FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang...

136
98 Analisis pengaruh real earning management terhadap kinerja saham perusahaan yang melakukan kebijakan seasoned equity offerings (seo) di indonesia (studi empiris di bursa efek Indonesia) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : Destryna Amanda Napitupulu NIM. F.0306090 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang...

Page 1: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

98

Analisis pengaruh real earning management terhadap kinerja saham

perusahaan yang melakukan kebijakan seasoned equity offerings (seo) di

indonesia (studi empiris di bursa efek Indonesia)

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

Destryna Amanda Napitupulu

NIM. F.0306090

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

99

Page 3: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

100

Page 4: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

101

Page 5: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

102

Skripsi ini kupersembahan khusus untuk:

© Papi dan Mamiku tercinta,

Makasi pah, mah, Atas segala support dan doa yang selalu ada

untuk aku anakmu, Selalu membahagiakanku dengan seluruh dan segenap kemampuanmu,

Membuat aku selalu yakin dan percaya diri kemanapun aku melangkah, Mendidik dan membesarkan aku menjadi anak yang paling berguna buat Keluarga dan sesama. Selalu mengingatkan aku untuk menjadi KEPALA bukan EKOR dimanapun aku berada.

© Kakak, Abang Ipar, dan Abangku, serta keponakankuuu tersayaang:

Kak Vetty, Bang Pondang, Bang Jeky, dan Jonathan..

Makasi yaa, buat Doa, semangat, support, dan segala pertolongan yang selalu ada buat aku, Mendorong aku terus untuk menjadi adek yang sukses dalam segala hal, Membanggakan papi, mami, dengan seluruh usaha di dalam hidupku,

Joo..Bunda Love you =D

© Sahabatku Friani Siska Saragi dan Nisita Prabawanti

Thank you buat semangat dan doa, dan selalu ingetin aku

untuk menjadi TERANG dalam keluargaku, studiku,

pelayananku, dan segala aspek dalam hidupku. I’m very

BLESSED to have a BESTFRIEND like you.

Page 6: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

103

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH BAPA sebagai pencipta atas segala kehidupan

yang kita lihat, kita dengar dan kita rasa. Puji syukur kepada Tuhan Yesus atas

karunia dan keselamatan, serta kepada Roh Kudus atas penyertaan, hikmat, akal

dan budi sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Terima kasih dan rasa syukur yang dalam, saya sampaikan kepada Papi dan

Mami yang telah membesarkan saya dan mendidik saya dengan kesabaran, kasih

dan doa. Sungguh, kasih kalian adalah kepanjangan Tangan Tuhan untuk hidup

saya. Kiranya ALLAH BAPA memberikan umur panjang, kesehatan dan berkat

untuk Bapak dan Mama.

Kepada Kak Vetty, Bang Pondang, Bang Jeki dan Jonathan, terima kasih

untuk kasih dan doa dari kalian yang mendukung saya di dalam belajar. Kepada

Bang Jeki, jangan putus asa berjuang. Engkau punya arti bagi Tuhan, bagi

keluarga dan terutama bagi dirimu sendiri. Kak vetty dan Bang Pondang, selalu

terus semangat memperjuangkan kebahagiaan keluarga kecil kalian dalam doa dan

kasih. Jonathan harus jadi anak yang paling pintar dan bisa banggain papi, mami,

enpa, enma, opung, bunda, uncle, tante-tante, tulang, bowu, dan semuanya yaa,

jangan nakal-nakal. Tuhan Yesus Memberkati kalian semua.

Page 7: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

104

Dalam kesempatan ini, peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih

dengan hati yang tulus kepada:

1. Ibu Christiyaningsih B, S.E.,M.Si, Ak. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dengan penuh ketelitian

dan kesabaran dalam membimbing dan mengarahkan penyusunan skripsi ini

sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Bapak Drs. Yakob Suparno, M.Si, Ak. atas bimbingannya selama menjadi

asisten dosen dan bimbingan skripsi di Fakultas ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com,Ak. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya jurusan Akuntansi, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan motivasi kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar.

6. Papi dan Mami tercinta yang selalu memberikan kasih, perhatian, semangat,

serta doa yang yang tidak pernah putus demi kelancaran studiku, buat papi

terima kasih sudah jadi pembimbing skripsi kedua dirumah..hehe..

7. Kakak dan abang-abangku tersayang, Vetty, Jeki, dan Pondang yang selalu

menyemangati dan memberi nasihat-nasihat pada penulis dalam setiap aspek

kehidupannya.

Page 8: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

105

8. Buat ponakankuu Jonathaaannn Andreww dan ponakanku yang masih dalam

kandungan kakakku, tambah pinter, tambah sehat, tambah gede, jangan nakal-

nakal sama bundaaa yaa.

9. Mba Nina, calon kakak iparku, yang membantu aku dalam hal rias-merias

pada saat foto wisuda dan wisuda, God Bless you and my brother.

10. Buat keluargaku, sepupu-sepupuku, Opung, Tulang, Nantulang, Uda, Tante,

Icha, Lisa, Ria, Rani, dan semuanya terima kasih buat doanya ya.

11. Sahabatku Friani Siska Saragih, alias si ngeyeeel, makasi yaa buat doa dan

semangat yang selalu ada buat gw, selalu ingetin gw buat jadi TERANG

dimanapun gw berada. Dan akhirnya, aku bisa mencapai targetku. Semangat

buat kau juga, harus lulus tahun ini. Amin. Jesus Bless you.

12. Sahabatku Nisita Prabawanti, semangat ya jeng, kamu pasti bisa melakukan

yang terbaik dalam hidupmu, jangan pernah menyesal atas apapun juga,

karena Tuhan punya rencana yang paling baik buat kamu dan aku yakin kamu

pasti bisa. Cepet lulus yaa jeng. Jesus Bless you and your family.

13. Buat Guru-Guru Sekolah Minggu HKBP Surakarta, thank you buat doanya,

selalu semangat dalam melayani Tuhan ya, keep on Spirit.

14. Buat teman-temanku, Raras, Kiki, Danik dan Tryas. Makasi ya guys, selama

kuliah uda jadi teman yang selalu membantu, care satu dengan yang lain.

Pokoknya kita semua harus sukses. Amin. Buat danik dan tryas, semangat yaa,

lulus tahun ini juga. Buat kiki, selamat menyiapkan pernikahan ya jeng,waa

aku ditinggal kawin..Buat Raras, well, akhirnya ya ras, Tuhan selalu kasih

Page 9: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

106

yang PALING BAIK buat anak-anakNya, buktinya ya KITA.hehe..God Bless

you all.

15. Teman-teman angkatan 2006 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret. Semangat!

Akhir kata, karena tiada gading yang tak retak, peneliti menyadari bahwa

skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, peneliti mengharapkan

kritik dan saran dari pembaca dan kiranya skripsi ini dapat memberi manfaat bagi

kita semua.

Surakarta, April 2010

Destryna Amanda Napitupulu

Page 10: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

107

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

DAFTAR ISI............................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL..................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. xiv

ABSTRAK................................................................................................................ xv

ABSTRACT................................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 12

C. Tujuan Penelitian................................................................................... 13

D. Motivasi Penelitian................................................................................ 14

E. Sistematika Penulisan ............................................................................ 15

BAB II KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Tinajauan Teoritis dan Penelitian Terdahulu ........................................ 16

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ................................................... 16

2. Manajemen Laba (Earning Management) ...................................... 18

3. Manipulasi Aktivitas Nyata (Real Earning Management) ............. 23

4. Penawaran Saham Tambahan (Seasoned Equity Offering)............. 27

Page 11: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

108

5. Kinerja............................................................................................. 31

6. Manajemen Laba dan Seasoned Equity Offering ............................ 33

7. Manajemen Laba dan Kinerja Saham Perusahaan setelah

penawaran Right Issue .................................................................... 38

8. Ukuran Perusahaan (Size Firm) ...................................................... 41

B. Pengembangan Hipotesis ...................................................................... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Sampel Penelitian.................................................................................. 46

B. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 47

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ..................... 48

1. Variabel Dependen ......................................................................... 48

2. Variabel Independen ....................................................................... 49

a. Manipulasi Aktivitas Nyata Melalui Arus Kas

Kegiatan Operasi.................................................................. 49

b. Manipulasi Aktivitas Nyata Melalui Biaya Produksi ........... 50

c. Manipulasi Aktivitas Nyata Melalui Biaya Diskresioner ..... 52

3. Variabel Kontrol ............................................................................. 53

4. Indikator Manajemen Laba ............................................................. 53

D. Model Penelitian ................................................................................... 55

E. Kerangka Model Penelitian ................................................................... 57

F. Prosedur Pengujian ................................................................................ 57

1. Uji Asumsi Klasik........................................................................... 57

a. Uji Heteroskedastisitas........................................................... 57

b. Uji Autokorelasi ..................................................................... 58

c. Uji Multikolinearitas .............................................................. 58

d. Uji Normalitas........................................................................ 59

Page 12: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

109

2. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 59

a). Uji Simultan (Uji-F).............................................................. 59

b). Uji Parsial (Uji-t) .................................................................. 59

c). Koefisien Determinasi (R2)................................................... 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif ................................................................................ 61

B. Pengujian Hipotesis............................................................................... 62

1. Pengujian Asumsi Klasik ................................................................ 65

2. Pengujian Hipotesis Pertama (H1a, H1b, dan H1c)........................ 69

3. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)..................................................... 75

a. Pengujian Asumsi Klasik ....................................................... 77

b. Hasil Uji F.............................................................................. 79

c. Hasil Uji t ............................................................................... 80

d. Koefisien Determinasi (R2).................................................... 82

C. Diskusi dan Pembahasan ....................................................................... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 91

B. Keterbatasan .......................................................................................... 92

C. Saran...................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 94

LAMPIRAN .............................................................................................................. 98

Page 13: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

110

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Kerugian dan Keuntungan terhadap Manajer tentang Manipulasi

Laba melalui Akrual dan Manipulasi Aktivitas Nyata................... 7

Tabel 4.1. Seleksi Sampel Perusahaan yang melakukan Seasoned Equity

Offerings (Right issue) pada tahun 2004-2008 .............................. 61

Tabel 4.2. Statistik Deskriptif ......................................................................... 62

Tabel 4.3. Uji Autokorelasi pada Pengujian Regresi Normal_CFO,

Normal_PROD, dan Normal_DISEXP.......................................... 66

Tabel 4.4. Uji Multikolinearitas pada Pengujian Regresi N_CFO,

N_PROD, dan N_DISEXP ............................................................ 68

Tabel 4.5. Uji Normalitas pada Pengujian Regresi N_CFO,N_PROD,

dan N_DISEXP.............................................................................. 69

Tabel 4.6. Uji One Sample t-Test Variabel ABN_CFO.................................. 70

Tabel 4.7. Uji One Sample t-Test Variabel ABN_PROD ............................... 71

Tabel 4.8. Uji One Sample t-Test Variabel ABN_DISEXP............................ 73

Tabel 4.9. Uji Autokorelasi pada Pengujian Model Persaman Regresi CAR ........... 77

Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas pada Pengujian Model Persamaan

Regresi CAR 1 tahun dan CAR 2 tahun ........................................ 78

Tabel 4.11 Uji Normalitas pada pengujian Model Regresi CAR..................... 78

Page 14: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

111

Tabel 4.12 Hasil Uji F pada pengujian Model Regresi CAR Hipotesis Kedua 80

Tabel 4.13 Hasil Uji t pada Pengujian Model Regresi CAR Hipotesis Kedua 81

Tabel 4.14 Nilai Adjusted (R2) Pengujian Hipotesis Kedua ............................ 83

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Model Penelitian............................................................. 57

Page 15: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

112

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian ............................................. 98

Lampiran 2 Pengujian Asumsi Klasik untuk Regresi N_CFO, N_PROD,

dan N_DISEXP............................................................................... 100

Lampiran 3 Hasil Pengujian Hipotesis 1 (H1a, H1b dan H1c) .......................... 109

Lampiran 4 Hasil Pengujian Asumsi Klasik Regresi Hipotesis 2 (H2),

CAR 1 tahun dan 2 tahun................................................................ 111

Lampiran 5 Hasil Pengujian Hipotesis 2 (H2), CAR 1 tahun dan 2 tahun......... 117

Page 16: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

113

ABSTRAK

Penelitian ini ingin mengidentifikasi kecenderungan perusahaan untuk

menjalankan kebijakan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata, dan pengaruhnya terhadap kinerja saham. Sampel penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan penawaran right issue pada periode tahun 2004-2008 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam studi ini, manajemen laba diukur dengan tiga variabel manipulasi aktivitas nyata, yaitu manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi, manipulasi aktivitas nyata melalui biaya produksi dan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya diskresioner. Model manipulasi aktivitas nyata yang digunakan berdasarkan pada Roychowdhury model (2006). Ukuran kinerja saham diukur dengan metode cumulative abnormal return (car) dengan market adjusted model untuk periode 1 tahun dan 2 tahun setelah penawaran right issue. Selanjutnya, statistik deskriptif, uji beda satu sampel, digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Model regresi berganda digunakan dalam pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel manajemen laba nyata terhadap car. Hasil penelitian menunjukkan: (1) manajemen laba terbukti ditemukan melalui manipulasi aktivitas nyata yaitu melalui arus kas kegiatan operasi, dan tidak terbukti melalui biaya produksi dan biaya diskresioner, dan (2) manajemen laba nyata tidak berpengaruh atas kinerja saham 1 tahun dan 2 tahun setelah penawaran right issue.

Kata kunci: right issue, manajemen laba, manipulasi aktivitas nyata, kinerja

saham

Page 17: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

114

ABSTRACT

This research aims at identifying firm’s tendency to execute earnings

management by real activities manipulation, and its impact to market performance. The sample is drawn from firms in right issue offerings for period of 2004-2008, which are registered on the Indonesian Stock Exchange. In this study, earnings management is measured by three variable of real activities manipulation; there are real activities manipulation through operating cash flow, real activities manipulation through production cost and real activities manipulation through discretionary expense. The real activities manipulation model used is based on Roychowdhury’s model (2006). The market performance is measured by cumulative abnormal return (car) method with market adjusted model for periods 1 year after right issue and 2 years after right issue offerings. Then, descriptive statistics, one sample t-test, are used to test the research hypotheses. Multiple regressions are used to test the hypotheses in order to know the influence of real earnings management variables on the car. The results show: (1) earnings management finds real activities manipulation through operating cash flow but not through production cost and discretionary expense and (2) real earnings management through operating cash flow does not effect stock performance 1 year after right issue and 2 years after right issue offerings. Keywords: right issue, real earnings management, real earning manipulation,

market performance

Page 18: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

115

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan perekonomian suatu bangsa, ternyata pasar modal

semakin besar peranannya sebagai salah satu pendukung gerak roda dunia bisnis.

Penyelenggaraan pasar modal akan mendorong percepatan aktivitas investasi yang

dibutuhkan oleh sektor riil. Pasar modal juga memberikan alternatif investasi yang

sangat fleksibel bagi para investor. Untuk menanamkan investasi dalam pasar

modal, maka investor sangat membutuhkan informasi yang relevan untuk

mendukung keputusan penanaman investasi dalam pasar modal dimaksud.

Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menawarkan

investasi di pasar modal (Megginson, 1997). Kedua cara tersebut adalah

Unseasoned securities dan Seasoned securities. Unseasoned securities adalah

penawaran penanaman investasi berupa penawaran surat berharga yang

ditawarkan kepada publik melalui mekanisme IPO (Initial Public Offering)1.

Sedangkan seasoned securities adalah penawaran penanaman investasi berupa

penawaran surat berharga tambahan diluar surat berharga yang telah beredar di

masyarakat yang ditawarkan kepada publik pada saat seasoned equity offering

(SEO)2. Seasoned equity offering ini dilakukan perusahaan untuk mendapatkan

1 Initial Public Offering adalah penawaran saham perdana yang dilakukan oleh perusahaan sebagai salah satu syarat bagi perusahaan yang ingin menjadi perusahaan go public melalui pasar modal (Gumanti, 2000). 2 Seasoned equity offerings merupakan peristiwa yang dilakukan oleh perusahaan yang sudah go public melakukan penawaran ulang saham untuk memperoleh tambahan dana yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha, pembayaran utang jatuh tempo, dan sebagainya (Megginson, 1997).

1

Page 19: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

116

tambahan dana yang nantinya dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan ataupun

membayar utang yang jatuh tempo.

Seasoned equity offerings dapat dilakukan dengan (1) mekanisme right

issue, yaitu menjual hak (right) kepada pemegang saham lama untuk membeli

saham tambahan tersebut dengan harga tertentu dan pada saat tertentu (Jones,

2000), (2) melalui mekanisme second offerings, third offerings dan seterusnya,

yaitu menjual saham tambahan tersebut tidak hanya kepada pemegang saham

lama tetapi juga kepada setiap investor berminat untuk membeli saham tersebut

(Megginson, 1997). Selain menggunakan mekanisme penjualan melalui

mekanisme penawaran right issue, alternatif lain untuk memperoleh tambahan

dana oleh perusahaan dapat juga dengan melakukan pinjaman kepada bank.

Namun pada tingkat leverage tertentu, perusahaan dalam upaya memperoleh

tambahan dana dimaksud, akan cenderung lebih memilih right issue karena ada

beberapa keunggulan dibandingkan dengan melakukan pinjaman bank.

Kebijakan right issue merupakan upaya manajemen untuk menghemat

biaya emisi serta untuk menambah jumlah saham yang beredar. Jadi dengan

adanya right issue, mengakibatkan kapitalisasi pasar saham akan meningkat

dalam persentase yang lebih kecil daripada persentase jumlah lembar saham yang

beredar. Dengan harapan penambahan jumlah lembar saham di pasar modal

tersebut akan dapat meningkatkan frekuensi perdagangan saham atau dengan kata

lain dapat meningkatkan likuiditas saham perusahaan (Hartono, 2000).

Dalam proses penawaran right issue, investor (principal) berhak untuk

memperoleh prospektus penawaran yang cukup atas kinerja manajemen (agent).

Page 20: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

117

Dalam rangka mempublikasikan informasi atau prospektus penawaran dimaksud,

pihak manajemen (agent) memiliki lebih banyak informasi jika dibandingkan

dengan investor (principal) yaitu mengenai kapasitas perusahaan, lingkungan

kerja dan perusahaan secara keseluruhan. Ketidakseimbangan informasi yang

dimiliki oleh manajemen (agent) dan investor (principal) tersebut, dapat

menimbulkan suatu asimetri informasi (information asymetry). Asimetri informasi

yang terjadi antara pihak manajemen (agent) dan investor (principal), akan

mendorong manajemen (agent) mempengaruhi pembuatan pelaporan keuangan

untuk memaksimalkan kepentingannya dengan menyajikan informasi akuntansi

yang lebih fleksibel pada laporan keuangan dimaksud.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan

keputusan ekonomi (IAI, 2002). Namun karena adanya kondisi yang asimetri,

maka agent dapat mempengaruhi angka-angka akuntasi yang disajikan dalam

laporan keuangan dengan cara melakukan manajamen laba (earning management)

kepada investor (principal). Seperti diketahui bahwa manajemen laba (earning

management) adalah pemilihan metode-metode atau kebijakan-kebijakan

akuntansi tertentu oleh manajemen atau manajer perusahaan untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu.

Watts dan Zimmerman (1986) secara empiris membuktikan hubungan

investor (principal) dan manajemen (agent) adalah disekitar penentuan angka-

angka akuntansi dalam laporan keuangan. Dalam penyajian penetapan angka

Page 21: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

118

akuntansi dalam laporan keuangan dimaksud, pihak manajemen (agent)

cenderung memikirkan bagaimana angka dalam laporan keuangan tersebut dapat

digunakan sebagai sarana untuk memaksimalkan kepentingannya. Dijelaskan pula

bahwa tindakan manajemen (agent) untuk melakukan manajemen laba, adalah

bertujuan untuk menghindari adanya kerugian, mendapatkan kompensasi,

memenuhi target laba, dan dapat berguna untuk ramalan analis (analyst forecast)

(Burgstahler dan Dichev, 1997).

Dalam penelitian sebelumnya yakni Rangan (1998), Teoh et al. (1998),

Shivakumar (2000), dan DuCharme et al. (2000) telah memberikan bukti untuk

mendukung pelaksanaan adanya praktik manajemen laba (earning management)

melalui manipulasi akrual murni (pure accrual) yaitu dengan discretionary

accrual pada saat sebelum penawaran saham tambahan (seasoned equity

offerings).

Selanjutnya selain dugaan adanya tindakan manajemen laba pada saat

penawaran saham tambahan (right issue), dari berbagai hasil penelitian terdahulu

ditemukan juga bahwa terjadi fenomena penurunan kinerja (underperformance)

yang menyertai pelaksanaan penawaran saham tambahan (Rangan, 1998; Teoh et

al., 1998; Shivakumar, 2000; dan Sulistyanto, 2002). Disini dapat dilihat bahwa

dengan melakukan tindakan earning management sangat sulit untuk terus

dilakukan pada periode setelah penawaran karena tindakan earning management

akan diikuti dengan penurunan kinerja (underperformance) pasca penawaran.

Berdasarkan penelitian Alderson & Betker (1997) dan Trail & Vos (2001)

menjelaskan penurunan kinerja tersebut dengan menggunakan konsep windows of

Page 22: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

119

opportunity, yaitu konsep yang menjelaskan sikap oportunis manajer dengan

mengeluarkan ekuitas tambahan pada saat mengetahui bahwa pasar telah menilai

perusahaannya terlalu tinggi (overvalued). Padahal dalam jangka panjang

penilaian tersebut tidak bisa dipertahankan karena pasar melakukan koreksi

terhadap kesalahannya, yang mengakibatkan harga saham perusahaan akan turun

secara signifikan.

Sedangkan Shivakumar (2000) menyimpulkan rendahnya kinerja pasca

penawaran tersebut disebabkan pengukuran earnings yang tidak tepat (overstate).

Kondisi ini mempengaruhi interpretasi investor dan mengakibatkan overoptimism

dalam meramalkan earnings perusahaan masa depan.

Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud menguji kembali apakah tindakan

manajemen laba (earning management) pada saat penawaran saham tambahan,

khususnya pada peristiwa right issue dimaksud terjadi pada perusahaan yang

terdapat di pasar modal Indonesia, dan kemudian menguji apakah perusahaan

yang telah terindikasi melakukan tindakan earning management pada saat

penawaran saham tambahan, khususnya pada peristiwa right issue akan

mempengaruhi kinerja saham.

Perbedaan objek penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya adalah

peneliti akan menerapkan konsep alternatif manajemen laba (earning

management) selain melalui akrual (accrual), sebagaimana telah diteliti para

peneliti sebelumnya, yaitu dengan menggunakan manajemen laba nyata (real

earning management) melalui manipulasi aktivitas nyata yang diperkenalkan oleh

Roychowdhury (2006).

Page 23: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

120

Menurut Roychowdhury (2006), meskipun terdapat biaya yang terkait

dengan manajemen laba yang dilakukan melalui manipulasi aktivitas nyata,

manajemen (agent) atau manajer tetap menggunakan manajemen laba melalui

manipulasi aktivitas nyata ini, apabila manipulasi akrual tidak mencapai target.

Selain itu pula, penggunaan tindakan manajemen laba melalui manipulasi akrual

hanya dapat dilakukan pada akhir periode untuk mencapai target, dan apabila

tidak terpenuhi maka manajemen dapat menggunakan manipulasi melalui

aktivitas nyata yang dapat dilakukan sepanjang tahun dan sulit dideteksi.

Oleh karena itu, metode pemilihan tindakan manajemen laba melalui

manipulasi aktivitas nyata menjadi alternatif lain bagi manajemen (agent) atau

manajer untuk mengatur laba selain manajemen laba akrual yang mudah dideteksi.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dalam pemilihan

penggunaan metode manajemen laba melalui manipulasi akrual dan aktivitas

nyata, dibawah ini dijelaskan kerugian dan keuntungan bagi manajer apabila

menggunakan metode manajemen laba melalui akrual dan manajemen laba

melalui aktivitas nyata (real earning management), yang dijelaskan dalam tabel

1.1.

Page 24: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

121

Tabel 1.1. Kerugian dan Keuntungan bagi Manajer terhadap Pandangan Manipulasi Aktivitas Nyata versus Manipulasi Akrual Murni (Pure accrual)

Sumber : Roychowdhury, 2006

Manipulasi aktivitas nyata Manipulasi akrual Kerugian Kerugian

Konsekuensi terhadap arus kas dari kegiatan aktivitas nyata yang mahal mungkin akan meluas di luar periode yang sekarang.

Penurunan dari sesuatu yang diharapkan antara laba sebelum manipulasi dan target laba, yang dikembangkan untuk manipulasi yang diinginkan mengandung ketidakpastian.

Manipulasi akrual murni dibatasi oleh GAAP dan manajemen akrual pada periode sebelumnya. Jika pada akhir tahun, terjadi penurunan dari yang diharapkan lebih besar dari akrual diskresioner manajer dapat melaporkan lewat manipulasi akrual murni, manajer akan kehilangan target. Manajer kehilangan kesempatan untuk menaikkan laba yang dilaporkan melalui manipulasi aktivitas nyata.

Manipulasi akrual murni dapat dengan mudah dideteksi oleh auditor atau investor dan regulator. Hal ini akan mendorong konsekuensi harga saham yang merugikan, dan bahkan kebangkrutan. Hal ini akan mempengaruhi kemakmuran dan modal kerja dari manajer.

Keuntungan Keuntungan

Mencapai target laba akan lebih mungkin. Para manajer masih akan menyimpan kesempatan untuk menutupi penurunan dari yang diharapkan yang masih tersisa dengan manipulasi akrual murni.

Perusahaan mungkin akan kurang dihadapi oleh auditor atau regulator khususnya penyelidikan yang berkaitan pada keputusan yang riil.

Sulit untuk dideteksi.

Manajer dapat melakukan manipulasi akrual murni pada akhir tahun, ketika mereka mengetahui pengetahuan dari laba sebelum manipulasi.

Tidak mempengaruhi arus kas – setidaknya secara langsung.

Page 25: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

122

Dari tabel di atas, terlihat bahwa tindakan manajemen laba melalui akrual

dan manajemen laba melalui aktivitas nyata memiliki kelebihan dan kelemahan

masing-masing. Dalam hal ini, manajemen dapat memilih dan menilai tindakan

manajemen laba yang tepat bagi perusahaan tersebut yang sesuai dengan

ketentuannya, dalam rangka menarik investor untuk membeli saham tambahan

(right issue) yang ditawarkan oleh perusahaan.

Dalam penelitian Cohen & Zarowin (2008); Ewert & Wagenhofer (2005)

dijelaskan bahwa perusahaan lebih memilih melakukan tindakan manipulasi laba

melalui aktivitas nyata dibandingkan dengan manipulasi melalui akrual.

Namun demikian menurut Zang (2007), walaupun manajer lebih memilih

tindakan manajemen laba melalui aktivitas nyata, manajer tetap mempertahankan

kedua teknik tersebut yaitu tindakan manipulasi laba melalui akrual dan melalui

aktivitas nyata, untuk mencapai target laba yang diinginkan. Oleh karena itu,

dimungkinkan manajer dapat melakukan teknik manajemen laba akrual dan

manipulasi aktivitas nyata secara bersama-sama baik dengan cara substitusi

maupun simultan.

Selanjutnya dalam penelitian Roychowdhury (2006) memfokuskan

tindakan manajemen laba nyata (real earning management) pada tiga jenis

manipulasi yaitu :

1. Meningkatkan penjualan secara temporer.

Yaitu dengan melakukan potongan penjualan (discount) dan mempermudah

kredit. Volume penjualan yang meningkat menyebabkan laba tahunan

Page 26: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

123

berjalan tinggi, namun arus kas menurun yang disebabkan oleh penjualan

kredit dan potongan harga.

2. Menurunkan Biaya Diskresioner (Discretionary Expenses)

Yang termasuk biaya diskresioner antara lain, biaya iklan, biaya penelitian

dan pengembangan (R&D), dan biaya penjualan, umum, dan administrasi

seperti biaya pelatihan karyawan dan biaya perbaikan dan perjalanan.

3. Melaporkan Cost of Good Sold atau Harga Pokok Penjualan rendah dengan

meningkatkan volume produksi.

Dalam penelitian Roychowdhury (2006) menemukan bahwa perusahaan

yang melaporkan laba rendah, yaitu perusahaan yang masuk ke dalam sampel

suspect melakukan manipulasi aktivitas nyata akan memiliki arus kas kegiatan

operasi abnormal yang rendah, biaya produksi abnormal yang tinggi dan biaya

diskresioner abnormal yang rendah. Fakta ini konsisten dengan perusahaan yang

mencoba untuk meningkatkan laba tahunan dengan cara memberikan diskon harga

untuk meningkatkan penjualan sementara dengan produksi besar-besaran dan

mengurangi biaya diskresioner.

Namun, dalam penelitian Roychowdhury (2006) tidak melakukan

pengujian dampak manipulasi aktivitas nyata (real earning management) melalui

arus kas operasi, biaya produksi, dan biaya diskresioner terhadap kinerja

perusahaan yang melakukan seasoned equity offerings. Dilihat dari penelitian

terdahulu, salah satu dampak dari manajemen laba adalah terjadi penurunan

kinerja saham perusahaan yang terjadi pasca penawaran saham (Loughran dan

Ritter, 1997; Rangan, 1998; Teoh et al., 1998, dan Shivakumar, 2000). Bukti

Page 27: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

124

empiris menunjukkan bahwa adanya reaktivitas pasar yang positif terhadap

pengeluaran ekuitas baru.

Penelitian di Indonesia yang telah meneliti mengenai real earning

management yaitu Oktorina, Megawati, dan Yanthi H (2008), namun Oktorina

dkk. hanya meneliti tindakan manajemen laba melalui aktivitas nyata, yakni

melalui arus kas operasi kegiatan dan dampaknya pada kinerja pasar. Selain itu,

Sahabu (2009) meneliti tindakan manajemen laba melalui akrual dan aktivitas

nyata dan kemudian meneliti dampaknya terhadap kinerja jangka panjang

perusahaan.

Oleh sebab itu manajemen laba (earning management) pada perusahaan

yang melakukan kebijakan right issue menjadi menarik untuk dilakukan penelitian

karena dapat memberikan gambaran akan perilaku manajemen (agent) atau

manajer dalam mempublikasikan penawaran kegiatan usahanya pada suatu

periode tertentu, seperti adanya kemungkinan munculnya motivasi tertentu yang

mendorong mereka untuk me-manage atau mengatur data keuangan yang

dilaporkan (Gumanti, 2001). Walaupun dalam hal ini, manajemen laba (earning

management) tidak harus dikaitkan dengan upaya untuk memanipulasi data atau

informasi akuntansi, tetapi lebih diarahkan dan dikaitkan dengan pemilihan

metode akuntansi (accounting methods), seperti dapat dilakukan dengan tindakan

manajemen laba melalui aktivitas nyata (real earning management).

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang melakukan kebijakan

seasoned equity offering (SEO) di Indonesia, dimana variabel yang akan diteliti

disamping variabel arus kas kegiatan operasi sebagaimana yang telah diteliti oleh

Page 28: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

125

Oktorina, Megawati, dan Yanthi H (2008) sebelumnya, juga akan ditambahkan

variabel biaya produksi dan biaya diskresioner, untuk mengetahui sejauh mana

penggunaan metode manajemen laba (earning management) yang dilakukan

melalui aktivitas nyata tersebut dan kemudian meneliti dampaknya terhadap

kinerja saham. Penelitian ini juga mengembangkan penelitian Sahabu (2009)

dengan memperbaharui periode penelitian yaitu dari tahun 2004 sampai 2008,

namun hanya menguji manajemen laba melalui aktivitas nyata. Di samping itu,

untuk meminimalisasi pembiasan hasil dari suatu pengaruh variabel, maka dalam

penelitian ini, peneliti memasukkan parameter ukuran perusahaan yakni total asset

sebagai variabel pengendali (control) terhadap variabel kinerja saham.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan

judul :

“Analisis Pengaruh Real earning management Terhadap Kinerja

Saham Perusahaan yang melakukan Kebijakan Seasoned equity offerings

di Indonesia. (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang

akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah perusahaan melakukan tindakan manajemen laba melalui manipulasi

aktivitas nyata (real earning management) yakni melalui arus kas kegiatan

operasi pada saat penawaran right issue?

Page 29: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

126

2. Apakah perusahaan melakukan tindakan manajemen laba melalui manipulasi

aktivitas nyata (real earning management) yakni melalui biaya produksi pada

saat penawaran right issue?

3. Apakah perusahaan melakukan tindakan manajemen laba melalui manipulasi

aktivitas nyata (real earning management) yakni melalui biaya diskresioner

pada saat penawaran right issue?

4. Apakah tindakan manipulasi aktivitas nyata (real earning management)

melalui arus kas kegiatan operasi, biaya produksi, dan biaya diskresioner

pada saat penawaran right issue mempengaruhi kinerja saham perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat perusahaan yang melakukan tindakan

manajamen laba melalui manipulasi aktivitas nyata (real earning

management) yakni melalui arus kas kegiatan operasi pada saat penawaran

right issue.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perusahaan yang melakukan tindakan

manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata (real earning

management) yakni melalui biaya produksi pada saat penawaran right issue.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perusahaan yang melakukan tindakan

manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata (real earning

Page 30: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

127

management) yakni melalui biaya diskresioner pada saat penawaran right

issue.

4. Untuk mengetahui apakah perusahaan yang telah terindikasi melakukan

tindakan manipulasi aktivitas nyata (real earning management) pada saat

penawaran right issue yakni melalui arus kas kegiatan operasi, biaya

produksi, dan biaya diskresioner akan mempengaruhi kinerja saham

perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Secara khusus, manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi manajer perusahaan

Memberikan pemahaman mengenai alat manipulasi manajemen laba selain

tindakan manajemen laba melalui akrual yaitu manipulasi aktivitas nyata

(real earning management), sehingga dapat memberikan suatu pengetahuan

teknik manipulasi laba yang baru bagi perusahaan.

2. Bagi investor dan kreditor

Memberikan suatu pertimbangan yang berhubungan dengan pengambilan

keputusan investasi. Hal ini sangat bermanfaat dalam melakukan penilaian

kinerja perusahaan yang melakukan penawaran saham tambahan (seasoned

equity offerings) dan pengaruhnya dalam pengambilan keputusan investasi.

Page 31: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

128

3. Bagi masyarakat ilmiah

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat melengkapi temuan-temuan

empiris di bidang akuntansi bagi kemajuan dan pengembangannya di masa

yang akan datang.

E. Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi dalam lima bab dan masing-masing bab terbagi dalam

subbabsubbab, dengan susunan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis akan menyajikan latar belakang penelitian;

perumusan masalah; tujuan dan manfaat penelitian; dan sistematika penulisan

yang menjelaskan garis besar pokok-pokok pembahasan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan pemahaman tentang agency theory;

pemahaman tentang real earning management; pemahaman tentang right issue;

pemahaman tentang kinerja saham; dan kerangka pemikiran pengaruh real

earning management terhadap kinerja saham.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan dikemukakan tentang definisi operasional yaitu terdiri

dari kerangka pemikiran, perumusan masalah dan penjelasan mengenai desain

penelitian; variabel penelitian; populasi dan sampling; teknik pengumpulan data

penelitian; instrumen penelitian, dan teknik pengolahan data penelitian.

Page 32: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

129

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menyajikan tentang deskripsi obyek penelitian; deskripsi data

hasil penelitian yang meliputi penyajian data dan pembahasan hasil penelitian

yang meliputi pengujian persyaratan pengolah data dan analisis data; serta

pengujian hipotesis sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bagian penutup dari skripsi yang berisi simpulan atas

berbagai hal yang telah dibahas sebelumnya yang merupakan sintesis dari

berbagai temuan penelitian dan pembahasan; keterbatasan penelitian; dan pada

akhir bab, penulis berusaha memberikan saran-saran yang bermanfaat.

Page 33: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

130

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Teoritis & Penelitian Terdahulu

1. Teori Keagenan (Agency theory)

Konsep agency theory menurut Anthony dan Govindarajan (1995)

dalam Widyaningdyah (2001) adalah hubungan atau kontrak antara

principal dan agent. Principal mempekerjakan agent untuk melakukan

tugas untuk kepentingan principal, termasuk pendelegasian otoritas

pengambilan keputusan dari principal kepada agent. Pada perusahaan

yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai

principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka.

Pemegang saham mempekerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan

kepentingan principal.

Agency theory memiliki asumsi bahwa masing-masing individu

semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga

menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent. Pihak

principal termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan

dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat. Agent termotivasi

untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan

psikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman,

maupun kontrak kompensasi. Konflik kepentingan semakin meningkat

16

Page 34: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

131

terutama karena principal tidak dapat memonitor aktivitas CEO sehari-

hari untuk memastikan bahwa CEO bekerja sesuai dengan keinginan

pemegang saham.

Principal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja

agent. Agent mempunyai lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri,

lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yang

mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh

principal dan agent. Ketidakseimbangan informasi inilah yang disebut

dengan asimetri informasi. Adnya asumsi bahwa individu-individu

bertindak untuk memaksimalkan dirinya sendiri, mengakibatkan agent

memanfaatkan adanya asimetri informasi yang dimilikinya untuk

menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui principal.

Asimetri informasi dan konflik kepentingan yang terjadi antara principal

dan agent mendorong agent untuk menyajikan informasi yang tidak

sebenarnya kepada principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan

dengan kinerja agent.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, Watts dan Zimmerman (1986)

dalam Sahabu (2009) secara empiris membuktikkan bahwa hubungan

principal dan agent sering ditentukan oleh angka akuntansi. Hal ini

memacu agent memikirkan bagaimana angka akuntansi tersebut dapat

digunakan sebagai sarana untuk memaksimalkan kepentingannya. Salah

satu bentuk dari tindakan agent tersebut adalah earning management.

Page 35: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

132

2. Manajemen Laba (Earning management)

a. Pengertian Manajemen Laba (Earning management)

Earning management (manajemen laba) memiliki berbagai

pengertian yang dipandang dari berbagai sisi oleh beberapa peneliti.

Berikut ini beberapa definisi tentang earning management yang

dikutip dari Gumanti (2000) :

1) Menurut Schipper (1989), manajemen laba adalah,

“The purposeful intervention in the external reporting process, with intent of obtaining some private gain” yang artinya campur tangan dengan maksud tertentu dalam proses

pelaporan keuangan kepada public dengan maksud untuk

menghasilkan beberapa tujuan pribadi.

2) Healy dan Wahlen (1999) mengartikan earning management

sebagai,

Earning management occurs when managers use judgement in financial reporting and in structuring transactions to alter financial reports to either mislead some stakeholder about underlying economic performance of the company or to influence contractual outcomes that depend on reported accounting numbers. yang artinya manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan

keputusan dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi

untuk mengubah laporan keuangan dengan salah satu tujuannya

menyesatkan beberapa pemegang saham mengenai pokok kinerja

Page 36: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

133

ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil perjanjian

yang berdasarkan nilai keuangan yang dilaporkan.

3) Scott (2003) mendefinisikan manajemen laba sebagai,

“Earnings management is the choice by a manager orf accounting policies so as to achieve some specific objective” yang artinya manajemen laba adalah pilihan yang dilakukan oleh

manajer dalam menentukan kebijakan akuntansi untuk mencapai

beberapa tujuan tertentu .

4) Manajemen laba menurut Scott (2003) berkaitan dengan moral

hazard dan adverse selection.

Moral hazard is a type of information asymmetry whreby one or more pasrties to a business transaction or potential transaction can observe their actions in fulfillment of the transaction but other parties cannot. yang artinya jenis dari informasi asimetri karena itu satu atau

lebih bagian untuk transaksi bisnis atau transaksi potensial dapat

diamati pada pemenuhan dari transaksi tapi bagian lain tidak bisa.

Adverse selection is a type of information asymmetry whreby one or more pasrties to a business transaction or potential transaction have an information advantage over other parties. yang artinya jenis dari informasi asimetri karena itu satu atau

lebih bagian untuk transaksi bisnis atau transaksi potensial lebih

mempunyai keuntungan informasi daripada bagian lain.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

manajemen laba senantiasa dikaitkan dengan upaya untuk me-

manage pendapatan atau keuntungan yang timbul akibat adanya

Page 37: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

134

informasi asimetri yang terjadi antara pihak manajer dan pemilik

perusahaan.

b. Motivasi Manajemen Laba

Menurut Scott (2003), terdapat berbagai motivasi mengapa

perusahaan dalam hal ini manajer melakukan manajemen laba

(earning management), antara lain :

1) Bonus Plans

Laba sering dijadikan indikator penilaian prestasi manajer

perusahaan dengan cara menetapkan tingkat laba yang harus

dicapai dalam periode tertentu. Laba juga dapat mengurangi biaya

keagenan.

2) Contracting Incentives

Secara umum untuk memenuhi kewajiban-kewajiban kontraktual

transaksi perjanjian hutang (debt convenants).

3) Stock Price Effects

Manajer melakukan manajemen laba dalam laporan keuangan

bertujuan untuk mempengaruhi pasar yaitu persepsi investor.

4) Political Motivations

a) Untuk mengurangi biaya politik dan pengawasan dari

pemerintah yang dilakukan dengan cara menurunkan earnings

Page 38: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

135

b) Untuk memperoleh kemudahan fasilitas dari pemerintah,

misalnya subsidi, perlindungan dari pesaing luar negeri, yang

dilakukan dengan cara menurunkan earnings.

c) Untuk meminimalisasi tuntutan serikat buruh dilakukan

dengan menurunkan earnings

5) Taxations Motivation

Dalam hal ini, manajer berusaha menurunkan laba untuk

mengurangi beban pajak yang harus dibayar.

6) Change of Chief Executive Officer (CEO)

Dalam kasus pergantian manajer biasanya dia akhir tahun

tugasnya manajer akan melaporkan laba yang tinggi, sehingga

CEO yang baru akan merasa sangat berat untuk mencapai laba

tersebut.

Earning management dilakukan karena manajemen

berkepentingan dengan pelaporan laba. Menurut Scott (2003),

earning management dalam laporan keuangan, dapat dipraktikkan

dengan cara :

1) Increasing Income

Increasing income dilakukan dengan mempercepat pencatatan

pendapatan, menunda biaya dan memindahkan biaya ke periode

lain untuk mendapatkan keuntungan.

Page 39: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

136

2) Big Bath

Big bath dilakukan pada saat perusahaan mengalami

kemunduran kinerja atau pada saat terjadi peristiwa yang tidak

terjadi setiap harinya atau peristiwa luar biasa.

3) Income smoothing

Dengan sengaja menurunkan atau meningkatkan laba untuk

mengurangi gejolak dalam pelaporan laba, sehingga perusahaan

terlihat stabil atau tidak beresiko tinggi.

Earning management dapat dilakukan melalui kebijakan akrual.

Dalam mengaplikasikan kebijakan akrual digunakan accrual,

deferral dan prosedur alokasi yang bertujuan untuk menyesuaikan

beban dan pendapatan dengan periodenya, bukan mengkaitkan beban

dan pendapatan berdasarkan atas pengeluaran dan penerimaan kas

(cash basic). Oleh karena itu, kebijakan akrual dalam

mengaplikasikan standar akuntansi dapat dimanfaatkan untuk

melakukan manajemen laba.

Selain melalui accrual, manajemen laba dapat dilakukan dengan

manipulasi aktivitas nyata (real earning management). Real earning

management merupakan suatu tindakan yang menyimpang dari

praktik operasi normal perusahaan untuk meningkatkan pelaporan

laba (Roychowdhury 2006). Menurut Roychowdhury 2006, real

earning management dilakukan melalui manipulasi penjualan yang

Page 40: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

137

berpengaruh atas arus kas kegiatan operasi, penurunan biaya

diskresioner, dan produksi secara besar-besaran (over production).

3. Real earning management (Manipulasi Aktivitas Nyata)

Menurut Roychowdhury (2006), terdapat teknik manajemen laba

selain melalui accrual, yaitu manajemen laba melalui aktivitas nyata

(real earning management) yang didefinisikan sebagai perbedaan praktik

operasi yang dilakukan dengan praktik-praktik operasi normal, yang

dimotivasi oleh keinginan manajemen untuk memberikan pemahaman

yang salah kepada pemegang saham agar mereka percaya bahwa tujuan

pelaporan keuangan tertentu telah dicapai sesuai praktik operasi normal

perusahaan.

Metode manajemen laba nyata seperti memberikan diskon harga,

penurunan pengeluaran diskresioner, yang mungkin merupakan tindakan

normal pada kondisi ekonomi tertentu, namun jika manajer melakukan

aktivitas ini secara lebih ekstensif daripada aktivitas normal berdasarkan

situasi ekonominya, dengan tujuan untuk mencapai target laba, maka

tindakan seperti ini masuk dalam kategori manajemen laba nyata.

Terdapat dua alasan manajemen untuk lebih memilih melakukan

manipulasi laba melalui aktivitas nyata dibandingkan dengan manipulasi

melalui akrual (accrual) yaitu :

a. Manipulasi melalui akrual (accrual) lebih sering dijadikan pusat

pengamatan atau inspeksi oleh auditor dan regulator dibandingkan

Page 41: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

138

dengan hal keputusan tentang penentuan harga dan produksi.

Sehingga pilihan akuntansi yang dilakukan terkait dengan

manipulasi laba melalui akrual pada perusahaan akan mempunyai

risiko yang lebih besar terhadap pemeriksaan oleh pihak yang

berwenang di pasar modal. Selain itu, perusahaan tersebut akan

mendapatkan sanksi, apabila terbukti melakukan penyimpangan

standar akuntansi yang berlaku umum dengan tujuan untuk

memanipulasi laba.

b. Apabila perusahaan hanya menitikberatkan perhatian pada

manipulasi laba melalui akrual (accrual) merupakan tindakan yang

berisiko. Perusahaan mungkin mempunyai fleksibilitas yang terbatas

untuk mengatur akrual (accrual), misalnya keterbatasan dalam

melaporkan akrual diskresioner (Graham et al., 2005).

Dalam mendeteksi tindakan manipulasi aktivitas nyata yang

dilakukan oleh perusahaan, Roychowdhury (2006) menggunakan

abnormal cash flow from operations, yaitu deviasi dari nilai arus kas

kegiatan operasi yang diharapkan (expected cash flow from

operations). Dimana, nilai arus kas kegiatan operasi yang diharapkan

(expected cash flow from operations) diperoleh melalui model

Dechow et al. (1998) yaitu dengan cara mengestimasi nilai arus kas

kegiatan operasi yang diharapkan (expected cash flow from

operations) terhadap level penjualan perusahaan.

Page 42: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

139

Dalam hal ini, Roychowdhury (2006) membedakan tiga metode

manipulasi melalui aktivitas nyata dan efeknya terhadap nilai abnormal

CFO (cash flow from operations) yaitu :

a. Management of Sales (Manipulasi Penjualan)

Manipulasi penjualan didefinisikan sebagai usaha manajemen untuk

meningkatkan penjualan secara temporer dengan menawarkan

diskon harga dan memperlunak kredit yang diberikan. Sebagai

contoh peningkatan volume penjualan sebagai hasil dari penawaran

diskon harga pada waktu tertentu akan menyebabkan arus kas masuk

menjadi besar, namun arus kas masuk per penjualan, diskon bersih

dari tambahan penjualan, lebih rendah dari arus kas per normal

penjualan atau dengan kata lain terjadi penurunan margin. Cara lain

yang dilakukan manajemen untuk meningkatkan volume penjualan

adalah dengan menawarkan kredit lunak seperti menawarkan tingkat

bunga kredit yang lebih rendah pada akhir tahun fiskal. Hal ini

secara langsung akan meningkatkan pelaporan laba atau arus kas

masuk perusahaan. Volume penjualan yang meningkat menyebabkan

laba tahun berjalan tinggi namun arus kas menurun karena arus kas

masuk kecil akibat penjualan kredit dan potongan harga.

b. Pengurangan Biaya Diskresioner

Biaya diskresioner yang dapat dikurangi adalah biaya iklan, biaya

penelitian dan pengembangan, dan biaya penjualan, umum, dan

administrasi seperti biaya pelatihan karyawan dan biaya perbaikan

Page 43: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

140

dan perjalanan. Pengurangan terhadap biaya-biaya ini pada akhir

periode menyebabkan rekening utang berkurang di bawah normal

dan berdampak pada akrual abnormal yang positif. Dengan demikian

perusahaan dapat mengurangi biaya yang dilaporkan sehingga akan

meningkatkan laba. Contoh manipulasi yang biasa dilakukan

manajemen terkait dengan pengeluaran biaya diskresioner adalah

jika pengeluaran atas biaya diskresioner dalam bentuk kas, maka

pengurangan pengeluaran ini akan memperkecil arus kas keluar dan

akan memiliki dampak positif terhadap arus kas kegiatan operasi

abnormal pada periode sekarang, namun mungkin sebaliknya juga

akan menimbulkan risiko rendahnya arus kas di masa yang akan

datang.

c. Produksi secara besar-besaran (Overproduction)

Produksi secara besar-besaran yaitu memproduksi barang lebih besar

daripada yang dibutuhkan dengan tujuan mencapai permintaan yang

diharapkan sehingga laba dapat meningkat. Produksi dalam skala

besar menyebabkan biaya overhead tetap dibagi dengan jumlah unit

barang yang besar sehingga rata-rata biaya per unit dan harga pokok

penjualan menurun. Penurunan harga pokok penjualan ini akan

berdampak pada peningkatan margin operasi. Sepanjang penurunan

pada biaya tetap per unit tidak dapat ditutupi oleh peningkatan biaya

marginal per unit, maka biaya total per unit menurun. Hal ini

menyebabkan harga pokok penjualan yang dilaporkan lebih rendah

Page 44: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

141

dan perusahaan dapat melaporkan margin operasi yang lebih baik.

Dampak lain dari penurunan harga pokok per unit barang yang

diproduksi besar-besaran adalah arus kas kegiatan operasi lebih

rendah daripada tingkat penjualan normal.

Oleh karena itu, peneliti mengikuti penelitian Roychowdhury (2006)

untuk mengembangkan proxy atas real earning management. Peneliti

mempertimbangkan tiga metric, yaitu abnormal level atas arus kas

kegiatan operasi (CFO), biaya diskresioner (discretionary expenses), dan

biaya produksi (production costs) yang didasarkan pada tiga metode

manipulasi aktivitas nyata, seperti yang telah dijelaskan di atas.

4. Penawaran Saham Tambahan (Seasoned Equity Offerings)

a. Right issue

Pemegang saham biasa mempunyai voting right yang

memungkinkan mereka mengatur manajemen perusahaan sesuai

dengan proporsi jumlah saham atas perusahaan. Proporsi

pengendalian berubah jika proporsi saham yang dimiliki berubah.

Mengingat bahwa pemegang saham mempunyai hak yang terakhir

atas laba perusahaan dan kekayaan perusahaan pada waktu

dilikuidasi, maka posisi berisiko ini harus dilindungi. Sebagai bentuk

perlindungan, pemegang saham mempunyai hak untuk membeli

saham baru perusahaan terlebih dahulu apabila perusahaan

menerbitkan saham baru. Dengan demikian proporsi kepemilikan

Page 45: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

142

saham para pemegang saham dapat dipertahankan. Hak pemegang

saham untuk membeli saham baru ini disebut preemptive right.

Sedangkan proses penerbitan saham baru dengan menawarkan

saham baru tersebut kepada pemegang saham lama disebut right

issue atau right offering. Pada dasamya right issue mempunyai dua

tujuan, yaitu:

1) Melindungi kekuasaan untuk mengatur perusahaan yang

dimiliki pemegang saham saat ini. Menurut Gitman (2006)

dalam Sahabu (2009),

Corporate charter sometimes provide common stock holders with preemptive rights, which allow them to maintain their proportionate ownership in the corporation when new issuers are mate.

Dengan demikian, apabila seorang pemegang saham mempunyai

20% dari saham yang sudah ada, maka dia berhak membeli 20%

dari saham baru yang diterbitkan perusahaan. Hal ini penting

untuk mencegah pihak manajemen mengambil alih

pengendalian perusahaan dengan menerbitkan saham sebanyak-

banyaknya dan membelinya.

2) Melindungi penurunan nilai (dilution of value) saham yang

sedang dimiliki oleh para pemegang saham saat itu. Penurunan

nilai dapat terjadi pada:

a) Proporsi kepemilikan (dilution of percentage ownership),

yaitu berkurangnya proporsi kepemilikan saham perusahaan

karena saham yang beredar bertambah banyak.

Page 46: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

143

b) Nilai pasar (dilution of market value), yaitu berkurangnya

harga pasar saham karena proporsi pertambahan saham baru

lebih banyak daripada proporsi pertambahan total nilai

pasar.

c) Pendapatan per saham (dilution of earning per share)

Secara teoritis penerbitan saham baru akan menurunkan

nilai saham yang ada di pasar karena saham baru ini

biasanya dijual di bawah harga pasar. Harga saham baru

yang lebih rendah ini dilakukan supaya pemegang saham

lama tertarik dengan saham baru ini dan mau membelinya.

Adanya preemptive right ini akan mencegah kerugian

pemegang saham lama akibat penurunan harga saham.

Dalam hal penerbitan saham dengan right ada dua hal penting

yang harus diperhatikan oleh emiten, yaitu:

1) Jumlah saham yang akan diterbitkan.

Jumlah saham baru ini akan mempengaruhi rasio antara saham

lama dengan saham baru itu. Dengan kata lain, rasio saham lama

terhadap saham baru ini akan menentukan jumlah right yang

dibutuhkan untuk membeli satu saham baru itu. Hal ini penting

untuk diperhatikan karena right ini dapat diperjualbelikan dan

mempunyai harga.

2) Harga saham baru yang ditawarkan (subsription price).

Page 47: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

144

Harga ini akan mempengaruhi tingkah laku investor apakah

akan menggunakan right-nya, menjual right-nya atau

membiarkan right-nya hilang. Yang jelas bila harga ini di atas

harga pasar, investor tidak akan menggunakan right-nya. Karena

itu harga tawaran ini biasanya lebih rendah dari harga pasar

saham tersebut.

b. Keuntungan Penggunaan Right issue bagi Perusahaan

Right issue memberikan perlindungan kepada para pemegang

saham atas hak mereka terhadap laba dan pengendalian perusahaan.

Right issue ini juga memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Dengan menawarkan saham baru kepada pemegang saham yang

sudah ada, kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut

akan meningkat karena sebelum membeli saham suatu perusahaan,

para investor sudah mengevaluasi kredibilitas perusahaan. Dengan

adanya tanggapan positif, para investor terdorong untuk bersedia

membeli saham baru.

Karena right issue merupakan pemecahan saham, harga pasar

saham secara tidak langsung akan terpengaruh sehingga turun dari

harga seharusnya. Walaupun begitu, pemecahan saham dapat

meningkatkan jumlah pemegang saham dalam sebuah perusahaan.

Mereka tertarik untuk melakukan investasi karena tingkat harga yang

menarik yaitu lebih rendah dari harga yang seharusnya. Selain itu

Page 48: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

145

right issue juga meningkatka dividen yang diterima pemegang

saham. Secara umum, right issue dapat merangsang investor dan

pasar investasi secara keseluruhan. Penawaran dengan cara ini

biayanya lebih ringan dan prasyaratnya lebih menguntungkan.

5. Kinerja

a. Definisi Kinerja

Pembicaraan mengenai kinerja selalu berhubungan dengan

penilaian kinerja. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995)

menjelaskan pengertian penilaian dan kinerja adalah sebagai berikut:

Penilaian mempunyai arti proses atau cara menilai. Dalam Bahasa Inggris sering diartikan dengan kata measurement yang berarti sistem pengukuran. Kinerja mempunyai arti kemampuan kerja. Dalam Bahasa Inggris sering diartikan dengan performance yang mempunyai arti pelaksanaan.

Pengertian penilaian kinerja menurut Tughnan (1991) dalam

Sahabu (2009) adalah:

Penilaian kinerja (performance measurement) mengandung makna suatu proses atau sistem pengukuran mengenai pelaksanaan kemampuan kerja suatu organisasi.

b. Kinerja Saham

Menurut persepsi pasar, adanya abnormal return postif

mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan tersebut meningkat.

Page 49: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

146

Sedangkan ketika terjadi abnormal return negatif maka pasar

menganggap bahwa kinerja perusahaan tersebut menurun.

Kinerja saham perusahaan ini diukur menggunakan

Cummulative Abnormal Return (CAR) dengan metode market

adjusted model yang dihitung secara bulanan. Model ini

menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi

return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut.

CAR diukur dengan perhitungan sebagai berikut:

CAR i,t =

Dimana, ri,t adalah return saham perusahaan i pada hari t yang

dihitung sebagai berikut:

r i,t =

sedangkan mi,t adalah return dari Indeks Harga Saham Gabungan

pada hari t yang didapatkan dari perhitungan sebagai berikut:

m i,t =

6. Manajemen Laba dan SEO

Beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jones (1991),

Bartov (1993), Dechow (1995), dan Gumanti (2001) berhasil

Page 50: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

147

menemukan bukti empiris bahwa manajemen laba memang terjadi seperti

ditunjukkan oleh penelitian Jones (1991) dan Dechow (1995) yang

menggunakan metode akrual diskresioner (discretionary accrual)3

maupun akrual non-diskresioner (non-discretionary accrual)4

menemukan indikasi bahwa manajemen perusahaan melakukan tindakan

manajemen laba.

Sedangkan Bartov (1993) menemukan bukti bahwa manajer menjual

aset tetap untuk menghindari pertumbuhan laba yang negatif dan

pelanggaran perjanjian utang. Gumanti (2001) dengan menggunakan

pendekatan total akrual menemukan bukti yang kuat atas terjadinya

manajemen laba khususnya pada periode dua tahun sebelum perusahaan

go public. Hal ini berarti perusahaan telah memilih metode-metode

akuntansi tertentu yang bertujuan untuk menaikkan atau menurunkan

laba yang dilaporkan.

Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa ternyata motivasi pasar modal

sangat berkaitan dengan manajemen laba. Alasan perusahaan melakukan

manajemen laba, misalnya perusahaan melakukan penawaran saham

perdana (Teoh et al., 1998; dan DuCharme et al., 2000) dan penawaran

saham tambahan (Teoh et al., 1998; dan Rangan, 1998).

3 Akrual diskresioner (discretionary accrual) merupakan komponen akrual yang berada dalam kebijakan manajemen atau manajer untuk melakukan intervensi dalam proses pelaporan keuangan. 4 Akrual non-diskresioner (non-discretionary accrual) merupakan komponen akrual yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan manajemen atau manajer sehingga tidak dapat melakukan intervensi dalam proses pelaporan keuangan.

Page 51: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

148

Tindakan untuk mengatur pelaporan laba dilakukan manajemen

dengan harapan investor memberi penilaian yang positif terhadap proses

penawaran saham yang dilakukan oleh perusahaan.

Berdasarkan penelitian Cheng dan Warfield (2005) tentang

manajemen laba hubungannya dengan insentif modal, diperoleh

penjelasan bahwa manajer dengan insentif modal yang tinggi lebih

menyukai untuk menjual saham di masa depan dan memotivasi manajer

untuk melakukan manajemen laba sehingga menaikkan nilai saham yang

akan dijual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba

terbukti memiliki hubungan yang positif dengan insentif modal sehingga

manajer mengambil keuntungan dari manajemen laba dengan tujuan

untuk menjaga agar harga saham selalu tinggi dan meningkatkan nilai

penjualan saham di masa yang akan datang.

Sedangkan Burgstahler dan Dichev (1997), menemukan bahwa

perusahaan melakukan tindakan manajemen laba untuk menghindari

melaporkan penurunan laba dan kerugian. Perusahaan telah

menggunakan dua komponen laba, yaitu arus kas dari kegiatan operasi

dan perubahan dalam modal kerja untuk mencapai peningkatan dalam

laba.

Berdasarkan pengertian dan pelaksanaan hasil penelitian tersebut

diatas, ternyata banyak perusahaan yang menawarkan right issue,

mempublikasikan penawaran saham di pasar modal dengan memilih

metode tindakan manajemen laba, untuk kepentingan manajemen (agent)

Page 52: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

149

sehingga tindakan yang dilakukan manajemen, bagi investor dapat

memberi penilaian yang positif tergadap proses penawaran saham yang

dilakukan oleh perusahaan.

Pada saat ini, terdapat peningkatan apresiasi yang tinggi untuk

memahami dan mendokumentasikan praktik tindakan manajemen laba

oleh perusahaan melalui manipulasi aktivitas nyata (real earning

management) selain melalui akrual (accrual). Graham et al. (2005)

mensurvey 401 manajer eksekutif keuangan tentang faktor-faktor kunci

yang mendorong keputusan tentang pelaporan laba dan pengungkapan

sukarela. Hasil penelitian melaporkan bahwa 78% manajer eksekutif

memiliki kerelaan untuk mengorbankan nilai ekonomis untuk mengatur

persepsi atas pelaporan keuangan.

Motivasi utama atas manipulasi aktivitas nyata adalah waktu

(timing) manajemen laba. Dimana manipulasi aktivitas nyata dapat

dilakukan kapan saja selama periode akuntansi. Selain itu, hal ini sulit

untuk dideteksi oleh auditor dan manajemen laba melalui akrual

(accrual) terbatas pada prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum

(GAAP) sehingga manajemen dapat melakukan manipulasi laba melalui

manipulasi aktivitas nyata (real earning management).

Gunny (2005) melakukan penelitian tentang konsekuensi dari

manajemen laba nyata. Empat aktivitas utama manajemen laba nyata

yang digunakan adalah: a) mengurangi biaya diskresioner riset dan

pengembangan, b) mengurangi biaya diskresioner penjualan dan biaya

Page 53: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

150

administrasi dan umum, c) melakukan timing penjualan aktiva tetap

untuk menaikkan laba, dan d) overproduction, diskon harga atau

keringanan kredit untuk menaikkan penjualan atau mengurangi biaya

produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba nyata

berhubungan sangat signifikan dengan laba dan arus kas masa depan

yang rendah. Selain itu, aktivitas manajemen laba nyata secara ekonomis

signifikan menurunkan kinerja operasi perusahaan.

Kemungkinan manajer memanipulasi laba melalui manipulasi

aktivitas nyata untuk memenuhi target laba telah banyak didiskusikan

dalam literatur akademik, seperti oleh Dechow dan Sloan (1991), Bartov

(1993), Barton (2002). Dechow dan Sloan (1991) menemukan bukti

bahwa para CEO di akhir tahun fiskal mengurangi pengeluaran atas biaya

riset dan pengembangan untuk menaikkan laba pada jangka pendek.

Bartov (1993) menemukan bahwa manajer menjual aset tetap untuk

menghindari pertumbuhan laba yang negatif dan pelanggaran perjanjian

utang.

Barton (2002) dalam Sahabu (2009) menemukan bukti bahwa

perusahaan mencoba meratakan laba dengan cara menginvestasikan pada

derivatif untuk meratakan arus kas, dan hal ini sebagai tindakan

pengganti untuk meratakan laba melalui manajemen laba akrual.

Thomas dan Zang (2002) dalam Sahabu (2009) menemukan bukti

yang konsisten bahwa perusahaan memakai teknik peningkatan produksi

(overproduction) untuk meningkatkan laba yang dilaporkan. Graham et

Page 54: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

151

al. (2005) juga menyatakan bahwa manajer menyukai teknik manipulasi

aktivitas nyata dibanding manajemen laba melalui akrual. Hal ini terjadi

karena manipulasi aktivitas nyata tidak dapat dibedakan dari keputusan

bisnis yang optimal, selain itu lebih sulit untuk dideteksi walaupun biaya

yang tejadi dengan aktivitas tersebut secara ekonomis signifikan terhadap

perusahaan.

Konsisten dengan Graham et al. (2005), Cohen (2007) menemukan

bahwa manajer mengganti cara teknik manajemen laba dari akrual ke

manipulasi aktivitas nyata pada periode setelah Sarbanes-Oxley Act

(SOX)5. Bukti ini berimplikasi bahwa pada periode setelah SOX diikuti

oleh publikasi skandal akuntansi yang tinggi sehingga keinginan untuk

menghindari pendeteksian manajemen laba melalui akrual lebih besar

dari periode sebelumnya sehingga mempengaruhi manajer untuk

menggeser dari akrual ke manipulasi aktivitas nyata.

Penelitian di pasar modal Indonesia tentang manipulasi aktivitas

nyata dilakukan oleh Sahabu (2009), yaitu dapat membuktikan dugaaan

adanya manipulasi aktivitas nyata (real earning management) melalui

arus kas kegiatan operasi, sedangkan dugaan adanya tindakan menajemen

laba melalui variabel biaya produksi dan biaya diskresioner tidak

ditemukan oleh peneliti. Sahabu (2009) juga menemukan adanya

5 Berasal dari nama senator yang mengusulkannya: Paul Sarbanes dan Michael Oxley. Sarbanes Oxley adalah nama lain dari undang-undang reformasi perlindungan investor (The Company Accounting Reform and Investor Protection Act of 2002) yang ditandatangani Presiden George Bush bulan Juli tahun 2002 lalu. Banyak yang menyebutkan bahwa undang-undang ini adalah reaktivitas keras regulator AS terhadap kasus Enron pada akhir 2001. Inti utama dari undang-undang ini adalah upaya untuk lebih meningkatkan pertanggungjawaban keuangan perusahaan publik (good corporate governance).

Page 55: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

152

pengaruh real earning management melalui arus kas operasi terhadap

kinerja jangka pendek (1 tahun) perusahaan yang melakukan SEO pada

periode 1999-2005.

Selain itu, penelitian lain oleh Oktorina (2008) berhasil menemukan

bukti bahwa perusahaan melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui

arus kas kegiatan operasi dan mempengaruhi kinerja jangka panjang

perusahaan pada kelompok 50 perusahaan terbaik menurut Swa100 yang

memiliki total aktiva diatas Rp 1 triliun dan EVA terbaik pada periode

tahun 2001 sampai dengan 2006.

7. Manajemen Laba dan Kinerja Saham Perusahaan Setelah Penawaran

Right issue

Salah satu dampak dari manajemen laba adalah terjadi penurunan

kinerja saham perusahaan yang terjadi pasca penawaran saham

(Loughran dan Ritter, 1997; Rangan, 1998; Teoh et al., 1998, dan

Shivakumar, 2000). Bukti empiris menunjukkan bahwa adanya

reaktivitas pasar yang positif terhadap pengeluaran ekuitas baru.

Respon pasar yang positif tersebut tentu dipengaruhi oleh alasan

perusahaan dalam melakukan penawaran saham, misalnya untuk

memperkuat struktur modal, melakukan investasi yang membutuhkan

dana besar, dan membiayai utang yang telah jatuh tempo (Sulistyanto dan

Midiastuti, 2002), sedangkan penurunan kinerja saham juga akan terjadi

Page 56: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

153

sebagai akibat dilakukannya tindakan manajemen laba pada saat

penawaran saham tambahan tersebut (Dechow et al., 1995).

Sinyal positif dalam jangka panjang tidak bisa dipertahankan oleh

manajemen, yang tercermin dari penurunan kinerja yang dilaporkan oleh

perusahaan tersebut (Teoh et al., 1998). McLaughin et al. (1996) yang

menggunakan berbagai ukuran arus kas juga membuktikan bahwa kinerja

arus kas perusahaan mengalami penurunan kinerja saham sekitar 20%

selama tiga tahun setelah penawaran.

Loughran dan Ritter (1997) serta Shivakumar (2000) menunjukkan

rata-rata return perusahaan yang melakukan penawaran saham hanya 7%

per tahun sedangkan perusahaan yang tidak melakukan penawaran rata-

rata 15% per tahun. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran tersebut

akan diinvestasikan pada kesempatan investasi yang menguntungkan

bagi perusahaan di masa yang akan datang.

Hubungan manajemen laba dengan penurunan kinerja saham jangka

panjang telah diteliti oleh Rangan (1998) dan Teoh et al. (1998). Teoh et

al. (1998) menemukan bahwa perusahaan yang melaporkan positif akrual

pada saat penawaran saham tambahan mengalami kinerja saham yang

buruk setelah 3 tahun penawaran dan semakin besar akrual diskresioner

yang dimiliki oleh perusahaaan, semakin buruk kinerja saham jangka

panjang yang dialami perusahaan.

Sulistyanto dan Midiastuti (2002) yang melakukan pengujian atas

pasar modal Indonesia, juga berhasil memberikan bukti bahwa

Page 57: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

154

perusahaan yang melakukan penawaran saham tambahan mengalami

penurunan kinerja keuangan dan kinerja saham pasca penawaran.

Sulistyanto dan Wibisono (2003) juga menyatakan bahwa penurunan

kinerja keuangan menunjukkan bahwa variabel akrual diskresioner secara

signifikan akan mempengaruhi penurunan kinerja operasi dan kinerja

saham perusahaan dan manajemen laba yang terjadi bersifat menaikkan

laba.

Begitu juga penelitian Amin (2007) terhadap perusahaan yang

mengeluarkan kebijakan IPO dan diduga melakukan tindakan manajemen

laba mengalami kecenderungan penurunan kinerja jangka panjang

perusahaan pada akhir tahun. Selain itu, perusahaan yang melaksanakan

IPO mengalami penurunan kinerja keuangan dan kinerja saham dalam

jangka panjang setelah IPO. Namun penelitian Kurniawan dan Rusiti

(2004) yang menggunakan rasio-rasio keuangan untuk mengukur kinerja

keuangan perusahaan tidak dapat membuktikan bahwa terdapat

perbedaan kinerja yang signifikan antara perusahaan yang melakukan

SEO dan perusahaan yang tidak melakukan SEO. Hasil penelitian ini

berbeda dengan penelitian Teoh et al. (1998) yang menemukan adanya

perbedaan kinerja setelah penawaran saham yang dilakukan manajemen.

Sedangkan penelitian Sahabu (2009) menemukan bahwa variabel

manajemen laba yang diukur dengan akrual diskresioner dan manajemen

laba nyata melalui arus kas kegiatan operasi hanya berpengaruh terhadap

kinerja jangka pendek (1 tahun) perusahaan yang melakukan SEO.

Page 58: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

155

Oktorina (2008) menemukan adanya perbedaan kinerja pasar

perusahaan yang melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas

kegiatan operasi lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja pasar

perusahaan yang tidak melakukan manipulasi aktivitas nyata, namun

Oktorina tidak melakukan pengujian variabel biaya diskresioner dan

biaya produksi dalam mendeteksi adanya manajemen laba melalui

aktivitas nyata (real earning management).

8. Size Firm ( Ukuran Perusahaan)

Ukuran perusahaan (size) menggambarkan besar kecilnya suatu

perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-

rata tingkat penjualan, dan rata-rata total aktiva. Perusahaan yang

berskala besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan

dengan perusahaan kecil. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan yang

diukur dengan menggunakan total aktiva (asset) digunakan sebagai

variabel control (pengendali), dalam rangka meminimalisasi pembiasan

atas pengujian pengaruh terhadap variabel kinerja saham.

Perusahaan yang besar memiliki pertumbuhan yang relatif lebih

besar dibandingkan perusahaan kecil, sehingga tingkat pengembalian

(return) saham perusahaan besar lebih besar dibandingkan return saham

pada perusahaan berskala kecil. Oleh karena itu, investor akan

berspekulasi untuk memilih perusahaan besar dengan harapan

Page 59: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

156

memperoleh keuntungan (return) yang besar pula (Sahabu, 2009;

Solechan, 2009).

B. Pengembangan Hipotesis

Tindakan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata merupakan

manipulasi yang dilakukan oleh manajemen melalui aktivitas perusahaan

sehari-hari selama periode akuntansi berjalan. Oleh karena itu, manipulasi ini

dapat dilakukan kapan saja sepanjang periode akuntansi berjalan. Hal waktu

inilah yang menjadi bagian penting bagi perusahaan dalam hal ini manajer

memiliki insentif untuk melakukan manipulasi aktivitas nyata.

Metode manajemen laba nyata seperti memberikan diskon harga,

penurunan pengeluaran diskresioner, yang mungkin merupakan tindakan

normal pada kondisi ekonomi tertentu, namun jika manajer melakukan

aktivitas ini secara lebih ekstensif daripada aktivitas normal berdasarkan

situasi ekonominya, dengan tujuan untuk mencapai target laba, maka tindakan

seperti ini masuk dalam kategori manajemen laba nyata.

Tujuan manipulasi aktivitas nyata adalah menghindari melaporkan

kerugian yang dilakukan dengan menggunakan faktor-faktor yang

berpengaruh pada laba yang dilaporkan yaitu rekening-rekening yang masuk

dalam laporan laba rugi. Teknik yang dapat dilakukan dalam manipulasi

Page 60: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

157

aktivitas nyata adalah manajemen penjualan, produksi besar-besaran, dan

pengurangan biaya diskresioner (Roychowdhury, 2006).

Menurut Roychowdhury (2006), meskipun terdapat biaya yang terkait

dengan manajemen laba yang dilakukan melalui manipulasi aktivitas nyata,

manajemen (agent) atau manajer tetap menggunakan manajemen laba melalui

manipulasi aktivitas nyata ini.

Penelitian di pasar modal Indonesia tentang manipulasi aktivitas nyata

dilakukan oleh Sahabu (2009), yaitu dapat membuktikan dugaaan adanya

manipulasi aktivitas nyata (real earning management) melalui arus kas

kegiatan operasi, sedangkan dugaan adanya tindakan menajemen laba melalui

variabel biaya produksi dan biaya diskresioner tidak ditemukan oleh peneliti.

Sahabu (2009) juga menemukan adanya pengaruh real earning management

melalui arus kas operasi terhadap kinerja jangka pendek (1 tahun) perusahaan

yang melakukan SEO pada periode 1999-2005.

Selain itu, penelitian lain oleh Oktorina (2008) berhasil menemukan

bukti bahwa perusahaan melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui arus

kas kegiatan operasi dan mempengaruhi kinerja jangka panjang perusahaan

pada kelompok 50 perusahaan terbaik menurut Swa100 yang memiliki total

aktiva diatas Rp 1 triliun dan EVA terbaik pada periode tahun 2001 sampai

dengan 2006.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan hipotesis pertama dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Page 61: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

158

H1a : Perusahaan melakukan tindakan manipulasi aktivitas nyata

(real earning management) yakni melalui arus kas kegiatan

operasi pada saat penawaran right issue.

H1b : Perusahaan melakukan tindakan manipulasi aktivitas nyata (real

earning management) yakni melalui biaya produksi pada saat

penawaran right issue.

H1c : Perusahaan melakukan tindakan manipulasi aktivitas nyata (real

earning management) yakni melalui biaya diskresioner pada

saat penawaran right issue.

Tindakan manajemen laba yang dilakukan emiten pada saat penawaran

saham tambahan diduga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

kinerja saham perusahaan.

Teoh et al. (1998) ternyata menemukan bahwa variabel akrual

diskresioner berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kinerja return saham

tiga tahun setelah penawaran.

Sulistyanto (2003) yang menggunakan akrual diskresioner sebagai proksi

sikap oportunis manajer dan kinerja perusahaan yang diproksikan sebagai

kinerja keuangan dan kinerja saham dapat membuktikan terdapat hubungan

yang negatif antara manajemen laba dengan rendahnya kinerja return saham

perusahaan setelah penawaran.

Oktorina (2008) menemukan adanya perbedaan kinerja pasar perusahaan

yang melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi

lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja pasar perusahaan yang tidak

Page 62: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

159

melakukan manipulasi aktivitas nyata, namun Oktorina (2008) tidak meneliti

dua proksi manipulasi aktivitas nyata yaitu biaya produksi dan biaya

diskresioner.

Penelitian Sahabu (2009) menemukan bahwa variabel manajemen laba

yang diukur dengan akrual diskresioner dan manajemen laba nyata melalui

arus kas kegiatan operasi hanya berpengaruh terhadap kinerja jangka pendek

(1 tahun) perusahaan.

Berdasarkan keberagaman hasil penelitian sebelumnya seperti

dikemukan di atas dan berbagai teknik tindakan manajemen laba yang dapat

dilakukan oleh perusahaan, maka dalam penelitian ini, mendorong

dikembangkannya hipotesis kedua sebagai berikut:

H2 : Manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata (real

earning management) pada saat penawaran right issue yakni

melalui arus kas operasi, biaya produksi, dan biaya diskresioner

mempengaruhi kinerja saham perusahaan.

Page 63: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

160

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dipilih dengan beberapa kriteria. Pertimbangan

untuk memilih sampel adalah berdasarkan hasil studi empirik sebelumnya yang

menunjukkan bahwa tindakan manajemen laba mempunyai variasi yang berbeda

untuk setiap jenis industri.

Untuk memperoleh sampel tersebut penulis menggunakan metode

purposive sampling. Sampel dipilih berdasarkan lima kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan melakukan penawaran right issue dari tahun 2004 sampai dengan

tahun 2008. Right issue digunakan sebagai proksi penawaran saham

tambahan karena di Indonesia sebagian besar proses penawaran saham

tambahan dilakukan dengan cara menjual hak kepada pemegang saham lama

untuk membeli saham baru dengan harga tertentu.

2. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel merupakan perusahaan non lembaga

keuangan untuk mengantisipasi kemungkinan pengaruh regulasi tertentu yang

dapat mempengaruhi variabel penelitian.

3. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel tidak sedang melakukan investasi

yang lain secara bersamaan seperti waran, stock split, dan obligasi.

46

Page 64: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

161

4. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada

tanggal 31 Desember dengan tujuan untuk meningkatkan komparabilitas atau

daya banding yang baik.

5. Mempunyai nilai buku ekuitas yang positif karena nilai buku ekuitas yang

negatif dapat mengakibatkan kondisi sampel menjadi tidak homogen.

6. Perusahaan sampel memiliki data return saham untuk menghitung abnormal

return untuk periode 1 tahun dan 2 tahun setelah right issue

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam jenis

data sekunder. Jenis data sekunder adalah jenis data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat

melalui pihak lain).

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan

keuangan perusahaan yang melakukan penawaran right issue yang dapat diperoleh

dari buku ICMD (Indonesian Capital Market Directory), JSX Fact Book, Pojok

BEJ UNS, dan website Bursa Efek Indonesia (BEI). Data-data yang digunakan

dalam penelitian ini berasal dari:

a. Kas, persediaan, piutang, aktiva lancar, total aktiva, total utang, utang jangka

panjang yang segera jatuh tempo yang diperoleh dari neraca.

b. Penjualan, harga pokok penjualan, biaya-biaya, laba operasi, net income yang

diperoleh dari laporan laba rugi.

c. Arus kas bersih dari kegiatan operasi yang diperoleh dari laporan arus kas.

Page 65: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

162

d. Return saham, serta informasi lainnya diperoleh dari ICMD di Pojok BEJ

UNS dan website Bursa Efek Indonesia (BEI).

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Dependen

Kinerja saham perusahaan ini diukur menggunakan Cummulative

Abnormal Return (CAR) dengan metode market adjusted model yang

dihitung secara bulanan. Model ini menganggap bahwa penduga yang

terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks

pasar pada saat tersebut. CAR diukur dengan perhitungan sebagai berikut:

CAR i,t = (1)

Dimana, ri,t adalah return saham perusahaan i pada hari t yang dihitung

sebagai berikut:

r i,t =

(2)

m i,t =

(3)

Page 66: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

163

2. Variabel Independen

Tiga variabel independen manipulasi aktivitas nyata yang diproksikan

oleh arus kas kegiatan operasi, biaya produksi, dan biaya diskresioner.

a. Manipulasi Aktivitas Nyata melalui Arus Kas kegiatan Operasi

Berdasarkan model Dechow et al. (1998), Roychowdhury (2006)

menggambarkan arus kas kegiatan operasi normal sebagai fungsi

linear dari penjualan dan perubahan penjualan dalam suatu periode.

Sebelum masuk dalam pengujian hipotesis maka akan dilakukan

regresi untuk mencari arus kas kegiatan operasi normal. Model regresi

untuk arus kas kegiatan operasi normal mereplikasi dari penelitian

Roychowdhury (2006) sebagai berikut:

CFOt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β1(St/At-1) + β2(∆St/At-1) + єt (4)

Keterangan:

CFOt/At-1 : arus kas kegiatan operasi pada tahun t yang diskala

dengan total aktiva pada tahun t-1.

α1(1/At-1) : intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun

t-1 dengan tujuan supaya arus kas

kegiatan operasi tidak memiliki nilai 0 ketika

penjualan dan lag penjualan bernilai 0.

St/At-1 : penjualan pada tahun t yang diskala dengan total

aktiva pada tahun t-1.

∆St/At-1 : penjualan pada tahun t dikurangi penjualan pada

tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada

tahun t-1.

Page 67: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

164

α0 : konstanta.

єt : error term pada tahun t.

Oleh karena dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah arus

kas kegiatan operasi abnormal, maka untuk setiap observasi tahun arus

kas kegiatan operasi abnormal (ABN_CFO) adalah selisih dari nilai

arus kas kegiatan operasi aktual yang diskalakan dengan total aktiva

satu tahun sebelum pengujian dikurangi dengan arus kas kegiatan

operasi normal yang dihitung dengan menggunakan koefisien estimasi

dari model persamaan (1) di atas.

b. Manipulasi Aktivitas Nyata melalui Biaya Produksi

Produksi di atas level normal operasi perusahaan

(overproduction) dengan tujuan untuk melaporkan harga pokok

penjualan yang lebih rendah merupakan salah satu cara yang

dilakukan manajemen untuk memanipulasi laba melalui manipulasi

aktivitas nyata. Biaya produksi adalah jumlah dari harga pokok

penjualan dan perubahan dalam persediaan (∆INV) sepanjang tahun.

Peneliti sebagaimana Roychowdhury (2006) menggunakan model

estimasi untuk biaya produksi normal sebagai berikut:

PRODt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β1(St/At-1) + β2(∆St/At-1) +

β3(∆St-1/At-1) + єt (5)

Page 68: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

165

Keterangan:

PRODt/At-1 : biaya produksi pada tahun t yang diskala dengan

total aktiva pada tahun t-1, dimana PRODt = COGSt

+ ∆INVt.

α(1/At-1) : intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun

t-1 dengan tujuan supaya nilai biaya produksi tidak

memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan

bernilai 0.

St/At-1 : penjualan pada tahun t yang diskala dengan total

aktiva pada tahun t-1.

∆St/At-1 : penjualan pada tahun t dikurangi penjualan pada

tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada

tahun t-1.

∆St-1/At-1 : perubahan penjualan pada tahun t-1 yang diskala

dengan total aktiva pada tahun t-1.

α0 : konstanta

єt : error term pada tahun t.

Sama halnya dengan arus kas kegiatan operasi, nilai koefisien

estimasi dari persamaan regresi di atas digunakan untuk menghitung

nilai biaya produksi normal. Biaya produksi abnormal (ABN_PROD)

diperoleh dengan cara mengurangkan nilai biaya produksi aktual yang

diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum periode pengujian

dengan biaya produksi normal yang dihitung dengan menggunakan

koefisien estimasi dari model persamaan (2) di atas.

Page 69: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

166

c. Manipulasi Aktivitas Nyata melalui Biaya Diskresioner

Untuk menghitung tingkat normal biaya diskresioner peneliti

menggunakan model regresi berikut yang mereplikasi dari penelitian

Roychowdhury (2006):

DISEXPt/At-1 = α0 + α1(1/At-1) + β(St-1/At-1) + єt (6)

Keterangan:

DISEXPt/At-1 : biaya diskresioner pada tahun t yang diskala dengan

total aktiva tahun t-1

α(1/At-1) : intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun

t-1 dengan tujuan supaya biaya diskresioner tidak

memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lagpenjualan

bernilai 0.

St-1/At-1 : penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total

aktiva pada tahun t-1.

Biaya diskresioner didefinisikan sebagai jumlah dari biaya iklan,

biaya riset dan pengembangan, dan biaya penjualan, dan administrasi

dan umum. Nilai koefisien estimasi dari persamaan regresi di atas

digunakan untuk menghitung nilai biaya diskresioner normal.

Sehingga, biaya diskresioner abnormal (ABN_DISEXP) diperoleh

dengan cara mengurangkan nilai biaya diskresioner aktual yang

diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum periode pengujian

dengan biaya diskresioner normal yang dihitung dengan menggunakan

koefisien estimasi dari model persamaan (3) di atas.

Page 70: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

167

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak

dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Aditya, 2007 dalam

Sahabu, 2009).

Oleh karena itu, dalam penelitian ini dimasukkan variabel kontrol

yang berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja saham, yaitu ukuran

perusahaan yang diproksikan dengan nilai log total asset (Log TAS) pada

t=1 dan t=2. Ukuran perusahaan dimasukkan menjadi variabel kontrol,

karena ukuran perusahaan merupakan ukuran bagi risiko, ketersediaan

informasi keuangan, dan return saham suatu perusahaan. (Sahabu, 2009;

Solechan, 2009).

Dengan memasukkan parameter asset perusahaan sebagai variabel

control/pengendali dalam penelitian ini, maka dapat diminimalisasi

pembiasan atas hasil pengaruh variabel dependen terhadap variabel kinerja

saham yang diperoleh.

4. Indikator Manajemen Laba

Untuk pengujian indikasi adanya dugaan manipulasi aktivitas nyata

mengikuti cara seperti Roychowdhury (2006) yaitu :

a. Melalui aktivitas nyata, arus kas kegiatan

Perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata

melalui arus kas kegiatan operasi, ditentukan berdasarkan rerata dan

Page 71: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

168

signifikansi nilai abnormal dari arus kas kegiatan operasi

(ABN_CFO). Apabila rerata arus kas kegiatan operasi abnormal

(ABN_CFO) seluruh sampel berada di bawah 0 dan signifikan maka

sampel diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata

melalui arus kas kegiatan operasi sedangkan sampel yang berada di

atas 0 berarti sampel diduga cenderung tidak melakukan manipulasi

aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi.

b. Melalui aktivitas nyata, biaya produksi

Perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata

melalui biaya produksi, ditentukan berdasarkan rerata dan signifikansi

nilai abnormal dari biaya produksi (ABN_PROD). Apabila rerata

biaya produksi abnormal (ABN_PROD) seluruh sampel berada di atas

0 dan signifikan maka sampel diduga cenderung melakukan

manipulasi aktivitas nyata melalui biaya produksi sedangkan sampel

yang berada di bawah 0 berarti sampel yang diduga cenderung tidak

melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya produksi.

c. Melalui aktivitas nyata, biaya diskresioner

Perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata

melalui biaya diskresioner, ditentukan berdasarkan rerata dan

signifikansi nilai abnormal dari biaya diskresioner (ABN_DISEXP).

Apabila rerata biaya diskresioner abnormal (ABN_DISEXP) seluruh

sampel berada di bawah 0 dan signifikan maka sampel diduga

cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya

Page 72: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

169

diskresioner sedangkan sampel yang berada di atas 0 berarti sampel

yang diduga cenderung tidak melakukan manipulasi aktivitas nyata

melalui pengurangan biaya diskresioner.

D. Model Penelitian

Untuk pengujian hipotesis H1a, H1b, dan H1c terhadap manipulasi aktivitas

nyata ditentukan berdasarkan uji rerata dan nilai signifikansi dari arus kas

kegiatan operasi abnormal, biaya produksi abnormal, dan biaya diskresioner

abnormal.

Nilai rerata arus kas kegiatan operasi abnormal, biaya produksi abnormal,

dan biaya diskresioner abnormal diperoleh dari statistik deskriptif seluruh sampel

dan selanjutnya dilakukan pengujian tingkat signifikansi menggunakan uji One

Sample t-Test dengan pengujian hipotesis 2 arah (two tail), yaitu menguji apakah

suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata

ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Model pengujian uji one sample t-

test digambarkan sebagai berikut:

(7)

Keterangan:

M : nilai spesifik yang diberikan sebagai pembanding

µ0 : rata-rata sampel penelitian yakni nilai abnormal manipulasi aktivitas

nyata

S : standar deviasi sampel penelitian

√n : kuadrat jumlah n sampel penelitian

nSd

Mhitungt

/0m-=-

Page 73: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

170

Untuk menguji pengaruh penggunaan manajemen laba melalui aktivitas

nyata, yakni melalui arus kas kegiatan operasi dan biaya produksi serta biaya

diskresioner terhadap kinerja saham jangka panjang maka dikembangkan model

persamaan regresi, dengan memasukkan juga variabel control.

Model Persamaan

CARt = α0 + α1ABN_CFOi + α2ABN_PRODi + α3ABN_DISEXPi +

α4LOG(TASit) + є (8)

Keterangan:

CAR : kinerja saham perusahaan diukur dengan cummulative

abnormal return

ABN_CFO : manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi

ABN_PROD : manipulasi aktivitas nyata melalui biaya produksi

ABN_DISEXP : manipulasi aktivitas nyata melalui biaya diskresioner

LOG TAS : (variabel kontrol) logaritma total asset

t : periode 1 tahun, 2 tahun setelah penawaran right issue.

є : error term perusahaan i

Page 74: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

171

E. Kerangka Model Penelitian

Gambar 3.1. Kerangka Model Penelitian

F. Prosedur Pengujian

1. Uji Asumsi Klasik

Salah satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi

berganda adalah terpenuhinya uji asumsi klasik. Empat uji asumsi klasik

dalam penelitian ini meliputi asumsi heteroskedastisitas, autokorelasi,

multikolinearitas, dan normalitas. Penjelasan masing-masing pengujian

asumsi klasik akan diuraikan seperti di bawah ini.

a. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastistas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastistas dan jika berbeda

disebut heteroskedastitas. Model regresi yang baik adalah yang

Menggunakan Manajemen Laba, melalui Manipulasi Aktivitas Nyata: · Abnormal Arus Kas Operasi · Abnormal Biaya Produksi · Abnormal Biaya Diskresioner

Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan ( Log Total Asset)

Kinerja Saham Perusahaan Right issue

(CAR)

Page 75: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

172

homoskedastitas atau tidak terjadi heteroskedastitas. Metode yang

digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastitas yaitu dengan

Grafik Scatterplots (Ghozali, 2006). Dasar analisisnya adalah :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (gelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastitas.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya korelasi pada tempat yang berdekatan dan

menimbulkan konsekuensi, yaitu interval keyakinan menjadi lebar serta

varians dan kesalahan standar akan ditaksir terlalu rendah. Jika

kesalahan pengganggu dalam observasi saling berkorelasi satu sama

lain atau terjadi saling ketergantungan, maka akan terjadi autokorelasi.

Uji korelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi

linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka terdapat

masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah tidak terdapat

autokorelasi. Pendekatan yang sering digunakan untuk menguji ada atau

tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Jika

Page 76: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

173

terdapat korelasi, berarti terdapat masalah multikolinearitas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Cara untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas adalah dengan VIF

(variance inflation factor). Indikasi adanya multikolinearitas adalah

apabila nilai VIF > 10.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal atau

tidak. Cara untuk menguji normalitas adalah dengan uji Kolmogorov-

Smirnov untuk menentukan normalitas distribusi residual. Jika sig atau

p-value > 0.05, maka data berdistribusi normal.

2. Pengujian Hipotesis

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi berganda. Analisis regresi berganda merupakan alat analisis untuk

mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

dengan tingkat signifikansi α= 5%. Analisis regresi berganda ini meliputi

uji simultan, uji parsial, dan koefisien determinasi. Masing-masing

pengujian selanjutnya dijelaskan seperti di bawah ini.

a. Uji Simultan (Uji-F)

Uji-F dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat satu atau lebih

variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji-F

Page 77: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

174

dapat dilihat dalam tabel ANOVA. Jika nilai sig ≤ α = 0.05 maka

terdapat satu atau lebih variabel independen yang mempengaruhi

variabel dependen (hipotesis alternatif yang dirumuskan diterima).

b. Uji Parsial (Uji-t)

Uji-t bertujuan untuk melihat besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Hasil uji pada SPSS dapat dilihat pada tabel coefficient. Apabila p-value

(kolom sig) masing-masing variabel independen ≤ α/2 = 0.025, maka

terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur persentase variasi

variabel dependen yang dijelaskan oleh semua variabel independennya.

Nilai koefisien determinasi berada antara 0 dan 1 (0<R2<1). Dalam

output SPSS, nilai koefisien determinasi terletak pada tabel model

summary dan tertulis R square.

Page 78: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

175

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan suatu analisis kualitatif yang akan

menguraikan nilai statistik variabel-variabel yang akan diuji dalam suatu

penelitian. Dalam statistik deskriptif ini, hal utama yang akan disajikan adalah

nilai minimum, maksimum, rerata, standar deviasi, dan varians dari variabel-

variabel penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian. Penelitian ini

didasarkan pada data keuangan yang tersedia pada situs IDX (Indonesia Stock

Exchange) dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. Berdasarkan pemilihan

sampel yang telah dilakukan dengan metode purposive sampling, diperoleh

jumlah sampel akhir sebanyak 38 perusahaan yang akan diuji ke dalam analisis.

Rata-rata total aktiva atas sampel perusahaan dalam penelitian ini sebesar 3.422

triliun dengan total aktiva terbesar 23 triliun dan total aktiva terkecil sebesar 102

milyar. Tabel 4.1. mendeskripsikan pemilihan sampel dalam penelitian ini.

Tabel 4.1. Seleksi Sampel Perusahaan yang melakukan Seasoned Equity

Offerings (Right issue) pada tahun 2004-2008 Keterangan Jumlah Perusahaan

Perusahaan yang melakukan kebijakan Seasoned Equity Offering 2004-2008 97

Dikurangi : 1. Perusahaan sektor finance (Bank dan Lembaga

Keuangan) 34

2. Perusahaan yang menerbitkan waran 15 3. Perusahaan yang menerbitkan convertible bond 2 4. Perusahaan yang memiliki nilai buku ekuitas negatif 2 5. Perusahaan yang memiliki data tidak lengkap 6

Jumlah sampel setelah seleksi 38

Page 79: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

176

Dasar utama untuk memperoleh sampel tersebut adalah dengan melihat

kelengkapan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini (Lihat lampiran). Hal

ini dimaksudkan untuk menghindari adanya bias sampel yang mungkin dapat

terjadi dalam penelitian ini.

Statistik deskriptif untuk variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian untuk keseluruhan sampel penelitian (38 sampel) dapat dilihat pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ABN_CFO 38 -.54 .46 -.0500 .16978 ABN_PROD 38 -.81 .72 -.2152 .27723 ABN_DISEXP 38 .34 1.49 1.0484 .23238 LOG_TAS 38 9.31 13.36 12.0945 .79417 Valid N (listwise) 38

Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik

Berdasarkan tabel statistik deskriptif di atas dapat dilihat karakteristik

perusahaan yang melakukan right issue di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004

sampai dengan tahun 2008.

Terhadap 38 (tiga puluh delapan) sampel pada perusahaan yang

melakukan right issue, yang telah diperoleh karakteristik-nya melalui pengukuran

3 (tiga) variabel yaitu variabel abnormal arus kas kegiatan operasi (ABN_CFO),

abnormal biaya produksi (ABN_PROD), dan abnormal biaya diskresioner

(ABN_DISEXP), dapat dilihat nilai rerata seluruh sampel masing-masing sebesar

61

Page 80: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

177

-0.0500 untuk ABN_CFO, -0.2152 untuk ABN_PROD, dan 1.0484 untuk

ABN_DISEXP.

Menurut Roychowdhury (2006), perusahaan yang terbukti melakukan

tindakan manipulasi aktivitas nyata adalah cenderung memperlihatkan arus kas

kegiatan operasi yang rendah, biaya produksi yang tinggi dan biaya diskresioner

yang rendah dari yang seharusnya.

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh bahwa nilai variabel pertama

abnormal arus kas kegiatan operasi (ABN_CFO) yang secara rata-rata dibawah 0

(-0.0500 < 0). Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan dimaksud terbukti telah

melakukan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata yang diukur

melalui variabel pertama yaitu arus kas kegiatan operasi (ABN_CFO),

Sedangkan nilai variabel kedua yaitu abnormal biaya produksi

(ABN_PROD) diperoleh hasil yang secara rata-rata berada dibawah 0 (-0,2152 <

0). Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan sampel dimaksud tidak terbukti

melakukan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata yang diukur dari

variabel kedua yaitu abnormal biaya produksi (ABN-PROD).

Demikian halnya dengan nilai variabel ketiga yaitu abnormal biaya

diskreasioner (ABN_DISEXP) diperoleh hasil yang secara rata rata di atas 0

(1.0484 > 0) hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan sampel dimaksud tidak

terbukti melakukan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata yang

diukur dari variabel ketiga yaitu abnormal biaya diskreasioner (ABN_DISEXP).

Pembuktian hasil nilai yang diperoleh atas 3 (tiga) variabel dimaksud

dapat dilihat pada hasil pengujian hipotesis penelitian.

Page 81: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

178

Berbeda dengan perusahaan yang melakukan manajemen laba melalui

manipulasi akrual, dimana manipulasi aktivitas nyata akan berdampak tidak hanya

pada akrual saja namun juga pada arus kas. Sebagai contoh, perusahaan yang

mencoba untuk meningkatkan laba tahunan dengan cara memberikan diskon harga

untuk meningkatkan penjualan sementara, penjualan kredit dengan bunga rendah

atau dengan kredit yang lunak. Hal ini menyebabkan penjualan yang dilaporkan

meningkat sehingga laba yang dilaporkan pada periode tersebut meningkat. Selain

berdampak terhadap laba yang meningkat, manipulasi aktivitas nyata juga

berdampak terhadap arus kas yang dilaporkan pada periode bersangkutan.

Sehingga pada akhirnya arus kas operasi setelah adanya manipulasi aktivitas nyata

lebih rendah dibandingkan dengan yang seharusnya atau normal apabila tidak

terdapat manipulasi aktivitas nyata atau dengan kata lain arus kas kegiatan operasi

abnormal rendah.

B. Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukan pengujian pengaruh variabel independen manajemen

laba terhadap kinerja saham perusahaan yang melakukan right issue, terlebih

dahulu dilakukan pengujian tingkat signifikansi dari masing-masing ke 3 (tiga)

variabel independen dimaksud, untuk memberikan keyakinan apakah perusahaan

sampel telah melakukan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata.

Manajemen laba melalui kegiatan manipulasi aktivitas nyata dapat diukur

dengan tiga variabel yaitu abnormal arus kas kegiatan operasi (ABN_CFO),

abnormal biaya produksi (ABN_PROD), dan abnormal biaya diskresioner

(ABN_DISEXP).

Page 82: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

179

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk regresi Normal_CFO,

Normal_PROD, Normal_DISEXP dan regresi H2. Dalam hal ini pengujian asumsi

klasik merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan agar pelaksanaan regresi

berganda tidak bias. Pengujian asumsi klasik terdiri dari empat pengujian yaitu uji

heteroskedastitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, dan uji normalitas.

1. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis 1, pengujian asumsi klasik

terhadap regresi Normal_CFO, Normal_PROD, dan Normal_DISEXP, perlu

dilakukan. Regresi ini dilakukan untuk mendapatkan nilai ABN_CFO,

ABN_PROD, dan ABN_DISEXP.

a. Uji Heteroskedastistas

Uji heteroskedastistas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastistas dan jika berbeda

disebut heteroskedastitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastitas atau tidak terjadi heteroskedastitas. Metode yang

digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastitas yaitu dengan

Grafik Scatterplots (Ghozali, 2006). Dasar analisisnya adalah :

3) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (gelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastitas.

Page 83: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

180

4) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastitas.

Dari grafik scatterplots 4.1., 4.2., dan 4.3., yakni grafik scatterplots

Normal_CFO, Normal_PROD, dan Normal_DISEXP (lihat lampiran),

terlihat titik-titik menyebar secara acak (random) baik diatas maupun di

bawah angka pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka terdapat masalah autokorelasi karena adanya korelasi pada

tempat yang berdekatan dan menimbulkan konsekuensi, yaitu interval

keyakinan menjadi lebar, serta varians dan kesalahan standar akan ditaksir

terlalu rendah. Model regresi yang baik adalah tidak terdapat autokorelasi.

Pendekatan yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi

adalah uji Durbin-Watson (Ghozali, 2006).

Page 84: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

181

Tabel 4.3. Uji Autokorelasi pada Pengujian Regresi Normal_CFO, Normal_PROD,

dan Normal_DISEXP

Uji Durbin-Watson Model Regresi N_CFO,N_PROD, dan N_DISEXP N_CFO N_PROD N_DISEXP

Keterangan

1.991 1.897 2.439 Tidak ada Autokorelasi

Tampilan output SPSS, untuk regresi N_CFO menunjukkan besarnya

nilai Durbin-Watson sebesar 1.991. Nilai D-W menurut tabel dengan n=38

dan k = 3 didapat angka dl =1.318 dan du = 1.656. Untuk regresi

N_PROD, tampilan output SPSS menunjukkan besarnya nilai Durbin-

Watson sebesar 1.897. Nilai D-W menurut tabel dengan n=38 dan k = 4

didapat angka dl =1.261 dan du = 1.722. Untuk regresi N_DISEXP,

tampilan output SPSS menunjukkan besarnya nilai Durbin Watson sebesar

2.439. Nilai D-W menurut tabel dengan n=38 dan k = 2 didapat angka dl

=1.373 dan du = 1.594. Dilihat dari nilai DW hitung ketiga model > du,

maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi antar residual pada

ketiga model regresi tersebut.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Jika

terdapat korelasi, berarti terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi

Page 85: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

182

yang baik jika tidak terjadi multikolinearitas. Cara untuk mendeteksi ada

atau tidaknya multikolinearitas adalah dengan VIF (variance inflation

factor) (Ghozali, 2006).

Tabel 4.4. Uji Multikolinearitas pada Pengujian Regresi N_CFO,N_PROD, dan

N_DISEXP

Berdasarkan Tabel 4.4. di atas, semua variabel independen memiliki

nilai VIF kuang dari 10 (VIF < 10) dan nilai tolerance semua variable

independen mendekati angka 1. Hal ini berarti tidak terdapat masalah

multikolinearitas antar variabel dalam model regresi N_CFO, N_PROD,

dan N_DISEXP.

d. Uji Normalitas

Regresi N_CFO Variabel

Tolerance VIF Keterangan

1/At-1 0.965 1.036 Tidak Multikol

St/At-1 0.433 2.307 Tidak Multikol

ΔSt/At-1 0.426 2.538 Tidak Multikol

Regresi N_PROD Variabel Tolerance VIF

Keterangan

1/At-1 0.957 1.045 Tidak Multikol St/At-1 0.756 1.322 Tidak Multikol ΔSt/At-1 0.818 1.222 Tidak Multikol Log ΔSt-1/At-1 0.878 1.146 Tidak Multikol

Regresi N_DISEXP Variabel

Tolerance VIF

Keterangan

1/At-1 0.997 1.003 Tidak Multikol St-1/At-1 0.997 1.003 Tidak Multikol

Page 86: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

183

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati

normal. Cara untuk menguji normalitas adalah dengan uji Kolmogorov-

Smirnov.

Tabel 4.5 Uji Normalitas pada Pengujian Regresi N_CFO,N_PROD, dan N_DISEXP

Asymp. Sig. (2-tailed) Model Regresi N_CFO,N_PROD, dan N_DISEXP

N_CFO N_PROD N_DISEXP Keterangan

0.178 0.179 0.759 Data Berdistribusi

Normal

Berdasarkan Tabel 4.5. di atas, nilai Asymp. Sig (2-tailed) pengujian

regresi N_CFO, N_PROD, dan N_DISEXP adalah 0.178, 0.179, dan

0.759. Dalam hal ini nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari alpha 5%.

Hal ini berarti pada model regresi pengujian regresi N_CFO, N_PROD,

dan N_DISEXP memiliki pola distribusi data yang normal.

2. Pengujian Hipotesis 1 (H1a, H1b, dan H1c )

Pengujian hipotesis pertama ini akan menguji H1a, H1b, dan H1c, yakni

perusahaan sampel diduga melakukan manipulasi laba melalui aktivitas nyata

pada tiga variabel yaitu abnormal arus kas kegiatan operasi (ABN_CFO),

abnormal biaya produksi (ABN_PROD), dan abnormal biaya diskresioner

(ABN_DISEXP). Untuk menguji masing-masing hipotesis tersebut

Page 87: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

184

menggunakan uji One Sample t-Test dengan pengujian hipotesis 2 arah (two

tail).

Pengujian H1a yang menyatakan bahwa perusahaan melakukan

manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi, menggunakan

uji rerata. Roychowdhury (2006) menemukan bahwa perusahaan yang

cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata memperlihatkan arus kas

kegiatan operasi yang rendah. Oleh karena itu, perusahaan yang diduga

cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan

operasi adalah apabila nilai arus kas kegiatan operasi abnormal (ABN_CFO)

di bawah 0 sedangkan perusahaan yang diduga cenderung tidak melakukan

manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi adalah apabila

nilai ABN_CFO berada di atas 0.

Berdasarkan proses analisa data diperoleh hasil dari pengujian hipotesis

1a yang dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6.

Uji One Sample t-Test Variabel ABN_CFO

Variabel Rerata Probabilitas (P-value) Keterangan

ABN_CFO -0.0500 0.048* H1a tidak dapat ditolak *) signifikan pada tingkat α=5%

Hasil pengujian hipotesis 1a menunjukkan bahwa dari keseluruhan

perusahaan sampel, bahwa manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas

kegiatan operasi (ABN_CFO) memiliki rerata -0.0500 karena rerata berada di

bawah nilai 0 (-0.0500 < 0) maka sampel diduga cenderung melakukan

Page 88: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

185

manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi. Hal ini

dikarenakan untuk melihat adanya kecenderungan manipulasi aktivitas nyata

melalui arus kas kegiatan operasi apabila nilai rerata arus kas kegiatan operasi

abnormal di bawah 0. Namun, untuk membuktikan apakah nilai rerata

tersebut signifikan maka dilihat dari nilai signifikansinya. Dilihat dari nilai

signifikansi rerata abnormal dari arus kas kegiatan operasi memiliki nilai

probabilitas sebesar 0.047. Oleh karena nilai signifikansi di bawah α=5%

(0.048 < 5%) maka hipotesis 1a yang menyatakan bahwa perusahaan diduga

cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan

operasi tidak dapat ditolak pada tingkat α=5%.

Pengujian hipotesis 1b yang menyatakan bahwa perusahaan sampel

melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya produksi, menggunakan

uji rerata. Roychowdhury (2006) menemukan bahwa perusahaan yang

cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata memperlihatkan biaya

produksi yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan yang diduga cenderung

melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya produksi, adalah apabila

nilai biaya abnormal abnormal (ABN_PROD) di atas 0 sedangkan perusahaan

yang diduga cenderung tidak melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui

biaya produksi, adalah apabila nilai ABN_PROD berada di bawah 0.

Berdasarkan proses analisa data diperoleh hasil dari pengujian hipotesis

1b yang dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Page 89: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

186

Tabel 4.7. Uji One Sample t-Test Variabel ABN_PROD

Variabel Rerata Probabilitas (P-value) Keterangan

ABN_PROD -0,2152 0.000* H2b ditolak *) signifikan pada tingkat α=5%

Hasil pengujian hipotesis 1b menunjukkan bahwa dari keseluruhan

perusahaan sampel, manipulasi aktivitas nyata melalui biaya produksi

(ABN_PROD) memiliki rerata -0,2152 karena rerata berada di bawah nilai 0

(-0,2152 < 0) maka sampel diduga cenderung tidak melakukan manipulasi

aktivitas nyata melalui biaya produksi. Hal ini dikarenakan untuk melihat

adanya kecenderungan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya produksi

apabila nilai rerata biaya produksi abnormal di atas 0. Dilihat dari nilai

signifikansi rerata abnormal dari biaya produksi memiliki nilai probabilitas

sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi berada di bawah α = 5% (0.000

< 5%) maka hipotesis 1b yang menyatakan bahwa perusahaan diduga

cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya produksi

ditolak pada tingkat α = 5%.

Pengujian hipotesis 1c yang menyatakan bahwa perusahaan melakukan

manipulasi aktivitas nyata melalui biaya diskresioner, menggunakan uji

rerata. Roychowdhury (2006) menemukan bahwa perusahaan yang cenderung

melakukan manipulasi aktivitas nyata memperlihatkan biaya diskresioner

yang rendah. Oleh karena itu, perusahaan yang diduga cenderung melakukan

manipulasi aktivitas nyata melalui biaya diskresioner apabila nilai biaya

Page 90: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

187

diskresioner abnormal (ABN_DISEXP) di bawah 0 sedangkan perusahaan

yang diduga cenderung tidak melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui

biaya diskresioner, adalah apabila nilai ABN_DISEXP berada di bawah 0.

Berdasarkan proses analisa data diperoleh hasil pengujian hipotesis 1c

yang dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8.

Uji One Sample t-Test Variabel ABN_DISEXP

Variabel Rerata Probabilitas (P-value) Keterangan

ABN_DISEXP 1.0484 0.000* H1c ditolak *) signifikan pada tingkat α=5%

Hasil pengujian hipotesis 1c menunjukkan bahwa dari keseluruhan

sampel, manipulasi aktivitas nyata melalui biaya diskresioner

(ABN_DISEXP) memiliki rerata 1.0484 karena rerata berada di atas nilai 0

(1.0484 > 0), maka sampel diduga cenderung tidak melakukan manipulasi

aktivitas nyata melalui biaya diskresioner. Hal ini dikarenakan untuk melihat

adanya kecenderungan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya diskresioner

apabila nilai rerata biaya diskresioner abnormal di bawah 0. Dilihat dari nilai

signifikansi rerata abnormal dari biaya diskresioner memiliki nilai

probabilitas sebesar 0.000. Oleh karena nilai signifikansi berada di bawah α =

5% (0.000 < 5%), maka hipotesis 1c yang menyatakan bahwa perusahaan

diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya

diskresioner ditolak pada tingkat α = 5%.

Page 91: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

188

Secara keseluruhan hasil pengujian hipotesis pertama terhadap ke 3 (tiga)

variabel independen ini, memberikan hasil nilai bukti yang beragam pada

dugaan perusahaan melakukan tindakan manipulasi aktivitas nyata melalui

arus kas kegiatan operasi, biaya produksi, dan biaya diskresioner.

Pada pengujian hipotesis 1a ini dibuktikan bahwa perusahaan diduga

cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan

operasi. Temuan adanya manipulasi melalui arus kas kegiatan operasi ini

konsisten dengan hasil dari Roychowdhury (2006) bahwa perusahaan yang

cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata berarti melaporkan arus kas

kegiatan operasi yang secara abnormal lebih rendah dibandingkan yang

seharusnya.

Hasil pengujian hipotesis 1a ini juga mendukung penelitian oleh Oktorina

(2008) dan Sahabu (2009) yang berhasil menemukan bukti kuat bahwa

perusahaan melakukan tindakan manipulasi aktivitas nyata khususnya pada

aktivitas arus kas kegiatan operasi.

Pada pengujian hipotesis 1b ini belum terbukti bahwa perusahaan diduga

cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya produksi.

Temuan ini tidak konsisten dengan hasil dari Roychowdhury (2006) bahwa

perusahaan yang cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui

biaya produksi melaporkan biaya produksi yang secara abnormal lebih tinggi

dibandingkan yang seharusnya. Akan tetapi hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian oleh Sahabu (2009) yang menyatakan bahwa perusahaan

Page 92: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

189

tidak terbukti melakukan tindakan manipulasi aktivitas nyata melalui aktivitas

biaya produksi.

Pada pengujian hipotesis 1c ini belum terbukti bahwa perusahaan diduga

cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya diskresioner.

Temuan ini tidak konsisten dengan hasil dari Roychowdhury (2006) bahwa

perusahaan yang cenderung melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui

biaya diskresioner melaporkan biaya diskresioner yang secara abnormal lebih

rendah dibandingkan yang seharusnya. Akan tetapi hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian oleh Sahabu (2009) yang menyatakan bahwa

perusahaan tidak terbukti melakukan tindakan manipulasi aktivitas nyata

melalui aktivitas biaya diskresioner.

3. Pengujian Hipotesis 2 (H2)

Hasil hipotesis sebelumnya menjelaskan bahwa ke-38 (tiga puluh

delapan) perusahaan sampel dimaksud yang melakukan manajemen laba

melalui tindakan manipulasi aktivitas nyata, dari pengukuran melalui 3 (tiga)

variabel yaitu abnormal arus kas kegiatan operasi(ABN_CFO), biaya

produksi (ABN_PROD) dan melalui biaya diskreasioner (ABN_DISXEP),

diperoleh hasil bahwa:

a. Terbukti ke 38 (tiga puluh delapan) perusahaan sampel melakukan

tindakan manipulasi aktivitas nyata yang telah diukur melalui variabel

pertama yaitu abnormal arus kas kegiatan operasi (ABN_CFO).

Page 93: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

190

b. Tidak terbukti ke 38 (tiga puluh delapan) perusahaan sampel melakukan

tindakan manipulasi aktivitas nyata yang telah diukur melalui variabel

kedua yaitu abnormal biaya produksi (ABN_PROD)

c. Tidak terbukti ke 38 (tiga puluh delapan) perusahaan sampel melakukan

tindakan manipulasi aktivitas nyata yang telah diukur melalui variabel

ketiga yaitu abnormal biaya diskresioner (ABN_DISEXP)

Selanjutnya akan dilakukan pengujian apakah variabel pertama

(ABN_CFO) akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, hal ini akan

diuji melalui pengujian hipotesis 2 (H2).

Pada hipotesis kedua ini akan memfokuskan pada variabel yang telah

terbukti adanya indikasi manajemen laba melalui aktivitas nyata oleh

perusahaan sampel pada saat melakukan right issue, yaitu variabel abnormal

arus kas kegiatan operasi (ABN_CFO) yang selanjutnya akan diuji, apakah

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, dan akan dilakukan juga pengujian

dengan menggunakan variabel control yaitu log total assets. Kedua variabel

tersebut akan diuji dengan menggunakan cara metode CAR 1 tahun untuk

periode jangka pendek, dan CAR 2 tahun untuk periode jangka panjang

setelah penawaran right issue.

Pada pengujian hipotesis kedua penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan analisa regresi berganda dengan tingkat alpha sebesar 5%.

Untuk menguji hipotesis kedua ini akan dilakukan dengan model

persamaan regresi sebagai berikut:

Page 94: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

191

Model Regresi

CARt (1 tahun) = α0 + α1ABN_CFO + α2LOG(TASit) + є

CARt (2 tahun) = α0 + α1ABN_CFO + α2LOG(TASit) + є

Pengujian asumsi klasik terhadap model regresi atas hipotesis kedua ini

akan dilakukan juga sebagaimana telah dilakukan pengujian asumsi klasik

terhadap model regresi atas hipotesis pertama sebelumnya.

a. Pengujian Uji Asumsi Klasik

Untuk regresi CAR 1 tahun, data yang dibutuhkan untuk mendapatkan

hasil dari regresi tersebut tidak normal, sehingga menurut Ghozali (2006),

persamaan regresi untuk CAR 1 tahun dibentuk dengan menggunakan

semilog, yaitu variabel dependen dalam bentuk log. Sedangkan untuk

regresi CAR 2 tahun data berdistribusi normal.

1) Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik scatterplots 4.4. dan 4.5. yakni grafik scatterplots

regresi CAR 1 tahun dan 2 tahun (lihat lampiran), terlihat titik-titik

menyebar secara acak (random) baik diatas maupun di bawah angka

pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

Page 95: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

192

2) Uji Autokorelasi

Tabel 4.9. Uji Autokorelasi pada Pengujian Model Persaman Regresi CAR

Uji Durbin-Watson Model Persamaan

Regresi CAR CAR 1 Tahun CAR 2 Tahun

Keterangan

1.599 1.829 Tidak ada Autokorelasi

Berdasarkan Tabel 4.9. di atas, nilai D-W pada pengujian

hipotesis kedua pada CAR 1 tahun adalah 0.828 dan CAR 2 tahun

adalah 1.599. Hal ini berarti pengujian di atas berada pada rule of

thumb: D-W antara 1,594 sampai 2,406 yang menunjukkan tidak

terdapat autokorelasi pada kedua model regresi.

3) Uji Multikolinearitas

Tabel 4.10. Uji Multikolinearitas pada Pengujian Model Persamaan Regresi CAR 1

tahun dan CAR 2 tahun

CAR 1 Tahun CAR 2 Tahun Variabel

Tolerance VIF Tolerance VIF Keterangan

ABN_CFO 0.999 1.001 0.999 1.001 Tidak

Multikol

LOG_TAS 0,999 1.001 0.999 1.001 Tidak

Multikol

Berdasarkan Tabel 4.10. di atas, semua variabel independen

mempunyai nilai VIF kurang dari 10 (VIF < 10) dan nilai tolerance

semua variabel independen mendekati angka 1. Hal ini berarti tidak

terdapat masalah multikolinearitas antar variabel dalam model regresi

CAR untuk pengujian hipotesis kedua.

Page 96: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

193

4) Uji Normalitas

Tabel 4.11.

Uji Normalitas pada Pengujian Model Regresi CAR

Asymp. Sig. (2-tailed) Model Persamaan 1 CAR 1 Tahun CAR 2 Tahun

Keterangan

0.107 0.429 Data Berdistribusi Normal

Berdasarkan Tabel 4.11. di atas, nilai Asymp. Sig (2-tailed)

pengujian hipotesis kedua untuk model persamaan regresi CAR 1

tahun adalah 0.107 dan CAR 2 tahun adalah 0.429 lebih besar dari

alpha 5%. Hal ini berarti pada model regresi pengujian hipotesis

ketiga untuk model regresi CAR memiliki pola distribusi data yang

normal.

b. Hasil Uji Simultan (Uji-F)

Pengujian model regresi di atas dilakukan dengan meregresikan

variabel dependen CAR tahun ke-1 dan ke-2 dengan variabel independen

ABN_CFO dan variabel kontrol LOG_TAS. Dari hasil pengujian model

regresi CAR tersebut yang dirangkum pada Tabel 4.12., diperoleh hasil

bahwa untuk model pengujian kinerja saham yang diukur dengan metode

CAR untuk 1 tahun dan metode CAR 2 tahun setelah right issue,

menunjukkan nilai yang tidak signifikan untuk model secara keseluruhan

yakni untuk CAR 1 tahun memiliki Prob F stat = 0.179 pada α = 5%

sedangkan untuk CAR 2 tahun (periode jangka panjang), hasil pengujian

Page 97: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

194

regresi atas model secara keseluruhan menunjukkan Prob F stat = 5.405

pada α =5%.

Tabel 4.12. Hasil Uji F pada Pengujian Model Regresi CAR Hipotesis Kedua

Model Persamaan

CARt = α0 + α1ABN_CFOi + α2LOG(TASit) + є Pengujian Variabel Dependen

F hitung Sig.

CAR 1 Tahun 0.179 0.837**

CAR 2 Tahun 5.405 0.009** *) Tidak Siginifikan pada tingkat α=5% Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik

Hal ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji statistik, terlihat

variabel abnormal CFO yang mewakili proksi manipulasi aktivitas nyata

belum terbukti secara statistik mempengaruhi kinerja saham 1 tahun dan 2

tahun secara simultan.

c. Hasil Uji Parsial (Uji-t)

Uji-t bertujuan untuk melihat besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan me-regress variabel dependen

CAR dengan variabel independennya ABN_CFO serta variabel kontrol

dalam penelitian ini yaitu LOG_TAS. Hasil pengujian model regresi CAR

dirangkum dalam Tabel 4.13 sebagai berikut:

Page 98: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

195

Tabel 4.13. Hasil Uji t pada Pengujian Model Regresi CAR Hipotesis Kedua

Model Persamaan

CARt = α0 + α1ABN_CFOi + α2LOG(TASit) + є CAR 1 Tahun CAR 2 Tahun

Pengujian Variabel

Independen Koefisien t hitung Sig. Koefisien t hitung Sig.

ABN_CFO 0.493 0.593 0.557 1.810 2.910 0.006 LOG_TAS 0.018 0.101 0.920 0.213 1.621 0.114

**) Tidak Siginifikan pada tingkat α=5% Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik

Berdasarkan Tabel 4.13. di atas, nilai uji statistik masing-masing

variabel (Prob t stat) tampak bahwa pada model CAR 1 tahun, variabel

ABN_CFO, LOG_TAS memiliki Prob t stat masing-masing 0.593, dan

0.101. Hasil ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut tidak

berpengaruh secara signifikan karena memiliki nilai signifikansi lebih

besar dari 0.025.

Untuk model kinerja saham 2 tahun (jangka panjang) pada model

persamaan regresi CAR, tidak terdapat variabel-variabel yang

mempengaruhi secara individu yang signifikan secara statistik, karena

memiliki Prob t stat masing masing 2.910 dan 1.621 dan nilai nilai ini

memiliki nilai signifikasi lebih besar dari 0.025.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji statistik, terlihat

variabel abnormal CFO yang mewakili proksi manipulasi aktivitas nyata

belum terbukti mempengaruhi kinerja saham 1 tahun dan 2 tahun secara

individu. Selain itu, variabel kontrol dalam penelitian ini juga belum

terbukti secara statistik mempengaruhi kinerja 1 tahun dan 2 tahun. Hal ini

Page 99: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

196

berarti investor tidak mempertimbangkan total aktiva perusahaan (ukuran

perusahaan) dalam mengambil keputusan investasi.

Dengan demikian, secara keseluruhan hasil penelitian ini belum dapat

menemukan bukti yang cukup kuat untuk mendukung hipotesis kedua (H2)

yang menyatakan bahwa tindakan manajemen laba melalui manipulasi

aktivitas nyata yakni melalui arus kas kegiatan operasi yang dilakukan

pada saat penawaran right issue mempengaruhi kinerja saham jangka

pendek (1 tahun) dan jangka panjang (2 tahun ) perusahaan.

d. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi atau R square digunakan untuk mengukur

persentase variasi dalam variabel dependen yang dijelaskan atau diprediksi

oleh variasi dalam variabel independennya. Semakin besar nilai R2, maka

semakin baik. Untuk hasil yang lebih baik, penulis akan menggunakan

adjusted R2 karena mempertimbangkan besarnya jumlah sampel dan

banyaknya variabel yang digunakan dalam penelitian. Koefisien R2 ini

dilakukan untuk mendukung pengujian hipotesis kedua yang menyatakan

bahwa manajemen laba pada saat penawaran right issue mempengaruhi

kinerja saham perusahaan.

Page 100: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

197

Tabel 4.14. Nilai Adjusted (R2) Pengujian Hipotesis Kedua

Model Persamaan

CARt = α0 + α + α1ABN_CFOi + α2LOG(TASit) + є

Pengujian Variabel Dependen

Adjusted R2

CAR 1 Tahun -0.046

CAR 2 Tahun 0.192 Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik

Dari pengujian hipotesis ketiga pada Tabel 4.14 di atas , nilai Adjusted

R2 sebesar -0.046 (-4.6%) pada model CAR 1 tahun atau dengan kata lain

semua variabel yang dimasukkan dalam model (ABN_CFO, dan

LOG_TAS) dapat menjelaskan variasi kinerja saham selama 1 tahun yang

dihitung dengan menggunakan metode CAR sebesar -4.6%. Sedangkan

pada model pengujian untuk CAR 2 tahun dketahui nilai Adjusted R2 naik

menjadi sebesar 0.192 (19.2%) atau dengan kata lain semua variabel yang

dimasukkan dalam model CAR 2 tahun (ABN_CFO, dan LOG_TAS)

dapat menjelaskan variasi kinerja saham selama 2 tahun yang dihitung

dengan menggunakan metode CAR sebesar 19.2%.

Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi kenaikan yang

sangat kuat atas kemampuan variabel independen dan variabel kontrol

yang dimasukkan pada model regresi dalam menjelaskan kinerja jangka

panjang saham, terlihat dari angka -4.6% pada CAR 1 tahun menjadi

19.2% pada CAR 2 tahun Hal ini mengindikasikan bahwa setelah 1 tahun,

kemampuan informasi akuntansi untuk menjelaskan kinerja saham

meningkat.

Page 101: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

198

C. Diskusi dan Pembahasan

Dalam bagian diskusi dan pembahasan ini akan ditinjau lebih lanjut

dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya

yang juga menjadi acuan penulis untuk mengembangkan penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti terdahulu. Penelitian yang dikembangkan ini akan melihat

lebih jauh bagaimana terjadinya manajemen laba melalui manipulasi aktivitas

nyata bagi perusahaan yang akan melakukan penawaran saham tambahan

khususnya right issue dan pengaruhnya terhadap kinerja saham perusahaan.

Untuk penelitian hipotesis 1 yang berkaitan dengan manajemen laba

dengan cara memanipulasi aktivitas nyata melalui arus kas kegiatan operasi, biaya

produksi, dan biaya diskresioner. Asumsi penulis dalam menggunakan variabel

manipulasi aktivitas nyata tersebut didasarkan pada penelitian oleh

Roychowdhury (2006) yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang ada di

Amerika. Roychowdhury (2006) menemukan bahwa perusahaan yang terbukti

melakukan tindakan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata akan

secara rata-rata memiliki arus kas dari kegiatan operasi abnormal yang rendah dari

yang seharusnya, biaya produksi abnormal yang lebih tinggi dari yang seharusnya,

dan biaya diskresioner abnormal yang lebih rendah dari yang seharusnya. Fakta

ini konsisten dengan perusahaan yang mencoba untuk meningkatkan laba tahunan

dengan cara memberikan diskon harga untuk meningkatkan penjualan sementara

dan dengan produksi besar-besaran (overproduction). Namun, dalam penelitian

Roychowdhury (2006) tidak sampai pada dampak arus kas operasi terhadap

Page 102: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

199

kinerja pasar. Selain itu, Graham et al., (2005) juga menyatakan bahwa manajer

menyukai teknik manipulasi aktivitas nyata dibanding manajemen laba melalui

akrual.

Atas temuan tersebut, penulis membuat asumsi yang sama untuk

perusahaan di Indonesia maka penulis membuat dugaan bahwa perusahaan di

Indonesia juga melakukan tindakan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas

nyata pada ketiga aktivitas yaitu arus kas kegiatan operasi, biaya produksi, dan

biaya diskresioner yang dikaitkan dengan penawaran saham tambahan right issue

oleh perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menemukan bahwa

perusahaan di Indonesia terbukti melakukan tindakan manipulasi aktivitas nyata

melalui arus kas kegiatan operasi. Akan tetapi sebaliknya tidak dapat menemukan

bukti yang kuat perusahaan melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui biaya

produksi, dan biaya diskresioner pada saat melakukan right issue. Hasil ini tidak

dapat mendukung dengan hasil penelitian Roychowdhury (2006) yang

menemukan bukti bahwa perusahaan melakukan manipulasi aktivitas nyata pada

ketiga aktivitas tersebut. Namun temuan adanya manipulasi aktivitas nyata

melalui arus kas kegiatan operasi tersebut mendukung dan konsisten dengan

penelitian oleh Oktorina (2008) yang berhasil menemukan bukti bahwa

perusahaan di Indonesia melakukan manipulasi aktivitas nyata melalui arus kas

dari kegiatan operasi. Hal ini konsisten dengan penelitian Sahabu (2009) yang

juga menemukan bukti bahwa terdapat perusahaan melakukan manipulasi

aktivitas nyata khususnya melalui arus kas kegiatan operasi, namun tidak

Page 103: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

200

menemukan bukti bahwa terdapat perusahaan melakukan manipulasi aktivitas

nyata melalui biaya produksi dan biaya diskresioner.

Pengujian hipotesis kedua yaitu pengaruh manajemen laba melalui

manipulasi aktivitas nyata yang dilakukan oleh perusahaan terhadap kinerja saham

perusahaan yang dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan metode

Cummulative Abnormal Return (CAR) dengan market adjusted model.

Asumsi penulis atas hipotesis tersebut berdasarkan penelitian sebelumnya

yang mendokumentasikan mengenai kinerja pasar jangka panjang perusahaan

yang melakukan panawaran saham baik perdana maupun saham tambahan. Teoh

et al., (1998) dan Shivakumar (2000) menemukan bahwa salah satu dampak dari

manajemen laba adalah terjadi penurunan kinerja perusahaan yang terjadi pasca

penawaran saham. Sulistyanto dan Midiastuti (2002) yang melakukan pengujian

atas pasar modal Indonesia, juga berhasil memberikan bukti bahwa perusahaan

yang melakukan penawaran saham tambahan mengalami penurunan kinerja

keuangan dan kinerja saham pasca penawaran. Sulistyanto dan Wibisono (2003)

juga menyatakan bahwa penurunan kinerja keuangan menunjukkan bahwa

variabel akrual diskresioner secara signifikan akan mempengaruhi penurunan

kinerja operasi dan kinerja saham perusahaan dan manajemen laba yang terjadi

bersifat menaikkan laba. Begitu juga penelitian Amin (2007) terhadap perusahaan

yang mengeluarkan kebijakan IPO dan diduga melakukan tindakan manajemen

laba mengalami kecenderungan penurunan kinerja pasar pada akhir tahun.

Sedangkan penelitian Sahabu (2009) menemukan bahwa variabel manajemen laba

yang diukur dengan akrual diskresioner dan manajemen laba nyata melalui arus

Page 104: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

201

kas kegiatan operasi hanya berpengaruh terhadap kinerja pasar dalam jangka

pendek (1 tahun).

Berdasarkan temuan yang berbeda-beda dari penelitian-penelitan terdahulu

tersebut maka penulis membuat dugaan bahwa perusahaan di Indonesia yang

melakukan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata pada saat

penawaran saham tambahan dengan right issue mempengaruhi kinerja saham

perusahaan.

Pengujian hipotesis kedua yang dilakukan oleh penulis menggunakan

variabel abnormal arus kas kegiatan operasi (ABN_CFO), yakni variabel

independen yang terbukti secara statistik dalam pengujian hipotesis pertama dan

menggunakan variabel control, log total asset. Dari hasil pengujian hipotesis

kedua, dapat disimpulkan bahwa variabel manipulasi aktivitas nyata yakni melalui

arus kas kegiatan operasi tidak berpengaruh terhadap kinerja saham jangka

pendek (1 tahun) dan kinerja saham jangka panjang (2 tahun). Begitu juga terlihat

pada variabel control, yang hasilnya tidak berpengaruh terhadap varibel kinerja

saham. Terbukti dalam pengujian statistik pada kedua model regresi CAR 1 tahun

dan 2 tahun, yakni tidak terdapat satupun variabel yang signifikan secara statistik

mempengaruhi kinerja saham perusahaan. Hasil ini tidak konsisten dengan

penelitian oleh Teoh et al. (1998) dan Shivakumar (2000). Teoh et al. (1998)

menemukan bahwa perusahaan yang melaporkan positif akrual pada saat

penawaran saham tambahan mengalami kinerja saham yang buruk setelah 3 tahun

penawaran dan semakin besar akrual diskresioner yang dimiliki oleh perusahaaan,

semakin buruk kinerja saham jangka panjang yang dialami perusahaan. Hal ini

Page 105: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

202

dapat dijelaskan karena pada jangka waktu yang lebih panjang, semakin banyak

informasi yang lebih relevan tersedia bagi investor untuk mengambil keputusan,

sehingga informasi dari laporan keuangan pada saat right issue menjadi kurang

relevan. Penjelasan lainnya adalah pengaruh akrual diskresioner yang lebih cepat

ditangkap oleh pasar yang disebabkan karena sifat dari akrual diskresioner sebagai

komponen laba yang memungkinkan manajer untuk mencerminkan informasi

privat mereka, mencerminkan tindakan oportunistik perusahaan dan juga dapat

mencerminkan nilai ekonomi perusahaan (Subramanyam, 1996) dalam (Sahabu

2009), sehingga pengaruh akrual diskresioner inilah yang terlebih dahulu

dipertimbangkan pasar, dibandingkan pengaruh perubahan dalam akrual non

diskresioner yang lebih disebabkan karena faktor diluar kendali manajemen.

Ketidakkonsistenan hasil pengujian ini dengan penelitian Teoh et al.

(1998), diduga karena penelitian ini dilakukan di pasar yang berbeda dengan

penelitian Teoh et al. (1998). Selain itu, pada penelitian ini, penulis menggunakan

variabel manipulasi aktivitas nyata yaitu arus kas kegiatan operasi, biaya

produksi, dan biaya diskresioner untuk mendeteksi terjadinya manajemen laba.

Hipotesis kedua ini juga tidak mendukung penelitian Sahabu (2009) yang

menemukan bahwa variabel abnormal arus kas kegiatan operasi berpengaruh 1

tahun (jangka pendek), sedangkan untuk pengaruh jangka panjang (2 tahun) tidak

berpengaruh. Peneliti menduga bahwa penyebab ketidakkonsistenan hasil

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah karena adanya perbedaan

periode pengamatan penelitian, dimana penelitian sebelumnya melakukan

Page 106: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

203

pengamatan penelitian pada tahun 1999-2003, sedangkan pada pengamatan

penelitian ini dilakukan pada tahun 2004-2008.

Sebagaimana diketahui bahwa pada akhir tahun 2007 hingga 2008 terjadi

krisis keuangan (global) yang berdampak pada aktivitas pasar modal global.

Perkembangan indeks bursa saham di beberapa bursa dunia yang sebelumnya

menunjukkan kinerja yang outperform terkoreksi turun sampai dengan level yang

tidak diperkirakan. Begitu juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Bursa Efek Indonesia per tanggal 16 September 2008 menyentuh level terendah

1.719,254, terkoreksi 39,3 persen dihitung dari level IHSG tertinggi 9 Januari

2008 di level 2.830,260 (Wallace, 2008). Dengan demikian, hasil hipotesis kedua

pada penelitian ini yang mengatakan bahwa manajamen laba melalui aktivitas

nyata yaitu melalui arus kas kegiatan operasi tidak berpengaruh terhadap kinerja

saham perusahaan yang melakukan kebijakan right issues, pada tahun 2004-2008,

adalah realistis, karena pada kenyataannya telah terjadi krisis global pada tahun

2007-2008 yang mengakibatkan menurunnya harga saham seluruh perusahaan

yang listing di Bursa Efek Indonesia secara tajam dan akibatnya terjadi penurunan

kinerja saham perusahaan yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia.

Selain itu, peneliti juga menduga terdapat variabel lain yang berpengaruh

terhadap variabel kinerja saham, seperti kecerdasan investor yang mungkin pula

mempengaruhi variabel kinerja saham.

Penelitian ini juga tidak mendukung penelitian Sahabu (2009) yang

menemukan variabel kontrol, log total asset berpengaruh atas kinerja saham. Hal

ini mengindikasikan bahwa investor tidak mempertimbangkan ukuran perusahaan

Page 107: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

204

dalam memutuskan keputusan investasi, yakni memilih investasi berdasarkan

kinerjanya yang dinilai dari pengembalian (return) investasi tersebut, dalam hal

ini right issue (Sahabu, 2009; Solechan, 2009).

Hasil yang tidak konsisten ini, secara lebih jauh berimplikasi kepada

keharusan melakukan pengkajian-pengkajian teoritis yang lebih intensif terhadap

manajemen laba khususnya melalui manipulasi aktivitas nyata serta fenomena-

fenomena akuntansi lainnya, termasuk penentuan kinerja saham maupun kinerja

operasi perusahaan yang lain agar dapat ditemukan model prediksi yang lebih

baik.

Page 108: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

205

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis praktik manajemen laba yang

dilakukan oleh perusahaan yang melakukan right issue di Indonesia. Secara

khusus, penelitian ini ingin menganalisis manajemen laba melalui manipulasi

aktivitas nyata dan penelitian ini juga ingin membuktikan secara empiris adanya

dampak manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata yang dilakukan pada

saat right issue terhadap kinerja saham jangka panjang. Dari hasil penelitian dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Adanya motivasi manajemen laba pada saat perusahaan melakukan right issue

dengan menggunakan ukuran manajemen laba aktivitas nyata melalui arus kas

kegiatan operasi. Namun tidak dapat dibuktikan bahwa perusahaan dapat

melakukan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata yang diukur

melalui biaya produksi dan biaya diskresioner.

2. Manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata pada saat right issue, tidak

terbukti mempengaruhi kinerja saham perusahaan dalam jangka pendek (1

tahun) dan jangka panjang (2 tahun).

3. Penyebab tidak terpengaruhnya manajemen laba melalui manipulasi aktivitas

nyata pada saat right issue terhadap kinerj\a saham perusahaan pada tahun

2004-2008 antara lain diduga didukung oleh faktor krisis global yang terjadi

pada tahun 2007-2008 yang mengakibatkan menurunnya harga saham seluruh

91

Page 109: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

206

perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia secara tajam dan akibatnya

terjadi penurunan kinerja saham perusahaan yang terdapat pada Bursa Efek

Indonesia.

4. Faktor penyebab lain atas tidak terpengaruhnya manajemen laba melalui

manipulasi aktivitas nyata pada saat right issue terhadap kinerja saham

perusahaan pada tahun 2004-2008 yaitu terdapat variabel lain yang mungkin

mempengaruhi kinerja saham seperti kecerdasan investor dalam melakukan

keputusan investasi.

5. Variabel kontrol dalam penelitian ini, yaitu ukuran perusahaan yang dinilai dari

log total asset juga tidak mempengaruhi kinerja saham perusahaan dalam

jangka pendek maupun jangka panjang.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih memiliki keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian dan karenanya masih perlu dikembangkan lagi

pada penelitian berikutnya. Penelitian ini hanya menggunakan tiga aktivitas

pengukuran sebagai variabel independen yaitu arus kas kegiatan operasi dan biaya

produksi serta biaya diskresioner, dalam rangka mendeteksi manipulasi aktivitas

nyata. Selain itu, ketidaktersediaan data dalam laporan keuangan yang

dipublikasikan merupakan suatu keterbatasan pula dalam penelitian ini, data

tersebut antara lain data tentang biaya riset dan pengembangan yang dilakukan

oleh perusahaan.

Page 110: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

207

C. Saran

Perusahaan dalam melakukan manajemen laba melalui manipulasi

aktivitas nyata dalam rangka memperoleh penambahan dana melalui investasi

dengan right issue, perlu mendapat perhatian antara lain sebagai berikut :

Hal-hal yang dapat dikembangkan dan diperbaiki dari penelitian ini adalah:

a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan lebih banyak lagi

pengukuran aktivitas tentang manipulasi aktivitas nyata dan memasukkannya

ke dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian mengenai

pengaruh manipulasi aktivitas nyata terhadap kinerja saham jangka panjang

perusahaan menjadi lebih valid.

b. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat menggolongkan perusahaan

berdasarkan jenis industri sehingga dapat lebih spesifik diketahui pengaruh

manajemen laba melalui manipulasi aktivitas nyata terhadap kinerja saham

jangka panjang perusahaan di setiap industri.

c. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan variabel independen lain

selain manajemen laba nyata yang mempengaruhi kinerja saham seperti

kecedasan investor dalam melakukan keputusan investasi.

d. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel kontrol seperti market

capitalization, market to book value yang juga mempengaruhi variabel

kinerja saham, atau dapat menemukan variabel kontrol yang lain yang

mempengarui kinerja saham.

Page 111: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

208

DAFTAR PUSTAKA

Alderson, Michael J, Brian L. Betker. 1997. The Long Run Performance of

Companies That Withdraw Seasoned Equity Offerings. Working Paper. Amin, Aminul. 2007. Pendeteksian Earnings Management, Underpricing dan

Pengukuran Kinerja Perusahaan yang Melakukan Kebijakan Initial Public Offerings (IPO) di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X Unhas - Makassar.

Astuti, Dewi Saptantinah P. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Motivasi Manajemen Laba di Seputar Right Issue. Working Paper, Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Barton J, Paul JS. 2002. The Balance Sheet as an Earnings Management

Constraint. The Accounting Review 77: 1-27. Bartov E. 1993. The Timing of Asset Sales and Earnings Manipulation. The

Accounting Review, Vol. 68 No. 4: 840 – 855. Burgstahler, D. dan Ilia D. (1997). “Earnings Management to Avoid Earnings

Decreases and Losses.” Journal of Accounting and Economics. 24: 99 – 126.

Budiarto A, Zaki B. 1999. Pengaruh Pengumuman Right Issue terhadap Tingkat

Keuntungan dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta Periode 1994 – 1996. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2 No. 1: 91 – 116.

Cohen DA, Paul Z. 2008. Accrual-Based and Real Earnings Management

Activities around Seasoned Equity Offerings. Working Paper, Stern School of Business, New York University.

DeAngelo LE. 1986. Accounting number as Valuation Substitutes: A Study of

Management Buyouts of Public Stockholders. The Accounting Review, Vol. 67 (1): 77 – 95.

Dechow PM, SP Kothari, R Watts. 1998. The Relation between Earnings and

Cash Flows. Journal of Accounting and Economics, Vol. 25: 133-168. DuCharme LL, PH Malatesta, SE Sefcik. 2000. Earnings management, stock

issues, and shareholder lawsuits. Journal of Financial Economics, Vol. 71: 27-49.

94

Page 112: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

209

Ewert R, Alfred W. 2004. Economic Effects of Tightening Accounting Standards to Restrict Earnings Management. The Accounting Review, Forthcoming.

Graham, Jhon R, Campbell R. Harvey, S Rajgopal. 2005. The Economic

Implications of Corporate Financial Reporting. Journal of Accounting and Economics, Vol. 40: 3-73.

Gumanti, Tatang A. 2000. Earnings Management Dalam Penawaran Saham

Perdana di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) III, UI - Jakarta.

Gunny, K. 2005. What are the Consequences of Real Earnings Management?.

Working Paper, University of Colorado.

Hartono, J. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE.

Healy, Paul M, James MW. 1998. Review of the Earnings Management Literature

and Its Implications for Standard Setting. Working Paper. Jones, J. 1991. Earnings Management during Import Relief Investigations. Journal

of Accounting Research, Vol. 29: 193-228. Kurniawan H, Rusiti. 2004. Analisis Kinerja Perusahaan Pre-Seasoned Equity

Offerings. Jurnal Bisnis dan Ekonomi: KINERJA. Vol. 8 No. 2. Loughran T, Jay R. Ritter. 1997. The Operating Performance of Firms

Conducting Seasoned Equity Offerings. The Journal of Finance, Vol. LII No. 5: 1823-1850.

Megginson. 1997. Corporate Finance Theory. Addison-Wesley Educational

Publishers Inc. Mardiyah, Aida A. 2003. Hubungan Withdrawn Initial Public Offerings (WIPO),

Seasoned Equity Offering (SEO), dan Earnings Management dengan Initial Return. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VI, Surabaya.

Oktorina M, Yanthi H. 2008. Analisis Arus Kas Kegiatan Operasi dalam

Mendeteksi Manipulasi Aktivitas Riil dan Dampaknya Terhadap Kinerja jangka panjang perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XI, Pontianak.

Putra, I Nyoman Wijaya A. 2006. Pengaruh Right Issue Terhadap Kinerja

Perusahaan di Bursa Efek Jakarta Tahun 1996 – 1999. Buletin Studi Ekonomi. Vol. 11 No. 1.

Page 113: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

210

Rangan, S. 1998. Earnings before Seasoned Equity Offerings: Are They Overstated? Journal of Financial Economics, Vol. 50: 101-122.

Roychowdhury, S. 2006. Earnings Management through Real Activities

Manipulation. Journal of Accounting and Economics, Vol. 42: 335-370. Sahabu, Supardi. 2009. Manajemen Laba melalui Akrual dan Manipulasi

Aktivitas Nyata dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan yang Melakukan Right Issue. Tesis STIE YKPN.

Scott, William R. 2003. Financial Accounting Theory. 2nd Ed., Prentice Hall Canada Inc. Shivakumar, L. 2000. Do Firms Mislead Investors by Overstating Earnings

Before Seasoned Equity Offerings? Journal of Accounting and Economics, Vol. 29: 339-371.

Solechan, Achmad. 2009. Pengaruh Manajemen Laba dan Earnings terhadap

Return Saham. TESIS S2 Magister Akuntansi Universitas Dipenogoro.

Sulistyanto S, Haris Wibisono. 2003. Seasoned Equity Offerings: Antara Agency Theory, Windows of Opportunity, dan Penurunan Kinerja. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VI, Surabaya.

Sulistyanto S, Midiastuti P. 2002. Seasoned Equity Offerings: Benarkah

Underperformance Setelah Penawaran? Simposium Nasional Bidang Ilmu Ekonomi, Akuntansi, dan Manajemen. UAJY, Yogyakarta.

Traill, Marcus, Ed Vos. 2001. Do Seasoned Equity Offerings Really

Underperform in the Long Run? Evidence from New Zealand, Working paper.

Teoh SH, Welch I, TJ Wong. 1998. Earnings management and The

Underperformance of Seasoned Equity Offerings. Journal of Financial Economics.

Wallace, William E. 2008. Pemuktahiran dan Harapan Ekonomi Indonesia

selama 6 bulan. World Bank Indonesia. Widyaningdyah, Agnes U. 2001. Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh

Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3 No. 2: 89 – 101.

Zang, Amy Y. 2006. Evidence on the Tradeoff between Real Manipulation and

Accrual Manipulation. Working Paper, Duke University.

Page 114: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

211

LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Perusahaan Sampel Penelitian

NO RIGHT ISSUE PERUSAHAAN KODE 1 2004 PT Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ 2 2004 PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk ADES 3 2004 PT United Tractors Tbk UNTR 4 2004 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 5 2004 PT Aneka Kimia Raya Tbk AKRA 6 2004 PT Abdi Bangsa Tbk ABBA 7 2004 PT Bakri Sumatera Plantations Tbk UNSP 8 2004 PT Lippo Karawaci LPKR 9 2005 PT Inti Indah Karya Plasindo Tbk IIKP

10 2005 PT Palm Asia Corpora Tbk PLAS 11 2005 PT Bakrie & Brothers Tbk BNBR 12 2005 PT Multipolar Corporation MLPL 13 2005 PT Apexindo Pratama Duta Tbk APEX 14 2005 PT Bakrieland Development Tbk ELTY 15 2006 PT Energi Mega Persada Tbk ENRG 16 2006 PT Inti Kapuas Arowana Tbk IIKP 17 2006 PT Mandom Indonesia TCID 18 2006 PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI 19 2006 PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA 20 2006 PT Sentul City Tbk BKSL 21 2006 PT Ciputra Development Tbk CTRA 22 2006 PT Jaka Inti Realtindo Tbk JAKA 23 2007 PT Cipta Panelutama Tbk CITA 24 2007 PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk DSFI 25 2007 PT Budi Acid Jaya Tbk BUDI 26 2007 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 27 2007 PT Barito Pacifik BRPT 28 2007 PT Gajah Tunggal GJTL 29 2008 PT Abdi Bangsa Tbk ABBA 30 2008 PT Bakrie Telecom Tbk BTEL

Page 115: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

212

31 2008 PT Central Proteinprima Tbk CPRO 32 2008 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk CTRA 33 2008 PT Indonesia Air Transport Tbk IATA

NO RIGHT ISSUE PERUSAHAAN KODE 34 2008 PT Laguna Cipta Griya Tbk LGNA 35 2008 PT Mandom Indonesia Tbk TCID

36 2008 PT Surya Semesta Internusa Tbk SSIA 37 2008 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 38 2008 PT United Tractors Tbk UNTR

Page 116: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

98

Lampiran 2: Pengujian Asumsi Klasik untuk Regresi N_CFO, N_PROD, dan N_DISEXP

A. Pengujian Asumsi Klasik N_CFO

1. Uji Multikoloniearitas Coefficients(a)

a .Dependent Variable: Dependen_1

Coefficient Correlations(a)

Model Independen_3 Independen_1 Independen_2 Independen_3 1.000 .185 -.753 Independen_1 .185 1.000 -.128

Correlations

Independen_2 -.753 -.128 1.000 Independen_3 .026 7894307.639 -.008 Independen_1 7894307.639 708384148516

02000.000 -2328713.501

1

Covariances

Independen_2 -.008 -2328713.501 .005

a . Dependent Variable: Dependen_1

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .014 .050 .282 .780 Independen_1 28999996

6.579 26615487

0.051 .183 1.090 .284 .965 1.036

Independen_2 .044 .068 .162 .643 .525 .433 2.307 Independen_3 .028 .160 .044 .175 .862 .426 2.350

Page 117: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

99

Regression Standardized Predicted Value420-2

Regr

essi

on S

tude

ntiz

ed R

esid

ual

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Dependen_1

2. Uji Autokorelasi Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .263(a) .069 -.013 .17711 1.991

a . Predictors: (Constant), Independen_3, Independen_1, Independen_2 b. Dependent Variable: Dependen_1

3. Uji Heteroskedastisitas

Grafik Scatterplots 4.1.

Page 118: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

100

4. Uji Normalitas Residual One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual N 38

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .16977508 Absolute .178 Positive .178

Most Extreme Differences

Negative -.142 Kolmogorov-Smirnov Z 1.099 Asymp. Sig. (2-tailed) .178

a .Test distribution is Normal. b .Calculated from data.

Page 119: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

101

B. Pengujian Asumsi Klasik N_PROD

1. Uji Multikoloniearitas

Coefficients(a)

a. Dependent Variable: Dependen_2

Coefficient Correlations(a)

Model Log_Independen3 Independen_4 Independen_1 Independen_2 1 Correlations Log_Independen3 1.000 .015 -.191 -.285 Independen_4 .015 1.000 .073 -.407 Independen_1 -.191 .073 1.000 .039 Independen_2 -.285 -.407 .039 1.000 Covariances Log_Independen3 .006 .000 -6297157.443 -.002 Independen_4 .000 .051 6908776.698 -.007 Independen_1 -6297157.443 6908776.698 176113906192857

800.000 1317262.237

Independen_2 -.002 -.007 1317262.237 .007 a . Dependent Variable: Dependen_2

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) .211 .105 2.011 .053 Independen_1 -

308128304.043

419659273.927 -.062 -.734 .468 .957 1.045

Independen_2 .758 .081 .883 9.353 .000 .756 1.322 Independen_4 -.406 .226 -.163 -1.794 .082 .818 1.222

1

Log_Independen3 .129 .078 .144 1.647 .109 .878 1.140

Page 120: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

102

Regression Standardized Predicted Value3210-1-2

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Dependen_2

2. Uji Autokorelasi Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .882(a) .778 .751 .27809 1.897

a. Predictors: (Constant), Log_Independen3, Independen_4, Independen_1, Independen_2 b. Dependent Variable: Dependen_2

3. Uji Heteroskedastisitas

Grafik Scatterplots 4.2.

Page 121: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

103

4. Uji Normalitas Residual One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual N 38

Mean .0000000 Normal Parameters(a,b)

Std. Deviation .26263294 Absolute .178 Positive .178

Most Extreme Differences

Negative -.122 Kolmogorov-Smirnov Z 1.099 Asymp. Sig. (2-tailed) .179

a Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Page 122: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

104

C. Pengujian Asumsi Klasik N_DISEXP

1. Uji Multikoloniearitas

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) -1.363 .119 -11.448 .000 Independen_1 -

163558582.527

632525914.069 -.037 -.259 .797 .997 1.003

1

Independen_2 .539 .148 .526 3.653 .001 .997 1.003

a . Dependent Variable: Log_Dependen3

Coefficient Correlations(a)

Model Independen_2 Independen_1 Independen_2 1.000 -.056 Correlations

Independen_1 -.056 1.000 Independen_2 .022 -5220074.201

1

Covariances

Independen_1 -5220074.201 400089031968743100.000

a . Dependent Variable: Log_Dependen3

Page 123: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

105

Regression Standardized Predicted Value43210-1-2

Reg

ress

ion

Stu

dent

ized

Res

idua

l

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Dependen_3

2. Uji Autokorelasi

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1

.458(a) .210 .165 .13759 2.439

a. Predictors: (Constant), Independen_2, Independen_1 b .Dependent Variable: Dependen_3

3. Uji Heteroskedastisitas __

Grafik Scatterplots 4.3.

Page 124: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

106

4. Uji Normalitas Residual One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual N 38

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .41599352 Most Extreme Differences

Absolute .109

Positive .109 Negative -.100 Kolmogorov-Smirnov Z .671 Asymp. Sig. (2-tailed) .759

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 125: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

107

Lampiran 3: Hasil Pengujian Hipotesis 1 (H1a, H1b dan H1c)

Uji One Sample t-Test Variabel ABN_CFO

One-Sample Test

Test Value = 0

95% Confidence Interval

of the Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

Lower Upper ABN_CFO -1.817 37 .048 -.05004 -.1058 .0058

Uji One Sample t-Test Variabel ABN_PROD

Test Value = 0

95% Confidence Interval of the

Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

Lower Upper ABN_PROD -4.786 37 .000 -.21525 -.3064 -.1241

Page 126: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

108

Uji One Sample t-Test Variabel ABN_DISEXP

Test Value = 0

95% Confidence Interval of the

Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

Lower Upper ABN_DISEXP 27.813 37 .000 1.04843 .9721 1.1248

Page 127: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

109

Lampiran 4: Hasil Pengujian Asumsi Klasik Regresi Hipotesis 2 (H2), CAR 1 tahun dan 2 tahun

A. CAR 1 tahun

1. Uji Multikoloniearitas Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error (Constant) -.279 2.132 -.131 .897 ABN_CFO .493 .832 .100 .593 .557 .999 1.001

1

LOG_TAS .018 .176 .017 .101 .920 .999 1.001

a Dependent Variable: LOG_CAR Coefficient Correlations(a) a Dependent Variable: LOG_CAR

Model LOG_TAS ABN_CFO 1 Correlations LOG_TAS 1.000 .031 ABN_CFO .031 1.000 Covariances LOG_TAS .031 .005 ABN_CFO .005 .692

Page 128: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

110

2. Uji Autokorelasi Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .101(a) .010 -.046 .85872 1.599

a Predictors: (Constant), LOG_TAS, ABN_CFO b Dependent Variable: LOG_CAR

3. Uji Heteroskedastisitas

Grafik Scatterplots 4.4. Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2-3

Re

gre

ss

ion

Stu

de

nti

ze

d R

es

idu

al 2

1

0

-1

-2

-3

-4

Scatterplot

Dependent Variable: LOG_CAR

Page 129: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

111

4. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test a Test distribution is Normal. b Calculated from data

Unstandardize

d Residual N 38

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .83519143 Most Extreme Differences

Absolute .196

Positive .196 Negative -.189 Kolmogorov-Smirnov Z 1.210 Asymp. Sig. (2-tailed) .107

Page 130: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

112

B. CAR 2 Tahun

1. Uji Multikoloniearitas Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -2.396 1.593 -1.503 .142 ABN_CFO 1.810 .622 .430 2.910 .006 .999 1.001 LOG_TAS .213 .132 .240 1.621 .114 .999 1.001

a Dependent Variable: CAR_2TAHUN Coefficient Correlations(a)

Model LOG_TAS ABN_CFO 1 Correlations LOG_TAS 1.000 .031 ABN_CFO .031 1.000 Covariances LOG_TAS .017 .003 ABN_CFO .003 .387

a Dependent Variable: CAR_2TAHUN

Page 131: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

113

2. Uji Autokorelasi Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .486(a) .236 .192 .64192 1.829

a Predictors: (Constant), LOG_TAS, ABN_CFO b Dependent Variable: CAR_2TAHUN

3. Uji Heteroskedastisitas Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2-3

Reg

ress

ion

Stu

dent

ized

Res

idua

l

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: CAR_2TAHUN

Page 132: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

114

Grafik Scatterplots 4.5 4. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual N 38

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation .62433432 Most Extreme Differences

Absolute .142

Positive .142 Negative -.066 Kolmogorov-Smirnov Z .875 Asymp. Sig. (2-tailed) .429

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Page 133: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

115

Lampiran 5: Hasil Pengujian Hipotesis 2 (H2), CAR 1 tahun dan 2 tahun

1. Uji F (CAR 1 Tahun)

ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .264 2 .132 .179 .837(a) Residual 25.809 35 .737 Total 26.073 37

a Predictors: (Constant), LOG_TAS, ABN_CFO b Dependent Variable: LOG_CAR

2. Uji F (CAR 2 tahun) ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 4.454 2 2.227 5.405 .009(a) Residual 14.422 35 .412 Total 18.877 37

a Predictors: (Constant), LOG_TAS, ABN_CFO b Dependent Variable: CAR_2TAHUN

Page 134: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

116

3. Uji Parsial (Uji-t) CAR 1 Tahun

Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -.279 2.132 -.131 .897 ABN_CFO .493 .832 .100 .593 .557 .999 1.001 LOG_TAS .018 .176 .017 .101 .920 .999 1.001

a Dependent Variable: LOG_CAR

4. Uji Parsial (Uji-t) CAR 2 Tahun Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -2.396 1.593 -1.503 .142 ABN_CFO 1.810 .622 .430 2.910 .006 .999 1.001 LOG_TAS .213 .132 .240 1.621 .114 .999 1.001

a Dependent Variable: CAR_2TAHUN

Page 135: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

117

5. Uji Koefisien Determinasi (R2) CAR 1 Tahun

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .101(a) .010 -.046 .85872 1.599

a Predictors: (Constant), LOG_TAS, ABN_CFO b Dependent Variable: LOG_CAR

6. Uji Koefisien Determinasi (R2) CAR 2 Tahun Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .486(a) .236 .192 .64192 1.829

a Predictors: (Constant), LOG_TAS, ABN_CFO b Dependent Variable: CAR_2TAHUN

Page 136: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · Buat ponakankuu Jonathaaannn ... yang terdaftar di Bursa Efek ... earnings management through operating cash flow does

i