FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA … Anggara... · Fakultas Ekonomi dan Bisnis...
-
Upload
vuongthien -
Category
Documents
-
view
265 -
download
1
Transcript of FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA … Anggara... · Fakultas Ekonomi dan Bisnis...
SIKAP BERWIRAUSAHA MEMEDIASI LOCUS OF CONTROL
DAN NORMA SUBYEKTIF PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi:Mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana)
SKRIPSI
Oleh:
Oleh:
ANGGARA REZA ADITYA PUTRA
NIM: 1106205039
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
i
SIKAP BERWIRAUSAHA MEMEDIASI LOCUS OF CONTROL
DAN NORMA SUBYEKTIF PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi:Mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana)
SKRIPSI
Oleh:
ANGGARA REZA ADITYA PUTRA
1106205039
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2015
ii
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji
pada tanggal: Juni 2015
Tim Penguji: Tanda tangan
1. Ketua : .....................
2. Sekretaris : .....................
3. Anggota : .....................
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen
Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si
NIP. 19610601 198503 2 003
Pembimbing
Prof. Dr. Ketut Rahyuda, SE, MSIE.
NIP. 19500130 1983031001
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di
dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-
unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Denpasar, Juni 2015
Mahasiswa,
Anggara Reza Aditya Putra
NIM. 1106205039
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat
rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “ Sikap Berwirausaha memediasi Locus of
control dan Norma subyektif pada Niat Berwirausaha (Studi:Mahasiswa
Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana)” dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. I.G.B. Wiksuana, SE., MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
2. Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, SE., M.Si, Prof. Dr. I Made Wardana, SE.,
MP, dan Dr. Gerianta Wirawan Yasa, SE., M.Si, selaku Pembantu Dekan I, II,
dan III, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MS selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, sekaligus selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang sudah turut memberikan nasihat, motivasi dan
petunjuk selama proses perkulihan berlangsung serta telah menyempatkan
waktunya sebagai Dosen Pembahas sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
5. Prof. Dr. I Ketut Rahyuda, SE., MSIE selaku Dosen Pembimbing yang telah
mencurahkan sebagian waktunya dalam membantu serta memotivasi penulis
untuk dapat menuntaskan penelitian berupa skripsi ini dengan baik sehingga
dapat selesai tepat pada waktunya.
6. Bapak/ibu dosen pengajar beserta staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan fasilitas yang
v
memadai dalam menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
7. Keluarga tercinta; Bapak Andri, Ibu Farida Iryani, kakak Reza Fahlevi yang telah
memberikan doa, nasehat dan dukungan baik moril maupun materiil.
8. Saudari Izky Ova Ayu Sabrina yang telah memberikan semangat dan
dukungannya setiap hari sampai tulisan ini diselesaikan.
9. Kepada Muhammad Farid Al Habib, SE sahabat seperjuangan dari awal
menginjakan kaki di Universitas Udayana sampai selesainya menempuh
pendidikan S1 Reguler di FEB Unud.
10. Kepada Keluarga besar KSEI ICON! Udayana (Ahmad Pauzi Dkk.), rekan-rekan
seperjuangan skripsi, Heri Santoso, SE, Deo Gratias, SE, Danghyang Reksa
Maruto, SE, Erri Nugraha Derri, Gedy Pasca Mahardika,SE, Harry Andika
Koswara, Achmad Bahri, Ade Imron, Hardian, Banna Akbar, Satrianto Wibowo,
Anggra Lutfi A.M, I Komang Surya Nata Negara, SE. beserta rekan-rekan
“J.M.T” yang lain.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini tidak akan dapat berhasil
sebagaimana mestinya tanpa dukungan dari berbagai pihak. Meskipun demikian,
penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap agar
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Denpasar, April 2015
Penulis
vi
Judul : Sikap Berwirausaha memediasi Locus of control dan Norma Subyektif
pada Niat Berwirausaha (Studi:Mahasiswa Program Diploma Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana)
Nama : Anggara Reza Aditya Putra
NIM : 1106205039
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi bertolak belakang dengan lapangan
pekerjaan yang semakin sempit, hal ini menyebabkan angka pengangguran yang
tinggi. Di Indonesia Kaum yang berpendidikan justru menyumbang angka
pengangguran terbanyak. Lembaga pendidikan seharusnya tidak lagi dipersepsikan
sebagai tempat pencetak tenaga kerja namun diharapkan sebagai penghasil
entrepreneur entrepreneur muda yang unggul dan mandiri. Penelitian ini dilakukan
berdasarkan dari masalah pengangguran tersebut. Banyak faktor untuk mengetahui
niat berwirausaha, diantaranya locus of control, norma subyektif dan sikap
berwirausaha.
Penelitian ini dilakukan di Program Studi Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 110 responden,
dengan menggunakan teknik probability sampling, khususnya Proportionate
Stratified Random Sampling. Data yang telah dikumpulkan diolah dengan
menggunakan teknik analisis jalur (Path Analysis).
Hasil penelitian menunjukkan setiap variabel yang diuji telah valid dan reliabel,
serta telah layak secara model menurut uji asumsi klasik sehingga penelitian dapat
dilakukan. Secara simultan ketiga variabel bebas (locus of control, norma subyektif,
dan sikap berwirausaha) berpengaruh signifikan pada niat berwirausaha mahasiswa
Program Studi Diploma FEB Unud. Namun untuk pengujian secara parsial, variabel
norma subyektif tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap berwirausaha
dan niat berwirausaha.Hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi bagi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana khususnya Program Studi Diploma sebagai
lembaga pendidikan yang berkewajiban mengarahkan dan membentuk jiwa
wirausaha pada mahasiswa. Sehingga nantinya bisa menghasilkan lulusan yang
berjiwa entrepreneur.
Kata Kunci: locus of control, norma subyektif, sikap berwirausaha, niat
berwirausaha, path analysis.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian ................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................... 9
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................ 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori . ..................................................................... 12
2.1.1 Theory Planned Behaviour ............................................ 12
2.1.2 Locus of control ............................................................. 13
2.1.3 Norma subyektif ............................................................ 14
2.1.4 Sikap berwirausaha ........................................................ 14
2.1.4 Niat berwirausaha .......................................................... 15
2.2 Hipotesis Penelitian ............................................................... 15
2.2.1 Pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud ........... 16
2.2.2 Pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha
mahasisiwa Program Studi Diploma FEB Unud ........... 17
2.2.3 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha
Mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud ............. 17
2.2.4 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha
mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud .............. 18
2.2.5 Pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat
berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma
FEB Unud ..................................................................... 19
2.2.6 Pengaruh tidak langsung locus of control terhadap niat
viii
berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB
Unud melalui variabel sikap berwirausaha..................... 19
2.2.7 Pengaruh tidak langsung norma subyektif
terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program Studi
Diploma melalui variabel sikap berwirausaha ............... 20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ................................................................. 21
3.2 Lokasi Penelitian ................................................................. 22
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ................................................. 22
3.4 Identifikasi Variabel ............................................................. 23
3.5 Definisi Operasional Variabel .............................................. 25
3.5.1 Locus of control .......................................................... 25
3.5.2 Norma subyektif ......................................................... 25
3.5.3 Sikap berwirausaha ..................................................... 25
3.5.4 Niat berwirausaha ....................................................... 26
3.6 Jenis – jenis Data ................................................................. 28
3.6.1 Jenis data menurut sifatnya ......................................... 28
3.6.2 Jenis data menurut sumbernya .................................... 28
3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel ............... 29
3.7.1 Populasi ...................................................................... 29
3.7.2 Sampel........................................................................ 30
3.7.3 Teknik Penentuan Sampel ........................................... 30
3.8 Metode Pengumpulan Data .................................................. 32
3.9 Pengujian Instrumen ............................................................. 33
3.9.1 Uji validitas ................................................................ 33
3.9.2 Reliabilitas.................................................................. 34
3.10 Teknik Analisis Data ............................................................ 34
3.10.1 Uji asumsi klasik ....................................................... 34
3.10.2 Analisis jalur (path analysis) ...................................... 40
3.10.3 Pengujian hipotesis .................................................... 41
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Program Studi Diploma Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana ............................................ 43
4.1.1 Latar belakang Program Studi Diploma Fakultas ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana .................................... 43
ix
4.1.2 Lokasi dan keadaan lapangan penelitian ....................... 44
4.2 Karakteristik Responden ....................................................... 48
4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ..................................... 49
4.3.1 Uji validitas .................................................................. 49
4.3.2 Uji reliabilitas ............................................................... 51
4.4 Deskripsi Variabel Penelitian ................................................. 51
4.4.1 Penilaian responden terhadap locus of control................ 53
4.4.2 Penilaian responden terhadap norma subyektif............... 56
4.4.3 Penilaian responden terhadap sikap berwirausaha .......... 57
4.4.4 Penilaian responden terhadap niat berwirausaha ............ 59
4.5 Analisis Data .......................................................................... 61
4.5.1 Rekapitulasi hasil analisis jalur (Path Analysis) dan
Kelayakan model .......................................................... 61
4.5.2 Uji asumsi klasik ........................................................... 67
4.5.3 Persamaan analisis jalur (Path Analysis) ........................ 70
4.6 Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 72
4.6.1 Uji Signifikansi Koefesien Regresi Secara Parsial
(Uji t) ............................................................................ 72
4.6.2 Uji Signifikansi Koefesien Regresi Secara simultan
(Uji F) .......................................................................... 79
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 82
4.7.1 Pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha . 82
4.7.2 Pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha. 82
4.7.3 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha .... 83
4.7.4 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha ... 84
4.7.5 Pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat
berwirausaha ................................................................. 84
4.7.6 Pengaruh tidak lngsung locus of control terhadap niat
Berwirausaha melalui variable sikap berwirausaha ........ 85
4.7.7 Pengaruh tidak langsung norma subyektif
terhadap niat berwirausaha melalui variabel sikap
berwirausaha ................................................................ 87
4.8 Implikasi Hasil Penelitian ....................................................... 88
4.9 Keterbatasan Penelitian .......................................................... 89
x
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ................................................................................ 90
5.2 Saran ...................................................................................... 92
5.2.1 Bagi praktisi .................................................................. 92
5.2.2 Bagi Peneliti selanjutnya ............................................... 92
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................ 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 100
xi
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
3.1 Penentuan sampel ............................................................... 32
4.2 Karakteristik responden ....................................................... 48
4.3 Hasil uji validitas instrument ............................................... 50
4.4 Hasil uji reliabilitas instrument ............................................ 51
4.5 Deskripsi jawaban responden mengenai locus of control...... 54
4.6 Deskripsi jawaban responden mengenai norma subyektif..... 57
4.7 Deskripsi jawaban responden mengenai sikap berwirausaha 59
4.8 Deskripsi jawaban responden mengenai niat berwirausaha .. 60
4.9 Persamaan regresi model I pengaruh locus of control dan
Norma subyektif terhadap sikap berwirausaha ..................... 63
4.10 Persamaan regresi model II pengaruh locus of control,
Norma subyektif dan sikap berwirausaha terhadap niat
berwirausaha ...................................................................... 64
4.11 Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung
Locus of control, norma subyektif, sikap berwirausaha
pada niat berwirausaha ....................................................... 67
4.12 Hasil Uji normalitas model I ................................................ 68
4.13 Hasil Uji normalitas model II............................................... 69
4.14 Hasil Uji multikolinearitas model I ...................................... 70
4.15 Hasil Uji multikolinearitas model II ..................................... 70
4.16 Hasil Uji heteroskedastisitas model I ................................... 71
4.17 Hasil Uji heteroskedastisitas model II .................................. 71
4.18 Hasil Uji t model I ............................................................... 72
4.19 Hasil Uji t model II .............................................................. 73
xii
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Halaman
2.1 Model penelitian ...................................................................... 21
3.1 Analisis jalur (Path Analysis)................................................... 37
4.1 Analisis jalur model I pengaruh tidak langsung, locus of control
dan norma subyektif terhadap niat berwirausaha melalui sikap
berwirausaha ........................................................................... 62
4.2 Analisis jalur model II pengaruh langsung locus of control,
Norma subyektif dan sikap berwirausaha terhadap niat
berwirausaha ........................................................................... 62
4.3 Validasi model diagram jalur akhir .......................................... 66
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1 Kuesioner penelitian ................................................................. 100
2 Tabulasi data penelitian ........................................................... 103
4 Uji validitas ............................................................................. 117
5 Uji reliabilitas ........................................................................... 120
6 Deskripsi variabel penelitian ..................................................... 123
7 Uji normalitas ........................................................................... 133
8 Uji multikolinearitas ................................................................ 136
9 Uji heteroskedastisitas .............................................................. 137
10 Hasil analisis jalur (Path Analysis) ............................................ 138
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada akhir tahun 2015 ini, Indonesia akan menghadapi perdagangan bebas
ASEAN atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Oleh
karena itu entrepreneurship (sikap kewirausahaan) harus disiapkan secara
“proactive” oleh bangsa Indonesia khususnya di perguruan tinggi. Para ahli ekonomi
dan manajemen khususnya telah mengingatkan bahwa pentingnya entrepreneur ini,
misalnya Schumpeter dalam Pinayani (2006) menyatakan bahwa entrepreneurship is
driving force behind economic growth.
Kewirausahaan atau enterpreneurship pada mulanya merupakan konsep yang
dikembangkan dalam tradisi sosiologi dan psikologi. Richard Cantillon dalam
(Siswoyo,2009) menyatakan bahwa entrepreneurship merupakan fungsi dari risk
bearing. konsep kewirausahaan merupakan akumulasi dari fungsi keberanian
menanggung risiko dan inovasi (Siswoyo, 2009).
Kewirausahaan merupakan pilihan yang tepat bagi individu yang tertantang
untuk menciptakan kerja, bukan mencari kerja. Kewirausahaan dimaknai sebagai
semangat, sikap dan perilaku atau kemampuan seseorang dalam melihat peluang,
menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
2
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar (Astuti dan Yulianto, 2014). Fakta
membuktikan bahwa banyak entreprenuer sukses yang berawal dari usaha kecil
(Siswoyo, 2009).
Wirausaha harusnya menjadi solusi untuk mengurangi masalah pengangguran
yang dihadapi oleh setiap negara. Krisis ekonomi 1998 yang terjadi di Indonesia juga
telah ikut menyumbangkan angka pengangguran. Di Indonesia angka pengangguran
terbanyak justru diciptakan oleh kelompok terdidik. Data menunjukkan bahwa jumlah
penganggur terdidik yang telah menamatkan pendidikan diploma dan sarjana sampai
dengan Agustus 2010 telah mencapai 1,1 juta orang (BPS,2011). Secara persentase,
jumlah penganggur terdidik juga meningkat drastis. Penganggur terdidik tercatat
mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari
persentase pada 2004 yang hanya mencapai 5,71% (BPS, 2011). Di Bali, Tingkat
pengangguran terdidik juga semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS)
Bali menunjukkan tingkat pengangguran terbuka menurut jenjang pendidikan ini
menggambarkan kondisi penyerapan tenaga kerja terdidik lebih sedikit dibandingkan
kurang terdidik. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Panusunan Siregar
mengatakan tingkat pengangguran lulusan SMK di Bali merupakan yang tertinggi,
mencapai 4,51 persen pada triwulan III 2014, meningkat dari 4,01 persen pada
triwulan III 2013. Berikutnya adalah pengangguran lulusan Diploma I/II/III 3,26
persen, dan sarjana 2,71 persen (BPS 2014).
3
Fenomena rendahnya minat dan motivasi anak muda Indonesia untuk
berwirausaha dewasa ini menjadi pemikiran serius bagi berbagai pihak, baik
pemerintah, dunia pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat. Berbagai upaya
dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan terutama merubah pola pikir
generasi muda yang selama ini hanya berminat sebagai pencari kerja setelah lulus
dari sekolah atau perguruan tinggi . Hal ini merupakan tantangan bagi pihak sekolah
dan perguruan tinggi sebagai lembaga penghasil lulusan.
Untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan, semua perguruan tinggi di Indonesia
telah memasukkan mata kuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum mereka sebagai
salah satu mata kuliah pokok yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa.
Pendidikan kewirausahaan tidak hanya memberikan landasan teoritis mengenai
konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap berwirausaha, dan pola pikir seorang
wirausahawan.
Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai
salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan hasrat dan jiwa
berwirausaha di kalangan generasi muda, (Indarti dan Rokhima, 2008). Hal ini
merupakan investasi modal untuk mempersiapkan para mahasiswa dalam memulai
bisnis baru melalui integrasi pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan untuk
mengembangkan dan memperluas sebuah bisnis. Pendidikan kewirausahaan juga
dapat meningkatkan minat para mahasiswa untuk memilih kewirausahaan sebagai
salah satu pilihan karir selain pilihan karir menjadi pegawai swasta atau pegawai
negeri sipil (PNS).
4
Program Studi Diploma menjadi menarik untuk diteliti karena disebabkan oleh
beberapa hal, yang pertama ketika pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla
menetapkan kebijakan untuk memoraturium pegawai negeri sipil (PNS) sementara
waktu (Kompas.com,28/10/2014). Kebijakan ini tentu membuat para diploma yang
mengincar kursi di sektor sektor kepemerintahan sedikit kecewa. seperti yang
diketahui bahwasannya PNS masih menjadi salah satu pilihan karir yang favorit. Hal
tersebut akan membuat peluang pencari kerja semakin sempit. Praktis hanya ada
sektor swasta yang tersisa bagi pencari kerja, atau berwirausaha menjadi pilihan
terakhir bagi para lulusan. Bagi orang yang takut mengambil resiko, berwirausaha
bisa menjadi pilihan terakhir setelah tidak mendapatkan pekerjaan namun bagi orang
yang cerdas justru berwirausaha merupakan suatu pilihan karir yang menjanjikan.
Alasan yang kedua mengapa diploma menjadi pilihan yang menarik untuk
diteliti terutama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud)
dikarenakan Program Studi Diploma dikelola oleh program Vokasi Unud yang
merupakan program untuk meningkatkan kompentensi dalam bekerja para
lulusannya. Alasan yang kedua ini sangat menarik untuk dibahas. Pada 2010 lalu
dikutip dari (Bali post/2010) ketua program diploma III FE Unud Drs. Ida Bagus
Dharmadiaksa, M.Si.,Ak. Menyatakan bahwa alumnus Diploma III FE Unud juga
diharapkan tidak terpaku dengan kecilnya peluang dan kesempatan kerja. Karena
lulusan program ini sudah siap untuk menjadi wirausaha yang profesional. ''Jadi para
lulusan yang diyudisium kali ini sudah siap untuk menciptakan lapangan kerja,''
ujarnya. Dalam laporannya Dharmadiaksa juga mengakui lulusan yang terserap di
5
dunia kerja cukup besar yakni 78 persen, sedangkan yang kembali melanjutkan
pendidikan ke jenjang S-1 sebanyak 22 persen. Diploma III FE Unud memiliki
empat program studi, yakni akuntansi, keuangan dan perbankan, perpajakan dan
pemasaran.
Alasan yang ketiga adalah menurunnya animo atau minat dari mahasiswa untuk
mengambil konsentrasi manajemen terutama pemasaran di Program Studi Diploma
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud. Program studi pemasaran awalnya menjadi
program favorit dan unggulan pada studi Diploma FEB Unud. Menurunnya peminat
pada program itu, menjadi pertimbangan bagi pimpinan untuk menghentikan
sementara (on/off) sampai minat masyarakat pada studi pemasaran Diploma FEB
Unud pulih kembali (Diploma FEB Unud, 2015). Sedangkan untuk mengembangkan
keunggulan bersaing suatu organisasi secara konsep maka konsentrasi pemasaran
adalah yang paling erat hubungannya dengan kewirausahaan itu sendiri sebagai
strategi guna mencapai sasaran bisnis maupun kinerja organisasi (Pretheeba, 2014).
Mengingat konsentrasi kewirausahaan di FEB Unud sedang ditiadakan sementara,
maka Program Studi Diploma dijadikan objek penelitian.
Niat kewirausahaan diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha (Indarti dan
Rokhima,2008) Salah satu elemen penting dalam mempromosikan kewirausahaan
adalah untuk memotivasi individu menjadi pengusaha dan membekali mereka dengan
keterampilan yang tepat untuk menjadikan peluang bisnis menjadi usaha
sukses. Namun, keputusan untuk menjadi wirausaha ditentukan oleh banyak
6
faktor. Hal ini sangat diperlukan untuk melihat faktor-faktor yang membuat seseorang
menjadi pengusaha. Hasil penelitian Pretheeba (2014) membuktikan bahwa kegiatan
kewirausahaan ditentukan oleh niat. Orang-orang tidak akan menjadi pengusaha
secara tiba-tiba tanpa pemicu tertentu, dan yang paling penting, yaitu niat.
Untuk melihat seberapa besar niat seseorang tersebut untuk menjadi wirausaha
maka menarik untuk meneliti hal hal yang dianggap bisa mempengaruhi niat
seseorang untuk memulai berwirausaha. Variabel yang pertama adalah sikap
berwirausaha, sikap berwirausaha merupakan dasar bagi pembentukan niat. Di dalam
sikap terhadap perilaku terdapat dua aspek pokok, yaitu keyakinan individu bahwa
menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan menghasilkan akibat-
akibat atau hasil-hasil tertentu, dan merupakan aspek pengetahuan individu tentang
obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal yang belum tentu sesuai dengan
kenyataan. Semakin positif keyakinan individu akan akibat dari suatu obyek sikap,
maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap obyek sikap tersebut,
demikian pula sebaliknya (Wijaya, 2008). Pendapat dari Douglas dan Shepherd
(2000) menyatakan bahwa keputusan untuk menjadi pengusaha dapat dimodelkan
sebagai pilihan karir utilitas. Artinya, orang memilih untuk menjadi wirausaha jika
utilitas total yang mereka harapkan lebih besar dari utilitas yang diharapkan dari
pekerjaan lain.
Variabel selanjutnya yang menarik untuk diteliti adalah Norma subyektif,
norma subyektif juga dikenal sebagai norma sosial mengacu pada tekanan sosial yang
dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang diinginkan (Ni et al,.
7
2012). Tekanan dari keluarga, teman dan masyarakat mempengaruhi perilaku
seseorang untuk menjadi seorang pengusaha.
Variabel yang terakhir adalah Locus of control, menurut Kreitner dan Kinicki
(dalam Abdullah,2006) terdiri dari dua konstruk yaitu internal dan eksternal, dimana
apabila seseorang yang meyakini bahwa apa yang terjadi selalu berada dalam
kontrolnya dan selalu mengambil peran serta bertanggung jawab dalam setiap
pengambilan keputusan termasuk dalam internal locus of control, sedangkan
seseorang yang meyakini bahwa kejadian dalam hidupnya berada diluar kontrolnya
termasuk dalam external locus of control.
Dari fenomena diatas , maka menarik untuk meneliti variabel variabel yang
telah dipaparkan dengan judul SIKAP BERWIRAUSAHA MEMEDIASI LOCUS
OF CONTROL DAN NORMA SUBYEKTIF PADA NIAT BERWIRAUSAHA
(Studi: Mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana)
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka dapat
dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1) Bagaimana pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana?
8
2) Bagaimana pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana?
3) Bagaimana pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha mahasiswa
Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana?
4) Bagaimana pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha mahasiswa
Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana?
5) Bagaimana pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana?
6) Bagaimana pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha melalui
sikap berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana?
7) Bagaimana pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha melalui
sikap berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1) Untuk menjelaskan adanya pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana .
9
2) Untuk menjelaskan adanya pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3) Untuk menjelaskan adanya pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4) Untuk menjelaskan adanya pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha
mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
5) Untuk menjelaskan adanya pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat
berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
6) Untuk menjelaskan adanya pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha
melalui sikap berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana.
7) Untuk menjelaskan adanya pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha
melalui sikap berwirausaha mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana.
1.4 Kegunaan Penelitian
Atas tujuan penelitian yang sudah diberikan, maka dari penelitian ini
diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Kegunaan secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu hasil studi
empiris untuk memberikan pemahaman, gambaran, dan wawasan dalam bidang ilmu
kewirausahaan, khususnya dalam meneliti niat berwirausaha.
10
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai suatu masukan bagi
mahasiswa agar termotivasi untuk menjadi wirausaha,khususnya mahasiswa program
Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara
bab yang satu dengan yang lainnya dan disusun secara sistematis dan rinci untuk
memberi bagaimana gambaran yang ada dan mempermudah pembahasan tentang
penelitian ini. Adapun sistimatika dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penyajian.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Bab ini memuat teori-teori yang berasal dari berbagai literatur yang dianggap
relevan dengan permasalahan yang diangkat untuk dapat mengakomodasi
argumentasi yang akurat sesuai dengan pokok permasalahan yang ada serta
dengan menyusun hipotesis yang digunakan.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini memuat metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi
penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel,
11
jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV: DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Bab ini menyajikan hasil-hasil penelitian yang diperoleh secara sistematis
setelah dianalisis dengan menggunakan metode analisis yang sesuai dengan
tujuan penelitian. Selain itu disajikan pula hasil pengujian hipotesis yang
selanjutnya dibahas berdasarkan atas semua hasil penelitian serta pengujian
hipotesis yang telah ada tersebut, yaitu membandingkan hasil yang diperoleh
dengan teori yang dipakai acuan dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
BAB V: SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang menguraikan mengenai
simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dan saran-saran bagi berbagai
pihak yang memiliki kepentingan (stakeholder) terkait dengan topik penelitian
yang telah dihasilkan ini.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori dan Konsep
2.1.1 Teori Planned Behavior (TPB)
Theory Planned Behavior (TPB) berasal dari TRA ( Theory Reaction Action)
yang dikenalkan oleh Fishbein dan Ajzen 1975 (Ajzen, 1991). untuk meramalkan dan
menerangi perilaku manusia dalam konteks tertentu, akan memungkinkan prediksi
perilaku yang tidak berada di bawah kontrol sukarela lengkap. TRA bisa
memprediksi perilaku tetapi niat saja tidak cukup untuk memprediksi perilaku. Oleh
karena itu, dirasa kontrol berwirausaha harus disertakan (Ajzen & Fishbein, 2000).
Berdasarkan teori Theory of Planned Behavior (TPB) Ajzen (dalam Engle et al,.
2008) mengatakan bahwa sikap berwirausaha, norma subyektifl dan kontrol
berwirausaha mempengaruhi intensi berwirausaha.
Dari penelitian yang sebelumnya ditemukan bahwa norma subyektif dan
kebutuhan berprestasi berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha (Ferreira et al,.
2012). Di samping itu, niat juga menunjukkan seberapa keras seseorang berani
mencoba, niat menunjukkan seberapa besar upaya yang direncanakan seseorang
untuk dilakukannya dan niat adalah paling dekat berhubungan dengan perilaku
selanjutnya (Wijaya, 2008).
13
Penelitian yang dilakukan Autio et,. al (2001) menunjukkan bahwa komponen
TPB menjelaskan 21% varians dalam niat menjadi pengusaha. Penelitian sebelumnya
menjelaskan legitimasi menggunakan TPB dalam menjelaskan niat kewirausahaan di
berbagai budaya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar sikap
,norma subyektif, kontrol perilaku yang dirasakan, maka semakin kuat pula niat
menuju kewirausahaan (Ajzen, 1991). Hasil penelitian Moriano et al., (2011)
menunjukan bahwa TPB berpengaruh positif signifikan untuk memprediksi niat.
Karena dukungan yang kuat, TPB diadopsi dalam penelitian ini.
2.1.2 Locus Of Control
Locus of control menurut Kreitner dan Kinicki (dalam Abdulloh 2006) terdiri
dari dua konstruk yaitu internal dan eksternal, dimana apabila seseorang yang
meyakini bahwa apa yang terjadi selalu berada dalam kontrolnya dan selalu
mengambil peran serta bertanggung jawab dalam setiap pengambilan keputusan
termasuk dalam internal locus of control, sedangkan seseorang yang meyakini bahwa
kejadian dalam hidupnya berada diluar kontrolnya termasuk dalam external locus of
control. Menurut Respati (2011) berpendapat bahwa locus of control merupakan
variabel utama untuk menjelaskan perilaku manusia dalam organisasi. Locus of
control adalah tingkatan dimana individu berkeyakinan bahwa hasil (peristiwa yang
terjadi dalam kehidupannya) tergantung pada perilaku atau karakteristik pribadi
mereka.
14
2.1.3 Norma subyektif
Norma subyektif juga dikenal sebagai norma sosial mengacu pada tekanan
sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang
diinginkan Ajzen (dalam Ni et al,. 2012). Tekanan dari keluarga, teman dan
masyarakat mempengaruhi perilaku seseorang untuk menjadi seorang pengusaha.
Jogiyanto (2007:14) mendefinisikan norma subyektif sebagai tekanan sosial yang
didasari dari kepercayaan orang lain yang dapat mempengaruhi minat sehingga yang
bersangkutan mempertimbangkan kembali apakah akan melakukan atau tidak
melakukan perilaku tersebut. Norma subyektif dimaksudkan sebagai tekanan sosial
yang dirasakan seseorang dalam melakukan suatu perilaku tertentu (Lee, 2009).
Menurut Baron dan Byrne (2003), norma subyektif adalah persepsi individu tentang
apakah orang lain akan mendukung atau tidak terwujudnya tindakan tersebut. Hogg
dan Vaughan (2005) memaparkan penjelasan bahwa norma subyektif adalah produk
dari persepsi individu tentang kepercayaan yang dimiliki orang lain.
2.1.4 Sikap berwirausaha
Sikap adalah kepercayaan positif atau negatif untuk menampilkan suatu
perilaku tertentu. Kepercayaan-kepercayaan atau beliefs ini disebut dengan
behavioral beliefs. Seorang individu akan berniat untuk menampilkan suatu perilaku
tertentu ketika ia menilainya secara positif. Sikap ditentukan oleh kepercayaan-
kepercayaan individu mengenai konsekuensi dari menampilkan suatu perilaku
(behavioral beliefs), ditimbang berdasarkan hasil evaluasi terhadap konsekuensinya
15
(outcome evaluation). Sikap-sikap tersebut dipercaya memiliki pengaruh langsung
terhadap niat berperilaku dalam hal ini yaitu berwirausaha dan dihubungkan dengan
norma subyektif dan kontrol berwirausaha (Achmat, 2010)
2.1.5 Niat berwirausaha
Winardi (2008:4) menggambarkan seorang entrepreneur sebagai seorang
individu yang menciptakan sebuah organisasi untuk tujuan tujuan komersial. Niat
merupakan sebuah motivasi diri seseorang, kemauan untuk mengerahkan usaha, dan
kemauan untuk berusaha keras yang akan tercermin dari perilaku (Ajzen, 1991).
Penelitian Nursito (2013) menyatakan niat berwirausaha sebagai kesungguhan niat
seseorang untuk melakukan perbuatan atau memunculkan suatu perilaku tertentu,
yaitu berwirausaha . Keputusan untuk memulai sebuah bisnis baru biasanya
direncanakan selama beberapa waktu dan kemudian diiringi dengan niat untuk benar-
benar melakukannya (Neneh, 2014).
2.2 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan pada kajian pustaka yang sudah
dikaji diatas, maka dalam penelitian ini akan dapat dibuat jawaban sementara atas
hasil penelitian sebelumnya yang disesuaikan dengan rumusan masalah yang dipilih
untuk diuji, yaitu sebagai berikut:
16
2.2.1 Pengaruh Locus Of Control terhadap sikap berwirausaha
Hasil penelitian dari Respati (2011) menyatakan bahwa external locus of
control memperkuat pengaruh sikap manajer terkait dengan kecurangan penyajian
laporan keuangan terhadap niat manajer dalam melakukan kecurangan penyajian
laporan keuangan. Temuan empiris ini mendukung pendapat Ajzen (1991) yang
menyatakan bahwa locus of control merupakan variabel eksternal yang dapat
mempengaruhi secara tidak langsung hubungan sikap ke arah perilaku, norma-norma
subyektif, dan kontrol perilaku. Hasil penelitian ini juga mendukung model
pengambilan keputusan interaksionis Trevino (1986), dimana dalam model tersebut
menunjukkan bahwa locus of control mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Trevino (1986), Trevino dan Youngblood
(1990), Jones dan Kavanagh (1996) yang menyatakan bahwa seseorang yang
memiliki external locus of control cenderung terlibat dalam sikap ke arah perilaku
tidak etis, dan sebaliknya seseorang dengan internal locus of control cenderung untuk
memilih tidak terlibat dalam sikap ke arah perilaku etis. Hasil yang berbeda
ditunjukan dalam penelitian Sarita dan Agustia (2009) menemukan bahwa locus of
control tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap kepuasan kerja auditor.
H1: locus of control berpengaruh positif signifikan terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
17
2.2.2 Pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha
Hasil penelitian dari Kornaeij dan Askaripoor (2013) menunjukan bahwa
norma subyektif berpengaruh positif signifikan terhadap sikap. Hasil penelitian dari
Marhaini (2008) juga menyebutkan bahwa norma subyektif berpengaruh terhadap
sikap. Hasil penelitian Albari dan Liriswati (2004) membuktikan bahwa norma
subyektif berpengaruh positif terhadap brand attitude. Demikian juga dengan
penelitian Sigit (2006) membuktikan bahwa norma subyektif dapat meningkatkan
sikap mahasiswa untuk membeli ulang pasta gigi merek Close Up. Hasil yang
berbeda didapatkan dari hasil penelitian Dwijayanti (2012) yang menunjukan bahwa
norma subyektif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa FE Unesa.
H2: Norma subyektif berpengaruh positif signifikan terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
2.2.3 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha
Hasil penelitian dari Uddin dan Bose (2012) menunjukan locus of control
berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa bisnis tingkat S1 dan
tingkat master universitas swasta di Bangladesh. Sejalan dengan penelitian Uddin dan
Boshe, hasil penelitian Olanrewaju (2013) menemukan locus of control secara
signifikan berkontribusi pada prediksi niat kewirausahaan. Penelitian dari Nabi et al,.
(2010) juga menunjukan bahwa locus of control berpengaruh positif signifikan
terhdap niat berwirausaha. internal locus of control yang kuat, tingginya kreativitas
18
dan inovasi, ikut berperan dalam membentuk niat orang untuk berwirausaha (Lieli
dan Sirene 2011). Hasil yang berbeda ditunjukan oleh penelitian Kristiansen &
Indarti (2004) bahwa locus of control tidak berpengaruh signifikan terhadap niat
berwirausaha.
H3: Locus of control berpengaruh positif signifikan terhadap niat berwirausaha
mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
2.2.4 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha
Norma subyektif telah ditentang oleh banyak peneliti menyatakan relevansi
dalam memprediksi niat kewirausahaan. penelitian Autio et al., (2001) menemukan
bahwa norma subyektif tidak signifikan dalam memprediksi niat kewirausahaan
sedangkan penelitian dari El Harbi (2009) dan Karali (2013) menemukan bahwa
norma subyektif merupakan prediktor penting dalam niat kewirausahaan. Menurut
Alsos et al., (2006) Disurvei 252 siswa di Nordland di Norwegia dan mengungkapkan
norma subyektif
Punya Pengaruh pada niat kewirausahaan. Hasil yang berbeda didapatkan
berdasarkan temuan dari dua mahasiswa Universitas Spanyol, Linen dan Chen (2009)
membuktikan sebaliknya bahwa norma subyektif tidak berpengaruh terhadap niat
berwirausaha.
H4: Norma subyektif berpengaruh positif signifikan terhadap niat berwirausaha
mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
19
2.2.5 Pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat berwirausaha
Dalam studi Pretheeba (2014 )yang dilakukan di Hong Kong, terungkap
bahwa siswa laki-laki dan perempuan memiliki sikap positif tentang kewirausahaan.
Pemaparan hasil penelitian Choitung et al., (2012) menyebutkan bahwa Para siswa
perempuan percaya bahwa mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan dan bakat
sebagai rekan-rekan pria mereka. Penelitian Souitaris et al.,(2007) menemukan
bahwa beberapa sikap menyumbang peningkatan niat siswa sebagai akibat dari
partisipasi dalam program kewirausahaan. Hasil penelitian dari Suharti dan Sirine
(2011) juga menunjukan bahwa sikap berpengaruh positif signifikan terhadap niat
berwirausaha. Hasil yang berbeda ditemukan dalam penelitian Carolina (2006)
dimana sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap niat.
H5: sikap berwirausaha secara signifikan memengaruhi niat berwirausaha
mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
2.2.6 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha melalui sikap
berwirausaha
Hasil penelitian dari Respati (2011) menyatakan bahwa external locus of
control memperkuat pengaruh sikap manajer terkait dengan kecurangan penyajian
laporan keuangan terhadap niat manajer dalam melakukan kecurangan penyajian
laporan keuangan. Hasil yang berbeda ditunjukan dalam penelitian Sarita dan Agustia
(2009) menemukan bahwa locus of control tidak berpengaruh signifikan terhadap
sikap kepuasan kerja auditor. Penelitian Souitaris et al.,(2007) menemukan bahwa
20
beberapa sikap menyumbang peningkatan niat siswa sebagai akibat dari partisipasi
dalam program kewirausahaan. Hasil yang berbeda ditemukan dalam penelitian
Carolina (2006) dimana sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap niat.
H6: locus of control secara signifikan mempengaruhi niat berwirausaha melalui
sikap berwirausaha mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
2.2.7 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha melalui sikap
berwirausaha
Hasil penelitian Albari dan Liriswati (2004) membuktikan bahwa norma subyektif
berpengaruh positif terhadap brand attitude. Hasil yang berbeda didapatkan dari hasil
penelitian Dwijayanti (2012) yang menunjukan bahwa norma subyektif tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap berwirausaha mahasiswa FE Unesa. .
Hasil penelitian dari Lieli dan Sirine (2011) juga menunjukan bahwa sikap
berpengaruh positif signifikan terhadap niat berwirausaha. Hasil yang berbeda
ditemukan dalam penelitian Carolina (2006) dimana sikap tidak berpengaruh
signifikan terhadap niat.
H7: norma subyektif secara signifikan mempengaruhi niat berwirausaha melalui
sikap berwirausaha mahasiswa program Diploma FEB UNUD.
21
2.2.8 Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan bagaimana arah hipotesis yang telah ditetapkan dengan
menyesuaikan pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka kerangka konsep dari
penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber: Pengembangan Oleh Peneliti
H5
H4
H3
H2
H1
Locus of control
(X1)
Sikap berwirausaha
(Y1)
norma subyektif
(X2)
Niat
Berwirausaha
(Y2)
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan bentuk
asosiatif. Menurut Sugiyono (2013), penelitian asosiatif merupakan sebuah penelitian
yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara
dua variabel atau lebih merupakan hubungan sebab akibat. Sebagian menjadi
penyebab dan sebagian lain menjadi akibat.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana. Karena subjek yang akan diteliti merupakan mahasiswa program Diploma
fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3.3 Subyek dan Obyek Penelitian
Objek penelitian adalah suatu sifat dari objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian memperoleh kesimpulan (Sugiyono,2013;38). Penelitian ini
dilakukan di Denpasar, dengan mengambil subjek mahasiswa program Diploma
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Objek penelitian ini adalah aspek
locus of control , norma subyektif dan sikap berwirausaha yang mempengaruhi niat
berwirausaha.
23
3.4 Identifikasi Variabel
3.4.1 Variabel Independen
Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat
(Sugiyono, 2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah locus of control (X1)
dan norma subyektif (X2) .
3.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah niat berwirausaha (Y2).
3.4.3 Variabel Mediasi
Variabel mediasi sesungguhnya merupakan variabel intervening Menurut
Indriantoro dan Supomo (2012:66) variabel mediasi atau intervening merupakan
variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel dependen menjadi hubungan
yang tidak langsung. Variabel intervening merupakan variabel yang terletak diantara
variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen, sehingga variabel
independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen.
Variabel mediasi atau intervening dalam penelitian ini adalah sikap berwirausaha
(Y1).
24
3.5 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel ini mengacu pada beberapa definisi konseptual
variabel penelitian yang telah dibahas dalam kajian pustaka, maka definisi
operasional variabel penelitian dijelaskan pada bagian berikut.
3.5.1 Locus Of Control (X1)
Variabel locus of control diukur dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan dan direvisi dari studi Rotter (dalam Wiriani 2011) yang terdiri dari
dua bagian yaitu internal locus of control dan external locus of control. Adapun
indikator masing-masing bagian sebagai berikut: external locus of control adalah
persepsi atau pandangan individu terhadap sumber-sumber diluar dirinya yang
mengontrol kejadian hidupnya, seperti nasib, keberuntungan, kekuasaan atasan, dan
lingkungan sekitar. Adapun indikatornya sebagai berikut:
1) Kegagalan adalah akibat dari ketidak mujuran
2) Membuat perencanaan yang terlalu jauh kedepan adalah pekerjaan sia-sia.
3) Apa yang terjadi dalam hidup sebagian besar ditentukan oleh orang lain yang
memiliki kekuasaan.
4) Kesuksesan dicapai semata-mata karena faktor nasib
internal locus of control yaitu persepsi atau pandangan individual terhadap
kemampuan menentukan nasib sendiri. Indikatornya adalah :
1) Segala yang dicapai individu dalam hidup adalah hasil dari usaha yang telah
dilakukan sendiri.
25
2) Menjadi wirausaha sangat tergantung kemampuan saya.
3) Keberhasilan yang terjadi adalah hasil dari kerja keras saya sendiri.
4) Apa yang diperoleh bukan karena keberuntungan.
5) Saya mampu menentukan apa yang akan terjadi dalam hidup saya
6) Hidup saya ditentukan oleh tindakan saya sendiri.
7) Kegagalan yang saya alami akibat dari perbuatan saya sendiri.
3.5.2 Norma subyektif (X2)
Norma subyektif juga dikenal sebagai norma sosial mengacu pada tekanan
sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang
diinginkan Ajzen dalam Ni et al,. (2012). Tekanan dari keluarga, teman dan
masyarakat mempengaruhi perilaku seseorang untuk menjadi seorang pengusaha.
Adapun indikatornya sebagai berikut:
1) Teman berpengaruh dalam menentukan niat untuk menjadi wirausaha
2) Keluarga berpengaruh dalam menentukan niat untuk menjadi wirausaha
3) Ada pengaruh pihak lain yang dapat mempengaruhi niat untuk menjadi
wirausaha
3.5.3 Sikap berwirausaha (Y1)
Di dalam sikap terhadap perilaku terdapat dua aspek pokok, yaitu : keyakinan
individu bahwa menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan
menghasilkan akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu, dan merupakan aspek
pengetahuan individu tentang obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal yang
26
belum tentu sesuai dengan kenyataan. Semakin positif keyakinan individu akan
akibat dari suatu obyek sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu
terhadap obyek sikap tersebut, demikian pula sebaliknya (Wijaya, 2008). Adapun
indikatornya sebagai berikut:
1) Tertarik dengan peluang usaha yang ada
2) Selalu berpikir kreatif dan inovatif untuk memulai suatu usaha
3) Menanggapi kegagalan sebagai proses untuk menuju kesuksesan
4) Memiliki jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab terhadap apa yang
dilakukan
5) Suka menghadapi risiko dan tantangan untuk memulai suatu usaha
3.5.4 Niat berwirausaha (Y2)
Niat berwirausaha adalah keadaan dimana dalam pikiran seseorang ada
keinginan untuk menumbuhkan bisnis atau menciptakan usaha baru (Rasli, 2013).
Adapun indikatornya adalah:
1) Memilih karir sebagai entrepreneur
2) Berharap untuk dapat menciptakan usaha baru dimasa mendatang.
3) Akan mengupayakan segala sesuatu untuk memulai dan menjalankan usaha
saya sendiri.
Untuk mengukur indikator-indikator yang terdapat dalam identifikasi variabel
tersebut dilakukan dengan Rating Scale yang menetapkan apakah variabel-variabel
27
tersebut berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap niat berwirausaha. Menurut
Sugiyono (2013:139) data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam skala model Rating
Scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah
disediakan, tetapi menjwab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh
karena itu Rating Scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja
tetapi untuk mengukur persepsi rsponden terhadap fenomena lainnya.
Skala pengukuran yang digunakan adalah Rating Scale dengan lima angka yang
mewakili pendapat atau jawaban tersebut yaitu:
1. Sangat Setuju = 5
2. Setuju = 4
3. Netral = 3
4. Tidak Setuju = 2
5. Sangat Tidak Setuju = 1
Dengan menggunakan interval angka antara 1 sampai dengan 5 maka akan
mempermudah responden dalam menentukan jawaban dan jawaban yang diperoleh
lebih pasti, tetapi jika terlalu banyak interval penilaian jawaban maka akan
membingungkan responden. Penggunaan interval angka 1 sampai dengan 5 juga
dicontohkan oleh Ridwan dan Kuncoro (2012:27).
28
3.6 Jenis – jenis Data
3.6.1 Jenis Data Menurut Sifatnya
Berdasarkan sifatnnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data jumlah
pengangguran yang ada di Indonesia dari tahun 2006 sampai tahun 2010 dan data
pengangguran 2014 di Bali berdasarkan tingkat pendidikannya, serta data mahasiswa
Program Studi Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana angkatan
2013 dan 2014.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanggapan responden
yang diuraikan sejalan dengan isi kuesioner.
3.6.2 Jenis Data Menurut Sumbernya
1. Data Primer
Menurut Istijanto (2005:32), definisi data primer adalah data asli yang
dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara
khusus.Data primer pada penelitian ini adalah jawaban responden terhadap kuesioner
yang disebarkan oleh penulis kepada mahasiswa program Diploma Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana.
29
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada peneliti.Pengumpulan data ini tidak diusahakan sendiri oleh
peneliti, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah mahasiswa
Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana angkatan 2013-
2014 jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel
Identifikasi setiap populasi, sampel dan metode penentuan sampel, ialah
sebagai berikut.
3.7.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang 29irri – cirinya akan
diduga (Rahyuda dkk. 2004:36). Populasi menurut Sugiyono (2013:115) merupakan
generalisasi wilayah atas objek atau subjek yang memiliki karakteristik dan kualitas
tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas
Udayana program diploma.
30
Tabel 3.7
Mahasiswa D3 jurusan Akuntansi dan Perpajakan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
No. Angkatan Jurusan Jumlah
Akuntansi Perpajakan
1. 2013 61 35 96
2. 2014 78 78 156
Total 252
*Sumber: Badan Akademik Program Diploma FEB Unud, 2015
3.7.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono 2013: 116). Kriteria yang diambil adalah mahasiswa program
diploma angkatan 2013 dan 2014 jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
3.7.3 Teknik Penentuan Sampel
1. Cara Penentuan Sampel
Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
proportionate stratified random sampling. Teknik ini digunakan karena populasi
memiliki anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional
(Sugiyono,2013:118). Adapun rumus dari proportionate stratified random sampling
yaitu sebagai berikut:
ni=
31
N= jumlah populasi seluruhnya
Ni= jumlah populasi menurut strata
ni= jumlah sampel menurut strata
n= ukuran sampel
2. Ukuran Sampel
Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana data yang dikumpulkan
adalah sampel untuk mewakili seluruh populasi. Menurut Malhotra (2003:647) untuk
memperoleh hasil yang dalam analisis faktor, jumlah sampel responden yang diambil
untuk mengisi kuisioner dapat ditentukan paling sedikit 5-10 kali jumlah variabel
yang diteliti. Sampel yang diambil dari penelitian ini berjumlah 110 sampel yang di
dapat dari jumlah indikator semua variabel dikalikan dengan minimal jumlah sampel.
32
Tabel 3.7.1 sampel
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Program D3
Akuntansi dan Perpajakan Angkatan 2013 dan 2014
No. Angkatan Jurusan Jumlah
Mahasiswa
Perhitungan
sampel( ni= )
Jumlah
sampel (ni)
1.
2013
Akuntansi 61
27
Perpajakan 35
15
2.
2014
Akuntansi 78
34
Perpajakan 78
34
Total 252 110
*Sumber: Badan Akademik Pogram Studi Diploma FEB Unud, 2015.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan
daftar pertanyaan tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban atas
pertanyaan yang diajukan.
33
3.8.1 Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen penelitian yaitu menguji validitas dan reliabilitas
instrumen. Mengingat adanya pengumpulan data menggunakan kuesioner, maka
kesungguhan responden menjawab merupakan hal yang penting. Instrumen yang
valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang
diharapkan. Data yang telah terkumpul diuji dengan bantuan Program SPSS versi
16.00 for windows.
3.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
1) Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2013:172), valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam hal ini berarti mengukur sejauh
mana ketepatan pernyataan yang digunakan dalam kuesioner untuk mengukur
variabel yang akan diteliti. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Lebih lanjut Sugiyono (2013:178) berpendapat bahwa validitas dapat dilakukan
dengan mengkorelasikan antara skor faktor dengan skor total dan bila korelasi tiap
faktor tersebut bernilai positif (r > 0,3), maka instrumen penelitian tersebut dapat
dikatakan valid.
34
2) Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan kata
lain, uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam
penggunaannya. Instrumen yang dikatakan reliabel apabila variabel yang diukur
memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Sugiyono, 2013).
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Uji Asumsi Klasik
Sebelum menggunakan model regresi linear berganda tersebut, haruslah
terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil perhitungan dapat
diinterpretasikan dengan akurat. Dengan keakuratan tersebut maka proses
penghitungan akan dapat berjalan dengan sesuai harapan serta menghasilkan jawaban
penelitian yang valid dan reliabel.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik dalam
pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris
beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka
sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.
Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal
atau tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang
35
lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang
banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu
suatu pembuktian. uji statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya Chi-
Square, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Shapiro Wilk. Kriteria yang digunakan
dalam test ini adalah dengan membandingkan antara tingkat signifikansi yang didapat
dengan tingkat alpha yang digunakan, dimana data tersebut dikatakan berdistribusi
normal bila Sig > alpha.
2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk membuktikan ada atau tidaknya
hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) dengan variabel bebas yang
lainnya. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Pada
penelitian ini, model regresi yang digunakan memiliki variabel bebas berupa locus of
control dan norma subyektif dengan sikap berwirausaha sebagai variabel mediasi
serta variabel terikatnya adalah niat berwirausaha. Maka dari itu, tidak boleh ada
korelasi yang tinggi antara locus of control dan norma subyektif atau sebaliknya.
Pengujian dapat dilakukan dengan melihat hasil dari nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) ≤ 10 yang berarti bebas dari gejala multikolinearitas.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui bahwa pada model regresi
terjadi ketidaksamaan varian. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
36
digunakan model glejser. Model ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolute ei
dengan variabel bebas. Jika tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat (nilai absolute ei), maka tidak ada
heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:108).
3.9.2 Analisis Jalur (Path Analysis)
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu analisis jalur (path analysis).
Menurut Utama (2012: 135), analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi
linier berganda, untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang berjenjang
berdasarkan teori.
1) Pengaruh langsung
Pengaruh langsung locus of control (X1) dan norma subjective (X2) terhadap niat
berwirausaha (Y2) ditunjukkan oleh koefisien jalur c dan d, pengaruh langsung locus
of control (X1) dan norma subyektif (X2) terhadap sikap berwirausaha (Y1)
ditunjukkan oleh koefisien jalur a dan b, dan pengaruh sikap berwirausaha (Y1)
terhadap niat berwirausaha (Y2) ditunjukkan oleh koefisien jalur e.
2) Pengaruh tidak langsung
Pengaruh tidak langsung locus of control (X1) dan norma subyektif (X2) terhadap
niat berwirausaha (Y2) diperoleh dengan mengalikan a dengan f dan b dengan f.
37
Gambar 2.1 Analisis jalur Path
e1 e2
c
a f
b
d
Keterangan:
X1 = variabel eksogen locus of control
X2 = variabel eksogen norma subyektif
Y1 = variabel intervening sikap berwirausaha
Y2 = variabel endogen niat berwirausaha
a, b, c, d, f = koefisien regresi
e1, e2 = nilai kekeliruan taksiran standar
Koefisien jalur dihitung dengan dua persamaan struktural yaitu persamaan regresi
yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini ada dua persamaan
tersebut adalah:
Persamaan substruktur I
Y1= a X1 +b X2+ e1 (1)
Keterangan:
Locus of
control )
Norma
subyektif( )
Sikap ber
wirausaha ( )
Niat berwirausaha
( )
38
a = koefisien jalur dari locus of control
b = koefisien jalur dari norma subyektif
X1 = locus of control
X2 = norma subyektif
Y1 = sikap berwirausaha
e1 = nilai kekeliruan taksiran standar
Persamaan substruktur 2
Y2= c X1 + b X2 + f Y1+e2 (2)
Keterangan:
Y2 = niat berwirausaha
c = koefisien jalur dari locus of control
b = koefisien jalur dari norma subyektif
f = koefisien jalur dari sikap berwirausaha
X1 = locus of control
X2 = norma subyektif
Y1 = sikap berwirausaha
e2 = nilai kekeliruan taksiran standar
Persamaan substruktur 3
Y2.1 tot = cX1 + aX1*fY1 + etot1
Keterangan:
c = koefisien jalur dari locus of control
39
a = koefisien jalur dari locus of control
f = koefisien jalur dari sikap berwirausaha
X1 = locus of control
Y1 = sikap berwirausaha
etot1 = total nilai kekeliruan taksiran standar
Persamaan substruktur 4
Y2.2 tot = dX2 + bX2*fY1 +etot2
Keterangan:
d = koefisien jalur dari norma subyektif
b = koefisien jalur dari norma subyektif
f = koefisien jalur dari sikap berwirausaha
X2 = norma subyektif
Y1 = sikap berwirausaha
etot2 = total nilai kekeliruan taksiran standar
3.9.3 Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui ketepatan model penelitian mengenai
locus of control (X1), norma subyektif (X2), dan sikap berwirausaha (Y1) sebagai
variabel independen terhadap niat berwirausaha (Y2) sebagai variabel dependen
40
secara serempak (Nata Wirawan, 2014). Adapun langkahnya secara singkat
dinyatakan sebagai berikut:
1) Perumusan Hipotesis Statistik
H0 : β1 = β2 = β3 = 0, yang artinya tidak ada pengaruhnya secara positif dan
signifikan locus of control (X1), norma subyektif (X2), dan sikap
berwirausaha (Y1) sebagai variabel independen terhadap niat berwirausaha
(Y2) .
H1 : paling sedikit salah satu bi ≠ 0 (i = 1,2,3), yang artinya ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara locus of control (X1), norma subyektif (X2), dan
Sikap berwirausaha (Y1) sebagai variabel independen terhadap Niat
berwirausaha (Y2).
(k-1) (n-k) untuk menentukan FTabel .
2) Menentukan Taraf Nyata
Dimana taraf nyata yang paling banyak diakui dan digunakan dalam
penelitian sosial ada pada (α) = 5% dan derajat kebebasan df = menentukan
besar FHitung
3) Daerah Kritis
H0 diterima apabila FHit ≤ FTab =….. atau H0 diterima apabila nilai sig ≥ α
0,05.
H0 ditolak jika FHit > FTab = … atau H0 ditolak jika nilai sig < α 0,05
4) Uji Statistik
41
Uji ini menggunakan alat analisis tertentu , yaitu SPSS 13.0
5) Kesimpulan.
Menarik adanya kesimpulan atas hasil uji-F dengan cara membandingkan
langkah pada poin ke-4 dan langkah ke-3, lalu disesuaikan dengan formulasi
hipotesis.
3.9.4 Uji t (Parsial)
Uji regresi parsial (uji t) digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Analisis
parsial menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
yang dilakukan dengan membandingkan ttabel dengan thitung (Nata Wirawan, 2014).
Langkah-langkah uji parsial adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan Hipotesis
H0: b1 = b2 =b3 = b4 = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang positif atau
negatif secara parsial dan tidak signifikan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
H1: b1 > 0 atau b1 < 0, berarti terdapat pengaruh positif atau negatif secara
parsial dan signifikan antara variabel bebas denga variabel terikatnya.
b. Menggunakan taraf nyata (tingkat keyakinan) 95% (α = 5%), serta memiliki
derajat kebebasan (df) = n-k untuk penentuan ttabel.
c. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0 dengan kriteria sebagai
berikut:
42
- Terima H0: bila thitung ≤ ttabel (uji sisi kanan) atau thitung ≥ - ttabel (uji sisi kiri).
- Tolak H0: bila thitung > ttabel (uji sisi kanan) atau –thitung < -ttabel (uji sisi kiri).
d. Uji Statistik
Menentukan besarnya thitung dengan menggunakan aplikasi SPSS 13.0
e. Kesimpulan
Menarik kesimpulan atas hasil uji – t dengan cara membandingkan langkah
ke-4 dengan langkah ke-3, lalu menyesuaikan dengan formulasi pada
hipotesis di langkah ke-1.
43
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Program Diploma FEB Unud
4.1.1 Latar Belakang Diploma FEB Unud
Sesuai dengan pasal 16. 1) UU No.12 tahun 2012, pendidikan vokasi
merupakan pendidikan tinggi Program Diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk
pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan. FEB
Unud juga membuka Program Studi Diploma I Perpajakan. Dengan berkembangnya
kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat pengguna lulusan Diploma, maka mulai
tahun ajaran 1996/1997 FEB Unud menyempurnakan Program Studi Keuangan
menjadi Program Studi Keuangan dan Perbankan. Selanjutnya, mulai tahun ajaran
1998/1999 dibuka Program Studi baru, yaitu Program Diploma III Pemasaran dengan
SK DIKTI No:86/DIKTI/Kep/1998 dan Program Diploma III Perpajakan dengan SK
DIKTI No:56/DIKTI/Kep/1998. Program Diploma III Akuntansi dan Program Studi
Diploma III Keuangan dan Perbankan yang sebelumnya beroperasi atas dasar surat
keputusan Rektor, pada tahun 2005 kedua program studi tersebut telah memperoleh
izin operasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor: 3160/D/T/2005. Tahun
2013 Program Studi Keuangan Perbankan dan Program Studi Pemasaran melakuakan
revitalisasi kurikulum dimana Program Studi Keuangan Perbankan dengan bidang
44
keahlian Mnajemen Risiko dan Program Studi Pemasaran dengan bidang keahlian
Administrasi Bisnis dan berdasarkan SK Rektor Unud Nomor:
145/UN14.1.12/PP.05.02/2013.
Gambar 4.1 FEB Unud
4.1.2 Lokasi dan Keadaan Lapangan Penelitian
Lokasi penelitian berada di Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman Denpasar. Adapun sistem
pendidikan Diploma III :
1) Definisi pendidikan Diploma III
Pendidikan Program Diploma III diselenggarakan dengan sistem kredit paket.
Sistem kredit paket adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dimana
mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa sudah ditentukan
setiap semester
45
Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 18-20 minggu kuliah
atau kegiatan terjadwal, berikut kegiatan iringannya, yaitu sebanyak 14
minggu tatap muka dan tugas terstruktur, satu minggu ujian sisipan atau ujian
tengah semester, dan satu minggu ujian akhir semester, termasuk 2 sampai 3
minggu kegiatan penilaian.
2) Tujuan Sistem Kredit Paket
Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa cakap dan giat belajar
supaya dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang telah ditetapkan.
Untuk memudahkan penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.
Untuk memberikan kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar
mahasiswa dapat dilaksanakan sebaik baiknya.
3) Ciri-ciri Sistem Kredit Semester Paket
Dalam sistem kredit paket tiap tiap mata kuliah dinyatakan dalam satuan nilai
kredit
Besarnya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama.
Besarnya nilai kredit untuk masing masing mata kuliah ditentukan atas dasar
besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas tugas yang dinyatakan dalam
perkuliahan, praktikum kerja lapangan dan tugas lain. Selama semester
tertentu ditentukan sejumlah kredit untuk ditempuh oleh mahasiswa.
46
Jenis mata kuliah dan jumlah SKS yang ditawarkan pada setiap semester
ditentukan oleh penyelenggara program.
4) Nilai Kredit Semester Paket untuk Perkuliahan
Untuk perkuliahan, nilai satu satuan kredit semester ditentukan berdasarkan
atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan 3(Tiga) macam poin kegiatan berikut
perminggu,
a. untuk mahasiswa
Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar,
misalnya dalam bentuk kuliah.
Lima puluh menit (50) menit acara kegiatan akademik terstruktur yaitu
kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar,
misalnya dalam bentuk membuat pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal
soal.
Lima puluh (50) menit acara kegiatan akademik mandiri yaitu kegiatan yang
harus dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan
atau tujuan lain suatu tugas akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku
referensi.
b. untuk tenaga pengajar
Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa
Lima puluh (50) menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik
terstruktur
47
Lima puluh (50) menit pengembangan materi kuliah
5) Nilai Kredit Semester untuk Praktikum, Praktek Kerja Lapangan dan Sejenisnya
Nilai Kredit Semester untuk Praktikum dan Laboratorium, bahwa untuk
kegiatan praktikum di laboratorium nilai satu satuan kredit semester adalah
beban tugas di laboratorium sebanyak 2-3 jam per minggu selama satu
semester.
Nilai Kredit Semester untuk Kerja Lapangan dan sejenisnya , bahwa untuk
kerja lapangan dan sejenisnya, nilai satu satuan kredit semester adalah beban.
6) Beban Studi dalam Semester Paket
Beban studi mahasiswa dalam satu semester rata rata adalah 18-24 SKS.
7) Struktur kepengurusan Progam Diploma III FEB Unud 2014/2015
Ketua Program : Drs. I Komang Ardana, MM
Sekretaris : Drs. Ida Bagus Darsana, M.si
Koordinator:
PS. Perpajakan : I Ketut Jati, SE,M.Si, Ak
PS. Keuangan Perbankan
Dan Pemasaran : Putu Vivi Lestari, SE, MM
PS. Akuntansi : I Made Karya Utama, SE, Mcom, Ak
48
4.2 Karakteristik Responden
Responden penelitian digambarkan secara umum dengan menyajikan
karakteristiknya dilihat dari jurusan program studi. Jumlah responden yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 110 orang. Secara rinci, karakteristik responden
berdasarkan demografi disajikan pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Karakteristik Responden
No. Angkatan Jurusan Jumlah
Responden
Persentase
Responden
%
Persentase
Responden
%
1.
2013
Akuntansi 27 24,54
38,18 Perpajakan 15 13,63
2.
2014
Akuntansi 34 30,90
61,82 Perpajakan 34 30,90
Total 110 100 % 100%
Sumber: Data Primer, diolah (2015)
Berdasarkan Tabel 4.2 didapatkan pengelompokan responden berdasarkan
jurusan, menunjukkan bahwa jumlah responden adalah perpajakan dengan persentase
sebesar 44,53 persen dan responden Akuntansi dengan persentase sebesar 55,47
49
persen. Pengelompokan berikutnya berdasarkan angkatan , menunjukkan bahwa
angkatan 2013 dengan persentase sebesar 38,18 persen, dan angkatan 2014 sebesar
61,82 persen.
4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
4.3.1 Uji Validitas
Menguji validitas merupakan hal awal yang harus dilakukan agar suatu
instrumen penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Suatu variabel dikatakan valid apabila koefisien korelasi (r) hitung lebih besar (>)
dari (r) tabel yaitu lebih besar dari 0,3 yang merupakan nilai pembanding minimal
untuk mendapatkan korelasi yang valid (Sugiyono, 2013:178).
50
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen
No Variabel Indikator Korelasi
Item Total
Keterangan
1 Locus of control
(X1)
X1.1 0,664 Valid
X1.2 0,685 Valid
X1.3 0,454 Valid
X1.4 0,542 Valid
X1.5 0,605 Valid
X1.6 0,745 Valid
X1.7 0,830 Valid
X1.8 0,639 Valid
X1.9 0,808 Valid
X1.10 0,603 Valid
X1.11 0,797 Valid
2 Norma subyektif
(X2)
X2.1 0,885 Valid
X2.2 0,881 Valid
X2.3 0,871 Valid
3 Sikap berwirausaha
(Y1)
Y1.1 0,640 Valid
Y1.2 0,839 Valid
Y1.3 0,676 Valid
Y1.4 0,829 Valid
Y1.5 0,930 Valid
4 Niat Berwirausaha
(Y2)
Y2.1 0,931 Valid
Y2.2 0,922 Valid
Y2.3 0,871 Valid
Sumber: Lampiran 3, 2015
Berdasarkan hasil dari uji validitas pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa
seluruh variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai
koefisien korelasi dengan skor total seluruh item pernyataan lebih besar dari 0,3. Hal
ini menunjukkan bahwa butir-butir pernyataan dalam instrumen penelitian ini adalah
valid.
51
4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur
dalam penggunaannya. Instrumen yang dikatakan reliabel apabila variabel yang
diukur memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Sugiyono, 2013).
Tabel 4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
1 Locus of control (X1) 0,876 Reliabel
2 Norma subyektif (X2) 0,850 Reliabel
3 Sikap berwirausaha (Y1) 0,845 Reliabel
4 Niat berwirausaha (Y2) 0,893 Reliabel
Sumber: Lampiran 4, 2015
Berdasarkan hasil pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa masing-masing nilai
Cronbach’s Alpha pada setiap variabel lebih besar dari 0,6 (Cronbach’s Alpha > 0,6).
Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel yang ada termasuk reliabel sehingga
dapat digunakan untuk melakukan penelitian.
4.4 Deskripsi Variabel Penelitian
Untuk merumuskan secara lebih tepat hasil dari pengolahan data dan
penghimpunan instrumen, dibutuhkan pendeskripsian variabel penelitian yang baik.
Data dikumpulkan melalui instrumen penelitian berupa kuesioner dengan metode
pengumpulan data yaitu penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden
untuk dijawab sendiri. Kuesioner yang digunakan terdiri atas pernyataan yang dibuat
berdasarkan masing-masing variabel, yaitu: variabel tentang locus of control, variabel
52
mengenai norma subyektif, variabel mengenai sikap berwirausaha, serta variabel
tentang niat berwirausaha.
Nata Wirawan (2014:33) memaparkan, untuk mendeskripsikan penilaian
responden mengenai variabel-variabel dalam penelitian perlu dilakukan penentuan
distribusi frekuensi berdasarkan nilai intervalnya, adapun untuk menentukan nilai
intereval yang dimaksud adalah:
Interval =
Berdasarkan skor pada penelitian ini memiliki nilai tertinggi sebesar
maksimal 5 dan minimal adalah 1, maka dapat dihitung pula interval yang dimaksud
dengan menggunakan rumus diatas.
Interval = = 0,80
Dengan membandingkan nilai yang didapat dengan skor yang ada di dalam
penelitian ini, maka akan dapat diperoleh rata-rata skor yang ada berdasarkan kriteria
berikut ini:
1,00 – 1,80 = sangat rendah
1,81 – 2,60 = rendah
2,61 – 3,40 = cukup
3,41 – 4,20 = tinggi
4,21 – 5,00 = sangat tinggi
53
4.4.1 Penilaian Responden Terhadap Locus of control
Variabel locus of control merupakan variabel bebas yang diukur dengan
menggunakan 11 pernyataan (indikator) yang berhubungan dengan bagaimana niat
berwirausaha mahasiswa Program Studi FEB Unud jurusan Akuntansi dan
Perpajakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jawaban responden secara
rinci pada tabel 4.4.
Berdasarkan pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 11 (sebelas) pernyataan
yang berupa indikator terkait penilaian locus of control memperoleh nilai rata-rata
sebesar 3,80 dan masuk dalam kriteria tinggi. Nilai rata-rata tertinggi jawaban
responden ditunjukkan pada pernyataan “hidup saya ditentukan oleh tindakan saya
sendiri”, dengan nilai rata-rata sebesar 4,13 dan masuk dalam kriteria tinggi, hal ini
menunjukkan bahwa responden memiliki kepercayaan bahwa hal hal yang terjadi
dalam hidupnya dikarenakan oleh tindakan mereka sendiri .
54
Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Penilaian Terhadap
Locus of control
No. Pernyataan
Distribusi Jawaban (%) Total
Skor
Rata-
Rata STS TS N S SS
1. Kegagalan yang
dialami akibat ketidak
mujuran
2,7 12,7 33,6 34,5 16,4 384 3,49
2. Membuat perencanaan
yang terlalu jauh
kedepan adalah
pekerjaan sia-sia
2,7 9,1 20,9 36,4 30,9 422 3,83
3. Apa yang terjadi
dalam hidup sebagian
besar ditentukan oleh
orang lain yang
memiliki kekuasaan.
0,9 6,4 18,2 41,8 32,7 439 3,99
4. Kesuksesan yang
dicapai semata-mata
karena faktor nasib
3,6 5,5 23,6 39,1 28,2 421 3,82
5 Segala yang telah
dicapai dalam hidup
adalah hasil dari usaha
yang telah dilakukan
sendiri.
0,9 9,1 32,7 24,5 32,7 417 3,79
6 Menjadi wirausaha
sangat tergantung
kemampuan.
-- 8,2 22,7 43,6 25,5 425 3,86
7 Keberhasilan yang
terjadi hasil dari kerja
keras sendiri
-- 7,3 27,3 30,9 34,5 432 3,92
55
8 Apa yang diperoleh
bukan karena
keberuntungan.
2,7 11,8 36,4 30,0 19,1 386 3,50
9 Mampu menentukan
apa yang akan terjadi
dalam hidup.
-- 13,6 34,5 26,4 25,5 400 3,63
10 Hidup ditentukan oleh
tindakan sendiri. -- 4,5 18,2 36,4 40,9 455 4,13
11 Kegagalan yang
dialami akibat dari
perbuatan sendiri.
-- 3,6 28,2 38,2 30,0 434 3,94
TOTAL 3,80
Sumber: Olahan Data Primer (2015)
Selanjutnya nilai rata-rata terendah jawaban responden ditunjukkan pada
pernyataan “kegagalan yang saya alami akibat ketidakmujuran” dengan nilai rata-rata
sebesar 3,49 dan masuk dalam kriteria yang cukup, berdasarkan penilaian tersebut
responden merasa dalam kegagalan yang dialami akibat ketidakmujuran masih
termasuk hal yang kurang penting dibandingkan dengan indikator-indikator yang
lebih kuat lainnya.
4.4.2 Penilaian Responden Terhadap Norma subyektif
Salah satu variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah mengenai Norma
subyektif. Variabel norma subyektif ini merupakan variabel bebas yang diukur
dengan menggunakan 3 pernyataan (indikator) yang berhubungan dengan bagaimana
niat berwirausaha mahasiswa Program Diploma jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
56
Berdasarkan pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 3 (tiga) pernyataan yang
berupa beberapa indikator terkait penilaian norma subyektif memiliki nilai rata-rata
sebesar 3,80 dan masuk dalam kriteria tinggi. Nilai rata-rata tertinggi jawaban
responden ditunjukkan pada pernyataan “keluarga bisa mempengaruhi niat untuk
berwirausaha”, dengan nilai rata-rata sebesar 3,89 dan masuk dalam kriteria tinggi,
hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki kepercayaan yang tinggi keluarga
bisa mempengaruhi niat mereka untuk berwirausaha .
Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Penilaian Terhadap Norma
subyektif
Sumber: Olahan Data Primer (2015)
Unruk nilai rata rata terendah ditunjukan oleh pernyataan “ pihak lain selain
keluarga dan teman bisa mempengaruhi niat berwirausaha mahasiswa Program Studi
Pernyataan
Distribusi Jawaban (%) Total
Skor
Rata-
Rata STS TS N S SS
1. Teman bisa
mempengaruhi niat
untuk berwirausaha
0,9 6,4 29,1 35,5 28,2 422 3,83
2. Keluarga bisa
mempengaruhi niat
untuk berwirausaha
-- 7,3 20,9 47,3 24,5 428 3,89
3. Pihak lain selain
keluarga dan teman
bisa mempengaruhi
niat berwirausaha
-- 10,9 30,9 34,5 23,6 408 3,70
TOTAL 3,80
57
Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan dengan rata rata skor 3,70
yang juga termasuk kedalam kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa peran dari
pihak lain selain keluarga juga cukup kuat untuk menentukan niat mahasiswa dalam
berwirausaha.
4.4.3 Penilaian Responden Terhadap Sikap berwirausaha
Sikap berwirausaha turut menjadi satu variabel yang diteliti pada penelitian
ini. Variabel sikap berwirausaha ini merupakan variabel mediasi yang diukur dengan
menggunakan 5 pernyataan (indikator) yang berhubungan dengan bagaimana niat
mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan
dalam berwirausaha. Secara rinci penjelasan pada Tabel 4.6 dapat ditunjukkan
bahwa 5 (lima) pernyataan yang berupa beberapa indikator terkait sikap berwirausaha
memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,78 dan masuk dalam kriteria cukup. Nilai rata-
rata tertinggi jawaban responden ditunjukkan pada pernyataan “saya selalu menyikapi
kegagalan dengan positif”, dengan nilai rata-rata sebesar 4,16 dan masuk dalam
kriteria tinggi, hal ini menunjukkan bahwa responden selalu menyikapi kegagalan
dengan positif dengan kata lain kegagalan masih dianggap wajar dalam memulai
suatu usaha.
Nilai rata-rata terendah pada jawaban responden ditunjukkan pada pernyataan
“mempunyai pikiran kreatif dan inovatif” dengan nilai rata-rata sebesar 3,61 dan
masuk dalam kriteria yang tinggi. Berdasarkan penilaian, responden mempersepsikan
58
bahwa orang yang mempunyai pemikiran kreatif dan inovatif adalah orang yang
mempunyai niat berwirausaha yang cukup tinggi.
Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Penilaian Terhadap Sikap
berwirausaha
No. Pernyataan
Distribusi Jawaban (%) Total
Skor
Rata-
Rata STS TS N S SS
1. Tertarik dengan
peluang usaha yang
ada di sekitar
-- 8,2 29,1 33,6 29,1 422 3,83
2. Mempunyai pikiran
kreatif dan inovatif -- 8,2 34,5 44,5 12,7 398 3,61
3. Selalu Menyikapi
kegagalan dengan
positif
-- 1,8 20,0 38,2 40,0 458 4,16
4. Memiliki jiwa
kepemimpinan dan
tanggung jawab
-- 9,1 37,3 30,0 23,6 405 3,68
5. Suka menghadapi
risiko dan tantangan -- 7,3 39,1 35,5 18,2 401 3,64
TOTAL 3,78
Sumber: Olahan Data Primer (2015)
4.4.4 Penilaian Responden Terhadap Niat berwirausaha
Niat berwirausaha merupakan variabel terikat yang digunakan di dalam
penelitian ini. Niat berwirausaha merupakan variabel terikat yang diukur dengan
menggunakan 3 pernyataan (indikator) yang dapat memberikan alasan dan penilaian
59
dari mahasiswa untuk dapat mengukur seberapa jauh niat mahasiswa Program Studi
Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan untuk berwirausaha.
Berdasarkan hasil pada Tabel 4.7 dapat ditunjukkan bahwa 3 (tiga) pernyataan
yang berupa beberapa indikator terkait niat berwirausaha memperoleh total nilai rata-
rata sebesar 4,07 dan masuk dalam kriteria tinggi. Nilai rata-rata tertinggi jawaban
responden ditunjukkan pada pernyataan “mengupayakan segala sesuatu untuk
memulai dan menjalankan usaha saya sendiri”, dengan nilai rata-rata sebesar 4,10 dan
masuk dalam kriteria tinggi, hal ini menunjukkan bahwa responden berkeinginan
untuk mempunyai usaha di masa yang akan datang.
Tabel 4.7 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Penilaian Terhadap Perilaku
Niat berwirausaha
No. Pernyataan
Distribusi Jawaban (%) Total
Skor
Rata-
Rata STS TS N S SS
1. Memilih karir sebagai
seorang entrepreneur. -- 4,5 24,5 32,7 38,2 445 4,04
2. Berharap untuk dapat
menciptakan usaha
baru dimasa
mendatang.
-- 10,0 16,4 30,0 43,6 448 4,07
3. Akan mengupayakan
segala sesuatu untuk
memulai dan
menjalankan usaha
sendiri.
-- 4,5 21,8 32,7 40,9 451 4,10
TOTAL 4,07
Sumber: Olahan Data Primer (2015)
60
Untuk nilai rata rata terendah pada jawaban responden ditunjukan dengan
pernyataan “saya memilih karir sebagai entrepreneur” dengan skor 4,04 yang masuk
dalam kategori tinggi. Ini menunjukan bahwa keinginan untuk menjadi pengusaha
cukup tinggi
4.5.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dianalisis menggunakan analisis jalur (Path Analysis), haruslah
terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik
dalam penelitian ini meliputi, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. Uji ini
bertujuan agar hasil perhitungan dapat diinterpretasikan dengan akurat dan tidak
terjadi data yang tidak terdistribusi secara normal, serta bebas dari masalah
heteroskedastisitas. Dengan keakuratan tersebut maka proses penghitungan akan
dapat berjalan dengan sesuai harapan serta menghasilkan jawaban penelitian yang
valid dan reliabel.
1) Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
residu dari persamaan regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Metode
yang digunakan adalah dengan menggunakan statistik Kolgomorov-Smirnov. Kriteria
yang digunakan dalam tes ini adalah dengan membandingkan antara tingkat
61
signifikansi yang didapat dengan tingkat alpha yang digunakan, dimana data tersebut
dikatakan berdistribusi normal bila sig > 0,50 (Ghozali, 2006:115). Alat uji ini biasa
disebut dengan K-S yang tersedia dalam program SPSS 16,00 berikut ini.
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Model I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
110
.0000000
.56672817
.085
.079
-.085
.888
.410
N
Mean
Std. Dev iation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unst.
Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
Berdasarkan penghitungan melalui SPSS, nilai signifikansi yang diperoleh
sebesar 0,410 dimana nilai signifikan 0,410 > 0,05. Hasil ini menunjukkan model
regresi penelitian terdistribusi normal (Sumber: Lampiran 7).
Tabel 4.13 Hasi Uji Normalitas Model II
62
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
110
.0000000
.46648496
.097
.097
-.042
1.021
.249
N
Mean
Std. Dev iation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unst.
Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
Berdasarkan penghitungan melalui SPSS pada tabel 4.13 nilai signifikansi
yang diperoleh sebesar 0,249 dimana nilai signifikan 0,249 > 0,05. Hasil ini
menunjukkan model regresi I penelitian terdistribusi normal (Sumber: Lampiran 8).
2) Uji multikolinearitas
Pada penelitian ini, model jalur yang digunakan memiliki variabel bebas
berupa Locus of control dan Norma subyektif, variabel mediasinya adalah Sikap
dengan variabel terikatnya adalah niat berwirausaha. Uji Multikolinearitas bertujuan
untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel variabel
bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal.
Pada penelitian ini, model regresi yang digunakan memiliki variabel bebas berupa
locus of control dan norma subyektif. Maka dari itu, tidak boleh ada korelasi yang
tinggi antara locus of control dan norma subyektif. Pengujian dapat dilakukan dengan
63
melihat hasil dari nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) ≤
10 yang berarti bebas dari gejala multikolinearitas.
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas Model I
No Variabel Nilai Tolerance Nilai VIF
1 Locus of control 0,521 1,919
2 Norma subyektif 0,521 1,919
Sumber: Lampiran 9
Berdasarkan hasil uji tersebut, pada Tabel 4.14 telah dapat ditunjukkan bahwa
nilai tolerance yang ada pada masing-masing variabel bebas > 0,10 dan nilai VIF <
10. Dapat disimpulkan bahwa model penelitian yang dibuat tidak terdapat gejala
multikolinearitas.
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas Model II
No Variabel Nilai Tolerance Nilai VIF
1 Locus of control 0,299 3,344
2 Norma subyektif 0,491 2,038
3 Sikap 0,321 3,114
Sumber: Lampiran 9
Berdasarkan hasil uji model II pada Tabel 4.15 telah ditunjukkan bahwa nilai
tolerance yang ada pada setiap variabel bebas > 0,10 dan nilai VIF < 10. Dapat
disimpulkan bahwa model penelitian yang dibuat tidak terdapat gejala
multikolinearitas.
64
3) Uji heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui bahwa pada model regresi
terjadi ketidaksamaan varian. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas
digunakan model glejser. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 4.15
dan Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas model I
Variabel Signifikansi Keterangan
Locus of control(X1) 0,579 Bebas Heteroskedastisitas
Norma subyektif (X2) 0,434 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber: Lampiran 10
Tabel 4.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas model II
Variabel Signifikansi Keterangan
Locus of control (X1) 0,962 Bebas Heteroskedastisitas
Norma subyektif(X2) 0,153 Bebas Heteroskedastisitas
Sikap (Y1) 0,878 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber: Lampiran 10
Berdasarkan uji glejser pada Tabel 4.16 dan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa
nilai signifikansi dari masing-masing variabel lebih besar atau diatas 0,05 hal ini
berarti seluruh variabel bebas dari masalah heteroskedastisitas.
65
4.5 Analisis Data
4.5.1 Rekapitulasi hasil analisis jalur (Path Analysis) dan kelayakan model
Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis jalur (Path
Analysis) dengan bantuan Program Komputer SPSS (Statistical Package for Social
Science) versi 16,00. Model Analisis Jalur (Path Analysis) dilakukan dengan
menggunakan korelasi, regresi dan jalur, sehingga dapat diketahui untuk sampai pada
varibel dependen terakhir harus melewati jalur langsung, atau melalui variable
mediasi (Sugiyono, 2013: 70). Tahapan dalam melakukan teknik analisis jalur yaitu :
1) Merancang model analisis jalur secara teoritis yang ditunjukkan pada Gambar
4.1 dan Gambar 4.2.
Gambar 4.1 Analisis jalur model I
Pengaruh Tidak Langsung Locus of control dan Norma subyektif Terhadap
Sikap berwirausaha.
Locus of control
(X1)
Norma subyektif
(X2)
Sikap berwirausaha
(Y1)
a
b
e1
66
Gambar 4.2 Analisis jalur model II
Pengaruh Langsung Locus of control dan Norma subyektif dan Sikap
berwirausaha Terhadap Niat Berwirausaha
2) Perhitungan koefisien path
Perhitungan koefisien path dilakukan dengan analisis regresi melalui software
SPSS 16.00 for Windows, diperoleh hasil yang ditunjukan pada Tabel 4.9
untuk model I dan Tabel 4.10 utnuk model II.
Tabel 4.9
Persamaan Regresi Model I
Pengaruh Locus of control dan Norma subyektif Terhadap Sikap berwirausaha
Variabel Unstandarized
Standarized
Coeficients t Sig.
B Std Error Beta
(Constant) 0,000 0,055 0,000 1,000
Locus of
control (X1) 0,676 0,076 0,676 8,913 0,000
Norma
subyektif (X2) 0,195 0,076 0,195 2,576 0,011
Adjusted R2 0,673
F Hitung 113,073
Sig. F 0,000
Sumber: Lampiran 11, 2015
Locus of control
(X1)
Norma subyektif
(X2)
Sikap berwirausaha
(Y1)
Niat Berwirausaha
(Y2)
c
d
f
e2
67
Pada Tabel 4.9 menunjukkan nilai F hitung sebesar 113,073 dengan
signifikansi 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari alpha 0,05 ini
menunjukkan bahwa locus of control dan norma subyektif dapat digunakan
untuk memprediksi sikap berwirausaha, atau dapat dikatakan bahwa locus of
control (X1) dan norma subyektif (X2) secara serempak berpengaruh terhadap
sikap berwirausaha (Y1). Sehingga model yang digunakan pada penelitian ini
adalah layak untuk uji t statistik yang menguji variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen.
Tabel 4.10
Persamaan Regresi Model II
Pengaruh Locus of control dan Norma subyektif Terhadap Niat Berwirausaha
Melalui Variabel Sikap berwirausaha
Variabel Unstandarized
Standarized
Coeficients t Sig.
B Std Error Beta
(Constant) 0,000 0,045 0,000 1,000
Locus of
control (X1) 0,372 0,083 0,372 4,489 0,000
Norma
subyektif (X2) 0,179 0,065 0,179 2,762 0,007
Sikap
berwirausaha
(Y1)
0,414 0,080 0,414 5,183 0,000
Adjusted R2 0,776
F Hitung 127,038
Sig. F 0,000
Sumber: Lampiran 11, 2015
Pada Tabel 4.10 menunjukkan nilai F hitung sebesar 127,038 dengan
signifikansi 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari alpha 0,05 ini
menunjukkan bahwa locus of control, norma subyektif dan sikap
68
berwirausaha dapat digunakan untuk memprediksi niat berwirausaha, atau
dapat dikatakan bahwa locus of control (X1), norma subyektif (X2) dan sikap
berwirausaha (Y1) secara serempak berpengaruh terhadap niat berwirausaha
(Y2). Sehingga model yang digunakan pada penelitian ini adalah layak untuk
uji t statistik yang menguji variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen. Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa besarnya Adjusted R2
adalah 0,776 hal ini berarti 77,6 persen variasi niat berwirausaha yang dapat
dijelaskan oleh variasi variabel locus of control, norma subyektif, dan sikap
berwirausaha, sedangkan sisanya (100% - 77,6% = 22,4%) dijelaskan oleh
faktor-faktor lain diluar model.
3) Menguji nilai variabel error (e)
Berdasarkan model I dan model II, maka dapat disusun model diagram
jalur akhir. Sebelum menyusun model diagram jalur akhir, terlebih dahulu
dihitung nilai standar eror sebagai berikut :
e =
e1 = = = 0,566
e2 = = = 0,487
Berdasarkan perhitungan pengaruh error (e), didapatkan hasil
pengaruh error (e1) sebesar 0,566 dan pengaruh error (e2) sebesar 0,487.
69
Selanjutnya meringkas dan menyimpulkan hasil koefisien jalur dapat
digambarkan pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 Validasi Model Diagram Jalur Akhir
Berdasarkan diagram jalur pada Gambar 4.3 maka dapat dihitung besarnya
pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung serta pengaruh total antar variabel.
Perhitungan pengaruh antar variabel dirangkum dalam Tabel 4.11 sebagai berikut :
Locus of control
(X1)
Sikap berwirausaha
(Y1)
Norma subyektif
(X2)
Niat berwirausaha
(Y2)
e1= 0,566 e2= 0,487
a = 0,676
b = 0,195
c = 0,372
d = 0,179
F = 0,414
70
Tabel 4.11
Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung serta Pengaruh Total
Locus of control (X1), Norma subyektif (X2), Sikap berwirausaha (Y1)
dan Niat Berwirausaha (Y2)
Pengaruh Variabel Pengaruh Kausal Sisa
e1 dan e2
Total
Tidak Langsung
Langsung Melalui Y1
X1 terhadap Y2 0,372 - - 0,372
- 0,372+(0,676 x 0,414) - 0,651
X2 terhadap Y2 0,179 - - 0,179
- 0,179+(0,195 x 0,414) - 0,259
X1,X2,Y1 terhadap Y2 0,776 - 0,566 1,342
X1 terhadap Y1 0,676 - - 0,676
X2 terhadap Y1 0,195 - - 0,195
X1,X2 terhadap Y1 0,673 - 0,487 1,417
Sumber: Data diolah (2015)
4.5.3 Persamaan analisis jalur (Path Analysis)
Berdasarkan hasil analisis jalur persamaan regresi model I seperti yang
disajikan pada Tabel 4.9, maka persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut :
Persamaan struktural 1 :
Y1 = aX1+bX2+ e1
Y1 = 0,676X1 + 0,195 X2 + e1
Berdasarkan hasil analisis jalur persamaan regresi model II seperti yang
disajikan pada Tabel 4.10, maka persamaan strukturalnya adalah sebagai berikut :
Persamaan substruktur 2 :
Y2 = cX1 + bX2 +fY1 +e2
Y2 = 0,372 X1 + 0,195X2 + 0,414 Y1+e2
71
Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh tidak langsung pada Tabel 4.11,
maka dapat dikembangkan persamaan substruktur 3 dan substruktur 4 adalah sebagai
berikut:
Persamaan substruktur 3 :
Y2.1 tot = cX1 + aX1*fY1 + etot1
Y2.1 tot = 0,372 X1 + 0,676 X1 * 0,414 Y1 + etot1
Persamaan substruktur 4:
Y2.2 tot = dX2 + bX2*fY1 +etot2
Y2.2 tot = 0,179 X2 + 0,195 X2 * 0,414 Y1 + etot2
4.6 Hasil Uji Hipotesis
4.6.1 Uji signifikansi koefesien regresi secara parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui masing-masing sumbangan variabel bebas
secara parsial terhadap variabel terikat, menggunakan uji masing-masing koefisien
regresi variabel bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak
terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, yang diuji adalah pernyataan bahwa
locus of control (X1), norma subyektif (X2), dan sikap (Y1) secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha (Y2) pada mahasiswa Program Studi
Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan. Nilai T hitung didapat dari
N-k = 110-4= 106 jadi t hitungnya 1,982.
Adapun langkah-langkah uji parsial yang dilakukan adalah sebagai berikut:
72
Tabel 4.18 Hasil Uji t Model I
Coefficientsa
.000 .055 .000 1.000 -.108 .108
.676 .076 .676 8.913 .000 .526 .827 .812 .653 .488 .521 1.919
.195 .076 .195 2.576 .011 .045 .346 .664 .242 .141 .521 1.919
(Constant)
LOC
Norma
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Conf idence Interv al for B
Zero-order Part ial Part
Correlations
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Sikapa.
Sumber: lampiran 11
Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui hasil uji t untuk hipotesis 1 dan 2,
masing-masing pengaruh variabel locus of control dan norma subyektif dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Pengaruh locus of control terhadap Sikap berwirausaha mahasiswa Program
Studi Diploma FEB jurusan Akuntansi dan Perpajakan. (Pengujian Hipotesis
1).
a. Rumusan Hipotesis
H0 : β1 > 0, berarti locus of control tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap sikap mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud
jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
H1 : β1 < 0, berarti locus of control berpengaruh positif dan signifikan
terhadap sikap berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB
Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
b. Taraf Nyata
Menggunakan taraf nyata (α) = 0,05
c. Daerah Kritis
73
H0 diterima apabila F Sig. ≥ 0,05 dan sebaliknya H0 ditolak jika F Sig. <
0,05.
d. Uji statistik
Berdasarkan hasil dari statistik uji menggunakan SPSS 13.00, maka
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000.
e. Kesimpulan
Oleh karena hasil signifikansi dari penghitungan statistik uji sebesar 0,000
< 0,05, dan t-hitung lebih besar dari t-tabel (8,913 > 1,982) maka H0
ditolak dan H1 diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa locus of control
berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap berwirausaha
mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan
Perpajakan.
2) Pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha mahasiswa Program
Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan.(Pengujian
Hipotesis 2).
a. Rumusan hipotesis
H0 : β1 > 0, berarti norma subyektif tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap sikap berwirausaha mahasiswa Program Studi
Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
74
H1 : β1 < 0, berarti norma subyektif berpengaruh positif dan signifikan
terhadap sikap berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB
Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
b. Taraf nyata
Menggunakan taraf nyata (α) = 0,05
c. Daerah kritis
H0 diterima apabila F Sig. ≥ 0,05 dan sebaliknya H0 ditolak jika F Sig. <
0,05.
d. Uji statistik
Berdasarkan hasil dari statistik uji menggunakan SPSS 13.00, maka
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,011.
e. Kesimpulan
Oleh karena hasil signifikansi dari penghitungan statistik uji sebesar
0,011< 0,05, dan t-hitung lebih kecil dari t-tabel (2,576 > 1,982) maka H0
ditolak dan H1 diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa norma subyektif
berpengaruh positif signifikan terhadap sikap berwirausaha mahasiswa
Program Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
75
Tabel 4.19 Hasil Uji t Model II
Coefficientsa
.000 .045 .000 1.000 -.089 .089
.372 .083 .372 4.489 .000 .208 .536 .832 .400 .203 .299 3.344
.179 .065 .179 2.762 .007 .050 .307 .711 .259 .125 .491 2.038
.414 .080 .414 5.183 .000 .256 .573 .835 .450 .235 .321 3.114
(Constant)
LOC
Norma
Sikap
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardized
Coef f icients
t Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Conf idence Interv al for B
Zero-order Part ial Part
Correlations
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Niata.
Sumber: lampiran 11
Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui hasil uji t untuk hipotesis 3, 4 dan 5,
masing-masing pengaruh variabel locus of control, norma subyektif dan sikap dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program
Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan. (Pengujian
Hipotesis 3).
a. Rumusan Hipotesis
H0 : β1 > 0, berarti locus of control tidak berpengaruh positif dan sigifikan
terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud
jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
H1 : β1 < 0, berarti locus of control berpengaruh positif dan sigifikan
terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud
jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
b. Taraf nyata
Menggunakan taraf nyata (α) = 0,05
76
c. Daerah kritis
H0 diterima apabila F Sig. ≥ 0,05 dan sebaliknya H0 ditolak jika F Sig. <
0,05.
d. uji statistik
Berdasarkan hasil dari statistik uji menggunakan SPSS 13.00, maka
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000.
e. Kesimpulan
Oleh karena hasil signifikansi dari penghitungan statistik uji sebesar 0,000
< 0,05, dan t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,489 > 1,982) maka H0 ditolak
dan H1 diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa locus of control
berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa
Program Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan..
2) Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program
Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan. (Pengujian
Hipotesis 4).
a. Rumusan hipotesis
H0 : β1 > 0, berarti norma subyektif tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma
FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan..
H1 : β1 < 0, berarti norma subyektif berpengaruh positif dan signifikan
terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud
jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
77
b. Taraf nyata
Menggunakan taraf nyata (α) = 0,05
c. Daerah kritis
H0 diterima apabila F Sig. ≥ 0,05 dan sebaliknya H0 ditolak jika F Sig. <
0,05.
d. uji statistik
Berdasarkan hasil dari uji statistik menggunakan SPSS 13.00, maka
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,007.
e. Kesimpulan
Oleh karena hasil signifikansi dari penghitungan tatistic uji sebesar 0,007
<0,05, dan t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,762 > 1,982) maka H0 ditolak
dan H1 diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa norma subyektif
berpengaruh positif signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa
Program Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
3) Pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program
Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan (Pengujian
Hipotesis 5).
a. Rumusan hipotesis
H0 : β1 > 0, berarti sikap berwirausaha tidak berpengaruh positif dan
sigifikan niat berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud
jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
78
H1 : β1 < 0, berarti sikap berwirausaha berpengaruh positif dan sigifikan
terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud
jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
b. Taraf nyata
Menggunakan taraf nyata (α) = 0,05
c. Daerah kritis
H0 diterima apabila F Sig. ≥ 0,05 dan sebaliknya H0 ditolak jika F Sig. <
0,05.
d. Uji statistik
Berdasarkan hasil dari statistik uji menggunakan SPSS 13.00, maka
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000.
e. Kesimpulan
Oleh karena hasil signifikansi dari penghitungan statistik uji sebesar 0,000
< 0,05, dan t-hitung > dari t-tabel (5,183 > 1,982) maka H0 ditolak dan H1
diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa sikap berwirausaha berpengaruh
positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program
Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
4.6.2 Uji signifikansi koefesien regresi secara simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui ketepatan model penelitian mengenai
locus of control (X1) dan norma subyektif (X2) sebagai variabel independen, dan
sikap berwirausaha (Y1) sebagai variabel mediasi terhadap niat berwirausaha (Y2)
79
sebagai variabel dependen secara serempak. Adapun langkahnya dapat dinyatakan
sebagai berikut:
a. Perumusan hipotesis statistik
Model I
H0: βi > 0, diduga variabel independen secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel mediasi.
H1: βi < 0, diduga variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel mediasi.
Model II
H0: βi > 0, diduga variabel independen dan variable mediasi secara simultan
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
H1: βi < 0, diduga variabel independen dan variable mediasi secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b. Menentukan taraf nyata
Dimana taraf nyata yang paling banyak diakui dan digunakan dalam
penelitian sosial ada pada (α) = 5% dan derajat kebebasan df = menentukan
besar FHitung
- (k-1) (n-k) untuk menentukan FTabel .
- (4 - 1) (110 – 4) . Jadi FTabel yang didapat 1,982
c. Daerah kritis
H0 diterima apabila FHit ≤ FTab 1,981 atau H0 diterima apabila nilai sig ≥ α
0,05.
80
H0 ditolak jika FHit > FTab = 1,981 atau H0 ditolak jika nilai sig < α 0,05
d. Uji statistik
1) Uji Statistik Model I
Uji ini menggunakan SPSS 13.00. Hasil dari perhitungan tersebut
menunjukkan bahwa FHitung sebesar 113,073 dan memiliki sigifikansi sebesar
0,000
2) Uji Statistik Model II
Uji ini menggunakan SPSS 13.00. Hasil dari perhitungan tersebut
menunjukkan bahwa FHitung sebesar 127,038 dan memiliki sigifikansi sebesar
0,000
e. Kesimpulan
Hasil uji Model I menunjukkan bahwa nilai FHitung (113,073) > FTabel (1,982)
dan telah didapatkan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka secara serempak
X1 dan X2 berpengaruh terhadap Y1. Berdasarkan nilai yang telah didapat,
maka H0 ditolak dan H1 diterima yang memiliki arti bahwa variabel locus of
control (X1) dan norma subyektif (X2) secara serempak (simultan)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap berwirausaha (Y1).
Hasil uji Model II menunjukkan bahwa nilai FHitung (127,038) > FTabel (1,982)
dan telah didapatkan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka secara serempak
X1, X2 dan Y1 berpengaruh terhadap Y2. Berdasarkan nilai yang telah
didapat, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang memiliki arti bahwa variabel
locus of control (X1), norma subyektif (X2) dan sikap berwirausaha (Y1)
81
secara serempak (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat
berwirausaha (Y2).
4.7 Pembahasan Hasil penelitian
4.7.1 Pengaruh locus of control terhadap sikap berwirausaha.
Locus of control merupakan salah satu variabel bebas yang diteliti dan diuji
tentang bagaimana locus of control dalam mempengaruhi variabel mediasi sikap
berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan
Perpajakan. Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa hasil
perhitungan menunjukan standardized beta sebesar 0,676 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000 < 0,05. Dari angka tersebut dapat muncul indikasi dan dapat
memberikan gambaran bahwa locus of control memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap sikap berwirausaha.
Hasil uji dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Trevino (1986), dimana dalam model tersebut menunjukkan bahwa locus of control
mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Kemudian hasil penelitian serupa juga
didapatkan dari penelitian Wiriani (2013) yang berpendapat bahwa locus of control
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan BPR di kabupaten Badung,
Bali.
4.7.2 Pengaruh norma subyektif terhadap sikap berwirausaha.
Norma subyektif merupakan variabel bebas yang kedua yang diteliti dan diuji
utuk mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap variabel mediasi sikap
82
berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan
Perpajakan. Hasil uji yang didapatkan melalui perhitungan pada Tabel 4.9
menunjukkan bahwa nilai standardized beta sebesar 0,195 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,011 < 0,05. Hal ini memberikan indikasi bahwa norma
subyektif memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap sikap
berwirausaha.
Hasil uji penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Kornaeij dan Askaripoor
(2013) menunjukan bahwa norma subyektif berpengaruh positif signifikan terhadap
sikap. Hasil penelitian Albari dan Liriswati (2004) membuktikan bahwa norma
subyektif berpengaruh positif terhadap brand attitude. Demikian juga dengan
penelitian Sigit (2006) membuktikan bahwa norma subyektif dapat meningkatkan
sikap mahasiswa untuk membeli ulang pasta gigi merek Close Up.
4.7.3 Pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha.
Tujuan yang ketiga dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
locus of control terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB
Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan. Hasil perhitungan pada Tabel 4.10
menunjukkan bahwa nilai standardized beta sebesar 0,372 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel locus of control
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha. Berdasarkan
hasil yang diperoleh maka hipotesis pengaruh locus of control terhadap niat
berwirausaha dapat diterima. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Uddin
83
dan Bose (2012) yang menunjukan locus of control berpengaruh positif terhadap niat
berwirausaha mahasiswa bisnis tingkat S1 dan tingkat master Universitas swasta di
Bangladesh. Sejalan dengan penelitian Uddin dan Boshe, hasil penelitian Olanrewaju
(2013) menemukan locus of control secara signifikan berkontribusi pada prediksi
Niat berwirausaha.
4.7.4 Pengaruh norma subyektif terhadap niat berwirausaha.
Tujuan yang keempat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
norma subyektif terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB
Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan. Hasil perhitungan pada Tabel 4.10
menunjukkan bahwa nilai standardized beta sebesar 0,179 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,007 < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel norma
subyektif berpengaruh positif signifikan terhadap niat berwirausaha. Hasil penelitian
ini searah dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh El Harbi (2009) dan
Karali (2013) menemukan bahwa norma subyektif merupakan prediktor penting
dalam niat kewirausahaan. Sejalan dengan hasil penelitian Karali, Alsos et al., (2006)
meneliti 252 siswa di Nordland di Norwegia dan menyatakan bahwa norma subyektif
mempunyai Pengaruh yang signifikan terhadap niat kewirausahaan.
4.7.5 Pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat berwirausaha.
Selanjutnya tujuan yang kelima dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh sikap berwirausaha terhadap niat berwirausaha mahasiswa Program
Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan. Hasil perhitungan pada Tabel
84
4.10 menunjukkan bahwa nilai standardized beta sebesar 0,414 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel Sikap
berwirausaha berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Niat berwirausaha.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pretheeba (2014 )
yang dilakukan di Hong Kong, terungkap bahwa siswa laki-laki dan perempuan
memiliki sikap positif tentang kewirausahaan. Penelitian Souitaris et al.,(2007)
menemukan bahwa beberapa sikap berpengaruh positif terhadap Niat berwirausaha.
4.7.6 Pengaruh tidak langsung locus of control terhadap niat berwirausaha
melalui variabel sikap berwirausaha.
Hasil penelitian pada pengujian locus of control terhadap sikap berwirausaha,
diperoleh nilai standardized beta sebesar 0,676 dan signifikannya 0,000 < 0,05 yang
berarti locus of control berpengaruh positif signifikan terhadap sikap berwirausaha
artinya jika locus of control meningkat maka sikap berwirausahapun meningkat. Nilai
standardized beta sebesar 0,676 merupakan nilai path atau jalur a. Pada persamaan
regresi seperti dijelaskan pada Model II (Tabel 4.10), diperoleh nilai standardized
beta untuk nilai locus of control sebesar 0,000 menunjukkan pengaruh yang positif
signifikan. Kemudian nilai standardized beta sikap berwirausaha sebesar 0,414
menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan. Nilai standardized beta locus of
control sebesar 0,372 merupakan nilai path atau jalur c dan nilai standardized beta
sikap berwirausaha sebesar 0,414 merupakan nilai path atau jalur f. Berdasarkan
85
perhitungan nilai variabel error (e) maka diketahui besarnya nilai e1 = 0,566 dan e2=
0,487.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisis jalur
menunjukkan bahwa locus of control mempunyai pengaruh langsung terhadap niat
berwirausaha, dan secara tidak langsung juga mempunyai pengaruh terhadap sikap
berwirausaha (sebagai variabel mediasi). Penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa
jika locus of control tersebut tinggi, maka hal itu juga akan mendorong sikap
berwirausaha yang tinggi, sehingga akan berdampak pada tingginya niat
berwirausaha. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka hipotesis pengaruh tidak
langsung antara locus of control terhadap niat berwirausaha melalui variabel sikap
berwirausaha dapat diterima, karena pada variabel mediasi sikap berwirausaha terjadi
hubungan yang positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha.
4.7.7 Pengaruh tidak langsung norma subyektif terhadap niat berwirausaha
melalui variabel sikap berwirausaha.
Hasil penelitian pada pengujian norma subyektif terhadap sikap berwirausaha,
diperoleh nilai standardized beta sebesar 0,195 dan signifikannya 0,011 < 0,05 yang
berarti norma subyektif berpengaruh positif signifikan terhadap sikap berwirausaha.
Nilai standardized beta sebesar 0,195 merupakan nilai path atau jalur b.
Pada persamaan regresi seperti dijelaskan pada Model II (Tabel 4.10),
diperoleh nilai standardized beta untuk nilai norma subyektif sebesar 0,179
menunjukkan pengaruh yang signifikan. Kemudian nilai standardized beta sikap
86
berwirausaha sebesar 0,414 menunjukkan pengaruh yang positif signifikan. Nilai
standardized beta norma subyektif sebesar 0,179 merupakan nilai path atau jalur d
dan nilai standardized beta sikap berwirausaha sebesar 0,414 merupakan nilai path
atau jalur f. Berdasarkan perhitungan nilai variabel error (e) maka diketahui besarnya
nilai e1 = 0,566 dan e2= 0,487.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisis jalur
menunjukkan bahwa norma subyektif memiliki pengaruh secara langsung dan tidak
langsung terhadap niat berwirausaha dengan sikap berwirausaha (sebagai variabel
mediasi). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka hipotesis pengaruh tidak langsung
antara norma subyektif terhadap niat berwirausaha melalui variabel sikap
berwirausaha diterima.
4.8 Implikasi Hasil Penelitian
Hasil secara umum dari penelitian yang telah dilakukan terkait pengaruh locus
of control, norma subyektif, dan sikap berwirausaha terhadap niat berwirausaha
memberikan jawaban serta indikasi yang jelas bahwa secara simultan ketiga variabel
bebas tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat berwirausaha pada
mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
Dilihat dari pengaruh antar variabel bebas kepada variabel terikat melalui uji parsial,
variabel bebas yakni locus of control , norma subyektif dan sikap berwirausaha
secara signifikan serta positif dapat mempengaruhi niat berwirausaha.
87
Secara khusus penelitian ini juga akan turut menitikberatkan kepada tiap
indikator yang terbukti dapat memberikan alasan kepada mahasiswa yang berniat
berwirausaha. Apabila dilihat dari indikator yang paling kuat tersebut, hal yang dapat
mempengaruhi niat berwirausaha mahasiswa adalah penilaian bahwa “menyikapi
kegagalan dengan positif” yang memiliki tingkat penilaian yang tertinggi dari
responden. Atas penilaian tersebut dapat mengindikasikan bahwa mahasiswa Program
Studi Diploma FEB Unud memiliki sikap yang positif dalam menghadapi kegagalan .
Indikator terkuat kedua yang dinilai oleh responden selanjutnya adalah
“Hidup saya ditentukan oleh tindakan saya sendiri”. Secara lebih sederhana dapat
disimpulkan indikator yang berasal dari variabel locus of control tersebut (X1) sudah
secara jelas memberikan penilaian bahwa apa yang terjadi dalam hidupnya itu
ditentukan oleh tindakannya sendiri. Ini mengindikasikan bahwasannya didalam
memulai suatu usaha sebagian besar niatnya berasal dari diri sendiri.
Indikator yang memiliki nilai rendah berdasarkan penilaian responden
terdapat pada indikator “Kegagalan yang saya alami akibat ketidak mujuran. Dilihat
dari indikator tersebut, mahasiswa memandang bahwasannya ketidak mujuran
bukanlah penyebab utama kegagalan.
Berdasarkan indikator-indikator yang telah secara lebih rinci dianalisis
tersebut, penelitian ini turut menghasilkan beberapa nilai positif bahwasannya
mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan
memandang bahwa internal locus of control lebih besar pengaruhnya dibandingkan
dengan external locus of control. Ini berarti mahasiswa percaya bahwasannya apa
88
yang terjadi didalam hidupnya ditentukan oleh tindakan mereka sendiri begitu pula
dalam niat berwirausaha.
4.9 Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang
menjadi keterbatasan di dalam penelitian ini. Adapun keterbatasan yang dapat
diuraikan, yaitu:
1) Penelitian ini hanya mencari adanya pengaruh locus of control dan norma
subyektif pada niat berwirausaha melalui variabel sikap berwirausaha saja
sedangkan masih banyak faktor penentu niat berwirausaha lainnya yang
belum diteliti.
2) Jumlah sampel yang digunakan masih sangat terbatas, yakni hanya sebesar
110 responden dan hanya dilakukan di Progam Studi Diploma FEB Unud.
3) Masih adanya keterbatasan dalam waktu, tenaga dan biaya yang
digunakan di dalam penelitian ini. Hal ini mengakibatkan ruang
(cangkupan) penelitian masih begitu sempit dan belum dapat sepenuhnya
mewakili calon responden lain yang lebih potensial.
89
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan hasil pembahasan yang telah
dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu.
1) Locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap
berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan
Akuntansi dan Perpajakan. Oleh karena itu, apabila locus of control
mahasiswa semakin tinggi maka sikap berwirausaha akan meningkat.
2) Norma subyektif memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
sikap berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan
Akuntansi dan Perpajakan. Artinya keluarga, teman dan pihak lain
berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap berwirausaha.
3) Locus of control berpengaruh positif signifikan terhadap niat
berwirausaha. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi locus of control
mahasiswa maka akan semakin tinggi pula niat berwirausaha mahasiswa
Program Studi Diploma FEB UNUD jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
4) Norma subyektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat
berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan
Akuntansi dan Perpajakan. Artinya keluarga, teman dan pihak lain
berpengaruh positif signifikan terhadap niat berwirausaha mahasiswa
Program Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan Perpajakan.
90
5) Sikap berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat
berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan
Akuntansi dan Perpajakan. Artinya semakin tinggi sikap berwirausaha
mahasiswa menunjukan bahwa niat untuk berwirausaha semakin kuat.
6) Secara tidak langsung locus of control memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan melalui sikap berwirausaha terhadap niat berwirausaha
mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan
Perpajakan. Secara langsung locus of control juga berpengaruh terhadap
niat berwirausaha mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan
Akuntansi dan Perpajakan. Artiya bahwa secara langsung maupun tidak
langsung locus of control berpengaruh positif signifikan terhadap niat
berwirausaha.
7) Secara tidak langsung norma subyektif memiliki pengaruh positif dan
signifikan melalui variabel sikap berwirausaha terhadap niat berwirausaha
mahasiswa Program Studi Diploma FEB Unud jurusan Akuntansi dan
Perpajakan. Secara langsung norma subyektif juga berpengaruh positif
signifikan terhadap niat berwirausaha.
91
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka saran yang dapat diberikan
adalah sebgai berikut:
5.2.1 Bagi praktisi
1) Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan perlu mendapat perhatian serius dari
pemerintah dan lembaga pendidikan mengenai bagaimana metode pengajaran,
kurikulum, kompetensi dosen, dan lamanya waktu belajar sehingga dapat
menstimulasi niat berwirausaha pada mahasiswa.
2) Tingginya locus of control, norma subyektif dan sikap berwirausaha dapat
menjadi modal penting bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana khususnya Program Studi Diploma dalam meningkatkan jiwa
kewirausahaan pada diri mahasiswanya.
3) Dalam mengembangkan jenis pendidikan kewirausahaan Program Studi
Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis dapat mewujudkan dengan
pengembangan altrnatif lain diluar matakuliah kewirausahaan seperti
pemberian seminar dan pelatihan-pelatihan kewirausahaan sehingga akan
semakin meningkatkan niat berwirausaha mahasiswa.
5.2.2 Bagi peneliti selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian, masih terdapat beberapa kelemahan pada
penelitian ini. Kelemahan-kelemahan yang ada tersebut diharapkan dapat
diperbaiki apabila penelitian sejenis dengan objek penelitian yang serupa akan
92
dilakukan. Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada peneliti
selanjutnya adalah sebagai berikut:
1) Perlu dipertimbangkan untuk meneliti faktor-faktor lain diluar locus of
control, norma subyektif dan sikap berwirausaha untuk mengethui niat
berwirausaha, karena masih banyak faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi niat berwirausaha.
2) Memperluas cakupan wilayah penelitian tidak hanya di lingkungan Program
Studi Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis saja, misalnya dengan
mengambil lokasi diseluruh Program Studi yang ada di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana.
3) Mempersiapkan waktu, materi kajian ilmiah, perencanaan dan anggaran biaya
penelitian yang lebih matang untuk dapat mendukung berjalannya penelitian
yang lebih luas.
Berdasarkan beberapa saran bagi peneliti selanjutnya tersebut, diharapkan
saran yang ada ini dapat dijalankan sebagaimana mestinya untuk
menghasilkan penelitian serupa yang lebih valid, unggul dan lebih aplikatif.
93
Daftar Pustaka
Abdulloh .2006. pengaruh budaya organisasi, locus of control dan kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan pada kantor pelayanan pajak Semarang barat. tesis
S-2 Undip Semarang.
Achmat, Zakarija. 2010. Theory of Planned Behavior, Masihkan Relevan?.
http://zakarija.staff.umm.ac.id/files/2013/12/, diakses tanggal 20 Desember
2014
Ajzen, I. 1991. The Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior And
Human Decision Processes, 50, pp:179-211.
Ajzen I, Fishbein M. 2000. Attitudes and the attitude-behavior relation: reasoned and
automatic processes. In European Review of Social Psychology, ed. W
Stroebe, M Hewstone. Chichester, England: Wiley. In press
Albari dan Liriswati.A. 2004. Analisis Minat Beli Konsumen Sabun Cair Lux, Biore
Dan Lifebuoy Di Kotamadya Yogyakarta Ditinjau Dari Pengaruh Sikapnya
Setelah Melihat Iklan Di Televisi Dan Norma Subyektif, Jurnal Siasat Bisnis.
9 (2), pp:215 - 239.
Alsos, A.G, Isaken J..M and Softing. 2006. Youth Enterprise Experience and
Business Start-up Intentions. Nordic Conference on Small Business Research.
Anonim, “Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan”,
www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=06¬ab=
4, diakses pada 15/03/2011.
Astuti, T.P dan Yulianto.2014. Pengaruh Faktor Demograpi, Psikologis dan
Kontekstual Terhadap Niat Kewirausahaan Pada Mahasiswa (Studi terhadap
Mahasiswa Universitas Setia Budi Surakarta), Seminar Nasional dan Call For
Papper Program Studi Akuntansi-FEB UMS
Autio, E., Keeley, R. H., Klofsten, M., Parker, G. G. C., & Hay, M.2001.
Entrepreneurial intent among students in Scandinavia and in the USA.
Enterprise and Innovation Management Studies, 2(2), 145-160.
BaliPost.2010. Diploma III FE Unud Cetak Calon Wirausaha Profesional,
http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=
26&id=38502
94
Baron,R.A and Byrne,D.2003. social psychlogy, 6th Edition. Understanding Human
Interactions.
Carolina,T.F.2006. Sikap dan niat konsumen terhadap perilaku membeli susu formula
: Penerapan teori planned behavior. Skripsi . Fakultas Peternakan. Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Choitung, L., Hongyi, S. & Kris, L.2012.Comparing the entrepreneurial intention
between female and male engineering students, Journal of Women’s
Entrepreneurship and Education, 01(2),pp: 28-51.
Douglas, E. J., & Shepherd, D. A. 2002. Self-employment as a career choice: Attitude
toward, entrepreneurial intentions, and utility maximization.
Entrepreneurship Theory and Practice, 26(3),pp: 81-90
Dwijayanti,R.2012. Pengaruh Norma Subjektif, Sikap Kewirausahaan, dan Efikasi
Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Mahasiswa. http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/22674/0. di akses tanggal
19/02/2015.
ElHarbi, S. 2009. “The Attractiveness of Entrepreneurship for Females and Males
in a Developing Arab Muslim Country; Entrepreneurial Intentions in
Tunisia”, International journal research, 2 (3), pp.47-53
Engle, R. L., Nikolay D., Jose V. G., Christopher S., Servane D., Irene A., Xiaohong
H., Samuel B. dan Birgitta W. 2008, Entrepreneurial intent : A twelve-country
evaluation of Ajzen’s model of planned behavior, International Journal of
Entrepreneurial Behaviour & Research, 16 (1), pp. 35-57.
Ferreira, J. J., Mario L. R., Ricardo G.R., Anabela D. and Arminda D.P.2012. A
Model Of Entrepreneurial Intention: An Application Of The Psychological
And Behavioral Approaches, Journal of Small Business and Enterprise
Development, 19 (3), pp:424-440.
Ghozali, I.2006. aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, Semarang: BP
Undip.
Hogg,M.A ., and Vaughan, G.M.2003.Social Psychology.British:Prentice Hall
Indarti, N., and Kristiansen, S.2003. “Determinants of entrepreneurial Intention :
The case of Norwegian Students.” Gajahmada International Journal of
Busines, 5(1), pp:79-95
95
Indarti,N dan Rokhima R.2008. “Intensi Kewirausahaan Mahasiswa:
Studi Perbandingan Antara Indonesia,Jepang dan Norwegia”, Jurnal
Ekonomika dan Bisnis. 23 (4).
Istijanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-
Dimensi Kerja Karyawan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Jilid 2. Jakarta:
Prenhallindo.
Jogiyanto.2007.Sistem Informasi Keperilakuan (Edisi Revisi).Yogyakarta:C.V Andi
Offset
Karali S.2013. The Impact of entrepreneurship education programs on entrepreneurial
intentions: An application of the theory of planned behavior, Erasmus
University of Rotterdam Erasmus Centre for Entrepreneurship.
Kordnaeij, A. Askaripoor,H. Bakhshizadeh,A.2013. Studying Affecting Factors on
Customers’ Attitude toward Products with Halal Brand (Case study: Kuala
lumpur, Malaysia), International Research Journal of Applied and Basic
Sciences 4(10).
Lee, M.C.2009.factors influencing the adoption of internet banking anintegration of
TAM and TPB with perceived riskand perceived benefit.Electronic commerce
research and application, 8(3), pp130-141.
Lieli,S. Sirine,H.faktor faktor yang mempengaruhi niat kewirausahaan (studi terhadap
mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Jurnal manajemen
dan kewirausahaan, 13(2),pp:124-134.
Linan, F., & Chen, Y. W.2009. Development and cross-cultural application of a
specific instru- ment to measure entrepreneurial intentions. Entrepreneurship
Theory and Practice, 33(3)
Marhaini. 2008. Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian Komputer Merek
Acer (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara). Jurnal Manajemen Bisnis, 1 (3), pp: 89-96
Moriano, J. A., Gorgievski, M., Laguna, M., Stephan, U., & Zarafshani, K. 2011. A
cross-cultural approach to understanding entrepreneurial intention. Journal of
Career Development (in press).
Nabi, G., Holden, R., Walmsley, A. 2010 Entrepreneurial intentions among
students: towards a re-focused research agenda. Journal of Small Business
and Enterprise Development, 17 (4), pp.537-551.
96
Naresh, Malhotra. 2003. Marketing Research an Apllied Orientation. Second Edition.
New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Neneh, Brownhilder Ngek. 2014. An Assessment of Entrepreneurial Intention among
University Students in Cameroon, Mediterranean Journal of Social Sciences,
5(20), pp: 542-552.
Ni, L.W., Ping, L.B., Ying, L.L, et al., .2012.entrepreneurial intention: a study among
students of higher learning institution,Bachelor of business administration
(HONS) Universiti Tunku Abdul Rahman.
Nursito, Sarwono dan Arif J.S.N. 2013. Analisis Pengaruh Interaksi Pengetahuan
Kewirausahaan Dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Kewirausahaan, Kiat
BISNIS. 5(2), pp:148-158.
Olanwahreju,K.A.2013. Demographics, Entrepreneurial Self efficacy and Locus Of
Control as Determinants Of Adolestcent’ Entrepreneurial Imtenteion In Ogun
State, Nigeria. European Journal of Business and Social Sciences, 1(12), pp:
59-67
Pinayani, A.2006. prospek masa depan kewirausahaan di Indonesia.Portal Jurnal
UPI, 1( 1), pp:1-11.
Pretheeba, P.2014. Predicting Entrepreneurial Intention among Business and
Engineering Students in Sri Lanka. Ruhuna Journal of Management and
Finance, 1 (1).
Rahyuda, I Ketut. Wayan Murjana Yasa. Ni Nyoman Yuliarmi. 2004. Metodologi
Penelitian. Denpasar : Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Rasli, Amran M et al. 2013. Factors Affecting Entrepreneurial Intention Among
Graduate Students of Universiti Teknologi Malaysia, International Journal of
Business and Social Science, 4(2), pp: 182-188.
Respati, N.W.T.2004. “ Faktorfaktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan Studi Empiris Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal
MAKSI 4, Januari 2004, pp 6781.
Sarita. J dan Agustia.D.2009. pengaruh motivasi, gaya kepemimpinan situasional dan
locus of control terhadap kepuasan kerja dan prestasi kerja auditor.
www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id.
97
Sigit, Murwanto. 2006. Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif terhadap Niat Beli
Mahasiswa sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta Gigi Close Up. Jurnal
Siasat Bisnis, 11 (1), pp: 81-91
Siswoyo, B.B 2009. “Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen dan
Mahasiswa”, Jurnal Ekonomi Bisnis No. 2 Tahun 14, http://fe.um.ac.id/wp-
content/uploads/2009/10/bambang_banu4.pdf, diakses pada 25/08/2011.
Souitaris, V. Zerbinati, S., and Al-Laham, A. 2007. Do entrepreneurship
programmes raise entrepreneurial intention of science and engineering
students? The effect of learning, inspiration and resources. Journal of
Business Venturing, 22, pp: 566–591.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: alfabeta.
Trevino. L.K.1986. Ethical Decision Making in Organizations: A Person-Situatio
Interactionist Model. The Academy of Management Review 11 (3) (Jul.,
1986), pp. 601-617.
Uddin, M.R. and Bose T.K. 2012. Determinants of Entrepreneurial Intention of
Business Students in Bangladesh, International Journal of Business and
Management, 7(24), pp: 128-137.
Utama,M.S.2012.Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar: Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana.
Wedhaswary,I.D.2014. Moratorium CPNS Akan Berlangsung 5 Tahun.
http://nasional.kompas.com/read/2014/10/28/22190851/Moratorium.CPNS.A
kan.Berlangsung.5.Tahun. Diunduh tanggal 2, bulan Januari, tahun 2015.
Winardi, J. 2008. Entrepreneur dan Entrepreneurship, Jakarta: Kencana
Wijaya, T. 2008, Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM DIY dan Jawa
Tengah, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 10 (2), pp. 93-104.
Wirawan, Nata. 2014. Cara Mudah Memahami Statistika Ekonomi dan Bisnis
(Statistika Inferensial). Denpasar: Keraras Emas.
Wiriani, W. 2011. Efek Moderasi Locus Of Control pada Hubungan Pelatihan dan
Kinerja Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Badung”. Tesis.
Universitas Udayana, Denpasar.
98
Lampiran 1
Yth.
Saudara/i Mahasiswa Diploma
FEB Unud Responden Penelitian Terpilih
Dengan hormat,
Bersama ini saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Anggara Reza Aditya Putra
NIM : 1106205039
Jurusan : Manajemen
Adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Reguler Universitas Udayana yang
sedang melakukan penelitian yang berjudul “SIKAP BERWIRAUSAHA MEMEDIASI
LOCUS OF CONTROL DAN NORMA SUBYEKTIF PADA NIAT BERWIRAUSAHA
(Studi:Mahasiswa Program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana).”.
Untuk maksud tersebut, saya mohon kepada Saudara/i agar berkenan untuk mengisi kuisioner
ini dengan lengkap, jujur dan tanpa dipengaruhi oleh pihak lain. Kuisioner ini nantinya akan
saya gunakan semata-mata hanya untuk keperluan ilmiah dan saya berjanji untuk menjaga
kerahasiaan semua identidas yang Saudara/i berikan.
Atas kerjasama dan bantuannya serta waktu luang yang Saudara/i berikan, saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
(Anggara Reza A.P
99
Data Pertanyaan Penelitian
Isilah dengan teliti dan benar tentang identitas Saudara/i, pada kotak kecil isilah dengan cara
memberi tanda centang ( √ ) pada salah satu pilihan yang tersedia sesuai dengan keadaan
Saudara/i yang sebenarnya.
1. Nama : ...................................................................................
2. NIM : ...................................................................................
3. Jurusan : Perpajakan
Akuntansi
4. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
5. Alamat : ...................................................................................
...................................................................................
6. Usia : ......................Tahun
Daftar Pernyataan
Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang sesuai, dengan cara
melingkari pada salah satu kolom di setiap pernyataan yang tersedia.
Keterangan jawaban sebagai berikut:
STS = Sangat Tidak Setuju = Skor 1
TS = Tidak Setuju = Skor 2
N = Netral = Skor 3
S = Setuju = Skor 4
SS = Sangat Setuju = Skor 5
100
Locus Of Control (X1)
External Locus Of Control
No Pernyataan SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1 Kegagalan yang saya alami akibat ketidak
mujuran
5 4 3 2 1
2 Membuat perencanaan yang terlalu jauh
kedepan adalah pekerjaan sia-sia
5 4 3 2 1
3 Apa yang terjadi dalam hidup saya sebagian
besar ditentukan oleh orang lain yang
memiliki kekuasaan.
5 4 3 2 1
4 Kesuksesan yang saya capai semata-mata
karena faktor nasib
5 4 3 2 1
Internal Locus Of Control
No Pernyataan SS S N TS STS
5 4 3 2 1
5 Segala yang saya capai dalam hidup adalah
hasil dari usaha yang telah dilakukan sendiri.
5 4 3 2 1
6 Menjadi pemimpin sangat tergantung
kemampuan saya.
5 4 3 2 1
7 Keberhasilan yang terjadi adalah hasil dari
kerja keras saya sendiri
5 4 3 2 1
8 Apa yang saya peroleh bukan karena
keberuntungan.
5 4 3 2 1
9 Saya mampu menentukan apa yang akan terjadi
dalam hidup saya
5 4 3 2 1
10 Hidup saya ditentukan oleh tindakan saya
sendiri.
5 4 3 2 1
11 Kegagalan yang saya alami akibat dari
perbuatan saya sendiri.
5 4 3 2 1
101
Norma subyektif (X2)
No. Pernyataan SS S N TS STS
5 4 3 2 1
12 Teman bisa mempengaruhi niat untuk
berwirausaha
5 4 3 2 1
13 Keluarga bisa mempengaruhi niat untuk
berwirausaha
5 4 3 2 1
14 Pihak lain selain keluarga dan teman bisa
mempengaruhi niat berwirausaha
5 4 3 2 1
Sikap berwirausaha (Y1)
No. Pernyataan SS S N TS STS
5 4 3 2 1
15 Saya tertarik dengan peluang usaha yang ada
di sekitar
5 4 3 2 1
16 Saya mempunyai pikiran kreatif dan inovatif 5 4 3 2 1
17 Saya selalu menyikapi kegagalan dengan
positif
5 4 3 2 1
18 Saya memiliki jiwa kepemimpinan dan
tanggung jawab
5 4 3 2 1
19 Saya suka menghadapi risiko dan tantangan 5 4 3 2 1
Niat Berwirausaha (Y2)
No. Pernyataan SS S N TS STS
5 4 3 2 1
20 Saya memilih karir sebagai seorang
entrepreneur.
5 4 3 2 1
21 Saya berharap untuk dapat menciptakan usaha
baru dimasa mendatang.
5 4 3 2 1
22 Saya akan mengupayakan segala sesuatu untuk
memulai dan menjalankan usaha saya sendiri.
5 4 3 2 1
102
Lampiran 2
Responden
Locus Of Control (X1)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 TOTAL
1 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 41
2 3 4 3 4 4 5 5 3 4 5 3 43
3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 5 4 41
4 2 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 31
5 3 4 3 5 4 3 5 3 5 5 4 44
6 2 3 2 4 3 2 3 3 2 4 3 31
7 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 52
8 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 39
9 3 5 5 3 4 5 5 2 5 5 5 47
10 3 4 4 4 5 4 4 3 3 5 4 43
11 2 1 4 1 3 3 3 2 2 4 3 28
12 5 5 5 4 2 3 5 2 2 5 5 43
13 4 4 4 3 4 5 5 3 3 5 3 43
14 3 3 3 2 3 4 3 2 2 4 2 31
15 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 51
16 1 1 4 2 3 4 3 3 3 4 3 31
17 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 47
18 2 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 35
19 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 40
20 3 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 41
21 3 4 3 3 5 4 3 3 3 3 4 38
22 3 4 5 4 5 4 4 3 3 4 3 42
23 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 42
24 4 5 4 5 2 3 3 3 3 3 3 38
25 3 2 3 4 1 2 2 3 2 2 3 27
26 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 52
27 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 41
28 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 50
29 3 5 4 5 3 4 4 3 3 3 4 41
30 3 5 4 5 3 3 3 3 2 4 3 38
31 3 5 4 5 3 3 3 4 3 4 4 41
32 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 27
33 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 52
103
34 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 51
35 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 36
36 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 39
37 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 48
38 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54
39 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 40
40 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54
41 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 52
42 4 3 5 5 3 3 3 3 3 4 4 40
43 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 51
44 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 52
45 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 52
46 4 2 4 3 4 3 3 2 3 4 3 35
47 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 44
48 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 28
49 4 4 5 5 5 3 5 4 5 5 4 49
50 5 5 4 5 5 5 5 3 3 5 5 50
51 2 3 1 4 3 4 4 2 2 3 3 31
52 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 44
53 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 29
54 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 52
55 3 3 5 5 3 5 4 5 5 4 4 46
56 3 5 5 4 4 4 5 3 3 4 3 43
57 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
58 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 49
59 2 1 2 3 2 3 3 3 3 2 3 27
60 4 3 4 4 3 5 5 4 4 4 4 44
61 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 31
62 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 41
63 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 52
64 4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 5 39
65 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 45
66 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 31
67 3 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 47
68 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 39
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
70 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 34
71 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 51
72 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 38
104
73 4 4 5 4 2 3 3 4 4 4 4 41
74 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 52
75 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 37
76 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 39
77 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 50
78 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 26
79 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 41
80 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 51
81 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 53
82 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 37
83 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 36
84 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 37
85 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 50
86 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 29
87 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 50
88 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 34
89 5 5 5 4 5 4 5 3 3 5 5 49
90 3 4 3 1 3 2 2 1 2 2 4 27
91 5 3 4 5 4 5 5 4 5 5 5 50
92 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 52
93 3 4 2 3 4 4 3 3 4 5 3 38
94 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 51
95 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 30
96 4 3 4 3 4 2 4 4 3 5 4 40
97 2 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38
98 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 50
99 1 2 3 1 2 3 2 1 2 3 3 23
100 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 51
101 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 29
102 4 4 4 3 5 4 5 3 3 4 3 42
103 3 2 3 4 5 5 5 3 3 5 5 43
104 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 49
105 3 3 5 1 4 5 5 1 3 4 3 37
106 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 45
107 4 4 5 4 5 4 5 5 3 5 5 49
108 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 51
109 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 52
110 3 5 4 3 3 4 3 3 5 3 3 39
384 422 439 421 417 425 432 386 400 455 434 4615
105
NORMA SUBYEKTIF (X2)
X2.1 X2.2 X2.3 TOTAL
4 4 4 12
4 3 3 10
4 4 4 12
3 3 3 9
4 4 4 12
3 3 2 8
3 4 3 10
4 3 4 11
5 5 5 15
5 5 5 15
3 4 4 11
1 2 3 6
3 4 4 11
2 3 3 8
5 5 5 15
3 4 4 11
5 5 5 15
4 3 3 10
4 4 4 12
3 4 3 10
4 3 3 10
4 4 3 11
4 4 4 12
4 5 3 12
3 4 2 9
4 5 5 14
4 4 4 12
5 4 4 13
106
4 4 3 11
5 5 5 15
4 4 4 12
3 3 2 8
5 4 5 14
5 4 4 13
2 4 4 10
3 3 3 9
4 4 4 12
4 4 4 12
3 3 3 9
5 5 5 15
5 4 5 14
4 4 3 11
4 5 5 14
5 5 4 14
5 5 5 15
4 3 3 10
4 4 4 12
2 3 3 8
5 5 4 14
4 4 4 12
3 3 2 8
3 4 3 10
2 3 2 7
5 5 4 14
4 5 4 13
5 5 5 15
3 4 4 11
4 5 4 13
107
3 4 3 10
4 4 4 12
3 3 2 8
4 4 4 12
5 5 4 14
3 4 3 10
3 4 4 11
2 3 3 8
4 3 3 10
4 4 4 12
3 2 2 7
2 3 3 8
5 4 5 14
4 3 4 11
4 4 4 12
5 5 5 15
3 4 3 10
4 4 4 12
5 5 5 15
3 2 3 8
4 4 4 12
5 4 5 14
4 4 4 12
3 2 3 8
4 4 4 12
3 4 4 11
4 5 5 14
3 3 2 8
5 4 5 14
3 4 3 10
108
5 5 3 13
3 4 2 9
3 4 3 10
5 4 5 14
3 2 3 8
5 5 5 15
2 3 3 8
5 5 5 15
4 2 3 9
5 4 5 14
3 2 2 7
5 5 5 15
3 3 2 8
4 4 4 12
4 4 4 12
5 4 5 14
3 2 3 8
3 3 3 9
4 4 2 10
5 5 5 15
5 5 3 13
5 5 5 15
422 428 408 1258
NIAT BERWIRAUSAHA (Y2)
Y.1 Y.2 Y.3 TOTAL
4 4 4 12
5 5 5 15
4 4 4 12
3 3 3 9
109
5 5 4 14
2 3 3 8
4 4 4 12
4 4 4 12
5 5 5 15
5 5 5 15
4 3 4 11
5 4 3 12
5 5 5 15
4 3 4 11
5 5 5 15
4 3 4 11
5 4 5 14
3 3 4 10
5 5 5 15
4 5 5 14
4 5 4 13
4 4 3 11
4 4 4 12
3 3 3 9
2 2 3 7
5 5 5 15
4 4 4 12
5 4 5 14
5 5 4 14
4 4 4 12
4 4 4 12
3 3 2 8
5 5 5 15
4 4 5 13
4 4 4 12
3 3 4 10
3 5 5 13
4 5 5 14
110
3 4 3 10
5 5 5 15
5 5 5 15
3 4 4 11
4 5 5 14
5 5 5 15
5 5 5 15
4 3 3 10
4 4 4 12
2 3 3 8
5 5 4 14
4 5 5 14
2 3 4 9
4 4 4 12
3 3 2 8
5 5 5 15
5 5 5 15
5 5 5 15
4 4 4 12
4 5 5 14
3 2 3 8
4 4 4 12
3 2 3 8
4 4 4 12
5 5 5 15
3 4 3 10
5 5 4 14
3 2 3 8
5 5 4 14
4 4 5 13
5 5 5 15
3 2 3 8
4 4 5 13
3 2 3 8
111
3 3 3 9
4 5 5 14
3 4 2 9
4 4 4 12
5 5 5 15
3 2 3 8
3 3 4 10
5 4 5 14
4 5 4 13
3 2 3 8
4 4 4 12
3 4 4 11
4 5 5 14
3 3 2 8
5 4 5 14
3 4 3 10
5 5 3 13
3 2 3 8
4 5 4 13
5 5 5 15
5 5 4 14
5 5 5 15
3 3 3 9
4 5 4 13
4 4 4 12
5 5 5 15
3 2 3 8
5 5 5 15
2 3 2 7
5 5 5 15
5 5 5 15
5 4 5 14
3 2 3 8
5 5 5 15
112
5 5 5 15
5 5 5 15
5 5 5 15
5 5 5 15
445 448 451 1344
Lampiran 3
Uji Validitas Variabel Locus of control (X1)
Correlations
1 .549** .326 .464** .100 .370* .509** .498** .318 .245 .572** .664**
.002 .078 .010 .601 .044 .004 .005 .086 .191 .001 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.549** 1 .302 .657** .243 .327 .544** .175 .336 .309 .472** .685**
.002 .105 .000 .196 .077 .002 .355 .069 .096 .008 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.326 .302 1 .003 .140 .410* .389* .090 .230 .219 .466** .454*
.078 .105 .987 .459 .025 .034 .636 .221 .246 .009 .012
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.464** .657** .003 1 .051 .042 .308 .516** .324 .051 .393* .542**
.010 .000 .987 .789 .824 .098 .004 .081 .791 .032 .002
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.100 .243 .140 .051 1 .636** .426* .332 .594** .540** .356 .605**
.601 .196 .459 .789 .000 .019 .073 .001 .002 .054 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.370* .327 .410* .042 .636** 1 .634** .489** .672** .490** .494** .745**
.044 .077 .025 .824 .000 .000 .006 .000 .006 .006 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.509** .544** .389* .308 .426* .634** 1 .363* .683** .685** .608** .830**
.004 .002 .034 .098 .019 .000 .048 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.498** .175 .090 .516** .332 .489** .363* 1 .589** .108 .539** .639**
.005 .355 .636 .004 .073 .006 .048 .001 .570 .002 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.318 .336 .230 .324 .594** .672** .683** .589** 1 .491** .669** .808**
.086 .069 .221 .081 .001 .000 .000 .001 .006 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.245 .309 .219 .051 .540** .490** .685** .108 .491** 1 .382* .603**
.191 .096 .246 .791 .002 .006 .000 .570 .006 .037 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.572** .472** .466** .393* .356 .494** .608** .539** .669** .382* 1 .797**
.001 .008 .009 .032 .054 .006 .000 .002 .000 .037 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.664** .685** .454* .542** .605** .745** .830** .639** .808** .603** .797** 1
.000 .000 .012 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
X1.10
X1.11
LOC
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 LOC
Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
113
Variabel Norma subyektif (X2)
Correlations
1 .683** .626** .885**
.000 .000 .000
30 30 30 30
.683** 1 .671** .881**
.000 .000 .000
30 30 30 30
.626** .671** 1 .871**
.000 .000 .000
30 30 30 30
.885** .881** .871** 1
.000 .000 .000
30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X2.1
X2.2
X2.3
Norma
X2.1 X2.2 X2.3 Norma
Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).**.
Variabel Sikap berwirausaha (Y1)
Correlations
1 .268 .291 .344 .612** .640**
.151 .119 .063 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.268 1 .508** .737** .773** .839**
.151 .004 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.291 .508** 1 .385* .504** .676**
.119 .004 .035 .005 .000
30 30 30 30 30 30
.344 .737** .385* 1 .742** .829**
.063 .000 .035 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.612** .773** .504** .742** 1 .930**
.000 .000 .005 .000 .000
30 30 30 30 30 30
.640** .839** .676** .829** .930** 1
.000 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
Y1.5
Sikap
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Sikap
Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
114
Variabel Niat berwirausaha (Y2)
Correlations
1 .802** .720** .931**
.000 .000 .000
30 30 30 30
.802** 1 .692** .922**
.000 .000 .000
30 30 30 30
.720** .692** 1 .871**
.000 .000 .000
30 30 30 30
.931** .922** .871** 1
.000 .000 .000
30 30 30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y2.1
Y2.2
Y2.3
Niat
Y2.1 Y2.2 Y2.3 Niat
Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Lampiran 4
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
.876 11
Cronbach's
Alpha N of Items
Reliability Statistics
.893 3
Cronbach's
Alpha N of Items
Reliability Statistics
.850 3
Cronbach's
Alpha N of Items
Reliability Statistics
.845 5
Cronbach's
Alpha N of Items
115
Lampiran 5
Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel Locus of control (X1)
X1.1
3 2.7 2.7 2.7
14 12.7 12.7 15.5
37 33.6 33.6 49.1
38 34.5 34.5 83.6
18 16.4 16.4 100.0
110 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
X1.2
3 2.7 2.7 2.7
10 9.1 9.1 11.8
23 20.9 20.9 32.7
40 36.4 36.4 69.1
34 30.9 30.9 100.0
110 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
X1.3
1 .9 .9 .9
7 6.4 6.4 7.3
20 18.2 18.2 25.5
46 41.8 41.8 67.3
36 32.7 32.7 100.0
110 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
116
X1.4
4 3.6 3.6 3.6
6 5.5 5.5 9.1
26 23.6 23.6 32.7
43 39.1 39.1 71.8
31 28.2 28.2 100.0
110 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
X1.5
1 .9 .9 .9
10 9.1 9.1 10.0
36 32.7 32.7 42.7
27 24.5 24.5 67.3
36 32.7 32.7 100.0
110 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
X1.6
9 8.2 8.2 8.2
25 22.7 22.7 30.9
48 43.6 43.6 74.5
28 25.5 25.5 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
X1.7
8 7.3 7.3 7.3
30 27.3 27.3 34.5
34 30.9 30.9 65.5
38 34.5 34.5 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
117
X1.8
3 2.7 2.7 2.7
13 11.8 11.8 14.5
40 36.4 36.4 50.9
33 30.0 30.0 80.9
21 19.1 19.1 100.0
110 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
X1.9
15 13.6 13.6 13.6
38 34.5 34.5 48.2
29 26.4 26.4 74.5
28 25.5 25.5 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
X1.10
5 4.5 4.5 4.5
20 18.2 18.2 22.7
40 36.4 36.4 59.1
45 40.9 40.9 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
X1.11
4 3.6 3.6 3.6
31 28.2 28.2 31.8
42 38.2 38.2 70.0
33 30.0 30.0 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
118
LOC
1 .9 .9 .9
1 .9 .9 1.8
4 3.6 3.6 5.5
2 1.8 1.8 7.3
3 2.7 2.7 10.0
1 .9 .9 10.9
7 6.4 6.4 17.3
2 1.8 1.8 19.1
2 1.8 1.8 20.9
2 1.8 1.8 22.7
4 3.6 3.6 26.4
6 5.5 5.5 31.8
6 5.5 5.5 37.3
4 3.6 3.6 40.9
9 8.2 8.2 49.1
3 2.7 2.7 51.8
7 6.4 6.4 58.2
4 3.6 3.6 61.8
2 1.8 1.8 63.6
1 .9 .9 64.5
3 2.7 2.7 67.3
1 .9 .9 68.2
5 4.5 4.5 72.7
7 6.4 6.4 79.1
8 7.3 7.3 86.4
11 10.0 10.0 96.4
1 .9 .9 97.3
2 1.8 1.8 99.1
1 .9 .9 100.0
110 100.0 100.0
23
26
27
28
29
30
31
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
119
Variabel Norma Subyektif
X2.1
1 .9 .9 .9
7 6.4 6.4 7.3
32 29.1 29.1 36.4
39 35.5 35.5 71.8
31 28.2 28.2 100.0
110 100.0 100.0
1
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
X2.2
8 7.3 7.3 7.3
23 20.9 20.9 28.2
52 47.3 47.3 75.5
27 24.5 24.5 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
X2.3
12 10.9 10.9 10.9
34 30.9 30.9 41.8
38 34.5 34.5 76.4
26 23.6 23.6 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
120
Norma
1 .9 .9 .9
3 2.7 2.7 3.6
15 13.6 13.6 17.3
7 6.4 6.4 23.6
15 13.6 13.6 37.3
11 10.0 10.0 47.3
22 20.0 20.0 67.3
6 5.5 5.5 72.7
15 13.6 13.6 86.4
15 13.6 13.6 100.0
110 100.0 100.0
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Variabel Sikap Berwirausaha
Y1.1
9 8.2 8.2 8.2
32 29.1 29.1 37.3
37 33.6 33.6 70.9
32 29.1 29.1 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Y1.2
9 8.2 8.2 8.2
38 34.5 34.5 42.7
49 44.5 44.5 87.3
14 12.7 12.7 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
121
Y1.3
2 1.8 1.8 1.8
22 20.0 20.0 21.8
42 38.2 38.2 60.0
44 40.0 40.0 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Y1.4
10 9.1 9.1 9.1
41 37.3 37.3 46.4
33 30.0 30.0 76.4
26 23.6 23.6 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Y1.5
8 7.3 7.3 7.3
43 39.1 39.1 46.4
39 35.5 35.5 81.8
20 18.2 18.2 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
122
Sikap
3 2.7 2.7 2.7
1 .9 .9 3.6
3 2.7 2.7 6.4
11 10.0 10.0 16.4
4 3.6 3.6 20.0
4 3.6 3.6 23.6
15 13.6 13.6 37.3
8 7.3 7.3 44.5
7 6.4 6.4 50.9
16 14.5 14.5 65.5
5 4.5 4.5 70.0
6 5.5 5.5 75.5
18 16.4 16.4 91.8
6 5.5 5.5 97.3
3 2.7 2.7 100.0
110 100.0 100.0
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Variabel Niat Berwirausaha
Y2.1
5 4.5 4.5 4.5
27 24.5 24.5 29.1
36 32.7 32.7 61.8
42 38.2 38.2 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Y2.2
11 10.0 10.0 10.0
18 16.4 16.4 26.4
33 30.0 30.0 56.4
48 43.6 43.6 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
123
Y2.3
5 4.5 4.5 4.5
24 21.8 21.8 26.4
36 32.7 32.7 59.1
45 40.9 40.9 100.0
110 100.0 100.0
2
3
4
5
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
Niat
2 1.8 1.8 1.8
15 13.6 13.6 15.5
6 5.5 5.5 20.9
7 6.4 6.4 27.3
6 5.5 5.5 32.7
18 16.4 16.4 49.1
9 8.2 8.2 57.3
18 16.4 16.4 73.6
29 26.4 26.4 100.0
110 100.0 100.0
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e
Percent
124
Lampiran 6
Uji Normalitas
Model I
125
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
110
.0000000
.56672817
.085
.079
-.085
.888
.410
N
Mean
Std. Dev iation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unst.
Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
Model II
126
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
110
.0000000
.46648496
.097
.097
-.042
1.021
.249
N
Mean
Std. Dev iation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unst.
Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
Lampiran 7
Uji Multikolinearitas model I
Coefficientsa
.000 .055 .000 1.000 -.108 .108
.676 .076 .676 8.913 .000 .526 .827 .812 .653 .488 .521 1.919
.195 .076 .195 2.576 .011 .045 .346 .664 .242 .141 .521 1.919
(Constant)
LOC
Norma
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Conf idence Interv al for B
Zero-order Part ial Part
Correlations
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Sikapa.
Uji Multikolinearitas model II
Coefficientsa
.000 .045 .000 1.000 -.089 .089
.372 .083 .372 4.489 .000 .208 .536 .832 .400 .203 .299 3.344
.179 .065 .179 2.762 .007 .050 .307 .711 .259 .125 .491 2.038
.414 .080 .414 5.183 .000 .256 .573 .835 .450 .235 .321 3.114
(Constant)
LOC
Norma
Sikap
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardized
Coef f icients
t Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Conf idence Interv al for B
Zero-order Part ial Part
Correlations
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Niata.
127
Lampiran 8
Uji Heteroskedastisitas
Model I
Coefficientsa
.419 .036 11.534 .000
.028 .051 .074 .556 .579
-.040 .051 -.105 -.786 .434
(Constant)
LOC
Norma
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: Abs. Unst. Residuala.
Model II
Coefficientsa
.346 .029 11.756 .000
.003 .054 .008 .048 .962
-.061 .042 -.195 -1.439 .153
-.008 .052 -.026 -.154 .878
(Constant)
LOC
Norma
Sikap
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardized
Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Abs. Unst. Residuala.
128
Lampiran 9
Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
Model I
Descriptive Statistics
.0000000 1.00000000 110
.0000000 1.00000000 110
.0000000 1.00000000 110
Sikap
LOC
Norma
Mean Std. Dev iat ion N
Correlations
1.000 .812 .664
.812 1.000 .692
.664 .692 1.000
. .000 .000
.000 . .000
.000 .000 .
110 110 110
110 110 110
110 110 110
Sikap
LOC
Norma
Sikap
LOC
Norma
Sikap
LOC
Norma
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Sikap LOC Norma
Variables Entered/Removedb
Norma,
LOCa . Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested v ariables entered.a.
Dependent Variable: Sikapb.
Model Summaryb
.824a .679 .673 .57200017 .679 113.073 2 107 .000 1.595
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
R Square
Change F Change df 1 df 2 Sig. F Change
Change Statistics
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Norma, LOCa.
Dependent Variable: Sikapb.
129
ANOVAb
73.991 2 36.996 113.073 .000a
35.009 107 .327
109.000 109
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Norma, LOCa.
Dependent Variable: Sikapb.
Coefficientsa
.000 .055 .000 1.000 -.108 .108
.676 .076 .676 8.913 .000 .526 .827 .812 .653 .488 .521 1.919
.195 .076 .195 2.576 .011 .045 .346 .664 .242 .141 .521 1.919
(Constant)
LOC
Norma
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Conf idence Interv al for B
Zero-order Part ial Part
Correlations
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Sikapa.
Coefficient Correlationsa
1.000 -.692
-.692 1.000
.006 -.004
-.004 .006
Norma
LOC
Norma
LOC
Correlations
Covariances
Model
1
Norma LOC
Dependent Variable: Sikapa.
Collinearity Diagnosticsa
1.692 1.000 .00 .15 .15
1.000 1.301 1.00 .00 .00
.308 2.344 .00 .85 .85
Dimension
1
2
3
Model
1
Eigenvalue
Condit ion
Index (Constant) LOC Norma
Variance Proportions
Dependent Variable: Sikapa.
Residuals Statisticsa
-1.90735 1.2848669 .0000000 .82390484 110
-1.51254 1.719018 .00000000 .56672817 110
-2.315 1.559 .000 1.000 110
-2.644 3.005 .000 .991 110
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion N
Dependent Variable: Sikapa.
130
Lampiran 10 (Lanjutan)
Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
Model II
Descriptive Statistics
.0000000 1.00000000 110
.0000000 1.00000000 110
.0000000 1.00000000 110
.0000000 1.00000000 110
Niat
LOC
Norma
Sikap
Mean Std. Dev iat ion N
Correlations
1.000 .832 .711 .835
.832 1.000 .692 .812
.711 .692 1.000 .664
.835 .812 .664 1.000
. .000 .000 .000
.000 . .000 .000
.000 .000 . .000
.000 .000 .000 .
110 110 110 110
110 110 110 110
110 110 110 110
110 110 110 110
Niat
LOC
Norma
Sikap
Niat
LOC
Norma
Sikap
Niat
LOC
Norma
Sikap
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Niat LOC Norma Sikap
Variables Entered/Removedb
Sikap,
Norma,
LOCa
. Enter
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed Method
All requested v ariables entered.a.
Dependent Variable: Niatb.
131
Model Summaryb
.885a .782 .776 .47304011 .782 127.038 3 106 .000 1.317
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
R Square
Change F Change df 1 df 2 Sig. F Change
Change Statistics
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Sikap, Norma, LOCa.
Dependent Variable: Niatb.
ANOVAb
85.281 3 28.427 127.038 .000a
23.719 106 .224
109.000 109
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Sikap, Norma, LOCa.
Dependent Variable: Niatb.
Coefficientsa
.000 .045 .000 1.000 -.089 .089
.372 .083 .372 4.489 .000 .208 .536 .832 .400 .203 .299 3.344
.179 .065 .179 2.762 .007 .050 .307 .711 .259 .125 .491 2.038
.414 .080 .414 5.183 .000 .256 .573 .835 .450 .235 .321 3.114
(Constant)
LOC
Norma
Sikap
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardized
Coef f icients
t Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Conf idence Interv al for B
Zero-order Part ial Part
Correlations
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Niata.
Coefficient Correlationsa
1.000 -.242 -.653
-.242 1.000 -.351
-.653 -.351 1.000
.006 -.001 -.004
-.001 .004 -.002
-.004 -.002 .007
Sikap
Norma
LOC
Sikap
Norma
LOC
Correlations
Covariances
Model
1
Sikap Norma LOC
Dependent Variable: Niata.
132
Collinearity Diagnosticsa
2.447 1.000 .00 .04 .06 .05
1.000 1.564 1.00 .00 .00 .00
.367 2.584 .00 .09 .92 .18
.187 3.621 .00 .87 .02 .77
Dimension
1
2
3
4
Model
1
Eigenvalue
Condition
Index (Constant) LOC Norma Sikap
Variance Proportions
Dependent Variable: Niata.
Residuals Statisticsa
-1.80136 1.5036950 .0000000 .88452913 110
-.992360 1.360676 .00000000 .46648496 110
-2.037 1.700 .000 1.000 110
-2.098 2.876 .000 .986 110
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion N
Dependent Variable: Niata.