FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf ·...

77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN UNTUK MEMBELI DI PIZZA HUT SOLO SKRIPSI Disusun untuk memenuhi tugas-tugas dan syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : DEWI SETYAWATI NIM F 0107040 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf ·...

Page 1: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KONSUMEN UNTUK MEMBELI DI PIZZA HUT SOLO

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi tugas-tugas dan syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

DEWI SETYAWATI NIM F 0107040

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

#Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW

#Ibunda dan Ayahanda

#Kakakku

#Someone who always support me

#Sahabat-sahabatku

#Almamaterku

Page 5: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta senantiasa memberikan

kekuatan untuk bisa berjuang menyelesaikan amanah dan semua tugas kewajiban

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Hubungan

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Untuk Membeli Di Pizza Hut

Solo”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan persyaratan

mencapai gelar Sarjana Ekonomi jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga

banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat didalamnya, hal ini mengingat

terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan

bimbingan yang diberikan oleh semua pihak dalam penyusunan skripsi ini.

Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Nurul Istiqomah, SE, M.Si. selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran

telah meluangkan waktu, tenaga dan fikiran dalam memberi bimbingan dan

dorongan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan

lancar.

2. Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Page 6: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

3. Drs. Supriyono, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Izza Mafruhah, SE, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta serta selaku

Pembimbing Akademik yang telah memberikan masukan dan motivasi kepada

penulis.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

beserta staf dan karyawan yang telah memberi bimbingan dan pelayan kepada

penulis.

6. Pihak manajemen Pizza Hut Solo beserta seluruh staf yang telah membantu

penulis dalam mendapatkan data-data guna menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibunda dan Ayahanda tercinta. Terima kasih atas doa, kesabaran, kasih sayang

dan pengorbanannya yang sangat besar hingga Dewi bisa menjadi seperti

sekarang. I love you mom, dad :*

8. Kakakku tersayang, Mas Dedy + Mba’ Santi n si kecil Zalfa. Makasih buat

doa n semangatrnya :*

9. My special person, Aris Wibowo. Hmmm..speechless… I can’t say anything

coz you’re too special to describe in words. Thanks for everything you’ve

done for me #ILYSM :*

10. Anak2 Laz’ SoGa. Thx guys buat semua dukungan n doanya J

11. My best friend Tante-Dita. Makasih udah mau sering direpotin. Jangan lupain

kekonyolan-kekonyolan yang pernah kita lakuin yaa. Hahahahaa :D

12. EP-A ’07 Community Didie, Fitria, Risti, Uti, Rurit, Turis, Nanto. Makasih

buat kebersamaannya. Akbar, Ragil, Tata, Nyai, Ijal, Bayu, Fitri, Anda, Rina,

Page 7: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Widya, Erna, Raga, Reny, Alfina, Efi, Tania, Kiki, Fuad, Aldino, Wiranto,

Willy, Burhan, Philiphus, Marko, Leo, Haris. Hwaaa..bakal kangen banget

ngumpul sama kalian lagi. Hiks…

13. Anak2 kost dodol: Mas Gigih, Mas Arif, Mas Bayu. Waaahh..kalian udah

pada sukses. Pengen cepet2 nyusul suksesnya. Amin… Ipul, Riza, Yuxand.

Ayyoo cepet kelarin kuliahnya. Hehehee…

14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang juga ikut

berperan selama masa studi hingga diselesaikannya penulisan skripsi ini.

Semoga segala amalan yang baik tersebut akan memperoleh balasan

rahmat dan karunia dari Allah SWT, Amin. Penulis menyadari sepenuhnya akan

keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang ada pada penulis sehingga tidak

menutup kemungkinan bila skripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk

penyempurnaan skripsi ini penulis berterima kasih atas kritik dan saran dari

pembaca.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi semua yang memerlukannya.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Dewi Setyawati

Page 8: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................... v

DAFTAR ISI .......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii

ABSTRACT ........................................................................................... xiv

ABSTRAK ............................................................................................ xv

I. PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah.................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian........................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian...................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7

A. Landasan Teori ........................................................................... 7

1. Pengertian Waralaba ............................................................ 7

2. Pengertian Pemasaran .......................................................... 9

3. Konsep Pemasaran ............................................................... 10

4. Perilaku Konsumen .............................................................. 13

5. Proses Pengambilan Keputusan ........................................... 22

B. Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................... 26

C. Model Kerangka Penelitian ........................................................ 27

D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 28

Page 9: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

III.METODE PENELITIAN ............................................................... 29

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 29

B. Variabel Penelitian ..................................................................... 29

1. Variabel Dependen ............................................................... 29

2. Variabel Independen ............................................................ 30

a. Harga .............................................................................. 30

b. Pendapatan ..................................................................... 31

c. Produk ............................................................................ 31

d. Lokasi ............................................................................. 32

e. Pelayanan ....................................................................... 32

C. Data dan Teknik Pengumpulan Data .......................................... 33

1. Sumber Data ......................................................................... 33

a. Data Primer .................................................................... 33

b. Data Sekunder ................................................................ 33

2. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 33

a. Riset Lapangan ............................................................... 33

b. Data Kepustakaan .......................................................... 34

D. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 34

1. Uji Validitas ........................................................................ 34

2. Uji Reliabilitas .................................................................... 34

E. Populasi dan Sampel .................................................................. 35

1. Populasi Penelitian ............................................................. 35

2. Sampel Penelitian ............................................................... 35

F. Teknik Analisis Data .................................................................. 36

1. Analisis Deskriptif .............................................................. 36

2. Analisis Korelasi Pearson ................................................... 36

IV.ANALISIS DATA ........................................................................... 38

A. Gambaran Umum ....................................................................... 38

1. Profil Perusahaan ................................................................ 38

2. Sejarah Pizza Hut ................................................................ 39

3. Menu Pizza Hut................................................................... 40

B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas .......................................... 42

Page 10: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

1. Uji Validitas ........................................................................ 42

2. Uji Reliabilitas .................................................................... 44

C. Analisis Deskriptif...................................................................... 44

1. Gender ................................................................................ 46

2. Penghasilan ......................................................................... 46

3. Usia ..................................................................................... 47

4. Pekerjaan ............................................................................ 48

5. Harga .................................................................................. 49

6. Produk ................................................................................. 50

7. Lokasi ................................................................................. 51

8. Pelayanan ............................................................................ 52

9. Keputusan Konsumen ......................................................... 54

D. Analisis Korelasi Pearson........................................................... 55

E. Interpretasi Secara Ekonomi ...................................................... 58

V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 62

A. Kesimpulan................................................................................. 62

B. Saran ........................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Perekembangan Waralaba di Indonesia ................................. 2

Tabel 1.2. Kandungan Gizi Pizza............................................................ 4

Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas.................................................................. 43

Tabel 4.2. Hasil Uji Reliabilitas .............................................................. 44

Tabel 4.3. Klasifikasi Responden Berdasarkan Gender .......................... 46

Tabel 4.4. Klasifikasi Responden Berdasarkan Penghasilan .................. 47

Tabel 4.5. Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia .............................. 48

Tabel 4.6. Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan ...................... 48

Tabel 4.7. Penilaian Responden Terhadap Variabel Harga .................... 49

Tabel 4.8. Penilaian Rata-rata Responden Terhadap Variabel Harga ..... 49

Tabel 4.9. Penilaian Responden Terhadap Variabel Produk .................. 50

Tabel 4.10. Penilaian Rata-rata Responden Terhadap Variabel Produk. 51

Tabel 4.11. Penilaian Responden Terhadap Variabel Lokasi. ................ 52

Tabel 4.12. Penilaian Rata-rata Responden Terhadap Variabel Lokasi . 52

Tabel 4.13. Penilaian Responden Terhadap Variabel Pelayanan ............ 53

Tabel 4.14. Penilaian Rata-rata Responden Terhadap Variabel

Pelayanan ............................................................................. 53

Tabel 4.15. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan

Konsumen ............................................................................ 54

Page 12: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Tabel 4.16. Tanggapan Rata-rata Responden Terhadap Variabel

Keputusan Konsumen .......................................................... 55

Tabel 4.17. Analisis Korelasi Pearson .................................................... 55

Page 13: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hierarki Kebutuhan Maslow .............................................. 20

Gambar 2.2. Bagan Kerangka Pemikiran ................................................ 28

Page 14: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ABSTRAKSI

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN UNTUK MEMBELI DI PIZZA HUT SOLO

Dewi Setyawati NIM. F0107040

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor harga,

pendapatan, produk, lokasi dan pelayanan terhadap keputusan konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo. Penggunaan data dalam analisis ini adalah data riset lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan penyebaran kuesioner kepada responden.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif yang diperoleh dari responden dan dinyatakan dalam bentuk tabulasi. Untuk mengetahui hubungan variabel dependen dengan variabel independen digunakan analisis korelasi pearson.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor harga, pendapatan dan produk memiliki korelasi sangat rendah. Faktor pelayanan adalah faktor yang paling dominan berhubungan dengan keputusan konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

Pihak Pizza Hut dapat membuat paket lengkap yang berisi makanan pembuka, pizza, minuman dan dessert untuk menarik konsumen. Pizza Hut harus mempertahankan bahkan meningkatkan pelayanannya, karena pelayanan merupakan kunci sukses bisnis waralaba Pizza Hut Solo.

Kata kunci: keputusan konsumen, harga, pendapatan, produk, lokasi, pelayanan, korelasi pearson

Page 15: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bisnis waralaba merupakan bisnis yang cukup fenomenal hingga saat ini

sejak mulai diperkenalkan di Indonesia tahun 1970. Pola waralaba pertama kali

ditemukan di Amerika yang pada perkembangannya pola bisnis ini telah

diterapkan pula oleh beberapa negara maju. Bisnis waralaba berkembang pesat

hingga melintasi batas-batas yuridiksi negara. Perkembangan ini semakin

meningkat dalam suasana dunia yang semakin mengglobal, di era globalisasi.

Kemudian pola bisnis waralaba juga mulai merambah negara-negara berkembang

tak terkecuali Indonesia.

Peluang membuka usaha waralaba di Indonesia sangat tinggi, mengingat

permintaan masyarakat yang sangat tinggi dan beranekaragam. Salah satu usaha

waralaba yang dapat dijadikan sebagai sebuah alternatif usaha antara lain usaha di

bidang makanan.

Waralaba di bidang makanan merupakan usaha yang sangat mudah. Untuk

mengembangkan usaha ini tidak begitu banyak kendala yang berarti karena semua

orang butuh makanan untuk dikonsumsi setiap harinya. Hal yang perlu

diperhatikan sebelum membuka usaha makanan adalah faktor lokasi yang harus

strategis agar tidak mengalami kesulitan dalam hal promosi.

Pada tahun 1970an, keberadaan KFC, Swensen, dan Shakey Pizza mengawali

hadirnya konsep franchising atau yang lebih dikenal dengan istilah waralaba di

Indonesia yang kemudian diikuti oleh Burger King dan Seven Eleven. Bisnis

Page 16: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

waralaba mengalami perkembangan pada tahun 1980an. Ini terbukti dengan

masuknya berbagai usaha waralaba pada tahun 1985 terutama pada bisnis

makanan, seperti Pizza Hut, Mc. Donald, dan dalam bisnis eceran seperti

Carrefour, dan Smart. Berikut ini disajikan tabel data mengenai perkembangan

waralaba, baik waralaba asing maupun waralaba lokal di Indonesia:

Tabel 1.1 Perkembangan Waralaba Di Indonesia

Tahun Waralaba Asing Waralaba Lokal Jumlah

1992 29 6 35

1995 117 15 132

1996 210 20 230

1997 235 30 265

2000 212 39 251

2001 230 42 272

2005 237 129 366

2006 220 230 450

2007 230 360 590 Sumber: Deperindag, 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perkembangan waralaba di Indonesia

semakin signifikan memasuki tahun 1990an terutama jenis waralaba yang berasal

dari luar negeri yang berjumlah 29 dan 6 waralaba yang berasal dari domestik dan

tersebar kurang lebih sebanyak 300 outlet di Indonesia pada tahun 1992. Waralaba

menarik perhatian para investor terutama investor asing untuk ikut serta dalam

menanamkan modalnya di Indonesia karena telah di rasa bahwa pertumbuhan

perekonomian Indonesia yang semakin membaik, politik yang telah stabil, dan

keamanan yang terjamin. Pada tahun 1997, jumlah perkembangannya mengalami

peningkatan kembali dengan 235 waralaba berasal dari luar negeri dan 30

waralaba lokal sehingga jika dijumlah menjadi 265 dengan jumlah outlet

sebanyak kurang lebih 2000. Namun pada tahun 1998 industri waralaba di

Page 17: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Indonesia jatuh dikarenakan krisis ekonomi yang yang melanda negeri ini pada

tahun 1997. Kondisi ini mengakibatkan banyak investor (franchisor) asing yang

hengkang dari Indonesia dan kurang lebih 500 outlet terpaksa ditutup karena

kondisi yang tidak memungkinkan ini. Tapi kondisi seperti ini justru

menguntungkan bagi Indonesia karena waralaba lokal mulai memadati pasar

waralaba dari 30 merek dagang menjadi 85 yang berkembang.

Memasuki abad ke-20, perkembangan waralaba di Indonesia semakin

meningkat. Khususnya pada waralaba lokal yang setiap tahunnya mengalami

kenaikan. Sedangkan untuk usaha waralaba asing relatif stabil karena hanya

mengalami penurunan dan kenaikan yang tidak cukup tinggi.

Contoh waralaba yang sangat menguntungkan yang sudah tidak perlu repot

melakukan promosi untuk memasarkan produknya kepada masyarakat Indonesia

dan sudah mempunyai nama adalah Pizza Hut, Mc. Donald, KFC. Hal ini

dikarenakan adanya pemasaran merek-merek tersebut melalui film, baik lokal

maupun luar negeri, sehingga merek-merek tersebut cukup familiar di mata

masyarakat dan mampu menarik konsumen.

Salah satu waralaba restoran asing cepat saji adalah Pizza Hut yang

menawarkan pizza sebagai menu utama. Pizza merupakan salah satu makanan

yang sangat populer yang digemari anak kecil, muda-mudi hingga orang tua.

Pizza adalah sejenis roti bundar berbentuk pipih yang dipanggang di dalam oven

dan biasanya disiram saus tomat serta keju dengan makanan tambahan lainnya

yang bisa dipilih. Pizza memiliki kandungan gizi yang tinggi karena pizza

menggunakan keju sebagai salah satu bahan bakunya. Kandungan gizi pada pizza

dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut:

Page 18: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 1.2 Kandungan Gizi Pizza

No Zat Gizi Kandungan 1 Energi 410 kal (20,5% kebutuhan harian) 2 Kalori dan Lemak 126 kal (6,3%) 3 Lemak Total 14 g (22%) 4 Kolesterol 40 mg (13%) 5 Sodium 1,178 mg (49%)

Sumber: Zola, 1993 dalam Prasetio, 2008

Berdasarkan tabel di atas, dari 100 gram pizza akan diperoleh 410 kal energi;

126 kal kalori dan lemak; 14 g lemak total; 40 mg kolesterol; serta 1,178 mg

sodium. Sumber karbohidrat utama pada pizza adalah tepung, sedangkan

lemaknya berasal dari keju.

Solo merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang cukup maju

perekonomiannya, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya waralaba makanan yang

masuk di Solo, baik waralaba lokal maupun waralaba asing. Contohnya antara lain

Bakso Suki, Bee’s, CFC, KFC, Mc. Donald, Excelso, dan Pizza Hut.

Saat ini di Solo terdapat dua outlet Pizza Hut, yaitu di Solo Grand Mall dan

Slamet Riyadi. Kedua outlet Pizza Hut tersebut hampir setiap hari tidak pernah

sepi pengunjung. Pizza Hut tampak selalu ramai dikunjungi oleh konsumennya

baik siang maupun malam. Mereka tidak hanya sekedar menikmati makanan yang

disajikan tetapi juga menikmati suasana nyaman yang diberikan oleh pihak

pengelola Pizza Hut. Biasanya mereka tidak datang sendirian, tetapi datang

bersama anggota keluarga atau teman.

Sukses waralaba Pizza Hut tidak terlepas dari berbagai faktor, di antaranya

perilaku konsumen. Konsumen menganggap Pizza Hut tidak hanya sebagai

pilihan makanan saja tetapi bagian dari gaya hidup. Marketing strategy yang

Page 19: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

digunakan Pizza Hut mampu mempengaruhi konsumen untuk mencoba

produknya. Adanya variasi produk, harga yang kompetitif, lokasi yang strategis,

serta pelayanan yang baik menjadi faktor yang sangat penting dalam menentukan

keputusan konsumen.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengangkat

judul “Analisis Hubungan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen

Untuk Membeli Di Pizza Hut Solo”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis membuat perumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hubungan antara faktor harga, pendapatan, produk, lokasi,

pelayanan dengan keputusan konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo?

2. Faktor apakah yang paling dominan berhubungan dengan keputusan

konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hubungan antara faktor harga, pendapatan, produk, lokasi,

pelayanan dengan keputusan konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

2. Mengetahui faktor dominan berhubungan dengan keputusan konsumen untuk

membeli di Pizza Hut Solo.

Page 20: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:

1. Bagi penulis

Penelitian merupakan kesempatan yang baik untuk menerapkan teori

kasusnya pada dunia praktik yang sesungguhnya dalam bisnis waralaba serta

untuk mengembangkan pemikiran mengenai keputusan konsumen terhadap

pembelian suatu barang.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang bermanfaat bagi

perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

keputusan konsumen sehingga perusahaan akan mudah untuk melakukan

evaluasi.

3. Bagi peneliti berikutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dapat

memberikan informasi bagi penelitian lain yang berkaitan dengan perilaku

konsumen.

Page 21: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Waralaba

Kata waralaba pertama kali diperkenalkan oleh Lembaga Pendidikan dan

Pengembangan Manajemen (LPPM), sebagai padanan dari kata franchise

(Karamoy, 1996:3). Kata franchise berasal dari bahasa Prancis (franchise)

yang berarti bebas dari kungkungan atau belenggu (free from servitude).

Menurut Prof. Dr. Winardi, franchise berarti hak istimewa dari pemerintah

untuk sebuah badan usaha. Hak istimewa tersebut meliputi:

a. Hak yang diberikan oleh pemerintah kepada suatu badan usaha atau

seorang individu untuk menjalankan usaha tertentu, pada tempat tertentu

(perusahaan-perusahaan kereta api swasta di luar negeri bekerja dengan

dasar franchise tersebut).

b. Secara analog hal tersebut berarti pula hak yang serupa yang diberikan

seorang produsen kepada seorang penyalur mengenai hasil produksi.

Sedangkan menurut Martin Mendelson, franchisee format bisnis adalah

pemberian sebuah lisensi oleh seorang (franchisor) kepada pihak lain

(franchisee) dan lisensi tersebut memberi hak kepada franchisee untuk

berusaha dengan menggunakan merek dagang atau nama dagang franchisor,

serta untuk menggunakan keseluruhan paket yang terdiri dari seluruh elemen

yang diperlukan untuk membuat seseorang yang sebenarnya belum terlatih

Page 22: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam bisnis dan untuk menjalankan bisnis tersebut dengan bantuan yang

terus-menerus atas dasar ditentukan sebelumnya (Mendelson, 1993:4).

Adapun kata waralaba berasal dari wara yang berarti lebih istimewa dan

laba berarti untung. Jadi, kata waralaba berarti usaha yang memberikan

keuntungan lebih atau istimewa (Karamoy, 1996:3).

Menurut Karamoy, pewaralabaan adalah suatu metode kemitraan usaha

atau bisnis, di mana franchisor (pewaralaba) dengan franchisee (terwaralaba)

diatur oleh sebuah perjanjian atau kontrak yang disebut Franchise Agreement

atau Perjanjian Waralaba.

Dari uraian beberapa pengertian di atas, terlihat bahwa sistem bisnis

waralaba melibatkan dua belah pihak. Pelaku yang terlibat dalam kegiatan

franchising adalah franchisor dan franchisee, di mana perbedaannya dapat

dijabarkan sebagai berikut:

a. Pewaralaba (Franchisor)

Pemilik merek dagang dan sistem bisnis yang terbukti sukses.

Pewaralaba merupakan pemilik produk, jasa, atau sistem operasi yang

khas dengan merek tertentu yang biasanya telah dipatenkan.

b. Terwaralaba (Franchisee)

Pihak yang memperoleh hak (lisensi) menggunakan merek dagang dan

sistem bisnis, yaitu perorangan atau pengusaha lain yang dipilih oleh

pewaralaba untuk menjadi terwaralaba dengan memberikan imbalan “bagi

hasil” kepada pewaralaba berupa fee (uang jaminan awal) dan royalti

(uang “bagi hasil” terus-menerus) serta keduanya bersepakat melakukan

kerja sama saling menguntungkan dengan berbagai persyaratan yang telah

Page 23: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

disetujui dan dituangkan dalam perjanjian kontrak yang disebut Perjanjian

Waralaba.

2. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu

perusahaan, untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan, untuk

berkembang dan memperoleh keuntungan yang tinggi. Sehingga diperlukan

peran serta dari setiap orang dalam perusahaan sebagai pemasar dan

melibatkan diri dalam proses pemuasan pelanggan baik secara langsung

maupun tak langsung.

Definisi pemasaran menurut para ahli pemasaran sangat beragam, tetapi

mempunyai maksud dan tujuan yang sama, yaitu tak hanya terbatas pada

kegiatan menjual barang dan jasa tetapi lebih dari itu. Pemasaran mencakup

keseluruhan aktifitas yang berhubungan dengan perpindahan arus barang dan

jasa dari produsen ke konsumen. Definisi-definisi yang dikemukakan para ahli

adalah sebagai berikut:

Pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang

dan jasa dari produsen ke konsumen atau pemakai (The American Marketing

Association).

Menurut Kotler (2000:11), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial

dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka

dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai satu

sama lain.

Sedangkan menurut William J. Stanton (1996:8), pemasaran adalah sistem

keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,

Page 24: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa

yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli

potensial.

Manajemen pemasaran dapat diartikan sebagai proses analisis,

perencanaan, penerapan, dan pengawasan terhadap program yang telah

dirancang untuk menciptakan membangun, dan mempertahankan pertukaran

dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud

untuk mencapai tujuan organisasi yaitu memperoleh laba.

3. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran dapat digunakan sebagai alat atau salah satu strategi

untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perusahaan serta dapat

meningkatkan kesediaan konsumen untuk mengkonsumsi barang atau jasa

yang ditawarkan oleh perusahaan.

Menurut Stanton (1996:18) definisi konsep pemasaran adalah sebuah

falsafah bisnis yang menyatakan pemasar kebutuhan konsumen merupakan

syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup bahwa pemuasan

kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan

hidup perusahaan.

Seperti dinyatakan oleh Theodore Levitt, konsep pemasaran (marketing

concept) mewujudkan pandangan bahwa industri merupakan sebuah proses

yang memuaskan konsumen, bukan proses memproduksi barang. Sebuah

industri dimulai dari konsumen dan kebutuhannya, bukan dari hak paten,

bahan baku, atau menjual keterampilan. Setelah kita memahami bahwa sebuah

organisasi hanya dapat muncul selama organisasi itu memenuhi pertukaran

Page 25: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kebutuhan dan keinginan rekanan (seperti konsumen), studi perilaku

konsumen akan menjadi bagian yang penting dalam melakukan bisnis

(Mowen dan Michael Minor, 2002:6).

Pemasaran adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang

ditetapkan oleh perusahaan. Pemasaran tersebut harus lebih efektif

dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan

mengkomunikasikan nilai kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep

pemasaran bersandar pada empat pilar, yaitu pasar sasaran, kebutuhan

pelanggan, pemasaran terpadu, dan profitabilitas (Kotler, 2001:22).

a. Pasar Sasaran

Tak ada perusahaan yang dapat bergerak di semua pasar dan

memenuhi semua kebutuhan. Bahkan tak ada yang dapat bergerak dengan

baik dalam pasar yang luas. Perusahaan berhasil paling baik kalau mereka

mendefinisikan pasar (atau pasar-pasar) sasaran mereka dan menyiapkan

program pemasaran yang sesuai.

b. Kebutuhan Pelanggan

Perusahaan dapat mendefinisikan pasar sasaran namun gagal

memahami kebutuhan pelanggan. Kebutuhan pelanggan dapat dibedakan

menjadi lima, yaitu:

1) Kebutuhan yang dikemukakan: pelanggan ingin produk dengan harga

yang murah.

2) Kebutuhan sebenarnya: pelanggan ingin produk yang murah biaya

operasinya bukan murah harga pembeliannya.

Page 26: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Kebutuhan yang tidak dikemukakan: pelanggan mengharapkan

pelayanan yang baik dari penyalur.

4) Kebutuhan kesenangan: pelanggan membeli produk dan mendapat

bonus hadiah.

5) Kebutuhan rahasia: pelanggan ingin dilihat oleh teman-temannya

sebagai pembeli yang in dan berwawasan nilai.

c. Pemasaran Terpadu/terkoordinasi

Pemasaran yang terpadu meliputi dua hal. Pertama, fungsi-fungsi

pemasaran, seperti wiraniaga, iklan, manajemen produk, penelitian

pemasaran dan seterusnya harus terencana dengan baik. Kedua, pemasaran

tidak hanya menjadi tanggungjawab salah satu bagian saja, tetapi harus

terkoordinir dengan bagian-bagian lainnya. Pemasaran tidak akan berhasil

kalau hanya dilakukan satu bagian. Seluruh karyawan harus menyadari

dampak pekerjaan mereka pada kepuasan pelanggan.

Konsep berwawasan pemasaran mengharuskan perusahaan melakukan

pemasaran internal selain pemasaran eksternal. Pemasaran internal adalah

bagaimana perusahaan dapat mencari, mendidik, dan memotivasi

karyawan supaya melayani pelanggan dengan baik.

d. Profitabilitas/keuntungan

Tujuan konsep berwawasan pemasaran adalah menolong organisasi

mencapai tujuannya. Tujuan utama perusahaan swasta adalah keuntungan.

Perusahaan negara dan organisasi nirlaba bertujuan mempertahankan dan

menarik cukup banyak dana untuk melakukan pekerjaannya. Kuncinya

Page 27: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adalah jangan mengarah pada keuntungan, tetapi mencapai keuntungan

dengan melakukan pekerjaan sebaik mungkin.

Konsep pemasaran merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan

bahwa keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup

perusahaan. Jadi konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang

menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat

ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran

ini banyak dianut oleh perusahaan modern yang ingin mencapai laba jangka

panjang dengan berorientasi kepada konsumen atau pasar (Basu Swasta,

1999:116).

4. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Perubahan pola hidup dan gaya hidup seseorang selalu terjadi, hal ini

mempengaruhi perilaku seseorang dalam menyikapi perubahan tersebut

dengan melakukan sesuatu hal. Maka perilaku konsumen dapat

didefinisikan sebagai berikut:

Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan

kognisi, perilaku dan lingkunganya dimana manusia melakukan kegiatan

pertukaran dalam hidup mereka (The American Marketing Association).

Dari definisi tersebut terdapat ide penting, yaitu perilaku konsumen adalah

dinamis, dan hal tersebut melibatkan pertukaran (Setiadi, 2003:3).

Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu,

kelompok, dan organisasi memilih, membeli,memakai serta memanfaatkan

Page 28: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan

kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler, 2000:192).

Perilaku konsumen adalah dinamis. Itu berarti bahwa perilaku seorang

konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan

bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi

perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi

pemasaran. Dalam hal studi perilaku konsumen, salah satu implikasinya

adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk

jangka waktu tertentu, produk, dan individu atau grup tertentu.

Perilaku konsumen melibatkan pertukaran. Itu merupakan hal terakhir

yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen yaitu pertukaran

diantara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap

konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan

pertukaran.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Dalam perilaku konsumen keputusan pembelian dari pembeli sangat

dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, dan psikologi dari pembeli

(Setiadi, 2003:11). Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Faktor Kebudayaan

Faktor ini mempunyai pengaruh yang sangat besar dan paling dasar

terhadap perilaku konsumen. Dalam hal ini pemasar harus dapat

memahami peran-peran budaya, sub budaya, dan kelas sosial pembeli.

Faktor-faktor kebudayaan dapat dijelaskan seperti berikut:

Page 29: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Budaya

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling mendasar

dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk

lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia

umumnya dipelajari. Sehingga nilai, persepsi, preferensi, dan

perilaku antara seseorang yang tinggal pada daerah tertentu akan

berbeda dengan orang lain yang bertempat tinggal di daerah lain.

b) Sub Budaya

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang

lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih

spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan

menjadi empat jenis, yaitu kelompok nasionalisme, kelompok

keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.

c) Kelas Sosial

Kelas-kelas sosial merupakan susunan yang sudah relatif

permanen atau kelompok-kelompok yang relatif homogen dan

bertahan lama dalam suatu masyarakat, dan anggotanya

mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak

ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi diukur

sebagai kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan,

dan variabel lainya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi produk

dan merek yang berbeda.

Page 30: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Faktor Sosial

Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari pengaruh kelompok

kecil/referensi, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen.

Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi tanggapan konsumen, oleh

karena itu pemasar harus benar-benar memperhitungkannya untuk

menyusun strategi pemasaran. Faktor-faktor sosial dapat dijelaskan

seperti berikut:

a) Kelompok Kecil/Referensi

Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok

yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung

terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa diantaranya

adalah kelompok-kelompok primer, yang dengan adanya interaksi

yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga,

dan teman sejawat. Kelompok-kelompok sekunder, yang

cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang

berkesinambungan.

b) Keluarga

Keluarga dalam kehidupan pembeli dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu keluarga orientasi dan keluarga prokreasi. Keluarga

orientasi merupakan orang tua seseorang. Dari orang tualah

seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik,

ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri dan

cinta. Keluarga prokreasi, yaitu keluarga yang ditegakkan melalui

Page 31: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ikatan perkawinan. Dari pasangan hidupnyalah seseorang

mendapat masukan dan pengaruh dalam hidupnya.

c) Peran Dan Status

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama

hidupnya baik dalam keluarga, klub, maupun organisasi. Posisi

seseorang dapat diidentifikasikan melalui peran dan statusnya di

dalam setiap kelompok.

3) Faktor Pribadi

Faktor-faktor pribadi meliputi karakteristik pribadi seperti:

a) Umur dan Tahap Daur Hidup Pembeli

Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup

keluarga. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau

transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Orang

selalu mempunyai keinginan atau kebutuhan yang berbeda sesuai

dengan pertambahan usia mereka.

b) Pekerjaan

Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok-

kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap

produk dan jasa tertentu.

c) Keadaan Ekonomi

Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah

terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya,

stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk

Page 32: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

persentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk

meminjam dan sikap terhadap pengeluaran lawan menabung.

d) Gaya Hidup

Setiap orang mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup

seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh

kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup

menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi

dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu

dibalik kelas sosial seseorang. Konsep gaya hidup ini apabila

dikelola dengan baik oleh pemasar secara cermat dapat membantu

untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan

bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.

e) Kepribadian Dan Konsep Diri

Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik

psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang

responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian

dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam

menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis-jenis kepribadian dapat

diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis

kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk dan merek.

4) Faktor Psikologis

Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari

suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa

tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat

Page 33: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

psikogenik, yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis

tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau

kebutuhan diterima. Keputusan pembelian seseorang juga dipengaruhi

oleh faktor-faktor psikologis, yaitu teori-teori motivasi, persepsi,

proses belajar, serta kepercayaan dan sikap (Kotler, 2000:138).

a) Teori-teori Motivasi

Ahli psikologi telah mengembangkan teori tentang motivasi

manusia. Terdapat dua teori yang paling dikenal, yaitu Sigmund

Freud, dan Abraham Maslow, yang membawa implikasi yang

cukup berbeda terhadap analisis konsumen dan strategi pemasaran.

Teori-teori motivasi tersebut diantaranya adalah:

i. Teori Motivasi Freud

Teori ini mengasumsikan bahwa kekuatan-kekuatan

psikologis yang sebenarnya membentuk perilaku manusia

sebagian besar bersifat di bawah sadar. Seseorang akan

menekan berbagai keinginan seiring dengan proses

pertumbuhannya dan proses penerimaan aturan sosial.

Keinginan-keinginan ini tidak pernah berhasil dihilangkan atau

dikendalikan secara sempurna.

ii. Teori Motivasi Maslow

Teori ini menjelaskan mengapa seseorang didorong oleh

kebutuhan-kebutuhan tertentu pada saat-saat tertentu.

Kebutuhan manusia tersusun dalam sebuah hirarki, dari yang

Page 34: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

paling mendesak sampai yang paling tidak mendesak. Hirarki

kebutuhan Maslow diperlihatkan dalam gambar 2.1.

Gambar 2.1

Hirarki Kebutuhan Maslow Sumber: Kotler, 2000:240

Sesuai dengan urutan pentingnya kebutuhan tersebut adalah

kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial,

kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Seseorang akan berusaha untuk memuaskan terlebih dahulu

kebutuhan yang paling penting. Bila seseorang berhasil dalam

memuaskan suatu kebutuhan yang penting, kebutuhan tersebut

tidak lagi menjadi motivator, dan orang itu akan berusaha

untuk memenuhi kebutuhan berikutnya yang lebih rendah

tingkat kepentingannya.

Page 35: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang

memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi

untuk menciptakan suatu gambaran yang berati dari dunia ini. Ada

tiga proses presepsi:

i. Perhatian Selektif

Orang-orang berkontrak dengan sejumlah besar stimulti

setiap hari. Misalnya, rata-rata orang mungkin berhubungan

dengan lebih dari 1500 iklan setiap hari. Seseorang tidak

mungkin dapat mengingat semua stimulti ini. Sebagian besar

stimulti akan tersaring keluar. Tantangan yang nyata adalah

menjelaskan stimulti mana yang akan diperhatikan orang.

ii. Gangguan Selektif

Stimulti yang telah diperhatikan pun belum tentu dijumpai

dalam cara yang diperkirakan. Setiap orang memasukkan

informasi yang diterima ke dalam pikiran mereka. Gangguan

selektif menjelaskan kecenderungan orang untuk mengolah

informasi menjadi suatu pengertian pribadi.

iii. Ingatan Selektif

Orang-orang akan melupakan kebanyakan dari hal yang

mereka pelajari. Mereka cenderung akan mempertahankan

informasi yang mendukung pendirian dan kepercayaan mereka.

Page 36: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Proses Belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku

manusia adalah hasil proses belajar. Ahli teori pengetahuan

mengatakan bahwa pengetahuan seseorang dihasilkan melalui

suatu proses yang saling mempengaruhi dari dorongan, stimulti,

petunjuk, tanggapan, dan penguatan.

d) Kepercayaan Dan Sikap

Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai suatu gagasan

deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Sedangkan

sikap adalah organisasi dari motivasi, perasaan emosional,

persepsi, dan proses kognitif kepada suatu aspek. Melalui bertindak

dan belajar, orang-orang memperoleh kepercayaan dan pendirian.

Hal-hal ini kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka.

5. Proses Pengambilan Keputusan

a. Peran Dalam Keputusan Pembelian

Suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai

faktor yang akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan

dalam pembelian dan keputusan untuk membeli (Simamora, 2002:15).

Ada lima peranan yang terjadi dalam keputusan pembelian, yaitu:

1) Pemrakarsa (initiator)

Orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa

tertentu.

Page 37: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Pemberi Pengaruh (influencer)

Orang yang pandangan atau nasihatnya memberi bobot dalam

pengambilan keputusan akhir.

3) Pengambil Keputusan (decider)

Orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan

pembelian, apakah membeli, apa yang diberi, kapan hendak membeli,

dengan bagaima cara membeli, dan dimana akan membeli.

4) Pembeli (buyer)

Orang yang melakukan pembelian nyata.

5) Pemakai (user)

Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.

b. Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan

Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap

tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut (Setiadi,

2003:16). Kemudian konsumen atau pembeli yang akan memilih apakah

mereka puas dengan yang ditawarkan oleh perusahaan kemudian menjadi

loyal atau melakukan pembelian ulang ataupun sebaliknya.

Dalam proses keputusan pembelian atau pemilihan suatu produk

diperlukan suatu tahapan-tahapan tertentu yang harus dilalui, yaitu

pengenalan kebutuhan atau pengenalan masalah, pencarian informasi,

evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku purna pembelian.

Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Page 38: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Pengenalan Kebutuhan Atau Pengenalan Masalah

Proses ini dimulai ketika konsumen merasa menyadari tentang

adanya perbedaan antara kebutuhan kenyataan dengan kebutuhan yang

diinginkannya. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan

internal dan rangsangan eksternal. Sehingga dari suatu pengalaman

yang didapat oleh konsumen mengenai kebutuhannya mendorong dan

memotivasi konsumen untuk memilih produk yang diinginkannya

untuk memuaskan dorongan tersebut.

2) Pencarian Informasi

Konsumen yang telah terdorong oleh kebutuhannya akan

cenderung untuk mencari informasi lebih banyak dari hal yang

dibutuhkannya tersebut. Pencarian informasi ini terdiri dari 2 jenis

menurut tingkatnya. Yang pertama adalah perhatian yang meningkat,

yang ditandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang saja

dan yang kedua adalah pencarian informasi secara aktif yang dilakukan

dengan mencari informasi informasi dari segala sumber (Simamora,

2002:16). Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari

suatu produk dari sumber-sumber komersial yang berasal dari pemasar

sedangkan di sisi lain informasi yang paling efektif justru ditimbulkan

oleh sumber-sumber pribadi seperti keluarga, teman, tetangga, dan

kenalan.

Page 39: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Evaluasi Alternatif

Dalam tahap evaluasi ini konsumen mencoba memproses informasi

tentang pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir. Tahap-tahap

ini di antaranya adalah:

a) Tahap pertama, konsumen akan mencari manfaat dari sebuah

produk atau layanan.

b) Tahap kedua, konsumen akan melihat pada atributnya dan

konsumen tersebut akan memberi bobot penilaian pada produk

tersebut sesuai dengan kepentingannya.

c) Tahap ketiga, konsumen akan mengembangkan sejumlah

kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut.

d) Tahap keempat, kepuasan konsumen terhadap produk akan

beragam sesuai dengan perbedaan atributnya.

e) Tahap kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek

yang berbeda melalui prosedur evaluasi.

4) Keputusan Pembelian

Pada tahap sebelumnya yaitu tahap evaluasi konsumen akan dapat

memilih produk atau layanan apa yang akan mereka pilih atau beli.

Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi tujuan pembelian dan

keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor-faktor keadaan

yang tak terduga.

5) Perilaku Sesudah Pembelian

Sesudah memutuskan untuk membeli atau memilih produk atau

layanan biasanya konsumen mengalami tingkat kepuasan atau

Page 40: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ketidakpuasan. Apabila konsumen memperoleh kepuasan maka sikap

konsumen terhadap merek tersebut akan mejadi lebih kuat atau

sebaliknya.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang digunakan oleh peneliti sebagai bahan

acuan atau tolak ukur dalam mengerjakan penelitian ini adalah:

Penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap

Keputusan Pembelian Kebab Turki Baba Rafi Di Yogyakarta” yang dilakukan

oleh Bayu Puspita pada tahun 2007 dengan variabel penelitian meliputi harga,

rasa, kemasan, pelayanan dan ukuran. Hasil penelitian menunjukan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam

pembelian Kebab Turki Baba Rafi di Yogyakarta. Dapat dibuktikan dengan hasil

uji t pada masing-masing variabel yang mempunyai nilai t hitung yang lebih besar

dari nilai t tabel = 1,980. Variabel harga = 2,357, variabel rasa = 2,255, variabel

kemasan = 2,154, variabel pelayanan = 2,846, variabel ukuran = 2,749.

Penelitian dengan judul “Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen

Dalam Memilih Coffeeshop Di Yogyakarta” yang dilakukan oleh Tikka Westri

Kinasih pada tahun 2008 dengan variabel penelitian meliputi lokasi, biaya,

fasilitas, suasana, makanan dan minuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih

coffeeshop di Yogyakarta. Ditunjukkan bahwa melalui uji t, variabel lokasi, biaya,

fasilitas, suasana, makanan dan minuman berpengaruh positif terhadap keputusan

konsumen dalam memilih coffeeshop di Yogyakarta pada tingkat signifikansi α

5%.

Page 41: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penelitian dengan judul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Konsumen Untuk Berbelanja Di Pasar Modern” (Study Kasus di

Surakarta) yang dilakukan oleh Sugeng Widodo pada tahun 2006 dengan variabel

penelitian meliputi pendapatan, pendidikan, pekerjaan, usia, harga, produk, lokasi,

jenis kelamin dan status. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui uji t

variabel pendapatan berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen untuk

berbelanja di pasar modern pada tingkat signifkansi α 5%. Jika perhitungan

menggunakan tingkat kesalahan tidak lebih dari 10% maka variabel status

berpengaruh signifikan pada tingkat α 10%.

Penelitian dengan judul “Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan

Keputusan Konsumen Berbelanja Pada Pasar Di Kota Surakarta” yang dilakukan

oleh Amin Riyanto pada tahun 2009 dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa

faktor lokasi memiliki hubungan yang paling erat dengan keputusan konsumen

berbelanja pada pasar di Kota Surakarta.

C. Model atau Kerangka Penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hubungan antara harga,

pendapatan, produk, lokasi dan pelayanan dengan keputusan konsumen untuk

berminat membeli produk Pizza Hut. Orang melakukan transaksi menunjang

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Untuk menjelaskan jalan pemikiran ini maka kerangka pemikiran yang ada

disusun seperti di bawah ini:

Page 42: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2.2

Bagan Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Penelitian

1. Ada korelasi signifikan antara faktor harga, pendapatan, produk, lokasi, dan

pelayanan dengan keputusan konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

2. Pelayanan diduga paling dominan berpengaruh dengan keputusan konsumen

untuk membeli di Pizza Hut Solo.

Produk Pendapatan Lokasi Pelayanan Harga

Keputusan Konsumen untuk Membeli di Pizza Hut Solo

Page 43: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menganalisis hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo. Jenis penelitian yang dilakukan

adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan, mengolah dan kemudian menyajikan data observasi agar pihak

lain dapat dengan mudah memperoleh gambaran mengenai sifat (karakteristik)

objek dari data tersebut.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini dikemukakan dalam rangka membantu menjelaskan

pokok subjek dan batasan pengertian untuk variabel-variabel tersebut.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi karena adanya

variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan

konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo. Keputusan konsumen merupakan

suatu tindakan yang terbentuk dari proses kegiatan pembelian yang tampak

hanyalah satu tahap dari keseluruhan proses pembelian konsumen.

Adapun indikator-indikator keputusan konsumen antara lain:

1) Adanya kebutuhan untuk membeli

2) Pertimbangan-pertimbangan sebelum membeli

3) Evaluasi sesudah membeli

Page 44: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari indikator-indikator tersebut akan dibuat empat pertanyaan dengan

jawaban dalam skala likert (Sugiyono, 2004:86-87).

Sangat Setuju (SS) skor = 5

Setuju (S) skor = 4

Netral (N) skor = 3

Tidak Setuju (TS) skor = 2

Sangat Tidak Setuju (TSS) skor = 1

2. Variabel Independen

a. Harga (H)

Harga adalah nilai yang disebutkan dalam rupiah atau medium moneter

lainnya sebagai alat tukar. Untuk menghitung variabel harga digunakan

skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala likert maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan.

Adapun indikator-indikator harga antara lain:

1) Harga yang ditawarkan murah

2) Harga sesuai dengan kepuasan yang didapatkan

Dari indikator-indikator tersebut akan dibuat empat pertanyaan dengan

jawaban dalam skala likert (Sugiyono, 2004:86-87).

Sangat Setuju (SS) skor = 5

Setuju (S) skor = 4

Page 45: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Netral (N) skor = 3

Tidak Setuju (TS) skor = 2

Sangat Tidak Setuju (TSS) skor = 1

b. Pendapatan (Pd)

Pendapatan di sini adalah sumber penerimaan yang diperoleh

konsumen selama sebulan entah itu dari hasil bekerja atau pun uang saku

yang diberikan oleh orang tua.

c. Produk (P)

Produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun

tidak dapat diraba termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan

pengecer yang diterima baik oleh pembeli untuk memuaskan keinginan

atau kebutuhannya (Swasta, 1999:94).

Sementara dalam penelitian ini produk yang dimaksud adalah variasi

menu dan pengemasan yang sesuai serta menarik hati konsumen.

Adapun indikator-indikator produk antara lain:

1) Keragaman/variasi

2) Kemasan

3) Kelengkapan dan ketersediaan

Dari indikator-indikator tersebut akan dibuat empat pertanyaan dengan

jawaban dalam skala likert (Sugiyono, 2004:86-87).

Sangat Setuju (SS) skor = 5

Setuju (S) skor = 4

Netral (N) skor = 3

Tidak Setuju (TS) skor = 2

Page 46: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sangat Tidak Setuju (TSS) skor = 1

d. Lokasi (L)

Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel

(retail marketing mix). Pada lokasi yang tepat sebuah gerai akan lebih

sukses dibandingkan dengan gerai lainnya yang kurang strategis meskipun

keduanya menjual produk sama (Ma’ruf 2005:115).

Adapun indikator-indikator lokasi antara lain:

1) Lokasi mudah dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi

2) Mudah untuk dikunjungi

3) Strategis, berada di pusat kota

Dari indikator-indikator tersebut akan dibuat empat pertanyaan dengan

jawaban dalam skala likert (Sugiyono, 2004:86-87).

Sangat Setuju (SS) skor = 5

Setuju (S) skor = 4

Netral (N) skor = 3

Tidak Setuju (TS) skor = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) skor = 1

e. Pelayanan (Py)

Pelayanan adalah suatu sikap atau cara-cara yang dilakukan oleh pihak

perusahaan dengan tujuan untuk melayani konsumen secara memuaskan.

Adapun indikator-indikator pelayanan antara lain:

1) Kecepatan dan keramahan karyawan dalam menangani permintaan

maupun keluhan konsumen

2) Kebersihan tempat yang selalu terjaga

Page 47: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Suasana yang mendukung dan membuat nyaman konsumen

Dari indikator-indikator tersebut akan dibuat empat pertanyaan dengan

jawaban dalam skala likert (Sugiyono, 2004:86-87).

Sangat Setuju (SS) skor = 5

Setuju (S) skor = 4

Netral (N) skor = 3

Tidak Setuju (TS) skor = 2

Sangat Tidak Setuju (TSS) skor = 1

C. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek

yang diteliti dengan cara riset atau peneliti lapangan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini

diperoleh dengan metode studi kepustakaan yaitu data-data yang diperoleh

dari literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan penelitian ini.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan:

a. Riset Lapangan

Peneliti turun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data-

data yang dibutuhkan. Teknik yang dipergunakan adalah:

Page 48: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan secara langsung sehingga peneliti dapat memperoleh

gambaran yang jelas tentang obyek yang akan diteliti.

2) Kuesioner (angket)

Jawaban tertulis dari responden atas daftar kuesioner yang diajukan

oleh peneliti diberikan kepada responden yang datang ke Pizza Hut.

b. Data Kepustakaan

Data kepustakaan adalah dengan mempelajari berbagai macam

literatur, jurnal, buku, majalah, dan semua sumber yang memungkinkan

dan berkaitan dengan penelitian.

D. Uji Validitas Dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dianggap valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain mampu memperoleh

data yang tepat dari variabel yang diteliti (Simamora, 2002:58-59).

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program statistik berupa

SPSS 16.0 for Windows (sistem komputerisasi). Dilakukan dengan teknik

korelasi, yaitu dengan membandingkan hasil koefesien korelasi (r hitung)

dengan r tabel.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel

adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada

Page 49: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama (Simamora,

2002:63). Dalam penelitian ini dalam mencari tingkat reliabilitasnya

digunakan bantuan program statistik SPSS 16.0 for Windows.

E. Populasi Dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang akan diteliti. Populasi

merupakan semua individu atau unit-unit yang menjadi objek penelitian.

Dalam penelitian populasi yang digunakan adalah semua konsumen yang telah

membeli Pizza Hut di Solo.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih

sedikit dari pada jumlah populasinya).

Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan unsur sebagai

berikut (Djarwanto dan Pangestu, 2005:138-139):

î = 囊恼释莆锐潜琵恃挠…………………………………(3.1)

Keterangan: î = Jumlah sampel 过 = Nilai z pada a 逛2 逛 = Derajat kepercayaan 刮 = Tingkat kesalahan

Page 50: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan menggunakan koefisisen konfidensi 0,95 memperkirakan proporsi

konsumen yang membeli di Pizza Hut, dengan probabilitas 0,95 kesalahan

yang mungkin terjadi tidak lebih dari 0,10.

î = 14收1,960,10寿挠= 96,04

Jadi jumlah tersebut dibulatkan menjadi 100 sampel atau responden.

Dalam penelitian ini digunakan metode pengambilan sampel dengan cara

convenience sampling.

Convinience sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi

responden dijadikan sampel (Andi, 2006:124-125).

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang didasarkan pada data yang

diperoleh dari para responden dan dinyatakan dalam bentuk tabulasi data.

Dalam penelitian ini analisis berdasarkan uraian hasil jawaban dari kuesioner

yang telah dibagikan kepada konsumen yang telah membeli Pizza Hut di Solo.

2. Analisis Korelasi Pearson

a. Pengertian

Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan

linear (searah bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih.

b. Kegunaan Korelasi Product Moment Pearson

1) Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X

dengan variabel Y.

Page 51: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang

lainnya yang dinyatakan dalam persen.

c. Nilai Koefisien Relasi (r)

1) Nilai r terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah -1. r = +1 menunjukkan

hubungan positif sempurna, sedangkan r = -1 menunjukkan hubungan

negatif sempurna.

2) r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda + atau - hanya

menunjukkan arah hubungan. Intrepretasi nilai r adalah sebagai

berikut:

0 = tidak berkorelasi

0,01 – 0,20 = korelasi sangat rendah

0,21 – 0,40 = korelasi rendah

0,41 – 0,60 = korelasi agak rendah

0,61 – 0,80 = korelasi cukup

0,81 – 0,99 = korelasi tinggi

1 = korelasi sangat tinggi

d. Kriteria Pengujian

1) Bila angka signifikansi > 0,05 maka tidak ada korelasi yang signifikan

(Ho diterima).

2) Bila angka signifikansi < 0,05 maka ada korelasi yang signifikan (Ho

ditolak).

Page 52: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum

1. Profil Perusahaan

Pizza Hut merupakan salah satu nama restoran waralaba yang sudah tidak

asing lagi terdengar di telinga para penggemar makanan pizza. Pizza Hut

pertama kali hadir di Indonesia sejak tahun 1984 dan dari sejak awal hingga

sekarang Pizza Hut tetap konsisten dalam melayani para pelangganya.

Semakin ketatnya persaingan yang disebabkan oleh munculnya beberapa

pesaing baru membuat pihak Pizza Hut semakin intensif dalam meningkatkan

segi kualitas produk serta layanan jasanya dalam menjamu pelanggan yang

datang dengan melakukan berbagai macam inovasi.

Dari sebuah kedai pizza kecil dan sederhana, Pizza Hut tumbuh menjadi

jaringan restoran pizza terbesar di dunia dengan lebih dari 5.600 restoran di 97

negara. Di Indonesia, Pizza Hut membuka restoran pertamanya tahun 1984 di

Gedung Djakarta Theatre, daerah Thamrin, Jakarta. Tahun 2000, restoran

Pizza Hut pertama ini dipindahkan ke Gedung Cakrawala di area yang sama,

hingga sekarang. Kini Pizza Hut mempunyai lebih dari 200 restoran yang

tersebar di 22 propinsi di Indonesia, dari Aceh hingga Abepura.

Pemilik restoran Pizza Hut adalah Sriboga Raturaya (Sriboga). Pada Juli

2008, Sriboga mengakuisisi 66% saham Pizza Hut Indonesia yang dimiliki

oleh PT Recapital Advisory (Recapital), perusahaan private equity. Dengan

akuisisi itu, kepemilikan saham Sriboga menjadi 91%. Sebelumnya Sriboga

Page 53: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

telah memiliki 25% saham perusahaan pelopor bisnis pizza itu. Sementara itu,

9% saham Pizza Hut dimiliki oleh beberapa individu. Bustanul Arifin adalah

salah satu owner Pizza Hut. Bustanul Arifin memegang 25% saham Pizza Hut

melalui Sriboga. Sisanya, 75% saham Sriboga dikuasai oleh Recapital.

2. Sejarah Pizza Hut

Pizza Hut mulai bergulir pada 1958, di Wichita, Kansas. Ketika itu dua

pemuda bernama Dan Carney dan Frank Carney ingin mewujudkan

impian mereka. Sebuah impian yang masih terdengar asing di telinga

masyarakat Amerika saat itu, yakni mendirikan restoran pizza.

Dengan modal pinjaman sebesar 600 dolar saat itu dari sang ibu, dua

saudara kandung ini mulai merealisasikan impian mereka. Modal awal itu

mereka gunakan untuk membeli peralatan bekas. Sebagian uang lainnya

dipakai untuk menyewa gedung kecil di persimpangan jalan yang sangat

sibuk di kota mereka. Hasilnya, sebuah restoran pizza pertama berdiri di

Wichita, Kansas, pada 15 Juni 1958. Pada malam pembukaannya, Dan dan

Frank memberikan pizza secara gratis. Langkah tersebut dilakukan untuk

menarik minat para penggemar pizza di Amerika yang jumlahnya lumayan

besar.

Pada saat mendekorasi gedung sewaan Carney bersaudara hanya memiliki

25 kursi. Gedung sewaan itu sendiri hanya memiliki papan nama yang

hanya cukup memuat sembilan karakter huruf. Dari sembilan huruf

tersebut, Dan dan Frank menginginkan nama ‘pizza’ termasuk yang

dicantumkan pada papan nama. Dengan demikian ruang pada papan nama

hanya menyisakan tiga karakter huruf lagi. Dan dan Frank pun kebingungan

Page 54: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk mengisi kekosongan ruang papan nama, hingga akhirnya sebuah ide

terlontar dari salah seorang anggota keluarga mereka. Melihat restoran kreasi

Dan dan Frank yang nampak hut, sang saudara itu mengusulkan kata hut untuk

mengisi tiga karakter huruf pada papan nama. Begitulah, nama Pizza Hut

akhirnya lahir dari reaksi spontan seseorang setelah melihat bangunan restoran

pizza yang hut.

Kini Pizza Hut menjadi salah satu restoran terbesar dan terkenal di

dunia. Di AS sendiri Pizza Hut tersebar merata di 7.200 lebih unit dan

di 90 negara ada sebanyak 12 ribu gerai Pizza Hut dengan jumlah

karyawan sebanyak 300 ribu orang. Dalam setahun ada sekitar 4,2 miliar

pembelian pizza. Dalam hitungan minggu, ada sebanyak 11,5 juta pembelian

pizza dengan puncak pembelian jatuh pada hari-hari Jumat dan Sabtu.

3. Menu Pizza Hut

Pada umunya menu di pizza hut terbagi atas 3 jenis, yaitu appetizer, main

dishes (pizza dan non-pizza), serta dessert. Pilihan menu appetizer atau

makanan pembuka terdapat berbagai macam jenis salad dan makanan

pembuka lainnya, seperti garlic tomato bruschetta, breadstick, chicken wings,

dan garlic bread.

Pizza Hut menyediakan main dishes pizza dalam empat jenis ukuran, yaitu

personal, small, medium, dan large. Namun biasanya kebanyakan restoran

menghilangkan jenis ukuran yang small. Ada beberapa jenis pizza di

antaranya, thin & crispy pizza, stuffed crust pizza, dippin’ strips pizza, the

edge pizza, dan pan pizza. Pizza tersebut disajikan dengan berbagai macam

jenis topping yang disediakan (pepperoni, italian sausage, ham, chicken, red

Page 55: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

onions, black olives, green peppers, mushroom, beef, tomatoes) dan sebagai

tambahan ada pula jenis yang spesial, yaitu meat lovers, pepperoni lovers,

cheese lovers, veggie lovers, double cheeseburger, supreme, super supreme

dan yang terbaru adalah pizza mia.

Selain menu-menu pizza yang umum, dibuat juga pizza sesuai dengan

wilayah masing-masing restoran berdiri disesuaikan dengan selera customer

ataupun acara khusus. Seperti lasagna pizza, double deep pizza, ataupun pizza

yang dibuat menyambut Olimpiade Beijing 2008 (pizza dengan topping bebek

peking, kentang giling dan keju) ataupun di Indonesia menyambut perayaan

Hari Raya Idul Fitri ditawarkan pizza dengan topping kare.

Pilihan main dishes selain pizza ditawarkan juga makanan lain, yaitu

pasta, chicken pomodoro, fettuccine alfredo, chicken fettuccine alfredo, meat

lasagna, spaghetti and meat sauce, spaghetti and tomato sauce. Di Indonesia

sendiri tersedia spaghetti dengan saus tuna dan jamur yang disuaikan dengan

lidah orang Indonesia yang menyukai rasa yang memiliki banyak bumbu.

Karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi, maka selain spaghetti

tersedia juga adalah nasi dengan siraman saus khusus. Seperti saus daging,

saus ayam ataupun saus tuna dan jamur.

Pilihan menu dessert terdapat berbagai pilihan kue, pie dan puding.

Sedangkan untuk minuman tedapat pilihan minuman bersoda (coke), berbagai

jus, fruit punch, limun, syrup, teh, milk shake dan biasanya di luar negeri

terdapat juga beer. Penyajian minuman selain dalam personal gelas juga ada

dalam pitcher.

Page 56: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pizza Hut juga menawarkan menu paket khusus yaitu menu sensasi delight

yang menawarkan hidangan pizza dalam satu paket berdua ataupun berempat.

Menu sensasi delight terdiri dari personal pizza, spaghetti (atau nasi), garlic

bread, dan minuman (biasanya coke) dengan harga berkisar Rp.

12.000,00/orang. Selain menu sensasi delight, ada pula menu santai sore yang

menyediakan berbagai menu dessert sebagai camilan sore. Di beberapa negara

dengan mayoritas muslim biasanya terdapat paket all you can eat selama

bulan Ramadhan. Sebagai tambahan, Pizza Hut di negara-negara muslim

seperti Indonesia, Malaysia, UEA, Pakistan, Turkis dan sebagainya telah

memiliki sertifikasi halal sesuai dengan kondisi budaya setempat.

B. Pengujian Validitas Dan Realibilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS Versi

16.0 yang bertujuan untuk mengetahui bahwa setiap butir pernyataan yang

diajukan kepada responden telah dinyatakan valid atau tidak. Teknik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik korelasi, yaitu dengan

membandingkan hasil koefisien korelasi (r xy) dengan nilai kritis r tabel N =

100 = 0,1966. Hasil uji validitas dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Page 57: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

Variabel Item r Hitung r Tabel Keterangan

Harga

H1 0,476 0,1966 Valid H2 0,733 0,1966 Valid H3 0,676 0,1966 Valid H4 0,600 0,1966 Valid

Produk

P1 0,565 0,1966 Valid P2 0,694 0,1966 Valid P3 0,593 0,1966 Valid P4 0,620 0,1966 Valid

Lokasi

L1 0,768 0,1966 Valid L2 0,706 0,1966 Valid L3 0,780 0,1966 Valid L4 0,564 0,1966 Valid

Pelayanan

Py1 0,622 0,1966 Valid Py2 0,702 0,1966 Valid Py3 0,681 0,1966 Valid Py4 0,622 0,1966 Valid

Keputusan Konsumen

Kk1 0,503 0,1966 Valid Kk2 0,749 0,1966 Valid Kk3 0,604 0,1966 Valid Kk4 0,699 0,1966 Valid

Sumber : Data primer Diolah, 2011

Dari Tabel 4.1 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi dari

seluruh butir pernyataan terdiri dari masing-masing 4 butir pernyataan untuk

variabel harga, produk, lokasi, pelayanan dan keputusan konsumen. Dari hasil

perhitungan koefisien korelasi (r xy) seluruhnya mempunyai r hitung yang

lebih besar dari r tabel (0,1966). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

seluruh butir pernyataan dinyatakan valid. Dengan demikian seluruh butir

pernyataan yang ada pada instrumen penelitian dapat dinyatakan layak sebagai

instrumen untuk mengukur data penelitian.

Page 58: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Uji Reliabilitas

Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang

diperoleh > 0,60 (Ghozali, 2009:45). Hasil uji reliabilitas dilihat pada Tabel

4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Keterangan Harga 0,724 Reliabel Produk 0,726 Reliabel Lokasi 0,774 Reliabel Pelayanan 0,745 Reliabel Keputusan Konsumen 0,744 Reliabel

Sumber: Data Primer Diolah, 2011

Dari hasil uji reliabilitas diperoleh Cronbach's alpha sebesar 0,724 untuk

variabel harga. Untuk Cronbach's alpha pada variabel produk sebesar 0,726.

Untuk variabel lokasi besarnya Cronbach's alpha adalah 0,774. Untuk variabel

pelayanan, besarnya Cronbach's alpha adalah 0,745. Sedangkan untuk variabel

keputusan konsumen, besarnya Cronbach's alpha adalah 0,744. Variabel ini

dapat dinyatakan reliabel karena Cronbach's alpha semua lebih besar dari 0,60,

maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan pada variabel penelitian

merupakan pernyataan yang reliabel. Dari kelima hasil analisis reliabilitas

diatas dapat diartikan bahwa secara menyeluruh kuisioner yang digunakan

dalam penelitian ini telah dinyatakan reliabel atau andal.

C. Analisis Deskriptif

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 reponden,

maka dapat diidentifikasikan mengenai karakteristik responden. Sebelumnya

Page 59: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dapat digunakan beberapa tahap dalam menyusun tabel atau distribusi frekuensi

yaitu sebagai berikut (Djarwanto, 2000: 70).

1. Menentukan Jumlah Kelas

Digunakan dengan pedoman sturges dengan rumus sebagai berikut:

k = 1 + 3.3 log n

Di mana:

k = Jumlah kelas

n = Jumlah sampel

Maka dalam penelitian Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan

Keputusan Konsumen untuk Membeli di Pizza Hut Solo didapatkan jumlah

kelas yaitu:

k = 1 + 3.3 log (100)

= 7.6

= 8 (dibulatkan)

Jadi, terdapat 8 kelas dalam penelitian ini.

2. Menentukan Interval Kelas

Selaras dengan pendekatan sturges, maka interval kelas ditentukan dengan

rumus sebagai berikut: �Ƽ = 片瓶 …………………………………(4.1)

Di mana:

Ci = Interval kelas

R = Range (selisih antara data terbesar dan data terkecil)

k = Jumlah kelas

Identifikasi terhadap karakteristik responden adalah sebagai berikut:

Page 60: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Gender

Berdasarkan gender, maka responden dalam penelitian ini diklasifikasikan

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Gender

No Gender Jumlah Presentase 1 Laki-laki 62 62% 2 Perempuan 38 38%

Total 100 100% Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas bahwa responden dalam penelitian ini

sebagian besar adalah laki-laki sebanyak 62 responden dan perempuan

sebanyak 38 responden.

2. Penghasilan

Berdasarkan penghasilan, maka responden dalam penelitian ini

diklasifikasikan sebagai berikut:

Rumus interval kelas = kR

Ci =

Interval kelas = nilai tertinggi – nilai terendah

Jumlah kelas

= Rp. 9.000.000 – Rp 1.000.000

8

= Rp 1.000.000

Page 61: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Penghasilan

No Penghasilan Jumlah Presentase 1 Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 18 18% 2 Rp. 2.000.001 - Rp. 3.000.000 22 22% 3 Rp. 3.000.001 - Rp. 4.000.000 26 26% 4 Rp. 4.000.001 - Rp. 5.000.000 17 17% 5 Rp. 5.000.001 - Rp. 6.000.000 9 9% 6 Rp. 6.000.001 - Rp. 7.000.000 5 5% 7 Rp. 7.000.001 - Rp. 8.000.000 2 2% 8 Rp. 8.000.001 - Rp. 9.000.000 1 1%

Total 100 100% Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas bahwa dalam penelitian iniresponden yang

berpenghasilan Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 adalah 18 orang, Rp. 2.000.001

– Rp. 3.000.000 adalah 22 orang, Rp. 3.000.001 – Rp. 4.000.000 adalah 26

orang, Rp. 4.000.001 – Rp. 5.000.000 adalah 17 orang, Rp. 5.000.001 – Rp.

6.000.000 adalah 9 orang, Rp. 6.000.001 – Rp. 7.000.000 adalah 5 orang, Rp.

7.000.001 – Rp. 8.000.000 adalah 2 orang, Rp. 8.000.001 – Rp. 9.000.000

adalah 1 orang.

3. Usia

Berdasarkan usia, maka responden dalam penelitian ini diklasifikasikan

sebagai berikut:

Rumus interval kelas = �Ƽ = 片瓶

Interval kelas = nilai tertinggi – nilai terendah

Jumlah kelas

= 65 – 17

8

= 6

Page 62: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.5 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Presentase 1 17 – 22 17 17% 2 23 – 28 30 30% 3 29 – 34 23 23% 4 35 – 40 17 17% 5 41 – 46 6 6% 6 47 – 52 2 2% 7 53 – 58 3 3% 8 59 – 65 2 2%

Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas bahwa responden dalam penelitian ini yang

berusia 17 – 22 tahun sebanyak 17 orang, 23 – 28 tahun sebanyak 30 orang, 29

– 34 tahun sebanyak 23 orang, 35 – 40 tahun sebanyak 17 orang, 41 – 46

tahun sebanyak 6 orang, 47 – 52 tahun sebanyak 2 orang, 53 – 58 tahun

sebanyak 3 orang, 59 – 65 tahun sebanyak 2 orang.

4. Pekerjaan

Berdasarkan pekerjaan, maka responden dalam penelitian ini

diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 4.6 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Presentase 1 Mahasiswa / Tidak Bekerja / Pelajar 23 23% 2 PNS / TNI / Polri / Pensiunan 14 14% 3 Pegawai Swasta / Karyawan 26 26% 4 Pengusaha / Wirausaha 36 36% 5 Lain – lain 1 1%

Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas bahwa responden dalam penelitian ini

sebagian besar adalah pengusaha/wirausaha sebanyak 36 responden.

Page 63: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Harga

Dalam penelitian ini digunakan teknik skoring, yaitu:

Sangat Setuju (SS) skor = 5

Setuju (S) skor = 4

Netral (N) skor = 3

Tidak Setuju (TS) skor = 2

Sangat Tidak Setuju (TSS) skor = 1

Berdasarkan jawaban responden, maka dapat dibuat tabel penilaian

responden terhadap variabel harga sebagai berikut:

Tabel 4.7 Penilaian Responden Terhadap Variabel Harga (H)

No Pernyataan SS S N TS STS 1 Harga di Pizza Hut terjangkau oleh kantung saya 0 47 43 9 1

2 Harga di Pizza Hut sesuai dengan kualitas makanan 23 63 13 1 0

3 Harga di Pizza hut sesuai dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan 26 66 7 1 0

4 Faktor Harga Menjadi pertimbangan utama dalam membeli di Pizza Hut 22 16 58 2 2

Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Tabel 4.8 Penilaian Rata-rata Responden Terhadap Variabel Harga (H)

No Pernyataan Rata-rata 1 Harga di Pizza Hut terjangkau oleh kantung saya 3,36 2 Harga di Pizza Hut sesuai dengan kualitas makanan 4,08

3 Harga di Pizza hut sesuai dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan 4,17

4 Faktor Harga Menjadi pertimbangan utama dalam membeli di Pizza Hut 3,54

Rata-rata 3,79 Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa variabel harga,

memiliki rata-rata jawaban sebesar 3,79, dengan nilai jawaban rata-rata

Page 64: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tertinggi 4,17 pada pernyataan “Harga di Pizza Hut sesuai dengan fasilitas dan

pelayanan yang diberikan” dan nilai rata-rata terendah sebesar 3,36 pada

pernyataan “Harga di Pizza Hut terjangkau oleh kantung saya”. Dengan nilai

rata-rata sebesar 3,79 menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel harga

mempunyai kecenderungan nilai yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

harga merupakan hal yang penting bagi konsumen.

6. Produk

Dalam penelitian ini digunakan teknik skoring, yaitu:

Sangat Setuju (SS) skor = 5

Setuju (S) skor = 4

Netral (N) skor = 3

Tidak Setuju (TS) skor = 2

Sangat Tidak Setuju (TSS) skor = 1

Berdasarkan jawaban responden, maka dapat dibuat tabel penilaian

responden terhadap variabel produk sebagai berikut:

Tabel 4.9 Penilaian Responden Terhadap Variabel Produk (P)

No Pernyataan SS S N TS SS 1 Pizza Hut menawarkan banyak pilihan menu 22 69 8 1 0

2 Produk-produk Pizza Hut dikemas dalam bentuk yang bagus dan menarik 21 63 16 0 0

3 Menu / paket yang ditawarkan Pizza Hut memenuhi kebutuhan 9 55 35 1 0

4 Faktor Produk menjadi pertimbangan utama dalam membeli di Pizza Hut 19 48 26 4 3

Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Page 65: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.10 Penilaian Rata-rata Responden Terhadap Variabel Produk (P)

No Pernyataan Rata-rata 1 Pizza Hut menawarkan banyak pilihan menu 4,12

2 Produk-produk Pizza Hut dikemas dalam bentuk yang bagus dan menarik 4,05

3 Menu / paket yang ditawarkan Pizza Hut memenuhi kebutuhan 3,72

4 Faktor Produk menjadi pertimbangan utama dalam membeli di Pizza Hut 3,76

Rata-rata 3,91 Sumber : Data Primer Diolah, 20111

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa variabel produk,

memiliki rata-rata jawaban sebesar 3,91, dengan nilai jawaban rata-rata

tertinggi 4,12 pada pernyataan “Pizza Hut menawarkan banyak pilihan menu”

dan nilai rata-rata terendah sebesar 3,72 pada pernyataan “Menu/paket yang

ditawarkan Pizza Hut memenuhi kebutuhan”. Dengan nilai rata-rata sebesar

3,91 menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel produk mempunyai

kecenderungan nilai yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa produk

merupakan hal yang penting bagi konsumen.

7. Lokasi

Dalam penelitian ini digunakan teknik skoring, yaitu:

Sangat Setuju (SS) skor = 5

Setuju (S) skor = 4

Netral (N) skor = 3

Tidak Setuju (TS) skor = 2

Sangat Tidak Setuju (TSS) skor = 1

Berdasarkan jawaban responden, maka dapat dibuat tabel penilaian

responden terhadap variabel lokasi sebagai berikut:

Page 66: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.11 Penilaian Responden Terhadap Variabel Lokasi (L)

No Pernyataan SS S N TS STS 1 Lokasi Pizza Hut Solo strategis 38 48 10 4 0

2 Lokasi Pizza Hut Solo berada di pusat kota sehingga mudah untuk menemukan dan mengunjunginya 31 48 17 4 0

3 Lokasi Pizza Hut Solo mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun umum 28 58 12 2 0

4 Faktor lokasi menjadi pertimbangan utama dalam membeli di Pizza Hut Solo 14 52 16 18 0

Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Tabel 4.12 Penilaian Rata-rata Responden Terhadap Variabel Lokasi (L)

No Pernyataan Rata-rata 1 Lokasi Pizza Hut Solo strategis 4,20

2 Lokasi Pizza Hut Solo berada di pusat kota sehingga mudah untuk menemukan dan mengunjunginya 4,06

3 Lokasi Pizza Hut Solo mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun umum 4,12

4 Faktor lokasi menjadi pertimbangan utama dalam membeli di Pizza Hut Solo 3,62

Rata-rata 4 Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa variabel lokasi,

memiliki rata-rata jawaban sebesar 4, dengan nilai jawaban rata-rata tertinggi

4,20 pada pernyataan “Lokasi Pizza Hut Solo strategis” dan nilai rata-rata

terendah sebesar 3,62 pada pernyataan “Faktor lokasi menjadi pertimbangan

utama dalam membeli di Pizza Hut Solo”. Dengan nilai rata-rata sebesar 4

menunjukkan bahwa penilaian terhadap variabel lokasi mempunyai

kecenderungan nilai yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi

merupakan hal yang penting bagi konsumen.

8. Pelayanan

Dalam penelitian ini digunakan teknik skoring, yaitu:

Page 67: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sangat Setuju (SS) skor = 5

Setuju (S) skor = 4

Netral (N) skor = 3

Tidak Setuju (TS) skor = 2

Sangat Tidak Setuju (TSS) skor = 1

Berdasarkan jawaban responden, maka dapat dibuat tabel penilaian

responden terhadap variabel pelayanan sebagai berikut:

Tabel 4.13 Penilaian Responden Terhadap Variabel Pelayanan (Py)

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Pelayanan Pizza Hut menyenangkan, cepat dalam penyajian 23 55 16 6 0

2 Pelayanan Pizza Hut didukung penampilan karyawan yang rapi, ramah dan selalu siap membantu

38 61 1 0 0

3 Tercipta suasana dengan kebersihan yang selalu terjaga 33 60 7 0 0

4 Faktor pelayanan menjadi pertimbangan utama dalam membeli di Pizza Hut 31 48 15 5 0

Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Tabel 4.14 Penilaian Rata-rata Responden Terhadap Variabel Pelayanan (Py)

No Pernyataan Rata-rata 1 Pelayanan Pizza Hut menyenangkan, cepat dalam penyajian 3,95

2 Pelayanan Pizza Hut didukung penampilan karyawan yang rapi, ramah dan selalu siap membantu 4,37

3 Tercipta suasana dengan kebersihan yang selalu terjaga 4,26

4 Faktor pelayanan menjadi pertimbangan utama dalam membeli di Pizza Hut 4,05

Rata-rata 4,16 Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwa variabel pelayanan,

memiliki rata-rata jawaban sebesar 4,16, dengan nilai jawaban rata-rata

tertinggi 4,37 pada pernyataan “Pelayanan Pizza Hut didukung penampilan

Page 68: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

karyawan yang rapi, ramah dan selalu siap membantu” dan nilai rata-rata

terendah sebesar 3,95 pada pernyataan “Pelayanan Pizza Hut menyenangkan,

cepat dalam penyajian”. Dengan nilai rata-rata sebesar 4,16 menunjukkan

bahwa penilaian terhadap variabel pelayanan mempunyai kecenderungan nilai

yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan merupakan hal yang

penting bagi konsumen.

9. Keputusan Konsumen

Dalam penelitian ini digunakan teknik skoring, yaitu:

Sangat Setuju (SS) skor = 5

Setuju (S) skor = 4

Netral (N) skor = 3

Tidak Setuju (TS) skor = 2

Sangat Tidak Setuju (TSS) skor = 1

Berdasarkan jawaban responden, maka dapat dibuat tabel penilaian

responden terhadap variabel keputusan konsumen sebagai berikut:

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen (Kk)

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Saya memutuskan membeli di Pizza Hut karena adanya kebutuhan 6 33 34 27 0

2 Sebelum saya membeli saya mencari informasi dari sumber-sumber yang berkaitan 5 42 33 20 0

3 sebelum saya membeli saya melakukan perbandingan dan seleksi terhadap berbagai alternatif rumah makan yang lain

10 45 23 18 4

4 Saya melakukan evaluasi setelah membeli di Pizza Hut apakah akan datang lagi atau tidak 19 51 19 9 2

Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Page 69: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.16 Tanggapan Rata-rata Responden Terhadap Variabel Keputusan

Konsumen (Kk)

No Pernyataan Rata-rata

1 Saya memutuskan membeli di Pizza Hut karena adanya kebutuhan 3,18

2 Sebelum saya membeli saya mencari informasi dari sumber-sumber yang berkaitan 3,32

3 sebelum saya membeli saya melakukan perbandingan dan seleksi terhadap berbagai alternatif rumah makan yang lain 3,39

4 Saya melakukan evaluasi setelah membeli di Pizza Hut apakah akan datang lagi atau tidak 3,76

Rata-rata 3,41 Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Berdasarkan Tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa variabel keputusan

konsumen, memiliki rata-rata jawaban sebesar 3,41, dengan nilai jawaban

rata-rata tertinggi 3,76 pada pernyataan “Saya melakukan evaluasi setelah

membeli di Pizza Hut apakah akan datang lagi atau tidak” dan nilai rata-rata

terendah sebesar 3,18 pada pernyataan “Saya memutuskan membeli di Pizza

Hut karena adanya kebutuhan”. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,41 ini

menunjukkan bahwa penilaian terhadap keputusan konsumen mempunyai

kecenderungan nilai yang tinggi.

D. Analisis Korelasi Pearson

Tabel 4.17 Analisis Korelasi Pearson

Keterangan Koefisien Signifikansi Keputusan konsumen (Y) à harga (H) 0,089 0,379 Keputusan konsumen (Y) à pendapatan (Pd) 0,007 0,941 Keputusan konsumen (Y) à produk (P) 0,051 0,613 Keputusan konsumen (Y) à lokasi (L) 0,221 0,027 Keputusan konsumen (Y) à pelayanan (Py) 0,231 0,021

Sumber : data primer diolah 2011

Page 70: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Hubungan Antara Harga Dengan Keputusan Konsumen

a) Ho : tidak ada korelasi yang signifikan antara harga dengan keputusan

konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

b) Ha : ada korelasi yang signifikan antara harga dengan keputusan

konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

Karena 0,379 > 0,05 maka Ho diterima à tidak ada korelasi yang

signifikan dan positif antara harga dengan keputusan konsumen untuk

membeli di Pizza Hut Solo. Nilai koefisien korelasi variabel harga adalah

0,089, maka korelasi variabel harga dan terhadap variabel keputusan

konsumen adalah sangat rendah.

2. Hubungan Antara Pendapatan Dengan Keputusan Konsumen

a) Ho : tidak ada korelasi yang signifikan antara pendapatan dengan

keputusan konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

b) Ha : ada korelasi yang signifikan antara pendapatan dengan keputusan

konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

Karena 0,941 > 0,05 maka Ho diterima à tidak ada korelasi yang

signifikan antara pendapatan dengan keputusan konsumen untuk membeli di

Pizza Hut Solo. Nilai koefisien korelasi variabel pendapatan adalah 0,007,

maka korelasi variabel pendapatan dan terhadap variabel keputusan konsumen

adalah sangat rendah.

3. Hubungan Antara Produk Dengan Keputusan Konsumen

a) Ho : tidak ada korelasi yang signifikan antara produk dengan keputusan

Konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

Page 71: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Ha : ada korelasi yang signifikan antara produk dengan keputusan

konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

Karena 0,613 > 0,05 maka Ho diterima à tidak ada korelasi yang

signifikan dan positif antara produk dengan keputusan konsumen untuk

membeli di Pizza Hut Solo. Nilai koefisien korelasi variabel produk adalah

0,051, maka korelasi variabel produk dan terhadap variabel keputusan

konsumen adalah sangat rendah.

4. Hubungan Antara Lokasi Dengan Keputusan Konsumen

a) Ho : tidak ada korelasi yang signifikan antara lokasi dengan keputusan

konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

b) Ha : ada korelasi yang signifikan antara lokasi dengan keputusan

konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

Karena 0,027 < 0,05 maka Ho ditolak à ada korelasi yang signifikan dan

positif antara lokasi dengan keputusan konsumen untuk membeli di Pizza Hut

Solo. Nilai koefisien korelasi variabel produk adalah 0,221, maka korelasi

variabel produk dan terhadap variabel keputusan konsumen adalah rendah.

5. Hubungan Antara Pelayanan Dengan Keputusan Konsumen

a) Ho : tidak ada korelasi yang signifikan antara pelayanan dengan keputusan

konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo

b) Ha : ada korelasi yang signifikan antara pelayanan dengan keputusan

konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

Karena 0,021 < 0,05 maka Ho ditolak à ada korelasi yang signifikan dan

positif antara pelayanan dengan keputusan konsumen untuk membeli di Pizza

Hut Solo. Nilai koefisien korelasi variabel pelayanan adalah 0.231, maka

Page 72: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

korelasi variabel pelayanan dan terhadap variabel keputusan konsumen adalah

rendah.

Berdasarkan analisi korelasi pearson, maka variabel yang paling dominan

berpengaruh terhadap variabel keputusan konsumen untuk membeli di Pizza

Hut Solo adalah variabel pelayanan.

E. Interpretasi Secara Ekonomi

1. Hubungan Harga Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Di Pizza Hut

Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson diketahui tingkat signifikansi

variabel harga sebesar 0,379. Variabel harga tidak signifikan pada tingkat

signifikansi 5%. Oleh karena itu Ho diterima, tidak ada korelasi yang

signifikan antara variabel harga dengan variabel keputusan konsumen.

Sedangkan berdasarkan nilai koefisien korelasi, variabel harga bernilai 0,089,

maka korelasi variabel harga terhadap variabel keputusan konsumen adalah

sangat rendah.

Teori konsumen menyatakan bahwa hubungan antara harga dan jumlah

pembelian untuk barang normal adalah negatif artinya bila harga naik,

konsumen cenderung untuk membeli barang lebih sedikit. Keadaan tersebut

tidak berlaku pada Pizza Hut. Walaupun harga tidak signifikan tetapi arah

korelasi adalah positif sehingga teori untuk barang normal tidak berlaku.

Sesuai dengan hierarki kebutuhan Maslow, manusia akan memenuhi

kebutuhan dari yang paling mendasar, yaitu kebutuhan fisiologis sampai

kebutuhan yang paling tinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Konsumen

Pizza Hut yang datang tidak hanya untuk makan tetapi juga merupakan bagian

dari gaya hidup.

Page 73: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Hubungan Pendapatan Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Di Pizza Hut

Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson diketahui tingkat signifikansi

variabel pendapatan sebesar 0,941. Variabel pendapatan tidak signifikan pada

tingkat signifikansi 5%. Oleh karena itu Ho diterima, tidak ada korelasi yang

signifikan antara variabel pendapatan dengan variabel keputusan konsumen.

Sedangkan berdasarkan nilai koefisien korelasi, variabel pendapatan bernilai

0,007, maka korelasi variabel pendapatan terhadap variabel keputusan

konsumen adalah sangat rendah.

Faktor pendapatan walaupun korelasinya sangat rendah tetapi arahnya

sesuai dengan hipotesis. Jadi dapat dikatakan faktor pendapatan berpengaruh

terhadap keputusan konsumen. Dalam teori perilaku konsumen untuk kasus

barang normal biasanya berhubungan positif artinya kalau pendapatan naik,

pengeluaran konsumsi juga naik.

3. Hubungan Produk Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Di Pizza Hut

Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson diketahui tingkat signifikansi

variabel produk sebesar 0,613. Variabel produk tidak signifikan pada tingkat

signifikansi 5%. Oleh karena itu Ho diterima, tidak ada korelasi yang

signifikan antara variabel produk dengan variabel keputusan konsumen.

Sedangkan berdasarkan nilai koefisien korelasi, variabel produk bernilai

0,051, maka korelasi variabel produk terhadap variabel keputusan konsumen

adalah sangat rendah.

Faktor produk walaupun korelasinya sangat rendah tetapi arahnya sesuai

dengan hipotesis. Jadi dapat dikatakan faktor produk berpengaruh terhadap

keputusan konsumen.

Page 74: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Hubungan Lokasi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Di Pizza Hut

Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson diketahui tingkat signifikansi

variabel lokasi sebesar 0,027. Variabel lokasi signifikan pada tingkat

signifikansi 5%. Oleh karena itu Ho ditolak, ada korelasi yang signifikan

antara variabel lokasi dengan variabel keputusan konsumen. Sedangkan

berdasarkan nilai koefisien korelasi, variabel lokasi bernilai 0,221, maka

korelasi variabel lokasi terhadap variabel keputusan konsumen adalah rendah.

Faktor lokasi walaupun memiliki korelasi yang rendah, tetapi lokasi

berhubungan positif dan sesuai dengan hipotesis. Lokasi Pizza Hut biasanya

ada di tempat-tempat strategis sehingga lokasi tersebut menarik untuk

dikunjungi.

5. Hubungan Pelayanan Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Di Pizza Hut

Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson diketahui tingkat signifikansi

variabel pelayanan sebesar 0,021. Variabel pelayanan signifikan pada tingkat

signifikansi 5%. Oleh karena itu Ho ditolak, ada korelasi yang signifikan

antara variabel pelayanan dengan variabel keputusan konsumen. Sedangkan

berdasarkan nilai koefisien korelasi, variabel pelayanan bernilai 0,231, maka

korelasi variabel lokasi terhadap variabel keputusan konsumen adalah rendah.

Faktor pelayanan walaupun memiliki korelasi yang rendah, tetapi

pelayanan berhubungan positif dan sesuai dengan hipotesis. Model pelayanan

cepat saji menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk memutuskan

membeli. Kecepatan penyajian sering menjadi pilihan bagi orang.

Page 75: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Faktor Dominan Berhubungan Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Di

Pizza Hut Solo

Berdasarkan analisis korelasi pearson, diketahui tingkat signifikansi

variabel harga sebesar 0,379 dengan nilai koefisien korelasi 0.089, signifikansi

variabel pendapatan 0,941 dengan nilai koefisien korelasi 0,007, signifikansi

variabel produk 0,613 dengan nilai koefisien korelasi 0,051, signifikansi

variabel lokasi 0,027 dengan nilai koefisien korelasi 0,221, signifikansi

variabel pelayanan 0,021 dengan nilai koefisien korelasi 0,231. Dari hasil

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel pelayanan dominan

berhubungan dengan keputusan konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

Page 76: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka

peneliti dapat mengambil kesimpulan:

1. Faktor harga, pendapatan dan produk memiliki korelasi sangat rendah

sedangkan faktor lokasi dan pelayanan memiliki korelasi rendah dengan

keputusan konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo.

2. Faktor pelayanan adalah faktor yang paling dominan dari kelima faktor. Hal

ini ditunjukkan dengan nilai korelasi yang paling tinggi.

3. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli di Pizza Hut

Solo. Dalam pembagian kuesioner dilakukan secara acak tanpa membedakan

status pelajar atau pekerja, oleh karena itu terjadi ketidaksesuain point

pendapatan karena uang saku dan pendapatan tidak dapat disamakan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diambil sebuah saran sehubungan

dengan penelitian ini dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Faktor harga, pendapatan, dan produk memiliki korelasi yang sangat rendah

terhadap keputusan konsumen untuk membeli di Pizza Hut. Pihak Pizza Hut

dapat membuat paket lengkap dengan harga yang terjangkau, yaitu paket yang

memuat salad, soup, pizza, minuman dan dessert. Dengan adanya paket

lengkap dan murah, maka akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

Page 77: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/9796/1/193691011201112271.pdf · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bimbingan yang diberikan oleh semua pihak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Faktor pelayanan merupakan faktor yang paling dominan terhadap keputusan

konsumen untuk membeli di Pizza Hut Solo. Maka pihak Pizza Hut perlu

memperhatikan bahwa pelayanan merupakan salah satu kunci sukses bisnis

waralaba Pizza Hut di Solo. Oleh karena itu pelayanan yang baik harus

dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.

3. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti sebaiknya tidak membagikan kuesioner

kepada pelajar atau mahasiswa yang belum memiliki penghasilan sendiri.