan Dewan Guru yang telah membantu memberikan data yang
diperlukan dalam penulisan skripsi ini
9. Kakak-kakakku ( M. idrus, S. Pd dan Sri suryani, S.Pd) dan adik - adik ku
(hidayaturrahmi dan heriyanto) tetaplah semangat dalam mencari ilmu agar
cita-cita adik bisa tercapai. serta keponakan ku yang lucu-lucu (Mozalinda
auliya dan Moh.Ashkan Zulfa) .
10. Sahabat-sahabatku (huzaefah dan imam wahyu setiawan , siti fauziah, siti
masitah, kalkausar ), dan teman-teman seperjuangan khususnya kelas C.
11. Terakhir buat alamamaterku tercinta.
x
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
ABSTRAK ...................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 7
A. Pembelajaran Cooperative Script ................................................. 7
1. Pembelajaran Kooperatif .......................................................... 7
2. Model Pembelajaran Cooperative Script.................................. 10
3. Prestasi Belajar ........................................................................ 12
4. Hakikat Pembelajaran IPS Terpadu.......................................... 17
B. Kerangka Berfikir .......................................................................... 18
C. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 21
A. Desain Penelitian .......................................................................... 21
B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 22
C. Instrument Penelitian .................................................................... 23
D. Tekhnik Pengumpulan Data .......................................................... 26
E. Tekhnik Analisis Data ................................................................... 27
xi
12
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................... 31
A. Validitas Instrument ..................................................................... 31
B. Pengumpulan dan Penyajian Data ................................................. 38
C. Analisis Data ................................................................................ 40
D. Hasil Analisis ............................................................................... 50
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 52
A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................... 52
1. Sejarah berdirinya MTs Al-Madaniyah Jempong Baru Kota
Mataram ................................................................................ 52
2. Letak Geografis ..................................................................... 53
3. Visi dan Misi ........................................................................ 54
4. Struktur organisasi MTs Al-Madaniayah ............................... 54
5. Sarana dan prasarana .............................................................. 57
6. Keadaan guru, pegawai dan siswa ......................................... 59
B. Pembahasan .................................................................................. 61
1. Model pembelajaran Cooperative Script pada siswa kelas
VIII di MTs. Al- Madaniyah Jempong Baru .......................... 62
2. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu keas
VIII di MTs.Al- Madaniyah Jempong Baru .......................... 63
3. Pengaruh model pembelajaran Cooperative Script terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu
kelas VIII di MTs. Al-Madaniyah Jempong Baru ................. 64
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 69
A. Kesimpulan .................................................................................. 69
B. Saran-saran .................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
13
DAFTAR TABEL
Nama Tabel Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif ........................ 8 Tabel 4.1 Tabel Perhitungan Untuk Menguji Validitas Soal Tes.................. 33 Table 4.2 Uji Reliabilitas dengan metode Sperman – Brown ....................... 35 Table 4.3 Tabel Penolong Uji Reliabilitas dengan Metode Sperman–
Brown Teknik Belahan Ganjil-Genap ........................................... 36 Tabel 4.4 Data Hasil Tes Evaluasi Siswa Kelas Eksperimen........................ 39 Tabel 4.5 Data Hasil Tes Evaluasi Siswa Kelas Kontrol .............................. 39 Tabel 4.6 Menghitung Normalitas ................................................................ 42 Tabel 4.7 Data Perhitungan t – tes untuk Kelas Eksperimen ........................ 49 Tabel 4.8 Data perhitungan t – tes untuk Kelas Kontrol ............................... 49 Tabel 5.1 Daftar Nama Guru Negeri/ Swasta/Pegawai Tata Usaha di MTs
Al-Madaniyah................................................................................ 59 Tabel 5.2 Keadaan siswa di MTs Al-Madaniyah .......................................... 60 Tabel 5.3 Data Hasil Tes Evaluasi Siswa Kelas Eksperimen........................ 65 Tabel 5.4 Data Hasil Tes Evaluasi Siswa Kelas Kontrol .............................. 65
xiii
14
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
IPS TERPADU KELAS VIII DI MTS.AL-MADANIYAH JEMPONG BARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017.
Oleh
SURYATI 151116111
ABSTRAK
Model pembelajaran Cooperative Script adalah salah satu strategi pembelajaran dimana siswa bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan dalam mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari. strategi ini juga bertujuan untuk membantu siswa berpikir secara sistematis dan berkonsentrasi pada materi pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di MTs. Al-Madaniyah. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 2 kelas yaitu kelas VIII A yang berjumlah 28 orang dan kelas VIII B yang berjumlah 16 orang dengan subyeknya berjumlah 44 orang siswa.
Desai penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen dan kontrol. Tekhnik pengumpulan sampel yaitu menggunakan tekhnik sampel jenuh. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes sebagai metode pokok dan metode dokumentasi sebagai metode pembantu.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat dilihat hubungan antara variabel sesuai dengan hasil analisis dengan menggunakan analisis uji-t polled varians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel ( 6,37 > 2,000), maka hipotesis alternative (Ha) yang diajukan diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs. Al-Madaniyah Jempong Baru Tahun Pelajaran 2016/2017.
Kata kunci : Model Pembelajaran Cooperative Script, Prestasi Belajar
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi
sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan
pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai
antisipasi kepentingan masa depan.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa
mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta
didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan
problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi
nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut
terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan
dimasyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.2
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru diharapkan paham tentang
pengertian strategi pembelajaran. pengertian strategi pembelajaran dapat
dikaji dari dua kata pembentuknya, yaitu strategi dan pembelajaran. kata
2 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif : Konsep, Landasan dan
Implementassinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , (Jakarta : Kencana : Jakarta, 2010), h. 2.
2
strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk mencapai
tujuantertentu.
Pembelajaran berarti upaya membelajarkan siswa (Degeng, 1989).
Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk
menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa.
Sebagai suatu cara, strategi pembelajaran dikembangkan dengan kaidah-
kaidah tertentu sehingga membentuk suatu bidang pengetahuan tersendiri.
Sebagai suatu bidang pengetahuan, strategi pembelajaran dapat dipelajari dan
kemudian diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran kadang-kadang secara
implisit dimiliki oleh seseorang tanpa pernah belajar secara formal tentang
ilmu strategi pembelajaran. Misalnya banyak pengajar/guru (khususnya pada
tingkat perguruan tinggi) yang tidak memiliki latar keilmuan tentang strategi
pembelajaran, namun mampu mengajar dengan baik dan siswa yang diajar
merasa senang dan termotivasi. Sebaliknya, ada guru yang telah
menyelesaikan pendidikan keguruannya secara formal dan memiliki
pengalaman mengajar yang cukup lama, namun dalam mengajar yang
dirasakan oleh siswanya “ tetap tidak enak “. Mengapa bisa demikian? Tentu
hal tersebut bisa dijelaskan dari segi seni. Sebagai suatu seni, kemampuan
mengajar di miliki oleh seseorang diperoleh tanpa harus belajar ilmu cara-
cara mengajar secara formal.3
Pretasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan
yang berupa perubahan tingkah laku yang dialami oleh seseorang setelah
3 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptul
Operasional (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), h. 2.
3
belajar didalam berinteraksi dengan lingkungannya. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal seperti faktor
jasmani dan psikologis, dan faktor eksternal seperti faktor keluarga, sekolah
dan masyarakat.
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan
memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri
sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai
bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Berdassarkan pengertian dan tujuan dari pendidikan IPS, tampaknya
dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu menjembatani tercapainya
tujuan tersebut. Kemampuan dan ketrampilan guru dalam memilih dan
menggunakan berbagai model, metode dan strategi pembelajaran senantiasa
terus ditingkatkan. 4
Menurut James dikutip Sardiman (dalam Suryosubruto, 2002: 3),
bahwa tugas dan peran guru antara lain, yaitu menguasai dan
mengembangkan materi pembelajaran, merencanakan dan menyiapkan
pelajaran setiap hari, mengontrol den mengevaluasi kegiatan siswa.
Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah penting bagi para
pendidik untuk memahami karakteristik materi, peserta didik dan metodologi
pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama berkaitan dengan
pemilihan model-model pembelajaran modern. Dengan demikian proses
pembelajaran akan variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi
4 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi, dan Implementassinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), h. 174.
4
wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan
aktivitas dan kreativitas peserta didik.
Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan gaya belajar mereka
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal, maka ada
berbagai metode atau model pembelajaran yang perlu diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran. dalam praktiknya, pengajar harus ingat bahwa tidak
ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi.
Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah
memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas media yang
tersedia, dan kondisi guru itu sendiri. 5
Berdasarkan observasi awal pada tanggal 12 juni 2015 peneliti
menemukan bahwa ternyata sekolah MTs. Al-Mdaniyah Jempong Baru
memiliki keterbatasan dalam hal penerapkan model pembelajaran yang
bervariasi khususnya model pembelajaran Cooperative Script yang secara
langsung melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. hal ini dapat terlihat
dari tidak adanya keinginan peserta didik untuk mencari sendiri materi yang
diajarkan oleh guru, mereka hanya mau menerima pelajaran dari guru saja
tanpa adanya kesadaran dari peserta didik itu sendiri untuk mencari materi
pelajaran, hal ini juga diakibatkan oleh gaya mengajar guru yang tidak
memperhatikan kebutuhan peserta didik dalam melaksanakan proses
pembelajran dan seringnya guru menggunakan metode konvensional seperti
ceramah dan tanya jawab yang hanya berpusat pada guru dan siswa hanya
5 Hamzah B.Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM : pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, efektif, menarik, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), h. 105.
5
bisa mencatat dan mendengarkan di dalam proses pembelajaran. sehingga
disini yang lebih aktif adalah guru dan ini tentu akan berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa.
Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka upaya peningkatan
kualitas proses belajar mengajar dalam pendidikan merupakan suatu
kebutuhan yang sangat penting untuk dilakuakan. Dari berbagai jenis model
dan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh pendidikan,
salah satunya yaitu model pembeajaran Cooperative Script, peneliti ingin
mengetahui pengaruh model pembelajaran tersebut terhadap prestasi belajar
siswa.6 Oleh seb`ab itu, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
“Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Prestasi Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs. Al-Madaniyah
Jempong Baru tahun pelajaran 2016/20167”
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya
yaitu: “Seberapa besar Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Cooperative Script Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
IPS terpadu Kelas VIII di MTs Al-Madaniyah Jempong Baru Tahun
Pelajaran 2016/2017”.
6 Observasi, 12 juni 2015.
6
2. Batasan Masalah
Untuk memudahkan memahami istilah dalam judul maka, akan
diuraikan pengertian-pengertian dari istilah-istilah sebagai berikut:
a. Pengaruh adalah daya yang ada dari sesuatu (orang, benda, dsb) yang
ikut membentuk kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang.7
b. Pembelajaran Cooperative Script adalah salah satu strategi
pembelajaran dimana siswa bekerja secara berpasangan dan
bergantian secara lisan dalam mengikhtisarkan bagian-bagian materi
yang dipelajari.
c. Prestasi ialah sesuatu yang didapatkan atau dicapai melalui aktivitas
belajar yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan tersebut, maka
tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui Pengaruh
Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Prestasi Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs. Al-Madaniyah
Jempong Baru tahun pelajaran 2016/2017.
7 Umi Chulsum dan Windy Novia, kamus Besar Bahasa Indonesia (Surabaya: Kashiko,
2006), h. 522.
7
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini akan dapat
menambah khazanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan.
khususnya tentang Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script
terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu
Kelas VIII di MTs. Al-Madaniyah Jempong Baru Tahun Pelajaran
2016/2017.
b. Secara Praktis
Hasil penelitian ini bisa menjadi input atau masukan bagi
masyarakat dan Sekolah/Madrasah terhadap prestasi belajar siswa.
8
BAB II
KA JIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran cooperative script
1. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian dan karakteristik pembelajaran kooperatif
Menurut Hamid Hasan kooperatif mengandung pengertian
bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut
slavin Cooperative Learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau
kelompok kerja.
Dari pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa
pembelajaran Cooperative yaitu proses belajar yang dilakukan secara
bersama-sama dalam suatu kelompok belajar dan kooperatif learning
juga lebih dari sekedar belajar kelompok karena belajar dalam model ini
harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif atau
kerja sama. Jadi, dalam pembelajaran Cooperative siswa bisa saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam memecahkan masalah
untuk mencapai tujuan bersama.8
b. Unsur penting dan prinsip utama pembelajaran kooperatif
Unsur penting dan prinsip utama dalam pembelajaran dalam
pembelajaran kooperatif, yaitu:
a) Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa b) Interaksi antara siswa yang semakin meningkat c) Tanggung jawab individual
8 Etin Solihatin,Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS (Jakarta : Bumi
Aksara, 2011), h. 5.
9
d) Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil e) Proses kelompok f) Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok
mencapai kriteria yang ditentukan g) Kesempatan yang sama untuk sukses 9
c. Langkah-lagkah pembelajaran kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan didalam pelajaran
yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu
ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif10
No Fase Tingkah laku guru 1 Fase-1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
2 Fase-2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
3 Fase-3 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
4 Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
5 Fase-5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya
6 Fase-6 Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
9 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta : Kencana, 2010),
h. 62. 10 Ibid., h. 67.
10
d. Keunggulan dan kelemahan pembelajaran kooperatif
Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran diantaranya: 1) Melalui SPK siswa tidak tergantung pada guru, akan tetapi dapat
percaya kepada diri sendiri 2) Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau
gagasan dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain 3) Membantu anak untuk respek terhadap orang lain dan menyadari
akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan 4) Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung
jawab dalam belajar 5) Dapat meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan
sosial dan sikap positif terhadap sekolah. 6) Mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan
kemampuannya sendiri, dapat berpraktik mengembangkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya
7) Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (rill)
8) Dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.
Selain memiliki keunggulan, SPK juga memiliki keterbatasan diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Siswa yang memiliki kelebihan akan merasa terhambat oleh siswa
yang kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerja sama dalam kelompok
2) Siswa saling membelajarkan, Oleh karena itu jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa
3) Penilaian yang diberikan didasarkan kepada hasil kerja kelompok. 4) Memerlukan waktu yang panjang untuk menerapkan model
pembelajaran ini 5) Banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada
kemampuan secara individual. Oleh karena itu idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri.11
11 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan
(Jakarta: Kencana, 2010), h. 249-251.
11
2. Model Pembelajaran Cooperative Script
a. Pengertian pembelajaranCooperative Script
Cooperative Script adalah salah satu strategi pembelajaran
dimana siswa bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan
dalam mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari. Strategi
ini ditujukan untuk membantu siswa berpikir secara sistematis dan
berkonsentrasi pada materi pelajaran. Siswa juga dilatih untuk saling
bekerja sama satu sama lain dalam suasana yang menyenangkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Cooperative script
adalah salah satu model pembelajaran dengan cara berkelompok dan
dalam pembelajaran ini siswa diajarkan untuk bisa saling bekerja sama
dalam proses pembelajaran dan dapat memecahkan suatu masalah.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Cooperative Script
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran Cooperative Script antara lain sebagai berikut: 1) Guru membagi siswa berpasangan 2) Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan 3) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembaca dan siapa yang berperan sebagai pendengar 4) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan
memasukkan ide-ide pokok ke dalam ringkasannya. 5) Siswa bertukar peran, yang semula sebagai pembicara ditukar
menjadi pendengar dan sebaliknya 6) Kesimpulan guru 7) Penutup
c. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Cooperative Script
Strategi pembelajaran Cooperative Script memiliki beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut: 1) Dapat menumbuhkan ide-ide baru serta mengembangkan jiwa
keberanian dalam menyampaikan hal-hal baru yang diyakini benar
12
2) Mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru terlebih lagi percaya pada diri sendiri untuk mencari informasi dari sumber lain
3) Mendorong siswa untuk berlatih memecahkan masalah dengan mengungkapkan idenya dan membandingkan ide siswa dengan ide temannya
4) Saling menghormati antara siswa yang pintar dan yang kurang pintar serta menerima perbedaan yang ada
5) Memotivasi siswa yang kurang pandai agar mampu mengungkapkan pemikirannya
6) Memudahkan siswa berdiskusi dan melakukan interaksi sosial 7) Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
Selain memiliki kelebihan strategi ini juga memiliki kekurangan,
antara lain sebagai berikut: 1) Ketakutan beberapa siswa untuk mengeluarkan ide karena akan
dinilai oleh teman dalam kelompoknya 2) Banyak waktu yang tersita untuk menjelaskan mengenai model
pembelajaran ini 3) Keharusan guru untuk melaporkan setiap penampilan siswa 4) Kesulitan membentuk kelompok yang solid dan dapat bekerja sama
dengan baik 5) Kesulitan menilai siswa karena mereka berada dalam kelompok.12
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata, yaitu
prestasi dan belajar. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, prestasi
belajar adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan,
dikerjakan, dan sebagainya). Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang
diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan.
Sedangkan menurut Djamarah, prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan
yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual mupun
kelompok.
12 Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2014), h. 213-215.
13
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi
adalah suatu hasil yang telah diperoleh atau dicapai dari aktivitas yang
telah dilakukan atau dikerjakan. Sedangkan Belajar ialah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu
kegiatan yang berupa perubahan tingkah laku yang dialami oleh
seseorang setelah belajar didalam berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
1) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa terdiri dari :
a) Faktor Jasmaniah (Fisiologis)
Faktor jasmaniah ini adalah berkaitan dengan kondisi
pada organ-organ tubuh manusia yang berpengaruh pada
kesehatan manusia.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar
adalah faktor yang berasal dari sifat bawaan siswa dari lahir
maupun dari apa yang telah diperoleh dari belajar ini. Adapun
faktor yang tercakup dalam faktor psikologis, yaitu:
(1) Intelegensi atau kecerdasan (2) Bakat
14
(3) Minat dan perhatian (4) Motivasi Siwa (5) Sikap Siswa (6) Kelelahan 13
2) Faktor yang bersal dari luar diri siswa (ekstern)
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yang
meliputi:
a) Faktor Keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama kali anak merasakan
pendidikan, karena didalam keluargalah anak tumbuh dan
berkembang dengan baik, sehingga secara langsung keberadaan
keluarga akan mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
Orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan
dimulai dari keluarga, sedangkan sekolah merupakan pendidikan
lanjutan. Peralihan pendidikan informal kelembaga-lembaga
formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua
dengan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil
belajar anak.
b) Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya
terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang/tidak
13 Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
2010) h.59.
15
memperhatikan pendidikan anaknya, dapat menyebabkan anak
tidak/kurang berhasil dalam belajarnya.
c) Relasi antar anggota keluarga
Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah
relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan
saudaranya atau dengan anggota keluarga lain pun turut
mempengaruhi belajar anak. Wujud relasi itu misalnya apakah
hubungan itu penuh dengan kasih sayang atau pengertian,
ataukah diliputi oleh kebencian, sikap yang terlalu keras,
ataukah sikap yang acuh tak acuh dan sebagainya.
d) Suasana rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau
kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana
anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh/ramai dan
semrawut tidak akan memberikan ketenangan kepada anak yang
belajar. Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan
suasana rumah yang tenang dan tenteram.
e) Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannnya dengan
belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi
kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, dan lai-lain, juga
membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi,
16
penerangan dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat
terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
f) Pengertian orang tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua.
Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di
rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semanagat,
orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya,
membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di
sekolah.
g) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong
semangat anak untuk belajar. 14
h) Faktor Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama
yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar
siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat
mendorong untuk belajar yang lebih giat.
i) Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat juga merupakan salah satu faktor
yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar. Karena
14 Ibid., h. 60-64.
17
lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari
anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak
itu berada. Faktor masyarakat tersebut antara lain sebagai
berikut:
(1) Kegiatan siswa dalam masyarakat (2) Mass media (3) Teman bergaul (4) Bentuk kehidupan masyarakat
4. Hakikat Pembelajaran IPS Terpadu
Ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum
dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dan
aspek cabang-cabang ilmu-ilmu sosial. Ilmu pengetahuan sosial atau studi
sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi
materi cabang-cabang ilmu sosial : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, antropologi, filsafat dan psikologi sosial. 15
Ilmu Pengetahuan Sosial juga membahas hubungan antara manusia
dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak dididik
tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada
berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. 16
15 Trianto, Model Pembelajaraj Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara), h.171. 16 Ibid.…h. 173.
18
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model
implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diapliksikan pada semua
jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar (SD/MI) sampai
dengan sekolah menengah atas (SMA/MA). Model pembelajaran terpadu
pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik, baik secara individual maupun kelompok
aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip secara
holistik dan otentik. 17
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa melalui
pembelajaran IPS Terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman
langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,
menyimpan, dan memproduksi hal-hal yang dipelajarai. Dengan demikian,
peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep
yang dipelajari.
B. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variable
yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-
teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis
dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar
variable yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya
digunakan untuk merumuskan hipotesis. 18
17 Ibid,..h. 194. 18 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D (Bandung : Alfabeta,
2012), h. 60.
19
Dalam penelitian ini penliti mengguanakan dua variabel yaitu model
pembelajaran cooperative script sebagai variable (X) dan prestasi belajar
sebagai (Y). Model pembelajararan cooperative script adalah salah satu
strategi pembelajaran dimana siswa bekerja secara berpasangan dan
bergantian secara lisan dalam mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang
dipelajari.
Dari uraian diatas, maka dapat dibuat kerangka fikir tentang Pengaruh
Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Prestasi Belajar Siswa pada
mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs . Al-Madaniyah Jempong Baru
tahun pelajaran 2016/2017.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis didefinisikan sebagai jawaban sementara terhadap masalah
yang sedang diteliti, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dalam
kamus riset, dijelaskan bahwa hipotesis adalah pernyataan dugaan mengenai
dua buah variab atau lebih.
Dari pendapat diatas, dapat kita pahami bahwa hipotesis merupakan
kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya. Mengacu pada definisi
Model pembelajaran kooperatif
Pembelajaran cooperative script (X)
Prestasi belajar (Y)
20
hipotesis ini, maka hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji
kebenaran suatu teori.19 jadi hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian yang akan diuji kebenarannya.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Ha : Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII
di MTs . Al-Madaniyah Jempong Baru tahun pelajaran 2016/2017.
H0 : Tidak Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script
terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu
kelas VIII di MTs . Al-Madaniyah Jempong Baru tahun pelajaran
2016/2017.
19 Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,
2011), h.82.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain atau rancangan penelitian merupakan keseluruhan proses
pemikiran dan penentuan hal-hal yang akan diteliti, dalam kaitannya dengan
rancangan penelitian ini seperti : menetapkan masalah, subyek, metode yang
digunakan dan data yang diharapkan. 20
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen karena
subyeknya diberi perlakuan (treatment), selanjutnya diukur akibat perlakuan
tersebut. Penelitian eksperimen ini merupakan bagian dari metode kuantitatif
yang mempunyai ciri khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok
kontrolnya. Dengan demikian, metode eksperimen ini dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan True
Experimental ( eksperimen yang betul-betul ) dengan model Posttest-Only
Control Design.
Desain ini dapat digambarkan seperti berikut :
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok
20 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 2004), h. 105.
R X O2
R O4
21
22
yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok
kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1 : O2). Dalam
penelitian yang sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda,
pakai statistik t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang
diberikan berpengaruh secara signifikan.21
Untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan
dengan sistem undian yaitu perwakilan dari masing-masing siswa kelas A dan
kelas B diberi kesempatan untuk memilih salah satu kertas undian. Setiap
kertas undian diberi simbol E sebagai kelas eksperimen dan simbol K sebagai
kelas kontrol.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga
disebut studi populasi atau studi sensus.22 Populasi juga diartikan sebagai
wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
21 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D (Bandung : Alfabeta,
2011) h. 22 Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 130.
23
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.23
Adapun yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VIII di MTs Al-Madaniyah Jempong Baru yang
berjumlah 44 orang siswa yang terdiri dari dua kelas.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila poplulasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat me nggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. 24
Sehubungan dengan sedikitnya populasi dalam penelitian ini yakni
dibawah 100 orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VIII di MTs Al-Madaniyah Jempong Baru
tahun pelajaran 2016/2017. Yang berjumlah 44 orang siswa sehingga
penelitian ini disebut penelitian populasi.
C. Instrument Penelitian
Instrument penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh
dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang
sama. 25
23 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 80. 24 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010) h. 62. 25 Syofiyan Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan
perhitungan manual dan aplikasi SPSS versi 17 ( Jakarta : bumi aksara, 2014 ) h. 75.
24
Secara garis besar, instrument penelitian di bagi menjadi dua, yaitu
tes dan non tes. Tes meliputi tes subjektif dan tes obyektif. Tes subjektif
adalah tes yang melibatkan faktor lain di luar kemampuan peserta tes yang
mempengaruhi proses pemeriksaandan hasil akhir. Macam-macam tes
subjektif yaitu tes lisan, uraian, dan keterampilan. Sedangkan tes objektif
adalah tes yang tidak melibatkan faktor lain diluar kemampuan peserta tes
yang mempengaruhi proses pemeriksaan dan hasil akhir. Macam-macam
tes objektif yaitu tes benar-salah, pilihan ganda, hubungan sebab akibat,
menjodohkan, dan tes intelegensi. Adapun instrument yang peneluti
gunakan yaitu :
1. Tes
Tes adalah serentetan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan, sikap, inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok. 26
Bentuk tes yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data
penelitian terkait dengan prestasi belajar siswa adalah tes tulis, adapun
bentuk soal tes yang peneliti gunakan adalah tes obyektif dimana siswa
diberikan soal disertai alternatif jawaban terkait dengan materi yang
pernah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran coope rative
script .
Tes dalam penelitian ini diberikan sesuai dengan materi pada mata
pelajaran IPS Terpadu. Dengan menggunakan metode tes, peneliti akan
26 Yatim Rianto, Metodologi Penelitian Pendidikan (Surabaya : SIC, 2011), h. 84.
25
mendapatkan data berupa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Terpadu dan di dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes objektif
yaitu tes yang tersusun dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah
disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih dan tes ini sebanyak 10
soal dengan alternatif jawaban dari setiap soal empat option kemudian
diberikan secara keseluruhan setelah pembelajaran baik pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol.
Dalam penelitian ini yang dieksperimenkan adalah model
pembelajaran cooperative script dan instrument yang digunakan adalah
tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk
pilihan ganda. Tes ini diberikan pada siswa setelah selesai proses belajar
mengajar dengan tujuan untuk memperoleh data yang diinginkan oleh
peneliti yaitu untuk mengukur variabel yang diteliti.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas
Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (a valid measure if it
successfully measure the phenomenon). Misalkan seseorang ingin
mengukur berat suatu benda, maka alat ukur yang digunakan adalah
timbangan.
Jadi validitas merupakan ketetapan/kesahihan alat ukur sesuatu
dengan apa yang akan diukur. Dalam penelitian ini untuk menghitung
26
tingkat validitas instrument penelitian menggunakan rumus korelasi
point biserial.Adapun rumusnya yaitu sebagai berikut :
���� � ����� √��
Keterangan : rpbi : koefisien korelasi point biserial Mp : mean skor yang betul dari jawaban peserta tes Mt : mean skor total (seluruh peserta tes) SDt : standar deviasi total p : proporsi pesetra tes yang jawabannya betul q : proporsi peserta tes yang jawabannya salah 27
b. Reliabilitas
Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur
yang sama pula. 28
Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengujian reliabilitas
instrument secara internal consistency, yaitu dilakukan dengan cara
percobaan instrument sekali saja. Kemudian hasil yang diperoleh
digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument.
D. Tekhnik Pengumpulan Data
Di dalam penelitian, tekhnik pengumpulan data sangatlah penting
karena dengan pemilihan tekhnik pengumpulan data yang relevan
memungkinkan untuk memperoleh data yang obyektif dan dalam pelaksanaan
kegiatan penelitian ini ada beberapa metode yang peneliti gunakan yaitu:
27 Hartono, statistik untuk penelitian, (Yogyakarta : Pustaka pelajar, 2006). h.114. 28 Syofiyan siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif Dilangkapi Dengan
Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS versi 17 ( Jakarta : bumi aksara, 2014 ) h.87.
27
2. Tes
Tes merupakan salah satu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian mengenai prestasi belajar siswa, yang
nantinya melalui hasil tes itu dapat diketahui pengaruh model
pembelajaran Cooperative Script terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS terpadu kelas VIII di MTs Al-Madaniyah Jempong Baru
tahun pelajaran 2016/2017.
Dalam penelitian ini digunakan tes obyektif, bentuk pilihan ganda
(multiple chose) untuk memperoleh data mengenai nilai yang diperoleh
siswa pada mata pelajaran IPS terpadu.
3. Observasi / Pengamatan
Observasi atau pengamatan merupakan suatu alat pengumulan data
yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik
gejala-gejala yang diselidiki. 29
4. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah lalu. Dokemen
bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari
seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,
sejarah kehidupan, (life histories), biografi, peraturan, kebijakan.30 Dengan
demikian, maka metode ini digunakan untk mendapatkan data tentang
gambaran umum MTs. Al-Madaniyah Jempong Baru, keadaan guru,
29 Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,
2011), h. 117. 30 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (bandung : alfabeta,
2011), h. 240.
28
pegawai/karyawan dan siswa, struktur organisasi MTs.Al-Madaniyah
Jempong Baru.
E. Tekhnik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. 31
Sebelum dilakukan analisis data dengan menguji hipotesis, terlebih
dahulu dilakukan uji prasyarat analisa data untuk mempermudah dalam
menganalisis data. Adapun prasyarat yang harus dipenuhi sebelum data
dianalisis adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data
adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau
tidak. Bila data berdistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik
berjenis parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka
digunakan uji statistik non parametrik.32 untuk uji normalitas peneliti
menggunakan rumus kai kuadrat (chi square). Rumusnya adalah sebagai
berikut :
31 Ibid., h..244. 32 Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan aplikasi SPPSS Versi 17, (Bumi Aksara : Jakarta,2014), h. 153.
29
��= ∑ �������
2. Uji homogenitas
Setelah instrument (soal) teruji kevalidannya hendaklah dilakukan
pengujian reliabilitas terlebih dahulu sebelum soal tersebut digunakan,
karena disamping soal harus valid, juga harus reliable. Pengujian
reliabilitas dilakukan dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis
dengan rumus Spearman Brown. Adapun rumusnya adalah sebagai
berikut:
.�� � �������
3. Uji hipotesis
Setelah data hasil tes dianalisis dengan melakukan uji prasyarat
analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas kemudian dilanjutkan
dengan uji hipotesis untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa
dari kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Harga ttabel pada taraf
signitifikan 5% atau 0,05.
Adapun uji yang digunakan untuk menguji hipotesis statistik di
atas yaitu uji-t polled varians, alasan peneliti menggunakan rumus ini
karena n1 ≠ n2 dan varians homogen, bila n1 ≠ n2 dan varian homogen,
maka rumus uji-t yang digunkan adalah polled varians dengan rumus:
� � ��1 � ��2!�"1 � 1�#12 $ �"2 � 1�#22"1 $ "2 � 2 % 1"1 $ 1"2&
30
Adapun kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut : jika thitung<
ttabel maka Ha ditolak ( Hipotesis Ditolak), dan jika thitung > ttabel maka Ha
diterima (Hipotesis Diterima). Harga ttabel pada taraf signitifikan 5% dan
berdasarkan pada taraf signitifikan itu, maka diperoleh t tabel = 2,000.
Setelah dilakukan pengumpulan data dan dianalisis dengan
menggunakan rumus t-tes, maka didapatkan t-hitung sebesar : 6,73
sedangkan t-tabel dengan dk = n1+ n2 – 2 = 42, maka diperoleh t-tabel =
2,000 Maka t- hitung > t- tabel yaitu (6,73 > 2,000).
Dengan demikian dari perhitungan statistik uji-t dengan
menggunakan rumus polled varians diperoleh nilai t- hitung lebih besar dari
nilai t- tabel (6,73 > 2,000), maka hipotesis alternative (Ha) yang diajukan
yang berbunyi : ada pengaruh model pembelajaran cooperative script
terhadap prestasi bealajar siswa kelas VIII di MTs. Al-Madaniyah
Jempong Baru tahun pelajaran 2016/2017 diterima.
31
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Validitas instrument
Di dalam melakukan penelitianan untuk mendapatkan data yang
mempunyai kedudukan yang tinggi diperlukan pengujian validitas dan
reliabilitas, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan
berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Instrument yang baik harus
memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
Validitas instrumen merupakan langkah yang harus ditempuh oleh
peneliti guna mengecek apakah instrumen yang peneliti gunakan mampu
mengukur variabel yang ingin diteliti. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila telah mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya
sebuah validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang telah
terkumpul tidak menyimpang dari validitas yang dimaksud.
Secara empiris, jika koefisien korelasi skor butir dengan skor total lebih
besar dari koefisisen korelasi dari tabel r, maka koefisien korelasi butir
signifikan dan butir tersebut dianggap valid. Item yang mempunyai korelasi
positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan
bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat
minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau
31
32
korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam
instrument tersebut dinyatakan tidak valid.33
Untuk memenuhi persyaratan instrumen penelitian, terlebih dahulu
peneliti melakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen dimaksudkan
untuk mengetahui kesahihan dan keterandalan instrumen dalam penelitian.
1. Validitas Butir Soal
Untuk menguji tingkat validitas instrument, terlebih dahulu
menguji coba instrument tersebut. Butir atau item soal yang digunakan
sebagai instrument pengumpulan data, harus diuji terlebih dahulu validitas
dan reliabilitasnya untuk mengetahui apakah soal tes yang dibuat tersebut
valid dan reliabel sehingga dapat digunakan sebagai instrument
pengumpulan data penelitian.
Jumlah butir soal yang peneliti buat untuk mendapatkan data
tentang prestasi belajar siswa adalah 20 butir dengan 4 pilihan (option)
jawaban untuk masing-masing butir soal. Instrument tes sebelum peneliti
sebarkan kepada siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol terlebih
dahulu dilaksanakan uji coba. Hasil uji coba tersebut peneliti analisis
dengan menggunakan rumus korelasi point biserial. Suatu butir item
pertanyaan dikatakan valid jika nilai koefisien korelasi antara r hitung lebih
besar dari r tabel (r hitung > r tabel ) dan dikatakan tidak valid ketika nila r hitung
lebih kecil dari r tabel ( r hitung < r tabel ). Untuk uji coba tes item pertama
dengan jumlah responden atau n= 20 orang pada taraf kesalahan 5%
33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung : A lfabeta,
2011), h. 133-134.
33
dengan niali r tabel = 0,468 dan rhitung = 0,444. Dari hasil perhitungn
validitas butir soal tersebut menunjukkan nilai r hitung lebih kecil dari nilai r
tabel. Ini menunjukkan bahwa item butir soal tersebut tidak valid.
Tabel 4.1 Tabel Perhitungan Untuk Menguji Validitas Soal Tes
No Uji validitas
Xt Xt2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 16 256 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 14 196 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 14 196 4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 324 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 16 256 6 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 289 7 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 9 81 8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 15 225 9 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 13 169 10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 15 225 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 16 256 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 15 225 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 17 289 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 17 289 15 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17 289 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 324 17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 324 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 324 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 17 289 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 18 324 Jlh 18 19 18 16 20 19 18 19 14 14 17 20 13 20 20 9 14 20 3 7
∑xt
=3
18 ∑xt2=5150
P 0,9 0,95 0,9 0,8 1 0,95 0,9 0,95 0,7 0,7 0,85 1 0,65 1 1 0,45 0,7 1 0,15 0,35 q 0,1 0,05 0,1 0,2 0 0,05 0,1 0,05 0,3 0,3 0,15 0 0,35 0 0 0,55 0,3 0 0,85 0,65 Pq 0,09 0,0470,09 0,16 0 0,047 0,09 0,047 0,21 0,21 0,127 0 0,227 0 0 0,247 0,211 0 0,127 0,227 ∑Pq=2,156
Dari tabel 1 di atas diperoleh ∑xt = 318 dan ∑xt2 = 5150.
Selanjutnya mencari Mt (Mean total) dan SDt (Standar devisi total)
a. Mt = ∑ '( =
)�*�+ = 15.9
b. SDt = ,∑ '-( -.∑ '( /
= ,0�0+(�+ -.)�*�+ /
= 1257,5 � �15,9��
= 1257,5 � 252,81
34
= √4,69
= 2,16
c. Uji Validitas Soal Tes a. Menguji validitas soal tes nomor 1
Diketahui : Mt = 15,9
P = 0,9
SDt = 2,165
q = 0,1
Mp = 9:;<=> ?@A� ' B=�� C=D=�=E F=EG �HE=�C:;<=> �H?H�= F=EG ;HEC=D=� �HE=�
Mp =
�I��J �J��*��I��0��)��0��I��0��K��K��K��*��*��*��K��*�*
= �L��* = 16,22
rpbi = ����� ,M�
= �I,���0,L�,�I =
�+,)��,�I x 3 = 0,444
b. Interprestasinya
Berkonsultasi dengan koefisien korelasi “ r ” product moment pada
df = N – nr = 20-2 =18, dengan df = 18 diperoleh r table pada taraf
signifikan 5% = 0,468. Dengan demikian rhitung = 0,444 lebih kecil
dari r table pda taraf signifikan 5%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa soal nomor 1 tidak valid.
2. Reliabilitas butir soal
Setelah instrument (soal) teruji kevalidannya hendaklah dilakukan
pengujian reliabilitas terlebih dahulu sebelum soal tersebut digunakan,
35
karena disamping soal harus valid, juga harus reliabel. Pengujian
reliabilitas dilakukan dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis
dengan rumus Spearman Brown. Untuk itu maka butir-butir instrument
dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrument ganjil dan
kelompok instrument genap. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Table 4.2 Uji Reliabilitas dengan metode Sperman – Brown
No
Xt Ganjil Genap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 16 8 8 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 14 5 9 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 14 6 8 4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 9 9 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 16 8 8 6 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 8 9 7 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 9 2 7 8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 15 7 8 9 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 13 8 5 10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 15 7 8 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 16 9 7 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 15 9 6 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 17 9 8 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 17 9 8 15 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17 8 9 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 9 9 17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 8 10 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 9 9 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 17 9 8 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 18 8 10 Jlh 18 19 18 16 20 19 18 19 14 14 17 20 13 20 20 9 14 20 3 7
∑xt
=3
18
155 163 P 0,9 0,95 0,9 0,8 1 0,95 0,9 0,95 0,7 0,7 0,85 1 0,65 1 1 0,45 0,7 1 0,15 0,35 q 0,1 0,05 0,1 0,2 0 0,05 0,1 0,05 0,3 0,3 0,15 0 0,35 0 0 0,55 0,3 0 0,85 0,65 Pq 0,09
0,0470,09 0,16 0 0,0470,09 0,0470,21 0,21 0,127 0 0,227 0 0 0,2470,211 0 0,1270,227
36
Table 4.3 Tabel Penolong Uji Reliabilitas dengan Metode Sperman – Brown
Teknik Belahan Ganjil-Genap
Responden X Y XY X2 Y2 1 8 8 64 64 64 2 5 9 45 25 81 3 6 8 48 36 64 4 9 9 81 81 81 5 8 8 64 64 64 6 8 9 72 64 81 7 2 7 14 4 49 8 7 8 56 49 64 9 8 5 40 64 25 10 7 8 56 49 64 11 9 7 63 81 49 12 9 6 54 81 36 13 9 8 72 81 64 14 9 8 72 81 64 15 8 9 72 64 81 16 9 9 81 81 81 17 8 10 80 64 100 18 9 9 81 81 81 19 9 8 72 81 64 20 8 10 80 64 100
155 163 1267 1259 1357
a. Menghitung Nilai rxy
Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai korelasi (r hitung)
antara skor belahan ganjil (x) dan skor belahan genap (y). teknik yang
digunkan product moment.
Keterangan:
X = Belahan Ganjil
Y = Belahan Genap
rxy = E �∑ 'F��∑ '.∑ F�1OE ∑ '-�∑ '�-P OE ∑ F-�∑ F�-P
= �+ ���0L� ��00���I)�1O �+ ���0L� ��00�-P O�+ ��)0K� ��I)�-P
37
= �0)J+�0�I01O �0�*+�J+�0P O�K�J+�I�ILP
= K01���00��0K��
= K0√I0L0+0 = 0,0923
b. Menghitung nilai indeks reliabilitas (r11)
r11 = � ��QR��� �QR
= � �+,+L�)����+,+L�)�
= +,�*JI�,+L�)
= 0,169
c. Menghitung nilai koefisien korelasi ( r tabel )
n = 20
S = 5%
Sehingga nilai r tabel (0,05, 20-2) pada tabel product moment = 0,468
d. Membandingkan r tabel dan r11
r11 = 0,169
r tabel = 0,468
Ternyata r11 = 0,169 < r-tabel = 0,468 (tidak reliabel)
e. Mengambil keputusan
Karena nilai r11< r-tabel, maka keputusannya tidak ada hubungan antara
pengukuran belahan genap dengan pengukuran belahan ganjil,
sehingga instrument penelitian dinyatakan tidak reliabel.
38
B. Pengumpulan dan Penyajian Data
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan pekerjaan yang penting dalam
kegiatan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti memperoleh dan
mengumpulkan data hanya dengan evaluasi yang berbentuk pilihan ganda
yang terdiri dari 10 item soal yang di jawab oleh para peserta didik yang
terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun jumlah responden
untuk kelas eksperimen sebanyak 16 orang dan kelas kontrol sebanyak 28
orang, jadi total keseluruhan responden adalah sebanyak 44 orang siswa.
2. Penyajian Data
Berdasarkan pokok permasalahan yaitu apakah ada pengaruh model
pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaean IPS Terpadu kelas VIII di MTs. Al-Madaniyah Jempong Baru,
data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data prestasi belajar
siswa yang diperoleh melalui tes yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas
VIIIA sebagai keas kontrol dan kelas VIIIB sebagai kelas eksperimen.
a. Hasil prestasi belajar kelas eksperimen
Dalam penelitian kelas eksperimen ini, hasil yang diperoleh siswa
yaitu nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 dengan nilai rata-rata 73,1
dengan jumlah siswa 16 orang. Data selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
39
Tabel 4.4 Data Hasil Tes Evaluasi Siswa Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Kelas Nilai 1 Aulia Handayani VIII B 80 2 Depi serli VIII B 60 3 Erimuniza VIII B 60 4 Ernawati VIII B 70 5 Fitriyani VIII B 60 6 Harinda VIII B 70 7 Herlinawati VIII B 70 8 Husniati VIII B 80 9 Ida Royani VIII B 80 10 Laila azizah VIII B 70 11 Muhini VIII B 80 12 Ratna dewi VIII B 80 13 Rinawati VIII B 80 14 Rosita Saharani Putri VIII B 60 15 Syahro Rahma Tina VIII B 80 16 Yuliana Zahraini VIII B 90
Jumlah 1170 Nilai rata-rata 73,1
b. Hasil prestasi belajar kelas Kontrol
Dalam penelitian kelas kontrol ini, hasil tes yang diperoleh siswa
yaitu nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40 dengan nilai rata-rata 55,7
dengan jumlah siswa 28 orang dan selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.5 Data Hasil Tes Evaluasi Siswa Kelas Kontrol
No Nama Siswa Kelas Nilai 1 Abdul majid arrasid VIIIA 60 2 Ahmad isfan kholidi VIIIA 60 3 Amar arofah VIIIA 50 4 Ari irawan VIIIA 80 5 Budi hartadi VIIIA 40 6 Budiawan VIIIA 70 7 Endi liawan VIIIA 40 8 Fauzan hadi VIIIA 50
40
9 Hendri VI IIA 70 10 Hirsanul imam VIIIA 40 11 Marhumi VIIIA 40 12 Marwan hadi VIIIA 70 13 Muhamad as’at VIIIA 70 14 Muhamad faizal VIIIA 70 15 Muhamad oliqul amri VIIIA 70 16 Muhamad Rizki VIIIA 70 17 M. saoki VIIIA 40 18 M.taofik VIIIA 40 19 M.budiman VIIIA 40 20 Mulyadi VIIIA 70 21 Patoni hafizi VIIIA 50 22 Rizwan hadi VIIIA 40 23 Satrian hadi VIIIA 60 24 Sopian haris VIIIA 70 25 Supandi VIIIA 50 26 Tomi ismawan VIIIA 40 27 Wildan VIIIA 50 28 Zulmizan VIIIA 60 Jumlah 1560 Nilai rata-rata 55,7
C. Analisis Data
Setelah data disajikan, kemudian melakukan analisis terhadap data-data
tersebut yang merupakan usaha yang dilakukan oleh peneliti dalam
menganalisis atau mengolah data dan mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan.
Penganalisisan data merupakan suatu proses lanjutan dari kegiatan
pengumpulan dan penyajian data. Setelah semua data yang dibutuhkan sudah
terkumpul tahap selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap data yang
sudah ada. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan
yang dilakukan peneliti setelah data dari responden terkumpul. Dalam
41
penelitian ini, peneliti melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah
diajukan yaitu “Penerapan model pembelajaran Cooperative Script dapat
meningkatkan prestassi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelass
VIII di MTs Al-Madaniayah Jempong Baru tahun pelajaran 2016/2017.
Data-data yang akan dianalisis selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
1. Analisis Tahap Awal
Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen
a. Menentukan nilai terbesar dan nilai terkecil
Nilai terbesar = 90
Nilai terkecil = 60
b. Menentukan nilai rentang (R)
R= Skor terbesar – skor terkecil
R= 90 - 60
R= 30
c. Menentukan banyak kelas (BK)
BK = 1+3,3 log(n)
BK = 1+3,3 log(16)
BK = 1+3,3 (1,204)
BK = 4,97 = 5
d. Menentukan nilai panjang kelas (P)
T � UVW
T � 305
42
P = 6
e. Menentukan nilai rata-rata (�Z) (�Z) =73,1
f. Menentukan standar deviasi (sd)
Sd =19,9
g. Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 4.6
Kelas Interval
Batas Kelas
Zbatas Luas Z tabel Ei Oi �[� � \���
\�
1 2 3 4 5 6 7 59,5 -0,684
60-65 0,1037 1,6592 4 3,302 65,5 -0,382
66-71 0,1161 1,8576 4 2,471 71,5 --0,080
72-77 -0,0552 -0,8832 0 77,5 0,221
78-83 -0,1114 -1,7824 7 -43,273 83,5 0,523
84-90 -0,1093 -1,7488 1 -4,322 90,5 0,875
�� � ∑ �[� � \���\�
-41,822
Keterangan/ penjelasan perhitungan :
Kolom 1: kelas interval diperoleh dari skor terendah + panjang kelas yaitu:
60+5=65+5=70 dst.
Sehingga ditulis : 60-64
65-68
70-74 dst.
Kolom 2: Batas kelas = 60-0,5=59,5(BK1)
43
BK2 = BK1+P (Panjang kelas)
= 59,5+6
= 65,5 dst.
Kolom 3: Z batas kelas (gunakan daftar Z)
Z = ]==? @H<=? ^==�== E�<=��=EB=� BH_�=?�
Z = ̀� – 'Z?B
Z =0L,0K),��L,L
Z = -0,683 dst
Kolom 4: luas Z table (gunakan daftar Z)
(Luas 1) Z tabel = Z -0,683 – Z -0,382
= 0,2517-0,1480
= 0,1037
(Luas 2) Z tabel = Z -0,382 – Z -0,080
= 0,1480-0,0319
= 0,1161
(Luas 3) Z tabel = Z -0,080 – Z 0,221
= 0,0,0319-0,0871
= -0,0552
(Luas 4) Z tabel = Z 0,221– Z 0,523
= 0,0871-0,1985
= -0,1114
44
(Luas 5) Z tabel = Z 0,523- Z 0,875
= 0, 1985-0,3078
= -0,1093
Kolom 5: Frekuensi ekspektasi Ei = n x luas Z tabel
(Ei1) = 16 x 0,1037 = 1,6592
(Ei1) = 16 x 0,1161 = 1,8576
(Ei1) = 16 x -0,0552= -0,8832
(Ei1) = 16 x -0,1114= -1,7824
(Ei1) = 16 x -0,1093= -1,7488
Kolom 6: Frekuensi observasi Oi, yaitu banyaknya data yang termasuk
pada satu kelas interval
Kelas interval 60-65 = 4 Orang
Kelas interval 66-71 = 4 Orang
Kelas interval 72-77 = 0 Orang
Kelas interval 78-83 = 7 Orang
Kelas interval 84-90 = 1 Orang
Kolom 7: nilai �� � ∑ ������-��
1 �J�,I0L����,I0L� = 3,302
2 �J�,*0KI�-
�,*0KI = 2,471
3 �K��,K*�J�-�,K*�J = -43,273
45
4 ����,KJ**�-
�,KJ** = -4,322
Derajat kebebasan (dk) = Banyaknya kelas (3)
= 6 – 3
= 3
Tarif signifikansi (α) = 1%
Dari perhitungan di atas diperoleh nilai �>�:EG� =-41,822.
Sementara dalam tabel statistik, nilai persentil untuk �� pada taraf
signifikansi (α) = 1% dan dk = 3 diperoleh �=�H<� = 11,34. Kesimpulannya
menurut kriteria pengujian normalitas, jika �>�:EG� < �=�H<� maka data
diatas berdistribusi normal.
a. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah
objek (tiga sampel/lebih) yang diteliti mempunyai varian yang sama.
Bila objek yang diteliti tidak mempunyai varian yang sama, maka uji
anova tidak dapat diberlakukan. Metode yang digunakan dalam
melakukan uji homogenitas ini adalah metode varian terbesar
dibandingkan dengan varian terkecil. 34 Adapun rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Fhitung = b=��=E? H��H?=�b=��=E? H�@Hc�<
Dengan kriteria sebagai berikut:
34 Ibid.., h. 167.
46
1) Jika f hitung > f tabel maka dapat dinyatakan terdistribusi tidak
homogen
2) Jika f hitung < f tabel maka dapat dinyatakan terdistribusi
homogen.
Data perhitungan T- tes untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
Uji Homogenitas Data
1. Menghitung Homogenitas data
�� = 73,1
�� = 55,7
n1 = 16
n2 = 28
∑ � �� � ���� = 1343,76
∑ � �� � ���� = 4885,72
Analisis
a. Menetukan Varian dua sampel
Varian kelas eksperimen
.d ��� �`e `e�-E�
= �)J),KI�I�
= 89,6
Varian kelas control
d ��� �`- `-�-E�
= J**0,K��*�
= 180,95
47
Perhitungan Uji F
a. Mencari F-hitung
F-hitung = b=��=E H��H?=�_=��=E H�@Hc�<
= �*+,L0*L,I
= 2,02
b. Mencari F – tabel
Diketahui dk pembilang = n1 - 1 = 16 – 1 =15
dk penyebut = n2 - 1 = 28 – 1 = 27
F-tabel pada taraf signifikan 5 % adalah 2,03
F-hitung lebih besar dari F-tabel (F-hitung = 2,02 < F-tabel = 2,03) itu
artinya homogen.
2. Analisis Tahap Akhir
Setelah data hasil tes dianalisis dengan melakukan uji prasyarat
analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas kemudian dilanjutkan
dengan uji hipotesis untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa
dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Adapun uji yang digunakan untuk
menguji hipotesis statistik diatas adalah uji-t dengan rumus polled varians
karena n1 ≠ n2 dan varian homogen:
Uj i -t
a. Mencari t-hitung
Karena varian sampel homogen dan n1 # n2, maka uji-t yang
peneliti gunakan adalah uji-t polled varians.
48
� � ��1 � ��2!�"1 � 1�#12 $ �"2 � 1�#22"1 $ "2 � 2 % 1"1 $ 1"2&
= K),� 00,K
,�efge�hi,fj �-hge�ehk,ilefj -hg- % eef� e-h&
= �K,J
,emnnj nhhl,fln- % -nn&
= �K,J
,f--i,fln- �+,+J0�
= 6,73
b. Menentukan t-tabel
Diketahui :
n1= 16
n2= 28
Maka
Dk = n1+ n2 - 2
= 16 + 28 - 2
= 42
Sehingga pada taraf signifikan 5% dengan uji satu pihak maka
nilai t-tabel adalah 2,000
Hasil analisis data untuk memperoleh nilai t
X1 X2 t- hitung Taraf signifikan t- tabel 1170 1560 6,73 5% 2,000
Dari hasil analisa data diatas diperoleh nilai t-hitung sebesar 6,73
sedangkan t-tabel pada taraf signifikan 5% adalah 2,000 dengan
demikian dapat dikatakan nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel, ini
49
berarti ada pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap
prestasi bealajar siswa.
Tabel 4.7 Data Perhitungan t – tes untuk Kelas Eksperimen
No �� � ��� � ��) ��� � ���� 1 80 73,1 6,9 47,61 2 60 73,1 -13,1 171,61 3 60 73,1 -13,1 171,61 4 70 73,1 -3,1 9,61 5 60 73,1 -13,1 171,61 6 70 73,1 -3,1 9,61 7 70 73,1 -3,1 9,61 8 80 73,1 6,9 47,61 9 80 73,1 6,9 47,61 10 70 73,1 -3,1 9,61 11 80 73,1 6,9 47,61 12 80 73,1 6,9 47,61 13 80 73,1 6,9 47,61 14 60 73,1 -13,1 171,61 15 80 73,1 6,9 47,61 16 90 73,1 16,9 285,61
Jumlah 1170 1343,76
Tabel 4.8 Data perhitungan t – tes untuk Kelas Kontrol
No �� � ��� � ��) ��� � ���� 1 60 55,7 4,3 18,49 2 60 55,7 4,3 18,49 3 50 55,7 -5,7 32,49 4 80 55,7 24,3 590,49 5 40 55,7 -15,7 246,49 6 70 55,7 14,3 204,49 7 40 55,7 -15,7 246,49 8 50 55,7 -5,7 32,49 9 70 55,7 14,3 204,49 10 40 55,7 -15,7 246,49 11 40 55,7 -15,7 246,49 12 70 55,7 14,3 204,49 13 70 55,7 14,3 204,49
14 70 55,7 14,3 204,49
15 70 55,7 14,3 204,49
16 70 55,7 14,3 204,49
17 40 55,7 -15,7 246,49
50
18 40 55,7 -15,7 246,49 19 40 55,7 -15,7 246,49 20 70 55,7 14,3 204,49 21 50 55,7 -5,7 32,49 22 40 55,7 -15,7 246,49 23 60 55,7 4,3 18,49 24 70 55,7 14,3 204,49 25 50 55,7 -5,7 32,49 26 40 55,7 -15,7 246,49 27 50 55,7 -5,7 32,49 28 60 55,7 4,3 18,49
Jumlah 1560 4885,72
D. Hasil Analisis
Berdasarkan perhitungan analisis data yang dilakukan oleh peneliti
dengan perhitungan manual menggunakan rumus t-tes diperoleh nilai t-hitung
sebesar 6,73 dan t-tabel dengan dk = n1+ n2 - 2 = 16+28-2 = 42, maka t-tabel
sebesar 2.000. Sehingga t-hitung > t-tabel yaitu (6,73 > 2,000), artinya Ho di
tolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa: Terdapat Pengaruh
Model Pembelajaran Coopertive Script Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada
mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs.Al-Madaniyah Jempong Baru
tahun pelajaran 2016/2017.
Berdasarkan hasil analisa diatas, maka hasil uji homogenitas dengan
perhitungan manual menunjukkan tingkat homgenitas atau signifikan karena
hasilnya sebesar 2,02 itu artinya F- hitung 2,02 < F- tabel 2,03.bisa dikatakan
homogen.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus polled varians
yaitu nilai hitungt lebih besar dari nilai tabelt (6,73 > 2,000), maka hipotesis
alternatif (Ha) yang diajukan diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
51
bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Cooperative Script terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ips terpadu kelas VIII di MTs.Al-
Madaniyah Jempong Baru tahun pelajaran 2016/2017.
52
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah berdirinya MTs Al-Madaniyah Jempong Baru Kota
Mataram
Pada awalnya Yayasan Pesantren Al-Madaniyah yang dipimpin
oleh TGH. Ahmad Madani, S.Sos adalah sebuah pendidikan yang bergerak
dalam bidang Pendidikan Non Formal saja (Diniyah ). Karena pada tahun
1991 umumnya santri dan santriwati yang tamat dari SD tidak bisa
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi karena tidak adanya
jenjang pendidikan selanjutnya yang berada di sekitar Pesantren Al-
Madaniyah dengan kata lain santri dan santriwati berhenti sampai SD saja.
Berkenaan dengan hal tersebut pada tahun 1997 Pesantren Al-
Madaniyah mendapatkan titipan TKB (Tempat Kegiatan Belajar) Terbuka
dari SMPN 7 Mataram yang sistem pembelajarannya menggunakan
modul dengan jumlah siswanya sekitar 50 orang. Waktu itu siswa tidak
semata belajar di tempat tersebut saja, akan tetapi dalam waktu satu
minggu sekali siswa belajar di tempat induknya yakni di SMPN 7
Mataram.35
Melihat kegiatan belajar mengajar santri dan santriwati yang
kurang aktif dengan menggunakan modul saja, melalui pertimbangan
yang matang agar santri dan santriwati tidak hanya mengenyam
35 Dokumentasi tanggal 07, November 2016, (MTs.Al-Madaniyah).
52
53
pendidikan non formal (Diniyah ) saja, akan tetapi mereka juga harus
dapat mengenyam pendidikan di lembaga pendidikan yang formal, maka
Pimpinan dan pengurus yayansan beserta masyarakat mendirikan
Madrasah Tsanawiyah. Yang disepakati dengan nama. Madrasah
Tsanawiyah. Al- Madaniyah pada tahun 1999 dengan jumlah siswa
awalnya sebanyak 38 orang dalam satu kelas. Sampai sekarang umurnya
sudah mencapai 15 tahun dan menamatkan siswa 12 kali dengan
mendapatkan akreditasi dengan nilai B.
Demikian sejarah singkat berdirinya lembaga pendidikan MTs. Al-
Madaniyah Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota Mataram dan itu
semua berkat kerja sama dan dukungan yang baik dari seluruh elemen
masyarakat yang ada di Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota
Mataram.
2. Letak Geografis
Secara geografis MTs Al-Madaniyah terletak di Jln.H. Na’im
Jempong Barat Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota
Mataram.
a. Sebelah timur : berbatasan dengan rumah warga
b. Sebelah utara : berbatasan dengan jalan
c. Sebelah barat : berbatasan dengan SDN 19 AMPENAN
d. Sebelah selatan : berbatasan dengan perumahan
54
3. Visi dan Misi
a. Visi
Visi merupakan pedoman yang digunakan untuk
menyelenggarakan proses belajar mengajar pada Madrasah Tsanawiyah
Jempong Baru Mataram. Adapun visinya yaitu mewujudkan warga
sekolah yang beriman, bertakwa, berahlak mulia, terampl dan
berkualitas.
b. Misi
1) Menciptakan lingkungan sekolah yang islami sehingga terciptanya
suasana lingkungan yang bersih, indah yang bernuansa islami
2) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran islam sehingga
bertingkah laku sikap dan perbuatan siswa-siswi sesuai dengan
ajaran islam
3) Menciptakan kinerja warga yang bertanggung jawab serta mampu
mengadakan hubungan kerjasama dengan masyarakat
4) Menciptakan suasana sekolah yang kondusif , harmonis, dan
berkesetaraan sehingga terselenggaranya belajar mengajar yang
berkualitas dibidang akademis dan non akademis.
4. Struktur organisasi MTs Al-Madaniayah
Dalam suatu lembaga pendidikan, diperlukan suatu lembaga yang
baik dan teratur agar tercapai kelancaran tugas-tugas sehingga proses
belajar mengajar yang diselenggarakan sesuai dengan tujuan dari lembaga
pendidikan tersebut.
55
Untuk menopang kelancaran tugas yang diemban oleh kepala
madrasah selaku pelaku penanggung jawab dari kelangsungan proses
belajar mengajar yang terlaksana dimadrasah, maka kepala madrasah di
bantu oleh semua kepala bidang seperti bidang kurikulum, kesiswaan,
bendahara dan kepala tata usaha. Selain itu kepala madrasah juga di bantu
oleh semua wali kelas, dewan guru dan organisasi. Adapun struktur
organisasi MTs. Al-Madaniyah adalah sebagai berikut:
5. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana MTs Al-Madaniyah sudah sedikit mambaik
atau bisa dikatakan lebih baik dari tahun – tahun sebelumnya, karena
sarana dan prasarana sangat mendukung kegiatan belajar mengajar.
Adapun sarana dan prasarana MTs.Al-Madaniyah adalah sebagai berikut :
a. Sarana 36
Ruang Jumlah Jumlah Rusak Berat Rusak
Ringan Baik
Kelas 6 - 5 Laboraturium - - Perpustakaan 1 - 1 Ruang Kepala Madrasah
1 - 1
Ruang Guru 1 - 1 Ruang UKS 1 - 1 Ruang Keterampilan
0 - Belum
Ada Aula 1 1 WC Guru 1 1 WC Siswa 2 1 1 Gudang 1 1
36
Dokumentasi tanggal 07, November 2016. (MTs. Al-Madaniyah).
56
1) Perlengkapan Perpustakaan 37
Perlengkapan Perpustakaan Kondisi
Jumlah Baik Rusak
Perlengkapan Perpustakaan - - -
Lemari 2 1 3
Rak Buku 2 - 2
Meja 5 - 5
Kursi 20 - 20
Kipas Angin 1 1 2
2) Perlengkapan Kelas38
Perlengkapan Kelas Kondisi
Jumlah Baik Rusak
Kursi 150 10 160 Meja 78 0 78 Papan Tulis 6 0 6 Lemari Kelas 0 0 0
b. Prasarana 1) Buku 39
No Judul Buku Kelas
1 Kelas
2 Kelas
3 Status Buku
Jumlah Penunjang Bacaan Lainnya
1 B. Indonesia 55 55 40 150 2 Matematika 40 40 40 120 3 PPKN 25 25 25 75 4 B. Inggris 55 55 40 150 5 Biologi 35 35 35 105 6 Fisika 32 35 40 110 7 Ekonomi 20 20 20 60 8 Sejarah 25 20 30 75 9 Geografi 25 20 30 75 10 Penjaskes 10 10 10 30 11 KTK 10 10 10 30 12 Mulok 13 Qur’an Hadits 40 40 40 120 14 A. Akhlak 40 40 40 120 15 Fiqih 40 40 40 120 16 B. Arab 40 40 40 120 17 SKI 40 40 40 120
37 Dokumentasi tanggal 07, November 2016. (MTs. Al-Madaniyah). 38
Dokumentasi tanggal 07, November 2016. (MTs. Al-Madaniyah). 39
Dokumentasi tanggal 07, November 2016. (MTs. Al-Madaniyah).
57
2) Alat Peraga 40
No Jenis Alat Kondisi ( Set/ Unit/Lembar )
Total Baik Rusak
1 IPS 1 1 2 Bahasa - - 3 Matematika 2 2 4 Peta Anatomi 1 2 3 5 Tprso Manusia 2 2 6 Peta dinding Indonesia 2 2 7 Peta dinding Provinsi 1 1 8 Peta dinding Kab/Kota 1 1 9 Peta dinding Dunia 2 2
6. Keadaan guru, pegawai dan siswa
a. Keadaan guru dan pegawai di MTs Al-Madaniyah
Sebagaimana kita ketahui bahwa guru merupakan tenaga
pengajar yang berfungsi membimbing dan mengajar serta terlibat dalam
proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pendidik, pengajar dan
pembimbing di sekolah, sekaligus guru sebagai administrator karena
secara tidak langsung guru ikut berpartisipasi dalam kegiatan
administrasi sekolah dalam hubungannya dengan proses belajar
mengajar. proses belajar mengajar tidak akan dapat berjalan dengan
lancar tanpa adanya guru atau tenaga pengajar. Keadaan guru dan
pegawai MTs. Al-Madaniyah dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
40 Dokumentasi tanggal 07, November 2016, (MTs. Al-Madaniyah).
58
Tabel 5.1 Daftar Nama Guru Negeri/ Swasta/Pegawai Tata Usaha di MTs Al-
Madaniyah41
No Nama / NIP L/P Jabatan
Ijazah Terakhir
dan Tamatan
Bidang Studi yang
diajarkan
Tugas Tambahan
1 Drs. H. Sukir L Kep. Mad
S1 / IAIN BK Kep. Madrasah/Guru BK
2 Hj.Nursehan, S.Pd P GTY S1/ PKn Bhs. Arab GMP/ Waka Sarpras/
3 Haeruniah, S.Ag/ NIP.150386993
P GT S1/ Syariah Qur'an Hadits & Fiqih
GMP/ Waka Kesiswaan
4 Herlina, SE P GTY S1/ Ekonomi IPS GMP / Wali IX B
5 Siti Idrus,S.Pd P GTY S1/ B. Indonesia
Bhs. Indonesia
GMP/Wali Kelas IX A
6 Ahmad Efendi, S.Pd
L GTY S1/ B. Inggris
Bhs. Inggris GMP/ Waka Kurikulum
7 Aswadi, S.Pd L GTY S1/ B. Inggris
B. Inggris GMP/ Pemb. Pramuka/Paskibra
8 Ida Ratna Susanti,S.Hi
P GTY S1/ Syariah SKI & FIKIH GMP/ Pemb. OSIS/UKS Kepala Perpustakaan
9 Ahmad Juaini, S.Pd
L GTY S1/ Matematika
Matematika GMP / Wali Kelas VIII A
10 Zuhairatul Anwariyah, S.Pd
P GTY S1/ Fisika IPA GMP/ Wali Kelas VII B
11 Eli Sumiati, S.Pdi P GTY S1/ Bhs. Arab
A. Akhlak GMP/ Wali Kelas VIII B
12 Suhaimi, S.Pd L GTY S1/ AP/MP TIK & Penjaskes
GMP/ /Kepala TU
13 Husnus Sawab, S.Pd.I
L GTY S1 PAI Prakarya, & Seni Budaya
GMP/ Pemb. Imtaq/ Wali Kelas VII A
14 Armawan, S.Pd.I L GTT S1 Bahasa Arab
PKn & MULOK GMP
15 Sajudin L PTT MAS/IPS - TU
b. Keadaan siswa di MTs Al-Madaniyah
Siswa adalah komponen pendidikan yang menempati kedudukan
sentral dalam proses belajar mengajar. relevan dengan pernyataan
tersebut diatas bahwa siswalah yang menjadi pokok persoalan dan
menjadi tumpuan perhatian. Siswa mempunyai pengaruh besar terhadap
41
Dokumentasi tanggal 07, November 2016. (MTs. Al-Madaniyah).
59
lancarnya proses belajar mengajar, sehingga kemauan dan kemampuan
siswa di dalam proses belajar di kelas yang sangat membantu guru
dalam mencapai tujuan belajar yang diharapkan. 42 Adapun Keadaan
siswa MTs. Al-Madaniyah dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.2 Keadaan siswa di MTs Al-Madaniyah
Tahun 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017
L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml 1 21 25 46 31 31 62 32 16 48 34 24 58
2 17 24 41 20 25 45 28 30 58 28 16 44
3 12 8 20 14 23 37 19 24 43 24 30 54 Jlh 50 57 107 65 79 144 79 70 149 86 70 156 Jlh Kls
B. Pengujian hipotesis
Adapun hipotesis yang diuji adalah hipotesis alternative (Ha).
Adapun bunyi hipotesis alternative (Ha) yaitu “ Terdapat Pengaruh Model
Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs. Al-Madaniyah Jempong
Baru Tahun Pelajaran 2016/2017.” Uji hipotesis dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan rumus uji t-test polled varians, akan tetapi
karena mempunyai hubungan sebab akibat maka peneliti berangkat dari uji
prasyarat yakni uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui
hubungan dari kedua variabel tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan
normalitas dengan menggunakan perhitungan manual ditemukan nilai x 2
hitung sebesar -41,822 < x2 tabel
sebesar 11,34 ini menunjukkan bahwa data
42 Dokumentasi tanggal 07, November 2016, ( MTs. Al- Madaniyah)
60
berdsitribusi normal. Sedangkan hasil perhitungan yang diperoleh dari uji
homogenitas dengan menggunakan perhitungan manual ditemukan nilai (
Fhitung = 0,02 < Ftabel = 2,03 ) itu artinya data tersebut homogen.
Selanjutnya dilanjutkan dengan rumus uji t-tes polled varians untuk
mengetahui seberapa besar perbandingan hasil belajar siswa dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung
sebesar 6,73. Jika nilai tersebut dikonsultasikan dengan nilai t tabel untuk
taraf signifikan 5%, dk n1+ n2 -2 adalah sebesar 2,000, maka dapat
disimpulkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel yaitu (6,73>2,000). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa
dari kelas eksperimen dan kelass kontrol.
C. Pembahasan
Pendidikan merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh
perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga dalam mencapai
tujuannya. 43
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik,
sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema
kehidupan yang dihadapinya. Guru sebagai komponen penting dari tenaga
kependidikan, memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung
kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah
43 Tim dosen FIP- IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan, (Surabaya : Usaha
Nasional, 1988), h. 7.
61
bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. 44 oleh
sebab itu, guru dituntut untuk kreatif dalam memilih metode dan model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan agar siswa tidak
bosan ketika proses pembelajaran berlangsung.
Pemilihan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
kurikulum dan potensi peserta didik merupakan kemampuan dan ketrampilan
dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru hal ini didasari oleh asumsi
bahwa ketepatan guru dalam memilih model dan metode pembelajaran akan
berpengaruh terhadap motivasi, keberhasilan, dan hasil belajar peserta didik,
karena model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
berpengaruh terhadap kualitas proses belajar mengajar yang dilakukanya.
Untuk dapat melakukannya, guru semestinya tahu strategi dan model
pembelajaran yang cocok diterapkan selama penyelenggaraan proses belajar
mengajar. Sebenarnya, ada sekian banyak jenis model pemebelajaran yang
bisa diterapkan. Model-model tersebut bisa diterapkan dan diaplikasikan
sesuai dengan kebutuhan.
1. Model pembelajaran Cooperative Script pada siswa kelas VIII di MTs.
Al- Madaniyah Jempong Baru
Kooperatif merupakan proses belajar yang dilakukan secara
bersama-sama dalam suatu kelompok belajar dan kooperatif learning juga
lebih dari sekedar belajar kelompok karena belajar dalam model ini harus
ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif atau kerja sama.
44 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, belajar dengan pendekatan paikem : pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, efektif, menarik, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), h. 75.
62
Jadi, pembelajaran Cooperative Script adalah salah satu model
pembelajaran dengan cara berkelompok dan dalam pembelajaran ini siswa
diajarkan untuk bisa saling bekerja sama dalam proses pembelajaran dan
dapat memecahkan suatu masalah.
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran
Cooperative Script antara lain sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa berpasangan
b. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat
ringkasan
c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembaca dan siapa yang berperan sebagai pendengar
d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan
memasukkan ide-ide pokok ke dalam ringkasannya.
e. Siswa bertukar peran, yang semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya
f. Kesimpulan guru
g. Penutup
2. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu keas VIII di
MTs.Al- Madaniyah Jempong Baru
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan
yang berupa perubahan tingkah laku yang dialami oleh seseorang setelah
belajar didalam berinteraksi dengan lingkungannya. Adapun faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor internal dan eksternal.
63
adapun faktor internal yang ada pada diri siswa itu sendiri adalah faktor
jasmani dan psikologi sedangkan faktor eksternal yang ada pada siswa
adalah faktor keuarga, sekolah dan masyarakat.
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan
siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya
seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan evaluasi, tujuannya adalah
untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar
mengajar berlangsung. Untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas
kontrol dilakukan dengan sistem undian yaitu perwakilan dari masing-
masing siswa kelas A dan kelas B diberikan kesempatan untuk memilih
salah satu kertas undian, setiap kertas undian diberi simbol E untuk kelas
eksperimen dan simbol K untuk kelas kontrol.
Adapun bentuk tes yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan data penelitian terkait dengan prestasi belajar siswa adalah
tes tulis, adapun bentuk soal tes yang peneliti gunakan adalah tes obyektif
dimana siswa diberikan soal disertai alternatif jawaban terkait dengan
materi yang pernah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
cooperative script.
Tes diberikan setelah proses pembelajaran selesai dengan jumlah
soal tes sebanyak 10 soal dengan alternatif jawaban 4 option. setelah tes
diberikan kepada siswa kelas VIII dengan menggunakan model
pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa hal ini terlihat dari hasil tes yang diberikan kepada siswa.
64
3. Pengaruh model pembelajaran Cooperative Script terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs.
Al-Madaniyah Jempong Baru
Data prestasi belajar siswa yang diperoleh melalui tes yang terdiri
dari dua kelas yaitu kelas VIIIA sebagai keas kontrol dan kelas VIIIB
sebagai kelas eksperimen.
a. Hasil prestasi belajar kelas eksperimen
Dalam penelitian kelas eksperimen ini, hasil yang diperoleh siswa
yaitu nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 dengan nilai rata-rata 73,1
dengan jumlah siswa 16 orang. Data selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.4 Data Hasil Tes Evaluasi Siswa Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Kelas Nilai 1 Aulia Handayani VIII B 80 2 Depi serli VIII B 60 3 Erimuniza VIII B 60 4 Ernawati VIII B 70 5 Fitriyani VIII B 60 6 Harinda VIII B 70 7 Herlinawati VIII B 70 8 Husniati VIII B 80 9 Ida Royani VIII B 80 10 Laila azizah VIII B 70 11 Muhini VIII B 80 12 Ratna dewi VIII B 80 13 Rinawati VIII B 80 14 Rosita Saharani Putri VIII B 60 15 Syahro Rahma Tina VIII B 80 16 Yuliana Zahraini VIII B 90
Jumlah 1170 Nilai rata-rata 73,1
65
b. Hasil prestasi belajar kelas Kontrol
Dalam penelitian kelas kontrol ini, hasil tes yang diperoleh siswa
yaitu nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40 dengan nilai rata-rata 55,7
dengan jumlah siswa 28 orang dan selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.5 Data Hasil Tes Evaluasi Siswa Kelas Kontrol
No Nama Siswa Kelas Nilai 1 Abdul majid arrasid VIIIA 60 2 Ahmad isfan kholidi VIIIA 60 3 Amar arofah VIIIA 50 4 Ari irawan VIIIA 80 5 Budi hartadi VIIIA 40 6 Budiawan VIIIA 70 7 Endi liawan VIIIA 40 8 Fauzan hadi VIIIA 50 9 Hendri VIIIA 70 10 Hirsanul imam VIIIA 40 11 Marhumi VIIIA 40 12 Marwan hadi VIIIA 70 13 Muhamad as’at VIIIA 70 14 Muhamad faizal VIIIA 70 15 Muhamad oliqul amri VIIIA 70 16 Muhamad Rizki VIIIA 70 17 M. saoki VIIIA 40 18 M.taofik VIIIA 40 19 M.budiman VIIIA 40 20 Mulyadi VIIIA 70 21 Patoni hafizi VIIIA 50 22 Rizwan hadi VIIIA 40 23 Satrian hadi VIIIA 60 24 Sopian haris VIIIA 70 25 Supandi VIIIA 50 26 Tomi ismawan VIIIA 40 27 Wildan VIIIA 50 28 Zulmizan VIIIA 60
Jumlah 1560 Nilai rata-rata 55,7
66
Dari tabel diatas, tampak bahwa hasil prestasi dari kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, dimana
hasil tes yang diperoleh kelas eksperimen yaitu nilai tertinggi 90 dan
nilai terendah 60 dengan nilai rata-rata 73,1 dengan jumlah siswa 16
orang. Sedangkan hasil tes yang diperoleh kelas kontrol yaitu nilai
tertinggi 80 dan nilai terendah 40 dengan nilai rata-rata 55,7 dengan
jumlah siswa 28 orang
. Berdasarkan hasil analisis data pada Bab IV diperoleh thitung =
6,73, sedangkan harga ttabel untuk taraf signitifikan 5% dengan dk = n1
+ n2 -2 =16+28-2= 42 yang diperoleh dari penjumlahan sampel kelas
kontrol yang berjumlah 28 orang siswa dan sampel kelas eksperimen 16
orang siswa dikurangi 2(n – 2), sehingga diperoleh t-tabel dengan tingkat
signifikan 5% = 2,000. Karena harga t-hitung lebih besar dari pada t-tabel
untuk taraf signifikan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa “ Model
pembelajaran Cooperative Script Berpengaruh Terhadap Prestasi
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di MTs.-
Al-Madaniyah Jempong Baru Tahun Pelajaran 2016/2017, dengan kata
lain Ha diterima. Hal ini berarti bahwa penggunaan Model
Pembelajaran Cooperative Script mempunyai pengaruh yang signifikan
dengan prestasi belajar siswa dan dapat dikatakan pula bahwa Model
Pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa. Dan hasil uji homogenitas dengan perhitungan manual
menunjukkan tingkat homogenitas atau signifikan karena hasilnya
67
sebesar 2,02 itu artinya F-hitung 2,02 < F-tabel 2,03. Bisa dikatakan
homogen.
Adapun kriteria pengujian hipotesis menyatakan bahwa jika
hipotesis thitung > ttabel maka hipotesis Ha diterima, namun jika sebaliknya
apabila nilai thitung lebih kecil dari pada nilai ttabel maka hipotesis H0
diterima. Jadi berdasarkan kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa
hipotesis Ha diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data
statistik dimana nilai dari t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (t-hitung > t-
tabel) dengan perincian t-hitung sebesar 6,73 dan t-tabel sebesar 2,000 pada
taraf signifikan 5%. Dan hasil uji homogenitas menunjukkan tingkat
homogenitas atau signifikan karena hasilnya sebesar 2,02 itu artinya F-
hitung < F-tabel yaitu (2,02 < 2,03 ) bisa dikatakan homogen. ini
membuktikan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Terpadu dapat meningkat dengan penggunaan pembelajaran
menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Script.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan
metode yang bervariasi merupakan salah satu komponen dalam proses
belajar mengajar demi menciptakan kondisi belajar yang kondusif yaitu
melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Penggunaan metode
dalam megajar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa,
karena siswa tidak hanya terpaku dengan satu cara belajar yang
monoton dan dapat menumbuhkan semangat atau minat dalam proses
belajar mengajar. Seperti diketahui bahwa hasil belajar siswa dapat
68
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor internal maupun faktor
eksternal. Dalam hal ini pendekatan pembelajaran termasuk kedalam
faktor eksternal yang sangat berperan penting dalam meningkatkan
prestasi belajar. Hal ini terbukti berdasarkan data-data hasil penelitian
yang penulis dapatkan dilapangan menunjukkan bahwa hipotesis
alternativ (Ha) yang berbunyi ” Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran
Coopertive Script terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
IPS Terpadu kelas VIII di MTs.Al-Madaniyah Jempong Baru Tahun
Pelajaran 2016/2017 ” diterima.
69
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan awal, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script
terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII
di MTs Al-Madaniyah Jempong Baru tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini
dapat terlihat dari hasil tes evaluasi belajar siswa dimana kelas eksperimen
(VIII B ) rata-rata lebih tinggi nilainya dari pada kelas kontrol ( VIII A). Hal
ini juga dapat terlihat berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan
menggunakan rumus uji t-test, dimana hasil perhitungan tersebut
menunjukkan nilai thitung lebih besar dari pada nilai t-tabel. yaitu (6,73 > 2,000)
itu artinya Ha yang berbunyi “ Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran
Cooperative Script terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Terpadu kelas VIII di MTs. Al-Madaniyah Jempong Baru Tahun Pelajaran
2016/2017, ”diterima.
B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sehubungan
dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi kepala sekolah, hendaknya lebih mengenal situasi dan kondisi dan
lebih menerapkan model pembelajaran cooperative script untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa
2. Bagi guru, diharapkan mampu mengembangkan model-model
pembelajaran yang bervariasi seperti halnya model pembelajaran
71
70
cooperative script yang tidak hanya pada mata pelajaran ips terpadu,
sehingga dapat mengaktifkan siswa-siswa yang pasif.
3. Bagi siswa diharapkan agar selalu mengikuti proses pembelajaran yang
diarahkan oleh guru agar tercapainya tujuan pembelajaran dan kegiatan
lainnya dalam proses belajar mengajar dan dapat melatih siswa untuk
berpartisispasi aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran cooperative script.
4. Bagi peneliti lain agar mengadakan penelitian yang lebih luas ada hal
kemungkinan ada faktor-faktor lain yang belum terungkap
71
DAFTAR PUSTAKA
Etin Solihatin, Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS Jakarta :
Bumi Aksara, 2011. Hartono, Statistik Untuk Penelitian, Yogyakarta : Pustaka pelajar, 2006. Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptul Operasional, Jakarta : Bumi Aksara, 2012 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2004. Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2014. Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar & Pembelajaran,
Meningkatkan Mutu Pembelajaran sesuai Standar Nasional, Yogyakarta: Teras, 2012.
Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta,
2010. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D Bandung: Alfabeta,
2012. ______, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: alfabeta,
2011. ______, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2010. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta:
Rineka Cipta, 2006. Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,
2011. Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,
2011. Syofian Siregar, statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif dilengkapi
dengan perhitungan manual dan aplikasi SPPSS Versi 17, (Bumi Aksara: Jakarta, 2014.
72
Syofiyan Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif Dilangkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS versi 17, Jakarta: Bumi aksara, 2014.
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana,
2010. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif : Konsep, Landasan
dan Implementassinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , Jakarta : kencana : Jakarta, 2010.
Umi Chulsum dan Windy Novia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya:
Kashiko, 2006. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan
Jakarta: Kencana, 2010. Yatim Rianto, Metodologi Penelitian Pendidikan Surabaya : SIC, 2011.
73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MTs. Al-Madaniyah
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : VIII
Standar kompetensi : Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi dasar : Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan
ekonomi masyarakat
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian pasar, fungsi dan peranan pasar bagi masyarakat
2. Mengidentifikasi syarat-syarat terjadinya pasar
3. Mengklasifikasikan macam-macam pasar serta contohnya masing-masing
4. Mengidentifikasi ciri-ciri pasar konkret dan pasar abstrak
5. Mengidentifikasi kegunaaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi
masyarakat
B. Materi Ajar
Pasar
1. Pengertian pasar
2. Macam-macam pasar
3. Kegunaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi masyarakat
C. Metode Pengajaran
1. Ceramah
2. Model pembelajaran Cooperative Script
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
� Pertemuan ke 1
Materi
� Pengertian pasar
� Syarat-syarat terjadinya pasar
75
1. Kegiatan awal
a. Mengamati dan mengarahkan siswa agar siap memulai pelajaran
b. Guru mengisi daftar hadir siswa
c. Guru membuka pelajaran
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
a. Guru menjelaskan mengenai pasar
b. Melibatkan peserta didik mencari informassi yang luas dan dalam
tentang topik /tema materi yang akan dipelajari
c. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pemeblajaran, dan sumber belajar lain
d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru :
a. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis
b. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
c. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar
d. Tanaya jawab tentang syarat –syarat pasar
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
76
3. Kegiatan penutup
a. Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan
pelajaran
b. Guru menutup pembelajaran
� Pertemuan ke 2
Materi
� Kegunaan /fungsi pasar
� Macam-macam pasar dan contohnya
1. Kegiatan awal
a. Mengamati dan mengarahkan siswa agar siap memulai pelajaran
b. Guru mengisi daftar hadir siswa
c. Guru membuka pelajaran
2. Keguatan inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
a. Mengidentifikasi kegunaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi
masyarakat
b. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
c. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru:
a. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis
b. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar
c. Guru memandu peserta didik untuk melaksanakan diskusi
d. Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang:
e. Macam-macam pasar
77
f. Mempersentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan
maupun tulisan
b. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup guru:
a. Membuat kesimpulan bersama-sama dari hasil diskusi
b. Melakukan tes /pertanyaan yang berhubungan dengan materi diatas
E. Sumber Belajar
� Buku Paket IPS Terpadu
� Internet
F. Penilaian
� Tekhnik : Tes tulis
� Bentuk : Pilihan ganda
78
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas eksperimen
Nama Sekolah : MTs. Al-Madaniyah
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : VIII
Standar kompetensi : Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi dasar : Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan
ekonomi masyarakat
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (4 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian pasar, fungsi dan peranan pasarbagi masyarakat
2. Mengidentifikasi syarat-syarat terjadinya pasar
3. Mengklasifikasikan macam-macam pasar serta contohnya masing-masing
4. Mengidentifikasi ciri-ciri pasar konkret dan pasar abstrak
5. Mengidentifikasi kegunaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi
masyarakat
B. Materi Ajar
Pasar
� Pengertian pasar
� Macam-macam pasar
� Kegunaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi masyarakat
C. Metode Pengajaran
� Diskusi
� Model pembelajaran cooperative script
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ketiga dan keempat
Materi :
79
� Faktor-faktor penyebab meluasnya pasar
� Perbedaan pasar konkret dan abstrak
1. Kegiatan awal
a. Memeriksa kehadiran siswa
b. Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti
pembelajaran
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
a. Mengidentifikasi kegunaan pasar kongkret bagi kegiatan ekonomi
masyarakat
b. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain
c. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborassi guru:
a. membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu
b. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis
c. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belaja
d. Guru memandu siswa untuk melaksanakan diskusi
e. Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang :
f. Perbedaan pasar konkret dan contoh-contohnya
g. Mempresentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok
80
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmassi guru :
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan
maupun tulisan
c. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup guru :
a. Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan
pelajaran
b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
Pertemuan kelima dan keenam
Materi :
� Kegunaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi masyarakat
� Hubungan pasar dengan distribusi
� Peranan pasar
1. Kegiatan awal
a. Mengamati dan mengarahkan siswa agar siap memulai pelajaran
b. Memeriksa kehadiran siswa
c. Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti
pembelajaran
d. Guru membuka pelajaran
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
a. Mengidentifikasi kegunaan pasar kongkret bagi kegiatan ekonomi
masyarakat
81
b. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
c. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru :
a. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu
b. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis
c. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
d. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
e. Guru memandu siswa untuk melaksanakan diskusi, dan semua
kelompok dipersilahkan untuk mengatur tempat duduk, pembagian
tugas menulis hasil diskusi dan berdiskusi.
f. Melakukan penilaian dari hasil diskusi dan presentasi
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru :
a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan
b. Membantu menyelesaikan masalah
c. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup guru :
a. Membuat kesimpulan bersama-sama dari hasil diskusi
b. Melakukan tes / pertanyaan yang berhubungan dengan materi di atas
82
E. Sumber Belajar
� Buku Paket IPS Terpadu
� Koperasi /Kantin sekolah
F. Penilaian
� Tekhnik : Tes Tulis
� Bentuk : Pilihan Ganda
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MTs. Al-Madaniyah
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : VIII
Standar kompetensi : Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi dasar : Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan
ekonomi masyarakat
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian pasar, fungsi dan peranan pasar bagi masyarakat
2. Mengidentifikasi syarat-syarat terjadinya pasar
3. Mengklasifikasikan macam-macam pasar serta contohnya masing-masing
4. Mengidentifikasi ciri-ciri pasar konkret dan pasar abstrak
5. Mengidentifikasi kegunaaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi
masyarakat
B. Materi Ajar
Pasar
� Pengertian pasar
� Macam-macam pasar
� Kegunaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi masyarakat
C. Metode Pengajaran
� Ceramah
D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pertemuan ke 1 dan ke 2
Materi :
� Pengertian pasar
� Syarat-syarat terjadinya pasar
� Kegunaan/fungsi pasar
84
1. Kegiatan awal
a. Mengamati dan mengarahkan siswa agar siap memulai pelajaran
b. Guru mengisi daftar hadir siswa
c. Guru membuka pelajaran
d. Guru menjelaskan materi tentang pasar
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru :
a. Siswa membuka buku materi tentang pasar
b. Guru menjelaskan materi tentang pasar
Elaborasi
a. Siswa menyebutkan syarat-syarat terjadinya pasar
Konfirmasi
a. Siswa mengetahui pengertian pasar
3. Kegitan penutup
a. Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Guru menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya
E. Sumber belajar
� Buku Paket IPS Terpadu
F. Penilaian
a. Tekhnik : Tes Tulis
b. Bentuk : Pilihan Ganda
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MTs. Al-Madaniyah
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : VIII
Standar kompetensi : Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi dasar : Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan
ekonomi masyarakat
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (4 x pertemuan)
A. Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian pasar, fungsi dan peranan pasar bagi masyarakat
2. Mengidentifikasi syarat-syarat terjadinya pasar
3. Mengklasifikasikan macam-macam pasar serta contohnya masing-masing
4. Mengidentifikasi ciri-ciri pasar konkret dan pasar abstrak
5. Mengidentifikasi kegunaaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi
masyarakat
B. Materi Ajar
Pasar
� Pengertian pasar
� Macam-macam pasar
� Kegunaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi masyarakat
C. Metode pengajaran
� Diskusi
� Tanya jawab
D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pertemuan ke 3 dan ke 4
Materi :
� Macam-macam pasar dan contohnya
� Kegunaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi masyarakat
86
1. Kegiatan awal
a. Mengecek kesiapan siswa
b. Mengisi daftar hadir siswa
c. Membuka pelajaran
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Siswa membuka buku materi tentang macam-macam pasar dan
contohnya
b. Siswa menyebutkan macam-macam pasar dan contohnya
Elaborasi
a. Siswa berdiskusi terkait materi tentang pasar
b. Siswa dapat menyebutkan hubungan pasar dengan distribusi
Konfirmasi
a. Guru dan siswa bersama-sama meyimpulkan hasil didkusi
b. Siswa dapat menyebutkan macam-macam pasar dan contohnya
3. Kegiatan penutup
a. Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi
b. Guru menutup pelajaran
Pertemuan ke 5 dan 6
Materi :
� Hubungan pasar dengan distribusi
� Peranan pasar
1. Kegiatan awal
a. Mengamati dan mengarahkan siswa agar siap memulai pelajaran
b. Guru mengisi daftar hadir siswa
c. Guru membuka pelajaran
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Siswa membuka buku materi tentang hubungan pasar dengan ditribusi
beserta peranannya
87
b. Mengidentifikasi kegunaan pasar konkret bagi kegiatann ekonomi
masyarakt
Elaborasi
a. Guru membimbing jalannya diskusi
b. Tanya jawab tentang peranan pasar bagi masyarakat
Konfirmassi
a. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan
maupun tulisan
b. Melakukan tes /pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang
sudah dipelajari
c. Kegiatan penutup
a. Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman
/simpulan pelajaran
b. Melakukan penilain terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
c. Memberikan tugas rumah
E. Sumber belajar
� Buku Paket IPS Terpadu
F. Penilain
� Tekhnik : Tes Tulis
� Bentuk : Pilihan Ganda
88
89
90
91
92
93
94
95