FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini...

24
REDUPLIKASI VERBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA JAWA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra Oleh: Nama : Aimah Nurul Falah NIM : 2111412051 Program Studi : Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Transcript of FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini...

Page 1: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

i

i

REDUPLIKASI VERBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA JAWA

SKRIPSI

untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra

Oleh:

Nama : Aimah Nurul Falah

NIM : 2111412051

Program Studi : Sastra Indonesia

Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

ii

ii

SARI

Falah, Aimah Nurul. 2016. Reduplikasi Verba Bahasa Indonesa dan Bahasa

Jawa. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan

Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Wagiran, M.Hum.,

Pembimbing II: Septina Sulistyaningrum, S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci: morfologi, analisis kontrastif, reduplikasi verba

Analisis kontrastif merupakan ilmu bahasa yang digunakan untuk

membandingkan dua bahasa atau lebih secara sinkronis. BI dan BJ mempunyai

perbedaan ciri dan struktur morfologis menurut kaidah masng-masing. Untuk

mengetahui bentuk-bentuk reduplikasi verba kedua bahasa tersebut dapat

dibuktikan dengan cara membandingkan kedua bahasa tersebut. Dalam penelitian

ini peneliti membatasi permasalahan membandingkan BI dan BJ berdasarkan

bentuk-bentuk reduplikasi verba.

Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimanakah bentuk reduplikasi verba BI, bentuk reduplikasi verba BJ,

dan perbandingan bentuk reduplikasi verba BI dan BJ. Tujuan dari penelitian ini

yaitu, mendeskripsikan masing-masing bentuk reduplikasi verba BI dan BJ serta

mendeskripsikan perbandingan bentuk reduplikasi verba BI dan BJ.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendekatan

teoretis dan metodologis. Secara teoretis penelitian ini menggunakan sinkronis

konrastif, sedangkan secara metodologis penelitian ini menggunakan pendekatan

dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap,

yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian

analisis data.

Hasil penelitian ini adalah mengenai bentuk reduplikasi verba BI, bentuk

reduplikasi verba BJ, dan perbandingan bentuk reduplikasi verba BI dan BJ. Bentuk

reduplikasi verba BI dibagi menjadi 4, yaitu (1) pengulangan seluruh, (2)

pengulangan sebagian, (3) pengulangan berafiks, dan (4) pengulangan dengan

perubahan fonem. Sedangkan reduplikasi verba BJ dibagi menjadi 3, yaitu (1)

pengulangan penuh, (2) pengulangan parsial, dan (3) pengulangan semu.

Persamaan bentuk reduplikasi verba BI dan BJ yaitu (1) pengulangan seluruh, baik

dalam BI dan BJ masing-masing memiliki pola D + D, (2) pengulangan verba

berafiks, pada pengulangan verba berafiks baik dalam BI dan BJ sama-sama

memiliki pola D + (D + sufiks (-an)) dan pola (prefiks di- + D) + D, (3) pengulangan

dengan perubahan fonem, dan (4) pengulangan verba ulang semu. Perbedaan

reduplikasi verba antara BI dan BJ terdapat pada (1) pengulangan sebagian. Dalam

BI pola (prefiks me- + D) + D berpadanan dengan pola (prefiks N(ng-) + D) + D

dan pola (prefiks N(ny-) + D) + D dalam BJ. Dalam BI pola (prefiks ber- + D) + D

berpadanan dengan pola (prefiks N(ng-) + D) + D dan pola D + D dalam BJ. Dalam

BI pola (prefiks ter- + D) + D berpadanan dengan pola (prefiks N(ng-) + D) + D

dalam BJ., dan pada (2) pengulangan berafiks. Dalam BI pola D + (prefiks me- +

D) berpadanan pola D + (D + sufiks (-an)). Dalam BI pola (prefiks ber- + D) + D

Page 3: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

iii

iii

berpadanan dengan pola D + (D + sufiks (-an)) dan pengulangan konsonan awal +

sufiks –an dalam BJ. Dalam BI pola konfiks ber-an + (D + D) berpadanan dengan

pola D + (D + sufiks (-an)). Dalam BI pola (kombinasi di-kan + D) + D berpadanan

dengan pola (konfiks di-(-a)ke + D) + D dalam BJ. Dalam BI pola (prefiks me- +

D) + D berpadanan dengan pola (prefiks N(ng-) + D) + D dan pola (prefiks ma(-)

+ D) + D dalam BJ. Dalam BI pola (kombinasi (me-kan) + D) + D berpadanan

dengan pola (konfiks (N-ake) + D) + D dalam BJ. Dalam BI pola (kombinasi (me-

i) + D) + D berpadanan dengan pola (konfiks (N-i) + D) + D dan pola D + (D +

sufiks -i) dalam BJ. Dalam BI pola (prefiks ter- + D) + D berpadanan dengan pola

D + (D + sufiks -a) dalam BJ.

Saran yang dapat direkomendasikan yaitu penelitian reduplikasi verba BI

dan BJ ini dapat dikembangkan dengan memperbanyak rumusan masalah yang ada.

Bentuk-bentuk reduplikasi verba BI dapat diteliti kembali berdasarkan ciri sintaksis

maupun ciri semantis. Begitu juga reduplikasi verba pada BJ sebagai bahasa

pembandingnya. Selain itu, pada perbandingan reduplikasi verba BI dan BJ perlu

juga untuk mengkaji pengaruh antara kedua bahasa tersebut sehingga dapat

diketahui tingkat kerumpunannya.

Page 4: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

iv

iv

Page 5: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

v

v

Page 6: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

vi

vi

Page 7: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

vii

vii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto:

:(۳۹وأ ن ليس لل نسان الا ماسعى ) النجم

“Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang

telah diusahakannya.” (Q.S An-Najm: 93).

Jika hidup adalah pilihan, pilihlah jalan yang kau sukai menurut versi-Nya.

(Penulis).

Persembahan:

Bapak Ibuku yang telah memberikan jiwa raga dan

seluruh hidup, serta doa yang tidak pernah terhenti

Kakak-kakakku dan Mbakku serta keluarga tercinta

Almamaterku, Unnes

Keluarga Besar Ponpes Durrotu Ahlissunnah

Waljamaah

Page 8: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

viii

viii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt., atas limpahan anugerah

dan karunia-Nya, atas nikmat, taufik, serta hidayah-Nya karena dengan rida-Nya

skripsi yang berjudul “Reduplikasi Verba Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa” ini

dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusunan skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa melibatkan

berbagai pihak yang telah menyumbang bantuan yang sangat berharga. Ucapan

terima kasih terutama penulis sampaikan kepada Drs. Wagiran, M.Hum. dan

Septina Sulistyaningrum, M.Pd., sebagai dosen pembimbing skripsi, yang tiada

lelah telah memberikan bimbingan dan wawasan secara teoretis dan metodologis

dalam proses penelitian sampai dengan penyusunan skripsi ini.

Selain itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas

bantuan, bimbingan, dan dukungan kepada pihak-pihak yang terkait dalam proses

penyusunan skripsi ini. Terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada:

1. Bapak Jariyo, Ibu Jasemi, dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan

doa dan ridanya demi kesuksesan penulis;

2. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang;

3. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan seni,

Universitas Negeri Semarang;

4. Dr. Hariyadi, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas

Negeri Semarang;

Page 9: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

ix

ix

5. U’um Qomariyah, S.Pd., M.Hum., Ketua Program Studi Sastra Indonesia,

Universitas Negeri Semarang;

6. Para pengajar Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri

Semarang;

7. Segenap staf perpustakaan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan

perpustkaan Universitas Negeri Semarang;

8. Ibu Nyai Mukhayaroh beserta keluarga Ndalem yang telah memberikan ilmu

dan pengalaman kepada peneliti dengan penuh kesabaran dan keikhlasan;

9. Teman-teman seperjuangan Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri

Semarang yang tidak pernah letih menemani dan berbagi curahan isi hati;

10. Keluarga Besar Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljamaah (PPDA),

Banaran, Semarang khususnya teman-teman di kamar Al-Hafiz yang telah

memberikan dorongan semangat dalam penyelesaian skripsi ini;

11. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan dalam lembar ini, yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini;

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Tentu

saja kekurangan dan kesalahan tersebut berasal dari diri pribadi penulis. Oleh

karena itu, kritik dan saran penulis butuhkan untuk perbaikan skripsi ini.

Semarang, 30 Juni 2016

(Penulis)

Page 10: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

x

x

DAFTAR ISI

SARI ................................................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv

PENGESEHAN KELULUSAN........................................................................ v

PERNYATAAN ............................................................................................... vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii

PRAKATA ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN, TANDA, DAN LAMBANG ................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS ......................... 9

2.1 Kajian Pustaka ......................................................................................... 9

Page 11: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

xi

xi

2.2 Landasan Teoretis .................................................................................. 17

2.2.1 Analisis Kontrastif .......................................................................... 18

2.2.2 Morfologi ........................................................................................ 19

2.2.3 Kata ................................................................................................ 20

2.2.3.1 Kata Kerja Bahasa Indonesia ....................................................... 22

2.2.3.2 Kata Kerja Bahasa Jawa ............................................................. 27

2.2.4 Teori Reduplikasi Umum ............................................................... 33

2.2.5 Verba Reduplikasional Bahasa Indonesia ..................................... 41

2.2.6 Verba Reduplikasional Bahasa Jawa .............................................. 48

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 50

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 53

3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................. 53

3.2 Data dan Sumber Data ............................................................................. 54

3.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 55

3.4 Metode Analisis Data ............................................................................. 57

3.5 Metode Penyajian Hasil Analisi Data ................................................... 57

BAB IV PEMBENTUKAN VERBA REDUPLIKASIONAL BAHASA

INDONESIA DAN BAHASA JAWA, PERSAMAAN, DAN

PERBEDAANNYA ............................................................................ 59

4.1 Bentuk Reduplikasi Verba Bahasa Indonesia ...................................... 60

Page 12: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

xii

xii

4.1.1 Bentuk Pengulangan Seluruh Reduplikasi Verba BI ...................... 60

4.1.2 Bentuk Pengulangan Sebagian Reduplikasi Verba BI ................... 62

4.1.3 Bentuk Pengulangan Berafiks Reduplikasi Verba BI .................... 66

4.1.4 Bentuk Pengulangan Perubahan Fonem Reduplikasi Verba BI .......... 78

4.2 Bentuk Reduplikasi Verba Bahasa Jawa ................................................ 81

4.2.1 Bentuk Pengulangan Penuh Reduplikasi Verba BJ ........................ 81

4.2.2 Bentuk Pengulangan Parsial Reduplikasi Verba BJ ....................... 85

4.2.3 Pengulangan Bentuk Dasar Semu Reduplikasi Verba BJ.............. 101

4.3 Perbandingan Bentuk Reduplikasi Verba BI dan BJ ............................. 104

4.3.1 Pengulangan Seluruh Reduplikasi Verba BI dan BJ ..................... 105

4.3.2 Pengulangan Sebagian Reduplikasi Verba BI dan BJ ................... 108

4.3.3 Pengulangan Berafiks Reduplikasi Verba BI dan BJ .................... 117

4.3.4 Pengulangan Perubahan Fonem Reduplikasi Verba BI dan BJ ...... .. 139

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 144

5.1 Simpulan ................................................................................................ 144

5.2 Saran ...................................................................................................... 146

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 147

LAMPIRAN ...................................................................................................... 150

Page 13: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

xiii

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Afiks Pembentuk Verba Bahasa Indonesia ............................... 25

Tabel 2. Daftar Afiks Pembentuk Verba Bahasa Jawa ...................................... 32

Tabel 3. Bentuk Pengulangan Seluruh Reduplikasi Verba BI .......................... 61

Tabel 4. Bentuk Pengulangan Sebagian Reduplikasi Verba BI ......................... 63

Tabel 5. Bentuk Pengulangan Berafiks Reduplikasi Verba BI ......................... 66

Tabel 6. Bentuk Pengulangan Perubahan Fonem Reduplikasi Verba BI ........... 79

Tabel 7. Bentuk Pengulangan Penuh Reduplikasi Verba BJ ............................. 81

Tabel 8. Bentuk Pengulangan Parsial Reduplikasi Verba BJ ............................ 85

Tabel 9. Bentuk Pengulangan Dasar Semu Reduplikasi Verba BJ .................. 102

Tabel 10. Perbandingan Pengulangan Seluruh Reduplikasi Verba BI dan BJ

…………………………………………………………………… 108

Tabel 11. Perbandingan Pengulangan Sebagian Reduplikasi Verba BI dan BJ

…………………………………………………………………… 117

Tabel 12. Perbandingan Pengulangan Berafiks Reduplikasi Verba BI dan BJ

……………………………………………………........................... 138

Tabel 13. Perbandingan Pengulangan Perubahan Fonem Reduplikasi Verba BI dan

BJ ...................................................................................................... 142

Page 14: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

xiv

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Kerangka Berpikir ............................................................................. 52

Page 15: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

xv

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Bentuk-Bentuk Reduplikasi Verba BI ............................. 150

Lampiran 2. Tabel Bentuk-Bentuk Reduplikasi Verba BJ.............................. 154

Lampiran 3. Tabel Perbandingan Bentuk Reduplikasi Verba BI dan BJ ........ 157

Lampiran 4. Data Bahasa Indonesia................................................................ 161

Lampiran 5. Data Bahasa Jawa dan Terjemahan BI ....................................... 166

Lampiran 6. Kartu Data ................................................................................... 175

Page 16: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

xvi

xvi

DAFTAR SINGKATAN, TANDA, DAN LAMBANG

BI = Bahasa Indonesia

BJ = Bahasa Jawa

D = Dasar

V = Verba

N = Nomina

Adv = Adverbia

Adj = Adjektiva

/ / = Lambang Morfologis

Page 17: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan salah satu sarana atau alat untuk berkomunikasi. Bahasa

merupakan sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu

masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

(Kridalaksana 2011:24). Kemampuan menyampaikan informasi melalui pemakaian

bahasa menjadikan seseorang mampu menggunakan pengetahuan nenek

moyangnya dan menyerap pengetahuan orang lain serta kebudayaan yang lain.

Bahasa dapat berkembang karena adanya kontak dengan bahasa atau budaya lain

sehingga antara satu bahasa dengan bahasa yang lain akan saling mempengaruhi.

Adanya bahasa daerah yang sampai saat ini masih digunakan bahkan terus

dilestarikan menunjukkan masing-masing daerah ingin mempertahankan

identitasnya, di samping tetap mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi

negara. Namun arus interaksi yang tidak bisa dihentikan mengharuskan kedua

bahasa tersebut saling mempengaruhi. Hal tersebut tampak misalnya dalam bentuk

kata dan perluasan kosakata.

Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang masih digunakan oleh

masyarakat Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Budaya dan cara berpikir

masyarakat Jawa pun dapat tercermin dari pemakaian bahasanya. Dalam penelitian

yang dilakukan oleh Prof. Dr. Endang Nurhayati, M.Hum., tentang “Model

Page 18: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

2

2

Pemertahanan Bahasa Jawa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta” menyatakan

bahasa daerah adalah bahasa yang menyimpan nilai budaya luhur yang penuh

kearifan lokal. Pada bahasa tersebut terkandung nilai-nilai budi pekerti atau

karakter, pandangan hidup atau etika yang cocok untuk penduduknya, teknologi,

politik, dan hukum, pengobatan dan keharmonisan bergaul antarmasyarakat dan

dengan alam lingkungannya.

Bahasa Jawa memiliki ragam bahasa yang lebih kompleks dibanding

dengan bahasa Indonesia. Keragaman bahasa Indonesia lebih hanya sebatas pada

jenis pengungkapan bahasanya saja, misalnya berdasarkan media yang digunakan.

Bahasa Jawa memiliki tingkatan bahasa yang tidak ditemukan di dalam bahasa

Indonesia. Tingkatan bahasa tersebut berfungsi untuk menghormati dan memberi

penghargaan terhadap mitra tutur. Sebagai contoh, seorang anak yang ingin

mempersilakan ayahnya makan, dalam masyarakat Jawa akan menggunakan kata

yang penuh honorifik. “Bapak, Njenengan monggo dhahar rumiyin!” Ujaran ini

tidak bisa dipadankan dengan kalimat bahasa Indonesia, misalnya “Bapak, kamu

silakan makan dahulu!” Dalam masyarakat Jawa, ujaran seperti ini tidak

mencerminkan penghormatan terhadap mitra tutur yang selayaknya dihormati.

Bagi masyarakat Jawa tentu penggunaan bahasa Jawa khususnya bahasa

lisan merupakan hal yang biasa. Hal ini dikarenakan masyarakat Jawa

menggunakan bahasa Jawa dalam komunikasi sehari-hari. Bagi masyarakat lain

yang ingin mempelajari bahasa Jawa tentu akan mengalami kesulitan dalam

mempelajari bahasa Jawa. Namun, bahasa Indonesia yang merupakan bahasa

persatuan, bahasa nasional dapat digunakan sebagai cara untuk mempermudah

Page 19: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

3

dalam mempelajari bahasa Jawa. Dengan mengetahui persamaan maupun

perbedaan bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia, masyarakat suku lain akan lebih

mudah menguasai bahasa Jawa karena mereka telah lebih dahulu mempelajari

bahasa Indonesia.

Bahasa Jawa yang memang serumpun dengan bahasa Melayu, wajarlah

apabila unsur-unsur yang ada dalam bahasa Jawa memiliki persamaan dengan

unsur-unsur bahasa Indonesia terutama pada kosakata, pelafalan, dan unsur

gramatikalnya. Secara historis, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek

temporal dari bahasa Melayu yang strukturnya maupun khazanahnya sebagian

besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu, seperti

bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno.

Bahasa Indonesia memiliki ruang lingkup pemakaian yang lebih luas karena

digunakan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara. Sedangkan bahasa

Jawa hanya sebatas bahasa daerah yang dipakai dalam lingkup daerah saja. Namun,

bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa masing-masing memiliki fungsi

kemasyarakatan yang khusus. Sejumlah fungsi kemasyarakatan yang penting

misalnya sebagai bahasa resmi pada taraf negara atau daerah, sebagai bahasa

perhubungan luas, sebagai bahasa yang dipakai dalam pendidikan formal, sebagai

bahasa kesenian, dan sebagai bahasa keilmuan dan keteknologian.

Bagi bangsa Indonesia yang pernah belajar di sekolah, mereka belajar

bahasa Indonesia dan mampu berbahasa Indonesia di samping berbahasa daerah

(Jawa). Hal ini berpengaruh terhadap pemakai bahasa menjadi seorang

dwibahasawan atau memiliki kemampuan menggunakan dua bahasa atau lebih.

Page 20: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

4

Sehubungan dengan itu, di dalam menggunakan bahasa daerahnya sedikit banyak

mereka akan terpengaruh oleh bahasa Indonesia, atau sebaliknya.

Tingkat penguasaan seorang dwibahasawan dari satu individu dengan

individu yang lain jelas akan berbeda. Sudah lazim pula ditemukan bahwa seorang

dwibahasawan terampil menggunakan struktur tata bahasa kedua bahasa yang

dikuasainya tetapi tidak sama pengetahuannya dalam masing-masing kosakata

bahasa tersebut. Pada tataran leksikal, tidak lazim ditemukan dwibahasawan yang

kosakata bacaannya pada bahasa kedua lebih luas daripada bahasa pertamanya.

Pada tataran semantik, seorang dwibahasawan mungkin dapat mengungkapkan

makna dalam berbagai bidang lebih baik pada bahasa yang satu daripada bahasa

yang lainnya.

Jika kita perhatikan lebih lanjut lagi, masih dijumpai penutur bahasa Jawa

yang menggunakan struktur kata bahasa Jawa saat berbahasa Indonesia. Padahal

sebenarnya penutur yang berbahasa Jawa dapat menggunakan bahasa Indonesia

dengan benar; artinya mematuhi kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Di samping itu,

masih dijumpai kerancuan dalam menentukan bentuk reduplikasi dalam bahasa

Indonesia dan reduplikasi dalam bahasa Jawa sebagai reduplikasi homonim atau

polisem.

Reduplikasi diartikan sebagai salah satu dari proses morfemis yang berupa

bentuk kata yang diulang yang berasal dari bentuk dasar atau berasal dari sebagian

bentuk dasar sehingga menghasilkan perubahan makna yang baru. Reduplikasi

bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa tentu sudah memiliki perbedaan dalam

proses morfologisnya, afiks yang dimiliki kedua bahasa tersebut, dan sebagainya.

Page 21: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

5

Reduplikasi bentuk verba atau reduplikasi pembentuk verba banyak

dijumpai dalam bahasa Indonesia dan juga bahasa Jawa. Bentuk verba yang

diturunkan melalui proses reduplikasi akan menghasilkan makna baru yang

bervariatif sesuai konteks dan bentuk kalimatnya. Masing-masing bahasa Indonesia

dan bahasa Jawa mempunyai bentuk yang sama misalnya dalam kalimat berikut

‘Andi ngajak mangan-mangan’ menjadi ‘Andi mengajak makan-makan’ dalam

bahasa Indonesia. Kata ‘mangan-mangan’ merupakan verba turunan hasil proses

reduplikasi dari kata dasar ‘mangan’ yang diulang dengan kata dasar yang sama

yaitu ‘mangan’. Begitu juga bentuk kata ‘makan-makan’ merupakan verba turunan

dari proses reduplikasi yang mengulang bentuk dasarnya, yaitu ‘makan’.

Akan tetapi, ada beberapa kategori reduplikasi verba yang dilihat dari ciri

morfologisnya antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang tidak bisa disamakan.

Misalnya dalam kalimat ‘Ibuku mengaduk-aduk bubur’. Dalam kategori ini, kata

‘mengaduk-aduk’ jika dipadankan dengan bahasa Jawa tidak bisa diturunkan

dengan proses reduplikasi berafiks (me-(Ng-) + aduk) + aduk = ‘mengaduk-aduk’.

Kata ‘mengaduk-aduk’ akan menjadi ‘ngaduk-aduk’ dalam bahasa Jawa yang

diturunkan dari hasil reduplikasi berafiks (N-(ng)- + aduk) + aduk = ‘ngaduk-

aduk’.

Perbedaan morfemis reduplikasi verba antara bahasa Indonesia (selanjutnya

disingkat BI) dan bahasa Jawa (selanjutnya disingkat BJ) dapat diketahui melalui

kajian analisis kontrastif. Analisis kontrastif merupakan sebuah cara dalam

menganalisis suatu bentuk-bentuk kebahasaan yang bertujuan untuk mencari

Page 22: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

6

persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara bahasa atau dialek untuk

dijadikan sebagai bahan pengajaran atau pengetahuan linguistik.

Kajian terhadap bahasa Jawa dengan pendekatan linguistik dan

mengontraskannya dengan bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mendeskripsikan

segi perbedaan dan persamaan secara berkaidah antara kedua bahasa tersebut.

Melalui pendekatan kontrastif ini akan diperoleh masing-masing ciri morfemis

reduplikasi verba yang dihasilkan serta perubahan maknanya.

Usaha untuk membandingkan BJ dan BI diperlukan dengan alasan, (1) bagi

masyarakat Jawa, BJ digunakan untuk berkomunikasi dalam sehari-hari, untuk

acara-acara tertentu, atau sebagai media perwarisan budaya Jawa, (2) BJ saat ini

banyak dipelajari oleh bangsa Indonesia untuk berbagai kepentingan berkaitan

dengan ilmu, ekonomi, sosial, dan budaya, (3) untuk memahami secara reseptif

bahasa diperlukan pengetahuan dan pembelajaran khusus. Salah satunya dengan

cara membandingkan kedua bahasa untuk mengetahui perbedaan dan persamaanya.

Selain itu, usaha kajian kontrastif ini didukung dengan kebutuhan akademis untuk

pengajaran bahasa, yaitu menjembatani pelajar BI atau dari daerah luar Jawa agar

lebih mudah dalam mempelajari dan memahami BJ, dan (4) adanya kosakata dari

BJ yang terserap dalam BI ataupun sebaliknya.

Berdasarkan hal di atas, menarik jika dilakukan perbandingan bentuk

reduplikasi verba bahasa Indonesia dan bahasa Jawa agar menemukan persamaan

dan perbedaan bentuk di antara kedua bahasa tersebut dan menemukan hal-hal baru

yang perlu dikaji ulang untuk kemajuan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.

Page 23: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut.

(1) Bagaimanakah bentuk dan proses pembentukan reduplikasi verba bahasa

Indonesia?

(2) Bagaimanakah bentuk dan proses pembentukan reduplikasi verba bahasa

Jawa?

(3) Bagaimanakah perbandingan bentuk reduplikasi verba bahasa Indonesia

dan bahasa Jawa?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian ini sebagai berikut:

(1) mendeskripsikan bentuk dan proses pembentukan reduplikasi verba bahasa

Indonesia

(2) mendeskripsikan bentuk dan proses pembentukan reduplikasi verba bahasa

Jawa

(3) mendeskripsikan perbandingan bentuk reduplikasi verba bahasa Indonesia

dan bahasa Jawa

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini meliputi manfaat teoretis

dan manfaat praktis.

Secara teoretis, (1) penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan

khazanah pengetahuan kategori pembentuk reduplikasi verba, khususnya

Page 24: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …dekriptif komparatif. Langkah-langkah penelitian ini didasarkan pada tiga tahap, yaitu (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis

8

reduplikasi BI baik yang sama maupun yang berbeda dari BJ, dan (2) penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan referensi tambahan untuk penelitian linguistik

selanjutnya, terutama pada kajian kontrastif.

Secara praktis, (1) penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

tentang proses pembentukan reduplikasi verba BI dan BJ, dan (2) penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi tentang bentuk-bentuk persamaan dan

perbedaan proses pembentukan reduplikasi verba BI dan BJ.