Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi

4
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi Pada awalnya perusahaan harus memutuskan negara yang paling baik untuk lokasinya. Selanjutnya perusahaan memusatkan perhatian pada sebuah wilayah dan sebuah komunitas dari negara yang dipilih. Keputusan Negara: 1. Resiko politik, peraturan, sikap, dan insentif pemerintah 2. Permasalahan budaya dan ekonomi 3. Lokasi pasar 4. Bakat, sikap, produktivitas, dan upah tenaga kerja 5. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energy 6. Resiko nilai tukar dan mata uang Keputusan wilayah/komunitas: 1. Keinginan perusahaan 2. Daya tarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim, dll) 3. Ketersediaan tenaga kerja, upah tenaga kerja, serta sikap mereka terhadap serikat pekerja. 4. Biaya dan ketersediaan layanan umum. 5. Peraturan negara bagian dan kota tentang lingkungan hidup. 6. Insentif dari pemerintah dan kebijakan fiskal. 7. Kedekatan pada bahan mentah dan pelanggan. 8. Biaya tanah/pembangunan Keputusan lokasi: 1. Ukuran dan biaya lokasi 2. System transportasi udara, kereta, jalan bebas hambatan, dan transportasi air. 3. Pembatasan daerah. 4. Kedekatan pada jasa/pasokan yang dibutuhkan. 5. Permasalahan dampak lingkungan hidup.

description

manajemen operasional

Transcript of Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasiPada awalnya perusahaan harus memutuskan negara yang paling baik untuk lokasinya. Selanjutnya perusahaan memusatkan perhatian pada sebuah wilayah dan sebuah komunitas dari negara yang dipilih.

Keputusan Negara:

1. Resiko politik, peraturan, sikap, dan insentif pemerintah

2. Permasalahan budaya dan ekonomi

3. Lokasi pasar

4. Bakat, sikap, produktivitas, dan upah tenaga kerja

5. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energy

6. Resiko nilai tukar dan mata uangKeputusan wilayah/komunitas:

1. Keinginan perusahaan

2. Daya tarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim, dll)

3. Ketersediaan tenaga kerja, upah tenaga kerja, serta sikap mereka terhadap serikat pekerja.

4. Biaya dan ketersediaan layanan umum.

5. Peraturan negara bagian dan kota tentang lingkungan hidup.

6. Insentif dari pemerintah dan kebijakan fiskal.

7. Kedekatan pada bahan mentah dan pelanggan.

8. Biaya tanah/pembangunan

Keputusan lokasi:

1. Ukuran dan biaya lokasi

2. System transportasi udara, kereta, jalan bebas hambatan, dan transportasi air.

3. Pembatasan daerah.

4. Kedekatan pada jasa/pasokan yang dibutuhkan.

5. Permasalahan dampak lingkungan hidup.

Produktivitas tenaga kerjatingkat upah yang rendah bukanlah satu-satunya pertimbangan dalam menentukan lokasi sebagaimana yang ditemukan oleh Quality Coils Inc. ketika pabrik itu membuka pabriknya di Meksiko. Produsen kumparan electromagnet ini sempat merugi selama 4 tahun dalam masa produksi mereka setelah memindahkan pabriknya dari Connecticut (AS) ke Juarez (Mexico). Rendahnya tingkat kehadiran pekerja, rendahnya produktivitas dan permasalahan manajemen jarak jauh membuat perusahaan itu menarik diri dari Juarez. Kesimpulannya, manajemen suatu perusahaan juga harus mempertimbangkan produktivitas. Manajemen yang baik adalah yang mampu mengkombinasikan antara produktifitas dan tingkat upah tenaga kerja. Rumusnya:

gunakan rumus ini di semua tempat produksi yang dimiliki, kemudian bandingkan. Maka akan terlihat tempat mana yang lebih produktif. Semakin kecil biaya per untinya maka semakin baik.

Resiko nilai tukar dan mata uang

Tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang dilakukan. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke negara asing.

Biaya-biayabiaya lokasi dikategorikan menjadi 2, biaya nyata (tangible costs) dan tidak nyata (intangible costs). Biaya nyata adalah biaya-biaya yang dapat diidentifikasi langsung dan dihitung secara tepat. Contohnya adalah biaya layanan umum, biaya layanan umum, tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan, dll. Biaya tidak nyata adalah biaya yang sulit dihitung. Contohnya adalah kualitas pendidikan, kualitas dan sikap calon pekerja, fasilitas transportasi umum, dll. Masalah etis, dalam menjalankan perusahaannya perusahaan harus punya etika. Perusahaan tidak boleh semena-mena kepada pegawainya seperti upah yang rendah, jam kerja yang tidak manusiawi, dll.

Risiko politik, Nilai, dan Budaya

Risiko politik berhubungan dengan fluktuatifnya sikap pemerintah terhadap kepemilikan swasta dan intelektual, penetapan zona polusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Pandangan pekerja mengenai proses regenerasi pekerja, serikat pekerja, dan tingkat kehadiran merupakan faktor-faktor yang berkaitan. Tantangan terbesar keputusan operasi global adalah berkompromi dengan budaya lain. Jika budaya korupsi di suatu negara sangat tinggi, itu bias menyebabkan inefisiensi ekonomi, yang akan menyebabkan permasalahan etis dan hukum di arena global.

Kedekatan pada pasar

Organisasi jasa mendapati bahwa berdekatan dengan pasar/pelanggan merupakan factor lokasi utama. Perusahaan manufaktur mendapati berdekatan dengan pelanggan ketika biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit merupakan hal yang sangat berguna. Selain itu dengan produksi yang just in time, pemasok menginginkan lokasi yang dekat dengan pelanggan.

Kedekatan dengan pemasok

Perusahaan akan memilih lokasi yang dekat dengan pemasok karena (1) barang-barang yang mudah menjadi busuk, (2) biaya transportasi, atau (3) jumlah produk yang sangat banyak. Perusahaan yang bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang berat atau berjumlah sangat banyak harus membayar biaya transportasi yang tinggi. Barang-barang yang pada proses produksinya terdapat pengurangan dalam partai besar biasanya perlu dekat dengan bahan mentah.

Kedekatan pada pesaing (clustering)

Biasanya hal ini disebabkan oleh keberadaan sejumlah besar informasi, bakat, modal proyek, atau sumber daya alam yang penting. Italia mungkin merupakan pemimpin sejati dalam hal clustering, seperti keramik (Modena), perusahaan emas (Vicenza), peralatan mesin (Busto Arsizio), kasmir dan wol (Biella), perancang kacamata (Belluma), dan mesin pembuat pasta (Parma).